6
Akhlak Peserta Didik Oleh: Kelompok 4: Izzuddin A.T (201110010311007); Jakfar Salahudin (201510010311001); Aunia Ulfah (201510010311002); Tara Ulfah (201510010311003) Abstrak: Dalam membentuk peserta didik yang sesuai dengan manusia ideal dalam pendidikan merupakan keharusan sehingga dapat menjawab tujuan pendidikan itu sendiri. Semua unsur yang terdapat di dalam pendidikan mempunyai peran penting dalam menciptakan atau mencetak peserta didik yang ideal bagi kehidupan. Peserta didik yang di harapkan mampu untuk mencapai insan kamil yang di dalam nya berakhlaq mulia, merupakan titik tekan dalam mewujudkannya. Akhlak peserta didik yang ideal ialah, Peserta didik yang harus besikap tenang, sopan dan rendah hati, peserta didik harus ikhlas dan menghormati guru serta menyayangi teman. Hal itu merupakan akhlaq yang ideal untuk peserta didik, sehingga dapat mewujudkan kebiasaan yang dapat memberikan dampak pada kehidupan peserta didik. Ketika akhlaq tersebut dapat tertanam dalam jiwa peserta didik, maka diharapkan mampu untuk menjawab tantangan zaman yang berkembang pesat sehingga tidak goyah dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Kata kunci: Akhlak, Peserta Didik, Hadits Tarbawi Pendahuluan Di dalam kehidupan arti nilai sebuah akhlak sangat penting terutama dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini orang dapat dikatakan berakhlak apabila dalam menjalani kehidupan sesuai dengan aturan yang berlaku, dalam kehidupan manusia tidak bisa hidup sendiri atau dengan kata lain manusia dengan manusia yang lain melakukan interaksi. Pengalaman berinteraksi dengan orang lain menjadi pemicu dalam memahami tentang prilaku mana yang boleh dikerjakan dan mana yang tidak boleh dikerjakan. Agama yang berpengaruh dalam kehidupan manusia membentuk daya tahan untuk menghadapi berbagai godaan, ancaman, penderitaan, dan keluar membentuk tingkah laku yang sesuai dengan ucapan batinnya. Dengan begitu akhlak penting untuk dibentuk dalam diri seseorang salah satunya peserta didik. Karena dengan akhlak peserta didik mampu membedakan perlakuan kepada orang sekitanya. Dalam pembahasan ini berkesempatan untuk menjelaskan tentang akhlak peserta didik berserta beberapa bukti hadits dari Nabi SAW. A. Pengertian Akhlak Peserta Didik Secara etimologi perkataan Akhlaq berasal dari bahasa Arab yaitu jamak dari khuluqun, yang menurut lughat diartikan adat kebiasaan, perangai, watak,

Akhlak Peserta Didik - · PDF fileorang lain menjadi pemicu dalam memahami tentang prilaku ... Dalam lingkungan ... ridhonya dan ilmu pengetahuan.4 Berdasarkan hadist di atas

  • Upload
    buidieu

  • View
    220

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Akhlak Peserta Didik -   · PDF fileorang lain menjadi pemicu dalam memahami tentang prilaku ... Dalam lingkungan ... ridhonya dan ilmu pengetahuan.4 Berdasarkan hadist di atas

Akhlak Peserta Didik

Oleh: Kelompok 4:

Izzuddin A.T (201110010311007); Jakfar Salahudin (201510010311001); Aunia Ulfah (201510010311002); Tara Ulfah (201510010311003)

Abstrak:

Dalam membentuk peserta didik yang sesuai dengan manusia ideal dalam

pendidikan merupakan keharusan sehingga dapat menjawab tujuan pendidikan itu

sendiri. Semua unsur yang terdapat di dalam pendidikan mempunyai peran penting

dalam menciptakan atau mencetak peserta didik yang ideal bagi kehidupan. Peserta

didik yang di harapkan mampu untuk mencapai insan kamil yang di dalam nya

berakhlaq mulia, merupakan titik tekan dalam mewujudkannya. Akhlak peserta didik

yang ideal ialah, Peserta didik yang harus besikap tenang, sopan dan rendah hati,

peserta didik harus ikhlas dan menghormati guru serta menyayangi teman. Hal

itu merupakan akhlaq yang ideal untuk peserta didik, sehingga dapat

mewujudkan kebiasaan yang dapat memberikan dampak pada kehidupan

peserta didik. Ketika akhlaq tersebut dapat tertanam dalam jiwa peserta didik,

maka diharapkan mampu untuk menjawab tantangan zaman yang berkembang

pesat sehingga tidak goyah dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.

Kata kunci: Akhlak, Peserta Didik, Hadits Tarbawi

Pendahuluan

Di dalam kehidupan arti nilai sebuah akhlak sangat penting terutama dalam

kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini orang dapat dikatakan berakhlak

apabila dalam menjalani kehidupan sesuai dengan aturan yang berlaku, dalam

kehidupan manusia tidak bisa hidup sendiri atau dengan kata lain manusia

dengan manusia yang lain melakukan interaksi. Pengalaman berinteraksi dengan

orang lain menjadi pemicu dalam memahami tentang prilaku mana yang boleh

dikerjakan dan mana yang tidak boleh dikerjakan. Agama yang berpengaruh

dalam kehidupan manusia membentuk daya tahan untuk menghadapi berbagai

godaan, ancaman, penderitaan, dan keluar membentuk tingkah laku yang sesuai

dengan ucapan batinnya. Dengan begitu akhlak penting untuk dibentuk dalam

diri seseorang salah satunya peserta didik. Karena dengan akhlak peserta didik

mampu membedakan perlakuan kepada orang sekitanya. Dalam pembahasan ini

berkesempatan untuk menjelaskan tentang akhlak peserta didik berserta

beberapa bukti hadits dari Nabi SAW.

A. Pengertian Akhlak Peserta Didik

Secara etimologi perkataan Akhlaq berasal dari bahasa Arab yaitu jamak dari

khuluqun, yang menurut lughat diartikan adat kebiasaan, perangai, watak,

Page 2: Akhlak Peserta Didik -   · PDF fileorang lain menjadi pemicu dalam memahami tentang prilaku ... Dalam lingkungan ... ridhonya dan ilmu pengetahuan.4 Berdasarkan hadist di atas

tabiat, atau pembawaan, adab atau sopan santun, dan agama. Kata tersebut

mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalaqa yang berarti

menciptakan dan khalqun yang berarti juga kejadian.1 Banyak ditemukan dalam

hadits Nabi Saw yang berkaitan dengan akhlak, salah satunya adalah:

( البيهقى ؤاه ر) خالق اال مكارم تمتم ال بعثت انما

Artinya: “Sesungguhnya aku di utus untuk menyempurnakan akhlaq yang

mulia.” (HR.Baihaqi)

Sedangkan dalam Al-Qur’an pada surah Al-Qalam ayat 4 hanya ditemukan

bentuk tunggal dari akhlak yaitu khuluq:

ك ى وإنعل

ق ل

لعظيم خ

Artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”.

Adapun secara terminologi, para ulama membatasi ilmu akhlak tentang

pengertiannya Menurut Al Ghazali, akhlak adalah sifat yang melekat dalam jiwa

seseorang yang menjadikan ia dengan mudah tanpa banyak pertimbangan lagi.

Menurut Ibrahim Anis, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang

dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.2

Jadi pada hakekatnya khuluk atau akhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang

telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situ timbullah

berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat

dan tanpa memerlukan pemikiran. Akhlak juga merupakan salah satu prosedur

dalam pembelajaran, Dalam menjalin hubungan antar sesama manusia harus

dilandasi dengan ahlakul karimah, Dalam pengertian filsafat islam akhlak ialah

salah satu hasil dari iman dan ibadat, bahwa iman dan ibadat manusia tidak

1 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, (Yogyakarta:Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Islam. 2011), hal: 1 2 Ibib, hal: 2

Page 3: Akhlak Peserta Didik -   · PDF fileorang lain menjadi pemicu dalam memahami tentang prilaku ... Dalam lingkungan ... ridhonya dan ilmu pengetahuan.4 Berdasarkan hadist di atas

sempurna kecuali kalau timbul akhlak yang mulia dan muamalah yang baik

tarhadap Allah dan MakhlukNya.

Sedangkan peserta didik secara etimologi dalam bahasa arab disebut dengan

Tilmidz jamaknya adalah Talamid, yang artinya adalah “murid”, maksudnya

adalah “orang-orang yang mengingini pendidikan”. Dalam bahasa arab dikenal

juga dengan istilah Thalib, jamaknya adalah Thullab, yang artinya adalah

“mencari”, maksudnya adalah “orang-orang yang mencari ilmu”. Ini sesuai

dengan sabda Rasulullah Saw:

رواه الطبرنى (…….) من طلب علما فادركه كتب هللا كفلين

“Siapa yang menuntut ilmu dan mendapatkannya, maka Allah mencatat baginya

dua bagian”. (HR. Thabrani)

Namun secara definitif yang lebih detail para ahli teleh menuliskan beberapa

pengertian tentang peserta didik. Peserta didik merupakan orang yang belum

dewasa dan memiliki sejumlah potensi (kemampuan) dasar yang masih perlu

dikembangkan.3

Dalam lingkungan pendidikan, peserta didik merupakan suatu subyek dan

obyek pendidikan yang memerlukan bimbingan dari orang lain untuk

memebantu mengarahkannya mengembangkan potensi yang dimliki serta

membimbinnya menuju kedewasaan. Oleh karena itu peserta didik sebagai

pihak yang diajar, dibina dan dilatih untuk dipersiapkan menjadi manusia yang

kokoh iman dan islamnya harus mempunyai etika dan berakhlakul kariamah

baik kepada guru maupun dengan yang lainnya.

B. Akhlak Peserta Didik

Hadits Nabi Saw. yang berkaitan dengan akhlak yang harus dimiliki oleh

pesertan didik, yaitu;

a) Peserta didik harus besikap tenang, sopan dan rendah hati

3 Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : Ciputat Press. 2002), hlm. 25.

Page 4: Akhlak Peserta Didik -   · PDF fileorang lain menjadi pemicu dalam memahami tentang prilaku ... Dalam lingkungan ... ridhonya dan ilmu pengetahuan.4 Berdasarkan hadist di atas

ي هللا عنه اب رض ط

خم : عن عمر ابن ال

يه وسل

ى هللا عل

ال رسول هللا صل

ال : ق

ق

كينة م السعل

موا لل

عل

م وت

عل

م ال

عل

بو ت

مون منه )رواه ا

تعل

ن ت

ئوا ل وض

ار وت

وق

وال

عيم(ن

Artinya: Dari Umar Ibnul Khattab R.A beliau berkata : Rasulullah SAW

bersabda: “Pelajarilah olehmu ilmu pengetahuan dan pelajarilah pengetahuan itu

dengan tenang dan sopan, rendah hatilah kami kepada orang yang belajar

kepadanya” (H.R Abu Nu’aim).

Hadits ini menerangkan tentang metode atau adab yang harus dipakai

pencari ilmu agar ilmu yang diperoleh bermanfaat dan berguna. Dimana hadits

ini juga memberi kontribusi pada aspek sikap sosial pencari ilmu agar pencari

ilmu terhindar sikap ‘benar sendiri’ antara sesama pencari ilmu karena dalam

hadits dikatakan agar bersikap rendah hati. Kemudian terhadap rasa sopan

terhadap pendidik karena seorang pendidik merupakan salah satu orang yang

mulia di sisi Allah. Kemudian bersikap tenang dalam menuntut ilmu jangan

membuat keributan di dalam majlis ilmu.

b) Peserta didik harus ikhlas

العلم طلب من قال وسلم عليه هللا صلى هللا رسول عن جبل بن معاذ عن

رواه) الجنة راءيحة يرح لم املجالس في السفهاء به ويماري العلماء به ليباهي

(الطبرنى

Artinya: “Dari Mu’adz bin Jabal, Rasulullah SAW bersabda ,”Barang siapa yang

menuntut ilmu karena ingin merasa bangga sebagai ulama dan menipu orang

bodoh di majelis, tidak akan mencium aroma surga”(HR. Ath Thabrani).

Dari kedua hadist di atas dapat dipahami bahwa peserta didik menuntut ilmu

tidak boleh karena ingin mendapat julukan ulama, atau menipu orang-orang

bodoh, atau mendapatkan popularitas dan menarik perhatian orang banyak.

Menuntut ilmu harus dilakukan dengan murni karena melaksanakan perintah

Allah swt Dia telah memerintahkan kepada para hamba-Nya agar mereka

membaca ayat-ayat, baik yang qauliyah maupun yang qauniyah. Allah Swt

Page 5: Akhlak Peserta Didik -   · PDF fileorang lain menjadi pemicu dalam memahami tentang prilaku ... Dalam lingkungan ... ridhonya dan ilmu pengetahuan.4 Berdasarkan hadist di atas

memerintahkan agar manusia memperhatikan fenomena alam semesta. Inilah

yang seharusnya mendorong manusia untuk belajar. Dengan melaksanakan

perintah-perintah tersebut, para mukmin mendapatkan ridhonya dan ilmu

pengetahuan.4

Berdasarkan hadist di atas menjelaskan bahwa peserta didik menuntut ilmu

tidak boleh karena ingin mendapat julukan ulama atau mendapatkan popularitas

dan menarik perhatian orang banyak. Menuntut ilmu harus dilakukan murni

karena melaksanakan perintah Allah

c) Menghormati guru dan menyayangi teman

Peserta didik harus menghormati pendidikannya (orang tua dan guru) serta

menyayangi teman-temannya. Hal ini sesuai dengan hadist berikut:

امتي من ليس لاق وسلم عليه هللا صلى هللا رسول ان مت الصا بن ة د عبا عن

)رواه احمد( حقه لنا لعا ويعرف صغيرنا حم وير كبيرنا يجل لم

Artinya: “Dari Ubada bin Shamit meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw

bersabda, “tidaklah termasuk umatku orang yang tidak memuliakan orang-orang

tua, tidak menyayangi yang muda, dan tidak mengenal hak-hak orang alim

(guru).” (HR. Ahmad)

Dalam hadis ini terdapat peringatan keras bagi orang yang tidak memiliki

sikap-sikap tertentu, yaitu tidak menyayangi orang yang lebih muda, tidak

memuliakan orang yang lebih tua, dan tidak mengenal hak-hak orang alim

(termasuk pendidikan). Sehubungan dengan topik ini, seorang peserta didik

harus menyanyangi teman dan adik kelas; serta memuliakan kakak kelas dan

pendidik (orang tua, guru, ustad, dan para pengajar berbagai lembaga

pendidikan). Peringatan nabi tersebut keras karena beliau mengatakan, “tidak

termasuk umatku”.5

Dari penjelasan hadits-hadits diatas memberikan suatu gambaran

bahwasanya akhlak yang harus dimiliki oleh seorang peserta didik, yaitu berbuat

4 Bukhari Umar, Hadis Tarbawi, (Jakarta: AMZAH, 2015), hlm. 97-78 5 Bukhari Umar, Hadis Tarbawi, (Jakarta: AMZAH, 2015), hlm. 78

Page 6: Akhlak Peserta Didik -   · PDF fileorang lain menjadi pemicu dalam memahami tentang prilaku ... Dalam lingkungan ... ridhonya dan ilmu pengetahuan.4 Berdasarkan hadist di atas

baik dan sopan kepada guru dalam arti menghormati, memuliakan dengan

ucapan dan perbuatan, sebagai balas jasa atas kebaikan yang diberikannya .

C. Kesimpulan

Akhlak adalah budi pekerti yang menjadikan seseorang mempunyai jati diri

dan peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan

dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan

tertentu. Peserta didik memiliki kedudukan sebagai sentral pendidikan, pokok

persoalan dalam pendidikan Islam karna peserta didiklah yang memiliki tujuan

serta cita-cita yang ingin dicapainya, jadi tugas dari seorang pendidik atau guru

adalah memberikan bantuan, arahan dan bimbingan kepada peserta didik

menuju kesempurnaan atau tujuan yang ingin di capainya tersebut. Bukan hanya

untuk para pendidik yang harus memperhatikan peserta didik, tapi peserta didik

pun harus menghargai posisi pendidik sebagai pembina, pembimbing. Peserta

didik harus berakhlak atau pun beretika serta harus memperhatikan

kewajibannya terhadap pendidik serta orang-orang disekitarnya. Apalagi akhlak

mulia terhadap guru, dimana posisi guru disini adalah orang yang paling utama

kita hormati, meskipun guru itu lebih muda daripada kita. Karena ilmu itu bukan

dari sebab tuanya seseorang tapi dari pengetahuannya tentang suatu masalah

yang kemudian dia berikan penjelasan kepada kita, dan akhirnya kita yang tidak

tahu akan menjadi tahu.

DAFTAR PUSTAKA

Ilyas, Yunahar. 2011. Kuliah Akhlaq. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Islam.

Nizar, Samsul. 2002. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Press.

Umar, Bukhari. 2015. Hadis Tarbawi. Jakarta: AMZAH.