8
KELIMPAHAN PLANKTON DI EKOSISTEM PERAIRAN TELUK GILIMANUK, TAMAN NASIONAL, BALI BARAT Hikmah Thoha Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta 14430, Indonesia Dipresentasikan oleh Ade Lido Tanizar 4310100702

Ade Lido Tanizar_4310100702_kelimpahan Plankton Di Ekosistem Perairan_metil (1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ade Lido Tanizar_4310100702_kelimpahan Plankton Di Ekosistem Perairan_metil (1)

Citation preview

Page 1: Ade Lido Tanizar_4310100702_kelimpahan Plankton Di Ekosistem Perairan_metil (1)

KELIMPAHAN PLANKTON DI EKOSISTEM PERAIRAN

TELUK GILIMANUK, TAMAN NASIONAL, BALI BARAT

Hikmah Thoha

Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta 14430, Indonesia

Dipresentasikan oleh Ade Lido Tanizar4310100702

Page 2: Ade Lido Tanizar_4310100702_kelimpahan Plankton Di Ekosistem Perairan_metil (1)

PENDAHULUAN

• Kondisi kawasan pesisir yang memiliki produktivitas sangat tinggi dapat dilihat dari 3 komponen berikut

Hutan Mangrov

e

Padang Lamun

(Seagrass)

Terumbu Karang

Page 3: Ade Lido Tanizar_4310100702_kelimpahan Plankton Di Ekosistem Perairan_metil (1)

PENDAHULUAN

• Di kawasan pesisir Teluk Gilimanuk, Bali, kondisi ekosistem masih sangat baik.

• Dicanangkan sebagai Taman Laut Nasional Bali Barat

• Namun info mengenai keberadaan 3 ekosistem tadi maupun biota yang hidup masih minim.

• Perlunya penelitian lebih lanjut agar dapat menentukan kebijakan dan pengelolaan ke depan

Page 4: Ade Lido Tanizar_4310100702_kelimpahan Plankton Di Ekosistem Perairan_metil (1)

METODE PENELITIAN

• Pengamatan plankton dilakukan di perairan Teluk Gilimanuk, Taman Nasional, Bali Barat (Gambar 1).

• Contoh plankton diambil dari 10 stasiun dengan menggunakan jaring plankton dengan spesifikasi tertentu sesuai dengan jenisnya;

• Untuk fitoplankton digunakan jaring plankton dengan ukuran mata jaring 80 µm, diameter mulut jaring 0,31 m dan panjang jaring 100 cm; untuk zooplankton digunakan jaring plankton dengan ukuran mata jaring 300 µm, diameter mulut jaring 0,45 m dan panjang jaring 180 cm.

Page 5: Ade Lido Tanizar_4310100702_kelimpahan Plankton Di Ekosistem Perairan_metil (1)
Page 6: Ade Lido Tanizar_4310100702_kelimpahan Plankton Di Ekosistem Perairan_metil (1)

HASIL PENELITIAN

• Untuk fitoplankton ditemukan 13 marga, yang terdiri dari 10 marga diatom dan 3 marga dinoflagellata

• Genus yang paling dominan jenis diatom adalah Coscinodiscus dengan kelimpahan sebesar 664,665,97 sel/m3( 99.47%) di stasiun 5.

• Untuk zooplankton secara keseluruhan yang berhasil diidentifikasi pada penelitian ini berjumlah 33 ordo.

• Calanoida merupakan yang pre dominan (50%) dengan kelimpahan terbesar 23938 individu/m3 ( 67.73 %)

Page 7: Ade Lido Tanizar_4310100702_kelimpahan Plankton Di Ekosistem Perairan_metil (1)

HASIL PENELITIAN

• Copepoda yang dominan mengidentifikasikan bahwa perairan Gilimanuk ini cukup potensial untuk mendukung kehidupan biota laut.

Page 8: Ade Lido Tanizar_4310100702_kelimpahan Plankton Di Ekosistem Perairan_metil (1)

TERIMA KASIHSumber :

MAKARA, SAINS, VOL. 11, NO. 1, APRIL 2007: 44-48

http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/2/b120b55bdea048998331f1b0a880337a1598364f.pdf