Upload
others
View
27
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI IMAN
KEPADA MALAIKAT ALLAH DENGAN METODE THINK PAIR SHARE
PADA SISWA KELAS VII MTS MA’ARIF BAKALAN KALIKAJAR
KABUPATEN WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban Dan Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
WAHYUNI
111-14-103
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI
SALATIGA
2018
ii
HALAMAN JUDUL
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI IMAN
KEPADA MALAIKAT ALLAH DENGAN METODE THINK PAIR SHARE
PADA SISWA KELAS VII MTS MA’ARIF BAKALAN KALIKAJAR
KABUPATEN WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban Dan Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
WAHYUNI
111-14-103
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI
SALATIGA
2018
iv
v
vi
vii
MOTTO
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib
suatu kaum, sampai ia mengubahnya sendiri”
(QS Al A’raf 13/11)
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat serta karuniaNya,
skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Bapak Purwanto alm. yang sudah kembali pada Allah Swt namun nasihat
serta kasih sayangnya senantiasa mengiringi langkah perjalananku.
2. Ibu Suniah wanita terhebatku yang tak hentinya menyebut namaku dalam
setiap do’anya. Terimakasih atas cinta kasihmu dalam hidupku.
3. Suamiku tercinta, Mas Budi Ilmawan. Terimakasih atas do’a dan
dukungan yang tak ada hentinya.
4. Kakak-kakaku, mas Diyo, mba Wahmi, dan mba Parini serta keponakan-
keponakanku yang selalu mendukung dan menghiburku.
5. Ibu Winarsih, Bapak Sudalyono dan adikku Yusuf Rahmat yang selalu
mensuport dan mendoakanku.
6. Keluarga besar yang senantiasa menyayangi dan mendoakanku
7. Sahabat-sahabatku Izza Laila, Damayanti Ikabriyani, Siti Hidayah,
Oktaviani yang senantiasa memberi semangat, menghibur dan banyak
membaantuku dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Keluarga besar KKN Demorow, Rizka Ratih, Evi Fatmasari, Zakky,
Samsul, Siti Latifa, Dika Lutfianto dan Fauzi yang selalu memberikan
motivasi dan banyak membantu.
9. Bapak Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag selaku dosen pembimbing yang telah
banyak memberikan ilmu sehingga skripsi ini dapat terelsaikan
ix
10. Seluruh guru, dosen serta ustadz yang selalu menularkan ilmu beliau
kepadaku
11. Seluruh teman seperjuangan PAI angkatan 2014.
12. Segenap pendidik dan pembaca.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan atas kehadirat
Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat, karunia, taufik, serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Nilai-
Nilai Pendidikan Akhlak Persepektif Al-Qur’an (Kajian Surat Al-Israa’ Ayat 29)
ini dengan baik dan lancar.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi agung
Muhammad SAW, semoga kelak dapat berjumpa dan mendapat syafa’atnya di
yaumul akhir. aamiin.
Penulisan skripsi ini tidak akan pernah terselesaikan tanpa bantuan dari
berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Salatiga.
3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.
4. Bapak Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah membimbing dan mengarahkan dari awal hingga akhir dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Hj.Siti Farikhah, M.Ag. selaku Pembimbing Akademik yang senantiasa
membimbing dan mengarahkan dalam proses bimbingan akademik selama
kuliah.
xi
6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta
karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang
pendidikan S1.
7. Bapak Jamaludin, S.Pd.I selaku kepala MTs Ma’arif Bakalan, dan Bapak
Fathul Mujib S.Pd. selaku guru Akidah Akhlak di MTs Ma’arif Bakalan yang
telah memberi izin untuk melakukan penelitian ini.
8. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu mendo’akan dan memotivasiku
9. Suamiku, yang tak hentinya memberikan dukungan dan izin serta do’a terbaik
untukku
10. Kakak, adik, dan seluruh keponakanku
11. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan motivasi kepadaku,
menyemangatiku dan membantu menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman KKN IAIN 2018 dusun Sudimoro, Magelang.
13. Keluarga besar PAI IAIN Salatiga angkatan 2014.
14. Seluruh pihak yang sudah mendukung dan memberikan semangat yang tidak
bisa disebutkan satu persatu.
Teriring do’a semoga Allah membalas kebaikan kalian semua. Penulis
menyadari skripsi ini belum mencapai kesempurnaan, akan tetapi penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca umumnya.
Salatiga, 24 September 2018
Wahyuni
NIM: 111-14-103
xii
ABSTRAK
Wahyuni. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Iman Kepada
Malaikat Allah Dengan Metode Think Pair Share Pada Siswa Kelas VII
Mts Ma’arif Bakalan Kalikajar Kabupaten Wonosobo Tahun Ajaran
2017/2018. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah
Dan Ilmu Keguruan. Institute Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing
Prof. Mansur, M.Ag.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Akidah Akhlak dan Think Pair Share
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa MTs
Ma’arif Bakalan Kalikajar Kabupaten Wonosobo pada pembelajaran Akidah
Akhlak. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya
varian metode yang digunakan oleh guru saat pembelajaran. Metode yang
digunakan guru saat pembelajaran adalah metode konvensional yaitu ceramah dan
tanya jawab. Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah
metode Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak pada
siswa kelas VII B semester II MTs Ma’arif Bakalan Kalikajar Kabupaten
Wonosobo tahun ajaran 2017/2018.
Peneltian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak
dua siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Ma’arif Bakalan
Kalikajar Kabupaten Wonosobo dengan siswa sejumlah 18 anak. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan tes. indikator
keberhasilan penelitian ini adalah ketika siswa memperoleh nilai ≥80, dari seluruh
siswa ada 85% yang telah mencapai KKM.
Hasil penelitian ini diketahui bahwa pada prasiklus yang mencapai KKM
sebanyak 6 siswa atau 33,34%, pada siklus I yang mencapai KKM sebanyak 10
siswa atau 55,56% dan siklus II yang memcapai KKM sebanyak 16 siswa atau
88,89% menunjukkan bahwa telah mencapai target presentase ketuntasan dari
seluruh siswa yaitu 85%.
Kesimpulan penelitian ini adalah pembelajaran dengan menerapkan
metode Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak materi
Iman Kepada Malaikat Allah pada siswa kelas VII B MTs Ma’arif Bakalan
Kalikajar Kabupaten Wonosobo tahun ajaran 2017/2018.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL LUAR ........................................................................... i
LEMBAR BERLOGO IAIN .............................................................................. ii
HALAMAN SAMPUL DALAM......................................................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN...................................................v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ............................ vii
MOTTO ........................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN............................................................................................viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ x
ABSTRAK ...................................................................................................... xiii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL............................................................................................xvi
DAFTAR DIAGRAM.....................................................................................xvii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
xiv
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6
E. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan ........................................ 7
F. Definisi Operasional .................................................................................... 8
G. Metode Penelitian............................................................................................9
1.Rancangan Penelitian................................................................................9
2. Subjek Penelitian....................................................................................11
3. Langkah-langkah Penelitian...................................................................11
4. Teknik Pengumpulan Data.....................................................................12
5. Instrumen Penelitian...............................................................................13
6. Teknik Analisis Data..............................................................................14
H. Sistematika Penulisan....................................................................................16
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 18
A. LANDASAN TEORI ................................................................................ 18
1. Pengertian Hasil Belajar ..................................................................... 18
2. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........................................ 22
3. Pendidikan Agama Islam....................................................................25
4. Pengertian Malaikat...............................................................................26
5. Metode Think Pair Share.......................................................................31
B. Kajian Penelitian Terdahulu ...................................................................... 38
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN .................................................... 39
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................................... 39
1. Tempat Penelitian...................................................................................39
xv
2. Sejarah Berdirinya.................................................................................39
3. Visi dan Misi..........................................................................................40
4. Tenaga Pendidik dan Tugas Kependidikan............................................40
5. Data Peserta Didik..................................................................................42
6. Fasilitas Kependidikan ..........................................................................43
B. Subjek Penelitian ....................................................................................... 44
C. Pelaksanaan Penelitian………...………………………………………….. 45
D. Deskipsi Pelaksanaan Siklus I.......................................................................46
E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II....................................................................50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 54
A. Analisis Data Persiklus ............................................................................. 54
1. Analisis Data Pra Siklus ..................................................................... 54
2. Analisis Data Siklus I ......................................................................... 56
3. Analisis Data Siklus II ........................................................................ 58
B. Pembahasan ............................................................................................... 59
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 65
A. Kesimpulan ................................................................................................ 65
B. Saran .......................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 67
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 68
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Guru dan Karyawan………………………………………….......41
Tabel 3.2 Jumlah Siswa Keseluruhan…………………………………………....42
Tabel 3.3 Fasilitas Fisik ........................................................................................43
Tabel 3.4 Data siswa Kelas VII B..........................................................................44
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian Pra Siklus............................................................55
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus I.............................................................................56
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siklus II............................................................................68
Tabel 4.4 Rekapitulasi ...........................................................................................61
Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi KKM .......................................................................63
xvii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Peningkatan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ...........64
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar SKK
2. Nota Pembimbing Skripsi
3. Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian
4. Surat Keterangan Melakukan Penelitian
5. Profil MTs Ma’arif Bakalan
6. Lembar Konsultasi
7. Lembar Pengamatan Guru
8. Lembar Pengamatan Siswa
9. RPP
10. Lembar Soal
11. Dokumentasi
12. Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum 2013 resmi diberlakukan Juli 2013 sebagai pengganti
kurikulum KTSP (Koran Republika Online, 2014) dan seiring berjalannya waktu
kurikulum 2013 banyak mengalami revisi. Pemerintah memandang bahwa
perubahan kurikulum dari KTSP ke kurikulum 2013 merupakan usaha dalam
peningkatan mutu pendidikan Indonesia. Peningkatan mutu pendidikan tentunya
tidak lepas dari pengaruh faktor-faktor antara lain siswa, guru, kurikulum, sarana
dan prasarana, pengelolaan sekolah, proses belajar mengajar, pengelolaan dana
supervisi dan monitoring, serta hubungan sekolah dan masyarakat
Secara konseptual kurikulum secara garis besar mempunyai tiga ranah,
yaitu: kurikulum sebagai substansi, kurikulum sebagai sistem, dan kurikulum
sebagai bidang studi (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP – UPI, 2007:94).
Pertama, kurikulum sebagai substansi, yaitu kurikulum dipandang sebagai rencana
pendidikan di sekolah atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai.
Kedua, kurikulum sebagai sistem, yaitu sistem kurikulum merupakan bagian dari
sistem sekolah, sistem pendidikan, dan sistem masyarakat. Hasil dari sistem
kurikulum adalah tersusunnya suatu kurikulum. Ketiga, kurikulum sebagai suatu
bidang studi, kurikulum disini berfungsi sebagai suatu disiplin yang dikaji di
lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi. Tujuan kurikulum sebagai suatu
2
bidang studi adalah untuk mengembangkan ilmu kurikulum dan sistem kurikulum.
Mereka yang mendalami bidang kurikulum mempelajari tentang konsep dasar
kurikulum, mereka juga melakukan kegiatan penelitian dan percobaan guna
menemukan hal-hal baru yang dapat memperkuat dan memperkaya bidang studi
kurikulum.
Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen
pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan.
Bagaimana proses pendidikan itu dilaksanakan sangat menentukan hasil kualitas
pencapaian tujuan pendidikan. Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua
segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya. Kedua segi tersebut
satu sama lain saling bergantung.( Umar Tirtarahardja, S. L. La Sulo, 2005.39)
Perkembangan pendidikan menunjukan adanya perubahan paradigma
bahwa belajar bukan lagi suatu kegiatan sebatas memperoleh informasi, tetapi
merupakan suatu kegiatan terampil dalam memperoleh informasi dan memahami
sesuatu melalui pemaknaan terhadap sesuatu yang telah diperolehnya atau
dipelajarinya sehingga memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
sebagai hasil pengalaman (Moh. Surya, 1981:32), sedangkan menurut Margaret E.
(1994:1) berpendapat bahwa belajar adalah proses seseorang dalam memperoleh
berbagai kecakapan, keterampilan dan sikap. Dari definisi belajar di atas,
mengisyaratkan bahwa proses belajar mengedepankan pengalaman personal
melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan
menyimpulkan sesuai dengan pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013.
3
Sekolah sebagai institusi pendidikan dan miniatur masyarakat perlu
mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan era global.
Karena proses pembelajaran yang baik akan dapat menciptakan prestasi yang
berkualitas. Penggunaan media dan metode pembelajaran yang dipilih guru
merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas pembelajaran. Hamalik
(2001:32) juga menyatakan bahwa untuk lebih mengefektifkan komunikasi dan
interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran, di
sekolah perlu digunakan metode dan teknik pembelajaran yang tepat. Oleh karena
itu guru sebagai komponen penting dalam keberhasilan dalam pembelajaran harus
mampu menempatkan dirinya sebagai sosok yang mampu membangkitkan
semangat siswa untuk terus belajar.
MTs Ma’arif Bakalan, Kalikajar Kabupaten Wonosobo sebagai salah satu
lembaga pendidikan Islam yang sangat menjunjung keberhasilan pembelajaran,
sehingga siswa yang dihasilkan mampu berperan dalam persaingan global. Usaha
ke arah tersebut sudah banyak dilakukan oleh pihak sekolah terkait, seperti
pemenuhan sarana prasarana, media pembelajaran, guru yang professional serta
komponen lain yang mampu meningkatkan kualitas pendidikan yang dijalankan,
dengan harapan akan mampu menciptakan manajemen pembelajaran dengan baik,
yang pada ujungnya akan menjadikan sekolah yang berkualitas.
Terkait dengan pembelajaran di dalam kelas, khususnya dalam
pembelajaran Aqidah Akhlak, peneliti menemukan masalah yang muncul di
antaranya yaitu: pertama, metode yang digunakan adalah ceramah, dan tanya
4
jawab. Dua metode ini dinilai oleh peneliti kurang efektif, karena metode ceramah
guru mendominasi kelas, sehingga siswa kurang aktif dan cenderung bosan,
mengantuk dan tidak bersemangat untuk belajar. Sedangkan dalam metode Tanya
jawab hanya siswa yang pintar dan aktif yang mau merespon pertanyaan yang
diberikan, sehingga terjadi kesenjangan antara siswa yang pintar dan yang kurang
pintar. Kedua, MTs Ma’arif Bakalan Kalikajar belum pernah menerapkan metode
kooperatif think pair and share, di mana penerapan metode ini bertujuan untuk
meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas melalui diskusi. Dengan begitu siswa
akan terbiasa menemukan jawaban dari pertanyaan yang diajukan, memahami
konsep serta terlatih untuk bisa belajar secara mandiri, secara berpasangan maupun
berbagi dengan teman sekelas.
Dari permasalahan yang dijelaskan di atas, maka dibutuhkan tindakan yang
mampu menjadi jalan keluarnya. Salah satu solusinya adalah penggunaan metode
yang tepat, yaitu metode yang mampu membuat seluruh siswa terlibat dalam
suasana pembelajaran. Salah satu alternative yang dapat dilakukan seorang guru
guna menjawab dari permasalahan-permasalahan pembelajaran tersebut serta
untuk lebih mengaktifkan pembelajaran dikelas salah satunya adalah dengan
menerapkan pembelajaran kooperatif dengan metode think pair and share.
Pembelajaran kooperatif dengan metode think pair and share terdiri dari
tiga tahap kegiatan siswa yang menekankan pada apa yang dikerjakan siswa pada
setiap tahapnya. Pertama adalah berfikir (think), pada tahap ini guru mengajukan
pertanyaan yang terkait dengan pelajaran dan siswa berfikir sendirimengenai
5
jawaban tersebut. Waktu berfikir ditentukan oleh guru. Kedua adalah berpasangan
(pair) dengan temanya dan mendiskusikan mengenai jawaban masing-masing.
Ketiga, siswa berbagi (share) yaitu guru meminta pasangan-pasangan tersebut
untuk berbagi atau bekerja sama dengan kelas secara keseluruhan untuk
mengungkapkan mengenai apa yang telah mereka diskusikan. Dengan berdiskusi
dan berfikir sendiri dengan teman, diharapkan siswa lebih bisa memahami konsep,
menambah pengetahuannya serta dapat menemukan kemungkinan solusi dari
permasalahan. (Muslimin Ibrahim, 2000: 26)
Uraian permasalahan di atas, menarik bagi peneliti untuk melakukan
penelitian di MTs Ma’arif Bakalan Kalikajar kabupaten Wonosobo, yang belum
pernah menerapkan model pembelajaran think pair and share. Dengan ini peneliti
mengambil judul sesuai dengan paparan di atas, yaitu:
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI
IMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH DENGAN METODE THINK PAIR
AND SHARE PADA SISWA KELAS VII MTS MA’ARIF BAKALAN
KALIKAJAR KABUPATEN WONOSOBO TAHUN AJARAN 2017/2018”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yamg sudah peneliti kemukakan, maka dapat
diambil rumusan masalah, yaitu: “apakah penerapan metode think pair and share
dalam pembelajaran Akidah Akhlak materi Iman Kepada Malaikat Allah siswa
kelas VII MTs Ma’arif Bakalan Kalikajar Kabupaten Wonosobo tahun pelajaran
2017/2018 mengalami peningkatan?”
6
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa melalui penerapan metode think pair and share dalam pelajaran
Akidah Akhlak materi Iman Kepada Malaikat Allah siswa kelas VII MTs Ma’arif
Bakalan Kalikajar Kabupaten Wonosobo tahun pelajaran 2017/2018.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Secara teoritis penelitian ini akan mengkaji metode pembelajaran yang
sesuai untuk meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak materi Iman Kepada
Malaikat Allah melalui metode think pair and share. Dengan demikian
temuan penelitian ini akan memperkaya khasanah pengetahuan di bidang
metode pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Siswa
Dari penelitian ini siswa memperoleh pengalaman belajar yang lebih
bermakna, sehingga siswa menjadi lebih menguasai dan terampil dalam
pembelajaran pemecahan masalah secara mandiri maupun kelompok
dengan penerapan metode think pair and share sehingga hasil belajar lebih
meningkat dalam mata pelajaran Akidah Akhlak.
b) Bagi Guru
Informasi hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi
serta masukan berharga bagi para guru dalam melakukan berbagai upaya
7
untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran dengan
penerapan metode think pair and share, khususnya dalam mata pelajaran
Akidah Akhlak dan mata pelajaran lain pada umunya.
c) Bagi lembaga
Penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode think pair and
share dapat bermanfaat menjadikan pijakan dasar untuk lembaga atau
sekolah dalam kaitanya menentukan kurikulum pengajaran Pendidikan
Agama Islam yang lebih baik untuk masa depan.
d) Bagi peneliti
Menambah khazanah pengetahuan dan dapat mengembangkan
wawasan peneliti.
E. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis adalah dugaan sementara, pemecahan yang bersifat sementara.
Yakni pemecahan yang mungkin benar dan mungkin pula salah. (Hadri Nawawi,
1993:44). Sedangkan Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa hipotesis adalah
salah satu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian
sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi Arikunto, 1992:62)
Hipotesis yang peneliti ajukan sebagai dugaan awal adalah bahwa
penggunaan metode Think Pair and Share jika dilakukan dengan baik maka dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII MTs Ma’arif Bakalan kalikajar
kabupaten Wonosobo tahu pelajaran 2017/2018 mata pelajaran Akidah Akhlak
materi Iman Kepada Malaikat Allah.
8
Adapun indikator keberhasilan yang dapat dirumuskan penulis adalah:
a. Siswa dikatakan tuntas belajar apabila memperoleh nilai ≥80
b. Dari seluruh siswa ada 85% yang telah mencapai KKM.(Trianto, 2010:241)
F. Definisi Operasional
1. Peningkatan
Peningkatan yaitu proses, perbuatan, cara meningkatkan (usaha,
kegiatan). Maka yang dimaksud peningkatan adalah sebuah usaha yang
dilakukan untuk memperbaiki suatu obyek. (Purwadarminta, 1995:787).
2. Hasil Belajar
Menurut Bloom (Agus Suprijono, 2009:6-7) hasil belajar mencakup
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah kno
wledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman,
penjelasan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis
(menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan,
merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai).hasil
pembelajaran meliputi kecakapan informasi, pengertian dan sikap.
Pokok-pokok penting yang menggambarkan atau merupakan
karakteristik dari belajar adalah:
a. Belajar menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar baik
yang actual maupun potensial.
b. Perubahan hasil belajar dicirikan dengan diperolehnya dari kecakapan
baru yang bersifat fungsional.
9
c. Perubahan hasil belajar terjadi karena usaha, artinya dilakukan dengan
sengaja. (Nasution, 1998:3)
Prestasi belajar adalah tingkat yang pencapaiannya telah dicapai siswa
terhadap tujuan yang diterapkan oleh masing-masing bidang studi, setelah
mengikuti program pengajaran dalam waktu tertentu.
3. Metode Think Pair and Share
Model pembelajaran Think Pair and Share merupakan salah satu model
pembelajaran kooperatif yang berbasis pembelajaran diskusi kelas. Metode
ini dikembangkan oleh Frank Lyman dan rekan-rekannya dari universitas
Maryland. Dengan metode ini bisa mengembangkan suasana belajar aktif.
(Silberman, 2009:151).
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan kelas adalah pencermatan terhadap kegiatan belajar
berupa sebuah tindakan, sengaja diminimalkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersama. Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah
memecahkan permasalahan nyata yang terjadi dalam kelas, serta mencari
jawaban secara ilmiah, untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan
praktis dalam peningkatkan mutu pembelajaran di kelas.
Menurut Suharjono (2007:61) tujuan penelitian tindakan kelas diatas
adalah sebagai berikut:
10
a. Meningkatkan murtu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan
pembelajaran sekolah.
b. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainya dalam mengatasi
masalah pembelajaran dan pendidikan didalam maupun diluar kelas.
c. Meningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga kependidikan
d. Menumbuh kembangkan budaya akademik dilingkungan sekolah
sehingga tercipta sikap proaktif dalam melakukan perbaikan mutu
pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan/subtainable.
Penelitian yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan model
penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Taggart (Sukardi, 2009:214),
meliputi:
a. Perencanaan, yaitu rencana awal, sebelum mengadakan penelitian,
peneliti menyusun rumusan, tujuan dan membuat rencana tindakan
termasuk didalamnya instrument penelitian dan perangkat pembelajaran.
b. Tindakan, yaitu kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang
dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep
siswa serta mengamati hasil atau dampak diterapakamya pengajaran
melalui model pembelajaran Think Pair and Share.
c. Observasi, yaitu peneliti melakukan observasi awal dan melakukan
observasi hasil tindakan lanjutan dan pemantauan yang terfokus pada
kegiatan siswa dan guru yaitu mencatat apa yang dilihat, didengar, dan
11
diamati selama proses pembelajaran berlangsung dalam bentuk catatan
lapangan.
d. Refleksi, yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil
atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar
pengamat.
2. Subjek Penelitian
Subjek yang dikenai yaitu siswa siswi kelas VII B MTs Ma’arif Bakalan
Kalikajar kabupaten Wonosobo tahun ajaran 2017/2018, mata pelajaran
Akidah Akhlak materi Iman Kepada Malaikat Allah.
3. Langkah-langkah
Langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam empat
tahapan tiap tahapnya terdiri dari dua siklus.
a. Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan persiapan mata pembelajaran Akidah Akhlak
dengan pokok pembehasan Iman Kepada Malaikat Allah, diantaranya:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Membuat sekenario pembelajaran
3) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar
mengajar dikelas ketika strategi tersebut diterapkan.
b. Pelaksanaan tindakan (action)
12
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pelaksanaan RPP,
dalam penyampaian materi guru menggunakan metode Think Pair and
Share.
c. Observasi
Peneliti mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa ketika proses
belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar observassi
yang telah disiapkan.
d. Refleksi (reflecting)
Hasil yang diperoleh dalam observasi dikumpulkan untuk dilakukan
analisis dan membuat penafsiran yang selanjutnya akan dijadikan acuan
dalam rencana tindakan kelas pada siklus berikutnya.
Untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan dari pelaksanaan siklus dapat
dilihat pada gambar alur di bawah ini:
SIKLUS PELAKSANAAN PTK
Gambar: Model penelitian Kemmis dan Taggart.(Suharsimi Arikunto,
2009:12)
13
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Adalah untuk mengetahui perhatian dan motivasi anak dalam
mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Metode ini juga
digunakan untuk memperoleh data tentang kondisi fisik serta gambaran
umum keadaan MTs Ma’arif Bakalan.
b. Dokumentasi
Dokumentasi ini berupa laporan hasil belajar siswa atau raport,
buku administrasi kelas, data kelas, kumpulan nilai atau leger, dan lain-
lain. Untuk memperoleh data tentang visi, misi, tujuan, keadaan guru dan
keadaan siswa.
c. Tes
Bentuk tes yang dipakai adalah isian singkat dan uraian. Yang
mana siswa harus mengerjakan soal dengan menyelesaikannya dan
menyebutkan beberapa contoh dari materi pokok.
5. Instrument Penelitian
Instrument penilaian yaitu alat dan fasilitas yang digunakan dalam
pengumpulan data, supaya pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik.
Instrument yang digunakan adalah siklus tes, pedoman dokumentasi, pedoman
observasi, dokumen siswa.
14
a. Tes
Dalam hal ini, peneliti memberikan soal-soal yang disusun sesuai
kandungan materi dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
b. Pedoman Dokumentasi
Dokumen siswa ini berupa catatan siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung, dengan memerhatikan sisi kemampuan siswa
yang dikategorikan menjadi tiga, yaitu: siswa berkemampuan tinggi,
siswa berkemampuan sedang dan siswa berkemampuan rendah.
c. Pedoman Observasi
Pedoman observasi ini terdiri dari:
1) Pedoman observasi untuk mengamati aktivitas guru yang
melaksanakan kegiatan pembelajaran.
2) Pedoman observasi aktifitas siswa, digunakan untuk mengamati
aktifitas siswa selama proses pembelajaran.
6. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, selenjutnya adalah menganalisis data untuk
mengetahui hasil akhir dari penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto
(2007:131) dalam menganalisis data penelitian tindakan kelas menggunakan
dua jenis data, sebagai berikut:
a. Data kuantitatif(nilai hasil belajar siswa)yang dapat dianalisis secara
deskriptif dengan statistik deskriptif. Dalam analisis ini biasanya untuk
15
mencari nilai rata-rata dan mencari presentase keberhasilan belajar
dengan rumus sebagai berikut:
1) Rumus mencari nilai rata-rata.
M x
Keterangan:
Mx = Mean (rata-rata)
Σx = Jumlah dari hasil perkalian antara masing-masing skor dengan
frekuensinya
N = Jumlah siswa. (Sudijono, 2010:83)
2) Rumus mencari posentase keberhasilan
x 100%
Keterangan:
P = Angka presentase
f = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya
N = Number of case (jumlah frekuensi/jumlah individu)
b. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi yang berbentuk kalimat
yang memberi gambaran tentangekspresi siswa tentang tingkat
pemahaman terhadap suatu mata pelajaran(kognitif), pandangan atau
sikap terhadap metode belajar yang baru. Aktivitas siswa mengikuti
pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar,kepercayaan diri, motivasi
16
belajar dan sejenisnya dapat dianalisis secara deskriptif (Suharsimi
Arikunto, 2007:131)
H. Sistematika Penelitian
Rangkaian penelitian disusun dengan sistematika penelitian sebagai berikut:
1. Bagian awal skripsi terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, halaman
motto dan persembahan., kata pengantar, daftar isi, daftar table, daftar
gambar, daftar lampiran dan abstrak.
2. Bagian isi skripsi ini terdiri dari lima bab yaitu:
BAB I : Pendahuluan, terdiri atas latar belakang masalah, rumusan
penelitian, hipotesis tindakan, devinisi operasional, dan
metodologi penelitian. Pada metodologi penelitian terdiri dari
rancangan penelitian, subyek penelitian, siklus penelitian,
pengumpulan data, analisis data,dan sistematika penelitian.
BAB II : Kajian pustaka, yang meliputi: prestasi belajar, penerapan
metode Think Pair and Share, pengertian PAI, ruang lingkup
PAI, serta kriteria ketuntasan minimal (KKM)
BAB III : Gambaran umum subyek penelitian, pelaksanaan penelitian yang
meliputi deskripsi pelaksanaan setiap siklus.
BAB IV : Laporan hasil penelitian persiklus, refleksi keberhasilan dan
kegagalan pada setiap siklus.
BAB V : Penutup, yang mencakup kesimpulam dan saran
17
3. Bagian akhir dari skripsi terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran, surat
ijin, daftar riwatat hidup dan dokumentasi.
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Hasil Belajar
Belajar adalah suatu kata yang identik dengan siswa dan sekolah,
karena memang sudah umum jika kegiatan belajar banyak dilakukan oleh
siswa dan bertempat di sekolah. Akan tetapi, belajar sebenarnya tidak hanya
dilakukan di sekolah dan tidak harus seorang siswa, namun semua orang
dapat belajar dimanapun tempatnya. Beberapa pakar mengemukakan
pendapatnya mengenai pengertian belajar.
Menurut Samino (2012: 199) belajar adalah proses yang harus dilalui
manakala seseorang ingin mencapai sesuatu yang ingin diharapkan dengan
berhasil dan baik. Sedangkan menurut Gagne dalam Agus Suprijono
(2009:2) belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai
seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh
langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara ilmiah.
Menurut Depdiknas dalam Yudha Anggia (2017: 21) belajar adalah
perubahan yang sedang dialami atau hasil yang telah diperoleh yang
menyebabkan individu berubah dari keadaan semula ke keadaan yang baru
yang sifatnya kuantitatif maupun kualitatif ke taraf yang lebih tinggi dari
semula. Dalam belajar dimaksudkan ada perubahan yang bersifat positif dan
19
bertahan lama atau permanen. Meskipun dalam belajar anak mendapatkan
perubahan tetapi jika perubahan tersebut mengarah pada sesuatu yang
negatif maka hal itu tidak dapat disebut dengan belajar atau hasil belajar.
Dapat peneliti simpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang
dilakukan dengan sengaja sebagai upaya untuk mencapai tujuan. Perubahan
yang diperoleh dari hasil belajar bersifat positif dan tidak hilang begitu saja.
Menurut Bloom (Agus Suprijono, 2009:6-7) hasil belajar mencakup
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah
knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, penjelasan,
meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan,
menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan,
membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai).hasil pembelajaran
meliputi kecakapan informasi, pengertian dan sikap. Domain afektif adalah
reciving (sikap menerima), responding (memberikan respon), valuing (nilai),
organization (organisasi), carakterization (karakterisasi). Domain
psikomotor meliputi ketrampilan produktif, teknik, fisik, social, manajerial
dan intelektual. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4)
meyebutkan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak
belajar dan tindak mengajar.
Dari kedua pengertian di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar
merupakan segala sesuatu yang diperoleh atas apa yang diusahakan dalam
proses belajar.
20
Menurut Arikunto (1990: 102) yang dimaksud hasil belajar adalah
suatu hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pengajaran yang
dilakukan oleh guru. Hal ini selaras dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas pasal 58 (1) disebutkan bahwa evaluasi hasil belajar siswa
dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan
hasil belajar siswa secara berkesinambungan. Hasil belajar ini baiasanya
dinyatakan dalam angka, huruf atau kata-kata baik, sedang maupun kurang.
Menurut Dengeng dalam Made Wena (2011: 16) hasil pembelajaran
adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari
penggunaan strategi pembelajaran di bawah kondisi yang berbeda. Variable
hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:
a. Keefektifan pembelajaran, diukur dari tingkat pencapaian siswa, dan
terdapat empat indikator untuk mendeskripsikan, yaitu: (1) kecermatan
penugasan, (2) kecepatan kerja, (3) tingkat belajar, (4) tingkat
penyimpanan.
b. Efesiensi pembelajaran, diukur dengan perbandingan antara keefektifan
dari jumlah waktu yang dipakai siswa dan jumlah biaya yang digunakan
dalam pembelajaran.
c. Daya tarik pembelajaran, diukur dengan mengamati kecenderungan
siswa untuk terus belajar.
21
Menurut Gagne dan Dricoll dalam Ekawarna (2013:70) hasil belajar
bukan merupakan hasil tunggal, melainkan proses yang luas dan dibentuk
oleh pertumbuhan dan perkembangan tingkah laku, dimana tingkah laku
tersebut merupakan hasil dari efek komulatif dari belajar. Pemikiran Gagne
ini dijabarkan kembali dalam Agus Suprijono (2009: 5) bahwa hasil belajar
berupa:
1) Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa lisan maupun tertulis.
2) Keterampilan intelektual, yaitu keterampilan mempresentasikan
konsep dan lambing.
3) Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya.
4) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian
gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud
otomatisme gerak jasmani.
5) Sikap, adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut.
Dari beberapa pengertian hasil belajar yang telah dikemukakan oleh
para ahli, peneliti menarik kesimpulan bahwa hasil belajar adalah hasil yang
diperoleh seseorang setelah melakukan kegiatan belajar yang disengaja yang
mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
22
2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Samino (2012:56) belajar merupakan proses kegiatan untuk
mendapatkan perubahan tingkah laku bagi siswa atau subjek belajar. Akan
tetapi, dalam kenyataanya banyak faktor yang ikut mempengaruhi hasil
belajar tersebut. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar terdiri dari faktor
internal siswa, dan faktor eksternal siswa.
a. Faktor Internal
Menurut Muhibbin Syah (2003:146) factor internal pada dasarnya
dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi fisiologis dan sisi psikologis.
Pada sisi fisiologis terletak pada kondisi fisik siswa yang meliputi
keadaan jasmani dan keadaan fungsi jasmani/ fisiologis. Faktor
psikologis memiliki peran penting yang dapat dipandang sebagai
berfungsinya pikiran siswa dalam hubungannya dengan pemahaman
bahan pelajaran. Sehingga penguasaan terhadap bahan pelajaran lebih
mudah dan lebih efektif.
Djali (2008:100) menyebutkan beberapa faktor psikologis yang
mempengaruhi proses sekaligus hasil belajar siswa, diantaranya adalah
tingkat kecerdasan, motivasi, minat sikap dan bakat. Sedangkan Thomas
F. Staton dalam Samino (2012:57) menguraikan 6 macam faktor
psikologis yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu: motivasi,
konsentrasi, reaksi, organisasi, pemahaman, dan ulangan.
23
1) Motivasi
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karna hal
tersebut merupakan keadaan yang mendorong siswa untuk belajar
(Sadirman, 2011:21). Peserta didik berhasil belajarnya manakala
dalam dirinya terdapat keinginan untuk belajar. Motivasi dalam hal
ini meliputi dua hal yaitu: (1) mengetahui apa yang ingin dipelajari,
dan (2) memahami mengapa hal tersebut perlu dipelajari. Belajar
tanpa motivasi akan berdampak pada kegiatan belajar mengajar yang
sulit untuk berhasil.
2) Konsentrasi
Konsentrasi dimaksudkan untuk memusatkan perhatian pada
situasi belajar. Unsur dalam motivasi hal ini sangat membantu
tumbuhnya proses pemusatan perhatian. Dalam konsentrasi ini
keterlibatan mental secara detail sangat diperluakn sehingga tidak
“perhatian” sekedarnya. Dalam belajar dapat terjadi perhatian
sekedarnya sehingga tidak konsentrasi, materi pelajaran yang masuk
dalam pikiran akan samar samar di dalam kesadaran.
3) Reaksi
Dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsur fisik
maupun mental sebagai suatu wujud reaksi. Pikiran dan otot-otot
harus bekerja secara harmonis sehingga subjek belajar itu bertindak
atau melakukannya.
24
4) Organisasi
Belajar juga dapat dikatakan sebagai kegiatan
mengorganisasikan, menata atau menempatkan bagian-bagian bahan
pelajaran kedalam satu kesatuan pengertian.
5) Pemahaman
Pemahaman atau comprehension dapat diartikan dengan
menguasai sesuatu dengan pikiran. Maks dari itu belajar harus
mengerti secara mental makna filosofisnya, maksud dan implikasinya
serta aplikasinya, sehingga siswa dapat memahami.
6) Ulangan
Dalam proses pembelajaran banyak diketahui bahwa tidak
semua siswa dapat mengingat semua pelajaran dengan baik. Karena
pada umumnya setiap manusia memiliki sifat lupa, tetapi semua
menyadari bahwa tidak berlebihan sifat lupa itu.
b. Faktor Eksternal
Keberhasilan belajar seorang siswa disamping dibentuk oleh faktor
internal juga ditentukan oleh faktor eksternal, yaitu sebagai faktor yang
ada diluar diri siswa. Syaiful Bahri (2002: 143) menyebutkan bahwa
faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa dibagi menjadi 2
macam, yaitu: faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.
25
1) Lingkungan sosial
Yang termasuk lingkungan sosial antara lain: lingkungan sosial
sekolah, lingkungan sosial siswa, dan lingkungan sosial yang lebih
banyak mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tua dan keluarga
siswa itu sendiri.
2) Lingkungan non sosial
Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan non sosial adalah
gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa,
alat-alat belajar, kesdaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan
siswa. (Muhibbin Syah, 2003:132)
3. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan secara unum menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan Negara”
Adapun pengertian pendidikan agama Islam dan budi pekerti adalah
pendidikan yang secara mendasar menumbuhkembangkan akhlak siswa
melalui pembiasaan dan pengamalan ajaran Islam secara menyeluruh
(kaffah). Oleh karena itu, pendidikan agama Islam dan budi pekerti sebagai
suatu mata pelajaran pada jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan
26
SMK/MAK, baik yang bersifat kurikuler maupun ekstrakurikuler.
(Kemendikbud, 2017: 1)
Tujuan dari pendidikan agama Islam menurut Depdiknas (Nazarudin,
2007:17) antara lain:
1) Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan,
serta pengalaman siswa tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
SWT.
2) Mewujudkan siswa yang taat beragama dan berakhlak mulia, yaitu
manusia berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil,
etis, displin, bertoleransi, menjaga keharmonisan serta mengembangkan
budaya agama dalam komunitas sekolah.
4. Pengertian Malaikat Jin Iblis Dan Setan
Kata malaikat berasal dari kata mufrad malak ( yang berarti kekuatan (ملك
atau risalah yang berarti utusan (Kementerian Agama, 2014: 83). Adapun
menurut istilah, malaikat adalah makhluk yang diciptakan dari cahaya yang
khusus untuk taat beribadah kepada Allah swt, serta mengerjakan semua
tugas-tugas-Nya. Malaikat adalah makhluk yang berasal dari
cahaya,sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw,
27
عليهوسلهم:خلقتالملآئكة صلهىالله عنهاقالت:قالرسولالله منعنعائسةرضيالله
)رواهمسلم(.نور
Artinya: Dari ‘ Aisyah r,a berkata: Rasulullah saw, bersabda: “Malaikat
diciptakan dari cahaya” (HR, Muslim).
(Humaidi, 1979:83)
Sifat Malaikat dalam buku Kementrian Agama (2014:84) antara lain:
a. Selalu bertaasbih siang dan malam tidak pernah berenti. Allah berfirman
dalam Q.S Al Anbiya’:20
٠٢يسبحونٱلهيلوٱلنههارليفترون
20. mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.
b. Selalu takut dan taat terhadap Allah.
c. Suci dari sifat-sifat manusia dan jin, seperti hawa nafsu, syahwat, lapar,
sakit, tidur, makan dan sebagainya
d. Tidak pernah maksiat dan selalu mengerjakanapa saja yang diperintahkan
oleh Allah.
e. Mempunyai sifat malu
f. Bisa terganggu dengan bau yang tidak sedap, anjig dan patung
g. Tidak makan dan tidak minum.
h. Mampu mengubah wujudnya, Allah berfirman dalam surah Maryam:16-
19
28
ا شرقي مكانا أهلها من ٱنتبذت إذ مريم ب ٱلكت في دونهم٦١وٱذكر من فٱتهخذت
ا ٦١حجابافأرسلناإليهاروحنافتمثهللهابشراسوي
16. dan Ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, Yaitu ketika ia
menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur,
17. Maka ia Mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu
Kami mengutus roh Kami[901] kepadanya, Maka ia menjelma di
hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.
i. Memiliki kekuatan luar biasa dan kecepatan cahaya.
Adapun Malaikat dan tugasnya, Humaidi (1979: 83) menyebutkan
bahwa Allah menciptaka mereka khusus untuk beribadah kepada-Nya,
mereka membawa risalah dari Allah swt, dan menunaikan tugas masing-
masing di alam. Mereka masing-masing mempunyai tugas khusus. Di
antara nama-nama malaikat adalah:
1. Jibril (Ruhul Quddus) bertugas menyampaikan wahyu dari Allah
SWT kepada nabi dan rasul.
2. Mikail bertugas membagi rezeki dari Allah kepada seluruh makhluk
3. Israfil bertugas meniup sangkakala
4. Izrail (Malaikat maut) bertugas mencabut nyawa.
5. Raqib (Kiraman Katibin) bertugas mencatat setiap amal (baik)
manusia.
6. Atid (Kiraman Katibin) bertugas mencatat setiap amal (buruk)
manusia.
7. Munkar bertugas menanyakan amal manusia di alam kubur.
29
8. Nakir bertugas menanyakan amal manusia di alam kubur.
9. Malik (malaikat Zabaniyah) bertugas menjaga neraka.
10. Ridwan bertugas menjaga surga.
Kata Jin berasal dari bahasa Arab artinya menutupi atau merahasiakan
(Kementrian Agama, 2014:86) yang dimaksudkan adalah bahwa jin tertutup
dari panca indra. Jin adalah makhluk halus yang tidak dapat dilihat, ia
diciptakan dari api. Jin dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Jin Kafir, yaitu jin yang membangkang terhadap perintah Allah Swt. Para
Ahli Tafsir berpendapat bahwa jin kafir adalah jin yang tidak
memurnikan ke-Esaan Allah. Sehingga dalam kekafiran jin itu ada yang
bermacam-macam yaitu ada yang Yahudi, Nasrani, Majusi, penyembah
berhala dan lain-lain.
b. Jin Muslim, yaitu jin yang mengakui tentang ke-Esaan Allah Swt, Jin
Islam setelah mendengar ayat-ayat Al-Qur’an mereka langsung
mengatakan bahwa al-Qur’an itu menakjubkan dan dapat memberikan
petunjuk ke jalan yang benar. Allah berfirman dalam QS. al-Jin [72]:1-3
tentang jin mukmin:
عجبا قرءانا إنهاسمعنا فقالوا نٱلجن م ٱستمعنفر أنهه أوحيإليه يهديإلى٦قل
شدف ٱلر ولننشركبربناأحدا حبةو٠امنهابهۦ ربناماٱتهخذص جد لى لوأنههۥتع
٣ولدا
Katakanlah (hai Muhammad):”Telah diwahyukan kepadaku bahwasannya:
sekumpulan jin telah mendengarkan (Al-Quran), lalu mereka berkata:
30
Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Quran yang menakjubkan,
(1) (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman
kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan
seorangpun dengan Rabb kami, (2) dan bahwasannya Maha Tinggi
kebesaran Rabb kami, Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak. (3)."
(QS. al-Jin [72]:1-3)
Adapun kata ‘Iblis’ berasal dari bahasa Arab, yaitu “Iblas”artinya
putus asa (dari rahmat atau kasih sayang Allah). Sedangkan kata Setan
berasal dari bahasa Arab, yaitu “Syaithana” yang artinya jauh.
Maksudnya adalah setan itu sangat jauh dari kebaikan dan sangat dekat
dari keburukan atau kejahatan (Kementrian Agama, 2014: 87)
Dengan menyandang nama “Setan”, dan tidak hanya
membangkang terhadap perintah Allah sebagaimana yang dilakukan iblis,
tetapi juga menggoda manusia. Iblis sudah ada sebelum Nabi Adam
diciptakan dan hidup dalam kalangan malaikat. Iblis tidak hanya
mengingkari perintah Allah dan tidak mau menghormati Adam, tetapi
juga berusaha menggoda Adam dan Hawa memakan buah terlarang
tersebut, sehingga menurunkannya dari surga menuju dunia (bumi)
(Kementrian Agama, 2014: 87)
Sifat dan perilaku Jin, Iblis dan Setan (Kementrian Agama, 2014:
87):
1) Tidak dapat dilihat oleh indra manusia
2) Diciptakan dari api yang sangat panas
31
3) Ada yang mengakui ke-Esaan Allah Swt., dan ada pula yang
membangkang perintah Allah.
Jin juga diperintahkan oleh Allah untuk menerima syariat Islam
sebagaimana yang diperintahkan kepada manusia. Menurut sebagian
ulama, rupa, tabiat, kelakuan, dan perangai jin mirip manusia. Karena jin
juga seperti manusia, mereka pun ada yang baik dan yang jahat, ada yang
muslim dan yang kafir. Jin juga memiliki tingkatan iman, ilmu, dan
amalan tertentu berdasarkan keimanan dan amalan mereka kepada Allah
Swt. Walaupun jin Islam yang paling tinggi imannya dan paling saleh
amalannya serta paling luas dan banyak ilmunya, tetapi masih ada pada
diri mereka sifat-sifat tercela seperti takabbur, riya’, ujub, dan sebagainya.
Namun bisa saja mereka mudah menerima teguran dan pengajaran.
(Kementrian Agama, 2014: 89)
Sifat Iblis dan Setan antara lain (Kementrian Agama, 2014: 87): 1).
Tidak dapat dilihat oleh indra manusia. 2). Diciptakan dari api yang
sangat panas. 3). Angkuh dan sombong sebagai sifat dasar dari setan atau
iblis. 4). Selalu membangkang terhadap perintah Allah Swt. 5). Tidak
mati sebelum datangnya hari kiamat.
5. Metode Think Pair Share
Metode ini dikembangkan oleh Frank Lyman dari University of
Maryland (Robert, 2010: 157). Siswa secara individual berfikir beberapa saat
tentang pertanyaan-pernyataan atau pengamatan, guru memberikan
32
kesempatan untuk mereka memikirkan jawabannya. Selanjutnya siswa
membentuk pasangan dengan siswa lain untuk berbicara dan membandingkan
tanggapan mereka. Kemudian pasangan-pasanagan siswa tersebut
membagikan pemikiran mereka dengan teman sekelas secara bergantian (IQ-
MS Reserch Project, 2012: 1)
1. Langkah penerapan metode
Anita Lie (2004: 58) menjelaskan langkah-langkah dalam
pembelajaran Think Pair Share sebagai berikut:
a. guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan memberikan
tugas kepada semua kelompok.
b. Setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri.
c. Siswa berpasangan dengan salah satu rekan dalam kelompok dan
berdiskusi dengan pasangannya.
d. Kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat. Siswa
mempunyai kesempatan untuk membagikan hasil kerjanya kepada
kelompok berempat.
Langkah-langkah dalam pembelajaran Think Pair Share
sederhana, namun penting terutama dalam menghindari kesalahan-
kesalahan kerja kelompok. Dalam metode ini, guru meminta siswa untuk
memikirkan suatu topik, berpasangan dengan siswa lain dan
mendiskusikannya, kemudian berbagi ide dengan seluruh kelas. Metode
ini memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi
33
waktu lebih banyak pada siswa untuk berpikir, menjawab, dan saling
membantu satu sama lain.
2. Kelebihan dan kekurangan
Menurut Muslimin Ibrahim dalam Meylany (2012: 28) metode
Think-Pair-Share mempunyai kelebihan dan kekurangan.
a. Kelebihan
1) Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas. Penggunaan metode
pembelajaran TPS menuntut siswa menggunakan waktunya untuk
mengerjakan tugas-tugas atau permasalahan yang diberikan oleh
guru di awal pertemuan sehingga diharapkan siswa mampu
memahami materi dengan baik sebelum guru menyampaikannya
pada pertemuan selanjutnya.
2) Memperbaiki kehadiran. Tugas yang diberikan oleh guru pada
setiap pertemuan selain untuk melibatkan siswa secara aktif dalam
proses pembelajaran juga dimaksudkan agar siswa dapat selalu
berusaha hadir pada setiap pertemuan. Sebab bagi siswa yang
sekali tidak hadir maka siswa tersebut tidak mengerjakan tugas dan
hal ini akan mempengaruhi hasil belajar mereka.
3) Angka putus sekolah berkurang. Metode pembelajaran TPS
diharapkan dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran sehingga
hasil belajar siswa dapat lebih baik daripada pembelajaran dengan
model konvensional.
34
4) Sikap apatis berkurang. Sebelum pembelajaran dimulai,
kencenderungan siswa merasa malas karena proses belajar di kelas
hanya mendengarkan apa yang disampaikan guru dan menjawab
semua yang ditanyakan oleh guru. Dengan melibatkan siswa
secara aktif dalam proses belajar mengajar, metode pembelajaran
TPS akan lebih menarik dan tidak monoton dibandingkan metode
konvensional.
5) Penerimaan terhadap individu lebih besar. Dalam Metode
pembelajaran konvensional, siswa yang aktif di dalam kelas
hanyalah siswa tertentu yang benar-benar rajin dan cepat dalam
menerima materi yang disampaikan oleh guru sedangkan siswa
lain hanyalah “pendengar” materi yang disampaikan oleh guru.
Dengan pembelajaran TPS hal ini dapat diminimalisir sebab semua
siswa akan terlibat dengan permasalahan yang diberikan oleh guru.
6) Hasil belajar lebih mendalam. Parameter dalam PBM adalah hasil
belajar yang diraih oleh siswa. Dengan pembelajaran TPS
perkembangan hasil belajar siswa dapat diidentifikasi secara
bertahap, sehingga pada akhir pembelajaran hasil yang diperoleh
siswa dapat lebih optimal.
7) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi. Sistem
kerjasama yang diterapkan dalam metode pembelajaran TPS
menuntut siswa untuk dapat bekerja sama dalam tim, sehingga
35
siswa dituntut untuk dapat belajar berempati, menerima pendapat
orang lain atau mengakui secara sportif jika pendapatnya tidak
diterima.
b. Kelemahan :
1) Membutuhkan koordinasi secara bersamaan dari berbagai aktivitas.
2) Membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaanruangan kelas.
3) Peralihan dari seluruh kelas ke kelompok kecil dapat menyita
waktu pengajaran yang berharga. Untuk itu guru harus dapat
membuat perencanaan yang seksama sehingga dapat
meminimalkan jumlah waktu yang terbuang.
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang telah peneliti
sebutkan sebelumnya, salah satunya yaitu faktor eksternal dari lingkungan
sosial yang meliputi metode yang digunakan dalam pembelajaran. Sudjana
(2005: 76) berpendapat bahwa metode pembelajaran adalah cara yang
digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsung pembelajaran. Sedangkan Rosdy Ruslan (2003:24) berpendapat
bahwa metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara
kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai
upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara
ilmiah dan termasuk keabsahannya.
Dari dua pendapat di atas dapat dikatakan bahwa metode merupakan
cara yang digunakan dalam melakukan pembelajaran agar materi mudah
36
diterima siswa. Oleh karena itu metode sangat berperan penting dalam
pendidikan, karena metode merupakan pondasi awal untuk mencapai suatu
tujuan pendidikan dan asas keberhasilan sebuah pembelajaran. Pada intinya
apabila metode yang dipakai dengan baik maka hasilnya akan berdampak
pada mutu pendidikan yang baik, namun jika metode yang dipakai tidak baik
maka hasilnya pun akan berakibat pada mutu pembelajaran yang tidak akan
baik juga.
Ada banyak metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran, untuk
itu seorang guru harus mampu memilih metode yang sesuai dalam
pembelajaranya. Pemilihan metode disesuaikan dengan materi dan
karakteristik siswa, agar siswa mampu dan merasa senang dalam mengikuti
pembelajaran.
B. Kajian Pustaka
1. Skripsi karya Zahrotus Sarifah “Penerapan Model Pembelajaran Think
Pair Share Menggunakan Alat Peraga Sederhana Untuk Meningkatkan
Penguasaan Konsep Peserta Didik Kelas VII MTs Darul Istiqomah
Jepara Pada Mata Pelajaran IPA Materi Pokok Getaran Dan
Gelombang”
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan penguasaan konsep
siswa dengan bantuan menggunakan alat peraga.
Sedangkan dalam skripsi ini peneliti hanya berfokus pada peningkatan
hasil belajar siswa tanpa menggunakan alat peraga.
37
2. Skripsi karya Ageng Sanjaya “Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Think Pair Share (Tps) Untuk Meningkatkan Minat Belajar
Sejarah Siswa Kelas XI IPS SMA Veteran 1 Sukoharjo Tahun Ajaran
2012/2013”
Skripsi ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam
belajar. Sehingga tolak ukur utamanya pada keaktifan siswa dalam
mengikuti pelajaran sejarah.
3. Skripsi karya Aryo Bramantya “Penerapan Model Kooperatif Tipe Think-
Pair-Share Dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi
Hitung Bentuk Aljabar Kelas VII SLTP Gema’45 Surabaya Tahun
Pelajaran 2009/2010”
Skripsi ini bertujuan untuk eksperimentasi penerapan metode TPS pada
mata pelajaran matematika. Sehingga tolak ukurnya hanya pada pengaruh
yang dihasilkan dalam pembelajaran.
Dengan melihat tiga penelitian terdahulu di atas, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa penelitian yang kami lakukan sebagaimana dalam
judul skripsi “Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Iman
Kepada Malaikat Allah Dengan Metode Think Pair Share Pada Siswa Kelas
VII MTs Ma’arif Bakalan Kalikajar Kabupaten Wonosobo Tahun Ajaran
2017/2018” , peneliti ingin meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran
Akidah Akhlak kelas VII MTs Ma’arif Bakalan, tanpa menggunakan alat
38
peraga apapun. Adapun perbedaan dalam pembahasan skripsi ini adalah
pada materi dan tempat penelitiannya.
39
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Tempat Peneitian
Penelitian dilaksanakan di MTs Ma’arif Bakalan Kalikajar yang
merupakan salah satu lembaga pendidikan ma’arif di kecamatan
Kalikajar yang bertempat di tengah-tengah dusun Bakalan kelurahan
Bowongso kecamatan Kalikajar kabupaten Wonosobo.
2. Sejarah Berdirinya
MTs Ma’arif Bakalan berdiri tahun 2000 yang pada tahun
pertamanya masih menginduk MTs Ma’arif Kertek, kecamatan Kertek
(Dokumentasi profil MTs Ma’arif Bakalan tahun ajaran 2017/2018).
Madrasah ini berdiri atas kepedulian masyarakat terhadap pendidikan. Di
mana saat itu sekolah menengah pertama/ sederajat terletak jauh dari
kelurahan Bowongso. Sehingga para tokoh masyarakat dan tokoh agama
bersepakat mendirikan sekolah menengah pertama yang berbasis Islam di
bawah naungan LP Ma’arif yang dikenal dengan Madrasah Tsanawiyyah
(MTs)
40
3. Visi dan Misi MTs Ma’arif Bakalan
a. Visi
Visi yang dimiliki MTs Ma’arif Bakalan adalah: Iman
Taqwa, Unggul dalam prestasi dan Berakhlaqul karimah
(Dokumentasi profil MTs Ma’arif Bakalan tahun ajaran 2017/2018).
b. Misi
1) Menciptakan sistem dan iklim pendidikan yang Islami dan
demokratis dalam menyenangkan dalam model pembelajaran
learning joyfull, aktif, kreatif, inovatif, komunikatif,
partisipatif, dan efektif.
2) Terwujudnya generasi Islam yang berilmu pengetahuan agama
dan umum, melek teknologi serta bertanggung jawab dalam
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang diridhoi
Allah Swt.
3) Mewujudkan pembentukan karakter Islam yang mampu
mengaktualisasikan diri di masyarakat secara ahlussunnah
waljama’ah (Dokumentasi profil MTs Ma’arif Bakalan tahun
ajaran 2017/2018).
4. Tenaga Pendidik dan Tugas Kependidikan
Jumlah guru dan karyawan di MTs Ma’arif Bakalan ada 17 orang.
Berikut ini akan penulis sajikan dalam tabel.
41
Tabel 3.1
Daftar Tenaga Pendidik dan Karyawan di MTs Ma’arif Bakalan
No Nama Lengkap dan Gelar L/P Jabatan
1 Jamaludin, S. Pd. I L Kepala Madrasah
2 Biat, S.Ag. L BK
3 Abdul Kodir, S. Pd L Guru Mapel
4 Nur Dyah Zulaikhah, S. Pd P Guru Mapel
5
Fatmawati Saidah, S. Pd. I.,
S. Kom
P Guru Mapel
6 Siti Rahayu, SE P Guru Mapel
7 Darwati, S. Pd P Guru Mapel
8 Edi Haryanto, S. Kom L Guru Mapel
9 Muhtar, S. Ag L Guru Mapel
10 Yuliati Khomsah, S. Sos. I P Guru Mapel
11 Fathul Mujib, S. Pd L Guru Mapel
12 Selamet Riyadi, S. Pd L Guru Mapel
13 Ika Arfiana, S. Pd P Guru Mapel
14 Tri Adi, S. Pd L Guru Mapel
15 Sri Amanah, S. Pd. I P Guru Mapel
16 Samsul Falah, S. Ag L Guru Mapel
17 Hamid Masruri L Staf Administrasi
(Dokumentasi profil MTs Ma’arif Bakalan tahun ajaran 2017/2018).
42
5. Data Siswa
Untuk menunjang data tentang keadaan siswa maka berikut ini
penulis paparkan mengenai hal-hal sebagai berikut:
a. Jumlah Siswa
Berikut ini adalah tabel siswa di MTs Ma’arif Bakalan tahun
ajaran 2017/2018.
Tabel 3.2
Jumlah Siswa MTs Ma’arif Bakalan Kalikajar kabupaten Wonosobo
tahun ajaran 2017/2018
No Kelas
Jumlah siswa Jumlah
keseluruhan Pa Pi
1 VII 26 39 65
2 VIII 22 40 62
3 IX 32 35 67
Jumlah
keseluruhan
80 114 194
b. Asal Siswa
Sebagian besar siswa MTs Ma’arif Bakalan berasal dari
kelurahan Bowongso, Lamuk dan Kembaran. Hanya sebagian kecil
saja yang berasal dari luar kelurahan tersebut, luar kecamatan
Kalikajar bahkan luar kota Wonosobo.
43
c. Pekerjaan Orang Tua Siswa
Mata pencaharian atau pekerjaan orang tua siswa bermacam-
macam antara lain: Petani, Pedagang, Buruh, Wiraswasta dan
sebagainya (Dokumentasi profil MTs Ma’arif Bakalan tahun ajaran
2017/2018). Akan tetapi presentase yang paling dominan adalah
bekerja sebagai Petani karena memang kecamatan Kalikajar
khususnya desa Bowongso terletak di lereng gunung Sumbing.
6. Fasilitas Pendidikan
Fasilitas pendidikan merupakan unsur yang sangat penting untuk
menunjang tercpainya tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh suatu
lembaga pendidikan. Adapun fasilitas yang dimiliki oleh MTs Ma’arif
Bakalan adalah sebagai berikut:
a. Fasilitas Fisik
Berikut akan penulis sajikan dalam bentuk tabel di bawah ini:
Tabel 3.3
Fasilitas Fisik MTs Ma’arif Bakalan tahun ajaran 2017/2018
No Nama Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi
1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik
2 Ruang guru/kantor 1 Baik
3 Ruang kelas 8 Baik
4 Ruang Laborat 1 Baik
5 Ruang perpustakaan 1 Baik
44
a. Perkiraan koleksi buku 1 Ada
6 UKS 1 Baik
7 Masjid 1 Baik
8 Ruang Komputer 1 Baik
(Dokumentasi profil MTs Ma’arif Bakalan tahun ajaran 2017/2018).
b. Kegiatan Pengembangan Siswa
1) Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
2) Kegiatan Pramuka
3) IPNU/IPPNU
4) Pagar Nusa (Dokumentasi profil MTs Ma’arif Bakalan tahun
ajaran 2017/2018).
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang diambil dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah siswa kelas VII B MTs Ma’arif Bakalan tahun ajaran 2017/2018. Data
responden ini berjumlah 18 orang dengan rincian 8 laki-laki dan 10
perempuan.
Tabel 3.4
Data Siswa kelas VII B
No NIS Nama L/P
1 171140 Afiyanti P
2 171141 Ahmad Khoirul Mubarok L
3 171142 Ahmad Hairur Rizal L
4 171144 Alek Islahudin L
45
5 171145 Alfiyani P
6 171147 Ari Alfajri L
7 171154 Elin Tri Widia P
8 171160 Hawinda Maulida Rohmah P
9 171164 Ilfa Yufina P
10 171170 Kun Annasa Ulfah Uliyatul Jannah P
11 171174 Muhamad Latiful Hanan L
12 171177 Mustofa Arifin L
13 171179 Nafiah P
14 171185 Nurul Anam L
15 171187 Rizki Khanafi L
16 171197 Sofinah P
17 171200 Umu Fatimah P
18 171201 Uswatun Khasanah P
(Dokumentasi profil MTs Ma’arif Bakalan tahun ajaran 2017/2018).
C. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada pertengahan semester genap tahun
ajaran 2017/2018, yaitu pada 06 Maret sampai 09 Juni 2018. Penelitian
dilakukan pada siswa kelas VII B MTs Ma’arif Bakalan yang berjumlah 18
orang. Penentuan waktu penelitian disesuaikan dengan kalender pendidikan
madrasah tsanawiyah. Karena PTK memerlukan beberapa siklus yang
membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif dikelas.
46
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Jenis penelitian yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini adalah
PTK, guna mencari masalah yang ada didalam kelas. PTK akan dilaksanakan
dalam dua siklus. Masing-masing terdiri dari tahapan perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
1. Perencanaan
Dalam penelitian tindakan kelas ini kegiatan perencanaan yang
dilakukan adalah:
a. Membicarakan rencana penelitian tindakan kelas dengn kepala
sekolah dan guru mapel.
b. Melakukan penyusunan jadwal kegiatan yang akan dilakukan
c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
d. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang akan
diperlukan dikelas
e. Mempersiapkan lembar observasi
f. Menyediakan alat evaluasi yang terdiri atas lembar tes siswa.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk siklus I dilaksanakan
pada tanggal 6 maret 2018. Penerapan tindakan mengacu pada
pembelajaran yang tertulis pada RPP yang telah dibuat. Terget yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah siswa mampu mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM). Dapun topik yang dipilih dalam siklus I ini
adalah “Iman kepada Malaikat Allah”.
47
Kegiatan yng dilakukan dalam tahap ini adalah:
a. Kegiatan awal
1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mengajak
berdo’a bersama dipimpin oleh seorang siswa dilanjutkan
membaca surat pendek dengan penuh khidmat.
2) Guru memerhatikan kesiapan siswa dan mengondisikan suasana
pembelajaran yang menyenangkan.
3) Guru menginformasikan kompetensi yang akan dicapai
4) Guru menyampaikan lingkup penilaian, yang meliputi: penilaian
sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan.
b. Kegiatan inti
1) Guru memberikan tugas kepada setiap siswa untuk menyimak
uraian materi sebagai pengantar.
2) Guru memberikan informasi tentang pembelajaran Think Pair
Share yang akan dilaksanakan.
3) Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan terkait
dengan materi.
4) Guru memberikan waktu kepada setiap siswa untuk berfikir dan
memahami topik bahasan.
5) Guru memandu siswa membentuk pasangan (2 orang) secara
heterogen.
6) Guru mempersilakan setiap pasangan untuk berbagi dan
berdiskusi
48
7) Masing-masing pasangan secara bergantian mempresentasikan
hasil diskusi mereka tentang topik bahasan
8) Guru dan siswa memberikan komentar hasil diskusi pada setiap
kelompok.
c. Kegiatan akhir
1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.
2) Melaksanakan post tes
3) Guru memberitahu materi yang akan datang
4) Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan
berdoa lalu mengucapkan salam penutup.
3. Observasi
Observasi dilaksanakan untuk mengamati tingkah laku siswa dan
sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menerapkan metode
pembelajaran Think Pair Share. Tahap ini dilakukan pada proses
pembelajaran atau pada tahap tindakan. Observasi diarahkan pada poin-
poin yang telah dtetapkan dalam indikator.
Hasil observasi sikap dan tingkah laku siswa selama mengikuti
pembelajaran digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan
refleksi.
Dari data pegamatan siswa dan guru selama pembelajaran dapat
diketahui bahwa:
49
a. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran cukup baik, dimana sebagian
besar siswa sangat memperhatikan penjelasan dan arahan dari guru.
Namun dalam keaktifan siswa masih minim.
b. Keterlibatan guru dalam proses pembelajaran sudah baik. Dimana
guru mampu menerapkan langkah-langkah pembelajaran dengan
metode TPS, namun alokasi waktu dalam penerapan metode masih
dinilai kurang efektif.
4. Refleksi
Tahap akhir dari siklus I ini adalah tahap refleksi. Reflksi
merupakan tahap evaluasi dan perbaikan terhadap perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Refleksi dilakukan
untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam perencanaan dan
pelaksanaan tindakan penelitian. Sehingga peneliti dapat menentukan
perencanaan yang lebih baik untuk siklus berikutnya.
Pada tahap ini peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang
terdapat pada lembar observasi siswa dan guru. Berdasarkan pengamatan
dan lembar observasi siswa dan guru dapat ditemukan beberapa
kelemahan sebagai berikut:
a. Kegiatan guru dalam pembelajaran sudah sesuai dengan RPP yang
dirancang sebelumnya, namun alokasi waktu masih kurang efektif.
b. Sebagian siswa belum aktif dalam kegiatan pembelajaran karena
masih ada beberapa siswa yang belum memahami jalanya
pembelajaran dengan menggunakan metode TPS yang diterapkan.
50
c. Hanya beberapa siswa yang aktif bertanya dalam pembelajaran ini
d. Berdasarkan hasil tes formatif pada akhir pembelajaran siklus I
diketahui jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar semakin
meningkat dibandingkan dengan tahap pra siklus.
Adapun tindakan perbaikan pada siklus ini adalah sebagai berikut:
a. Guru perlu membagi ulang alokasi waktu antara penyampaian materi
dengan penerapan metode TPS.
b. Memberikan pengenalan dan penjelasan lebih mendalam mengeni
strategi pembelajaran yang digunakan, agar semua siswa dapat
mengikuti jalanya pembelajaran dengan baik.
c. Memberikan motivasi kepada siswa untuk bertanya.
d. Untuk meningkatkan hasil tes formatif hendaknya guru memberikan
pengulangan-pengulangan terhadap materi yang disampaikan serta
memberikan tambahan pertanyaan keepada siswa.
E. Deskriosi Pelaksanaan Siklus II
1. Perencanaan siklus II
Pada siklus II ini sama dengan siklus pertama. Siklus II terdiri dari
beberapa tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi. Pada tahap perencanaan diadakan identifikasi masalah yang
terjadi pada siklus pertama. Selanjutnya dilakukan pada tahapan tindakan
penyusunan konsep pembelajaran.
Pada sikus II ini peneliti mempersiapkan perangkat meliputi
pembuatan RPP, lembar soal, lembar observasi, dan menambah meteri
51
pelajaran. Adapun topik yang dipilih dalam siklus II ini adalah “Makhluk
Ghaib Selain Malaikat”
2. Pelaksanaan siklus II
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2018. Penerapan
tindakan mengacu pada konsep pembelajaran yang tertulis pada RPP.
Target yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah siswa mampu
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Kegiatan ini dilakukan
dalam tahap yang terdiri dari:
a. Kegiatan awal
1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mengajak berdoa
bersama dipimpin oleh seorang siswa dilanjutkan membaca surat
pendek dengan penuh khidmat.
2) Guru memerhatikan kesiapan siswa dan mengondisikan suasana
pembelajaran yang menyenangkan.
3) Guru menginformasikan kompetensi yang akan dicapai
4) Guru menyampaikan lingkup penilaian, yang meliputi: penilaian
sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan.
5) Guru memberikan motivasi kepada siswa.
b. Kegiatan inti
1) Guru memberikan informasi tentang pembelajaran Think Pair
Share yang akan dilaksanakan.
2) Guru memberikan tugas kepada setiap siswa untuk menyimak
uraian materi sebagai pengantar.
52
3) Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan terkait
dengan materi.
4) Guru memberikan waktu kepada setiap siswa untuk berfikir dan
memahami topik bahasan.
5) Guru memandu siswa membentuk pasangan (2 orang) secara
heterogen.
6) Guru mempersilakan setiap pasangan untuk berbagi dan
berdiskusi
7) Masing-masing pasangan secara bergantian mempresentasikan
hasil diskusi mereka tentang topik bahasan
8) Guru dan siswa memberikan komentar hasil diskusi pada setiap
kelompok.
c. Kegiatan akhir
1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.
2) Melaksanakan post tes
3) Guru memberitahu materi yang akan datang
4) Guru bersama-sama para siswa menutup pembelajaran dengan
berdoa lalu mengucapkan salam penutup.
3. Observasi
Observasi dilaksanakan untuk mengamati tingkah laku siswa dan
sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menerapkan metode
pembelajaran Think Pair Share. Tahap ini dilakukan pada proses
53
pembelajaran atau pada tahap tindakan. Observasi diarahkan pada poin-
poin yang telah dtetapkan dalam indikator.
Hasil observasi sikap dan tingkah laku siswa selama mengikuti
pembelajaran digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan
refleksi.
Dari data pegamatan siswa dan guru selama pembelajaran dapat
diketahui bahwa:
a. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran meningkat, dimana hampir
seluruh siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran karena siswa sudah
dapat mengikuti model yang digunakan dalam pembelajaran sehigga
menarik perhatian siswa
b. Keterlibatan guru dalam proses pembelajaran sudah meningkat
ditunjukan dalam peningkatan langkah-langkah metode TPS dan
alokasi waktu dalam pembelajaransudah sangat bagus dan efektif.
4. Refleksi siklus II
Tahap akhir dari siklus II ini adalah refleksi. Berdasarkan hasil
pengamatan terdapat keberhasilan pada proses pembelajaran yyaitu siswa
dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik dibandingkan
dengan siklus sebelumnya, hampir semua siswa berani bertanya dan
menjawab pertanyaan, tetepatan guru dalam mengajar dengan
menerapkan metode TPS dapat meningkatkan prestasi hasil belajar
Akidah Akhlak materi Iman kepada Malaikat Allah dan telah terlampaui
54
target pencapaian KKM. Hasil observasi pada siklus II ini sudah sesuai
harapan peneliti, sehingga tidak perlu adanya siklus berikutnya.
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis data persiklus
1. Analisis data pra siklus
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru Akidah Akhlak
kelas VII B MTs Ma’arif Bakalan masih sering menggunakan metode
yang berbasis satu arah. Di mana siswa mendengar, mencatat dan
mengerjakan soal. Maka pembelajaran tersebut hanya berpusat pada guru
dan pemahaman siswa hanya bersifat sementara.bahkan guru juga hanya
menggunakan metode pembelajaran yang monoton seperti ceramah, dan
tanya jawab sekilas, jarang menggunakan metode-metode pembelajaran
yang bervariasi dan memotivasi siswa.
Data yang diperoleh dari kondisi awal hasil nilai tes ulangan harian
pada mata pelajaran Akidah Akhlak masih ada yang belum mencapai
KKM. Adapun KKM dalam mata pelajaran Akidah Akhlak adalah 80.
Rangkuman hasil ulangan harian Akidah Akhlak paa siswa kelas
VII B ditunjukan pada tabel sebagai berikut:
55
Tabel 4.1
Nilai hasil belajar ulangan harian Akidah Akhlak siswa kelas VII B (pra siklus)
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Afiyanti 80 87 Tuntas
2 Ahmad Khoirul Mubarok 80 79 Tidak tuntas
3 Ahmad Hairur Rizal 80 76 Tidak tuntas
4 Alek Islahudin 80 78 Tidak tuntas
5 Alfiyani 80 86 Tuntas
6 Ari Alfajri 80 77 Tidak tuntas
7 Elin Tri Widia 80 77 Tidak tuntas
8 Hawinda Maulida Rohmah 80 93 Tuntas
9 Ilfa Yufina 80 84 Tuntas
10 Kun Annasa Ulfah Uliyatul
Jannah
80 77 Tidak tuntas
11 Muhamad Latiful Hanan 80 78 Tidak tuntas
12 Mustofa Arifin 80 76 Tidak tuntas
13 Nafiah 80 76 Tidak tuntas
14 Nurul Anam 80 78 Tidak tuntas
15 Rizki Khanafi 80 76 Tidak tuntas
16 Sofinah 80 80 Tuntas
17 Umu Fatimah 80 80 Tuntas
18 Uswatun Khasanah 80 76 Tidak tuntas
56
Jumlah 1434
Rata-rata 79,67
Presentase ketuntasan belajar 33,34%
Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa ulangan harian
sebelum diadakannya pelajaran dengan metode Think Pair Share dari 18
orang siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 6 orang atau sebesar 33,34%
dan yang dinyatakan tidak tuntas sebanyak 12 siswa dengan rata-rata
79,67.
Dari uraian diatas dijadikan seagai pembanding sebelum dan sesudah
diterapkanya metode pembelajaran Think Pair Share.
2. Analisis Data Siklus 1
Tabel 4.2
Data Prestasi belajar siklus 1
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Afiyanti 80 80 Tuntas
2 Ahmad Khoirul Mubarok 80 85 Tuntas
3 Ahmad Hairur Rizal 80 75 Tidak tuntas
4 Alek Islahudin 80 80 Tuntas
5 Alfiyani 80 80 Tuntas
6 Ari Alfajri 80 75 Tidak tuntas
7 Elin Tri Widia 80 77 Tidak tuntas
8 Hawinda Maulida Rohmah 80 95 Tuntas
57
9 Ilfa Yufina 80 90 Tuntas
10 Kun Annasa Ulfah Uliyatul Jannah 80 78 Tidak tuntas
11 Muhamad Latiful Hanan 80 77 Tidak tuntas
12 Mustofa Arifin 80 75 Tidak tuntas
13 Nafiah 80 80 Tuntas
14 Nurul Anam 80 75 Tidak tuntas
15 Rizki Khanafi 80 80 Tuntas
16 Sofinah 80 85 Tuntas
17 Umu Fatimah 80 80 Tuntas
18 Uswatun Khasanah 80 75 Tidak tuntas
Jumlah 1442
Rata-rata 80,11
Presentase ketuntasan belajar 55,56 %
Pencapaian rata-rata hasil belajar pada siklus I ini belum mencapai
indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Siklus I belum dapat
dikatakn tuntas, karena tingkat ketuntasan baru mencapai 55,56% dan
beum mencapai indikaror pencapaian penelitian yaitu 85%. Maka dari itu
harus dilakukan pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan metode
pembelajaran Think Pair Share untuk mendapatkan ketuntasan belajar
yang mencapai indikator yang telah ditentukan.
Pencapaian nilai rata-rata pada siklus I 80,11 dengan presentase
ketuntasan belajar sebanyak 55,56% dari jumlah siswa keseluruhan. Hasil
58
pada siklus ini menunjukkan bahwa siklus I belum berhasil dalam
mencapai ketuntasan belajar yang ditentukan indikator ketuntasan belajar
yaitu 85.
3. Analisis data siklus II
Table 4.3
Data prestasi belajar siswa siklus II
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Afiyanti 80 95 Tuntas
2 Ahmad Khoirul Mubarok 80 100 Tuntas
3 Ahmad Hairur Rizal 80 80 Tuntas
4 Alek Islahudin 80 85 Tuntas
5 Alfiyani 80 90 Tuntas
6 Ari Alfajri 80 75 Tidak tuntas
7 Elin Tri Widia 80 85 Tuntas
8 Hawinda Maulida Rohmah 80 100 Tuntas
9 Ilfa Yufina 80 100 Tuntas
10 Kun Annasa Ulfah Uliyatul Jannah 80 90 Tuntas
11 Muhamad Latiful Hanan 80 85 Tuntas
12 Mustofa Arifin 80 80 Tuntas
13 Nafiah 80 85 Tuntas
14 Nurul Anam 80 77 Tidak tuntas
15 Rizki Khanafi 80 80 Tuntas
59
16 Sofinah 80 100 Tuntas
17 Umu Fatimah 80 95 Tuntas
18 Uswatun Khasanah 80 85 Tuntas
Jumlah 1587
Rata-rata 88,17
Presentase ketuntasan belajar 88,89%
Dari data di atas dapat dikatakan bahwa siklus II berhasil, karena
tingkat ketuntasan sudah mencapai 88,89% dan sudah diatas kriteria
ketuntasan minimumyang telah ditetapkan dan sudah mencapai indikator
keberhasilan penelitian yaitu 85%.
Pencapaian nilai rata-rata pada siklus II yaitu 88,17 dengan
presentase ketuntasan belajar sebanyak 88,89% dari jumlah seluruh siswa
atau 18 siswa. Hasil pada siklus II ini menunjukkan bahwa siklus II telah
berhasil dalam mencapai KKM dan indikator ketuntasan belajar yaitu
sebesar 85%.
B. Pembahasan
Dari hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan data-data yang
terkumpul, maka diketahui bahwa penggunaan metoda pembelajaran Think
Pair Share padapembelajaran Akidah Akhlak dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa. Pembelajaran dengan menggunakan metode Think Pair Share
menjadi slah satu solusi untuk mencapai target yang diinginkan. Dengan
menggunakan metode Think Pair Share dalam pembelajaran Akidah Akhlak
60
dalam pembelajaran Akidah Akhlak yang dilaksanakan dalam penelitian
tindakan kelas ini menunjukkan bahwa siswa dapat menerima materi dengan
baik. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan prestasi belajar siswa selama
pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan hasil ulangan pada kondisi awal atau pra siklus, nilai
rata-rata dari 18 siswa yaitu 79,67 dengan rincian 6 siswa atau 33,34% dari
jumlah siswa sudah mencapai KKM dan dinyatakan tuntas, sedangkan 12
atau 66,67% dari jumllah siswa belum mencapai KKM dan dinyatakan tidak
tuntas. Kerena guru Akidah Akhlak kelas VII dalam pembelajaran masih
menggunakan metode pembelajaran yang konvensional. Sehingga
pembelajaran yang disampaiakan menjadi kurang menarik dan membuat
siswa menjadi kurang aktif. Hal ini juga sangat mempengaruhi prestasi
belajar siswa selama proses pembelajaran yang diperoleh dari tes formatif
yang dilakukan pada setiap akhir pembelajaran. Upaya untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa pada pembelajaran Akidah Akhlak, peniti melakukan
penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode Think Pair Share. Dari
penelitiaan tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar
pada sejumlah siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai-nilai tes formatif yang
diperoleh siswa disetiap siklusnya pada tabel sebagai berikut.
61
Tabel 4.4
Hasil rekapitulasi nilai-nilai pada pra siklus, siklus I dan siklus II
No Nama Siswa Siklus
Pra siklus Siklus I Siklus II
1 Afiyanti 87 80 95
2 Ahmad Khoirul Mubarok 79 85 100
3 Ahmad Hairur Rizal 76 75 80
4 Alek Islahudin 78 80 85
5 Alfiyani 86 80 90
6 Ari Alfajri 77 75 75
7 Elin Tri Widia 77 77 85
8 Hawinda Maulida Rohmah 93 95 100
9 Ilfa Yufina 84 90 100
10 Kun Annasa Ulfah Uliyatul Jannah 77 78 90
11 Muhamad Latiful Hanan 78 77 85
12 Mustofa Arifin 76 75 80
13 Nafiah 76 80 85
14 Nurul Anam 78 75 77
15 Rizki Khanafi 76 80 80
62
16 Sofinah 80 85 100
17 Umu Fatimah 80 80 95
18 Uswatun Khasanah 76 75 85
Jumlah 1434 1442 1587
Rata-rata 79,67 80,11 88,17
Pada siklus I nilai rata-rata dari 18 siswa yaitu 80,11 dengan rincian
10 siswa atau 55,56% dari jumlah siswa telah mencapai nilai KKM yaitu 80
dan dinyatakan tuntas, sedangkan 8 siswa atau 44,44% dari jumlah siswa
belum mencapai KKM dan dinyatakan tidak tuntas. Untk menilai hasil
pengmatan terhadap guru maka peneliti mengkaji ulang data hasil
pengamatan yag diperoleh dan dilakukan perbaikan. Hasilnya adalah guru
sudah memahami penerapan metode Think Pair Share,namun masih kesulitan
dalam alokasi waktu dan siswa masih pasif dalam mengikuti pembelajaran.
Maka perbaikanya adalah guru lebih cermat lagi dalam pembagian waktu dan
memberikan motivasi agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan
antusias dan aktif. Mengingat jumlah siswa yang mencapai KKM belum
mencpai target, maka dari itu diperlukan perbaikan pada tahap berikutnya
yaitu siklus II.
Pada siklus II nilai rata-rata dari 18 siswa yaitu 88,17 dengan rincian
16 siswa atau 88,89% dari jumlah siswa telah mencapai KKM yaitu 80 dan
dinyatakan tuntas, sedangkan 2 siswa atau 11,1% dari jumlah siswa belum
63
mencapai KKM dan dinyatakan tidak tuntas. Bagi siswa yang belum
mencapai KKM mendapat tugas tambahan guna memenuhi nilai ketuntasan
minimal. Untuk penilaian hasil pengamatan terhadap guru terjadi peningkatan
karena guru telah maksimal dalam menerapkan metode pembelajaran Think
Pair Share dengan sangat baik. Selaian itu keaktifan siswa juga meningkat
serta prestasi belajar yang sudah melampaui KKM. Hasil pencapaian KKM
pada pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Hasil rekapitulasi pencapaian KKM pada siklus I dan II
Ketuntasan pelaksanaan Nilai rata-rata Ketuntasan KKM
Pra Siklus 79,67 6 siswa (33,34%)
Siklus I 80,11 10 siswa (55,56%)
Siklus II 88,17 16 siswa (88,89%)
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan
prestasi belajar yaitu dari pra siklus sebesar 79,67 dan 80,11 pada siklus I
menjadi 88,17 pada siklus II. Nilai rata-rata yang dicapai pada siklus II
sebesar 88,17 menunjukkan bahwa telah melempaui KKM individu yaitu 80.
Penigkatan prestasi ini juga dapat dilihat pada diagram sebagai berikut:
64
Gambar 4.1
Peningkatan hasil belajar pra siklus, siklus I dan siklus II
Berdasarkan grafik di atas dapat dikatakan bahwa banyaknya
siswa yang semula prestasi belajarnya relatif rendah, cenderung naik
secara perlahan, kegiatan aktivitas siswa mengikuti pembelajaran juga
meningkat sehingga kualitas hasil belajar siswa cukup memuaskan.
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian tindakan
kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Iman
Kepada Malaikat Allah Dengan Metode Think Pair Share Pada Siswa Kelas
VII MTs Ma’arif Bakalan Kalikajar Kabupaten Wonosobo Tahun Pelajaran
2017/2018” dapat disimpulkan bahwa: Penerapan metode pembelajaran Think
Pair Share pada materi Iman Kepada Malaikat Allah dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas VII B semester genap MTs Ma’arif Bakalan tahun
Pelajaran 2017/2018. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar setiap siklusnya
yang menunjukkan bahwa terjadi peningkatan, di mana pada pra siklus yang
mencapai KKM sebanyak 6 siswa atau 33,34%, pada siklus I yang mencapai
KKM sebanyak 10 siswa atau 55,56% dan siklus II yang mencapai KKM
sebanyak 16 siswa atau 88,89%, ini menunjukkan bahwa telah mencapai
target presentase keuntasan seluruh siswa yaitu 85%.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan metode pembelajaran
Think Pair Share pada kelas VII B MTs Ma’arif Bakalan tahun ajaran
2017/2018 maka saran yang diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk
meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan meningkatkan hasil
belajar siswa MTs Ma’arif Bakalan pada khususnya sebagai berikut:
66
1. Bagi Guru
a. Untuk meningkatkan keaktifan, kreatifitas siswa dan keefektifan
belajar diharapan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share maupun yang lainya.
b. Untuk meningkatkan minat atau antusias siswa dalam belajar guru
diharapkan mampu memberikan motivasi agar siswa bersemangat
dalam belajar.
c. Adanya tindak lanjut terhadap penggunaan stategi pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share.
2. Bagi Siswa
a. Siswa hendaknya dapat berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran
b. Siswa diharapkan mampu menyampaikan ide atau pendapat dengan
percaya diri pada saat proses pembelajaran.
c. Siswa diharapkan dapat mengaplikasikan hasil belajarnya kedalam
kehidupan sehari-hari.
67
DAFTAR PUSTAKA
Anggia, Yudha. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
Materi Thaharah Dengan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas VII SMP
Negeri 2 Karanggede Semester Gasal Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi
tidak diterbitkan. Salatiga: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Salatiga.
Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Arikunto. 1990. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Media Pengajaran. Bandung: Algensindo.
Bahri, Syaiful. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: CV. Rineka Cipta.
Bell, Margaret E. 1994. Learning and Instruction Theory Into Practice.
Diterjemahkan oleh: Munandir. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Bramantya, Arya. 2010. Penerapan Model Kooperatif Tipe Think-Pair-Share
Dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk
Aljabar Kelas VII SLTP Gema’45 Surabaya Tahun Pelajaran 2009/2010”.
Skripsi. Surabaya: Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
Damawy, Syaifuddin. 2009. Mukjizat Asmaul Uzma: Rahasia, Keajaiban,
Keistimewaan, Kekuatan dan Khasiat Nama Allah Teragung. Jakarta: Al-
Mawardi Prima
Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Djali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Ekawarna. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Selatan: Referensi
68
Hafiz, Umar. 2014. Guru Menulis- K-13, Antara Harapan dan Realita. Artikel
Koran Republika Online Edisi 20 Desember 2014.
http://www.republika.co.id.
Hamalik Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Humaidi, 1979. Pengantar Kuliah Akhlak, Surabaya: Bina Ilmu
Ibrahim, Muslimin. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University Press.
Journal of IQ-MS Research Project Disciplinary Literacy Strategies. 2012. Think
Pair Share and Variations. TEM Centers SC. www.s2temsc.org
Kemendikbud. 2017. Model Silabus Mata Pelajaran Sekolah Menengah Pertama/
Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs). Jakarta Kemendikbud.
Kementrian Agama, 2014. Buku Siswa: Akidah Akhlak Kelas VII MTs, Jakarta:
Kementrian agama
Nasution. 1998. Metodologi Penelitian Naturalistic. Bandung: PN. Tarsito.
Nawawi, Hadri. 1993. Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Nazarudin. 2007. Managemen Pembelajaran, Jogjakarta: Teras
Pemugari, Meylany. 2012. Penerapan Metode Think-Pair-Share Untuk
Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Teori Pkk Di
Smp Negeri 3 Margasari-Tegal. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta:
Fakultas Teknikl UNY.
Poerwadarminta, W.J.S. 1995. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PT.Balai
Pustaka.
Ruslan, Rudi. 2003. Metode Penelitian PR Dan Komunikasi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo.
Sadirman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali
Perss
Samino. Saring Marsudi. 2012. Bimbingan Belajar Pedoman bagi Pendidik dan
Calon Pendidik. Kartasura: Fairus Media.
Sanjaya, Ageng. 2013.Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair
Share Untuk Meningkatkan Minat Belajar Sejarah Siswa Kelas XI IPS
69
SMA Veteran 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Yogyakarta:
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negari Yogyakarta
Sarifah, Zahrotus. 2010. Penerapan Model Pembelajaran TPS (Think, Pair,
Share) Menggunakan Alat Peraga Sederhana untuk Meningkatkan
Penguasaan Konsep Peserta Didik Kelas VIII, MTs Darul Istiqomah,
Jepara pada Mata Pelajaran IPA Materi Pokok Getaran dan Gelombang.
Skripsi. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Silberman. 2009. Active Learning (101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Pustaka Insan Madani.
Slavin, Robert E. 2010. Cooperative Learning: Theory, Research and Practice.
Diterjemahkan oleh: Narulita Yusron. Bandung: Penerbit Nusa Indah.
Sudijono, A. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Suhardjono, Supardi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukardi. 2009. Metodologi penelitian pendidikan: kompetensi dan praktiknya.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Surya, Muhammad. 1981. Psikologi: Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:
PPB- IKIP Bandung.
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafinda Persada
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP – UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi
Pendidikan, Bagian I. Jakarta: PT Imperial Bhakti Utama.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovativ-Progresif:
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP).
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Tirtarahardja, Umar S. L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan, Jakarta, PT
Rineka Cipta
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan
Konseptual Operasional. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : MTs Ma’arif Bakalan
Kelas/Semester : VII/2
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Materi Pokok : Iman Kepada Malaikat Allah
Alokasi Waktu : 40 x 2 Jam Pelajaran (1 Pertemuan)
A. Kompetensi Inti:
(KI-1) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya;
(KI-2) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya;
(KI-3) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan budaya yang terkait dengan fenomena dan kejadian;
(KI-4) Mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang / teori;
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian:
KD INDIKATOR
1. Meyakini adanya
malaikat-malaikat
Allah
1.1 Meyakini keberadaan malaikat Allah Swt sebagai
makhluk Allah Swt.
1.2 Meningkatkan keimanan agar terhindar dari
kesesatan.
1.3 Menunjukkan perilaku yang mencerminkan tentang
keimanan kepada malaikat Allah Swt
80
2. Memahami
pengertian
malaikat dan sifat
malaikat
2.1 Mampu menyebutkan pengertian mlaikat secara
bahasa
2.2 Mampu menyebutkan pengertian malaikat secara
istilah
2.3 Mampu menyebutkan sifat sifat malaikat Allah Swt
3. Menyebutkan
nama dan tugas
malaikat Allah Swt
serta berperilaku
yang
mencerminkan
beriman kepada
malaikat Allah
3.1 Mempu menyebutkan nama-nama malaikat Allah
yang wajib diketahui
3.2 Mampu menyebutkan tugas-tugas dari malaikat yang
wajib diketahui
3.3 Berperilaku yang mencerminkan berimaan kepada
malaikat Allah Swt.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mendiskusikan, menyimpulkan dan
mengomunikasikan, peserta didik diharapkan:
1. Mampu menjelaskan pengertian Malaikat Allah.
2. Mampu menyebutkan nama dan tugas malaikat-malaiakat Allah
3. Mampu menyebutkan sifat-sifat malaikat Allah
D. Maeri Pembelajaran
2. Pengertian Iman Kepada Malaikat
Kata malaikat berasal dari kata mufrad malak ( yang berarti (ملك
kekuatan atau risalah yang berarti utusan. Adapun menurut istilah,
malaikat adalah makhluk yang diciptakan dari cahaya yang khusus untuk
taat beribadah kepada Allah swt, serta mengerjakan semua tugas-tugas-
Nya. Malaikat adalah makhluk yang berasal dari cahaya,sebagaimana
sabda Nabi Muhammad saw,
ر قالت:قال عنها الله رضي عائسة خلقتعن وسلهم: عليه الله صلهى الله سول
الملآئكةمننور .
81
)رواهمسلم(
Artinya: Dari ‘ Aisyah r,a berkata: Rasulullah saw, bersabda:
“Malaikat diciptakan dari cahaya” (HR, Muslim).
Adapaun Iman kepada malaikat adalah meyakini dengan sepenuh
hati bahwa malaikat itu makhluk gaib ciptaan Allah yang senantiasa patuh
menjalankan tugas dan tidak pernah durhaka sedikit pun.
3. Sifat Malaikat
a. Selalu bertaasbih siang dan malam tidak pernah berenti. Allah
berfirman dalam Q.S Al Anbiya’:20
19. dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi.
dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada
mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada
(pula) merasa letih.
20. mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-
hentinya.
b. Selalu takut dan taat terhadap Allah.
c. Suci dari sifat-sifat manusia dan jin, seperti hawa nafsu, syahwat,
lapar, sakit, tidur, makan dan sebagainya
d. Tidak pernah maksiat dan selalu mengerjakanapa saja yang
diperintahkan oleh Allah. Q.S At Tahrim:6
82
6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa
yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.
e. Mempunyai sifat malu
f. Bisa terganggu dengan bau yang tidak sedap, anjig dan patung
g. Tidak makan dan tidak minum. Adz Zariyaat 27-28.
27. lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata:
"Silahkan anda makan."
28. (Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim
merasa takut terhadap mereka. mereka berkata:
"Janganlah kamu takut", dan mereka memberi kabar
gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang
alim (Ishak)
h. Mampu mengubah wujudnya, Allah berfirman dalam surah
Maryam:16-19
16. dan Ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran,
Yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu
tempat di sebelah timur,
83
17. Maka ia Mengadakan tabir (yang melindunginya) dari
mereka; lalu Kami mengutus roh Kami[901] kepadanya,
Maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia
yang sempurna.
i. Memiliki kekuatan luar biasa dan kecepatan cahaya
82. Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri
kaum Luth itu yang di atas ke bawah (kami balikkan), dan
Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar
dengan bertubi-tubi
4. Malaikat dan Tugasnya
Allah menciptaka mereka khusus untuk beribadah kepada-Nya,
mereka membawa risalah dari Allah swt, dan menunaikan tugas masing-
masing di alam. Mereka bermacam-macam dan masing-masing
mempunyai tugas khusus. Di antara nama-nama malaikat adalah:
a. Jibril (Ruhul Quddus) bertugas menyampaikan wahyu dari Allah
SWT kepada nabi dan rasul.
b. Mikail bertugas membagi rezeki dari Allah kepada seluruh
makhluk
c. Israfil bertugas meniup sangkakala
d. Izrail (Malaikat maut)bertugas mencabut nyawa.
e. Raqib (Kiraman Katibin) bertugas mencatat setiap amal (baik)
manusia.
f. Atid (Kiraman Katibin) bertugas mencatat setiap amal (buruk)
manusia.
g. Munkar bertugas menanyakan amal manusia di alam kubur.
h. Nakir bertugas menanyakan amal manusia di alam kubur.
84
i. Malik (malaikat Zabaniyah) bertugas menjaga neraka.
j. Ridwan bertugas menjaga surga.
5. Perilaku yang mencerminkan Iman kepada Malaikat
Berikut ini adalah contoh perilaku-perilaku yang menacerminkan
Iman kepada Malaikat:
a. Suka bersedekah (peduli untuk menolong sesama)
b. Gemar menjalankan perintah-perintah Allah dan meninggalkan
larangan-larangan-Nya, misalnya, berbakti kepada kedua orang
tua, menghormati guru, dan menghargai kepada sesama. Selain itu
mengunjungi orang yang sakit dan mendoakannya, mengunjungi
saudara atau tetangga dan sebagainya.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan sientific
2. Metode: Think Pair Share
F. Media, Alat, dan Sumber Ajar
1. Media
a. Whiteboard/ blackboard
2. Alat
a. Sepidol
3. Sumber ajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII (Buku Peserta didik)
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII (Buku Guru) Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Departemen Agama RI. 2005. Al-Quran dan Terjemahnya. Jakarta:
Departemen Agama RI.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (10 menit):
85
a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mengajak berdoa
bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dilanjutkan membaca
surat pendek dengan penuh khidmat.
b. Guru memerhatikan kesiapan peserta didik dan mengondisikan
suasana pembelajaran yang menyenangkan.
c. Guru menginformasikan kompetensi yang akan dicapai
d. Guru menyampaikan lingkup penilaian, yang meliputi: penilaian sikap,
penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan.
2. Kegiatan inti: (60 menit)
a. Mengamati
1) Guru memberikan tugas kepada setiap peserta didik untuk
menyimak uraian materi sebagai pengantar.
b. Menanya
1) Peserta didik diperkenankan mengajukan pertanyaan terkait
materi yang disampaikan
2) Kemudian peserta didik mengajukan pertanyaan terkait korelasi
materi yang disampaikan dengan kehidupan sehari-hari atau hal
lain yang belum mereka pahami
c. Menalar
1) Dalam kegiatan tanya jawab, guru dan peserta didik
memperlihatkan sikap demokratis, kerja sama, serta sopan santun
dalam menyampaikan pendapat (Sikap).
2) Menterjemahkan alil dalil tentang sifat-sifat yang dimiliki
malaikat
3) Menganalisis isi kandungan dalam dalil sifat-sifat yang dimiliki
malaikat
4) Setiap peserta didik mencatat informasi yang mereka dapatkan
dari hasil diskusi.
d. Mengasosiasi
Setelah mengumpulkan informasi yang didapat peserta didik
selanjutnya menganalisis semua informasi yang di dapat.
86
e. Mengomunikasikan:
Setelah selesai mengumpulkan informasi, guru meminta masing-
masing peserta didik untuk berpasangan dan bertukar pemikiran
tentang pokok materi yang dibahas untuk selanjutnya disampaikan di
depan kelas.
3. Kegiatan Penutup (20 menit)
a. Guru bersama-sama para peserta didik merumuskan simpulan tentang
pengertian malaikat Allah Swt.
b. Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan dan memberi umpan balik serta motivasi agar peserta
didik mengamalkan ajaran kitab suci Al quran sebagai cerminan
beriman kepada Allah swt.
c. Guru melakukan penilaian dengan ulangan harian dan pemberian
penugasan.
d. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut, dalam bentuk remedi,
pengayaan, layanan konseling, dan memberi tugas (pekerjaan
rumah/PR) kepada peserta didik.
e. Guru memaparkan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya serta kegiatan pembelajarannya.
f. Guru bersama-sama para peserta didik menutup pembelajaran dengan
berdoa lalu mengucapkan salam penutup.
H. Penilaian hasil Pembelajaran
1. Sikap spiritual
No. Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1. Observasi Jurnal Terlampir Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pencapaian
87
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2. Penilaian
Diri
Lembar
Penilaian
Diri
Terlampir Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3. Penilaian
antarteman
Lembar
Penilaian
antarteman
Terlampir Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
2. Sikap Sosial
No. Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1. Observasi Jurnal Terlampir Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2. Penilaian
Diri
Lembar
Penilaian
Diri
Terlampir Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
88
as learning)
3. Penilaian
antarteman
Lembar
Penilaian
antarteman
Terlampir Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3. Pengetahuan
No. Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1. Tes lisan
dan
Ulangan
harian
Pertanyaan
dengan
jawaban
singkat
Terlampir Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian untuk
pembelajaran
(assessment for
learning)
2. Penugasan Tugas tertulis Terlampir Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian untuk dan
sebagai pembelajaran
(assessment for and as
learning)
89
90
LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS I
Nama Sekolah : MTs Ma’arif Bakalan
Mata Pelaaran : Akidah Akhlak
Kelas / Semester : VII/2
Hari / Tanggal : Selasa, 6 Maret 2018
No Aspek yang diamati
Skala Partisipasi
S B C K
I. PRA PEMBELAJARAN
1 Kesiapan ruang, alat dan pembelajaran
2 Memeriksa kesiapan siswa
II. KEGIATAN MEMBUK PELAJARAN
1 Kesesuaian kegiatan apresiasi dengan materi ajar
2 Menyampaikan kompetensi
III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A Penguasaan Materi Pembelajaran
1 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
2 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan
3 Menyampaikan materi dengan jelas
4 Mengaitkan materi dengan realita kehidupan
B Pendekatan/ Strategi Pembelajaran
1 Menyajikan materi
2 Memberikan fokus topik bahasan
3 Membimbing siswa dalam membentuk pasangan
yang heterogen
91
4 Menjelaskan cara mengerjakan tugas
5 Memberikan bantuan apabila siswa mengalami
kesulitan
6 Memberikan kuis/ pertanyaan individu pada siswa
6 Menghitung skor yang diperoleh siswa dari kuis
7 Memberikan reward kepada siswa
C Pemanfaatan Sumber Belajar/ Media
Pembelajaran
1 Menggunakan buku paket sebagai sumber ajar
2 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan sumber ajar
D Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara
Keterlibatan Siswa
1 Menumbuhkan partisipasi aktif dalam
pembelajaran
2 Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa
3 Menumbuhkan keceriaan siswa dan antusiasme
dalam pembelajaran
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1 Memantau kemajuan belajar selama proes
pembelajaran
2 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetsi
F Penggunaan Bahasa
1 Menggunakan bahasa lisandan tulis secara jelas,
baik dan benar
2 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
92
93
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS I
Nama Sekolah : MTs Ma’arif Bakalan
Mata Pelaaran : Akidah Akhlak
Kelas / Semester : VII/2
Hari / Tanggal : Selasa, 6 Maret 2018
No Aspek yang diamati
Skala Partisipasi
S B C K
A Kegiatan Awal
1 Siswa menjawab salam dengan semangat dan
dilanjutkan berdoa
2 Siswa menjawab kabarnya dengan semangat
3 Siswa merespon pangilan dengan presensi dari
guru
4 Siswa menjawab pertanyaan apresiasi dari guru
5 Siswa mendengarkan penjelasan langkah-langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan
B Kegiatan Inti
Eksplorasi
1 Siswa memperhatikan penjelasan dari guru
2 Siswa mendengarkan peraturan dan tata cara
pembelajaran yang akan dilaksanakan
Elaborasi
1 Siswa berpasangan sesuai petunjuk guru
2 Siswa berdiskusi dengan pasanganya sesuai topik
3 Tiap pasangan membacakan hasil diskusi di depan
kelas
4 Siswa mengerjakan lembar soal yang dibagikan
guru
94
95
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : MTs Ma’arif Bakalan
Kelas/Semester : VII/2
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Materi Pokok : Iman Kepada Malaikat Allah
Alokasi Waktu : 40 x 2 Jam Pelajaran (1 Pertemuan)
I. Kompetensi Inti:
(KI-1) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya;
(KI-2) menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya;
(KI-3) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan budaya yang terkait dengan fenomena dan kejadian;
(KI-4) Mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang / teori;
J. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian:
KD INDIKATOR
4. Meyakini adanya
makhluk ghaib
selain malaikat
Allah
4.1 Meyakini keberadaan jin, iblis dan setan sebagai
makhluk Allah Swt.
4.2 Meningkatkan keimanan agar terhindar dari
kesesatan.
5. Memahami
pengertian jin, iblis
5.1 Mampu menyebutkan pengertian jin secara bahasa
5.2 Mampu menyebutkan pengertian iblis secara bahasa
96
dan setan Mampu menyebutkan pengertian setan secara bahasa
6. Menyebutkan sifat
jin, iblis dan setan
6.1 Mempu menyebutkan sifat jin
6.2 Mempu menyebutkan sifat iblis
6.3 Mempu menyebutkan sifat setan
K. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mendiskusikan, menyimpulkan
dan mengomunikasikan, peserta didik diharapkan:
4. Meyakini adannya makhluk ghaib Allah selain malaikat
5. Mampu menjelaskan pengertian jin, iblis dan setan
6. Mampu menyebutkan sifat jin, iblis dan setan
L. Maeri Pembelajaran
6. Pengertian Jin, Iblis dan Setan
Kata Jin berasal dari bahasa Arab artinya menutupi atau
merahasiakan, yang dimaksudkan adalah bahwa jin tertutup dari panca
indra. Jin adalah makhluk halus yang tidak dapat dilihat, ia diciptakan
dari api. Jin dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Jin Kafir, yaitu jin yang membangkang terhadap perintah Allah Swt.
Para Ahli Tafsir berpendapat bahwa jin kafir adalah jin yang tidak
memurnikan ke-Esaan Allah. Sehingga dalam kekafiran jin itu ada
yang bermacam-macam yaitu ada yang Yahudi, Nasrani, Majusi,
penyembah berhala dan lain-lain.
b. Jin Muslim, yaitu jin yang mengakui tentang ke-Esaan Allah Swt, Jin
Islam setelah mendengar ayat-ayat Al-Qur’an mereka langsung
mengatakan bahwa al-Qur’an itu menakjubkan dan dapat memberikan
petunjuk ke jalan yang benar. Allah berfirman dalam QS. al-Jin
[72]:1-3 tentang jin mukmin:
97
Katakanlah (hai Muhammad):”Telah diwahyukan
kepadaku bahwasannya: sekumpulan jin telah mendengarkan (Al-
Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah
mendengarkan Al-Quran yang menakjubkan, (1) (yang) memberi
petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya.
Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorangpun
dengan Rabb kami, (2) dan bahwasannya Maha Tinggi kebesaran
Rabb kami, Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak. (3)." (QS.
al-Jin [72]:1-3)
Adapun kata ‘Iblis’ berasal dari bahasa Arab, yaitu
“Iblas”artinya putus asa (dari rahmat atau kasih sayang Allah).
Sedangkan kata Setan berasal dari bahasa arab, yaitu “Syaithana”
yang artinya jauh. Maksudnya adalah setan itu sangat jauh dari
kebaikan dan sangat dekat dari keburukan atau kejahatan.
Iblis dan setan adalah makhluk halus dari golongan jin. Makhluk ini
diciptakan Allah dari api. Kerjanya merangsang keinginan nafsu
rendah manusia. Iblis adalah makhluk yang pertama kali
mengingkari perintah Allah. Setan identik dengan iblis.
Dengan menyandang nama “Setan”, dan tidak hanya
membangkang terhadap perintah Allah sebagaimana yang
dilakukan iblis, tetapi juga menggoda manusia. Iblis sudah ada
sebelum Nabi Adam diciptakan dan hidup dalam kalangan
malaikat. Iblis tidak hanya mengingkari perintah Allah dan tidak
98
mau menghormati Adam, tetapi juga berusaha menggoda Adam
dan Hawa memakan buah terlarang tersebut, sehingga
menurunkannya dari surga menuju dunia (bumi).
7. Sifat dan perilaku Jin, Iblis dan Setan
a. Sifat-Sifat Jin
i. Tidak dapat dilihat oleh indra manusia
ii. Diciptakan dari api yang sangat panas
iii. Ada yang mengakui ke-Esaan Allah Swt., dan ada pula yang
membangkang perintah Allah.
b. Perilaku Jin
Jin juga diperintahkan oleh Allah untuk menerima syariat
Islam sebagaimana yang diperintahkan kepada manusia. Menurut
sebagian ulama, rupa, tabiat, kelakuan, dan perangai jin mirip
manusia. Karena jin juga seperti manusia, mereka pun ada yang
baik dan yang jahat, ada yang muslim dan yang kafir. Jin juga
memiliki tingkatan iman, ilmu, dan amalan tertentu berdasarkan
keimanan dan amalan mereka kepada Allah Swt. Walaupun jin
Islam yang paling tinggi imannya dan paling saleh amalannya
serta paling luas dan banyak ilmunya, tetapi masih ada pada diri
mereka sifat-sifat tercela seperti takabbur, riya’, ujub, dan
sebagainya. Namun bisa saja mereka mudah menerima teguran
dan pengajaran.
c. Sifat Iblis dan Setan
i. Tidak dapat dilihat oleh indra manusia
ii. Diciptakan dari api yang sangat panas
iii. Angkuh dan sombong sebagai sifat dasar dari setan atau iblis.
iv. Selalu membangkang terhadap perintah Allah Swt
v. Tidak mati sebelum datangnya hari kiamat.
d. Perilaku (tugas) Iblis dan Setan
Mengingkari perintah Allah dan tidak mau menghormati
Adam, tetapi juga berusaha menggoda Adam dan Hawa memakan
99
buah terlarang. Menghendaki agar manusia menempuh jalan yang
sesat, serta menggoda manusia agar menyeleweng dari petunjuk
Allah Swt. Setan/Iblis senang jika manusia hidup menderita. Dia
akan membinasakan dan menggoda Adam beserta seluruh
keturunannya (yaitu golongan manusia) sampai hari kiamat.
M. Metode Pembelajaran
3. Pendekatan sientific
4. Metode: Think Pair Share
N. Media, Alat, dan Sumber Ajar
4. Media
b. Whiteboard/ blackboard
5. Alat
b. Sepidol
6. Sumber ajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII (Buku Peserta didik)
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII (Buku Guru) Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Departemen Agama RI. 2005. Al-Quran dan Terjemahnya. Jakarta:
Departemen Agama RI.
O. Langkah-langkah Pembelajaran
4. Pendahuluan (10 menit):
e. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mengajak berdoa
bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dilanjutkan membaca
surat pendek dengan penuh khidmat.
100
f. Guru memerhatikan kesiapan peserta didik dan mengondisikan
suasana pembelajaran yang menyenangkan.
g. Guru menginformasikan kompetensi yang akan dicapai
h. Guru menyampaikan lingkup penilaian, yang meliputi: penilaian sikap,
penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan.
5. Kegiatan inti: (60 menit)
f. Mengamati
2) Guru memberikan tugas kepada setiap peserta didik untuk
menyimak uraian materi sebagai pengantar.
g. Menanya
3) Peserta didik diperkenankan mengajukan pertanyaan terkait
materi yang disampaikan
4) Kemudian peserta didik mengajukan pertanyaan terkait korelasi
materi yang disampaikan dengan kehidupan sehari-hari atau hal
lain yang belum mereka pahami
h. Menalar
5) Dalam kegiatan tanya jawab, guru dan peserta didik
memperlihatkan sikap demokratis, kerja sama, serta sopan santun
dalam menyampaikan pendapat (Sikap).
6) Menterjemahkan dalil dalil tentang Jin, Iblis dan Setan
7) Menganalisis isi kandungan dalam dalil Jin, Iblis dan Setan
8) Setiap peserta didik mencatat informasi yang mereka dapatkan
dari hasil diskusi.
i. Mengasosiasi
Setelah mengumpulkan informasi yang didapat peserta didik
selanjutnya menganalisis semua informasi yang di dapat.
j. Mengomunikasikan:
101
Setelah selesai mengumpulkan informasi, guru meminta masing-
masing peserta didik untuk berpasangan dan bertukar pemikiran
tentang pokok materi yang dibahas untuk selanjutnya disampaikan di
depan kelas.
6. Kegiatan Penutup (20 menit)
g. Guru bersama-sama para peserta didik merumuskan simpulan tentang
pengertian Jin, Iblis dan Setan
h. Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan dan memberi umpan balik serta motivasi agar peserta
didik mengamalkan ajaran kitab suci Al quran sebagai cerminan
beriman kepada Allah swt.
i. Guru melakukan penilaian dengan ulangan harian dan pemberian
penugasan.
j. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut, dalam bentuk remedi,
pengayaan, layanan konseling, dan memberi tugas (pekerjaan
rumah/PR) kepada peserta didik.
k. Guru memaparkan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya serta kegiatan pembelajarannya.
l. Guru bersama-sama para peserta didik menutup pembelajaran dengan
berdoa lalu mengucapkan salam penutup.
P. Penilaian hasil Pembelajaran
4. Sikap spiritual
No. Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1. Observasi Jurnal Terlampir Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pencapaian
pembelajaran
(assessment
102
for and of
learning)
2. Penilaian
Diri
Lembar
Penilaian
Diri
Terlampir Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3. Penilaian
antarteman
Lembar
Penilaian
antarteman
Terlampir Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
5. Sikap Sosial
No. Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1. Observasi Jurnal Terlampir Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian
untuk
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2. Penilaian
Diri
Lembar
Penilaian
Diri
Terlampir Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
3. Penilaian Lembar Terlampir Saat Penilaian
103
antarteman Penilaian
antarteman
Pembelajaran
usai
sebagai
pembelajaran
(assessment
as learning)
6. Pengetahuan
No. Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1. Tes lisan
dan
Ulangan
harian
Pertanyaan
dengan
jawaban
singkat
Terlampir Saat
Pembelajaran
Berlangsung
Penilaian untuk
pembelajaran
(assessment for
learning)
2. Penugasan Tugas tertulis Terlampir Saat
Pembelajaran
usai
Penilaian untuk dan
sebagai pembelajaran
(assessment for and as
learning)
3. Portofolio Sampel
pekerjaan
terbaik hasil
dari
penugasan
atau tes
tertulis
Saat
Pembelajaran
usai
Data untuk penulisan
deskripsi pencapaian
pengetahuan
(assessment of
learning)
104
105
LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS II
Nama Sekolah : MTs Ma’arif Bakalan
Mata Pelaaran : Akidah Akhlak
Kelas / Semester : VII/2
Hari / Tanggal : Selasa, 13 Maret 2018
No Aspek yang diamati
Skala Partisipasi
S B C K
I. PRA PEMBELAJARAN
1 Kesiapan ruang, alat dan pembelajaran
2 Memeriksa kesiapan siswa
II. KEGIATAN MEMBUK PELAJARAN
1 Kesesuaian kegiatan apresiasi dengan materi ajar
2 Menyampaikan kompetensi
III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A Penguasaan Materi Pembelajaran
1 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
2 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan
3 Menyampaikan materi dengan jelas
4 Mengaitkan materi dengan realita kehidupan
B Pendekatan/ Strategi Pembelajaran
1 Menyajikan materi
2 Memberikan fokus topik bahasan
3 Membimbing siswa dalam membentuk pasangan
yang heterogen
106
4 Menjelaskan cara mengerjakan tugas
5 Memberikan bantuan apabila siswa mengalami
kesulitan
6 Memberikan kuis/ pertanyaan individu pada siswa
6 Menghitung skor yang diperoleh siswa dari kuis
7 Memberikan reward kepada siswa
C Pemanfaatan Sumber Belajar/ Media
Pembelajaran
1 Menggunakan buku paket sebagai sumber ajar
2 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan sumber ajar
D Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara
Keterlibatan Siswa
1 Menumbuhkan partisipasi aktif dalam
pembelajaran
2 Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa
3 Menumbuhkan keceriaan siswa dan antusiasme
dalam pembelajaran
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1 Memantau kemajuan belajar selama proes
pembelajaran
2 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetsi
F Penggunaan Bahasa
1 Menggunakan bahasa lisandan tulis secara jelas,
baik dan benar
2 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
107
108
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS II
Nama Sekolah : MTs Ma’arif Bakalan
Mata Pelaaran : Akidah Akhlak
Kelas / Semester : VII/2
Hari / Tanggal : Selasa, 13 Maret 2018
No Aspek yang diamati
Skala Partisipasi
S B C K
A Kegiatan Awal
1 Siswa menjawab salam dengan semangat dan
dilanjutkan berdoa
2 Siswa menjawab kabarnya dengan semangat
3 Siswa merespon pangilan dengan presensi dari
guru
4 Siswa menjawab pertanyaan apresiasi dari guru
5 Siswa mendengarkan penjelasan langkah-langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan
B Kegiatan Inti
Eksplorasi
1 Siswa memperhatikan penjelasan dari guru
2 Siswa mendengarkan peraturan dan tata cara
pembelajaran yang akan dilaksanakan
Elaborasi
1 Siswa berpasangan sesuai petunjuk guru
2 Siswa berdiskusi dengan pasanganya sesuai topik
3 Tiap pasangan membacakan hasil diskusi di depan
kelas
4 Siswa mengerjakan lembar soal yang dibagikan
guru
109
110
111
112
113
114
115