ABSTRAK

Masyarakat terutama anak usia sekolah memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan jajanan. Makanan jajanan di sekitar sekolah sering ditambahkan pemanis buatan siklamat. Penggunaan siklamat seharusnya tidak ditambahkan dalam makanan jajanan anak sekolah karena tidak memiliki nilai gizi dan apabila dikonsumsi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif menggunakan uji kualitatif dan kuantitatif dengan metode gravimetri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak siklamat serta kadar siklamat dalam makanan jajanan anak sekolah di Jalan Samudera Kota Lhokseumawe tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan 11 sampel positif mengandung siklamat. Kadar siklamat pada 11 sampel berkisar antara 11 mg/kg - 82 mg/kg, sehingga tidak melewati batas maksimum yang diperbolehkan dan berdasarkan perhitungan ADI seluruh sampel relatif aman dikonsumsi di atas satu liter.

Kata kunci: Makanan Jajanan, Pemanis Buatan, Siklamat.

i

ABSTRACT

The society especially students have the habit of eating street food. Street food around the schools often add to artificial sweetener cyclamate. The use of cyclamate should not be add in street food for school children because it has no nutritional value and if consumed over a long period can cause health problems. This study is descriptive and use qualitative and quantitative test through gravimetric method. This study aims to determine whether there is artificial sweeteners or not, as well as the levels of cyclamate on street food at Samudera Street, Lhokseumawe city 2015. The results show that 11 samples positively containing cyclamate. Cyclamate levels for 11 samples have ranged between 11 mg/kg - 82 mg/kg, which means that is not exceed the permitted levels and is based on the calculation of the ADI entire sample is relatively safe to consumption more than one liter.

Keywords : Street Food, Artificial Sweeteners, Cyclamate.

ii