Upload
phungkhanh
View
224
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
http://iniGIS.info
Extention Edit Tools
Sesuai dengan namanya, ekstensi ini merupakan alat bantu dalam melakukan
editing data spasial maupun data tabular dalam ArcView. Ekstensi ini dapat
digunakan dalam Menu View untuk editing Theme polygon atau polyline.
Beberapa operasi dalam Edit Tools, yaitu :
Edit Theme (Mengedit feature).
Membangun topology (Clean dan Build).
Pemberian label (Labelling).
Surface Functions.
3D Analysis.
Geoprocessing.
Membuat daerah penyangga (buffer).
Memotong feature dengan polygon tanpa mengikutsertakan database
polygon (clip).
Menghilangkan bagian dari features dengan menggunakan polygon
(Erase with Polygon).
Convert
- Konversi polygon menjadi polyline
- Konversi polygon menjadi point
- Konversi polyline menjadi point
- Konversi point menjadi polyline
- Konversi polylineZ menjadi polyline (3D menjadi 2D)
Miscellaneous.
Menggeser shapefile.
Memutar shapefile.
Membuat polygon Thiessen.
Sebelum menggunakan Edit Tools, pastikan terlebih dahulu dari Menu View
dengan suatu Theme (polygon atau polyline) yang sudah berformat *.shp dan
pada View Properties-nya juga sudah ditentukan Map Units dan Distance Units
untuk Theme tersebut. Distance units yang digunakan untuk bekerja di Edit
Tools sebaiknya dalam satuan Meter.
Sebagai sebuah ekstensi, maka tool ini harus di load terlebih dahulu. Setelah
berhasil di load maka pada button menu di GUI dokumen View akan muncul
button
Advance Editing di ArcView (menggunakan ekstension Edit Tools)
epugis
1 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Load ekstensi Edit Tools
Untuk menampilkan ekstensi Edit
Tools (ET) , Anda bisa me-loading
dari pulldown menu
File|Extensions..
T i p
Me-loading ekstensi Edit Tools
1. Klik pulldown menu File
2. Klik sub menu Extensions..
3. Akan muncul jendela Extensions
4. Temukan ekstensi Edit Tools kemudian
check list (√) pada box yang tersedia.
5. Klik OK.
6. Button Edit Tools tersedia pada GUI
dokumen View.
1
2
3
4
5
6
epugis
2 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
1
2
3
4
1
Bekerja dengan ekstensiEdit Tools
Untuk menampilkan jendela kerja
Edit Tools (ET) , Anda cukup
mengklik button dari button
tools yang tersedia pada GUI do-
kumen View. Pada Table of Content
Anda siapkan shapefile yang akan
di edit.
Sebaiknya Anda menentukan dis-
tance units-nya terlebih dahulu
sebelum Anda memulai bekerja
dengan ekstensi Edit Tools
T i p
Menentukan map units dan distance units
1. Memberi nama dokumen View
2. Tentukan map units peta
3. Tentukan distance units peta
4. Klik OK
Memulai bekerja dengan ekstensi Edit Tools
1. Klik Button
2. Maka akan muncul jendela ET
3. Klik Edit Theme
4. Pilih Theme yang akan di-edit
5. Klik Ok
2
3
4
5
epugis
3 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Editing Shapefile meng-gunakan Edit Tools
Edit tools dikembangkan untuk
melakukan pengolahan data
spasial (shapefile) di ArcView
layaknya Anda bekerja dengan
ArcInfo yang memang ESRI
sediakan untuk pengolahan data
spasial, baik editing maupun mem-
bangun topologi. Pada praktik kali
ini Anda akan ditunjukkan bagai-
mana melakukan proses cleaning
dan self intersect checking, editing
dan building topology. Proses-proses
itu biasanya hanya ditemui pada
ArcInfo. Konsepsi tentang cleaning
dan self intersect checking, editing
node, pseudo node dan dangle serta
building topology akan dipelajari
bersamaan dengan praktik.
Jendela Menu ET
1. Jendela Menu ET Polyline, menunjukkan
bahwa Anda siap mengedit shapefile
dengan tipe polyline.
2. Nama dokumen View Anda.
3. Nama theme yang siap edit. Untuk
mengubah theme yang akan diedit klik
button tersebut.
4. Klik button Start Editing untuk memulai
editing.
5. Perhatikan perbedaan pada jendela ET
setelah klik, button Start Editing berubah
menjadi Stop Editing serta beberapa
button lain menjadi aktif dan terjadi
sebaliknya pada beberapa button lain
6. Klik button Clean untuk memulai
melakukan proses cleaning dan self intersect
checking.
2
3
4
1
5
6
epugis
4 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Menu Clean
(polyline theme)Menu Clean berfungsi untuk
membangun topologi theme yang
akan di edit. Dalam menu Clean
terdapat beberapa bagian, yaitu :
Self Intersect Check
(Membangun topology garis
menjadi per segmen)
Nodes (Menganalisa node-
node tiap segmen)
Tolerance (Memberikan jarak
edit / snap distance)
Clean (Menganalisa dangling
nodes, pseudo nodes, garis
ganda, dan, lingkaran
tertutup).
Setelah proses cleaning selesai,
maka akan muncul node pada
theme yang akan di edit tersebut.
Clean
1. Klik button Intersect untuk melakukan self
intersect check.
2. Check list (√) pada box show regular yang
tersedia.
3. Klik button Analyze.
4. Masukkan nilai toleransi (misal : 0.00001)
5. Klik Dangling nodes
6. Klik Pseudo nodes
7. Klik Double Lines
8. Klik Close Rings
9. Proses Cleaning selesai, klik Close
2
3
4
1
5
6
7
8
9
Node
1. Node berwarna merah merupakan
dangling node (dua segmen yang tidak
berhubungan).
2. Node berwarna biru merupakan node
yang menghubungkan antara dua
segmen (pseudo node).
3. Node berwarna hijau merupakan node
yang menghubungkan lebih dari dua
segmen.
1
2
3
epugis
5 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Editing Garis (polyline)
Editing dalam proses ini adalah
menghilangkan dangling node (node
berwarna merah) dan merapihkan
(edit vertex).
Sebelumnya Anda akan dikenalkan
dengan kasus yang biasa terjadi
dalam editing dan cara
mengeditnya.
Berikutnya dalam praktik kali ini
adalah beberapa langkah penting
untuk mengedit dangling node dan
edit vertex yang khusus digunakan
untuk theme tipe polyline
Contoh kasus
1. Undershoot : dangling node (merah)
terbentuk karena segmen yang
kekurangan garis.
2. Undershoot : dangling node (merah)
terbentuk karena dua segmen garis
yang saling tidak ber-interseksi.
3. Node (hijau) terbentuk karena dua
segmen yang ber-interseksi.
4. Overshoot : dangling node terbentuk
karena dua segmen yang overlap
kelebihan garis.
1
2
4
3
epugis
6 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Papan Edit (polyline)
Setelah proses cleaning selesai, dan
node telah terbentuk, maka proses
Editing menggunakan Edit Tools
dapat dimulai dengan
mengeluarkan papan edit (Show
Edit Tools)..
Menu Papan edit (polyline)
1. Klik Show Edit Tools untuk
mengeluarkan papan edit .
2. Maka akan muncul jendela papan edit.
3. Menu pilihan snapping
4. Button untuk mengatur toleransi snap
5. Button untuk menggambarkan node.
(CTRL + CLICK) untuk menghilangkan
node.
6. Button seleksi feature/segmen.
7. Button untuk mengedit garis
undershoot (kasus 1).
8. Button untuk mengedit dangling node
yang terputus (kasus 2) .
9. Button untuk split polyline (membuat
node baru dalam satu segmen garis).
10. Button untuk memindahkan node.
11. Button untuk mengedit polygon terbuka
menjadi polygon tertutup (kasus 2 & 4)..
12. Button untuk menambahkan garis (Draw
Line to Split Features).
13. Button untuk menambahkan garis
sekaligus dengan atributnya.
14. Button untuk menambahkan polygon sebagai polyline.
15. Button untuk menghapus garis dengan menggunakan
polygon.
16. Button untuk meng-copy feature dari satu Theme ke
Theme yang lain.
17. Button untuk membangun topology garis yang dipilih.
18. Button untuk menggabungkan dua segmen yang
memiliki ID yang sama (menghapus Pseudo Nodes)..
19. Button untuk menampilkan menu editing attribute.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
14 16 1812
13 15 17
19
epugis
7 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
3
Membangun Polygon
dari PolylineSetelah selesai proses editing yang
Anda lakukan, simpan hasilnya
dengan memilih button Stop
Editing. Pada jendela berikutnya
saat menanyakan menyimpan
pekerjaan Anda, pilih Yes.
Jika Anda mengedit suatu polyline
untuk dikonversikan menjadi
polygon, ekstension Edit Tools ini
memberikan solusi yang mudah.
Anda hanya cukup memilih button
Build Polygon yang tersedia,
dengan catatan polyline yang
Anda edit merupakan suatu
segmen tertutup tanpa kesalahan
(dangle node)
Build Polygon
1. Pilih button Stop editing setelah selesai
editing
2. Pada jendela yang muncul pilih button
Yes untuk menyimpan pekerjaan Anda.
3. Lalu pilih button Build polygons
4. Pada jendela yang muncul Anda bisa
menyimpan temporary polyline theme
pada direktori kerja atau
mengabaikannya dengan meng-klik OK.
5. Pada jendela yang muncul berikutnya
Anda bisa menyimpan nama polygon
theme hasil konversi dari theme
polyline.
1
2
4
5
Catatan : Jika theme polyline Anda masih ter-dapat kesalahan (dangling node), maka setelahAnda menyimpan temporary polyline theme,akan muncul jendela pemberitahuan tentangkesalahan tersebut. Kesalahan ditunjukkandengan grafik berwarna merah pada segmengaris dimana kesalahan tersebut berada.
epugis
8 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Editing PolygonSama dengan editing garis, editing
polygon menggunakan Edit Tools
dimulai dengan memilih Theme
polygon yang akan di-edit, ke-
mudian mengeluarkan papan edit
(Show Edit Tools) dari menu Edit
Theme .
Contoh kasus
1. Membuat polygon baru
2. Memotong polygon dengan mengguna
kan polyline.
3. Menggabungkan dua polygon (Local Dis
solve & Merge Polygon)
4. Memecah feature Polygon.
5. Membuat buffer dari polygon.
Memotong polygon
Local Dissolve
Buffer
epugis
9 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Menu Clean
(polygon theme)Menu Clean untuk polygon
berfungsi untuk membangun
topologi theme yang akan di edit.
Proses cleaning pada polygon
theme dilakukan jika terdapat
interseksi polygon. Proses cleaning
akan menghasilkan polygon baru
(dan record baru pada atribut
theme) hasil dari polygon yang
saling ber-interseksi .
Papan Edit (polygon)
Setelah proses cleaning selesai
maka proses Editing menggunakan
Edit Tools dapat dimulai dengan
mengeluarkan papan edit (Show
Edit Tools)..
Menu Papan edit (polygon)
1. Klik Show Edit Tools untuk
mengeluarkan papan edit .
2. Maka akan muncul jendela papan edit.
3. Menu pilihan priority (default = 0)
4. Button seleksi feature polygon.
5. Button untuk membuat polygon baru.
6. Button untuk membuat polygon
berbentuk donut.
7. Button untuk mengisi polygon.
8. Button untuk membentuk ulang polygon
yang ada.
9. Button untuk membuat buffer polygon.
10. Button untuk memecah feature polygon.
11. Button untuk menggabungkan feature
polygon (merge polygon).
12. Button untuk menggabungkan feature
polygon berdasarkan atribut yang sama
(local dissolve).
13. Button untuk meng-copy feature dari
sebuah theme.
14. Button untuk membuat buffer dari polyline.
15. Button untuk meng-copy buffer dari polyline
ke Theme lain.
16. Button Untuk memotong polygon dengan menggunakan poly-
line.
17. Button untuk menampilkan menu editing attribute.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
12 14 1610
11 13 15
17
epugis
10 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
LabellingLabelling berfungsi untuk memberi
informasi database pada atribut
theme polygon maupun polyline.
Anda cukup bekerja pada do-
kumen View dengan mengaktifkan
papan edit fungsi labelling untuk
memberi informasi database atau
mengedit record attribut.
1
2
3 54
6
7
8
Menu Labelling
1. Button untuk meng-copy atribut dari
theme lain.
2. Button untuk memilih kolom atribut
yang akan di-copy.
3. Button untuk memberi label/informasi
database yang akan diletakkan pada
clipboard.
4. Clipboard, tempat dimana
label/informasi database yang sedang
aktif.
5. Button untuk meng-copy informasi
database dari feature ke clipboard .
6. Button untuk menyalin (paste) informasi
database dari clipboard ke feature.
7. Button untuk menyalin (paste) informasi
database dari clipboard ke feature yang
terseleksi.
8. Button untuk menyalin (paste) kolom
attribut dari clipboard.
Langkah-langkah Labelling
1. Pilih icon Select Fields to Copy Attributes from,kemudian check list (√ ) fields yang akan diberiatributnya.
2. Masukkan informasi database pada clipboard dengan
memilih icon Edit Clipboard Values.
3. Pilih icon Paste Atribut from Clipboard to A Feature,kemudian klik pada feature yang akan diisi informasidatabase-nya.
4. Pilih icon Copy Atribut from A Feature to Clipboard,kemudian klik pada feature yang akan di-copy informasidatabase-nya. Hasil copy terdapat pada clipboard.Selanjutnya lakukan langkah ke-3.
epugis
11 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Editing *.APR
Menggunakan APR_ToolAPR_Tool merupakan tools yang
dibuat oleh pihak ketiga (beralamat
di http:\\www.suisse.org). Tools ini
digunakan untuk mengubah path
dan atau address suatu project
(*.apr), sebagai contoh Anda
memiliki project di folder C:\praktik,
kemudian di lain waktu Anda tern-
yata Anda ingin mengubahnya men-
jadi folder D:\project.
APR_Tool ini merupakan sebuah file
*.exe yang akan aktif hanya dengan
melakukan double klik.
Menggunakan APR_Tool
1. Double klik icon apr_tool
2. Maka akan muncul jendela apr_tool
ini. Klik open untuk membuka file
*.apr Anda.
3. Browse file *.apr yang akan diganti
path-nya.
4. Simpan file *.apr pengganti pada
folder yang dikehendaki.
5. Klik button Directories untuk
mengubah folder shapefile yang
baru.
6. Klik button Replace untuk
melakukan pencarian folder tertentu
dari project (*.apr) yang lama untuk
diganti pada folder yang baru..
7. Jika sudah selesai klik OK
8. Klik Close untuk menutup jendela
kerja apr_tool.
1
7
3
2
4
5
6
epugis
12 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Sebuah Tabel merupakan komponen database yang memuat kolom dan baris
dari sebuah seri data dimana setiap baris atau record merepresentasikan se-
buah feature geografis sedangkan setiap kolom atau field menjelaskan muatan
atribut secara umum.
Sebagai bagian atribut dari feature geografis (shapefile) maka antara feature
dan atributnya memiliki hubungan langsung (live link) dimana perubahan
pada feature akan mempengaruhi perubahan pada atributnya (misalnya pe-
rubahan luas) dan begitu juga sebaliknya. Pada saat Anda membuka data
grafis (feature) pada view yang direpresentasikan dalam bentuk theme, data
atribut tidak dibuka secara eksplisit namun terkoneksi secara internal.
Anda akan menggunakan tabel untuk melakukan inputing data, operasi mate-
matika antar kolom (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, sum-
marize dll) dan menghubungkan dengan eksternal database baik melalui join
attribut atau melalui koneksi ODBC (misalnya dengan MS Access)..
ArcView Tabel
epugis
13 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Inputing Data Atribut
Untuk melakukan inputing data
atribut pastikan atribut telah Anda
aktifkan terlebih dahulu. Mengak-
tifkan atribut dapat Anda lakukan
dari pulldown menu Table|Start
Editing.
Inputing yang dapat Anda lakukan
adalah mengubah / mengedit isi
record atau menambahkan kolom
unutk kemudian mengisi record-
nya, baik secara manual meng-
gunakan button tools Edit
maupun menggunakan menu cal-
culate pada button menu un-
tuk pengisian record yang didasar-
kan dari hasil seleksi melalui
query.
2
1
Inputing data atribut
1. Klik pulldown menu Table, kemudian klik
Star Editing.
2. Hasil dari operasi tersebut, judul kolom
atribut menjadi tegak.
3. Untuk manual editing, gunakan button
tools Edit kemudian klik record yang
akan di edit.
4. Untuk pengisian/editing record yang
didasarkan dari hasil seleksi melalui
query, gunakan button menu calculate
kemudian isikan nilai record pada box
yang tersedia pada jendela Field Calcula-
tor.
5. Klik OK
Fungsi editing (pulldown menu Edit)
1. Fungsi Cut, Copy, Paste untuk record
2. Fungsi Undo, Redo untuk record
3. Fungsi menambahkan kolom
4. Fungsi menambahkan record
5. Fungsi menghapus kolom
6. Fungsi menghapus record
7. Fungsi seleksi seluruh record
8. Fungsi unseleksi
9. Fungsi menukar seleksi
3
5
4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
epugis
14 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Operasi Matematika
Operasi matematika hanya bisa
dilakukan pada kolom dengan tipe
Number.
Operasi ini terdapat di button
menu calculate. Fungsi matematika
terdapat pada menu Requests pada
jendela Field Calculator.
Button calculate akan aktif, setelah
Anda mengaktifkan salah satu ko-
lom/field dengan meng-klik field
tersebut (ditandai dengan field
tersebut menjorok ke dalam). Den-
gan aktifnya field tersebut, maka
operasi yang akan dihasilkan
hanya berlaku pada field tersebut.
Inputing data atribut
1. Untuk operasi matematika gunakan but-
ton menu calculate kemudian akan
muncul jendela Field Calculator.
2. Fungsi matematika terdapat pada menu
Requests.
3. Tuliskan fungsi matematika pada box
yang tersedia.
4. Klik OK
4
3
Catatan
Tip
Pada contoh gambar disamping, fungsi yang
dipakai adalah kolom Area dibagi 10000 untuk
mendapatkan luas dalam satuan Hektar. Lang-
kahnya adalah double klik pada field Area, ke-
mudian double klik Request pembagian (/) sete-
lah itu ketikkan angka 10000 (tanpa titik atau
koma)
1
2
epugis
15 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Join Data Atribut
Penggabungan Data (Join Item)
dimaksudkan untuk menggabung-
kan database (tabel) suatu feature
dalam Theme di ArcView dan data-
base (data tabel yang berekstensi
*.exe atau *.dbf) yang dibuat di
software lain (MS-Excel, Lotus, dan
sebagainya). Syarat utama pengga-
bungan ini adalah harus ada ID
yang sama (sebaiknya numerik)
pada kedua tabel yang akan di-join
item.
Join data atribut
1. Pada menu project pilih Menu Table pilih
icon button Add.
2. Browse tabel data yang ingin di join
dengan tabel atribut.. Klik OK
3. Buka View dan aktifkan suatu Theme yang
akan di join. Lalu buka tabel atributnya.
4. Atur Window menjadi tampilan Tile atau
Cascade.
5. Untuk menyisipkan tabel yang akan di-
join item, klik field yang dijadikan sebagai
related item (kolom penghubung) pada
kedua tabel aktif tersebut, biasanya field
ID. Catatan : Sebelum klik icon Join,
pastikan tabel atribut theme yang aktif.
6. Klik button Join
7. Hasil dari join data tersebut merupakan
penggabungan temporer saja (tersimpan
pada atribut hasil gabungan dan hanya
pada project yang bersangkutan)
1
2
3
4
7
5
6
epugis
16 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Koneksi denganEksternal Databasemelalui ODBC
Koneksi dengan eksternal database
kadang Anda butuhkan untuk me-
lakukan join data atribut. Karena
database tersebut merupakan data
yang berada di luar dari sistem
database dan attribut ArcView,
maka diperlukan koneksi data
agar disa di akses oleh ArcView
melalui SQL Connect. Untuk mem-
buat koneksi ODBC tersebut, Sis-
tem Operasi Microsoft men-
yediakan tools untuk melakukan
setup ODBC tersebut. Berikut
adalah langkah-langkah untuk me-
lakukan koneksi data melalui
ODBC.
Koneksi dengan Eksternal Database melalui
ODBC
1. Pada Start Menu, pilih Administrative
Tools→ Data Source (ODBC).
2. Maka akan muncul jendela ODBC Data
Source Administrator. Pilih tab System
DSN.
3. Klik Add
4. Maka akan muncul jendela Create New
Data Source. Pilih driver yang Anda
gunakan untuk setup database (misal
Microsoft Access Driver *.mdb).
5. Klik Finish
6. Maka akan muncul jendela ODBC
Microsoft Access Setup. Beri nama data
source Anda.
7. Klik Select.
8. Browse database yang Anda siapkan
sebagai eksternal database.
9. Klik OK
10. Klik OK pada ODBC Microsoft Access
Setup.
11. Klik OK pada jendela ODBC Data
Source Administrator. 7
2
3
8
4
5
6
9
11
12
1
epugis
17 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Koneksi Data SourceODBC MenggunakanSQL Connectdi ArcView
Mengakses eksternal database
yang tersimpan dalam ODBC da-
pat melalui ArcView SQL Connect
pada menu Project. Dengan SQL
Connect ini Anda bisa menampil-
kan sebagian atau seluruh tabel
yang terdapat dalam data source
yang Anda daftarkan melalui
ODBC.
Anda juga bisa melakukan query
menggunakan SQL Ekspression
yang terdapat dalam menu ini, un-
tuk memperoleh tabel sesuai den-
gan keinginan Anda.
Koneksi Data Source ODBC Menggunakan
SQL Connect di ArcView
1. Pada pulldown menu project pilih sub
menu SQL Connect.
2. Maka akan muncul jendela SQL
Connect. Pilih koneksi data source yang
telah Anda daftarkan melalui ODBC
3. Klik Connect.
4. Maka pada combo box Tables akan
tersedia tabel-tabel yang terdapat dalam
data source hasil koneksi. Sedangkan
pada combo box Colums terdapat
nama-nama field pada tabel yang
terseleksi.
5. Sebagai contoh, untuk menampilkan
Tabel Kelurahan dan seluruh kolom
dan record yang dimilikinya, double
klik tabel kelurahan, lalu double klik
<All Columns>.
6. Beri nama output tabelnya
7. Klik Query.
8. Maka tabel akan muncul dalam format
dbf.
3
1
2
4
5
7
6
8
epugis
18 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Bekerja denganReport Writer
Report Writer merupakan eksten-
sion yang disediakan oleh ArcView
untuk membuat report (laporan)
dari tabel yang terdapat dalam
project yang sedang aktif.
Arcview menyediakan banyak
model report, diantaranya Quick
Report, Standard Report, Form Let-
ters, Mailing Labels, Top Number
(N) Report, Cross Tab Report dan
Drill Down Report. Dari ketujuh
laporan tersebut, hanya Quick Re-
port saja yang merupakan modul
dari ArcView. Jika Anda ingin
menggunakan report yang lain
maka Anda harus menginstal Crys-
tal Report.
Bekerja dengan Report Writer
1. Aktifkan ekstension Report Writer dari
menu File|Ekstension. Temukan
ekstension tersebut kemudian check
pada box yang tersedia.
2. Klik OK.
3. Untuk mengaktifkannya, dari GUI
Tables pada pulldown menu Table klik
sub menu Create Report.
4. Maka akan muncul jendela Create a
Report. Karena pada ArcView hanya
tersedia modul Quick Report, maka
Anda langsung ke menu berikutnya
dengan meng-klik Next.
5. Klik Finish untuk pilihan All Records.
Untuk pilihan Only Selected Record,
Anda bisa menggunakan Query Builder
untuk seleksi record sebelum Anda
mengaktifkan Report Writer.
1
2
4
5
3
epugis
19 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
6Bekerja denganReport Writer
Report Writer merupakan eksten-
sion yang disediakan oleh ArcView
untuk membuat report (laporan)
dari tabel yang terdapat dalam
project yang sedang aktif.
Arcview menyediakan banyak
model report, diantaranya Quick
Report, Standard Report, Form Let-
ters, Mailing Labels, Top Number
(N) Report, Cross Tab Report dan
Drill Down Report. Dari ketujuh
laporan tersebut, hanya Quick Re-
port saja yang merupakan modul
dari ArcView. Jika Anda ingin
menggunakan report yang lain
maka Anda harus menginstal Crys-
tal Report.
Bekerja dengan Report Writer
6. Jendela berikutnya yang muncul adalah
Page Layout. Anda bisa menyeleksi
field yang akan ditampilkan dengan
melakukan check list (√) pada box yang
tersedia.
7. Klik pada button Header atau Body
sebelum Anda memilih warna atau
mengubah jenis huruf.
8. Klik Change Font untuk mengubah
jenis huruf. Klik Report Back Color
untuk mengubah warna.
9. Pada tab Column Layout, Anda bisa
mengubah lebar kolom dan tinggi baris.
10. Tentukan field yang akan di ubah lebar
fieldnya, lalu tentukan lebarnya dengan
mengaturnya melalui menu up down.
11. Klik kemudian drag untuk mengubah
tinggi jarak antar baris pada button
disamping.
12. Klik preview
13. Jendela laporan akan muncul.
14. Anda bisa mencetaknya atau
menyimpannya dengan format data
lain.
7
8
9
10
11
12
13
14
epugis
20 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Anda akan mempraktikkan
Membuat layout
ArcView layout template
Elemen-elemen dalam layout peta
Desain kartografis
Menampilkan legenda peta
Display tools tambahan dalam ArcView layout
Teks dan Label
Membuat Garis Lintang dam Bujur pada peta
Group, Ungroup dan Simplify
Menambahkan Chart, gambar dan inset peta
Eksport layout peta
Pencetakan peta
Latihan 3A : Membuat Layout sesuai dengan kaidah kar-tografis
Membuat Report menggunakan ekstension ArcView Re-port Writer
Elemen-elemen dalam membuat Report
Penuntun ArcView Report Writer
Latihan 3B : Menggunakan ArcView Report Writer
Sebelum Anda membuat Layout Peta, pertimbangkan dahulu apakah peta terse-
but untuk dicetak atau dipresentasikan.
Pertanyaan yang sering kali muncul :
Apakah peta tersebut merupakan bagian tersendiri atau bagian peta yang
berseri dengan peta lain dengan desain yang serupa ?
Apakah ukuran kertas yang diinginkan saat peta akan dicetak?
Bagaimana dengan orientasi kertasnya?
Bagaimanakah perbandingan skala peta yang cukup informatif dengan
ukuran dan orientasi kertasnya?
Elemen apa sajakah yang akan diinformasikan dalam layout tersebut?
Apakah peta yang Anda hasilkan sesuai dengan kaidah kartografis dan cu-
kup informatif?
Jika peta tersebut merupakan peta yang berseri dengan desain yang serupa, maka
diperlukan template layout peta Anda. Template layout memudahkan Anda
dalam membuat peta berseri dengan desain yang serupa dalam sekali pekerjaan
pembuataan templatenya. Menariknya, Anda bisa membuat sendiri template
tersebut sesuai dengan desain yang Anda inginkan. ArcView juga menyediakan
template untuk Anda dengan berbagai pilihan dan Anda bisa memodifikasinya
sesuai dengan keinginan Anda.
ArcView Layout
epugis
21 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Membuat Layout
Sebuah layout berlaku sebagai kanvas pada pelukis, dimana hal ini me-
mungkinkan anda untuk merancang bagaimana menempatkan komponen
dari peta, mengaturnya sesuai dengan desain yang Anda inginkan. Hal ini
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan template
yang ada atau dengan melakukan desain sesuai dengan keinginan Anda
sendiri. Anda akan mempelajari kedua cara tersebut dalam praktik pada
bahasan ini.
Jika layout Anda merupakan peta yang berseri dengan desain dan susunan
tampilan yang baku pada setiap layout, maka sebaiknya Anda menyimpan
desain layout Anda menggunakan template layout yang tersedia di
ArcView. Peta berseri biasanya merupakan kumpulan beberapa seri peta
tematik dari suatu geomer yang sama, misalnya Peta Administrasi
Kabupaten Pandeglang sebagai peta nomor 1 kemudian Peta Kepadatan
Penduduk Kabupaten Pandeglang sebagai peta nomor 2 dan seterusnya.
Peta-peta tersebut menginformasikan Kabupaten Pandeglang sebagai
geomer dengan tema-tema tertentu. Peta berseri biasanya memiliki
perbandingan skala yang sama di setiap layoutnya.
Pembuatan layout dengan desain sendiri dimungkinkan untuk dilakukan
di ArcView. Desain layout tersebut tetap tidak boleh melupakan kaidah
kartografis bagi tampilan sebuah peta. Mengingat mendesain sebuah
tampilan layout merupakan persepsi keindahan (bisa dikategorikan
sebuah karya seni) dilihat dari sudut pembuatnya, juga tidak boleh
dilupakan informasi yang sesungguhnya ingin disampaikan dari layout
peta yang dibuat tersebut.
Desain layout yang dibuat sendiri itu pun, bisa Anda simpan sebagai template
layout tersendiri, dengan nama template yang bisa Anda tentukan sendiri.
Template layout ini selanjutnya bisa Anda gunakan untuk membuat peta
tematik lainnya. Untuk menjadi catatan, template layout yang Anda desain
sendiri tersebut hanya disimpan pada project (*.apr) dimana template layout
tersebut dibuat.
Terdapat dua cara menghasilkan layout peta pada ArcView. Pertama, Anda
bisa menghasilkan layout dari dokumen View. Anda akan mendapatkan
sebuah layout yang secara default sudah terdapat Judul Peta (sesuai dengan
nama dokumen View nya), Arah Utara, Skala Batang dan tentu saja tampilan
peta pada dokumen View nya lengkap dengan Legendanya. Kedua , Anda
menghasilkan layout peta dari dokumen layout pada menu project. Dengan
cara ini Anda akan memperoleh blank layout. Anda bisa menggunakan
template layout yang ArcView sediakan untuk memulai atau Anda melayout
sesusai dengan desain layout Anda sendiri.
epugis
22 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Membuat Layout daridokumen View
Untuk membuat sebuah layout
yang baru dari sebuah View, pasti-
kan map units dan distance units
telah ditentukan sesuai dengan
sistem proyeksi theme yang akan
di layout.
Default layout bisa Anda hasilkan
dari pulldown menu View|Layout.
Pastikan View yang akan dilayout
telah Anda beri nama sesuai den-
gan tema atau judul peta yang
akan Anda buat
T i p
Menentukan map units dan distance units
1. Memberi nama View yang akan di layout
2. Tentukan map units peta
3. Tentukan distance units peta
4. Klik OK
1
2
3
4
Membuat Layout dari pulldown menu View
1. Klik pulldown menu View
2. Klik sub menu Layout..
1
2
epugis
23 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Membuat Layout daridokumen Layout padamenu Project
Membuat sebuah layout yang baru
dari sebuah dokumen Layout,
Anda tetap harus memastikan map
units dan distance units telah
ditentukan sesuai dengan sistem
proyeksi theme yang akan di lay-
out.
Jika Anda hendak mendesain
sendiri layout peta sesuai dengan
keinginan Anda, sebaiknya Anda
mengurutkan langkah-langkahnya,
yaitu :
1. Memberi nama layout & un-
chek snap to grid
2. Mengatur Page Setup
3. Menampilkan View Frame ter-
lebih dahulu sebelum elemen
yang lain
4. Setup graticule & measure grid
T i p
Membuat Layout dari dokumen Layout pada
menu Project
1. Dari menu Project, pilih dokumen Layout
2. Klik button New
Anda berada pada GUI dokumen Layout,
dengan tampilan blank layout.
1
2
epugis
24 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
5. Memberi judul peta.
6. Mengeluarkan frame arah
utara dan skala.
7. Mengeluarkan legenda
petanya.
8. Jika dibutuhkan buat peta
inset-nya
Memberi nama layout & un-chek snap to grid
1. Dari pulldown menu Layout, pilih
Properties...
2. Maka akan muncul jendela Layout
Properties
3. Beri nama Layout Anda
4. Un-chek snap to grid
5. Klik OK
2
3
4
5
1
Mengatur Page Setup
1. Dari pulldown menu Layout, pilih Page
Setup..
2. Maka akan muncul jendela Page Setup
3. Tentukan ukuran kertas layout Anda
4. Tentukan orientasi kertas layout Anda
5. Tentukan batas margin kertas layout Anda
6. Klik OK
Catatan : pada saat menentukan batas margin,
perhatikan satuan units kertas yang ada. Lebih
baik Anda tentukan unitsnya dalam centimeter.
1
2
3
4
5
6
epugis
25 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Menampilkan View Frame
1. Dari button tools pilih button View Frame
2. Pada blank layout yang tersedia klik dan
drag sesuai tampilan peta yang Anda
inginkan
3. Maka akan muncul jendela View Frame
Properties
4. Pilih peta yang akan di layout
5. Tentukan pilihan peta (sebaiknya pilih
User Specified Scale)
6. Tentukan perbandingan skala yang sesuai
7. Klik OK
1
2
Klik kanan pada mouse disini dan tahan
Drag
menyilang
Lepas klik disini
3
4
5
6
epugis
26 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Graticule and MeasuredGrids
Tools ini merupakan suatu wizards
yang akan menuntun Anda untuk
membuat garis lintang dan bujur
pada peta yang Anda layout sesuai
dengan sistem proyeksi peta Anda.
Garis lintang dan bujur merupakan
kaidah kartografis yang harus
dipenuhi dalam sebuah peta.
Tools ini merupakan extensions
yang tersedia di ArcView, sehingga
Anda harus mengaktifkannya ter-
lebih dahulu. Seperti halnya exten-
sions yang lain, Anda bisa mengak-
tifkannya pada pulldown menu
File|Extensions, kemudian temu-
kan Graticules and Measured Grids
serta mengaktifkannya dengan
check list (√) pada box yang
tersedia. Button Graticules and
Measure Grids akan tersedia
pada GUI dokumen Layout Anda.
Setup Graticule and Measured Grids
1. Dari button menu pilih button Graticule
And Measure Grids untuk
mengaktifkannya, maka jendela Graticule
And Measure Grids Wizard akan terbuka.
2. Tentukan View Frame yang akan di buat
gridnya
3. Klik Next
4. Tentukan pilihan graticule layout Anda
(Labels Only atau Graticule and Labels)
5. Tentukan pilihan interval grid dengan
mengatur Degrees,Minutes dan Seconds.
6. Tentukan pilihan lebar garis, warna garis,
jenis huruf, size huruf, dan style hurufnya.
7. Klik Next
8. Tentukan pilihan grid layout Anda.
9. Klik Next
10. Tentukan pilihan border untuk grid layout
Anda.
11. Klik Preview kemudian Finish
1
2
3
4
6
7
9
11
5
8
10
epugis
27 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Judul Peta
1. Dari button tools pilih button Text (ada 5
pilihan style). Klik dimana teks akan
dituliskan.
2. Maka akan muncul jendela Text
Properties. Anda tuliskan judul peta pada
box yang tersedia.
3. Jika diperlukan Anda bisa mengatur
Alignment (rataan), spasi dan sudut rotasi
judul peta Anda.
4. Klik OK
Arah Utara
1. Dari button tools pilih button North
Arrow. Klik & drag dimana arah utara
akan ditempatkan.
2. Maka akan muncul jendela North Arrow
Manager. Anda pilih salah satu yang
tersedia.
3. Jika diperlukan Anda bisa mengatur sudut
rotasi arah utara yang Anda buat.
4. Klik OK
4
1
2
3
1 2
3
4
epugis
28 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Skala Peta
1. Dari button tools pilih button Scale Bar
Frame. Klik & drag dimana skala akan
ditempatkan.
2. Maka akan muncul jendela Scale Bar
Properties. Tentukan View Frame yang
akan di layout.
3. Jika diperlukan Anda bisa mengatur style
skala Anda, unit satuan skala dan interval.
4. Klik OK
4
1
2
3
Legenda Peta
1. Dari button tools pilih button Legend
Frame. Klik & drag dimana legenda akan
ditempatkan.
2. Maka akan muncul jendela Legend Frame
Properties. Tentukan View Frame yang
akan di buat legendanya.
3. Klik OK
12
3
epugis
29 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Membuat TemplateLayout
Seperti telah disinggung di depan,
jika Anda membuat layout peta
yang berseri dengan desain dan
susunan tampilan yang baku
pada setiap layout, maka Anda
bisa menyimpan hasil layout
Anda sebagai template layout.
Sehingga sewaktu-waktu Anda
akan membuat layout dengan
desain yang sama, Anda bisa
gunakan template layout
tersebut.
Template layout hanya tersimpan
pada project (*.apr) dimana
template layout tersebut
dihasilkan/disimpan.
Menyimpan dan Menampilkan
Template Layout
1. Siapkan sebuah layout yang akan
gunakan sebagai template.
2. Klik pulldown menu Layout kemudian
klik sub menu Store As Template..
3. Maka akan muncul jendela Template
properties. Beri nama template layout
Anda.
4. Jika diperlukan Anda mengubah icon
untuk template Anda dengan meng-klik
pada button Select.
5. Klik OK
6. Untuk menampilkan template layout,
buka sebuah blank layout. Klik pulldown
menu Layout kemudian klik sub menu
Use Template..
7. Maka akan muncul jendela Template
Manager. Highlight template yang Anda
simpan tadi.
8. Klik OK.
Note
1
2
5
3
4
6
7
8
epugis
30 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Spatial AnalysisExtention Geoprocessing
Ekstensi ini merupakan alat bantu dalam melakukan processing data spasial
dalam ArcView. Melalui tools inilah ArcView memiliki kelebihan dibanding
software pemetaan lainnya. Seluruh fungsi utama dalam analisis spatial
disediakan di sini berikut penuntunnya (wizard). Overlay peta dan join data
spatial yang merupakan kekuatan utama dalam analisis spatial dapat dengan
mudah dipahami dan dilakukan melalui tools ini. Selengkapnya operasi-
operasi spatial yang dapat dilakukan extention Geoprocessing adalah :
Dissolve, operasi ini digunakan untuk menyatukan features yang
mempunyai nilai atribut yang sama.
Merge, operasin ini digunakan untuk menggabungkan dua atau lebih
theme yang bersisian, data atribut otomatis akan tergabung.
Clip, operasi ini digunakan untuk memotong/menggunting theme.
Atribut input theme tidak berubah..
Intersect, operasi ini digunakan untuk memotong input theme dan
secara otomatis meng-overlay antara theme yang dipotong dengan
theme pemotongnya, dengan output theme memiliki atribut data
dari kedua theme tersebut..
Union, digunakan untuk meng-overlaykan dua theme. Output theme
yang dihasilkan merupakan gabungan dari kedua features, berikut
atribut datanya.
Assign data by location, digunakan untuk menggabungkan data hanya
dari theme 2 (lihat gambar) ke theme 1 yang berlainan jenisnya (theme 1
: polygon, theme 2 : point ) pada lokasi yang sama.
epugis
31 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Load ekstensiGeoprocessing
Untuk menampilkan ekstensi Geo-
processing , Anda bisa me-loading
dari pulldown menu
File|Extensions..
Me-loading ekstensi Edit Tools
1. Klik pulldown menu File
2. Klik sub menu Extensions..
3. Akan muncul jendela Extensions
4. Temukan ekstensi Geoprocessing
kemudian check list (√) pada box yang
tersedia.
5. Klik OK.
6. Menu Geoprocessing Wizard tersedia
pada GUI dokumen View pada pulldown
menu View.
1
2
3
4
5
6
epugis
32 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Dissolve
Operasi dissolve ini akan meng-
agregasikan feature yang memiliki
kesamaan nilai pada atributnya.
Sebagai contoh Anda memiliki
theme Kabupaten_Pandeglang.shp
yang di dalam atributnya terdapat
field Kabupaten, field Kecamatan
dan field Desa selain field Area
dan field Perimeter. Sementara
Anda membutuhkan theme yang
hanya menampilkan informasi
field Kabupaten dan field Kecama-
tan berikut luas per kecamatan.
Dalam praktik kali ini, Anda akan
menemukan solusi dari kasus
tersebut.
Operasi Dissolve
1. Aktifkan menu Geoprocessing melalui
pulldown menu View|Geoprocessing
Wizard. Maka jendela Geoprocessing
Wizard akan terbuka.
2. Klik pada Radio Button Dissolve feature
based on attribute
3. Klik Next
4. Pilih theme yang akan di dissolve
5. Pilih attribut untuk di dissolve
6. Simpan theme hasil dissolve
7. Klik Next
8. Pilih satu atau lebih field tambahan dan
operasi tabel yang Anda butuhkan pada
theme hasil.
9. Klik Finish
1
2
3
7
9
4
5
6
8
input output
dissolve
epugis
33 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Merge
Operasi merge ini akan mengga-
bungkan feature dari dua atau le-
bih theme ke dalam sebuah theme.
Atribut dari theme gabungan akan
menyatu jika memiliki kesamaan
nama field. Sebagai contoh Anda
ingin menggabungkan antara
theme kabupaten_pandeglang.shp
dan kabupaten_lebak.shp, semen-
tara atribut yang Anda butuhkan
pada theme hasil adalah atribut
dari kabupaten_pandeglang.shp
Operasi Merge
1. Aktifkan menu Geoprocessing melalui
pulldown menu View|Geoprocessing
Wizard. Maka jendela Geoprocessing
Wizard akan terbuka.
2. Klik pada Radio Button Merge themes
together
3. Klik Next
4. Pilih theme yang akan di merge (minimal
2 theme)
5. Pilih attribut untuk theme hasil merge
6. Simpan theme hasil merge
7. Klik Finish
1
2
3
7
4
5
6
input
merge+
output
epugis
34 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Clip
Operasi clip digunakan untuk
memotong/menggunting theme.
Namun atribut dari input theme
tidak berubah, hanya bentuk
featurenya saja yang mengikuti
bentuk theme pemotongnya.
Theme pemotong (clipper) harus
theme polygon, sementara input
theme bisa theme dengan tipe
point, polyline maupun polygon.
Sebagai contoh Anda memiliki
sebuah geomer yang ber-interseksi
dengan beberapa kecamatan di
kabupaten_pandeglang.shp. Anda
ingin memotong kecamatan yang
ber-interseksi dengan geomer
tersebut, sehingga Anda
mendapatkan theme baru hasil
perpotongan antara geomer dan
kabupaten_pandeglang.shp.
Operasi Clip
1. Aktifkan menu Geoprocessing melalui
pulldown menu View|Geoprocessing
Wizard. Maka jendela Geoprocessing
Wizard akan terbuka.
2. Klik pada Radio Button Clip theme based
on another
3. Klik Next
4. Pilih input theme yang akan di clip.
5. Pilih theme pemotong (clipper).
6. Simpan theme hasil clip.
7. Klik Finish
1
2
3
7
4
5
6
Input theme Geomer (clipper theme) Output theme
epugis
35 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
IntersectOperasi intersect digunakan untuk
memotong input theme dan secara
otomatis meng-overlay antara
theme yang dipotong dengan
theme pemotongnya, dengan
output theme memiliki atribut data
dari kedua theme tersebut. Pada
operasi ini kedua theme baik input
theme maupun intersect theme
harus merupakan theme dengan
tipe polygon. Sebagai contoh Anda
memiliki sebuah geomer dengan 4
record pada atributnya yang ber-
interseksi dengan beberapa
kecamatan di
kabupaten_pandeglang.shp. Anda
ingin memotong kecamatan yang
ber-interseksi dengan geomer
tersebut, sehingga Anda
mendapatkan theme baru hasil
perpotongan antara geomer dan
kabupaten_pandeglang.shp yang
memiliki atribut data dari kedua
theme tersebut.
Operasi Intersect
1. Aktifkan menu Geoprocessing melalui
pulldown menu View|Geoprocessing
Wizard. Maka jendela Geoprocessing
Wizard akan terbuka.
2. Klik pada Radio Button Intersect two
themes
3. Klik Next
4. Pilih input theme yang akan di intersect.
5. Pilih theme overlay
6. Simpan theme hasil intersect.
7. Klik Finish
1
2
3
7
4
5
6
Input theme Geomer (overlay theme) Output theme
epugis
36 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Union
Operasi union digunakan untuk
meng-overlaykan dua theme.
Output theme yang dihasilkan
merupakan gabungan dari kedua
features, berikut atribut datanya.
Pada operasi ini kedua theme baik
input theme maupun overlay
theme harus merupakan theme
dengan tipe polygon. Sebagai
contoh Anda memiliki sebuah
geomer dengan 4 record pada
atributnya yang ber-interseksi
dengan beberapa kecamatan di
kabupaten_pandeglang.shp. Anda
ingin meng-overlay kecamatan
yang ber-interseksi dengan geomer
tersebut, sehingga Anda
mendapatkan theme baru hasil
gabungan antara geomer dan
kabupaten_pandeglang.shp yang
memiliki atribut data dari kedua
theme tersebut.
Operasi Union
1. Aktifkan menu Geoprocessing melalui
pulldown menu View|Geoprocessing
Wizard. Maka jendela Geoprocessing
Wizard akan terbuka.
2. Klik pada Radio Button Union two themes
3. Klik Next
4. Pilih input theme yang akan di union.
5. Pilih theme overlay
6. Simpan theme hasil union.
7. Klik Finish
1
2
3
7
4
5
6
Input theme Geomer (overlay theme) Output theme
epugis
37 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Assign Data by Location
Operasi union digunakan hanya
untuk menggabungkan data dari
theme 2 (lihat gambar) ke theme 1
yang berlainan jenisnya (theme 1 :
polygon, theme 2 : point ) pada
lokasi yang sama.. Pada operasi ini
kedua theme baik input theme
maupun overlay theme harus
merupakan theme dengan tipe
polygon. Sebagai contoh Anda
memiliki sebuah geomer dengan 4
record pada atributnya yang ber-
interseksi dengan beberapa
kecamatan di
kabupaten_pandeglang.shp. Anda
ingin meng-overlay kecamatan
yang ber-interseksi dengan geomer
tersebut, sehingga Anda
mendapatkan theme baru hasil
gabungan antara geomer dan
kabupaten_pandeglang.shp yang
memiliki atribut data dari kedua
theme tersebut.
Operasi Union
1. Aktifkan menu Geoprocessing melalui
pulldown menu View|Geoprocessing
Wizard. Maka jendela Geoprocessing
Wizard akan terbuka.
2. Klik pada Radio Button Union two themes
3. Klik Next
4. Pilih input theme yang akan di union.
5. Pilih theme overlay
6. Simpan theme hasil union.
7. Klik Finish
1
2
3
7
4
5
6
Input theme Geomer (overlay theme) Output theme
epugis
38 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Buffer
Operasi buffer di dalam ArcView
bukanlah bagian dari
Geoprocessing, namun buffer
merupakan salah satu analisis
spatial yang sering digunakan.
Buffer biasanya digunakan unutk
mewakili suatu jangkauan
pelayanan ataupun luasan yang
diasumsikan dengan jarak tertentu
unutk suatu kepentingan analisis
spatial. Buffer dapat dilakukan
unutk tipe feature polygon,
polyline maupun point.
Pembuatan buffer membutuhkan
penentuan jarak dalam satuan
yang terukur (meter atau
kilometer..), untuk itu distance
units dari theme/feature harus
ditentukan terlebih dahulu melalui
pulldown menu View| Properties.
Operasi Union
1. Aktifkan menu Buffer melalui pulldown
menu Theme|Create Buffers. Maka
jendela Create Buffers akan terbuka.
2. Tentukan theme yang akan di buffer
3. Klik Next
4. Tentukan pilihan buffer yang Anda
inginkan (contoh multiple rings)
5. Klik Next
6. Tentukan pilihan dissolve barriers (Yes or
No)
7. Simpan hasilnya sebagai theme yang baru.
8. Klik Finish
3
4
5
1
2
6
7
6Input theme (polyline) Buffer multiple rings
epugis
39 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Dengan ArcView Anda dapat menampilkan, melakukan pencarian dan query
serta menganalisa data geografis. Untuk mengoptilmalkan aplikasi-aplikasi
SIG yang telah Anda kembangkan di ArcView, ESRI telah mengintegrasikan
Avenue ke dalamnya. Avenue adalah sarana atau tool yang dapat digunakan
untuk meng-customize dan mengembangkan aplikasi yang dibuat di dalam
ArcView. Dengan Avenue Anda dapat melakukan beberapa pekerjaan, dianta-
ranya
Meng-customize tampilan ArcView
Memodifikasi tools standard (default) yang dimiliki ArcView
Membuat tool-tool baru.
Mengintegrasikan ArcView dengan aplikasi lain.
Mengembangkan dan mendistribusikan aplikasi-aplikasi hasil kustomis-
asi Anda.
Pertama-tama Anda kemungkinan menggunakan Avenue untuk meng-
customize tampilan kerja dari ArcView. Sebagai contoh Anda ingin
menghapus beberapa tool yang tidak Anda butuhkan dan menambahkan be-
berapa tool yang baru untuk memudahkan pekerjaan Anda. Bahkan jika Anda
sudah familiar dengan Avenue bukan tidak mungkin Anda akan mengem-
bangkan suatu aplikasi yang hasilnya akan dipakai oleh banyak pemakai Arc-
View konvensional, misalnya Anda mengembangkan sebuah ekstensi baru
untuk memudahkan sebuah operasional dasar dari ArcView.
Dalam bekerja, Anda mungkin membutuhkan beberapa software kerja yang
lain untuk mendukung pekerjaan Anda. Terkadang Anda menginginkan be-
berapa software yang Anda gunakan tersebut sanggup “berbicara” satu sama
lain. Dengan Avenue Anda bisa mengintegrasikan beberapa software kerja
tersebut. Misalnya membuka dan mengedit MS Acces dari ArcView yang sebe-
lumnya sudah Anda join data atributnya.
Sekali Anda berkreasi dengan kustomisasi ArcView menggunakan Avenue,
Anda dapat dengan mudah mendistribusikannya dengan mudah kepada yang
lain, Anda hanya butuh meng-copy script Avenue yang telah Anda kembang-
kan dan mem-paste ke pihak lain, misalnya rekan sekantor Anda.
Kali ini Anda akan mempraktikkan :
Mengenal kotak dialog customize dan meng-customize GUI pada
ArcView
Menulis script Avenue.
Me-load dan menggunakan sampel script.
AVENUE
epugis
40 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Kotak DialogCustomize
Setiap dokumen di dalam ArcView
memiliki GUI tersendiri. Untuk itu
Anda harus menentukan terlebih
dahulu dokumen mana yang akan
di custom. Di dalam kotak dialog
customize terdapat menu yang bisa
Anda gunakan untuk memilih do-
kumen serta menambah additional
dokumen jika diperlukan,
menghapus atau sekedar
menonaktifkan pulldown menu,
button bar atau tool bar. Kotak dia-
log customize terdapat di pull-
down menu Project|Customize,
atau double klik pada GUI masing-
masing dokumen (pada space kos-
ongnya)
Kotak Dialog Customize
1. Pada pulldown menu project pilih
submenu Customize.
2. Maka kotak dialog customize akan
muncul
3. Button edit digunakan untuk mengedit
nama dokumen, title, icon dan properties
lainnya
4. Button reset untuk me-reset hasil custom
ke default.
5. Button Make Default digunakan untuk
menyimpan hasil customize.
6. List box menu untuk memilih tipe
dokumen
7. List box menu untuk memilih kategori
kontrol bar.
8. Active Control
9. Kontrol Editor.
10. Daftar Properties milik Active Control
11. Button New Menu untuk menambah
menu baru
12. Button New Item untuk menambah sub
menu (pulldown)
1
2
4
5
3
7
6
14
13
11
12
8
9
10
13. Button Separator untuk menyisipkan sub menu, but
ton atau tool kosong.
14. Button Delete untuk menghapus menu, submenu, bu
tton atau tool.
epugis
41 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Properties Control
Setiap properties yang terdapat di
dalam GUI memiliki properties
yang dapat Anda ubah. Setiap con-
trol editor memiliki properties
tersendiri. Dengan demikian, con-
trol yang terdapat dalam button
bar memiliki properties yang ber-
beda dengan properties yang ter-
dapat tool bar. Setiap property con-
trol di dapat ditentukan secara
otomatis dengan menggunakan
script avenue di dalam aplikasi
Anda. Berikut disajikan contoh
perbedaan properties dari kategori
menu bar dan button bar.
False True
False True
epugis
42 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Menuliskan Script
Setiap dokumen di dalam ArcView
dapat dibuka, ditutup, dipin-
dahkan atau di ubah ukurannya
menggunakan script Avenue. Be-
gitu juga untuk button bar dan tool
bar di dalam setiap dokumen terse-
but. Setelah script diketikan dan
disimpan, Anda harus mengkom-
pilasinya untuk mendeteksi ke-
beradaan kesalahan-kesalahan
script. Jika script Anda tidak terda-
pat kesalahan, maka button Run
akan aktif untuk kemudian di klik
untuk eksekusi script tersebut.
objNama = "Edy Purnomo"objPendahuluan = "Nama Saya"ObjJudul = "Kenalkan"MsgBox.Info(objPendahuluan++objNama,objJudul)
Menuliskan Script
1. Ketikkan baris-baris script berikut.
2. Klik button Compile
3. Klik button Run.
4. Maka akan muncul jendela Info.1
2 3
4
Menuliskan Script
1. Ketikkan baris-baris script berikut.
2. Klik button Compile
3. Klik button Run.
4. Maka akan muncul jendela Daftar
Pilihan.
5. Tentukan pilihan
6. Klik Ok
7. Maka jendela hasil pilihan akan
muncul
objList = {"Pandeglang","Lebak","Serang","Tangerang"}objTanya = "Pilihlah salah satu list yang ada"objJudul = "Daftar Pilihan"objTerpilih = MsgBox.ChoiceAsString(objList,ObjTanya,ObjJudul)MsgBox.Info("Anda telah Memilih : "++objTerpilih.AsString,"Hasil Pilihan")
1
2 34
5
6
7
epugis
43 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Integrasi Control Buttondengan Script
Anda bisa mengintegrasikan script
yang baru saja Anda buat dengan
sebuah menu atau button tertentu
yang Anda buat sendiri.
Integrasi control button dengan script
1. Beri nama script terakhir yang
telah Anda buat. Dari pulldown
menu Script, klik Properties.
2. Maka akan muncul jendela Script
Properties, beri nama script Anda
3. Klik OK
4. Buka kotak dialog customize. Pilih
dokumen View dengan kategori
Buttons
5. Klik button New, maka akan
muncul blank button baru.
6. Double klik pada properties Click
7. Temukan script Anda, klik OK
8. Double klik pada properties Icon
9. Tentukan ikon untuk button Anda.
Klik OK.
10. Pada GUI dokumen view muncul
sebuah button baru sesuai dengan
ikon Anda. Klik button tersebut
untuk menjalankan script.
1
2
3
4
5
6
8
7
9
10
epugis
44 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Sampel Script danIntegrasi dengan MenuBar pada DokumenView
Dalam praktik kali ini Anda men-
coba mengeksekusi sebuah baris
script yang dicontohkan. Script
tersebut akan memerintahkan pada
sebuah dokumen view untuk men-
gaktifkan salah satu theme saja dan
memberi nama sesuai dengan tag
yang sudah ditentukan sebelum-
nya.
Sampel Script
1. Ketikkan baris-baris script berikut.
2. Klik button Compile
3. Klik button Run.
4. Pada dokumen view, tambahkan 3
theme seperti contoh.
5. Beri nama script terakhir yang
telah Anda buat. Dari pulldown
menu Script, klik Properties.
6. Maka akan muncul jendela Script
Properties, beri nama script Anda.
7. Klik OK
theView = av.getactivedoctheTag = self.getTagtheThemes = theView.getthemesfor each a in theThemes
a.setvisible(false)a.setactive(false)a.SetLegendVisible(false)
endif (thetag = "kel") thentheThemes.get(theThemes.count-3).setname("Kelurahan")theView.findtheme("Kelurahan").setactive(true)theView.findtheme("Kelurahan").setvisible(true)
elseif (thetag = "kec") thenthethemes.get(theThemes.count-2).setname("Kecamatan")theView.findtheme("Kecamatan").setactive(true)theView.findtheme("Kecamatan").setvisible(true)
elseif (thetag = "kab") thentheThemes.get(theThemes.count-1).setname("Kabupaten")theView.findtheme("Kabupaten").setactive(true)theView.findtheme("Kabupaten").setvisible(true)endtheView = av.GetActiveDocfor each a in theView.GetActiveThemesa.SetLegendVisible(true)end
1
2 3
4
5
6
7
epugis
45 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Sampel Script
7. Buka kotak dialog customize. Pilih
dokumen View dengan kategori
Menus.
8. Klik New Menu, maka akan
muncul menu bar baru. Anda bisa
mengganti namanya melalui Label
Properties.
9. Klik New Item, maka akan muncul
sub menu baru dengan nama label
default-nya Item.
10. Double klik pada properties Click.
11. Temukan script Anda, klik OK
12. Double klik pada properties Label.
13. Beri nama label Anda, klik OK
14. Double klik pada properties Tag.
15. Beri nama tag Anda, klik OK
(perhatikan sampel script, untuk
label Kelurahan, Tag-nya adalah
kel)
16. Lakukan langkah yang sama
sehingga Anda menghasilkan
Menu bar seperti contoh. Klik
menu tersebut untuk menjalankan
script.
7
8 9
11
10
12
14
13
15
16
epugis
46 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Dialog designer merupakan salah satu extension ArcView yang memberi-
kankemampuan untuk mengembangkan user interface dan kotak dialog yang
sesuai dengan kebutuhan Anda. Kemampuan ini juga mencakup penggunaan
control windows standard seperti button, radio button, list box, slide bar, icon
dan sebagainya yang dapat diletakkan di atas kotak dialog atau form yang ber-
sangkutan. Tetapi karena extension ini telah terintegrasi ke dalam paket stan-
darr ArcView, maka setiap control berikut properties-nya dapat diakses me-
lalui baris-basris kode script avenue tanpa perlu melakukan instalasi tamba-
han. Terutama kepentingan komersial, extension ini dapat didistribusikan ber-
sama dengan aplikasi yang telah dikembangkan oleh developer-nya.
Pada pembahasan sebelumnya, Anda telah bekerja dengan control yang
berupa tool dan button untuk memodifikasi GUI dokumen-dokumen Arc-
View. Ketika Anda menambahkan sebuah button atau tool ke dalam interface
tersebut, Anda meletakkannya di atas button bar atau tool bar, kemudian
menuliskan beberapa script avenue yang terkait dengan controls tersebut. Na-
mun ketika Anda bekerja dengan dialog designer, Anda melakukan hal yang
sama, kecuali Anda meletakkan control tool dan button-nya diatas sebuah ko-
tak dialog atau form.
Dialog Designer
epugis
47 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Dialog Designer
Dialog designer merupakan ek-
stension yang terdapat di dalam
ArcView. Untuk mengaktifkannya
Anda harus me-loadingnya dari
pulldoe menu File|Ekstension.
Dialog Designer
1. Aktifkan ekstension Dialog Designer
dari menu File|Ekstension. Temukan
ekstension tersebut kemudian check
pada box yang tersedia.
2. Klik OK.
3. Dialog designer merupakan dokumen
berikutnya setelah dokumen yang lain
yang terdapat di menu project. .
4. Tampilan GUI dokumen Dialog
designer.
5. Contoh tampilan dialog kosong.
1
2
3
4
5
epugis
48 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
Contoh KasusDialog Designer
Kita mencoba mempraktikkan
membuat dialog yang diikat den-
gan sebuah script. Dialog ini nanti-
nya akan diaktifkan dari sebuah
menu bar yang menggunakan baris
–baris script.
Contoh Kasus Dialog Designer
1. Ketikkan baris-baris script berikut, beri
nama (adialog) kemudian Compile dan
Run.
2. Dari dokumen dialog designer
buatlah 4 button menggunakan label
button
3. Double klik pada label pertama, maka
jendela dialog properties akan. muncul.
4. Double klik pada properties Click.
5. Temukan script Anda, klik OK
6. Double klik pada properties Label.
7. Beri nama label Anda, klik OK.
8. Beri nama tag Anda, klik OK
(perhatikan sampel script, untuk label
View1, Tag-nya adalah view)
if (self.gettag = "view" ) thenaview = av.getproject.finddoc("view1")aView.SetTOCWidth (10)aView.SetTOCUnResizable (true)
elseif (self.gettag = "table" ) thenaview = av.getproject.finddoc("table1")aView.SetTOCWidth (10)aView.SetTOCUnResizable (true)
elseif (self.gettag = "chart" ) thenaview = av.getproject.finddoc("chart1")aView.SetTOCWidth (10)aView.SetTOCUnResizable (true)
elseaview = av.getproject.finddoc("layout1")aView.SetTOCWidth (10)aView.SetTOCUnResizable (true)
endaview.getwin.openaview.getwin.maximizeself.getdialog.close
1
2
3
4
6
5
7
epugis
49 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info
http://iniGIS.info
9. Lakukan hal yang sama pada ketiga
button lainnya sehingga menghasilkan
dialog berikut. (catatan : perhatikan
nama label dan tag-nya).
10. Beri nama dialog Anda dari properties
Dialog1 pada kolom Name serta pada
properties Title, kemudian Compile dan
Run.
11. Ketikkan baris-baris script berikut, beri
nama (buka dialog) kemudian Compile
dan Run.
12. Ikatkan script buka dialog pada sebuah
button di dokumen view, seperti contoh
berikut.
13. Lihatlah yang Anda peroleh
8
adlg = av.finddialog("dialog pilihan")if (adlg = nil) then
msgbox.error("Tidak ada formnya ","")exit
endadlg.open
9
10
11
12
epugis
50 mailto : [email protected]
http://iniGIS.info