14
i SKRIPSI AKIBAT HUKUM TINDAKAN PENGURUS KOPERASI YANG MELAMPAUI ANGGARAN DASAR (ULTRA VIRES) I GEDE PARAMA ISWARA NIM. 1203005123 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016

AKIBAT HUKUM TINDAKAN PENGURUS KOPERASI YANG … Depan... · Karangasem yang telah memberikan bantuan kepada penulis dengan ... 2.2 Sejarah Koperasi di Indonesia ... 2.2.1 Zaman penjajahan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: AKIBAT HUKUM TINDAKAN PENGURUS KOPERASI YANG … Depan... · Karangasem yang telah memberikan bantuan kepada penulis dengan ... 2.2 Sejarah Koperasi di Indonesia ... 2.2.1 Zaman penjajahan

i

SKRIPSI

AKIBAT HUKUM TINDAKAN PENGURUS KOPERASI

YANG MELAMPAUI ANGGARAN DASAR (ULTRA

VIRES)

I GEDE PARAMA ISWARA

NIM. 1203005123

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

Page 2: AKIBAT HUKUM TINDAKAN PENGURUS KOPERASI YANG … Depan... · Karangasem yang telah memberikan bantuan kepada penulis dengan ... 2.2 Sejarah Koperasi di Indonesia ... 2.2.1 Zaman penjajahan

ii

AKIBAT HUKUM TINDAKAN PENGURUS KOPERASI

YANG MELAMPAUI ANGGARAN DASAR (ULTRA

VIRES)

Skripsi ini dibuat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum

pada Fakultas Hukum Universitas Udayana

I GEDE PARAMA ISWARA

NIM. 1203005123

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

Page 3: AKIBAT HUKUM TINDAKAN PENGURUS KOPERASI YANG … Depan... · Karangasem yang telah memberikan bantuan kepada penulis dengan ... 2.2 Sejarah Koperasi di Indonesia ... 2.2.1 Zaman penjajahan

iii

Lembar Persetujuan Pembimbing

SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI

PADA TANGGAL 21 MARET 2016

Pembimbing I

Prof. Dr. I Putu Sudarma Sumadi, S.H, S.U

NIP. 19560419 198303 1 003

Pembimbing II

I Nyoman Darmadha, S.H, M.H

NIP. 19541231 198103 1 003

Page 4: AKIBAT HUKUM TINDAKAN PENGURUS KOPERASI YANG … Depan... · Karangasem yang telah memberikan bantuan kepada penulis dengan ... 2.2 Sejarah Koperasi di Indonesia ... 2.2.1 Zaman penjajahan

iv

SKRIPSI INI TELAH DIUJI

PADA TANGGAL 27 MEI 2016

Panitia Penguji Skripsi

Berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Hukum Universitas

Udayana

Nomor : 119/UN14.1.11/PP.05.02/2016 Tanggal 04 April 2016

Ketua : Prof. Dr. I Putu Sudarma Sumadi, S.H, S.U (...........................)

NIP. 19560419 198303 1 003

Sekretaris : I Nyoman Darmadha, S.H, M.H (...........................)

NIP. 19541231 198103 1 003

Anggota : 1. Ngakan Ketut Dunia, S.H, M.Hum (...........................)

NIP. 19520104 198003 1 001

2. Ida Bagus Putra Atmadja, S.H, M.H (...........................)

NIP. 19541231 198303 1 018

3. A.A Ketut Sukranatha, S.H, M.H (...........................)

NIP. 19570605 198601 1 002

Page 5: AKIBAT HUKUM TINDAKAN PENGURUS KOPERASI YANG … Depan... · Karangasem yang telah memberikan bantuan kepada penulis dengan ... 2.2 Sejarah Koperasi di Indonesia ... 2.2.1 Zaman penjajahan

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha

Esa karena atas rahmat-Nya penulisan skripsi yang berjudul “Akibat Hukum

Tindakan Pengurus Koperasi yang Melampaui Anggaran Dasar (Ultra Vires)”

dapat terselesaikan. Selain tujuan membuat skripsi ini untuk memenuhi syarat

memperoleh gelar Sarjana Hukum di Universitas Udayana, penulis juga merasa

bangga karena melalui skripsi ini dapat memberikan sebuah karya tulis bagi seluruh

civitas academica Universitas Udayana.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak sedikit hambatan

yang dialami dan tidak akan berhasil dengan baik tanpa dukungan dari berbagai pihak

secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena demikian, izinkan penulis

dengan kerendahan hati menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. I Made Arya Utama, S.H, M.Hum, Dekan Fakultas

Hukum Universitas Udayana.

2. Bapak Dr. Gede Made Swardhana, S.H, M.H, Pembantu Dekan I

Fakultas Hukum Universitas Udayana.

3. Bapak Dr. Ni Ketut Sri Utari S.H, M.H, Pembantu Dekan II Fakultas

Hukum Universitas Udayana.

4. Bapak Dr. I Gede Yusa, S.H, M.H, Pembantu Dekan III Fakultas Hukum

Universitas Udayana.

5. Bapak Dr. I Wayan Wiryawan, S.H, M.H, Ketua Bagian Hukum Bisnis

Fakultas Hukum Universitas Udayana sekaligus sebagai Pembimbing

Akademik penulis yang telah memberikan bimbingan kepada penulis

selama menempuh perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Udayana.

Page 6: AKIBAT HUKUM TINDAKAN PENGURUS KOPERASI YANG … Depan... · Karangasem yang telah memberikan bantuan kepada penulis dengan ... 2.2 Sejarah Koperasi di Indonesia ... 2.2.1 Zaman penjajahan

vi

6. Bapak Prof. Dr. I Putu Sudarma Sumadi, S.H, S.U, Dosen Pembimbing I

yang telah memberikan respon cepat atas layanan pesan singkat yang

penulis layangkan perihal kapan dan dimana Beliau dapat ditemui serta

dengan penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis dalam

menyusun skripsi ini.

7. Bapak I Nyoman Darmadha, S.H, M.H, Dosen Pembimbing II yang

dengan penuh kesabaran membimbing serta mengarahkan penulis dalam

menyusun skripsi ini.

8. Seluruh Dosen Pengajar, terutama Dosen Bidang Hukum Bisnis di

Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah memberikan wawasan

keilmuan kepada penulis.

9. Seluruh Staff Laboratorium Hukum, Perpustakaan, dan Tata Usaha

Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah memberikan bantuan

selama penulis mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum Universitas

Udayana.

10. Bapak I Nengah Suandra, S.H dan Ibu Ni Ketut Suci Anggreni, kedua

orang tua penulis yang sangat penulis hormati yang selama ini telah

memberikan kasih sayang dan dukungan yang tiada henti serta seluruh

keluarga besar penulis yang selama ini mendukung penulis selama

penyusunan skripsi ini.

11. Bapak Ida Bagus Made Parwata, S.E, M.Si, Kepala Badan Penanaman

Modal dan Perizinan Provinsi Bali yang telah memberikan bantuan

kepada penulis dengan menugaskan Staffnya menerbitkan izin

rekomendasi yang penulis perlukan untuk melakukan penelitian di Dinas

Page 7: AKIBAT HUKUM TINDAKAN PENGURUS KOPERASI YANG … Depan... · Karangasem yang telah memberikan bantuan kepada penulis dengan ... 2.2 Sejarah Koperasi di Indonesia ... 2.2.1 Zaman penjajahan

vii

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali dan Dinas

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Karangasem.

12. Bapak I Dewa Nyoman Patra, S.H, M.H, Kepala Dinas Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali yang telah memberikan

bantuan kepada penulis dengan menugaskan Staffnya, yaitu Kepala Seksi

Pelayanan dan Badan Hukum Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Provinsi Bali untuk memberikan informasi yang penulis

perlukan dalam penyusunan skripsi ini.

13. Bapak I Nengah Taman, S.Sos, Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik

dan Perlindungan Masyarakat (KESBANGPOLINMAS) Kabupaten

Karangasem yang telah memberikan bantuan kepada penulis dengan

menugaskan Staffnya menerbitkan izin rekomendasi sebagai landasan

untuk melakukan penelitian di Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Kabupaten Karangasem.

14. Bapak I Nengah Mindra, S.E, M.M, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah Kabupaten Karangasem yang telah menugaskan

Staffnya, yaitu Kepala Seksi Bina Usaha Koperasi Dinas Koperasi Usaha

Kecil dan Menengah Kabupaten Karangasem untuk memberikan

informasi yang penulis perlukan dalam penyusunan skripsi ini.

15. Rekan-rekan di Asian Law Student’s Association Local Chapter

Universitas Udayana, terutama rekan-rekan di Public Relation Division

selama periode kepengurusan tahun 2014-2015 yang saling mendukung

serta tidak pernah berhenti memberikan motivasi kepada penulis untuk

tetap berusaha dan berpikir positif.

Page 8: AKIBAT HUKUM TINDAKAN PENGURUS KOPERASI YANG … Depan... · Karangasem yang telah memberikan bantuan kepada penulis dengan ... 2.2 Sejarah Koperasi di Indonesia ... 2.2.1 Zaman penjajahan

viii

16. Rekan-rekan di Student Community for International Law Universitas

Udayana yang telah mendukung penulis selama menempuh pendidikan di

Fakultas Hukum Universitas Udayana.

17. Rekan-rekan di Fakultas Hukum Universitas Udayana, khususnya

Mahasiswa Fakultas Hukum Angkatan 2012 yang telah mendukung

penulis selama menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas

Udayana.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna sehingga dengan

demikian maka penulis dengan terbuka mengharapkan adanya kritik dan saran yang

membangun. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca

dan menjadi sebuah karya tulis ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan secara

akademis.

Denpasar, 21 Maret 2016

Penulis

Page 9: AKIBAT HUKUM TINDAKAN PENGURUS KOPERASI YANG … Depan... · Karangasem yang telah memberikan bantuan kepada penulis dengan ... 2.2 Sejarah Koperasi di Indonesia ... 2.2.1 Zaman penjajahan

ix

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi

ini merupakan hasil karya penulis, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk

memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun dan sepanjang

pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh penulis lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila Karya Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini terbukti merupakan

duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain dan/atau dengan sengaja

mengajukan karya atau pendapat yang merupakan hasil karya penulis lain, maka

penulis bersedia menerima sanksi akademik dan/atau sanksi hukum yang berlaku.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat sebagai pertanggungjawaban ilmiah

tanpa ada paksaan maupun tekanan dari pihak manapun juga.

Denpasar, 21 Maret 2016

Yang Menyatakan,

I Gede Parama Iswara

NIM. 1203005123

Page 10: AKIBAT HUKUM TINDAKAN PENGURUS KOPERASI YANG … Depan... · Karangasem yang telah memberikan bantuan kepada penulis dengan ... 2.2 Sejarah Koperasi di Indonesia ... 2.2.1 Zaman penjajahan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM ....................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ......................................... iii

HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI ...................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................................... v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................................... x

ABSTRAK ...................................................................................................................... xiii

ABSTRACT ..................................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 9

1.3 Ruang Lingkup Masalah ................................................................................ 9

1.4 Orisinalitas Penelitian .................................................................................... 11

1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 13

1.5.1 Tujuan umum .......................................................................................... 13

1.5.2 Tujuan khusus ......................................................................................... 14

1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 14

1.6.1 Manfaat teoritis ...................................................................................... 14

1.6.2 Manfaat praktis ...................................................................................... 14

1.7 Landasan Teoritis ........................................................................................... 15

1.8 Metode Penelitian ........................................................................................... 25

Page 11: AKIBAT HUKUM TINDAKAN PENGURUS KOPERASI YANG … Depan... · Karangasem yang telah memberikan bantuan kepada penulis dengan ... 2.2 Sejarah Koperasi di Indonesia ... 2.2.1 Zaman penjajahan

xi

1.8.1 Jenis penelitian ........................................................................................ 25

1.8.2 Jenis pendekatan ..................................................................................... 25

1.8.3 Sumber bahan hukum ............................................................................. 27

1.8.4 Teknik pengumpulan bahan hukum ........................................................ 29

1.8.5 Teknik analisis bahan hukum.................................................................. 29

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KOPERASI DAN PRINSIP-PRINSIP

DASAR KOPERASI

2.1 Koperasi ....................................................................................................... 31

2.1.1 Pemahaman koperasi secara umum ..................................................... 31

2.1.2 Pengertian koperasi dan dasar hukum koperasi ................................... 31

2.2 Sejarah Koperasi di Indonesia ...................................................................... 33

2.2.1 Zaman penjajahan Belanda ................................................................. 33

2.2.2 Zaman penjajahan Jepang .................................................................... 36

2.2.3 Zaman pembangunan atau kemerdekaan ............................................ 38

2.2.4 Zaman orde baru ................................................................................. 40

2.2.5 Zaman reformasi .................................................................................. 42

2.3 Prinsip-Prinsip Dasar Koperasi .................................................................... 45

2.3.1 Asas koperasi ...................................................................................... 45

2.3.2 Keanggotaan ....................................................................................... 45

2.3.3 Struktur organisasi koperasi ................................................................ 47

2.3.4 Sistem pertanggung jawaban perangkat organisasi koperasi .............. 52

Page 12: AKIBAT HUKUM TINDAKAN PENGURUS KOPERASI YANG … Depan... · Karangasem yang telah memberikan bantuan kepada penulis dengan ... 2.2 Sejarah Koperasi di Indonesia ... 2.2.1 Zaman penjajahan

xii

BAB III ANALISIS MENGENAI KONSEP HUKUM TINDAKAN

PENGURUS KOPERASI YANG MELAMPAUI ANGGARAN

DASAR

3.1 Perbandingan Konsep Ultra Vires dengan Perbuatan Melawan

Hukum (Onrechtmatigedaad) .............................................................. 54

3.2 Ultra Vires Sebagai Konsep Tindakan Pengurus Koperasi Yang

Melampaui Anggaran Dasar ................................................................. 65

3.3 Dasar Hukum Penerapan Konsep Ultra Vires Dalam UU

Perkoperasiaan Tahun 1992 dan Anggaran Dasar KKM...................... 74

BAB IV UPAYA RAPAT ANGGOTA DALAM MELAKUKAN

PEMULIHAN ATAS TINDAKAN PENGURUS KOPERASI YANG

MELAMPAUI ANGGARAN DASAR

4.1 Keabsahan Rapat Anggota ..................................................................... 77

4.2 Peluang Pemulihan Tindakan Pengurus Koperasi Yang Melampaui

Anggaran Dasar Oleh Rapat Anggota .................................................. 80

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 99

5.2 Saran-Saran ................................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: AKIBAT HUKUM TINDAKAN PENGURUS KOPERASI YANG … Depan... · Karangasem yang telah memberikan bantuan kepada penulis dengan ... 2.2 Sejarah Koperasi di Indonesia ... 2.2.1 Zaman penjajahan

xiii

ABSTRAK

Sejarah koperasi di Indonesia tidak dapat terlepas dari sejarah koperasi di

dunia. Sejarah lahirnya koperasi modern pertama di dunia dimulai pada tahun 1844 di

Rochdale, Inggris dan selanjutnya pada tahun 1896 terbentuk International

Cooperatieve Alliance (ICA) dimana dengan terbentuknya ICA tersebut maka

koperasi menjadi suatu gerakan internasional. Dalam wacana sistem ekonomi dunia,

koperasi dinyatakan sebagai the third way atau jalan ketiga dimana maksud dari

ungkapan the third way atau jalan ketiga tersebut adalah koperasi difungsikan sebagai

sistem ekonomi yang berkedudukan sebagai penengah antara sistem ekonomi

kapitalisme dan sistem ekonomi sosialisme.

Dalam pengelolaan koperasi tidak menutup kemungkinan pengurus koperasi

melakukan tindakan yang melampaui anggaran dasar oleh karena pengurus koperasi

bertanggung jawab penuh atas pengurusan koperasi sehingga memiliki peluang untuk

melakukannya. Tindakan melampaui anggaran dasar ini serupa dengan ultra vires

yang pada umumnya dikenal dalam lingkup Perseroan Terbatas dan dapat merugikan

pihak ketiga yang berperan dalam menunjang kelangsungan usaha koperasi. Oleh

karena demikian pihak ketiga tersebut sangat membutuhkan perlindungan hukum,

akan tetapi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1992 tentang

Perkoperasiaan tidak mengaturnya secara jelas. Bertumpu pada istilah ultra vires

tersebut maka yang menjadi persoalan adalah apakah tindakan pengurus koperasi

yang melampaui anggaran dasar dapat dikatakan sebagai ultra vires dan bagaimana

akibat hukum atas tindakan pengurus koperasi yang melampaui anggaran dasar

tersebut ?

Untuk mendapatkan jawaban dan menguraikan masalah yang dibahas maka

jenis penelitian hukum yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dengan

menggunakan pendekatan perundang-undangan, pendekatan analisis konsep hukum,

dan pendekatan perbandingan. Bahan hukum yang dianalisis adalah bahan hukum

primer dan bahan hukum sekunder yang pengumpulannya dilakukan dengan teknik

studi dokumen ditunjang dengan data yang diperoleh melalui hasil wawancara dengan

pihak-pihak yang berkompeten dalam bidang perkoperasiaan. Bahan-bahan hukum

tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik deskripsi, teknik evaluasi, teknik

argumentasi, teknik konstruksi, dan teknik sistematisasi.

Hasil yang diperoleh adalah bahwa tindakan pengurus koperasi yang

melampaui anggaran dasar dapat dikatakan sebagai ultra vires karena istilah ultra

vires sering disebut sebagai doktrin dimana konsekuensi dari doktrin adalah

menciptakan dasar-dasar yang sifatnya umum sehingga dengan demikian konsep ultra

vires dikenal pula dalam lingkup badan hukum koperasi disamping dikenal secara

umum dalam lingkup badan hukum Perseroan Terbatas. Kemudian akibat hukum dari

tindakan pengurus koperasi yang melampaui anggaran dasar adalah rapat anggota

dapat melakukan ratifikasi atas tindakan pengurus koperasi yang melampaui anggaran

dasar dengan catatan tindakan melampaui anggaran dasar yang diratifikasi tersebut

tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan

kebiasaan yang terjadi dalam praktek dunia usaha. Langkah ratifikasi ini didukung

dengan upaya pemberian ganti rugi yang dikenal dengan substitution.

Kata Kunci : Akibat Hukum, Pengurus Koperasi, Tindakan Melampaui Anggaran

Dasar

Page 14: AKIBAT HUKUM TINDAKAN PENGURUS KOPERASI YANG … Depan... · Karangasem yang telah memberikan bantuan kepada penulis dengan ... 2.2 Sejarah Koperasi di Indonesia ... 2.2.1 Zaman penjajahan

xiv

ABSTRACT

The history of cooperative in Indonesia can not be separated from the history

of first modern cooperative in the world that started on 1844 in Rochdale, England.

Then, on 1896 was formed International Cooperative Alliance (ICA) where the

formation of cooperative into an international movement. In discourse of world

economic system the cooperative declared as third way, cooperative is functioned as a

economic system that serves as a mediator between capitalism and socalism economic

system.

The cooperative administrator can act beyond the scope of powers by charter

or laws of cooperative because hold full responsible cooperative management. That

act is similar with ultra vires commonly known in corporate limited veil. Ultra vires

may damage to the third party that hold significant role for the business of the

cooperative. There is no clear and specific certain provisions concerning ultra vires

in Indonesia Cooperative Act (Act of 1992 Number 25 about Cooperative). Therefore

its legal problems emerged are about the terminology of cooperative administrator

act that beyond the scope of powers and remedial means for the third party’s

damages.

This research is designed as a normative legal research that employs three

kind approach namely the statute approach, the analitical and conceptual approach,

and the comparative approach. The legal materials are collected through the library

research and support by interview with the parties that competent in cooperative. The

legal materials also employs five kind technic of legal analysis like description,

evaluation, argumentation, construction and systematization technic.

Beyond the scope of powers by charter or laws of cooperative act that did by

cooperative administrator can be defined as ultra vires act because ultra vires

terminology is known as doctrine which consequention the doctrine is invent common

based so that the ultra vires concept is also known in cooperative legal entity beside

in limited corporate legal entity and meeting members can ratificate that act

according not against the statute, decency, and custom in exertion practice. The

ratification can be implemented through the process of substitutions.

Key Words : Legal Result, Cooperative Administrator, Beyond the Scope of Powers

by Charter or Laws of Cooperative