LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

    1/27

    PERCOBAAN VI

    SISTEM TERNER CAIR-CAIR 

    I. TUJUAN

    Tujuan dari percobaan yang dilakukan yaitu sebagai berikut :

    1. Menggambarkan diagram sistem terner cair-cair 

    2. Menentukan plait poin pada sistem terner cair-cair 

    II.DASAR TEORI

    Digram terner merupakan diagram berbentuk segitiga sama sisi dimana sudut-

    sudutnya ditempati oleh komponen zat. Sisinya terbagi dalam ukuran yangmenyatakan bagian 1! zat yang berada di setiap sudutnya. "ntuk menentukan

    letak titik dalam diagram segitiga yang menggambarkan jumlah kadar dari masing-

    masing komponen #$tkins% 1&&'.

    (kstraksi cair)cair #**(' merupakan proses pemisahan +isika% yang memisahkan

    konstituen larutan melalui kontak dengan cairan lain yang tidak saling larut.

    ,onstituen tersebut tidak akan barubah secara kimiai. enerapan ekstraksi cair-cair 

    terutama dilakukan untuk mengolah +enol dari air limbah seperti pada industri

     penggilingan minyak% coke-o/en dan resin +enolik.elarut yang iasa digunakan antara

    lain benzene% toluene% isopropyl ether% dan methyl isobutyl ketone.0enol yang telah

     berpindah ke +ase pelarut dapat diambil lagi dengan menggunakan kostik soda%prinsip

    dari percobaan ini adalah didasarkan pada hubungan kelarutan dari sistem tiga

    komponen yaitu kloro+orm% asam asetat dengan auades #,usumastuti% 2'.

    0asa merupakan keadaan materi yang seragam di seluruh bagiannya% tidak hanya

    dalam komposisi kimianya tetapi juga dalam keadaan +isiknya. 3ontohnya: dalam

    sistem terdapat +asa padat% +asa cair dan +asa gas. 4anyaknya +asa dalam sistem diberi

    notasi . 5as atau campuran gas adalah +asa tunggal 6 ,ristal adalah +asa tunggal dan

    dua cairan yang dapat bercampur secara total membentuk +asa tunggal

    #Sukardjo%1&&'.Sistem adalah suatu zat yang dapat diisolasikan dari zat- zat lain dala suatu

     bejana inert% yang menjadi pusat perhatian dalam mengamati pengaruh perubahan

  • 8/18/2019 LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

    2/27

    temperature% tekanan serta konsentrasi zat tersebut. Sedangkan komponen adalah

    yang ada dalam sistem% seperti zat terlarut dan pelarut dalam senyaa biner.

    4anyaknya komponen dalam sistem 3 adalah jumlah minimum spesies bebas yang

    diperlukan untuk menentukan komposisi semua +ase yang ada dalam sistem.

    De+inisi ini mudah diberlakukan jika spesies yang ada dalam system tidak bereaksi

    sehingga kita dapat menghitung banyaknya. 0asa merupakan keadaan materi yang

    seragam di seluruh bagiannya% tidak hanya dalam komposisi kimianya tetapi juga

    dalam keadaan +isiknya. 3ontohnya: dalam sistem terdapat +asa padat% +asa cair 

    dan +asa gas. 4anyaknya +asa dalam sistem diberi notasi . 5as atau campuran gas

    adalah +asa tunggal . ,ristal adalah +asa tunggal dari dua cairan yang dapat

     bercampur secara total membentuk +asa tunggal #$tkins% 1&&'.

    ada perhitungan dalam keseluruhan termodinamika kimia% 7.8 5ibbs menarik 

    kesimpulan tentang aturan +asa yang dikenal dengan 9ukum 0asa 5ibbs% jumlah

    terkecil perubahan bebas yang diperlukan untuk menyatakan keadaan suatu sistem

    dengan tepat pada kesetimbangan diungkapkan sebagai:

    0 3 ; < 2

    dimana%

    0 jumlah derajat kebebasan

    3 jumlah komponen

    jumlah +asa

    7umlah derajat kebebasan untuk sistem tiga komponen pada suhu dan tekanan

    tetap dapat dinyatakan sebagai :

    = > ;

    7ika dalam sistem hanya terdapat satu +asa maka = 2 berarti untuk menyatakansuatu sistem dengan tepat perlu ditentukan konsentrasi dari dua komponennya.

    Sedangkan bila dalam sistem terdapat dua +asa dalam kesetimbangan% = 16 berarti

    hanya satu komponen yang harus ditentukan konsentrasinya dan konsentrasi

    komponen yang lain sudah tertentu berdasarkan diagram +asa untuk diagram +asa

  • 8/18/2019 LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

    3/27

  • 8/18/2019 LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

    4/27

    2. 4uret

    >. 3orong pisah

    B. ipet tetes

    C. 5elas kimia

    . 5elas ukur

    . ,lem dan stati+ 

    A. Eeraca digital

    &. *abu ukur 

    1. 4otol semprot

    11. Stopatch #9p'

    B. Bahan

    1. $uades

    2. *arutan Ea?9 1M

    >. *arutan Fndikator

    B. ,loro+orm

    C. $sam asetat glasial

    IV. PROSEDUR KERJA

    rosedur kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut :

    A. Untuk menam!a"kan #$a"am %$%tem te"ne" &a$" ' &a$"

  • 8/18/2019 LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

    5/27

    1. Menyediakan B buah (rlenmeyer kemudian memberikan label masing ; masing

    (rlenmeyer.

    2. Memasukan asam asetat glasial dan kloro+orm kedalam masing masing

    erlenmeyer dengan perbandingan :

    $sam asetat glasial #m*' ,loro+orm #m*'

    >.A .

    2.A 1.>

    1.& 2.2

    .& 2.

    >. Menitrasi keempat (rlenmeyer tersebut dengan auades

    B. Mencatat /olume auades yang diperlukan sampai larutan dalam keempat

    (rlenmeyer tersebut menjadi keruh.

    C. Mencatat hasil pengamatan kedalam tabel hasil pengamatan.

    B. Untuk menentukan (la$t ()$nt (a#a %$%tem te"ne" &a$" ' &a$"

    1. Menimbang 2 buah gelas kimia kosong kemudian memberi label *1 dan *2 pada

    masing ; masing gelas kimia tersebut.

    2. Memasukkan 2%C m* auades pada gelas kimia yang lain.

    >. Menambahkan 1.B m* larutan asam asetat glasial dan .&C m* kloro+orm pada

    gelas kimia tersebut.

    B. Memasukkan campuran larutan kedalam corong pisah kemudian mengocok 

    selama >

    C. Mendiamkan campuran larutan tersebut sampai terbentuk dua lapisan.

    . Mengeluarkan lapisan baah kemudian memasukkannya kedalam gelas kimia

    *1.

    . Memasukkan lapisan atas kedalam gelas kimia *2.A. Menimbang kembali gelas kimia *1 dan gelas kimia *2

    &. Mengencerkan *1 # lapisan baah ' dan *2 # lapisan atas ' dengan auades hingga

    1 m*.

    1. Mengambil masing ; masing 2 m* larutan tersebut # *1 dan *2 '

  • 8/18/2019 LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

    6/27

    11. Menambahkan > tetes indikator pada masing ; masing larutan tersebut.

    12. Menitrasi kedua larutan tersebut dengan larutan Ea?9 1 M masing ; masing

    sebanyak 2 kali.

    1>. Mencatat /olume larutan Ea?9 yang diperlukan sampai arna larutan menjadi

    merah muda.

    1B. Mencatat hasil pengamatan kedalam tabel hasil pengamatan.

    V. HASIL PEN*AMATAN

    9asil pengamatan yang diperoleh dari percobaan ini adalah sebagai berikut

    A. Menam!a" #$a"am te"ne"

     E

    o

    erlakuan 9asil pengamatan

    1. • "ntuk erlenmeyer 1

  • 8/18/2019 LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

    7/27

    >.

    < B gram asam asetat

    glasial < 1 gram kloro+orm

    • "ntuk erlenmeyer 2

    < > gram asam asetat

    glasial < 2 gram kloro+orm

    • "ntuk erlenmeyer >

    < 2 gram asam asetat

    glasial < > gram kloro+orm

    • "ntuk erlenmeyer B

    < 1 gram asam asetat

    glasial < B gram kloro+orm

    Menitrasi dengan auades

    • "ntuk erlenmeyer 1

    • "ntuk erlenmeyer 2

    • "ntuk erlenmeyer >

    • "ntuk erlenmeyer B

    *arut dan menyatu

    *arutan bening dan menyatu

    *arutan bening dan menyatu

    *arutan bening dan menyatu

    =auades A.C m*=auades C m*

    =auades 1. m*=auades 1.> m*

    B. Menentukan (la$t ()$n

     Eo erlakuan 9asil pengamatan

    1.

    2.

    >.

    Memasukkan 2%C m* auades <

    2.C g kloro+orm < 1 g asam

    asetat glasial kedalam gelas

    kimiaMemasukkan kedalam corong

     pisah% kocok sampai >-B menit

    *arutan tidak bening

    Terbentuk 2 lapisan% lapisan baah

     bening dan lapisan atas keruh

    m *1  B.CA gram

    m *2  &.1 gram

  • 8/18/2019 LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

    8/27

    B.

    C.

    .

    .

    Menimbang gelas kimia kosong

    Memasukkan larutan perlakuan

    2 kedalam 2 buah gelas kimia%

    timbang kembaliMengencerkan larutan dengan

    auades 1 m*

    "ntuk gelas kimia *1%

    mengambil larutan 2 m* < >

    tetes indikator % titrasi dengan

     Ea?9"ntuk gelas kimia *2%

    mengambil larutan 2 m* < >

    tetes indikator % titrasi dengan

     Ea?9

    m *1  .> gram

    m *2  2.C gram

    *arutan homogen

    =1  2 m*=2  2.B m*

    =1  2 m*

    =2  .C m*

    VI. PERHITUN*AN

    $. Menggambar Diagram Terner 

    1. erhitungan = asam aetat glasial

    G m

    V   = m

    ρ

    • B gram 39>3??9

    = m

    ρ

    = 4 gram

    1,05 gram/mL

  • 8/18/2019 LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

    9/27

    = >%A& m*

    • > gram 39>3??9

    = m

    ρ

    = 3 gram

    1,05 gram/mL

    = 2%AC m*

    • 2 gram 39>3??9

    = m

    ρ

    = 2 gram

    1,05 gram/mL

    = 1%&B m*

    • 1 gram 39>3??9

    = m

    ρ

    = 1 gram

    1,05 gram/mL

    = %&C2 m*

    2. erhitungan = kloro+orm

    G m

    V   = m

    ρ

    • 1 gram 393l>

    = m

    ρ

  • 8/18/2019 LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

    10/27

    = 1 gram

    1,48 gram/mL

    = %C m*

    • 2 gram 393l>

    = m

    ρ

    = 2 gram

    1,48 gram/mL

    = 1%>C1 m*

    • > gram 393l>

    = m

    ρ

    = 3 gram

    1,48 gram/mL

    = 2%2 m*

    • B gram 393l>

    = m

    ρ

    = 4 gram

    1,48 gram/mL

    = 2%2 m*

    >. erhitungan ! masing-masing komponen

    a. Dalam campuran labu 1

    • =campuran =asam asetat glasial < =kloro+orm < =auades

    >%A& m* < %C m* < A.C m*

    12.&AB

  • 8/18/2019 LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

    11/27

    • ! auades Vaquades

    Vcampuran  H 1!

    8,5 mL

    12.984 mL  H 1 !

    C%BC !

    • ! asam asetat glasial Vasam asetat

    Vcampuran  H 1!

    3,809 mL

    12,984 mL  H 1 !

    2&%>> !

    • ! kloro+orm Vkloroorm

    Vcampuran  H 1!

    0,!"5 mL

    12, 984L  H 1 !

    BC%1&& !

     b. Dalam campuran labu 2

    • =campuran =asam asetat glasial < =kloro+orm < =auades

    2%AC m* < 1%>C1 m* < C m*

    &.2A m*

    • ! auades Vaquades

    Vcampuran  H 1!

    5 mL

    9,208 mL  H 1 !

    CB%>1 !

    • ! asam asetat glasial Vasam asetat

    Vcampuran  H 1!

  • 8/18/2019 LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

    12/27

    2,85" mL

    9,208 mL  H 1 !

    >1%2 !

    • ! kloro+orm Vkloroorm

    Vcampuran  H 1!

    1,351 mL

    9,208 mL  H 1 !

    >1%2 !

    c. Dalam campuran labu >

    • =campuran =asam asetat glasial < =kloro+orm < =auades

    1%&B m* < 2%2 m* < 1% m*

    C%>1 m*

    • ! auades Vaquades

    Vcampuran  H 1!

    1," mL

    5,!31 mL  H 1 !

    >%1& !

    • ! asam asetat glasial Vasam asetat

    Vcampuran  H 1!

    1,904 mL

    5,!31 mL  H 1 !

    >>%A1> !

    ! kloro+orm

    Vkloroorm

    Vcampuran  H 1!

    2,02" mL

    5,!31 mL  H 1 !

    >C%&& !

  • 8/18/2019 LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

    13/27

    d. Dalam campuran labu B

    • =campuran =asam asetat glasial < =kloro+orm < =auades

    %&C2 m* < 2%2 m* < 1%> m*

    B%&CB m*

    • ! auades Vaquades

    Vcampuran  H 1!

    1,3 mL

    4,954 mL  H 1 !

    2%2B1 !

    • ! asam asetat glasial Vasam asetat

    Vcampuran  H 1!

    0,952 mL

    4,954 mL  H 1 !

    1&%21 !

    • ! kloro+orm Vkloroorm

    Vcampuran  H 1!

    2,"02 mL

    4,954 mL  H 1 !

    CB%CB2

    4. Menentukan tie line)plait point

    1. erhitungan =asam asetat glasial% =kloro+orm% =auades

    G m

    V

    • =asam asetat glasial

  • 8/18/2019 LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

    14/27

  • 8/18/2019 LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

    15/27

    • Massa *1  #massal gelas kimia < *1' ; massa gelas kimia kosong

    B%> gram ; B%CA gram

    %A gram

    • =*1  massa L1

    ρ

    0 ,"8 gram

    1 gram/mL

    %A m*

    • Mol Ea?9 total =*1 H mol Ea?9 2

    %A m* H 2%C I 1-> mol

    1%&C H 1-> mol 

    • Mol asam asetat mol Ea?9 total

    1%&C H 1-> mol

    • Massa asam asetat mol H Mr 

    1%&C H 1-> H gram)m*

    %11 gram

    • ! asam asetat massa asam asetat

    massa L1 H 1 !

    0,11" gram

    0,"8 gram H 1 !

    1& !

    *2 #lapisan atas'

    • Mol Eao9 mula-mula =rata-rata Ea?9 H M

    2%B H1-> * H 1M

    2%B H1-> mol

    • Mol Ea?9 2 5

    1  H Ea?9 mula-mula

  • 8/18/2019 LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

    16/27

    5

    1  H 2%B H1-> mol

    %12 mol

    • Massa *2  #massal gelas kimia < *2' ; massa gelas kimia kosong

    2%C gram ; &%1 gram

    2%&C gram

    • =*2  massa L2

    ρ

    2,95 gram

    1 gram/mL

    2%&Cm*

    • Mol Ea?9 total =*2 H mol Ea?9 2

    2%&C m* H %12 mol

    >%CB I 1 -2 mol

    • Mol asam asetat mol Ea?9 total

    >%CB I 1 -2 mol

    • Massa asam asetat mol H Mr 

    >%CB I 1 -2 mol H gram)m*

    2%12B gram

    • ! asam asetat massa asam asetat

    massa L2 H 1 !

    2,124 gram

    2,95 gram H 1 !

    2 !

  • 8/18/2019 LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

    17/27

    VII. PEMBAHASAN

    0asa adalah bagian sistem yang seragam atau homogen diantara keadaan sub

    makroskopisnya% tetapi benar-benar terpisah dari bagian sistem yang lain oleh batasan

    yang jelas dan baik% +asa disimbolkan dengan . sedangkan komponen adalah jumlah

    minimum dari /ariable bebas pilihan yang dibutuhkan untuk mennggambarkan

    komposisi tiap +asa dari suatu sistem komponen dariberi simbol 3. ada pengamatandengan membandingkan berat cairan dengan /olume cairan% diperoleh dentitas cairan

    #$lip % 211'.

    Diagram kesetimbangan +ase adalah suatu kur/a yang mencatat pengaruh suhu%

    tekanan% komposisi dan jumlah +ase yang ada dalam suatu sistem

    kesetimbangan.7umlah dan jenis +ase yang ada pada beberapa kondisi tergantung dari

     jenis dan si+at senyaa organic yang ada di dalamnya. 4ila kondisi tekanan dapat

    diabaikan% maka kesetimbangan cair-cair sistem biner dapat lebih mudah

    digambarkan dalam suatu diagram kelarutan% yaitu plot antara T /s I1 kur/a-kur/a

     bimodal yang ada menunjukkan adanya komposisi-komposisi dari +ase yang timbul

     bersamaan. ,omposisi pada campuran tiga komponen atau sistem terner ditampilkan

    dalam bentuk diagram segitiga sama sisi dengan satuan tinggi yang eui/alen dengan

  • 8/18/2019 LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

    18/27

     jumlah komposisinya. ,omposisi masing-masing +ase dalam kesetimbangan

    dihubungkan dengan suatu garis yang disebut dengan tie lines atau connodals.Sistem

    terner tipe satu memiliki satu pasang zat yang tidak saling larut #immiscible' dan dua

     pasang zat yang saling larut #miscible' #8ardhono% 2&'.

    Tujuan dari percobaan ini adalah Menggambarkan diagram sistem terner cair-cair 

    dan Menentukan plait poin pada sistem terner cair-cair #sta+ pengajar% 21'.

    rinsip percobaan dari percobaan ini adalah didasarkan pada hubungan kelarutan

    dari sistem > komponen yaitu kloro+orm #393l>'% asam asetat #39>3??9'% dan air 

    #92?'% dengan menentukan massa jenis dari masing-masing sampel #$lip% 211'.

    ercobaan ini memiliki 2 perlakuan besar antara lain :

    A. Menam!a" #$a"am te"ne"

    Diagram terner adalah diagram tiga sudut atau diagram segita berbentuk segitiga

    sama sisi dimana sudut-sudutnya ditempati oleh komponen zat. Sisi-sisinya itu terbagi

    dalam ukuran yang menyatakan bagian 1! zat yang berada pada setiap sudutnya.

    "ntuk menentukan letak titik dalam diagram segitiga yang menggambarkan jumlah

    kadar dari masing-masing komponen #$tkins% 1&&'.Metode yang digunakan adalah titrasi yaitu dengan menambahkan auades yang

    mampu menambahkan atau mengurangi kelarutan dari dua campuran yaitu asam

    asetat glasial dan kloro+orm% serta untuk mencari /olume titran #auades' pada titik 

    akhir titrasi yaitu% titik pada saat terjadi perubahan arna larutan dari bening menjadi

    keruh. ,ekeruhan timbul karena larutan tiga komponen tersebut yang homogen pecah

    menjadi dua larutan yang konjugat terner.

    *angkah pertama yang dilakukan pada perlakuan ini yaitu menyiapkan B buah

    erlenmeyer dan memberikan label pada masing-masing erlenmeyer tersebut dengan

    memberi nomor yaitu 1% 2% > dan B. ada masing-masing erlenmeyer% dimasukan

    asam asetat glasial dengan /olume berbeda beda. Secara berturut turut /olume asam

    asetat yang di masukan kedalam masing masing erlenmeyer yaitu >.A m*% 2.A m*% 1.&

  • 8/18/2019 LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

    19/27

    m*% dan %& m*. selanjutnya kedalam masing masing erlenmeyer yang sudah berisi

    asam asetat di tambahkan dengan kloro+orm dengan /olume yang berbeda tiap

    erlenmeyer. Secara berturut turut /olume kloro+orm yang di tambahkan pada masing

    masing erlenmeyer yaitu . m*% 1.> m*% 2.2 m*% dan 2% m* #sta+ pengeajar%

    21C'.Didapatkan hasilnya larutan bening yang menandakan kedua larutan bereaksi

    yang di karenakan asam asetat glasial yang bersi+at emulgator sehingga bisa bereaksi

    dengan pelarut polar maupun non polar #kloro+om'. Tujuan dari jumlah larutan asam

    asetat dan kloro+orm yang berbeda-beda yaitu agar dapat mengetahui bagaimana

     perbandingan jumlah persen komposisi tiap komponen sehingga dapat dibuat diagramsystem terner cair ; cair.

    *angkah selanjutnya yaitu menitrasi keempat erlenmeyer tersebut dengan

    auades. ada titrasi ini tidak memakai indikator sebagai tanda untuk titik akhir titrasi

    hal ini dikarenakan pada titrasi ini tanda sebagai titik akhir titrasi yaitu terjadinya

    kekeruhan. ,ekeruhan larutan terjadi ,etika titrasi dengan auades dilakukan% terjadi

     pemisahan diantara campuran kloro+orm dengan asam asetat glasial% hal ini

    dikarenakan asam asetat membentuk ikatan hidrogen yang lebih kuat dengan molekul

    air pada bagian ;?9 dari gugus ;3??9 asam asetatnya. ?leh karena itu% asam asetat

    yang aalnya berikatan dengan kloro+orm akan terpisahkan dan berikatan dengan air.

    9al ini disebabkan karena si+at kloro+orm yang tidak melarut dengan air sehingga

    ,loro+orm yang mulanya berikatan dengan asam asetat glasial akan terlepas dan

    terpisah membentuk 2 larutan terner terkonjugasi yang ditandai dengan terbentuknya

    larutan yang keruh. erubahan yang terjadi dari larutan bening menjadi keruh yaitu

    menandakan baha titik aui/alennya pada titrasi tersebut telah tercapai. $dapun

    +ungsi dari titrasi tersebut yaitu untuk mengetahui berapa banyak /olume auades

    yang digunakan untuk penitrasian tersebut. =olume auades yang diperlukan saat

    larutan menjadi keruh pada erlenmeyer 1% 2 %> dan B secara berturut turut adalah A.C

    m*% C m*%1. m* dan 1.> m*. 4erdasarkan /olume auades yang diperoleh terlihat

  • 8/18/2019 LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

    20/27

     baha semakin banyak asam asetat yang ditambahkan pada larutan% maka semakin

     banyak air yang dibutuhkan untuk mencapai kekeruhan.  Semakin banyak jumlah

    kloro+orm yang digunakan maka /olume auades yang diperlukan sampai larutan

    menjadi keruh semakin kecil. ,ekeruhan timbul karena larutan tiga komponen

    tersebut yang homogen pecah menjadi dua larutan yang konjugat terner. Saat

     penambahan larutan dengan komposisi kloro+orm terbanyak dan air terbanyak terjadi

    dua lapisan pada larutan. *apisan atas merupakan campuran dari air dan asam asetat

    glasial dan lapisan baah adalah kloro+orm. 4erat jenis kloro+orm adalah 1%BA

    gr)m*% air 1gr)m* dan asam asetat glasial 1%C gr)m*. 4erdasarkan berat jenis

    tersebut dapat dilihat baha kloro+orm memiliki berat jenis yang lebih besar%

    sehingga kloro+orm berada pada lapisan baah larutan.

    erlakuan selanjutnya yaitumelakukan perhitungan terhadap ! berat larutan.

    ada pengamatan terhadap penentuan ! berat asam setat dalam kloro+orm dengan

     berat asam asetat yang ber+ariasi% diperoleh /olume air yangberbeda-beda pula. 9al

    ini menunjukan baha makin besar ! berat asam asetat yang digunakan semakin

    kecil /olume air yang terpakai. 4egitupun juga sebaliknya% sehingga proses

    kekeruhan terjadi lebih lama% dan /olume air sebagai penitrasi juga semakin besar.ada pembentukan +raksi mol asam asetat dalam air% apabila ! berat asam asetat

    ditingkatkan% +raksi mol asam asetat juga meningkat sedangkan +raksi mol air semakin

    menurun. ada penentuan asam asetat dalam kloro+orm% pada saat ! komposisi asam

    asetat ditingkatkan% +raksi mol kloro+orm semakin meningkat.

    ada penentuan garis dasi% dengan menggunakan ! komposisi asam asetat%

    diperoleh !kloro+orm berturut-turutC%1&&!% 1B%2!%>C%&&! dan CB%CB2!. !

    asam asetat yang diperoleh berturut-turut adalah 2&%>>!%>1%2!%>>.A1>!% dan

    1&%21!. Sedangkan ! air berturut-turut adalah C%BC!% CB%>1!%>%1&!% dan

    2%2B1!. !komposisi tersebut dihubungkan berdasarkan berat asam asetat pada

    diagram +asa tiga komponen sehingga garis dasi seperti pada gra+ik. ada penentuan

    konsentrat asam asetat total% semakin besar ! berat asam asetat yang digunakan%

  • 8/18/2019 LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

    21/27

    semakin sedikit juga /olume yang digunakan dan semakin besar pula konsentrasi

    totalnya.

    B. menentukan (la$t ()$nt (a#a %$%tem te"ne" &a$" ' &a$".

    Titik dimana terjadi kesetimbangan antara ujud satu +asa dengan dua +asa dari

    campuran ketiga komponen tersebut% apabila dihubungkan akan membentuk suatu

    diagram yang menunjukkan batas-batas antara daerah #region' satu +asa dengan

    daerah #region' dua +asa. Dua macam campuran pada titik kesetimbangan dapat

    dihubungkan dengan tie line apabila keduanya dicampurkan menghasilkan campuran

    akhir yang berada pada daerah dua +asa # 8ardhono%2&'.

    Metode yang digunakan dalam perlakuan ini yaitu metode ekstraksi cair cair.

    (kstraksi cair)cair #**(' merupakan proses pemisahan +isika% yang memisahkan

    konstituen larutan melalui kontak dengan cairan lain yang tidak saling larut.

    ,onstituen tersebut tidak akan barubah secara kimiai #,usumastuti% 2'.ada perlakuan ini ekstraksi dilakukan menggunakan alat yang bernama 3orong

     pisah.3orong pisah adalah alat laboratorium kimia untuk melakukan ekstraksi cair-

    cair. ekstraksi sendiri adalah metode pemisahan yang melibatkan proses pemindahan

    satu atau lebih senyaa dari satu +asa ke +asa lain didasarkan pada prinsip kelarutan.

     prinsip ekstraksi cair-cair dalam corong pisah adalah proses pengocokan sistem dua

     pelarut. agar proses pelarutan lebih cepat% maka dibtuthkan proses pengocokansampai

     beberapa lama sampai zat terlarut pindah dari pelarut satu ke pelarut lainnya.

     perpindahan zat terlarut tergantung kepada kepolaran zat terlarut dan masing-masing

     pelarut. jika zat terlarut memiliki si+at non-polar% zat terlarut akan lebih larut ke

     pelarut non-polar 3ampuran dan dua +ase pelarut dimasukkan ke dalam corong dari

    atas dengan corong keran ditutup. 3orong ini kemudian ditutup dan digoyang dengan

    kuat untuk membuat dua +ase larutan tercampur. 

    3orong ini kemudian dibalik dan

    keran dibuka untuk melepaskan tekanan uap yang berlebihan. 3orong ini kemudian

    didiamkan agar pemisahan antara dua +ase berlangsung. enyumbat dan keran corong

    http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_uaphttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_uaphttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_uap

  • 8/18/2019 LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

    22/27

    kemudian dibuka dan dua +ase larutan ini dipisahkan dengan mengontrol keran

    corong # Dimas.21B'.

    ada perlakuan ini% langkah yang pertama dilakukan yaitu menyiapkan alat dan

     bahan yang digunakan% kemudian menyiapkan 2 buah gelas kimia dan memberi label

     pada gelas kimia tersebut untuk gelas kimia 1 diberi label *1 dan gelas kimia 2 diberi

    label *2. ,emudian selanjutnya menimbang gelas kimia kosong dengan

    menggunakanneraca digital %+ungsi dari penimbangan ini yaitu untuk mendapatkan

    massa aal darigelas kimia sebelum dimasukan larutan sehinggan nantinya massa

    larutan akan didapatkan pada prosses penimbangan ke 2 dan hasil yang diperoleh

    yaitu untuk gelas kimia 1 #*1' massanya yaitu B.CA gram 

    dan untuk gelas kimia 2#*2' massanya yaitu &.1 gram.

    *angkah selanjutnya yang dilakukan yaitu memasukkan sebanyak 2%C m*

    auades ke dalam gelas kimia% dan menambahkan sebanyak 2%C gram kloro+orm dan 1

    gram asam asetat glasial% kemudian mencampurkannya% dan hasil yang diperoleh

    yaitu larutan bening dan terdapat gel. ,emudian selanjutnya hasil yang diperoleh

    tersebut dimasukkan ke dalam corng pisah dan mengocoknya selama >-B menit.

    0ungsi dari pengocokan ini yaitu ber+ungsi agar terjadi interaksi atau kontak antar 

    larutan tersebut% dan larutannya bercampur atau untuk memperluas permukaan.

    ,emudian mendiamkannya% dimana +ungsi dari pendiaman ini yaitu agar terbentuk 2

    lapisan. Dimana dari 2 lapisan ini yaitu untuk lapisan yang berada diatas yaitu asam

    asetat dalam auades dan lapisan baah yaitu kloro+orm dalam asam asetat.Mengapa

    hal tersebut terjadi karena larutan tersebut memiliki si+at yang berbeda yang tidak bisa

    saling menyatu seperti auades dan kloro+orm sehingga terbentuk 2 lapisan.

    ,loro+orm selalu berada di lapisan baah dikarenakan berat molekulnya lebih besar 

    dibandingkan bert molekul asam asetat dan air.*angkah selanjutnya yang dilakukan% dari hasil yang diperoleh yaitu 2 lapisan

    yang terbentuk% untuk lapisan baah dimasukkan kedalam gelas kimia yang sudah di

    sediakan yang diberi lebel *1 dan lapisan atas di masukan kedalam gelas kimia yang

    di beri label *2 dan kemudian gelas kimia tersebut di timbang kembali sehingkka akan

  • 8/18/2019 LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

    23/27

    di daptkan massa dari masing masing larutan dengan mengurangkan hasil

     penimbangan keduan dengan penimbangan pertama. Selanjutnya larutan diencerkan

    1 ml% +ungsi dari pengenceran ini yaitu untuk mengurangi konsentrasi dari larutan

    tersebut sehingga pada saat titrasi titik aui/alen cepat tercapai dan /olume Ea?9

    yang digunakan untuk penitrasi larutan tersebut juga hanya sedikit. kemudian hasil

    dari pengenceran tersebut di ambil sebanyak 2 m* dan menambahkan sebanyak >

    tetes larutan indikator % enggunaan indikator +enol+talein bertujuan untuk 

    mengetahui titik akhir titrasi larutan yang ditunjukkan dengan adanya perubahan

    arna larutan menjadi merah muda. Dikarenakan metode titrasi yang digunakan

    adalah Titrasi $lkalimetri maka digunakan indikator sebagai indikator. Metode

    alkalimetri% adalah metode titrasi dengan menggunakan larutan standar basa% sehingga

    digunakan indikator +enol+talein yang mempunyai rentang p9 A%>-1%. =olume

     Ea?9 yang dipakai pada setiap kegiatan titrasi dicatat untuk menghitung konsentrasi

    larutan. kemudian menitrasinya dengan larutan Ea?9 . Dalam perlakuan ini% /olume

     Ea?h yang digunakan untuk *1 dan *2 secara berturut turut yaitu 2%B m* dan %C m*.

    kedua larutan Ea?9 yang digunakan untuk menitrasi berbeda yaitu /olume Ea?9

    yang digunakan untuk *1 lebih besar dari *2 hal ini dikarenakan konsentrasi padalapisan baah#$sam asetat dalam kloro+orm' lebih tinggi di bandingkan lapisan

    atas#asam asetat dalm auades' di karenakan pada penmabahan auades pertama pada

    corong pisah kebanyakan auades bereaksi dengan asam asetat glasial sehingga

    menyebabkan konsentrasi dan asam asetat glasial akan menurun karena si+at dari air 

    itu sendiri yang bersi+at netral%auades tidak akan bereaksi dengan kloro+orm yang di

    akibatkan perbedaan si+at kepolaran . 9asil yang diperoleh pada kedua gelas kimia

    tersebut merupakan banyaknya /olume yang dibutuhkan pada saat titrasi

    dilakukan.0ungsi dari titrasi yaitu untuk melihat dan mengetahui berapa banyak 

    /olume Ea?9 yang digunakan dalam penitrasian tersebut.

    4erdasarkan pengamatan dan perhhitungan untuk persentase yang dilakukan%

     persentase asam asetat dalam kloro+orm lebih kecil jika dibandingkan dengan asam

    asetat dalam air atau auades yaitu asam asetat dalam auades 1& ! dan kloro+orm

  • 8/18/2019 LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

    24/27

    dalam asam asetat yaitu 2 !. erbedaan ini terjadi karena air memberikan tingkat

    distribusi asam asetat yang lebih besar daripada kloro+orm% sehingga asam asetat lebih

     banyak terlarut dalam air daripada dalam kloro+orm.

    VIII. KESIMPULAN

    ,esimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini sebagai berikut

    1.

    s

  • 8/18/2019 LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

    25/27

    2. Dari diagram diatas didapatkan titil plait poin pada $ dan 4. Dimana komposisi

    asam asetat dalam kloro+rom #*1' 1C ! dan komposisi asam asetat dalam

    auades #*2' 2 !

    DA+TAR PUSTAKA

    $lip%@aden @. #211' .LAPORAN KIMIA FISIK SISTEM TERNER CAIR CAIR.J?E*FE(K tersedia di : http:))alipart.blogspot.co.id)211)>)sistem-terner-cair-

    cair.html . diakses tanggal > maret 21.

    $tkins% .8. #1&&'.  Kimia Fisika  Jilid 2 Edisi Keempat . 7akarta: (rlangga.

    4rady% 7.#1&&&'. Kimia Untuk Unie!sitas . 7akarta: 4inarupa $ksara.

    Dogra.2A. Kimia Fisik "an S#al$S#al .(rlangga.4andung

    ,usumastuti% $. #2'. Studi K#mpa!asi Met#de Ekat!aksi Cai!$%ai! den&an Met#de

     Mem'!an Cai! Emulsi pada Pemuli(an Fen#l da!i Ai! Lim'a(. Semarang: 0akultas

    Teknik "ni/ersitas

    rasetya% Dimas.#21B'. *aporan raktikum (kstraksi Menggunakan 3orong isah.

    JonlineK tersedia di :http:))tukangrepost212.blogspot.co.id)21B)&)laporan-

     praktikum-tplk-ekstraksi-corong.html

    @obert.#1&&A'. Kimia Fisika )e!si S*. 7akarta: (rlangga.

    Sta+ engajar ,imia 0isik FF.#21C'.  Penuntun p!aktikum kimia +isika II . alu:

    "ni/ersitas Tadulako

    Sukardjo.#1&&'.,imia 0isika.4ineka 3ipta.7ogyakarta

  • 8/18/2019 LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

    26/27

    8ardhono% (.L.#2&'.  Li,uid$Li,uid E,uili'!ium Te!na!- S-stem F#! ate! / P!#pan#i% A%id / Methyl. 4anten: 7urusan Teknik ,imia % 0akultas Teknik%

    "ntirta-4anten

    LAPORAN LEN*KAP

    PERCOBAAN

    SISTEM TERNER CAIR CAIR 

    D$ Su%un Oleh ,

    Nama , +$k"$ R$al#$ M Kam!)%$

    St! , A /0 01 200

    KLP , I

  • 8/18/2019 LAPORAN ISOTERM ADSORPSI

    27/27

    A%$%ten , 3)nathan Banua

    PRO*RAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

    JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

    +AKULTAS KE*URUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS TADULAKO

    204

    5@$0F,