4
Adi Simanjuntak Yang saya dapatkan selama KMSBS yang diadakan dibengkulu adalah : Pertama saat ibadah yang pertama itu bagaimana aku menilai ibadah yang ada di PDO dimana aku melayani. Apakah kami yang membuat ibadah yang hanya membuat sensani rohani saja, atau memang ibadah yang kami laksanakan mempengaruhi pertumbuhan iman jemaat kami. Disana kami di ajarkan bagaimana memisahkan antara domba yang betul- betul melayani dengan beriman dan bertumbuh dibandingkan dengan kambing yang tidak mau mau melayani ( mat 25: 31-46). yang paling menyentuh atau menampar pelayanan saya tentang ibadah yang mungkin hanya pemuas emosional rohani, bukan sarana untuk bertumbuh. kemudian saat ibadah KKR saya mengambil komitmen- komitmen penting dalam hidup saya, yaitu : komitmen untuk menjaga kekudusan hidup komitmen untuk tetap setia kepada Tuhan dalam kondisi apapun ( menjaga hpdT yang bagus saat apapun ) tetap serius bagi para pemimpin persekutuan atau dalam hal ini tetap serius melaksanakan setiap pelayananku meeeninggalkan hidup lamaku, dimana setiap orang yang menjadi pelayan itu harus memngalami hidup baru yang terus menerus,

Adi Simanjuntak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hgfd

Citation preview

Adi SimanjuntakYang saya dapatkan selama KMSBS yang diadakan dibengkulu adalah :Pertama saat ibadah yang pertama itu bagaimana aku menilai ibadah yang ada di PDO dimana aku melayani. Apakah kami yang membuat ibadah yang hanya membuat sensani rohani saja, atau memang ibadah yang kami laksanakan mempengaruhi pertumbuhan iman jemaat kami. Disana kami di ajarkan bagaimana memisahkan antara domba yang betul- betul melayani dengan beriman dan bertumbuh dibandingkan dengan kambing yang tidak mau mau melayani ( mat 25: 31-46). yang paling menyentuh atau menampar pelayanan saya tentang ibadah yang mungkin hanya pemuas emosional rohani, bukan sarana untuk bertumbuh.kemudian saat ibadah KKR saya mengambil komitmen-komitmen penting dalam hidup saya, yaitu : komitmen untuk menjaga kekudusan hidup komitmen untuk tetap setia kepada Tuhan dalam kondisi apapun ( menjaga hpdT yang bagus saat apapun ) tetap serius bagi para pemimpin persekutuan atau dalam hal ini tetap serius melaksanakan setiap pelayananku meeeninggalkan hidup lamaku, dimana setiap orang yang menjadi pelayan itu harus memngalami hidup baru yang terus menerus,Ternyata setelah ibadah KKR , saya menyadari bahwa yang membuat pelayanan itu kendor atau saat melayani kita malah tidak bertumbuh karena : aku masih belum meninggal kan gaya hidup lamaku yang masih tinggal dalam dosa belum menyerahkan sepenuhnya pelayananku kepada kuasa Tuhandisini aku melihat sifat kesetiaan daniel untuk tetap setia kepada Allah yang di sembahnya.Selama proses ibadah eksposisi ( 2 timotius 2 )saya meneladani sifat paulus dan timotius yang begitu berkobar kobar untuk memberitakan injil, bahkan paulus yang begitu terus menyemangati timotius yang mungkin tidak percaya diri untuk memberitakan injil ditengah tengah jemaat efesus yang sangat memuji dewi arthemis ( dewi kesuburan ) dan kondisi efesus yang begitu maju, paulus senantiasa menyemangati timotius walaupun dia didalam penjara. disini aku dapat bahwa pentingnya pemuridan, pelipatgandaan yang harus dilakukan disepanjang zaman, saat paulus menyemangati adik kelompok kecilnya timotius untuk memberitakan Injil, disitu saya menyadari bahwa saya pun harus tetap menjalankan visi pelayanan terutama tentang komitmen pentingnya jadi PKK . saat setiap sesi eksposisi banyak saya ditantang bagaimana tentang saya: apakah sudah setia kepadaTuhan dalam kondisi apapun? sudahkan ikut menderita demi pekabaran Injil? kalau sudah mengkabarkan Injil sudahkah saya serius? sejauh mana saya menderita demi Injil?dari semua pertanyaan itu saya mengambil beberapa komitmen yang akan saya jalankan. disini juga dibukakan mengenai zaman akhir diamana akan ada yang pecinta dirisendiri, pecinta uang, pecinta kesenangan , pecita Tuhan . sekarang kita tinggal pilih yang mana. dan iman yang kuat membantu kita tetap berjalan bersama Yesus.disini saya juga mendapat pelajaran bahwa kita begitu berharga dihadapan Allah. Dari teladan timotius saya pelajari bahwa semua akan dimampukan untuk memberitakan injil, seminder apapun kita, semuda apapun kita, ketika kita mengakui bahwa Allah berotoritas dalam hidup kita, kuasa Nya lebih besar dari apapun, maka kita pasti akan kuat dalam hal melayani.

disini saya juga melihat intropeksi diri sebagai pelayan . seorang pelayan itu harus memiliki hubungan pribadi yang baik dengan Tuhan, saat kita mengkabarkan injil maka kita harus menghidupinya, melalui sikap, pikiran, perbuatan. jika kita memberitakan injil tetapi kita tidak menghidupinya kita itu adalah orang farisi yang sangat bodoh. yang hanya berkata tapi tak mengimani firman yang kita kabarkan. kemudian saat kapita selekta saya melihat bagaimana pentingnya HPDT seorang pengurus untuk meningkatkan kualitas persekutuan. point nya: hpdT adalah pondasi persekutuan . jika hpdT pengurus rusak maka persekutuan bisa hancur, punya visi yang salah. disini aku menilai diriku . apakah saat teduhku teratur dan kunikmati? bagaimana kualitas doaku? bagaimana jam doaku? serimngkah saya ber PA? . kadang aku sibuk melihat kenapa jemaat jemaat berkurang. aku mulai berpikir, apakah itu gara2 HPDT ku yang buruk? HPDT pengurus yang tidak sehat? kelompok kecil adalah tiang persekutuan. aku melihat kualitas KK sekarang. kadang aku menyadari bahkan anak kk pun sekarang jarang kepersekutuan. persekutuan adalah atapnya. jadi jika HPDT bagus, KK bermutu. maka persekutuan bagus. disini juga diajarkan bahwa dalam persekutuan itu harus dapat melihat kekurangan, kelebihan, kesempatan, dan tantangan yang dialami persekutuan kita. disini juga diajarkan bahwa persekurtuan juga perlu di evaluasi , dan punya target2 kualitas dan kuantitas yang perlu dicapai. persekutuan juga perlu membuat anggaran2 dana yang jelas .