2
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS KEDOKTERAN SKRIPSI, JANUARI 2013 FEBRY SETIAWAN Gambaran Karakteristik Tuberkulosis Paru Di Poli Anak RSMP dan RSUD Palembang Bari Tahun 2010-2013 v + 58 halaman + 22 tabel + 3 gambar ABSTRAK Menurut WHO pada tahun 2013, TB anak diperkirakan mencapai 530.000 kasus dan menyebabkan 74.000 anak meninggal dunia. Indonesia menduduki peringkat ketiga dalam jumlah kasus baru (0,4 juta) setelah India (1,4 juta kasus) dan Cina (1,1 juta kasus). Beban kasus anak tidak diketahui karena kurangnya alat diagnostik yang “child-friendly” dan tidak adekuatnya sistem pencatatan dan pelaporan kasus TB anak. Penelitian ini bersifat deskriptif. Data penelitian berupa data sekunder dari data rekam medik. Sampel penelitian sebanyak 239 penderita, dari total 413 orang penderita tuberkulosis paru anak. Analisis data dilakukan secara univariat dan disajikan dalam bentuk narasi serta tabel. Hasil penelitian didapat hasil penderita tuberkulosis paru dengan kelompok usia terbanyak 6-10 tahun (43,9%). Jenis kelamin terbanyak perempuan (50,2%). Pada riwayat imunisasi BCG hanya terdapat 3 data riwayat BCG dari 239 data rekam medis dengan hasil 2 dari 3 pernah mendapat imunisasi. Status gizi terbanyak malnutrisi sedang (38,9%). Riwayat kontak terbanyak tidak pernah mengalami kontak (82,8%). Gejala klinis terbanyak mengalami demam (64,4%), mengalami batuk (87,4%), tidak mengalami penurunan berat badan (76,6%), tidak mengalami pembesaran KGB (82%), tidak mengalami pembengkakan tulang/sendi (97,9%). Hasil tes tuberkulin terbanyak positif (34,3%). Foto x-ray terbanyak iv

Abs Trak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mbj

Citation preview

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANGFAKULTAS KEDOKTERAN

SKRIPSI, JANUARI 2013FEBRY SETIAWANGambaran Karakteristik Tuberkulosis Paru Di Poli Anak RSMP dan RSUD Palembang Bari Tahun 2010-2013 v + 58 halaman + 22 tabel + 3 gambar

ABSTRAKMenurut WHO pada tahun 2013, TB anak diperkirakan mencapai 530.000 kasus dan menyebabkan 74.000 anak meninggal dunia. Indonesia menduduki peringkat ketiga dalam jumlah kasus baru (0,4 juta) setelah India (1,4 juta kasus) dan Cina (1,1 juta kasus). Beban kasus anak tidak diketahui karena kurangnya alat diagnostik yang child-friendly dan tidak adekuatnya sistem pencatatan dan pelaporan kasus TB anak. Penelitian ini bersifat deskriptif. Data penelitian berupa data sekunder dari data rekam medik. Sampel penelitian sebanyak 239 penderita, dari total 413 orang penderita tuberkulosis paru anak. Analisis data dilakukan secara univariat dan disajikan dalam bentuk narasi serta tabel. Hasil penelitian didapat hasil penderita tuberkulosis paru dengan kelompok usia terbanyak 6-10 tahun (43,9%). Jenis kelamin terbanyak perempuan (50,2%). Pada riwayat imunisasi BCG hanya terdapat 3 data riwayat BCG dari 239 data rekam medis dengan hasil 2 dari 3 pernah mendapat imunisasi. Status gizi terbanyak malnutrisi sedang (38,9%). Riwayat kontak terbanyak tidak pernah mengalami kontak (82,8%). Gejala klinis terbanyak mengalami demam (64,4%), mengalami batuk (87,4%), tidak mengalami penurunan berat badan (76,6%), tidak mengalami pembesaran KGB (82%), tidak mengalami pembengkakan tulang/sendi (97,9%). Hasil tes tuberkulin terbanyak positif (34,3%). Foto x-ray terbanyak sugestif-Tb (61,1%). Hasil pemeriksaan LED terbanyak meningkat (72%). Jenis pengobatan terbanyak OAT non-KDT (95,8%). Kesimpulan penelitian berdasarkan hasil terbanyak adalah terjadi pada usia 6-10 tahun, jenis kelamin terbanyak perempuan dan status gizi tertinggi adalah malnutrisi sedang. Pada riwayat BCG ditemukan 3 data dari 239 data rekam medis Gejala klinis demam, batuk, tidak mengalami penurunan BB, tidak mengalami pembesaran KGB dan tidak mengalami pembengkakan tulang/sendi, tuberkulin positif, sugestif tb pada x-ray, dan peningkatan LED. Jenis pengobatan terbanyak adalah OAT non-KDT.Referensi : 29 (1994-2014)

Kata kunci : Tuberkulosis paru anak, Karakteristik Penderita, Gambaran Klinisiv