Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
ABSTRAK
Pulau Bali merupakan salah satu destinasi wisata yang banyak digunakan
warga negara asing. Disamping itu masyarakatnya dikenal memiliki karakter yang
terbuka, budaya adat istiadat yang unik, kesenian yang khas, hingga pada cita rasa
kuliner daerahnya yang khas. Realita ini secara tidak langsung ikut berkontribusi
pada terbentuknya image baru bagi Pulau Bali yang mulai dikenal sebagai sebuah
pulau multinations. Menetap di negeri orang secara tidak langsung mendorong
keinginan warga asing itu membentuk berbagai komunitas namun belum ada fasilitas
publik yang diperuntukkan untuk mengakomodsi kegiatan mereka. Minimnya
kuantitas dan kualitas tempat berkumpul “penduduk asing Pulau Bali” ini sekaligus
merupakan kendala untuk terciptanya hubungan kerjasama dan persahabatan antar
bangsa yang berada di Bali. Berdasarkan hal tersebut diatas muncullah suatu gagasan
untuk merancang suatu wadah kegiatan para warga asing di Bali berupa sebuah
bangunan yang bernama International Community House yang akan dibangun di
daerah Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali. Perancangan bangunan ini selain
sebagai tempat berkumpul juga merupakan media kontrol bagi warga asing yang
melaksanakan kegiatan di Bali, hingga mengakomodasi kegiatan warga asing untuk
mengenal budaya Bali dan belajar Bahasa Indonesia. Bangunan ini memiliki
multifunction hall, outdoor stage/lapangan, ruang kursus bahasa dan budaya sebagai
ruang utama, serta ruang pelengkap berupa office, area peturasan, dan ruang
pelengkap seperti money changer, serta tempat penitipan barang. Perancangan
bangunan ini menggunakan langgam arsitektur post modern dan arsitektur lokal.
Kata Kunci : Multinations, International Community House, Jimbaran, Bali.
ii
ABSTRACT
Bali as one of the world's tourist destinations, also known as a convenient
place to carry out various activities for foreign. Besides, people are known to have
an open character, the cultural mores of unique, distinctive art, to the culinary tastes
are typical of the region. Foreigners who perform activities in Bali, have some
interests from the interests of the study to work. This reality is not directly contribute
to the creation of a new image of Bali which is becoming known as an island
multinations. Settle in the country of indirectly encouraging foreign citizens desire it
to form communities, but there are no public facilities that cater to accommodation
their activities. The lack of quantity and quality place to gather "foreign residents of
Bali" is both a major obstacle to the creation of a relationship of cooperation and
friendship among nations who were in Bali. Based on the above came an idea to
design a container activities of foreigners in Bali, a building called the International
Community House to be built in the area of Jimbaran, South Kuta, Badung, Bali. The
design of this building than as a gathering place also a media controls for foreign
nationals who carry out activities in Bali, to accommodate the activities of foreigners
to get to know the culture of Bali and learn Indonesian. The building has a
multifunction hall, outdoor stage / field, space language and culture courses as the
main room, as well as a secondary fuction consist of office space, toilet, and tertiary
fuction such as money changers, as well as the deposit box. The design of this
building using post modern architectural style and the local architecture.
Keywords: Multinations, International Community, House, Jimbaran, Bali.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nyalah
Laporan Seminar Tugas Akhir dengan judul International Community House di
Jimbaran ini, dapat selesai tepat pada waktunya. Pulau Bali merupakan pulau terbaik
nomor 2 terbaik di dunia menurut survei yang dilakukan oleh sebuah media. Fakta
tersebut membuat pulau ini menjadi salah objek yang memiliki minat kunjungan bagi
wisatawan lokal hingga mancanegara. Selain berkunjung ke Bali mayoritas dari
mereka bahkan memutuskan untuk tinggal atau menetap di Bali. Kini Bali berubah
menjadi pulau seribu umat, sehingga diperlukan sebuah fasilitas publik yang mampu
memberikan ruang positif bagi wisatawan asing untuk saling berinteraksi. Dalam
laporan ini akan dijelaskan latar belakang dari pengadaan fasilitas, pemahaman
terhadap fasilitas yang ingin di rancang, spesifikasi umum, spesifikasi khusus,
pemilihan lokasi dari pengadaan fasilitas, analisis SWOT hingga konsep perencanaan
dan perancangan fasilitas.
Selesainya Laporan Seminar Tugas Akhir ini tidak lepas dari bimbingan,
bantuan, saran, dan informasi dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini saya ingin
mengucapkan terima kasih secara khusus kepada :
1. Bapak I Nyoman Widya Paramadhyaksa, ST., MT., Ph.D., selaku Dosen
Pembimbing I, atas dorongan semangat, bimbingan, waktu, dan sarannya.
2. Bapak Ir. I Ketut Muliawan Salain., MT., selaku Dosen Pembimbing II, atas
dorongan semangat, bimbingan, waktu dan sarannya.
3. Bapak Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP., selaku Dosen Penguji I atas
masukan dan bimbingannya.
4. Ibu Ni Ketut Agusinta Dewi ST., MT., Ph.D. selaku Dosen Penguji II atas
masukan dan bimbingannya.
5. Bapak I Wayan Wiryawan, ST., MT. selaku Dosen Penguji III atas masukan dan
bimbingannya.
6. Bapak Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP., selaku Dosen Koordinator Seminar
Tugas Akhir Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana. Beserta
seluruh tim seminar yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan untuk
laporan.
7. Ibu Dr. Ir. Ida Ayu Armeli., MSi., selaku Pembimbing Akademik.
iv
8. Ibu Prof. Dr. Ir. Anak Agung Ayu Oka Saraswati, MT., selaku Ketua Jurusan
Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.
9. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Sueca., MT., PhD., selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Udayana.
10. Keluarga yaitu mama (Nyoman Supariyani, SH.,MH.), papa (Ujang Hendarto,
SH.), tersayang atas motivasinya, pengertian dan kesabaran memberikan
masukan.
11. Adik (Varian Kashira Hendrayana) yang telah dengan sabar selalu membantu dan
menemani.
12. Sahabat seperjuangan Putu Novia Devi Swandewi, Theana Trisnawati, Made
Ayu Meidina Rahmayani yang selalu ada setiap saat.
13. Teman – teman kluster 7 Studio Perancangan Aristektur 6 yang selalu
memotivasi.
14. Seluruh teman – teman arsitektur angkatan 2013.
15. Warga asing dan teman – teman peranakan asing yang telah membantu dalam
melengkapi quisioner, yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.
16. Informan dari objek studi banding yang telah meluangkan waktu untuk
wawancara.
17. Semua pihak yang telah membantu dan membimbing saya dalam penyusunan
dan penyelesaian laporan ini yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, saya
ucapkan terima kasih.
Sebagai penulis saya sangat menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna. Dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk penyempurnaan laporan ini.
Denpasar, 1 Pebruari 2017
Penulis
Clara Alverina Hendriyani
1304205001
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK………………………………………………………………….. i
ABSTRACT………………………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………... v
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. xi
DAFTAR TABEL…………………………………………………………... xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah …………..………………………………...... 4
1.3 Tujuan...……………… …………………………………………. 4
1.4 Metode Penelitian ...…………………………………...……….... 5
1.4.1 Tahap perumusan ide awal……………………………....... 5
1.4.2 Tahap pematangan ide…………………………………….. 5
1.4.3 Tahap pengumpulan data………………………………..... 5
1.4.4 Tahap analisis data………………………………………... 7
1.4.5 Tahap sintesis data………………………………………... 7
1.4.6 Tahap desain……………………………………………… 7
BAB II PEMAHAMAN TERHADAP INTERNATIONAL COMMUNITY
HOUSE
2.1 Pemahaman International Community House…………………… 9
2.1.1 Pengertian International Community House ………………. 9
2.1.2 Sejarah International Community House…………………... 10
2.1.3 Manfaat International Community House…………………. 11
2.2 Faktor penetuan lokasi International Community House…………. 11
2.3 Dasar pertimbangan dalam perencanaan………………………… 16
2.4 Fasilitas dalam International Community House………………….. 22
2.5 Teori perancangan ruang………………………………………… 25
2.6 Kajian Terhadap Proyek Sejenis………………………….……... 33
vi
2.6.1 Community Center( Kyoto International House )………...… 33
2.7 Studi Banding ………………………………..………………….. 46
2.7.1 InterContinental Bali Resort ………………………………. 46
2.7.2 Mercure Bali Harvestland Kuta……………………………. 48
2.7.3 Rumah Sanur……………………………………………… 52
2.7.4 Garuda Wisnu Cultural Park……………………………… 56
2.8 Spesifikasi Umum……………………………………………….. 59
2.8.1 Pemahaman singkat International Community
House………………………………………………………
59
2.8.2 Tujuan dan sasaran International Community
House……………………………………………...............
60
2.8.3 Fungsi International Community House ……………..……. 61
2.8.4 Civitas dan Fasilitas International Community House ……. 61
BAB III STUDI PENGADAAN INTERNATIONAL COMMUNITY
HOUSE DI JIMBARAN
3.1 Perkembangan Wisatawan Asing Melakukan Kegiatan MICE di
Bali Berdasarkan Tahun …………..…………………………..
63
3.1.3 Status Warga Asing di Bali………………………................ 64
3.1.2 Status Warga Asing di Bali Menurut Kebangsaan………… 65
3.2 Deskripsi Lokasi…………………………………………………. 67
3.2.1 Kondisi Fisik………………………………………..…….... 71
3.2.2 Kondisi Non Fisik……………………………………..…… 76
3.3 Analisis Pengadaan International Community House di
Jimbaran, Badung………………………………………………..
79
3.3.1 Kekuatan atau Potensi (Strength) …………………………. 79
3.3.2 Kelemahan atau Hambatan (Weakness) …………………… 81
3.3.3 Peluang atau Kesempatan (Opportunity)…………………...... 82
3.3.4 Tantangan atau Ancaman (Treathning )…………………… 83
3.3.5.Sintesis Analisis SWOT Pengadaan International
Community House di Jimbaran……………………………
84
3.3.6.Kesimpulan Analisis Pengadaan International Community
House di Jimbaran………...……………………………….
96
vii
3.4 Spesifikasi Khusus ………………………………………………. 100
3.4.1 Pengertian International Community House……………….. 100
3.4.2 Fungsi Rancangan…………………………………….……. 101
3.4.3 Lingkup Pelayanan………………………………………… 101
3.4.4 Civitas dan Aktivitas…………………………………….…. 103
3.4.5 Jadwal Operasional…………………………………..…….. 104
3.4.6 Manajemen Pengelolaan…………………………...………. 121
3.4.7 Sistem Pelayanan…….………………………………….…. 127
BAB IV TEMA DAN PEMROGRAMAN
4.1 Tema Rancangan………………………………………………… 129
4.1.1 Pengertian Tema …………………………………………….. 129
4.1.2 Pendekatan Tema…………………………………………….. 129
4.1.3 Pemilihan dan Penentuan Tema …...………………………… 131
4.1.4 Penerapan Tema……………………………………………… 132
4.2 Program Ruang………………………………………………….. 132
4.2.1 Program Fungsional………………………………………….. 133
4.2.2 Program Performansi……………………………………..….. 142
4.2.3 Program Arsitektural………………………………………… 146
4.2.4 Pengelompokan Ruang……………………………………… 155
4.3 Program Tapak………………………………………………...… 172
4.3.1 Kriteria Pemilihan Tapak …………………..…………..….... 172
4.3.2 Pemilihan dan Penentuan Tapak……………..……………… 173
4.3.3 Analisis Tapak……………………………………...…..….… 177
4.3.4 Karakteristik Tapak…………………………..……………… 185
BAB V KONSEP PERANCANGAN INTERNATIONAL COMMUNITY
HOUSE DI JIMBARAN
5.1 Konsep Perancangan Tapak……………………………………… 186
5.1.1 Konsep Entrance ……………………………………...…… 186
5.1.2 Konsep Zoning Tapak….……………………………...…… 191
viii
5.1.3 Konsep Bentuk Massa….....................…………….……… 193
5.1.4 Konsep Pola dan Orientasi Massa……………..……...…… 194
5.1.5 Konsep Ruang Luar……………..……………………...….. 196
5.1.6 Konsep Sirkulasi dan Parkir ………….…………………… 203
5.1.7 Konsep Utilitas Tapak………………………………...…… 206
5.2 Konsep Perancangan Bangunan…………………………………. 208
5.2.1 Konsep Entrance Bangunan……………………………….. 208
5.2.2 Konsep Zoning dan Sirkulasi Bangunan………………….... 210
5.2.3 Konsep Tampilan Bangunan…………...…………..………. 215
5.2.4 Konsep Ruang Dalam……..……………………………….. 217
5.2.5 Konsep Struktur…….…………………………...…………. 224
5.2.6 Konsep Utilitas………………………………...………….. 227
DAFTAR PUSTAKA 236
LAMPIRAN 238
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh denah dan potongan kantor..…………...………..… 29
Gambar 2.2 Contoh denah Cafe..………………………………………. 29
Gambar 2.3 Potongan kebutuhan ruang gerak tempat duduk pengunjung
di Café………………………………………………………
30
Gambar 2.4 Denah kebutuhan ruang gerak tempat duduk pengunjung di
Cafe ………………………………………...........................
30
Gambar 2.5 Denah kitchen dan penataan ruang dalamnya..…………….. 30
Gambar 2.6 Denah ruang ganti ………….……………………………… 31
Gambar 2.7 Bentuk penyimpanan barang ………….…………………... 32
Gambar 2.8 Denah penataan buku di perpustakaan ……………….....… 32
Gambar 2.9 Kebutuhan gerak di perpustakaan………………………….. 33
Gambar 2.10 Kokoka Kyoto…………………………………………….... 34
Gambar 2.11 Rute menuju Kokoka Kyoto……………………………….. 35
Gambar 2.12 Denah Lantai 1 Kokoka Kyoto……………………………. 36
Gambar 2.13 Denah Lantai 2 Kokoka Kyoto…………………………….. 37
Gambar 2.14 Denah Lantai 3 Kokoka Kyoto…………………………….. 38
Gambar 2.15 Denah Annex Kokoka Kyoto……………………………… 39
Gambar 2.16 Ruang rapat Intercontinental Bali Resort ………………..… 46
Gambar 2.17 Bagan kapasitas ruang rapat Intercontinental Bali Resort 47
Gambar 2.18 Floor plan ruang rapat Intercontinental Bali Resort….......... 48
Gambar 2.19 Mercure Bali Harvestland Kuta …………………………... 48
Gambar 2.20 Classroom Set Meeting Room Mercure Bali Harvestland
Kuta ………………………………………………………...
49
Gambar 2.21 Theater Set Meeting Room Mercure Bali Harvestland Kuta 49
Gambar 2.22 Round Table Set Meeting Room Mercure Bali Harvestland
Kuta ………………………………………………………..
49
Gambar 2.23 Struktur Organisasi Food and Baverage Managemen
Mercure Bali Harvestland Kuta ……………………………
50
Gambar 2.24 Luas Ruang Rapat Mercure Bali Harvestland Kuta ………. 51
x
Gambar 2.25 Luas Ruang Rapat Mercure Bali Harvestland Kuta ………. 51
Gambar 2.26 Rumah Sanur ………………………………………………. 53
Gambar 2.27 Struktur organisasi intern Rumah Sanur ………………….. 53
Gambar 2.28 Struktur organisasi Rumah Sanur dengan para penyewa ….. 54
Gambar 2.29 Toko Konsep dan Kumpul Co – Working Space ………….. 54
Gambar 2.30 Teras Gandum dan Kopi Kultur …………………………... 54
Gambar 2.31 Layout Rumah Sanur ……………………………………… 55
Gambar 2.32 Denah lantai 1 dan 2 Rumah Sanur ……………………….. 55
Gambar 2.33 Perspektif Mata Burung GWK…………………………….. 56
Gambar 2.34 Tempat Pelaksanaan Outdoor Event………………………….. 57
Gambar 2.35 Masterplan Garuda Wisnu Kencana ………………………. 58
Gambar 2.36 Fasilitas utama dalam rancangan International Community
House ………………………………………………...……
62
Gambar 3.1 Pemetaan restoran di Badung secara makro ………….…… 68
Gambar 3.2 Pemetaan Restoran Australia di Badung ………………….. 68
Gambar 3.3 Pemetaan Restoran Cina di Badung ………………………. 69
Gambar 3.4 Pemetaan Restoran Jepang di Badung …………………….. 69
Gambar 3.5 Pemetaan Restoran India di Badung ……………………… 70
Gambar 3.6 Pemetaan Restoran Perancis di Badung …………………… 70
Gambar 3.7 Titik Sentral dari Pemetaan Restaurant di Kabupaten
Badung ………………………………………...................... 71
Gambar 3.8 Persentase luasan wilayah di Kecamatan Kuta Selatan
Tahun 2016………………………………………………… 72
Gambar 3.9 Peta Pulau Bali ……………………………………….......... 73
Gambar 3.10 Peta Kecamatan Kuta Selatan, Badung…………………….. 73
Gambar 3.11 Peta zonasi Kabupaten Badung, Provinsi Bali berdasarkan
potensi dari tiap kecamatan ………………………………... 74
Gambar 3.12 Persentase Penggunaan Lahan di Kecamatan Kuta Selatan.. 77
Gambar 3.13 Pengembangan wilayah Kabupaen Badung menurut RTRW 79
Gambar 3.14 Jenjang Kursus Bahasa Indonesia Bagi Tingkat Usia
Remaja dan Dewasa………………………………………... 119
xi
Gambar 3.15 Jenjang Kursus Bahasa Indonesia Bagi Tingkat Usia Anak-
anak………………………………………………………… 120
Gambar 3.16 Struktur organisasi International Community House ……... 122
Gambar 3.17 Struktur organisasi International Community House di
Jimbaran ( pengelola eksternal) …….................................... 123
Gambar 3.18 Struktur organisasi International Community House di
Jimbaran ( pengelola internal) ……...................................... 124
Gambar 4.1 Penerapan Tema Pada Bangunan…………………………... 132
Gambar 4.2 Alur kegiatan pengelola berdasakan identifikasi aktivitas
dalam International Community House di Jimbaran………. 135
Gambar 4.3 Alur kegiatan pekerja berdasakan identifikasi aktivitas
dalam International Community House di Jimbaran………. 136
Gambar 4.4 Alur kegiatan pengunjung berdasakan identifikasi aktivitas
dalam International Community House di Jimbaran………. 136
Gambar 4.5 Alur kegiatan penyewa berdasakan identifikasi aktivitas
dalam International Community House di Jimbaran………. 137
Gambar 4.6 Alur kegiatan pengisi acara berdasakan identifikasi
aktivitas dalam International Community House di
Jimbaran……………………………………………………. 137
Gambar 4.7 Grafik Proyeksi Warga Asing yang Melakukan Kegiatan di
Bali…………………………………………………………. 149
Gambar 4.8 Hubungan ruang makro lantai 1 International Community
House di Jimbaran…………………………………………. 157
Gambar 4.9 Hubungan ruang makro lantai 2 International Community
House di Jimbaran………………………………………….
157
Gambar 4.10 Hubungan ruang mikro dalam area penerimaan pengunjung
International Community House di Jimbaran………………
158
Gambar 4.11 Hubungan ruang mikro dalam area pelaksanaan event
indoor International Community House di Jimbaran……… 159
Gambar 4.12 Hubungan ruang dalam area pelaksanaan event indoor
International Community House di Jimbaran………………
160
Gambar 4.13 Hubungan ruang dalam area pelaksanaan kegiatan terbatas
tertutup International Community House di Jimbaran…….. 161
Gambar 4.14 Hubungan ruang mikro dalam area belajar lantai 1 161
xii
International Community House di Jimbaran………………
Gambar 4.15 Hubungan ruang mikro dalam area belajar lantai 2
International Community House di Jimbaran………………
162
Gambar 4.16 Hubungan ruang mikro dalam area bermain
International Community House di Jimbaran………………
163
Gambar 4.17 Hubungan ruang makro dalam area penunjang
International Community House di Jimbaran………………
164
Gambar 4.18 Hubungan ruang mikro dalam area penunjang
International Community House di Jimbaran………………
164
Gambar 4.19 Hubungan ruang makro dalam area pengelola
International Community House di Jimbaran………………
165
Gambar 4.20 Hubungan ruang mikro dalam area pengelola bangunan
(main office)International Community House di Jimbaran.
165
Gambar 4.21 Hubungan ruang mikro dalam area pengelola bangunan
(back office)International Community House di Jimbaran.
166
Gambar 4.22 Hubungan ruang mikro dalam area parkir International
Community House di Jimbaran……………………………..
166
Gambar 4.23 Hubungan ruang mikro dalam area sakral International
Community House di Jimbaran……………………………..
167
Gambar 4.24 Hubungan ruang mikro dalam area peturasan International
Community House di Jimbaran……………………………..
167
Gambar 4.25 Sirkulasi Ruang Lantai 1 International Community House
di Jimbaran………………………………………………….
168
Gambar 4.26 Sirkulasi Ruang Lantai 2 International Community House
di Jimbaran………………………………………………….
169
Gambar 4.27 Organisasi Ruang Lantai 1 International Community House
di Jimbaran………………………………………………….
170
Gambar 4.28 Organisasi Ruang Lantai 2 International Community House
di Jimbaran…………………………………………………
171
xiii
Gambar 4.29 Zonasi makro Kabupaten Badung International Community
House di Jimbaran…………………………………………. 173
Gambar 4.30 Letak Site International Community House di Jimbaran….. 175
Gambar 4.31 Alternatif Site 1 International Community House di
Jimbaran……………………………………………………. 176
Gambar 4.32 Alternatif Site 2 International Community House di
Jimbaran……………………………………………………. 176
Gambar 4.33 Alternatif Site 3 International Community House di
Jimbaran……………………………………………………. 176
Gambar 4.34 Analisis Build Up Area dan Batas Tapak International
Community House di Jimbaran……………………………..
178
Gambar 4.35 Analisa Geologi, Hidrologi dan Topografi International
Community House di Jimbaran…………………………….
179
Gambar 4.36 Analisis Klimatologi International Community House di
Jimbaran……………………………………………………. 180
Gambar 4.37 Analisa view dan vegetasi International Community House
di Jimbaran…………………………………………………. 181
Gambar 4.38 Analisa traffic dan kebisingan International Community
House di Jimbaran…………………………………………. 182
Gambar 4.39 Analisa Utilitas International Community House di
Jimbaran……………………………………………………. 183
Gambar 4.40 Karakteristik tapak…………………………………………. 185
Gambar 5.1 Alternatif 1 Letak Entrance Tapak………………………… 188
Gambar 5.2 Alternatif 2 Letak Entrance Tapak ………..………………. 189
Gambar 5.3 Pengembangan Bentuk Main Entrance Gate ……………… 190
Gambar 5.4 Pengaplikasian material Main Entrance Gate……………….. 191
Gambar 5.5 Analisis Zonning Pada Tapak……………………………… 192
Gambar 5.6 Analisis Bentuk Massa Bangunan…………………………. 194
Gambar 5.7 Analisis Orientasi Massa Bangunan……………………….. 196
Gambar 5.8 Letak Ruang Terbuka Hijau………………………………... 197
Gambar 5.9 Penataan ruang luar bangunan ( pusat kegiatan outdoor)….. 198
xiv
Gambar 5.10 Penataan ruang luar setting kegiatan saat festival…………. 198
Gambar 5.11 Perletakan Booth Pada Ruang Luar Tapak………………… 199
Gambar 5.12 Tiang bendera sebagai media pemasangan bendera saat
event internasional………………………………………….
199
Gambar 5.13 Area bermain anak-anak outdoor……………………………… 200
Gambar 5.14 Area art space 1 ………………………………………………… 200
Gambar 5.15 Area art space……………………………………………………. 201
Gambar 5.16 Detail Letak Tanaman Pada Ruang Luar Tapak…………… 201
Gambar 5.17 Ruang Luar Bagian Barat ( Bagian a )……………………... 202
Gambar 5.18 Penataan Elemen softscape dan hardscape pada jalur
sirkulasi utama……………………………………………...
202
Gambar 5.19 Pembagian zona parkir pada tapak………………………… 203
Gambar 5.20 Pendekatan pada dimensi kendaraan ……………………... 204
Gambar 5.21 Bentuk parkir kendaraan …………………………………... 204
Gambar 5.22 Bentuk sirkulasi kendaraan dan pengunjung………………. 205
Gambar 5.23 Contoh sistem parkir kendaraan…………………………… 206
Gambar 5.24 Perletakan Utilitas dalam tapak……………………………. 207
Gambar 5.25 Perletakan Main Entrance dan Side Entrance pada
bangunan……………………………………………………
209
Gambar 5.26 Perletakan Main Entrance Building…………………………… 209
Gambar 5.27 Zonasi Bangunan Lantai 1…………………………………. 211
Gambar 5.28 Zonasi Bangunan Lantai 2…………………………………. 211
Gambar 5.29 Hubungan Zonning Bangunan Dengan Ruang Luar……….. 212
Gambar 5.30 Sirkulasi lantai 1…………………………………………… 212
Gambar 5.31 Sirkulasi lantai 2…………………………………………… 212
Gambar 5.32 Sirkulasi mikro ruang dalam lantai 1………………………. 213
Gambar 5.33 Sirkulasi mikro ruang dalam lantai 2………………………. 214
Gambar 5.34 Tampilan bangunan ………………………………………... 216
Gambar 5.35 Contoh booth pameran……………………………………... 219
Gambar 5.36 Contoh sistem duduk peserta workshop …………………… 219
xv
Gambar 5.37 Interior perpustakaan ……………………………………… 220
Gambar 5.38 Interior ruang meeting…………………………………………... 220
Gambar 5.39 Interior ruang computer……………………………………. 221
Gambar 5.40 Interior ruang kelas………………………………………… 221
Gambar 5.41 Interior café/restaurant…………………………………………. 221
Gambar 5.42 Visualisasi multifunction hall saat event workshop…………. 222
Gambar 5.43 Visualisasi multifunction hall saat event exhibition………… 222
Gambar 5.44 Visualisasi perpustakaan…………………………………… 222
Gambar 5.45 Visualisasi meeting room………………………………………. 223
Gambar 5.46 Visualisasi ruang computer………………………………… 223
Gambar 5.47 Visualisasi ruang kelas……………………………………... 223
Gambar 5.48 Visualisasi ruang café/restaurant……………………………… 224
Gambar 5.49 Pondasi telapak…………………………………………….. 225
Gambar 5.50 Super struktur bangunan…………………………………… 225
Gambar 5.51 Upper struktur bangunan…………………………………... 226
Gambar 5.52 Penerapan sistem struktur pada bangunan…………………. 226
Gambar 5.53 Diagram penyaluran air bersih……………………………... 227
Gambar 5.54 Diagram penyaluran air kotor dan bekas…………………... 228
Gambar 5.55 Diagram penyaluran air bekas ( hujan )……………………. 228
Gambar 5.56 Saluran plumbing pada bangunan secara umum…………… 228
Gambar 5.57 Arah aliran angin pada bangunan………………………….. 229
Gambar 5.58 Pemasangan sistem penangkal petir……………………….. 229
Gambar 5.59 Distribusi sampah pada bangunan…………………………. 230
Gambar 5.60 Perletakan sprinkler pada elemen atas ruang………………. 231
Gambar 5.61 Perletakan apar pada ruang meeting…………………………... 231
Gambar 5.62 Pemasangan sistem elektrikal ……………………………... 232
Gambar 5.63 Perletakan ruang ME ……………………………………... 232
Gambar 5.64 Pencahayaan buatan pada ruang computer………………… 232
Gambar 5.65 Pencahayaan buatan pada ruang kelas……………………... 233
xvi
Gambar 5.66 Pencahayaan alami pada café dan restaurant………………... 233
Gambar 5.67 Sistem akustik pada ruang dalam…………………………... 234
Gambar 5.68 Pengaplikasian CCTV pada ruang komputer………………. 235
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ruang Utama Kokoka Kyoto………. …….……………….. 40
Tabel 2.2 Fasilitas Pelengkap Kokoka Kyoto………………………… 43
Tabel 2.3 Fasilitas Penunjang Kokoka Kyoto………………………… 45
Tabel 2.4 Komparasi Data Studi Banding …………………………… 58
Tabel 2.5 Penjabaran Fungsi Utama dan Pendukung International
Community House ………………………………………….
61
Tabel 3.1 Warga Asing yang Memiliki Ijin Melakukan Kegiatan di
Badung Periode Tahun 2008-2015…………………………
63
Tabel 3.2 Laporan Statistik Status Orang Asing Berdasarkan Maksud
Kedatangan Kantor Imigrasi 1 Khusus Ngurah Rai………..
64
Tabel 3.3 Laporan Statistik Status Orang Asing Berdasarkan
Kebangsaan Kantor Imigrasi 1 Khusus Ngurah Rai………..
65
Tabel 3.4 Luasan Wilayah Kecamatan Kuta Selatan ………………... 72
Tabel 3.5 Topografi Kecamatan di Kabupaten Badung ……………… 74
Tabel 3.6 Data Statistik Geografi Kabupaten Badung Tahun 2015 …..
75
Tabel 3.7 Data Statistik Kependudukan Kabupaten Badung Tahun
2015 ………………………………………………………..
76
Tabel 3.8 Strategi Merealisasikan Kekuatan Dalam Mengambil
Peluang……………………………………………………...
84
Tabel 3.9 Stategi Meminimalkan Hambatan Dalam Menjauhi
Tantangan…………………………………………………...
88
Tabel 3.10 Stategi Mengambil Kekuatan Dalam Mengatasi
Ancaman……………………………………………………
90
Tabel 3.11 Stategi Meminimalisir Kelemahan untuk Mengambil
Peluang……………………………………………………...
93
Tabel 3.12 Kesimpulan manajemen bangunan ………………………... 96
Tabel 3.13 Kesimpulan tata ruang……………………………………... 98
Tabel 3.14 Klasifikasi Fungsi Ruang Dalam Bangunan International
Community House ………………………………………….
103
Tabel 3.15 Jadwal Operasional International Community House……... 104
Tabel 3.16 Jadwal Kegiatan International Community House Secara
xviii
Makro……………………………………………………….
105
Tabel 3.17 Detail Kalender Kegiatan International Community House
( Januari 2017)……………………………………………...
105
Tabel 3.18 Detail Kalender Kegiatan International Community House
( Februari 2017)…………………………………………….
106
Tabel 3.19 Detail Kalender Kegiatan International Community House
( Maret 2017)……………………………………………...
107
Tabel 3.20 Detail Kalender Kegiatan International Community House
( April 2017)………………………………………...……...
108
Tabel 3.21 Detail Kalender Kegiatan International Community House
( Mei 2017)………………………………………………...
109
Tabel 3.22 Detail Kalender Kegiatan International Community House
(Juni 2017)………………………………………………...
111
Tabel 3.23 Detail Kalender Kegiatan International Community House
(Juli 2017)………………………………………………...
112
Tabel 3.24 Detail Kalender Kegiatan International Community House
(Agustus 2017)…………………………………………...
113
Tabel 3.25 Detail Kalender Kegiatan International Community House
( September 2017)………………………………………...
114
Tabel 3.26 Detail Kalender Kegiatan International Community House
(Oktober 2017)…………………………………………...
115
Tabel 3.27 Detail Kalender Kegiatan International Community House
(November 2017)………………………………………...
117
Tabel 3.28 Detail Kalender Kegiatan International Community House
(Desember 2017)…………………………………………...
118
Tabel 3.29 Tarif Jasa Penerjemah International Community House…… 121
Tabel 4.1 Pendekatan tema terhadap jenis kegiatan………………….. 130
Tabel 4.2 Klarifikasi Fungsi Dalam International Community House
di Jimbaran………………………………………………….
133
Tabel 4.3 Analisis Kebutuhan Ruang Berdasarkan Civitas, Aktivitas,
dan Fungsi…………………………………………………..
138
Tabel 4.4 Program fungsional pada perancangan International
Community House di Jimbaran…………………………….
141
xix
Tabel 4.5 Program perfomansi pada perancangan International
Community House di Jimbaran…………………………….
142
Tabel 4.6 Rasio Warga Asing yang Mengadakan MICE di Bali Tahun
2010 – 2015………………………………………………...
148
Tabel 4.7 Proyeksi Warga Asing yang Berkegiatan di Badung………. 148
Tabel 4.8 Staff Bidang Administrasi Internal………………………… 150
Tabel 4.9 Staff Bidang Perencanaa dan Pengembangan……………… 150
Tabel 4.10 Staff Bidang Perencanaan dan Pengembangan…………….. 150
Tabel 4.11 Staff Bidang Keuangan ( Pemasukan)……………………... 151
Tabel 4.12 Staff Bidang Keuangan ( Pengeluaran )…………………… 151
Tabel 4.13 Staff Bidang Kepegawaian Banguna Utama………………. 151
Tabel 4.14 Staff Bidang Kepegawaian Fungsi Penunjang…………….. 151
Tabel 4.15 Pengelola International Community House di Jimbaran…... 152
Tabel 4.16 Studi Besaran Ruang International Community House di
Jimbaran…………………………………………………….
152
Tabel 4.17 Pengelompokan Ruang Vertikal International Community
House di Jimbaran………………………………………….
155
Tabel 4.18 Pembobotan Tapak Secara Makro…………………………. 174
Tabel 4.19 Pembobotan Kriteria Tapak………………………………... 175
Tabel 4.20 Pembobotan Tapak Secara Mikro………………………….. 177
Tabel 5.1 Pembobotan Kriteria Entrance Tapak……………………... 187
Tabel 5.2 Penilai Alternatif Letak Entrance Pada Tapak…………….. 189
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai salah satu destinasi utama dunia, Pulau Bali juga mulai dikenal sebagai
sebuah tempat yang nyaman untuk ditinggali oleh warga negara asing dari berbagai
negara. Selain dikenal sebagai sebuah pulau indah yang aman, masyarakatnya juga
dikenal memiliki karakter yang terbuka, memiliki budaya adat istiadat yang unik, pola
berkesenian yang khas, hingga pada cita rasa kuliner daerahnya yang khas juga telah
lama menjadi daya tarik tersendiri bagi ratusan orang asing untuk memilih Bali sebagai
tempat tinggal kedua setelah negeri kelahirannya. Ada berbagai alasan bagi warga
negara asing untuk memilih berada di Pulau Bali, seperti kepentingan studi, karier
kerja, dan kegiatan usaha-bisnis. Tidak jarang pula ada diantara mereka yang berlatar
belakang sebagai artis, seniman, dan peneliti juga menetapkan hatinya berada di Pulau
Seribu Pura ini. Realita ini tentunya secara tidak langsung telah ikut berkontribusi pada
terbentuknya image baru bagi Pulau Bali yang mulai dikenal sebagai sebuah pulau
multinations.
Mengacu pada data yang dipublikasikan oleh Badan Imigrasi bahwa jumlah
warga asing yang melakukan kegiatan di Bali secara konsisten mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun, data tersebut berturut – turut yaitu : tahun 2011 berjumlah 2145
orang, 2012 berjumlah 3789 orang, tahun 2013 berjumlah 5435 orang, tahun 2014
2
berjumlah 7079 orang, tahun 2015 berjumlah 8724 orang. Data tersebut sekaligus
memberi gambaran bahwa minat wisatawan mancanegara untuk melakukan kegiatan
di Bali tergolong relatif tinggi. Oleh karena itu upaya pengembangan berbagai fasilitas
pendukung pariwisata masih sangat perlu untuk terus dilakukan secara kontinyu.
Apabila dicermati berdasarkan sebaran lokasi yang menjadi konsentrasi warga
negara asing yang berkegiatan di Bali, dapat disebutkan bahwa ada beberapa titik
lokasi utama lokasi, yaitu (1) di daerah Gianyar khususnya Kawasan Pariwisata Ubud;
(2) di wilayah Sanur, Kota Denpasar; dan (3) di wilayah Kabupaten Badung yang
masing-masing terpusat di Kecamatan Kuta, Kecamatan Kuta Utara, dan Kecamatan
Kuta Selatan. Gambaran terkonsentrasinya kegiatan warga negara asing di beberapa
lokasi ini secara tidak langsung mengakibatkan adanya perbedaan cara pandang dan
pola tingkah laku mereka dalam beradaptasi dengan iklim sosial budaya Bali. Warga
negara asing yang berada di Ubud cenderung berkarakter senang membaur dengan
masyarakat pribumi. Pada wilayah konsentrasi lainnya terbentuk karakter warga
negara asing yang berbeda. Warga negara asing yang bermukim di area-area
Kabupaten Badung relatif lebih mempertahankan karakter aslinya. Mereka cenderung
tetap konsisten bersikap selayaknya berada di negara mereka sendiri.
Menetap di negeri orang secara tidak langsung mendorong keinginan warga
asing itu membentuk berbagai komunitas-komunitas yang dapat diklasifikasikan
berdasarkan negara asal, hobi, maupun latar profesinya. Berbagai kegiatan komunitas
warga asing ini lazimnya akan diadakan di restoran, café, maupun tempat-tempat
umum yang kurang representatif untuk mewadahi kegiatan mereka yang sangat variatif
itu. Tempat berkumpul yang mereka gunakan juga cenderung kurang memberi ruang
gerak yang leluasa dan nyaman bagi warga asing untuk berinteraksi dengan
masyarakat pribumi Bali. Tidak jarang pula diantara mereka yang memang tertarik
untuk ikut mempelajari dan berlatih kultur dan seni Bali yang telah lama terkenal ke
mancanegara itu.
Minimnya kuantitas dan kualitas tempat berkumpul “penduduk asing Pulau
Bali” ini sekaligus menjadi semacam kendala bagi terciptanya suatu hubungan
persahabatan yang harmonis antarbangsa di pulau indah ini. Pulau Bali yang juga
dikenal dengan julukan sebagai Pulau Seribu Umat ini seharusnya menjadi suatu
cerminan bahwa Bali dapat menjadi suatu pulau tonggak perdamaian dunia yang
dihuni oleh berbagai bangsa dari berbagai belahan dunia secara rukun sejahtera.
Bercermin dari berbagai negara lain yang juga dikenal sebagai negeri-negeri
3
multinations, dapat dipetik suatu ilham bahwa ada berbagai pola pikir yang selangkah
lebih maju dari pemerintahnya dalam memberi ruang dan bangunan yang dapat
mengakomodir beragam kegiatan positif komunitas warga asing yang menetap di
wilayah negeri itu. Di Kyoto, Jepang, ada bangunan Kokoka Kyoto yang terletak di
Torii-cho,Awataguchi, Sakyo-ku Kyoto.Bangunan ini sengaja dibangun Kyoto City
International Foundation dengan dilengkapi berbagai hall dan ruang-ruang kecil yang
diperuntukkan untuk banyak kegiatan warga asing. Pada bagian ruang luarnya
terhampar landscape sangat indah yang menjadi view terbaik pada bangunan ini. Di
samping mengakomodir banyak kegiatan swasta, bangunan ini juga tercatat sebagai
lokasi kegiatan pemerintahan dalam berbagai skala, seperti acara pertemuan hingga
konferensi internasional, nasional, dan lokal. Di kota New York, AS juga terdapat
sebuah bangunan megah bernama International House merupakan sebuah bangunan
non profit residence yang menjadi pusat berbagai program kegiatan mahasiswa
pascasarjana asing dan lokal yang sedang melakukan penelitian, pelatihan, maupun
magang. Di Inggris, bangunan serupa dikenal dengan nama International House
London yang memfasilitasi kegiatan program belajar bahasa yang dikelola langsung
pemerintah setempat.
Gambaran permasalahan dan data yang telah dipaparkan selanjutnya
memunculkan suatu gagasan untuk merancang suatu wadah kegiatan para warga asing
di Bali yang selama ini belum tertangani dengan baik. Wadah tersebut berupa sebuah
bangunan yang bernama International Community House yang akan dibangun di
sekitaran Jimbaran, di wilayah Kuta Selatan, Badung, Bali. Pengadaan bangunan di
kawasan Jimbaran diharapkan mampu menjadi wadah untuk mengatasi culture shock,
sehingga warga asing yang terkonsentrasi dikawasan ini dapat lebih mengenal keadaan
sekitar dan mengetahui cara beraptasi yang sesuai dengan iklim sosial budaya.
Bangunan ini sedianya akan menyasar kelompok-kelompok komunitas berskala
internasional yang diutama bagi komunitas negara yang mendominasi seperti
Australia, Perancis, Jerman, Rusia, Jepang, Amerika Serikat, Belanda, Inggris, Italia,
dan Cina dengan berbagai jenis kegiatannya, seperti hari-hari nasionalnya, berbagai
kegiatan berkesenian dan kebudayaan daerah, pertemuan, hingga pada berbagai
kegiatan edukatif seperti belajar mengajar dan pelatihan bahasa asing dan kebudayaan
daerah. Bangunan International Community House ini ditargetkan juga akan menjadi
semacam fasilitas pendukung kegiatan pariwisata di kawasan Jimbaran dan sekitarnya
yang nantinya akan mampu berkontribusi positif bagi upaya mengontrol kegiatan
4
warga asing dan dapat memperluas jaringan pengembangan kegiatan kepariwisataan
dan jalinan hubungan sosial kebudayaan antar warga asing serta antara warga asing
dan warga Bali itu sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun hal – hal yang menjadi permasalahan pada penulisan laporan seminar ini
meliputi:
a. Bagaimana spesifikasi umum dan khusus dari bangunan International
Community House?
b. Tema dan konsep perancangan seperti apa yang sesuai dengan desain
bangunan pada International Community House di Jimbaran ?
c. Bagaimana mencipakan ruang dalam dan luar pada bangunan ini yang mampu
memberikan tampilan bangunan yang terlihat ekslusif namun tetap mewakili
arsitektur lokal ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari laporan ini dibedakan menjadi tujuan penulisan dan tujuan
perancangan.
a. Tujuan penulisan
Tujuan penulisan adalah menghasilkan landasan konseptual mengenai
International Community House di Jimbaran. Landasan konseptual ini akan
menjadi acuan untuk mendesain bangunan pada tahap desain bangunan di
dalam studio tugas akhir.
b. Tujuan perancangan
Tujuan perancangan dari International Community House ini adalah :
1. Membuat sebuah bangunan publik yang dapat digunakan sebagai wadah
untuk mengakomodasi kegiatan positif dari warga asing yang menetap di
Bali.
2. Menentukan tema rancangan yang sesuai dengan fungsi bangunan sebagai
fasilitas publik yang akan mewadahi banyak bangsa dan berbagai etnis dan
usia.
3. Mengetahui konsep perancangan bagi International Community House agar
tampilan bangunan mampu memberikan kesadaran bagi warga asing bahwa
mereka sedang berada di Bali.
5
1.4 Metode Penelitian
Metode penelitian pada perancangan bangunan skala mikro ini terdiri dari :
1.4.1 Tahap perumusan ide awal
Perumusan ide awal muncul melalui isu banyaknya orang asing yang menetap
di Bali baik untuk bekerja hingga belajar namun cenderung tidak memperoleh wadah
untuk sekedar berbagi bersama seluruh teman yang berasal dari satu negara namun
juga dapat digunakan sebagai media untuk mengenal kebudayaan lokal pada tempat
yang memiliki ruang serbaguna dengan kapasitas yang besar atau untuk saling bertukar
informasi dan mengenal satu sama lain.
1.4.2 Tahap pematangan ide
Pada tahap pematangan ide tentunya disesuaikan dengan jenis dan skala fasilitas
yang akan dirancang, pada perancangan Internasional Community House ini
pematangan ide terdiri dari :
a. Diskusi dan melakukan pengumpulan data melalui media internet terkait dengan
jumlah warga asing di Bali, dan studi bangunan sejenis yang ada di dunia terkait
dengan judul.
b. Konsultasi dengan dosen pembimbing terkait dengan ide yang akan dieksekusi
pada seminar tugas akhir.
1.4.3 Tahap pengumpulan data
Setelah tahap pematangan ide selesai, tahap selanjutnya adalah tahap
pengumpulan data yaitu :
a. Studi Pustaka
1. Studi Literatur
Studi literatur pada perancangan bangunan ini dilakukan dengan membaca
beberapa buku terkait International Community House dan menjelajahi internet
terkait dengan buku bacaan pendukung, studi bangunan sejenis, dan data – data
tentang jumlah dan perkembangan warga asing yang menetap di Bali.
2. Studi Instasional
Karena tidak seluruh data lengkap ada di media massa,maka pendekatan
dilakukan dengan studi instasional dengan data resmi yang dibedakan atas :
2.1 Data Statistik Resmi Dari Badan Pemerintahan
Berkaitan dengan jumlah warga negara asing di Bali sesuai dengan status
kewarganegaraannya yang diperoleh pada Badan Imigrasi Kelas 1.
6
2.2 Data Daerah
Pada proses perancangan konsep data instasional terkait dengan Rencana
Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Badung akan menjadi acuan
penulis untuk proses mendesain fisik bangunan.
b. Teknik Observasi Lapangan
1. Data Lokasi
Data lokasi ditentukan terlebih dahulu dari lokasi secara makro yaitu
Kecamatan Kuta Selatan, kemudian secara mezo dengan menggunakan titik
letak restoran - restoran di Badung, berdasarkan titik lokasi tersebut dilakukan
pemetaan untuk mendapatkan titik sentral yang ideal untuk mendirikan
bangunan yang terletak di kawasan Jimbaran.
2. Data Tapak
Data tapak diperoleh dengan melakukan observasi langsung pada tapak untuk
mengetahui kondisi tapak secara riil dan dengan jelas dapat memperoleh
gambaran untuk kegiatan desain yang akan dilakukan.
c. Teknik Wawancara dan Kuisioner
Menggunakan teknik wawancara sampling dan kuisioner sehingga proses ini
dapat mewakili seluruh aspirasi dari wisatawan asing dalam sebuah negara.
Banyaknya orang dalam hal ini wisatawan asing yang diwawancara diatur
berdasarkan persentase dari warga negara asing yang menetap di Bali.
d. Studi Banding
Studi banding pada proyek sejenis tidak dapat dilakukan, mengingat
bangunan ini belum ada. Proses studi banding dilakukan dengan
menggunakan fungsi- fungsi mikro dari bangunan yang terdapat dalam
International Community House atau community center yang ada di luar
negeri sebagai acuan dan dari literatur mengenai fungsi ini, kemudian fungsi
– fungsi yang berdiri sendiri tersebut diobservasi secara terpisah. Berikut
beberapa tempat yang digunakan sebagai objek studi banding :
1. Intercontinental Bali Resort yang terletak di kawasan Jimbaran
2. Mercure Bali Harvestland Kuta yang terletak di pusat kawasan belanja di
Kecamatan Kuta
3. Rumah Sanur yang terletak di derah Sanur.
4. Garuda Wisnu Kencana ( GWK) Cultural Park di daerah Unggasan.
7
1.4.4 Tahap analisis data
a. Tahap penguraian data yang telah diperoleh pada proses pengumpulan data.
b. Tahap klasifikasi hasil penguraian data atas kelompok – kelompok data yang
saling berkaitan.
Sehingga pada tahap ini akan menghasilkan produk berupa :
1. Hasil Analisis Tapak
Pada proses ini akan diperoleh output berupa karakteristik tapak sehingga
proses mendesain akan lebih selaras dengan keadaan tapak dan mengetahui
potensi tapak yang dapat digunakan dalam membantu proses desain
kedepannya.
2. Program ruang yang terdiri dari
a. Program Fungsional
Pada program ini akan dipaparkan hasil analisis terhadap sistem kegiatan atau
aktivitas dari tiap civitas, dan menghasilkan ruang yang sesuai dengan
kebutuhan pada fungsi bangunan.
b. Program Perfomansi
Memperoleh data terkait dengan kualitas ruang yang akan diciptakan.
c. Program Arsitektural
Analisis terhadap kapasitas dari civitas dan furniture yang diperlukan dalam
ruang tersebut.
1.4.5 Tahap sintesis data
Penggabungan dari data – data yang diperoleh pada proses analisis data untuk
memperoleh :
a. Spesifikasi pada desain yang terdiri dari lokasi, luasan, fungsi, civitas,
aktivitas dan kapasitas pada bangunan,
b. Program bangunan yang terdiri dari program fungsional, program
perfomansi, dan program arsitektural
c. Tema bangunan
d. Konsep Perencanaan
e. Konsep Perancangan
f. Desain skematik ( Block Plan )
1.4.6 Tahap desain
Setelah proses sintesis data selesai, proses desain menjadi proses selanjutnya dan
merupakan tahap akhir dari proses perancangan desain ini. Pada tahap ini akan