Agus Dwijayanti

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas kewarganegaraan

Citation preview

  • 5/26/2018 Agus Dwijayanti

    1/3

    Agus Dwijayanti (11/312903/PA/13601)

    PENGARUH KASUS JAKARTA INTERNATIONAL SCHOOL (JIS) DENGAN

    KETAHANAN NASIONAL

    Kasus pelecehan seksual atas anak laki-laki berumur enam tahun oleh para petugas

    kebersihan di Jakarta International School (JIS) masih menjadi pusat perhatian dan bahkan menjadi

    topik pembahasan utama baik dalam media elektronik maupun media massa hingga saat ini. Sekolah

    TK yang bertaraf internasional ini merupakan sebuah sekolah favorit bagi warga asing dan orang

    kaya di ibukota, maka tak mengherankan apabila dengan adanya kasus ini memicu kemarahan

    masyarakat atas tidak kesesuaian antara biaya pendidikan yang tinggi dengan kualitas keselamatan

    dan kesejahteraan anak yang diberikan.

    Anak pertama korban pelecehan seksual mengaku diserang di toilet sedangkan anak kedua

    mengaku diserang di kelas oleh ke enam pelaku yang merupakan petugas kebersihan di Jakarta

    International School (JIS). Ke enam pelaku yang telah di tangkap oleh pihak kepolisian adalah Agun

    Iskandar, Virgiawan Amin alias Awan, Afrischa Setyani, serta dua pria yakni Syahrial dan Zainal

    Abidin. Salah satu tersangka bernama Azwar tewas bunuh diri di toilet saat menjalani pemeriksaan

    di kantor unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Mapolda Metro Jaya. Azwar tewas setelah

    menenggak cairan pembersih lantai merek Porstex dan pengharum ruang toilet. Pekan lalu

    terungkap bahwa William James Vahey, seorang warga Amerika berumur 64 tahun yang

    digambarkan FBI sebagai tersangka predator anak-anak, pernah mengajar di JIS selama satu

    dekade hingga 2002. Vahey yang merupakan buronan FBI tersebut diisukan melakukan bunuh diri

    bulan lalu dan dimana flashdisk-nya ditemukan banyak gambar anak laki-laki, diduga bahwa Vahey

    pernah melakukan pelecehan di sekolah internasional Jakarta itu.

    Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto menyampaikan, bahwa mereka saling

    membantu melakukan aksinya meyodomi anak laki-laki tersebut. Bahkan sesama mereka juga ada

    hubungan spesial. Sebelum menyodomi korban, para pelaku juga pernah saling menyodomi.

    Komisi Perlindungan Anak Nasional mengatakan bahwa mereka telah menerima sekitar 3.000

    laporan kasus serangan seksual atas anak di bawah umur pada tahun 2013, angka itu naik dua kalilipat dari lima tahun sebelumnya, dengan 30 persen kasus terjadi di lembaga-lembaga pendidikan.

    Anggota komisi tersebut Seto Mulyadi mengatakan angka itu hanyalah puncak gunung es". Dimana

    Banyak kasus yang tidak dilaporkan karena keluarga korban merasa malu, tambah dia. Keluarga

    yang merasa malu tersebut menutup-nutupi kebenaran yang ada, mereka merasa bahwa hal

    tersebut adalah suatu aib yang tidak perlu diungkapkan dan hanya perlu ditutup rapat-rapat.

    Bahkan ketika para penyerang sudah ditangkap, para pembela keselamatan anak mengatakan

    hukuman bagi para pelaku terlalu singkat untuk menciptakan efek jera bagi para pedofil. Hukuman

    maksimal bagi pelaku penyerangan seks atas anak di Indonesia adalah 15 tahun penjara dan denda

    maksimal sekitar Rp 300 juta tapi sebagian besar pelaku biasanya hanya menerima hukuman tiga

    hingga lima tahun penjara. Debat baru yang dipicu kasus yang terjadi di Jakarta telah mendorong

  • 5/26/2018 Agus Dwijayanti

    2/3

    munculnya seruan hukuman yang lebih berat dan para politisi mulai mendiskusikan peningkatan

    masa tahanan bagi para pedofil.

    Kasus pelecehan seksual yang menimpa murid Taman Kanak-Kanak (TK) di Jakarta Internasional

    School (JIS), membuat sebagian masyarakat memberikan kesan negatif kepada sekolah bertaraf

    internasional tersebut. Pasalnya, label internasional tidak menjamin keamanan siswa yang

    menempuh pendidikan disana. Kepala Dewan Pembina Mutiara Indonesia Internasional School

    Bekasi, Jaya Sangkar mengusulkan, sekolah internasional punya prosedur standar yang seragam.

    Sekolah tersebut harus mempunyai Standard Operating Procedures (SOP) yang berorientasi pada

    jaminan keamanan setiap murid dan bertanggung jawab penuh kepada orang tua murid. Ditambah

    proses rekruitmen terhadap guru yang berasal dari luar negeri sangat ketat dapat mencegah

    kejadian dengan kasus serupa di sekolah-sekolah bertaraf Internasional. Oleh karena itu, ia juga

    mengusulkan kepada setiap sekolah memeriksa kesehatan jiwa para pengajar maupun orang yang

    terlibat dalam kegiatan belajar mengajar. Kebudayaan di sejumlah sekolah internasional juga lebih

    menonjolkan kebudayaan luar. Ia pun menyesalkan hal tersebut. Menurutnya, sekolah bertaraf

    internasional harus menanamkan kebudayaan Indonesia kepada siswanya sejak dini. Dengan mata

    pelajaran sesuai kurikulum yang telah ditentukan.

    Pengaruh kasus tersebut terhadap ketahanan nasional adalah dimana pengajar dari luar

    negeri dapat masuk tanpa prosedur yang ketat sehingga kualitas baik pendidikan, pengajaran,

    keamanan, dan kesejahteraan para siswa kurang terjamin. Bukan hanya kualitas akademik yang

    perhitungkan sebagai seorang pengfajar, namun kepribadian serta latar belakangnyta perllu

    diperhitungkan juga. Ditinjau pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat 1 dimana Setiap Warga

    Negara Berhak Mendapatkan Pendidikan sehingga kualitas pengajar perlu diperhatikan, oleh sebab

    itu pemerintah harus ikut serta dan mendampingi jalannya proses pemilahan pengajar dari luar

    negeri yang akan masuk ke Indonesia. Adanya ikut campur pemerintahan dalam proses tersebut

    diharapkan pendidikan yang ada di Indonesia akan lebih maju. Lemahnya ketahanan nasional dilihat

    dari kasus JIS adalah bagaimana buronan FBI bisa menjadi guru disekolah tersebut. Hal ini sangat

    mengagetkan dunia pendidikan Indonesia pasalnya buronan tersebut adalah maniak asusila bertraf

    internasional.

    Selain itu untuk sekolah bertaraf Internasional bukan hanya kebudayaan internasional atrau

    luar negeri yang di utamakan. Namun, kebudayaan Indonesia juga harus di tanamkan sejak dini

    karena hal tersebut merupakan jati diri bangsa yang harus di lestarikan sehingga rasa cinta tanah air

    akan tumbuh. Sehingga kebudayaan kita tidak akan tereliminasi oleh kebudayaan lain. Apabilakebudayaan lain lebih mendominasi maka jati diri indonesia akan lama kelamaan berkurang dan

    akhirnya menghilang. Mengakibatkan penerus bangsa yang selanjutnya tidak akan mengenal apa itu

    Indonesia dan budaya-budaya apa yang ada.

  • 5/26/2018 Agus Dwijayanti

    3/3