10
Aktivitas 9 Normal breathing Uji fungsi paru dapat menggunakan spirometry, spirometry adalah alat untuk mengukur volume udara yang dilairkan setiap kali bernapas. Alat ini terdiri dari sebuah drum atau tong berisis udara yang mengapung dalam wadah berisis air. Pada saat melakukan tes FVC pasien melakukan ispirasi maksimal sampai kapasitas paru total, kemudian diekspirasi kedalam spirometri dengan ekspirasi maksimal secepat dan semaksimal mungkin. Jarak total penurunan kurva pada rekaman volume paru menggambarkan FVC. 1 Pada orang yang mengalami obstruksi inspirasinya sama dengan orang normal namun ekspirasinya lebih sedikit dari orang normal. FVC total sama dengan FEV1 / FVC%. Pada orang normal FVC nya sekitar 80%. 1

Aktivitas-9

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Physio Ex Sistem Respirasi

Citation preview

Aktivitas 9Normal breathingUji fungsi paru dapat menggunakan spirometry, spirometry adalah alat untuk mengukur volume udara yang dilairkan setiap kali bernapas. Alat ini terdiri dari sebuah drum atau tong berisis udara yang mengapung dalam wadah berisis air. Pada saat melakukan tes FVC pasien melakukan ispirasi maksimal sampai kapasitas paru total, kemudian diekspirasi kedalam spirometri dengan ekspirasi maksimal secepat dan semaksimal mungkin. Jarak total penurunan kurva pada rekaman volume paru menggambarkan FVC.1 Pada orang yang mengalami obstruksi inspirasinya sama dengan orang normal namun ekspirasinya lebih sedikit dari orang normal. FVC total sama dengan FEV1 / FVC%. Pada orang normal FVC nya sekitar 80%.1

1. Menurut anda, apa fungsi nilai FVC dan FEV1 secara klinis?Spirometri merekam secara grafis atau digital volume ekspirasi paksa dan kapasitas vital paksa. Volume Ekspirasi Paksa atau Forced Expiratory Volume (FEV) adalah volume dari udara yg dihembuskan dari paru- paru setelah inspirasi maksimum dengan usaha paksa minimum, diukur pada jangka waktu tertentu. Biasanya diukur dalam 1 detik (FEV1). Kapasitas Vital paksa atau Forced Vital Capacity (FVC) adalah volume total dari udara yg dihembuskan dari paru- paru setelah inspirasi maksimum yang diikuti oleh ekspirasi paksa minimum. Pemeriksaan dengan spirometer ini penting untuk pengkajian fungsi ventilasi paru secara lebih mendalam.22. Mengapa anda berpikir bahwa perbandingan dari kedua nilai tersebut penting bagi dokter ketika mendiagnosis penyakit sistem respirasi?Perbandingan kedua nilai tersebut penting untuk mendiagnosis gangguan pada paru. Jenis gangguan fungsi paru dapat digolongkan menjadi dua yaitu gangguan fungsi paru obstruktif (hambatan aliran udara) dan restriktif (hambatan pengembangan paru). Seseorang dianggap mempunyai gangguan fungsi paru obstruktif bila nilai FEV1 kurang dari 75% dan menderita gangguan fungsi paru restriktif bila nilai kapasitas vital kurang dari 80% dibanding dengan nilai standar.23. FEV1/FVC x 100% = 80%

Emphysema breathingEmfisema ditandai oleh (1) kolapsnya saluran napas halus dan (2) rusaknya dinding alveolus. Pada emfisema, recoil elastik berkurang karena lenyapnya serat elatin dan menurunnya tegangan permukaan alveolus akibat rusaknya dinding alveolus. Penurunan recoil elastik ikut berperan, bersama dengan meningkatnya resistensi saluran napas, menyebabkan pasien sulit menghembuskan napas.31. Apakah nilai FVC berkurang atau bertambah?Nilai FVC menurun.2. Apakah nilai FEV1 berkurang atau bertambah.Nilai FEV1 menurun.3. Yang manakah dari kedua nilai tersebut yang lebih banyak berubah?Nilai yang paling banyak berubah adalah FEV1.4. Jelaskan alasan fisiologis pada kapasitas dan volume paru yang berubah pada spirogram dalam kondisi ini!Penurunan VEP1 yang disebabkan peradangan dan penyempitan saluran napas perifer, sementara transfer gas yang menurun terjadi akibat kerusakan parenkim paru pada emfisema. Tingkat peradangan, fibrosis dan cairan eksudat di lumen saluran napas kecil berkorelasi dengan penurunan VEP1 dan rasio VEP1/KVP. Penurunan VEP1 merupakan gejala yang khas pada PPOK, obstruksi jalan napas perifer ini menyebabkan udara terperangkap dan mengakibatkan hiperinflasi. Hiperinflasi mengurangi kapasitas inspirasi seperti peningkatan kapasitas residual fungsional, khususnya selama latihan (kelainan ini dikenal sebagai hiperinflasi dinamis), yang terlihat sebagai sesak napas dan keterbatasan kapasitas latihan. Hiperinflasi yang berkembang pada awal penyakit merupakan mekanisme utama timbulnya sesak napas pada aktifitas.4

Acute Asthma Attack BreathingPada asma, sumbatan saluran napas disebabkan oleh (1) menebalnya dinding saluran napas, yang ditimbulkan oleh peradangan dan edema yang dipicu oleh histamin; (2) tersumbatnya saluran napas oleh sekresi berlebihan mukus kental; dan (3) hiperresponsivitas saluran napas, yang dintadai oleh kontriksi hebat saluran napas kecil akibat spasme otot polos di dinding saluran napas.31. Apakah nilai FVC berkurang atau bertambah?Nilai FVC menurun.2. Apakah nilai FEV1 berkurang atau bertambah.Nilai FEV1 menurun.3. Yang manakah dari kedua nilai tersebut yang lebih banyak berubah?Nilai yang paling banyak berubah adalah FEV1.4. Jelaskan alasan fisiologis pada kapasitas dan volume paru yang berubah pada spirogram dalam kondisi ini!FEV1 akan menurun apabila ada peningkatan tahanan saluran napas atau adanya penurunan elastic recoil paru. Hal ini tidak dipengaruhi oleh usaha menghembuskan napas karena nilai FEV1 tergantung pada kecepatan aliran udara saat melewati bronkus yang mengalami penyempitan serta tekanan dari paru yang kembali ke posisi semula, bukan dipengaruhi oleh tekanan intrapleura selama usaha yang maksimal.55. Bagaimana kondisi ini dapat sama dengan emfisema? Bagaimana perbedaannya?Asma mirip dengan emfisema karena adanya gangguan pada jalur udara dan terjadinya penutupan sebelum ekspirasi paksa selesai. Dengan demikian, volume dan kecepatan aliran puncak menurun secara signifikan selama serangan asma terjadi. Namun, terdapat perbedaan antara asma dengan emfisema, yaitu recoil elastik tidak berkurang pada asma.6. Emfisema dan asma disebut sebagai penyakit paru obstruktif karena dapat membatasi aliran dan volume ekpirasi. Bagaimana penampakan spirogram pada seseorang dengan penyakit paru restriktif, seperti fibrosis paru?Seseorang dianggap menderita gangguan fungsi paru restriktif bila nilai kapasitas vital kurang dari 80% dibanding dengan nilai standar.27. Volume dan kapasitas apa yang akan berubah pada kasus ini, dan apakah terjadi peningkatan atau penurunan pada nilai tersebut?Pada kasus ini, volume dan kapasitas vital akan berkurang.28. Pada serangan asma akut, compliance paru akan menurun, tidak meningkat seperti pada emfisema, dan aliran udara secara bebas melewati bronkiolus. Oleh karena itu, akankah persentase FEV1/FVC lebih rendah daripada normal, sama dengan normal, atau lebih tinggi daripada normal?Persentase FEV1/FVC akan lebih rendah daripada normal.

Acute Asthma Attack Breathing with Inhaler Medication AppliedKetika terjadi serangan akut asma, banyak orang akan mencari pelega dari gejala yang timbul dengan menggunakan inhaler. Alat ini menyemprotkan obat-obatan dan dapat diaplikasikan langsung pada saluran napas yang terganggu. Biasanya obat-obatan berisi muscle relaxant (contohnya beta-2 agonist atau acetylcholine antagonist) yang dapat menghilangkan bronkospasme dan menstimulasi dilatasi bronkiolus. Obat-obatan juga dapat berisi agen antiinflamasi seperti kortikosteroid yang menekan respons inflamasi. Resistensi salura napas akan berkurang dengan penggunaan inhaler.1. Apakah nilai FVC berkurang atau bertambah? Apakah itu normal?Nilai FVC menurun dan ini tidak normal.2. Apakah nilai FEV1 berkurang atau bertambah? Apakah itu normal?Nilai FEV1 menurun dan ini tidak normal.3. Yang manakah dari kedua nilai tersebut yang lebih banyak berubah?Nilai yang paling banyak berubah adalah FVC.4. Jelaskan alasan fisiologis pada kapasitas dan volume paru yang berubah pada spirogram dengan pemberian obat ini!Pada asma, terjadi konstriksi hebat pada saluran pernapasan. Dengan adanya obat seperti beta-2 agonist atau acetylcholine antagonist yang menyebabkan bronkodilatasi, akan membuat FEV1 yang awalnya menurun menjadi meningkat hingga hampir sama dengan FEV1 normal. Selain itu, proses inflamasi juga ditekan dengan antiinflamasi yang juga nantinya akan meningkatkan FEV1.5. Menurut anda, seberapa besar peningkatan FEV1 yang dibutuhkan agar dapat dikatakan mengalami peningkatan secara signifikan oleh karena obat?Peningkatan FEV1 dikatakan signifikan jika sudah mencapai batas normal yang diperlukan, yaitu hingga mencapai 4000. Namun, peningkatan ini juga harus diikuti dengan FVC hingga minimal 5000 agar rasio antara keduanya tidak kurang dari 80%.

Breathing During ExerciseSelama latihan aerobik moderate, tubuh manusia mengalami peningkatan metabolisme, yang akan mengakibatkan perubahan pada respirasi. Selama latihan berat, perubahan lebih besar dalam respirasi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik ekstrim pada tubuh.a. Pada latihan aerobik sedang, apa yang anda prediksikan akan berubah lebih besar, ERV atau IRV?Pada latihan aerobik sedang, diprediksikan IRV akan berubah lebih besar dibandingkan dengan ERV.b. Apakah anda memprediksikan bahwa kecepatan pernapasan akan berubah signifikan pada latihan moderate?Iya.c. Bandingkan latihan berat dan sedang, nilai apa yang anda prediksikan akan berubah ketika tubuh memerlukan peningkatan metabolisme pada sistem respirasi?Nilai TV, IRV, ERV, dan kecepatan pernapasan.d. Selama latihan berat, apa yang akan terjadi pada kapasitas dan volume paru yang dipertimbangkan sejauh ini?Kapasitas dan volume paru akan bertambah.e. Akankah kecepatan pernapasan berubah? Jika iya, bagaimana?Iya. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen akibat peningkatan metabolisme, tubuh akan mengkompensasinya dengan meningkatkan kecepatan pernapasan agar semakin banyak oksigen yang didapat.f. Volume apa yang paling banyak berubah dan kapan?Volume yang paling banyak berubah adalah volume tidal saat latihan berat.g. Bandingkan kecepatan respirasi saat latihan sedang dengan latihan berat.Kecepatan respirasi pada latihan berat lebih tinggi daripada saat latihan sedang.

Kesimpulan.1. Pada keadaan normal, rasio FEV1/FVC adalah 80%.2. Emfisema menyebabkan nilai dan rasio FVC dan FEV1 menurun, yaitu 50%.3. Asma menyebabkan nilai dan rasio FVC dan FEV1 menurun, yaitu 40%.4. Pemberian inhaler pada serangan asma dapat mengembalikan rasio FVC dan FEV1 kembali normal.5. Pada saat latihan sedang dan berat, terjadi peningkatan volume tidal dan penurunan IRV dan ERV.

Daftar pustaka1. Guyton, A.C., dan Hall, J.E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC; 2008.2. Alsagaff Hood. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. Penerbit Airlangga University Press; 2002.3. Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem.Edisi 6. Jakarta: EGC; 2012.4. Global Strategy for the Diagnosis, Management, and Prevention of Chronic Obstructive Lung Disease. Global Strategy for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD); 2011. 5. West JB. Respiratory Physiology: The Essentials. 7th ed. Philadelphia. Lippincot. 2004