32
Akuntansi Utang dan Piutang Oleh : Icha Fajriana, S.I.A

ak314-132226-645-4

Embed Size (px)

Citation preview

Akuntansi Utang dan Piutang

Akuntansi Utang dan PiutangOleh : Icha Fajriana, S.I.AHutang dan Kewajiban Lain1. Kewajiban Jangka Pendek2. Kewajiban Jangka Panjang3. Kewajiban Lain4. Restrukturisasi Hutang

Kewajiban Jangka PendekAdalah : kewajiban yang diharapkan akan dilunasi dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasional perusahaan mana yang lebih lama (PSAK No. 9 Buku SAK 1994)

Berdasarkan derajat kepastian jumlahnya:a. Hutang yang jumlahnya dapat ditentukan: Hutang dagang, Hutang Wesel, Hutang Jangka panjang yang segera jatuh tempo, HUtang Deviden, HUtang Biaya, HUtang Pajak, Penghasilan diterima dimuka, dan Deposito Pihak Ketigab. HUtang yang Jumlahnya Ditaksirc. Hutang Bersyarat

Hutang Dagang

berasal dari transaksi pembelian barang dan jasa yang diperlukan dalam kegiatan usaha normal.Metode: Metode Brutto Metode Netto

Contoh utang dengan akuntansi komersialTgl 1 des 2012 PT Warna membeli barang dagangan sebesar Rp.40.000.000 secara kredit sesuai perjanjian kedua belah pihak utang tsb berjangka 90 hari dengan bunga 30% p.a ayat jurnal yg disusun:

Saat transaksi pembelian :Pembelian40jutautang dagang40 juta2. Saat penyesuaian akhir Bunga 1 juta bunga terutang1 juta3. Saat pelunasana. Bunga2 jutabunga terutang2juta

b. Utang dagang40 juta bunga terutang 3jutakas dan bank43 juta

Contoh utang dengan jaminanSelama juni 2010 perusahaan telah menjual produknya seharga 600 juta dengan garansi selama 36 bln apabila terjadi perbaikan. Diasumsikan rata2 perbulan 5% dari harga jual untuk perbaikanSaat mencatat timbulnya utang jaminanbiaya utang jaminan30jutautang jaminan yg msh harus dbyr30juta

2. Saat terjadi perbaikanutang jaminan yg msh harus dbyr30 jutakas dan bank30 jutaUtang WeselSurat utang yg disertai dengan dokumen perjanjian yg muncul akibat utang usaha yg tdk dibayar pada jatuh tempo sehingga muncul perjanjian/kesepakatan maupun dikeluarkan utk mendapat pinjaman.Dicatat sebagai nominalnya dan jika ada bunga (diskonto) harus dicatat terpisahcontohPada tgl 5 mei 2008 PT Indah meminjam uang dari bank dengan menyerahkan promes dgn nominal Rp.8.000.000 bunga diskonto 15% dan jangka waktu 12 bulan. Maka pencatatannya:

TanggalKeteranganDebitkredit5 mei 2008Bank wesel dibayar8 juta8 juta31 des 2008Biaya bunga diskonto wesel bayar

Saldo laba biaya bunga800.000

800.000800.000

800.000Pada saat pelunasanWesel bayar bank8 juta8 jutaUtang dividenTerjadi apabila perusahaan melakukan pembagian laba pembayaran.Dipotong PPh 23 bagi pihak pemberi

Contoh :Pada tanggal 15 des 2013 PT. Ampera mengumumkan akan membayar dividen kepada pemegang saham sebesar Rp.15.000.000 maka pencatatannya:Saat pengumuman:Laba ditahan15 jutautang dividen12750PPh 23 terutang 2250

Saat pembayaran dividenUtang dividen12750kas dan bank12750 juta

Saat penyetoran PPh 23PPh 23 terutang2250 jutaKas dan bank2250 juta

Kewajiban jangka panjangMerupakan utang yg jatuh temponya > 1 tahun buku dan sumber pembiayaannya tidak diambil dari aset lancar. Kewajiban jangka panjang meliputi :a. utang obligasib. utang hipoteka. Hutang ObligasiAdl janji tertulis untuk membayar bunga secara periodik dan sejumlah nilai nominal pada tanggal jatuh tempo.

Adanya Agio/Premium dan Disagio/discount

Menurut spesifikasi:obligasi hipotikobligasi dengan jaminan surat berhargaobligasi dengan jaminan pihak ketigaobligasi tanpa jaminanobligasi dengan bunga yang bergantung pada penghasilan penerbitobligasi dengan hak atas labaobligasi konversi

Hutang Obligasi, lanjutan..Menurut pembuktian atas kepemilikan obligasi terdaftar obligasi tanpa registrasi

Menurut cara pelunasan dan tanggal jatuh tempo obligasi dengan satu tanggal jatuh tempo obligasi seri obligasi dengan hak penarikan kembali dengan kurs tertentu sebelum jatuh tempo

Menurut perpajakan, bunga obligasi diatur dalam PP No.16 Th.2009 yaitu:Obligasi adl surat utang negara yg berjangka waktu lebih dari 12 bulanBunga obligasi adl imbalan yg diterima dan/atau diperoleh pemegang obligasi dalam bentuk bunga dan/atau diskontoAtas penghasilan berupa bunga obligasi dikenakan PPh Final, kecuali jika WP dana pensiun dan WP bankBesarnya PPh adl:Bunga dari obligasi dg kupon sebesar:15% bagi WP dalam negeri dan BUT20% atau sesuai dg tarif berdasarkan P3B yg berlaku, bagi WP luar negeri selain BUTDari jumlah bruto bunga sesuai masa kepemilikan obligasiBesarnya PPh lanjutan..Diskonto dari obligasi dg kupon sebesar:15% bagi WP dalam negeri dan BUT20% atau sesuai dg tarif berdasarkan P3B yg berlaku, bagi WP luar negeri selain BUTDari selisih lebih harga jual/ nilai nominal diatas harga perolehan obligasi, tdk temasuk bunga berjalan.

Besarnya PPh lanjutan..Diskonto dari obligasi dg kupon sebesar:15% bagi WP dalam negeri dan BUT20% atau sesuai dg tarif berdasarkan P3B yg berlaku, bagi WP luar negeri selain BUTDari selisih lebih harga jual atau nominal diatas harga perolehan obligasi, danBesarnya PPh lanjutan..Bunga dan/atau Diskonto dari obligasi yg diterima dan/atau diperoleh WP reksadana yg terdaftar pada Bapepam dan Lembaga Keuangan sebesar:0% utk thn 2009 s.d 20105% utk thn 2011 s.d 2013, dan15% utk thn 2014 dst..

Pemotongan PPh dilakukan oleh:Penerbit obligasi/kustodian yg ditunjuk selaku agen pembayaran, atas bunga dan/atau diskonto yg diterima pemegang obligasi dg kupon pada saat jatuh tempo bunga obligasi, dan diskonto yg diterima pemegang obligasi tanpa bunga pd saat jatuh tempoPerusahaan efek, dealer, atau bank selaku pedagang perantara dan/atau pembeli atas bunga dan diskonto yg diterima penjual obligasi pd saat transaksiContoh :Pada 1 okt 2009, PT Ridho menerbitkan pinjaman 12% obligasi dengan nilai nominal Rp.12.000.000 dengan pembayaran bunga setiap tanggal 1 April dan 1oktober, dengan jangka waktu 5 tahun. Pada tanggal penerbitannya PT Fajar membeli obligasi tersebut dgn harga Rp.10.000.000

Jurnal bagi PT Ridho

(mencatat penerbitan dan pemotongan PPh final)

(mencatat penyetoran PPh ke Kas Negara)TanggalKeteranganDebitKredit 1 oktb 2009Kas/bank10.300.000Diskonto Obligasi2.000.000 Utang PPh Ps.4 (2)300.000 Utang Obligasi12.000.000TanggalKeteranganDebitKredit 10 Nov2009Utang PPh Ps.4 ayat (2)300.000 Kas300.000Jika PT Ridho Agio 2 jutaTanggalKeteranganDebitKredit 1 oktb 2009Kas/bank12.250.000 Utang PPh Ps.4 (2)250.000 Utang Obligasi10.000.000 Premium Obligasi2000.000

TanggalKeteranganDebitKredit 31 Des2009Beban bunga360.000 (*) Utang PPh Ps.4 (2)54.000 Utang Bunga(12% x 12jt x 3/12)306.000(mencatat penyesuaian bunga)TanggalKeteranganDebitKredit 31 Des2009Beban bunga100.000Diskonto Obligasi(2jt x 3/60)100.000(mencatat amortisasi diskonto)b. Hutang HipotekTidak memiliki agio dan disagioPinjaman hipotek terutama utk pembelian tanah dan bangunan yg pada umumnya merupakan pinjaman dengan beban bunga tetap dan ditutup pada waktu yg lama.Biaya penutupan hipotek pada umumnya langsung dibebankan pada periode tsb.

3. Restrukturisasi Hutangmencegah penyitaan dan pengaduan kepailitan

4. Kewajiban yang lain hutang yang besarnya bergantung pada hasil usaha piutang dagang yang digadaikanpenjualan piutang wesel endosemen atau wesel bayar sengketa hukum kewajiban sesuai dengan kontrak pembelian aktiva tetap atau pembangunan aktiva tetap berdasarkan kontrak

Piutang (account receivables) Hak perusahaan kepada pihak lain yang akan diterima dalam bentuk kasDikelompokkan dalam :Piutang usahaPiutang di luar usaha/piutang lain

1. Piutang UsahaPiutang usaha timbul karena penjualan barang atau penyerahan jasa secara kredit.Untuk tujuan PPh : saat pencatatan penjualan mengikuti praktek akuntansi komersial.

Untuk tujuan PPn : dapat berbeda dengan akuntansi komersial & PPh. Pengusaha diminta untuk menerbitkan faktur pajak selambatnya 30 hari setelah penyerahan barang dari penjualan (faktur standar) atau bersama-sama pada akhir bulan (faktur gabungan).

Untuk tujuan perpajakan : pembukuan penyisihan untuk potongan tunai & retur penjualan tidak diperkenankan, tetapi memberlakukan metode penghapusan piutang langsung (direct written off).

2. Piutang yang lainMerupakan piutang yang terjadi karenatransaksi di luar aktivitas usaha.Untuk tujuan pajak : ketentuan pasal 18 ayat 4 UU PPh piutang kepada perusahaan afiliasi dikarakteristik sebagai modal.Untuk pembukuan komersial : diakui sebagai piutang afiliasi untuk laporan keuangan fiskal dimasukkan dalam kelompok penyertaan pada perusahaan afiliasi/investasi.

UU PPh No.36/2008 Pembentukan cadangan diperkenan u/ usaha berikut:Usaha bank dan badan usaha lain yang menyalurkan kredit, sewa guna usaha, perusahaan pembiayaan konsumen, dan perusahaan anjak piutangCadangan u/ usaha asuransi termasuk cadangan bantuan sosial yang dibentuk o/ Badan Penyelenggara Jaminan SosialCadangan penjaminan untuk Lembaga Penjamin SimpananCadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambanganCadangan biaya penanaman kembali untuk usaha kehutananCadangan biaya penutupan dan pemeliharaan tempat pembuangan limbah industri untuk usaha pengolahan limbah industri

ContohPT. Abadi menjual barang secara kredit Rp 5,5 jt (sdh trmsuk PPN) pd tgl 10 feb 2009. PT. Abadi telah dikukuhkan sbg PKP pd tgl 15 Maret 2006. Sistem pencatatan persediaan yg digunakan oleh PT. Abadi adalah sistem perpetual, dimana HPP adalah Rp3,5 jt

PembahasanSistem perpetual

Sistem periodik

TglKetDK10-2-09Piutang Usaha PPN Keluaran PenjualanHPP Persediaan5.5jt----3.5jt--0,5jt5jt

3.5jt TglKetDK10-2-09Piutang Usaha PPN Keluaran Penjualan

5.5jt----0,5jt5jt Jika blm dikukuhkan sbg PKPPT. Abadi tidak diperkenankan melakukan pemungutan PPN, PPN Masukan tetap dikenakan, tetapi tidak dapat dikreditkan sehingga PPN Masukannya tidak dibukukan sebagai PPN Masukan, tetapi masuk sebagai harga perolehan barang yang dibeli, shg jurnalnya adalah sbb :

TglKetDK10-feb-09Piutang Usaha PenjualanHPP Persediaan5.000.000---3.500.000------5.000.000---3.500.000