148
H. MIRHAN AM Agama & Beberapa Aspek Sosial IAIN ANTASARI PRESS 2014

Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

i

H. MIRHAN AM

Agama&

Beberapa AspekSosial

IAIN ANTASARI PRESS2014

Page 2: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

ii

Agama & Beberapa Aspek Sosial

Agama&

Beberapa Aspek Sosial

Penulis:H. Mirhan AM

Cetakan I, Desember 2014

Desain Cover:Luthfi Anshari

Tata Letak:Willy Ramadan

Penerbit:IAIN ANTASARI PRESS

JL. A. Yani KM. 4,5 Banjarmasin 70235Telp.0511-3256980

E-mail: [email protected]

Percetakan:Aswaja Pressindo

Jl. Plosokuning V No. 73 Minomartani, NgaglikSleman YogyakartaTelp. 0274-4462377

E-mail: [email protected]

vi + 142 halaman

ISBN: 978-979-3377-96-4

Page 3: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

iii

PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah buku Agama dan Berapa AspekKehidupan Sosial telah hadir dihadapan anda. Buku ini berasaldari beberapa tulisan makalah penulis yang dikumpulkanmenjadi sebuah buku.

Agama telah mengajarkan kepada manusia bahwa agamasebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama semakin kompleks dan hubungannya dengan berbagaiaspek kehidupan social apalagi dalam konteks dunia modernsekarang ini. Dalam buku ini penulis mengemukakan beberapaaspek pembahasan menyangkut kehidupan. Namun aspek inisangat penting dipahami dalam kaitan kehidupan masyarakat.

Dengan hadirnya buku ini penulis menyampaikan terima-kasih, terutama kepada penerbit dengan kerjasamanya bersediamenerbitkan buku ini. Kemudian penulis selalu berharap koreksidari pembahasan demi kebaikan dan kesempurnaan. Semogabuku ini ada manfaatnya terutama bagi penulis dan juga untukpemahaman terhadap agama.

Buku ini yang paling utama untuk Mahasiswa saya padaJurusan Perbandingan Agama yang mengikuti Mata KuliahSosiologi Agama. Tulisan ini untuk memperkaya pemahamanterhadap agama dan masyarakat.

Page 4: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

iv

Agama & Beberapa Aspek Sosial

Saya menghargai atas saran, kritik dan perbaikan daripembaca yang terhormatWallahu A’lamu Bissawab

Banjarmasin, September 2014

H. Mirhan AM

Page 5: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

v

DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................... iPENGANTAR ............................................................................ iiiDAFTAR ISI ................................................................................ ivBAB I Agama dalam Benturan Masyarakat Modern ........ 1BAB II Agama dalam Kontekstualisasi Masyarakat

Modern (Sebuah Tinjauan Sosiologis) ................... 19BAB III Agama dan Kehidupan Rumah Tangga ................ 31BAB IV Agama dan Kesehatam ............................................ 45BAB V Agama dan Perubahan Sosial ................................. 63BAB VI Beberapa Ciri Masyarakat Agamis ......................... 75BAB VII Faktor-Faktor Integrasi Sosial dalam Pandangan

Agama ........................................................................ 87BAB.VIII Fungsi Agama Bagi Masyarakat ............................. 99BAB. IX Pembinaan Agama Generasi Muda ..................... 115BAB X Pendidikan Agama Islam Di dalam Masyarakat

Industri ..................................................................... 131BAB. XI Peningkatan Tanggung Jawab Sosial dalam

Kehidupan Masyarakat Menurut PerspektifIslam ......................................................................... 145

IDENTITAS PENULIS 155

Page 6: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

vi

Agama & Beberapa Aspek Sosial

Page 7: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

1

BAB IAGAMA DALAM BENTURAN

MASYARAKAT MODERN

A. PendahuluanSalah satu persoalan pelik di dalam kehidupan peradaban

modern ialah seberapa jauh agama dapat memberikan kontri-businya bagi penyelesaian segenap masalah kompleks yangtimbul sebagai akibat dari interaksi antara nilai-nilai baru yangdibawa oleh peradaban modern yang dikuasai oleh ilmupengetahuan dan teknologi.1 Berbicara tentang peradaban mod-ern sekarang, berarti kita membicarakan peradaban Barat yangditandai pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi modern yang telah mereka kuasai.

Negara-negara yang sedang membangun dengan segalatingkat perkembangannya, oleh pengaruh globalisasi, terusberusaha mengadopsi ilmu pengetahuan dan teknologi dariNegara-negara maju (Barat) dengan sasaran utama, yakni untukmemperoleh predikat modern di dalam pergaulan antarbangsa.Dalam proses memperoleh predikat modern ini disebut denganmodernisasi, yaitu suatu proses yang panjang, proses perubahansosial, dimana masyarakat yang kurang berkembang memper-oleh ciri-ciri yang biasa bagi masyarakat yang lebih berkembang.2

Dengan demikian ada ciri tertentu bagi masyarakat mod-ern. Light dan Keller, memberikan penjelasan bahwa masyarakat

1 Lihat Rusli Karim dalam Pengantar, Agama, dan Masyarakat Industri Modern, Me-dia Widya Mandala, Yogyakarta, 1992.

2 Daniel Lerner dalam International Encyclopedia of Social Science, Vol 9 dan 10, TheMacmilan Company and The Free Press, New York, 1968, h. 386.

Page 8: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

2

Agama & Beberapa Aspek Sosial

modern diantaranya ditandai oleh industrialisasi dan urbani-sasi.3 Maka berbicara tentang masyarakat yang telah menguasaiilmu pengetahuan dan teknologi, berarti juga membicarakanmasyarakat industri, sebab industrialisasi adalah hasil dari ilmupengetahuan dan teknologi. Pengaruh industrialisasi ini sangatmenyentuh dalam segala aspek kehidupan pergaulan manusia.4

Disinilah benturan-benturan itu terjadi, sebab apa yangdatang dari luar tidak sepenuhnya positif, tetapi juga ada yangbersifat negatif, apalagi kita hadapkan dengan persoalan agama.

Agama secara universal merupakan elemen yang palingmendasar dalam kehidupan manusia. Agama mampu mem-berikan makna dan tujuan hidup manusia, sumber etik, moraldan nilai. Agama bukan saja membicarakan persoalan menyang-kut dunia luar (The beyond), hubungan manusia dengan yanggaib yakni Tuhan dan sikap terhadapnya, juga implikasi praktisdalam kehidupan sehari-hari.5 Hubungan timbal balik antaraagama sebagai kenyataan batiniah dengan kenyataan sosial yangempirik. Pengaruh timbal balik terjadi, interaksi agama danmasyarakat.6 Dengan demikian penghayatan dan pengalamanagama tergantung pada masyarakat pemeluknya.

Islam sebagai agama yang diturunkan Allah kepada manu-sia melalui perantara Nabi Muhammad saw. dengan al-Qur’ansebagai petunjuk, kiranya mampu menjawab benturan perada-ban barat. Dalam tulisan ini, penulis mencoba mengemukakannilai-nilai Islam dalam menghadapi masyarakat modern yangditandai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi serta sekaligusindustrialisasi.

3Donald Jr. Light and Suzanne Keller, Sociology, Alferd A. Knopf, New York, 1992,h. 567.

4Nurcholis Madjid, Islam Doktrin dan Peradaban, Yayasan Waqaf Paradina, Jakarta,1992, h. 452.

5Thomas F.O’Dea, The Sociology of Religion, Terj. Tim Yasogama, CV. Rajawali,Jakarta, h. 2.

6Joachim Wach, Sociologi of Religion, The University of Chicago Press Ltd., Lon-don, h. 11-12.

Page 9: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

3

Permasalahannya, bagaimana gambaran masyarakat mod-ern dan bagaimana peranan agama Islam dalam menghadapimasyarakat modern tersebut.

B. Masyarakat ModernBerbicara tentang masyarakat modern berarti berbicara

mengenai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, danaplikasinya dalam industrialisasi. Masyarakat modern adalahmasyarakat industri. Masyarakat yang bergelimang dalam duniaindustri.

Modernisasi merupakan faktor yang sangat berpengaruhdalam kehidupan, baik individual maupun kemasyarakatantidak kurang filosof eksistensialis menyebut era ini sebagaikehancuran kendatipun membuka berbagai kemungkinan baru.T.S. Iliot menyebutnya sebagai makin meningkatnya gaya hidupBarbar. Pengamat lain seperti Auden menamakannya sebagaiera kecemasan; bahkan bagi para seniman era ini disebut sebagaiketerasingan baru dan pemenjaraan yang paling menakutkan.7

Gambaran ini sepertinya gambaran yang sangat menakutkandan membuat pesimistis. Hal ini dapat dipahami kalau nilai yangterdapat dalam masyarakat belum mampu menyesuaikandengan tingkat perkembangan modern yang ada. Salah satu nilaiyang sangat mendasar adalah agama. Agama dapat menangkalbenturan-benturan, dan penyesuaian dengan perkembanganmodern.8

Indutsrialisasi memegang peranan penting dalam modern.Industri mengubah gaya hidup dan standar hidup. Industrisangat mementingkan produktivitas. Membanjirnya barang-barang dari pabrik telah mengubah secara radikal lingkunganfisik sebagian besar umat manusia, mengubah cara berkreasi.9

Suasana segalanya pragmatis, materialis menjadi ukuransegalanya.

7M. Rusli Karim, Agama Modernisasi dan Sekularisasi, PT. Tiara Wacana Yogya,Yogyakarta, 1994, h. 100.

8Syaiful Muzani, Islam Rasional Gagasan dan Pemikiran Prof. Dr. HarunNasution, Mizan, Bandung, 1995, h. 296.

9M. Rusli Karim,” Agama Modernisasi”, loc.cit.

Agama dalam Benturan Masyarakat Modern

Page 10: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

4

Agama & Beberapa Aspek Sosial

Industry memunculkan problem-problem kemasyarakatanyang sangat kompleks. Scheider menyatakan, industrialismesangat tertuju kepada siklus ekonomi dan menimbulkan ber-bagai masalah sosial, misalnya penerapan otomatisasi akanmengakibatkan adanya pengangguran. Industrialisasi juga me-nimbulkan tingkah laku illegal dan tidak etis.10 Orang mencapaikeinginannya memuaskan hajat materialnya melakukannyadengan bermacam cara.

Kemakmuran ekonomi yang melimpah, rakyat yangterdidik, teknologi canggih dan pengetahuan ilmiah. Nilai yangdiutamakan adalah produktivitas, rasionalitas dan efisiensi.Teknologi merupakan kekuatan yang sangat berpengaruh dandapat menentukan arah transformasi di segala aspek kehidupan,termasuk dalam membalikkan kecenderungan sosial, bahkandalam jangka panjang ia bisa merombak struktur masyarakat.11

Masyarakat modern sangat dinamik, pengaruh ilmupengetahuan dan teknologi serta industri menembus berbagaibidang kehidupan, termasuk kehidupan bidang agama.Meluasnya sekularisasi sering mempersempit ruang gerak nilaimoral dan kepercayaan keagamaan. Fungsi agama sangat lemah,sebaliknya tatanan ekonomi mengambil alih posisi pentingdalam kehidupan. Ruang lingkup pembagian kerja begitukompleks, maka idea umum tentang Tuhan pun akan hilang,berubah menjadi konsepsi humanitas umum.12

Dengan demikian jelas bahwa pada masyarakat industri,perhatian orang terhadap agama semakin berkurang, sehinggaperan agama seharusnya mewarnai dalam berbagai segikehidupan kehilangan wibawanya. Agama yang semestinyamenjadi penuntun moral diabaikan begitu saja, diganti dengannilai-nilai yang bersifat profan. Agama dijadikan pelarian mene-bus kekecewaan sebagai pengganti ketidakmampuan dalambidang kepuasan kehidupan materi.

10Lihat Ibid, h. 101.11Lihat ibid.12H. Jamari, Agama dalam Perspektif Sosiolgi, CV, Al-Fabeta, Bandung, 1993, h. 131-

136.

Page 11: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

5

Demikianlah gambaran peradaban Barat yang ditandaidengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan tekno-logi plus industrialisasi. Menjadikan manusia memiliki kecen-derungan hidup selalu menyenangkan dengan berlimpahnyamateri. Berbagai hambatan alamiah dapat diatasi ditanggulangidengan mengandalkan teknologi, karena begitu banyak pilihandalam memenuhi berbagai aspek kehidupan dan kebutuhanmanusia. Kemudian aspek nilai dan moral agama tidak menjadiperhatian.

C. Peranan Agama Islam dalam MenghadapiMasyarakat ModernIslam sebagai agama yang menyangkut semua aspek

kehidupan, aqidah dan syari’ah, yakni keimanan dan hukum-hukum yang mengatur segala tingkah laku yang berdimensimuamalah, pergaulan kehidupan dalam masyarakat.13 Untukmemahami dengan baik ajaran agama tersebut, diperlukanbermacam cara, diantaranya melalui pendidikan, prosespemahaman agama dari orang yang telah mengetahui ajaranagama dengan baik kepada orang yang belum memahaminya.Dalam hal ini dituntut pula untuk mengamalkan dengan baik.Pada dasarnya bertujuan untuk membentuk manusia yangcerdas dan bertaqwa kepada Allah swt.14

Proses memahami ajaran agama yang berdasarkan kepadaal-Qur’an dan hadis sebagai pedoman dasar dalam agama, terusdiupayakan sepanjang masa, lebih lagi dalam dunia yang sedangmenghadapi bermacam persoalan. al-Qur’an merupakan petun-juk dalam kehidupan manusia yang tidak diragukan, petunjukbagi orang yang bertakwa.15

Kebenaran al-Qur’an dan hadis Nabi tidak dibatasi olehruang dan waktu, sangat jauh berbeda dengan kebenaran produkpemikiran manusia yang terbatasi oleh ruang dan waktu dan

13Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid I, Bulan Bintang,Jakarta, 1985, h. 23-24.

14Muhammad ‘Athiyah al-Abrasyi, Ruh al-Tarbiyat wa al-Ta’lim, Dar Ihya al-Kutubal-‘Arabiyah, t.th., 1950. h. 8.

15Q.S. al-Baqarah (2): 2.

Agama dalam Benturan Masyarakat Modern

Page 12: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

6

Agama & Beberapa Aspek Sosial

subjektivitas. Maka oleh sebab itu bagi umat yang mengakukeberagaman dan beriman, konsekuensinya dalam kehidupanselalu berpedoman kepada al-Qur’an dan hadis.

Peranan agama Islam dalam menghadapi masyarakat mod-ern, peradaban Barat, dimaksudkan adalah bagaimana Islammemegang peranan dalam mengatasi kondisi berhadapandengan peradaban Barat.

Salah satu ajaran normatif Islam yang bisa digunakan untukmemahami realitas masyarakat industri modern, masyarakatmaju, di dapati dalam al-Qur’an surah al-Kahfi ayat 103-105sebagai berikut:

Artinya: Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukankepadamu tentang orang-orang yang paling merugiperbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-siaperbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkanmereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang telah kufur ter-hadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap)perjumpaan dengan Dia, Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak Mengadakan suatupenilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.16

Abdullah Yusuf Ali, memberikan komentar terhadap ayatdi atas; bahwa perumpamaan yang diceritakan Allah tersebutadalah gambaran jelas tentang sikap bangsa-bangsa majusekarang terhadap kegumaan moral dan spiritual. Merekaadalah sia-sia hidup di dunia dan mereka tidak peduli sedikitpunterhadap kehidupan akhirat. Inilah peradaban material yang

16Departemen Agama R.I., al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta, 1982, h. 459.

Page 13: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

7

dikembangkan di Barat. Mereka sangat ahli memproduksibarang-barang adalah satu-satunya tujuan hidup dan sama sekalitidak memikirkan Tuhan. Inilah salah satu kesombonganmanusia yang terlalu percaya diri, karena merasa bahwakemampuan yang dimiliki dapat memecahkan segala persoalanyang dihadapi. Bahkan mereka terlalu optimistik terhadappotensi yang dimilik. Mereka lupa berlindung kepada Tuhan.17

Demikianlah gambaran masyarakat yang telah mengagung-kan dunia material semata, tanpa memikirkan siapa yangmenganugerahkan itu semua. Mereka lupa kepada sang penciptayang Maha Kuasa, bahwa kekayaan yang ada di dunia berasaldari pemberian Tuhan kepada manusia sebagai khalifah yangdiberi wewenang untuk mengelolanya. Manusia menyangka,bahwa segala yang ia perbuat dan menghasilkan, memenuhisegala keperluan hidupnya adalah hasil usahanya semata.Sehingga akhirnya lupa kepada Sang Pencipta.

Agama adalah peraturan Allah swt. yang diturunkankepada Rasul Muhammad saw. berisi suruhan dan larangan,wajib ditaati oleh umat manusia dan sebagi pedoman sertapegangan dalam hidup dan kehidupan agar selamat dunia danakhirat. Agama adalah alat pengendali dalam hidup, petunjukjalan menuju jalan keselamatan. Faktor yang sangat penting danmenentukan sekali dalam kehidupan manusia adalah agama,karena agama dapat memberikan ketenteraman dan kebaha-giaan. Firman Allah surah al-Baqarah ayat 1-5 sebagai berikut:

17Abdullah Yusuf Ali, The Holy Qur’an Translation and Commentary, Dar al-Fikr,Beirut, t.th., h. 758.

Agama dalam Benturan Masyarakat Modern

Page 14: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

8

Agama & Beberapa Aspek Sosial

Artinya: Alif laam miin. Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguanpadanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yangmendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagianrezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka, danmereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yangtelah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yangtelah diturunkan sebelummu, serta mereka yakinakan adanya (kehidupan) akhirat, mereka itulah yangtetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, danmerekalah orang-orang yang beruntung.18

Dalam kondisi apapun al-Qur’an tetap dijadikan petunjukdalam kehidupan, isi dan ajarannya digali dan dipahami sertadiamalkan dalam kehidupan segala tantangan zaman.

Manusia yang menjadikan agama sebagai pedoman dalamhidupnya, tentu akan selamat karena agama merupakanpetunjuk untuk mencapai kebahagiaan di alam akhirat juga tidakmelupakan petunjuk kehidupan dunia ini. Jelasnya antara duniadan akhirat ada keseimbangan, seperti dinyatakan denganfirman Allah surah al-Qashahsh ayat 77 sebagai berikut:

Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Al-lah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, danjanganlah kamu melupakan bahagianmu dari(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepadaorang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakandi (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukaiorang-orang yang berbuat kerusakan.19

18Departemen Agama R.I., op.cit., h. 8-9.19Ibid., h. 623.

Page 15: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

9

Ayat ini menegaskan bahwa kehidupan duniawi juga perludituntut. Tujuan kehidupan adalah mengabdi kepada Allah,memerlukan sarana, pakaian, tempat, kesehatan, sehat perlumakanan yang bergizi dan sebagainya, semua ini memerlukanharta benda. Tetapi harta benda hanya sebagai piranti/sarana,bukan tujuan. Ayat di atas menuntut adanya hidup dalamkeseimbangan, untuk kepentingan dunia dan akhirat.

Pada sisi lain juga umat manusia yang beriman dituntutmenjalankan agama dengan baik, secara menyeluruh, sesuaidengan keyakinan dan perbuatan. Iman dan amal, juga dalamsegala aspek kehidupan. Firman Allah Surah al-Baqarah ayat208 sebagai berikut:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turutlangkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itumusuh yang nyata bagimu.20

Agama menganjurkan kepada pemeluknya agar mengamal-kan agamanya kapan saja dan dalam kondisi apapun. Selain itudengan tetap berpegang teguh/istiqamah dengan keimanan yangkuat. Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang berimandan berilmu pengetahuan. Termasuk ilmu pengetahuan danaplikasinya dalam teknologi. Penggunaan teknologi tetap padaketentuan-ketentuan Allah. Pernyataan Allah mengangkatderajat orang yang beriman dan berilmu pengetahuan sepertidinyatakan Allah Surah al-Mujadalah ayat 11 sebagai berikut:

20Ibid., h. 50.

Agama dalam Benturan Masyarakat Modern

Page 16: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

10

Agama & Beberapa Aspek Sosial

Artinya: “….. niscaya Allah akan meninggikan orang-orangyang beriman di antaramu dan orang-orang yangdiberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Al-lah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.21

Ayat di atas jelas memberikan arah bahwa kemakmuranyang dicapai dengan akibat ilmu pengetahuan, lebih meningkatlagi manakala ditopang dengan keimanan yang kuat, tidak kelirukiranya dipinjam istilah Albert Eistein “Agama tanpa ilmupengetahuan lumpuh, ilmu pengetahuan tanpa agama runtuh”.

Ajaran agama juga menuntun ke arah kehidupan bermasya-rakat yang harmonis, tercipta saling pengertian sesama anggotamasyarakat sehingga terjadi kehidupan harmonis. Ajarantersebut adalah menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar, yanghukumnya fardhu ’ain, merupakan kewajiban bagi setiapindividu.

Tentang amar ma’ruf nahi munkar Allah Swt. Menjelaskanfirman-Nya Surah Ali Imran ayat 104 sebagai berikut:

Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umatyang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepadayang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar;merekalah orang-orang yang beruntung.22

Kemudian firman Allah pula Surah Ali Imran ayat 110sebagai berikut:

21Ibid., h. 910-911.22Ibid., h. 93.

Page 17: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

11

Artinya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkanuntuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, danmencegah dari yang munkar, dan beriman kepadaAllah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebihbaik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman,dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yangfasik.23

Demikianlah penjelasan Allah, perintah amar ma’ruf nahimunkar, merupakan tuntunan nilai-nilai moral tetap terjagadalam kehidupan masyarakat, ada saling koreksi demi terciptamasyarakat yang harmonis.

Kemudian dalam masyarakat industri ada prinsip efisien,sangat menghargai waktu. Dalam Islam sendiri juga menegaskantentang waktu. Harus memperhatikan waktu, kalau tidak akanrugi, seperti firman Allah pada surah al-Ashr ayat 1-3 sebagaiberikut:

Artinya: Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benardalam kerugian, kecuali orang-orang yang berimandan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihatisupaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihatisupaya menetapi kesabaran.24

23Ibid., h. 94.24Lihat Ibid., h. 1099.

Agama dalam Benturan Masyarakat Modern

Page 18: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

12

Agama & Beberapa Aspek Sosial

Islam juga menyuruh pemeluknya untuk melihat kemajuan-kemajuan bangsa lain, memperluas pandangan dan cakrawalaberpikir. Diakui antara satu bangsa dengan bangsa yang lainada yang mengalami kemajuan, maka bangsa yang telah majudalam peradabannya. Saling bertukar pandangan dan tenagakerja, saling bertukar ilmu pengetahuan dan teknologi. Allahberfirman dalam surah al-Hajj ayat 46, sebagai berikut:

Artinya: Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi,lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu merekadapat memahami atau mempunyai telinga yangdengan itu mereka dapat mendengar? karenaSesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapiyang buta, ialah hati yang di dalam dada.25

Membuka pikiran dan pandangan melihat kemajuan bangsalain dalam berbagai hal tidaklah dilarang, bahkan Islam sangatmenganjurkan. Hal ini dimaksudkan agar kita dapat memban-ding dan meniru apa yang baik dan bermanfaat, apa yang telahdicapai orang lain hendaknya kita juga mampu melakukannyadan melaksanakannya walaupun tahap demi tahap. Dengandemikian Islam dapat menerima sesuatu yang datang dari luar.Akan tetapi Islam menetapkan dengan selektif. Islam melarangpemeluknya bertaklid buta menerima sesuatu sebelum diperik-sa, apalagi menerima sesuatu yang mungkin bertentangandengan norma yang ada. Allah berfirman dalam surah al-Israayat 36 sebagai berikut:

25Ibid., h. 519.

Page 19: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

13

Artinya: Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidakmempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnyapendengaran, penglihatan dan hati, semuanya ituakan diminta pertanggungan jawabnya.26

Firman Allah pula dalam surah al-Zumar ayat 18 sebagaiberikut:

Artinya: Mereka yang mendengarkan Perkataan lalumengikuti apa yang paling baik di antaranya. merekaItulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjukdan mereka Itulah orang-orang yang mempunyaiakal.27

Penjelasan ayat ini adalah mereka yang mendengarkanajaran-ajaran al-Qur’an dan ajaran-ajaran yang lain, tetapi yangdiikutinya ialah ajaran-ajaran al-Qur’an, karena adalah yangpaling baik. Dengan demikian dapat dipahami, bahwa Islamdapat menerima sesuatu yang positif asal tidak bertentangandengan ajarannya, walaupun dari mana saja sumber asalnya.

D. KesimpulanAjaran Islam yang berdasarkan al-Qur’an dan Sunnah Rasul

sebagai pegangan dalam menghadapi hidup dan kehidupansehari-hari. Agama sebagai sumber moral dapat memfilter segalakemungkinan yang dapat merusak tatanan kehidupan manusia,apalagi menghadapi dunia modern yang ditandai pesatnyaperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta industria-lisasi. Agama Islam tidak menentang atau menolak kemajuanmodern, tetapi Islam mengajarkan kepada umatnya bahwaprinsip keimanan selalu menjadi landasan dalam segala tingkah

26Lihat Ibid., h. 429.27Ibid., h. 748.

Agama dalam Benturan Masyarakat Modern

Page 20: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

14

Agama & Beberapa Aspek Sosial

laku manusia. Segala sesuatu yang berasal dari luar, Islam dapatmenerima sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsipnya.

Page 21: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

15

DAFTAR PUSTAKA

al-Abrasyi, Muhammad ‘Athiyah, Ruh al-Tarbiyat wa al-ata’lim,Dar Ihya al-Kutub al-‘Arabiyah, t.th., 1950.

Ali, Abdullah Yusuf, The Holy Qur’an Translation and Commen-tary, Dar al-Fikr, Beirut, t.th.

Departemen Agama R.I., al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta, 1982.Jamari, H., Agama dalam Perspektif Sosiologi, CV, Al-Fabeta,

Bandung, 1993.Karim, M. Rusli, Agama dan Masyarakat Industri Modern, Media

Widya Mandala, Yogyakarta, 1992.________, Agama Modernisasi dan Sekularisasi, PT. Tiara Wacana

Yogya, Yogyakarta, 1994.Lerner, Daniel, dalam International Encyclopedia of Social Science,

Vol 9 dan 10, The Macmilan Company and The Free Press,New York, 1968.

Light, Donald Jr. and Suzanne Keller, Sociology, Alferd A. Knopf,New York, 1992, h. 567.

Madjid, Nurcholis, Islam Doktrin dan Peradaban, Yayasan WaqafParamadina, Jakarta, 1992.

Muzani, Syaiful, Islam Rasional Gagasan dan Pemikiran Prof. Dr.Harun Nasution, Mizan, Bandung, 1995.

Nasution, Harun, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid I,Bulan Bintang, Jakarta, 1985.

O’Dea, Thomas F., The Sociology of Religion, Terj. Tim Yasogama,CV. Rajawali, Jakarta, 1985.

Wach, Joachim, Sociologi of Religion, The University of ChicagoPress Ltd., London, 1971.

Agama dalam Benturan Masyarakat Modern

Page 22: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

16

Agama & Beberapa Aspek Sosial

Page 23: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

17

BAB IIAGAMA DALAM KONTEKSTUALISASI

MASYARAKAT MODERN(Sebuah Tinjauan Sosiologis)

A. PendahuluanSalah satu persoalan di dalam kehidupan peradaban mod-

ern adalah seberapa jauh agama berperan dalam kehidupanmasyarakat, pengaruh agama dalam semua aspek tatanankehidupan akibat perkembangan dan interaksi antara nilai-nilaibaru yang dibawa oleh peradaban modern yang dikuasai olehilmu pengetahuan dan teknologi. Sebaliknya bagaimanaperhatian masyarakat terhadap agama. Memang kalau kitabicara tentang peradaban modern sekarang, berarti kitamembicarakan peradaban Barat yang ditandai pesatnyaperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telahmereka kuasai.

Negara-negara yang sedang membangun dengan segalatingkat perkembangannya, oleh pengaruh globalisasi, terusberusaha mengadopsi ilmu pengetahuan dan teknologi darinegara-negara maju (Barat) dengan sasaran utama yakni untukmemperoleh predikat di dalam pergaulan antar bangsa. Dalamproses memperoleh predikat ini disebut modernisasi, yaitu suatuproses yang panjang, proses perubahan sosial, di mana masya-rakat yang kurang berkembang memperoleh ciri-ciri yang biasabagi masyarakat yang lebih berkembang.28 Dengan demikian adaciri tertentu bagi masyarakat modern.

28Daniel Lerner dalam International Encyclopedia of Social Sciences, vol. 9 dan 10,(New York: The Macmillan Company and the Free press, 1968), h. 386.

Page 24: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

18

Agama & Beberapa Aspek Sosial

Light dan Keller memberikan penjelasan bahwa masyarakatmodern diantaranya ditandai oleh industralisasi dan urbanisa-si.29 Maka berbicara tentang masyarakat yang telah menguasaiilmu pengetahuan dan teknologi, berarti juga membicarakanmasyarakat industri, sebab industrialisasi adalah hasil dari ilmupengetahuan dan teknologi. Pengaruh industrialisasi ini sangatmenyentuh semua aspek kehidupan dalam pergaulan kehidu-pan manusia.30 Termasuk dalam hal ini masalah agama.

Agama secara universal merupakan elemen yang palingmendasar dalam kehidupan manusia. Agama mampu membe-rikan dalam kehidupan manusia. Agama mampu memberikanmakna dan tujuan hidup manusia, sumber etik, moral dan nilai.Agama bukan saja membicarakan persoalan menyangkut dunialuar (The beyond). Hubungan manusia dengan yang gaib yakniTuhan dan sikap terhadapnya, juga implikasi praktis dalamkehidupan sehari-hari.31 Hubungan timbal balik antara agamasebagai kenyataan batiniah dengan kenyataan sosial yangempirik. Ide dan nilai mempengaruhi perbuatan. Pengaruhtimbal balik terjadi, interaksi agama dan masyarakat.32 Dengandemikian penghayatan dan pengalaman agama tergantung padamasyarakat pemeluknya.

B. Pengertian AgamaAgama atau religion dalam bahasa inggris, berasal dari

bahasa latin religion yang berarti agama, kesucian, kesalehan,ketelitian batin; religere yang berarti mengikatkan kembali,pengikatan bersama. Beberapa arti agama yang terungkap dalamWebster’s Dictionary adalah sebagai berikut:

29Donlad Jr. Light and Suzanne Keller, Sociology, (New York: Alfred A. Knopf,1992), h. 567.

30Nurcholish Madjid, Islam Doktrin dan Peradaban, (Jakarta: Yayasan WaqafParamadina, 1992) h. 452.

31Thomas F.O.’Dea, The Sociology of Religion, Terj. Tim Yasogama, (Jakarta: CV.Rajawali, 1985), h. 2.

32Joachim Wach, Sociology of Religion, (London: The University of Chicagi Press.L.td., 1971), h. 11-12.

Page 25: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

19

1. Percaya kepada Tuhan atau kekuatan superhuman ataukekuatan yang di atas disembah sebagai pencipta danpemelihara alam semesta;

2. Ekspresi dari kepercayaan di atas berupa amal ibadah;3. Suatu sistem kepercayaan, peribadatan, amal dan sebagainya

yang sering melibatkan kode etik dan filsafat tertentu,misalnya tercermin dalam ungkapan: agama Kristen, agamaBudha dan sebagainya;Suatu sistem kepercayaan, pengalaman dan nilai etika sistemkepercayaan, pengalaman dan nilai etika dan sebagainya,yang menyerupai suatu sistem.

4. Suatu keadaan jiwa atau cara hidup yang mencerminkankecintaan atau kepercayaan terhadap Tuhan; kehendak dariprilakunya sesuai dengan aturan Tuhan;

5. Suatu objek yang dianggap berharga dan menjadi tujuanhidupnya;

6. Amal ibadah yang tampak;7. Aturan agama atau lingkungan agama.33

Cicero, secara sederhana mendefinisikan agama sebagai “thepious worship of god”34 (beribadat dengan tawakkal kepadaTuhan). Menurut sebahagian ahli sosiologi adalah: Religion isCollective expression of human value.35 (agama adalah expressikolektif nilai-nilai manusiawi).

Memang diakui dalam memberikan definisi agama tidakada definisi yang berlaku atau diakui secara umum, tetapi ma-sing-masing memberikan batasannya sesuai dengan pandanganmereka. Namun dapat kita pahami bahwa agama sangat terkaitdengan masalah ketuhanan, peribadatan dan etika manusia.Agama dilahirkan berupa tindakan-tindakan manusia dan

33Noah Webster and Jean L. McKehnie, Webster’s New Universal Unabridged Dic-tionary, (New York: New World Dictionary/Simon and Schuser, 1979), h. 1527.

34William M. Newman, The Social Meaning of Religion, (Chicago: Rand McnallyCollge Publishing Company, 1974), h. 17.

35John R. Bennet, “Religion” dalam Encyclopedia Americana, (New York: AmericanCorparation, 1977), Vol. 23, h. 342.

Agama dalam Kontekstualisasi Masyarakat Modern (Sebuah Tinjauan Sosiologis)

Page 26: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

20

Agama & Beberapa Aspek Sosial

masyarakat yang mengandung nilai positif. Dengan demikianahli sosiologi memandang bahwa agama dapat mempengaruhimasyarakat juga sebaliknya masyarakat dapat mempengaruhiagama, pengaruh timbal balik dan saling berkaitan interaksi daninterrelasi), antara keduanya yakni agama dan masyarakat,masyarakat dan agama.36

C. Agama dan Tipe-tipe MasyarakatElizabeth K. Nottingham menjelaskan dalam bukunya “Re-

ligion and Society”, bahasa tipe masyarakat itu ada tiga yaitu:pertama, tipe masyarakat yang didalamnya nilai-nilai agamasangat berpengaruh. Kedua, merupakan kombinasi antara nilaireligius dan sekuler. Ketiga, tipe masyarakat yang didominasioleh nilai-nilai sekuler.37 Ketiga tipe tersebut tidak menggam-barkan tahapan perkembangan sejarahnya, namun banyakmasyarakat telah atau sedang menjalani atau mengalami tipe-tipe tersebut.

Tipe pertama, masyarakat kecil, terisolasi dan terbelakang,teknologi rendah, pembagian kerja serta pembidangan kelassosial relatif masih kecil. Keluarga lembaga sosial yang palingpenting, pengorganisasian kehidupan pemerintahan danekonomi masih amat sederhana, perubahan sosial lambat.Mereka menganut agama yang sama dan kelompok keagamaanyang sama pula. Organisasi keagamaan itu sendiri merupakansuatu lembaga yang tidak terpisah dari keseluruhan aktivitaskelompok.38 Agama memasukkan pengaruhnya yang sakral kedalam sistem nilai masyarakat secara mutlak. Agama menjadiperhatian utama bagi pengintegrasian dan persatuan masyarakatsecara keseluruhan.39

Selain pada itu karena tidak adanya kepentingan yangkontradiktif dan karena menyatupadunya agama dalam hampirsemua aspek kehidupan sosial, memberi pengaruh kuat untukmenyatukan dan menstabilkan masyarakat. Dengan demikian

36Joachim Wah, loc.cit.37Elizabeth K. Nottingham, op.cit., h. 51-62.38Ibid.39Ibid.

Page 27: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

21

sedikit sekali kesempatan bagi agama untuk membawapengaruh sosial dalam masyarakat seperti ini.

Tipe kedua, merupakan masyarakat industri sedangberkembang. Masyarakat ini tidak begitu terpencil, perubahanlebih cepat kalau dibanding dengan model pertama, daerahnyalebih luas, penduduknya lebih banyak, teknologi sudah agakmaju serta pembagian kerja dan kelas sosial sudah beragam,tingkat baca tulis sudah memadai. Pertanian dan industri tanganpenting dalam perekonomian. Fungsi agama di dalam masya-rakat tipe kedua ini lebih kompleks. Agama masih memberikanmakna penting kepada sistem nilai masyarakat. Tetapi kadang-kadang mendorong ke arah terjadinya konflik dalam masyara-kat.40

Agama tentu saja memberi arti dan ikatan kepada sistemnilai dalam tipe masyarakat ini, akan tetapi pada saat yang samalingkungan yang sakral dan yang sekuler masih dapatdibedakan. Meskipun demikian, banyak fase-fase kehidupansosial, umpamanya dalam aktivitas keluarga dan perekonomian,peristiwa pergantian musim. Hal ini diisi dengan upacara-upacara tertentu. Bagi semua orang lapisan masyarakat tertentudalam melakukannya mendapat konfirmasi agama. Di lain pihakagama tidak memberi dukungan yang sempurna seperti yangterdapat pada masyarakat tipe pertama.41

Agama-agama besar seperti Islam, Kristen, Budha, Yahudiberkembang dalam suasana masyarakat seperti ini. Prosesperubahan tidak hanya karena perkembangan teknologi danekonomi, tetapi juga bisa karena perkembangan bidangkeagamaan itu sendiri, baik dalam segi akidah dan kepercayaan,ibadat, muamalah serta organisasi-organisasi sosialnya.42

Dengan demikian jelas bahwa secara sosiologis selain agamamempunyai fungsi pemersatu integrasi sosial dalam masyarakat,fungsi pemersatu integrasi sosial dalam masyarakat, kadang-

40H. Djamari, Agama dalam Perspektif Sosiologi, (Bandung: CV. Alfabet, 1988), h.128-129.

41Elizabeth K. Nottingham, loc.cit.42H. Djamari, loc.cit.

Agama dalam Kontekstualisasi Masyarakat Modern (Sebuah Tinjauan Sosiologis)

Page 28: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

22

Agama & Beberapa Aspek Sosial

kadang mengandung potensi yang dapat menimbulkankeresahan. Hal ini disebabkan adanya perbedaan paham dankepercayaan antar pemeluk agama atau kelompok yang berbeda.Juga dalam hal ini dapat terjadi perbenturan antara yang sifatnyakeagamaan dengan masalah politik. Karena masalah keagamaanmemiliki nilai acuan ukhrawi yang sifatnya transendental. Jugamemiliki orientasi duniawi, termasuk bidang sosial ekonomi,politik, sehingga memungkinkan terjadinya bentrokan kepenti-ngan dan desintegrasi. Perbentengan antara gereja dan negarapada abad pertengahan.

Tipe ketiga, adalah masyarakat industri sekuler. Masyarakatini sangat dinamik, pengaruh ilmu dan teknologi menembusberbagai bidang kehidupan, termasuk ke dalamnya bidangagama. Tipe ini penulis kemukakan tersendiri berikut ini.

D. Agama dan Masyarakat ModernBerbicara tentang masyarakat modern, berarti berbicara

mengenai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, danaplikasinya dalam industrialisasi. Masyarakat modern adalahmasyarakat industri. Masyarakat yang bergelimang dalam duniaindustri.

Modernisasi merupakan faktor yang sangat berpengaruhdalam kehidupan, baik individual maupun kemasyarakatan.Tidak kurang filosof eksistensialis menyebut era ini sebagaikehancuran kendatipun membuka berbagai kemungkinan baru.T.S.Eliot menyebutnya sebagai makin meningkatnya gaya hidup“barbar”. Pengamat lain seperti Auden menamakannya sebagaiera kecemasan: bahkan bagi para seniman era ini disebut sebagaiketerasingan baru dan pemenjaraan yang paling menakutkan.43

Gambaran ini sepertinya gambaran yang sangat menakutkandan membuat pesimistis. Hal ini dapat dipahami kalau nilai yangterdapat dalam masyarakat yang belum mampu menyesuaikandengan tingkat mendasar adalah agama. Agama dapat menang-

43M. Rusli Karim, Agama Modernisasi dan Sekularisasi, (Yogyakarta: PT. TiaraWacana Yogya, 1994), h. 100.

Page 29: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

23

kal benturan-benturan, dan penyesuaian dengan perkembanganmodern.44 Hal ini agama Islam.

Industrialisasi memegang peranan penting dalam duniamodern. Industri mengubah gaya hidup dan standar hidup.Industri sangat mementingkan produktivitas. Membanjirnyabarang-barang dari pabrik telah mengubah secara radikal lingku-ngan fisik sebahagian besar umat manusia, mengubah cara ber-kreasi, berpakaian dan bahkan mengubah sifat dasar moralitas.45

Suasana segalanya pragmatis, materialis menjadi ukuransegalanya.

Industri memunculkan problem-problem kemasyarakatanyang sangat kompleks. Scheider menyatakan, industrialismesangat tertuju kepada siklus ekonomi dan menimbulkanberbagai masalah sosial, misalnya penerapan otomatisasi akanmengakibatkan adanya pengangguran. Industrialisasi jugamenimbulkan tingkah laku illegal dan tidak etis.46 Orang men-capai keinginannya memuaskan hajat materialnya melakukan-nya dengan bermacam cara.

Kemakmuran ekonomi yang melimpah. Rakyat yangterdidik, teknologi canggih dan pengetahuan ilmiah. Nilai yangdiutamakan adalah produktivitas, rasionalitas dan efisiensi.Teknologi merupakan kekuatan yang sangat berpengaruh dandapat menentukan arah transformasi di segala aspek kehidupan,termasuk dalam membalikkan kecenderungan sosial. Bahkandalam jangka panjang ia bisa merombak struktur masyarakat.47

Masyarakat modern sangat dinamik, pengaruh ilmupengetahuan dan teknologi serta industri menembus berbagaibidang kehidupan, termasuk kehidupan bidang agama meluas-nya sekularisasi sering mempersempit ruang gerak nilai moraldan kepercayaan keagamaan. Fungsi agama sangat lemah,sebaliknya tatanan ekonomi mengambil alih posisi dalamkehidupan. Ruang lingkup pembagian kerja begitu kompleks,

44Syaiful Muzani, Islam Rasional Gagasan dan Pemikiran Prof. Dr. HarunNasution, (Bandung: Mizan, 1995), h. 296.

45M. Rusli Karim, loc.cit.46Ibid., h. 101.47Ibid.

Agama dalam Kontekstualisasi Masyarakat Modern (Sebuah Tinjauan Sosiologis)

Page 30: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

24

Agama & Beberapa Aspek Sosial

maka idea umum tentang Tuhan pun akan hilang, berubahmenjadi konsepsi humanitas umum.48

Dengan demikian jelas bahwa pada masyarakat industri,perhatian orang terhadap agama semakin berkurang, sehinggaperan agama seharusnya mewarnai dalam berbagai segikehidupan kehilangan wibawanya. Agama yang semestinyamenjadi penuntun moral diabaikan begitu saja, diganti dengannilai-nilai yang bersifat profan. Agama dijadikan pelarianmenebus kekecewaan sebagai pengganti ketidakmampuandalam bidang kepuasan kehidupan materi.

Demikianlah gambaran peradaban Barat yang ditandaidengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi plus industrialisasi. Menjadikan manusia memilikikecenderungan hidup selalu menyenangkan dengan berlimpah-nya materi. Berbagai hambatan alamiah dapat diatasi, ditanggu-langi dengan mengandalkan teknologi, karena begitu banyakpilihan dalam memenuhi berbagai aspek kehidupan dankebutuhan manusia. Kemudian aspek nilai dan moral agamatidak menjadi perhatian.

E. KesimpulanDalam perspektif sosiologis bahwa agama mempengaruhi

tingkah laku manusia, demikian sebaliknya manusia mempe-ngaruhi agama. Perkembangan agama sangat ditentukan olehmanusia. Agama merupakan salah satu tuntunan dan aspekkeperluan mendasar kehidupan manusia sangat memegangperanan penting. Namun manusia sangat dipengaruhi olehlingkungan sosialnya dalam tuntutan kehidupannya. Secarasosiologis pada masyarakat modern yang ditandai denganpesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, makaagama dianggap tidak memberi kontribusi yang banyakterhadap tuntunan hidup yang semakin kompleks. Agama tidaklagi menarik untuk dipahami dan dihayati secara substansial,sehingga dengan demikian terjadilah kekeringan penghayatan

48H. Djamari, op.cit., h. 131-136.

Page 31: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

25

agama. Terjadilah prilaku-prilaku yang bertentangan dengankemanusiaan dan keadilan.

Agama dalam Kontekstualisasi Masyarakat Modern (Sebuah Tinjauan Sosiologis)

Page 32: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

26

Agama & Beberapa Aspek Sosial

DAFTAR PUSTAKA

Bennet, John R., “Religion” dalam Encyclopedia Americana, Ameri-can Corparation, New York, 1977.

F.O.’Dea,Thomas, The Sociology of Religion, Terj. Tim Yasogama,Jakarta, CV. Rajawali, 1985.

H. Djamari, Agama Dalam Perspektif Sosiologi, CV. Alfabet,Bandung, 1988.

K. Nottingham, Elizabeth, Religion and Society, Terj. TimYasogama, CV. Rajawali, Jakarta, 1985.

Karim, M. Rusli, Agama dan Masyarakat Industri Modern, MediaWidya Mandala, Yogyakarta, 1994.

______________, Agama Modernisasi dan Sekularisasi, Yogyakarta,PT. Tiara Wacana Yogya, 1994.

Lerner , Daniel dalam International Encyclopedia of Social Sciences,vol. 9 dan 10, The Macmilan Company and the Free Press,New York, 1968.

Light, Donlad Jr. and Suzanne Keller, Sociology, Alfred A. Knopf,New York, 1992.

M. Newman, William, The Social Meaning of Religion, RandMenally College Publishing Company, Chicago, 1974.

Madjid, Nurcholish, Islam Doktrin dan Peradaban, Yayasan WaqafParamadina, Jakarta, 1992.

Muzani, Syaiful, Islam Rasional Gagasan dan pemikiran Prof. Dr.Harun Nasution, Mizan, Bandung, 1995

Wach, Joachim, Sociology of Religion, The University of ChicagoPress. L.td., London, 1971.

Webster, Norh, and Jean L.Me Kehenie, Webster’s New UniversalUnabridged Dictionary, New York, New Word Dictionary/Simon and Schuser, 1979.

Page 33: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

27

BAB IIIAGAMA DAN KEHIDUPAN RUMAH

TANGGA

A. PendahuluanKelompok sosial yang paling kecil adalah rumah tangga,

tetapi dari kumpulan beberapa rumah tangga melahirkankomunitas masyarakat banyak. Masyarakat banyak sebagaigambaran kehidupan yang ada pada masing-masing di rumahtangga, juga sebaliknya.

Perkawinan adalah merupakan suatu kebutuhan yang tidakbisa terpisahkan dari kehidupan manusia, karena dari perkawi-nan tersebut akan terbentuk suatu kelompok yang disebutdengan keluarga. Dari perkawinan tersebut pulalah lahirnyagenerasi penerus yakni anak-anak.

Untuk dapat menciptakan suatu generasi yang baik yangdiharapkan dapat mewarisi generasi sebelumnya, maka peranankeluarga merupakan faktor utama. Apabila di dalam keluargaitu tercipta keharmonisan dan kesejahteraan, akan bisa diharap-kan suatu generasi yang baik. Tetapi bila di dalam keluarga ituterjadi sebaliknya, maka akan sulit sekali untuk dapat mencip-takan suatu generasi yang diharapkan baik itu oleh keluarga,bangsa maupun Negara.

Agama telah memberikan petunjuk bagaimana menciptakankehidupan rumah tangga yang baik, sekarang sejauh manapetunjuk-petunjuk tersebut, baik yang menyangkut hubungansuami istri dan anak sebagai generasi penerus.

Page 34: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

28

Agama & Beberapa Aspek Sosial

B. Pengertian Rumah TanggaYang dimaksud dengan rumah tangga disini bukanlah

rumah dan tangga, akan tetapi segala sesuatu yang berhubungandengan rumah dan keluarga dan terbentuknya adalah dari hasilperkawinan antara pria dan wanita.

Rumah adalah tempat memulai kehidupan dan tempat,dimana berpangkal rasa aman dan rasa harga diri, apalagi bagianak-anak rumahlah tempat mereka itu belajar hidup dan tataadab sopan santun. Lebih jauh dapat dijelaskan bahwa rumahadalah tempat membina kepribadian, sekaligus tempat menem-pa diri untuk menjadi orang baik-baik, malahan untuk menjadipemimpin dan orang terkemuka.

Bagi suami istri, rumah adalah tempat belajar dan melatihdiri untuk menjadi suami istri yang ideal, penuh cinta kasih dansetia, untuk menjadi ibu dan bapak yang baik dan bertanggungjawab.49

Telah diakui oleh para sarjana ahli ilmu masyarakat bahwapengaruh rumah tangga dan penyusunan serta pembentukansuatu masyarakat dan negara adalah sangat penting. Rumahtangga seumpama bibit dari pohon bagi suatu negara. Dari bibityang sehat maka terciptalah pohon yang rimbun yang berbuahlebat.50

Dengan kata lain apa yang dimaksudkan adalah apabilarumah tangga itu baik dan diliputi oleh suasana cinta kasih, tertibdan damai, maka akan dapat menciptakan masyarakat danNegara yang kuat dan sejahtera.

Seorang sarjana Sosiologi Polak, menggambarkan rumahtangga itu adalah: rumah tangga adalah markas atau pusatdimana denyut pergaulan hidup itu menggetar. Dia adalahsusunan hidup yang dapat mengekalkan keturunan. Sebenarnyarumah tangga adalah alam pergaulan manusia yang sudah

49Ny. Aisyah Dahlan, Menuju Keluarga Sejahtera Bahagia, Jakarta, Yayasan DharmaMuslimat, 1974, h. 77.

50Nasruddin Thoha, Pedoman Perkawinan Islam, Jakarta, Bulan BIntang, 1967, h. 5.

Page 35: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

29

diperkecil. Bukankah rumah itu lahir dan tumbuh apa yang di-sebut kekuasaan, agama, pendidikan, hukum, dan perusahaan.51

Dari beberapa pengertian di atas dapatlah kita simpulkanbahwa rumah tangga adalah bentuk yang terkecil daripadasusunan masyarakat yang merupakan tempat pertama danutama dalam pembinaan dan pendidikan.

C. Fungsi Rumah TanggaDalam fungsi rumah tangga ini dapatlah kita golongkan

kepada tiga bagian sebagai berikut:1. Tempat pendidikan

Rumah tangga atau keluarga ditinjau dari segi pendidi-kan adalah termasuk salah satu dari tiga golongan besarlembaga pendidikan, yaitu sebagaimana dikemukakan olehDrs. Ahmad D. Marimba sebagai berikut:

Menurut fungsi dan keadaan tugas dari badan-badan itudapatlah badan-badan pendidikan di bagi atas tiga golonganyang besar:a) Keluargab) Sekolah-sekolahc) Badan-badan pendidikan kemasyarakatan, diluar keluarga

dan sekolah, misalnya kepanduan dan sebagaimana.52

Dari ketiga badan pendidikan tersebut, maka rumahtangga merupakan tempat pertama dan utama diantara yanglainnya. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa sebagian besarkehidupan anak sebelum maupun sesudah sekolah, adalahdi dalam rumah tangga, lingkungan keluarga, sehingga pe-ngaruh yang banyak diserap untuk diri anak tersebut adalahdari keluarga pula.

Keadaan yang demikian ini akan membawa akibattimbulnya peranan dan beban yang berat yang harus dipikulke dua orang tua, yaitu ayah dan ibu sebagai penanggung

51Ibid., h. 6.52Ahmad D. Marimba, Filsafat Pendidikan Islam, al-Ma’arif, Bandung, cet. II, 1964,

h. 49.

Agama dan Kehidupan Rumah Tangga

Page 36: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

30

Agama & Beberapa Aspek Sosial

jawab terhadap keluarga secara keseluruhan, dimana secaragaris besar tugas orang tua dalam keluarga ini menurut Drs.H. M. Arifin M. Ed. Dalam bukunya yang berjudul: “Hubu-ngan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolahdan Kelurga”, membagi tugas tersebut menjadi dua yaitu:a. Orang tua berfungsi sebagai pendidik keluargab. Orang tua berfungsi pemelihara serta pelindung daripada

keluarga.53

Menurut ajaran agama Islam, pada dasarnya tugas dankewajiban kedua orang tua dalam mendidik serta membim-bing putra-putrinya tersebut, adalah realisasinya dari FirmanAllah dalam al-Qur’an Surah al-Tahrim ayat 6 sebagai berikut:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimudan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnyaadalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakaiAllah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepadamereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintah-kan.54

Melatih anak-anak adalah suatu hal yang sangat pentingsekali, karena anak sebagai amanat bagi orang tuanya, hatianak bagaikan mutiara cemerlang, bersih dari segala ukirandan gambaran, ia dapat mampu menerima segala yangdiukirkan atasnya dan condong pada segala yang dicontohkanpadanya. Maka apabila dibiasakan ke arah kebaikan, jadilahia baik dan berbahagia dunia akhirat, tetapi apabila dibiarkandengan kebiasaan dengan kebiasaan jelek, maka rusaklah

53H.M.Arifin M. Ed, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di LingkunganSekolah dan Keluarga, Bulan Bintang, Jakarta, h. 951.

54Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, 1992/1993, Jakarta, h. 951.

Page 37: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

31

akibat dan beban itu oleh kedua orang tuanya. Maka dari itukewajiban kedua orang-orang mendidik dengan akhlak yangbaik.55

Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa baik buruk-nya anak tergantung kepada didikan dari orang tuanya sertapembiasaan yang baik dari mereka, karena sebagian besarkehidupan anak itu adalah dalam rumah tangga.

2. Tempat pembinaan pribadiPribadi atau kepribadian dalam arti yang umum, dimak-

sudkan sebagaimana yang dikemukakan oleh Drs. Ahmad.D. Marimba: Kepribadian meliputi secara keseluruhankualitas seseorang nampak dalam cara berpikir, berbuat,mengeluarkan pendapat, minatnya, filsafat hidupnya sertakeyakinannya.56

Dengan demikian dapat dipahami, bahwa usaha untukmembina kepribadian adalah merupakan suatu usaha yangcukup rumit dan memerlukan proses, karena dibentuk secarakeseluruhan daripada aspek manusia baik jasmani ataurohani. Tahapan ini bisa dilakukan:

PembiasaanPembentukan pengertian, sikap dan minat.Pembentukan kerohanian yang luhur.57

Dengan pembiasaan ajaran agama, mengerjakan shalat,puasa dan kewajiban-kewajiban lainnya, akan terbentuklahsikap terbiasa dengan perbuatan itu, walaupun tarap inisebagai pemula supaya terlatih saja. Kemudian pada tahapanberikutnya muncul sendirinya pengertian yang tentunyadibarengi pemberitahuan pengetahuan terhadap hal-hal yangharus dilakukan/dikerjakan dan mana yang mesti ditinggal-kan. Dan selanjutnya yang ketiga adalah merupakan penga-

55M. Arifin, loc.cit., h. 59.56Ahmad D. Marimba, op.cit., h. 59.57Ibid., h. 66.

Agama dan Kehidupan Rumah Tangga

Page 38: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

32

Agama & Beberapa Aspek Sosial

laman dalam bentuk perbuatan yang dilakukan secara ikhlastanpa dipaksa kecuali melaksanakan perintah Allah.

Dengan demikian, maka bagaimana juga rumah tanggaadalah pegang peranan utama dalam pembentukan kepriba-dian ini.

Orang tua pembina pribadi yang pertama dalam hidupanak, kepribadian orang tua dan sikap serta cara hidupmereka merupakan unsur-unsur pendidikan yang tidaklangsung, yang dengan berdirinya akan masuk ke dalampribadi anak yang sedang bertumbuh.

Hubungan orang tua dengan sesama mereka (suami istri)dan anak-anaknya sangat mempengaruhi. Hubungan yangserasi, penuh kasih sayang dan pengertian, membawa kepadakepribadian yang tenang, mudah mengarahkan dan memberi-kan pendidikan yang baik. Sebaliknya hubungan orang tuayang ditandai ketidakharmonisan sering cekcok tanpa adakasih sayang sesama dan anak, maka pertumbuhan kepriba-dian sukar dibentuk yakni ke arah kebaikan.58

Sabda Rasulullah saw. adalah sebagai berikut:

Artinya: Dari Abu Hurairah r.a ia berkata bahwa Rasulullahsaw telah bersabda: Sesempurna-sempurnanya orangmukmin dalam imannya, yang terbaik budi pekerti-nya dan sebaik-baik kaum yang terbaik pergaulannyaterhadap isterinya.59

Jelas dengan hadis tersebut dimaksudkan agar seorangsuami bersikap lembut terhadap istrinya dan jugakeluarganya.

58Zakiyah Darajat, Ilmu Juwa Agama, Bulan Bintang, Jakarta, cet. IV, 1976, h. 71-72.

59Al-Nawawi, Riyadhu Sholihin, Jeddah, PT. al-Haromain, t.th., h. 142.

Page 39: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

33

3. Tempat ibadahIbadah menurut pengertian agama Islam adalah

pengabdian kepada Allah dalam bentuk menjalankan segalasyari’at-Nya, baik yang langsung berhubungan denganmakhluk dengan niat karena Allah semata.

Sebagai misal, ibadah yang umum ialah tolong menolong,silahturahmi, berbuat baik sesama dan sebagainya. Ibadahkhusus yakni shalat, zakat, puasa dan sebagainya.

Ibadah akan punya nilai kalau dibarengi dengan niatkarena Allah dan ingin mendapatkan ridha-Nya. NabiMuhammad saw. bersabda sebagai berikut:

Artinya: Umar bin Khotab r.a. berkata: saya telah mendengarRasulullah saw. bersabda: sesungguhnya sahtidaknya sesuatu amal itu adalah tergantung kepadaniat. Dan sesuatu tergantung apa yang ia niatkan.Maka siapa berhijrah semata-mata karena taat kepadaAllah dan Rasulullah maka hijrah itu diterima olehAllah dan Rasulnya. Dan barang siapa berhijrah ka-rena keuntungan dunia yang dikejarnya, atau karenaperempuan yang akan dikawini, maka hijrahnyaberhenti kepada apa yang ia niatkan (HR. BukhariMuslim).60

Sehubungan dengan uraian di atas, maka kiranya tiadaberlebihan apa yang dikatakan Ny. Aisyah Dahlan dalambukunya “Menuju Keluarga Sejahtera Bahagia”, “Bagikeluarga muslim, rumah tangga merupakan tempat ibadahtempat mengajar anak-anak berakhlak dan berbudi serta

60Abul Abbas Jainuddn Ahmad bin Ahmad bin Abdul Lathif, Tadridus Shoreh, PT.Surabaya Indonesia, t.th., h. 5.

Agama dan Kehidupan Rumah Tangga

Page 40: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

34

Agama & Beberapa Aspek Sosial

mengabdi kepada Tuhan, pokoknya rumah merupakanmasjid pertama sebelum anak-anak mengenal dengan mesjidyang sebenarnya.61

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perasaanagama, rajin ibadah semenjak kecil sampai dewasa, pokoknyaberasal dari rumah tangga/keluarga. Karena di rumahlahanak-anak mulai diatur serta dibiasakan mengerjakan macam-macam ibadah, seperti shalat, puasa, dan sebagainya. Begitupula mendidik anak-anak dengan sifat pemurah, suka tolongmenolong dan lain-lain berpangkal dari rumah.

D. Suasana Rumah Tangga yang Dikehendaki olehAgamaSuasana rumah tangga yang dikehendaki oleh agama ada

beberapa hal, yakni:1. Saling Mencintai Antara Suami Isteri

Pada setiap keluarga kebanyakan pasti dimulai denganikatan cinta dari kedua belah pihak, namun tak jarang keadaanyang demikian berakhir di tengah jalan yang berarti bahwacinta yang menyala-nyala pada mulanya makin lama makinpudar dan akhirnya mati sama sekali. Bahkan mungkin bisasaling salah-menyalahkan inilah yang menjadi pertanda sertabukti bahwa antara kedua pihak tidak ada usaha untuk salingmembina cinta tersebut dengan cara mengadakan introspeksidan perbaikan diri. Dr. Ali Akbar mengatakan: yang pentingdisadari ialah bahwa cinta itu harus diusahakan awet, terusdipupuk dan disiram agar selalu hidup dan segar, harusdiusahakan kedua suami istri, guna saling memuaskan danmembahagiakan.62

Oleh karena itu apabila tidak ada kesadaran danpelaksanaan dari kedua belah pihak untuk saling membinamaka lama kelamaan cinta yang terbina itu akan musnah.

61Ny. Aisyah Dahlan, loc.cit.62H. Ali Akbar, Merawat Cinta Kasih, Pustaka Antara, Jakarta, cet. IV, 1977, h. 16.

Page 41: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

35

Cinta di dalam Al-Qur’an biasa disebut dengan mawaddahsebagaimana Firman Allah surah al-Rum ayat 21 sebagaiberikut:

Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Diamenciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri,supaya kamu cenderung dan merasa tenteramkepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasihdan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itubenar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yangberpikir.63

Mawaddah dalam arti yang simpel identik denganmahabbah. Mawaddah diambil dari kata wadda; yakni rasa kasihsayang dan saling mencintai antara suami istri guna membinadan memperkuat rumah tangga sebagaimana yang dikehen-daki ajaran Islam.64

2. Saling Pengertian Antara Suami IstriYang dimaksud dengan saling pengertian di sini,

bukanlah sekedar mengerti sifat dan tingkah laku masing-masing suami atau istri, akan tetapi sampai kepada pembi-naan kepribadian yang dilalui serta memahami diri sendiri.

Zakiyah Derajat menjelaskan bahwa semua pengalamanyang dilalui waktu kecil itu mempunyai pengaruh dalamkepribadian seseorang, dan menentukan sikap tindakan sertacara menghadapi persoalan hidup terutama dalam kehidupankeluarga. Oleh itu suami istri berusaha memahami latar

63Departemen Agama RI, op.cit., h. 644.64Faruq Nasution, Pentingnya Mawaddah dalam perkawinan/Rumah Tangga,

Nasehat Perkawinan. Maret 1974, h. 27.

Agama dan Kehidupan Rumah Tangga

Page 42: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

36

Agama & Beberapa Aspek Sosial

belakang kedua belah pihak, bahkan memahami diri sendiri,agar dapat koreksi sendiri.65

Dengan mengetahui latar belakang kehidupan masing-masing suami atau istri atau pengalaman kedua belah pihak,akan dapatlah dimengerti mengapa dia marah, mengapa diamanja dan sebagainya.

Disamping itu untuk mendapatkan kesejahteraan keluar-ga, akan mudah ditempuh dengan adanya saling pengertian,seperti bagaimana menghadapi ekonomi keluarga, bagaimanamemberikan kesejahteraan pada anak dan sebagainya, karenadiantara salah satu pihak tidak ada yang terlalu memikirkankepentingan pribadi.

3. Saling MenghargaiSaling menghargai dalam kehidupan rumah tangga

terutama suami atau istri adalah merupakan faktor yangpenting untuk mencapai keluarga bahagia dan sejahtera.

Hal ini sebagaimana dijelaskan Zakiyah Darajat:Setiap orang membutuhkan penghargaan dan akan

merasa tertekan apabila merasa bahwa ia tidak dihargai or-ang. Jangankan orang dewasa, anak-anak sekalipun haus akanakan penghargaan, apabila seorang istri aau suamu selaluingin mendapatkan penghargaan dari orang yang terdekatkepadanya dan yang paling disayanginya.

Tidak sedikit istri yang sangat menderita di dalam hidup-nya karena tidak dihargai suaminya bahkan banyak pula yangsampai mengalami kejiwaan yang mengganggu dirinya.

Dan tidak jarang pula suami merasa kurang dihargai olehistrinya, walaupun secara nyata dan terang-terangan tidakmendengar ucapan kasar atau kata yang merendahkan daripihak istrinya.

65Zakiyah Darajat, Ketegangan dan Kebahagiaan dalam Keluarga, Bulan Bintang,Jakarta, cet. I. 1974, h. 18-19.

Page 43: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

37

Apabila dalam kehidupan rumah tangga itu tidak terbinasaling menghargai dan kurang menyenangkan, bahkan mung-kin terjadi percekcokan yang tidak beralasan atau disebabkanoleh hal-hal yang remeh saja.66

Maka dengan demikian dengan adanya saling menghar-gai, masing-masing pihak suami istri, akan tercipta suasanakehidupan rumah tangga yang baik dan harmonis.

4. Ketaatan kepada TuhanKetaatan kepada agama berarti taat dan patuh kepada

Allah dan Rasul-Nya. Menjalankan perintah-Nya danmenjauhi larangan-Nya atau dengan kata lain yakni bertakwa.

Barangsiapa yang taat dan bertakwa kepada Allah danRasul-Nya, niscaya akan mendapatkan kebahagiaan dankesejahteraan lahir batin. Sebagaimana Firman Allah padaSurah al-Ahzab ayat 71 sebagai berikut:

Artinya: Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu.dan Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya,Maka Sesungguhnya ia telah mendapat kemenanganyang besar.67

Dengan demikian jelas bahwa dengan ketaatan kepadaAllah dan Rasul-Nya akan mendapatkan kemenangan yaknikebahagiaan dan kesejahteraan.

E. KesimpulanDari uraian tulisan ini maka dapatlah disimpulkan adalah

sebagai berikut:

66Ibid., h. 25.67Depatemen Agama, op.cit., h. 680.

Agama dan Kehidupan Rumah Tangga

Page 44: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

38

Agama & Beberapa Aspek Sosial

1. Agama Islam adalah agama yang universal yang memberituntunan dan pedoman kepada semua umat manusia diantaranya dalam kehidupan berumah tangga. Tuntunan itudimaksudkan agar para pemeluknya itu bisa hidup dalamrumah tangga yang harmonis.

2. Rumah tangga masalah merupakan tempat yang pertama danutama bagi pembinaan keluarga dalam rangka terwujudnyamasyarakat yang bahagia sejahtera.

3. Rumah tangga adalah unit daripada masyarakat, yangmempunyai peranan penting dalam mencapai masyarakatyang harmonis.

Page 45: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

39

DAFTAR PUSTAKA

Ny. Aisyah Dahlan, Menuju Keluarga Sejahtera Bahagia, Jakarta,Yayasan Dharma Muslimat, 1974.

Nasruddin Thoha, Pedoman Perkawinan Islam, Jakarta, BulanBintang, 1967.

Ahmad D. Marimba, Filsafat Pendidikan Islam, Al-Ma’arif,Bandung, cet. II, 1964

H.M.Arifin M. Ed, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agamadi Lingkungan Sekolah Dan Keluarga, Bulan Bintang,Jakarta.

Departemen Agama RI, al-Qur’an Dan Terjemahnya, 1992/1993,Jakarta

Zakiyah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, Bulan Bintang, Jakarta, cet.IV, 1976, h. 71-72.

Al-Nawawi, Riyadhu Sholihin, Jeddah, PT. Al-Haromain, t.th.Abul Abbas Jainuddn Ahmad bin Ahmad bin Abdul Lathif,

Tadridus Shoreh, PT. Surabaya Indonesia, t.th..

Ali Akbar, Merawat Cinta Kasih, Pustaka Antara, Jakarta, cet.. IV,1977.

Faruq Nasution, Pentingnya Mawaddah dalam perkawinan/Rumah Tangga, Nasehat Perkawinan. Maret 1974, h. 27.

Zakiyah Darajat, Ketegangan dan Kebahagiaan dalam Keluarga,Bulan bintang, Jakarta, cet. I. 1974.

Agama dan Kehidupan Rumah Tangga

Page 46: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

40

Agama & Beberapa Aspek Sosial

Page 47: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

41

BAB IVAGAMA DAN KESEHATAN

A. PendahuluanAgama merupakan aspek-aspek sosial serta tidak semata-

mata urusan pribadi saja, melainkan menyangkut pula urusankolektif. Agama memberikan peraturan-peraturan hidup dankehidupan manusia serta mempunyai aturan-aturan untukmelakukan ibadah, mempunyai pejabat-pejabat di dalam agama,juga agama memberikan sosial kontrol. Di samping itu ada teoriyang menjelaskan bahwa agamalah yang memberikankebudayaan termasuk didalamnya seni bahkan seni adalah lahirdaripada agama.

Di samping itu agama juga merupakan kebutuhan yangamat vital bagi segenap umat manusia. Perasaan kebutuhan danpenyataan patuh kepada suatu kekuatan yang mutlak tempatbersyukur apabila diberi nikmat dan tempat bermohon apabiladatang suatu kesukaran. Adanya zat yang lebih menguasai dansegala apa yang dihayati manusia didalam ini. Hal ini semuaditemui dalam ajaran agama.

Begitupun kalau kita lihat lebih jauh bahwa peranan agamaitu tentunya tidak lepas dari pada unsur kesehatan. Karenasebagaimana yang telah kita ketahui bersama di dalam agamaIslam banyak sekali ajaran-ajaran syariat agama Islam yangmembicarakan tentang keutamaan menjaga kesehatan baikbadan, tempat tinggal dan juga tempat ibadah dan masih banyaklagi yang lainnya.

Page 48: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

42

Agama & Beberapa Aspek Sosial

Tentunya diantara keduanya antara agama dan kesehatansangat berkaitan dan tak bisa dipisahkan karena agama menga-jarkan bagaimana menjaga kebersihan dan menjaga kesehatanoleh karena ini dalam pembahasan kali ini membicarakantentang hubungan antar agama dan kesehatan yang nantinyaakan kami menjelaskan pada bab berikutnya.

B. Pengertian KesehatanPengertian kesehatan secara sederhana adalah terpenuhinya

kebersihan dalam arti kata bebas dari gangguan berbagai macampenyakit. Karena itu setiap kotoran dan penyakit merupakangangguan bagi keimanan dan ketenteraman hidup lahir danbatin.

Menurut Rene des cartes sebagai bapak Resinalisme zamanbaru (hidup th. 1596-1650) M. Hakikat manusia itu adalah Hoomoest utens corpore tanquam instrumentto yang berarti bahwa manusiaitu adalah jiwa yang mempergunakan jasmaninya sebagai alat.Dengan pengertian definisi yang disebutkan Rene des Cartestersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa manusia itudijadikan oleh unsur rohani (spirit) atau jiwa dan oleh unsurjasmani atau jasad.

Karena manusia dijadikan oleh kedua unsur tadi (jasmanidan rohani) serta berbagai makhluk sosial (human relation) makasasaran dari usaha kesehatan itu harus meliputi: kesehatan fisik(jasmaniyah), kesehatan psyichis (rohaniah, jiwa) dan kesehatansosial (masyarakat). Sebagaimana yang dimaksud dengan rumuskesehatan yang dianut W.H.O (organisasi kesehatan sedunia).Hubungan antara kesehatan rohaniah, jasmaniyah dan kesehatansosial ini erat sekali dan saling mempengaruhi antara satudengan yang lainnya.• Ruhani sehat tetapi jasmani sakit maka lambat laun ruhani

akan menderita sakit pula, sebagaimana pepatah mengatakanal-Aqlu Salim Fiel Jismi Salim bahwa akal yang sehat terdapatpada jasmani yang sehat dan bunyi pepatah lainnya Mensanain a Corporesano yang artinya bahwa jiwa yang sehat terdapatpada jasmani yang sehat pula.

Page 49: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

43

• Jasmani sehat tetapi rohani atau jiwa sakit maka secaraotomatis jasmani itu akan ikut menderita pula.

• Jasmani dan rohani sehat lingkungan sosial kotor maka kekotoran lingkungan itu akan berakibat parah terhadappenyebaran serta penularan dan perkembangan salah satupenyakit terhadap seseorang.68

C. Hubungan Agama dan KesehatanKesehatan merupakan suatu kenikmatan yang amat penting

dalam kehidupan, baik kesehatan jasmani, rohani maupun sehatalami. Karena dengan kesehatan dapat menunjang aktivitasibadat dan produktivitas kerja. Maka kesehatan perlu diupaya-kan bagi kehidupan seluruh masyarakat, dengan melaluipemberantasan penyakit menular, perbaikan gizi, penyediaanair bersih, kebersihan dan kesehatan lingkungan, perlindungandari polusi limbah industri, bahaya narkotika dan penyalah-gunaan obat. Dengan kesehatan akan dapat meningkatkankualitas dan taraf hidup serta kecerdasan dan kesejahteraanrakyat. Karena akal yang sehat terletak pada tubuh yang sehat.

Sejalan dengan upaya pembangunan kesehatan tersebut, al-Qur’an memberikan dorongan untuk hidup sehat. Apabilaseseorang tertimpa penyakit, al-Qur’an menganjurkan agar kitasegera bertobat, karena dengan ikthtiar berobat Allah akanmemberikan kesembuhan, dan kesehatan akan normal pulihkembali. Demikian sesuai dengan firman -Nya:69

Artinya: Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanAku, (QS. 26: al-Syuara: 80)

Islam menetapkan tujuan pokok kehadirannya untukmemelihara agama, jiwa, akal, harta, jasmani dan keturunan.Setidaknya tiga dari yang disebut di atas berkaitan dengan

68Faried Ma’ruf Noor, Menuju Keluarga Sejahtera dan Bahagia, PT al-Maarif, cet. II,Bandung, 1983 h. 112.

69M. Ali Chasan Umar, al-Qur’an dan Pembangunan Nasional, CV Bhagia-BatangPekalongan Agustus 1992 h. 192.

Agama dan Kesehatan

Page 50: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

44

Agama & Beberapa Aspek Sosial

kesehatan tidak heran jika ditemukan bahwa Islam amat kayadengan tuntunan kesehatan. Paling tidak ada dua istilah literaturkeagamaan yang digunakan untuk menunjuk tentangpentingnya kesehatan dalam pandangan Islam.1. Kesehatan, yang terambil dari kata sehat.2. Afiat.

Keduanya dalam bahasa Indonesia sering menjadi katamajemuk sehat afiat. Dalam kamus besar Indonesia kata Afiatdipersamakan dengan sehat. Afiat diartikan sehat dan kuatsedangkan sehat (sendiri) antara lain diartikan sebagai keadaanbaik segenap badan serta bagian-bagiannya (bebas dari sakit).Tentu pengertian kebahasaan ini berbeda dengan pengertiandalam tinjauan ilmu kesehatan, yang memperkenalkan istilah-istilah kesehatan fisik, kesehatan mental dan kesehatanmasyarakat. Walaupun Islam mengenal hal-hal tersebut, namunsejak dini perlu digarisbawahi satu hal pokok berkaitan dengankesehatan yaitu pengertian yang dikandung oleh kata afiat.Dalam kamus bahasa Arab kata afiat diartikan sebagai perlindu-ngan Allah untuk hamba-Nya dari segala macam bencana dantipu daya. Perlindungan ini tentunya tidak dapat diperolehsecara sempurna kecuali bagi mereka yang mengindahkanpetunjuk-petunjuk-Nya. Maka kata afiat dapat diartikan sebagaiberfungsinya anggota tubuh manusia sesuai dengan tujuanpenciptaannya.

a. Kesehatan FisikTelah disinggung bahwa dalam tinjauan ilmu kesehatan

dikenal berbagai jenis kesehatan yang diakui pula oleh pakar-pakar Islam. Majelis Ulama Indonesia (MUI) misalnya dalammusyawarah nasional ulama tahun 1983 merumuskan keseha-tan sebagai ketahanan jasmaniyah, rohaniyah dan sosial yangdimiliki manusia, sebagai karunia Allah yang wajib disyukuridengan mengamalkan (tuntuan-Nya) dan memelihara sertamengembangkannya.

Memang banyak sekali tuntunan agama yang merujukkepada ketiga jenis kesehatan itu. dalam konteks kesehatan

Page 51: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

45

fisik misalnya ditemukan sabda Nabi Muhammad SAW yangberbunyi yang artinya “sesungguhnya badanmu mempunyaihak atas dirimu”.

Demikian Nabi SAW menegur beberapa sahabatnya yangbermaksud melampaui batas beribadah, sehingga kebutuhanjasmaniyahnya terabaikan dan kesehatannya terganggu.Pembicaraan literatur keagamaan tentang kesehatan fisikdimulai dengan meletakkan prinsip:

Pencegahan lebih baik daripada pengobatan.

Karena itu dalam konteks kesehatan ditemukan sekianbanyak petunjuk kitab suci dan sunnah Nabi saw. yang padadasarnya mengarah pada upaya pencegahan. Salah satu sifatmanusia yang secara tegas dicintai Allah adalah orang yangmenjaga kebersihan. Kebersihan digandengkan dengan taubatdalam surah al-Baqarah (2) ayat 222:

Artinya: Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yangbertaubat dan menyukai orang-orang yang mensu-cikan diri.

Tobat menghasilkan kesehatan mental, sedangkankebersihan lahiriyah menghasilkan kesehatan fisik.70

Kata orang yang menjaga kesehatan itu lebih mudah daripada mengobatinya. Ini memang betul dan menjaga kesehatanitu lebih murah ongkosnya dan lebih mudah dikerjakannyadaripada kita mempunyai kewajiban terhadap badan yangmesti ditunaikan. Menunaikannya itu adalah dengan membe-rikan kepadanya yang bersih, yang tidak kotor dan tidak me-ngandung zat yang memabukkan. Berilah pakaian kepadanyayang bersih, jauhkan dari tempat yang kotor dan dari segar

70M. Quraish Shihab, Wawasan AL-Qur’an (Tafsir Maudhui atas BerbagaiPersoalan Umat), Mizan, Bandung, cet III 1996. h. 182-183.

Agama dan Kesehatan

Page 52: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

46

Agama & Beberapa Aspek Sosial

penyakit yang menular serta gerakkan dengan gerakan yangteratur yang dinamakan orang sekarang dengan Gymnastek,gunanya adalah untuk mengembalikan tenaga yang hilangdan menambahkan kekuatan badan mengenai kekuatanbadan, Nabi Muhammad saw. telah bersabda:

Artinya: “Orang-orang Mu’min yang kuat itu lebih baik danlebih disukai daripada orang-orang mu’min yanglemah. Di dalam tiap-tiap sesuatu ada kebaikannya.Carilah dengan sungguh-sungguh apa-apa yangberguna bagimu, serta mintalah pertolongan kepadaAllah dan janganlah engkau berkata: kalau aku ber-jalan niscaya jadi begini dan begitu tetapi hendaklahengkau berkata: telah ditentukan oleh Allah dan apa-apa yang ia kehendaki Niscaya ia kerjakan! Karenaperkataan kalau itu membuka pekerjaan setan. (H.R.Ahmad, Muslim dan Baihaqi).71

Adapun tentang memilih makanan dan minuman yang baikbagi kesehatan, kebanyakannya mudah diketahui, sertaketerangannya dalam surah hadits Nabi saw. Beliau bersabda:

Artinya: Makanlah dan minumlah dan bersedekahlah, pakai-lah pakaian tanpa bersikap sombong dan membang-

71Ali Alhamidy, Jalan Hidup Muslim, PT al-Ma’arif Bandung cet. III, 1977, h. 68.

Page 53: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

47

gakan di senang melihat bekas nikmat-nikmatnyakepada hamba-Nya (HR. al-Nasa’i dan Ibnu Majah).72

Sebelum Islam mencenderung kepada masalah perhiasandan gerak yang baik, terlebih dahulu Islam mengerahkankecenderungannya yang lebih besar kepada masalah kebersi-han adalah merupakan dasar pokok bagi setiap perhiasanyang baik dan pemandangan yang elok. Dalam salah satuhadisnya Nabi Muhammad saw. pernah bersabda sebagaiberikut:

Artinya: Menjadi bersih kamu, karena sesungguhnya Islam itubersih (H.R. Ibnu Hibban)

Artinya: Kebersihan itu dapat mengajak orang kepada imansedang iman itu akan bersama pemiliknya ke surga(H.R. Thabrani).

Rasullullah saw. sangat menekankan tentang masalahkebersihan pakaian, badan, rumah dan jalan-jalan. Dan lebihserius lagi ialah tentang kebersihan gigi, tangan dan kepala.Ini bukan suatu hal yang mengherankan karena Islam telahmeletakkan suci (bersih) sebagai kunci bagi peribadatannyayang tertinggi ialah shalat oleh karena itu tidak akan diterimasembahyangannya seorang muslim sehingga badannya bersihdan tempat yang dipakai pun dalam keadaan bersih. Ini belumtermasuk kebersihan yang diwajibkan termasuk terhadapseluruh badan atau pada anggota badan. Kebersihan yangwajibkan ini dalam Islam dilakukan dengan mandi danwudhu.73

Wahyu kedua (atau ketiga) yang diterima NabiMuhammad Saw adalah:

72Ahmad Mustafa al-Maragi, Tafsir al-Maragi, CV. Toha Putra Semarang, cet II,1993, h. 236.

73Muhammad Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram dalam Islam, Terj. Mu’ammalHamidy, Bina Ilmu, Surabaya 1982, h. 105.

Agama dan Kesehatan

Page 54: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

48

Agama & Beberapa Aspek Sosial

y7t/$u‹ÏOuρ öÎdγsÜsù ∩⊆∪ t“ô_”9 $#uρ öàf÷δ$$sù ∩∈∪

Artinya: Dan pakaianmu bersihkanlah,dan perbuatan dosatinggalkanlah, (Q.S. al-Muddatstsir (74): 4-5).

Perintah tersebut berbarengan dengan perintah menyam-paikan ajaran agama dan membesarkan Nama Allah SWT.Terdapat hadis yang amat populer tentang kebersihan yangberbunyi:

Kebersihan itu sebagian dari iman.

Hadis ini dinilai oleh sebagian ulama sebagai hadis dhaif,kendati begitu terdapat sekian banyak hadis lain yangmendukung makna tersebut.74

Dalam Islam kata-kata obat sebagai sarana kesehatan adadisebutkan empat kali dalam surah 10 Yunus: 57, S. 17 al-Isra: 82, S. 41 Fushshilat: 44 dan S. 16 al-Nahl: 69. Dan madusebagai obat berbagai macam penyakit disebutkan dalam al-Qur’an sebagaimana Firman Allah swt.:

Artinya: Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yangbermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapatobat yang menyembuhkan bagi manusia. (Q.S. 16 al-Nahl ayat 69).

Upaya kesehatan dengan menciptakan lingkungan bersihseperti pakaian yang dipakai harus selalu bersih agar tidakmenimbulkan penyakit juga disebutkan dalam al-Qur’an:

Artinya: Dan pakaianmu bersihkanlah,

74M. Quraish Shihab, op.cit., h. 183.

Page 55: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

49

Upaya hidup sehat yaitu dengan mengatur makananyang halal dan baik, yang mengandung sumber gizi, vitamindan protein, serta menghindari makanan atau minuman yangberbahaya atau menimbulkan mabuk (memabukkan danmengandung racun sehingga dapat mengganggu kesehatan),juga berkali-kali diserukan di dalam al-Qur’an diantaranyasebagaimana Firman Allah:

Artinya: Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baikdari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamumengikuti langkah-langkah syaitan; karenaSesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyatabagimu.” (Q.S. Al-Baqarah: 168).

Artinya: Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yangtelah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilahnikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya sajamenyembah. (QS. al-Nahl: 114).

Ayat-ayat tersebut memerintahkan kita untuk memakanmakanan apa saja yang halal dan baik dari rezeki Allah, baikdari binatang ternak maupun tumbuh-tumbuhan untukmemelihara kesehatan. Makanan halal dan baik adalah maka-nan yang mengandung protein dan vitamin atau gizi, baikdari sayur-sayuran, buah-buahan, daging ayam, susu, madu,dan lainnya yang merupakan sumber kesehatan.75

Nabi menegaskan tentang pentingnya kebersihan teruta-ma bersuci sebelum shalat. Ali meriwayatkan bahwa Rasulul-lah bersabda: kunci dari sembahyang adalah pensuciaan(melalui wudhu) beliau juga bersabda: Kunci surga adalah

75Ali Chasan Umar, op.cit., h. 195.

Agama dan Kesehatan

Page 56: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

50

Agama & Beberapa Aspek Sosial

sembahyang dan kunci dari sembahyang ialah kebersihan dankesuciaan.

Menurut Abu Hurairah Rasulullah saw. pada suatu ketikabertanya kepada para sahabat, Apakah kamu percaya bahwakotoran tetap berada pada diri orang yang mandi lima kalisehari di dalam air yang mengalir di depan rumahnya? Parasahabat menjawab bahwa tidak akan ada kotoran yang terting-gal di badannya. Kemudian Rasulullah memperingatkandengan sabdanya: Persisi sama dengan pengaruh sembahyangyang dilakukan lima kali sehari ia membasuh semua dosa.Bersuci menghilangkan kotoran tubuh seseorang bersembah-yang membersihkan kotoran rohani (yaitu dosa). Bersucidengan wudhu terdiri dari membersihkan hidung, mata, gigi,muka, tangan, kaki, dan rambut, lima kali sehari. Nabi mene-kankan pentingnya membersihkan gigi sebelum sembahyang.Beliau mewajibkan kepada kaum muslimin untuk mandisetiap hari Jum’at dan sesudah melakukan Jima (bersetubuh)wanita juga harus mandi setelah habis menstruasi sebelummereka memulai mengerjakan shalat lima waktu sehari.Kebersihan pakaian sama pentingnya al-Qur’an telahmenegaskan hal ini sesuai firman:

Artinya: Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah diSetiap (memasuki) mesjid, Makan dan minumlah, danjanganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allahtidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.(Q.S. al-Araf ayat: 31).

Perintah dalam al-Qur’an dan sunnah Nabi semacam inisudah pasti mempengaruhi kesehatan dan kebersihan pribadi

Page 57: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

51

di kalangan kaum muslimin pada masa terdahulu, sertamendorong sejarah studi dan penelitian dalam lapangan ini.76

Orang yang makan disertai dengan bersyukur samakedudukannya dengan orang yang berpuasa disertakesabaran. Adapun rahasianya, karena orang yang makan danminum rezeki Allah yang baik-baik tanpa berlebih lebihan,merupakan pangkal kehidupan dan kesehatan. Makan danminum itulah yang menopang terpaksanya seluruh pekerjaanagama maupun dunia, baik pekerjaan akal maupun tubuh.Makan dan minum itulah yang berpengaruh besar terhadapketurunan yang baik, yang diharapkan jumlahnya lebihbanyak dalam suatu umat.77

b. Peraturan tentang MakananAyat-ayat al-Qur’an tersebut di atas menarik perhatian

manusia terhadap dirinya sendiri serta menghimbau agarmempelajari secara cermat jasmani dan jiwanya serta sifatsaling hubungan antara keduanya. Dengan demikian ia akanmendapatkan dalam dirinya itu bukti yang kuat tentangadanya Allah. Dan bahwa Allah tidak menciptakan dirinyadan milik lainnya di dunia ini tanpa suatu tujuan. Oleh karenaitu perlu sekali untuk menjaga agar tubuh tetap berada dalamkondisi yang sehat sehingga jiwa dan rohnya juga menjadisehat dengan demikian membentuknya dalam upaya menda-patkan keberuntungan spiritual dan meterial. Oleh karena ituperlu sekali untuk menjaga agar tubuh selalu sehat danperaturan tentang makanan memegang peranan sangatpenting dalam ilmu kedokteran Islam. Islam melarang jenismakanan tertentu karena dampaknya yang buruk, sertamenghalalkan sesuatu yang lain yang suci, baik dan bersih.Kemudian setiap manusia dianjurkan memakan barang-barang yang baik dan suci, jelek dan berbahaya karenaterbujuk rayuan musuhnya yaitu syaitan.

76Afzalur Rahman, al-Qur’an Sumber Ilmu Pengetahuan, Terj, Arifin, Rineka Cipta,cet. II, Jakarta, 1992, h. 374-375.

77Ahmad Mustafa al-Maraghi, op.cit, h. 240.

Agama dan Kesehatan

Page 58: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

52

Agama & Beberapa Aspek Sosial

Perlu dijelaskan bahwa kata-kata suci disamakan artinyadengan kata halal sehingga sesuatu yang tidak suci tidak bolehdihalalkan hanya karena hal itu tidak termasuk dalam daftaryang diharamkan. Berkenaan dengan kriteria untuk menetap-kan apakah sesuatu itu suci yang dipandang bersih menuruthukum Islam atau tidak merusak sara anak atau secara uni-versal tidak dipandang sebagai sesuatu yang tidak sesuaidengan pandangan manusia beradab budaya. Setelahmenjelaskan dasar-dasar umum mengenai makanan yangdibolehkan maka al-Qur’an menerangkan secara khususmakanan yang diharamkan dengan firmannya:

Artinya: Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu(memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yangdisembelih dengan menyebut nama selain Allah;tetapi Barangsiapa yang terpaksa memakannyadengan tidak Menganiaya dan tidak pula melampauibatas, Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampunlagi Maha Penyayang. (Q.S. al-Nahl ayat 115).78

c. Pola Makanan yang SeimbangAl-Qur’an telah memberikan petunjuk yang sangat ber-

guna tentang pola makanan yang seimbang yang mengan-dung zat-zat yang bermanfaat bagi pertumbuhan, kekuatandan perbaikan tubuh manusia, termasuk protein hewani,gemuk kalsium besi, garam dan sebagainya. Adapula polamakanan yang paling berimbang terdiri dari daging terutamadaging anak sapi yang dipanggang, ikan susu segar mentegadan buah-buahan. Al-Qur’an secara tidak langsung memberi-kan petunjuk tentang pentingnya protein hewani dalammakanan manusia menurut berbagai keadaan. Ikan juga

78Afzaturrahman, op.cit., h. 357.

Page 59: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

53

dipandang sebagai makanan yang berprotein tinggi dan amatpenting bagi konsumsi manusia. Al-Qur’an juga menunjuk-kan kepada pentingnya protein hewani dan dalam polamakanan secara umum dalam surat al-Nahl: 5 dan juga man-faat minum susu segar sangat dianjurkan dalam al-Qur’ansurah al-Mu’minun, ayat 21. Adapun manfaat buah-buahansebagai sumber makanan yang baik dijelaskan dalam al-Qur’an surah al-Nahl ayat 67.79

d. Prinsip-prinsip Kesehatan dalam Agama IslamSeandainya tidak ada perintah rinci dari hadis tentang

keharusan berobat, maka prinsip-prinsip pokok yang angkatdari al-Qur’an dan hadis cukup untuk dijadikan dasar dalamupaya kesehatan dan pengobatan. Beberapa prinsip dan kese-pakatan dalam bidang hukum agama yang berkaitan dengantopik bahasa ini dapat membantu menemukan pandanganIslam dalam persoalan dimaksud. Prinsip yang dimaksudantara lain:1. Agama Islam bertujuan memelihara agama, jiwa, akal,

kesehatan dan harta benda umat manusia.2. Anggota badan dan jiwa manusia merupakan milik Allah

yang dianugerahkan-Nya untuk dimanfaatkan, bukanuntuk disalahgunakan atau diperjualbelikan.

3. Penghormatan dan hak-hak asasi yang dianugerahkan-Nyamencakup seluruh manusia, tanpa membedakan rasa atauagama.

4. Terlarang merendahkan derajat manusia baik yang hidupmaupun yang telah wafat.

5. Jika bertentangan kepentingan antara orang yang hidupdan orang yang telah wafat maka dahulukanlah kepenti-ngan orang yang hidup.80

Agama Islam mementingkan pula kebersihan pakaiantubuh tempat dan lain-lain di samping mengutamakan keber-

79Ibid., h. 359-360.80M. Quraish Shihab, op.cit., h. 186.

Agama dan Kesehatan

Page 60: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

54

Agama & Beberapa Aspek Sosial

sihan rohaniyah. Keduanya macam kebersihan itu lahir danbatin harus berjalan sama. Untuk memperoleh kebersihanlahir, Islam mempunyai peraturan-peraturan tertentu yangbaik sekali untuk diturut dan diamalkan. Di antaranya keda-patan peraturan dan perintah mandi. Ada mandi yang wajibada mandi yang sunnat dan ada pula yang amat disarankan.Dan ada peraturan-peraturan berwudhu yang harus dilaku-kan secara teratur. Seorang muslim wajib mengerjakan tatacara wudhu lima kali pula kita dapat mengira-ngira sendiriderajat kebersihan tubuh kaum muslimin bila tata cara itudikerjakan dengan penuh hikmat dan kesadaran. Kebersihanitu sangat rapat hubungannya dengan kesehatan. Sedangkankesehatan sejalan pula dengan kegiatan dan kesanggupanuntuk berusaha dan bekerja menggalang hidup dan pemba-ngunan.81

Al-Qur’an melarang menyetubuhi wanita yang mens-truasi atau haidh, karena persetubuhan terhadap wanita yangsedang haid mengeluarkan darah haid dapat menimbulkanpenyakit yang berbahaya, Allah berfirman:

Artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakan-lah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”. oleh sebab ituhendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita diwaktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka,sebelum mereka suci….

Berdasarkan ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa al-Qur’an merupakan motivator dan dinamisator pembangunankesehatan sedangkan manusialah yang diperintahkanmengembangkan pembangunan kesehatan dengan melaluiarah dan tujuan pembangunan kesehatan.82

81Hamka, Pribadi Muslim, Pustaka Panjimas, Jakarta, 1965, h. 118.

Page 61: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

55

Jadi dari sini dapat kita lihat dapat kita lihat bahwaperanan agama dalam hubungannya dengan kesehatan sangatberkaitan sekali antara satu dengan yang lainnya, agama tanpakesehatan maka hanya sia-sia tak bermakna dan jugakesehatan tanpa agama tidak benar juga akan tetapi yang baikadalah ikutilah anjuran agama itu sendiri khususnya dalamkesehatan.

D. Kesimpulan1. Pengertian kesehatan secara sederhana ialah: terpenuhinya

kebersihan dalam arti kata bebas dari gangguan berbagaimacam penyakit. Karena itu setiap kekotoran dan penyakitmerupakan gangguan bagi keamanan dan ketenteramanhidup lahir dan batin.

2. Kesehatan fisik dimulai dengan meletakkan prinsip bahwapencegahan lebih baik dari pada pengobatan.

3. Peraturan tentang makanan yang mana banyak ayat-ayat sucial-Qur’an memberikan penerangan tentang makanan danminuman yang baik untuk kesehatan baik untuk jasmanimaupun rohani.

4. Adanya pola makanan yang seimbang juga merupakan pulauntuk menjaga kesehatan secara sempurna yang manamengandung zat, protein, gemuk, kalsium, besi, garam danlain sebagainya.

5. Prinsip-prinsip Kesehatan.a. Agama Islam bertujuan memelihara agama, jiwa, akal,

keseimbangan dan harta benda umat manusia.b. Anggota badan dan jiwa merupakan milik Allah untuk

dimanfaatkan dan hak-hak asasi dianugerahkan mencakupseluruh umat manusia tanpa membedakan ras/agama.

c. Usahakan manusia tanpa ,mendahulukan kepentinganyang hidup.

d. Dilarang merendahkan derajat manusia.

82Ali Chasan Umar, op.cit., h. 195-196.

Agama dan Kesehatan

Page 62: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

56

Agama & Beberapa Aspek Sosial

DAFTAR PUSTAKA

Farid Ma’ruf Noor, Menuju Keluarga Sejahtera dan Bahagia, PT al-Marif, Cet. II, Bandung, 1983.

Ali Chasan Umar, al-Qur’an dan Pembangunan Nasional, CV.Bhagia-Batang Pekalongan ,1992.

Quraish Shihab, M., Wawasan al-Qur’an (Tafsir Maudhui atasBerbagai Persoalan Umat), Mizan, cet. III, 1996.

Ali Alhamidy, Jalan Hidup Muslim, PT al-Ma’arif, Bandung cet.III, 1977.

Ahmad Mustafa al-Maragi, Tafsir al-Maragi, CV. Toha PutraSemarang, cet. II, 1993.

Muhammad Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram dalam Islam, Terj.Mu’ammal Hamidy, Bina Ilmu, Surabaya, 1982.

Afzalur Rahman, al-Qur’an Sumber Ilmu Pengetahuan terj. Arifin,Rineka Cipta, cet. II, Jakarta 1992.

Hamka, Pribadi Muslim, Pustaka Panjimas, Jakarta, 1965.

Page 63: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

57

BAB VAGAMA DAN PERUBAHAN SOSIAL

A. PendahuluanKita umat Islam yang mengaku beriman, yakin terhadap

ajaran agama yang mencakup segi ajaran aqidah dan syari’ah,mengatur hubungan dengan Allah dan hubungan dengansesama manusia serta hubungan dengan alam sekitar.

Manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi memainkanperanan penting dalam kehidupannya, mampu memberi warnadinamika kehidupan terutama dalam kehidupan sosialnya.

Di lain pihak bahwa dalam kehidupan sosial dewasa ini kitajuga dihadapkan dengan pandangan atau nilai kehidupan sosialyang sekuler dan transendental yakni kapitalisme dan komunis-me, sementara pada sisi lain yakni pesatnya ilmu pengetahuandan teknologi yang mampu merubah kehidupan sosial.

Sekarang yang menjadi permasalahan kita apakah agamadapat mengantisipasi terhadap perubahan sosial tersebut?Sekaligus apakah agama (baca Islam) sebagai sumber nilai dapatmemotivasi perubahan tersebut.

B. Pengertian Peradaban SosialKingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai

perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.83

Mac Iver mengartikan bahwa perubahan sosial sebagaiperubahan dalam hubungan-hubungan sosial (Social relation-

83Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, CV. Rajawali, Jakarta, 1987, h. 284.

Page 64: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

58

Agama & Beberapa Aspek Sosial

ships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilib-rium) hubungan sosial tersebut.

Gillin dan Gillin mengatakan bahwa perubahan sosialadalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterimayang disebabkan oleh kondisi geografis, kebudayaan material,komposisi penduduk, ideologi maupun adanya difusi pene-muan-penemuan baru dalam masyarakat.

Samuel Koeing mengatakan bahwa perubahan sosial me-nunjukkan pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam polakehidupan manusia yang disebabkan oleh intern dan ekstern.

Selo Sumarjan mengatakan bahwa perubahan sosial adalahsegala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya,termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku dianta-ra kelompok-kelompok masyarakat yang mempengaruhi semuaaspek kehidupan.84

Dengan demikian bahwa perubahan sosial adalah peruba-han yang terjadi dalam kehidupan sosial yang disebabkan olehfaktor intern dan ekstrn yang meliputi semua aspek kehidupanmanusia.

C. Faktor Penyebab Perubahan SosialPara ahli filsafat, sejarah, ekonomi dan para sosiolog

berpendapat bahwa kecenderungan terjadinya perubahan sosialmerupakan gejala-gejala yang wajar dari kehidupan manusia.Di lain pihak ada yang berpendapat bahwa perubahan sosialterjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yangmempertahankan keseimbangan masyarakat, misal perubahangeografis, biologis, ekonomis, atau kebudayaan. Pada dasarnyaperubahan sosial adalah lingkaran-lingkaran kejadian.85

84Ibid., h.285.85Ibid., h.286.

Page 65: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

59

Perubahan sosial disebabkan beberapa faktor yakni:a. Adanya bahaya yang selalu mengancam kehidupan manusia.b. Adanya usaha manusia untuk mempertahankan hidupnya

(struggle for life).c. Adanya perlengkapan-perlengkapan manusia yang

memungkinkan untuk berusaha mempertahankan dirinya.

Proses aktivitas manusia dalam perjuangan dan kemam-puannya melebihi makhluk lainnya yakni dengan akalnya meng-hadapi bahaya dan kebutuhan-kebutuhannya pada hakikatnyamembawa dinamika masyarakat, yang selalu mengalamiperubahan sosial.86

Suatu perubahan yang terjadi dalam masyarakat pasti adasebab-sebab tertentu yang mengakibatkan perubahan tersebut,pada umumnya dapat dikatakan, bahwa yang diubah mungkindengan sadar, mungkin juga tidak dengan sadar, hal ini karenamasyarakat menganggap bahwa sesuatu tersebut sudah tidakmemuaskan lagi atau mungkin saja masyarakat mengadakanperubahan karena terpaksa untuk menyesuaikan diri.87

Perubahan sosial terjadi karena faktor dari dalam dan faktordari luar, dari dalam adalah dari masyarakat itu sendiri dan dariluar adalah pengaruh masyarakat lain atau alam sekitar.

Sebab-sebab yang bersumber dalam masyarakat itu sendiri adalahantara lain:

1. Bertambah atau berkurangnya penduduk, penduduk yangpadat menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktursosial terutama lembaga-lembaga sosial itu sendiri, munculbermacam-macam lembaga yang kesemuanya menuntut/mendatangkan perubahan-perubahan. Demikian pula adanyatransmigrasi menyebabkan pergeseran-pergeseran nilai danperubahan.

2. Penemuan-penemuan baru atau inovasi. Penemuan baru alatdan teknologi, misal dalam mata pencaharian pertanian,

86Seedjono. D.S.H., Sosiologi, Alumni, Bandung, 1985, h. 112.87Soerjono Soekanto, op.cit., h. 299.

Agama dan Perubahan Sosial

Page 66: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

60

Agama & Beberapa Aspek Sosial

bercocok tanam, bidang industri, produksi, sandang, papan,pangan, dan lain-lain, semuanya membawa pada perubahansosial.

3. Perubahan sosial terjadi karena adanya pertentangan danpersaingan, mungkin antara orang perorangan atau kelompokatau golongan, antar pemeluk agama, antar ideologi, generasimuda dan tua, emansipasi wanita dan lain-lain.

4. Perubahan sosial karena adanya pemberontakan atau revolusiadanya reformasi, sistem pemerintahan, lembaga-lembagasosial, sistem kekeluargaan, adat istiadat dan tata nilai.88

Sebab-sebab perubahan sosial dari luar antara lain:1. Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik, misal

gempa bumi, taufan, banjir, tanah longsor dan lain-lain.2. Adanya peperangan, kehidupan sosial kacau.3. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain melalui alat

komunikasi massa yang serba modern yakni TV, film, majalah,surat kabar, radio, dan lain-lain.89

Khusus pengaruh kebudayaan ini, manusia pada dasarnyapunya kecenderungan senang meniru atau mempunyai sifatimitatif atau imitation. Gabriel Tarde seorang psikolog berang-gapan bahwa seluruh kehidupan manusia dalam kehidupansosialnya itu sebenarnya berdasarkan faktor imitasi.90

Dalam Islam, masyarakat bukanlah suatu dosa atau suatukebetulan atau proses pertumbuhan yang tak terletakkan daridalam usaha pemenuhan kebutuhan dasar material sepertipandangan agama Kristen, Hindu dan Utilitarianisme. Panda-ngan Islam juga berbeda dari pandangan yang mengatakanbahwa masyarakat muncul dari kebutuhan pertukaran benda-benda ekonomis, untuk mengatasi keperluan bersama sepertipertahanan, transportasi dan sebagainya. Islam menetapkanmasyarakat sebagai pengejawantahan tata moral yang paling

88

89Ibid., h. 308.90W.A. Gerungan, Psikologi Sosial, PT. Eresco, Bandung, 1988, h. 58.

Page 67: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

61

tinggi. Islam memandang masyarakat sebagai pranata Ilahi,suatu pola Allah yang diperlukan manusia untuk memenuhitujuan penciptaannya sebagai alam.91

Sehubungan dengan Allah berfirman pada surah Ali ‘Imranayat 102-105 sebagai berikut:

Artinya:• Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepa-

da Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlahsekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragamaIslam.

• dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, daningatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu(masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersa-tukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah,orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepijurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu,agar kamu mendapat petunjuk.

91Ismail R. Faruqi, Islam dan Kebudayaan, Terj. Yustiono, Mizan, Bandung, 1984, h.59-60.

Agama dan Perubahan Sosial

Page 68: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

62

Agama & Beberapa Aspek Sosial

• dan hendaklah ada di antara kamu segolonganumat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepadayang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; merekalahorang-orang yang beruntung.

• dan janganlah kamu menyerupai orang-orangyang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keteranganyang jelas kepada mereka. mereka Itulah orang-orang yangmendapat siksa yang berat.92

Masyarakat Islam ialah kelompok manusia dimana hidupberdasarkan napas Islam, segala amal perbuatannya, kerja samadan hidup bersama berasaskan prinsip-prinsip al-Qur’an danal-Hadits dalam hidup dan kehidupan. Agama membentuktakwa yang menjadi pangkal laku perbuatan, tiap laku perbuatandilaksanakan berdasarkan agama mengandung arti karena Al-lah, sehingga setiap aspek gerak kehidupan di nilai ibadah(dalam pengertian luas).93

Demikian gambaran kehidupan sosial Islam, memegangpengaruh apa yang telah diyakini, kemudian memancar dalamsemua aspek perbuatan secara totalitas, kemudian memancarkepada Allah, hubungan kepada sesama manusia dalampergaulan sosial hubungan dengan alam sikap terhadap alamlingkungannya.

Islam sangat mendorong bagi umatnya untuk menciptakansesuatu dari pelbagai perlu dikuasai dan dimiliki oleh manusiademi kesejahteraannya, ilmu yang digunakan untuk menggalidan mengolah alam anugerah Allah ini betul-betul hendaknyamenjadi manfaat dapat dinikmati oleh seluruh umat manusia.Islam mewajibkan bagi pemeluknya baik laki-laki maupunperempuan untuk menuntut ilmu pengetahuan. Hal ini tidaklain kecuali hanya untuk kepentingan dan kedudukan manusiaitu sendiri. Allah berfirman pada surah al-Mujadalah ayat 11sebagai berikut:

92Depag. R.I. Proyek Pengadaan Kitab Suci al-Qur’an, Al-Qur’an Dan Terjemahnya,1982/1983. h. 92-93.

93Sidi Gazalba, Masyarakat Islam, (Pengantar Sosiologi dan Sosiografi), Bulan Bintang,Jakarta. 1976, h. 126-127.

Page 69: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

63

Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakankepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majelis”,Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberikelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: “Ber-dirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Allah akanmeninggikan orang-orang yang beriman di antaramudan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuanbeberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apayang kamu kerjakan.94

Ki hajar Dewantara seorang tokoh pendidik dan bijaksanapernah menjelaskan bahwa kejayaan manusia akan terwujudmanakala disertai perjuangan dan usaha manusia itu sendiri,menggali dan mengolah alam untuk mengatasi berbagairintangan dan kesukaran di dalam hidup dan kehidupan gunamencapai keselamatan dan kebahagian, tercipta ketertiban dankedamaian.

Berkenaan dengan alam ada beberapa hal yang perludiperhatikan:

Pertama: alam bukanlah kepunyaan manusia, melainkanmilik Allah, sesuai firman Allah surah Ali ‘Imran ayat 26 sebagaiberikut:

Artinya: Katakanlah: “Wahai Tuhan yang mempunyaikerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang

94Depag R.I. Proyek Pengadaan Kitab Suci al-Qur’an, op.cit., h. 910-911.

Agama dan Perubahan Sosial

Page 70: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

64

Agama & Beberapa Aspek Sosial

Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dariorang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakanorang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakanorang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulahsegala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasaatas segala sesuatu.95

Kedua; kita manusia sebagai khalifah Allah di muka bumidapat mensyukuri nikmat Allah dalam arti dapat menggunakansegala nikmat tersebut, anugerah alam semesta dengan segalanikmat tersebut, anugerah alam semesta dengan segala kekaya-an, berkarya dan berkreatif, memakmurkannya. Firman Allahpada surah al-Kahfi ayat 7 sebagai berikut:

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang dibumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami mengujimereka siapakah di antara mereka yang terbaikperbuatannya.96

Firman Allah pada surah Hud ayat 61 sebagai berikut:

Artinya: Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) danmenjadikan kamu pemakmurnya, karena itumohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlahkepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku Amat dekat(rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya).”97

95Ibid., h. 79.96Ibid., h. 444.97Ibid., h. 336.

Page 71: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

65

Untuk memperluas cakrawala berpikir Islam menyuruhpemeluknya meninggalkan kampung halaman, berjalan kenegeri lain, menghubungkan silaturahmi dengan bangsa lain,saling bertukar ilmu pengetahuan, pikiran dan pandangan,Firman Allah al-Hajj ayat 46 sebagai berikut:

Artinya: Maka Apakah mereka tidak berjalan di muka bumi,lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu merekadapat memahami atau mempunyai telinga yangdengan itu mereka dapat mendengar? karena Sesung-guhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yangbuta, ialah hati yang di dalam dada.98

Membuka pikiran dan pandangan melihat kemajuan bangsalain dalam berbagai hal tidaklah dilarang, bahkan Islam sangatmenganjurkan, hal ini dimaksudkan agar kita dapat memban-ding dan meniru apa yang baik dan bermanfaat, apa yang dicapaiorang lain hendaknya kita juga mampu melaksanakannya,akhirnya akan tercipta perubahan-perubahan kehidupan.

Islam dengan ajarannya yang sempurna dan lengkapternyata banyak dalil-dalil yang menunjukkan adanya motivasiterhadap umatnya untuk selalu mengadakan perubahan demikepentingan bersama, semua ini tergantung kepada pelaku-pelaku yakni umat Islam itu sendiri, penghayatan terhadapajaran agama kemudian memantul dalam perbuatan nyata.

98Ibid., h. 519.

Agama dan Perubahan Sosial

Page 72: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

66

Agama & Beberapa Aspek Sosial

DAFTAR PUSTAKA

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, CV. Rajawali,Jakarta, 1987.

Seedjono. D.S.H., Sosiologi, Alumni, Bandung, 1985.

W.A. Gerungan, Psikologi Sosial, PT. Eresco, Bandung, 1988.Ismail R. Faruqi, Islam dan Kebudayaan, Terj. Yustiono, Mizan,

Bandung, 1984.Depag. R.I. Proyek Pengadaan Kitab Suci al-Qur’an, Al-Qur’an

Dan Terjemahnya, 1982/1983.Sidi Gazalba, Masyarakat Islam, (Pengantar Sosiologi dan

Sosiografi), Bulan Bintang, Jakarta. 1976.

Page 73: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

67

BAB VIBEBERAPA CIRI MASYARAKAT AGAMIS

A. PendahuluanBahwa dalam hidup dan kehidupan masyarakat, terutama

masyarakat beragama, maka agama akan memberi warna dalamtingkah laku dan segala gerak-gerik kehidupan mereka, ini tentu-nya tergantung pada penghayatan dan kedalaman keimanan/keyakinan terhadap agama yang dipeluknya.

Pengalaman agama dalam masyarakat sebagai ekspresikeyakinan/keimanan yang terlihat nampak oleh empiris meru-pakan cerminan kehidupan beragama, sering kita perhatikan adakelompok masyarakat yang tekun menjalankan perintah agamadan ada pula kelihatannya kurang tekun menjalankan agamanyadalam arti perintah agama tidak dijalankan dengan baik sebalik-nya larangan agama sering dilanggar. Maka bagi masyarakatyang menjalankan agama dengan baik sering disebut denganmasyarakat yang agamis dan sebaliknya masyarakat yang tidakmenjalankan agama dengan baik disebut masyarakat kurangagamis atau tidak agamis.

Dari permasalahan di atas ada pertanyaan; Bagaimana cirimasyarakat agamis itu?, maka pada kesempatan ini penulis inginmengemukakan beberapa ciri masyarakat agamis menurutpandangan sosiolog terutama yang dikemukakan oleh JoachimWach dalam bukunya “Sociology of Religion”, disamping itu pulapenulis dikemukakan konsep Islam tentang masyarakat agamisatau beberapa ciri masyarakat Islami, suatu masyarakat yangdikehendaki oleh Islam itu sendiri. Maka dalam realitas

Page 74: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

68

Agama & Beberapa Aspek Sosial

kehidupan masyarakat bila tercipta seperti apa yang dikehendakioleh agama mungkin itulah yang dinamakan masyarakat agamis.

B. Ekspresi Agama dalam MasyarakatBagi pengamat sosial, terutama mereka yang memfokuskan

perhatian pada dimensi sosial keagamaan, agama sangat berartikalau pemeluknya merasakan agama bukan suatu sistem ajaran(dogma atau doktrin) belaka, tetapi agama benar-benar dilaksa-nakan diamalkan (diekspresikan) dalam perbuatan nyata.Dengan demikian para sosiolog memberikan pengertian agamaadalah “Religion is collective expressi on of human values”99 (agamaadalah ekspresi kolektif nilai-nilai manusiawi).

Di samping itu pula agama mampu memberikan kepuasandan ketenangan batin bagi pemeluknya melalui serentetanpengalaman keagamaan-keagamaan yang telah mereka lakukanyakni tindakan ritual dan amalan-amalan. Dengan demikianagama diekspresikan atau dilahirkan berupa tindakan-tindakanmanusia dan masyarakat yang mengandung nilai positif bagiindividu dan masyarakat, lahir dalam tindakan dan perbuatan,sehingga bisa diamati secara empiris, dengan demikian bisaterlihat masyarakat itu agamis.

Agama yang menjadi keyakinan oleh setiap orang akandapat memberikan corak dalam kehidupannya. Penghayatanyang mendalam akan melahirkan perbuatan dan tingkah lakusenada dan selaras dengan apa yang diyakini. Sebaliknya bilapenghayatan kurang, sehingga akan lahir tindakan-tindakanyang menyimpang.

Agama berkaitan dengan usaha-usaha manusia untukmengukur dalamnya makna dari keberadaannya sendiri dankeberadaannya sendiri, dan keberadaan alam semesta, berkaitanerat dengan kehidupan sehari-hari diwujudkan dalam segalatingkah laku. Agama tak terpisahkan dari kehidupan masyarakatbagaimanapun corak dan macamnya, agama sebagai pandanganhidup yang diwarnai oleh perasaan yang khas yakni penghaya-

99John R Bennet “Religion” dalam Encyclopedia Amereca, vol. 23. h. 342.

Page 75: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

69

tan terhadap sesuatu yang sangat suci, keimanan kepada sangpencipta.100

Sikap inilah merupakan salah satu kekaguman, sebagai-mana dikemukakan oleh ahli fenomenologi terkemuka Van DerLee; bahwa ritus keagamaan tidak hanya dilakukan untukmencapai sesuatu, tetapi juga untuk mengungkapkan suatusikap, kekaguman, dilakukan melalui ibadah, melahirkan suatusikap tindakan nyata dengan seperangkat praktek keagamaanbaik bersifat pribadi maupun masyarakat. Dikemukakan jugaoleh William James,” Agama adalah suatu perasaan, perbuatandan pengalaman.101

Dalam mengamati persoalan agama atau ekspresi agamadalam masyarakat ada tiga dimensi yang diperhatikan sepertiyang dikemukakan Joachim Wach dalam bukunya “Sociology ofReligion”, ia memandang bahwa ekspresi agama yang dipan-carkan dalam hidup dan kehidupan masyarakat. Itu setidaknyaada tiga aspek; pertama unsur teoritis, bahwa agama suatusistem kepercayaan. Kedua; unsur praktis, bahwa agama suatusistem kaidah yang mengikat penganutnya. Ketiga; aspek sosio-logis yakni agama mempunyai sistem hubungan dan interaksisosial.102

Di bawah ini penulis kemukakan acuan/penjelasan daripemikiran Joachim Wach tersebut:

Pertama: karena agama merupakan suatu sistem keperca-yaan atau keimanan, maka aspek yang menjadi perhatiansosiolog tertuju kepada beberapa hal kehidupan pemikiranagamis (religious thought), melahirkan pemikiran sistem ajaransyari’ah (fikih), dalam Islam kita mengenal ada beberapa mazhabilmu tauhid (teologi) ada beberapa aliran, juga seperangkathukum yang merupakan hasil pemikiran dan ijtihad.

100Elizabeth K. Nottinghom, Agama Dan Masyarakat, terj. Abdul Muis Naharong,CV. Rajawali, Jakarta, 1985, h. 4.

101Thomas F. O’Dean, Sosiolgi Agama, terj. Tim Yasogama, CV. Rajawali, Jakarta,h. 36.

102Joachim Wach, Sociology of Religion, The University of Chicago Press, L.td Lon-don, 1971. h. 13-18.

Beberapa Ciri Masyarakat Agamis

Page 76: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

70

Agama & Beberapa Aspek Sosial

Kalau agama yang tergolong agama ardhi (budaya), kese-luruhan/seperangkat ajaran dan peraturan merupakan doktrinatau dogma yang muncul dari pemikiran agamis (religiousthought), perpaduan keimanan (Tuhan), alam dan manusia,melahirkan mite, doktrin atau dogma.103

Pemikiran dan ijtihad (Islam) melahirkan hukum dan aturanyang menata kehidupan masyarakat. Contoh kita bangsa Indo-nesia, adanya Pancasila merupakan falsafah (lahir berdasarkanpemikiran) menjadi dasar berbangsa dan bernegara. Mencan-tumkan Ketuhanan Yang Maha Esa pada urutan pertama, halini menggambarkan bahwa para pencetus Pancasila memangtelah dijiwai oleh agama sehingga lahir Pancasila yang secarakeseluruhan, kalau kita hayati jelas sudah ada dasarnya dalamajaran agama Islam.

Kedua; Agama tidak hanya mengakui adanya yang sakral,tetapi untuk mengukuhkan dan suatu pembuktian pengakuandiperlukan adanya aktivitas nyata untuk mencapai sesuatu yangMaha gaib tersebut yakni berbentuk kultus tertentu, yaitupenyembahan-penyembahan, ritus (ibadat). Untuk memahamiagama pada umumnya secara sosiologis, ibadat atau upacarakeagamaan sangat penting artinya, sebab dari itulah suatukepercayaan diekspresikan dalam tingkah laku yang dapatdiamati.104

Aktivitas keagamaan muncul dalam bentuk ritus, simbul-simbul, sakramen dan persembahan-persembahan (rupa-rupasesajen), semuanya menggambarkan suatu sistem yang salingberkaitan untuk menangkap aktivitas ibadat yang menghubung-kan dengan sakral.105

Ketiga; pengalaman agama yang berbentuk kemasyara-katan, hubungan dan interaksi sosial, hubungan kekerabatan dankemasyarakatan, segala kegiatan yang ada dalam masyarakatmenggambarkan adanya penghayatan agama yang mendalam,sehingga dibuktikan dalam perbuatan nyata. Dengan kata lain

103Ibid., h. 19-23.104Elizabeth K. Nottingham, op.cit., h. 14-15.105Joachim Wach, op.cit., h. 25.

Page 77: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

71

bahwa agama sudah melekat dan menjiwai suatu masyarakat,dalam hal ini agama tidak hanya dipandang dari konsep teologis,kemudian memancar pada setiap aktivitas ibadah (hubunganvertikal), tetapi agama juga punya sistem hubungan atauinteraksi sosial.106

Dengan demikian tidak ada norma atau adat yang tidakbersendikan agama, semuanya ditata berdasarkan nilai agamatidaklah sunyi dari pada kegiatan-kegiatan keagamaan, misalnyaupacara perkawinan, upacara kematian, peringatan-peringatankeagamaan, hari besar keagamaan dan lain-lainnya, semuanyadilaksanakan dalam komunitas bersama-sama (communication,collective). Agama berdimensi sosial, hablun minannas.

C. Tuntutan Ajaran Agama IslamDalam agama Islam dijelaskan bahwa iman/keyakinan

menjadi dasar dan penggerak dalam melaksanakan perbuatanbaik, iman adalah pangkal gerak yang menuntun seseorangkepada kehidupan yang taat dan berserah diri kepada YangMaha Esa Allah SWT, bahkan iman didefinisikan dengan:

Iman adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisandan melaksanakan dengan perbuatan.

Iman dan perbuatan (ibadah) tak terpisah, bagaikan pokokdengan cabang atau dengan lain bagaikan pohon dengan buah,kualitas iman hanya dapat diketahui melalui bukti lahiriah, kare-na keduanya saling berhubungan erat dan saling mempengaruhi,hanya ibadahnya, kuat imannya, demikian pula sebaliknyasedikit ibadahnya, kurang imannya.107

106D. Hendropuspito OC, Sosiologi Agama, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1983, h.35.

107Sayyid Sabiq, Aqidah Islam, Terj. Abdai Rathomy, CV Diponegoro, Bandung,1978, h. 15.

Beberapa Ciri Masyarakat Agamis

Page 78: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

72

Agama & Beberapa Aspek Sosial

Dalam masyarakat beriman nampak kerjasama sosial, salingingat mengingati serta mereka beribadah, Allah berfirman dalamal-Qur’an pada surah al-Taubah ayat 71 sebagai berikut:

Artinya: Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perem-puan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolongbagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh(mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yangmunkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat danmereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka ituakan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya AllahMaha Perkasa lagi Maha Bijaksana.108

Banyak dalam al-Qur’an dijelaskan hubungan yang sangaterat masalah keimanan dengan perbuatan di antaranya FirmanAllah pada surah al-Baqarah ayat 25 sebagai berikut:

Artinya: Dan sampaikanlah berita gembira kepada merekayang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi merekadisediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungaidi dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan :

108Yayasan Penyelenggara Penterjemah al-Qur’an, al-Qur’an Dan Terjemahnya, 1982/83, h. 291.

Page 79: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

73

“Inilah yang pernah diberikan kepada Kami dahulu.”mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untukmereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci danmereka kekal di dalamnya.109

Firman Allah Surah al-Nahl ayat 97 sebagai berikut:

Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman,Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanyakehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kamiberi Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebihbaik dari apa yang telah mereka kerjakan.110

Firman Allah Surah Maryam ayat 96 sebagai berikut:

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman danberamal saleh, kelak Allah yang Maha Pemurah akanmenanamkan dalam (hati) mereka rasa kasihsayang.111

Di atas telah dikemukakan betapa pentingnya ibadah/amalsaleh dan tak terpisahkan (keyakinan/iman dan amal saleh),kemudian pada aspek lain yakni aspek kemasyarakatan tidakkalah pentingnya, banyak hal yang berkenaan dengan kehidupanmasyarakat:

109Ibid., h. 12.110Ibid., h. 417.111Ibid., h. 437.

Beberapa Ciri Masyarakat Agamis

Page 80: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

74

Agama & Beberapa Aspek Sosial

1. Hubungan kepada Sesama ManusiaBahwa dalam kehidupan agama mengajarkan agar

berhubungan sesama manusia. Firman Allah surah Ali Imranayat 112 sebagai berikut:

Artinya: Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada,kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama)Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia…112

Firman Allah pada Surah Ali Imran ayat 103 adalahsebagai berikut:

Artinya: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai,dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketikakamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan,Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilahkamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersau-dara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka,lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nyakepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.113

2. Tercipta Persatuan dan PersaudaraanBahwa dalam masyarakat agamis tercipta persatuan dan

persaudaraan, sebab ini merupakan gambaran masyarakatyang aman dan tenteram, satu sama lain merupakan satu

112Ibid., h. 94.113Ibid., h. 93.

Page 81: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

75

rumpun yang saling bantu membantu, tak ubahnya sepertisatu bangunan yang bagian-bagiannya kokoh mengokohkansatu sama lain.

Firman Allah Surah al-Mu’minun ayat 52 sebagai berikut:

Artinya: Sesungguhnya (agama Tauhid) ini, adalah agamakamu semua, agama yang satu, dan aku adalahTuhanmu, Maka bertakwalah kepada-Ku.114

Firman Allah surah al-Hujurat ayat 10 sebagai berikut:

Artinya: Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara,sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antarakedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,supaya kamu mendapat rahmat.115

Firman Allah surah al-Anfal ayat 46 sebagai berikut:

Artinya: Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan jangan-lah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkankamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu danbersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-or-ang yang sabar.116

114Ibid., h. 532.115Ibid., h. 846.116Ibid., h. 268.

Beberapa Ciri Masyarakat Agamis

Page 82: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

76

Agama & Beberapa Aspek Sosial

3. Mempunyai Derajat yang Sama dan Saling Tolong-MenolongBahwa dalam kehidupan masyarakat, menurut panda-

ngan Allah manusia itu sama derajatnya di sisinya, kecualiyang membedakan hanyalah takwanya dan masyarakat yangsuka membantu dan memperhatikan saudara sesama.Firman Allah dalam surah al-Hujurat ayat 13 sebagai berikut:

Artinya: Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakankamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuandan menjadikan kamu berbangsa-bangsa danbersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.Sesungguhnya orang yang paling mulia diantarakamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa di-antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahuilagi Maha Mengenal.117

Firman Allah dalam surah al-Maidah ayat 2 sebagai berikut:

Artinya: ….dan tolong-menolonglah kamu dalam(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan to-long-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.dan bertakwalah kamu kepada Allah, SesungguhnyaAllah Amat berat siksa-Nya.

D. KesimpulanBahwa masyarakat agamis menurut pandangan sosiolog,

ekspresi agama dalam masyarakat yang berbentuk pemikiran(thought) lahir doktrin dan dogma serta tuntutannya selanjutnyaada kultus-kultus yakni bentuk-bentuk penyembahan, semuaitu dapat dilihat secara empiris, agama dilaksanakan dandiamalkan di dalam kehidupan, Islam ternyata sebenarnya juga

Page 83: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

77

menginginkan bahwa yang namanya masyarakat agamis yakniagama yang benar-benar diamalkan dalam kehidupan.

Konsep yang dikemukakan oleh sosiolog, ternyata Islamtelah mengemukakannya terlebih dahulu tentang masyarakatislami.

Beberapa Ciri Masyarakat Agamis

Page 84: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

78

Agama & Beberapa Aspek Sosial

DAFTAR PUSTAKA

John R Bennet “Religion” dalam Encyclopedia Amereca, vol. 23.Elizabeth K. Nottinghom, Agama Dan Masyarakat, terj. Abdul

Muis Naharong, CV. Rajawali, Jakarta, 1985.

Thomas F. O’Dean, Sosiolgi Agama, terj. Tim Yasogama, CV.Rajawali, Jakarta.

Joachim Wach, Sociology of Religion, The University of ChicagoPress, L.td London, 1971.

D. Hendropuspito OC, Sosiologi Agama, BPK Gunung Mulia,Jakarta, 1983.

Sayyid Sabiq, Aqidah Islam, Terj. Abdai Rathomy, CV Diponegoro,Bandung, 1978.

Yayasan Penyelenggara Penterjemah al-Qur’an, al-Qur’an DanTerjemahnya, 1982/83.

Page 85: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

79

BAB VIIFAKTOR-FAKTOR INTEGRASI SOSIAL

DALAM PANDANGAN AGAMA

A. PendahuluanIslam adalah agama yang mengatur kehidupan manusia

dalam hubungan kepada Allah dan hubungan kepada sesamamanusia.118 Hubungan kepada sesama manusia direalisasikandalam pergaulan sehari-hari, dalam pergaulan kemasyarakatan.Memang manusia secara fitrah adalah makhluk sosial yaitukecenderungan ingin menggabungkan diri dengan individulainnya dalam kelompok, hasrat tolong menolong, rasa inginminta dihargai dan menghargai kepada orang lain dansebagainya.119

Inti agama hubungan langsung kepada Allah, kemudianmemanifestasikan dalam hubungan insani. Prinsip ini dilam-bangkan dengan pelaksanaan shalat: memulai dengan takbiratal-ihram, diakhiri dengan salam ke kanan dan ke kiri, sebagaiisyarat akan kesadaran diri tentang dimensi hidup sosial dansebagai lambang kemanusiaan.120

Dimensi-dimensi sosial manusia yang diharapkan terefleksidalam kehidupan nyata, diantaranya rasa persatuan dan per-

117Ibid., h. 157.118Qur’an S. Ali Imran (57) ayat 27.119M. Chalil Mansyur, Sosiologi Masyarakat Kota dan Desa, Usaha Nasional,

Surabaya, t.th., h. 63.120Nurchulish Majid, Islam Doktrin dan Peradaban, Sebuah Telaah Kritis Tentang

Masalah Keimanan, Kemanusiaan dan Kemodernan,Yayasan Waqaf Paramadina,Jakarta, 1992, h. 354.

Page 86: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

80

Agama & Beberapa Aspek Sosial

saudaraan yang dipadu oleh adanya akhlak karimah, rasakebersamaan, dan rasa kasih sayang sesama manusia.121

Gambaran kehidupan, terutama yang menyangkut hubu-ngan kepada sesama manusia yang telah digambarkan Allah swt.Dalam banyak ayat al-Qur’an. Tema pokok dalam uraian iniadalah: “Faktor-Faktor Integrasi Sosial dalam PandanganAgama”, yang dikutip dari beberapa penjelasan ayat al-Qur’an.

B. Beberapa PengertianUntuk memahami judul ini “Faktor-Faktor Integrasi Sosial”,

perlu kiranya beberapa penjelasan pengertian dari judul tersebut,adalah sebagai berikut:

“Faktor” ialah keadaan, peristiwa yang ikut menyebabkan(mempengaruhi) terjadinya sesuatu.122

“Integrasi” ialah pembauran hingga menjadi kesatuan yangutuh atau bulat.123

“Sosial” ialah pergaulan serta hubungan manusia dalamkehidupan kelompok terutama dalam masyarakat yangteratur.124

Jadi yang dimaksud dengan “faktor-faktor Integrasi Sosial”ialah sesuatu yang mempengaruhi dapat memberikan suatupersatuan dalam kehidupan, baik individu dengan individu ataukehidupan individu dengan masyarakat.

121Ibid., h. 352-353.122Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai

Pustaka, Jakarta, 1990, h. 239.123Ibid., h. 334.124Sidi Gazalba, Islam dan Perubahan Sosiobudaya, Kajian Tentang Perubahan

Masyarakat, Pustaka al-Husna, Jakarta, 1983, h. 63.

Page 87: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

81

C. Dasar Pandangan Agama yang Berhubungan denganIntegrasi Sosial

Firman Allah dalam surah al-Hujurat ayat 11-12 sebagai berikut:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlahsekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulanyang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baikdari mereka. dan jangan pula sekumpulanperempuan merendahkan kumpulan lainnya, bolehJadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlahsuka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggildengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruksesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat,Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakanpurba-sangka (kecurigaan), karena sebagian daripurba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-carikeburukan orang dan janganlah menggunjingkansatu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yangsuka memakan daging saudaranya yang sudah mati?Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. danbertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah

Faktor-faktor Integrasi Sosial dalam Pandangan Agama

Page 88: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

82

Agama & Beberapa Aspek Sosial

Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (Q.S.al-Hujurat ayat 11-12).

Firman Allah dalam surah al-Hujurat ayat 10 sebagai berikut:

Artinya: Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara.sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antarakedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,supaya kamu mendapat rahmat.(QS. al-Hujurat ayat10).

Firman Allah dalam surat al-Hujurat ayat 13 sebagai berikut:

Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakankamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuandan menjadikan kamu berbangsa-bangsa danbersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.Sesungguhnya orang yang paling mulia diantarakamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di-antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahuilagi Maha Mengenal”. (Q.S. al-Hujurat ayat 13).

Firman Allah dalam surah Ali Imran ayat 130 sebagai berikut:

Artinya: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai,

Page 89: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

83

dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketikakamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan,Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilahkamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersau-dara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka,lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nyakepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”. (Q.S. AliImran ayat 103).

Firman Allah dalam surah al-Fath ayat 29 sebagai berikut:

Artinya: “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-or-ang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadaporang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesamamereka. (Q.S. al-Fath ayat 29).

D. Beberapa Faktor Integrasi SosialAyat al-Qur’an pada surah al-Hujurat ayat 11 dan 12,

sebenarnya ayat ini mengandung prinsip munasabat kalau kitalihat pada ayat sebelumnya yaitu ayat 10 dan juga ayatsesudahnya, hal ini dapat kita pahami secara rasio dan sesuaidengan salah satu ciri dari pada al-Qur’an itu sendiri salingberhubungan satu sama lain.125

Kemudian dari beberapa ayat yang dikemukakan di atasdalam pembahasan “Faktor-Faktor Integrasi Sosial”, adabeberapa pemikiran atau faktor yang dapat memberikan suatutatanan sosial tercipta dengan baik dan diharapkan oleh agama.Beberapa faktor itu adalah sebagai berikut:1. Persatuan dan Persaudaraan

Persatuan dan Persaudaraan, baik kesatuan dan persau-daraan sesama agama, sesama keyakinan agama, ikatan imandan juga persatuan dan persaudaraan kemanusiaan dalam

125Imam Badr al-din Muhammad Ibn Abdullah al-Zarkasy, al-Burhan fi ulum al-Qur’an, Dar al-Fikr, Beirut, juz I, 1988, h. 61.

Faktor-faktor Integrasi Sosial dalam Pandangan Agama

Page 90: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

84

Agama & Beberapa Aspek Sosial

arti luas adalah bertujuan untuk memelihara keutuhan umat.Suatu bangsa, umat dan Negara tidak akan berdiri tegak biladi dalamnya tidak terdapat persatuan dan persaudaraan war-ganya. Suatu jamaah yang tidak diikat oleh adanya persatuandan persaudaraan, bila saling membenci dan memaki, salingmenghina dan melecehkan, saling curiga mencurigai, makatidak mungkin tercipta suatu ketenteraman dan tercapainyatujuan hidup bersama. Persatuan dan persaudaraan suatuumat merupakan faktor perekat terbentuknya suatu negarayang baik.126 Lebih-lebih lagi persatuan dan persaudaraansesama muslim. Nabi Muhammad bersabda:

“Seorang muslim adalah saudara muslim lainnya”.127

Jadi persaudaraan yang teguh di kalangan kaummuslimin merupakan suatu keniscayaan dan keharusan agartidak terjadi fitnah dan kerusakan. Ayat yang menyatakan:

“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara”.128

Persaudaraan yang dimaksud dalam ayat ini adalah per-saudaraan umat yang berdasarkan agama. Saling mencintai,saling menjaga keselamatan dan saling tolong menolong satusama lain.129 Abdullah Yusuf Ali dalam kaitan ini pada ayattersebut menyatakan bahwa pelaksanaan atau perwujudanpersaudaraan muslim (muslim brotherhood) merupakan ide so-sial yang paling besar dalam Islam. Islam tidak dapat direali-sasikan sama sekali hingga ide besar ini berhasil diwujudkan.130

126Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buthi, Sirat Nabawiyat, Terj. Aunur Rafiq ShalehTamhid, jilid II, Robbani Press, Jakarta, 1991, h. 15.

127al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, jilid III, ‘Alam al-Kutub, Beirut, t.th., h. 257.128Q.S. al-Hujurat ayat 10.129Sayyid Quthb, Fi Zhilal Al-Qur’an, juz V, Dar Ihya al-Turas al-Arabiy, Beirut,

1967, h. 530.130Abdullah Yusuf Ali, The Holy Qur’an, Amana Corporatian, Brenwood, Mary-

land, 1989, h. 1341.

Page 91: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

85

Untuk itu Allah swt. Menegaskan pula pada surah AliImran ayat 103, disuruh berpegang pada tali Allah, janganbercerai berai, disuruh mengingat akan nikmat Allah, karenasebelum Islam (zaman Jahiliyah), kehidupan saling bermu-suhan, lalu Allah menjadikannya bersatu padu.

Memang ayat ini menjelaskan kepada masyarakat Islamagar bersatu dan berpegang teguh kepada al-Qur’an danSunnah, memperkokoh persaudaraan, memperingatkanbahwa Allah menjinakkan hati sehingga akhirnya menjadibersaudara. Karena itu Allah tidak menghendaki perpecahan,melainkan persatuan dan persaudaraan serta taat kepada-Nyadan Rasul-Nya. Orang-orang mukmin yang berpegang teguhkepada Kitab dan Sunnah, hubungannya akan baik kepadaAllah dan Rasul, dan sesama manusia sehingga mereka ber-satu dengan peraturan Allah, bersaudara dan bersatu dengansesama manusia.

Oleh karena itu al-Qur’an dalam rentetan surah al-Hujurat yang disebutkan di atas memberikan praktispelaksanaan persaudaraan baik persaudaraan agama maupunpersaudaraan sosial dan kemanusiaan, yaitu mendamaikanorang mukmin yang berselisih, suatu kaum tidak bolehmenghina kaum yang lain, tidak boleh saling mencela, adaprasangka, mencari-cari kesalahan diantara sesama dan tidakboleh saling mengumpat. Sebab mereka dijadikan dariseorang laki-laki dan seorang perempuan. Manusia dijadikanberbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar mereka kenalmengenal.131

Prinsip persatuan dan persaudaraan ini kiranya sangatpenting, apalagi di era dunia sedang membangun ini, prinsipini harus dibina dan ditegakkan sebagai prasyarat dalampelaksanaan di berbagai bidang.

131Q.S. al-Hujurat ayat 9-13.

Faktor-faktor Integrasi Sosial dalam Pandangan Agama

Page 92: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

86

Agama & Beberapa Aspek Sosial

2. Persamaan sesamaPersamaan ini penting artinya, karena kita mengetahui

bahwa sebelum Islam datang, orang-orang Arab Jahiliyahhidup berbagai kabilah, keluarga dan suku, sehingga tidakjarang terjadi perselisihan, pertentangan-pertentangan sosial.Islam datang memberikan pengajaran agar bersatu dan tidakada perbedaan umat manusia di muka bumi ini. Firman Al-lah dalam surah al-Nisa ayat 1 sebagai berikut:

Surah al-Araf ayat 189 dan surah al-Zumar ayat 6 jugamenyatakan bahwa seluruh umat dijadikan dari diri yangsatu. Kemudian dalam surah Fathir ayat 11 dan surah al-Mu’min ayat 67 yang menyatakan asal usul kejadian manusia,yaitu dari tanah kemudian dari setetes mani, dan sesudah itusegumpal darah, dan seterusnya.132

Ayat-ayat itu menjelaskan bahwa dari hakikat penciptaan,manusia tidak ada perbedaan. Mereka semuanya sama, dariasal kejadian yang sama yaitu tanah, dari diri yang satu yaituAdam yang diciptakan dari tanah dan dari padanya dicipta-kan istrinya, sesudah itu dari air mani, dan sesudah itu menja-di segumpal darah dan seterusnya. Juga diciptakan oleh YangMaha Tunggal yaitu Allah swt., oleh karena itu tidak adakelebihan antara individu dengan individu lainnya, golonganyang satu atas golongan yang lainnya, suatu ras atas yanglain, warna kulit atas warna kulit yang lain. Atas dasar keja-dian manusia seluruhnya adalah sama, maka tidak layakseseorang atau satu golongan membanggakan dirinya ataumenghinanya.133

132Q.S. Surah al-Nisa ayat 1.133Muhammad Husain al-Thabthab’i, al-Mizan Tafsir al-Qur’an, jilid IV, Dar al-

Kutub al-Islamiyyat, Teheran, 1397 H., h. 134-135.

Page 93: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

87

Jadi jelas al-Qur’an tidak membedakan siapa saja,persamaan dihadapkan Allah, kecuali kualitasnya yangberbeda yakni takwanya. Persamaan manusia dijelaskan olehNabi dengan sabdanya:134

“Wahai manusia, ingatlah sesungguhnya Tuhan kamu satu dan bapakkamu satu. Ingatlah tidak ada keutamaan orang Arab atas bukan or-ang Arab, tidak ada keutamaan orang bukan Arab atas orang Arab,orang hitam atas orang berwarna, orang berwarna atas orang hitam,kecuali takwanya.”

Jadi dengan demikian jelas walaupun antara sesamamanusia terdapat perbedaan dari seks (jenis kelamin). Warnakulit (ras), sifat pembawaan, bakat, kekuasaan, agama dankeyakinan, keterampilan, kekuatan fisik dan kemampuanintelektual, kedudukan sosial, tingkat ekonomi, tingkatpendidikan dan sebagainya, namun sesama manusia bukanuntuk dijadikan alasan saling membedakan satu sama laindiantara mereka. Adanya perbedaan itu agar saling mengenal.

Jadi dengan demikian jelas baik laki-laki dan perempuan,suku dan bangsa semuanya adalah sama, tidak ada yang lebihsatu sama lain dalam pergaulan sosial, kecuali hanyatakwanya kepada Allah.

3. Peranan Kasih SayangPeranan kasih sayang yang tertanam dalam jiwa sese-

orang dan direfrleksikan dalam kehidupan masyarakat, itulahyang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw., kasih sayangterhadap sesama muslim, bahkan sesama umat manusia.135

Bila kasih sayang sesama umat dapat dijadikan suatuprinsip pergaulan, maka tidak ada lagi prasangka-prasangka

134Lihat Ahmad bin Hambal, al-Musnad, jilid V, h. 411135Q.S. al-Fath ayat 29.

Faktor-faktor Integrasi Sosial dalam Pandangan Agama

Page 94: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

88

Agama & Beberapa Aspek Sosial

buruk terhadap sesama, tidak ada lagi saling mencari kesala-han, pepatah mengatakan: “Kuman di seberang laut tampakkelihatan, sedang gajah di pelupuk mata tidak nampak”.Begitulah bunyi pepatah mengatakan. Alangkah buruknyasifat suka menggunjing dan mengata-ngatai orang lain. Dalamagama disebut dengan “ghibah”, perbuatan ini diumpamakanAllah sebagai seseorang yang memakan bangkai saudara-nya.136

Dalam masyarakat aman dan tenteram, penuh rasa kasihsayang, jelas tidak akan terdapat perbuatan-perbuatan macamitu. Sebaliknya mereka saling bantu dan saling menolong,bahkan saling menyeru untuk kebajikan dan mencegah dalamkeburukan.137

Umat Islam yang utuh bagaikan bangunan yang kokoh,berdiri di atas dasar yang kuat pula. Itulah gambaran kasihsayang sesama.

E. KesimpulanBahwa faktor-faktor integrasi sosial dapat menjadikan

kehidupan masyarakat akan lebih berarti, kalau benar-benardilaksanakan sesuai kehendak agama.1. Rasa persatuan dan persaudaraan akan menciptakan

masyarakat yang utuh dan padu.2. Rasa kebersamaan akan menciptakan masyarakat dapat

mencapai suatu tujuan bersama yang dicita-citakan.3. Perasaan kasih sayang adalah sebagai pengikat, satu sama

lain saling kuat menguatkan dan kokoh mengokohkan. Tidakada terdapat kejelekan-kejelekan, tapi yang ada penuh dengankebaikan.

136Ahmad Musthafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, Dar Ihya al-Turas al-‘Arabiy,1985, h. 137-138.

137Q.S. al-Taubah ayat 71, surah Ali Imran ayat 104

Page 95: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

89

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an al-Karim.Ali, Abdullah Yusuf, The Holy Al-Qur’an, Amana Coporation,

Brentwood, Maryland, 1989.

Al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, jilid III, ‘Alam al-Kutub, Beirut,t.th.

Al-Buthi, Muhammad Sa’id Ramadhan Sirat Nabawiyat, Terj.Aunur Rafiq Shaleh Tamhid, jilid II, Robbani Press, Jakarta,1991.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar BahasaIndonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1990, h. 239.

Gazalba, Sidi, Islam dan Perubahan Sosiobudaya, Kajian TentangPerubahan Masyarakat, Pustaka Al-Husna, Jakarta, 1983.

Ibn Hambal, Ahmad, al-Musnad, Jilid V, al-Maktab al-Islami,Beirut, 1985.

Majid, Nurcholish, Islam Doktrin dan Peradaban, Sebuah TelaahKritis Tentang masalah Keimanan, Kemanusiaan danKemodernan,Yayasan Waqaf Paramadina, Jakarta, 1992.

al-Maraghi, Ahmad Musthafa, Tafsir al-Maraghi, Dar Ihya al-Turasal-‘Arabiy, 1985.

Mansyur, M. Cholil, Sosiologi Masyarakat Kota dan Desa, UsahaNasional, Surabaya, t.th.

al-Thabthab’i, Muhammad Husain, al-Mizan Tafsir al-Qur’an, jilidIV, Dar al-Kutub al-Islamiyyat, Teheran, 1397 H.

Quthb,Sayyid, Fi Zhilal al-Qur’an, juz V, Dar Ihya al-Turas al-Arabiy, Beirut, 1967.

Al-Zarkasyi, Imam Badr al-Din Muhammad Ibn Abdullah, al-Burhan Fi ‘Ulum al-Qur’an, Dar al-Fikr, Beirut, Juz I, 1988.

Faktor-faktor Integrasi Sosial dalam Pandangan Agama

Page 96: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

90

Agama & Beberapa Aspek Sosial

Page 97: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

91

BAB VIIIFUNGSI AGAMA BAGI MASYARAKAT

A. PendahuluanPengkajian terhadap masyarakat manusia sudah lama

dilakukan orang, kita kenal dengan ilmu sosial dengan beberapacabangnya.

Agama secara universal merupakan elemen yang palingfundamental dalam kehidupan manusia, agama merupakanelemen dari suatu masyarakat, karena agama mampu memberi-kan makna dan tujuan hidup manusia yang memuaskan, sumberetik, moral dan sumber nilai yang paling mendasar mampumemberikan corak kehidupan serta memberi kepuasan kehidu-pan rohani dan jasmani.

Nilai agama diekspresikan dalam kehidupan nyata, dalamperbuatan dan tingkah laku, ini menjadi sorotan oleh ahli agamayang mempelajari masyarakat agama, sehingga agama merupa-kan faktor sosial, agama dapat dipandang sesuatu yang ber-fungsi bagi kehidupan masyarakat.

Di pihak lain ada sebahagian orang yang memandangbahwa agama penghalang kemajuan, bahkan agama dianggapracun masyarakat, ini dikemukakan oleh komunisme “Religionis the opiate of the people” agama adalah racun atau candumasyarakat. Dalam kesempatan uraian ini kita tidak membahassecara rinci pernyataan komunisme ini, akan tetapi hanyamengemukakan “Fungsi Agama Bagi Masyarakat”, inipunhanya beberapa saja dari sekian banyak fungsi agama itu sendiri.

Page 98: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

92

Agama & Beberapa Aspek Sosial

B. Pengertian AgamaApabila kita memperhatikan bahasa Sangskerta, kata

“agama” itu suku-suku kata yang mempunyai arti yang dalamdan luas. Demikian pula asal usul kata agama dalam bahasaArab dan bahasa lain. Kita ketahui dalam bahasa Sangskerta kataagama itu berasal dari A dan Gama. A berarti “tidak”, Gamaberarti “kacau”, jadi agama “tidak kacau”.

Kata yang sama artinya dengan agama dalam bahasa latinialah Religion dan dalam bahasa Arab Diin. Islam adalah suatuagama, apabila kita membicarakan tentang Islam atau agamaIslam maka sungguh sangat luas sekali cakupannya.

Tentang pengertian agama baik menurut harfiahnya danjuga istilah terus saja dikemukakan oleh para ahli, terutamamereka yang tertarik mengemukakan pembahasan mengenaiagama. Menurut pendapat Mushthafa Abdur Raziq dalam bukual-Din wal Wahyu wal Islam, bahwa pengertian agama yaitumenentukan sifat-sifat yang menjadi ketentuan agama yangharus dipunyai agama tertentu, dan mempunyai sifat-sifattertentu pula, ia berhubungan erat dengan asal usul agama itusendiri, juga hakikatnya.

Para ahli mempunyai pandangan dan sorotan yang berbedadalam membuat definisi/pengertian agama, sesuai bidangkajiannya dan penekanannya masing-masing.

W.J.S Poerwadaminta dalam kamusnya menerangkan:“Agama” ialah segenap kepercayaan kepada Tuhan, Dewa dansebagainya serta ajaran kebaktian dan kewajiban yang bertaliandengan kepercayaan itu.138

Menurut sebahagian ahli sosiologi adalah: “Religion is col-lective expression of human values.”139 (Agama adalah ekspresikolektif nilai-nilai manusiawi).

138W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Bag. 1 huruf A, Jakarta,1996, h. 21.

139Jon. R. Bennet, “Religion” dalam Encyclopedia Americana volume; 23, h. 21.

Page 99: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

93

Joachim Wach dalam bukunya “Sociology of Religion”,mengutip definisi yang dikemukakan oleh Rodolf Otto adalahsebagai berikut: “Religion is the Experince of the Holy.”140 (agamaadalah pengalaman kudus).

Selanjutnya Joachim Wach memberikan penjelasan yangperlu diperhatikan, bahwa agama mengandung tiga aspek atauunsur. Pertama; unsur teoritis, yaitu agama suatu sistemkepercayaan. Kedua; unsur praktis, yakni agama berupa sistemsosiologis, yakni agama mempunyai sistem perhubungan daninteraksi sosial.141

Dengan beberapa rumusan pengertian di atas, maka dapatkita mengambil kesimpulan:1. Agama adalah suatu sistem kepercayaan, keimanan dan

keyakinan kepada Tuhan atau sesuatu yang gaib.2. Agama memberikan petunjuk untuk berhubungan kepada

Tuhan, yang disebut dengan sistem kebaktian, ibadat untukkepentingan kehidupan manusia itu sendiri dan masyarakatsekitarnya, keselamatan di dunia dan di hari akhir nantinya.

3. Agama suatu fenomena sosial, suatu peristiwa kemasyara-katan, hubungan antar sesama manusia dan alam sekitar,sesuai dan sejalan dengan tata keimanan dan tata peribadatan/kebaktian.

C. Agama dan MasyarakatAgama yang menyangkut kepercayaan serta berbagai

prakteknya, merupakan masalah sosial dan salah satu strukturalinstitusional penting yang melengkapi keseluruhan sistem sosial,akan tetapi masalah agama sangat jauh berbeda dengan sistemsosial lainnya seperti pemerintahan dan hukum.

Masalah inti agama menyangkut dunia luar (The beyond)hubungan manusia dengan yang gaib serta sikap terhadapnya,juga implikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari.142

140Joachim Wach, Sociology of Religion, The University of Chicago Presss, Ltd. Lon-don, h. 13.

141Ibid., h. 19-27.142Thomas. F.O.’Dea, Sosiologi Agama, terj. Tim Yasogama, CV. Rajawali, Bandung,

1985, h. 2.

Fungsi Agama Bagi Masyarakat

Page 100: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

94

Agama & Beberapa Aspek Sosial

Hubungan timbal balik antara agama sebagai kenyataanbatiniah dengan kenyataan sosial yang empirik, dalam manakenyataan batiniah itu memanifestasikan diri.

Kenyataan religius itu bermakna dalam hidup, terlihat danmemancar dalam kehidupan kultural dan kenyataan sosial.Hubungan apa yang diyakini sebagai kebenaran dengan apayang mengitari diri, memberi bentuk dan irama dari dinamikasosial.143

Hubungan agama dalam masyarakat atau struktur sosialmerupakan hubungan dua arah (timbal balik), ide-ide dan nilai-nilai mempengaruhi perbuatan manusia, sebaliknya kondisisosial menyebabkan lahir dan berkembang ide serta nilai-nilai,masyarakat bukan hanya sekedar sebuah struktur sosial, tetapijuga merupakan suatu proses sosial yang kompleks, hubunganyang saling pengaruh mempengaruhi.144

Hubungan yang saling mempengaruhi ini tergambar dalampenjelasan Joachim Wach dalam bukunya Sociology of Religion“The effects of religion on the social life on mankind and the influenceof religion on the cohesion of groups” (pengaruh agama dalamkehidupan sosial manusia dan pengaruh agama terhadapkelompok masyarakat) then “Development and differentiation ofsocial attitude”. (perkembangan agama karena pengaruh darimasyarakat atau sebaliknya).145

Pengaruh timbal balik ini meliputi semua aspek kehidupan,hubungan ide dan keagamaan dengan aspek-aspek lain daritingkah laku manusia (Human onduct) .146

Dengan demikian jelas bahwa antara agama dan masyarakathubungannya sangat erat sekali dan sebaliknya, bahkan bukanitu saja, tetapi saling pengaruh mempengaruhi.

Perkembangan masyarakat agama (religion society). Ada tigatipe seperti yang dijelaskan bahwa Joachim Wach; “Three typo-logically distinct attitudes toward religious fellowship may prevail:

143Taufik Abdullah, Agama dan Perubahan Sosial, CV. Rajawali, 1983, h. v-vii.144Thomas. F.O.’Dea, op.cit., h. 105-106.145Joachim Wach, op.cit., h. 11-12.146H. Husien Segap, “Beberapa Persoalan Agama”, Mimbar Ulama, h. 36-37.

Page 101: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

95

first, the naively affirmative , characteristic of those groups in whichnatural an religious organizations coincide. Second, the negative, bestillustrated by radical asceticism. Third, the selectively positive, whichlimits religious communion, quantitatively or qualitatively.”147 (Adatiga tipe sikap beragama yang terdapat pada masyarakat agamis;pertama perkembangannya sederhana yakni sifat masyarakatbersahaja dan kelompok-kelompok keagamaan serupa. Kedua;negatif, ini ditandai adanya sifat askitis radikal/menghindarikehidupan dunia secara radikal. Ketiga; positif yaitu masyarakatagama yang maju baik secara kuantitas dan kualitas).

Dari keterangan ini dapat kita uraikan bahwa masyarakatagama dilihat dari bagaimana keberagaman mereka dansejauhmana penilaian maju mundurnya agama yang ditemuipada masyarakat tersebut:

1. Naively affirmative (masyarakat sederhana).Yang dimaksudkan dengan masyarakat sederhana adalah

agama yang terdapat pada masyarakat tersebut tidak me-ngalami perkembangan yang berarti, cara beragama danmenjalankan agama tetap seperti apa adanya, tidak adaterobosan-terobosan baru untuk kemajuan dan masyarakattersebut, tidak ada perubahan-perubahan yang berarti demiagama yang mereka peluk.

Dalam agama Islam tidak dikehendaki umatnya bersikapstatis seperti firman Allah surah al-Anfal ayat 24 sebagaiberikut:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allahdan seruan Rasul, apabila Rasul menyeru kamu kepadasuatu yang memberi kehidupan kepada kamu, danketahuilah bahwa sesungguhnya Allah mendinding antara

147Joachim Wach, op.cit., h. 34.

Fungsi Agama Bagi Masyarakat

Page 102: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

96

Agama & Beberapa Aspek Sosial

manusia dan batinnya dan sesungguhnya kepada-Nyalahkamu akan dikumpulkan”.148

Pada ayat di atas Allah menjelaskan tentang menyeruberperang untuk meninggikan kalimat Allah yang dapatmembinasakan musuh serta menghidupkan silam dan kaummuslimin,, juga menyeru kepada iman, petunjuk, jihad dansegala yang ada hubungannya dengan kebahagiaan hidup didunia dan di akhirat.

2. Perkembangan agama negatifDalam masyarakat agama, mereka menjalankan

agamanya tidak sesuai dengan yang dikehendaki oleh ajaranagama itu sendiri dan tuntutan masyarakat dengan kata lainbahwa kepentingan-kepentingan sosial agama tidak diperha-tikan, misalnya dalam ajaran islam kita dituntut melaksana-kannya secara kaffah (menyeluruh), hablum minallah wa hablumminannas, tetapi manakala hanya hablum minallah saja, inimenurut pandangan sosiologi agama, perkembangan agamadalam masyarakat tersebut negatif atau masyarakat agamayang tidak menggambarkan religious society. Apalagi kalausegala kejahatan dan kemungkaran banyak terdapat padamasyarakat tersebut. Tugas kita adalah melaksanakan perin-tah Allah yang Firmannya surah Ali ‘Imran ayat 104 sebagaiberikut:

Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umatyang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepadayang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar;merekalah orang-orang yang beruntung.149

148Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur’an, Depag, R.I. al-Qur’an dan Terjemahnya,1982/1983, Jakarta, h. 264.

149Ibid., h. 93

Page 103: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

97

3. Perkembangan agama positifPerkembangan agama dalam suatu masyarakat selalu

ditandai adanya peningkatan dan kemajuan, segala pranata-pranata dan instansi keagamaan berfungsi dengan baik,tercipta masyarakat yang betul-betul religius, aman dantenteram. Masyarakat demikian Allah akan menambahkeberkahan. Firman Allah surah al-’Araf ayat 96 sebagaiberikut:

Artinya: Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri berimandan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkankepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapimereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, MakaKami siksa mereka disebabkan perbuatannya.150

D. Fungsi Agama Bagi MasyarakatPemahaman mengenai fungsi agama tidak bisa terlepas dari

tantangan-tantangan yang dihadapi manusia dan masyarakat-nya, tantangan tersebut berupa; ketidakpastian, ketidakmam-puan, serta ketidakberdayaan dan keterbatasan. Untuk menga-tasi itu semua orang lari kepada agama, karena mereka punyakeyakinan yang kuat bahwa agama memiliki kesanggupan yangdefinitif dalam menolong.151

Istilah fungsi agama menunjuk kepada sumbangan yangdiberikan agama untuk mempertahankan keutuhanan masyara-kat sebagai usaha-usaha yang aktif dan berjalan terus-menerussepanjang kehidupan (proses beragama).152

150Ibid., h. 237.151D. Hendropuspito, O.C, Sosiologi Agama, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1983, h.

83.152Thomas. F.O.’Dea, op.cit., h. 31.

Fungsi Agama Bagi Masyarakat

Page 104: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

98

Agama & Beberapa Aspek Sosial

Fungsi agama bagi masyarakat adalah sebagai di bawah ini:1. Fungsi Edukatif

Fungsi Edukatif ialah bahwa agama memberikan penga-jaran melalui ajaran-ajarannya, dimana manusia meyakinidengan bimbingan itu mereka akan mampu menghadapipersoalan hidup. Doktrin pengajaran yang terdapat dalamagama ini terus berlangsung ditransfer melalui Nabi, Rasuldan Ulama.153

Allah berfirman dalam surah Ali ‘Imran ayat 101 sebagaiberikut:

Artinya: Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, Padahalayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapayang berpegang teguh kepada (agama) Allah, MakaSesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalanyang lurus.154

Firman Allah pula surah al-Baqarah ayat 2 sebagai berikut:

Artinya: Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya;petunjuk bagi mereka yang bertakwa.155

2. Fungsi PenyelamatanDapat dipastikan bahwa manusia dalam mencapai

keselamatan harus dengan agama, karena agama yangmenjadi keyakinan mempunyai fungsi eksklusif:

153D. Hendropuspito. O.C., op.cit., h. 39.154Proyek Pengadaan Kitab Suci al-Qur’an, Depag. R.I, op.cit. h. 92.155Ibid., h. 8.

Page 105: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

99

a. Agama membantu manusia untuk mengenal yang gaib,sesuatu yang lebih tinggi (Allah) dan cara berhubungandengannya.

b. Agama memberikan tawaran bahwa bagi orang yangbersalah hendaklah bertaubat, menyesali segala kesalahandan tidak mengulangi lagi perbuatan salah yang telahdilakukannya.156

Firman Allah Surah al-Tahrim ayat 8 sebagai berikut:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepadaAllah dengan taubatan nasuhaa (taubat yangsemurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akanmenutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan-mu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnyasungai-sungai…157

Firman Allah pula pada Surah al-Zumar ayat 53 sebagaiberikut:

Artinya: Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampauibatas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamuberputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Al-lah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguh-nya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi MahaPenyayang.”158

156D. Hendropuspito. O.C, op.cit., h. 39-41.157Proyek Pengadaan Kitab Suci al-Qur’an. Depag. R.I., op.cit., h. 951.158Ibid., h. 753.

Fungsi Agama Bagi Masyarakat

Page 106: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

100

Agama & Beberapa Aspek Sosial

3. Fungsi Pengawasan Sosial (Sosial Kontrol).Pada umumnya manusia sejak dulu sampai sekarang

mempunyai keyakinan yang sama, bahwa kesejahteraankelompok sosial yaitu dengan kesetiaannya terhadap aturan-aturan. Apabila tidak demikian, maka akan datang malape-taka dan kerusakan yang pada suatu saat menimpa danmendapatkan kehancuran. Agama memberi sanksi kepadaorang yang melanggarnya dengan dosa dan mengadakanpengawasan ketat atas pelaksanaannya.159

Sosial kontrol dalam Islam tergambar dalam ajarantentang amar ma’ruf nahi munkar. Firman Allah pada SurahAli ‘Imran ayat 110 sebagai berikut:

Artinya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkanuntuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, danmencegah dari yang munkar, dan beriman kepadaAllah….160

4. Fungsi Memupuk PersaudaraanSebagian orang tidak sependapat dengan ungkapan,

bahwa agama berfungsi sebagai pembina dapat memupukpersaudaraan. Mereka memberikan tuduhan bahwa dalamsejarah yang di temukan bukannya persaudaraan antar manu-sia, melainkan permusuhan dan perpecahan karena masalahagama. Menurut pengamatan walaupun hal ini terjadi danpernah terjadi adalah suatu penilaian yang tidak objektif.Sungguh banyak contoh masyarakat agama dengan agamayang mereka peluk justru mengokohkan eksistensimasyarakat itu sendiri.161

159D. Hendropuspito. O.V, op.cit., h. 45-47.160Proyek Pengadaan Kitab Suci al-Qur’an. Depag. R.I, op.cit., h. 94.161D. Hendropuspito.O.C, op.cit., h. 50-55.

Page 107: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

101

Islam memberikan pelajaran tentang persaudaraan, yakniukhuwah Islamiah dan kerukunan hidup beragama: FirmanAllah Surah al-Hujurat ayat 10 sebagai berikut:

Artinya: Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara.sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antarakedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,supaya kamu mendapat rahmat.”162

Juga firman Allah Surah al-Mumtahanah ayat 8 sebagaiberikut:

Artinya: Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik danBerlaku adil terhadap orang-orang yang tiadamemerangimu karena agama dan tidak (pula)mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allahmenyukai orang-orang yang Berlaku adil.163

5. Fungsi TransformatifFungsi Transformatif adalah bahwa untuk mengubah

bentuk kehidupan masyarakat lama kepada kehidupan baru,mengubah kesetiaan manusia terhadap adat yang tidakmanusiawi kepada adat dan tata nilai yang manusiawi danmembentuk kepribadian manusia yang ideal sehingga terciptamasyarakat yang seimbang dengan tuntutan dan kemajuan.

Agama memberikan bimbingan untuk membina danmengembangkan nilai-nilai sosial yang baik dan positif untukdapat dimanfaatkan serta dilestarikan demi kepentingan

162Proyek Pengadaan Kitab Suci al-Qu’an. Depag. R.I., op.cit., h. 846.163Ibid., h. 294.

Fungsi Agama Bagi Masyarakat

Page 108: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

102

Agama & Beberapa Aspek Sosial

masyarakat serta dilestarikan demi kepentingan masyarakatitu sendiri.164

Firman Allah dalam Surah al-Ra’du ayat 11 sebagai berikut:

χÎ)………. ©!$# Ÿω ç Éitó ム$tΒ BΘ öθs) Î/ 4©®L ym (#ρç Éi tóム$tΒ öΝÍκ ŦàΡ r'Î/ 3 ……

Artinya: ….. “Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaansesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaanyang ada pada diri mereka sendiri….”.165

E. KesimpulanDengan demikian dapat disimpulkan bahwa agama dapat

mempertahankan keutuhan masyarakat, menciptakan sistem-sistem nilai sosial yang terpadu dan utuh, tercipta masyarakatyang stabil dengan tingkah laku yang tertib dan baik, ber-pedoman kepada prinsip-prinsip yang telah disepakati bersamamelalui nilai agama.

Masalahnya hanya tergantung kepada pelaku-pelakunyatermasuk kita semua. Terakhir sebagai renungan tentang masadepan agama Islam George Bernard Shaw berkata: “If any reli-gion has the change of ruling over England, nay Europe, within thenext hundred years, it can only be Islam”.

“I have always held the religion of Muhammad in high esti-mation because of its wonderful vitality. It the only religion whichappears to me to posses that assimilating capacity to the chang-ing phase of the changing phase of the existence which can makeitself appeal to every age.”

(Apabila ada agama yang mempunyai kesempatan untukmenguasai Inggris, ya bahkan Eropa, dalam beberapa ratustahun mendatang ini, maka agama itu hanyalah Islam.

Saya menyanjung agama yang dibawa Muhammad inidalam estimasi yang tinggi karena vitalitasnya yang mengagum-kan. Ia adalah satu-satunya agama yang nampak bagi saya, yang

164D. Hendropuspito. O.C, op.cit., h.56.165Proyek Pengadaan Kitab Suci al-Qur’an. Depag. R,I., op.cit., h. 370.

Page 109: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

103

memiliki daya untuk fase perubahan wujud yang mampumembuatnya tetap mempunyai daya tarik sepanjang masa).

Fungsi Agama Bagi Masyarakat

Page 110: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

104

Agama & Beberapa Aspek Sosial

DAFTAR PUSTAKA

Bennet, John R., “Religion” dalam Encyclopedia Americana, Ameri-can Corparation, New York, 1977.

F.O.’Dea,Thomas, The Sociology of Religion, Terj. Tim Yasogama,Jakarta, CV. Rajawali, 1985.

H. Djamari, Agama Dalam Perspektif Sosiologi, CV. Alfabet,Bandung, 1988.

K. Nottingham, Elizabeth, Religion and Society, Terj. TimYasogama, CV. Rajawali, Jakarta, 1985.

Karim, M. Rusli, Agama dan Masyarakat Industri Modern, MediaWidya Mandala, Yogyakarta, 1994.

______________, Agama Modernisasi dan Sekularisasi, Yogyakarta,PT. Tiara Wacana Yogya, 1994.

Lerner , Daniel dalam International Encyclopedia of Social Sciences,vol. 9 dan 10, The Macmilan Company and the Free Press,New York, 1968.

Light, Donlad Jr. and Suzanne Keller, Sociology, Alfred A. Knopf,New York, 1992.

M. Newman, William, The Social Meaning of Religion, RandMenally College Publishing Company, Chicago, 1974.

Madjid, Nurcholish, Islam Doktrin dan Peradaban, Yayasan WaqafParamadina, Jakarta, 1992.

Muzani, Syaiful, Islam Rasional Gagasan dan pemikiran Prof. Dr.Harun Nasution, Mizan, Bandung, 1995

Wach, Joachim, Sociology of Religion, The University of ChicagoPress. L.td., London, 1971.

Webster, Norh, and Jean L.Me Kehenie, Webster’s New UniversalUnabridged Dictionary, New York, New Word Dictionary/Simon and Schuser, 1979.

Page 111: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

105

BAB IXPEMBINAAN AGAMA GENERASI MUDA

A. PendahuluanKapan dan dimana saja manusia berada agama selalu

diperlukan baik secara individu atau kelompok, hal semacamini merupakan pandangan secara umum.

Manusia dilahirkan ke dunia dalam keadaan suci, prosesperkembangan selanjutnya lebih banyak ditentukan oleh orangtuanya, pendidikan, lingkungan dan pengalamannya sehari-hari.Perkembangan jiwa bagi seseorang dari masa anak-anak sampaimasa dewasa tetap memerlukan bimbingan dari nilai-nilai ajaranagama agar jiwa atau mentalnya selalu mengarah kepada halyang positif.

Kalau pada masa perkembangannya tidak ditanamkan nilaiajaran agama, maka akan terjadi penggeseran nilai pada generasimuda tersebut, tambah lagi adanya pengaruh budaya asingakibat dari terbukanya informasi melalui media elektronika layarkaca menyeret ke arah dekadensi moral, penyalahgunaan obat-obatan, pengaruh materialisme, dangkalnya pengetahuan agamaditambah lagi kurangnya perhatian orang tua dalam pembinaanagamanya.

Dalam kondisi yang demikian pula adanya pembinaanagama bagi generasi muda tersebut. Karena agama dapatmengendalikan, menyadarkan serta memotivasi ke arah yangpositif. Dari permasalahan tersebut di atas maka bagaimanausaha membina generasi muda melalui pendekatan agama, danapakah agama penting bagi generasi muda?

Page 112: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

106

Agama & Beberapa Aspek Sosial

B. PengertianPembinaan adalah usaha yang dilakukan serta yang terlibat

dalam menanamkan jiwa agama kepada generasi muda.Agama adalah risalah yang disampaikan Tuhan kepada

Nabi sebagai petunjuk bagi manusia dan hukum-hukum yangsempurna untuk manusia, mengatur hidup, hubungan kepadaAllah dan hubungan kepada sesama manusia serta alamsekitarnya.166

Generasi muda adalah orang yang berada dalam usia remajadan awal masa dewasa atau pengertian lebih luas yaknimencakup umur sejak anak dan remaja, mulai dari lahir hinggamencapai kematangan dari segala segi baik jasmani, rohani,sosial, budaya, dan ekonomi.167

C. Usaha Pembinaan Agama Generasi MudaYang sangat mempengaruhi jiwa anak dalam pertumbuhan

dan perkembangannya termasuk di dalamnya agama adalahlingkungan, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah danlingkungan masyarakat. Maka melalui lingkungan inilahpenamaan jiwa agama bisa dilakukan.

1. Lingkungan keluargaDalam lingkungan keluarga ini yang pertama dihadapi

adalah anak, keluarga adalah bagian yang paling dekatdengan anak, sehingga dalam sikap dan kepribadian anaksangat banyak ditentukan dan dipengaruhi oleh suasanahidup di tengah-tengah keluarga. Jadi di sini orang tualahyang berkuasa untuk membentuk, memimpin, merawat danmemelihara anak menjadi dewasa yang dapat berdiri sendiridan memiliki rasa tanggung jawab. Keteladanan orang tua,tindak-tanduknya sesuai dengan ajaran agama sehinggadengan demikian orang tua menjadi model yang menanam-kan ajaran agama.168

166Zakiyah Darajat, Dasar-dasar Agama Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1984, h. 58.167Zakiyah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1970 h. 72.168Ibid., h. 90.

Page 113: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

107

Keyakinan agama anak harus ditumbuhkan sejak kecildengan melalui latihan yang diterimanya dalam lingkungankeluarga, apabila latihan agama itu tidak tumbuh sejak kecil,maka setelah dewasa dalam kehidupan mereka jauh dari jiwaagama.

Kedua orang tua sangat menentukan, apalagi pada masaremajanya yang pada saat itu ada perasaan dan kecenderu-ngan yang kadang-kadang menggelisahkannya, kenyataanyang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari yang berten-tangan dengan nilai dan norma agama, kalau seorang anaktelah tertanam dalam dirinya didikan dan ajaran agama diatidak akan terpengaruh sedikitpun bahkan terseret ke dalamkejahatan tersebut.

Justru itulah penanaman agama di lingkungan keluargaharus dilakukan sejak dini, karena setiap pengalaman yangdilalui sianak dalam hidupnya ikut menjadi bagian dalammembentuk kepribadiannya.

2. Lingkungan SekolahLingkungan kedua adalah lingkungan sekolah dimana

anak mendapatkan pergaulan sesama kawan dan dari guru-gurunya. Di sekolah selain mendapatkan pengalamanintelektual juga tidak kalah pentingnya didikan agama.

Karena sekolah juga besar pengaruhnya bagi pembentu-kan pribadi anak, justru itulah orang tua harus bijaksanamemilihkan bagi anaknya sekolah yang benar-benar sesuaidengan kepentingan hidupnya serta agamanya. Memangdiakui bahwa pendidikan/penanaman agama di sekolahbukan hanya oleh guru agama, tetapi mencakup keseluruhanperangkat yang sangat menunjang situasi keagamaan,keteladanan gurunya, peraturan sekolahnya, bahkan sekarangbanyak sekolah yang menyediakan tempat ibadah (mushalla)di lingkungan sekolahnya, sehingga dengan demikian anakterdorong mencintai agama dan juga terbiasa dengan tingkahlaku sesuai agama.169

169Banjarmasin Post, Jum’at 3 September 1988.

Pembinaan Agama Generasi Muda

Page 114: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

108

Agama & Beberapa Aspek Sosial

3. Lingkungan MasyarakatLingkungan yang turut serta mempengaruhi dalam

pembentukan pribadi anak yaitu lingkungan masyarakatlingkungan hidup dalam arti luas, bergaul dalam kehidupanmasyarakat. Kehidupan lingkungan yang agamis tentu sajadapat menunjang pertumbuhan keagamaan generasi muda,sebaliknya lingkungan masyarakat yang rusak, maka ber-pengaruh buruk pula terhadap generasi muda. Oleh karenaitu para pemimpin masyarakat, yang dikategorikan sebagaitokoh-tokoh informal seperti ketua Rukun Tetangga, KetuaRukun Warga, ustadz, ulama dan sebagainya hendaknya adaketerpaduan dalam mengarahkan generasinya terutamakegiatan-kegiatan keagamaan. Masyarakat yang baik adalahmenggambarkan keadaan keluarga yang baik pula, begitupula sebaliknya. Masyarakat yang rusak moralnya tentuberasal dari keluarga-keluarga yang rusak pula. Individu-individu mencerminkan masyarakat dan masyarakat dicer-minkan oleh individu-individu. Individu akan jadi baik kalaujuga masyarakatnya baik.

Dalam kehidupan masyarakat terdapat adanya istilahsosial kontrol. Joachim Wach menjelaskan bahwa fungsiagama dalam masyarakat yang agamis tidaklah membiarkanadanya keonaran atau ketimpangan atau pelanggaran-pelanggaran norma-norma agama. Agama akan menjadipatokan perbuatan, sehingga tingkah laku seseorangterkendali.170

D. Hal-hal yang Perlu DibinaPatut kiranya kita perhatikan petunjuk al-Qur’an mengenai

pembinaan dan bimbingan kepada anak. Telah dicontohkan olehseorang ahli ahli hikmat ( sebagian ahli tafsir mengatakanLukmanul Hakim adalah seorang Nabi), dalam rangka membinagenerasi muda/anak.

170Joachim Wach, Sociology of Religion, The University of Chicago, Chicago andLondon, 1971, h. 52.

Page 115: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

109

1. Masalah AqidahPenanaman jiwa tauhid kepada Allah. Firman Allah pada

surah Luqman ayat 13 sebagai berikut:

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepadaanaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:“Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukanAllah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah)adalah benar-benar kezaliman yang besar”.171

Perkataan janganlah mempersekutukan Allah (syirik),yakni inilah yang disebut tauhid, aqidah yang merupakanlandasan pokok dalam kehidupan manusia.

Tauhid adalah awal dan akhir seruan Islam, keyakinandan kepercayaan kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa (faithin the unity of God), suatu kepercayaan yang menegaskanbahwa hanya Allahlah yang menciptakan, memberi hukum-hukum, mengatur dan menata alam semesta, maka tidaklahheran kalau persoalan aqidah diletakkan pada urutan pertamadalam rangkaian nasehat kepada anak. Aqidah membentukaqidah akan mempunyai pandangan dan pedoman yang jelas,pegangan erat, tidak kehilangan kompas dalam kondisi dansituasi apapun, baik di waktu lapang dan juga waktu sempit,sebab mereka percaya sepenuhnya bahwa segala sesuatu yangditemui dalam kehidupan ini datangnya dari Yang MahaKuasa.

2. Pendidikan IbadahPada rentetan ayat di atas yang kedua setelah keimanan

tertancap kuat, maka pendidikan ibadah, berbakti kepadasang pencipta (Khalik) Allah swt. (ubudiyah) Firman Allahpada surah Luqman ayat 17 sebagai berikut:

171Proyek Pengadaan Kitab Suci al-Qur’an. Depag. RI. al-Qur’an dan Terjemahnya.1982/1983, h. 654.

Pembinaan Agama Generasi Muda

Page 116: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

110

Agama & Beberapa Aspek Sosial

Artinya: Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia)mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dariperbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadapapa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yangdemikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (olehAllah).172

Seorang anak dibentuk dengan didikan agar melaksana-kan shalat, yang merupakan tiang agama, dengan shalat akanmemancar suatu kehidupan penyerahan dan kepatuhan lahirdan batin. Hal ini tidak hanya pada hubungan vertikal,manusia dengan sesamanya dan lingkungannya. Selain itushalat juga merupakan manifestasi rasa syukur kepada Allahsang pencipta atas segala nikmat, karena tiada ucapan danperbuatan sebagai rasa syukur kecuali mengabdi kepada-Nya.

3. Pendidikan KemasyarakatanPendidikan kemasyarakatan (sosial), sesudah menjadi

tabiat manusia hidup dalam bermasyarakat. Maka tata aturandan tatakrama kehidupan bermasyarakat inipun pentingsekali. Pada ayat di atas “Dan cegahlah mereka dari perbuatanyang mungkar”, ayat ini menjelaskan hendaknya kedua or-ang tua mendidik anak-anaknya, supaya mereka membiasa-kan diri berbuat kebajikan, baik untuk dirinya sendiri,maupun untuk orang lain yakni masyarakat, juga dalam halini supaya menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yangburuk dan merugi, baik terhadap diri sendiri maupun oranglain.

172Ibid., h. 655.

Page 117: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

111

4. Pendidikan MentalTentang pendidikan mental ini juga terkandung pada ayat

di atas “Dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu,sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yangdiwajibkan oleh Allah”.

Sikap sabar dan teguh hati mengarungi gelombanghidup, apalagi di zaman modern ini, kehidupan yang serbakompleks, menghadapi bermacam cobaan dan rintangan,sangat diperlukan suatu sikap hidup, yakni sikap mentaluntuk mencapai sukses dan kemenangan dalam setiapperjuangan. Keteguhan hati dapat membentuk kemauan yangkuat, kemauan untuk mencapai cita-cita yang luhur. Kesa-baran dapat memberikan semangat dan motivasi, mencobadan mencoba lagi. Himpitan penderitaan dan kegagalandatangnya dari Yang Maha Kuasa. Manusia mampu berikhtiardan berusaha, tetapi Tuhanlah yang lebih mengetahuinya.Maka manakala manusia mendapat kesusahan dankegagalan, kesabaran sangat dituntut sekali. Itulah sebabnyaLukmanul Hakim memberikan nasehat kepada anaknyatentang sikap sabar ini sebagai suatu didikan mental.

Sekarang banyak terjadi krisis jiwa, stres yang selalumenggerogoti kehidupan lantaran tidak ada kesabaran,bahkan kadangkala menimbulkan malapetaka dan kerugian,baik pada diri orang yang bersangkutan dan juga bagilingkungan masyarakatnya. Sang anak biasakanlah dengansikap sabar, misalnya manakala ia menginginkan sesuatu,maka dengan bijaksana orang tua kalau tidak dapat menga-bulkannya memberikan pengertian-pengertian. Atau padasuatu saat anak menerima kegagalan, mendapat nilai sekolahyang jelek, atau tidak naik kelas, maka pada keadaan sepertiini peran orang tua sangat yang dibutuhkan memberikanpengertian kesabaran kepada anak.173

173Banjarmasin Post, op.cit.

Pembinaan Agama Generasi Muda

Page 118: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

112

Agama & Beberapa Aspek Sosial

5. Pendidikan AkhlakPendidikan akhlak (budi pekerti) ini juga sangat penting,

sebab dalam pergaulan sehari-hari, tata aturan dan tingkahlaku seseorang sebagai cerminan kepribadiannya. Lebih-lebihyang berkaitan dengan norma agama serta adat dan tingkahlaku yang berlaku dalam suatu masyarakat tertentu. Masya-rakat yang adat istiadatnya dibina dalam tata nilai agama(masyarakat agamis).

Mengenai pendidikan akhlak ini dinyatakan denganfirman Allah surah Luqman ayat 18 sebagai berikut:

Artinya: Dan janganlah kamu memalingkan mukamu darimanusia (karena sombong) dan janganlah kamuberjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguh-nya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombonglagi membanggakan diri.174

Dalam tata pergaulan si anak hendaknya dibiasakanmenghormati kepada orang tua, sanak saudara, serta siapasaja yang ada dalam rumahnya dan lingkungannya yaknitetangganya. Memanggil orang yang lebih tua dengansepantasnya, yakni kakak, bibi, paman dan sebagainya sertabiasakan bersalam-salaman bila berjumpa dan bertemu. Padausia sekolah apabila sang anak ingin berangkat ke sekolahbiasakanlah ia dengan meminta izin atau pamitan kepadaorang tuanya atau siapa saja yang ada di rumahnya ketikaakan pergi, bersalaman dan mencium tangan kedua orangtuanya dan sebagainya.

Demikianlah kebiasaan-kebiasaan yang harus dilakukandan diajarkan oleh orang tua agar anak-anak tidak angkuhdan sombong kelak setelah dewasa. Pokok-pokok inilah yangharus disampaikan oleh kedua Ibu Bapaknya ke dalam jiwa

174Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur’an. Depag. RI, op.cit.,

Page 119: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

113

putera-puteranya semenjak kecil sehingga dewasa-dewasanyasudah terlatih dengan alat dan syarat-syarat yang diperlukandalam menghadapi kehidupan. Akan tetapi yang sangatpenting diperhatikan dalam hal ini adalah contoh ataupraktek-praktek nyata oleh kedua orang tua, tunjukkan dalamperbuatan sehari-hari, tidak mungkin seorang anak mempu-nyai aqidah yang kuat, menjadi orang yang taat dan berbaktikepada Tuhan, menjadi pejuang, menegakkan kebajikan danmemberantas kemerosotan moral, menjadi orang yang tetapteguh dan bangkit (survive), mempunyai moral dan budipekerti yang baik, jika Ibu Bapaknya sendiri tidak melakukanhal-hal demikian dalam kehidupan mereka sendiri.

Senada dengan uraian di atas, karena begitu besarnyatanggung jawab orang tua atau kewajiban orang tua kepadaanaknya maka Abdullah Nashih Ulwan dalam kitabnya“Tarbiyatul Aulad Fil Islam” mengemukakan ada beberapatanggung jawab orang tua yang terpenting yaitu:o Tanggung jawab pendidikan iman.o Tanggung jawab pendidikan akhlak.o Tanggung jawab pendidikan jasmani.o Tanggung jawab pendidikan akal.o Tanggung jawab pendidikan jiwa.o Tanggung jawab pendidikan masyarakat.o Tanggung jawab pendidikan seks.175

E. Pentingnya Agama Bagi Generasi Muda1. Agama Sebagai Pegangan Hidup.

Agama ialah peraturan Allah swt. yang diturunkankepada Rasul-Rasul-Nya berisikan seluruhan dan laranganwajib ditaati oleh umat manusia dan sebagai pedoman sertapegangan dalam hidup agar selamat di dunia dan di akhirat.Agama alat pengendali dalam hidup, petunjuk jalan menujujalan keselamatan.

175Abdul Nashih Ulwan, Tarbiyatul Aulad Fil Islam, Jilid I, Karjayil Mahmudah,Singapore, 1985, h. 156.

Pembinaan Agama Generasi Muda

Page 120: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

114

Agama & Beberapa Aspek Sosial

Agama yang berisikan aturan-aturan yang terdapatdalam al-Qur’an menjadi pedoman dan bersifat universalfaktor yang sangat menentukan sekali dalam kehidupanmanusia, dengan agama akan tercipta kehidupan penuhketenteraman dan kebahagiaan serta akan mendapatkeberuntungan, seperti Firman Allah pada surah al-Baqarahayat 1-5 adalah sebagai berikut:

Artinya: Alif laam miin. Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguanpadanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yangmendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagianrezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. danmereka yang beriman kepada kitab (al-Quran) yangtelah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yangtelah diturunkan sebelummu, serta mereka yakinakan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka Itulah yangtetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, danmerekalah orang-orang yang beruntung.176

Manusia yang menjadikan agama sebagai pedoman da-lam hidupnya niscaya akan selamat karena agama merupakanpetunjuk untuk mencapai kebahagiaan di dalam akhirat jugatidak melupakan kehidupan dunia. Jelasnya antara dunia danakhirat ada keseimbangan seperti yang dinyatakan denganFirman Allah surah al-Qashash ayat 77 sebagai berikut:

176Proyek Pengadaan Kitab Suci al-Qur’an. Depag. RI, op.cit, h. 8-9.

Page 121: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

115

Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Al-lah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan ja-nganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenik-matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada oranglain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepada-mu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukaiorang-orang yang berbuat kerusakan.177

Ayat ini menjelaskan kehidupan yang seimbang antaradunia dan akhirat serta berbuat kebajikan sebanyak mungkindalam hidup beragama, kita sangat dituntut menjalankanajaran agama secara universal menyeluruh. Firman Allahpada surah al-Baqarah ayat 208 adalah sebagai berikut:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turutlangkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itumusuh yang nyata bagimu.178

Agama menganjurkan kepada pemeluknya agar menga-malkan agamanya kapan saja dan dalam kondisi apapunselain itu dengan berpegang teguh/istiqomah dengan kei-manan yang kuat, Allah akan mengangkat derajatnya. Allahberfirman pada surah Allah al-Mujadalah ayat 11 sebagaiberikut:

177Ibid., h. 623.178Ibid., h. 50.

Pembinaan Agama Generasi Muda

Page 122: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

116

Agama & Beberapa Aspek Sosial

Artinya: “….. Allah akan memberi kelapangan untukmu. danapabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka berdi-rilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orangyang beriman di antaramu dan orang-orang yangdiberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Al-lah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.179

2. Agama sebagai Kontrol SosialTuntunan ajaran agama yang bersifat kemasyarakatan,

menyangkut hubungan kepentingan-kepentingan masyarakatitu sendiri. Tuntutan ajaran agama yang menghendaki tercip-tanya saling pengertian sesama anggota masyarakat sehinggaterjadi kehidupan manusia. Pada dasarnya ini merupakanajaran pokok agama Islam bahkan tujuan utama yaitu amarma’ruf nahi munkar sebagaimana yang dijelaskan olehpemikir Islam Abu ‘Ala Al Maududi : “the main objective of theshari’ah is to construct human life on the basis of ma’arufat (vir-tues) and to cleance it of the munkarat (vices)”, tujuan yang utamadari syari’at ialah untuk membangun kehidupan manusia diatas dasar ma’rufat (kebaikan-kebaikan) dan membersihkandari hal-hal yang munkarat (kejahatan-kejahatan).

Amar ma’ruf nahi munkar merupakan kewajiban dantanggung jawab setiap individu dan masyarakat untukmenegakkannya, Syekh Muhammad Abduh mengatakan“menegakkan amar ma’ruf nahi munkar fardhu ‘ain”. Tentangamar ma’ruf nahi munkar Allah swt. menjelaskan denganFirmannya surah Ali ‘Imran ayat 104 sebagai berikut:

179Ibid., h. 910-911.

Page 123: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

117

Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umatyang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepadayang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar;merekalah orang-orang yang beruntung.180

Kemudian Firman Allah lagi surah Ali ‘Imran ayat 110sebagai berikut:

Artinya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkanuntuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, danmencegah dari yang munkar, dan beriman kepadaAllah.181

Demikianlah kalau generasi muda memegang teguhajaran agama dan agama dijadikan sebagai kontrol, makasegala perbuatan terhindar dari kemunkaran.

F. KesimpulanGenerasi muda merupakan sumber daya manusia dalam

proses perkembangannya menuju dewasa sangat ditentukanoleh orang tuanya, pendidikan dan lingkungannya, mereka mestidiberi bimbingan dengan nilai-nilai ajaran agama, penanamanaqidah, giat ibadah, kesabaran, akhlak mulia dan pandai hidupbermasyarakat sehingga tegak masyarakat muslim yang takwakepada Allah swt.

Agama dapat memberikan petunjuk jalan menuju kepadakeselamatan dunia dan akhirat.

180Ibid., h. 93181Ibid.,

Pembinaan Agama Generasi Muda

Page 124: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

118

Agama & Beberapa Aspek Sosial

DAFTAR PUSTAKA

Zakiyah Darajat, Dasar-dasar Agama Islam, Bulan Bintang, Jakarta,1984.

Zakiyah Derajat, Ilmu Jiwa Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1970.

Banjarmasin Post, Jum’at 3 September 1988.Joachim Wach, Sosiology of Religion, The University of Chicago,

Chicago and London, 1971.Proyek Pengadaan Kitab Suci al-Qur’an. Depag. RI. Al-Qur’an

dan Terjemahnya. 1982/1983Abdul Nashih Ulwan, Tarbiyatul Aulad Fil Islam, Jilid I, Karjayil

Mahmudah, Singapore, 1985.Jalaluddin, Drs. Ramayulis, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, Kalam

Mulia, Jakarta, 1987.M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan

Sekolah dan Keluarga, Bulan Bintang, Jakarta, 1978.

Page 125: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

119

BAB XPENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI DALAM MASYARAKAT INDUSTRI

A. PendahuluanAgama secara universal merupakan elemen yang paling

mendasar dalam kehidupan manusia. Agama mampu mem-berikan makna dan tujuan hidup manusia yang memuaskan,sumber etik, moral dan nilai. Agama mampu memberikan corakkehidupan serta memberi kepuasan kehidupan rohani danjasmani, bila betul-betul dihayati, dan diamalkan dengan baik.

Nilai agama diekspresikan dalam kehidupan nyata, dalamperbuatan dan tingkah laku, sehingga agama berfungsi sosial.Agama dapat dipandang sebagai sesuatu yang mewarnai dalamsegala aspek tingkah laku masyarakat. Memang diakui masalahinti agama menyangkut dunia luar (The beyond), hubunganmanusia dengan yang ghaib yakni Tuhan dan sikap terhadap-Nya, juga implikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari (Tho-mas F.O.’Dea, 1985, h. 2). Hubungan timbal balik antara agamasebagai kenyataan batiniah dengan kenyataan sosial yangempirik. Ide dan nilai mempengaruhi perbuatan, sebaliknyakondisi sosial menyebabkan lahir dan perkembangannya ide dannilai. Masyarakat bukan hanya merupakan struktur sosial, tetapijuga proses sosial yang sangat kompleks, hubungan yang sangatunik, saling pengaruh mempengaruhi (Joachim Wach, 1971, 19-27).

Hubungan agama dengan masyarakat adalah hubungantimbal balik, saling mempengaruhi. Perkembangan agama dapatdipengaruhi oleh masyarakat, demikian pula sebaliknya

Page 126: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

120

Agama & Beberapa Aspek Sosial

masyarakat dapat mempengaruhi keberadaan agama dalamdimensi sosialnya (Joachim Wach, 1971, h. 11-12). Dengandemikian agama dapat berkembang dengan baik, denganpenghayatan dan pengalaman yang baik pula tergantung kepadamasyarakat pemeluknya.

Dalam uraian ini penulis ingin mengemukakan bagaimanapetingnya pendidikan agama Islam dalam masyarakat industridengan beberapa sub masalah: apa hakikat pendidikan agamaIslam dan tujuannya?, Bagaimana gambaran masyarakat indus-tri? Dan bagaimana perasaan agama dalam masyarakat industri?

B. Hakikat Pendidikan Agama Islam dan TujuannyaPendidikan agama Islam memiliki sifat global bila dihu-

bungkan dengan Islam sebagai agama yang menyangkut semuaaspek kehidupan, aqidah dan syari’ah, yakni keimanan danhukum-hukum yang mengatur segala tingkah laku yangberdimensi muamalah, pergaulan kehidupan dalam masyarakat(Harun Nasution, 1985, h. 24-34). Pendidikan agama Islam adalahproses aktivitas interaktif antara pendidik dan subjek didikuntuk mencapai tujuan tertentu, dengan cara yang baik dalamkonteks yang positif. Proses pemahaman agama dari orang yangtelah mengetahui ajaran agama dengan baik kepada orang yangbelum memahaminya. Dalam hal ini dituntut pula untuk menga-malkannya dengan baik. Pendidikan merupakan usahamempersiapkan generasi agar hidup dalam kesempurnaan, kuatjasmani dan rohani, cerdas akal dan baik moral, bertakwa kepadaAllah, hidup bahagia (Muhammad Athiyah al-Abrasyi, 1950, h.8).

Pendidikan agama Islam terus diupayakan dan dilaksanakan olehmasyarakat Islam kapan saja dan dimana saja dan bersifat menyeluruhberdasarkan al-Qur’an dan Hadis. Keduanya merupakan pedomandasar dalam agama, perlu dikembangkan dan dilaksanakan dalamkehidupan nyata. Al-Qur’an merupakan petunjuk dalam kehidupanmanusia yang tidak diragukan, petunjuk bagi orang yang bertakwa(al-Qur’an Surah al-Baqarah ayat 2).

Page 127: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

121

Kebenaran al-Qur’an dan Hadis Nabi tidak terbatasi olehruang dan waktu, sangat jauh berbeda dengan kebenaran produkpemikiran manusia yang terbatasi oleh ruang dan waktu dansubjektivitas. Maka oleh sebab itu bagi umat yang mengakuberagam dan beriman konsekuensinya dalam kehidupan selaluberpedoman kepada al-Qur’an dan Hadis.

Al-Qur’an dan Hadis memerlukan usaha pemahaman, makaoleh para ulama dilakukan upaya membuat penafsiran-penafsiran, penjelasan-penjelasan, baik al-Qur’an maupunHadis, agar mudah memahaminya, diajarkan dan diharapkandapat dilaksanakan dalam kehidupan. Disinilah letaknya perluadanya pendidikan agama Islam. Proses memahami ajaran Is-lam yang bersumber al-Qur’an dan Hadis untuk menuju takwakepada Allah swt.

Tujuan utama pendidikan agama Islam adalah mendekatkandiri kepada Allah swt. Dengan suka rela melaksanakan ajaranagama melalui ibadah, baik ibadah yang tercakup dalam rukunIslam seperti shalat, puasa, zakat dan naik haji. Juga dalampengertian ibadah secara umum yakni segala perbuatan baikyang dilakukan karena Allah.

Pendidikan agama Islam merupakan kristalisasi nilai-nilaiyang ingin diwujudkan dalam setiap pribadi muslim, secarakomprehensif, mencakup semua aspek, terintegrasi dalamkepribadian takwa kepada Allah swt.

C. Masyarakat IndustriBerbicara tentang masyarakat industri. Berarti berbicara

mengenai masyarakat modern. Sebab salah satu tanda adanyamodernisasi adalah industrialisasi. Masyarakatnya yang me-ngalami dan bergelimang dalam dunia industri adalahmasyarakat industri. Light dan Keller menyatakan, modernisasisebagai perubahan nilai-nilai, lembaga-lembaga dan pandanganyang memindahkan masyarakat tradisional kearah indus-trialisasi dan urbanisasi (M. Rusli Karim, 1994, h. 23).

Modernisasi merupakan faktor yang sangat berpengaruhdalam kehidupan, baik individual maupun kemasyarakatan.

Pendidikan Agama Islam di dalam Masyarakat Industri

Page 128: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

122

Agama & Beberapa Aspek Sosial

Tidak kurang filosof eksistensialis menyebut era ini sebagaikehancuran kendatipun membuka berbagai kemungkinan baru.T.S.Eliot menyebutnya sebagai makin meningkatnya gaya hidup“barbar”. Pengamat lain seperti Auden menamakannya sebagaiera kecemasan, bahkan bagi para seniman, era ini disebut sebagaiketerasingan baru dan pemenjaraan yang paling menakutkan(M. Rusli Karim, 1994, h. 100).

Industrialisasi memegang peranan penting dalam duniamodern. Industri mengubah gaya hidup dan standar hidup.Industri sangat mementingkan produktivitas. Membanjirnyabarang-barang dari pabrik telah mengubah secara radikallingkungan fisik sebagian besar manusia, mengubah pada caraberkreasi, merombak mode pakaian, bahkan mengubah sifatdasar moralitas. Sesuatu segalanya pragmatis, materialis menjadiukuran segalanya, bahkan pada tatanan kehidupan keluargayang tidak dianggap sakral sebelumnya berubah menjadisesuatu yang tidak memuaskan lagi harus diganti kepadasesuatu yang lebih baru lahir “throw away society”. Masyarakatyang telah ada mesti diganti pada yang lain. Lahir masyarakatbebas, tanpa menghiraukan nilai-nilai, terlebih lagi dengan nilai-nilai agama.

Dengan kata lain industri adalah salah satu faktor pentingyang akan dapat memunculkan problem-problem kemasyara-katan yang sangat kompleks. Schneider menyatakan: industria-lisme sangat tertuju kepada siklus ekonomi dan menimbulkanberbagai masalah sosial, misalnya penerapan otomatisasi akanmengakibatkan adanya pengangguran. Industrialisasi jugamenimbulkan tingkah laku illegal dan tidak etis, orang dalammencapai keinginannya memuaskan hajat materialnya mela-kukannya dengan bermacam cara.

Industrialisasi ditandai sumberdaya kemakmuran ekonomiyang melimpah, rakyat yang terdidik, teknologi canggih danpengetahuan ilmiah. Nilai yang paling diutamakan adalahproduktivitas, rasionalitas dan efisiensi. Teknologi merupakankekuatan yang sangat berpengaruh dan dapat menentukan arahtransformasi di segala aspek kehidupan, termasuk dalammembalikkan kecenderungan sosial. Bahkan dalam jangka

Page 129: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

123

panjang ia bisa merombak struktur masyarakat (M. Rusli Karim,1994, h. 101).

Dengan demikian jelas bahwa pada masyarakat industriperhatian orang terhadap agama semakin berkurang, sehinggaperan agama yang seharusnya mewarnai dalam berbagai segikehidupan kehilangan wibawanya. Agama yang semestinyamenjadi penuntun moral diabaikan begitu saja, diganti dengannilai-nilai lain yang bersifat profan. Agama dijadikan pelarianmenebus kekecewaan sebagai pengganti ketidakmampuandalam bidang kepuasan kehidupan materi.

Melemahnya peran agama sudah menjadi ciri masyarakatindustri. Manusia memiliki kecenderungan hidup selalu menye-nangkan dengan berlimpahnya materi. Berbagai hambatanalamiah dapat diatasi, kesulitan dapat ditanggulangi, bahkanteknologi makin begitu banyak pilihan dalam memenuhiberbagai aspek kehidupan dan kebutuhan manusia.

D. Peranan Agama Dalam Masyarakat IndustriPeranan agama dalam masyarakat industri, dimaksudkan

adalah bagaimana agama memegang peranan dalam mengatasikondisi masyarakat industri.

Salah satu ajaran normatif Islam yang bisa digunakan untukmemahami realitas masyarakat industri modern, didapati dalamal-Qur’an Surah al-Kahfi ayat 103-105 sebagai berikut:

Artinya: Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukankepadamu tentang orang-orang yang paling merugiperbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-siaperbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkanmereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-

Pendidikan Agama Islam di dalam Masyarakat Industri

Page 130: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

124

Agama & Beberapa Aspek Sosial

baiknya. Mereka itu orang-orang yang telah kufurterhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur ter-hadap) perjumpaan dengan Dia, Maka hapuslahamalan-amalan mereka, dan Kami tidak Mengadakansuatu penilaian bagi (amalan) mereka pada harikiamat.

Abdullah Yusuf Ali di dalam tafsirnya The Holy Qur’anmenjelaskan pengertian ayat di atas sebagai berikut:

Perumpamaan yang diceritakan Allah tersebut adalahgambaran jelas tentang sikap bangsa-bangsa maju sekarangterhadap kegunaan moral dan spiritual. Mereka adalah sia-sia hidup di dunia dan mereka tidak peduli sedikitpunterhadap kehidupan akhirat. Inilah peradaban material yangdikembangkan di Barat. Mereka sangat ahli memproduksibarang-barang adalah satu-satunya tujuan hidup dan samasekali tidak memikirkan Tuhan. Inilah salah satu kesom-bongan manusia yang terlalu percaya diri, karena merasabahwa kemampuan yang dimiliki dapat memecahkan segalapersoalan yang dihadapi. Bahkan mereka terlalu optimististerhadap potensi yang dimiliki. Mereka lupa berlindungkepada Tuhan.

Agama adalah peraturan Allah swt. yang diturunkankepada Rasul Muhammad saw. Berisi suruhan dan larangan,wajib ditaati oleh umat manusia dan sebagai pedoman sertapegangan dalam hidup dan kehidupan agar selamat dunia danakhirat. Agama alat pengendali dalam hidup, petunjuk jalanmenuju jalan keselamatan. Faktor yang sangat penting danmenentukan sekali dalam kehidupan manusia adalah agama,karena agama dapat memberikan ketenteraman dan keba-hagiaan. Firman Allah surah al-Baqarah ayat 1-5 sebagai berikut:

Page 131: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

125

Artinya: Alif laam miin. Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguanpadanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yangmendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagianrezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. danmereka yang beriman kepada kitab (al-Quran) yangtelah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yangtelah diturunkan sebelummu, serta mereka yakinakan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka Itulah yangtetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, danmerekalah orang-orang yang beruntung.

Manusia yang menjadikan agama sebagai pedoman dalamhidupnya, tentu akan selamat karena agama merupakanpetunjuk untuk mencapai kebahagiaan di alam akhirat juga tidakmelupakan petunjuk kehidupan dunia ini. Jelasnya antara duniadan akhirat ada keseimbangan, seperti dinyatakan denganfirman Allah surah al-Qashash ayat 77 sebagai berikut:

Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Al-lah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, danjanganlah kamu melupakan bahagianmu dari(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepadaorang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,

Pendidikan Agama Islam di dalam Masyarakat Industri

Page 132: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

126

Agama & Beberapa Aspek Sosial

kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakandi (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukaiorang-orang yang berbuat kerusakan.

Ayat ini menegaskan bahwa kehidupan duniawi juga perludituntut. Tujuan kehidupan adalah mengabdi kepada Allah,memerlukan sarana. Pakaian, tempat, kesehatan, sehat perlumakanan yang bergizi dan sebaginya. Semua ini memerlukanharta benda. Tetapi harta benda hanya sebagai piranti/sarana,bukan tujuan. Ayat di atas jelas menuntut adanya hidup dalamkeseimbangan, untuk kepentingan dunia dan akhirat.

Pada sisi lain juga umat manusia yang beriman dituntutmenjalankan agama dengan baik, secara menyeluruh, sesuaikeyakinan dan perbuatan. Amal dan iman, juga dalam aspekkehidupan. Firman Allah Surah al-Baqarah ayat 208 sebagaiberikut:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turutlangkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itumusuh yang nyata bagimu.

Agama menganjurkan kepada pemeluknya agar mengamal-kan agamanya kapan saja dan dalam kondisi apapun. Selain itudengan tetap berpegang teguh/istiqamah dengan keimanan yangkuat. Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang berimandan berilmu pengetahuan. Termasuk ilmu pengetahuan danaplikasinya dalam teknologi. Penggunaan teknologi tetap padaketentuan-ketentuan Allah. Pernyataan Allah mengangkatderajat orang yang beriman dan berilmu pengetahuan sepertidinyatakan Allah Surah al-Mujadalah ayat 11 sebagai berikut:

Page 133: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

127

Artinya: Allah akan meninggikan orang-orang yang berimandi antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pe-ngetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha menge-tahui apa yang kamu kerjakan.

Ayat di atas menjelaskan memberikan arah bahwa kemak-muran yang dicapai dengan akibat ilmu pengetahuan, lebihmeningkat lagi manakala ditopang dengan keimanan yang kuat.Tidak keliru kiranya dipinjam istilah Albert Eistein” Agamatanpa ilmu pengetahuan lumpuh, ilmu pengetahuan tanpaagama runtuh”.

Ajaran agama juga menuntun kearah kehidupan bermasya-rakat yang harmonis, tercipta saling pengertian sesama anggotamasyarakat sehingga terjadi kehidupan harmonis. Ajarantersebut adalah amar ma’ruf nahi munkar, merupakan tanggungjawab individu dan masyarakat untuk menegakkannya, SyekhMuhammad Abduh menyatakan “menegakkan amar ma’rufnahi munkar hukumnya fardhu ’ain”, merupakan kewajibansetiap individu.

Tentang amar ma’ruf nahi munkar Allah swt. menjelaskandengan firman-Nya surah Ali Imran ayat 104 sebagai berikut:

Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umatyang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepadayang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar,merekalah orang-orang yang beruntung.

Kemudian firman Allah pula Surah Ali Imran ayat 110sebagai berikut:

Pendidikan Agama Islam di dalam Masyarakat Industri

Page 134: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

128

Agama & Beberapa Aspek Sosial

Artinya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkanuntuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, danmencegah dari yang munkar, dan beriman kepadaAllah….

Demikianlah penjelasan Allah, perintah amar ma’ruf nahimunkar, merupakan tuntunan nilai-nilai moral tetap terjagadalam kehidupan masyarakat, ada saling koreksi demi terciptamasyarakat yang harmonis.

Kemudian dalam masyarakat industri ada prinsip efisiensi,sangat menghargai waktu. Dalam Islam sendiri juga menegaskantentang waktu. Harus memperhatikan waktu, kalau tidak akanrugi. Seperti firman Alllah pada Surah al-Ashr ayat 1-3 sebagaiberikut:

Artinya: Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benardalam kerugian, kecuali orang-orang yang berimandan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehatisupaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasehatisupaya menetapi kesabaran.

Dengan demikian prinsip menghargai waktu diajarkandalam agama. Kalau tidak manusia akan rugi. Dalam meman-faatkan waktu selalu dalam keimanan dan perbuatan-perbuatanbaik.

E. KesimpulanAjaran agama yang berdasarkan al-Qur’an dan Hadis, perlu

dikembangkan melalui pendidikan agar dapat dipahami dandiamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Agama sebagai sumbermoral dapat memfilter segala kemungkinan yang dapat merusaktatanan kehidupan manusia, apalagi dalam menghadapi duniamodern yang ditandai adanya industrialisasi. Agama Islam

Page 135: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

129

mengajarkan kepada umatnya bahwa prinsip keimanan selalumenjadi landasan dalam segala tingkah laku manusia. Sesuaitujuan pendidikan Agama Islam adalah ketakwaan kepada Al-lah swt. Maka pada masyarakat industri, pendidikan agamasangat penting.

Pendidikan Agama Islam di dalam Masyarakat Industri

Page 136: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

130

Agama & Beberapa Aspek Sosial

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasyi, Muhammad Athiyah. Ruh al-Tarbiyat wa al-Ta’lim,Dar Ihya al-Kutub al-‘Arabiyah, t.th., 1950.

‘Ali, Abdullah Yusuf, The Holy Qur’an, Text Translation and Com-mentary, Dar al-‘Arabia, 1968.

Departemen Agama R.I. al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta, 1994.Hendropuspito O.C, D. Sosiologi Agama, BPK Gunung Mulia,

Jakarta, 1994.Jamari, H. Agama Dalam Perspektif Sosiologi, CV. Alfabeta,

Bandung, 1993.Karim, M. Rusli. Agama Modernisasi dan Sekularisasi, Tiara Wacana

Yogya, Yogyakarta, 1994.________________. Agama dan Masyarakat Industri Modern, Me-

dia Widya Mandala, Yogyakarta, 1992.Nasution, Harun. Islam Ditinjau dari berbagai Aspeknya, Jilid I,

Bulan Bintang, Jakarta, 19985.O’Dea, Thomas F. The Sociology Of Religion, diterjemahkan oleh

Tim Yasogama dengan judul Sosiologi Agama, CV. Rajawali,Jakarta, 1985.

Wach, Joachim, Sociology Of Religion, The University of ChicagoPress. L.Td., London, 1971.

Page 137: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

131

BAB XIPENINGKATAN TANGGUNG JAWAB

SOSIAL DALAM KEHIDUPANMASYARAKAT MENURUT PERSPEKTIF

ISLAM

A. PendahuluanManusia hidup dalam semesta alam ini diciptakan dengan

berkelompok-kelompok dalam suatu wilayah-wilayah tertentu.Mereka yang berada dan hidup dalam wilayah-wilayah tertentuitulah yang disebut dengan kolektifa sosial atau masyarakat.

Dalam masyarakat, setiap kelompok atau person mempu-nyai orientasi yang berbeda-beda, sementara di pihak lain, padahakikatnya ia tidak mungkin untuk mewujudkan kepentingan-nya tersebut tanpa bantuan orang lain. Hal ini disebabkanketerbatasan manusia itu sendiri. Yakni dimana manusia jugamempunyai kelemahan dan selalu menghadapi godaan. Kondisiinilah yang menyebabkan perlunya kesepakatan sosial, yanglazimnya disebut kultur.

Beranjak dari kesadaran akan hakikat kehidupan manusiasebagaimana tergambar di atas itulah, disadari diperlukannyatatanan nilai yang tidak hanya terbentuk secara alamiah untukmeningkatkan solidaritas, loyalitas dan mempertahankan nilai-nilai humanistik yang berjalan. Melainkan juga dibutuhkansistem nilai formal dan legal serta universal, yang dapat mengikatdan menginteralisir hiterogenitas kepentingan dalam suatumasyarakat yang bersangkutan. Di sinilah peran agama sangatdibutuhkan oleh masyarakat.

Page 138: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

132

Agama & Beberapa Aspek Sosial

B. PembahasanSebelum lebih jauh membicarakan bagaimana pandangan

Islam tentang tanggung jawab sosial, ada baiknya dibicarakanlebih dahulu apa yang dimaksud dengan tanggung jawab sosialtersebut.

Tanggung jawab artinya menanggung, wajib memikulbeban, wajib memenuhi segala akibat yang timbul dari per-buatan, rela mengabdi, berkorban untuk kepentingan pihak lain.Bertanggung jawab artinya berkewajiban menanggung, memikulbeban, memenuhi segala akibat yang timbul dari perbuatan,memiliki kerelaan mengabdi, berkorban untuk kepentinganpihak lain.182

Dari gambaran di atas, tampaknya tanggung jawab cende-rung diartikan sebagai tugas atau sesuatu yang dibebankankepada seseorang oleh kekuatan-kekuatan di luar dirinya.Pandangan semacam itu, menurut Erich Fromm, tidaklah benarbaginya, tanggung jawab adalah suatu tanggapan terhadapkebutuhan-kebutuhan orang lain. Seseorang dikatakan bertang-gung jawab apabila mampu dan bersedia untuk menjawab.183

Dalam pandangan Islam, timbulnya tanggung jawab dalamkehidupan manusia, karena manusia itu hidup bermasyarakatdan hidup dalam lingkungan alam. Manusia sebagai Khalifah(wakil Tuhan) di dunia mendapat tugas menciptakan keseim-bangan, keserasian, keselarasan, keselarasan antara sesamamanusia dan antara manusia dengan lingkungannya. Apabilaterjadi ketimpangan, manusialah yang bertanggung jawab untukmeluruskannya, berdasarkan gambaran itulah, dapat dikatakanbahwa bertanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudahmenjadi bagian dari kehidupan manusia, yakni setiap manusiabegitu ia lahir ke dunia ini telah dibebani tanggung jawab.Apabila ia tidak mau bertanggung jawab. Maka ada pihak lainyang memaksakan tanggung jawab itu.184

182Muhammad Abdul Kadir, Ilmu Budaya Dasar (Jakarta: Fajar Agung, 1992). h.94

183Cheppy Haricahyono, Ilmu Budaya dasar (Surabaya: Usaha Nasional, 1987), h.137.

184Muhammad Abdul Kadir, loc.cit.

Page 139: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

133

Dengan demikian, dalam pandangan Islam, tanggung jawabpada hakikatnya adalah perwujudan dari tanggung jawabpribadi di hadapan Tuhan di hari kemudian. Selanjutnya tang-gung jawab pribadi itu membawa akibat adanya tanggung jawabsosial, karena setiap perbuatan yang bisa dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan adalah sekaligus, dan tidak bisatidak, perbuatan yang bisa dipertanggungjawabkan di hadapansesama manusia.185

Agama Islam merupakan agama universal yang dapatmemberi kasih sayang dan kebahagiaan kepada seluruh alam,bagi setiap manusia yang menjalankan nilai-nilai yangdikandungnya. Segala tujuan yang dikehendaki Islam adalahdemi kepentingan sosial, walaupun juga tidak bisa dilepaskandari dimensi ilahi.186

Tujuan hidup manusia di dunia adalah untuk ibadah kepadaTuhan.187 Artinya semua aspek kehidupan masyarakat harusdiwarnai oleh nilai-nilai yang dikehendaki oleh Islam, yang padaakhirnya juga untuk kepentingan manusia di dunia dan akhirat.

Islam telah menentukan ibadah khusus kepada manusiauntuk dijalankan sebagai tanggung jawab dari hamba kepadatuhannya, yang berimplikasi kepada tanggung jawab sosial,seperti membaca syahadat, shalat, puasa, haji, dan membayarzakat. Demikian pula, Islam telah mengatur kehidupan manusia,baik menyangkut sosial politik, sosial ekonomi dan masalahsosial lainnya, yang harus dilaksanakan oleh umat Islam sebagaitanggung jawab sosial demi kepentingan manusia.

Tanggung jawab personal kepada Tuhan terbingkai dalamrukun Islam. Membaca syahadat adalah sebagai komitmen awalseseorang yang masuk dalam komunitas muslim. Orang yangtelah menyatakan syahadat, menurut Ali Yafie, berarti telahmembebaskan dirinya dari belenggu tirani. Ia terlepas daripengabdian kepada makhluk sesamanya dan kepada yang lebih

185Nurcholish Madjid, Islam Kemodernan dan Keindonesiaan (Bandung: Mizan, 1994),h. 157.

186Abu Zahra, Ushul al-Fiqh (t.tp.: Dar al-Fikr al-Arabi, 1956), h. 364.187Q.S. al-Zariyat: 56.

Peningkatan Tanggung Jawab Sosial dalam Kehidupan Masyarakat Menurut Perspektif...

Page 140: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

134

Agama & Beberapa Aspek Sosial

rendah dari dirinya. Dengan syahadat, berarti muslim menda-patkan derajat yang sama, mempunyai hak dan kewajiban yangsama seperti tolong menolong.188

Karena syahadat, mereka akan dibedakan dengan orang nonmuslim dan memberikan kesadaran personal kepada manusiaakan orang yang di sekitarnya, yang seiman adalah saudaranya,dengan sebab itu, terbentuklah kolektifa sosial yang di dalamnyahitoregen dari segi ras, suku, sub kultur, dan orientasi, namunmereka mempunyai sistem nilai yang dapat mengatur kehidu-pan sesama saudaranya.189

Shalat merupakan kewajiban awal seorang yang menyata-kan diri sebagai anggota kelompok muslim yang dilakukansecara konstan dan kontinu. Batasan shalat sebagai ibadah ialah,dibuka dengan takbir (membuka komunikasi dengan Allah,dimensi vertikal dari hidup) dan diakhiri dengan salam dantaslim (meneguhkan tekad dan komitmen untuk menegakkanperdamaian sesama hidup di kanan kiri, khususnya sesamamanusia, dimensi horizontal).190

Muslim yang melakukan shalat, berarti ia berusaha untukmelakukan ketenteraman diri dan lingkungannya. Sebab shalatmerupakan upaya melakukan pembersihan jiwa dari segalakemauan dan keinginan yang jelek dan dari kotoran-kotoran hatiyang lain. Rasa kesucian yang kuat akan dapat menjadirempenahan bagi gejolak hawa nafsu untuk melanggar nilai-nilai moral, peraturan dan hukum yang berlaku dalam meme-nuhi keinginannya.191

Dengan berhasilnya jiwa, akan berimplikasi kepadakeamanan dan ketenteraman masyarakat. Sebaliknya, orangyang jiwanya kotor akan selalu berusaha melakukan kericuhandi tengah-tengah masyarakat dan selalu melakukan pelanggaran

188Ali Yafie, Studium General dalam rangka Milad Fakultas Ushuluddin IAINAlauddin Ujung Pandang, 24 November 1994.

189Muthada Mutahhari, Masyarakat dan Sejarahnya, Terjemahan M. Hashem(Bandung: Mizan, 1992), h. 15.

190Nurcholish Madjid, op.cit, h. 168.191Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, I (Jakarta: UI Press, 1985),

h. 37.

Page 141: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

135

agama. Dengan melakukan shalat berarti seorang berusahauntuk menghindarkan diri dari perbuatan keji dan munkar.192

Bagi muslim yang akan menunaikan shalat disyaratkanpakaian dan lingkungannya suci dari kotoran atau najis. Dengandemikian orang yang melakukan shalat berarti telah melakukankebersihan lingkungannya dan akan dapat menghindarkanmanusia dari wabah penyakit, dan mengajak manusia menjagaestetika.193 Kebiasaan melakukan shalat akan sangat mengun-tungkan masyarakat dan Negara. Yang pasti tak satupun masya-rakat mempunyai kawasan kotor.

Kewajiban berikutnya yang harus dilakukan oleh muslimdan berimplikasi sosial adalah puasa. Puasa yang wajib dila-kukan oleh umat Islam merupakan bagian dari usaha manusiauntuk melakukan penyucian jiwa dengan berbagai kegiatan yangmengirinya, seperti tarawih, tadarus, dan kegiatan keagamaanlainnya pada bulan puasa. Batasan puasa disamping menahandiri dari makan dan minum, juga menghindarkan diri dari segalapemenuhan kebutuhan biologis dan perbuatan jelek serta ber-kata kotor dan lain-lain. Orang yang melaksanakan puasa berartiia telah melakukan usaha kemanusiaan untuk tidak berbuatkejahatan, menahan hawa nafsu, menahan amarah, keinginanmencela orang, serta perbuatan buruk lainnya.194 Kesemua masa-lah yang harus dihindari oleh orang yang sedang melakukanpuasa adalah masalah sosial, yang dapat membuat tatanan mas-yarakat menjadi masyarakat yang tenang, aman dan tenteram.

Di samping itu, orang yang melakukan puasa berarti ia telahmelakukan penanaman rasa solidaritas sosial. Hal ini mudahuntuk dilacak kebenarannya dimana ibadah puasa selalu disertaidengan anjuran untuk berbuat baik sebanyak-banyaknyaterutama perbuatan baik dalam bentuk tindakan menolongmeringankan beban kaum lemah, fakir miskin.195 Demikian pula

192Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya terj. Adang Affandi(Bandung: Rosda Karya, 1994), h. 79.

193Ibid., h. 87.194Harun Nasution, op.cit., h. 37.195Nurcholish Madjid, Kontekstualisasi Doktrin Islam dalam Sejarah (Jakarta: Yayasan

Paradigma, 1994), h. 418.

Peningkatan Tanggung Jawab Sosial dalam Kehidupan Masyarakat Menurut Perspektif...

Page 142: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

136

Agama & Beberapa Aspek Sosial

pada puasa-puasa lainnya, tetap dikenai usaha menjaga diri dariyang membatalkan puasa, yang tidak bisa dilepaskan dari unsurkemanusiaan.

Hal yang lain tak kalah pentingnya dan bagian pokok dariagama Islam yang harus dilakukan oleh setiap muslim yangmampu adalah zakat. Zakat yang mengandung unsur-unsurtanggung jawab sosial merupakan perwujudan usaha untukmelakukan pembersihan dan penyucian pada diri dan harta yangkita miliki.196

Zakat dalam Islam merupakan perwujudan rasa cinta kasihdan tanggung jawab terhadap kepentingan sosial dengan mem-berikan sebahagian hartanya kepada masyarakat yang lemahperekonomiannya.197 Berbagai jenis zakat yang harus dikeluar-kan oleh umat Islam adalah demi untuk meringankan bebansaudaranya, baik berupa zakat fitrah, zakat tanaman, zakat hartaniaga, zakat harta rikaz, dan zakat penghasilan (profesi), jumlahyang harus dikeluarkan telah ditentukan oleh hukum Islam, baikbagi seorang pengusaha, dokter, eksekutif, dan lain-lainnya.

Bahkan sekarang ulama telah menentukan zakat profesi. Dimana dalam zakat ini dikenakan kepada setiap orang yang mem-punyai penghasilan lebih dari kebutuhannya, seperti dokter,dosen, manajer, kontraktor, dan lain-lain untuk mengeluarkansebagian hartanya. Harta tersebut telah dipotong dengan kebu-tuhan-kebutuhan pokok, kemudian dari sisa-sisa penghasilantersebut harus diserahkan kepada yang berhak menerima zakat.Ketetapan ini menurut Amin Rais sudah sepantasnya, sebabdengan profesinya, seseorang dapat memperolah penghasilandengan mudah. Dia menganalogikan kewajiban mengeluarkanzakat profesi dengan kewajiban mengeluarkan zakat dari hartarikaz, karena keduanya diperoleh dengan mudah.198

Senada dengan pernyataan di atas, Jalaluddin Rahmatmengungkapkan bahwa sepatutnya zakat profesi dikeluarkan20%. Dia menganalogikannya (zakat profesi) dengan zakat

196Q.S. al-Taubat 103.197Harun Nasution, op.cit., h. 37.198Amin Rais, Cakrawala Islam (Bandung: Mizan, 1992), h. 59

Page 143: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

137

ghanimah. Ghanimah menurutnya dalam tinjauan epistemologiadalah harta rampasan perang atau upah dan gaji. Olehkarenanya zakat profesi, termasuk didalamnya, maka harusdikeluarkan 20%.199

Konsep zakat sebagai redistribusi kekayaan dengan menga-lihkan aset materi dari si-kaya kepada yang berhak menerimasebagai pemerataan dan keadilan sosial.200

Kewajiban yang tak kalah pentingnya dalam Islam yangharus dilaksanakan oleh umat Islam yang mampu, baik mampubekal, kesehatan, maupun keamanan adalah ibadah haji. Dimanasetiap muslim mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakankewajiban itu. Ibadah haji juga merupakan usaha menyucikanbatin. Dalam pelaksanaan haji, setiap muslim akan dapatlangsung beribadah di kiblat yang sebenarnya. Haji disampingdiiringi bacaan-bacaan yang merupakan bentuk dialog manusiadengan penciptanya, juga dilatih dengan latihan jasmani dalambentuk pakaian, makanan dan tempat tinggal sederhana. Selamamengerjakan haji perbuatan-perbuatan tidak baik harusditinggalkan dan dijauhi. Didalam haji juga terdapat latihan rasapersaudaraan antara sesama muslim tanpa perbedaan kaya danmiskin, raja dan rakyat biasa, besar dan kecil.201

Dari usaha peningkatan pengalaman rukun Islam tadi, yangmerupakan tanggung jawab individu kepada Tuhannya akanterciptalah individu yang demikian, maka akan terciptalahindividu yang memiliki kesadaran akan tanggung jawab sosial.Dalam kata lain akan terciptalah peningkatan tanggung jawabsosial. Dalam bahasa al-Qur’an dikenal dengan istilah Hablunmin al-nas.

C. PenutupUpaya peningkatan tanggung jawab sosial dalam perspektif

Islam seperti yang diuraikan terdahulu. Bermuara dari tanggung

199Jalaluddin Rahmat, Islam Aktual (Bandung: Mizan, 1994), h. 152.200Masdar F. Mas’udi, “Zakat: Konsep Harta Yang Bersih”, dalam Kontekstualisasi,

op.cit., h. 425.201Harun Nasution, op.cit., h. 38.

Peningkatan Tanggung Jawab Sosial dalam Kehidupan Masyarakat Menurut Perspektif...

Page 144: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

138

Agama & Beberapa Aspek Sosial

jawab pribadi di hadapan Tuhan pada hari pengadilan menda-tang. Usaha pengabdian vertikal pada Tuhan merupakan kewaji-ban setiap hamba untuk melaksanakannya demi kepentinganmanusia itu sendiri, yang juga akan berimplikasi kepada pening-katan tanggung jawab sosial yang jelas akan dipertanyakan dihari kemudian.

Oleh karenanya peningkatan tanggung jawab sosial tersebutharus dilakukan melalui peningkatan tanggung jawab individumuslim untuk melaksanakan kewajiban ibadah individu muslimuntuk melaksanakan kewajiban ibadah mahdhah (murni) yangterbingkai dalam rangka rukun Islam. Sebab bila setiap tanggungjawab ibadah mahdhah kepada Tuhan dilaksanakan secara sadardan penuh perhatian, maka akan menjadikan individu-individumuslim yang tersucikan batinnya sehingga terhindar dari segalaperbuatan-perbuatan yang tercela dan dapat membuatkeresahan masyarakat. Bahkan sebaliknya dapat meningkatkankesejahteraan dan keamanan masyarakat.

Page 145: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

139

DAFTAR PUSTAKA

Abu Zahra, Ushul al-Fiqh. t.tp., Dar al-Fikr al-Arabi, 1956.Ali Yafie, Studium General dalam rangka Milad Fakultas Ushuluddin

IAIN Alauddin Ujung Pandang, 24 November 1994.

Amin Rais, Cakrawala Islam, Bandung, Mizan, 1992.Budhy Munawar Rachman, Kontekstualisasi Doktrin Islam dalam

Sejarah, Yayasan Paramadina, Jakarta, 1994.Cheppy Haricahyono, Ilmu Budaya dasar , Surabaya, Usaha

Nasional, 1987.Harun Nasution, Islam ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, I, Jakarta:

UI Press, 1985.Jalaluddin Rahmat, Islam Aktual, Bandung, Mizan, 1994.Muhammad Abdul Kadir, Ilmu Budaya Dasar, Jakarta, Fajar

Agung, 1992.Muthada Muatahhari, Masyarakat dan Sejarahnya, Terjemahan M.

Hashem, Bandung, Mizan, 1992.Nurcholish Madjid, Islam Kemodernan dan Keindonesiaan,

Bandung, Mizan, 1994._______________, Kontekstualisasi Doktrin Islam dalam Sejarah,

Jakarta, Yayasan Paramadina, 1994.Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, terj. Adang

Affandi Bandung : Rosda Karya, 1994.

Peningkatan Tanggung Jawab Sosial dalam Kehidupan Masyarakat Menurut Perspektif...

Page 146: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

140

Agama & Beberapa Aspek Sosial

Page 147: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

141

Identitas Penulis

Dr. H. Mirhan. AM., M.Ag lahir di Bongkang, Tanjung 7Maret 1956. Pendidikan Dasar dimulai di SDN di Marindi (1967),kemudian melanjutkan ke M.Ts.AIN (1971), dan MAAIN (1974)di Tanjung. Pendidikan Tingginya (S1) ditempuh di FakultasUshuluddin IAIN Antasari Banjarmasin (1982), kemudianmendapat beasiswa melanjutkan studi pada S2 ProgramPascasarjana IAIN Alauddin Makassar (1996), kemudian S3(Doktor) di UIN Alauddin Makassar (2012).

Dr. H. Mirhan. AM., M.Ag memiliki sejumlah karir aka-demik antara lain; sebagai dosen tetap pada Fakultas UshuluddinIAIN Antasari, dan dosen tidak tetap di STAI Al Jami Banjar-masin, dalam karier Administrasi Akademik pernah menjabatsebagai Sekretaris Unit Pelayanan Bahasa, dan pernah diamanah-kan menjadi Ketua jurusan Akidah Filsafat dan juga KetuaJurusan Perbandingan Agama dan Pembantu Dekan bidangkemahasiswaan Fakultas Ushuluddin IAIN Antasari Banjar-masin. Penulis juga aktif dalam organisasi kemasyarakatanseperti pengurus NU di wilayah Kalimantan Selatan beberapaperiode juga sebagai pengurus MUI Propinsi KalimantanSelatan. Selain itu juga penulis diluar kampus pernah menjadianggota PANWAS Pemilu Propinsi Kalimantan Selatankemudian juga menjabat sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum(KPU) Propinsi Kalimantan Selatan. Penulis juga menulissejumlah karya ilmiyah, baik berbentuk makalah, menulis dijurnal maupun buku. Di samping itu juga aktif menjadi peserta

Page 148: Agama Beberapa Aspek Sosial - idr.uin-antasari.ac.ididr.uin-antasari.ac.id/5135/1/Agama & Beberapa Aspek Sosial.pdf · sebagai pedoman dalam semua aspek kehidupan. Kehidupan ber-agama

142

Agama & Beberapa Aspek Sosial

maupun pemateri dalam berbagai kegiatan seminar, regionalmaupun nasional/ internasional. Bersama istri Hj. Ida Sulastri S.Pd I, dikaruniai dua orang puteri dr. Anisa Mukhlisah dan EnnyMujtahidah, ST. Serta telah dikaruniai dua orang cucuMuhammad Habibi Ziyadatullah Al Bana dan Malika FadhilaAl Bana.