72
Energizing Asia Edisi April - Juni 2020 PERTAMINA HULU ENERGI LOCAL HERO Marinah, Srikandi Herbal dari Banggai h. 62 INOVASI “Onde Onde” Tingkatkan Kinerja Insan PHE h. 34 SOSOK Jufrihadi Senior Manager Drilling, Workover & Well-Service PHE Insiden YY Beri Pengalaman h. 38 AKSI PHE MENGEJAR TARGET MONETISASI phe.pertamina.com

aKSI PHe MeNgejar

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: aKSI PHe MeNgejar

Energizing Asia

Edisi April - Juni 2020PERTAMINA HULU ENERGI

LocaL HeroMarinah, Srikandi Herbal dari Banggai h. 62

INoVaSI“Onde Onde” Tingkatkan Kinerja Insan PHE h. 34

SoSoKJufrihadiSenior Manager Drilling, Workover & Well-Service PHEInsiden YY Beri Pengalaman h. 38

aKSI PHe MeNgejar TargeT MoNeTISaSI

phe.pertamina.com

Page 2: aKSI PHe MeNgejar
Page 3: aKSI PHe MeNgejar

PeNgaraH Ifki Sukarya PeMIMPIN reDaKSI Yudy Nugraha reDaKTUr PeLaKSaNa Widya Gustiani PeNgeLoLa rUbrIK Ardianti, Francien Magdalena Laoh, Amarullah, Oktaviana Devi, Putri Sutriany, Ika Sulviany Rachman, Vidie Maharani, Ida Suryani, Ine Irnawati, Haniati, Ready Dharmananda, Teuku Fachrizal LaYoUTer & ILLUSTraTor Syaiful A. FoTograFer Novian Kusmana SIrKULaSI Dea Aridina KoNTrIbUTor Agus Sudaryanto, Nana Sutrisna, Dumasari Harahap, Andar lutfi, Hardian, Ludmila Savarina

aLaMaT reDaKSI PT Pertamina Hulu Energi, PHE Tower Lantai 11Jl. TB Simatupang Kav.99, Jakarta Selatan 12520Telp. (+62) 21 2954 7056 / 7337Email: [email protected]

Harapan itu akhirnya terwujud juga. Keinginan direksi PHE

agar cadangan gas di wilayah kerja perusahaaan yang

masih tersimpan di dalam perut bumi bisa ada pembelinya

membuahkan hasil. Salah satunya adalah cadangan gas di

Blok Simenggaris di Kalimantan Utara. Cadangan gas sebesar

22 MMSCFD itu diserap oleh PT Kayan LNG Nusantara

melalui PJBG pada 25 Juni lalu. Pasokan gas dari Blok

Simenggaris itu demi memenuhi kebutuhan gas bagi kilang

mini LNG pertama di Indonesia yang dibangun di Kecamatan

Tana Lia, Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara.

Sebelum itu, PHE juga berhasil memonetisasi gas dari Blok

Randugunting. PHE meneken PJBG dengan PT Bahtera

Andalan Gas pada 20 Desember 2019. Baru setelah

mendapatkan persetujuan gas in dari SKK Migas, gas dari

sumur Randugunting-2 pun on Stream pada 19 Februari

2020. Sumur Randugunting-2 berada di Krikilan, Kecamatan

Sumber, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Lokasi yang

dekat dengan industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur

membuat proses komersialisasi gas Randugunting lebih cepat.

Laporan Utama Energia PHE edisi April-Juni 2020

mengupas soal effort PHE dalam melakukan monetisasi

Dari Redaksi

gas. Selain mengungkap kisah sukses monetisasi gas

dari Simenggaris dan Randugunting, diceritakan juga juga

upaya monetisasi gas dari Blok Nunukan. Saat ini proses

komersialisasi Nunukan masih in-progress. Negosiasi

antara potential buyer dan PT Pertamina (Persero)

masih berlangsung. Strategi yang disiapkan Pertamina

adalah membangun sistem integrasi hulu dan hilir dengan

mengembangkan kilang metanol di Kaltara.

Artikel lain yang tak kalah menarik pada Energia PHE

edisi kali ini adalah soal transformasi Pertamina di sektor

hulu melalui pembentukan upstream subholding. PHE

ditetapkan oleh direksi Pertamina sebagai upstream

subholding dengan jajaran direksi yang hampir semuanya

baru, kecuali Direktur Operasi dan Pengembangan.

Diceritakan juga bagaimana rencana kerja direktur operasi

dan pengembangan dan direktur SDM dan Dukungan

Bisnis di era upstream subholding.

Di tengah pandemi Covid 19 juga pekerja PHE tetap

komitmen dan konsisten untuk menambah ilmu. Hal itu

dilakukan oleh fungsi HSSE PHE yang mengadakan

pelatihan secara virtual bagi para pekerja PHE korporat dan

anak usaha demi meningkatkan kapasitas dan kapabilitas.

Beberapa inovasi bagus dan bahkan diakui dunia

internasional lahir dari kegiatan pelatihan yang diadakan

oleh fungsi HSSE bekerja sama dengan fungsi SDM PHE.

Artikel lain yang tak boleh Anda abaikan adalah hobi menyelam

salah seorang pekerja PHE. Bergabung bersama komunitas

Pertamina Diving Club, pekerja PHE ini menyelami banyak

spot selam menarik di sejumlah tempat di Tanah Air. Pun ada

artikel leisure, yaitu wisata di Takengon, Negeri di Atas Awan.

Alam nan hijau serta indah jadi daya tarik wisatawan lokal dan

manca negara untuk menyambanginya.

Selamat membaca !

Yudy Nugraha, Pemimpin Redaksi

Page 4: aKSI PHe MeNgejar

coVer STorY WaWaNcara

SoSoKINoVaSI

Setelah Simenggaris, Nunukan Menanti

“Onde Onde” Tingkatkan Kinerja Insan PHE

Keekonomian Terpenuhi, Pengembangan Lapangan Gas Tetap Prospektif

Insiden YY Beri Pengalaman Berharga

6 34

30

38Menyesuaikan Harga Gas dengan Tetap Menjaga Keekonomian

Menjaga Produksi Tetap Prima di Tengah Pandemi

DAFTAR ISI

HobI LocaL Hero5862

4

RaTIH ESTI PRIHaTINI, VP Commercial PHE

JufRIHadI,Senior Manager Drilling, Workover & Well-Service PHE

Menyelami Keindahan Bawah Laut Nusantara

Marinah, Srikandi Herbal dari Banggai

Page 5: aKSI PHe MeNgejar

PerISTIWa

ragaM

cSr LeISUre

PHE OSES Beri Bantuan Sembako bagi Warga Terdampak Covid-19 di Kep Seribu

Transformasi PHE Jadi Subholding Perkuat Bisnis Hulu Pertamina42

46

54

Cegah Penyebaran Corona, PHE Kampar Bantu Pemkab Indragiri Hulu

PHE Teken Kesepakatan Penyesuaian Harga Gas untuk Industri Tertentu dan Ketenaga listrikan

KoMUNITaS

Kampanye Sehat dan Bugar Lewat Lari

50

66

5

Menyelamatkan Terumbu Karang Menciptakan Perekonomian Berkelanjutan

Wisata di Takengon, Negeri di atas awan

JOB Tomori Cegah Penyebaran Corona Bersama PWI Banggai

PHE Temukan Cadangan Minyak di Sumur FK-1

Page 6: aKSI PHe MeNgejar

COVER STORY

SeTeLaH SIMeNggarIS, NUNUKaN MeNaNTI

Page 7: aKSI PHe MeNgejar

7

Foto

: Dok

. PH

E

Cadangan gas Blok Simenggaris yang

dikelola JOB Pertamina-Medco E&P

Simenggaris akhirnya bisa dimonetisa-

si secara optimal. Gas sebesar 22 juta

kaki kubik per hari (MMSCFD) diserap PT Kayan

LNG Nusantara yang akan digunakan untuk me-

menuhi kebutuhan gas bagi kilang mini LNG perta-

ma di Indonesia yang dibangun di Kecamatan Tana

Lia, Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara.

Penandatanganan PJBG dilakukan Afif Saifudin,

Direktur Utama PT PHE Simenggaris; Ronald

Gunawan, Direktur Utama PT Medco E&P

Simenggaris; Antony Lesmana, Direktur PT Kayan

LNG Nusantara; dan disaksikan Arief S Handoko,

Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas pada

Rabu, (25/6). Penandatanganan kali ini dilakukan

secara virtual.

Penandatanganan PJBG Simenggaris menjadi

yang pertama menggunakan skema bisnis LNG

downstream di Indonesia. Kayan LNG Nusantara

akan membeli gas dari produsen gas JOB

Pertamina-Medco E&P Simenggaris, kemudian

melakukan proses liquefaction terhadap gas

menjadi LNG dan disimpan dalam LNG isotank

untuk dikapalkan langsung menuju offtaker.

Page 8: aKSI PHe MeNgejar

Total volume penjualan gas dari Simenggaris

diestimasikan mulai dialirkan dan diserap akhir

Desember 2021.

PJBG yang ditandatangani merupakan tindak lanjut

dari penetapan alokasi gas dari Menteri Energi dan

Sumber Daya Mineral tertanggal 23 April 2019 dan

penetapan harga gas dari Menteri ESDM tertanggal

16 Oktober 2019.

Kilang mini LNG di Simenggaris diharapkan

menjadi pool atau hub bagi pengembangan

lapangan-lapangan gas lainnya di Kalimantan

Utara yang belum termonetisasi agar dapat

dikomersialisasikan.

Teknologi penyimpanan LNG di Simenggaris

dalam LNG Isotank dan kemudian dikapalkan

menggunakan barge, diharapkan menjadi pionir

bagi skema virtual pipeline distribusi gas di dalam

negeri. Ini demi memenuhi kebutuhan gas/LNG

dalam skala kecil di pulau-pulau terpencil di

Indonesia.

Budi Prabowo, General Manager JOB Pertamina-

Medco E&P Simenggaris, mengatakan PJBG

dengan Kayan LNG merupakan tindak lanjut dari

penetapan alokasi gas dari Menteri Energi dan

Sumber Daya Mineral tertanggal 23 April 2019 dan

penetapan harga gas dari Menteri ESDM tertanggal

16 Oktober 2019.

COVER STORY

Foto

: Dok

. PH

E

8

Page 9: aKSI PHe MeNgejar

terletak di remote area seperti Simenggaris.

PJBG dengan Kayan merupakan PJBG ketiga di

Wilayah Kerja Simenggaris, Kalimantan Utara.

PJBG pertama adalah dengan PLN Kaltim, dengan

volume 500 ribu kaki kubik gas per hari untuk

memasok kebutuhan kelistrikan PLN di Kabupaten

Tana Tidung. PJBG kedua adalah PJBG dengan

PT PLN (Persero) dengan volume 8 MMSCFD,

bagi kebutuhan kelistrikan di Kalimantan Utara dan

sekitarnya.

Ratih Esti Prihatini, Vice President Commercial

PHE, mengatakan saat ini Gas dari WK

Simenggaris sudah termonetisasi secara penuh

Selain itu, PJBG sebesar 22 MMSCFD ini

merupakan PJBG ketiga di Wilayah Kerja

Simenggaris, Kalimantan Utara dan memiliki

sejumlah nilai strategis pertama dalam bisnis

energi dan sumber daya mineral di Indonesia.

“Potensi pendapatan dari penjualan gas tersebut

tentunya sangat besar dengan pasokan gas

sebesar 22 MMSCFD mulai 2022 hingga

berakhirnya PJBG pada Februari 2028,” kata Budi

kepada Energia PHE.

Budi juga mengatakan PJBG Simenggaris menjadi

pionir bagi monetisasi gas di lapangan-lapangan

gas di Indonesia yang berukuran marjinal dan

9

Page 10: aKSI PHe MeNgejar

COVER STORY

sesuai dengan kemampuan gas deliverability WK

Simenggaris. “Saat ini tidak ada buyer lain yang

akan dibidik oleh JOB Pertamina – Medco EP

Simenggaris,” kata Ratih.

PHE sebelumnya juga berhasil memonetisasi

gas Randugunting dengan menandatangani

PJBG dengan PT Bahtera Andalan Gas pada 20

Desember 2019. Setelah mendapat persetujuan

gas in dari SKK Migas pada 19 Februari 2020,

sumur Randugunting-2 pun melaksanakan gas

onstream.

Sumur Randugunting-2 berada di Desa Krikilan,

Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang, Jawa

Tengah. Lokasi yang dekat dengan industri di

Jawa Tengah dan Jawa Timur membuat proses

komersialisasi gas Randugunting lebih cepat.

Darwin Tangkalalo, General Manager PHE

Randugunting, mengakui wilayah kerja

Randugunting yang berada di Rembang dan dekat

dengan pasar pengguna gas membuat monetisasi

gas menjadi lebih mudah. “Iya betul sekaligus

menjadi tantangan untuk tetap menjaga kontinuitas

supply gas,” kata Darwin.

Berbeda dengan Simenggaris dan Randugunting,

gas dari Blok Nunukan masih dalam proses

penunjukan dan negosiasi dengan Buyer potensial.

Menurut Ratih, jangka waktu yang dibutuhkan

dalam proses monetisasi gas setiap wilayah kerja

akan berbeda-beda tergantung dari karakteristik

dan letak geografis dari lokasi wilayah kerja.

Saat ini proses komersialisasi Nunukan masih in-

progess, negosasi antara potensial buyer dan PT

Pertamina (Persero) masih berlangsung. “Strategi

dari PT Pertamina (Persero) akan membangun

sistem integrasi hulu dan hilir dengan membangun

Kilang Methanol di Kalimantan Utara,” kata Ratih.

Eko Rudi Tantoro, GM PHE Nunukan Company,

mengatakan monetisasi gas Nunukan masih

dalam proses penggodokan yang intens oleh Tim

Commercial PHE dan PHE Nunukan Company.

Berdasarkan kondisi pengajuan buyer saat ini, tidak

perlu khawatir karena potensi produksi migas di

Blok Nunukan masih sangat menjanjikan di pasar

energi nasional.

“Saat ini kami berusaha maksimal untuk

mempercepat pembuktian cadangan migas yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan calon buyer

yang telah ditentukan pemerintah sesuai ketentuan

dan prosedur yang berlaku dengan prinsip

memberikan manfaat maksimal bagi perusahaan

dan Negara,” ungkap Eko.

Eko menambahkan saat ini dilakukan proses

pembahasan dan negosiasi antara Pertamina

(Persero) dan potential buyer sebagai calon buyer Foto

: Dok

. PH

E

10

Page 11: aKSI PHe MeNgejar

1.800 barel minyak per hari (bph), itu ternyata belum

cukup menarik minat pembeli. Pasalnya, produksi gas

Badik dan West Badik hanya cukup untuk delapan

tahun sebelum kemudian akan mulai menurun.

Gas Nunukan awalnya diperuntukkan demi

memenuhi kebutuhan pembangkit listrik PT PLN

(Persero) dan industri petrokimia yang rencananya

akan dikembangkan di Kalimantan Utara.

Masalahnya, kebutuhan gas PLN relatif terbatas.

Sementara industri petrokimia meminta pasokan

gas yang lebih besar dan jaminan pasokan jangka

panjang. Kedua faktor inilah yang membuat

pengembangan Blok Nunukan sempat jalan di

tempat. Pasalnya, tanpa kepastian pembeli, proyek

pengembangan Lapangan Badik dan East Badik

tidak bisa jalan.

Harapan baru kembali muncul pada 2017. PHE

menemukan cadangan migas baru di Nunukan,

gas yang telah ditunjuk pemerintah, terkait dengan

keinginan Pertamina untuk bekerja sama dengan

potential buyer dalam mengelola industri hilir

(methanol) dari hasil produksi gas wilayah kerja

Nunukan.

Perjalanan untuk memonetisasi gas Nunukan cukup

panjang. Sejak 2016, rencana pengembangan (Plan

of Development/PoD) Lapangan Badik dan East

Badik telah disetujui pemerintah.

Pada awalnya, PHE menargetkan Badik dan West

Badik bisa mulai berproduksi pada 2019. Hal itu

setelah sebelumnya melewati keputusan Final

Investment Decission (FID) pada akhir 2016 dan

proses engineering sekitar 2,5 tahun.

Sayang, meski gas yang bisa diproduksi dari

Lapangan Badik dan West Badik tidak bisa dibilang

kecil, yakni 60 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan

11

Page 12: aKSI PHe MeNgejar

COVER STORY

yakni di sumur Parang-1. Cadangan di sumur

tersebut bahkan lebih besar dari Lapangan Badik

dan East Badik. IHS pada Juli 2017 mencatat

discovery sumur Parang-1 merupakan temuan

dengan cadangan migas terbesar di Asia Pasifik

dan nomor enam terbesar di dunia.

PHE pun kemudian menargetkan PJBG untuk

memasok gas dari Lapangan Badik dan West Badik

sebesar 90 MMSCFD selama masa kontrak PSC

bisa ditandatangani akhir 2019.

Arief Setiawan Handoko, Deputi Keuangan dan

Monetisasi SKK Migas, mengatakan tantangan

monetisasi gas Nunukan adalah volatilitas harga

methanol dunia saat ini, sehingga dari sisi pembeli

pun harus bekerja keras untuk memastikan bahwa

kondisi tersebut masih sesuai dengan proyeksi

keekonomian mereka.

Beberapa tahun yang lalu, terdapat beberapa

proposal yang masuk ke Pemerintah untuk

pengembangan methanol, namun meminta untuk

harga gas hulu tidak lebih dari US$ 3 per MMBTU.

“Menurut saya bahwa langkah pembeli gas

Nunukan untuk bernegosiasi dengan harga gas

diatas US$ 4 per MMBTU cukup berani dan juga

menunjukkan berdasarkan evaluasi perusahaan

swasta pengembangan proyek methanol masih

menguntungkan walaupun harganya diatas US$4

per MMBTU,” kata Arief.

KEBERadaaN PuSaT KEBuTuHaNSKK Migas menyebutkan kemajuan pengembangan

lapangan migas tahun ini masih sesuai rencana.

Walaupun terdapat hambatan karena pandemi

Covid-19, sebagian besar pengembangan lapangan

tetap dapat diselesaikan dan on stream kuartal IV

2020.

Hingga saat ini hanya terdapat satu lapangan,

yakni Lapangan Merakesh yang diperkirakan tidak

dapat memenuhi target onstream tahun ini. Hal ini

merupakan imbas dari pandemi Covid-19. Merakes

yang dikelola ENI Indonesia ditangguhkan karena

keterbatasan jumlah pekerja dan adanya larangan

transfer personel, baik untuk proyek maupun drilling.

Untuk lapangan yang dikelola Pertamina,

Lapangan Gas Randugunting yang dikelola PHE

Randugunting dan Power Plant Sembakung yang

dioperasikan Pertamina EP telah on stream pada

kuartal I 2020.

“Hingga akhir 2020, proyek gas yang akan on

stream dari Pertamina Group adalah Kompresor

Betung dan SKG-19 Musi Timur oleh Pertamina

EP dan Lapangan Peciko 8A yang dikelola oleh

Pertamina Hulu Mahakam,” kata Arief.

Menurut dia, strategi monetisasi lapangan

migas yang paling utama adalah prioritas untuk

pemenuhan kebutuhan dalam negeri, terutama

untuk pemenuhan kebutuhan kapasitas yang telah

12

Page 13: aKSI PHe MeNgejar

ada saat ini. Hal ini juga menyesuaikan dengan

perubahan paradigma pemanfaatan gas bumi

dari yang sebelumnya revenue generator menjadi

modal pembangunan, terutama sebagai engine of

economic growth dan juga mendukung ketahanan

energi nasional.

“Untuk gas, SKK Migas telah mengeluarkan target

atau yang disebut sebagai visi SKK Migas yaitu

produksi gas sebesar 12.000 MMSCFD pada 2027

atau 2028,” kata dia.

Arief mengungkapkan kendala monetisasi lapangan

gas yang utama adalah keberadaan pusat kebutuhan

(center of demand) di Pulau Sumatera dan Pulau

Jawa. Namun, penemuan cadangan gas yang

baru saat ini lebih banyak terdapat pada area timur

Indonesia, terutama di Kalimantan, Maluku dan Papua.

Ini pula yang membuat gas dari Blok Simenggaris,

Nunukan, maupun Blok Masela misalnya, lebih lama

proses monetisasinya dibanding gas yang berasal

dari lapangan dekat dengan pusat kebutuhan.

Karena yang ditemukan berada di Kawasan Timur

Indonesia, diperlukan proses lebih lanjut untuk

dapat mentransportasikan gas ke area center of

demand tersebut.

Tantangan lainnya adalah terkait dengan

willingness to pay dari pembeli gas. Apalagi

dengan telah terbitnya Keputusan Menteri ESDM

no 89K/2020 dan 91K/2020 maka pembeli gas

pastinya akan mengharapkan bahwa harga gas di

plant gate pembeli juga dapat mencapai US$6 per

MMBTU.

Kecuali itu, tantangan ketiga adalah sudah sangat

jarangnya lapangan gas baru ditemukan pada area

onshore. Mayoritas lapangan gas baru berada di

offshore, bahkan di wilayah laut dalam.

“Sebagian besar penemuan lapangan gas

yang baru dan besar akan berada pada area

offshore yang untuk pengembangan lapangannya

akan membutuhkan dukungan teknologi serta

pemrosesan yang tidak mudah,” kata Arief. Foto

: Dok

. PH

E

13

Page 14: aKSI PHe MeNgejar

COVER STORY

Penandatanganan LoA merupakan kelanjutan

perjanjian yang sudah ditandatangani sebelumnya

antara penjual dan pembeli gas bumi. Pokok-

pokok perjanjian yang diatur dalam LoA tersebut

mencakup volume, harga awal, harga penyesuaian

dan jangka waktu pelaksanaan.

Penandatanganan perjanjian penyesuian harga gas

tersebut merupakan kali ketiga, setelah sebelumnya

juga telah dilakukan pada 27 Mei 2020 dan 3 Juni

2020.

Penandatanganan kesepakatan tersebut merupakan

implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 40

Tahun 2016 tentang penetapan harga gas bumi

untuk industri sebesar US$6 per MMBTU. Terbitnya

14

MeNYeSUaIKaN Harga gaS DeNgaN TeTaP MeNjaga KeeKoNoMIaN

Sebanyak 20 perjanjian yang terdiri atas

13 Letter of Agreement (LoA) antara

penjual dan pembeli dan 7 Side Letter

of Agreement atas kontrak bagi hasil

(PSC) ditandatangani antara SKK Migas, KKKS,

dan konsumen gas pada Jumat (26/6).

Penandatangan yang digelar secara virtual tersebut

disaksikan Menteri Energi dan Sumber Daya

Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Kepala SKK Migas

Dwi Soetjipto. Turut hadir saat itu, Direktur Operasi

dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi (PHE)

Taufik Aditiyawarman. Empat anak usaha PHE,

yakni PHE ONWJ, PHE OSES, PHE NSO, dan

PHE Jambi Merang merupakan KKKS yang ikut

dalam penandatanganan LoA saat itu.

Page 15: aKSI PHe MeNgejar

Foto

: Dok

. PH

E

15

Perpres kemudian diikuti dengan sejumlah regulasi

lainnya, yakni Peraturan Menteri ESDM Nomor 8

Tahun 2020 tentang Tata Cara Penetapan Pengguna

dan Harga Gas Bumi Tertentu di Bidang Industri;

Peraturan Menteri ESDM Nomor 10 Tahun 2020

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Energi

dan Sumber Daya Mineral Nomor 45 Tahun 2017

tentang Pemanfaatan Gas Bumi untuk Pembangkit

Tenaga Listrik; Keputusan Menteri ESDM No. 89 K/10/

MEM/2020 tentang Pengguna dan Harga Gas Bumi

Tertentu di Bidang Industri; dan Keputusan Menteri

ESDM No. 91 K/12/MEM/2020 tentang Harga Gas

Bumi di Pembangkit Tenaga Listrik (Plant Gate).

Hingga akhir Juni 2020, telah ditandatangani 25

dokumen perjanjian sebagai implementasi Kepmen

89K/2020 dengan total volume sebesar 522,3

BBTUD atau 43,3% dari total volume gas tahun

2020 dalam Kepmen 89K/2020.

Selain pasokan gas sebagai implementasi

Kepmen 89K/2020 yang telah ditandatangani

perjanjiannya, terdapat pasokan gas sebesar 300

BBTUD atau setara 24,9% yang tidak memerlukan

penandatanganan perjanjian antara penjual dan

pembeli karena telah sesuai dengan kondisi saat ini.

Secara total pasokan gas sebesar 822,3 BBTUD

atau setara 68,2% sebagai pelaksanaan Kepmen

89K/2020 telah diselesaikan.

Selain itu, juga telah ditandatangani 13 side letter

antara penjual dan pembeli pada sektor kelistrikan

dengan total volume gas sebesar 298,73 BBTUD

atau setara 21,4% dari total volume gas pada 2020

dalam Kepmen 91K/2020. Serta terdapat pasokan

gas sebesar 102 BBTUD yang tidak memerlukan

penyesuaian Perjanjian dalam implementasi

Kepmen 91K/2020.

Secara total 28,7% volume gas untuk sektor

kelistrikan pada 2020 juga telah diselesaikan

perjanjian yang dibutuhkan antara penjual dan

pembeli untuk melaksanakan Kepmen 91K/2020.

Dengan penandatanganan tersebut, pembeli gas

bumi di sektor industri maupun sektor kelistrikan,

termasuk pelaku usaha industri hilir, mendapatkan

kepastian pasokan gas sesuai volume yang ada di

dalam kontrak.

Untuk side letter atas PSC, juga telah

ditandatangani 16 dokumen. Side letter atas PSC

tersebut diharapkan menjadi kekuatan hukum

yang sama dengan PSC atau amendemen PSC,

sehingga memberikan jaminan atas investasi yang

telah dilakukan oleh KKKS. Dalam kesepakatan

tersebut diatur mekanisme penyesuaian

Page 16: aKSI PHe MeNgejar

COVER STORY

perhitungan pengurangan bagian negara untuk

menjaga penerimaan bagian Kontraktor KKS.

SKK Migas berkomitmen untuk mengakselerasi

agar pembahasan perjanjian-perjanjian antara SKK

Migas, Kontraktor KKS, penjual dan pembeli segera

difinalkan.

Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas, menegaskan

meski perjanjian sebagai dokumen administrasi

pelaksanaan keputusan pemerintah atas

penyesuaian harga gas belum ditandatangani

seluruhnya, implementasi atas harga gas

penyesuaian tetap merujuk kepada keberlakuan

Kepmen 89K/2020 dan Kepmen 91K/2020.

“Kami berharap KKKS mau meningkatkan investasi

di Indonesia, menjaga target produksi gas, dan

dalam jangka panjang meningkatkan pasokan

gas melalui investasi pengembangan yang baru,”

tandas Dwi.

PHE melalui empat anak usahanya, PHE ONWJ,

PHE Jambi Merang, PHE OSES dan PHE NSO juga

ambil bagian dalam penyesuaian harga gas untuk

industri tertentu. Selain untuk pembangkit listrik,

penyesuaian harga PHE juga dilakukan untuk sektor

industri di Sumatera Utara melalui PT Perusahaan

Gas Negara Tbk yang juga subholding Pertamina.

Harga gas PHE yang pada 2019 rata-rata sebesar

US6,23 per MMBTU pun kemudian disesuaikan

mengikuti regulasi yang berlaku.

“Dengan diberlakukannya Kepmen 89 dan Kepmen

91, harga gas tertinggi US$7 per MMBTU dan

harga gas terendah US$4 per MMBTU,” kata Ratih

Esti Prihatini, Vice President Commercial PHE.

PENERIMaaN KKKSRatih menegaskan sesuai dengan Permen ESDM

Nomor 08/2020 dan Permen ESDM No. 10/2020

dan turunannya yaitu Kepmen

ESDM No. 89K/2020 dan Kepmen

ESDM No.91K/2020, penyesuaian

harga gas untuk industri tertentu

dan kelistrikan tidak mengurangi

bagian kontraktor.

“Dengan kata lain selisih antara

harga gas awal dengan harga gas

sesuai Kepmen akan ditanggung

pemerintah,” kata dia.

Hal ini pun diamini Arif S Handoko,

Deputi Keuangan dan Monetisasi

SKK Migas. Menurut Arief,

yang perlu diperhatikan dalam

melaksanakan Keputusan Menteri ESDM tersebut

yang pertama adalah penyesuaian harga tersebut

tidak akan menganggu penerimaan KKKS atau

prinsip kept whole bagian kontraktor.

“Kedua, harga gas yang ditetapkan dalam

keputusan Menteri ESDM tersebut akan berlaku

sejak tanggal ditetapkan yaitu tanggal 13 April

2020 untuk Kepmen 89K/2020 dan 22 April untuk

Kepmen 91K/2020,” kata dia.

Dalam menjaga bagian kontraktor, setelah diskusi

yang intensif dengan melibatkan SKK Migas,

Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan dan

KKKS maka disepakati bahwa untuk mengganti

bagian kontraktor akan dilakukan secara bulanan.

Pelaksanaan penyesuaian bagi hasil secara

bulanan tersebut dapat dilaksanakan melalui Side

Letter of PSC yang hingga saat ini telah dilakukan

penandatanganan 16 Side Letter of PSC, dan SKK

Migas serta KKKS akan sesegera mungkin untuk

menyelesaikan 8 Side Letter of PSC yang tersisa.

Sedangkan untuk melaksanakan penyesuaian

harga gas antara penjual dan pembeli, disepakati

untuk dilakukan Side Letter Agreement atau LoA

16

Page 17: aKSI PHe MeNgejar

Foto

: Dok

. PH

E

17

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

PJBG.

Hingga saat ini sebagai implementasi Kepmen

89K/2020 untuk sektor industri tertentu telah

ditandatangani 25 dokumen perjanjian dengan total

volume sebesar 522,3 BBTUD atau 43,3% dari total

volume gas tahun 2020 dalam Kepmen 89K/2020.

Selain pasokan gas sebagai implementasi

Kepmen 89K/2020 yang telah ditandatangani

perjanjiannya, terdapat pasokan gas sebesar 300

BBTUD atau setara 24,9% yang tidak memerlukan

penandatanganan perjanjian antara Penjual dan

Pembeli karena telah sesuai dengan kondisi

saat ini. sehingga dapat kami sampaikan bahwa

secara total pasokan gas sebesar 822,3 BBTUD

atau setara 68,2% sebagai pelaksanaan Kepmen

89K/2020 telah diselesaikan.

Sedangkan untuk sektor kelistrikan telah

ditandatangani 13 side letter antara Penjual

dan Pembeli total volume gas sebesar 298,73

BBTUD atau setara 21,4% dari total volume gas

tahun 2020 dalam Kepmen 91K/2020. Selain

itu terdapat pasokan gas sebesar 102 BBTUD

yang tidak memerlukan penyesuaian Perjanjian

dalam mengimplementasikan Kepmen 91K/2020.

Sehingga secara total 28,7% volume gas untuk

sektor kelistrikan tahun 2020 ini telah diselesaikan

perjanjian yang dibutuhkan antara Penjual dan

Pembeli untuk melaksanakan Kepmen 91K/2020.

Menurut Arief, yang perlu dipahami adalah

kebijakan tersebut akan menjadi acuan dalam

penentuan harga jual gas Indonesia ke depannya.

Tentunya pengembangan lapangan akan sangat

tergantung dengan biaya investasi yang akan

dikeluarkan oleh KKKS serta terpenuhinya

ekspektasi keekonomian KKKS sesuai dengan plan

of development.

Arief mengakui tantangan saat ini adalah

menyesuaikan antara ekspektasi KKKS terkait

dengan keekonomian dan juga ekspektasi

pemerintah melalui keputusan yang ditetapkan.

“Karena itu, peran SKK Migas akan sangat krusial

terutama dalam melihat efisiensi biaya yang

dimungkinkan sehingga penyesuaian harga gas

dapat dicapai dengan tetap menjaga ekspektasi

keekonomian dari kontraktor,” kata dia.

Page 18: aKSI PHe MeNgejar

COVER STORY

penurunan harga ICP dunia. Hal ini dilakukan

berupa penundaan 14 drilling development wells,

yakni masing-masing tujuh di ONWJ dan OSES,

serta pertimbangan ke-ekonomian project.

Optimisasi biaya operasi (ABO) hingga 12%

(equivalent terhadap 18% ABO exc. Mandatory

spending) yang berimpact pada well services job,

recompletion & delay response untuk recovery Low

& Off wells.

“Pertimbangan ketiga, penurunan penyerapan gas

MeNjaga ProDUKSI TeTaP PrIMa DI TeNgaH PaNDeMI

18

Pandemi Covid-19 telah berdampak bagi

berbagai sektor, termasuk industri hulu

minyak dan gas. Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan (RKAP) perusahaan

migas pun direvisi, tidak terkecuali PHE. Target

produksi minyak dan gas 2020 pun disesuaikan.

Hingga akhir Mei 2020, produksi migas PHE

cukup prima dan melampaui target RKAP revisi.

Namun tantangannya justru di sisa tahun ini. Selain

soal planned shutdown, penurunan penyerapan

sebagai imbas dari Covid-19 ikut mempengaruhi

produksi migas PHE.

Taufik Aditiyawarman, Direktur Pengembangan dan

Produksi PHE, mengungkapkan target RKAP 2020

direvisi turun berdasarkan tiga pertimbangan.

Pertama, terjadinya gap run rate produksi pada awal

2020 dengan selisih total sebesar 12.350 boepd yang

berasal dari delay aktivitas pada kuartal III dan kuartal

IV 2019 berupa infill, workover, reaktivasi sumur, put on

production dan upgrading facility. Selain itu, decline

rate gas actual lebih tinggi dari target RKAP, yang

disebabkan kenaikan water cut pada sumur sumur

minyak. Selain itu, realisasi produksi hasil pekerja

workover kuartal III dan IV yang di bawah target.

Kedua, optimasi aktivitas infill, workover, well

services dan anggaran sebagai respon atas

Page 19: aKSI PHe MeNgejar

Foto

: Dok

. PH

E

19

4.665 bopd, PHE Jambi Merang 4.308 bopd dan

PHE Tomori yang menyumbang 3.991 bopd.

Tahun ini, PHE merevisi target produksi minyak dari

84.306 bopd menjadi 81.740 bopd. Terjadinya gap run

rate produksi di awal tahun 2020 dengan selisih total

sebesar 3.091 bopd, optimasi aktivitas (infill, workover,

well services) dan anggaran sebagai respons atas

penurunan harga ICP dunia, serta penurunan produksi

kondensat akibat dari penurunan penyerapan gas,

dampak dari pandemi Covid-19 menjadi pertimbangan

PHE merevisi target produksi minyak.

Hingga akhir 2020 produksi minyak diproyeksi

sebesar 81.804 bopd, atau lebih rendah dibanding

realisasi hingga Mei 2020 sebesar 82.635 bopd,

namun masih di atas target RKAP revisi.

Menurut Taufik, produksi akan menurun karena masih

terdapat beberapa major planned shutdown sebagai

upaya dalam menjaga reliability dan integrity fasilitas

produksi (preventive maintenance dan perbaikan).

“Manual shut down sumur produksi di platform

offshore untuk aktivitas rig pemboran pada kuartal

III dan IV 2020 dengan potensi kehilangan

produksi sebesar 1.040 bopd,” kata Taufik.

Untuk produksi gas hingga Mei tercatat 805

MMSCFD, lebih tinggi dari RKAP revisi 756

MMSCFD. Kontributor gas terbesar berasal dari

PHE Tomori yang mencapai 167.81 mmscfd.

Disusul kemudian PHE ONWJ sebesar 96.46

mmscfd, PHE Jambi Merang 94.68 mmscfd, PHE

Corridor 94.67 mmscfd, PHE OSES 89.67 mmscfd

dan PHE WMO sebesar 85.16 mmscfd.

PHE Tomori, PHE ONWJ, PHE Jambi Merang,

PHE WMO, PHE NSB, PHE Jabung, PHE Oil &

Gas (Natuna A), PHE Kakap Natuna, PHE Salawati

Basin, PHE Randugunting, PHE Makassar Strait

dan PHE Simenggaris mencatat produksi gas di

atas target RKAP revisi.

dari buyer sebagai impact dari

pandemi Covid-19 di

PHE Corridor, PHE Tomori,

PHE Jambi Merang, PHE WMO,

PHE OSES, PHE Jabung dan

PHE Oil & Gas (Natuna A),”

ungkap Taufik.

Hingga Mei 2020, produksi

migas PHE mencapai 221.594

boepd, dibawah target RKAP

2020 sebesar 226.239 boepd.

Namun melampaui target RKAP

revisi sebesar 212.198 boped.

PHE ONWJ, PHE OSES, PHE

Tomori dan PHE Jambi Merang

menjadi kontributor utama.

PHE ONWJ, PHE Tomori,

PHE Jambi Merang, bersama

dengan PHE WMO, PHE

Jabung, PHE Oil & Gas (Natuna

A), PHE Ogan Komering, PHE

Siak, PHE Salawati Basin,

PHE Kakap Natuna, PHE

Randugunting, PHE Makassar

Strait dan PHE Simenggaris

juga mencatat pencapaian

produksi di atas target RKAP

revisi 2020.

Sedangkan anak perusahaan PHE yang

pencapaian produksinya hingga Mei 2020 masih

dibawah target RKAP revisi 2020 adalah PHE

OSES, PHE Corridor, PHE NSB, PHE NSO, PHE

CPP, PHE TEJ, PHE Kampar, PHE Salawati dan

PHE Raja Tempirai

Untuk produksi minyak hingga Mei 2020 tercatat

sebesar 82.570 bopd, lebih tinggi dibanding target

RKAP revisi 81.740 bopd. Lima besar kontributor

produksi minyak PHE adalah PHE ONWJ sebesar

29.109 bopd, PHE OSES 26.941 bopd, PHE CPP

Page 20: aKSI PHe MeNgejar

COVER STORY

20

Sementara itu, PHE Corridor, PHE OSES, PHE

NSO, PHE Ogan Komering, PHE TEJ, PHE

Salawati dan PHE Raja Tempirai realisasi produksi

gasnya hingga Mei 2020 masih dibawah target

RKAP revisi.

Seperti hal minyak, target produksi gas sepanjang

2020 juga ikut direvisi dan lebih rendah 26 mmscfd

dari RKAP 2020. Target RKAP 2020 direvisi

dengan pertimbangan terjadinya gap run rate

produksi di awal tahun 2020 dengan selisih total

sebesar 53,6 mmscfd. Gap tersebut karena decline

rate actual lebih tinggi dari planning, delay produksi

gas cap, limitasi water handling facility dan izin

buang air produks. Serta delay POP Sumber 1A

(fdelay alokasi gas dari ESDM & PJBG) – TEJ

(-11.8 mmscfd).

“Target produksi gas juga direvisi karena penurunan

penyerapan gas, dampak dari pandemi Covid-19

yang terjadi di di PHE Corridor, PHE Tomori, PHE

Jambi Merang, PHE WMO, PHE OSES, PHE

Jabung dan PHE Oil & Gas (Natuna A),” ungkap

Taufik.

PHE memproyeksikan produksi gas hingga akhir

2020 hanya 758 MMSCFD, padahal produksi

hingga Mei mencapai 805 MMSCFD. Ini karena

penyerapan gas oleh buyer PHE Jambi Merang

dan PHE Tomori periode Januari – Mei 2020 lebih

tinggi dibandingkan nominasi gas.

“Kami mempertimbangkan informasi penurunan

penyerapan gas dari beberapa buyer sebagai

dampak dari pandemi Covid-19 di PHE Corridor,

PHE Tomori, PHE Jambi Merang, PHE WMO, PHE

OSES, PHE Jabung dan PHE Oil & Gas (Natuna

A),” kata Taufik.

Selain itu masih terdapat beberapa major planned

shutdown sebagai upaya dalam menjaga reliability

dan integrity fasilitas produksi (preventive

maintenance dan perbaikan). Manual shut down

sumur produksi di platform offshore untuk

aktivitas rig pemboran pada kuartal III-IV 2020

yang memicu potensi kehilangan produksi sebesar

4.15 mmscfd.

HaRGa MINYaKHarga minyak dunia saat ini relatif masih rendah,

yakni berada di kisaran US$40 per barel. Namun

penurunan harga minyak dunia tidak banyak

mempengaruhi produksi minyak Pertamina, karena

yang terpengaruh adalah penggunaan bahan bakar

BBM, yakni di hilir dan pengolahan.

Taufik mengatakan penurunan harga minyak

berimbas kepada eksekusi beberapa kegiatan/

proyek yang menjadi tidak ekonomis, sehingga

perlu dilakukan reschedule, reengineering, redisain

dan renegosiasi kepada beberapa vendor.

Produksi Migas PHE, per Mei 2020 (BOEPD)

Produksi Migas PHe, per Mei 2020 (boePD)aP PHE Target actual %

ONWJ 45.538 45.758 100,5%

Tomori 32.964 32.956 100,0%

Jambi Merang 19.789 20.650 104,4%

WMO 16.958 17.040 100,5%

Jabung 9.325 9.366 100,4%

Natuna A 4.815 4.966 103,1%

Ogan Komering 2.670 2,671 100.1%

SIAK 1.572 1.575 100,2%

Salawati Basin 857 861 100,4%

Kakap Natuna 658 666 101,3%

Randugunting 118 150 126,9%

Makassar Strait 126 129 102,2%

Simenggaris 5 6 106,3%

OSES 42.548 42.417 99,7%

Corridor 17.107 16.976 99,2%

NSB 9.975 9.934 99,6%

NSO 7.052 6.992 99,1%

CPP 4.669 4.665 99,9%

Tuban East Java 1.460 1.444 98,9%

Kampar 1.107 1.088 98,3%

JOB PPS 770 761 98,8%

Raja Tempirai 529 523 98,8%

Page 21: aKSI PHe MeNgejar

Foto

: Dok

. PH

E

21

“Harga minyak (Pertamina mengacu ke Brent)

ditentukan oleh harga pasar dunia. Itu di luar kontrol

dari Pertamina Korporat,” kata dia.

Untuk memitigasi risiko dari rendahnya harga

minyak, PHE menerapkan sejumlah strategi, antara

lain penjadwalan ulang kegiatan lifting minyak,

dengan mengotimalkan storage yang ada di hulu

maupun hilir, dengan tetap menjaga kehandalan

operasional dan HSSE.

Optimasi ABO dan ABI dilakukan melalui

renegosiasi kontrak-kontrak eksisting. Ini sudah

dilakukan di PHE WMO, Jambi Merang, Tomori,

dan PHE OSES. Penjadwalan ulang rencana

kerja, berdasarkan keekonomian dan operasinal,

meninjau kembali untuk dilakukan Re-engineering,

Re-disain dan substitusi barang/material dengan

tetap mengutamakan GCG dan HSSE.

Mengurangi aktivitas nonkomersial yang tidak

ber hubungan langsung dengan produksi dan

cadangan migas, dan mengoptimalkan penyerapan

gas ke buyer, terutama yang produksi gas ASSO,

untuk menjaga supaya produksi kondensat tidak

turun banyak, seperti di JOB Tomori, PHE Jambi

Merang dan NSO.

“Serta memonitor fluktuasi harga miyak dunia

sebagai dasar untuk menyusun perubahan rencana

kerja yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan

migas,” kata Taufik.

Produksi Minyak PHe, per Mei 2020 (boPD)aP PHE Target actual %

ONWJ 29.015 29.109 100,3%

Jambi Merang 4.185 4.308 102,9%

Tomori 3.989 3.991 100,0%

WMO 2.334 2.342 100,3%

Ogan Komering 1.661 1.676 100,9%

SIAK 1.572 1.575 100,2%

Salawati Basin 498 498 100.2%

Natuna A 264 268 101,7%

Kakap Natuna 157 157 100,2%

Makassar Strait 98 100 102,0%

NSO 66 71 107,3%

Randugunting 2 3 123,2%

OSES 27.021 26.941 99,70%

CPP 4.669 4.665 99,92%

Jabung 2.380 2.368 99,48%

Kampar 1.107 1.088 98,32%

Tuban East Java 1.092 1.087 99,54%

NSB 858 814 94,81%

Corridor 656 637 97,13%

JOB PPS 528 524 99,11%

Raja Tempirai 418 413 98,77%

Produksi gas anak usaha PHe, per Mei 2020 (MMScFD)aP PHE Target actual %

Tomori 167.87 167.81315 100,0%

ONWJ 95.73 96.462305 100,8%

Jambi Merang 90.40 94.680373 104,7%

WMO 84.72 85.15527 100,5%

NSB 52.82 52.840191 100,0%

Jabung 40.24 40.547294 100,8%

Natuna A 26.37 27.21914 103.2%

Kakap Natuna 2.90 2.9515678 101,6%

Salawati Basin 2.08 2.0980934 100,8%

Randugunting 0.67 0.8516491 127,0%

Makassar Strait 0.16 0.1685507 102,9%

Simenggaris 0.03 0.0322025 106,3%

Corridor 95.31 94.66691 99,3%

OSES 89.96 89.66655 99,7%

NSO 40.47 40.09875 99,1%

Ogan Komering 5.84 5.762992 98,6%

Tuban East Java 2.13 2.06845 96,9%

JOB PPS 1.40 1.371771 98,0%

Raja Tempirai 0.64 0.638341 99,0%

Page 22: aKSI PHe MeNgejar

COVER STORY

22

Pjbg Simenggaris

Milik Nilai Strategis

Pada 20 Mei 2020

telah dilaksanakan

penandatanganan PJBG antara

PHE Simenggaris dan Medco

E&P dengan PT Kayan LNG

Nusantara dengan jumlah

penyerahan harian sebesar 22

MMSCFD. Gas akan dipasok

JOB Pertamina – Medco E&P

Simenggaris.

PJBG ini merupakan tindak lanjut

dari penetapan alokasi gas dari

Menteri Energi dan Sumber Daya

Mineral tertanggal 23 April 2019

dan penetapan harga gas dari

Menteri ESDM tertanggal 16

Oktober 2019.

Selain itu PJBG sebesar 22

MMSCFD ini merupakan

PJBG ketiga di Wilayah Kerja

Simenggaris, Kalimantan Utara

dan memiliki sejumlah nilai

strategis dalam bisnis energi

dan sumber daya mineral di

Indonesia.

Setelah PJBG ditandatangani,

langkah selanjutnya adalah

dari masing-masing pihak akan

melaksanakan proyek untuk

memenuhi kewajiban masing-

masing sesuai PJBG.

JOB Simenggaris dalam rangka

memenuhi pasokan gas akan

melakukan reaktivasi dan

pengembangan existing gas

plant akan melakukan workover

dua sumur dan pengeboran tiga

sumur pengembangan. Kayan

LNG Nusantara sebagai pembeli

gas akan membangun kilang

mini LNG, storage isotank LNG

dan fasilitas pendukung.

JOB Simenggaris akan memasok

gas sejak tanggal dimulai pada

31 Desember 2021 hingga

berakhirnya masa PJBG pada 23

Februari 2028.

Untuk saat ini Simenggaris

memasok gas ke PLN setempat

berdasarkan PJBG dengan

jumlah penyerahan harian 500

ribu kaki kubik per hari untuk

kelistrikan di wilayah Kecamatan

Tana Lia Kabupaten Tana Tidung.

Selain PJBG dengan Kayan

LNG sebesar 22 MMSCFD, JOB

Simenggaris saat ini memiliki dua

PJBG lain dengan PLN dengan

volume 8 MMSCFD dan 0,5

MMSCFD.

Pandemi Covid-19 dan

kondisi PSBB (Pembatasan

Sosial Berskala Besar) tentu

berpengaruh terhadap pekerjaan

proyek pengembangan lapangan.

Kondisi ini diharapkan dapat

segera normal, sehingga

pekerjaan proyek dan upaya

mencari sumber pasokan

gas dan buyer gas oleh JOB

Simenggaris bisa kembali

bergairah.

Potensi Lapangan South

BudI PRaBOWO, GM JOB Simenggaris

Page 23: aKSI PHe MeNgejar

Foto

: Dok

. PH

E

23

Sembakung saat ini dapat

diproduksikan 30 MMSCFD dan

masih ada prospek eksplorasi

dari lapangan-lapangan gas

lainnya di Blok Simenggaris.

Hingga saat ini JOB

Simenggaris sangat

bersemangat mempersiapkan

dan melaksanakan proyek

pengembangan lapangan.

Pada 2020 ditargetkan dapat

diselesaikan studi FEED,

pembebasan lahan, site

preparation, risk base inspection

pada existing gas plant, serta

proses pengadaan atau tender,

terutama untuk long lead item.

Seluruh pekerjaan EPC facilities

gas plant, workover dua sumur,

well intervention satu sumur

dan drilling tiga sumur akan

diselesaikan pada 2021 untuk

memenuhi komitmen PJBG

penyaluran gas sebesar 30

MMSCFD mulai Desember 2021.

Pada dasarnya tidak ada

kendala yang signifikan dalam

pengembangan lapangan di

Simenggaris, karena cadangan

gasnya sudah proven. Beberapa

hal yang menantang antara lain

lokasi yang berada di remote

area, infrastruktur yang masih

minim sehingga menjadikan

biaya proyek pengembangan

yang tinggi.

Page 24: aKSI PHe MeNgejar

COVER STORY

24

Setelah melalui proses

panjang untuk mendapatkan

rig pengeboran, akhirnya rig

Raniworo milik PT Apexindo

Pratama Duta Tbk yang ditunjuk

melaksanakan pengeboran

sumur Parang-2 yang didukung

oleh beberapa kontraktor

jasa penunjang pengeboran.

Tajak sumur Parang-2 telah

dilaksanakan 21 Mei 2020.

Struktur Parang mempunyai

area yang luas sehingga

memerlukan minimal tambahan

dua sumur delineasi, yaitu sumur

Parang-2 dan Parang-3 yang

pengeborannya dilaksanakan

tahun ini dengan perkiraan

durasi pengeboran masing-

masing sumur sekitar tiga bulan.

Struktur Parang merupakan hasil

temuan pengeboran eksplorasi

sumur Parang-1 pada 2017.

Setelah dilakukan perhitungan

sumberdaya dan validasi

internal, Parang diperkirakan

mempunyai total sumberdaya

migas sebesar 74,65 MMB0 +

852,35 BCFG atau ekuivalen

221,6 MMBOE.

Saat ini kami fokus

melaksanakan komitmen 2020

untuk melakukan pengeboran

sumur delineasi pada struktur

Parang.

Kondisi harga minyak dan

gas bumi yang turun sangat

tajam tentu saja menyebabkan

beberapa revisi rencana kerja

dan anggaran yang harus

dilakukan. Selain itu, kami juga

melakukan berbagai upaya

efisiensi biaya di segala lini,

meskipun hasilnya belum sesuai

target.

Berdasarkan tata waktu

pengeboran Struktur Parang

dan rencana pengembangan

lapangan Badik-West Badik serta

merujuk kepada kesiapan calon

buyer dalam menerima produksi

gas, kami optimistis untuk bisa

on stream pada 2025.

Pandemi Covid-19 yang terjadi di

awal 2020 cukup membuat kami

mengalami kendala serius dan

sedikit tertunda. Untuk itu, kami

harus berusaha ekstra keras

untuk memuluskan program

operasi pengeboran dengan

melakukan koordinasi dengan

seluruh fungsi terkait PHE dan

pemangku kepentingan.

Kondisi pandemi Covid-19

merupakan tantangan tersendiri

bagi PHE Nunukan yang

memulai pengeboran tepat saat

pandemi mulai melanda seluruh

wilayah Indonesia. Kami harus

proaktif, fleksibel dan cepat

bertindak mencari solusi terkait

dengan perubahan protokol dan

prosedur yang ditetapkan oleh

EKO RudI TaNTORO, GM PHE Nunukan Company

bila Pembeli gas Siap,

blok Nunukan On Stream 2025

Page 25: aKSI PHe MeNgejar

Foto

: Dok

. PH

E

25

pemerintah pusat dan

daerah.

Segala tantangan ini

menjadi penyemangat

bagi pejuang energi

PHE Nunukan untuk

tetap melaksanakan

program pengeboran

sumur Parang-2 sesuai

jadwal yang telah

ditentukan dengan

tetap berpedoman pada

HSSE & Operation

Excellence.

Untuk peningkatan

hak partisipasi PHE di

Nunukan, dampaknya

tidak terlalu signifikan

terhadap rencana

kerja tahun ini. Apalagi

rencana tahun ini sudah

fix dan sudah ditetapkan

jauh-jauh hari.

Pengalihan hak

partisipasi pun berjalan

sesuai mekanisme dan

prosedur yang berlaku,

dimana seharusnya

tidak boleh berdampak

pada rencana kerja yang

berpengaruh langsung

pada rencana operasi.

Selain PHE, pemegang

hak partisipasi Nunukan

saat ini adalah Videocon

Indonesia Nunukan

dan BPRL Ventures

Indonesia BV.

Page 26: aKSI PHe MeNgejar

COVER STORY

26

Kebijakan harga gas yang

baru diterbitkan pemerintah

akan menjadi acuan dalam

penentuan harga jual gas

Indonesia ke depannya. Namun

terdapat faktor lain terkait harga

jual gas dari hulu yang perlu

dipertimbangkan, terutama

keekonomian lapangan dan

juga willingness to pay dari

pembeli. Apabila kita meninjau

konsep harga jual gas hulu saat

ini terdapat empat mekanisme

harga gas yang ada di hulu.

Pertama, harga gas fix

sepanjang kontrak, sehingga

harga gas akan terus sama

hingga berakhirnya perjanjian

jual beli gas (PJBG).

Kedua, harga gas fix dengan

eskalasi, sehingga harga

gas setiap tahunnya akan

menyesuaikan dengan eskalasi

yang disepakati.

Ketiga, harga gas yang linked

kepada harga minyak, untuk

harga ini akan sangat bergantung

kepada besaran harga minyak

mentah Indonesia atau minyak

mentah dunia

Keempat, harga gas yang linked

kepada harga produk seperti

harga ammonia, harga urea atau

harga methanol sehingga harga

gasnya akan mengikuti pergerakan

dari harga produk tersebut.

Oleh karena itu, terkait dengan

harga jual gas hulu dari proyek

baru ke depannya selain

mempertimbangkan kebijakan

harga gas juga akan melihat

lagi skema harga gas hulu

yang mana yang cocok dengan

ekspektasi keekonomian

kontraktor.

Rata-rata harga jual gas

pada proyek baru sangat

bergantung kepada keekonomian

pengembangan proyek. Selain

itu juga terdapat perbedaan

biaya untuk pengembangan

lapangan onshore maupun

offshore. Di luar itu juga akan

mempertimbangkan willingness

to pay dan pemanfaatan gasnya

untuk keperluan apa sehingga

harga gas pada proyek baru

sangat bervariasi, ada PoD (Plan

of Development) yang dapat

menerima bahwa harga gas

pada US$5 per MMBTU, namun

ada juga proyek PoD yang harga

keekonomiannya pada US$6 per

MMBTU.

Terkait proses negosiasi gas

Nunukan, kebijakan harga gas

US$6 per MMBTU tidak menjadi

masalah karena keekonomian

pengembangan proyek Nunukan

pun masih sesuai dengan kondisi

saat ini. Yang menjadi tantangan

adalah bahwa volatilitas harga

methanol dunia saat ini yang

signifikan sehingga dari sisi

Keekonomian Pengembangan

Proyek Nunukan Masih Sesuai Kondisi

Saat Ini

aRIEf S HaNdOKO, Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas

Page 27: aKSI PHe MeNgejar

Foto

: Dok

. Prib

adi

27

pembeli pun harus bekerja keras

untuk memastikan bahwa kondisi

tersebut masih sesuai dengan

proyeksi keekonomian mereka.

Saya mengingat beberapa tahun

yang lalu, terdapat beberapa

proposal yang masuk ke

pemerintah untuk pengembangan

methanol, namun meminta untuk

harga gas hulu tidak lebih dari

US$3 per MMBTU sehingga

menurut saya langkah pembeli

gas Nunukan untuk bernegosiasi

dengan harga gas diatas US$4

per MMBTU cukup berani dan

juga menunjukkan berdasarkan

evaluasi perusahaan swasta

pengembangan proyek methanol

masih menguntungkan walaupun

harganya diatas US$4 per

MMBTU.

Untuk proyek gas lainnya,

kembali saya sampaikan bahwa

dengan adanya penetapan harga

US$6 per MMBTU akan menjadi

tantangan bagi SKK Migas untuk

terlebih dahulu menyesuaikan

tingkat keekonomian

pengembangan lapangan.

Oleh karena itu, saya melihat

peran Satuan Kerja Khusus

Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu

Minyak dan Gas Bumi (SKK

Migas) bersama Pertamina

Group dan Kontraktor Kontrak

Kerja Sama (KKKS) lainnya

sangat krusial dalam melakukan

efisiensi biaya sehingga

pengembangan lapangan gas

tetap memenuhi ekspektasi

keekonomian kontraktor juga

selaras dengan willingness

to pay dari pembeli dan

yang paling penting adalah

monetisasi gas dapat menjadi

modal pembangunan dan

pertumbuhan ekonomi

nasional.

Penemuan lapangan gas

yang besar saat ini berada

pada area timur Indonesia

sehingga SKK Migas

memprioritaskan agar

para pembeli gas dapat

membangun pabrik atau

plant mereka di dekat sumber

gas tersebut. Selain akan terdapat

kepastian pasokan jangka

panjang, dengan pembangunan

pabrik di dekat sumber ngas

juga akan mendorong terjadinya

pemerataan pertumbuhan

ekonomi nasional.

Sedangkan untuk penemuan

lapangan yang lebih kecil

namun berada di dekat fasilitas

eksisting atau dekat dengan

area jalur pipa yang telah ada,

SKK Migas menyarankan untuk

dapat memanfaatkan fasilitas

yang ada sehingga akan jauh

lebih menghemat keekonomian

pengembangan lapangan gas

tersebut.

Page 28: aKSI PHe MeNgejar

COVER STORY

28

PHE Randugunting telah

melaksanakan gas on

stream sumur Randugunting-2

pada 20 Februari 2020. Sehari

sebelumnya, pada 19 Februari

2020, sumur Randugunting-2

mendapatkan persetujuan gas in

dari SKK Migas.

Gas Randugunting on stream

sebesar 1,5 MMSCFD dan

selanjutnya akan ramp-up

hingga 3 MMSCFD pada kuartal

III 2020. Saat ini penyerapan

rata-rata sudah mencapai 1,68

MMSCFD. Target ramp-up 3

MMSCFD pada kuartal III 2020

tetap diupayakan.

Setelah on stream, yang menjadi

tantangan kami adalah menjaga

kontinuitas supply gas.

Gas yang diproduksi dialokasikan

kepada industri di Jawa Tengah

dan Jawa Timur melalui buyer

PT Bahtera Andalan Gas. Ini

merupakan tindak lanjut dari

Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG)

antara PHE Randugunting

dengan Bahtera Andalan Gas

yang ditandatangani pada 20

Desember 2019. Sebelum PJBG

ditandatangani, pada 14 Januari

2019 PoD sumur Randugunting-2

telah disetujui Menteri Energi dan

Sumber Daya Mineral (ESDM).

Selain dengan Bahtera Andalan

Gas, saat ini belum ada

buyer lain, karena produksi

Randugunting masih dari satu

sumur, yaitu Randugunting-2.

Penurunan harga minyak dan

penyesuaian belanja modal

PHE tidak berdampak terhadap

alokasi investasi dan target

pengeboran di Randugunting.

Harga gas Randugunting tetap

dan sudah sesuai dengan

keekonomian proyek.

Selain itu telah dilakukan juga

upaya efisiensi pada saat

pelaksanaan EPCI (Engineering,

Procurement, Construction

and Installation) dan saat

melakukan workover pada sumur

Randugunting-2 sebagai sumur

yang memproduksikan gas.

Efisiensi berhasil diraih melalui

percepatan penyelesaian EPCI

enam bulan lebih cepat dari

standar pengerjaan selama satu

tahun.

Sumur Randugunting-2 berada

di Desa Krikilan, Kecamatan

Sumber, Kabupaten Rembang,

Jawa Tengah. Lokasinya yang

dekat dengan pasar pengguna

gas, ini membuat monetisasi gas

menjadi lebih mudah. Apalagi

dukungan pemerintah daerah

membuat pengembangan

Randugunting lancar sejak

pertama kali ditemukan potensi

cadangan migas pada 2016.

Penemuan itu tentu menjadi

Tantangan Menjaga

Kontinuitas Supply gas

daRWIN TaNGKaLaLO, GM PHE Randugunting

Page 29: aKSI PHe MeNgejar

Foto

: Dok

. PH

E

29

berkah bagi PHE, apalagi sejak

2015, operatorship Randugunting

sepenuhnya berada di PHE.

Terkait kebijakan penurunan

harga gas bagi industri, itu

juga tidak berdampak terhadap

monetisasi gas Randugunting.

Ini karena gas Randugunting

dikomersialkan dengan CNG.

Kendala utama monetisasi gas

Randugunting saat ini

adalah pandemi Covid-19.

Pandemi membuat industri

belum dapat menyerap produksi

gas Randugunting secara

optimal.

Page 30: aKSI PHe MeNgejar

Foto

: Dok

. PH

E

WAWANCARA

Pada 20 Mei 2020, JOB

Pertamina-Medco EP

Simenggaris menandatangani

PJBG untuk memasok ke

Kayan Nusantara. Selain

dengan Kayan, apakah ada

buyer lain yang tengah dibidik

PHE untuk gas Simenggaris?

Saat ini gas dari WK Simenggaris

sudah termonetisasi secara

penuh sesuai dengan

kemampuan gas deliverability

WK Simenggaris sehingga tidak

ada buyer lain yang akan dibidik

oleh JOB Pertamina – Medco EP

Simenggaris.

Selain gas Simenggaris, gas

dari lapangan mana lagi yang

masih menunggu kepastian

buyer?

Salah satunya adalah gas dari

Sumur Sumber-1A di WK Tuban

East Java.

 

Bagaimana progress gas

Nunukan? Kapan PJBG

dengan PT Karya Mineral Jaya

ditandatangani?

Proses komersialisasi masih

in-progress, negosiasi antara

KMJ dan PT Pertamina (Persero)

masih berlangsung. Strategi

Pertamina adalah membangun

sistem integrasi hulu dan hilir

dengan membangun kilang

methanol di Kalimantan Utara.

 

Hingga akhir 2020, proyek-

proyek gas mana saja yang

bisa dimonetisasi?

Ada tiga. Pertama, WK TEJ

Sumur Sumber-1A. Kedua,  WK

Medco E&P dalam JOB Pertamina-

Medco EP Simenggaris akhirnya

berhasil diserap seluruhnya pasca

penandatanganan Perjanjian Jual

Beli Gas (PJBG) dengan PT Kayan

LNG Nusantara, kini pekerjaan

rumah PHE selanjutnya adalah gas

Nunukan.

Untuk mengetahui strategi PHE

memonetisasi proyek-proyek gas

yang dikembangkan, tantangan

yang dihadapi dan dampak

penyesuaian harga gas, Energia

PHE mewawancarai secara

tertulis Ratih Esti Prihatini, Vice

President Commercial PHE.

Berikut kutipannya:

KeeKonomian TeRpenuhi,

PeNgeMbaNgaN LaPaNgaN gaS

TeTaP ProSPeKTIF

30

Namun penemuan

potensi cadangan

migas yang besar

tidak serta membuat

pengembangan blok tersebut

menjadi mudah. Pasalnya,

untuk pengembangan lapangan

migas, khususnya gas, faktor

penyerapan pasar atau pembeli

gas harus dipastikan lebih dulu.

Masalahnya, dengan lokasi

di daerah remote di Provinsi

Kalimantan Utara, bukan perkara

mudah untuk mencari pembeli

gas Simenggaris dan Nunukan.

Setelah cadangan gas Simenggaris

yang dikembangkan PHE bersama

PHE tercatat memegang operatorship di empat wilayah kerja di Tarakan Basin, Kalimantan Utara yang memiliki potensi dua miliar setara minyak (BBOE), yakni Nunukan, Simenggaris, Maratua dan East Ambalat. Dua di antaranya, Simenggaris dan Nunukan, telah ditemukan cadangan migas. Bahkan, potensi cadangan migas sumur Parang, Blok Nunukan, merupakan salah satu dari 10 penemuan migas terbesar di dunia.

Ratih Esti Prihatini, Vp Commercial phe

Page 31: aKSI PHe MeNgejar

31

WMO Sumur Rancak PHE 23B,

Sumur W/O PHE 40-A5R, dan

Sumur W/O PHE 38B5. Ketiga,

WK OK untuk Gas Associated

dari Sumur NEASD dan Guruh.

Berapa tambahan volume

lifting gas dari masing-masing

proyek-proyek tersebut?

Untuk WK TEJ Sumur Sumber-

1A, sebesar 84,6 BSCF setara

dengan 12 MMSCFD plateau

selama 14 Tahun.  WK WMO

Sumur Rancak PHE 23B, Sumur

W/O PHE 40-A5R, Sumur

W/O PHE 38B5; dengan total

sebesar 3,2 BSCF. Sedangkan

WK OK untuk Gas Associated

dari Sumur NEASD dan Guruh,

dengan total potensi tambahan

lifting sebesar 2,97 BSCF.

Biasanya berapa lama proses

monetisasi proyek gas pada

umumnya? Bagaimana di

PHE?

Jangka waktu yang dibutuhkan

dalam proses monetisasi gas

setiap wilayah kerja akan

berbeda-beda bergantung pada

karakteristik dan letak geografis

dari lokasi wilayah kerja.

apa yang menjadi kendala

dalam memonetisasi proyek

gas yang dikembangkan PHE?

Gas-gas PHE yang belum

termonetisasi rata-rata memiliki

cadangan gas yang marginal dan

scattered serta berada di lokasi

stranded/remote area yang

belum didukung oleh infrastruktur

yang memadai sehingga kondisi

Page 32: aKSI PHe MeNgejar

tersebut menjadi pertimbangan

calon buyer untuk melakukan

investasi di wilayah tersebut.

Selain itu, apa kendala

lainnya? Bagaimana dengan

regulasi yang ada?

Pemerintah melalui Kementerian

ESDM telah menyiapkan

regulasi yang dapat

mengakomodir kepentingan

usaha hulu migas dan

industri akhir pengguna gas

sehingga diharapkan dengan

diimplementasikannya regulasi

tersebut dapat meningkatkan

pertumbuhan perekonomian

di sisi hilir dengan tetap

memperhatikan penerimaan

dari kontraktor hulu migas.

Dalam hal penetapan alokasi

dan pemanfaatan serta harga

gas, pemerintah telah mengatur

dalam suatu kebijakan alokasi

dan pemanfaatan gas bumi

dalam bentuk Peraturan Menteri

ESDM Nomor 06 Tahun 2016

untuk menjamin efisiensi dan

efektifitas tersedianya gas bumi

untuk memenuhi kebutuhan

dalam negeri secara optimal

dengan tetap mengacu kepada

Kebijakan Energi Nasional.

apakah pandemi Covid-19

yang mempengaruhi demand

terhadap gas juga berdampak

pada upaya mempercepat

monetisasi gas PHE?

Di masa pandemi Covid-19

ada beberapa buyer gas

PHE  yang telah mengirimkan

surat perihal keadaan kahar

(force majeure) dan surat

penurunan nominasi gas ke

level TOP (batasan minimum

penyerapan gas) yang akan

berdampak penyerapan gas

menjadi tidak maksimal.

Sedangkan untuk proses

monetisasi gas masih tetap

berjalan sebagaimana mestinya.

 

Strategi apa yang dilakukan

PHE untuk mempercepat

monetisasi proyek gas yang

dikelola PHE?

Pertama, mencari calon

buyer yang memiliki inovasi

teknologi baru (dalam hal ini

Kayan LNG dengan Mini LNG

dalam iso tank/container).

Kedua, menawarkan harga

gas yang kompetitif dengan

tetap mempertimbangkan

keekonomian lapangan.

 

Bagaimana dengan strategi

mensinergikan aset-aset

gas PHE di Kaltara untuk

mempercepat monetisasi?

Pada saat ini aset-aset PHE

di Kaltara sudah mempunyai

market masing-masing dan dapat

dimonetisasi secara maksimal.

Untuk aset PHE yang pada saat

ini masih dalam tahap eksplorasi,

tentunya akan disinergikan

dengan aset-aset di Kaltara yang

sudah  dan akan beroperasi.

Namun saat ini sinergi yang

dilakukan adalah dengan

Pertamina EP melalui Facility

Sharing Agreement untuk lifting

kondensat.

 

dengan restrukturisasi

organisasi saat ini dan PHE

menjadi subholding hulu,

bagaimana ke depan sinergi

yang akan dilakukan?

Dengan dibentuknya subholding

hulu, diharapkan lebih

memudahkan koordinasi operasi

antar wilayah kerja di dalam

satu region, misalnya dalam

penggunaan fasilitas bersama

(FSA), unitisasi.

apakah dengan pembentukan

subholding hulu akan makin

memudahkan monetisasi

proyek gas Pertamina?

Dengan dibentuknya subholding

hulu, jika dalam satu region

terdapat sejumlah gas marginal

dari wilayah kerja yang berbeda

maka untuk proses monetisasi

akan lebih mudah untuk

mendapatkan calon pembeli

yaitu dengan menggabungkan

beberapa sumber gas dari

wilayah kerja yang ada di dalam

satu region untuk memenuhi

kebutuhan gas pembeli dalam

jangka waktu yang lebih lama

sehingga keekonomian pembeli

juga dapat terpenuhi. Target

PHE terhadap proyek-proyek

gas yang tengah dikembangkan,

khususnya dalam meningkatkan

lifting gas dan kinerja keuangan

perusahaan, yaitu intensif

komunikasi dengan buyer untuk

tetap menjaga penyerapan gas Foto

: Dok

. PH

E

WAWANCARA

32

Page 33: aKSI PHe MeNgejar

secara maksimal, dan akselerasi

pengembangan lapangan dan

new discovery khususnya untuk

menjaga gas deliverability ke

buyer.

 

Saat ini berapa rata-rata harga

gas yang dijual PHE? Bisa

disebutkan yang tertinggi dan

terendah?

Pada 2019 rata-rata harga gas

PHE US$6,23 per MMBTU.

Dengan berlakunya Kepmen

89 dan Kepmen 91, harga gas

tertinggi US$7 per MMBTU dan

harga gas terendah US$4 per

MMBTU.

 

PHE melalui PHE ONWJ

menjadi salah satu perusahaan

yang mengamendemen

perjanjian jual beli gas. Berapa

besar penurunan harga yang

ditetapkan?

Besaran penurunan harga gas

sebesar US$2,91 per MMBTU dari

sebelumnya US$7,87 per MMBTU

33

menjadi US$4,96 per MMBTU.

Berdasarkan ketentuan Permen

ESDM bahwa penyesuaian

atau penurunan harga gas bumi

tersebut tidak mempengaruhi

besaran penerimaan yang menjadi

bagian kontraktor.

Selain ONWJ, PHE juga

tercatat telah mengamen-

demen harga gas OSES,

Jambi Merang dan NSO.

Berapa besar penurunan

harga jual yang diamendemen

tersebut? Berapa selisih yang

ditanggung pemerintah?

Sesuai dengan Permen ESDM

No 08/2020 dan Permen ESDM

No. 10/2020 dan turunannya

yaitu Kepmen ESDM No.

89K/2020 dan Kepmen ESDM

No.91K/2020, penyesuaian harga

gas untuk industri tertentu dan

kelistrikan tidak mengurangi

bagian kontraktor, dengan kata

lain selisih antara harga gas

awal dengan harga gas sesuai

Kepmen akan ditanggung

pemerintah. Adapun penyesuaian

harga gas Hulu adalah sebagai

berikut. Pertama, OSES untuk

PLN Cilegon dari sebelumnya

US$ 6,7/MMBTU menjadi US$

6,0/MMBTU. Kedua, Jambi

Merang untuk kelistrikan Muara

Tawar, Payo Selincah, Rengat,

Siberida, Duri, Kotogasib dan

pembangkit yang terhubung

dengan pipa TGI dan/atau pipa

SSWJ, harga gas sebelumnya

dari US$ 6,44/MMBTU menjadi

US$ 4,00/MMBTU pada tahun

2020-2021 dan menjadi US$

4,50/MMBTU pada tahun

2022-2024. Ketiga, NSO untuk

kebutuhan Pembangkit Kertas

Kraft Aceh dari sebelumnya US$

6,5/MMBTU menjadi US$ 4,99/

MMBTU dan industri di Sumatera

Utara melalui PGN, dari

sebelumnya US$ 6,25/MMBTU

menjadi US$ 4/MMBTU pada

2020, dan menjadi US$ 4,5/

MMBTU pada 2021-2022.

Page 34: aKSI PHe MeNgejar

INOVASI

yang mudah digunakan, ringkas,

dan menarik untuk mencapai

target Key Performance

Indicator (KPI) pada program

kerja Continuous Improvement

Program (CIP) dan Knowledge

Management (KM) sebagai

bagian dari dua pilar Quality

Management Pertamina.

Melalui penciptaan metode

“CEO” (CIP PHE Academy &

Onde-Onde), insan mutu PHE

mengintegrasikan dua metode

internalisasi program kerja CIP

dan KM, yakni metode pelatihan

berbasis CIP PHE Academy

dan coaching clinic. Keduanya

dikemas secara virtual dan

tuntas.

Menurut Mirza, Quality

Management System Manager

Memanfaatkan teknologi

informasi berbasis daring yang

disesuaikan dengan sistem kerja

masing-masing, insan mutu PHE

berupaya untuk terus berinovasi.

Pandemi Covid-19, penurunan

harga minyak dunia yang terjadi,

serta fluktuasi kurs rupiah

memacu semangat insan mutu

PHE untuk mempertahankan

sekaligus meningkatkan kinerja

perusahaan. Salah satu cara

yang dilakukan insan mutu PHE

adalah memanfaatkan media

daring menjadi program kerja

34 “oNDe oNDe” TingKaTKan KineRja insan phe

Lebih dari 90 hari pandemi

Covid-19 melanda

Indonesia. Mereka yang

terpapar, sembuh maupun

meninggal dunia terus

meningkat setiap hari. Per 30

Juni 2020, jumlah warga yang

terpapar Covid-19 mencapai

56.385 orang, sembuh 24.806

orang, dan meninggal dunia

2.876 orang. Kondisi ini tak

menyurutkan PT Pertamina

Hulu Energi (PHE), anak usaha

PT Pertamina (Persero), untuk

meningkatkan sumber daya

manusia (SDM) perusahaan.

Page 35: aKSI PHe MeNgejar

Foto

: Dok

. PH

E

HR mengelurkan assignment

untuk ikut training,” ujar Andreas

Yudiantoko, CIP & Knowledge

Management Assistant Manager

PHE.

Andre mengakui metode “CEO”

sangat efektif dan efisien

diterapkan pada perusahaan

yang mengelola proses bisnis

partnership seperti PHE, baik

perusahaan pasca alihkelola,

seperti JOB Pertamina

Talisman Jambi Merang, JOB

Pertamina Golden Spike Ltd,

JOB Pertamina Petrochina East

Java, JOB Pertamina Tasliman

Ogan Komering, PHE NSO &

NSB dan PHE Siak & Kampar

maupun perusahaan existing

partnership lainnya (JOB/BOB)

yang memiliki heritage berbeda

dengan Pertamina sebelumnya

untuk menginternalisasi program

kerja CIP dan KM.

Ade Agustina, CIP & Knowledge

Management Jr Analyst PHE,

menambahkan pada setiap

pendaftaran training, para

peserta terdiri atas gugus

(kelompok) dari masing-masing

AP. Dari data keikutsertaan

para gugus, tim CIP QM akan

mengidentifikasi permasalahan

yang ada. “Gugus-gugus yang

sudah terbentuk di masing-

masing AP atau fungsi, ini nanti

akan presentasi dalam training,”

ujar Ade.

Metode ini dapat menggabung-

kan sekaligus antara konsep

Penerapan program CIP PHE

Academy selalu dilanjutkan

dengan program Onde-Onde

untuk memperkuat proses

internalisasi pengetahuan

dan praktik CIP dan KM agar

seluruh pekerja dengan mudah

memahami secara praktik bukan

hanya sekadar teori sehingga

CIP dan KM menjadi budaya

perbaikan dan peningkatan

berkelanjutan.

“Training dilaksanakan

berdasarkan request anak

perusahaan (AP) atau fungsi,

kemudian request pesertanya

disampaikan ke PIC QM

masing-masing dan diajukan

ke kami. Selanjutnya, kami

informasikan ke HR. Nanti dari

PHE, pihaknya memiliki

coach yang berpengalaman,

digabungkan sehingga bernama

CEO. Pelatihannya dengan

menggunakan metode online

kemudian ada tindak lanjut

dengan Onde-Onde, jadi One

Day One Coaching Date.

“Biasanya teman-teman setelah

latihan terputus komunikasinya.

Ini kami tindaklanjuti agar ide

yang sudah dipunyai pada saat

pelatihan CIP bisa berlanjut

sehingga menjadi suatu inovasi

atau improvement yang riil dan

bisa dituliskan dalam bentuk

risalah,” ujar Mirza.

Berkolaborasi dengan fungsi

Human Resources (HR) dan

General Affairs (GA) PHE,

metode CIP PHE Academy

memuat proses standardisasi

dan pengelolaan pelatihan

yang efektif dan efisien, mulai

dari standardisasi modul,

kompetensi pengajar, sistem

evaluasi kompetensi dan

mekanisme penyelenggaraan

yang mengedepankan konsep

menyenangkan, interaktif, dan

menggugah antusiasme pekerja.

Untuk metode “Onde-Onde”

(One Day One Coaching Date),

merupakan metode coaching

clinic yang dikemas secara

virtual yang terinspirasi dari

aplikasi daring layanan pesan

antar makanan dengan fitur-

fitur yang disesuaikan dengan

kebutuhan pencapaian realisasi

KPI CIP dan KM.

35

“Biasanya teman-teman setelah latihan terputus komunikasinya. Ini kami tindaklanjuti agar ide yang sudah dipunyai pada saat pelatihan CIP bisa berlanjut sehingga menjadi suatu inovasi atau improvement yang riil dan bisa dituliskan dalam bentuk risalah.” Mirza, Quality Management System’ Manager PHE.

Page 36: aKSI PHe MeNgejar

pelatihan dan coaching clinic

secara virtual. Metode “CEO”

mendapat respons positif oleh

seluruh pekerja PHE dan anak

perusahaannya yang dibuktikan

dari antusiame dan partisipasi

pekerja serta peningkatan kinerja

CIP dan KM setiap tahun.

“Saat ini sudah ada 111 judul

inovasi. Kami membagi menjadi

enam jenis inovasi, pertama

peningkatan cadangan migas,

kedua peningkatan produksi

migas yang ketiga adalah

efisiensi di segala lini berarti

yang berhubungan dengan

revenue perusahaan, kemudian

peningkatan kinerja HSSE,

kemudian peningkatan efektifitas

Dumasari Harahap, CIP &

Knowledge Management Analyst

I, menjelaskan bahwa training

dilakukan selama tiga hari

dengan total modul ada delapan.

Training dimulai pukul 09.00 -

11.00 WIB lalu dilanjutkan lagi

sesi berikutnya pukul 13.00 -

15.00 WIB. “Jadi satu hari itu ada

dua batch, satu batch itu ada

tiga coach. Dan semua tim CIP

QM dilibatkan untuk mengajar,”

ujarnya.

Duma menjelaskan,

implementasi metode “CEO”

selalu melibatkan para coach/

expert CIP dan KM yang

berasal dari fungsi maupun

anak perusahaan PHE yang

INOVASI

36

Foto

: Dok

. PH

E

dari sistem, keenam adalah

operational excellent,” ujar Andre.

Program CIP PHE Academy

sudah dimulai sejak awal 2019.

Sampai dengan Juni 2020,

program ini sudah berjalan

enam batch pelatihan secara

virtual, baik CIP inovasi maupun

replikasi dengan jumlah

peserta 50–90 pekerja setiap

batch dan secara konsisten

penyelenggaraannya akan

diteruskan sesuai kebutuhan

pekerja. Sedangkan program

“Onde-Onde” baru dimulai sejak

Mei 2020. Program ini dapat

mengumpulkan 97 judul risalah

CIP dalam dari fungsi maupun

anak perusahaan.

Page 37: aKSI PHe MeNgejar

sudah berprestasi pada kegiatan

CIP dan KM, baik tingkat PHE,

Direktorat Hulu, korporat maupun

internasional. Saat ini, fungsi

CIP-KM (QHSSE) PHE sudah

menstandardisasi rata-rata

50 coach/expert setiap tahun

melalui proses regenerasi demi

terwujudnya Cross Functional

Competency.

Duma menambahkan bahwa

para coach yang dilibatkan

dalam training CIP berasal dari

semua Anak Perusahaan PHE.

Insan mutu PHE yang telah

berhasil meraih penghargaan,

selanjutnya akan mendapatkan

pelatihan untuk menjadi coach.

“Kami lakukan cross function,

kalau ONWJ tidak boleh coach-

nya dari ONWJ. Jadi seluruh

coach semuanya bisa melihat

lapangan, tidak hanya lapangan

37mereka sendiri,” ujar Duma.

Seluruh pekerja sangat

merasakan manfaat dari

implementasi metode “CEO”.

Internalisasi seluruh pengetahuan

dan praktik CIP dan KM

diharapkan dapat menunjang

pencapaian target KPI CIP dan

KM demi terwujudnya budaya

perbaikan dan peningkatan

berkelanjutan di PHE.

“CIP Academy merupakan

program online tahun ini dan

tahun depan. Rencananya

2022 training onlinenya akan

kami ubah menjadi CBT atau

e-learning, sedang kami buat

aplikasinya,” ujar Andre.

Mirza menambahkan ke

depannya tidak menutup

kemungkinan program pelatihan

CIP akan menjadi standar

pelatihan subholding. Menurut

dia, program CIP masih

berlanjut. Pihaknya akan

berkoordinasi dengan hulu

karena dengan berubahnya

struktur organisasi PHE.

“Intinya, kami tetap

mempersiapkan forum. Sampai

saat ini programnya masih

seperti sebelumnya, tapi

tetap kita lihat arahan dan

kemungkinan-kemungkinan.

Sampai sekarang kami masih

memegang QPI PHE karena

memang ruang lingkup baru

sebatas PHE dan APH yang lain

sudah punya program sendiri

dalam pengembangan CIP.

Ke depannya kalau memang

didelegasikan ke subholding,

mungkin forumnya saja,” ujar

Mirza.

Page 38: aKSI PHe MeNgejar

SOSOK

38

Sabtu, 21 September

2019. Saat itu penunjuk

waktu berada di angka

10.15. Pagi itu, Jufrihadi,

Ketua Tim Relief Well Incident

Management Team (IMT) PHE

untuk penanganan insiden

semburan minyak di sumur YYA-

1 di Perairan Karawang, Jawa

Barat, tak kuasa menitikkan air

mata. Maklum, saat itu, tim yang

dipimpinnya berhasil melakukan

intersep semburan minyak dan

menutup sumur YYA-1

Akhir yang klimaks tersebut

membuka mata dan makin

mengubah pandangan Jufri

dalam menjalani hidup. Dia yakin

semua yang sudah terjadi di

lepas pantai Karawang dan hasil

yang diraih saat penanganan

tidak lepas dari campur tangan

Allah SWT.

“Itu benar-benar momen luar

biasa karena saat itu orang

sudah tingkat stres luar biasa.

Begitu mati (sumur) jam 10.15

INSIDeN YY berI PeNgaLaMaN berHarga

WIB, kami semua berpelukan

haru sampai meneteskan

air mata karena sedih. Kami

langsung lari ke musholla

untuk sujud syukur,” ujar Jufri

mengenang peristiwa tersebut.

Insiden semburan gas dikuti

dengan minyak di sumur YYA-1

pada proyek YY di Blok Offshore

North West Java (ONWJ)

berawal pada 12 Juli 2019. Butuh

waktu sekitar 2,5 bulan bagi

PHE untuk menutup semburan.

Tak heran, insiden tersebut

sangat berkesan dan tidak akan

hilang dan membekas dalam

benak Jufri.

Jufri mengatakan insiden di

proyek YY memberikan dampak

sangat signifikan ke Pertamina,

tidak hanya cost tapi juga imej

perusahan. “Kalau kita bicara

the worst disaster ever itu dalam

industri hulu itu blow out tidak

ada lagi di atas itu, habiskan

ekstra tenaga dan uang,” ujar

Jufri kepada Energia PHE.

Biodata

Jufrihadi

Tempat/tanggal lahir: Rambatan, Sumatera Barat, 23 Juli 1979

Pendidikan: • Sarjana Teknik Pertambangan

Universitas Sriwijaya (cumlaude)

• Magister Teknik Perminyakan ITB

(cumlaude)

Pengalaman Kerja:

• Senior Manager Drilling, Work Over Well

Services Operasi dan Produksi PHE

(2018-Sekarang)

• Offshore Drilling Advisor PHE

(2017-2018)

• Head of Drilling Engineer PHE

(2016-2017)

• Drilling Manager PHE Randugunting

(2016)

• Head of Drilling Engineer for Karama

Deep Water JO Statoil-Pertamina Hulu

Energi (2010-2012)

• Drilling and Operation Engineer

Pertamina DOH Jawa Bagian Timur

(2003-2005)

Prestasi:

• Best Employee PHE 2014

• Pertamina Top Talent Development

Program 2018

• Successful Leader of Relief Well

YYA-1RW 2019

Page 39: aKSI PHe MeNgejar

39

Foto

: Dok

. Prib

adi

Jika tidak ditangani dengan baik,

menurut Jufri, insiden di YY

bisa memberikan dampak yang

tidak jauh berbeda jauh dengan

yang dialami oleh BP di Teluk

Meksiko di proyek Macondo

yang dikenal dengan Deep

Water Horizon. Atas kejadian

tumpahan minyak tersebut BP

harus menanggung kerugian

sangat besar bahkan sampai

harus menjual blok migas serta

membuat Pemerintah Inggris

turun tangan menyelesaikan

dampak dari kejadian tersebut

untuk menghindarkan BP dari

kebangkrutan. “Kita tahun lalu

menghadapi masalah yang sama

di sana (YY),” Jurfri mengenang.

Jufri ditabalkan jadi pimpinan

tim relief well di IMT PHE oleh

Darmawan H Samsu, Direktur

Hulu PT Pertamina (Persero),

induk usaha PHE. Meski kenyang

pengalaman di laut dalam, bagi

Jufri insiden blow out di proyek

YY itu dirasakan sangat berbeda.

Nyali Jufri juga sempat menciut

mengingat kondisi bencana

tentu berbeda dengan kegiatan

pengeboran pada umumnya.

Belum lagi dengan tekanan yang

pasti akan banyak datang dari

segela penjuru terutama tekanan

nonteknis.

“Waktu itu saya bilang, saya

siap tapi dalam hati terus terang

waktu itu merasakan kegalauan

dalam hati dalam mengerjakan

pengeboran kalau teknikal saya

masih bisa hitung-hitung semua

tapi nonteknikal ini luar biasa,”

ujarnya.

Tidak hanya dari sisi teknis yang

sulit untuk dilupakan Jufri saat

menangani insiden YY. Momen itu

juga membuat Jufri dipertemukan

dengan para petinggi di sektor

Energi dan Sumber Daya Mineral

(ESDM). Jufri bersua Wamen

ESDM Arcandra Tahar. Bukan

sekali dua kali, Jufri sering

memberikan informasi terkini

kepada Arcandra. Dia pun terus

menjalin koordinasi dengan

Darmawan dan Meidawati,

Direktur Utama PHE saat itu. “Ini

menjadi kebanggaan tersendiri

bagi saya karena bisa terus

berkoordinasi dengan para jajaran

top level migas tingkat perusahaan

dan tingkat nasional,” ujarnya.

Guna menghindari kejadian di

Teluk Meksiko terulang di Laut

Jawa, Pertamina rela memanggil

Dario Lisi, ahli dari BP yang juga

merupakan aktor utama dibalik

penanganan di Macondo. Kala

dipertemukan, Jufri mengenang

beberapa ucapan Dario. “Untuk

anda ketahui, saya menangani

Macondo itu untuk persiapan

membutuhkan 200 orang drilling

senior engineer, bekerja siang

malam siapkan program selama

empat bulan. Sementara kamu

di sini di-support 18 orang yang

bekerja siang malam dengan

skala kasus yang sama.”

Ucapan dari seorang yang

pernah menangani salah satu

Page 40: aKSI PHe MeNgejar

kejadian tumpahan minyak

terbesar dalam sejarah migas

dunia ini tidak membuatnya

gentar dan justru memberikan

semangat lebih. Jufri pun

mendapatkan dukungan dari

para ahli teknik perminyakan di

Tanah Air untuk bisa lebih tenang

dan melihat dari sisi berbeda

antara kejadian di Macondo

dan di YY. Saat itu, Jufri berpikir

bagaimana bisa agar tim bekerja

dengan lebih efisien sehingga

diputuskan untuk lakukan

pemangkasan sistem kerja.

Keputusan ini membuahkan hasil

positif karena kerja tim menjadi

lebih efektif serta hasilnya sendiri

sangat positif. Bahkan Dario

seakan menarik kata-katanya

saat pertama bertemu Jufri

dengan memberikan apresiasi

tinggi kepada kerja tim relief well

insiden YY.

“Jufri ini pertama kali saya

lihat efektifnya change of

management. Saya confident

kamu memimpin tim ini,” kata

Jufri menirukan ucapan Dario.

Padahal posisinya saat ini

sumur belum tertutup dan untuk

diketahui tim relief well juga tidak

hanya di isi para ahli Indonesia

tapi juga ahli dari luar negeri.

Jufrihadi adalah ahli pengeboran

migas di laut dalam. Pria asal

Minangkabau ini boleh jadi Foto

: Dok

. PH

E

SOSOK

40

Page 41: aKSI PHe MeNgejar

merupakan mutiara tak terlihat

di dunia pengeboran migas di

laut dalam. Pengalamannya juga

tidak main-main karena pernah

berguru di State Oil. Perusahaan

migas terkemuka dunia asal

Norwegia dikenal sebagai salah

satu pemain utama migas

internasional yang banyak

melakukan kegiatan eksplorasi

produksi di wilayah migas laut

dalam.

STORY TELLER

Selepas insiden YY, Jufri kini

bisa bernapas lebih leluasa.

Maklum, selama penanganan YY,

tingkat stresnya sangat tinggi. Dia

bahkan mengaku pernah sampai

muntah di tengah rapat lantaran

asam lambungnya naik karena

stres. Jufri kini juga bisa kembali

fokus ke kegiatan lainnya yakni

mengajar. Dia saat ini tercatat

sebagai salah satu tenaga

pendidik di Universitas Pertamina

yang mengampu mata kuliah

pengeboran laut. Keinginan tinggi

41

untuk mengajar datang dari moto

hidup Jufri yakni  harus hidup

untuk memberikan manfaat

terhadap orang lain, jangan jadi

benalu bagi orang lain.

Dia ingat betul bagaimana

sewaktu menjadi mahasiswa

dulu merasakan kurangnya

ilmu dari sisi seorang praktisi,

informasinya terbatas cukup

jarang menurutnya saat duduk

di bangku kuliah bisa mendalami

materi riil tentang kejadian di

industri tambang ataupun migas

seperti apa.

Selain itu, Jufri mengaku sebagai

seorang yang gemar bercerita

atau story teller.

Sewaktu duduk di sekolah dan

kuliah, Jufri tidak segan menarik

temannya untuk mendengarkan

dia berceloteh tentang apa

yang sudah dipelari dari buku

ataupun materi yang sudah

selesai dibaca. Kebiasannya itu

terus berlanjut hingga dia lolos

seleksi pekerja Pertamina yang

lebih banyak yang lulus tentu dari

teknik perminyakan.

“Saya tidak sabar mendengar

seperti orang lain, jadi harus

mencari dengan membaca. Saya

rangkum saya tulis saya bercerita

ke teman saya ke orang-orang

yang punya background minyak

jadi dia mengoreksi saya,”

katanya.

Salah satu bacaan favoritnya

adalah tentang ilmu pengeboran

(drilling). Dia mengaku banyak

menghabiskan waktu membaca

paper tentang drilling. Karena

terbiasa membaca dan bercerita

itulah akhirnya manajemen

Pertamina kerap kali meminta

Jufri mengisi materi bagi para

BPS Pertamina. Dari sana

passion-nya untuk mengajar

mulai lahir dan tumbuh. Selain

mengajar, Jufri juga sekarang

menghabiskan waktu dengan

tanaman dan domba. Hobi yang

ditekuninya itu baru terealisasi

pada 2015.

“Saya menikmati proses itu, dan

proses itu membuat saya rindu,

saya tahu masa-masa itu saya

benar-benar menikmati tidak

ada pressure, itu yang saya

coba recall, ternyata itu memang

efektif, bernostalgia masa kecil

memang manfaat,” ujar Jufri

mengenang.

Page 42: aKSI PHe MeNgejar

RAGAM

42

TraNSForMaSI PHe jaDI SUbHoLDINg peRKuaT Bisnis hulu peRTamina

Eusebius Iwan Anis

(PT Pertamina International EP).

Taufik Aditiyawarman, Direktur

Pengembangan dan Produksi

PHE mengatakan, dirinya

masuk ke PHE sehubungan

ditugaskan untuk memimpin tim

tanggap darurat penanganan

sumur blowout YYA-1 PHE

ONWJ pada Agustus 2019.

Sebagai BOD PHE Subholding

Hulu, to be honest, Taufik tidak

paham prosesnya hingga pada

Sabtu (13/6) sekitar pukul 10

pagi dihubungi Vice President

Human Capital Hulu Pertamina

yang memberitahukan agar bisa

hadir pada acara pengukuhan

BOD Subholding pada pukul

14.00 WIB. Tidak diberitahukan

posisinya sebagai apa.

Selepas dzuhur, Direktur Hulu

Pertamina Dharmawan H Samsu

menelpon Taufik menyampaikan

hal yang sama. Dia juga menerima

text WA dari Meidawati (dirut PHE)

terkait rencana pengukuhan Taufik

sebagai Direktur Perencanaan

Strategis & Pengembangan Bisnis.

Baru pukul 14.00 Dirut Pertamina

mengukuhkan Taufik sebagai

Direktur Pengembangan dan

Produksi subholding upstream

Keputusan strategis itu

akhirnya terbit juga. Direksi

PT Pertamina (Persero)

mengukuhkan lima subholding di

lingkungan Pertamina pada Sabtu

(13/6). Satu dari lima subholding

itu adalah upstream subholding,

yaitu PT Pertamina Hulu Energi

(PHE). Nicke Widyawati, Direktur

Utama Pertamina, mengatakan

pembentukan holding migas, lima

subholding, dan satu shipping

company merupakan langkah

strategis yang akan tercatat dalam

sejarah Pertamina. “Transformasi

yang dilakukan saat ini adalah

untuk menyiapkan lini bisnis

Pertamina berkembang dan

mandiri,” ujar Nicke.

Sesuai dengan Surat Keputusan

No SR-396/MBU/06/2020 tanggal

12 Juni 2020, Nicke menetapkan

jajaran direksi subholding. Pada

upstream subholding, lima orang

direksi ditetapkan memimpin

PHE. Kelimanya adalah

Budiman Pahursip (Direktur

Utama), John Hisar Simamora

(Direktur Perencanaan Strategis

dan Pengembangan Bisnis),

Taufik Aditiyawarman (Direktur

Pengembangan dan Produksi),

Medy Kurniawan (Direktur

Eksplorasi), dan Lelin Eprianto

(Direktur SDM dan Penunjang

Bisnis). Sementara itu, Direktur

Keuangan PHE baru ditetapkan

Kamis (16/7), yaitu Hary M Zen.

Di luar jajaran BOD PHE,

direksi Pertamina juga lima

direktur regional. Mereka

adalah Direktur Regional I

Ricardo Perdana Yudantoro

(PT Pertamina Hulu Rokan),

Direktur Regional II Eko Agus

Sardjono (PT Pertamina EP),

Direktur Regional III Chalid

Said Salim (PT Pertamina Hulu

Indonesia), Direktur Regional IV

Awang Lazuardi (PT Pertamina

EP Cepu), dan Direktur

Regional V-Overseas John

Page 43: aKSI PHe MeNgejar

Foto

: Dok

. PH

E

43

kajian dan review investasi

pengembangan lapangan.

• Memastikan proses

penempatan tier-2 leadership

yang akan menjadi tim

manajemen tim Development

dan Produksi PHE Subholding

dan Regional adalah

mendahulukan integritas,

kompetensi, rekam jejak, dan

passionate to deliver faster

and accurate tasks.

• Memastikan proses transisi

dan alih kelola Blok Rokan

berjalan baik dan memenuhi

harapan shareholders.

• Penyesuaian proses bisnis,

guidelines, specifications,

digitalisasi berjalan sesuai

rencana.

• Memastikan realisasi target

produksi dan investasi pada

program BD pada 2020 dan

2021 lebih baik dan memenuhi

target KPI yang ditetapkan

(versi lower oil price dan

COVID-19), seperti onstream

Gas JTB yg ditargetkan pada

Q3 2021; Onstream Lapangan

KLD PHE ONWJ, PHE-12

PHE WMO, dst.

Untuk jangka menengah, 3-5

tahun ke depan program kerjanya

antara lain

• Memastikan pemanfaatan

teknologi dan platform digital

dalam proses bisnis hulu

migas Pertamina mulai dari

big data analysis, G&G

data processing, reservoir

modelling, surveillance, asset

integrity management, dan

lain-lain.

• Secara berkelanjutan

melakukan upaya untuk

memperbaiki kinerja

upstream melalui:

• Memastikan program

pengembangan

diselesaikan secara

OTOBOSOR.

• Menahan declining rate

produksi yang saat ini

masih sekitar 7% per

tahun.

• Optimasi biaya dan

metode operasi dan

produksi dari posisi saat

ini masih 4$/bo lebih tinggi

dari top performer onshore

dan dan 5$/boe lebih

tinggi dari top performer

untuk offshore.

• Memastikan kesinambungan

program Improved Oil

Recovery (IOR) dan

Enhanced Oil Recovery

(EOR) pada lapangan-

lapangan yang masih memiliki

potensi upside dan RF masih

30%, bisa ditingkatkan hingga

maksimum lifting.

• Memastikan dukungan kajian

teknis, ketersediaan expertise

dan technical excellence

terhadap program akuisisi

lapangan-lapangan produksi

besar globally ~ 146k kboe/d

Lelin Eprianto, Direktur SDM

dan Penunjang Bisnis PHE,

mengatakan tugas dan wewenang

direksi merupakan tugas

kepercayaan (fiduciary duty),

yaitu menjalankan pengurusan

PHE. “I’m just delivering the tasks

that my boss assign to and deliver

my commitment,” ujarnya.

Saat pengukuhan BOD subholding

upstream, Taufik mengatakan,

pesan Dirut Pertamina adalah

1-4-20-100. Ini terdiri atas produksi

1 MMBOPD, 4 BSCFD, 20

tahun Reserves to Production

Ratio dan dan mendukung

terciptanya US$100 billion worth

company pada 2030. “Ekspektasi

manajemen terhadap PHE

sebagai subholding upstream

adalah dapat mendorong

operational excellence melalui

pengembangan skala dan sinergi

dalam bisnis, mempercepat

pengembangan bisnis dan

kapabilitas serta meningkatkan

kemampuan dan flexibilitas dalam

kemitraan dan financing,” ujarnya.

Terkait rencana kerja, Taufik

mengatakan pada jangka pendek,

satu hingga dua tahun ke depan,

ada beberapa program yang akan

dilaksanakan, antara lain.

• Memastikan masa transisi

menjadi subholding,

regional organisasi, berjalan

seamless tanpa mengganggu

kesinambungan operasi

dan produksi serta proses

Page 44: aKSI PHe MeNgejar

jajaran Dewan Direksi PHe

Budiman Parhusip

Jabatan: Direktur Utama

Lahir: 5 Mei 1960

Pendidikan: • MBA International Business 1994, University of Southern California,

Los Angeles, CA, USA• BS Electrical Engineering 1984• Bandung Institute of Technology, Bandung

Pengalaman kerja:• Commissioner PT Archi Indonesia (Mining) Commissioner, June 2017

– Present• Commissioner PT Gihon Telekomunikasi, Tbk, May 2018 – Present • CEO/President Director PT Rukun Raharja Tbk, July 2010–May 2017 • Consultant to Companies in Oil and Gas Industry. Executive Advisor to

President of BP Indonesia, July 2009-June 2010 • EVP Tangguh LNG Development, BP Indonesia, April 2005–June

2009 • VP Domestic Gas Marketing & Business Development, BP Indonesia,

Jan 2001-April 2005• VP and GM Kangean PSC and Muriah PSC, Arco Indonesia, 1997 –

2000• Gas Development Manager and Deputy VP Exploitation Engineering,

Arco West Java, 1995 – 1997• Chief Petroleum Engineering, ARCO West Java – Oil & Gas, Indonesia,

1991-1194• Senior Operation and Analytical Engineer, ARCO South Pass 61 Block

Asset Management, Lafayette, Lousiana, USA, 1992-1993 • Reservoir and Operation engineer. ARCO West Java, Indonesia, 1995-1991

John H Simamora

Jabatan: Direktur Perencanaan Strategi dan Pengembangan Bisnis

Lahir: Pematang Siantar, 28 Juli 1966

Pendidikan:• Magister Teknik

Perminyakan Institut Teknologi Bandung, Bandung 2003,

• Magister Administrasi Bisnis Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 1998

Pengalaman Kerja:• Development Director

PT PEP (15 Juni 2017 – 13 Juni 2020),

• Direktur PT PEPC ADK (19 Agustus 2015 - 14 Juni 2017),

• VP Production PT PEPC (1 September 2013- 2018 Agustus 2015)

perusahaan sesuai dengan visi

dan misi perusahaan. Menjadi

bagian dari BOD PHE dan

dipercaya pemegang saham

yang diatur dalam RUPS adalah

amanah yang harus dijalankan

dengan sebaik mungkin dengan

itikad baik serta senantiasa

memperhatikan kepentingan

perseroan dan bukan kepentingan

dari pemegang saham saja.

“Selain itu, kepengurusan

perusahaan harus dilakukan

dengan baik, sesuai dengan

tugas dan kewenangan

yang diberikan dan tidak

diperkenankan untuk berada

dalam suatu keadaan yang dapat

mengakibatkan kepentingan

dan atau kewajibannya terhadap

perusahaan berbenturan dengan

kepentingan perusahaan,” ujar

Lelin kepada Energia PHE.

Sebagai direktur SDM dan

Penunjang Bisnis, Lelin

mengaku akan fokus pada

lima hal. Pertama, soal SCM,

yaitu meningkatkan Tingkat

Komponen Dalam Negeri

(TKDN). Kedua, human caipital

dengan memberikan pelayanan

terbaik kepada pekerja.

Ketiga, IT dengan memberikan

pemahaman operasi dan

bisnis kepada semua member

IT. Keempat, aset dengan

menyiapkan ruang kerja yang

sesuai

dan proaktif sesuai bisnis

subholding upstream. Kelima,

kualitas dengan membuat semua

proses bisnis ke arah yang

memberikan nilai tambah. “Saya

berharap, para pekerja Pertamina

di upstream subholding bekerja

sebagai satu tim dengan

mengutamakan safety dan

productivity,” katanya.

Mamit Setiawan, Direktur

Eksekutif Energy Watch,

RAGAM

44

Harry M Zen

Jabatan: Direktur Keuangan PHE

Lahir: Tanjung Pinang, 9 Januari 1969

Pendidikan: • S1-Teknik Metalurgi UI• S2- MBA Corporate

Finance Institution & Market, Statet University of New York at Buffalo

Pengalaman Kerja:• Direktur Keuangan

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (2016-2020)

• Komisaris Utama PT Graha Sarana Duta (2016-Sekarang)

• Presiden Direktur PT Credit Suisse Securities Indonesia (2008)

Page 45: aKSI PHe MeNgejar

Lelin Eprianto

Jabatan: Direktur SDM dan Penunjang Bisnis

Lahir: Ngawi, 21 April 1967

Pendidikan: S2 Magister Manajemen

Pengalaman Kerja:• SVP Corporate HSSE Pertamina (sejak

Agustus 2017 sd 13 Juni 2020) • Direktur Utama PDSI (April 2015-Agustus

2017)• Direktur MD PDSI (Jun 2014-April 2015)• VP HSSE Pertamina E (PEP) (Jun 2013-

Jun 2014)• VP SCM PEP (Okt2010-Feb 2013)• Manager SCM Jawa PEP (Jan 2006-

Sep 2010)• Supt Procurement SBS (Juni2002-

Des 2005)• Kepala Logistik Bunyu (Jun 2001-

Jun 2002)• PWS Utama Persediaan Cirebon (Apr

1998-Jun 2001)• PWS Utama Gudang Cirebon (Apr 1997-

Mar 1998)• Ka. Dalbang Logistik Cirebon (Sep 1995-

Mar 1997)• PWS Ops. LogistikKamojang(Jun 1992-

Sep 1995)• Ast. Logistik Cirebon (Nov 1991-Jun 1992)

Taufik aditiyawarman

Jabatan: Direktur Pengembangan dan Produksi

Lahir: Ciamis 23 Agustus 1967

Pendidikan:• Executive Development Program Wharton

Business School University of Pennsylvania, Philadelphia, USA (2014)

• PMI’s Project Management Professional (PMP) Credentialed (2012)

• Post Graduate Certificate in Managing Projects, MBS, University of Manchester, UK (2009)

• MM, Master Degree in Management/Business Administration in Finance, University of Indonesia (2002)

• Ir, Bachelor Degree in Mechanical Engineering ITB – (Bandung Institute of Technology) (1992)

Pengalaman kerja:• Direktur Operasi & Produksi PT Pertamina Hulu

Energi (Agt 2019 - 13 Juni 2020)• Direktur Pengembangan, Pertamina EP Cepu

(Jan - Agt 2019) • VP Surface Facilities, Pertamina EP (2016 - 2019)• VP Project, PHE ONWJ (2013 - 2016)• Facility Project Delivery Manager, PHE ONWJ

(2007 - 2011)• Project Leader/Delivery Manager, BP Indonesia

(2000 – 2006)• Sr. Project Engineer, Arco (1999 – 2000)

Medy Kurniawan

Jabatan: Direktur Eksplorasi

Lahir: Bandung 25 Mei 1968

Pendidikan:• S1 Teknik Geologi Umum

UNPAD• S2 Teknik Geologi ITB

Pengalaman Kerja:• SVP Eksplorasi Hulu

PT Pertamina (Persero) (Maret 2020 – Juni 2020)

• VP Business Initiatives & Valuation-Upstream Business Development- PT Pertamina (Persero) (Feb 2019 – Maret 2020)

• Direktur PT Pertamina EP Cepu ADK (Juli 2019 – Feb 2019)

• Vice President Operations/Country Manager- PT Pertamina Malaysia EP- PT Pertamina Internasional EP (April 2015 – Juli 2017)

• Sub Surface Manager-Pakugajah Development Project PT Pertamina EP (Jan 2015 – Maret 2015)

mengatakan sosok BOD PHE

sebagai subholding upstream

yang mayoritas berasal dari

intern Pertamina dan hanya satu

dari eksternal, bisa membantu

proses transformasi. Dengan

demikian, kinerja PHE sebagai

subholding tetap bisa berjalan

maksimal. Tugas berat terberat

BOD baru PHE adalah menjaga

produksi migas mereka di

tengah harga minyak yang

kurang menggembirakan ini.

Karena itu, perlu strategi-strategi

khusus di saat tuntutan untuk

meningkatkan produksi tapi di sisi

lain harus melakukan effisiensi.

Pengelolaan Blok Rokan yang

sudah di depan mata menjadi

tantangan tersendiri. Belum

lagi terkait dengan kegiatan

eksplorasi yang masih mandek.

“Saya kira yang diperlukan

saat ini adalah memperbanyak

kegiatan WOWS yang dari

sisi cost bisa lebih murah dan

negosiasi dengan penyedia jasa

bisa dilakukan tetapi dengan

tidak merugikan pihak penyedia

jasa. Selain itu, kegiatan EOR

harus terus dikembangkan untuk

meningkatkan produksi migas

serta harus berani ekspansi

ke luar negeri secara prudent

agar bisa terus meningkatkan

ketahanan energi nasional,”

katanya.

 

Namun, lanjut Mamit, tugas

terdekat adalah menyelesaikan

struktur organisasi subholding

upstream. Hingga saat ini masih

terjadi kebingungan dari pekerja

Pertamina di sektor hulu terkait

dengan job desk, posisi, dan

pelaporan. “Dampaknya jika tidak

segera di selesaikan dikhawatirkan

bisa mengganggu kinerja mereka.

Belum lagi terkait dengan

hubungan ke stakeholder seperti

SKK Migas dan Kementerian

ESDM perihal perubahan

nomenklatur ini,” ujar Mamit.

45

Page 46: aKSI PHe MeNgejar

CSR

46

tepi (fringing reef) yang terutama

didominasi oleh koloni-koloni karang

masif. Dari hasil pengamatan,

kondisi terumbu karang tersebut

berada dalam kondisi “kurang

Perairan pesisir Desa

Labuhan, Kecamatan

Sepulu, Bangkalan –

Madura, Jawa Timur diperkirakan

memiliki gugusan terumbu karang

alami yang tersebar disekitar gosong

pasir yang dikenal dengan nama

‘Pulau Ajaib’. Gugusan terumbu

karang di perairan tersebut termasuk

dalam formasi terumbu karang

MeNYeLaMaTKaN TerUMbU KaraNg MeNcIPTaKaN peReKonomian BeRKelanjuTan

Page 47: aKSI PHe MeNgejar

47

Foto

: Dok

. PH

E

pemantauan hasil transplantasi karang

secara berkala guna memonitor dan

mengevaluasi keberhasilan kegiatan

transplantasi karang.

Dalam melakukan kegiatan

konservasi terumbu karang ini,

PHE WMO melibatkan masyarakat

Desa Labuhan yang tergabung dalam

Kelompok Sadar Wisata Payung

Kuning sebagai pengelola dan

bersinergi dengan Institut Teknologi

Surabaya (ITS) sebagai pelaksana

sekaligus tenaga ahli.

Syahril, Ketua Kelompok Payung

Kuning, mengatakan kelompok sadar

wisata (Pokdarwis) yang dipimpinnya

merasa ikut bertanggungjawab juga

terhadap kondisi terumbu karang

di wilayah mereka. Apalagi, sejak

fenomena kemunculan “gunung Ajaib”

pada 2013 silam, lokasi tersebut

menjadi salah satu destinasi wisata

yang ramai didatangi pengunjung,

tidak hanya dari masyarakat Pulau

Garam, tetapi beberapa wilayah di

Surabaya dan sekitarnya.

“Sebelumnya memang belum ada

yang melakukan konservasi terumbu

karang di Kecamatan Sepulu.

PHE WMO yang pertama melakukan

bersama kami kelompok Payung

Kuning dan juga dari ITS,” ujar Syahril.

Dalam melakukan kegiatan

konservasi terumbu karang ini,

PHE WMO melakukan diskusi

dengan pemangku kepentingan

setempat, baik Kepala desa ataupun

masyarakat Desa labuhan. Dalam

tahapan sosialisasi ini, disampaikan

dengan persentase penutupan

karang hidup kurang dari 25%.

Pun demikian, berdasarkan

pernyataan International Coral Reef

Initiative (ICRI) bahwa rehabilitasi

dan restorasi terumbu karang yang

rusak sangat perlu dilakukan karena

sistem artifisial tidak memiliki peran

ekologis sebaik terumbu karang asli.

Salah satu teknik rehabilitasi yang

umum dilaksanakan adalah melalui

transplantasi karang, yaitu rehabilitasi

dengan jalan memotong cabang

karang dari karang hidup kemudian

menanamnya pada terumbu karang

yang mengalami kerusakan atau

pada substrat buatan.

Karena itulah, PHE WMO berinisitaif

mengadakan kegiatan rehabilitasi

terumbu karang melalui pembuatan

terumbu buatan (artificial reef) dan

transplantasi. Kegiatan tersebut

merupakan suatu bentuk kepedulian

dan aksi nyata PHE WMO terhadap

kelestarian ekosistem laut dan

terumbu karang.

Sejak 2017, PHE WMO mulai

konservasi terumbu karang dengan

luasan lahan 276 meter persegi.

Kegiatan yang dilakukan dimulai

dengan studi atau survei pendahuluan,

dilanjutkan dengan pembuatan

dan peletakan terumbu buatan

berupa kubah beton berongga pada

dasar perairan yang menjadi lokasi

transplantasi, transplantasi karang,

penanaman fragmen karang pada

terumbu buatan dengan tujuan

merehabilitasi dan/atau meningkatan

jumlah koloni terumbu karang baru dan

sehat”. PT Pertamina Hulu Energi

West Madura Offshore (PHE WMO)

melakukan kegiatan rehabilitasi

terumbu karang di gugusan Pulau

Ajaib tersebut.

Dari hasil pengamatan awal Februari

2016, memperlihatkan bahwa koloni

karang kawasan tersebut mengalami

pemutihan (bleaching). Secara

umum, kondisi terumbu karang di

perairan Sepulu, diperkirakan berada

dalam kondisi ‘buruk’ atau ‘rusak’

MeNYeLaMaTKaN TerUMbU KaraNg MeNcIPTaKaN peReKonomian BeRKelanjuTan

Page 48: aKSI PHe MeNgejar

48Keberadaan rekrutmen karang

tersebut menunjukkan bahwa

permukaan substrat kubah beton

berongga dapat memenuhi fungsinya

untuk mendukung restorasi terumbu

karang melalui penyediaan substrat

yang sesuai untuk rekrutmen karang

secara alami.

Tingginya densitas rekrutmen karang

pada terumbu buatan atau substrat

transplantasi membuktikan bahwa

terumbu buatan dapat menjadi

substrat tambahan yang cocok untuk

penempelan larva karang. Larva

karang membutuhkan substrat yang

stabil untuk melakukan penemepelan

karena substrat yang tidak stabil

akan membuat larva susah

untuk menempel dan juga dapat

menyebabkan kematian larva karang.

Memang sejak memulai melakukan

kegiatan konservasi, lokasi gugusan

kondisi perairan Desa Labuhan

khususnya keadaan terumbu karang

dan langkah-langkah yang musti

dilakukan. Tahapan kegiatan secara

berkala dilaporkan kepada Dinas

Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten

Bangkalan dan DLH Provinsi Jawa

Timur.

Muara dari kegiatan konservasi ini

adalah menjadikan Desa Labuhan

sebagai destinasi wisata melalui

konsep wisata laut berbasis edukasi

terumbu karang. Pokdarwis Payung

Koneng yang akan menjalankan

kegiatan wisata laut tersebut. “Jadi

kita nanti pengelolaan wisata akan

dilaksanakan oleh Payung Koenng.

Kita sewakan perahu kepada

pengunjung yang ingin melihat

terumbu karang alam,” katanya.

Dari kegiatan konservasi yang

diilakukan pada sekitar Juni 2017,

beberapa fragmen atau koloni

karang mengalami kematian akibat

penutupan oleh sampah plastik,

makroalga atau sedimen. Namun

demikian, pada November 2017 atau

enam bulan sejak kegiatan perdana

dilakukan, telah teramati keberadaan

rekrutmen-rekrutmen karang baru

yang tumbuh secara alami pada

permukaan kubah beton berongga

yang menjadi substrat transplantasi.

Pada Oktober 2019, rekrutmen-

rekrutmen tersebut tumbuh dengan

baik dan menunjukkan penambahan

biomassa berupa pelebaran koloni.

CSR

Page 49: aKSI PHe MeNgejar

Foto

: Dok

. PH

E

karang, misalnya anggota famili

Pomacentridae, Blennidae,

Scorpaenidae dan Gobiidae yang

memanfaatkan lubang-lubang pada

permukaan beton sebagai tempat

berlindung. Selain ikan, substrat dan

media transplantasi juga menjadi

wahana tumbuh (tempat melekat)

bagi berbagai invertebrata bentik

sesil maupun motil, misalnya siput

(Gastropoda), spons laut, makroalga

serta beberapa kelompok biota

lainnya.

“Kegiatan Karang transplantasi

memberikan fungsi bagi biota laut.

Oleh karena itu, perawatan dan

pemantauan karang transplantasi

secara kontinu dan periodik, mutlak

diperlukan untuk mengevaluasi

tingkat keberhasilan serta memenuhi

tujuan pelaksanaan transplantasi itu

sendiri,” demikian disampaikan pihak

PHE WMO.

Program yang menghabiskan dana

sekitar Rp.400 juta ini masuk sebagai

salah satu program unggulan untuk

pencapaian Proper Emas tahun 2017

oleh oleh Kementrian Lingkungan

Hidup dan Kehuatanan (KLHK) atas

Kinerja Lingkungan dan kontribusi

PHE WMO terhadap Masyarakat di

sekitar wilayah operasi.

untuk mengetahui fungsi tersebut

adalah melalui pengamatan ikan

karang di sekitar area transplantasi.

Pengamatan ikan karang di sekitar

area transplantasi pada periode

Juni 2017 menunjukkan bahwa

beton piramida berongga yang

menjadi substrat transplantasi

telah menjadi area mencari makan

(feeding area) sekaligus sebagai

habitat bagi berbagai spesies ikan

karang, terutama dari famili Gobiidae,

Pomacentridae, dan Lutjanidae.

Area sekitar transplantasi 2017 juga

menjadi habitat bagi banyak spesies

ikan karang baik ikan kelompok

major, target dan indicator species.

Kekayaan spesies ikan pada area

transplantasi tahun 2019 adalah lebih

tinggi dibandingkan dengan area

transplantasi 2017.

Substrat transplantasi tampaknya

juga menjadi area berlindung

(refugee area) bagi ikan

terumbu karang ini terus menjadi

salah satu destinasi wisata yang

ramai didatangi. Fenomena kehadiran

Gunung Ajaib memang menjadi salah

satu daya tarik. Karena itu kegiatan

konservasi terumbu karang, ikut

menyokong pengelolaan wisata di

perairan Desa Labuhan Kecamatan

Sepulu.

Sejak Maret 2020, ketika Pandemi

Covid 19 mulai menyerbu Indonesia,

kegiatan yang dilakukan Pokdarwis

Payung Koeng hanya berfokus

pada perawatan sarana wisata dan

kebersihan lokasi. Karena sejak

wabah, lokasi ditutup dan belum

diperbolehkan ada kunjungan wisata.

Hal ini sesuai dengan ketentuan

protokol kesehatan selama wabah

sebagaimana yang disampaikan oleh

Camat Sepulu. “Mudah-mudahan

kondisi segera pulih, sehingga

kunjungan wisata kembali normal

dan keberadaan wisata edukasi di

Desa Labuhan kembali normal dan

memberi manfaat bagi sekitar,” harap

Syahril.

Dari hasil pengmatan PHE WMO,

penempatan terumbu buatan secara

nyata dapat memberikan dampak

positif untuk rehabilitasi terumbu

karang di perairan pesisir Desa

Labuhan Kecamatan Sepulu. Salah

satu tujuan kegiatan konservasi

adalah menyediakan fungsi habitat

bagi biota-biota laut yang berasosiasi

dengan terumbu karang, termasuk

ikan karang.

Variabel yang umum digunakan

49

Page 50: aKSI PHe MeNgejar

KOMUNITAS

50

Mens sana in corpore sano, dalam

tubuh yang sehat terdapat jiwa

yang kuat. Begitu ungkapan dalam

Bahasa Latin yang selalu digaungkan. Nah,

salah satu yang dapat membuat tubuh sehat

adalah berolahraga secara teratur. Kecuali

menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh,

olahraga juga menjadikan jiwa dan pikiran

kita lebih segar. Terlebih jika dilakukan di

tempat terbuka atau lapangan.

Olahraga pagi termasuk salah satu yang

bisa membuat tubuh sehat sekaligus Foto

: Dok

. PH

E

KaMPaNYe SeHaT DaN bUgar LeWaT LarI

Page 51: aKSI PHe MeNgejar

51

Runners, komunitas pelari PHE

pada tahun 2016. Para pelari

andalan PHE antara lain Sangaji

Saputro & Reynan Gustadilova

dari Finance Controllers, Lucky

Bagus

Waskito dari ES PHE OSES,

Edo Yavino dari NBU PHE

OSES, Ali Fahmi dari Finance

Treasury, Annetya Hapsari dari

DWS PHE OSES, Eky Arnanda

& Gita Dimarsandy yang didapuk

sebagai ketua komunitas PHE

Runners & PHE OSES Runners

pada 2019.

Menurut Lucky Bagus, berlari

bersama kawan satu perusahaan

memiliki makna sangat penting.

Dengan komunitas para pekerja

PHE dapat saling bertukar

pikiran dengan pekerja dari

korporat (PHE) dan anak usaha

PHE lainnya. “Kita bisa cerita

mengenai hobi lari, mulai dari

peralatan lari, teknik lari maupun

berbagai lomba lari yang akan

datang,” ujarnya.

jiwa nan kuat. Tak heran jika

sejumlah pekerja PT Pertamina

Hulu Energi Offshre Southeast

Sumatra (PHE OSES), anak

usaha PT Pertamina Hulu Energi

(PHE), memilih lari sebagai

bagian dari rekreasi setelah

lelah bekerja seharian. Mereka

bergabung dalam komunitas lari

PHE OSES sebelum akhirnya

bersama beberapa pecinta

lari dari korporat (PHE) dan

PHE ONWJ membentuk PHE

Gita Dimarsandy, Ketua

Komunitas Lari PHE OSES,

mengatakan para pelari OSES

bergabung di PHE Runners.

Awalnya mereka bukan latihan,

tapi lari bersama setelah pulang

kantor dan tidak ada jadwal yang

tetap. “Kini kami rutin latihan di

Buperta Ragunan, dan di Pintu

Kuning, Stadion GBK. Selasa

di Buperta Ragunan dan Kamis

di GBK. Waktunya sekitar pukul

16.30-18.00,” ujar Gita.

Jadwal latihan terpisah

karena jarak dan waktu tidak

menyurutkan semangat yang

berlatih di GBK maupun Buperta

Ragunan. “Rekor terbanyak

latihan gabungan di GBK adalah

sekitar 30-an orang,” ujar Eky.

Menurut Lucky, PHE Runners

berasal dari beragam fungsi dan

jabatan. Dari pegawai organik

hingga karyawan tenaga kerja

jasa penunjang. Dari senior

manajer hingga engineer. Dari

personel yang bertugas di kantor

hingga personel offshore yang

sedang off duty.

Mereka mendapatkan pelatihan

intensif dari 2 orang pelatih

Evofitplus, yaitu Arif Rahmat dan

Meiko Setiawan. Biaya untuk

pelatih ini sudah masuk dalam

anggaran BAPOR PHE.

Arif dan Meiko memberikan

latihan bervariasi. Mulai dari

teknik berlari, latihan kekuatan,

latihan core, fleksibilitas,

gita Dimarsandy, Ketua komunitas PHE Runners & PHE OSES Runners pada 2019

Page 52: aKSI PHe MeNgejar

52

mobilitas, hingga stabilitas, dll.

“Olahraga lari adalah olahraga

yang sangat personal, yang kita

lawan adalah diri kita sendiri

sehingga untuk mencapai target

tertentu, porsi latihan disesuaikan

dan dibangun secara bertahap,”

ujar Lucky.

Dia mencontohkan, seorang

pelari bisa menempuh jarak

5 km dalam waktu 45 menit,

akan sangat sulit untuk dapat

meningkatkan kemampuan

berlari dengan jarak yang sama

dan memotong waktu menjadi 40

menit. Meningkatkan intensitas

lari dan menambah porsi latihan

pendukung merupakan latihan

melawan diri sendiri, dan itu yang

dihadapi oleh pelari.

“Sebagai pembanding, atlet lari

Indonesia bisa berlari sepanjang

KOMUNITAS

5 km hanya dalam waktu 15

menit, bahkan atlet internasional

membutuhkan waktu kurang dari

13 menit untuk menempuh jarak

yang sama,” katanya.

Karena terbentuk empat tahun

lalu, PHE Runners banyak

mengikuti running event.

Beberapa anggota PHE Runners

sempat mencicipi event bergensi

pada salah satu dari enam lomba

Foto

: Dok

. PH

E

Page 53: aKSI PHe MeNgejar

53

lari terkemuka di dunia (World

Major Marathon): Tokyo, Berlin,

London, New York, Chicago, dan

Boston. Di dalam negeri, ada

beberapa running event besar

seperti Bali Marathon, Borobudur

Marathon, Jakarta Marathon,

Bandung Marathon dan beberapa

event lari yang diselenggarakan

oleh institusi atau produk-produk

olahraga yang diikuti pelari dari

PHE Runners.

“Ketika mengikuti running

event kami biasanya menyebut

diri kami sebagai recreational

runners, karena kami hanya

memasang target untuk finish

di antara ribuan pelari lainnya.

Target untuk finish bukanlah hal

mudah, berlari sepanjang 5, 10,

21, dan 42 KM adalah tantangan

dengan porsi persiapan dan

latihan berbeda, sekali lagi,

hanya target finish untuk kita

pelari kantoran ini,” ujar Eky

Arnanda, ketua PHE Runners.

Foto

: Dok

. PH

E

Baru bergabung dengan komunitas pelari PHE OSES dan PHE Runners

sejak dua tahun lalu, prestasi lumayan ditorehkan Annetya Hapsari Tiartanaya. Pekerja PHE OSES-DWOWS-Drilling kelahiran Jakarta, 6 Juli 1988 ini meraih juara pertama kategori Putri Internal Close, Pertamina EcoRun 2019. Ini adalah event lari tahunan berbagai kategori yang digelar PT Pertamina (Persero). ”Tahun lalu ada sekitar 7.500 peserta yang ikut Eco Run, pesertanya terbuka untuk umum,” ujar Annetya.

Dia mengaku sedikit kaget bisa jadi juara pertama Pertamina EcoRun. Apalagi pehobi musik dan traveling ini tidak menargetkan juara di event tersebut. “Saya hanya lari untuk mengerjakan training plan saja. Itu pun dengan drama start telat dan tidak pemanasan. Ini jangan dicontoh ya,” katanya.

Annetya mulai hobi lari sejak enam tahun lalu. Ini berawal dari keisengannya hingga berlanjut mengikuti berbagai lomba lari. “Saya latihan bersama teman-teman PHE OSES Runners di PHE Runners setelah pulang kantor,” katanya.

Bila tidak ada event lari, Annetya latihan dua hingga tiga kali sepekan. Bila akan mengikuti lomba lari dan sudah ada training plan, intensitas latihan meningkat jadi lima hingga enam kali sepekan. Selain dengan PHE Runners, Annetya juga bergabung dengan MAEM Running Club. Dia biasa lari di MAEM Running Club pada akhir pekan saat car free day (CFD). “Bentuk latihan easy run, tempo, interval, strength, dan long run. Latihan diatur sesuai porsinya,” katanya.

annetya hapsari Tiartanaya

Kaget jadi juara eco run

Menurut dia memecahkan rekor

pribadi untuk jarak tertentu

membutuhkan porsi latihan yang

ditingkatkan dan didukung oleh

latihan penunjang lainnya. Dengan

demikian, jika suatu saat ada

anggota pelari PHE yang naik

podium, itu hanya bonus, bukan

target. “Bahkan atlit nasional

Indonesia sampai sekarang sangat

sulit untuk menjadi juara umum

pada running event di Indonesia,

lebih sering didominasi pelari

internasional dari Kenya/Ethiopia

” ujarnya.

Komunitas PHE Runners ini

menargetkan ke depan dapat

mengumpulkan anggota

sebanyak-banyaknya, healthy

campaign, dan menancapkan

bendera PHE Runners di

running event nasional maupun

internasional. Apalagi komunitas

ini dibangun sebagai perwujudan

dari budaya hidup sehat. Keep

healthy with running.

Page 54: aKSI PHe MeNgejar

Tak heran bila Takengon adalah

surga bagi penyuka destinasi

wisata hijau. Maklum, Takengon

memiliki banyak tempat wisata

yang sangat layak dijadikan salah

satu tujuan destinasi wisata, di

antaranya Puncak Pantan Terong,

Danau Laut Tawar, Menikmati

Indahnya Air Terjun Mangaya,

Menikmati Seduhan Kopi terbaik

dunia langsung di kebun kopi dan

masih banyak lagi yang pastinya

akan membuat Anda rindu dan

ingin kembali ke kota ini.

LEISURE

Masyarakat Takengon lebih

senang di sebut dengan Gayo.

Ini adalah etnis mayoritas

masyarakat di sana. Pada

umumnya masyarakat Kabupaten

Aceh Tengah berkomunikasi

menggunakan Bahasa Gayo.

Pemandangan indah dapat

Anda rasakan saat berkunjung

ke Aceh Tengah. Hijaunya

alam masih dapat dirasakan di

kabupaten seluas 4.318,39 km2

yang memiliki 14 kecamatan ini.

WISaTa DI TaKeNgoN, NegerI DI aTaS aWaN

54

Aceh Tengah adalah

salah satu kabupaten

di Provinsi Aceh.

Ibukotanya adalah Takengon,

kota kecil berhawa sejuk yang

berada di kawasan Dataran

Tinggi Gayo. Dua kabupaten

lain yang berada di kawasan ini

adalah Kabupaten Bener Meriah

dan Kabupaten Gayo Lues.

Ketiganya berada di salah satu

bagian punggung pegunungan

Bukit Barisan yang membentang

sepanjang Pulau Sumatera.

Page 55: aKSI PHe MeNgejar

Foto

: ist

imew

a; (b

awah

) yop

iefr

anz.

com

; (ka

nan

atas

) par

iwis

ata.

net

2. danau Laut Tawar

Panorama dan keindahan Danau

Laut Tawar benar-benar indah.

Di sekeliling Danau Laut Tawar

merupakan hamparan kebun kopi

masyarakat yang menjadikan

danau laut tawar sangat indah.

Danau Laut Tawar bisa anda

kelilingi menggunakan mobil dan

sepeda motor memakan waktu

lebih kurang satu hingga dua

jam. Seperti laut lainnya, ketika

datang waktu sore kita bisa

menikmati sunset yang sayang

untuk dilewatkan.

Danau Laut Tawar persis berada

di tengah-tengah Kota Takengon.

Danau ini mempunyai luas

sekitar 5.472 hektar dengan

panjang 17km dan lebar 3,219

km. Panorama hamparan danau

yang biru dan pemandangan

indah lereng-lereng pegunungan

yang mengelilingi Danau

Laut Tawar dijamin dapat

memanjakan mata kamu

apabila berkunjung kemari.

Masyarakat yang mendiami

daerah sekitar, menyebut

danau ini dengan sebutan

“Danau Lut Tawar”.

Takengon bisa ditempuh dari

Banda Aceh, ibukota Aceh, lebih

kurang berjarak 314 Km. Jika

menggunaan angkutan umum

jenis minibus, jarak tempuhnya

sekitar 6-7 Jam perjalanan.

Takengon berada di dataran

tinggi, biasa di sebut negeri di

atas awan dan berhawa

dingin. Jika Anda ingin

berkunjung ke sana, inilah

beberapa tujuan wisata

yang menarik untuk

dikunjungi.

55

1.Puncak Pantan Terong

Puncak Pantan Terong

merupakan destinasi wisata

yang paling banyak dikunjungi

oleh wisatawan lokal maupun

mancanegara. Salah satu

keunggulan Pantan Terong

adalah Anda dapat melihat

keindahan Kota Takengon dan

pemukiman warga dan Danau

Laut Tawar dari puncak Gunung

Pantan Terong dari ketinggian

2000 Mdpl. Lokasi Pantan Terong

dapat dicapai dari pusat kota

Takengon lebih kurang 6 km atau

sekitar 20 menit menggunakan

mobil dan sepeda motor.

Berbagai fasilitas sudah tersedia

di tempat ini. Mulai dari mushola,

toilet, dan jajanan. Tempat ini

juga sudah dipagar keliling

sehingga pengunjung dapat

melihat pemandangan Danau

Laut Tawar dan Kota Takengon

dari ketinggian.

Puncak Pantan Terong

Danau Laut Tawar

Page 56: aKSI PHe MeNgejar

3. Goa Loyang Koro

Lokasinya juga tak begitu jauh

dari Danau Air Tawar. Tepatnya

terletak di kaki Gunung Birah

panyang Desa Toweren,

Kecamatan Laut Tawar, hanya

7 Km dari Kota Takengon. Goa

ini terletak di kaki Gunung

Birahpayang, sekitar 15 meter

dari bibir pantai dengan

kedalaman 20 meter. Masyarakat

Gayo meyakini goa ini memiliki

panjang hingga 16 km.

Uniknya, pintu masuk gua

ini tepat berada di tebing

pinggiran danau yang tenang.

Pengunjung yang datang pun

tidak hanya dari Takengon

saja, melainkan dari berbagai

wilayah luar Aceh bahkan turis

mancanegara menjejakan kaki

di gua legendaris ini. Untuk

mencapai tempat ini, anda dapat

menggunakan mobil, motor, atau

kendaraan umum khas Aceh

dengan waktu tempuh kurang

lebih 15 menit dari pusat

kota Takengon.

4. Masjid Ruhama

Takengon Aceh terkenal

dengan bangunan mesjid

yang besar dan memiliki

arsitektur unik serta indah.

Salah satunya mesjid

Ruhama di Takengon.

Mesjid ini mampu

menampung jamaah sekitar

2.000 jamaah. Dengan

kubah emas dan ornamen

lukisan khas Gayo masjid

yang berada di Kelurahan

Takengon Barat, Kecamatan Lut

Tawar ini sangat menarik jika di

pandangi dari luar.

Masjid Ruhama Takengon

didirikan pada 1969, di atas

tanah wakaf seluas 1.431

meter persegi. Desain mesjid

ini menarik, perpaduan gaya

modern dan tradisional suku

Gayo, suku yang merupakan

penduduk asli wilayah dataran

tinggi Gayo.

Masjid ini mudah dikenali dengan

kubah emas di gapuranya

dari jauh pun sudah terlihat

kemilaunya. Kubah utama

masjid ini berwarna putih

dengan ornamen ukiran khas

tradisional Gayo. Masjid Ruhama

mengambil gaya masjid di Asia

barat yang memiliki banyak

tiang di bagian terasnya, namun

memiliki bagian dalam yang

lapang.

Interior masjid ini semakin

cantik dengan perpaduan mural

bernuansa gayo dan barisan

kaligrafi. Mihrab utama dalam

masjid Ruhama terisi dengan

kaligrafi islami yang cantik.

Lapisan karpet lembut terhampar

memenuhi sisi dalam masjid.

Sejuknya udara pegunungan

membuat masjid ini tidak

membutuhkan penyejuk udara.

Mesjid Ruhama merupakan

mesjid kebanggaan masyarakat

Takengon. Mesjid ini layak

untuk jadi persinggahan

Anda. Berwisata bukan berarti

meninggalkan ibadah.

5. Pante Menye Bintang

Salah satu tempat favorit untuk

menikmati Danau Laut Air Tawar

adalah di Pante Menye. Sebuah

lokasi wisata yang terletak di

Kampung Genuren, Kecamatan

Bintang, Aceh Tengah.

Panorama alam dari tempat

ini terlihat sangat

indah. Keindahan

Danau Laut Air

Tawar dan sayup-

sayup keindahan

LEISURE

56

goa Loyang Koro

Masjid ruhama

Pante Menye bintang

Pante Menye bintang

Page 57: aKSI PHe MeNgejar

Gunung Birahpanyang ditambah

dengan hamparan persawahan

masyarakat serta bebukitan

nan indah dapat Anda nikmati

sekaligus di tempat ini.

6. Bur Gayo

Tidak hanya di puncak Pantan

Terong anda bisa melihat

keindahan kota Takengon dari

ketinggian, Anda bisa bisa

menikmati keindahan kota

Takengon lebih dekat dari Bur

Gayo. Jika Anda pernah ke

Takengon dan melihat ada tulisan

Tanoh Gayo di puncak gunung,

itulah Bur Gayo. Selain melihat

Kota Takengon dari dekat Anda

juga dapat menikmati keindahan

Danau Laut Tawar ketingggian

Bur Gayo. Jika sudah di puncak

Bur Gayo jangan lupa untuk

diabadikan.

7. Lancuk Leweng Bur Telege

asir-asir

Tempat yang satu ini sedang

hits di dataran Tinggi Gayo.

Objek wisata ini tergolong sangat

baru. Tempat wisata Lancuk

Leweng Bur Telege ini digagas

oleh masyarakat dan pemuda-

pemudi Kampung Asir-asir Atas.

Objek wisata ini dipoles

sedemikian rupa yang

menjadikan Puncak

Leweng ini sangat indah

dan romantis. Jika Anda

ke Takengon jangan lupa singgah

dan menikmati keindahan

puncak Leweng Bur Telege.

8. Menikmati Kopi Gayo

di Kebun Kopi

Ingin menikmati minuman khas

Aceh, kopi Gayo dapat menjadi

menu utama yang harus Anda

coba di Takengon. Rasa khas

kopi Gayo akan memberikan

citarasa berbeda bagi Anda

pecinta kopi. Kopi ini juga dapat

Anda jadikan oleh-oleh khas di

bawa pulang dari Gayo. Kopi

Gayo merupakan salah satu kopi

termahal dunia.

Sebagian besar

masyarakat

Kabupaten Aceh

Tengah berprofesi

sebagai petani.

57

Kabupaten Aceh Tengah

menghasilkan salah satu jenis

kopi arabika terbaik di dunia

dengan luas lahan mencapai

48.300 hektar, dengan rata-rata

produksi per hektare sebanyak

720 kilogram.

Umumnya kopi di dataran

Tinggi Gayo terdiri atas dua

varian kopi, yakni arabika dan

robusta namun masyarakat

lebih mengembangkan kopi

jenis arabika. Yang menarik

jika berkunjung ke Takengon

adalah menikmati kopi langsung

di kebun kopi dengan suasana

alami dan berhawa sejuk. Ini

dapat Anda temukan di beberapa

warung kopi yang berada tepat di

tengah-tengah kebun kopi. Anda

juga bisa belajar cara menyajikan

kopi di warung tersebut, lalu

langsung menyeruputnya

ditemani aroma bunga kopi.

Selamat berwisata di negeri di

atas awan!

bur gayo

Menikmati Kopi gayo di Kebun Kopi

Lancuk Leweng bur Telege asir-asir

Pante Menye bintang

Foto

: ist

imew

a; (k

iri) p

ewar

ta k

utar

aja

Page 58: aKSI PHe MeNgejar

58

Menyelami Batu Bolong, mata kita

selalu dimanjakan warna-warni

karang yang indah,” ujar Jhon.

Batu Bolong adalah sebuah

bukit laut atau disebut pinnacle

rock yang tumbuh 75 meter dari

dasar laut terletak di selat antara

Pulau Tatawa dan Komodo dan

termasuk dalam kawasan Taman

Nasional Pulau Komodo. Area ini

benar-benar terawat baik berkat

rus dan topografi situs (sisi

curam) yang melindunginya. Batu

Bolong termasuk dalam salah

satu dive site terbaik di dunia

bersama Raja Ampat. Tak heran

bila pecinta diving lokal maupun

manca negara mendatangi

kawasan itu.

HOBI

MeNYeLaMI KeINDaHaN baWaH LaUT NUSaNTara

Satu hari di ujung pekan

sekitar Juni 2019. Jhon

Henriano (36), pekerja

Planning Performance Risk

Management (PPRM) PT

Pertamina Hulu Energi (PHE),

bersiap menyelami keindahan

bawah laut Batu Bolong di

Labuan Bajo, Nusa Tenggara

Timur. Seluruh perlengkapan

menyelam sudah dipakainya.

Kamera yang biasa digunakan

untuk mengambil gambar juga

dalam posisi siaga untuk dibawa

ke bawah laut.

Jhon bersama temannya mulai

menyelam dekat permukaan

dengan karang warna-warnai dan

invertebrata lainnya serta ribuan

ikan kecil warna-warni. Selain

itu penyu, ikan badut, barakuda,

hiu sirip-putih, Giant Trevally

atau dogtooth tuna pun tak luput

menjadikan tempat ini menjadi

habitatnya. Ini menjadikan tempat

ini kaya akan biota lautnya.

“Sejak pertama turun di Batu

Bolong, kita sudah dapat

menikmati wall batu karang yang

memukau. Bebatuan, hard coral,

soft coral, sponge menghiasi

kontur dive spot yang satu ini.

Page 59: aKSI PHe MeNgejar

dari group. John melihat group

dive lainnya juga sangat kacau,

berhamburan di terjang arus,

mencoba menyelamatkan

diri masing masing dengan

mendekat ke Reef. Mencoba

naik ke permukaan namun sulit

karena ditarik arus turun (down

current). Tangki yang dibawa

untuk menyelam biasanya

berisikan oksigen 200 bar. Pada

kondisi normal, bagi penyelam

200 bar cukup untuk 45 menit

dibawah laut. Bila dalam keadaan

panik 200 bar itu bisa habis

dalam 5 – 10 menit.

“Kondisi saya itu ke-tarik ke

bawah karena down current.

Saat itu posisi saya terdorong di

sisi kanan pinnacle, kadang saya

tertarik kebawah 25 meter, lalu

ditarik keatas ke 20. Di saat itu

saya mencoba untuk memenang

kan diri, mencoba bertahan

dengan menggunakan hook reef,”

katanya.

Mencoba mengatur pernafasan,

perubahan tekanan akibat

naik turun yang sangat

cepat membuat potensi

decompression sickness sangat

tinggi. Berbahaya bila terjadi

decompression dapat berakibat

fatal, yaitu gendang telinga

bisa pecah hingga meninggal.

Selain bergelut dengan arus

yang sangat kencang, harus

berhadapan dengan regulator

yang tersumbat air akibat arus

juga sangat kencang. “Saat itu

Saya tak bisa bernafas dengan

yang tidak diinginkan tentunya.

“Jangan sampai peristiwa yang

saya alami terjadi,” ujarnya.

Jhon bercerita, saat itu dia akan

menyelam pukul dua sore waktu

setempat. Mereka didampingi

dua orang dive guide lokal.

Kedua dive guide itu “berselisih”

pendapat. Salah satu dive guide

memaksakan untuk turun pada

saat itu, sedangkan dive guide

satunya menyarankan untuk

kegiatan penyelaman di tunda

dahulu hingga jam tiga sore.

Dive guide yang meminta waktu

penyelaman ditunda mengatakan

bahwa saat itu masih transisi

arus bahaya, tak tahu mana

yang aman dan tidak. “Kalau

nyelam itu kita harus berindung

dari arus, tapi si guide lokal

memaksa,” ujar Jhon.

Benar saja prediksi sang

pemandu tersebut. Begitu

menuruti keinginan pemandu

lokal, selang 10 menit Jhon

dan kawan-kawan menyelam,

keadaan kacau balau. Mereka

dihantam arus (washing

machine). Arusnya sangat

kencang, bubble ke bawah

dan mereka ke tarik (down

current). Dia terlempar terpisah

59

Menurut Jhon, menyelam di

perairan Batu Bolong sebuah

tantangan (challenging)

tersendiri. Salah satunya adalah

arusnya yang sangat kuat.

Saat menyelam harus melihat

momentum yang pas. “Pagi, arus

dari utara. Kalau jam dua siang

ke atas, itu arus mulai berubah

arah. Itu sangat berbahaya.

Kami menyelam di pinnacle. Jika

menyelam di waktu yang salah

bisa berakibat fatal. Dengan arus

yang sangat kuat, sering kali

banyak memakan korban di area

ini, anda akan menemukan arus

up current dan down current. Ini

biasa disebut “washing machine”.

“Anda bisa merasakan sensasi

dan pengalaman luar biasa

disini,namun walaupun sangat

berbahaya, penyelaman di Batu

bolong masih menjadi favorit

dunia dan sangat aman jika

dilakukan sesuai prosedur dan

waktu yang tepat” ujar Jhon.

Karena arus yang kuat dan

berubah-ubah, menurut Jhon,

pengunjung (penyelam pemula)

yang ingin menyelam disini

mesti ditemani diver profesional

(dive guide) yang benar-benar

mengerti tempat ini dengan baik.

Ini demi terhindar dari hal-hal

Foto

: Dok

. Prib

adi

Page 60: aKSI PHe MeNgejar

regulator, ya karena sering

latihan, saya berhasil melakukan

burst out di regulator (tombol di

regulator).

Masa krisis itu berlangsung

sangat singkat selama 10 menit.

Beban Jhon saat itu juga berat.

Apalagi dia harus membawa

kamera dengan berat di air 7 kg.

Tangki oksigen turun dari 200

bar ke 70 bar. Untungnya, Jhon

berhasil naik dari kedalaman 26

lalu ke 20 dan merangkat ke 17

meter di bawah permukaan laut.

Dari 17 meter ke 12 meter udara

sudah menipis.

“Kalau bertahan bahaya. Apabila

dalam keadaan emergency,

diperbolehkan untuk naik ke atas,

saya beranikan diri. Saya lepas

pegangan dari 14 meter. Ngikutin

arus, sambil perlahan naik ke

permukaan,” ujarnya.

Dari informasi salah satu

teman Jhon di permukaan,

diperoleh keterangan bahwa

Jhon terlempar 300 meter dari

spot Batu Bolong. Beruntung

Jhon masih dilindungi Yang

Mahakuasa. Maklum, spot

Batu Bolong memang kerap

membawa korban jiwa.

Sebelumnya, ada dua orang

penyelam di sana meninggal dan

tidak ditemukan jasadnya.

“Spot ini memang terkenal

‘ganas’, tapi bagusnya luar biasa.

Saya hanya sempat moto Photo

dan video sebentar lalu kejadian

deh. Bad experience memorable

banget,” ujarnya. Walaupun

telah mengalami pengalaman

buruk tersebut, rasa penasaran

semakin tinggi. “Setelah dari

kejadian itu, kami sharing

pengalaman menakutkan life/

dead experience dan berencana

untuk kembali menyelam ke spot

itu kembali esok harinya,” ujar

John sambil tertawa

HOBI MaHaL

Jhon tertarik dunia menyelam

sejak tujuh tahun lalu.

Dia ikut latihan dan

mendapatkan sertifikasi

menyelam saat

bergabung bersama

PHE Diving Club.

Awalnya, dia tertarik

belajar selama karena

penasaran. “Belum

begitu intensif apalagi

diving itu peralatannya

cukup mahal walau kita

bisa sewa. Regulator,

BCD (Buoyancy Control

Device), Mask, fins, etc,.

Kalau fotografinya, saya

sudah hobi sejak SMA,”

ujarnya.

Berawal dari iseng, Jhon

akhirnya cinta berat dengan

selam. Apalagi saat bergabung

dengan Pertamina Diving Club

(PDC) dan banyak komunitas.

Dia juga memadukan hobi

menyelam dengan fotografi.

“Waktu saya di JOB Pertamina

Salawati, yang kebetulan

lokasi operasi di Sorong Papua

Barat – Raja Ampat saya makin

mencintai Hobi ini. Kadang-

HOBI

60

Biodata

Jhon Henriano

Lahir : Pekanbaru, Riau, 12 Januari 1984

Pendidikan: S2 ITB, Teknik Lingkungan.

Pekerjaan:

• PHE CBM, 2013-2015• JOB Pertamina

Petrochina Salawati, 2015-2019

• PHE/PPRM, 2020-Sekarang

Hobi: Menyelam, Fotografi, Videography, Cinematography, Basket.

Page 61: aKSI PHe MeNgejar

kadang kalau ada waktu saya

sempat kan untuk diving di Raja

Ampat,” ujarnya.

Seiring waktu, kecintaan Jhon

akan Underwater Photography

semakin tinggi. Belakangan,

fotografi bawah laut pun jadi

professional hobby. Bahkan,

Jhon mengaku kerap ada

tawaran untuk mengerjakan

proyek photo atau video

underwater. “Tapi investasinya

cukup besar juga,” katanya.

Menurut Jhon, underwater

photograpy memiliki

perlengkapan yang tak sedikit

untuk memenuhi standar

profesional. Belum lagi

perlengkapan pribadi untuk

menyelam, yang dibeli sendiri.

“Kamera yang digunakan

ada 2 buah sesuai dengan

peruntukannya. Kamera Fuji

XH1 untuk makro sedangkan

Wide angle menggunakan

Canon 5D Mark IV. Untuk

underwater photography sangat

berbeda dengan di darat. Perlu

housing Kamera, Strobe (untuk

pencahayaan) Floating arms

(untuk meringankan beban

kamera) Ball Clamp (sebagai

penghubung) itu satu paket yang

tidak bisa di pisahkan.” katanya.

Total investasi untuk kedua

kamera underwater photo itu

hampir menghabiskan duit sekitar

Rp200 jutaan. Karena semua

semua barangnya harus di import Foto

: Dok

. Prib

adi

dan harga nya dalam mata uang

dolar AS jadi terasa sangat mahal.

Belum lagi pajak dan lain-lain.

Sedangkan untuk alat selam

sendiri, Jhon tak beli sekaligus.

“Saya belinya pelan pelan sambil

nabung, tapi yang paling pertama

kali saya beli waktu itu masker

dan Fins, selain paling murah

diantara peralatan lainnya,”

ujarnya sambil tertawa. Life

support seperti BCD, Regulator

yang paling utama malah di

beli belakangan. Dia membeli

BCD dan Regulator sendiri

setelah beli kamera. Padahal,

menurut dia, seharusnya

yang paling penting itu beli

peralatan untuk life support

diutamakan. Adapun peralatan

untuk menyelam adalah BCD,

Regulator, Masker, Snorkle, Fins

itu sudah cukup untuk menyelam.

Terkadang untuk mendapatkan

peralatan tersebut, Jhon sering

mendapatkan discount dari

temen temen yang memiliki

diveshop, “Tergantung merek.

Intinya, saya dapat diskon

lumayan. Peralatan diving tak

sampai Rp50 juta,” ujarnya.

Jhon dan kawan-kawan di

komunitas biasanya menyelam

1-2 bulan sekali. Ada komunitas

penyelam di Jakarta dan juga di

Pertamina. Terkadang ada day

trip berangkat ke Kepulauan

Seribu. Pergi jam enam sampai

di Pulau Pramuka jam 7, lalu

diving sampai sore. Bisa tiga kali

penyelaman dalam sehari.

“Kalau trip diving favorit saya

Wakatobi, Derawan, Gili, Labuan

Bajo, Rajampat, Aceh. Kalau lihat

dari total jumlah penyelaman

yang dilakukan sudah lebih

dari 250 log (penyelam-an) Itu

dari 2014-2020. Paling aktifnya

2017-sekarang, pas sudah mulai

tertarik underwater photography”

ujarnya.

Jhon masih akan terus

mendatangi spot-spot terbaik

di Tanah Air. Dia akan melihat

dari dekat bagaimana pesona

dan ekosistem bawah laut

Nusantara. “Menjelajahi tempat-

tempat eksotik di Indonesia

merupakan tantangan tersendiri

buat saya, tetapi dengan foto

dan video, saya bisa sharing

dan menginspirasi teman teman

lainnya bukan hanya untuk

menikmati indahnya bawah

laut Indonesia, tetapi untuk ikut

menjaganya,” katanya.

61

Page 62: aKSI PHe MeNgejar

62

cakar ayam, pegagan, brotowali,

kitolod dan lain-lain bahkan ada

tanaman jahe-jahean, seperti

lngkuas, temulawak, kencur

dan kunyit yang dibiarkan tak

dimanfaatkan.

Berawal dari rumput liar serta

bahkan menjadi “rumah” bagi

rumput-rumput liar yang tumbuh

dan seringkali menggangu

pemandangan sekitar

pemukiman. Rumput-rumput liar

tersebut setelah diindentifikasi

beberapa merupakan jenis

tanaman obat seperti sambiloto,

maRinah, SrIKaNDI HerbaL DarI baNggaI

LOCAL HERO

Pekarangan–pekarangan

rumah di wilayah

pedesaan sekitar

operasi Joint Operating Body

Pertamina-Medco E&P Tomori

Sulawesi di Kabupaten Banggai,

Sulawesi Tengah sangat luas

namun belum dioptimalkan

Biodata

MarINaHTempat/tanggal lahir: Wanareja, 11 September 1973

Pendidikan:

Sekolah Dasar

Pekerjaan: Ketua Kelompok Kalisbatan, Kabupaten

Page 63: aKSI PHe MeNgejar

63

Foto

: Dok

. PH

E

bantuan sarana produksi

untuk pengembangan usaha.

Ini merupakan aktivitas yang

direncanakan untuk dapat

memandirikan kelompok secara

berkelanjutan sehingga ketika

program sudah selesai dapat

terus berjalan dan memberikan

manfaat bagi masyarakat.

Menurut Agus, Marinah aktif

meracik tanaman obat sejak

mengikuti pelatihan pengolahan

tanaman obat di Karya Sari

Jakarta, beberapa tahun lalu.

Kegiatan ini difasilitasi oleh

JOB Tomori. Sejak mengikuti

pelatihan pengolahan tanaman

obat, Marinah semakin aktif

bersama kelompok Cahaya

Berkah yang dipimpinnya di

Desa Sinorang, Batui Selatan,

Kabuaten Banggai.

Marinah menghimpun

perempuan untuk merawat

rumput-rumput liar yang

diidentifikasi sebagai tanaman

obat. Kegiatan pengolahan

tanaman obat ini terus berjalan

dengan diiringi edukasi kepada

masyarakat terkait pola hidup

sehat dan bagaimana untuk bisa

meracik dan mengkonsumsi

tanaman obat secara mandiri

sehingga tidak lagi bergantung

pada obat-obat kimia.

“Saya berterimakasih kepada

JOB Tomori karena berbekal ilmu

tentang rumput inilah saya bisa

diajak kemana-mana. Kegiatan

ini juga memberikan pendapatan

tim Community Development

JOB Tomori justru bermula di

pekarangan.

Agus Sudaryanto, Relations,

Security and Community

Development Manager

JOB Tomori, mengatakan

dengan melihat pada potensi

wilayah serta didorong untuk

meningkatkan kapasitas kaum

perempuan dengan melakukan

kegiatan yang tidak jauh dari

rumah, mengoptimalkan waktu

luang dan mengaktifkan kegiatan

yang produktif, JOB Tomori

hadir untuk melakukan fasilitasi,

pendampingan, dan kemitraan

melalui program pemberdayaan

masyarakat.

Menurut Agus, awal mula JOB

Tomori menggandeng Marinah

mengacu pada ketokohan yang

bersangkutan di dusunnya,

selain pertimbangan semangat

Marinah dalam mengikuti

kegiatan-kegiatan program

kampung herbal. “Berbekal

pengamatan dan juga interaksi

inilah sehingga peranan Bur Mar

dapat lebih ditingkatkan lagi. Bu

Mar dapat menjadi modal untuk

mampu menjadi penggerak di

masyarakat dan juga sebagai

inovator di program yang

dikembangkan,” ujarnya.

Program kampung herbal

yang dilakukan JOB Tomori

antara laian adalah penguatan

kelembagaan, pendampingan,

peningkatan kapasiatas, dan

belum dioptimalkankanya

pekarangan rumah, tergeraklah

Marinah (46) untuk menghimpun

perempuan untuk membersihkan

pekarangan rumah. Niat awalnya

sekadar membersihkan dan

menata rumput dan pekarangan.

Namun, perjumpaan dengan

Page 64: aKSI PHe MeNgejar

64

2017, namun aturan pokok

keorganisasian baru disepakati

pada 2018 atas dampingan

dari tim Comdev JOB Tomori.

Pembentukan kelompok ini

adalah bagian dari penguatan

kelembagaan herbal yang

menghimpun kelompok-

bagi saya pribadi dan juga

kelompok herbal,” ujarnya.

Menurut Marinah, keberadaan

JOB Tomori saat ini memberikan

lapangan pekerjaan bagi

warga masyarakat. Selain itu

juga adanya program-program

pemberdayaan turut mendorong

kreativitas dan keahlian dari para

petani, nelayan, serta anak-

anak muda yang giat melakukan

kegiatan. “Peran penting lainnya

adalah wilayah kami jadi

terkenal dan dikenal masyarakat

luas karena ada perusahaan di

kampung kami,” katanya.

Dia berharap JOB Tomori terus

hadir dan membantu masyarakat

terutama para pendamping yang

setiap hari bersama kelompok

untuk belajar dan mengajari

hal-hal yang kelompok belum

tahu. “Kami saat ini memahami

bahwa ilmu-ilmu yang diberikan

kepada kami sangat manfaat dan

tidak bisa hilang karena kami

sudah mampu melakukannya

dan mempraktikannya sehingga

betul-betul terasa bermanfaat

sekali,” katanya.

Menurut Marinah, JOB Tomori

tidak pernah menjanjikan apa

pun. Tapi dengan ilmu yang

diberikan, itu sudah sangat

bermanfaat dan Marinah dan

teman-temannya di Kelompok

Komunitas Herbalis Batui

Selatan (Kalisbatan). Kelompok

Kalisbatan dibentuk sekitar

LOCAL HERO

Page 65: aKSI PHe MeNgejar

65

Foto

: Dok

. PH

E

mengakselerasi kegiatan-

kegiatan di masyarakat.

Gerak aktivitas Marinah dengan

penyuluhan dan edukasi kepada

masyarakat terkait hidup sehat

dan pengelolaan tanaman luas

serta terus mendorong soliditas

komunitasnya dalam membangun

usaha mikro, kecil dan menengah

sehingga terus beriringan antara

giat pemanfataan tanaman di

masyarakat dan aktifiats usaha

komunitas mampu memberikan

manfaat ekonomi. Manfaat-

manfaat inilah yang terus dikelola

hingga menjadi kontribusi yang

lebih positif lagi di masyarakat

yang lebih luas.

berbagai pihak,

terutama Pemerintah

Kabupaten

Banggai, yang telah

menjadikan Marinah

dan produknya

“terbang ke Aceh”

mewakili Pemerintah

Kabupaten

menjadi narasumber Penas

(Pekan Nasional). Marinah

juga dilibatkan untuk menjadi

pendamping lokal kabupaten

untuk melakukan penyuluhan

tanaman obat oleh Pemerintah

Kabupaten Banggai.

Apresiasi program juga

didapatkan dari ajang Indonesia

Sustainable Development

Award (ISDA) mendapatkan

penghargaan Platinum

atas keberhasilan JOB

Tomori melakukan program

pemberdayaan masyarakat

dengan motor penggeraknya

adalah Marinah yang

kelompok kecil yang sudah

ada di desa-desa menjadi

satu komunitas herbalis

tingkat kecamatan.

“Kalisbatan terdiri atas

tujuh kelompok perempuan

pengolah tanaman obat dan

memiliki sentra tanaman

obat di pekarangan rumah

sebagai wadah komunikasi

dan edukasi kepada

kelompok dan masyarakat

secara luas,” ujar Marinah.

Terbentuknya komunitas

ini lagi-lagi mendapuk

Marinah untuk menjadi

pimpinan di komunitas ini

dalam menggerakkan kaum

perempuan di kecamatan.

Kegiatan Marinah dengan wadah

Kalisbatan kian berkembang,

dengan mendata kurang lebih 80

sertifikat produk industri rumah

tangga dari Dinas Kesehatan

Kabupaten Banggai. Saat ini

Kalisbatan memproduksi 36 jenis

olahan produk, membudidayakan

111 jenis tanaman obat,

melakukan mekanisme sentra

di pekarangan rumah. Tercatat

sekitar 2.900 penerima

manfaat olahan herbal serta

mendapatkan omzet penjulan

sekitar Rp740 juta dengan

jaringan pemasaran yang sudah

antarprovinsi.

Keberhasilan Marinah dalam

menghimpun kaum perempuan

menadapatkan apresiasi dari

Page 66: aKSI PHe MeNgejar

PERISTIWA

66 PHE OSES Beri Bantuan Sembako bagi Warga Terdampak Covid-19 di Kep Seribu

PHE OSES Salurkan

Sembako bagi Warga

Terdampak Covid-19 di Pulau

Sebira, wilayah terluar dari

Kabupaten Administrasi

Kepulauan Seribu yang terletak

di Kelurahan Pulau Harapan,

Kecamatan Kepulauan Seribu

Utara. Sebanyak 185 kepala

keluarga yang mendiami pulau

tersebut mayoritas berprofesi

sebagai nelayan dan sebagian

besar penduduknya berasal dari

Bugis, Sulawesi Selatan.

Bantuan yang dikemas berupa

185 paket sembako yang terdiri

dari 5 kg beras, 2 liter minyak

goreng, garam, gula, mie instan,

makanan ringan, dan sabun

cuci tangan diserahkan pada

Rabu (20/5) melalui pelabuhan

Kamal sebagai jalan utama jalur

distribusi logistik dan transportasi

masyarakat Pulau Sebira.

Penyerahan bantuan yang

diterima secara langsung oleh

Gunawan, Ketua Karang Taruna

RW 03 Kelurahan Pulau Harapan

sebagai perwakilan masyakat

Pulau Sabira. Penyerahan

bantuan dilakukan dengan

mengutamakan keselamatan

diikuti protokol kesehatan

yang telah ditetapkan, yakni

menggunakan masker dan

menjaga jarak.

Adanya pandemi covid-19 yang

terjadi di Provinsi DKI Jakarta

berdampak bagi kehidupan

keluarga nelayan di pulau yang

pada era penjajahan Belanda

dikenal dengan nama Noord

Watcher  “Penjaga Utara”.

Mereka memiliki keterbatasan

akses dalam berniaga yang

mengakibatkan perekonomian di

pulau tersebut sedikit terhambat

sehingga menimbulkan

kekhawatiran akan penyebaran

virus corona di Pulau Sabira.

Paket sembako kemudian dibawa

ke Pulau Sebira menempuh

perjalanan laut menggunakan

kapal tradisional nelayan

Page 67: aKSI PHe MeNgejar

Foto

: Dok

: PH

E

67

Cegah Penyebaran Corona, PHE Kampar Bantu Pemkab Indragiri Hulu

PT Pertamina Hulu Energi

(PHE) Kampar kembali

menunjukkan kepeduliannya

dalam penanggulangan

penyebaran virus corona kepada

masyarakat di area operasi

perusahaan. Pada Senin (11/50,

SKK Migas Sumbagut-PHE

Kampar kembali menyerahkan

bantuan penanggulangan

penyebaran Covid-19 ke

Pemerintahan Kecamatan Lirik,

Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

Bantuan yang diserahkan berupa

handsanitizer 500 ml (10 botol),

cairan desinfektan sebanyak lima

liter (dua galon), masker kain

(100 pcs), masker medis N 95 (1

box), alat penyemprotan (1 pcs),

dan tempat cuci  tangan portable

(1 set komplit), thermometer

infrared (1 pcs), baju hasmad (5

set ), sarung tangan steril latex

(lima pasang), dan melakukan

penyemprotan disinfektan

fasilitas umum.

 

Sani Santos, Camat

Lirik, mengucapkan

terimakasih kepada manajemen

PHE Kampar atas kepeduliannya

dalam situasi covid- 19. Bantuan

tersebut langsung didistribusikan

distribusikan ke Puskesmas Lirik,

Posko Terpadu covid- 19, dan

tempat-tempat lainnya. “Terima

kasih PHE Kampar,” ujar Sani.

Rizaldi Winant, General Manager

PHE Kampar, melalui media

relations PHE Kampar Sri

Hartati mengatakan bantuan

merupakan  bentuk kepedulian

pihak perusahaan kepada

masyarakat di area operasi. 

Sebelumnya, PHE Kampar juga

sudah menyerahkan bantuan

yang sama di Kecamatan Rakit

KulimBantuan juga diberikan

ke tiga kecamatan lain, yaitu

Kecamatan Sei lala, Kecamatan

Seberida, dan Kecamatan

Rengat Barat.

selama delapan jam memulai

perjalanannya pada dini hari.

Bantuan paket sembako tiba

di dermaga Pulau Sebira pada

keesokan harinya, Kamis (21/5),

disambut dengan sukacita

oleh warga pulau yang telah

menantikan pembagian bantuan

dari PHE OSES.

“Saya, mewakili masyarakat

Pulau Sebira, mengucapkan

terima kasih atas kepedulian

PHE OSES dan mengapresiasi

perhatian yang diberikan kepada

masyarakat Pulau Sebira,” ujar Ali

Kurniawan, Ketua RW 03 Pulau

Sebira.

PHE OSES juga menerapkan

protokol yang ketat terhadap

pekerja yang keluar masuk ke

fasilitas operasi perusahaan

untuk mencegah penyebaran

virus Covid-19 antara lain dengan

melakukan rapid test untuk

pekerja dan mitra kerja PHE

OSES selama masa pandemi

sejak bulan Maret hingga saat

ini. Melakukan pembatasan

kegiatan operasi diluar area kerja

dan memberlakukan physical

distancing bagi pekerja yang

sedang on duty. Serta memberikan

pemahaman dan sosialisasi

kepada seluruh pekerja dengan

menerapkan pola hidup bersih

dan sehat (PHBS) sebagai upaya

pencegahan dini.

Page 68: aKSI PHe MeNgejar

PERISTIWA

68

PHE Teken Kesepakatan Penyesuaian Harga Gas untuk Industri Tertentu dan Ketenaga-listrikan

PT Pertamina Hulu Energi

(PHE) bersama Kontraktor

Kontrak Kerja Sama (KKKS)

lainnya menandatangani

Side Letter of Production

Sharing Contract (PSC)

dengan Satuan Kerja Khusus

Pelaksana Kegiatan Usaha

Hulu Migas (SKK Migas) untuk

penyesuaian harga gas bumi

untuk industri tertentu dan

ketenagalistrikan. Dwi Soetjipto,

Kepala SKK Migas, mengatakan

penandatanganan kesepakatan

merupakan tindak lanjut

terbitnya sejumlah regulasi yang

menyesuaikan harga gas untuk

sektor industri dan kelistrikan.

“Pada hari ini telah

ditandatangani perjanjian Side

Letter of Production Sharing

Contract (PSC) antara SKK

Migas dan sejumlah KKKS

dan LoA (letter of agreement)

antara penjual dan pembeli

gas. Penandatanganan ini untuk

memberikan kepastian hukum

dan investasi terkait adanya

penyesuaian harga gas paska

terbitnya sejumlah aturan dari

Kementerian ESDM,” ujar Dwi,

Rabu (3/6).

Penandatanganan LoA

merupakan kelanjutan perjanjian

yang sudah ditandatangani

sebelumnya antara penjual dan

pembeli gas bumi. Pokok-pokok

perjanjian yang diatur dalam

LoA tersebut mencakup volume,

harga awal, harga penyesuaian

dan jangka waktu pelaksanaan.

PHE melalui beberapa anak

perusahaannya, yaitu PHE

Jambi Merang, PHE Ogan

Komering, PHE NSO, PHE

OSES, dan PHE WMO

melakukan penandatanganan

side letter of PSC dan LoA yang

ditandatangani langsung oleh

Direktur Utama PHE Meidawati.

“Dengan penandatanganan side

letter of PSC dan LoA ini, kami

berharap Kontraktor KKS tetap

dapat meningkatkan investasinya

di Indonesia serta menjaga target

produksi gas nasional,” kata Dwi.

Side letter memiliki kekuatan

yang sama dengan PSC dan

bagian yang tidak terpisahkan

dengan PSC. Side Letter of PSC

menjelaskan penyesuaian bagi

hasil antara SKK Migas dan

KKKS dengan menggunakan

provisional entitlement terhadap

penerapan harga gas bumi yang

ditetapkan Menteri ESDM.

Page 69: aKSI PHe MeNgejar

Foto

: Dok

: PH

E

69

JOB Tomori Cegah Penyebaran Corona Bersama PWI Banggai

Joint Operating Body

Pertamina Medco E&P

Tomori Sulawesi (JOB Tomori)

setelah mendapat persetujuan

SKK Migas, bersama-sama

dengan Pemerintah Kabupaten

Banggai, Sulawesi Tengah

berkerja sama dengan Persatuan

Wartawan Indonesia (PWI)

Kabupaten Banggai, memberikan

bantuan kepada wartawan

untuk meringankan risiko

pewarta ditengah situasi wabah

Covid-19.

Bantuan yang disalurkan berupa

alat cuci tangan sebanyak 11

unit dan masker sebanyak

5.000 pcs. Untuk meningkatkan

imunitas tubuh, disediakan pula

paket vitamin/nutrisi herbal yang

diproduksi kelompok binaan

JOB Tomori, yang terdiri atas

Sari Jahe, Sari Mengkudu, Sari

Kunyit, Sari Temulawak dan

Virgin Coconut Oil (VCO).

Agus Sudaryanto, Manajer

Relasi, Keamanan dan

Pengembangan Masyarakat JOB

Tomori, mengatakan bantuan kali

ini didukung oleh para pemangku

kepentingan di Kabupaten

Banggai. Dalam proses produksi

masker dibantu oleh Balai

Latihan Kerja Pemerintah

Kabupaten Banggai melalui

binaannya. Untuk produksi

alat cuci tangan dibantu oleh

Dinas Perumahan Pemukiman

dan Pertanahan Kabupaten

Banggai. Sedangkan produksi

paket vitamin atau nutrisi

herbal oleh kelompok binaan

JOB Tomori. “Kami ucapkan

banyak terima kasih kepada

para pemangku kepentingan

yang telah membantu dalam

memproduksi barang bantuan

tersebut sehingga dapat cepat

tersalurkan, khususnya Bupati

Banggai yang telah banyak

memberikan arahan dalam upaya

besama menangkal corona di

Kabupaten Banggai,” ujarnya.

Agus juga mengucapkan

terima kasih pers di Banggai

yang punya kepedulian tinggi

sehingga sebagian bantuan

yang diperuntukan insan pers

disalurkan ulang kepada pihak

lain yang membutuhkan.

Iskandar Djiada, Ketua PWI

Banggai, menyampaikan ucapan

terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada management

JOB Tomori atas dukungan serta

perhatiannya terhadap tugas

dan tanggung jawab wartawan

mencari, meramu sekaligus

menyajikan informasi yang akurat

kepada masyarakat, ditengah

kondisi darurat Covid-19.

“Di tengah situasi bencana

kesehatan seperti saat ini,

sangat dibutuhkan kepekaan

sosial untuk saling berbagi

dengan sesama, sehingganya

PWI Kabupaten Banggai sangat

berterima kasih atas bantuan

JOB Tomori, yang sangat

bermanfaat menunjang kerja-

kerja wartawan,” ujar Iskandar

yang juga pimpinan Umum Koran

Harian Banggai Raya.

Page 70: aKSI PHe MeNgejar

PERISTIWA

70

PT Pertamina Hulu Energi

(PHE) melalui anak

perusahaannya PT Pertamina

Hulu Energi Offshore Northwest

Java (PHE ONWJ) menemukan

minyak dari pengeboran

pengembangan Sumur FK-1 di

Perairan Indramayu, Jawa Barat.

Cosmas Supriatna, GM PHE

ONWJ, menjelaskan kegiatan

pengeboran di ONWJ masih

berjalan sesuai jadwal.

“Pengeboran Sumur FK-1 sudah

selesai dengan hasil positif.

Proyeksi awal pengeboran tersebut

PHE Temukan Cadangan Minyak di Sumur fK-1

adalah 400 BOPD, namun test

sumur mencatat hasil yang lebih

tinggi yaitu menghasilkan 987

BOPD,” ujarnya.

Hingga kuartal I 2020, produksi

minyak PHE ONWJ mencapai

29.021 BOPD atau 10% di atas

target RKAP kuartal I sebesr

26.395 BOPD. Capaian produksi

minyak ini juga melampaui target

APBN yang ditetapkan di angka

28.809 BOPD.

Sementara itu untuk realisasi

lifting di kuartal I, PHE ONWJ

melampaui RKAP 109,4%

dan melampaui target APBN

100,2%. Tahun ini, PHE ONWJ

memasang target produksi

migas sebesar 41.100 boepd

yang terdiri atas produksi minyak

26.400 BOPD dan gas 85

MMSCFD.

PHE ONWJ berupaya agar

target RKAP dapat tercapai

dengan melakukan aktivitas

operasi seperti yang sudah

terjadwal, dengan penyesuaian

jumlah personel sebagai upaya

penerapan physical-distancing di

tempat kerja.

Meidawati, Direktur Utama

PHE, menegaskan PHE ONWJ

telah menerapkan business

continuity plan, dengan terus

melakukan evaluasi mendalam

untuk prioritas rencana kerja,

biaya operasi dan investasi. “PHE

ONWJ berupaya menjaga tingkat

investasi hulu guna memenuhi

kebutuh migas nasional, baik

produksi dan lifting, namun

dengan beberapa penyesuaian

berdasarkan skala prioritas agar

keekonomian proyek juga tetap

dapat tercapai,” katanya. Foto

: Dok

. PH

E

Page 71: aKSI PHe MeNgejar
Page 72: aKSI PHe MeNgejar

Tata nilai PHe

bangkitkanENERGI NEGERI

PT Pertamina Hulu EnergiJl. Letjen TB. Simatupang Kav. 99 Jakarta 12520T: +62 21 2954 7000 phe.pertamina.com

6c cLeaN (berSIH)Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.

coMPeTITIVe (KoMPeTITIF)Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja.

coNFIDeNT (PercaYa DIrI)Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa.

cUSToMer FocUS (FoKUS PaDa PeLaNggaN)Berorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

coMMercIaL (KoMerSIL)Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.

caPabLe (berKeMaMPUaN)Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang professional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun riset dan pengembangan.