abu bakr.txt

Embed Size (px)

Citation preview

Nama lengkap beliau adalah Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amru bin Ka`ab bin Sa `ad bin Taim bin Murrah bin Ka`ab bin Lu`ai bin Ghalib bin Fihr al-Qurasy at-Tai mi radhiyallahu` anhu. Bertemu nasabnya dengan Nabi pada kakeknya Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai. Abu Bakar adalah shahabat Rasulullah shalallahu`alaihi was salam yang telah menemani Rasulullah sejak awal diutusnya beliau sebagai Rasul, beliau term asuk orang yang awal masuk Islam. Abu Bakar memiliki julukan ash-Shiddiq dan Atiq. Ada yang berkata bahwa Abu Bakar dijuluki ash-Shiddiq karena ketika terjadi perist iwa isra` mi`raj, orang-orang mendustakan kejadian tersebut, sedangkan Abu Bakar langsung membenarkan. Allah telah mempersaksikan persahabatan Rasulullah dengan Abu Bakar dalam Al-Qur `an, yaitu dalam firman-Nya : sedang dia salah seorang dari dua orang ketika kedua nya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada sahabatnya: `Janganlah kamu be rduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita'. (QS at-Taubah : 40) `Aisyah, Abu Sa'id dan Ibnu Abbas dalam menafsirkan ayat ini mengatakan : Abu Bakar -lah yang mengiringi Nabi dalam gua tersebut. Allah juga berfirman : Dan orang yang membawa kebenaran dan membenarkannya, merek a itulah orang-orang yang bertakwa. (az-Zumar : 33) Al-Imam adz-Dzahabi setelah membawakan ayat ini dalam kitabnya al-Kabaa`ir, beli au meriwayatkan bahwa Ja`far Shadiq berujar :Tidak ada perselisihan lagi bahwa or ang yang datang dengan membawa kebenaran adalah Rasulullah, sedangkan yang membe narkannya adalah Abu Bakar. Masih adakah keistimeaan yang melebihi keistimeaanny a di tengah-tengah para Shahabat? Dari Amru bin al-Ash radhiyallahu` anhu, bahwa Rasulullah mengutusnya atas pasuk an Dzatus Salasil : Aku lalu mendatangi beliau dan bertanya Siapa manusia yang pal ing engkau cintai? beliau bersabda :Aisyah aku berkata : kalau dari lelaki? beliau me njawab : ayahnya (Abu Bakar) aku berkata : lalu siapa? beliau menjawab: Umar lalu meny ebutkan beberapa orang lelaki. (HR.Bukhari dan Muslim) Sesungguhnya Allah telah menjadikanku sebagai kekasih-Nya, sebagaimana Dia menjad ikan Ibrahim sebagai kekasih-Nya. Dan kalau saja aku mengambil dari umatku sebag ai kekasih, akan aku jadikan Abu Bakar sebagai kekasih. (HR. Bukhari dan Muslim) Dari Abu Sa`id radhiyallahu` anhu, bahwa Rasulullah duduk di mimbar, lalu bersab da :Sesungguhnya ada seorang hamba yang diberi pilihan oleh Allah, antara diberi kemewahan dunia dengan apa yang di sisi-Nya. Maka hamba itu memilih apa yang di sisi-Nya lalu Abu bakar menangis dan menangis, lalu berkata :ayah dan ibu kami seb agai tebusanmu Abu Sa`id berkata : yang dimaksud hamba tersebut adalah Rasulullah, dan Abu Bakar adalah orang yang paling tahu diantara kami Rasulullah bersabda : S esungguhnya orang yang paling banyak memberikan perlindungan kepadaku dengan har ta dan persahabatannya adalah Abu Bakar. Andaikan aku boleh mengambil seorang ke kasih (dalam riwayat lain ada tambahan : selain rabb-ku), niscaya aku akan mengamb il Abu Bakar sebagai kekasihku. Tetapi ini adalah persaudaraan dalam Islam. Tida k ada di dalam masjid sebuah pintu kecuali telah ditutup, melainkan hanya pintu Abu Bakar saja (yang masih terbuka). (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah bersabda : Sesungguhnya Allah telah mengutusku kepada kalian semua. Na mun kalian malah berkata `kamu adalah pendusta'. Sedangkan Abu Bakar membenarkan ( ajaranku). Dia telah membantuku dengan jiwa dan hartanya. Apakah kalian akan men inggalkan aku (dengan meninggalkan) shahabatku? Rasulullah mengucapkan kalimat it u 2 kali. Sejak itu Abu bakar tidak pernah disakiti (oleh seorangpun dari kaum m uslimin). (HR. Bukhari) Masa Kekhalifahan Dalam riwayat al-Bukhari diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu` anha, bahwa keti ka Rasulullah wafat, Abu Bakar datang dengan menunggang kuda dari rumah beliau y ang berada di daerah Sunh. Beliau turun dari hewan tunggangannya itu kemudian ma suk ke masjid. Beliau tidak mengajak seorang pun untuk berbicara sampai akhirnya masuk ke dalam rumah Aisyah. Abu Bakar menyingkap wajah Rasulullah yang ditutup i dengan kain kemudian mengecup keningnya. Abu Bakar pun menangis kemudian berka ta : demi ayah dan ibuku sebagai tebusanmu, Allah tidak akan menghimpun dua kemat ian pada dirimu. Adapun kematian yang telah ditetapkan pada dirimu, berarti engk au memang sudah meninggal.Kemudian Abu Bakar keluar dan Umar sedang berbicara dih adapan orang-orang. Maka Abu Bakar berkata : duduklah wahai Umar! Namun Umar engga n untuk duduk. Maka orang-orang menghampiri Abu Bakar dan meninggalkan Umar. Abu Bakar berkata : Amma bad`du, barang siapa diantara kalian ada yang menyembah Muh ammad, maka sesungguhnya Muhammad telah mati. Kalau kalian menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Hidup dan tidak akan pernah mati. Allah telah berfirman :

Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasulX(X P\_[i#j]a2|Fa.b7 0T( a yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Al lah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur . (QS Ali Imran : 144) Ibnu Abbas radhiyallahu` anhuma berkata : demi Allah, seakan-akan orang-orang tid ak mengetahui bahwa Allah telah menurunkan ayat ini sampai Abu Bakar membacakann ya. Maka semua orang menerima ayat Al-Qur`an itu, tak seorangpun diantara mereka yang mendengarnya melainkan melantunkannya. Sa`id bin Musayyab rahimahullah berkata : bahwa Umar ketika itu berkata : Demi Al lah, sepertinya aku baru mendengar ayat itu ketika dibaca oleh Abu Bakar, sampai -sampai aku tak kuasa mengangkat kedua kakiku, hingga aku tertunduk ke tanah ket ika aku mendengar Abu Bakar membacanya. Kini aku sudah tahu bahwa nabi memang su dah meninggal. Dalam riwayat al-Bukhari lainnya, Umar berkata : maka orang-orang menabahkan hati mereka sambil tetap mengucurkan air mata. Lalu orang-orang Anshor berkumpul di sekitar Sa`ad bin Ubadah yang berada di Saqifah Bani Sa`idah mereka berkata : Dari kalangan kami (Anshor) ada pemimpin, demikian pula dari kalangan kalian! maka Ab u Bakar, Umar dan Abu Ubaidah bin al-Jarroh mendekati mereka. Umar mulai bicara, namun segera dihentikan Abu Bakar. Dalam hal ini Umar berkata : Demi Allah, yang kuinginkan sebenarnya hanyalah mengungkapkan hal yang menurutku sangat bagus. A ku khawatir Abu Bakar tidak menyampaikannya Kemudian Abu Bakar bicara, ternyata d ia orang yang terfasih dalam ucapannya, beliau berkata : Kami adalah pemimpin, se dangkan kalian adalah para menteri. Habbab bin al-Mundzir menanggapi : Tidak, demi Allah kami tidak akan melakukannya, dari kami ada pemimpin dan dari kalian juga ada pemimpin. Abu Bakar menjawab : Tidak, kami adalah pemimpin, sedangkan kalian adalah para menteri. Mereka (kaum Muhajirin) adalah suku Arab yang paling adil, yang paling mulia dan paling baik nasabnya. Maka baiatlah Umar atau Abu Ubaidah

bin al-Jarroh.Maka Umar menyela : Bahkan kami akan membai`atmu. Engkau adalah sayy id kami, orang yang terbaik diantara kami dan paling dicintai Rasulullah. Umar la lu memegang tangan Abu Bakar dan membai`atnya yang kemudian diikuti oleh orang b anyak. Lalu ada seorang yang berkata : kalian telah membunuh (hak khalifah) Sa`ad (bin Ubadah). Maka Umar berkata : Allah yang telah membunuhnya. (Riwayat Bukhari) Menurut `ulama ahli sejarah, Abu Bakar menerima jasa memerah susu kambing untuk penduduk desa. Ketika beliau telah dibai`at menjadi khalifah, ada seorang wanita desa berkata : sekarang Abu Bakar tidak akan lagi memerahkan susu kambing kami. P erkataan itu didengar oleh Abu Bakar sehingga dia berkata : tidak, bahkan aku aka n tetap menerima jasa memerah susu kambing kalian. Sesungguhnya aku berharap den gan jabatan yang telah aku sandang sekarang ini sama sekali tidak merubah kebias aanku di masa silam. Terbukti, Abu Bakar tetap memerahkan susu kambing-kambing me reka. Ketika Abu Bakar diangkat sebagai khalifah, beliau memerintahkan Umar untuk meng urusi urusan haji kaum muslimin. Barulah pada tahun berikutnya Abu Bakar menunai kan haji. Sedangkan untuk ibadah umroh, beliau lakukan pada bulan Rajab tahun 12 H. beliau memasuki kota Makkah sekitar waktu dhuha dan langsung menuju rumahnya . Beliau ditemani oleh beberapa orang pemuda yang sedang berbincang-bincang deng annya. Lalu dikatakan kepada Abu Quhafah (Ayahnya Abu Bakar) : ini putramu (telah datang)! Maka Abu Quhafah berdiri dari tempatnya. Abu Bakar bergegas menyuruh untanya unt uk bersimpuh. Beliau turun dari untanya ketika unta itu belum sempat bersimpuh d engan sempurna sambil berkata : wahai ayahku, janganlah anda berdiri! Lalu Abu Bak ar memeluk Abu Quhafah dan mengecup keningnya. Tentu saja Abu Quhafah menangis s ebagai luapan rasa bahagia dengan kedatangan putranya tersebut. Setelah itu datanglah beberapa tokoh kota Makkah seperti Attab bin Usaid, Suhail bin Amru, Ikrimah bin Abi Jahal, dan al-Harits bin Hisyam. Mereka semua menguca pkan salam kepada Abu Bakar : Assalamu`alaika wahai khalifah Rasulullah! mereka se mua menjabat tangan Abu Bakar. Lalu Abu Quhafah berkata : wahai Atiq (julukan Abu Bakar), mereka itu adalah orang-orang (yang baik). Oleh karena itu, jalinlah pe rsahabatan yang baik dengan mereka! Abu Bakar berkata : Wahai ayahku, tidak ada da ya dan upaya kecuali hanya dengan pertolongan Allah. Aku telah diberi beban yang sangat berat, tentu saja aku tidak akan memiliki kekuatan untuk menanggungnya k ecuali hanya dengan pertolongan Allah. Lalu Abu Bakar berkata : Apakah ada orang y ang akan mengadukan sebuah perbuatan dzalim? Ternyata tidak ada seorangpun yang d atang kepada Abu Bakar untuk melapor sebuah kedzaliman. Semua orang malah menyan jung pemimpin mereka tersebut. Wafatnya Menurut para `ulama ahli sejarah Abu Bakar meninggal dunia pada malam selasa, te patnya antara waktu maghrib dan isya pada tanggal 8 Jumadil awal 13 H. Usia beli au ketika meninggal dunia adalah 63 tahun. Beliau berwasiat agar jenazahnya dima ndikan oleh Asma` binti Umais, istri beliau. Kemudian beliau dimakamkan di sampi ng makam Rasulullah. Umar mensholati jenazahnya diantara makam Nabi dan mimbar ( ar-Raudhah) . Sedangkan yang turun langsung ke dalam liang lahat adalah putranya yang bernama Abdurrahman (bin Abi Bakar), Umar, Utsman, dan Thalhah bin Ubaidil lah.

===================== Beliau lahir dua tahun beberapa bulan setelah kelahiran Rasulullah Saw di kota M ekkah. Atau pada tahun 51 sebelum Hijriah (751 M). Nama lengkapanya Abdullah bin Utsman bin `Amir bin Ka'ab at-Taimy al-Qursy. Dulunya bernama Abdul Ka'bah, kemudian Rasulullah mengantinya dengan nama Abdullah. Gelarnya As-Sidiq; orang percaya. K etika terjadi peristiwa Isro' dan Mi'roj, beliaulah termasuk orang pertama yang perc aya dengan peristiwa itu. Maka beliau digelari as-Siddiq. Nama panggilanya Abu B akar. Ibunya bernama ummul Khoir Salma binti Shahr bin `Amir . Di kalangan kaumnya dikenal dengan al-`Atiq. Konon ceritanya Rasulullah pernah ber kata; Kamu adalah hamba Allah yang dijauhkan (`Atiq) dari api neraka. Maka sejak itu lah terkenal di kalangan sahabat dengan sebutan al-`Atiq. Pendapat lain mengatakan karena wajahnya yang ganteng. Pendapat lain karena banyak memerdekakan budak mu slim seperti Bilal. Pendapat lain karena tidak ada cacat dalam nasabnya. Mengenai pribadinya, Ibn Asakir meriwayatkan dari Abdullah bin az-Zubair, Ketika para sahabat sedang kumpul dalam suatu majlis, seseorang bertanya kepada Abu Bak ar. Apakah kamu pernah minum khomer pada masa Jahiliyah? kata orang itu. Beliau me njawab, Aku berlingung kepada Allah. Kenapa orang itu bertanya. Saya dapat menjaga k ehormatan diriku dan muruah. Sebab orang yang minum khomer hilang kehormatannya dan muruahnya jawab Abu Bakar. Orang pun melaporkan kepada Rasulullah. Rasulullah berkata, Abu Bakar benar. Abu Bakar benar. Dari Aisyah `Aisyah r.a. berkata, Demi Al lah, Abu Bakar r.a. belum pernah membaca syair pada masa Jahiliyah dan Islam. Be liau dan Utsman bin `Affan tidak pernah meminum khomer/arak. Pada waktu Rasulullah wafat, kaum muslimin mulai guncang dan kebinggungan akan k eberlangsungan Islam. Melihat kondisi yang sangat membahayakan ini, beliau denga n lantang berkata; Siapa diantara kalian yang menyembah Muhammad (Rasulullah), m aka Muhammad sudah wafat. Tapi barangsiapa menyembah Allah SWT maka Allah SWT it u hidup dan tidak akan mati. Mendengar ucapan itu, maka tenanglah hati umat Islam . Hingga akhirnya Allah SWT menguatkan keimanan mereka. Selepas Rasululllah wafat, beliau diangkat menjadi kholifah oleh kaum muslimin p ada tahun 11 H. inilah sejarah pergantian kempimpinan umat Islam untuk pertama k ali yang didasarkan pada syuro' (musyawarah). Pada waktu dipilih menjadi kholifah beliau berkata; Aku diangkat menjadi pemimpin kalian tapi bukan berarti aku yang paling baik dari kalian. Sekiranya aku melakukan kebaikan maka kalian harus meno longnya dan sekiranya aku berbuat salah maka kalian wajib meluruskan dan menging atkan. Kejujuran adalah amanah dan berdusta adalah khianat dan pengingkaran terh adap yang benar. Orang-orang yang lemah diantara kalian, bagiku adalah orang kua t hingga aku memberikan haknya. Dan orang-orang yang kuat diantara kalian, bagik u adalah lemah hingga aku ambil hak-hak itu darinya. Istri-istri beliau; Ummu Rumman binti `Amir, Qutailah binti Abdul Izza, Asma' binti `U mais dan Habibah binti Khorijah. Lahir dari perkawinnya tiga anak laki-laki dan tiga perempuan. Tiga anak laki-laki itu; Abdullah, Abdurrahman dan Muhammad. 3 a nak perempuannya; Asma', Aisyah (istri Rasulullah) dan Ummu Kultsum. Beliau menjabat sebagai kholifah selama dua tahun dan tiga bulan. Wafat pada tah un 12 H berumur 63 tahun, seperti umur Rasulullah ketika wafat. Dikuburkan di de kat kuburan Rasulullah di kamar Aisyah RA. Sebelum wafatnya, beliau pernah berwa siat kepada Umar bin Khottob untuk menjadi kholifah. Beliau sangat pandai dalam ilmu nasab (silsisah keturunan) suku dan juga penceri taannya. Beliau termasuk dari ketua-ketua Quraisy di masa Jahiliyah yang disegan i dan senangi karena sikapnya yang bijak. Selama hidupnya belum pernah minum kho mer dan menyembah patung. Ketika di Yaman, seorang syeik dari al-Azd pernah memb eritahu tentang hadirnya kenabian Muhammad Saw. Beliau orang pertama yang meyaki ni dan mempercayai kenabian Muhammad. Seperti halnya berita yang disampaikan War

oqoh bin Naufal kepada beliau mengenai kenabian Muhammad Saw. Pada waktu hijrah, beliau menjadi teman Rasulullah dalam perjalanan hijrah itu, begitu juga ketika Rasulullah berada di gua Hira. Hal ini bisa dibaca dalam firm an Allah; sedang ia salah seorang dari dua sahabat pada waktu di gua Hiro..(QS.attaubah:40). Ketika melakukan ibadah haji beliau orang pertama menjadi amir (ketu a) rombongan kaum muslimin dalam haji tersebut dan orang pertama yang menjadi im am sholat setelah wafatnya Rasulullah. Diantara orang-orang yang memeluk Islam atas jasanya adalah; az-Zubair bin al-Aw wa, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin `Auf, Saad bin Abu Waqos, Tholhah bin Ubaidi llah, Abu `Ubaidah bin Jarrah. Mereka termasuk 10 orang-orang yang diberitakan mas uk surga. Termasuk beliau juga. Beliau telah memerdekakan 7 orang; Bilal, `Amir bin Fahiroh, Zanirah, Nahdiyah dan anak perempuannya, Jariyah bani Muammal dan Ummu `Abis. Mengumpulkan mushaf yang tersebar di pelbagai pelosok. Beliau juga orang yang sangat tegas memerangi oran g-orang murtad (keluar dari Islam) dan engan membayar zakat. Pada masa beliau me mangku kholifah, syiar Islam tersebar melalui penaklukan ke pelbagai negara. Ini lah sejarah awal penaklukan dalam Islam. Ada 142 hadits yang diriwayatkankan. Di antara riwayat hadits dari beliau; Suatu ketika Abu Bakar bertanya kepada Rasulu llah. Wahai Rasulullah, ajarkan kepadaku do'a dalam sholat. Rasulullah menjawab: berd oalah dengan ini; Allahumma inni dholamtu nafsi dhulman katsiro(Wahai Allah, aku b anyak berbuat kedhaliman, tidak ada orang yang boleh berikan ampunan dosa-dosa d holimku kecuali Engkau. Maka berilah ampunana atas semua dosa-dosaku dan berilah kasih sayang dan rahmat. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Pemberi Ampu nan dan Kasih sayang (HR.Bukhori) Apa kata Rasulullah mengenai pribadinya: Tidak seorangpun diantara manusia yang l ebih banyak dari Abu Bakar dalam menjaga diriku denganm jiwa dan hartanya. Sekir anya dibolehkan aku menjadikan teman baik diantara manusia niscaya saya jadikan Abu Bakar sebagai teman baik. Akan tetapi pertemanan dan persaudaraan atas nama Islam itu lebih utama. Silahkan kalian tutup setiap pintu untukku di masjid kecu ali pintu Abu Bakar (HR.Bukhori). Dalam hadits lain disebutkan,suatu ketika Rasulullah bertanya kepada para sahaba t; Siapa diantara kalian yang hari ini berpuasa. Abu Bakar menjawab; Saya, wahai b aginda Rasul. Siapa diantara kalian yang telah memberi makan orang miskin? Abu Bak ar menjawab; Saya, Wahai Rasul. Siapa diantara kalian telah mendoakan dan menjenguk orang sakit? Abu Bakar menjawab; Saya, wahai baginda Rasul. Setelah itu Rasulullah bersabda; Sekiranya sifat dan perbuatan tersebut dilakukan oleh seseorang maka k elak dia akan masuk surga. Wasiat Abu Bakar kepada Umar sebelum ajal menjemputnya sebagaimana diceritakan A bdurrahman bin Abdullah bin Sabith Pada waktu ajal hendak menjemputnya, beliau me mangil Umar. Beliau berkata, Wahai Umar, ingatlah bahwa ada amalan untuk Allah ya ng dilakukan siang hari yang Allah tidak akan menerima amalan itu di waktu malam . Dan ada amalan untuk Allah yang di malam hari yang tidak akan diterima di wakt u siang. Allah tidak menerima amalan sunnah sehingga yang wajib dilaksanakan. Ti mbangan amal baik di akherat menjadi berat karena mengikuti jalan kebenaran di d unia hingga Allah beratkan timbangan atas mereka. Dan timbangan (baik) manusia b erkurang di akherat karena manusia mengikuti jalan sesat/batil selama di dunia Ketika beliau wafat, Ali bin Tholib berkata; Semoga Allah memberikan rahmat kepad a Abu Bakar, Kamu adalah saudara Rasulullah, kawan dekat, penghibur duka lara, d an kawan dalam bermusyawarah. Kamu adalah orang pertama yang berislam, yang pali ng ikhlas beriman kepada Allah dan Rasulul-Nya, yang paling baik dalam persahaba tan dan paling mulia diantara kaum lainnya. Kamu juga yang paling serupa dengan Rasulullah ketika diam dan gerak. Allah telah angkat derajat namamu, wahai Abu b akar dalam tingkatan yang paling tinggi. Allah berfirman; Dan orang yang percaya

dengan kenabian Muhammad. Dalam riwayat Asakir dari al-Ashma'y disebutkan bahwa Abu Bakar jika dipuji beliau berdo'a Ya Allah Engkau lebih tahu tentang diriku dan saya lebih tahu dari mereka. Ya Allah berikan kebaikan padaku dari apa yang mereka sangkakan. Ampunilah aku dari apa yang mereka tidak tahu dan jangan azab aku dari apa yang mereka katakan . ================================== * Nama aslinya adalah Abdullah bin abi Quhafah. * Ayahnya, Abu Quhafah yang nama aslinya adalah Usman bin Amir bin Amr bin K a'b bin Sa'd bin Taim bin Murrah bin Ka'b bin Lu'ai bin Ghalib atTaimiy al Qurosy bertem u silisilah/ keturunan dengan Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam di Murrah b in Ka'b. * Ibu Abu Bakar adalah Ummul Khair Salma binti Shokhr bin Amir bin Ka'b bin Sa'd bin Taim bin Murrah * Usia beliau 63 tahun, sama seperti Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam. Dia termasuk orang yang pertama masuk islam. Manusia terbaik setelah Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam. * Mengemban kekhilafahan selama 2,5 tahun. Riwayat-riwayat lain menyebutkan 2 tahun 4 bulan kurang 1 hari; 2 tahun;20 bulan Putera-puterinyanya a. Abdullah, awal masuk islam sehingga termasuk sahabat. Diasaat Rasulullah Shal lallahu `Alaihi wa Sallam dan Abu Bakar bersembunyi di dalam goa menghindari kejar an kafir Quraisy, ia pernah masuk goa itu juga. Dia terkena anak panah di Thaif, meninggal di saat ayahnya mengemban khilafah. b. Asma', pemilik dua ikat pinggang. Istri Zubeir bin Awwam. Hijrah ke Madinah di saat mengandung Abdulllah bin Zubeir. Sehingga Abdullah merupakan orang islam pe rtama yang lahir setelah hijrah. Ibu Asma' adalah Qutailah binti Abdul Uzza berasa l dari Bani Luay meninggal dalam keadaan kafir. c. Aisyah binti as-Siddiq, istri Nabi Ia memiliki saudara seayah dan seibu yaitu Abdurrahman bin Abu Bakar, yang berad a di barisan kaum musyrikin pada perang Badar, namun setelah itu ia masuk islam. Ibu Aisyah adalah Ummu Ruman binti Amir bin Uaimir bin Abdu Syams bin Attab bin Udzinah bin Subai' bin Duhman bin al Harits. Masuk islam, dan ikut hijrah ke madi nah dan wafat di zaman Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam Cucu Abu Bakar: Abu Atik Muhammad bin Abdurrahman lahir di zaman Rasulullah Shal lallahu `Alaihi wa Sallam,termasuk sahabat. Sehingga kami tidak tahu keluarga lain (selain Abu Bakar) yang dengan empat keturunan, semuanya tergolong sahabat (aya h Abu Bakar-Abu Bakar-Abdurrahman-Abu Atik) d. Muhammad bin Abu Bakar. Lahir pada zaman haji wada'. Meninggal di Mesir dan dik uburkan disana. Ibunya adalah Asma' binti Umais al Khots'amiyyah. e. Ummu Kultsum binti Abu Bakar. Lahir setelah Abu Bakar wafat. Ibunya adalah Ha bibah, riwayat lain menyebutkan Fakhitah binti Kharijah bin Zaid bin Abu Zuhair al Anshari. Ia dinikahi Thalhah bin Ubaidillah Semua putera-puteri Abu Bakar adalah sahabat Nabi, kecuali Ummu Kultsum. Sementa ra Muhammad lahir masih zaman Nabi. Abu Bakar wafat pada tanggal 27 Jumadil Akhi r 13H. ============================= Abu Bakar As Siddiq ayah dari Aisyah istri Nabi Muhammad SAW. Namanya yang seben arnya adalah Abdul Ka bah (artinya hamba Ka bah ), yang kemudian diubah oleh Ra

sulullah Saw menjadi Abdullah (artinya hamba Allah ). Abu Bakar As Siddiq atau Abdullah bin Abi Quhafah (Usman) bin Amir bin Amru bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai bin Ghalib bin Fihr al-Quraisy at-Taimi. Bertemu nasabnya dengan Nabi saw kakeknya Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai, kakek yang keenam. Dan ibunya, Ummul-Khair, sebenarnya bernama Salma binti Sakhr bin Amir bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim. Nabi Muhammad Saw juga memberinya gelar As Siddiq (artinya yang berkata b enar ), sehingga ia lebih dikenal dengan nama Abu Bakar as-Siddiq. Abu Bakar As Siddiq tumbuh dan besar di Mekah dan tidak pernah keluar dari Mekah kecuali untuk tujuan dagang dan bisnis. Beliau memiliki harta kekayaan yang san gat banyak dan kepribadian yang sangat menarik, memiliki kebaikan yang sangat ba nyak, dan sering melakukan perbuatan-perbuatan yang terpuji. Sebagaimana hal ini dikatakan oleh Ibnu Dughunnah, sesungguhnya engkau selalu menyambung tali kasih dan keluarga, bicaramu selalu benar, dan kau menanggung banyak kesulitan, kau b antu orang-orang yang menderita dan kau hormati tamu. An-Nawawi berkata: Abu Bakar As Siddiq termasuk tokoh Quraisy dimasa Jahiliyah, orang yang selalu dimintai nasehat dan pertimbangannya, sangat dicintai dikalang an mereka, sangat mengetahui kode etik dikalangan mereka. Tatkala, Islam datang Abu Bakar As Siddiq mengedepankan Islam atas yang lain, dan beliau masuk Islam d engan sempurna. Zubair bin Bakkar bin Ibnu Asakir meriwayatkan dari Ma'ruf bin Kharbudz dia berkat a: Sesungguhnya Abu Bakar As Siddiq adalah salah satu dari 10 orang Quraisy yang kejayaannya dimasa Jahiliyah bersambung hingga zaman Islam. Abu Bakar As Siddiq mendapat tugas untuk melaksanakan diyat (tebusan atas darah kematian) dan penar ikan hutang. Ini terjadi karena orang-orang Quraisy tidak memiliki raja dimana m ereka bisa mengembalikan semua perkara itu kepada raja. Pada setiap kabilah dika langan Quraisy saat itu, ada satu kekuasaan umum yang memiliki kepala suku dan k abilah sendiri. Istri-istri dan anak Abu Bakar. Abu Bakar pernah menikahi Qutailah binti Abdul Uzza bin Abd bin As'ad pada masa ja hiliyyah dan dari pernikahan tersebut lahirlah Abdullah dan Asma'. Beliau juga menikah dengan Ummu Ruman binti Amir bin Uwaimir bin Zuhal bin Dahma n dari Kinanah, dari pernikahan tersebut lahirlah Abdurrahman dan `Aisyah. Beliau juga menikah dengan Asma' binti Umais bin ma'add bin Taim al-Khatts'amiyyah, da n sebelumnya Asma' diperistri oleh Ja'far bin Abi Thalib. Dari hasil pernikahannya i ni lahirlah bin Abu Bakar, dan kelahiran tersebut terjadi pada waktu haji Wada' di Dzul Hulaifah. Beliau juga menikah dengan Habibah binti Kharijah bin Zaid bin Zuhair dari Bani al-Haris bin al-Khazraj. Abu Bakar pernah singgah di rumah Kharijah ketika beliau datang ke Madinah dan k emudian mempersunting putrinya, dan beliau masih terus berdiam dengannya di suat u tempat yang disebut dengan as-Sunuh hingga Rasullullah saw wafat dan beliau ke mudian diangkat menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah saw. Dari pernikahan ter sebut lahirlah Ummu Khultsum.

Orang yang paling bersih di masa Jahilliyah Ibnu Asakir meriwayatkan dengan sanadnya yang shahih dari Aisyah, dia berkata: d emi Allah, Abu Bakar As Siddiq tidak pernah melantunkan satu syairpun di masa Ja hiliyah dan tidak pula dimasa Islam. Abu Bakar As Siddiq dan Utsman bin Affan ti

dak pernah minum minuman keras di zaman Jahiliyah. Ibnu Asakir meriwayatkan dari Abdullah bin Zubair, dia berkata, Abu Bakar As Sid diq sama sekali tidak pernah mengucapkan syair. Ibnu Asakir meriwayatkan dari Abu Al-Aliyyah Ar-rayahi, dia berkata: Dikatakan k epada Abu Bakar As Siddiq ditengah sekumpulan sahabat Rasulullah: Apakah kamu pe rnah meminum minuman keras di zaman Jahiliyah? Beliau berkata, Saya berlindung ke pada Allah dari perbuatan itu!

Sifat Abu Bakar As Siddiq Ibnu Saad meriwayatkan dari Aisyah bahwa seorang laki-laki berkata kepadanya: Co ba sebutkan kepada saya gambaran tentang Abu Bakar As Siddiq! Kata Aisyah: dia a dalah laki-laki kulit putih, kurus, tidak terlalu lebar bentuk tubuhnya,sedikit bungkuk, tidak bisa untuk menahan pakaiannya turun dari pinggangnya, tulang-tula ng wajahnya menonjol, dan pangkal jemarinya datar. Ibnu Asakir meriwayatkan dari Aisyah, bahwa Abu Bakar As Siddiq mewarnai rambutn ya dengan daun pacar dan katam (nama jenis tumbuhan). Dia juga meriwayatkan da ri Anas, dia berkata, Rasulullah datang ke Madinah, dan tidak ada salah seorang dari para sahabatnya yang beruban kecuali Abu Bakar As Siddiq, maka dia menyemir nya dengan daun pacar dan katam. Abu Bakar As Siddiq dilahirkan di Mekah dari keturunan Bani Tamim ( Attamimi ), suku bangsa Quraisy. Berdasarkan beberapa sejarawan Islam, ia adalah seorang ped agang, hakim dengan kedudukan tinggi, seorang yang terpelajar serta dipercayai s ebagai orang yang bisa menafsirkan mimpi.

Era bersama Nabi saw Sebagaimana yang juga dialami oleh para pemeluk Islam pada masa awal. Ia juga me ngalami penyiksaan yang dilakukan oleh penduduk Mekkah yang mayoritas masih meme luk agama nenek moyang mereka. Namun, penyiksaan terparah dialami oleh mereka ya ng berasal dari golongan budak. Sementara para pemeluk non budak biasanya masih dilindungi oleh para keluarga dan sahabat mereka, para budak disiksa sekehendak tuannya. Hal ini mendorong Abu Bakar As Siddiq membebaskan para budak tersebut d engan membelinya dari tuannya kemudian memberinya kemerdekaan. Sehingga diriwaya tkan bahwa Abu Bakar As Siddiq memiliki 9 toko yang semuanya habis dibuat untuk tegaknya agama islam. Beberapa budak yang ia bebaskan antara lain : # Bilal bin Rabbah # Abu Fakih # Ammar # Abu Fuhaira # Lubainah # An Nahdiah # Ummu Ubays # Zinnira Ketika peristiwa Hijrah, saat Nabi Muhammad SAW pindah ke Madinah (622 M), Abu B akar As Siddiq adalah satu-satunya orang yang menemaninya. Abu Bakar As Siddiq j uga terikat dengan Nabi Muhammad secara kekeluargaan. Anak perempuannya, Aisyah menikah dengan Nabi Muhammad beberapa saat setelah Hijrah.

Menjadi Khalifah Selama masa sakit Rasulullah SAW saat menjelang ajalnya, dikatakan bahwa Abu Bak ar As Siddiq ditunjuk untuk menjadi imam shalat menggantikannya, banyak yang men ganggap ini sebagai indikasi bahwa Abu Bakar As Siddiq akan menggantikan posisin ya. Segera setelah kematiannya (632), dilakukan musyawarah di kalangan para pemu ka kaum Anshar dan Muhajirin di Madinah, yang akhirnya menghasilkan penunjukan A bu Bakar As Siddiq sebagai pemimpin baru umat Islam atau khalifah Islam. Apa yang terjadi saat musyawarah tersebut menjadi sumber perdebatan. Penunjukan Abu Bakar As Siddiq sebagai khalifah adalah subyek yang sangat kontroversial dan menjadi sumber perpecahan pertama dalam Islam, dimana umat Islam terpecah menja di kaum Sunni dan Syi ah. Di satu sisi kaum Syi ah percaya bahwa seharusnya Ali bin Abi Thalib (menantu nabi Muhammad), yang menjadi pemimpin dan dipercayai ini adalah keputusan Rasulullah SAW sendiri sementara kaum sunni berpendapat bahwa Rasulullah SAW menolak untuk menunjuk penggantinya. Kaum sunni berargumen bahwa Rasulullah mengedepankan musyawarah untuk penunjukan pemimpin. Sementara muslim syi ah berpendapat kalau Rasulullah saw dalam hal-hal terkecil seperti sebelum d an sesudah makan, minum, tidur, dll, tidak pernah meninggalkan umatnya tanpa hid ayah dan bimbingan apalagi masalah kepemimpinan umat terahir, dan juga banyak ha dits di Sunni maupun Syi ah tentang siapa khalifah sepeninggal Rasulullah saw, s erta jumlah pemimpin islam yang dua belas. Terlepas dari kontroversi dan kebenar an pendapat masing-masing kaum tersebut, Ali bin Abu Thalib sendiri secara forma l menyatakan kesetiaannya (berbai at) kepada Abu Bakar As Siddiq dan dua khalifa h setelahnya (Umar bin Khattab dan Usman bin Affan). Kaum sunni menggambarkan pe rnyataan ini sebagai pernyataan yang antusias dan Ali bin Abu Thalib menjadi pen dukung setia Abu Bakar As Siddiq dan Umar bin Khattab. Sementara kaum syi ah men ggambarkan bahwa Ali bin Abu Thalib melakukan baiat tersebut secara "pro forma," mengingat beliau berbaiat setelah sepeninggal Fatimah istri beliau yang berbula n bulan lamanya dan setelah itu ia menunjukkan protes dengan menutup diri dari k ehidupan publik.

Perang Ridda Segera setelah menjabat Abu Bakar As Siddiq, beberapa masalah yang mengancam per satuan dan stabilitas komunitas dan negara Islam saat itu muncul. Beberapa suku Arab yang berasal dari Hijaz dan Nejed membangkang kepada khalifah baru dan sist em yang ada. Beberapa diantaranya menolak membayar zakat walaupun tidak menolak agama Islam secara utuh. Beberapa yang lain kembali memeluk agama dan tradisi la manya yakni penyembahan berhala. Suku-suku tersebut mengklaim bahwa hanya memili ki komitmen dengan Nabi Muhammad SAW dan dengan kematiannya komitmennya tidak be rlaku lagi. Berdasarkan hal ini Abu Bakar menyatakan perang terhadap mereka yang dikenal dengan nama perang Ridda. Dalam perang Ridda peperangan terbesar adalah memerangi "Ibnu Habib al-Hanafi" yang lebih dikenal dengan nama Musailamah Al-K azab (Musailamah si pembohong), yang mengklaim dirinya sebagai nabi baru menggan tikan Nabi Muhammad SAW. Musailamah kemudian dikalahkan pada pertempuran Akraba oleh Khalid bin Walid.

Al Qur an Abu Bakar As Siddiq juga berperan dalam pelestarian teks-teks tertulis Al Qur an . Dikatakan bahwa setelah kemenangan yang sangat sulit saat melawan Musailamah d alam perang Ridda, banyak penghafal Al Qur an yang ikut tewas dalam pertempuran. Abu Bakar As Siddiq lantas meminta Umar bin Khattab untuk mengumpulkan koleksi dari Al Qur an. Setelah lengkap koleksi ini, yang dikumpulkan dari para penghafa

l Al-Quran dan tulisan-tulisan yang terdapat pada media tulis seperti tulang, ku lit dan lain sebagainya, oleh sebuah tim yang diketuai oleh sahabat Zaid bin Tsa bit, kemudian disimpan oleh Hafsah, anak dari Umar bin Khattab dan juga istri da ri Nabi Muhammad SAW. Kemudian pada masa pemerintahan Ustman bin Affan koleksi i ni menjadi dasar penulisan teks al Qur an hingga yang dikenal hingga saat ini. Abu Bakar As Siddiq meninggal pada tanggal 23 Agustus 634/ 8 Jumadil Awwal 13 H di Madinah pada usia 63 tahun. Beliau berwasiat agar jenazahnya dimandikan oleh Asma binti Umais, istri beliau. Kemudian beliau dimakamkan di samping makam Ras ulullah. Umar mensholati jenazahnya diantara makam Nabi dan mimbar (ar-Raudhah) . Sedangkan yang turun langsung ke dalam liang lahat adalah putranya yang bernam a Abdurrahman (bin Abi Bakar), Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Thalhah bi n Ubaidillah. ============================