Upload
destbn
View
162
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
AKHLAK
Rinal Sahputra
AQIDAH
ISLAM
AKHLAQSYARIAH
TRILOGI AJARAN ISLAM
AKHLAK
AKHLAK
Kata akhlaq merupakan jamak dari katakhuluq, berarti budi pekerti atau tabiat
Gerak jiwa yang mendorong ke arahmelakukan perbuatan dengan tidak melibatkan pikiran (Ibn Maskawaih)
Suatu sifat yang tetap pada jiwa yg daripadanya timbul perbuatan dgn mudahdgn tidak membutuhkan pikiran(Gazali)
Ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk dan menerangkan apa yang seha-rusnya dituju oleh perbuatan manusia
Akidah, Syariah, dan Akhlak merupakankesatuan yang integral dalam kepriba-dian seorang Muslim-Mukmin
AKHLAK DALAM HADITS
• Kata akhlak banyak ditemukan dalam hadis-hadis Nabi dan salah satunya yang paling populer adalah “Inna ma buisthu- li utammima makarim al-akhlak” artinya “aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.
• Akhlak atau kelakuan manusia itu sangat beragam (inna sa’yakum la syatta, al-lail,92:4) ditinjau dari berbagai sudut, antara lain terkait dengan baik dan buruk serta dari obyeknya, yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan
BAIK DAN BURUK
• Secara nyata terlihat dan sekaligus kita akui bahwa terdapat manusia yg berkelakuan baik, dan juga sebaliknya. Berarti manusia memiliki kedua potensi tersebut. Banyak ayat mengurai hal hakekat ini antra lain: “ wa hadainaahu an-najdain, al-balad,90:10 (maka kami telah memberi petunjuk dua jalan mendaki) .
• Wanafsin wa maa sawwaaha, fa al hamahaa fujuurohaa wa taqwaaha, (dan demi jiwa serta penyempurnaan ciptaannya, maka Allah mengilhami manusia kedurhakaan dan ketaqwaan, asy-syam 91:7-8)
ISYARAH AL-QUR’AN
• Meski manusia memiliki kedua potensi (baik dan buruk) namun isyarah al-qur’an menyebutkan bahwa kabajikan lebih dahulu menghiasi diri manusia daripada keburukan dan bahwa manusia cenderung pada kebajikan.
• Dalam surat Thaha ayat 121 tentang kedurhakaan Adam yang terjadi setelah digoda Iblis, yang menunjukkan bahwa Adam sebelum digoda tidak durhaka (tidak melakukan sesuatu yang buruk). Ia memang pernah tersesat, namun kemudian Ia bertobat kembali pada kesucian.
ISYARAH HADIS NABI
• Kecenderungan manusia kepada kebaikan atau pandangan tentang kesucian manu sia sejak lahir diungkapkan pula oleh hadis -hadis Nabi: kullu mauluudin yuuladu ala al-fitrah, fa abawaahu yuhawwida nihi au yunassira nihi au yumajjisa nihi (setiap anak dilahirkan dlm keadaan suci, hanya saja kedua orang tuanyalah yang menjadi kan dia yahudi, nasrani dan majusi).
• Ketika menafsiri ayat: lahaa ma kasabat wa alaihaa maktasabat, dalam ayat diatas perbuatan buruk manusia disebut dengan “iktasabat” sedang perbuatan baiknya disebut dengan “kasabat”. Ini menandakan bahwa fitrah manusia pada dasarnya cenderung pada kebaikan, sehingga dapat melakukan kebaikan dengan mudah, berbeda dengan keburukan yang harus dilakukan dengan susah payah dan keterpaksaan.
PERTANGGUNGJAWABAN
• Manusia bebas memilih dua jalan, tapi Ia bertanggung jawab atas perbuatannya, tidak boleh membebankan kepada orang lain untuk memikul dosanya.
• Tanggung jawab tersebut baru dituntut apabila memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti pengetahuan, kemampuan dan kesadaran: wama kunna mu’adzibii na hatta nab’atha rasula (kami tidak akan menyiksa sebelum kami mengutus seorang rasul, al-Isra’ :15).
• La yukallifu Allaha nafsan illa wus’ahaa (Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya).
• Dua kaidah berkait dengan tanggung jawab: manusia tidak dimintai pertanggungjawaban apa yang tidak diketahui atau tidak mampu dilakukan.
• Manusia tidak dituntut mempertanggungjawabkan apa yang tidak dilakukannya, sekalipun hal tersebut diketahuinya.
TOLOK UKUR KELAKUAN BAIK
• Tolak ukur mesti merujuk pada ketentuan Tuhan. Apa yang dinilai baik Allah pasti baik dalam esensinya, demikian sebaliknya disisi lain Allah selalu memperagakan kebaikan bahkan Dia memiliki segala sifat terpuji; Allahu la ilaha illa hua lahu al-asma’ul husna, ( Dialah Allah, tiada Tuhan selain Dia, Dia mempunyai sifat-sifat terpuji),Thaha (20:8).
• Rasulullah memerintah ummatnya meneladani Allah dalam sumua sifat-sifat-Nya, Tukhalliqu bi akhlakil Allah (berakhlaklah dengan akhlak Allah)
AKHLAK DALAM AJARAN AGAMA
• Akhlak tidak dapat disamakan dengan etika. Eitika dibatasi pada sopan santun antar sesama manusia dan berkait dengan tingkah-laku lahiriyah, akhlak lebih luas maknanya dari itu, menyangkut juga sikap batin maupun pikiran, dimulai akhlak terhadap Allah, hingga kepada sesama makhluk (manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan benda tak bernyawa).
SASARAN AKHLAK ISLAMIYAH
• Akhlak terhadap Allah bertitik tolak dari pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan melainkan Allah yang memiliki sifat-sifat terpuji dan agung yang manusia tak mampu menjangkau hakikatnya.
• Akhlak terhadap sesama manusia, petunjuk dalam hal ini bukan hanya dalam bentuk larangan melakukan hal yang negatif seperti membunuh, menyakiti badan, atau mengambil harta tanpa alasan yg benar, melainkan juga sampai kepada menyakiti hati dengan jalan mencerita-kan aib seseorang dibelakangnya, tidak perduli aib itu benar atau salah, walaupun sambil memberikan materi kepada yg disakiti hatinya itu.
LANJUTAN………• Qaulun ma’rufun wa maghfiratun khairun min shadaqatin
yatba’uhaa adza (perkataan yang baikdan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang disertai dengan sesuatu yang menyakitkan, al-baqarah, 2:263)
• Al-qur’an juga menekankan perlunya privasi (kekuasaan dan kebebasan pribadi) la tadkhulu buyutan ghaira buyutikum hatta tastaknisu wa tusallimu ‘ala ahliha (janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum kamu meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya, an-nur 24:27)
• Setiap ucapan haruslah ucapan yang baik al-qur’an memerintahkan – wa quuluu lin naasi khusnaa (ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, al-baqarah 2:83).
• Sebagian ciri orang yang bertakwa – wal kaadzimiinal ghaidza wal ‘afiina anin naas wa Allahu yuhibbul muhsinin (mereka mampu menahan amarahnya, dan memaafkan, bahkan berbuat baik, sesungguhnya Allah senang terhadap orang yang berbuat baik, ali imran 3:134).
LANJUTAN……..
• Di dunia barat, sering dinyatakan bahwa “anda boleh melakukan perbuatan apapun selama tidak bertentangan dengan hak oranglain” tapi al-qur’an menganjurkan “ anda hendaknya mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri” – wa yukthiruuna ala anfusihim walau kaana bihim khashaashah.
• Jika ada orang digelari jentlemen yakni memiliki harga diri,berucap benar dan bersikap lemah lembut (utamanya pada wanita), itulah seorang muslim yang berakhlak al-qur’an, yang demikian dalam bahasa al-qur’an disebut al-muhsin.
LANJUTAN………• Akhlak terhadap lingkungan yakni segala sesuatu yang berada
disekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda tak bernyawa.
• Pada dasarnya akhlak terhadap lingkunan bersumber dari fungsi manusia sebagai – khalifah. Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan sesama dan terhadap alam yang mengan-dung arti pengayoman, pemeliharaan serta pembimbingan agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptaannya. Manusia dituntut mampu menghormati proses-proses yang sedang berjalan dan terhadap semua proses yang terjadi yang demikian mengantarkan manusia bertanggungjawab sehingga ia tidak melakukan perusakan.
• Setiap perusakan terhadap alam lingkungan harus dinilai sebagai perusakan terhadap diri manusia sendiri.
• Surat al-an’am ayat 38 menegaskan bahwa binatang melata dan burung-burungpun adalah ummat seperti manusia juga yang menurut Al-Qurthubi tak boleh diperlakukan secara aniaya.
AKHLAK KEPADA ALLAH
AKHLAK KEPADA ALLAH
MENGABDI HANYA KEPADA ALLAH
TUNDUK DAN PATUH KEPADA ALLAH
BERSERAH PADA KETENTUAN ALLAH
BERSYUKUR HANYA KEPADA ALLAH
IKHLAS DENGAN KEPUTUSAN ALLAH
PENUH HARAP KEPADA ALLAH
MOHON PERTOLONGAN KEPADA ALLAH
CINTA KEPADA ALLAH
TAKUT AKAN HILANGNYA RAHMAT
TAKUT AKAN SIKSA ALLAH
DALIL
ل0ي8ع6ب3د3ون0 )• إ0ال; 0ن6س8 و8اإل6 ن; ال6ج0 ت3 ل8ق6 خ8 ا ٥١:و8م8 ٥٦)
و8ال8 • ول8ه3 س3 و8ر8 الل;ه8 أ8ط0يع3وا ن3وا ء8ام8 ال;ذ0ين8 ا 8يXه8 ي8اأ( ع3ون8 م8 ت8س6 8ن6ت3م6 أ و8 ع8ن6ه3 ل;و6ا ٨:ت8و8 ۲٠ )
ل8ئ0ن6 • و8 ز0يد8ن;ك3م68 أل8 ت3م6 ك8ر6 ش8 ل8ئ0ن6 بXك3م6 ر8 ت8أ8ذ;ن8 0ذ6 إ و8
( kد0يد ل8ش8 ع8ذ8اب0ي إ0ن; ت3م6 ر6 ١٤:ك8ف8 ٧ )
ال3وا • و8ق8 ول3ه3 س3 و8ر8 الل;ه3 ء8ات8اه3م3 ا م8 وا ض3 ر8 م6 8ن;ه3 أ ل8و6 و80ن;ا إ ول3ه3 س3 و8ر8 ل0ه0 ف8ض6 م0ن6 الل;ه3 ت0ين8ا ي3ؤ6 س8 الل;ه3 ب3ن8ا س6 ح8
ب3ون8 ) اغ0 ر8 الل;ه0 0ل8ى ۹:إ ٥٩ )
الل;ه8 • إ0ن; اء3 ال6ع3ل8م8 ب8اد0ه0 ع0 م0ن6 الل;ه8 ى ي8خ6ش8 ا 0ن;م8 إ( kور غ8ف3 k٣٥:ع8ز0يز ۲٨)
AKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI
AKHLAK DIRI SENDIRI
MENGHINDARI MINUMAN KERAS
SHIDIQ VS KIDZIB
AMANAH VS KHIANAT
ISTIQAMAH VS MUNAFIQ
FATHANAH VS JAHIL
TAWADLU VS TAKABBUR
PEMAAF VS DENDAM
KERJA KERAS VS MALAS (KASLAN)
DERMAWAN VS BAKHIL
TAUBAH, MUQARABAH, MUHASABAH
DALIL
إ0ال; • وء0 Xب0الس kة ار8 8م; أل8 الن;ف6س8 إ0ن; ي س0 ن8ف6 ئ3 3ب8ر� أ ا و8م8( kيم ح0 ر8 kور غ8ف3 ب�ي ر8 إ0ن; ب�ي ر8 م8 ح0 ر8 ا ١۲:م8 ٥۳)
ع8ل3ون8 • ت8ف6 ال8 ا م8 ول3وا ت8ق3 أ8ن6 الل;ه0 ن6د8 ع0 ت�ا ق6 م8 ك8ب3ر8(:٦١ ٣)
إ0ن; • ف8 وء� س3 ع8ن6 وا ت8ع6ف3 و6أ8 وه3 ف3 ت3خ6 و6
أ8 ا ي6ر� خ8 ت3ب6د3وا إ0ن6ا ) د0ير� ق8 و�ا ع8ف3 ك8ان8 ٤:الل;ه8 ١٤٩)
إ0ل8ى • 8ي6د0يك3م6 ب0أ وا ت3ل6ق3 و8ال8 الل;ه0 ب0يل0 س8 ف0ي وا ق3 8ن6ف0 أ و8ن0ين8 س0 ال6م3ح6 Xي3ح0ب الل;ه8 إ0ن; ن3وا س0 أ8ح6 و8 ل3ك8ة0 الت;ه6
(:۲ ١۹٥)
ل0م3ون8 • ال6م3س6 ل0م8 س8 م8ن6 ال8 ق8 ل3 أ8ف6ض8 م0 ال8 0س6 اإل6 Xيأ8
ي8د0ه0 و8 ان0ه0 ل0س8 م0ن6
AKHLAK KEPADA SESAMA MUSLIM
AKHLAK SESAMA MUSLIM
MENGHUBUNGKAN SILATURRAHMI
SALING TOLONG-MENOLONG
MEMBINA UKHUWWAH
FASTABIQUL KHAIRAT
BERSIKAP ADIL
MEMENUHI JANJI
SALING MEMBERI SALAM
SALING MAAF MEMAAFKAN
MENENGOK YANG SAKIT
MELAYAT/TA’ZIYAH
AKHLAK KEPADA SESAMA MUSLIM
AKHLAK SESAMA MUSLIM
MENYELENGGARAKAN PEMAKAMAN
MENJAWAB BERSIN
MELINDUNGI JIWA DAN HARTA
MEMBINA HUBUNGAN YG HARMONIS
TIDAK RIYA/PAMER
TIDAK MEMFITNAH DAN BERKHIANAT
TIDAK TAKABBUR
TIDAK MENCELA DAN MENGHINA
TIDAK IRI DAN DENGKI
TIDAK MENUDUH FASIQ-KAFIR
DALIL
ل8 • ي3وص8 أ8ن6 ب0ه0 الل;ه3 ر8 م8أ8 ا م8 ل3ون8 ي8ص0 ال;ذ0ين8 و8
( اب0 ال6ح0س8 وء8 س3 اف3ون8 ي8خ8 و8 م6 ب;ه3 ر8 و6ن8 ي8خ6ش8 ۱۳:و8 ۲١ )
ع8ل8ى • ن3وا ت8ع8او8 و8ال8 و8ى الت;ق6 و8 ال6ب0ر� ع8ل8ى ن3وا ت8ع8او8 و8ال6ع3د6و8ان0 ) و8 0ث6م0 ٥:اإل6 ۲)
ف0ي • وا ح3 س; ت8ف8 ل8ك3م6 ق0يل8 0ذ8ا إ ن3وا ء8ام8 ال;ذ0ين8 ا 8يXه8 ي8اأيل8 ق0 0ذ8ا إ و8 ل8ك3م6 الل;ه3 ح0 س8 ي8ف6 وا ح3 اف6س8 ف8 ال0س0 ال6م8ج8
ن6ك3م6 م0 ن3وا ء8ام8 ال;ذ0ين8 الل;ه3 ع0 ف8 ي8ر6 وا ز3 ان6ش3 ف8 وا ز3 ان6ش3ل3ون8 ت8ع6م8 ا ب0م8 الل;ه3 و8 ات� ج8 د8ر8 ال6ع0ل6م8 أ3وت3وا ال;ذ0ين8 و8
( kب0ير ٥٨:خ8 ۱١)
وا )• ق3 ر; ت8ف8 و8ال8 يع�ا م0 ج8 الل;ه0 ب6ل0 ب0ح8 م3وا ۳:و8اع6ت8ص0 ۱٠٣)
ون8 • ر3 م3ي8أ6 و8 ي6ر0 ال6خ8 0ل8ى إ ي8د6ع3ون8 kة م;
أ3 ن6ك3م6 م0 ل6ت8ك3ن6 و8م3 ه3 أ3ول8ئ0ك8 و8 ن6ك8ر0 ال6م3 ع8ن0 و6ن8 ي8ن6ه8 و8 وف0 ع6ر3 ب0ال6م8
( ون8 ل0ح3 ف6 ۳:ال6م3 ۱٠٤)
AKHLAK DALAM PERTEMUAN
AKHLAK PERTEMUAN
MEMBERI SALAM KEPADA YG HADIR
BERBICARA DENGAN BAIK
MENJADI PENDENGAR YANG BAIK
BERSIKAP LEMAH LEMBUT
BERBANTAH DENGAN BAIK
SALING MENASEHATI DENGAN BAIK
IZIN KETIKA MENINGGALKAN MAJELIS
TIDAK MENEMPATI TEMPAT ORG LAIN
TAWAKKAL MENERIMA KEPUTUSAN
MENGUCAPKAN ISTIGHFAR
AKHLAK KETIKA MAKAN
AKHLAK KETIKA MAKAN
MEMULAI/MENGAKHIRI DENGAN DOA
MAKAN DENGAN TANGAN KANAN
MAKAN DENGAN TERTIB/TENANG
MAKAN DENGAN DUDUK-SOPAN
MENYUAP MAKANAN DENGAN BAIK
TIDAK MENCELA MAKANAN
MENGAMBIL MAKANAN YANG JATUH
TIDAK MELIHAT SUAPAN ORANG LAIN
TIDAK MEMBEDAKAN UNDANGAN
MAKANLAH MAKANAN YANG HALAL
AKHLAK DI JALAN
AKHLAK DI JALAN
SOPAN DAN TIDAK SOMBONG
TIDAK BERGURAU/BERNYANYI-NYANYI
TIDAK MENGGANGGU ORANG LAIN
MENJAGA PENGLIHATAN
TIDAK PAMER PERHIASAN (WANITA)
BERDIRI (MENGHORMATI JENAZAH)
TIDAK MEMBUANG SAMPAH/KOTORAN
MEMBUANG DURI DARI JALAN
MEMBANTU YANG TERSESAT
TIDAK MENINGGALKAN KAWAN
AKHLAK KEPADA TANAMAN/BINATANG
AKHLAK TANAMAN-BNTG
MENJAGA KELESTARIAN ALAM
MEMELIHARA TANAMAN
MENANAM TANAMAN YG BERMANFAAT
TIDAK ASAL TEBANG POHON
TIDAK KENCING DI BAWAH POHON
MEMBERI MAKAN DAN MINUM
TIDAK MEMPERMAINKAN
TIDAK MENYIKSA
TIDAK MEMBEBANI TERLALU BERAT
MENYEMBELIH DENGAN BAIK