Upload
dinhhuong
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
SKRIPSI
AKIBAT HUKUM TINDAKAN PENGURUS KOPERASI
YANG MELAMPAUI ANGGARAN DASAR (ULTRA
VIRES)
I GEDE PARAMA ISWARA
NIM. 1203005123
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
ii
AKIBAT HUKUM TINDAKAN PENGURUS KOPERASI
YANG MELAMPAUI ANGGARAN DASAR (ULTRA
VIRES)
Skripsi ini dibuat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum
pada Fakultas Hukum Universitas Udayana
I GEDE PARAMA ISWARA
NIM. 1203005123
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
iii
Lembar Persetujuan Pembimbing
SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI
PADA TANGGAL 21 MARET 2016
Pembimbing I
Prof. Dr. I Putu Sudarma Sumadi, S.H, S.U
NIP. 19560419 198303 1 003
Pembimbing II
I Nyoman Darmadha, S.H, M.H
NIP. 19541231 198103 1 003
iv
SKRIPSI INI TELAH DIUJI
PADA TANGGAL 27 MEI 2016
Panitia Penguji Skripsi
Berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Hukum Universitas
Udayana
Nomor : 119/UN14.1.11/PP.05.02/2016 Tanggal 04 April 2016
Ketua : Prof. Dr. I Putu Sudarma Sumadi, S.H, S.U (...........................)
NIP. 19560419 198303 1 003
Sekretaris : I Nyoman Darmadha, S.H, M.H (...........................)
NIP. 19541231 198103 1 003
Anggota : 1. Ngakan Ketut Dunia, S.H, M.Hum (...........................)
NIP. 19520104 198003 1 001
2. Ida Bagus Putra Atmadja, S.H, M.H (...........................)
NIP. 19541231 198303 1 018
3. A.A Ketut Sukranatha, S.H, M.H (...........................)
NIP. 19570605 198601 1 002
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha
Esa karena atas rahmat-Nya penulisan skripsi yang berjudul “Akibat Hukum
Tindakan Pengurus Koperasi yang Melampaui Anggaran Dasar (Ultra Vires)”
dapat terselesaikan. Selain tujuan membuat skripsi ini untuk memenuhi syarat
memperoleh gelar Sarjana Hukum di Universitas Udayana, penulis juga merasa
bangga karena melalui skripsi ini dapat memberikan sebuah karya tulis bagi seluruh
civitas academica Universitas Udayana.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak sedikit hambatan
yang dialami dan tidak akan berhasil dengan baik tanpa dukungan dari berbagai pihak
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena demikian, izinkan penulis
dengan kerendahan hati menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. I Made Arya Utama, S.H, M.Hum, Dekan Fakultas
Hukum Universitas Udayana.
2. Bapak Dr. Gede Made Swardhana, S.H, M.H, Pembantu Dekan I
Fakultas Hukum Universitas Udayana.
3. Bapak Dr. Ni Ketut Sri Utari S.H, M.H, Pembantu Dekan II Fakultas
Hukum Universitas Udayana.
4. Bapak Dr. I Gede Yusa, S.H, M.H, Pembantu Dekan III Fakultas Hukum
Universitas Udayana.
5. Bapak Dr. I Wayan Wiryawan, S.H, M.H, Ketua Bagian Hukum Bisnis
Fakultas Hukum Universitas Udayana sekaligus sebagai Pembimbing
Akademik penulis yang telah memberikan bimbingan kepada penulis
selama menempuh perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Udayana.
vi
6. Bapak Prof. Dr. I Putu Sudarma Sumadi, S.H, S.U, Dosen Pembimbing I
yang telah memberikan respon cepat atas layanan pesan singkat yang
penulis layangkan perihal kapan dan dimana Beliau dapat ditemui serta
dengan penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis dalam
menyusun skripsi ini.
7. Bapak I Nyoman Darmadha, S.H, M.H, Dosen Pembimbing II yang
dengan penuh kesabaran membimbing serta mengarahkan penulis dalam
menyusun skripsi ini.
8. Seluruh Dosen Pengajar, terutama Dosen Bidang Hukum Bisnis di
Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah memberikan wawasan
keilmuan kepada penulis.
9. Seluruh Staff Laboratorium Hukum, Perpustakaan, dan Tata Usaha
Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah memberikan bantuan
selama penulis mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum Universitas
Udayana.
10. Bapak I Nengah Suandra, S.H dan Ibu Ni Ketut Suci Anggreni, kedua
orang tua penulis yang sangat penulis hormati yang selama ini telah
memberikan kasih sayang dan dukungan yang tiada henti serta seluruh
keluarga besar penulis yang selama ini mendukung penulis selama
penyusunan skripsi ini.
11. Bapak Ida Bagus Made Parwata, S.E, M.Si, Kepala Badan Penanaman
Modal dan Perizinan Provinsi Bali yang telah memberikan bantuan
kepada penulis dengan menugaskan Staffnya menerbitkan izin
rekomendasi yang penulis perlukan untuk melakukan penelitian di Dinas
vii
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali dan Dinas
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Karangasem.
12. Bapak I Dewa Nyoman Patra, S.H, M.H, Kepala Dinas Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali yang telah memberikan
bantuan kepada penulis dengan menugaskan Staffnya, yaitu Kepala Seksi
Pelayanan dan Badan Hukum Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Provinsi Bali untuk memberikan informasi yang penulis
perlukan dalam penyusunan skripsi ini.
13. Bapak I Nengah Taman, S.Sos, Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik
dan Perlindungan Masyarakat (KESBANGPOLINMAS) Kabupaten
Karangasem yang telah memberikan bantuan kepada penulis dengan
menugaskan Staffnya menerbitkan izin rekomendasi sebagai landasan
untuk melakukan penelitian di Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Kabupaten Karangasem.
14. Bapak I Nengah Mindra, S.E, M.M, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Kabupaten Karangasem yang telah menugaskan
Staffnya, yaitu Kepala Seksi Bina Usaha Koperasi Dinas Koperasi Usaha
Kecil dan Menengah Kabupaten Karangasem untuk memberikan
informasi yang penulis perlukan dalam penyusunan skripsi ini.
15. Rekan-rekan di Asian Law Student’s Association Local Chapter
Universitas Udayana, terutama rekan-rekan di Public Relation Division
selama periode kepengurusan tahun 2014-2015 yang saling mendukung
serta tidak pernah berhenti memberikan motivasi kepada penulis untuk
tetap berusaha dan berpikir positif.
viii
16. Rekan-rekan di Student Community for International Law Universitas
Udayana yang telah mendukung penulis selama menempuh pendidikan di
Fakultas Hukum Universitas Udayana.
17. Rekan-rekan di Fakultas Hukum Universitas Udayana, khususnya
Mahasiswa Fakultas Hukum Angkatan 2012 yang telah mendukung
penulis selama menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas
Udayana.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna sehingga dengan
demikian maka penulis dengan terbuka mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan menjadi sebuah karya tulis ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan secara
akademis.
Denpasar, 21 Maret 2016
Penulis
ix
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi
ini merupakan hasil karya penulis, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun dan sepanjang
pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh penulis lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila Karya Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini terbukti merupakan
duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain dan/atau dengan sengaja
mengajukan karya atau pendapat yang merupakan hasil karya penulis lain, maka
penulis bersedia menerima sanksi akademik dan/atau sanksi hukum yang berlaku.
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat sebagai pertanggungjawaban ilmiah
tanpa ada paksaan maupun tekanan dari pihak manapun juga.
Denpasar, 21 Maret 2016
Yang Menyatakan,
I Gede Parama Iswara
NIM. 1203005123
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM ....................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ......................................... iii
HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI ...................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................................... v
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................................... x
ABSTRAK ...................................................................................................................... xiii
ABSTRACT ..................................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 9
1.3 Ruang Lingkup Masalah ................................................................................ 9
1.4 Orisinalitas Penelitian .................................................................................... 11
1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 13
1.5.1 Tujuan umum .......................................................................................... 13
1.5.2 Tujuan khusus ......................................................................................... 14
1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 14
1.6.1 Manfaat teoritis ...................................................................................... 14
1.6.2 Manfaat praktis ...................................................................................... 14
1.7 Landasan Teoritis ........................................................................................... 15
1.8 Metode Penelitian ........................................................................................... 25
xi
1.8.1 Jenis penelitian ........................................................................................ 25
1.8.2 Jenis pendekatan ..................................................................................... 25
1.8.3 Sumber bahan hukum ............................................................................. 27
1.8.4 Teknik pengumpulan bahan hukum ........................................................ 29
1.8.5 Teknik analisis bahan hukum.................................................................. 29
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KOPERASI DAN PRINSIP-PRINSIP
DASAR KOPERASI
2.1 Koperasi ....................................................................................................... 31
2.1.1 Pemahaman koperasi secara umum ..................................................... 31
2.1.2 Pengertian koperasi dan dasar hukum koperasi ................................... 31
2.2 Sejarah Koperasi di Indonesia ...................................................................... 33
2.2.1 Zaman penjajahan Belanda ................................................................. 33
2.2.2 Zaman penjajahan Jepang .................................................................... 36
2.2.3 Zaman pembangunan atau kemerdekaan ............................................ 38
2.2.4 Zaman orde baru ................................................................................. 40
2.2.5 Zaman reformasi .................................................................................. 42
2.3 Prinsip-Prinsip Dasar Koperasi .................................................................... 45
2.3.1 Asas koperasi ...................................................................................... 45
2.3.2 Keanggotaan ....................................................................................... 45
2.3.3 Struktur organisasi koperasi ................................................................ 47
2.3.4 Sistem pertanggung jawaban perangkat organisasi koperasi .............. 52
xii
BAB III ANALISIS MENGENAI KONSEP HUKUM TINDAKAN
PENGURUS KOPERASI YANG MELAMPAUI ANGGARAN
DASAR
3.1 Perbandingan Konsep Ultra Vires dengan Perbuatan Melawan
Hukum (Onrechtmatigedaad) .............................................................. 54
3.2 Ultra Vires Sebagai Konsep Tindakan Pengurus Koperasi Yang
Melampaui Anggaran Dasar ................................................................. 65
3.3 Dasar Hukum Penerapan Konsep Ultra Vires Dalam UU
Perkoperasiaan Tahun 1992 dan Anggaran Dasar KKM...................... 74
BAB IV UPAYA RAPAT ANGGOTA DALAM MELAKUKAN
PEMULIHAN ATAS TINDAKAN PENGURUS KOPERASI YANG
MELAMPAUI ANGGARAN DASAR
4.1 Keabsahan Rapat Anggota ..................................................................... 77
4.2 Peluang Pemulihan Tindakan Pengurus Koperasi Yang Melampaui
Anggaran Dasar Oleh Rapat Anggota .................................................. 80
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 99
5.2 Saran-Saran ................................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA
xiii
ABSTRAK
Sejarah koperasi di Indonesia tidak dapat terlepas dari sejarah koperasi di
dunia. Sejarah lahirnya koperasi modern pertama di dunia dimulai pada tahun 1844 di
Rochdale, Inggris dan selanjutnya pada tahun 1896 terbentuk International
Cooperatieve Alliance (ICA) dimana dengan terbentuknya ICA tersebut maka
koperasi menjadi suatu gerakan internasional. Dalam wacana sistem ekonomi dunia,
koperasi dinyatakan sebagai the third way atau jalan ketiga dimana maksud dari
ungkapan the third way atau jalan ketiga tersebut adalah koperasi difungsikan sebagai
sistem ekonomi yang berkedudukan sebagai penengah antara sistem ekonomi
kapitalisme dan sistem ekonomi sosialisme.
Dalam pengelolaan koperasi tidak menutup kemungkinan pengurus koperasi
melakukan tindakan yang melampaui anggaran dasar oleh karena pengurus koperasi
bertanggung jawab penuh atas pengurusan koperasi sehingga memiliki peluang untuk
melakukannya. Tindakan melampaui anggaran dasar ini serupa dengan ultra vires
yang pada umumnya dikenal dalam lingkup Perseroan Terbatas dan dapat merugikan
pihak ketiga yang berperan dalam menunjang kelangsungan usaha koperasi. Oleh
karena demikian pihak ketiga tersebut sangat membutuhkan perlindungan hukum,
akan tetapi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1992 tentang
Perkoperasiaan tidak mengaturnya secara jelas. Bertumpu pada istilah ultra vires
tersebut maka yang menjadi persoalan adalah apakah tindakan pengurus koperasi
yang melampaui anggaran dasar dapat dikatakan sebagai ultra vires dan bagaimana
akibat hukum atas tindakan pengurus koperasi yang melampaui anggaran dasar
tersebut ?
Untuk mendapatkan jawaban dan menguraikan masalah yang dibahas maka
jenis penelitian hukum yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dengan
menggunakan pendekatan perundang-undangan, pendekatan analisis konsep hukum,
dan pendekatan perbandingan. Bahan hukum yang dianalisis adalah bahan hukum
primer dan bahan hukum sekunder yang pengumpulannya dilakukan dengan teknik
studi dokumen ditunjang dengan data yang diperoleh melalui hasil wawancara dengan
pihak-pihak yang berkompeten dalam bidang perkoperasiaan. Bahan-bahan hukum
tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik deskripsi, teknik evaluasi, teknik
argumentasi, teknik konstruksi, dan teknik sistematisasi.
Hasil yang diperoleh adalah bahwa tindakan pengurus koperasi yang
melampaui anggaran dasar dapat dikatakan sebagai ultra vires karena istilah ultra
vires sering disebut sebagai doktrin dimana konsekuensi dari doktrin adalah
menciptakan dasar-dasar yang sifatnya umum sehingga dengan demikian konsep ultra
vires dikenal pula dalam lingkup badan hukum koperasi disamping dikenal secara
umum dalam lingkup badan hukum Perseroan Terbatas. Kemudian akibat hukum dari
tindakan pengurus koperasi yang melampaui anggaran dasar adalah rapat anggota
dapat melakukan ratifikasi atas tindakan pengurus koperasi yang melampaui anggaran
dasar dengan catatan tindakan melampaui anggaran dasar yang diratifikasi tersebut
tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan
kebiasaan yang terjadi dalam praktek dunia usaha. Langkah ratifikasi ini didukung
dengan upaya pemberian ganti rugi yang dikenal dengan substitution.
Kata Kunci : Akibat Hukum, Pengurus Koperasi, Tindakan Melampaui Anggaran
Dasar
xiv
ABSTRACT
The history of cooperative in Indonesia can not be separated from the history
of first modern cooperative in the world that started on 1844 in Rochdale, England.
Then, on 1896 was formed International Cooperative Alliance (ICA) where the
formation of cooperative into an international movement. In discourse of world
economic system the cooperative declared as third way, cooperative is functioned as a
economic system that serves as a mediator between capitalism and socalism economic
system.
The cooperative administrator can act beyond the scope of powers by charter
or laws of cooperative because hold full responsible cooperative management. That
act is similar with ultra vires commonly known in corporate limited veil. Ultra vires
may damage to the third party that hold significant role for the business of the
cooperative. There is no clear and specific certain provisions concerning ultra vires
in Indonesia Cooperative Act (Act of 1992 Number 25 about Cooperative). Therefore
its legal problems emerged are about the terminology of cooperative administrator
act that beyond the scope of powers and remedial means for the third party’s
damages.
This research is designed as a normative legal research that employs three
kind approach namely the statute approach, the analitical and conceptual approach,
and the comparative approach. The legal materials are collected through the library
research and support by interview with the parties that competent in cooperative. The
legal materials also employs five kind technic of legal analysis like description,
evaluation, argumentation, construction and systematization technic.
Beyond the scope of powers by charter or laws of cooperative act that did by
cooperative administrator can be defined as ultra vires act because ultra vires
terminology is known as doctrine which consequention the doctrine is invent common
based so that the ultra vires concept is also known in cooperative legal entity beside
in limited corporate legal entity and meeting members can ratificate that act
according not against the statute, decency, and custom in exertion practice. The
ratification can be implemented through the process of substitutions.
Key Words : Legal Result, Cooperative Administrator, Beyond the Scope of Powers
by Charter or Laws of Cooperative