Upload
latifah
View
6
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Aku gak tau harus mulai semua ini darimana, yang aku tau aku harus menyelesaikannya sekarang,
entah itu baik atau buruk bagiku dan bagimu.
Berat memang mengakuinya, setelah sekian lama waktu yang kita lalui bersama, aku memendamnya
sendiri, dan kamu terdiam menikmati kisah ini yang seharusnya membahagiakanmu dari awal sampai
ahir, bukan menyakitimu seperti ini di ujungnya.
Aaaah, sungguh berat sekali bagiku mengakuinya, kamu telah banyak membuang waktumu untuk
melewatinya bersamaku, maaf, maaf hanya itu yang bisa kuucapkan sekarang. Aku tak pernah tahu
bahwa aku bisa sejahat ini padamu yang memiliki cinta tulus untukku.
Aku mencintainya, mencintai sosoknya di antara ragaku yang selalu bersamamu, tapi meski aku selalu
bersamamu, jiwa ini setia temanimu, hatiku tak pernah mampu seperti itu, maaf
Dia bagian dari masalaluku, yang dulu pernah kucoba tuk tinggalkan, tempat ternyaman yang pernah ku
temui dan perlahan ku jauhi. Aku berlalu darinya bukan karena aku sudah tak mencintainya lagi, hanya
saja keadaan memaksaku perlahan pergi. Menjauh sedikit demi sedikit.
Aku selalu mencobanya, melupakan bayang dan semua kenangan tentangnya, meskipun dengan
susah payah, hatiku selalu bertekad aku harus bisa melepasnya. Hingga di suatu titik aku menemukanmu,
menemukan orang yang ku kira mampu mendamaikanku, orang yang ku anggap mampu mengusir pergi
semua ingatan tentangnya. Aku tak pernah berniat menyakitimu dengan membawamu dalam lukaku,
sungguh! Aku hanya berusaha meyakinkan hatiku bahwa kamulah orang yang tepat, yang mampu
membuatku mencintaimu sepenuhnya dengan melupakan cintaku padanya.
Aku selalu mencobanya, mencari celah dimana aku bisa menemukan satu ruang kosong di hatiku
untukmu. Mengisinya dengan namamu, mengukir kenangan-kenangan indah yang lebih indah dari
ceritaku dulu bersamanya. Dulu aku kira aku bisa, karena aku masih mempertahankanmu sejauh ini. Tapi
nyatanya aku salah, aku salah mengartikan semua yang saat ini kita jalani adalah sebuah cinta. Ini bukan
cinta bila kamu ingin tau.
Mana mungkin ini adalah cinta bila bersamamu aku masih memikirkan dirinya, mana mungkin ini
cinta bila bersamamu aku masih menghawatirkan keadaannya, dan mana mungkin ini cinta bila setiap
saat di hatiku selalu membisikkan namanya bukan namamu.
Aku tau, ini kesalahan terbesar yang aku lakukan, mengatakan cinta padamu di mulutku padahal di hatiku
mengatakan cinta untuknya. Aku sadar tak seharusnya aku memberimu kesempatan untuk masuk ke
dalam cerita hidupku padahal aku hanya akan membiarkanmu jatuh dalam luka yang tak pernah kamu
bayangkan sebelumnya. aku jahat, memang. Sekarang kamu boleh memakiku, mengatakan aku orang
paling jahat sedunia yang pernah kamu kenal, kamu boleh mengatakannya, sayang.
Kemarin aku bertemu dengannya, pertemuan yang selalu ku hindari beberapa tahun terahir, karena aku
tau akan ada luka lama yang terusik kembali jika menatap matanya. Aku tak merencanakan untuk
menyelami binar matanya lagi, tapi faktanya sekeras apapun aku mencoba, sekuat apapun aku menahan
diriku untuk tak melakukannya, ahirnya aku tetap melakukannya. Dan di sana masih ada cinta itu, masih
ada kedamaian yang selama ini selalu aku cari di matamu. Masih ada sehelai rindu yang menusuk
mataku. Sekarang aku bisa apa?
Semua yang kuharapkan ada padamu ternyata masih ada padanya. Sekarang aku bisa apa?
Menggenggam tanganmu pun tak pernah sehangat saat aku menatap matanya? Aku tak mungkin
melukaimu lagi dan lagi.
Maaf, aku harus mengakuinya sekarang, aku tau kamu akan membenciku, tapi aku lebih membenci diriku
sendiri yang akan selalu menyakitimu bila tetap memaksakan hatiku bertahan denganmu.
Aku, masih mencintainya, penggalan kisah masalaluku, tempat ternyaman yang pernah kutemui dan
kusinggahi, yang ternyata itu bukan kamu, maaf…
Cerpen Karangan: Khasanatunnisa
Blog: nisaakhasana.blogspot.com
Facebook: khasanatunnisa
Khasanatunnisa nickname: icha, sering ngepost di nisaakhasana.blogspot.com , twitter: @ichanis_ happy
reading ya