21
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam bidang imunologi kuman atau racun kuman (toksin) disebut sebagai antigen. Secara khusus antigen tersebut merupakan bagian protein kuman atau protein racunnya. Bila antigen untuk pertama kali masuk ke dalam tubuh manusia, maka sebagai reaksinya tubuh akan membentuk zat anti. Bila antigen itu kuman, zat anti yang dibuat tubuh disebut antibodi. Zat anti terhadap racun kuman disebut antioksidan. Berhasil tidaknya tubuh memusnahkan antigen atau kuman itu bergantung pada jumlah zat anti yang dibentuk. Pada umumnya tubuh anak tidak akan mampu melawan antigen yang kat. Antigen yang kuat ialah jenis kuman ganas. Virulen yang baru untuk pertama kali dikenal oleh tubuh. Karena itu anak anda akan menjadi sakit bila terjangkit kuman ganas. Jadi pada dasarnya reaksi pertama tubuh anak untuk membentuk antibodi/antitoksin terhadap antigen, tidaklah terlalu kuat. Tubuh belum mempunyai “pengalaman” untuk mengatasinya. Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan 1

AKALAH IMUNISASI.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fiyffuggiczhzhlasggfgfggfgfgfgfgfgfgggfggffggfgfgffggfgfggfgfgfgfgfgfgfffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffejjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjhghffffffffffffffffhuksgfjgfjsgfsgfgfsgfdgfdfgsdjfgjsgfsjdgfjsdgfhsdgfhiahssahjsjsagdjasgdsjagdjkasgfkahdajabbfjahuuerueguehfhfjdfhjdfhjhfkjhgfegfhdiahdashkhfjfjffagfa

Citation preview

Page 1: AKALAH IMUNISASI.docx

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dalam bidang imunologi kuman atau racun kuman (toksin) disebut

sebagai antigen. Secara khusus antigen tersebut merupakan bagian protein

kuman atau protein racunnya. Bila antigen untuk pertama kali masuk ke dalam

tubuh manusia, maka sebagai reaksinya tubuh akan membentuk zat anti. Bila

antigen itu kuman, zat anti yang dibuat tubuh disebut antibodi. Zat anti terhadap

racun kuman disebut antioksidan. Berhasil tidaknya tubuh memusnahkan

antigen atau kuman itu bergantung pada jumlah zat anti yang dibentuk. Pada

umumnya tubuh anak tidak akan mampu melawan antigen yang kat. Antigen

yang kuat ialah jenis kuman ganas. Virulen yang baru untuk pertama kali dikenal

oleh tubuh. Karena itu anak anda akan menjadi sakit bila terjangkit kuman ganas.

Jadi pada dasarnya reaksi pertama tubuh anak untuk membentuk

antibodi/antitoksin terhadap antigen, tidaklah terlalu kuat. Tubuh belum

mempunyai “pengalaman” untuk mengatasinya. Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-

3 dan berikutnya, tubuh anak sudah pandai membuat zat anti yang cukup tinggi.

Dengan cara reaksi antigen-anibody, tubuh anak dengan kekuatan zat antinya

dapat menghancurkan antigen atau kuman; berarti bahwa anak telah menjadi

kebal (imun) terhadap penyakit tersebut. Dari uraian ini, yang terpenting ialah

bahwa dengan imunisasi, anak anda terhindar dari ancaman penyakit yang ganas

tanpa bantuan pengobatan.

Dengan dasar reaksi antigen antibodi ini tubuh anak memberikan reaksi

perlawanan terhadap benda-benda asing dari luar (kuman, virus, racun, bahan

kimia) yang mungkin akan merusak tubuh. Dengan demikian anak terhindar dari

1

Page 2: AKALAH IMUNISASI.docx

ancaman luar. Akan tetapi, setelah beberapa bulan/tahun, jumlah zat anti dalam

tubuh akan berkurang, sehingga imunitas tubuh pun menurun. Agar tubuh tetap

kebal diperlukan perangsangan kembali oleh antigen, artinya anak terseut harus

mendapat suntikan/imunisasi.

I.2 Rumusan Masalah

a. Apa saja definisi dari imunisasi?

b. Reaksi apa saja yang akan timbul?

c. Apa saja jenis vaksin?

d. Perbedaan imunisasi aktif dan pasif?

e. Penyakit apa saja yang harus dicega dengan vaksin?

f. Bagaimana cara pemberian imunisasi?

g. Apa saja efek samping dari imunisasi?

I.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui apa saja definisi dari imunisasi.

b. Untuk mengetahui reaksiapa saja pada imunisasi.

c. Untuk mengetahui apa saja jenis imunisasi.

d. Untuk mengetahui perbedaan imunisasi akti dan pasif.

2

Page 3: AKALAH IMUNISASI.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Imunisasi adalah memberikan vaksin yang mengandung kuman yang

sudah dilemahkan, caranya bisa diteteskan melalui mulut seperti imunisasi polio

dan bisa juga melalui injeksi. Vaksin yang masuk dalam tubuh bayi itu akan

merangsang tubuh memproduksi antibodi. "Antibodi itu akan melawan bibit

penyakit yang masuk dalam tubuh," ujarnya. Imunisasi merupakan salah satu

usaha memberikan kekebalan bayi dan anak dengan cara vaksin ke dalam tubuh.

Tujuan imunisasi sendiri adalah agar tubuh terlindung dari beberapa penyakit

berbahaya. Jikapun bayi dan anak sakit, dapat menghindarkan dari

perkembangan penyakit yang menyebabkan cacat atau meninggal dunia.

Imunisasi adalah pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit

tertentu.

Vaksin adalah suatu obat yang diberikan untuk membantu mencegah

suatu penyakit. Vaksin membantu tubuh untuk menghasilkan antibodi. Antibodi

ini berfungsi melindungi terhadap penyakit.Vaksin tidak hanya menjaga agar

anak tetap sehat, tetapi juga membantu membasmi penyakit yang serius yang

timbul pada masa kanak-kanak.Vaksin secara umum cukup aman. Keuntungan

perlindungan yang diberikan vaksin jauh lebih besar daripada efek samping yang

mungkin timbul. Dengan adanya vaksin maka banyak penyakit masa kanak-

kanak yang serius, yang sekarang ini sudah jarang ditemukan.

Reaksi antigen-antibodi.Dalam bidang imunologi kuman atau racun

kuman (toksin) disebut sebagai antigen. Secara khusus antigen tersebut

merupakan bagian protein kuman atau protein racunnya. Bila antigen untuk

3

Page 4: AKALAH IMUNISASI.docx

pertama kali masuk ke dalam tubuh manusia, maka sebagai reaksinya tubuh akan

membentuk zat anti. Bila antigen itu kuman, zat anti yang dibuat tubuh disebut

antibodi. Zat anti terhadap racun kuman disebut antioksidan. Berhasil tidaknya

tubuh memusnahkan antigen atau kuman itu bergantung kepada jumlah zat anti

yang dibentuk.

Pada umumnya tubuh anak tidak akan mampu melawan antigen yang

kuat. Antigen yang kuat ialah jenis kuman ganas. Virulen yang baru untuk

pertama kali dikenal oleh tubuh. Karena itu anak anda akan menjadi sakit bila

terjangkit kuman ganas. Jadi pada dasarnya reaksi pertama tubuh anak untuk

membentuk antibodi/antitoksin terhadap antigen, tidaklah terlalu kuat. Tubuh

belum mempunyai “pengalaman” untuk mengatasinya. Tetapi pada reaksi yang

ke-2, ke-3 dan berikutnya, tubuh anak sudah pandai membuat zat anti yang

cukup tinggi. Dengan cara reaksi antigen-anibody, tubuh anak dengan kekuatan

zat antinya dapat menghancurkan antigen atau kuman; berarti bahwa anak telah

menjadi kebal (imun) terhadap penyakit tersebut.

Dari uraian ini, yang terpenting ialah bahwa dengan imunisasi, anak

anda terhindar dari ancaman penyakit yang ganas tanpa bantuan pengobatan.

Dengan dasar reaksi antigen antibodi ini tubuh anak memberikan reaksi

perlawanan terhadap benda-benda asing dari luar (kuman, virus, racun, bahan

kimia) yang mungkin akan merusak tubuh. Dengan demikian anak terhindar dari

ancaman luar. Akan tetapi, setelah beberapa bulan/tahun, jumlah zat anti dalam

tubuh akan berkurang, sehingga imunitas tubuh pun menurun. Agar tubuh tetap

kebal diperlukan perangsangan kembali oleh antigen, artinya anak terseut harus

mendapat suntikan/imunisasi ulangan.

4

Page 5: AKALAH IMUNISASI.docx

Sebagai ringkasan mengenai pengertian dasar Imunologi ialah :

1. Bila ada antigen (kuman, bakteri, virus, parasit, racun kuman) memasuki tubuh,

maka tubuh akan berusaha untuk menolaknya. Tubuh membuat zat anti yang

berupa antibodi atau antitoksin.

2. Reaksi tubuh pertama kali terhadap antigen, berlangsung lambat dan lemah,

sehingga tidak cukup banyak antibodi terbentuk.

3. Pada reaksi atau respons yang kedua, ketiga dan seterusnya tubuh sudah lebih

mengenal jenis antigen tersebut. Tubuh sudah lebih pandai membuat zat anti,

sehingga dalam waktu yang lebih singkat akan dibentuk zat anti cukup banyak.

4. Setelah beberapa waktu, jumlah zat anti dalam tubuh akan berkurang. Untuk

mempertahankan agar tubuh tetap kebal, perlu diberikan antigen/

suntikan/imunisasi ulang. Ini merupakan rangsangan bagi tubuh untuk membuat

zat anti kembali.

Di manakah zat anti tersebut dibentuk tubuhyaitu pada tempat-tempat

yang strategis terdapat alat tubuh yang dapat memproduksi zat anti. Tempat itu

adalah hati, limpa , kelenjar timus dan kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening

misalnya, tersebar luas di seluruh jaringan tubuh, seperti di sekitar rongga hidung

dan mulut, leher, ketiak, selangkangan, rongga perut. “Amandel” atau tonil

merupakan kelenjar getah bening yang terdapat pada rongga mulut sebelah dalam.

Berbagai alat tubuh yang disebutkan tadi merupakan pusat jaringan terbentuknya

kekebalan pada manusia. Kerusakan pada alat ini akan menyebabkan seringnya

anak terserang berbagai jenis infeksi: lazimnya dikatakan “daya tahan tubuh anak

merendah”.

Ada beberapa jenis penyakit yang dianggap berbahaya bagi anak,dapat

dilakukan dengan pemberian imunisasi. Diantara penyakit berbahaya tersebut

5

Page 6: AKALAH IMUNISASI.docx

termasuk penyakit cacar, tbc, difteri, tetanus, batuk rejan, poliomielitis, kolera, tifus,

para tifus campak, hepatitis B dan demam kuning terhadap penyakit tersebut telah

dapat dibuat vaksinnya dalam jumlah besar, sehingga harganya terjangkau oleh

masyarakat luas. Di negara yang sudah berkembang beberapa vaksin khusus telah

pula diproduksi, misalnya terhadap penyakit radang otak, penyakit gondok, campak

Jerman (rubela) dan sebagainya. Bahkan beberapa vaksin yang sangat khusus dapat

pula dibuat, tetapi harganya akan sangat mahal karena penggunaan yang terbatas.

Untuk kepentingan masyarakat luas, di beberapa negara sedang dijajagi

kemungkinan pembuatan vaksin berbahaya dan merugikan, misalnya vaksin

terhadap malaria dan demam berdarah. Karena penyakit tersebut di atas sangat

berbahaya, pemberian imunisasi dengan cara penyuntikan kuman/antigen murni

akan menyebabkan anak anda benar-benar menjadi sakit. Maka untuk itu

diperlukan pembuatan suatu jenis vaksin dari kuman yang telah dilemahkan atau

dimatikan terlebih dahulu, sehingga tidak membahayakan dan tidak akan

menimbulkan penyakit. Bahkan sebaliknya, kuman penyakit yang sudah dilemahkan

itu merupakan rangsangan bagi tubuh anak untuk membuat zat anti terhadap

penyakit tersebut. Akibat suntikan imunisasi dengan jenis kuman tersebut reaksi

tubuh anak pun hanya berupa demam ringan yang biasanya berlangsung selama 1-2

hari.

Pada dasarnya ada 2 jenis imunisasi :

a. Imunisasi pasif ini adalah “Immunoglobulin” jenis imunisasi ini dapat mencegah

penyakitcampak (measles pada anak-anak).

b. Imunisasi aktif Imunisasi yang diberikan pada anak adalah :

BCG, untuk mencegah penyakit TBC

DPT, untuk mencegah penyakit-penyakit diptheri, pertusis dan tetanus

6

Page 7: AKALAH IMUNISASI.docx

Polio, untuk mencegah penyakit poliomilitis

Campak, untuk mencegah penyakit campak (measles)

Hepatitis B, untuk mencegah penyakit hepatitis B.

Perbedaan yang penting antara jenis imunisasi aktif dan imunisasi pasif ialah:

a. Untuk memperoleh kekebalan yang cukup, jumlah zat anti dalam tubuh harus

meningkat; pada imunisasi aktif diperlukan waktu yang agak lebih lama untuk

membuat zat anti itu dibandingkan dengan imunisasi pasif.

b. Kekebalan yang terdapat pada imunisasi aktif bertahan lama (bertahun-tahun),

sedangkan pada imunisasi pasif hanya berlangsung untuk 1 – 2 bulan.

c. Imunisasi aktif, tubuh anak sendiri membuat zat anti yang akan bertahan selama

bertahun-tahun.

d. Imunisasi pasif: tubuh anak tidak membuat sendiri zat anti. Si anak mendapatnya

dari luar tubuh dengan cara penyuntikan bahan/serum yang telah mengandung

zat anti.

e. Kekebalan yang diperoleh dengan imunisasi pasif tidak berlangsung lama.

Kadang-kadang imunisasi aktif dan pasif diberikan dalam waktu yang bersamaan,

misalnya pada penyakit tetanus. Bila seorang anak terluka dan diduga akan

terinfeksi kuman tetanus, maka ia memerlukan pertolongan sementara yang

harus cepat dilakukan. Saat itu belum pernah mendapat imunisasi tetanus,

karena itu ia diberi imunisasi pasif dengan penyuntikan serum anti tetanus.

Untuk memperoleh kekebalan yang langgeng, saat itu juga sebaiknya mulai

diberikan imunisasi aktif berupa penyuntikan toksoid tetanus. Kekebalan pasif

yang diperoleh dengan penyuntikan serum anti tetanus hanya berlangsung

selama 1 – 2 bulan.

7

Page 8: AKALAH IMUNISASI.docx

Secara alamiah imunisasi aktif mungkin terjadi, sehingga tanpa disadari

sebenarnya tubuh si anak telah menjadi kebal. Keadaan demikian pada umumnya

hanya terjadi pada penyakit yang tergolong ringan, tetapi jarang sekali pada

penyakit yang berat. Misalnya penyakit tifus, yang pada anak tidak tergolong

penyakit berat. Tanpa disadari seorang anak dapat menjadi kebal terhadap penyakit

tifus secara alamiah. Mungkin ia telah mendapat kuman tifus tersebut dalam jumlah

yang sangat sedikit, misalnya dari makanan yang kurang bersih, jajan dan

sebagainya. Akan tetapi kekebalan yang diperoleh secara alamiah ini sukar

diramalkan, karena seandainya jumlah kuman tifus yang masuk dalam tubuh itu

cukup banyak, maka penting pula untuk diperhatikan bahwa jaminan imunisasi

terhadap tertundanya anjak dari suatu penyakit, tidaklah mutlak 100%. Dengan

demikian mungkin saja anak anda terjangkit difteria, meskipun ia telah mendapat

imunisasi difteria. Akan tetapi penyakit difteria yang diderita oleh anak anda yang

telah mendapat imunisasi akan berlangsung sangat ringan dan tidak membahayakan

jiwanya. Namun demikian tetap dianjurkan: “Meskipun bayi/anak anda telah

mendapat imunisasi, hindarkanlah ia dari hubungan dengan anak lain yang sedang

sakit”.

Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi :

a. TBC Untuk mencegah timbulnya tuberkolosis (TBC) dapat dilakukan imunisasi

BCG. Imunisasi BCGadalah singkatan dari Basillus Calmatto Guenin. Nama ini

diambil dari nama penemu kumanyaitu Calmotto dan Guenin yang digunakan

tersebut sejak tahun 1920 dibiakkan sampai 230 kaliselama 13 tahunDi Negara

yang telah maju, imunisasi BCG diberikan kepada mereka yang mempunyai

resikokontak dengan penderita TBC dan uji tuberkulinya masih negative,

misalnya dokter, mahasiswakedokteran, dan perawat. Uji tuberculin adalah suatu

8

Page 9: AKALAH IMUNISASI.docx

tes (uji) untuk mengetahui apakahseseorang telah memiliki zat anti terhadap

penyakit TBC atau belum.Di Indonesia pemberian imunisasi BCG tidak hanya

terbatas pada mereka yang memiliki resikotinggi mengingat tingginya

kemungkinan infeksi kuman TBC. Imunisasi BCG diberikan padasemua bayi baru

lahir sampai usia kurang dari dua bulan.Penyuntikan biasanya dilakukandibagian

atas lengan kanan (region deltoid) dengan dosis 0,05 ml reaksi yang mungkin

timbulsetelah penyuntikan adalah :Kemerah-merahan disekitar suntikan, dapat

timbul luka yang lama sembuh di daerah suntikan,dan terjadi pembengkakan di

kelenjar sekitar daerah suntikan (biasanya di daerah ketiak).Bila terjadi hal

tersebut di atas yang penting adalah menjaga kebersihan terutama daerah

sekitar luka dan segera bawa ke dokter.

b. Difteri, Pertusis dan Tetanus. Penderita difteri, pertusis, dan tetanus ini bila tidak

segera mendapat pertolongan yang memadaimaka berakibat fatal. Imunisasi DPT

dimaksudkan untuk mencegah ketiga penyakit tersebut diatas. Imunisasi dasar

diberikan tiga kali, pertama kali bersama dengan BCG dan polio, kemudian

berturut-turut dua kali dengan jarak masing-masing 4 minggu (1 bulan).

Imunisasi ulangan dapatdilakukan 1 tahun setelah imunisasi ketiga dan pada saat

usia masuk sekolah dasar (5-6 tahun).Imunisasi selanjutnya dianjurkan tiap lima

tahun dengan imunisasi DT (tanpa pertusis).

c. Poliomyelitis. Penderita poliomyelitis apabila terhindar dari kematian banyak

yang menderita kecacatansehingga imunisasi sebagai usaha pencegahan sangat

dianjurkan.Imunisasi polio di Indonesia dilakukan dengan cara meneteskan

vaksin sabin sebanyak 2 tetes dimulut. Pertama kali diberikan bersama BCG dan

DPT pertama pada usia dua bulan. Kemudiandiulang dengan jarak 4 minggu

sebanyak 4 kali. Imunisasi ulangan dilakukan satu tahun, setelahimunisasi dasar

9

Page 10: AKALAH IMUNISASI.docx

ke-4 dan saat masuk SD (6-7 tahun). Imunisasi tambahan dapat diberikan

apabilaada resiko kontak dengan virus ganas.

d. Hepatitis B.Pencegahan dapat dilakukan dengan cara vaksin hepatitis B yang

dipakai untuk program pemerintah di Indonesia adalah vaksin buatan Korean

Green Cross yang dibuat dari plasmadarah penderita hepatitis B. Adapula vaksin

yang dibuat secara sintetis. Vaksin ini dibuat dari selragi, misalnya H-B Vak II

yang dikembangkan oleh MSD (Merck Sharp dan Dohme). Adapuncara

pemakaiannya (vaksin dari Koerean Green Cross) sebagai berikut :

Imunisasi dasar dilakukan tiga kali. Dua kali pertama untuk merangsang

tubuhmenghasilkan zat anti dan yang ketiga untuk meningkatkan jumlah zat

anti yang sudahada

Jadwal imunisasi yang dianjurkan adalah untuk bayi baru lahir (0 – 11 bulan)

dengan satukali suntikan dosis 0,5 ml satu bulan kemudian mendapat satu kali

lagi. Setelah itu,imunisasi ketiga diberikan pada saat bayi berusia 6 bulan,

mengenai waktu pemberiansuntikan yang ketiga ada beberapa pendapat.

Untuk pelaksanaan program diberikan 1 bulan setelah suntikan kedua. Hal ini

semata-mata untuk kemudahan dalam pelaksanaan,tetapi kekebalan yang

didapat tidaklah berbeda. Imunisasi hepatitis B ulangan dilakukansetiap 5

tahun sekali.

e. Campak. Pencegahan penyakit campak dapat dilakukan melalui imunisasi.

Imunisasi campak dilakukanketika bayi berumur sekitar 9 bulan. Imunisasi

campak hanya dilakukan satu kali dankekebalannya bisa berlangsung seumur

hidup.

Efek samping dan penatalaksanaan imunisasi DPT adalah sebagai berikut:

1. Demam ringan berikan kompres dan anti piretik.

10

Page 11: AKALAH IMUNISASI.docx

2. Rasa sakit di daerah suntikan (1-2) hari kapan perlu berikan analgetik.

3. Jarang demam tinggi atau kejang, kejang positif, berikan anti convulsan.

4. PolioEfek samping imunisasi polio seperti sangat jarang, bila terjadi kelumpuhan

ekstremitas segera konsul, diare, dehidrasi (tergantung derajat diare, biasanya

hanyadiare ringan),hepatitis B Tidak ada efek sampingnya.

5. Campak,efek samping dan penatalaksanaan imunisasi campak adalah sebagai

berikut :Demam ringan berikan kompres dan obat antipiretik,nampak sedikit

bercak merah pada pipi dan bawah telinga pada hari 7-8 setelah penyuntikan

tidak berbahaya lakukan observasi.

11

Page 12: AKALAH IMUNISASI.docx

BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

1. Imunisasi adalah pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit

tertentu.

2. Vaksin adalah suatu obat yang diberikan untuk membantu mencegah suatu

penyakit. Vaksin membantu tubuh untuk menghasilkan antibodi. Antibodi

ini berfungsi melindungi terhadap penyakit.Vaksin tidak hanya menjaga

agar anak tetap sehat, tetapi juga membantu membasmi penyakit yang

serius yang timbul pada masa kanak-kanak. Vaksin secara umum cukup

aman. Keuntungan perlindungan yang diberikan vaksin jauh lebih besar

daripada efek samping yang mungkin timbul. Dengan adanya vaksin maka

banyak penyakit masa kanak-kanak yang serius, yang sekarang ini sudah

jarang ditemukan. Jadi pada dasarnya reaksi pertama tubuh anak untuk

membentuk antibodi/antitoksin terhadap antigen, tidaklah terlalu kuat.

Tubuh belum mempunyai “pengalaman” untuk mengatasinya. Tetapi pada

reaksi yang ke-2, ke-3 dan berikutnya, tubuh anak sudah pandai membuat

zat anti yang cukup tinggi. Dengan cara reaksi antigen-anibody, tubuh anak

dengan kekuatan zat antinya dapat menghancurkan antigen atau kuman;

berarti bahwa anak telah menjadi kebal (imun) terhadap penyakit tersebut.

3. Dari uraian ini, yang terpenting ialah bahwa dengan imunisasi, anak anda

terhindar dari ancaman penyakit yang ganas tanpa bantuan pengobatan

III.2 Saran

12

Page 13: AKALAH IMUNISASI.docx

DAFTAR PUSTAKA

1. Hidayat, A.Aziz Alimul.2008.Pengantar ilmu Kesehatan anak untuk

pendidikan kebidanan. Jakarta : Salemba Medika

2. Hinchliff, Sue. 1999. Kamus Keperawatan. Jakarta : EGC

3. Schwartz, M.William. 2004. Clinical Handbook of Pediatrics. Jakarta : EGC

4. Supartini.Yupi. 2004. Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta :EGC

5. Umar, 2006. Imunisasi Mengapa Perlu ?.Jakarta : PT. Kompas Media

Nusantara

6. Wahab,samik. 2000. Ilmu kesehatan anak vol. 2. Jakarta : EGC

13

Page 14: AKALAH IMUNISASI.docx

TUGAS MATA KULIAH IMUNOLOGI

SEMESTER AKHIR 2014/2015

FITRIANI

12.01.093

SEKOLAH TINNGGI ILMU FARMASI

MAKASSAR

2014

14