2
Evaluasi Program Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut di Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Klari Periode November 2010 sampai dengan Oktober 2011 Nor Faizah binti Kamis Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Abstrak Hingga saat ini penyakit infeksi saluran pernafasan akut, khususnya pneumonia masih menjadi penyebab kematian terbesar pada bayi dan Balita. Namun masalah ini kurang mendapat perhatian sehingga dunia menyebutnya sebagai the forgotten killer. WHO memperkirakan insidens pnemonia di negara berkembang dengan angka kematian bayi (AKB) diatas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15% - 30% pertahun pada golongan balita. Kejadian pneumonia di Indonesia pada balita diperkirakan antara 10-20% per tahun. Menurut laporan WHO dan UNICEF pada tahun 2006, Indonesia menduduki peringkat ke-6 di dunia untuk kasus pneumonia pada balita dengan jumlah penderita mencapai enam juta jiwa. Materi yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari laporan bulanan mengenai program P2 ISPA di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Klari periode November 2010 sampai dengan Oktober 2011, dengan membandingkan cakupan program terhadap target yang ditetapkan dengan menggunakan pendekatan sistem. Hasil dari evaluasi program ini ditemukan adanya 2726 kasus ISPA pada balita yang terdiri dari 761 kasus Pneumonia dan 1965 kasus bukan Pneumonia. Masalah yang dihadapi adalah: penyuluhan kelompok mengenai P2ISPA dilaksanakan 3 bulan sekali, 33.33% dari tolok ukur 100% dan pelatihan kader tidak dilaksanakan 0,0% dari tolok ukur 100%. Penyebab dari masalah tersebut adalah: tidak ada pengorganisasian program P2ISPA yang jelas dan tertulis, perencanaan dan pelaksanaan penyuluhan secara kelompok mengenai ISPA yang tidak sesuai dengan tolok ukur, serta perencanaan dan pelaksanaan pelatihan kader tidak sesuai tolok ukur. Masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan dengan upaya seperti membuat pengorganisasian program P2ISPA, membuat perencanaan dan pelaksanaan penyuluhan kelompok sesuai tolok ukur yang ditentukan yaitu satu kali per bulan serta membuat perencanaan dan pelaksanaan pelatihan kader sesuai tolok ii

Abs Trak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tolok Ukur Keberhasilan P2 ISPA Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Kesehatan Kabupaten/Kota.Tolok Ukur Keberhasilan P2 ISPA Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Kesehatan Kabupaten/Kota.

Citation preview

Evaluasi Program Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut di Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Klari Periode November 2010 sampai dengan Oktober 2011

Nor Faizah binti KamisFakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

AbstrakHingga saat ini penyakit infeksi saluran pernafasan akut, khususnya pneumonia masih menjadi penyebab kematian terbesar pada bayi dan Balita. Namun masalah ini kurang mendapat perhatian sehingga dunia menyebutnya sebagai the forgotten killer. WHO memperkirakan insidens pnemonia di negara berkembang dengan angka kematian bayi (AKB) diatas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15% - 30% pertahun pada golongan balita. Kejadian pneumonia di Indonesia pada balita diperkirakan antara 10-20% per tahun. Menurut laporan WHO dan UNICEF pada tahun 2006, Indonesia menduduki peringkat ke-6 di dunia untuk kasus pneumonia pada balita dengan jumlah penderita mencapai enam juta jiwa. Materi yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari laporan bulanan mengenai program P2 ISPA di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Klari periode November 2010 sampai dengan Oktober 2011, dengan membandingkan cakupan program terhadap target yang ditetapkan dengan menggunakan pendekatan sistem. Hasil dari evaluasi program ini ditemukan adanya 2726 kasus ISPA pada balita yang terdiri dari 761 kasus Pneumonia dan 1965 kasus bukan Pneumonia. Masalah yang dihadapi adalah: penyuluhan kelompok mengenai P2ISPA dilaksanakan 3 bulan sekali, 33.33% dari tolok ukur 100% dan pelatihan kader tidak dilaksanakan 0,0% dari tolok ukur 100%. Penyebab dari masalah tersebut adalah: tidak ada pengorganisasian program P2ISPA yang jelas dan tertulis, perencanaan dan pelaksanaan penyuluhan secara kelompok mengenai ISPA yang tidak sesuai dengan tolok ukur, serta perencanaan dan pelaksanaan pelatihan kader tidak sesuai tolok ukur. Masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan dengan upaya seperti membuat pengorganisasian program P2ISPA, membuat perencanaan dan pelaksanaan penyuluhan kelompok sesuai tolok ukur yang ditentukan yaitu satu kali per bulan serta membuat perencanaan dan pelaksanaan pelatihan kader sesuai tolok ukur yaitu satu kali per tahun. Setelah dilakukan penyelesaian masalah dari evaluasi program P2 ISPA di Puskesmas Kecamatan Klari periode November 2010 sampai dengan Oktober 2011, diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan dan angka kematian akibat Penyakit Infeksi Saluran Nafas Akut.

Kata kunci : ISPA, Pneumonia, Balita

ii