Upload
yahyasupriatna
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
AKUNTANSI PERSEDIAAN PEMERINTAH
KHAIRUNNISA LUTFIAH MARVIN JUPITER WALUKOW
PERSEDIAANPersediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat
2
Persediaan merupakan aset yang berupa:a. Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam
rangka kegiatan operasional pemerintah;b. Bahan atau perlengkapan (supplies) yang akan digunakan dalam
proses produksi;c. Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual
atau diserahkan kepada masyarakat;d. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintahan.
CAKUPAN PERSEDIAAN
3
Persediaan dapat terdiri dari : 1. Barang konsumsi2. Amunisi3. Bahan untuk pemeliharaan4. Suku cadang5. Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga6. Pita Cukai dan leges7. Bahan baku8. Barang dalam proses/setengah jadi9. Tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat10.Hewan dan tanaman, untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat
CONTOH PERSEDIAAN
4
PENGAKUAN PERSEDIAAN
pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal
pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/ atau kepenguasaannya berpindah
5
PENGUKURAN
◦Persediaan disajikan sebesar:a. Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;b. Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan
memproduksi sendiri;c. Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya
seperti donasi/rampasan.
• Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Potongan harga, rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan.
PENGUKURAN
• Persediaan dapat dinilai dengan menggunakan:a. Metode sistematis seperti FIFO atau rata-rata
tertimbang.b. Harga pembelian terakhir apabila setiap unit persediaan
nilainya tidak material dan bermacam-macam jenis.
PENGUKURAN
◦ Barang persediaan yang memiliki nilai nominal yang dimaksudkan untuk dijual, seperti pita cukai, dinilai dengan biaya perolehan terakhir.
◦ Harga pokok produksi persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan persediaan yang diproduksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara sistematis.
◦ Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakkan dinilai dengan menggunakan nilai wajar.
◦ Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban antar pihak yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi wajar (arm length transaction).
BEBAN PERSEDIAAN
◦ Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian persediaan (use of goods).
◦ Penghitungan beban persediaan dilakukan dalam rangka penyajian Laporan Operasional.
◦ Dalam hal persediaan dicatat secara perpetual, maka pengukuran pemakaian persediaan dihitung berdasarkan catatan jumlah unit yang dipakai dikalikan nilai per unit sesuai metode penilaian yang digunakan.
◦ Dalam hal persediaan dicatat secara periodik, maka pengukuran pemakaian persediaan dihitung berdasarkan inventarisasi fisik, yaitu dengan cara saldo awal persediaan ditambah pembelian atau perolehan persediaan dikurangi dengan saldo akhir persediaan dikalikan nilai per unit sesuai dengan metode penilaian yang digunakan.
PENGUNGKAPAN PERSEDIAAN
LAPORAN KEUANGAN MENGUNGKAPKAN:Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan
Penjelasan lebih lanjut tentang persediaan, seperti barang atau perlengkapan yang digunakan dalam pelayanan masyarakat, barang atau perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat, dan barang yang masih dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat
Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam kondisi rusak atau usang
10
KAS MENUJU AKRUAL AKRUAL
Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik(par 16, PP 24/2005)
Pada akhir periode akuntansi catatan persediaan disesuaikan dengan hasil inventarisasi fisik(par 14, PP 71/2010)
Nilai pembelian yang digunakan adalah biaya perolehan persediaan yang terakhir diperoleh
(par 20, PP 24/2005)
Persediaan dapat dinilai dengan menggunakan :-Metode sistematis (FIFO atau rata-rata tertimbang)-Harga pembelian terakhir(par 17 PP 71/2010)
PERBANDINGAN PP 24/2005 DAN PP 71/2010: PERSEDIAAN
11
KAS MENUJU AKRUAL AKRUAL
Tidak ada Terdapat bagian yang mengatur mengenai beban persediaan :-Dicatat sebesar pemakaian persediaan-Dalam rangka penyajian LO-Pengukuran persediaan secara perpetual dan periodik(par 22 s.d. 25, PP 71/2010)
PERBANDINGAN PP 24/2005 DAN PP 71/2010: PERSEDIAAN
12
PENCATATAN PERSEDIAAN YANG DIPEROLEH DENGAN PEMBELIAN
Contoh kasus :Tgl 25 Nov. 2007, Dinas Kesehatan Kota Harapan melakukan pembelian obat-obatan untuk Puskesmas di seluruh wilayah Kota Harapan. Harga beli seluruh obat tersebut adalah Rp 27 juta. Dari jumlah tersebut, toko memberikan diskon sebesar Rp 500 ribu, sedangkan ongkos kirim untuk mengangkut seluruh obat tersebut adalah Rp 300 ribu. Pada tanggal 31 Desember 2007 obat-obatan hanya tersisa 10%.Tgl accrual cash toward accrual25/11
Persediaan Obat 26.800.000
Kas 26.800.000
Belanja Obat 26.800.000
Kas 26.800.000
31/12
Beban Persediaan 24.120.000
Persediaan Obat 24.120.000
Persediaan Obat 2.680.000
Cadangan Persediaan 2.680.000
PENCATATAN PERSEDIAAN YANG DIPEROLEH DENGAN PRODUKSI SENDIRIContoh kasus :
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Harapan memerlukan plastik laminating khusus dan kertas untuk pembuatan KTP.Plastik laminating ini diproduksi sendiri setiap awal dan pertengahan tahun. Untuk membuat plastik laminating ini, Dinas Kependudukan dan Capil membeli plastik laminating biasakemudian mencetak dan memotongnya sesuai ukuran tertentu. Pada tanggal 5 Januari 2007, mereka membeli bahan baku berupa plastik laminating biasa sejumlah Rp 20 juta kemudian mencetaknya di percetakan QTA dengan total biaya sebesar Rp 10 juta. Biaya lain yang juga diperlukan dalam proses produksi ini adalah biaya-biaya tidak langsung, seperti honor pegawai. Pada tanggal 10 Januari, proses produksi telah selesai, dan plastik laminating ukuran standar KTP yang dihasilkan adalah 60.000 lembar. Jumlah seluruh biaya tidak langsunguntuk memproduksi plastik laminating KTP ini adalah Rp 15 juta.
Pencatatan Persediaan yang diperoleh dengan Produksi Sendiri
Biaya per unit plastik laminating KTP :
Biaya LangsungBahan Plastik Rp20.000.000Cetak Rp10.000.000
Biaya Tidak Langsung Rp15.000.000Total Biaya Rp45.000.000Jumlah unit hasil produksi
Rp 60.000Biaya per unit
Rp 750
Pencatatan Persediaan yang diperoleh dengan Produksi Sendiri
Tgl
accrual Tgl
cash toward accrual
10/1
Persediaan-Plastik L. 45.000.000
Kas 45.000.000
05/1
Belanja Bahan Plastik 20.000.000Belanja Cetak 10.000.000
Kas 30.000.000
- 10/1
Belanja Honor Pegawai 15.000.000
Kas 15.000.000
Pada akhir semester pertama tahun 2007, diketahui bahwa plastik laminating KTP yang tersisa adalah 2.000 lembar. Maka persediaan berupa plastik laminating KTP ini harus disajikan dalam neraca sejumlah Rp 1.500.000 (2.000 lembar @ Rp 750)Tgl
accrual Tgl
cash toward accrual
30/6
Beban Persediaan 43.500.000
Persediaan-Plastik L. 43.500.000
30/6
Persediaan-Plastik L. 1.500.000
Cadangan Persediaan 1.500.000
PENCATATAN PERSEDIAAN YANG DIPEROLEH DENGAN CARA LAINNYA (DONASI)
Tgl accrual cash toward accrual28/11
Persediaan-Buku Pel. 250.000.000
Persediaan-Plastik L. 250.000.000
tidak ada jurnal
31/12
Beban Persediaan 175.000.000
Persediaan-Buku Pel. 175.000.000
Persediaan-Buku Pel 75.000.000
Cadangan Persediaan 75.000.000
Pada tanggal 28 November 2007 Dinas Pendidikan Kota Harapan menerima donasi dari ADB berupa buku pelajaran tingkat SD sebanyak 1000 paket. Dari tanggal perolehan tersebut hingga akhir tahun, buku-buku tersebut telah didistribusikan ke beberapa SD di wilayah Kota Harapan sebanyak 700 paket. Dengan demikian, buku-buku yang tersisa dan belum didistribusikan berjumlah 300 paket. Jika dilihat di pasaran, nilai wajar buku tersebut per paketnya adalah Rp 250.000.
Contoh kasus :
Persediaan8 Jan 2015
D Persediaan 150.000.000
K Persediaan yang belum diregister
150.000.000
Persediaan1 Mar 2015
D Beban persediaan 117.000.000
K Persediaan 150.000.000
Transaksi pembelian persediaan terlebih dahulu diverifikasi sebelumdibukukan agar nilai persediaan secara definitif dapat tersaji dalam laporankeuangan. Pembukuan persediaan tersebut dicatat sebagai berikut:
Pada 1 Maret 2015 digunakan persediaan senilai Rp. 117.000.000, atastransaksi ini dijurnal pada Buku besar akrual sebagai berikut :
PEMBELIAN PERSEDIAAN
Pada bulan Januari 2015 dilakukan pembelian Alat Tulis Kantor (ATK). PPK menunjuk CV. Berkah sebagai rekanan (CV. Berkah beralamat di Jl. Kebahagiaan No. 99, memiliki NPWP dengan No. 11.222.333.4-123.000 dan rekening pada Bank Mandiri Cabang Senen dengan nomor rekening 00330000033123 an. CV. Berkah).
PPK membuat kontrak pengadaan Alat Tulis Kantor untuk keperluan perkantoran dengan nomor SPK-01/WPB.01/I/2015 tanggal 5 Januari 2015. Tanggal mulai pelaksanaan kontrak 5 Januari 2015 dan selesai tanggal 7 Januari 2015 dengan cara pembayaran kontrak Sekaligus. Nilai kontrak sebesar Rp 150.000.000. ATK diserahterimakan dari CV. Berkah kepada satker tanggal 7 Januari 2015 dengan BAST No. 09/CV.B/I/2015.
PEMBELIAN PERSEDIAAN
PersediaanTgl. D/K Jurnal BAST Perolehan Persediaan5 Jan 2015
D Persediaan yang belum diregister 150.000.000
K Utang yang belum diterima tagihannya
150.000.000
BAST Perolehan Persediaan
Persediaan7 Jan 2015
D Utang yang belum diterima tagihannya
150.000.000
K Belanja barang yang masih harus dibayar
150.000.000
Resume Tagihan untuk Belanja Barang atas Pembelian Persediaan:
Berdasarkan BAST tersebut, pada tanggal 7 Januari 2015 Operator SPM membuat Surat Perintah Pembayaran (SPP) untuk kemudian divalidasi oleh PPK. Setelah SPP divalidasi, selanjutnya PPK membuat ADK Resume Tagihan dan mengirimkan ke KPPN untuk dimintakan Nomor Tagihan.
PEMBELIAN PERSEDIAAN
Persediaan7 Jan 2015
D Belanja barang yang masih harus dibayar
150.000.000
K Ditagihkan ke entitas lainnya 150.000.000
Persediaan7 Jan 2015
D Belanja Barang 150.000.000
K Ditagihkan ke entitas lainnya 150.000.000
Jurnal Kas
Setelah Resume Tagihan diberikan Nomor Tagihan oleh KPPN, Operator SPM mencetak SPM untuk divalidasi/disetujui oleh PPSPM. Setelah divalidasi/disetujui, SPM diajukan ke KPPN, dengan mengirimkan ADK SPM, untuk dimintakan nomor SP2D. Pada saat SP2D dibukukan, transaksinya dicatat sebagai berikut:Jurnal Akrual
PEMBELIAN PERSEDIAAN
Persediaan31 Des 2015
D Beban persediaan 50.000.000K Persediaan 50.000.000
Berdasarkan Hasil Opname Fisik Barang Persediaan per tanggal 31Desember 2013, jumlah persediaan sebesar Rp. 100.000.000,- makadiperlukan jurnal sebesar selisih persediaan.
Saldo Persediaan Perpetual:Saldo awal : 117.000.000
Pembelian : 150.000.000
Pemakaian : (117.000.000)
Saldo : 150.000.000
Jadi, selisih antara saldo buku dengan hasil opname fisik sebesar Rp.50.000.000,- (Rp. 150.000.000 - Rp. 100.000.000). Sehingga jurnal penyesuaian dimaksud adalah sebagai berikut :
PENYESUAIAN PERSEDIAAN
Buku Besar Persediaan (Akrual)Persediaan Saldo
Tgl. Keterangan Ref D K D K
1/1 Saldo Awal 117.000.000
117.000.000
7/1 Pembelian 150.000.000
267.000.000
1/3 Pemakaian 117.000.000
150.000.000
31/12 Penyesuaian 50.000.000 100.000.000
Buku Besar Beban Persedian (Akrual)Persediaan Saldo
Tgl. Keterangan Ref D K D K
1/3 Pemakaian 117.000.000
117.000.000
31/12 Penyesuaian 50.000.000 167.000.000
POSTING PERSEDIAAN DALAM BUKU BESAR
NERACA PERCOBAAN
LAPORAN OPERASIONAL
NERACA