Click here to load reader
Upload
alulugm
View
411
Download
15
Embed Size (px)
Citation preview
LOKASI HALTE TRANS JOGJA
DI TINJAU DARI AKSESIBILITAS PENGGUNA
DALAM MENJANGKAUNYA
Pembimbing 1 : Prof. Ir. Bambang Hari Wibisono, MUP., M.Sc., Ph.DPembimbing 2 : Ir. Dewanti, M.Sc
LATAR BELAKANG
POTENSIJOGJA
WISATA
BUDAYA
PELAJAR
+ POPULASI
+ DENSITAS
+ KENDARAAN
MACET
POLUSI
KECELAKAAN
SOLUSI
BELUM OPTIMAL
PENEMPATAN HALTE
RUMUSAN MASALAH1. Apakah lokasi halte Trans Jogja sudah aksesibel bila di tinjau dari faktor – faktor yang
mempengaruhinya
2. Seberapa dominankah faktor – faktor tersebut berpengaruh terhadap aksesibilitas pengguna pada lokasi halte Trans Jogja
KEASLIAN PENELITIANPENELITI JENIS LOKASI FOKUS RISET
A. Rezaldhy Tesis Yogyakarta Evaluasi kualitas layanan bus kota
Novrida. P Paper YogyakartaMelihat dampak keberadaan halte Trans Jogja terhadap laju kendaraan lain yang melintas di sekitarnya
Gito Sugiyanto Paper YogyakartaMemformulasikan besar biaya kemacetan yang di kenakan kepada pengguna kendaraan pribadi agar beralih menggunakan Tras Jogja
Indri Nurvia. P Tesis JakartaMenggali persepsi penumpang busway, guna mengidentifikasi permasalahan yang terjadi terkait mutu pelayanan busway
LANDASAN TEORITIKMiro (2002) menjelaskan bahwa sebaiknya perencanaan transportasi
dilakukan dengan 4 (empat) tahapan analisa yaitu : (1) Analisa bangkitan
perjalanan (2) Analisa sebaran perjalanan (3) Analisa pilihan moda (4) Analisa
pilihan rute
Transportasi publik sering pula disebut kendaraan umum yang
didefinisikan sebagai sebuah kendaraan bermotor yang dipergunakan oleh umum
dengan di pungut bayaran (UU No.41 Tahun 1993)
Giannopoulos (1989) menerangkan bahwa bus sebagai public
transport memiliki komponen – komponen sistem, yang mana kesuksesan sebuah
sistem transportasi adalah saat komponen – komponen tersebut dapat dikerjakan
dalam keseluruhan sistem, dan salah satu komponen dari sistem tersebut
bernama halte.Halte sendiri di definisikan sebagai tempat pemberhentian kendaraan
bermotor umum untuk menaikkan dan menurunkan penumpang yang dilengkapi
dengan sedikit bangunan (UU No.22 Tahun 2009)
Kriteria Penempatan Halte :
1. 200 – 300 m dari CBD atau kawasan padat seperti pasar, mall, toko, dll
2. 300 – 400 m dari kawasan padat untuk kegiatan seperti sekolah, kantor, jasa
3. 300 – 400 m dari kawasan permukiman di wilayah perkotaan
4. 300 – 500 m dari daerah kawasan campuran yang tergolong padat namun
berada di suburban
5. 500 – 1000 m kawasan campuran yang tidak padat seperti sawah, tanah
kosong dan sejenisnya. (Juknis Perekayasaan halte DISHUB)
Aksesibilitas diartikan sebagai ukuran kenyamanan atau kemudahan
untuk melakukan perjalanan kesuatu tempat, baik menggunakan kendaraan
umum, pribadi, maupun berjalan kaki, yang dapat dinyatakan dengan (1) jarak (2)
waktu tempuh (3) dan biaya perjalanan. Tamin dalam Fauzi (2003)
Maksud dan Pola Perjalanan
Aksesibilitas
Aksesibilitas
Asal Perjalanan
HalteTrans JogjaAwal
HalteTrans JogjaAkhir
Tujuan Perjalanan
Waktu
Jarak
Biaya
Waktu
Jarak
Biaya
Kerangka Fikir PenelitianHIPOTESIS PENELITIAN
1. Semakin dekat jarak halte dengan
lokasi asal dan tujuan pengguna,
maka semakin aksesibel lokasi halte
2. Semakin sedikit waktu yang
dibutuhkan menuju halte maka
semakin aksesibel lokasi halte
tersebut
3. Semakin rendah biaya yang
dikeluarkan menuju halte maka
semakin aksesibel lokasi halte
tersebut
4. Ketiga variabel tersebut berpengaruh
signifikan terhadap aksesibilitas
lokasi halte
WILAYAH PENELITIAN
Secara umum lokasi penelitian berada di dalam lingkup
administrasi Provinsi D.I Yogyakarta. Dimana Provinsi DIY
sendiri terbagi kedalam 5 kawasan administratif yaitu Kota
Yogyakarta, Kab. Sleman, Kab. Bantul, Kab. Gn Kidul, dan
Kab. Kulonprogo.
Luas wilayah DIY adalah sebesar3.185,85 Km² atau
0.17 % dari total wilayah Indonesia. Jumlah penduduk DIY
pada tahun 2008 sebesar 3.468.502 jiwa, dengan prosentase pria
50.19 % dan wanitaa 49,81 % saat ini kepadatan DIY mencapai
1.089 jiwa/km² dimana kota yogya merupakan daerah terpadat
dengan jumlah 14.059 jiwa/km².
Untuk wilayah yang menjadi lokasi penelitian
kami berada di 3 (tiga) kawasan yakni Kota
Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten
Bantul, Karena operasional Trans Jogja masih
terbatas pada cakupan ketiga wilayah tersebut.
TRANS JOGJA
Bus Trans Jogja mulai di operasikan pada Februari 2008,
diawal pengoperasiannya Trans Jogja melayani sebanyak 76
halte setiap harinya. Dari 76 halte tersebut 8 diantaranya
merupakan halte POS Trans Jogja. Kedelapan halte POS
tersebut antara lain : (1) halte Kopma UGM (2) Halte Giwangan
(3) Halte Jombor (4) Halte Amplas (5) Halte Bandara (6) Halte
Bethesda (7) Halte Taman Pintar dan (8) Halte Samsat
Dalam sistem operasional Trans Jogja terdapat 3 (tiga)
elemen yang berperan penting melancarkan operasionalnya
yakni :
Elemen soft SMTS (smart mass transit sistem)
Element Hard Bus, Halte, Mesin Tiketing, Kartu Pass
Element Brain Supir, Pramugara/i, Petugas Halte
Trans Jogja sendiri terbagi kedalam 6 trayek layanan
diantaranya 1A, 1B, 2A, 2B, 3A, 3B dan pada september 2010
kemudian ditambah menjadi 8 trayek 4A dan 4B, dimana
masing – masing trayek melayani sejumlah 25 halte dalam
setiap rutenya.
OBJEK PENELITIAN
KARAKTERISTIK HALTE TRANS JOGJA
BERADA DI JALUR PEJALAN KAKI
DI LENGKAPI MARKA JALUR BUS
TERDAPAT SPACE UNTUK PEDESTRIAN
TEDAPAT RUANG TUNGGU
METODOLOGI PENELITIAN
PENDEKATAN RISET
Penelitian ini mengambil pendekatan deduktif Dengan metode analisa kuantitatif
TAHAPAN RISET1. Persiapan Proposal dan Surat Pendukung Riset2. Pelaksanaan Penelitian Lapangan3. Pengolahan dan Analisa Data
JENIS & METODE
PENGUMPULAN DATA
Data Primer di peroleh dengan metode kuesioner kombinasi dan observasi non sistematis.Data Sekunder diperoleh melalui metode studi literatur dan survei instansional
SAMPEL RISETSampel riset terdiri dari 2 (dua) bagian yakni sampel untuk pengguna halte Trans Jogja
dan juga sampel untuk Halte Trans Jogja
JUMLAH SAMPEL RISET
Sample Halte berjumlah 12 halte catatan > 10 % total populasi
Sampel Pengguna berjumlah 120 rang Metode hitung sample Slovin
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
HALTE
USER HALTE
Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive
sampling, dimana peneliti dengan leluasa menentukan sampel sesuai
dengan kebutuhan penelitian.
Dalam hal ini sampel halte diambil berdasarkan kawasan yakni
(1) kawasan pendidikan (2) kawasan perdagangan, jasa pekantoran
(3) kawasan wisata dan tempat hiburan (4) kawasan rumah sakit
untuk sampel pengguna halte ditentukan sebanyak 120 orang
dengan teknik pengumpulan data responden melalui metode
aksidental sampling. Dengan menentukan syarat responden antara
lain (1) usia wajib diatas 15 tahun (2) berdomisi di jogja /
beraktivitas di DIY dalam jangka waktu yang lama.
LOKASI HALTE PENELITIAN
No Jenis Kegiatan Lokasi Halte
1
Pendidikan
Halte Kopma UGM
2 Halte SMPN 5
3 Halte SMPN 14
4
Lokasi Pnerdagangan, Jasa dan
Perkantoran
Halte Bumi Putera
5 Halte Mangkubumi II
6 Halte Ambarukmo Plasa
7
Lokasi Wisata dan Hiburan
Halte Malioboro II
8 Halte Taman Pintar
9 Halte Prambanan
10
Lokasi Rumah Sakit
Halte RS Bethesda
11 Halte RS dr Yap
12 Halte RS Panti Rapih
Halte Trans Jogja yang kami tetapkan sebagai sampel dalam penelitian
ini tersebar di beberapa kawasan administrasi DIY, dimana dominasi
halte berada pada kawasan perkotaan baik di Kota Yogyakarta maupun
di wilayah Sleman hal ini dikarenakan daerah tersebut merupakan
kawasan pusat kegiatan. Sedangkan kawasan perumahan tidak menjadi
segmen dalam penelitian ini karena penyebaran kawasan perumahan
yang tidak menentu.
METODE ANALISA DATAAnalisa data kuantitatif untuk menguji faktor – faktor yang mempengaruhi aksesibilitas pengguna
terhadap halte Trans Jogja menggunakan analisa crosstabs atau tabulasi silang. Analisa tabulasi silang
dilakukan dengan mengamati satu variabel (X) dengan satu variabel (Y) dalam hal ini adalah antara
jarak, biaya, dan waktu terhadap kemudahan menjangkau halte.
Kemudian untuk menganalisa keeratan hubungan antar variabel pengaruh dengan variabel terpengaruh
maka di gunakan metode analisa korelasi berganda
VARIABEL PENELITIANParamter Variabel Indikator
Aksesibilitas
Jarak
Dekat dengan lokasi
bangkitan
Dekat dengan lokasi
tujuan
Biaya
Murah
Dapat di jangkau
pengguna
Waktu Tempuh
Waktu tempuh yang
minimal
Dapat di tempuh dengan
berjalan kaki
HASIL PENELITIAN
KONDISI SOSIAL EKONOMI PENGGUNA TRANS
SEX USIA PENDIDIKAN PROFESI PENDAPATAN
T R T R T R T R T R
Wanita Pria 15 - 24 > 65 SD SMAPelajar / Mahasis
waPNS < 500 rb > 2 jt
37.5 % 62.5 % 56 % 2 % 2 % 62. 5 % 47.5 % 8 % 58 % 7 %
Sumber : Hasil Survey
INTERAKSI RESPONDEN DENGAN TRANS JOGJA DAN MODA LAINNYA
Kepemilikan Kartu Trans 22 % memiliki kartu78 % belum memiliki kartu
Mengenal Trans Jogja
60 % Sejak beroperasi9 % selama 2 tahun9 % rentang waktu 1 – 2 tahun 12 % selama 1 tahun10 % kurang dari satu tahun
Intensitas Penggunaan
> 10 x / minggu 12 %7 – 10 x / minggu 9 %4 – 6 x / minggu 14 %1 – 3 x / minggu 29 %Tidak menentu 36 %
Penggunaan Moda Lain
Mobil pribadi = 14 %Motor Pribadi = 54 %Angk. Umum Motor = 23 %Angk. Umum non Motor = 2 %Lainnya = 7 %
ALASAN DAN FAKTOR RESPONDEN DALAM PENGGUNAAN TRANS JOGJA
ALASAN RESPONDEN MENGGUNAKAN TRANS
JOGJA
Kebu-tuhan
Suka Coba - coba
Terpaksa Lainnya0
10203040506070
57.5
28
6 6 2.5
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
RESPONDEN MENGGUNAKAN TRANS 0
10
20
30
40
14 1623
41
6
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
RESPONDEN TIDAK MENGGUNAKAN TRANS Halte Jauh Biaya
MurahLama Tidak
Nyamantidak Aman
0102030405060
36
3
53
80
ANALISA CROSSTABS PADA HALTE KAWASAN PENDIDIKAN
JARAK - AKSES
WAKTU - AKSES
BIAYA - AKSES
No Pernyataan Jumlah Responden
1 Halte sangat jauh dan sulit dijangkau 1 orang
2 Halte jauh dan sulit dijangkau 8 orang
3 Halte jauh dan mudah dijangkau 5 orang
4 Halte dekat dan mudah dijangkau 14 orang
5 Halte dekat dan sangat mudah dijangkau 1 orang
6 Halte sangat dekat dan mudah dijangkau 1 orang
Jumlah Responden 30 orang
No Pernyataan Jumlah Responden
1 Waktu tempuh 15’ – 20’ dan halte sulit dijangkau 3 orang
2 Waktu tempuh10 – 15’ dan halte sulit dijangkau 5 orang
3 Waktu tempuh10 – 15’ dan halte mudah dijangkau 9 orang
4 Waktu tempuh10 – 15’ dan halte sangat mudah dijangkau 1 orang
5 Waktu tempuh 5’ – 10’ dan halte sulit dijangkau 1orang
6 Waktu tempuh 5’ – 10’ dan halte mudah dijangkau 8 orang
7 Waktu tempuh < 5 ‘ dan halte mudah dijangkau 3 orang
Jumlah Responden 30 orang
No Pernyataan Jumlah Responden
1 Biaya mahal dan halte sulit dijangkau 9 orang
2 Biaya murah dan halte mudah dijangkau 4 orang
3 Biaya murah dan halte sangat mudah dijangkau 1 orang
4 Biaya sangat murah dan halte mudah dijangkau 16 orang
Jumlah Responden 30 orang
ANALISA CROSSTABS PADA HALTE KAWASAN PERDAGANGAN, JASA, KANTOR
No Pernyataan Jumlah Responden
1 Jarak jauh dan sulit dijangkau 7 orang
2 Jarak jauh dan mudah dijangkau 3 orang
2 Jarak dekat dan mudah dijangkau 20 orang
Jumlah Responden 30 orang
JARAK - AKSES
WAKTU - AKSES
BIAYA - AKSES
No Pernyataan Jumlah Responden
1 Waktu 10 – 15 menit halte sulit dijangkau 6 orang
2 Waktu 10 – 15 menit halte mudah dijangkau 5 orang
3 Waktu 5 – 10 menit halte sulit dijangkau 1 orang
4 Waktu 5 – 10 menit halte mudah dijangku 15 orang
5 Waktu < 5 menit halte mudah dijangkau 3 orang
Jumlah Responden 30 orang
No Pernyataan Jumlah Responden
1 Biaya mahal halte sulit dijangkau 3 orang
2 Biaya murah halte sulit dijangkau 1 orang
3 Biaya murah halte mudah dijangkau 1 orang
4 Biaya sangat murah halte sulit dijangkau 3 orang
5 Biaya sangat murah halte mudah dijangkau 25 orang
Jumlah Responden 30 orang
ANALISA CROSSTABS PADA HALTE KAWASAN WISATA DAN TEMPAT HIBURAN
JARAK - AKSES
WAKTU - AKSES
BIAYA - AKSES
No Pernyataan Jumlah Responden
1 Jarak sangat jauh dan halte sulit dijangkau 1 orang
2 Jarak jauh dan halte sulit dijangkau 9 orang
3 Jarak jauh dan halte mudah dijangkau 2 orang
4 Jarak dekat dan halte mudah dijangkau 16 orang
5 Jarak sangat dekat dan halte mudah dijangkau 1 orang
Jumlah Responden 30 orang
No Pernyataan Jumlah Responden
1 Waktu 15 – 20 menit dan halte sulit dijangkau 1 orang
2 Waktu 10 – 15 menit dan halte sulit dijangkau 7 orang
3 Waktu 10 – 15 menit dan halte mudah dijangkau 6 orang
4 Waktu 5 – 10 menit dan halte sulit dijangkau 2 orang
5 Waktu 5 – 10 menit dan halte mudah dijangkau 12 orang
6 Waktu 5 – 10 menit dan halte sangat mudah dijangkau 1 orang
Waktu < 5 menit dan halte mudah dijangkau 1 orang
Jumlah Responden 30 orang
No Pernyataan Jumlah Responden
1 Jarak jauh dan halte sulit dijangkau 3 orang
2 Jarak jauh dan halte mudah dijangkau 3 orang
3 Jarak dekat dan halte mudah dijangkau 17 orang
4 Jarak dekat dan halte sangat mudah dijangkau 1 orang
5 Jarak halte sangat dekat dan halte mudah dijangkau 4 orang
6 Jarak halte sangat dekat dan halte sangat mudah dijangkau 2 orang
Jumlah Responden 30 orang
ANALISA CROSSTABS PADA HALTE KAWASAN RUMAH SAKIT
JARAK - AKSES
WAKTU - AKSES
BIAYA - AKSES
No Pernyataan Jumlah Responden
1 Waktu 15 – 20 menit dan halte sulit dijangkau 1 orang
2 Waktu 15 – 20 menit dan halte mudah dijangkau 1 orang
3 Waktu 10 – 15 menit dan halte sulit dijangkau 2 orang
4 Waktu 10 – 15 menit dan halte mudah dijangkau 2 orang
5 Waktu 5 – 10 menit dan halte mudah dijangkau 15 orang
6 Waktu 5 – 10 menit dan halte sangat mudah dijangkau 1 orang
7 Waktu < 5 menit dan halte mudah dijangkau 6 orang
8 Waktu < 5 menit dan halte sangat mudah dijangkau 2 orang
Jumlah Responden 30 orang
No Pernyataan Jumlah Responden
1 Biaya mahal dan halte sulit dijangkau 1 orang
2 Biaya mahal dan halte mudah dijangkau 1 orang
3 Biaya murah dan halte sulit dijangkau 2 orang
4 Biaya murah dan halte mudah dijangkau 6 orang
5 Biaya sangat murah dan halte mudah dijangkau 17 orang
6 Biaya sangat murah dan halte sangat mudah dijangkau 3 orang
Jumlah Responden 30 orang
No Pernyataan Jumlah Responden
1 Jarak jauh dan halte sulit dijangkau 3 orang
2 Jarak jauh dan halte mudah dijangkau 3 orang
3 Jarak dekat dan halte mudah dijangkau 17 orang
4 Jarak dekat dan halte sangat mudah dijangkau 1 orang
5 Jarak halte sangat dekat dan halte mudah dijangkau 4 orang
6 Jarak halte sangat dekat dan halte sangat mudah dijangkau 2 orang
Jumlah Responden 30 orang
HASIL ANALISA CROSSTABS
No HalteAkses Terhadap Halte
∑SSDJ SDJ MDJ SMDJ
1 Kawasan Pendidikan 0 9 20 1 30
2 Kawasan Perdagangan, Jasa, Perkantoran 0 7 23 0 30
3 Kawasan Wisata dan Tempat Hiburan 0 10 19 1 30
4 Kawasan Rumah Sakit 0 3 24 3 30
TOTAL 0 29 86 5 120
Keterangan :SSDJ = sangat sulit di jangkauSDJ = sulit di jangkauMDJ = mudah di jangkauSMDJ = sangat mudah di jangkau
Dari hasil analisa crosstabs diperoleh hasil bahwa dari total 120 responden Trans Jogja menyatakan lokasi halte Trans Jogja adalah mudah dijangkau sebesar 86 responden 71.7 % dari total populasi, artinya lokasi halte Trans Jogja yang ada dapat dinyatakan mudah dijangkau
ANALISA KORELASI BERGANDACorrelations
Jarak Waktu Biaya Akses
Jarak
Pearson Correlation 1 .580(**) .688(**) .660(**)
Sig. (2-tailed) . .001 .000 .000
N 30 30 30 30
Waktu
Pearson Correlation .580(**) 1 .529(**) .423(*)
Sig. (2-tailed) .001 . .003 .020
N 30 30 30 30
Biaya
Pearson Correlation .688(**) .529(**) 1 .801(**)
Sig. (2-tailed) .000 .003 . .000
N 30 30 30 30
Akses
Pearson Correlation .660(**) .423(*) .801(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .020 .000 .
N 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Model Summary
Model R R SquareAdjusted R Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R Square Change
F Change
df1 df2Sig. F
Change
1 .817(a) .668 .630 .317 .668 17.424 3 26 .000
a Predictors: (Constant), Biaya, Waktu, Jarak
Hubungan ketiga variabel X dengan variabel Y sangat
kuat terlihat dari nilai R sebesar 0.817. sedangkan
kontribusi X1,X2,X3 terhadap Y = R2 x 100 % atau
0.8172 x 100 % adalah 66.7 % sedangkan sisanya 33.3
% ditentukan oleh variabel lain.
Kaidah keputusan Uji signifikansi Variabel X dengan Y Bila
nilai probabilitas (0,05) ≤ nilai Sig maka Ho diterima
dan menolak Ha artinya tidak signifikan, sedangkan
bila nilai probabilitas (0,05) ≥ nilai Sig maka menerima
Ha dan menolak Ho artinya signifikan
Nilai sig (2-tailed) jarak 0,05 ≥ 0.000 (signifikan)
Nilai sig (2-tailed) waktu 0,05 ≥ 0.000 (signifikan)
Nilai sig (2-tailed) Biaya 0,05 ≥ 0.000 (signifikan)
HALTE KAWASAN PENDIDIKAN
Correlations
Jarak Waktu Biaya Akses
Jarak
Pearson Correlation 1 .712(**) .512(**) .780(**)
Sig. (2-tailed) . .000 .004 .000
N 30 30 30 30
Waktu
Pearson Correlation .712(**) 1 .353 .518(**)
Sig. (2-tailed) .000 . .056 .003
N 30 30 30 30
Biaya
Pearson Correlation .512(**) .353 1 .673(**)
Sig. (2-tailed) .004 .056 . .000
N 30 30 30 30
Akses
Pearson Correlation .780(**) .518(**) .673(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .
N 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Model Summary
ModelR
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R Square Change
F Change
df1 df2Sig. F
Change
1 .844(a) .713 .680 .244 .713 21.497 3 26 .000
a Predictors: (Constant), Biaya, Waktu, Jarak
Kaidah keputusan Uji signifikansi Variabel X dengan Y Bila
nilai probabilitas (0,05) ≤ nilai Sig maka Ho diterima
dan menolak Ha artinya tidak signifikan, sedangkan
bila nilai probabilitas (0,05) ≥ nilai Sig maka menerima
Ha dan menolak Ho artinya signifikan
Nilai sig (2-tailed) jarak 0,05 ≥ 0.000 (signifikan)
Nilai sig (2-tailed) waktu 0,05 ≥ 0.003 (signifikan)
Nilai sig (2-tailed) Biaya 0,05 ≥ 0.000 (signifikan)
HALTE KAWASANPERDAGANGAN, JASA, KANTOR
Hubungan ketiga variabel X dengan variabel Y sangat
kuat terlihat dari nilai R sebesar 0.844. sedangkan
kontribusi X1,X2,X3 terhadap Y = R2 x 100 % atau
0.8442 x 100 % adalah 71.2 % sedangkan sisanya 28.8
% ditentukan oleh variabel lain.
Correlations
Jarak Waktu Biaya Akses
Jarak
Pearson Correlation 1 .058 .717(**) .768(**)
Sig. (2-tailed) . .760 .000 .000
N 30 30 30 30
Waktu
Pearson Correlation .058 1 .273 .361
Sig. (2-tailed) .760 . .145 .050
N 30 30 30 30
iaya
Pearson Correlation .717(**) .273 1 .778(**)
Sig. (2-tailed) .000 .145 . .000
N 30 30 30 30
Akses
Pearson Correlation .768(**) .361 .778(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .050 .000 .
N 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Model Summary
ModelR
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
Change Statistics
R Square Change
F Change
df1 df2Sig. F
Change
1 .863(a) .745 .715 .285 .745 25.280 3 26 .000
a Predictors: (Constant), Biaya, Waktu, Jarak
HALTE KAWASANWISATA DAN TEMPAT HIBURAN
Kaidah keputusan Uji signifikansi Variabel X dengan Y Bila
nilai probabilitas (0,05) ≤ nilai Sig maka Ho diterima
dan menolak Ha artinya tidak signifikan, sedangkan
bila nilai probabilitas (0,05) ≥ nilai Sig maka menerima
Ha dan menolak Ho artinya signifikan
Nilai sig (2-tailed) jarak 0,05 ≥ 0.000 (signifikan)
Nilai sig (2-tailed) waktu 0,05 ≥ 0.050 (netral)
Nilai sig (2-tailed) Biaya 0,05 ≥ 0.000 (signifikan)
Hubungan ketiga variabel X dengan variabel Y sangat
kuat terlihat dari nilai R sebesar 0.863. sedangkan
kontribusi X1,X2,X3 terhadap Y = R2 x 100 % atau
0.8632 x 100 % adalah 74.5 % sedangkan sisanya 25.5
% ditentukan oleh variabel lain.
Correlations
Jarak Waktu Biaya Akses
Jarak
Pearson Correlation 1 .645(**) .490(**) .589(**)
Sig. (2-tailed) . .000 .006 .001
N 30 30 30 30
Waktu
Pearson Correlation .645(**) 1 .076 .548(**)
Sig. (2-tailed) .000 . .690 .002
N 30 30 30 30
Biaya
Pearson Correlation .490(**) .076 1 .277
Sig. (2-tailed) .006 .690 . .138
N 30 30 30 30
Akses
Pearson Correlation .589(**) .548(**) .277 1
Sig. (2-tailed) .001 .002 .138 .
N 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Model Summary
Model R R SquareAdjusted R Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R Square Change
F Change
df1 df2Sig. F
Change
1 .633(a) .400 .331 .372 .400 5.783 3 26 .004
a Predictors: (Constant), Biaya, Waktu, Jarak
HALTE KAWASANRUMAH SAKIT
Kaidah keputusan Uji signifikansi Variabel X dengan Y Bila
nilai probabilitas (0,05) ≤ nilai Sig maka Ho diterima
dan menolak Ha artinya tidak signifikan, sedangkan
bila nilai probabilitas (0,05) ≥ nilai Sig maka menerima
Ha dan menolak Ho artinya signifikan
Nilai sig (2-tailed) jarak 0,05 ≥ 0.001 (signifikan)
Nilai sig (2-tailed) waktu 0,05 ≥ 0.002 (signifikan)
Nilai sig (2-tailed) Biaya 0,05 ≤ 0.138 ( tidak
signifikan)
Hubungan ketiga variabel X dengan variabel Y cukup
kuat terlihat dari nilai R sebesar 0.633. sedangkan
kontribusi X1,X2,X3 terhadap Y = R2 x 100 % atau
0.6332 x 100 % adalah 40.1 % sedangkan sisanya
59.9% ditentukan oleh variabel lain.
1. Dari sisi sosial ekonomi responden dapat di tarik kesimpulan bahwa kebanyakan
pengguna Trans Jogja adalah kaum wanita, dari sisi usia lebih banyak pengguna Trans
adalah usia produktif, sedangkan dari tingkat pendidikan lebih banyak pengguna
memiliki pendidikan SMA. Dan bila di tinjau dari sisi pendapatan kebanyakan pengguna
Trans berpenghasilan < 500 rb
2. Dari hasil pengolahan data kuesioner dapat disimpulkan pula bahwa pada umumnya
responden Jogja telah mengenal moda Trans Jogja sejak di operasikan, walaupun
kebanyakan mereka tidak menggunakan Trans secara rutin setiap hari namun dengan
intensitas yang tidak menentu, hal ini bisa disebabkan faktor penggunaan moda lain
seperti motor pribadi yang pada jawaban kuesioner responden disebutkan sebagai moda
yang paling banyak digunakan.
3. Dari segi kepemilikan kartu lebih banya responden yang tidak memiliki kartu, dimana
dominasi penggunaan Trans Jogja didasari alasan kebutuhan, sedangan faktor yang
membuat pengguna memilih Trans Jogja dikarenakan kenyamanan, adapun faktor yang
membuat pengguna kadang tidak memilih Trans Jogja adalah dikarenakan faktor waktu
menunggu yang lama
4. Hasil analisa crosstabs di peroleh kesimpulan bahwa lokasi halte Trans Jogja yang ada
saat ini mudah dijangkau dengan tingkat prosentase responden yang menyatakan
mudah dijangkau sebesar 71.7 %
5. Sedangkan dari hasil analisa korelasi berganda dapat di simpulkan bahwa secara umum
faktor – faktor independen (jarak, waktu, biaya) berpengaruh signifikan terhadap faktor
dependen (aksesibilitas) dengan tingkat signifikansi berada pada level sangat kuat
KESIMPULAN
REKOMENDASI1. Perlu upaya maksimal baik dari segi pemenuhan fasilitas, perbaikan layanan dan
penambahan moda, guna meningkatkan penggunaan Moda transportasi Trans Jogja,
terlebih bagi mereka yang memiliki kendaraan pribadi,
2. Dukungan fasilitas bagi kaum difabel (orang tua, ibu hamil, anak – anak dan orang
cacat) perlu di perhatikan agar mereka dapat dengan nyaman dan mudah menggunakan
Trans Jogja
3. Perlu di berikan fasilitas tempat parkir di area halte, khususnya di halte – halte
pengumpan (feeder) agar masyarakat pengguna kendaraan pribadi yang berada
didaerah pinggiran mengingat kebanyakan responden lebih dominan yang menggunakan
motor pribadi, hal ini dimaksudkan agar mereka dapat memasuki kawasan perkotaan
tanpa menggunaakan kendaraan pribadi, yang tentunya akan membuat kepadatan
kendaraan di jalan – jalan kota Jogja
4. Sebaiknya dalam menentukan lokasi halte Trans Jogja agar mudah dijangkau perlu
diterapkan mobil shelter hal ini dimaksudkan ketika penempatan halte yang ada
bermasalah baik dari segi jangkauan pengguna maupun jarak lokasi yang kurang akurat
maka halte atau shelter dapat di pindahkan ke tempat yang lebih baik
5. Upaya untuk meminialisir kemacetan, dan kepadatan penggunaan kendaraan di jalan
tentu tidak akan berhasil hanya dengan mengoperasikan Trans Jogja, maka perlu
dukungan regulaasi yang memadai terutama bagi regulasi yang mampu meminimalisir
penggunan kendaraan umum baik melalui insentif maupun kebijakan pajak tinggi bagi
pengguna kendaraan.
TERIMA KASIH
Ayo naik Trans Jogja