10
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak. Parameter kualitas air bersih yang ditetapkan dalam PERMENKES 416/1990 terdiri atas persyaratan fisik, persyaratan kimiawi, persyaratan mikrobiologis. Berikut ini adalah Persyaratan Air Layak Dikonsumsi: 1. Persyaratan Fisik Persyaratan fisik yang harus dipenuhi pada air minum yaitu harus jernih, tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Sementara suhunya sebaiknya sejuk dan tidak panas. Selain itu, air minum tidak menimbulkan endapan. Jika air yang kita konsumsi menyimpang dari hal ini, maka sangat mungkin air telah tercemar. 2. Persyaratan Kimia Dari aspek kimiawi, bahan air minum tidak boleh mengandung partikel terlarut dalam jumlah tinggi serta logam berat (misalnya Hg, Ni, Pb, Zn,dan Ag) ataupun zat beracun seperti senyawa hidrokarbon dan detergen. Ion logam berat dapat mendenaturasi protein, disamping itu logam berat dapat bereaksi dengan gugus fungsi lainnya dalam biomolekul. Karena sebagian akan tertimbun di berbagai organ terutama saluran cerna, hati dan ginjal, maka organ-organ inilah yang terutama dirusak 3. Persyaratan Mikrobiologis Bakteri patogen yang tercantum dalam Kepmenkes yaitu Escherichia Colli, Clostridium Perfringens, Salmonella. Bakteri patogen tersebut dapat membentuk toksin (racun) setelah periode laten yang singkat yaitu beberapa jam. Keberadaan bakteri Coliform (E.Coli tergolong jenis bakteri ini) yang banyak ditemui di kotoran manusia dan hewan menunjukkan kualitas sanitasi yang rendah dalam proses pengadaan air. Makin tinggi tingkat kontaminasi bakteri coliform, makin tinggi pula risiko kehadiran bakteri patogen, seperti bakteri Shigella (penyebab muntaber), S. Typhii

Air Minum Who

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gy

Citation preview

Page 1: Air Minum Who

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan

Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang

dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak. Parameter kualitas air bersih yang

ditetapkan dalam PERMENKES 416/1990 terdiri atas persyaratan fisik, persyaratan kimiawi, persyaratan

mikrobiologis.

Berikut ini adalah Persyaratan Air Layak Dikonsumsi:

1. Persyaratan  Fisik

Persyaratan fisik yang harus dipenuhi pada air minum yaitu harus jernih, tidak berbau, tidak berasa dan tidak

berwarna. Sementara suhunya sebaiknya sejuk dan tidak panas. Selain itu, air minum tidak menimbulkan endapan.

Jika air yang kita konsumsi menyimpang dari hal ini, maka sangat mungkin air telah tercemar.

2. Persyaratan Kimia

Dari aspek kimiawi, bahan air minum tidak boleh mengandung partikel terlarut dalam jumlah tinggi serta logam

berat (misalnya Hg, Ni, Pb, Zn,dan Ag) ataupun zat beracun seperti senyawa hidrokarbon dan detergen. Ion logam

berat dapat mendenaturasi protein, disamping itu logam berat dapat bereaksi dengan gugus fungsi lainnya dalam

biomolekul. Karena sebagian akan tertimbun di berbagai organ terutama saluran cerna, hati dan ginjal, maka organ-

organ inilah yang terutama dirusak

3. Persyaratan Mikrobiologis

Bakteri patogen yang tercantum dalam Kepmenkes yaitu Escherichia Colli, Clostridium Perfringens, Salmonella.

Bakteri patogen tersebut dapat membentuk toksin (racun) setelah periode laten yang singkat yaitu beberapa jam.

Keberadaan bakteri Coliform (E.Coli tergolong jenis bakteri ini) yang banyak ditemui di kotoran manusia dan

hewan menunjukkan kualitas sanitasi yang rendah dalam proses pengadaan air. Makin tinggi tingkat kontaminasi

bakteri coliform, makin tinggi pula risiko kehadiran bakteri patogen, seperti bakteri Shigella (penyebab muntaber),

S. Typhii

Page 2: Air Minum Who

Persyaratan Kualitas Air Minum Berdasarkan WHO

2.1  Persyaratan Kualitas Air

         Sesuai dengan ketentuan badan dunia (WHO) maupun badan setempat

(Departemen Kesehatan) serta ketentuan atau peraturan lain yang berlaku seperti

APHA (American Public Health Association atau Asosiasi Kesehatan Masyarakat AS),

layak tidaknya air untuk kehidupan manusia ditentukan berdasarkan persyaratan

kualitas secara fisik, secara kimia dan secara biologis. 7

1.      Persyaratan kualitas secara fisik

a.       Kekeruhan

         Kekeruhan adalah efek optik yang terjadi jika sinar membentuk material

tersuspensi   di  dalam   air.   Kekeruhan   air    dapat   ditimbulkan   oleh   adanya

bahan - bahan organik dan anorganik seperti lumpur dan buangan, dari permukaan

tertentu yang menyebabkan air sungai menjadi keruh.  Kekeruhan walaupun hanya

sedikit dapat menyebabkan warna yang lebih tua dari warna sesungguhnya. Air yang mengandung kekeruhan tinggi akan mengalami kesulitan bila diproses untuk sumber air bersih.  Kesulitannya antara lain dalam proses penyaringan.  Kalaupun proses penyaringan dapat dilakukan akan memerlukan biaya yang lebih besar dan mungkin pula mahal.  Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa air dengan kekeruhan tinggi akan sulit untuk didisinfeksi, yaitu proses pembunuhan terhadap kandungan mikroba yang tidak diharapkan.  Tingkat kekeruhan dipengaruhi oleh pH air, kekeruhan pada air minum umumnya telah diupayakan sedemikian rupa sehingga air menjadi jernih.  3,7

Kekeruhan pada air dapat dideteksi dengan menggunakan alat turbidimeter dan

untuk melihat macam zat terlarut yang penyebab kekeruhan tersebut digunakan

elektrolyzer.  Dimana tujuan dari deteksi kekeruhan pada air adalah untuk mengetahui

macam partikel penyebab pencemaran air yang di deteksi.  3

b.      Bau

Bau pada air dapat disebabkan karena benda asing yang masuk ke dalam air

seperti bangkai binatang, bahan buangan, ataupun disebabkan karena proses

penguraian senyawa organik oleh bakteri.   Pada peristiwa penguraian senyawa organik

Page 3: Air Minum Who

yang dilakukan oleh bakteri tersebut dihasilkan gas – gas berbau menyengat dan

bahkan ada yang beracun.   Pada peristiwa penguraian zat organik berakibat

meningkatkan penggunaan oksigen terlarut di air (BOD =Biological Oxighen Demand)

oleh bakteri dan mengurangi kuantitas oksigen terlarut (DO =Disvolved Oxigen) di

dalam air.  Senyawa – senyawa organik umumnya tidak stabil dan mudah dioksidasi

secara biologis dan kimia menjadi senyawa stabil atau biasa dikenal dengan istilah

BOD dan COD.  Kebutuhan oksigen biologi (BOD) adalah parameter kualitas air lain

yang penting.  BOD menunjukkan banyaknya oksigen yang digunakan bila bahan

organik dalam suatu volume air tertentu dirombak secara biologis.  Sedangkan

kebutuhan oksigen kimia (COD) merupakan suatu cara untuk menentukan kandungan

bahan organik dalam air buangan dan perairan alami. Dari segi estetika, air yang

berbau, apabila bau busuk seperti bau telur yang membusuk (misalnya oleh H2S)

ataupun air yang berasal secara alami, tidak dikehendaki dan tidak dibenarkan oleh

peraturan yang berlaku.   Pada air minum tidak boleh ada bau yang merugikan

pengguna air.  3,7

Bau pada air minum dapat dideteksi dengan menggunakan hidung.  Tujuan

deteksi bau pada air minum yaitu untuk mengetahui ada bau atau tidaknya bau yang

berasal dari air minum yang disebabkan oleh pencemar.   Apabila air minum memiliki

bau maka dapat dikategorikan sebagai air minum yang tidak memenuhi syarat dan

kurang layak untuk di manfatkan sebagai air minum. 3

c.       Rasa

Rasa yang terdapat di dalam air baku dapat dihasilkan oleh kehadiran organisme

seperti mikroalgae dan bakteri, adanya limbah padat dan limbah cair seperti hasil

buangan dari rumah tangga dan kemungkinan adanya sisa – sisa bahan yang

digunakan untuk disinfeksi misalnya klor.  Timbulnya rasa pada air minum biasanya

berkaitan erat dengan bau pada air tersebut.  Pada air minum, rasa diupayakan agar

menjadi netral dan dapat diterima oleh pengguna air.  3,7

         Rasa pada air minum dapat dideteksi dengan menggunakan indera

penyerap.   Dimana tujuan dari deteksi rasa pada air minum adalah untuk mengetahui

kelainan rasa air dari standar normal yang dimiliki oleh air, yaitu netral.  3

d.      Warna

Warna pada air sebenarnya terdiri dari warna asli dan warna tampak.  Warna

asli  atau true color adalah warna yang hanya disebabkan oleh substansi

terlarut.  Warna yang tampak atauapprent color adalah mencakup warna substansi

yang terlarut berikut zat tersuspensi di dalam air tersebut.  Warna air dapat ditimbulkan

Page 4: Air Minum Who

oleh ion besi, mangan, humus, biota laut, plankton dan limbah industri.  Pada air minum

disyaratkan tidak berwarna sehingga berupa air jernih. 3

Deteksi warna air dapat dilakukan oleh indra penglihatan, deteksi ini akan lebih

akurat jika dilanjutkan dengan deteksi kekeruhan.  Apabila warna air tidak lagi bening,

keruh atau tidak lagi jernih misalnya berwarna kecoklatan, dapat diduga air tersebut

tercemar oleh besi.  Air yang berwarna penyimpang dengan warna aslinya, tidak baik

digunakan sebagai air minum.  Adapun tujuan dari deteksi warna pada air minum ini

adalah  untuk mengetahui warna yang tampak pada air.  3

e.       Temperatur

Kenaikan temperatur atau suhu  didalam badan air, dapat menyebabkan

penurunan kadar oxigen terlarut (DO = Disvolved Oxygen) DO yang terlalu rendah,

dapat menimbulkan bau yang tidak sedap akibat terjadinya degradasi atau penguraian

bahan – bahan organik maupun anorganik di dalam air secara anaerobik.   Selain itu

dengan adanya kadar residu atau sisa yang tinggi di dalam air menyebabkan rasa yang

tidak enak dan dapat mengganggu pencemaran makanan.  7

2.      Persyaratan kualitas secara kimia

Dalam peraturan Menteri Kesehatan R.I. No. 01/Birhukmas/I/1975 tercantum

sebanyak 26 macam unsur standar.  Beberapa unsur – unsur tersebut tidak

dikehendaki kehadirannya pada air minum, oleh karena merupakan zat kimia yang

beracun, dapat merusak perpipaan, ataupun karena sebagai penyebab bau/rasa yang

akan menggangu estetika.  Bahan – bahan tersebut adalah nitrit, sulfida, ammonia, dan

CO2 agresip.  Beberapa unsur – unsur meskipun dapat bersifat racun, masih dapat

ditolerir kehadiannya dalam air minum asalkan tidak melebihi konsentrasi yang

ditetapkan. Unsur/bahan – bahan tersebut adalah phenolik, arsen, selenium, chromium,

cyanida, cadmium, timbal dan air raksa. 

Kualitas atau persyaratan air secara kimia yaitu zat kimia organik dan zat kimia

anorganik. Kedua zat tersebut ditekan volume dan konsentrasinya sampai batas limit

sehingga kalaupun terpaksa masih ada di dalam air tidak membahayakan penggunaan

air minum.  Keberadaan komponen pencemar kimia tersebut di ukur atas tingkat

toksisitasnya terhadap kesehatan manusia.  Karena bahan – bahan kimia itu pada

umumnya mudah larut dalam air, maka tercemarnya air oleh bahan – bahan kimia yang

terlarut khususnya timbal balik perlu dinilai kadarnya untuk mengetahui sejauh mana

bahan – bahan terlarut itu mulai dapat dikatakan membahayakan eksistensi organisme

maupun menggangu bila digunakan untuk suatu keperluan. Bagi air minum khususnya,

Page 5: Air Minum Who

persyaratan chemis yang memiliki hubungan dengan pengaruh toksisitas harus lebih

memperoleh perhatian, karena dampaknya dapat menimbulkan keracunan.

3.      Persyaratan kualitas secara biologis

a.       Bakteri

Bakteri merupakan kelompok mikroorganisme yang penting pada penanganan

air.  Bakteri adalah jasad renik yang sederhana, tidak berwarna, satu sel.  Bakteri

berkembangbiak dengan cara membelah diri, setiap 15 – 30 menit pada lingkungan

yang ideal.  Bakteri dapat bertahan hidup dan berkembangbiak dengan cara

memanfaatkan makanan terlarut dalam air.  Bakteri tersebut berperan dalam

dekomposisi unsur organik dan akan menstabilkan  buangan organik.  Bakteri yang

mendapatkan perhatian di dalam air minum terutama adalah bakteri Escherichia

coli yaitu koliform yang dijadikan indikator dalam penentuan kualitas air minum.3

b.      Virus

Virus adalah berupa makhluk yang bukan organisme sempurna, antara benda

hidup dan tidak hidup, berukuran sangat kecil antara 20 – 100 nm atau sebesar 1/50

kali ukuran bakteri.  Perhatian utama virus pada air minum adalah terhadap kesehatan

masyarakat, karena walaupun hanya 1 virus mampu menginfeksi dan menyebabkan

penyakit.  Virus berada dalam air bersama tinja yang terinfeksi, sehingga menjadi

sumber infeksi.

Page 6: Air Minum Who

Jenis dan Syarat Sarana Penyediaan Air BersihMenurut Depkes RI (1995), salah satu upaya untuk mengetahui kualitas sarana

penyediaan air bersih, diantaranya dengan cara melakukan pengawasan atau

inspeksi terhadap kualitas sumber air. Tujuan inspeksi ini antara lain untuk

mengidentifikasi sumber-sumber yang berpotensi menyebabkan terjadinya

pencemaran. Menurut Depkes RI (2005), berapa sumber air yang menghasilkan

air bersih dan umumnya digunakan masyarakat di Indonesia diantaranya adalah

sumur gali, sumur pompa tangan, perlindungan air hujan, perlindungan mata

air, sistem perpipaan, dan terminal air:

Berikut beberapa syarat penting

berbagai sarana tersebut :

Sumur gali (SGL) 

Beberapa syarat sumur gali, antara lain

1. Lantai sekitar sumur dibuat dengan jarak minimal 1 meter dari dinding

sumur, dengan kemiringan yang cukup untuk memudahkan air mengalir

keluar, dan dibuat kedap air untuk mencegah merembesnya air kotor.

2. Dinding sumur dibuat kedap air, dengan kedalaman minimal 3 meter di

bawah permukaan tanah.

3. Terdapat saluran pembuangan air kotor (SPAL).

Sumur pompa tangan (SPT)

Beberapa syarat pompa tangan yang penting, antara lain :

1. Kedalaman sumur cukup untuk mencapai lapisan tanah yang

mengandung air;

Page 7: Air Minum Who

2. Dinding sumur dibuat yang kuat agar tanah tidak longsor

3. Dinding sumur harus kedap air setinggi 70 sentimeter di atas permukaan

tanah atau permukaan air banjir

4. Lantai sumur dibuat minimal 1 meter dari dinding sumur dengan

ketinggian 20 sentimeter di atas permukaan tanah

5. Saluran pembuangan harus ada untuk mengalirkan air limbah ke bak

peresapan.

Perlindungan air hujan (PAH)

Beberapa syarat perlindungan air hujan (PAH yang penting, antara lain:

Bidang penangkap air harus bersih tidak ada kotoran atau sampah

1. Lokasi jauh dari sumber pencemar

2. Talang / saluran air tidak kotor dan dapat mengalirkan air

3. Dinding penampung air hujan harus kuat dan tidak bocor

4. Bak saringan terbuat dari bahan yang kuat dan rapat nyamuk serta

dilengkapi kerikil, ijuk, dan pasir

5. Pipa peluap dipasang kawat kasa rapat nyamuk dan tidak menghadap ke

atas; (f). Kran air tidak rusak

6. Bak resapan terdapat batu, pasir, dan bersih.

Penting untuk diperhatikan, sebelum digunakan, air hujan harus ditambah

dengan kapur (CaCO3), dengan tujuan untuk mencukupi garam mineral yang

diperlukan tubuh dan untuk mengurangi kandungan CO2 yang terlarut dalam air

hujan (Machfoedz, 2004).

Perlindungan mata air (PMA)

Beberapa syarat perlindungan mata air yang penting, antara lain:

1. Sumber harus dari mata air, bukan dari air permukaan

2. Jarak mata air dengan sumber pencemar minimal 11 meter

3. Atap dan dinding kedap air, di sekeliling bangunan dibuatkan saluran air

dan mengarah keluar bangunan

4. Lubang kontrol pada bak penampungan dipasang tutup dan terbuat dari

bahan yang kuat

Page 8: Air Minum Who

5. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan dengan kemiringan mengarah

pada pipa penguras

6. Terdapat pagar pengaman yang kuat dan tahan lama

7. Terdapat saluran pembuangan air limbah yang kedap air.

Sistem perpipaan (PP)

Beberapa syarat perpipaan yang penting, antara lain:

1. Pemasangan pipa tidak boleh terendam air kotor atau air sungai

2. Bak penampung harus kedap air dan tidak dapat tercemar oleh

kontaminan

3. Bak pengambilan air dari sarana perpipaan harus melalui kran.

4. Pipa distribusi yang dipakai harus terbuat dari bahan yang tidak

mengandung atau melarutkan bahan kimia.

5. Sebelum disalurkan ke konsumen, sumber air utama yang digunakan

harus diolah dulu dengan metode yang tepat

Terminal air (TA)

Beberapa syarat terminal air yang penting, antara lain:

1. Kran pengambilan air setinggi 50 – 70 cm dari lantai

2. Bak penampung air dibuat kedap air, kuat, tidak korosif, dan dilengkapi

lubang pengontrol dan pipa penguras

3. Bak air yang tidak dapat dijangkau langsung oleh mobil tangki, aliran air

dari mobil harus menggunakan pipa yang dilengkapi tutup pengaman

4. Lantai tempat pengambilan air harus kedap air dan kuat

5. Terdapat saluran pembuangan air limbah.