3
Aku dan Bidikmisi “Bapak mung iso nyekolahne sampean tekan SMK, lulus tekan SMK sampean arep kerjo utowo kuliah yo tergantung sampean. Bapak nggak iso njanji bakal nguliahne sampean, adik-adik yo sik butuh biaya kanggo sekolah ”. Kata-kata itulah yang mengantar saya melangkah ke jenjang pendidikan menengah atas. Bapak saya mengarahkan agar saya masuk ke SMK dengan pertimbangan agar kelak jika saya tidak berkesempatan kuliah, setidaknya saya memiliki skill yang dapat digunakan untuk mendaftar kerja. Tetapi kata-kata itu pula yang memotivasi saya untuk bisa lanjut ke jenjang kuliah, lebih jauh lagi saya ingin membantu bapak untuk menyekolahkan adik-adik saya. Suatu hari ketika saya di sawah membantu Bapak, beliau bercerita bahwa beliau mendapatkan info dari salah seorang temannya tentang program BidikMisi. Beliau bercerita bahwa program ini adalah salah satu peluang saya untuk dapat melanjutkan ke jenjang kuliah. Saya juga masih ingat waktu itu beliau mengatakan bahwa beasiswa ini bisa didapat jika nilai per semester saya mencukupi kriteria tertentu. Saat itu saya yang masih semester 2 di SMKN 1 Blitar langsung mencari tahu di internet, bertanya pada kakak kelas, bertanya pada guru tentang beasiswa ini. Jawaban yang saya terima dari ibu guru saya waktu itu adalah saya akan mendapat informasi tentang bidikmisi dari sekolahan jika sudah kelas tiga. Berarti satu- satunya hal yang bisa saya persiapkan saat ini adalah menjaga niai per semester saya agar tetap baik. Hal itulah yang menjadi motivasi belajar saya waktu itu.

Aku Dan Bidikmisi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

artikel

Citation preview

Page 1: Aku Dan Bidikmisi

Aku dan Bidikmisi

“Bapak mung iso nyekolahne sampean tekan SMK, lulus tekan SMK sampean arep kerjo

utowo kuliah yo tergantung sampean. Bapak nggak iso njanji bakal nguliahne sampean, adik-

adik yo sik butuh biaya kanggo sekolah ”. Kata-kata itulah yang mengantar saya melangkah

ke jenjang pendidikan menengah atas. Bapak saya mengarahkan agar saya masuk ke SMK

dengan pertimbangan agar kelak jika saya tidak berkesempatan kuliah, setidaknya saya

memiliki skill yang dapat digunakan untuk mendaftar kerja. Tetapi kata-kata itu pula yang

memotivasi saya untuk bisa lanjut ke jenjang kuliah, lebih jauh lagi saya ingin membantu

bapak untuk menyekolahkan adik-adik saya.

Suatu hari ketika saya di sawah membantu Bapak, beliau bercerita bahwa beliau

mendapatkan info dari salah seorang temannya tentang program BidikMisi. Beliau bercerita

bahwa program ini adalah salah satu peluang saya untuk dapat melanjutkan ke jenjang kuliah.

Saya juga masih ingat waktu itu beliau mengatakan bahwa beasiswa ini bisa didapat jika nilai

per semester saya mencukupi kriteria tertentu. Saat itu saya yang masih semester 2 di SMKN

1 Blitar langsung mencari tahu di internet, bertanya pada kakak kelas, bertanya pada guru

tentang beasiswa ini. Jawaban yang saya terima dari ibu guru saya waktu itu adalah saya akan

mendapat informasi tentang bidikmisi dari sekolahan jika sudah kelas tiga. Berarti satu-

satunya hal yang bisa saya persiapkan saat ini adalah menjaga niai per semester saya agar

tetap baik. Hal itulah yang menjadi motivasi belajar saya waktu itu.

Sampai di kelas XII menjelang UAN, Bapak memberikan nasihat bahwa UAN ini

adalah penentu hasil belajar selama di SMK. Nilai UAN ini nantinya akan mendukung untuk

mendaftar kuliah maupun mendaftar kerja. Nasihat itulah yang memotivasi saya untuk

berusaha mendapatkan hasil UAN yang tidak mengecewakan dan bisa memenuhi kriteria

bidikmisi agar saya bisa melanjutkan kuliah.

Ditengah penantian nilai UAN, saya berharap besar untuk bisa melanjutkan kuliah

melalui program bidikmisi ini. Teriring doa dari kedua orang tua, saya mendaftarkan diri

untuk mengikuti snmptn online jalur bidikmisi. Saat itu pilihan saya adalah Unnes teknik

informatika dan sastra inggris serta Unej sastra inggris dan sistem informasi karena saya

adalah lulusan SMKN 1 Blitar jurusan Teknik Komputer Jaringan. Sembari menunggu

pengumuman dari snptn online tersebut saya hanya bisa berdoa semoga keinginan saya untuk

lanjut ke jenjang kuliah dapat terlaksana.

Page 2: Aku Dan Bidikmisi

Satu hari pada masa-masa penantian tersebut guru BK saya datang ke kelas dan

mengumumkan bahwa masih ada kuota tersisa untuk wawancara PMDK Politeknik

Elektronika Negeri Surabaya. Saya yang saat itu ditawari oleh guru BK tidak ingin

melewatkan kesempatan. Tapi masalahnya saya belum menyiapkan berkas-berkas sama

sekali untuk wawancara tersebut. Akhirnya dengan bantuan dari guru BK bapak

pewawancara dari PENS memberikan saya waktu untuk pulang terlebih dahulu dan

menyiapkan segala berkas-berkas yang diperlukan. Jurusan yang saya pilih pun juga tanpa

pertimbangan orang tua, saya meminta bantuan pada sahabat saya dan pilihan saya jatuh pada

teknik telekomunikasi. Saat itu juga saya pulang dan saya siapkan berkas-berkas yang

diperlukan. Karena tidak ada persiapan sebelumnya untuk bidikmisi PENS saya kesulitan dan

waktu saya molor 2 jam dari ketentuan yang diberikan. Guru BK memarahi saya karena

membuat bapak pewawancara menunggu, tapi untunglah beliau berkenan untuk menunggu

kedatangan saya. Alhamdulillah proses wawancara pun berhasil saya ikuti dan proses itulah

yang dapat membuat saya menulis cerita ini sekarang.

Singkat cerita waktu pengumuman yang hampir bersamaan pun tiba, pengumuman

nilai UAN alhamdulillah tidak mengecewakan. Selanjutnya adalah pengumuman snmptn

online dan saya tidak diterima. Keajaiban datang saat seorang teman memberitahu saya

bahwa saya diterima di PENS. Alhamdulillah, sungguh luar biasa keberuntungan yang saya

dapatkan. Hingga akhirnya saya bisa mencapai keinginan saya untuk kuliah agar bisa

membantu kedua orang tua saya. Saya akan belajar keras di PENS ini dan berusaha

semaksimal mungkin untuk berprestasi karena ini merupakan sebuah kesempatan yang luar

biasa.