Upload
al-azhar-peduli-ummat
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/9/2019 ABDUL AZIS MEMBERSIHKAN GAYUS_120410
http://slidepdf.com/reader/full/abdul-azis-membersihkan-gayus120410 1/1
TEPI MANUSIA
Abdul Aziz Membersihkan Gayuscara tidak langsung menggunakan
uang orang lain untuk kebutuhan
orang lain, dengan dalih untuk ke-
pentingan sosial.
Ternyata, kata Friedman, hasil
pajak lebih banyak termanfaatkan
oleh kepentingan birokrat sendiri,
dan yang lainnya untuk mendanai
perguruan yang tinggi yang berisi-
kan anak-anak orang kaya. Sehing-
ga yang terjadi bukan orang kaya
mensubdisi orang miskin, malah
terjadi sebaliknya.
Senafas dengan aspirasi masya-
rakat, Kongres Umat Islam Su-
lawesi Selatan IV yang berlangsung
Sabtu-Senin, 6-8 Februari 2010,
menelurkan 8 butir rekomendasi
kepada pemerintah dan umat Is-
lam. Salah satu butir rekomendasi
itu adalah mendesak agar penegak
hukum menerapkan azas pembuk-
tian terbalik bagi kasus-kasus du-
gaan korupsi.
Azas itu diteladankan Umar bin Abdul Aziz. Usai dilantik menja-
di khalifah, Umar bin Abdul Aziz
langsung mengadakan audit in-
‘’Jadi nggak enak body
nih,’’ canda Diding,
pengurus Dewan
Da’wah Islamiyah
Yogyakarta, kala memperbincan-
gkan makelar kasus perpajakan,
Gayus. Soalnya, dua anak Diding
kebetulan sedang kuliah di seko-
lah tinggi akuntansi negara. Den-
gan kata lain, mereka kader-kader
birokrat yang akan akrab dengan
perpajakan seperti Gayus.
Walau sudah lama jadi bisik-
bisik tetangga, pat gulipat perpa-
jakan memang menggemparkan
dengan terkuaknya fenomena
Gayus. PNS Ditjen Pajak golongan
III A yang dibesarkan di slum Jl
Warakas I Gang 23, Kelurahan Pa-
panggo, Kecamatan Priok, Jakarta
Utara, ini menyimpan Rp 25 mili-
ar di rekeningnya. Terakhir Gayus
menetap di kompleks real estate
Gading Park View di Jl Boulevard
Timur, Kelapa Gading, Jakarta
Utara. Harga rumah paling murahdi kompleks elite itu sekitar Rp 1,5
miliar.
Tak hanya itu. Tetangga-tetang-
ga Gayus di Warakas menyebutkan
bahwa lulusan Diploma IV Akun-
tansi STAN tahun 2000 itu memi-
liki sebuah apartemen di Cempaka
Mas, Jakarta Pusat. Gayus juga
dikabarkan sering berganti mobil
saat mengunjungi mertuanya di ka-
wasan Rawa Badak. Kadang Ford
Everest, atau Mercy, atau BMW,
atau Alphard.
Ternyata, Gayus salah satu mata
rantai mafia penilap pajak. Dan
menurut Susno Duaji, ada lagi ka-
sus mirip skandal Gayus di Riau.
Bahkan ada juga kasus yang nilai-
nya ratusan milyar, dengan master
mind yang sama.
Hah, jangan salahkan kalau ke-
mudian muncul aspirasi penolakan
pajak, semisal di komunitas face-
book. Ekonom University of Chi-
cago Milton Friedman sudah lama
menyatakan, pajak jika mungkin
dijauhi. Menurutnya, keruntuhan
industri Barat dan inflasi tinggi le-
bih disebabkan oleh sistem perpa-
jakan yang buruk. Sistem pajak se-
Tunaikan Zakat Anda Melal
CIMB Niaga SyariahBank Mandir
www.alazha
021
www.zisbersma.org
ternal. Dia mengembalikan semua
harta yang pernah dikuasai elite
Bani Umayyah kepada yang berhak.
Bila pemiliknya tidak diketahui,
harta sitaan itu dikembalikan ke
kas negara.
Umar memulai dari dirinya sen-
diri. Ia melego semua kekayaannya
senilai 23 ribu dinar, dan menyera-
hkannya ke Baitul Maal. Setelah itu
ia menoleh pada istrinya, yang juga
putri mantan Khalifah Abdul Malik.
‘’Dinda, engkau boleh memilih
mengembalikan perhiasanmu ke
Baitul Maal, atau mengijinkan aku
berpisah darimu. Sebab aku tidak
akan tahan terhadap panasnya har-
tamu itu,’’ kata Umar pada istrinya.
‘’Suamiku, seandainya aku me-
miliki perhiasan yang jauh lebh
banyak dari ini pun, aku akan tetap
memilihmu,’’ jawab sang istri sam-
bil menyerahkan semua perhiasan
yang dia kenakan dan simpan.
Setelah itu, Umar bin Abdul Azizmelanjutkan pembersihan atas ke-
luarga besarnya. Ia mencabut fasi-
litas negara dan
yang dinikmati B
menyita harta ya
ka secara tidak sa
Khalifah Uma
berhasil mewujud
dieja orang seba
nment dan good
merintahan yang
Salah satu indik
pemerintahan be
bahkan harus ‘’die
mua warga tidak
lukannya lagi.
Kita sebalikny
berebut zakat di
harus mempertar
mentara milyaran
rupiah harta gela
tertentu ‘’diaman
ra. (pane fadlan)
12 APRIL 2010.indd 1