2
Pemucatan ialah suatu tahap proses pemurnian untuk menghilangkan zat-zat warna yang tidak disukai dalam minyak. Pemucatan ini dilakukan dengan mencampurkan minyak dengan sejumlah kecil adsorben, seperti tanah (fuller earth), lempung aktif (activated clay) dan arang aktif. Zat warna dalam minyak akan diserap oleh permukaan adsorben dan juga menyerap suspensi koloid (gum dan resin) serta hasil degradasi minyak, misalnya peroksida. Bleaching clay: bahan pemucat ini merupakan sejenis tanah liat dengan komposisi utama terdiri dari SiO2, Al2O3, air terikat serta ion kalsium, magnesiu oksida dan besi oksida. Perbandingan komposisi antara 2 jenis bleaching clay dapat dilihat pada tabel berikut. Komposisi kimia (%) Jenis adsorben Landau raw clay Florida clay 8 SiO2 59,0 56,5 Al2O3 22,9 11,6 Fe2O3 3,4 3,3 CaO 0,9 3,1 MgO 1,2 6,3 Sumber: andersen A.C.J dan P.N William (1962) Daya pemucat disebabkan karena ion Al +3 pada permukaan partikel adsorben dapat meng adsorpsi partikel zat warna. Daya pemucat tersebut tergantung dari perbandingan komponen SiO 2 dan Al 2 O 3 dalam bleaching clay. Adsorben yang terlalu kering menyebabkan daya kombinasinya dengan air telah hilang, sehingga mengurangi daya penyerapan terhadap zat warna. Aktivitas adsorben dengan asam mineral (HCl atau H 2 SO 4 ) akan mempertinggi daya pemucat karena asam mineral tersebut larut atau bereaksi dengan komponen berupa tar, garam Ca dan Mg yang menutupi pori-pori adsorben. Disamping itu asam mineral melarutkan Al 2 O 3 sehingga dapat menaikkan perbandingan jumlah SiO 2 dan Al 2 O 3 dari (2- 3):1 menjadi (5-6):1. Aktivitas menggunakan asam mineral akan menibulkan 3 macam reaksi, 1. Mula-mula asam akan melarutkan komponen Fe 2 O 3 , Al 2 O 3 , CaO dan MgO yang mengisi pori-pori adsorben. Hal ini mengakibatkan terbukanya pori-pori yang tertutup sehingga menambah luas permukaan adsorben. 2. Selanjutnya ion Ca +2 dan Mg +2 yang berada pada permukaan kristal adsorben secara berangsur-angsur diganti oleh ion H + dari asam mineral. 3. Sebagian ion H + yang telah menggantikan ion Ca +2 dan Mg +2

adsorpsi minyak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

adsorpsi minyak dengan bentonit

Citation preview

Page 1: adsorpsi minyak

Pemucatan ialah suatu tahap proses pemurnian untuk menghilangkan zat-zat warna yang tidak disukai dalam minyak. Pemucatan ini dilakukan dengan mencampurkan minyak dengan sejumlah kecil adsorben, seperti tanah (fuller earth), lempung aktif (activated clay) dan arang aktif. Zat warna dalam minyak akan diserap oleh permukaan adsorben dan juga menyerap suspensi koloid (gum dan resin) serta hasil degradasi minyak, misalnya peroksida.

Bleaching clay: bahan pemucat ini merupakan sejenis tanah liat dengan komposisi utama terdiri dari SiO2, Al2O3, air terikat serta ion kalsium, magnesiu oksida dan besi oksida. Perbandingan komposisi antara 2 jenis bleaching clay dapat dilihat pada tabel berikut.

Komposisi kimia (%) Jenis adsorbenLandau raw clay Florida clay 8

SiO2 59,0 56,5Al2O3 22,9 11,6Fe2O3 3,4 3,3CaO 0,9 3,1MgO 1,2 6,3Sumber: andersen A.C.J dan P.N William (1962)

Daya pemucat disebabkan karena ion Al+3 pada permukaan partikel adsorben dapat meng adsorpsi partikel zat warna. Daya pemucat tersebut tergantung dari perbandingan komponen SiO2 dan Al2O3 dalam bleaching clay. Adsorben yang terlalu kering menyebabkan daya kombinasinya dengan air telah hilang, sehingga mengurangi daya penyerapan terhadap zat warna.

Aktivitas adsorben dengan asam mineral (HCl atau H2SO4) akan mempertinggi daya pemucat karena asam mineral tersebut larut atau bereaksi dengan komponen berupa tar, garam Ca dan Mg yang menutupi pori-pori adsorben. Disamping itu asam mineral melarutkan Al2O3 sehingga dapat menaikkan perbandingan jumlah SiO2 dan Al2O3 dari (2-3):1 menjadi (5-6):1.

Aktivitas menggunakan asam mineral akan menibulkan 3 macam reaksi, 1. Mula-mula asam akan melarutkan komponen Fe2O3, Al2O3, CaO dan MgO yang mengisi pori-pori adsorben. Hal ini mengakibatkan terbukanya pori-pori yang tertutup sehingga menambah luas permukaan adsorben. 2. Selanjutnya ion Ca+2 dan Mg+2 yang berada pada permukaan kristal adsorben secara berangsur-angsur diganti oleh ion H+ dari asam mineral. 3. Sebagian ion H+ yang telah menggantikan ion Ca+2 dan Mg+2 akan ditukar oleh ion Al+3 yang telah larut dalam larutan asam dan reaksi yang terjadi sebagai berikut

Daya penyerapan terhadap warna akan lebih efektif jika adsorben tersebut mempunyai bobot jenis yang rendah, kadar air tinggi, ukuran partikel halus dan pH adsorben mendekati netral.