123
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SUMATERA BARAT BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2016

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

  • Upload
    lekiet

  • View
    233

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

1

LAPORANAKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

TAHUN 2015

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SUMATERA BARATBALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIANKEMENTERIAN PERTANIAN

2016

Page 2: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

2

LAPORANAKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

TAHUN 2015

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SUMATERA BARATBALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIANKEMENTERIAN PERTANIAN

2016

Page 3: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP ) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera

Barat sebagai salah satu instansi penerintah disusun

sebagai pertanggung jawaban terhadap akuntabilitas

kinerjanya sesuai dengan tugas pokok, fungsi, dan

kewenangan pengelolaan sumberdaya yang ditetapkan

sebelumnya.

Hal ini sesuai dengan Inpres No.7 tahun 1999 yang mengamanatkan tentang

setiap instansi pemerintah wajib menyusun LAKIP setiap akhir tahun anggaran,

sesuai keputusan Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian No. 161/2006, BB

Pengkajian mengemban mandate membina dan mengkoordinasikan pelaksanaan

, pengembangan, dan perakitan teknologi spesifik lokasi yang dilakukan

Balai/Loka Pengkajian Teknologi Pertanian (B/LPTP) Oleh karena itu, BB

Pengkajian juga berkewajiban untuk melaporkan Akuntabilitas Kinerja BPTP

secara keseluruhan.

Kepada semua pihak yang telah beradaptasi dan berkontribusi dalam

penyusunan laporan ini disampaikan terima kasih. Harapan kami, semoga

laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi BB Pengkajian dan BPTP dalam

perbaikan kinerja kedepan.

KepalaBalai

Dr.Ir,Hardiyanto,MSc

NIP. 196005031986031001

3

Page 4: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

IKHTISAR EKSEKUTIF

LAKIP ini dibuat dan disampaikan setelah selesainya pelaksanaan

kegiatan penelitian, pengkajian, dan diseminasi tahun anggaran 2015 sebagai

salah satu bentuk pertanggung jawaban Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

(BPTP) Sumatera Barat sebagai instansi pemerintah.

Pada tahun anggaran 2015, kegiatan penelitian, pengkajian, dan

diseminasi yang dilaksanakan BPTP Sumatera Barat mendapat dukungan

pendanaan APBN melalui DIPA BPTP Sumatera Barat; DIPA BBP2TP, DIPA BB

Mektan dan DIPA Badan Litbang Pertanian.

Kegiatan yang telah dilaksanakan terdiri dari satu program utama, yaitu:

Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bio-Industri Berkelanjutan, dengan

sub program Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian

dengan 8 kegiatan utama, yaitu: (1) Pengkajian teknologi unggulan spesifik

lokasi; (2) Teknologi diseminasi yang didistribusikan ke pengguna; (3)

Kegiatan strategis nasional/ Daerah yang memperoleh pendampingan

inovasi oleh BPTP dan dapat mencapai target sasarannya; (4) Kerjasama

pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi pertanian ; (5)

Rekomendasi kebijakan mendukung pembangunan pertanian; (6)

Dukungan pengkajian dan percepatan diseminasi inovasi teknologi

pertanian; (7) Jumlah Produksi Benih Sumber; (8) Model Pengembangan

Inovasi Teknologi Pertanian Bioindustri.

Persentase pencapaian rencana tingkat capaian (target) masukan

(input) Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat dalam kegiatan

penelitian, pengkajian, diseminasi, dan kegiatan lain adalah sebesar 100

%, sedangkan realisasi keluaran output secara keseluruhan mencapai

102,71 % Meskipun demikian ada capaian output kegiatan kurang tidak

mencapai realisasi 100%. Sedangkan persentase pencapaian rencana

tingkat capaian (target) realisasi keuangan termasuk relatif tinggi, yaitu

mencapai (98,29%).

4

Page 5: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Tingginya capaian realisasi ini disebabkan antara lain: (1)

Kerjasama yang baik antara peneliti, penyuluh, litkayasa, dan seluruh staf

administrasi/keuanganBPTP Sumatera Barat; (2) Kegiatan monitoring dan

evaluasi secara terus menerus dan berkala; (3) Terintegrasinya beberapa

kegiatan seperti SLPTT (padi, dan jagung ), PSDS/K, MKRPL, dan

Pengembangan Kawasan Hortikultura; (4) Kerjasama yang terjalin baik

dengan dinas/instansi terkait baik di tingkat pusat maupun daerah; dan

(5) Perhatian dan dukungan yang tinggi dariKepala BPTP Sumatera Barat.

5

Page 6: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Kata Pengantar i

Ikhtisar Eksekutif ii

Daftar Isi iii

DaftarTabel iv

DaftarGambar v

Bab I. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

1.2. Tugas, Fungsi dan OrganisasiStrategi

1.3. Tujuan

1

1

3

5

Bab II. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 6

Bab III. AkuntabilitasKinerja 17

Bab IV. Penutup 49

Tabel 1. Rencana Kinerja Tahunan BPTP Sumatera BaratTahun 2014

10

Tabel 2. Rencana Kinerja Tahunan BPTP Sumatera BaratTahun 2015

12

Tabel 3. Pagu Anggaran berdasarkan Output Kegiatan 15

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

6

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

Page 7: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

BPTP Sumatera Barat Pengkajian TA 2010-2014

Tabel 4. Rekapitulasi Teknologi Spesifik Lokasi lingkupBPTP Sumbar, 2014.

18

Tabel 5. Keragaan komponen hasil pengujian adaptasi 10galur/varietas pada lokasi Piai MT 2014.

19

Tabel 6. Keragaan komponen hasil pengujian adaptasi 10galur/varietas pada lokasi Sungai TarabMT 2014.

19

Tabel 7. Pertumbuhan generatif dan hasil tanaman Paditeknologi salibu dan tanam pindah Pada TigaDaerah Di Sumatera Barat (2014).

20

Tabel 8. Jenis Tanaman Koleksi Hasil Eksplorasi besertaAsalnya, 2014

26

Tabel 9. Rataan tinggi tanaman, jumlah anakan produktifper rumpun dan hasil padisawahvarietaslokalSumatera Barat. Padang, MH 2014.

29

Tabel 10. Capaian Jumlah Kinerja Teknologi Spesifik LokasiBPTP Sumatera Barat 2010-2014

31

Tabel 11. Rekapitulasi Output Teknologi yangDidiseminasikan

31

Tabel 12. Capaian Jumlah Kinerja diseminasi teknologipertanian BPTP Sumatera Barat 2010-2014.

32

Tabel 13. Rekapitulasi Kegiatan Pendampingan ProgramStrategis Kementan Lingkup BPTP Sumbar.

33

Tabel 14. Capaian jumlah kinerja kegiatan pendampinganinovasi pertanian dan program strategis nasionalBPTP Sumatera Barat 2010-2014.

39

Tabel 15. Capaian Jumlah Kinerja kerjasama nasional daninternasional BPTP Sumatera Barat 2010-2014.

40

Tabel 16. Capaian jumlah kinerja sinergi operasionalpengkajian dan pengembangan inovasi pertanianBPTP Sumatera Barat 2010-2014.

45

Tabel 17. Anggaran perjenis belanja BPTP SumateraBaratdari TA 2010 s/d 2014 (5 tahun)

45

Tabel 18. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) BPTPSumbarper Desember 2014

47

Tabel 19. Daftar target (Rencana) dan Realisasi PNBP BPTP 48

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

7

Page 8: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Gambar 1 JumlahPegawai 5

Gambar 2 JumlahPeneliti, PenyuluhdanPustakawan 5

Gambar 3 Pertumbuhan vegetatif tanaman teknologi salibu 20

Gambar 4 Pertumbuhan tanaman saat penen (generative) 21

Gambar 5 Spesifikasi alat penanam bibit padi manual(transplanter).

22

Gambar 6 KondisiDemplotAwal (kiri) danAkhir (Kanan)Kegiatan

26

Gambar 7 Rumah kasa dan rumah kaca tempat konservasi exsitu SDG tanaman Sumbar

27

Gambar 8 Padi Siulo 27

Gambar 9 Padi Cantik Manis 27

Gambar10

Bareh Kuniang 28

Gambar11

Padi Soni 28

Gambar12

Padi Rotan 28

Gambar13

Padi Guliang 28

Gambar14

Penampilan empat varietas padi sawah lokalSumatera Barat

30

Gambar15

Penampilan empat varietas padi gogo lokal padakondisi sawah

31

Gambar16

Berbagai media informasi yang diterbitkan dandiperbanyak ulang Tahun 2014 dalam rangkamemenuhi kebutuhan informasi bagi stakeholders.

32

Gambar17

Keragaan pertumbuhan VUB padi sawah padastadia vegetatif aktif

35

Gambar18

Keragaan pertumbuhan VUB padi sawah padastadia matang (akanpanen)

36

Gambar Temu Lapang dan Panen Perdana pada Keltan Candi 37

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

8

Sumbar Tahun Anggaran 2010-2014

DAFTAR GAMBAR

Page 9: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

19 Lubuk Biti,Kenagarian Sungai Dareh, Dharmasraya

Gambar20

Keragaan VUB Inpari 21 di Kec. LengayangKabupen Pesisir Selatan

38

Gambar21

Pendampingan SL-PTT 17 hari menjelang panen dikelompok tani Tabek Patah 2 kec. Lengayang

38

Gambar22

Diseminasi Teknologi SL – PTT Padi Sawah ketikamelakukan pendampingan kelompoktani TabekPatah 1 di Kec Lengayang.

38

Gambar23

Keragaan pertumbuhan vegetatif 4 varietas kedelai

Jorong Empat Koto Nagari Kinali Kecamatan Kinali

Pasaman Barat, 2014.

39

Gambar24

Faktor-faktor yang menentyukan pemberdayaangapoktan sebagai mitra desiminasi inovasi teknologipertanian dala wlayah nagari/desa di Sumatera

Barat.

43

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

9

Page 10: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Lapoaran Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan

pertanggung jawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi pada tahun anggaran

tahun 2015 dan alat kendali serta alat pemacu peningkatan kinerja setiap

organisai di lingkingan pemerintah. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(AKIP) BPTP Sumatera Barat (Sumbar) Tahun 2015 merupakan LAKIP tahun

pertama Pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja

tahun 2015-2019. LAKIP BPTP Sumbar yang disusun mengacu pada peraturan

Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah, Instruksi Presiden No. Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 Tantang

Percepatan Pemberantasan Korupsi, serta Rencana Strategis Badan Litbang

Pertanian. Fungsi LAKIP antar lain adalah sebagai alat penilai kinerja secara

kuantitatif, sebagai wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi BPTP

Sumbar menuju terwujudnya good governance dan sebagai wujud transparansi

serta pertanggungjawaban kepada masyarakat. Inpres No. 7 Tahun 1999 pada

dasarnya mengamanatkan kepada seluruh Instansi Pemerintah sebagai unsur

penyelenggara manajemen pemerintahan wajib membuat laporan LAKIP pada

setiap akhir tahun anggaran. Inpres ini diperbarui dengan Keputusan Kepala

Lembaga Administrasi Negara No.239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan PERMENPAN

dan RB No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja

dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Petunjuk Teknis dari

Inpres tersebut adalah Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara

(LAN) No. 239 Tahun 2003 tentang Tata Cara Penyusunan Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah.

Dalam pelaksanaannya kinerja instansi suatu pemerintahan juga perlu

dilakukan evaluasi. Evaluasi merupakan suatu aplikasi penilaian yang

sistematis terhadap konsep, desain, implementasi, dan manfaat aktifitas dan

10

Page 11: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

program suatu instansi pemerintah. Evaluasi juga dilakukan untuk menilai dan

meningkatkan cara-cara dan kemampuan berinteraksi instansi pemerintah yang

pada akhirnya akan meningkatkan kinerjanya. Evaluasi yang dilakukan untuk

mengukur kinerja dari instansi pemerintah adalah Evaluasi Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Evaluasi ini merupakan perkembangan dari

suatu review atas kinerja organisasi dengan dukungan informasi dan

pengumpulan data melalui riset terapan (applied research) sehinnga hasil

evaluasi akan lebih komprehensif untuk melihat organisasi dan kontribusinya

pada peningkatan kinerja pemerintahan secara keseluruhan.Pola pendekatan

yang demikian akan mendukung simpulan hasil evaluasi yang lebih menyeluruh

(makro) sehingga dapat menghindari resiko bias yang lebih besar. Dalam

pengukuran kinerja dilakukan perbandingan antara kinerja yang sesungguhnya

pada periode atau pada saat pengukuran dilakukan dengan suatu pembanding

tertentu, misalnya, dibandingkan dengan, rencana, standar, atau bencmarch

tertentu. Sedangkan evaluasi berupaya lebih jauh untuk menemukan penjelasan-

penjelasan atas outcome yang di observasi dan memahami logika-logika di

dalam intervensi publik. System pengukuran kinerja yang di desain dengan baik,

sering diidentifikasikan sebagai salah satu dari bentuk evaluasi.

Menurut Rider Dale (2004), evaluasi dari kinerja suatu pekerjaan dapat

dilaksanakan selama pelaksanaan program atau setelah program itu selesai

dilaksanakan, tergantung dari tujuan evaluasi. Secara keseluruhan, evaluasi

dapat dibedakan menjadi dua yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.

Evaluasi formatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja program yang dievaluasi

melalui pembelajaran dari pengalaman yang diperoleh. Sementara evaluasi

sumatif dilakukan setelah pekerjaan selesai dilaksanakan atau evaluasi dari suatu

program secara keseluruhan.Adapun LAKIP adalah suatu kegiatan untuk menilai

konsep dari suatu program serta desain manajemen. Dalam pelaksanaannya

dilakukan evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang

merupakan penerapan manajemen kinerja pada sektor publik yang sejalan dan

konsisten dengan penerapan reformasi birokrasi dan berorientasi pada

pencapaian outcomes dan upaya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

11

Page 12: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Menurut Azwar Abubakar, bahwa SAKIP merupakan integrasi dari suatu

perencanaan, system penganggaran dan system pelaporan kinerja, yang selaras

dengan pelaksanaan system Akuntabilitas Keuangan. Output SAKIP adalah

LAKIP, yang menggambarkan Kinerja yang dicapai oleh suatu Instansi

Pemerintah atas pelaksnaan program dan kegiatan yang di biayai oleh

APBN/APBD.

Evaluasi untuk penilaian LAKIP meliputi 5 komponen yaitu adalah

perencanaan kinerja yang terdiri dari renstra, rencana kinerja tahunan, dan

penetapan (kinerja bobot 35), pengukuran kinerja, yang meliputi pemenuhan

pengukuran, kualitas pengukuran, dan implementasi pengukuran (bobot 20),

pelaporan kinerja yang merupakan komponen ketiga, terdiri dari pemenuhan

pelaporan, penyajian informasi kinerja, serta pemanfaatan informasi kinerja

(bobot 15), evaluasi kinerja yang terdiri dari pemenuhan evaluasi, kualitas

evaluasi, serta pemanfaaatan hasil evaluasi (bobot 10), dan pencapain kinerja

terdiri dari kinerja yang dilaporkan (output dan outcome), dan kinerja lainnya

(bobot 20), nilai tertinggi dari evaluasi LAKIP adalah AA (memuaskan) skor 85-

100, sedangkan A (sangat baik) skor 75-85, B(baik) skor 65-75, CC (cukup baik)

skor 50-65, C (agak kurang) skor 30-50, D (kurang) skor 0-30.

I.2 Tugas, Fungsi dan Organisasi Balai Pengkajian Teknologi dan

Pertanian Sumatera Barat.

BPTP Sumatera Barat merupakan lembaga pengkajian regional yang

mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan penelitian, pengkajian,

perakitan, dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.

Sedangkan fungsinya adalah: (1) Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi

kebutuhan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi; (2) Pelaksanaan

pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi; (3)

Pelaksanaan pengembangan teknologi dan diseminasi hasil pengkajian, serta

perakitan materi penyuluhan pertanian; (4) Pelaksanaan administrasi kerjasama,

diseminasi, promosi, dan dokumentasi, serta penyebarluasan dan

pendayagunaan hasil-hasil penelitian dan pengkajian spesifik lokasi; (5)

12

Page 13: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Pemberian pelayanan terhadap kegiatan pengkajian, perakitan, dan

pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi; dan (6)

Pelaksanaan urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga Balai.

Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) tersebut, BPTP

Sumatera Barat bertugas menyediakan teknologi pertanian yang sesuai dengan

kebutuhan dalam mendukung pembangunan pertanian daerah. Teknologi

pertanian tepat guna yang dihasilkan bersifat spesifik lokasi, dapat memenuhi

kebutuhan masyarakat yang beragam secara dinamis, dan dapat memanfaatkan

sumberdaya pertanian secara efektif dan efisien, serta berdaya saing tinggi.

Struktur Organisai Balai Pengkajian Teknologi Pertanian adalah diatur

berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 20/Permentan/OT.140/3/2013

Tanggal 11 Maret 2013, tentang Organisai dan Tata Kerja Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian. Pimpinan tertinggi adalah Kepala Balai, membawahi Kepala

Sub Bagian Tata Usaha (Kasubag TU), Kepala Seksi Kerjasama dan Pelayanan

Pengkajian (KSPP), Kasubag TU membawahi urusan Kepegawaian, Rumahtangga

dan Perlengkapan, Pengkajian, Kasubsie Monev Pelaporan, Kasubsie

Perpustakaan, Website dan Publikasi, sementara itu Koordinasi Program dan

Kelompok Jabatan Fungsional berada langsung di bawah Kepala Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian.

Pengelolaan sumberdaya pengkajian dan desiminasi merupakan

prasyarat utama untuk mendukung kinerja BPTP Sumbar. Pada akhir Tahun

2015 tercatat sebanyak 181 orang pegawai lingkup BPTP Sumbar, dengan

rinciansebanyak 33 orang merupakan fungsional Peneliti, 15 orang Penyuluh, 1

orang Pustakawan dan selebihnya merupakan tenaga administrasi dan teknisi.

13

Page 14: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Gambar 1. Jumlah Pegawai

I.3 Tujuan

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) merupakan salah satu

Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada dibawah Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian, dengan tujuan sebagai

berikut :

1. Mengidentifikasi, mengkarakterisasi dan menghasilkan teknologi pemanfaatan

potensi sumberdaya tanah/lahan, air dan agroklimat secara optimal

mendukung sistem pertanian industrial daerah.

2. Menghasilkan dan mendesiminasikan inovasi teknologi pertanian spesifik

lokasi dan strategis untuk meningkatkan efisiensi usaha dan daya saing

produk unggulan pertanian daerah.

3. Mengeksplorasi, mengidentifikasi, mengkarakterisasi, mengkonservasi dan

meningkatkan manfaat potensi sumberdaya genitik pertanian spesifik lokasi.

4. Menghasilkan rekomendasi kebijakan sosial, ekonomi, dan rekayasa

kelembagaan dalam rangka mendukung pengembangan agribisnis dan

pembangunan daerah.

5. Merancang dan membangun model pengembangan agribisnis berbasis

komoditas agroekosistem dan atau wilayah yang didukung dengan teknologi

dan strategi.

6. Meningkatkan kualitas, kapasitas dan profesionalisme sumberdaya manusia,

ketersediaan dan pemberdayaan sarana/prasarana serta budaya kerja inovatif

dan beroreientasi bisnis.

14

Page 15: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

II.1 Perencanaan Strategis

II.1.1 Visi dan Misi

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat merupakan salah

satu unit pelaksana teknis Eselon 3 Badan Litbang Pertanian, yang secara

hirarkis merupakan Bussines Unit Balitbangtan. Berdasarkan hierachical

strattegic plan, maka selanjutnya pada tataran rencana strategis BPTP Sumatera

Barat (functional unit) dituangkan menjadi Rencana Operasional. Oleh karena

itu, visi, misi, kebijakan, stretegi, dan program Badan Litbang Misi Balitbangtan

2015-2019 mengacu pada Visi dan Misi Kementerian Pertanian, yang selanjutnya

akan menjadi visi, misi, kebijakan, strategi, dan program seluruh satuan kerja

Badan Litbang Pertanian, termasuk BBP2TP dan BPTP Sumatera Barat.

Memperhatikan hierarchical strategic plan, maka visi dan misi Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian Sumatera Barat adalah:

4.1. Visi

Menjadi lembaga penelitian dan pengembangan pertanian terkemuka di

dunia dalam mewujudkan sistem pertanian bio-industri tropika berkelanjutan.

4.2. Misi

1. Merakit, menguji dan mengembangkaninovasi pertanian tropika unggul

berdaya saing mendukung pertanian bio-industri.

2. Mendiseminasikan inovasi pertanian tropika unggul dalam rangka

peningkatan scientific recognitiondanimpact recognition.

4.3. Tujuan

1. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi pertanian tropika unggul

berdaya saing mendukung pertanian bio-industri berbasis advanced

technology dan bioscience, aplikasi IT, dan adaptif terhadap dinamika iklim.

15

Page 16: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

2. Mengoptimalkan pemanfaatan inovasi pertanian tropika unggul untuk

mendukung pengembangan iptek dan pembangunan pertanian nasional.

4.4. Tata Nilai

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya BPTP Sumatera Barat

menganut beberapa tata nilai yang menjadi pedoman dalam pola kerja dan

mengikat seluruh komponen yang ada di Balitbangtan. Tata nilai tersebut antara

lain:

1. Balitbangtan adalah lembaga yang terus berkembang dan merupakan Fast

Learning Organization.

2. Dalam melaksanakan pekerjaan selalu mengedepankan prinsip efisiensi dan

efektivitas kerja.

3. Menjunjung tinggi integritas lembaga dan personal sebagai bagian dari

upaya mewujudkan corporate management yang baik.

4. Selalu bekerja secara cerdas, keras, ikhlas, tuntas dan mawas

4.5. Sasaran Strategis

Sasaran strategis Balitbangtan adalah:

1. Tersedianya varietas dan galur/klon unggul baru, adaptif dan berdaya saing

dengan memanfaatkan advanced technologydan bioscience.

2. Tersedianya teknologi dan inovasi budidaya, pasca panen, danprototipe

alsintan berbasis bioscience dan bioenjinering dengan memanfaatkan

advanced techonology, seperti teknologi nano, bioteknologi, iradiasi,

bioinformatika dan bioprosesing yang adaptif.

3. Tersedianya data dan informasi sumberdaya pertanian (lahan, air, iklim dan

sumberdaya genetik)berbasis bio-informatika dan geo-spasial dengan

dukungan IT.

16

Page 17: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

No Sasaran Indikator Kinerja Utama

1. Tersedianya varietas dan galur/klon unggul

baru, adaptif dan berdaya saing dengan

memanfaatkan advanced technologydan

bioscience

1. Jumlah varietas dangalur/klon unggul baru

2. Tersedianya teknologi dan inovasi

budidaya, pasca panen, danprototipe

alsintan berbasis bioscience

danbioenjineringdengan

memanfaatkanadvanced techonology,

seperti teknologi nano, bioteknologi,

iradiasi, bioinformatika dan bioprosesing

yang adaptif

1. Jumlah teknologipengelolaan lahan, air,agroklimat, dansumberdaya genetik

2. Jumlah teknologibudidaya,

3. Jumlah teknologispesifik lokasi

4. Jumlah prototipealsintan

5. Jumlah teknologi pascapanen dan pengolahan

3. Tersedianya data dan informasi

sumberdaya pertanian (lahan, air, iklim dan

sumberdaya genetik)berbasis bio-

informatika dan geo-spasial dengan

dukungan IT

1. Jumlah peta tematiksumberdaya lahan dangenetik

4. Tersedianya model pengembangan inovasi

pertanian, dan rekomendasi kebijakan

pembangunan pertanian

1. Jumlah modelpengembangan inovasipertanian bio-industrispesifik lokasi

2. Jumlah rekomendasikebijakan pembangunan

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

4. Tersedianya model pengembangan inovasi pertanian, kelembagaan, dan

rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian.

5. Tersedia dan terdistribusinya produk inovasi pertanian (benih/bibit sumber,

prototipe, peta, data, dan informasi) dan materi transfer teknologi.

6. Penguatan dan perluasan jejaring kerja mendukung terwujudnya lembaga

litbang pertanian yang handal dan terkemuka serta meningkatkan HKI.

4.6 Indikator Kinerja Utama

Tabel 5. Sasaran dan Indikator Kinerja Utama Balitbangtan 2015-2019

17

Page 18: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

No Sasaran Indikator Kinerja Utama

pertanian

5. Tersedianya dan terdistribusinya produk

inovasi pertanian (benih/bibit sumber,

prototipe, peta, data, dan informasi) dan

materi transfer teknologi

1. Jumlah benih/bibitsumber tanaman/ternak

2. Jumlah teknologi yangdiseminasikan kepengguna

6. Penguatan dan perluasan jejaring kerja

mendukung terwujudnya lembaga litbang

pertanian yang handal dan terkemuka serta

meningkatkan HKI

1. Jumlah kerja sama2. Jumlah HKI

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

II.2 Perencanaan Kinerja

BPTP Sumbar sebagai institusi pemerintah yang bersentuhan langsung

dengan pengguna dan pemangku kepentingan di berbagai level terutama di

daerah, dituntut untuk berperan secara nyata apa, bagaimana, serta dimana

kegiatan tersebut telah dilaksanakan, termasuk hasil-hasil kegiatan pengkajian

dan diseminasi lingkup BB Pengkajian. Berbagai program yang dilakukan oleh

BPTP Sumbar untuk mendukung empat sukses Kementerian Pertanian yaitu: a)

Pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan, b) Peningkatan

diversifikasi pangan, c) Peningkatan nilai tambah dan daya saing ekspor, dan d)

Peningkatan kesejahteraan petani.

Sejalan dengan mekanisme perencanaan seperti tertuang dalam

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional, maka Rencana Kinerja Tahun 2013 merupakan

penjabaran dari rencana kerja (Renja). Renja merupakan rencana kerja tahunan

di tingkat kementerian atau lembaga yang mengacu kepada Rencana Kerja

Pemerintah (RKP). Sementara RKP merupakan rencana kerja pemerintah

tahunan (annual plan) yang merupakan bagian integral dari perencanaan

pembangunan Kementerian jangka menengah (RPJM Kementerian), yang

terdokumentasikan dalam Renstra.

18

Page 19: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1. Tersedianya teknologi

pertanian spesifik lokasi

Jumlah teknologi spesifik lokasi 5 Teknologi

2. Terdiseminasikannya

inovasi teknologi

pertanian spesifik lokasi

Jumlah teknologi diseminasi yang

didistribusikan ke pengguna

3 Teknologi

3. Terlaksananya kegiatan

strategis nasional/ Daerah

melalui pendampingan

oleh BPTP

Jumlah laporan kegiatan strategis

nasional/ Daerah yang memperoleh

pendampingan inovasi oleh BPTP dan

dapat mencapai target sasarannya

6 Laporan

4. Terlaksananya kerjasama

pengkajian,

pengembangan dan

pemanfaatan inovasi

pertanian

Jumlah laporan kerjasama

pengkajian, pengembangan dan

pemanfaatan inovasi pertanian

1 Laporan

5. Dihasilkannya rumusan

rekomendasi kebijakan

Jumlah rekomendasi kebijakan 1 Rekomendasi

Kebijakan

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Program Badan Litbang periode 2015-2019 adalah Penciptaan

teknologi dan Inovasi Pertanian Bio-Industri Berkelanjutan. Sejalan

dengan hal tersebut, sesuai dengan anggaran yang telah dialokasikan dalam

Rencana Kinerja Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKA-KL) pada Tahun

2015, lingkup BPTP Sumbar telah mengimplementasikan Kegiatan Prioritas

Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian

melalui beberapa kegiatan utama dan indikator kinerja, yang berdasarkan RKA-

KL dan POK (Petunjuk Operasional Kinerja) lingkup BPTP Sumbar Tahun 2015,

telah disusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2015. Penyusunan Rencana

kinerja kegiatan tersebut diselaraskan dengan sasaran Renstra BPTP Sumbar

2015-2019. Rencana Kinerja tersebut memuat sasaran strategis kegiatan yang

akan dilaksanakan; Indikator Kinerja berupa hasil yang akan dicapai secara

terukur, efektif, efisien, dan akuntabel; serta target yang akan dihasilkan.

Selanjutnya RKT yang telah disusun ditetapkan menjadi Penetapan Kinerja (PK)

guna mendorong pengembangan menuju Good Governance. Adapun matriks

RKT kegiatan Balai Pengkajian Teknologi Sumatera Barat disajikan pada

tabelberikut.

Tabel 1. Rencana Kinerja Tahunan BPTP Sumatera Barat Tahun 2015

19

Page 20: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

mendukung

pembangunan pertanian

mendukung pembangunan pertanian Spesifik Lokasi

6. Dihasilkannya sinergi

operasional serta

terciptanya manajemen

pengkajian dan

pengembangan inovasi

pertanian unggul spesifik

lokasi

Dukungan pengkajian dan

percepatan diseminasi inovasi

teknologi pertanian

12 Bulan

7. Tersedianya benih sumber

mendukung sistem

perbenihan

Jumlah Produksi Benih Sumber 113,77 Ton

8. Tersedianya Model

Pengembangan Inovasi

Teknologi Pertanian

Bioindustri

Jumlah Model Pengembangan

Inovasi Teknologi Pertanian

Bioindustri

3 Model

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

20

Jumlah anggaran:Kegiatan Pengkajian dan Percepatan Diseminasi InovasiTeknologi Pertanian: Rp. 34.752.453.000,-

Sukarami,Mei 2015Kepala BPTP Sumatera Barat

Dr. Ir. Hardiyanto, MSc

NIP. 19600503 198603 1 001

Page 21: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

II.5 Perjanjian Kinerja

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,

transparan, dan akuntabel, Balai Besar Pengkajian terus berupaya meningkatkan

akuntabilitas kinerja yang meliputi efisiensi masukan (input), kualitas

perencanaan dan pelaksanaan (proses), keluaran (output), dan outcome. Sejalan

dengan dinamika kebijakan perencanaan yang ditetapkan dengan melihat

kebutuhan stakeholder (bottom up) serta program di level pusat (top down),

maka umpan balik (feedback) yang diperoleh dari proses perencanaan dan

operasionalisasi program/kegiatan di BB Pengkajian disesuaikan dengan tuntutan

dan dinamika yang ada serta alokasi penganggaran yang tertuang dalam DIPA.

Dengan demikian, Rencana Kinerja yang telah ditetapkan kemudian disahkan

menjadi kontrak Kinerja BPTP Sumbar untuk Tahun 2015 melalui Penetapan

Kinerja Tahunan, yang merupakan wujud komitmen perjanjian kinerja sebagai

tolok ukur keberhasilan dan dasar evaluasi akuntabilitas kinerja

BalaiBesarPengkajian

21

Page 22: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1. Tersedianya teknologi

pertanian spesifik lokasi

Jumlah teknologi spesifik

lokasi

5 Teknologi

2. Terdiseminasikannya

inovasi teknologi

pertanian spesifik lokasi

Jumlah teknologi

diseminasi yang

didistribusikan ke

pengguna

3 Teknologi

3. Terlaksananya kegiatan

strategis nasional/ Daerah

melalui pendampingan

oleh BPTP

Jumlah laporan kegiatan

strategis nasional/ Daerah

yang memperoleh

pendampingan inovasi

oleh BPTP dan dapat

mencapai target

sasarannya

6 Laporan

4. Terlaksananya kerjasama

pengkajian,

pengembangan dan

pemanfaatan inovasi

pertanian

Jumlah laporan kerjasama

pengkajian,

pengembangan dan

pemanfaatan inovasi

pertanian

1 Laporan

5. Dihasilkannya rumusan

rekomendasi kebijakan

mendukung

pembangunan pertanian

Jumlah rekomendasi

kebijakan mendukung

pembangunan pertanian

1 Rekomen

dasi

Kebijakan

Spesifik

Lokasi

6. Dihasilkannya sinergi

operasional serta

terciptanya manajemen

pengkajian dan

pengembangan inovasi

pertanian unggul spesifik

lokasi

Dukungan pengkajian dan

percepatan diseminasi

inovasi teknologi

pertanian

12 Bulan

7. Tersedianya benih

sumber mendukung

Jumlah Produksi Benih

Sumber

113,77 Ton

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

22

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015BPTP SUMATERA BARAT

Page 23: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

No Kegiatan Anggaran

Pengkajian dan Percepatan DiseminasiInovasi Teknologi Pertanian

Rp. 35.041.767.000,-

1 Tersedianya teknologi pertanian spesifiklokasi

Rp. 963.700.000,-

2 Terdiseminasikannya inovasi teknologipertanian spesifik lokasi

Rp. 750.000.000,-

3 Terlaksananya kegiatan strategis nasional/Daerah melalui pendampingan oleh BPTP

Rp. 9.865.300.000,-

4 Terlaksananya kerjasama pengkajian,pengembangan dan pemanfaatan inovasipertanian

Rp. 45.000.000,-

5 Dihasilkannya rumusan rekomendasikebijakan mendukung pembangunanpertanian

Rp. 165.000.000,-

6 Dihasilkannya sinergi operasional sertaterciptanya manajemen pengkajian danpengembangan inovasi pertanian unggulspesifik lokasi

Rp. 20.618.267.000,-

7 Tersedianya benih sumber mendukungsistem perbenihan

Rp. 1.609.500.000,-

8. Tersedianya Model Pengembangan InovasiTeknologi Pertanian Bioindustri

Rp. 1.025.000.000,-

sistem perbenihan

8. Tersedianya Model

Pengembangan Inovasi

Teknologi Pertanian

Bioindustri

Jumlah ModelPengembangan InovasiTeknologi PertanianBioindustri

3 Model

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

23

Page 24: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

No

1

KEGIATAN/SUB KEGIATAN

Optimalisasi lahan tadah hujan Mendukung Ketahanan

Pangan di Sumbar

Jumlah

Teknologi

1

2 Penyusunan Peta Pewilayahan Komoditas dan Peta

rekomendasi teknologi pertanian dalam mendukung

optimalisasi produk pertanian Di 3 kab/kota di sumatera

barat

6 peta

3 Kajian Pascapanen Ubikayu Mendukung Pengembangan

AgroIndustri di Sumatera Barat

1

4 Pengelolaan dan pemanfaatan plasma nutfah tanaman

pangan dan hortikultura

1 paket data

5 Kajian Efektivitas dan Verifikasi Penerapan KATAM

Terpadu Pada Sentra Padi di Sumatera Barat

1

6 Kajian Adaptasi indojarwo transplanter mendukung

swasembada beras berkelanjutan di kawasan

pengembangan padi di Sumatera barat

1

7 Pengkajian Sistem Integrasi Ternak - Tanaman di KP

Sitiung Sumatera Barat (Sapi-Sawit)

1

8 Penerapan Teknologi Salibu Pada Kawasan

Pengembangan Padi Di Sumatera Barat

1

9 Model SUT komoditas Sayur-Sayuran Dalam Kawasan

Pengembangan Jeruk Di Sumatera Barat

1

Total 7

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

24

Lampiran Rincian Target Penetapan Kinerja Tahun 2015

Tabel 1. Jumlah Teknologi Spesifik Lokasi

Page 25: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

No

1

KEGIATAN/SUB KEGIATAN

Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian

Nasional Tanaman Pangan Komoditas Padi (1 Lokasi)

Jumlah

laporan

1

2 Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian

Nasional Hortikultura Cabe (6 lokasi), Bawang Merah (3

Lokasi), Jeruk (4 Lokasi)

1

3 Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian

Nasional tanaman Perkebunan Komoditas Kakao (2

Lokasi)

1

4 Pendampingan pengembangan kawasan pertanian

nasional peternakan komoditas sapi potong (3 lokasi)

dan Kerbau (2 Lokasi)

1

5 Pendampingan Pengembangan UPSUS PJK, ATP dan

Komoditas Utama Kementan di Sumatera Barat

1

6 Pendampingan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) 1

7 Taman Teknologi Pertanian 1

8 Pendampingan PUAP BPTP Sumatera Barat 1

No

1

Jenis Teknologi yang didiseminasikan

Teknologi integrasi sapi dengan tanaman

Jumlah

materi

diseminasi

1

2 Teknologi budidaya padi 1

3 Teknologi budidaya tanaman perkebunan 1

Total 3

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

25

Tabel 2. Teknologi yang terdiseminasi ke pengguna

Tabel 3. Kegiatan pendampingan inovasi pertanian dan program strategis

nasional

Page 26: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Padi Jagung Kedelai (ton)

FS SS SS FS SS

6 66,8 10 1 29,97

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

9 Pendampingan Kalender Tanam Terpadu (KATAM) Padi 1

Sawah, Kedelai dan Jagung

Total

Tabel 4. Kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi

pertanian

Kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan 1 laporaninovasi pertanian

Tabel 5. Rekomendasi kebijakan mendukung pembangunan pertanian

Rekomendasi Kebijakan Mendukung PengembanganKomoditas Unggulan Sumatera Barat

1 laporan

Tabel 6. Dukungan pengkajian dan percepatan diseminasi inovasi teknologi

pertanian

Sinergi operasional serta terciptanyamanajemen pengkajian dan pengembanganinovasi pertanian unggul spesifik lokasi

Layanan perkantoran,pengelolaan instalasipengkajian, modal, bangunan

Tabel 7. Jumlah Produksi Benih Sumber

26

Page 27: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

No

1

KEGIATAN/SUB KEGIATAN

Implementasi Model Bioindustri berbasis tanaman

jagung mendukung kawasan pengembangan jagung di

Sumatera Barat

Jumlah

Model

Bioindustri

1

2 Implementasi Model Bioindustri berbasis Ubi Jalar

mendukung kawasan pengembangan Ubi jalar di

Sumatera Barat

1

3 Pengembangan Komoditas Gambir Melalui Pendekatan

BioIndustri pada kawasan sentra produksi di Sumatera

Barat

1

27

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Tabel 8. Model Pengembangan Inovasi Teknologi Pertanian Bioindustri

Bogor, 20 Januari 2015

Kepala Balai Besar Pengkajian danPengembanganTeknologi Pertanian,

Dr. Abdul Basit, MS

NIP.19610929.198603.1.003

Kepala Balai Pengkajian TeknologiPertanian Sumatera Barat

Dr. Ir. Hardiyanto, MSc.

NIP.19600503.198603.1.001

Page 28: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,

transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang

bertandatangan di bawah ini:

Nama

Jabatan

: Dr. Ir. Hardiyanto, MSc.

: Kepala BPTP Sumatera Barat

Selanjutnya disebut sebagai pihak pertama.

Nama

Jabatan

: Dr. Abdul Basit, MS

: Kepala BBP2TP

Selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut sebagai pihak ke dua.

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya

sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja

jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen

perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja

tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak ke dua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan

melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan

mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian

penghargaan dan sanksi.

Bogor, 20 Januari 2015

Pihak Ke dua,

Dr. Abdul Basit, MS

NIP.19610929.198603.1.003

Kepala Balai Pengkajian TeknologiPertanian Sumatera Barat

Dr. Ir. Hardiyanto, MSc.

NIP.19600503.198603.1.001

28

Page 29: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Kode Output kegiatan 2015 2016 2017

Pagu (Rp. Jt) % Pagu (Rp. Jt) % Pagu (Rp. Jt) %

Pengkajian dan PercepatanDiseminasi Inovasi TeknologiPertanian

34.752.453 98.29 40.232.771

1801.003 Laporan Pengelolaan Satker 927.860 99.61

1801.008 Laporan Kerjasama,pengkajiandan pemanfaatan inovasipertanian

45.000 99.97

1801.010 Laporan Koordinasi dansinkronisasi keg satker

99.000 99.91

1801.013

1801.101

Teknologi Spesifik lokasi 963.700 99.86 1.400.605

1801.015

1801.103

Rekomendasi kebijakanpembangunan pertanian

165.000 99.86 200.000

1801.016 pengelolaan instalasi pengkajian 568.688 99.57

1801.017 Peningkatan mutu satker

1801.018

1801.102

Teknologi yang terdesiminasikanke pengguna

750.000 99.94 3.205.539

1.801.019 Laporan pelaksanaan kegiatanpendampingan inovasi pertaniandan program strategis nasional

9.865.300 97.72

1.801.021 teknologi yang terdiseminasikanke pengguna

1.801.022 Peralatan 1.228.000 86.82

1.801.023 Kendaraan

1.801.024 Pengadaan Buku

1.801.025 Produksi benih 1.609.500 98.95 1.394.579

Tabel 3. Pagu Anggaran berdasarkan Output Kegiatan BPTP Sumatera Barat Pengkajian TA 2015-2019

Page 30: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

1.801.106

1.801.109 Dukungan Manajemen Pengkajiandan Percepatan Diseminasi InovasiTeknologi Pertanian

2.263.027

1.801.110 Tanaman Sains Pertanian (TSP) 7.500.000

1.801.111 Tanaman Teknologi Pertanian(TTP)

4.000.000

1.801.027

1801.104

Model Pengembangan InovasiPertanian BioindustriBerkelanjutan Spesifik Lokasi

1.025.000 99.98 900.000

1.801.105 Sekolah Lapang KedaulatanPangan Mendukung SwasembadaPangan Terintegrasi Desa Mandiri

Benih

185.491

1.801.994 Layanan Perkantoran 15.851.005 99.45 16.270.930

1.801.995 Kendaraan bermotor 304.200

1.801.996 Perangkat Pengolah data dankomunikasi

98.600 97.07 73.100

1.801.997 Peralatan dan fasilitas kantor 544.800 94.87 190.000

1.801.998 Gedung dan Bangunan 1.011.000 31.82 2.345.300

Page 31: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

III. AKUNTABILITAS KINERJA

III.1 Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar

Dalam tahun anggaran 2015, BPTP Sumbar telah menetapkan lima sasaran strategis

yang akan dicapai yaitu: Sasaran Strategis yang ingin dicapai pada periode 2015-

2019 yaitu:

1. Tersedianya teknologi pertanian spesifik lokasi

2. Terdiseminasikannya inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi;

3. Terlaksananya kegiatan strategis nasional/ Daerah melalui pendampingan oleh

BPTP;

4. Terlaksananya kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi

pertanian

5. Dihasilkannya rumusan rekomendasi kebijakan mendukung pembangunan

pertanian

6. Dihasilkannya sinergi operasional serta terciptanya manajemen pengkajian dan

pengembangan inovasi pertanian unggul spesifik lokasi

7. Tersedianya benih sumber mendukung sistem perbenihan

8. Tersedianya Model Pengembangan Inovasi Teknologi Pertanian Bioindustri

Selanjutnya, delapan sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan 8 indikator kinerja

output berupa: 1) Jumlah teknologi spesifik lokasi; 2) Jumlah teknologi diseminasi

yang didistribusikan ke pengguna; 3) Jumlah laporan kegiatan strategis nasional/

Daerah yang memperoleh pendampingan inovasi oleh BPTP dan dapat mencapai

target sasarannya; 4) Jumlah laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan

pemanfaatan inovasi pertanian; 5) Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung

pembangunan pertanian; 6) Dukungan pengkajian dan percepatan diseminasi

inovasi teknologi pertanian; 7) Jumlah Produksi Benih Sumber; 8) Jumlah Model

Pengembangan Inovasi Teknologi Pertanian Bioindustri

III.2 Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2015

Pengukuran kinerja terhadap keberhasilan Instansi Pemerintah dapat

dilakukan dengan cara membandingkan antara hasil aktual yang dicapai dengan

sasaran dan tujuan strategis. Pengukuran kinerja juga didifinisikan sebagai suatu

metode untuk menilai kemajuan yang selalu dicapai dibandingkan dengan tujuan

yang selalu ditetapkan. Pengukuran keberhasilan kinerja suatu Instansi Pemerintah

diperlukan indikator sebagai tolok ukur pengukuran. Pengertian indikator kinerja

adalah ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan tingkat

pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Sesuatu yang dapat

dijadikan indikator kinerja yang berlaku untuk semua kelompok kinerja harus

Page 32: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

No

1

KEGIATAN/SUB KEGIATAN

Optimalisasi lahan tadah hujan Mendukung Ketahanan

Pangan di Sumbar

Jumlah

Teknologi

1

2 Penyusunan Peta Pewilayahan Komoditas dan Peta

rekomendasi teknologi pertanian dalam mendukung

optimalisasi produk pertanian Di 3 kab/kota di sumatera

barat

6 peta

3 Kajian Pascapanen Ubikayu Mendukung Pengembangan

AgroIndustri di Sumatera Barat

1

4 Pengelolaan dan pemanfaatan plasma nutfah tanaman 1 paket data

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

secara objektif baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif, (3) harus relevan,

(4) dapat dicapai, penting dan harus berguna untuk menunjukkan keberhasilan

masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat dan dampak, (5) harus fleksibel dan

sensitif dan (6) efektif, data/informasi yang berkaitan dengan indikator dapat

dikumpulkan, diolah dan dianalisis. Secara umum indikator kinerja memiliki

beberapa fungsi yaitu (1) dapat memperjelas tentang apa, berapa dan kapan suatu

kegiatan dilaksanakan (2) membangun dasar bagi pengukuran, analisis dan evaluasi

kinerja unit kerja.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BPTP Sumbar diawali dengan

perencanaan dengan menyusun penggunaan sarana, sumber daya manusia, melalui

suatu proses, menghasilkan suatu teknologi dan memberikan kesejahteraan bagi

petani dan masyarakat. Oleh karena itu faktor yang dapat dinilai dari tahapan ini

adalah dalam bentuk kesesuaian antara rencana yang telah ditetapkan sampai

dengan dampaknya bagi pengguna. Adapun kriteria keberhasilannya dilihat dari

realisasi terhadap target, sasaran kegiatan yang dilaksanakan, serta permasalahan

dan upaya yang telah dilakukan.

c. Analisis Capaian Kinerja

Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2015 BPTP Sumbar dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Sasaran. 1 Tersedianya inovasi pertanian unggul spesifik lokasi

Indikator Kinerja

Jumlahteknologi spesifik lokasi

Target

5

Realisasi

6

%

120

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2015 telah

tercapai sebesar 140 persen, atau terealisasi 7 teknologi dari target 5 teknologi.

Sehingga dapat dikatakan berhasil. Adapun rincian output serta outcome yang

telah dicapai dari kegiatan ini diuraikan sebagai berikut:

Tabel 1. Jumlah Teknologi Spesifik Lokasi

Page 33: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

5

6

7

8

9

Kajian Efektivitas dan Verifikasi Penerapan KATAM Terpadu

Pada Sentra Padi di Sumatera Barat

Kajian Adaptasi indojarwo transplanter mendukung

swasembada beras berkelanjutan di kawasan

pengembangan padi di Sumatera barat

Pengkajian Sistem Integrasi Ternak - Tanaman di KP

Sitiung Sumatera Barat (Sapi-Sawit)

Penerapan Teknologi Salibu Pada Kawasan Pengembangan

Padi Di Sumatera Barat

Model SUT komoditas Sayur-Sayuran Dalam Kawasan

Pengembangan Jeruk Di Sumatera Barat

Total

1

1

1

1

1

7

Paket Teknologi Budidaya Tanaman Pangan Spesifik Lokasi

Pada tahun 2015, BPTP Sumbar menghasilkan teknologi budidaya tanaman

pangan padi spesifik lokasi sebagai berikut:

1. Optimalisasi lahan tadah hujan Mendukung Ketahanan Pangan di

Sumbar

Pada tahun 2015 telah dilakukan kegiatan kajian optimalisasi lahan

sawah tadah hujan melalui pengujian tiga paket pemupukan dengan lima

varietas unggul jagung dan kacang tanah. Pengkajian dilakukan pada MK

2015 di dua lokasi lahan sawah tadah hujan yaitu di Nagari/Desa Lurah

Ampalu, Kabupaten Padang Pariaman yang merupakan lahan sawah

tadah hujan dataran rendah dan Nagari/Desa Guguk, Kabupaten Solok

yang merupakan lahan sawah tadah hujan dataran tinggi.

Hasil jagung dalam bentuk tongkol menunjukkan paket pemupukan

spesisfik lokasi memberikan hasil cukup tinngi yaitu 7,39 t/ha cenderung

sama dengan pemupukan berdasarkan rekomendasi umum yaitu 7,05

t/ha. Sedangkan dibandingkan dengan cara pemupukan petani yang

memperoleh hasil 6,26 t/ha nyata berbeda. Sementara untuk hasil

kacang tanah dalam bentuk polong ternyata paket pemupukan spesisfik

lokasi memberikan hasil cukup tinggi yaitu 2,43 t/ha juga cenderung

sama dengan pemupukan berdasarkan rekomendasi umum yaitu 2,36

t/ha. Sedangkan dibandingkan dengan cara pemupukan petani yang

tanpa pemberian pupuk anorganik memperoleh hasil lebih rendah yaitu

1,85 t/ha dan nyata menunjukan perbedaan. Sedangakan dari lima

varietas kacang tanah yang diuji menunjukan perbedaan yang nyata,

varietas Takar-2 dengan hasil dengan 2,61 t/ha menunjukan hasil

Page 34: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

tertinggi dan cenderung sama hasil yang diperoleh varietas Takar-1,

tetapi berbeda dengan varietas lainnya

Gambar 1. Temu lapang dan pelatihan teknologi budidaya jagung dankedelai serta panen dan prosesing hasil kegiatan optimalisasilahan sawah tadah hujan di Nagari Lurah Ampalu KabupatenPadang Pariaman, MK 2015.

Page 35: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Gambar 2. Keragaan pertumbuhan tanaman jagung dan kacang tanah

berumur + 70 hari hari pada kegiatan optimalisasi lahansawah tadah hujan di Nagari Guguak Kabupaten Solok, 10Januari 2016.

2. Penyusunan Peta Pewilayahan Komoditas dan Peta rekomendasi

teknologi pertanian dalam mendukung optimalisasi produk

pertanian Di 3 kab/kota di sumatera barat

ZAE merupakan pengelompokan wilayah ke dalam zona-zona yang

mempunyai kesamaan/keseragaman karakteristik sumberdaya lahan

(biofisik). Setiap zona agro ekologi mencerminkan kesamaan faktor-faktor

sumberdaya lahan, seperti: lereng, topografi, litologi, drainase dan iklim

(tipe curah hujan, kelembapan udara, dan radiasi matahari). Dengan

demikian, setiap zona mempunyai kesamaan dalam kelompok komoditas

yang tumbuh secara alami maupun yang dibudidayakan. Dengan dasar ZAE

skala 1:250.000 tersebut dilakukan pendetilan data dan informasi

sumberdaya lahan pada skala yang lebih besar, yaitu skala 1:50.000.

Pewilayahan komoditas untuk tahun 2015 dilaksanakan untuk kabupaten

Solok Selatan, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kota Pariaman, serta

penyusunan peta satuan lahan analisis dan peta operasinal lapangan untuk

kota Padang.

Ketersediaan lahan untuk pengembangan sistem pertanian dan kehutanan

di kabupaten Solok Selatan seluas 361.018 Ha, terdiri dari 119 satauan

lahan. Luas lahan konservasi dengan komoditas tanaman kehutanan seperti

mahoni dan surian 157.996,6 Ha atau 43,77 % dari total lahan yang

tersedia. Sisanya 56,23 % yang dapat dijadikan untuk pengembangan

Page 36: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

perkebunan. Untuk kawasan konservasi terdapat 2 zona agroekologi, dan

18 zona agroekologi untuk komoditas tanaman pangan, hortikutura, dan

perkebunan.

Ketersediaan lahan untuk pengembangan sistem pertanian dan kehutanan

di kabupaten Padang Pariaman seluas 140.343 Ha, taerdiri dari 65 satuan

lahan. Luas lahan konservasi 8.887 Ha atau 6,36 % dari total lahan yang

tersedia. Sisanya 93,64 % dapat dijadikan untuk pengembangan sistem

pertanian untuk komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebuna.

Untuk kawasan konservasi terdapat 1 zona agroekologi, dan 16 zona

agroekologi untuk komoditas tanaman pangan, hortikutura, dan

perkebunan.

Ketersediaan lahan untuk pengembangan sistem pertanian dan kehutanan

di Kota Pariaman seluas 6.513 Ha, terdiri dari 6 satuan lahan. Luas lahan

konservasi 1.181 Ha atau 18,16 % dari total lahan yang tersedia. Sisanya

81,84 % dapat dijadikan untuk pengembangan sistem pertanian untuk

komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan. Untuk kawasan

konservasi terdapat 1 zona agroekologi, dan 5 zona agroekologi untuk

komoditas tanaman pangan, hortikutura, dan perkebunan.

Page 37: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Peta-Peta yang dihasilkan dalam pelaksanaan kegiatan AEZ tahun 2015

Gambar. Peta Adminstrasi Kabupaten Solok Selatan (Bappeda Solok Selatan, 2014)

Gambar. Petas satuan lahan analisis Kabupaten Solok Selatan

Gambar. Petas Operasinal Lapangan Kabupaten Solok Selatan

Page 38: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Gambar. Peta Tanah Semi Detail Kabupaten Solok Selatan, skala 1 : 50.000

Gambar. Peta Zona Agroekologi kabupaten Solok Selatan, skala 1 :50.000.

Page 39: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Gambar. Peta Administrasi Kabupaten Padang Pariaman (Bappeda Prov.

Sumatera Barat, 2014)

Gambar. Petas satuan lahan analisis Kabupaten Padang Pariaman

Gambar. Peta Operasinal Lapangan Kabupaten Padang Pariaman

Page 40: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Gambar. Peta Tanah Semi Detail Kabupaten Padang Pariaman, skala

1:50.000

Gambar. Peta Zona Agroekologi kabupaten Padang Pariaman, skala 1

:50.000.

Gambar. Peta Administrasi Kota Pariaman

Page 41: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Gambar. Peta Tanah Semi Detail Kota Pariaman skala 1:50.000

Gambar. Peta Zona Agroekologi Kota Pariaman, skala 1 :50.000.

Page 42: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Gambar. Peta Administrasi Kota Padang

Gambar. Peta satuan lahan analisis kota Padang, tahun 2015

Page 43: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Gambar. Peta opresinal lapangang Kota Padang, tahun 2015 untuk dilanjutkan

pada kegiatan AEZ 2016.

3. Kajian Pascapanen Ubikayu Mendukung Pengembangan AgroIndustri

di Sumatera Barat

Pengolahan limbah olahan ubikayu dilaksanakan terhadap tiga jenis limbah

yaitu kulit umbi ubikayu, lapisan epidermis, dan onggok. Berdasarkan

analisis karakteristik fisik dan kimia bahan baku memperlihatkan bahwa

kandungan karbohidrat sebagai sumber bioetanol pada ketiga jenis bahan

baku tersebut cukup tinggi, terutama pada lapisan epidermis yaitu mencapai

80,47%, dan kandungan patinya sebesar 58,41%, oleh karena itu layak

diolah menjadi bietanol. Analisis bioetanol pada bahan baku memperlihatkan

bahwa pada ketiga jenis limbah tersebut mengandung etanol 1,096-1,864%.

Penggunaan enzim α- amylase pada saat hidrolisis dan S.cerevisiae pada

saat fermentasi bahan baku dapat meningkatkan kandungan bioetanol pada

limbah dan berpengaruh nyata terhadap bioetanol yang dihasilkan.

Penggunaan 0,24 % enzim α- amylase dan 0,4 % S.cerevisiae pada

onggok diperoleh persentase bioetanol tertinggi yaitu 3,010% dibandingkan

perlakuan lainnya. Penggunaan 0,36% enzim α- amylase pada waktu

hidrolisis lapisan epidermis menghasilkan bioetanol lebih tinggi yaitu 3,226%

dan penggunaan S.cerevisiae diperoleh etanol 3,215%. Satu kg limbah

menghasilkan bioetanol 0,024 liter -0,028 liter, dengan kadar etanol 28%.

Secara ekonomi pengolahan limbah menjadi bioetanol tidak menguntungkan

yang dibuktikan dengan R/C 0,01.

Teknologi yang dihasilkan disusun dalam satu paket SOP pengolahan limbah

Page 44: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

No Jenis Limbah Kandungan bioetanol (%)

1 Kulit umbi 1,096

2 Lapisan epidermis 1,864

3 Onggok 1,843

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Table . Analisis kandungan bioetanol bahan baku

Gambar. Suasana industri keripik ganepo

Gambar. Kulit umbi ubikayu Gambar. Pengeringan kulit umbi ubikayu

Page 45: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Gambar. Onggok (limbah olahan tepung Gambar. Hidrolisis onggoktapioka)

4. Pengelolaan dan pemanfaatan plasma nutfah tanaman pangan

dan hortikultura

Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan a) data deskripsi masing-masing

sepuluh varietas padi dan tanaman obat; lima jenis tanaman hias dan buah

lokal, b) tiga calon varietas padi lokal yang adaptif untuk dataran tinggi dan

lahan tadah hujan, c) Program dan rencana aksi Komda SDG Sumatera

Barat selama 5 tahun, d) kebun koleksi SDG tanaman di BPTP yang tertata

dan terkelola dengan baik, dan e) KTI berupa buku dan makalah ilmiah.

Pada kegiatan karakterisasi dilakukan baik di Kebun Koleksi maupun di

sentra tanaman di wilayah Sumbar. Hasil yang telah dihasilkan adalah data

base hasil karakterisasi tanaman buah yang terdiri a. Jeruk (3 asesi), b.

Durian (8 asesi), c. Terung Belanda (1 asesi); pada tanaman hias, yang

terdiri dari a. Anggrek spesies lokal (19 asesi), b. Coleus (19 spesies), c.

Impatiens (27 spesies); pada tanaman biofarmaka : 24 spesies. Pada

tanaman pangan non padi, yaitu a. Kacang tanah (1 asesi), b. ubi kayu (13

asesi). Pada tanaman padi deskripsi dilakukan pada 18 asesi. Pada evaluasi

pemanfaatan padi lokal yang dibudidaya secara organik di dataran rendah

Padang Pariaman dihasilkan 3 asesi potensial dengan produksirata-rata lebih

tinggi dibandingkan 2 varietas unggul, yaitu : asesi tersebut ialah Mundam

Putiah, Randah Kuniang dan Pulau Batu dengan hasil rata-rata masing-

masing mencapai 4,66 t/ha, 4,46 t/ha dan 4,41 t/ha sedangkan VUB IR 42

dan Inpari 21 berproduksi 3,8 t/ha dan 3,7 t/ha. Sedangkan pada padi gogo

(tadah hujan), tiga asesi yang berpotensi tinggi adalah Cantik Manis, Gadis

Page 46: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Gambar 1. Jeruk Sunkis

Jenis jeruk 1. Jeruk Sunkis

Ketinggian tempat 667 mdpl

S 0748631

E 9825218

Pertumbuhan Vegetatif

Batang bawah Tidak ada

Ratio Sama

Batang atas Halus

Bentuk pohon Bulat panjang

Habitat Penyebaran

Cabang Sedang

Sudut cabang Luas

Duri pada pohon dewasa Rendah

Panjang duri 06-15 mm

Bentuk duri Lengkuk/ bengkok

Warna pucuk daun Hijau gelap

Permungkaan pucuk Menengah

Daun

Siklus hidup vegetatif Gugur

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Pada kegiatan Penguatan Komda, Program dan rencana aksi Komda SDG

Sumatera Barat selama 5 tahun telah ditetapkan. Kegiatan-kegiatan yang

telah tercapai antara lain adalah a. Pelantikan Pengurus Komda SDG Provinsi

Sumbar oleh Gubernur Sumbar pada bulan Oktober 2014 dan b. Pertemuan

koordinasi antara pengurus Komda SDG Sumbar dengan Stake Holder dan

pelaksanaan Seminar SDG Lokal Sumbar pada bulan September 2015.

Sedangkan kegiatan utama pada pengelolaan dan penguatan kebun

plasmanutfah adalah pemeliharaan plasma nutfah aneka tanaman dan

hijauan makanan ternak (HMT).

Dari kegiatan RPTP Plasmanutfah selama TA. 2015 telah dihasilkan KTI

sebanyak 9 buah, yaitu KTI terbit di prosiding (3 buah), buku (2 buah), dan

makalah yang telah dipresentasikan di Seminar sebanyak 4 buah.

Page 47: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Lebar daun 3,5 cm

Panjang daun rasio

Ketebalan daun 0,5 mm

Bentuk daun lamina Elliptic

Daun marjin lamina Seluruh

Daun apex Akut

Kehadiran sayap tangkai Tidak ada

Lebar tangkai sayap Sempit

Bentuk tangkai daun Obovate

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Keragaan pertumbuhan koleksi tanaman pisang, jeruk serta tanaman lainnya

dapat dilihat pada Gambar

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12. Gambar. Keragaan koleksi tanaman pisang di KP. Sukarami (a.

Pisang Raja, b. Pisang Ketan, c. Pisang Raja, d. Pisang Lidi, e. Pisang

Ambon , f. Pisang Udang)

Gambar. Keragaan koleksi tanaman jeruk di KP. Sukarami (a. Jeruk Siam

Gunung Omeh, b. Keprok Batu, c. Sunkist, d. Jeruk Kasturi, e. Keprok

Kacang)

Page 48: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Gambar. Keragaan koleksi tanaman a. Alpokat, b. Cengkeh Zanzibar, c.

Kopi Arabika, d. Kemiri lokal, e. Melinjo, dan f. Sawo, g. Durian VUL, h.

Duku Sijunjung, i. Sirsak dan j. Lengkeng

Page 49: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Jenis

TanamanVarietas Jumlah Keterangan

2014 2015

1. Jeruk MaduSiamKeprok KacangKriptaKesturiSangkis

20

100100402715

20

100100402715

TMTMTMTMTMTM

2. Sirsak LokalRatu

15090

15090

BerbungaBerbunga

3. Alpokat Mega PaninggahanMega MerapiMega Gagawan(revitalisasi)

402030

40

20180

Pertumbuhan, bungaPertumbuhanPertumbuhan

4. Sawo Sumpu 50 50 Berbuah

5. Salak Pondoh 50 50 Pertumbuhan

6. Pisang Emas Pasaman,Raja,Majalengka,Ambon,Ketan,Jantan,Lidi,UdangSirandah

4

271321010351514

4271317628551514

TM

7. Jambu Jambu Merah (tanpa biji)Jambu bol

1005

585

PertumbuhanPertumbuhan

8.Cengkeh Zamzibar 84 46 Pertumbuhan

9. Duren Montong, Sehelai celana, dll 37 37 TM

10. Duku Lansek Sijunjung 20 20 Sudah tanam

11. Kopi ArabikaSigulantang (Revitalisasi)

65 65

2600PertumbuhanPertumbuhan

13. Lengkeng Lokal 22 22 Berbunga

14. Kemiri Lokal 4 4 TM

15.Markisa Gumanti, Supersolinda 320 Pertumbuhan

16.jagung Bima 20 ,19SukmaragaBonanza F1(Tagrinov)

0.6ha0,6ha

Telah PanenBaru TanamBerbuah

17. Ubi jalar Beni azuma, Antin 3, Antin 1, Antin 2, Beta 1, 2ha Pertumbuhan

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Tabel. Jenis, varietas dan jumlah tanaman buah yang dilakukan

pemeliharaan dan penanaman baru pada lokasi KP Sukarami, 2015.

Page 50: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

No Judul Karil PenulisUtama

Jenis Penerbit

1 Keragaman Morfologi

Tumbuhan Piladang Merah

(Coleus scutellaroides (L.)

Benth di Sumatera Barat

Aryawaita Prosiding Prosiding SeminarNasional PERHORTI2014. FP, UnivBrawijaya : 765-771

2 Diversitas tanaman buah di

lahan pekarangan Sumbar

Hardiyanto Prosiding Prosiding SemnasBuah TropikaNusantara II 23 –25 September2014, Buku I : 209-219. PuslitbangHortikultura

3 Status pola penyebaran

sumber daya genetik

tanaman pekarangan

rumah di Sumatera Barat

Nirmala Prosiding Prosiding SemnasSDG Pertanian,Bali. 2014 : 339-351

4 Mengenal Sumber Daya

Genetik Ranah Minang :

Keragaman dan

Penyebatran Tanaman

Pekarangan

Nirmala Buku IAARD Press

5 Sumber Daya Genetik

(SDG) Tanaman Nusantara

Spesifik Sumatera Barat

Hardiyanto Buku IAARD Press

6 Keragaman Tanaman

Pacar Air Lokal Sumbar

(Impatiens sp.)

Berdasarkan Karakter

Morfologi

Nirmala Prosiding Disajikan diSeminar NasionalSumber DayaGenetik. Bogor,2015

7 Identifikasi Keragaman

Genetik Jeruk di Sumatera

Barat Berdasarkan

Karakter Morfologi

Hardiyanto Prosiding Disajikan diSeminar NasionalSumber DayaGenetik. Bogor,2015

8 Keragaan karakter

komponen hasil kultivar

lokal padi sawah dan padi

gogo

Abd. Aziz Prosiding Disajikan diSeminar NasionalSumber DayaGenetik. Bogor,2015

9 Mutu gabah dan mutu

giling varietas lokal padi

sawah dataran tinggi

Sumatera Barat

Abd. Aziz Prosiding Disajikan diSeminar NasionalSumber DayaGenetik. Bogor,2015

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Tabel. KTI yang telah dihasilkan pada tahun 2015

Page 51: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

5. Kajian Efektivitas dan Verifikasi Penerapan KATAM Terpadu Pada

Sentra Padi di Sumatera Barat

Sebagai rekomendasi pupuk alternatif di Kawasan Pengembangan Padi

Gunung Talang digunakan rekomendasi BPTP Sumbar: 50 kg/ha Urea, 75

kg/ha SP-36, 2/3 kebutuhan KCl dari 50 kg/ha sebagai pupuk dasar, diikuti

pupuk Urea susulan I secara BWD pada fase anakan aktif, dan pupuk Urea

susulan II secara BWD serta sisa pupuk KCl pada fase primordia.

Rekomendasi pemupukan terbaik di Kawasan Pengembangan Padi pulau

Punjung, yaitu berdasarkan rekomendasi BPTP Sumbar: 50 kg/ha Urea,75

kg/ha SP-36, 2/3 kebutuhan KCl dari 50 kg/ha sebagai pupuk dasar, diikuti

pupuk Urea susulan I secara BWD pada fase anakan aktif, dan pupuk Urea

susulan II secara BWD serta sisa pupuk KCl pada fase primordia.

Sebagai rekomendasi pupuk alternatif di Kawasan Pengembangan Padi

Pulau Punjung digunakan rekomendasi IRRI/BALITPA: 200 kg/ha NPK

Phonska sebagai pupuk dasar diikuti pupuk Urea susulan I secara BWD pada

fase anakan aktif, dan pupuk Urea susulan II secara BWD pada fase

primordia.

Disarankan untuk mencari cara-cara penanggulangan hama tikus yang tepat

di Kawasan Pengembangan Padi Gunung Talang seta melakukan sosialisasi

kepada petani.

Gambar. Kondisi tanaman berumur 3 minggu untuk kegiatan pengkajian di

Nagari Jawi Jawi Guguk, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten

Solok (Kiri) dan tanaman berumur 1 minggu di Tiumang Darmasraya

Page 52: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

6. Kajian Adaptasi indojarwo transplanter mendukung swasembada beras

berkelanjutan di kawasan pengembangan padi di Sumatera barat

Salah satu inovasi atau masukan teknologi mekanis yang mendukung dalamusahatani padi adalah Alsintan INDO JARWO TRANSPLANTER yang

merupakan hasil rekayasa oleh Balai Besar Pengembangan Mekanisasi

Pertanian (BBP MEKTAN) Serpong, yang disesuaikan dengan bentuk, ukuran

dan kemampuan petani dalam pengoperasiannya. Agar alsintan yang akan

digunakan dan dikembangkan dapat menyebar di masyarakat, maka perlu

diuji lebih dahulu kinerja alat yang spesifik lokasi, dengan memperhatikan

faktor efisiensi yang bekaitan erat akan memberikan nilai tambah bagi

petani dan pemakai alsintan. Secara teknis kinerja alsintan INDO JARWO

TRANSPLANTER padi sawah di daerah pengembangan padi dapat mengisi

kekurangan tenaga kerja tanam, secara sosial peggunaan alsintan INDO

JARWO TRANSPLANTER dapat diterima oleh masyarakat dan ekonomis

sangat menguntungkan.

Gambar. Persiapan dan operasional Alat Tanam Indo Jarwo Transplanter

Page 53: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Gambar Sapi Pesisir di lapangan dan yang digunakan di Kandang KP Sitiung

Gambar Pembuatan pakan dan kompos di kandang KP Sitiung

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

7. Pengkajian Sistem Integrasi Ternak - Tanaman di KP Sitiung Sumatera

Barat (Sapi-Sawit)

Kajian ini memperlihatkan bahwa hasil ikutan tanaman sawit (silase hijauan

sawit dan BIS) berpotensi digunakan sebagai salah satu sumber utama

pakan ternak lokal, khususnya sapi Pesisir di Sumatera Barat.

Komposisi silase pelepah sawit terdiri dari 80% pelepah sawit, 10% bungkil

inti sawit, 5% molasses dan 5% dedak padi yang diberikan sebanyak 5

kg/ekor/hari, disamping 1 kg jerami padi dan 2,5 kg rumput segar/ekor/hari

memberi hasil pertumbuhan ternak yang cukup memuaskan.

Sebanyak 19 ekor anak sapi dilahirkan selama bulan Maret-November

dengan terbanyak lahir di bulan April dan September 2015.

Pengukuran hasil buah sawit selama bulan Januari-Juni memperlihatkan

bahwa pemberian pupuk organic memberi hasil yang hampir sama, hal ini

diduga belum ada pengaruh yang signifikan dari pemberian tambahan

pupuk organic sebanyak 25; 50 dan 75 kg/pohon.

Page 54: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

No Kecamtan Jumlah Peserta Keterangan

1 Pariangan 48 orang 5 keltan

2 Lima Kaum 36 orang 3 keltan

3 Sungai Tarab 42 orang 5 keltan

4 Rambatan 54 orang 5 keltan

5 Batipuh 40 orang 4 keltan

6 Batipuh Selatan 51 orang 4 keltan

7 Lintau Buo 40 orang 4 keltan

8 Lintau Buo Utara 50 orang 5 keltan

Jumlah Peserta 361 orang 35 keltan

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

8. Penerapan Teknologi Salibu Pada Kawasan Pengembangan Padi Di

Sumatera Barat

Pelaksaan pengkajian dimulai dengan mensosialisasikan teknologi salibu

kepada SKPD dan Penyuluh Pertanian Lapang (PPL). Kegiatan ini telah

dilakukan pada bulan Maret 2015 di Aula Dinas Pertanian, Perkebunan,

Peternkan dan Kehutanan Kabupaten Tanah Datar. Kegiatan dihadiri oleh,

Kadis, Kabid dan Penyuluh sekitar 80 orang (Gambar 3).

Gambar. Sosialisasi Padi Tekologi Salibu di Tingkat Kabupaten dan

kecamatan

Tabel. Jumlah petani peserta pelatihan budidaya padi teknologi salibu

pada 8 Kecamatan di Kabupaten Tanah Datar, tahun 2015

Selama tahun 2015 pertanaman salibu di Nagari Tabek telah banyak

dikunjungi oleh kelompok tani baik dari kabupaten dari daerah Sumatera

Barat maupun dari Propinsi lain. Dari Riau (Teluk Kuantan, Pasir Pangraian,

Bangkinang), dari Propinsi Jambi (Distan Propinsi Jambi, BP4K Muaro Bungo,

BP4K Sungai Penuh, Keltan Tebo), Sumatera Utara (BP4K Padang

Page 55: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

No Kelopok Tani Varietas JumlahAnakan

Butir/Malai

Hasil(t/ha)

Kec. Pariangan

1 Batu Ninik Batang Piaman 20-27 122-140 6,8

2 Limau Padang Batang Piaman 22-28 124-135 7,2

3 Flamboyan Batang Piaman 18-22 120 -132 6,4

Kec. Lima Kaum

4 Sawah Koto Cisokan 21-25 120-130 6,6

6 Sawah Macang Anak Daro 22-30 125-135 7,4

7 Pandan Wangi Batang Piaman 21-27 120 -132 6,5

Kec. Sungai Tarab

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

BP4K Kab. Mahakam Hulu) NTB (Distan Pemda dan BP4K Lombok Tengah).

Dari Kementan Repoblik Indonesia (Staf Ahli Menteri, Kepala Balai Besar

Padi Sukamandi dan Staf Puslitbangtan)

Gambar. Kondisi awal lahan yang baik untuk penerapan teknologi SALIBU

pertumbuhan awal tanaman salibu (umur 21 hsp)

Tabel. Hasil Padi Salibu di Kecamatan Pariangan,Lima Kaum dan SungaiTarab, Kabupaten Tanah Datar tahun 2015

Page 56: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

9. Model SUT komoditas Sayur-Sayuran Dalam Kawasan Pengembangan

Jeruk Di Sumatera Barat

Gawang tanaman jeruk muda yang saat ini belum dimanfaatkan untuk

penenaman komoditas lainnya yang berumur pendek atau semusim. Lahan

gawang jeruk ini kebanyakan petani dibiarkan, sehingga tanaman jeruk

tidak terawat dan merana dan akhirnya mati. Pemanfaatan tanaman

gawang ini untuk penanaman komoditas sayur-sayuran yang berumur

pendek dan berakar dangkal serta biaya produksi rendah sangat

memungkinkan. Untuk itu diadakan pengkajian dengan tujuannya adalah:

a). Memanfaatkan lahan gawang pada komoditas jeruk sebesar 25% dengan

komoditas sayur. b). Mengintesifkan pemanfaatan lahan dan waktu petani

sebesar 30% dalam usahatani. c). Meningkatkan pendapatan petani jeruk

sebesar 15%. d). Memperkenalkan budidaya komoditas sayur kepada petani

jeruk. Kegiatan ini diharapkan akan memperoleh keluaran: a). Lahan gawang

jeruk umur muda 25 % dimanfaatkan untuk penanaman komoditas sayur. b).

Petani jeruk termanfaatkan waktu 30 % untuk berusahatani. c). Terjadi

peningkatan pendapatan petani sebesar 15%. d). Budidaya komoditas sayur

dikenal oleh 40% petani jeruk.:

Kajian model tumpangsari jeruk dan sayur memberikan hasil bahwa

komoditas sayur kangkung darat, bayam cabut dan caisim yang ditanam

disukai petani. Dari ketiga macam sayur tersebut caisim lebih cepat terjual

dan memberikan pendapatan yang besar, yaitu Rp.1.377.000,- dari sampel

tiga bedengan ukuran 17 m x 1,70 m. Dalam periode 30 hari sampai 40 hari,

satu kali panen sayur kangkung darat, bayam cabut dan caisim, petani telah

menerima pendapatan kotor sebesar Rp. 2.770.500,-, atau memperoleh

tambahan penghasilan 65,26%. Sedangkan dari hasil panen buah jeruk

untuk satu minggu rata-rata diperoleh penambahan pendapatan Rp.

720.000,- atau 18%, belum mengeluarkan upah dan ongkos ke pasar. -.

Pemanfaatan waktu petani berada di kebun untuk berusahatani dalam

seminggu telah meningkat dari 3 hari menjadi 4 sampai 5 hari atau

meningkat sekitar 30%. -. Petani sangat berminat untuk memanfaatkan

gawang jeruk dengan komoditas sayur, hal ini dibuktikan dengan banyaknya

petani berkunjung dan meminta untuk dibina. -. Analisis ekonomi

komoditas sayur, terlihat bercocok tanam bayam cabut lebuh mendatangkan

keuntungan, yakni Rp. 190.200.000, atau B/C ratio 5,47, lebih baik dari

caisim dan kangkung darat, yaitu masing-masingnya Rp. 133.555.000,- B/C

ratio 3,71 dan Rp.51.249.000,- B/C ratio 1,12..

Page 57: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

SASARAN INDIKATOR

KINERJA

Realisasi (%)

2015 2016 2017 2018 2019

Tersedianya

inovasi

pertanian

unggul

spesifik lokasi

Jumlah

teknologi

spesifik lokasi

140

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Capaian kinerja BPTP Sumatera Barat TA 2015-2019.

Tabel 10. Capaian Jumlah Kinerja Teknologi Spesifik Lokasi BPTP Sumatera Barat 2015-2019

Sasaran2 Meningkatnya Penyebarluasan (Diseminasi )Teknologi

Pertani.

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur melalui jumlah teknologi yang

didesiminasikan kepada pengguna. Adapun pencapaian indikator kinerja adalah

sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi % Jumlah Teknologi Yang Didesiminasikan 3 3 100

Kepengguna

DISMENASI INOVASI PERTANIAN SPESIFIK LOKASI MENDUKUNG

PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN SUMATERA BARAT

Pada tahun 2015, kegiatan diseminasi yang telah dilaksanakan meliputi

beberapa kegiatan, yaitu : (1) Pembuatan dan Perbanyakan Ulang Media

Informasi (leaflet, brosur, banner, poster, DVD teknologi, dan agrilik), (2)

Partisipasi promosi dan pameran teknologi tingkat daerah dan pusat, (3)

Fasilitasi peneliti dan penyuluh dalam berbagai pertemuan tingkat daerah

dan pusat (Pelatihan Penyuluhan, Pelatihan Peneliti, Pertemuan di Kemetan,

Raker BBP2TP, dan Raker Balitbangtan), dan (4) Fasilitasi narasumber

dalam berbgai pelatihan dan pertemuan di tingkat daerah dan tingkat

kelompok tani.

Hasil kegiatan Diseminasi dalam bentuk pembuatan dan pendistribusian

media desiminasi pada tahun 2015 disajikan dalam Tabel 1 dan diseminasi

dalam bentuk pameran disajikan dalam Tabel :

Page 58: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

No Media Informasi satuan Jumlah

1. Buku Bunga Rampai ( 1 Judul) exp 50

2. Buku Inovasi pengolalaan limbah ternak Exp 50

3 Agrilik set 50

4. Leaflet ( baru 10 judul, cetak ulang 10 judul) expl 1500

5. Banner (Baru 5 judul, cetak ulang 5 judul) Unit 80

6. Poster (15 judul) lembar 60

7. Produk olahan paket 5

8. Brosur (Baru 3 judul , cetak ulang 5 judul) lembar 1500

9. DVD Teknologi

- Baru (2 judul) keping 500

- Copy (8 judul) keping 2000

No Kegiatan

1. Pameran dalam rangka Hari Ulang Tahun Kabupaten Solok ke 102tanggal 7 – 11 April 2015

2. Pameran Gelar Pangan Nusantara yang di adakan di LapanganTarandam Kota Padang TGL 15-18 September 2015

3. Pameran dalam rangka Temu Peneliti, Penyuluh dan Stake Holder, 6Oktober 2015

4. Pameran dalam rangka Hari Pangan Sedunia di Palembang padatanggal 15-19 Nopember 2015.

5. Pameran dalam rangka Hari Pangan di Kantor Ketahan PanganProvinsi Sumatera Barat, tanggal 28-30 Nopember 2015

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Tabel . Pembuatan dan Perbanyakan Ulang Media Informasi (leaflet, brosur,

Banner, Poster, dan DVD teknologi)

Tabel. Kegiatan Diseminasi Tahun 2015, melalui promosi dan partispasi Pameran

dalam berbgai iven tingkat daerah dan nasional.

Page 59: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Gambar. Pameran dalam rangka Pameran Gelar Teknologi Pangan

Nusantara di Padang dan Hari Pangan Sedunia, di Palembang

Gambar. Partisipasi dalam Raker Badan Litbang Pertani dan fasilitasi Rektor Unand

dalam Penandatangan Mou dengan Balitbangtan.

Page 60: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Gambar. Koordinasi dan singkronisasi kegiatan UPSUS, Pengembangan kawasan

horti, Pengembangan Klaster Sayuran antara Dinas Pertanian Tanaman

Pangan Prov. Sumbar, Dinas Pertanian Kota Payakumbuh, dan Bank

Indonesia. Payakumbuh, 6 Mei 2015

Tanaman Agro Inovasi

1.

2.

3.

Terbangunnya sebuah Taman Agro Inovasi yang mendisplay

beberapa inovasi teknologi Balitbangtan, antara lain berbagai

varietas tanaman pangan dan palawija, hortikultura, biofarmaka

serta teknologi hemat lahan dan air (vertikultur, hidroponik,

aquaponik, vertiminaponik, dan wall gardening).

Taman Agro Inovasi BPTP Sumbar selama tahun 2015 telah

menerima dan melayani pengunjung (beragrowidyawisata) sebanyak

+ 450 pengunjung yang terdiri dari: kelompok tani, KWT,

Dasawisma, PKK, Penyuluh, PMT, Siswa sekolah, dan pengguna

lainnya.

Taman Agro Inovasi BPTP Sumbar telah memberikan layanan

Page 61: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

tentang teknologi yang dibutuhkan kepada calon pengguna

teknologi serta medistribusikan benih/bibit sesuai dengan stock ada.

4. Selama tahun 2015 Taman Agro Inovasi BPTP Sumbar telah

membagikan hasil panen kepada konsumen/pengunjung sebagai

ajang promosi keberadaan Taman Agro Inovasi.

Page 62: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Gambar : Kondisi Tanaman Agro Inovasi BPTP Sumatera Barat

Peningkatan Komunikasi Peneliti-Penyuluh BPTP dengan

Stakeholder lainnya dalam Upaya Percepatan Diseminasi InovasiTeknologi Badan Litbang Pertanian

Pengkajian bertujuan untuk: (1) Menghasilkan satu rumusan yang

menggambarkan peningkatan kuantitas, kualitas dan efektifitas komunikasi,interaksi, kerjasama antara peneliti dan penyuluh BPTP dengan Bakorluh,Bapelluh, BPK, kelembagaan tani, widyaiswara, guru dan Perguruan Tinggiserta stakeholder lainnya dalam rangka diseminasi inovasi teknologi BadanLitbang Pertanian. (2) Mendiseminasikan inovasi teknologi Badan LitbangPertanian melalui peningkatan kapasitas dan komunikasi dengan penyuluhBakorluh, Bapelluh, dan BPK. (3) Meningkatkan 25% pengetahuan, sikapdan keterampilan sasaran terhadap satu paket inovasi teknologi budidayabawang merah dataran rendah melalui demplot dan Sekolah Lapang (SL) diBPK. Hasil pengkajian: (1) Temu peneliti penyuluh telah dilaksanakan padatanggal 6 Oktober 2015 dan telah menghasilkan satu rumusan. Padapertemuan telah didiseminasikan inovasi teknologi pertanian Balitbangtan(PAJALE, BAMBAI, dan sapi mulai dari sistem produksi benih varietasunggul, teknik produksi, prosesing hasil, alsintan, dan kalender tanam)kepada 100 orang peserta. (2) Melalui peningkatan komunikasi penyuluh keBPK telah didiseminasikan 7 (tujuh) komponen/paket inovasi teknologikepada penyuluh lapang di 21 BPK. Para penyuluh lapang masihmembutuhkan informasi inovasi teknologi dari BPTP Sumbar terutama untuk6 (padi sawah, jagung, cabe, bawang merah, sapi dan kerbau) komoditasstrategis Kementan. Beberapa teknologi yang telah dihasilkan Badan Litbangsulit diterapkan karena tidak tersediannya sarana dan prasaran, VUB padisawah kurang sesuai selera, VUB jagung tidak tersedia di lapangan,

Page 63: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

keterampilan petani tentang budidaya bawang merah di dataran rendah.

Pengetahun sebelum SL berkisar antara tidak tahu sampai kurang tahu85,72 persen dan setelah SL meningkat menjadi antara tahu dan sangattahu 77,86 persen. Skor pengetahuan meningkat dari 1,96 (kurang tahu)menjadi 3,75 (tahu). Sikap petani sebelum SL antara setuju dan sangatsetuju 55,7 persen, berubah menjadi setuju dan sangat setuju sebanyak90,7 persen. Skor sikap meningkat dari 3,41 (antara ragu-ragu dan tahu)menjadi 4,08. (tahu). Setelah SL terjadi peningkatan keterampilan sebagainbesar petani sehingga menjadi terampil dan sangat terampil 56,7 persen.Skor keterampilan meningakt dari 2,5 (antara kurang terampil dan rag-ragu)menjadi 3,4 (antara ragu-ragu dan tahu). Produktivitas demplot bawangmerah berkisar antara 8,02 t/ha (Bima) sampai 13,00 t/ha (Kramat 1)dengan rata-rata 10,88 t/ha.

Tabel . Kegiatan peningkatan kapasitas penyuluh

No

1.

2.

3.

4.

5.

Kegiatan

Pembinaan penyusunan kredit point oleh

peyuluh BBP2TP (Ir. Sad Utomo, M.Si)Mengikuti Workshop Peningkatan Komunikasi

dan Koordinasi Kelembagaan PenyuluhMendukung Upsus Swasembada Pangan diBBP2TP Bogor tgl 24 s/d 26 Mei 2015

Pelatihan Audio Visual tanggal 29 s/d 2 Juni

2015 di BogorMengikuti Temu Teknis Fungsional Non Peneliti

Badan Litbang Pertanian tanggal 24 s/d 25Agustus 2015Mengikuti Pertemuan Koordinasi Kapasitas

Penyuluh yang bertepatan dengan Hari PanganSedunia ke 35 di Palembang

Keterangan

Seluruh penyuluh

BPTP Sumbar- Ir. Rifda

Roswita, M.Si- Ir. Asmak- Evariza, SP- Yohana, SP- Zulrasdi, SP

- Ir. Rifda

Roswita, M.Si- Ir. Harmaini- Ir. Rifda

Roswita, M.Si- Evariza, SP

Foto Kegiatan Diseminasi Bawang Merah

Sosialisasi kegiatan diseminasi inovasi teknologi budidaya bawang merah di

BPK Nan Sabaris Kab. Padang Pariaman tanggal 9 Juli 2015 dihadiri Dinas

Page 64: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Sekolah Lapangan pengolahan lahan, pemupukan dasar dan penanamanbawang merah

Model Penyediaan Benih Untuk Pemenuhan Kebutuhan Wilayahnya

Melalui Peningkatan Kemampuan Calon Penangkar

Hasil kegiatan menunjukkan bahwa varietas unggul baru belum

banyak berkembang pada kedua lokasi pengkajian yaitu Sitiung dan

Sijunjung dan masih didominasi oleh varietas unggul lama yaitu Mekongga,

Ciherang, IR 64 untuk Sitiung dan Junjung, Batang Piaman, IR 42 dan

Cisokan untuk Sijunjung. Kepemilikan lahan di Sitiung berkisar 0,50 – 1,00

ha dan relatife jauh lebih luas dibandingkan dengan di Sijunjung yang

kepemilikan hanya 0,30 – 0,75 ha. Untuk kegiatan pembinaan calon

penagkar disepakati kelompok Tani Kemala dan Embrio Kenegarian Sungai

Dua Kecamatan Sitiung, kabupaten Dharmasraya dan kelompok tani Tunas

Mekar negari Tanjung Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijujung. Pada lokasi

tersebut tidak ditemui penangkar formal dan petani umumnya masih

menggunakan benih yang berasal dari pertanaman sebelumnya atau

ditukarkan dengan petani lainnya. Kondisi yang demikian sangat memungkin

untuk menumbuhkan kelompok penangkar yang dapat memproduksi untuk

keperluan sendiiri atau untuk wilayahnya.

Bimbingan teknis tehadap penangkar benih padi sawah telah

dilakukan pada kelompok Embrio dan Kemala di Sitiung Dharmasraya serta

Tunas Mekar di Tanjung Sijunjung yang dimulai dari pemilihan varietas yang

Page 65: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

pengolahan tanah yang sempurna, perbaikan sistem tanam dari sistem

tanam pindah yang tidak beraturan dengan sistem ligowo 4:1 dan 2:1,

teknik rouging/seleksi pada stadia vegetatif, stadia generatif, panen dan

prosessing hasil sampai distribusi.

Benih Sebar (ES) varietas Mekongga dan Inpari 30 telah berhasil

disertifikasi oleh kelompok tani Kemala berturut 1.998 kg dan 250 kg,

varietas Mekongga oleh kelompok tani Embrio sebanyak 4.050 kg. Varietas

Junjuang dan Inpari 21 Batipuah sebanyak 3.250 kg dan 800 kg.

Permasalah yang dihadapi kelompok Embrio dan Kemala di Sitiung benih

tersebut belum distribusikan masing-masing adalah 1.498 kg varietas

Mekongga dan 1.000 kg varietas Inpari 30 pada kelompok Tani Kemala,

serta 3.050 kg varietas Mekongga pada Kelompok Tani Embrio. Hal ini

disebabkan waktu pertanaman musim selanjutnya calon benih masih

mengalami masa dormansi. Sedangkan pada kelompok Tunas Mekas semua

varietas Junjuang dan 200 kg varietas Inpari 21 Batipuah telah disalurkan

pada petani sekitarnya. Berdasarkan uji preferensi konsumen dan potensi

hasil ternyata varietas Inpari 21 Batipuah berpeluang dikembangkan pada

konsumen yang menyenangi pulen dan pera sedangkan varietas Inpari 30

pada konsumen pulen.

Keragaan rouging dilapangan di Sitiung dan Sijunjung disajikan pada

Gambar.

Gambar. Diskusi dan bimbingan dilapangan pada stadia berbunga Sitiung

Page 66: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

SASARAN INDIKATOR KONERJA Realisasi (%)

2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya

Penyebarluasan

(Diseminasi)Teknologi

Pertanian.

Jumlah Teknologi

Yang Didesiminasikan

Kepengguna

Jumlah kegiatan

pendampingan

inovasi Pertanian dan

Program Strategis

Nasional.

Jumlah rekomendasi

kebijakan mendukung

empat sukses

kementan.

100

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Gambar. Diskusi bersama kepala BPTP Sumbar dan rouging di Sitiung

Gambar. Monev dari Puslitbangtan dan Rouging di Sijunjung.

Capaian kinerja BPTP Sumatera Barat TA 2015-2019.

Tabel. Capaian Jumlah Kinerja diseminasi teknologi pertanian BPTP Sumatera Barat 2015-2019.

Sasaran 3 Laporan pelaksanaan kegiatan pendampingan inovasi

pertanian dan program strategis nasional.

Jumlah laporan strategis nasional/daerah

yangmemperoleh pendampingan inovasi

Target

6

Realisasi

8

%

133

Page 67: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

No. Kategori Jumlah Laporan

1 Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian NasionalTanaman Pangan Komoditas Padi (1 Lokasi)

1

2 Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian NasionalHortikultura Cabe (6 lokasi), Bawang Merah (3 Lokasi), Jeruk (4Lokasi)

1

3 Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian Nasionaltanaman Perkebunan Komoditas Kakao (2 Lokasi)

1

4 Pendampingan pengembangan kawasan pertanian nasionalpeternakan komoditas sapi potong (3 lokasi) dan Kerbau (2 Lokasi)

1

5 Pendampingan Pengembangan UPSUS PJK, ATP dan KomoditasUtama Kementan di Sumatera Barat

1

6 Pendampingan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) 1

7 Taman Teknologi Pertanian 1

8 Pendampingan PUAP BPTP Sumatera Barat 1

9 Pendampingan Kalender Tanam Terpadu (KATAM) Padi Sawah,Kedelai dan Jagung

1

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Tabel. Rekapitulasi Kegiatan Pendampingan Program Strategis Kementan Lingkup BPTP Sumbar.

Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian NasionalTanaman Pangan Padi

Untuk mendukung target swasembada berasKementerian Pertanian

melaksanakan kegiatan antara lain: perbaikan jaringan irigasi,pengembangan optimalisasi lahan, gerakan pengembangan penerapanteknologi terpadu (GP-PTT), bantuan alat dan mesin pertanian. Salah satukegiatan GP-PTT padi sawah dilaksanakan di kabipaten Dharmasraya.Kegiatan penelitian dilaksanakan dari bulan Januari sampai Desember 2015.Penelitian bertujuan: (a) Meningkatkan produktivitas padi sawah minimal10% pada kawasan pengembangan padi sawah di KabupatenDharmasraya; (b) Meningkatkan minimal 20% penerapan inovasi teknologipadi sawah pada kawasan pengembangan padi sawah di KabupatenDharmasraya; (c) Mengetahui tingkat penerapan inovasi teknologi padisawah oleh petani pada kawasan pengembangan padi sawah di KabupatenDharmasraya, dan (d) Meningkatkan pengetahuan PPL dan petani tentanginovasi teknologi pertanian pada kawasan pengembangan padi sawah diKabupaten Dharmasraya. Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari sampaiDesember 2015 dengan menggunakan analisis before and after serta withdan without. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Baseline survei telahdilaksanakan pada 6 (enam) kelompok tani antara lain: Sitiung Jaya, TirtaYasa, dan Tegal Urip di Kecamatan Kotobaru, Kelompok tani Kemala,Embrio, dan Tirta Sari di Kecamatan Sitiung dengan jumlah semua anggotakelompok tani sebanyak 155 orang dengan luas sawah 150 ha. Rata-rataanalisis usahatani padi sawah di Kecamatan Kotobaru memberikankeuntungan sebesar Rp. 11.049.333,3 dengan B/C rasio 1,41, sedangkan diKecamatan Sitiung dengan keuntungan mencapai Rp. 8.150.000 dengan B/Crasio 0,9; (2) Hasil demplot VUB Inpari 30 di kelompok tani Sitiung Jayamencapai 6,50 t/ha dan pada kelompok tani Kemala 6,10 t/ha, sedangkanhasil varietas pembanding (Mekongga) hanya 6,0 t/ha di kecamatanKotobaru dan hanya 4,10 t/ha di kecamatan Sitiung. Setelah dilakukandisplai VUB dan inovasi teknologi padi sawah lainnya, memberikankeuntungan pada kelompok tani Kecamatan Sitiung sebesar Rp.19.770.000,- dan pada kelompok tani di Kecamatan Kotobaru sebesar

Page 68: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

setelah pelaksanaan display inovasi teknologi, pelatihan dan kegiatandiseminasi inovasi teknologi lainnya; dan (4) Untuk peningkatan diseminasiinovasi teknologi telah dilakukan pendistribusian leaflet dan poster inovasiteknologi padi sawah serta BWD serta temu lapang dan panen raya dihadirioleh Bupati Dharmasraya, Kepala Distan Sumbar, Distanhorti Kab.Dharmasraya, Kepala BPTP Sumbar, SKPD lingkup kabupaten Dharmasraya,peneliti/penyuluh BPTP Sumbar, Camat, Walinagari, koordinator BPP, PPLdan anggota kelompok tani.

Gambar: Kegiatan pelaksanaan baseline survei dan pelatihan teknologipada kegiatan pendampingan GP-PTT padi sawah dalam kawasan

pengembangan Padi sawah Kabupaten Dharmasraya

Gambar: Keragaan displai VUB Inpari 30 pada kegiatan pendampingan GP-PTT padi sawah dalam kawasan pengembangan Padi sawah di

Kabupaten Dharmasraya

Page 69: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional

Hortikultura Cabe (6 lokasi), Bawang Merah (3 Lokasi), Jeruk (4

Lokasi)

Tujuan kegiatan ini adalah: (a) Melakukan pendampingan dalam

rangka meningkatkan kemampuan dan kemauan petani untuk penerapan

inovasi teknologi PTT cabe; dan (2) Meningkatkan produktivitas dan

mempercepat penerapan inovasi teknologi PTT cabe.

Kegiatan ini merupakan diseminasi hasil teknologi yang dikemas dalam

bentuk kegiatan “demplot dan pelatihan”. Kegiatan demplot PTT cabe dan

pelatihan dilaksanakan di Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar,

sedangkan kegiatan pelatihan PTT cabe dilaksanakan di Kabupaten Tanah

Datar, Limapuluh Kota, Solok, Pasaman Barat, Kota Padang, dan Padang

Panjang pada bulan Januari sampai Desember 2015.

Dari hasil kegiatan pendampingan pengembangan kawasan pertanian

nasional hortikultura komoditas cabe sampai laporan ini ditulis dapat

disimpulkan, antara lain: (1) Telah dilaksanakan sebanyak tujuh kali

pertemuan dalam bentuk pelatihan dan diskusi lapang pada enam

kabupaten/kota yang melibatkan sekitar 244 orang, dengan topik “Inovasi

teknologi budidaya cabe”; (2) Pada lokasi demplot telah dilakukan sebanyak

lima kali pelatihan yang melibatkan sekitar maksimum 40 orang setiap

pelatihan. Pelatihan juga mendatangkan narasumber dari BBP2TP Bogor; (3)

Teknologi existing pada tingkat petani di Kecamatan Pariangan adalah

petani masih menggunakan varietas cabe lokal dengan produktivitas sekitar

5 t/ha; dan (4) Pertumbuhan tanaman terbaik adalah varietas Lotanbar,

sedangkan dosis terbaik adalah 750 kg/ha.

Kab. Pasaman Barat (Kecamatan Talu)

Page 70: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Kab. Pasaman Barat (Kecamatan Luhak Nan Duo)

Kab. 50 Kota (Kecamatan Akabiluru)

Kota Padang Panjang (Kecamatan Padang Panjang Barat)

Page 71: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Kab. Solok (Kecamatan Danau Kembar)

Kota Padang (Kecamatan Koto Tangah)

Kab. Tanah Datar (Kecamatan Tanjung Baru)

Gambar. Pelatihan dan diskusi lapang yang dilaksanakan pada Kab/Kota

di Provinsi Sumatera Barat (selain lokasi demplot).

Page 72: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Pendampingan Pengembangan Kawasan Agribisnis Bawang Merah

Komoditas bawang merah adalah komoditas sayuran utama di Sumatera

Barat dengan luas pertanaman sekitar 2.700 ha, kedua terluas setelah

pertanaman cabai. Daerah budidaya bawang merah di Sumatera Barat

tersebar di beberapa kabupaten, di dataran rendah sampai dataran tinggi.

Rata-rata hasil bawang merah di Sumatera Barat masih tergolong rendah

dibanding potensi yang dapat dicapai, yakni baru 8,5 t/ha. Penerapan

teknologi produksi yang tepat adalah salah satu pendekatan yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan produktivitas bawang merah di Sumatera

Barat. Disamping produktivitas, kualitas hasil juga menentukan keberhasilan

usahatani bawang merah.

Pada tahun anggaran 2015 telah dilakukan kegiatan Pendampingan

Pengembangan Kawasan Agribisnis Bawang Merah dataran rendah di

Kabupaten Agam, Padang Pariaman, dan Pesisir Selatan. Pada ketiga

kabupaten ini pendampingan dilakukan melalui sosialisasi, dan pelatihan

budidaya bawang merah. Khusus pada kabupaten Agam dan Padang

Pariaman dilakukan Demplot Teknologi Produksi, sedangkan di Kabupaten

Pesisir Selatan dilakukan introduksi varietas Badan Litbang Pertanian

(Pancasona dan Kramat-1)

Kegiatan demplot di Kabupaten Agam menunjukkan hasil yang

kurang memuaskan karena selama pertumbuhan tanaman terjadi iklim

panas/kering yang ekstrim, sehingga pertumbuhan dan hasil tanaman

kurang memuaskan. Di Kabupaten Padang Pariaman, kegiatan demplot

menunjukkan hasil yang cukup baik. Dari empat varietas yang diujicoba,

tiga varietas (Kramat 1, Pancasona, dan Maja) memberi hasil cukup tinggi

yakni berturut-turut 13,39, 10,71, dan 10,71 t/ha. Pada kegiatan temu

lapang panen perdana di demplot ini, satu kelompok tani dan beberapa

petani yang diundang sudah menunjukkan minat untuk mengembangkan

varietas yang digunakan. Dua varietas yang diintroduksikan di Kabupaten

Pesisir Selatan juga menunjukkan hasil yang baik, dan kelompok tani

koperatornya akan mengembangkan salah satu varietas yang

diintroduksikan, yakni varietas Pancasona.

Page 73: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Gambar. Pertumbuhan dan saat panen bawang merah pada Demplot di

Kabupaten Agam, 2015

Dokumentasi kegiatan temu lapang ini dapat dilihat pada Gambar

Pendampingan Kegiatan Sapi Potong dan Kerbau di KawasanPengembangan Ternak di Sumatera Barat

Pendampingan Kegiatan Sapi Potong dan Kerbau di Kawasan

Pengembangan Ternak di Sumatera Barat dilakukan di kabupaten Agam,

Pasaman Barat, Sijunjung dan Pesisir Selatan. Pendampingan ini bertujuan

untuk : (1) Meningkatkan kemampuan peternak dalam manajemen

pemeliharaan ternak sapi dan kerbau yang dapat dilihat dari tingkat adopsi

peternak. (2) Meningkatkan produktivitas ternak (berat badan dan

reproduksi) melalui penguatan pakan yang sesuai dengan standar dan

kebutuhan hidup ternak, dan (3) Memanfaatkan sumber dayalokal dalam

memenuhi kebutuhan pakan dan menghasilkan pupuk organik. Kegiatan

Pendampingan dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Desember

2015 dengan model kegiatan pendampingan teknologiData dianalisis secara

deskriptif dan tabulasi dengan ukuran persentase dan rata-rata. Hasil

kegiatan pendampingan ini menunjukkan bahwa pakan konsentrat BPTP

Sumbar non BLP telah diadopsi oleh peternak di Pasaman Barat dengan

Page 74: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

berkembang menjadi usaha ekonomi di kelompok tani pelaksana.

Disarankan agar kelompok dapat menggunakan pupuk organik untuk

tanaman pangan dan perkebunan yang dimiliki mereka.

FOTO RANGKAIAN KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN TERNAK

Penimbangan ternak sapi pada kelompok Amanah Bunda (non BLP). Kab. Agam

(kiri) dan Kelompok ternak sapi pada kelompok Setia Karya (BLP), Kab. Pasaman

Barat

Kondisi awal sebelum dilakukan pendampingan di Kab. Sijunjung, terlihat kotoron

kerbau hanya menjadi limbah yang mengotori lingkungan

Sosialisasi kegiatan pada pengurus dan anggota KWT Ranah Bingkuang Kenagarian

Lalan, Kecamatan Lubuk Tarok, Kabupaten Sijunjung

Page 75: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Pelatihan pengolahan pupuk organik didampingi oleh tim BPTP Sumatera Baratpembuatan jerami fermentasi sebagai pakan ternak kerbau.

Hasil pelatihan dari pengolahan kotoran menjadi pupuk organik, terlihat anggotaKWT Ranah Bingkuang menimbang hasil olahan sebelum dikemas.

Identfikasi Calon Lokasi, Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan

Teknologi Upsus Padi, Jagung dan Agro Techno Park (ATP) di

Sumatera Barat

Pemerintah Republik Indonesia telah menentukan 8 komoditas utamapertanian (padi, jagung, kedelai, cabei, bawang merah, kentang, tebu,

kakao dan daging sapi) yang harus mencapai peningkatkan produksi,

bahkan menargetkan bahwa dalam 3 (tiga) tahun kedepan (2017) Indonesia

harus mencapai swasembada untuk komoditas padi, jagung, dan kedelai.

Mendukung program tersebut Kementerian Pertanian melaksanakan

program perbaikan jaringan irigasi, pengembangan optimalisasi lahan,

Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) padi sawah

dan jagung dan memberikan bantuan sarana produksi pertanian seperti

benih, pupuk dan alat pengolah tanah (hand traktor) pada kelompok tani.

Kegiatan pengkajian dilaksanakan di Provinsi Sumatera Barat dan pada 18

Page 76: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

bertujuan: (a) Mengsukseskan kegiatan pendampingan dan pengawalan

upaya khusus padi dan jagung; (b) Meningkatkan kualitas dan pengetahuan

sumberdaya pendamping dan petani dalam mengadopsi inovasi teknologi

komoditas utama di Sumatera Barat; (c) Mengidentifikasi calon lokasi untuk

program ATP di Sumatera Barat, dan (d) Meningkatkan dan menyebarkan

inovasi teknologi melalui media cetak dan terekam di Sumatera Barat.

Metodologi kegiatan dilaksanakan dengan membentuk LO untuk supervisi,

pengawalan dan pendampingan kegiatan UPSUS PAJALE, Koordinasi,

Supervisi dan Sosialisasi, Pelatihan dan narasumber inovasi teknologi

pertanian, displai VUB padi sawah dan jagung, serta perbanyakan dan

distribusi media cetak dan terekam. Hasil pengkajian menunjukkan: (1)

Kegiatan koordinasi, sosialisasi dan supervisi telah dilakukan dengan Dinas

Pertanian Tanaman Pangan, Bakorluh Sumbar serta Dinas Pertanian dan

Bapeluh Kab/Kota pelaksana program Upsus Padi dan Jagung; (2) Kegiatan

pelatihan inovasi teknologi untuk PPL, anggota kelompok tani dan buruh

tanam serta sebagai nerasumber telah dilaksanakan pada beberapa

Kabupaten/ Kota di Sumbar; (3) Telah dilakukan display VUB dan inovasi

teknologi padi sawah dan jagung pada beberapa Kabupaten/Kota di

Sumatera Barat; (4) Lokasi untuk kegiatan TTP telah didapatkan yaitu di

Nagari Sungai Talang Kecamatan Guguk Kabupaten Limapuluh Kota, dengan

komoditi utama antara lain: kakao, jahe, padi sawah, jagung, sayuran,

manggis, jeruk, sapi dan itik, dan (5) Telah dilakukan perbanyakan dan

distribusi leaflet, poster dan buku saku pupuk spesifik lokasi mendukung

percepatan swasembada pangan di Sumbar. Disamping itu juga telah

didistribusikan BWD dan caplak sistem tanam jajar legowo dan pembuatan

CD sistem tanam jajar legowo.

LAMPIRAN FOTO KEGIATAN

Page 77: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Foto Koordinasi Upsus Swasembada Pangan yang dihadiri Menteri Pertaniandan Gubernur Sumbar serta Penyerahan Benih Inpari 21-Batipuah olehMenteri Pertanian untuk Kelompok Tani Pelaksana Desa Mandiri Benih

di Kota Pariaman

Page 78: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Foto Kegiatan Koordinasi Pendampingan dan Pengawalan Program Upsus

Mendukung Percepatan Swasembada Pangan di Sumatera Barat

Page 79: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Foto Kegiatan Tanam Perdana dan Apel Akbar Penyuluh Sumatera BaratDalam Program Pendampingan dan Pengawalan Program Upsus MendukungPercepatan Swasembada Pangan di Sumatera Barat

Page 80: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Foto Kegiatan Monev Program Pendampingan dan Pengawalan Program

Upsus Mendukung Percepatan Swasembada Pangan di Kabupaten Padang

Pariaman Bersama Dirjend Hortikultura, Bupati Padang Pariaman, Kedis

Tanaman Pangan dan Bakorluh Sumbar serta BPTP Sumbar

Page 81: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Foto Kegiatan Pemberdayaan Petani Terpadu Melalui Gerakan Tanaman

Serentak oleh Bapak Menteri Pertanian oleh Kepala Badan SDMP Pertanian,

Gubernr Sumbar di Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman

Page 82: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Foto Kegiatan Rapat Koordinasi di Kabupaten/Kota Program Pendampingandan Pengawalan Upsus Mendukung PercepatanSwasembada Pangan di Sumatera Barat

Page 83: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Foto Kegiatan Pencanangan Perbaikan Jaringan Irigasi Tingkat ProvinsiSumbar dan Kabupaten/Kota Pelaksana Program Pendampingan danPengawalan Upsus Mendukung Percepatan Swasembada Pangan diSumatera Barat

Page 84: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Keragaan demplot VUB dan sistem tanam jajar legowo di Kota Pariamandan Kota Payakumbuh

Page 85: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Foto Kegiatan GP-PTT Padi Sawah Pendampingan dan Pengawalan UpsusMendukung Percepatan Swasembada Pangan di Sumatera Barat

Page 86: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Foto Kegiatan Perbaikan Jaringan Irigasi Pendampingan dan PengawalanUpsus Mendukung Percepatan Swasembada Pangan di Sumatera Barat

Page 87: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Foto Kegiatan Pelatihan inovasi teknologi padi sawah untuk PPL danburuh tanam di Kota Padang

Page 88: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Foto Kegiatan Pelatihan inovasi teknologi padi sawah untuk PPL dan buruhtanam di Kota Payakumbuh

Page 89: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Foto Kegiatan Panen dan Penyerahan Caplak Sistem Tanam Jajar Legowo

dan Benih Unggul Inpari 21-Batipuah Dari Kepala BPTP SumbarKepada Walikota Sawahlunto

Pendampingan Kawasan Rumah Pangan Lestari di Sumatera Barat

Pendampingan Kawasan Rumah Pangan Lestari di Sumatera Barat

tahun 2015 merupakan kegiatan lanjutan dari tahun-tahun sebelumnya yang

dimulai sejak akhir tahun 2011. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan

fungsi lahan pekarangan dalam menghasilkan berbagai produk pertanian

yang mungkin dikembangkan guna menghasilkan kebutuhan pangan dan

perbaikan gizi masyarakat, khususnya kelompok sasaran yang aktif sebagai

peserta kegiatan KRPL. Kegiatan pendampingan yang dilakukan adalah

berupa bantuan narasumber terhadap penyuluh pendamping maupun

kelompok sasaran baru ataupun lanjutan sebelumnya. Pendampingan

tersebut bersinergi dengan kegiatan Percepatan Penganekaragaman

Konsumsi Pangan (P2KP) pada Badan/Kantor Ketahanan Pangan atau Dinas

Page 90: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

terhadap KWT/Dasawisma yang mengikuti kegiatan m-KRPL tahun

sebelumnya yang termasuk cluster hijau dan kuning. Semua

KWT/Dasawisma ini diharapkan dapat menjadi wadah pembelajaran dan

objek studi banding oleh kelompok sasaran lainnya dalam membentuk dan

pengembangkan KRPL di lokasi masing-masing. KWT/Dasawisma tersebut

adalah: (i) KWT Toruko Indah dan Dasawisma Melati Kota Padang; (ii) KWT

Flamboyan dan Mawar Kota Payakumbuh; (iii) KWT Cempaka dan Melati

Kota Sawahlunto; (iv) KWT Melinjo Indah dan KWT Mawar Indah, Pesisir

Selatan; dan (v) KWT Usaha Sepakat dan Tuah Sakato Kabupaten Pasaman.

Pembinaan lanjutan dilakukan berupa pelatihan peserta sesuai dengan

materi yang dibutuhkan baik budidaya maupun pasca panen, dan

kelembagaan. Variabel pengamatan terdiri penguatan peran kebun bibit,

penghematan biaya konsumsi rumahtangga, tambahan pendapatan, respon

peserta pelatiahn, dan pengukuran PPH. Secara parsial, terjadi perubahan

PPH dari 74,65 tahun 2014 menjadi 80,25 tahun 2015. Demikian juga

dengan respon peserta pendampingan atau pelatihan untuk Kota Padang,

dari enam komponen teknologi yang dilatihkan sebanyak 49,17% responden

menjadi sangat tahu; ketrampilan 31,67% sangat tahu, 70% responden

menilai program sangat sesuai; materi 55% sangat sesuai dan metoda

pelatihan 40% responden sangat sesuai. Penghematan belanja

rumahtangga Rp 119.500 s/d Rp 211.500/bulan. Penerimaan kelompok dari

pengelolaan KBD Rp 2.350.000 tahun 2014 menjadi Rp 3.175.000 tahun

2015. Tambahan penerimaan dari usaha lahan pekarangan dari Rp 160.230

tahun 2014 menjadi Rp 327.870 tahun 2015. Replikasi KWT secara

swadana 2-3 KWT dengan jumlah anggota 12 s/d 21 orang. Terjalinnya

sinergi kegiatan antara BPTP Sumbar dengan BKP/KKP melalui kegiatan

P2KP dan stakeholder lainnya dalam menfasilitasi dan membina kelompok

sasaran, telah berhasil memenangkan dan mendapat peringkat bergensi

baik tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun nasional, diantaranya: KWT

Flamboyan, peringkat 1 Kota Payakumbuh 2015, KWT Emansipasi peringkat

1 tingkat Kabupaten Pesisir Selatan 2015, KWT Melinjo Indah Pesisir Selatan

peringkat 1 nasional Adhi Karya Pangan Nusantara 2014, KWT Melati

Rawang peringkat 1 Dasawisma kota Padang 2013, KWT Melati Lunto Timur

Sawahlunto peringkat 1 HATINYA PKK tingkat provinsi 2014. Keberhasilan

Page 91: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

KRPL di Sumatera Barat. Keberhasilan tersebut dapat menjadi modal dasar

dan aset bagi stakeholder, khususnya Badan Ketahanan Pangan dalam

memperluas cakupan kegiatan KRPL ke depan, pasca pendampingan dari

BPTP Sumatera Barat.

Gambar. Narasumber pada Sosialisasai Program dan Kegiatan KetahananPangan Kota Padang tahun 2015

Gambar. Revitalissai kelompok dasa Wisma Melati (KRPL) Rawang

Kota Padang

Gambar. Keragaan KBD Dasawisma Korong Gadang Kota Padang

Page 92: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Gabar. Keragaan KBD KWT Rawang Kota Padang

Gambar. Keragaan pekarangan anggota yang ditanami sayuran

Taman Teknologi Pertanian

Kegiatan Pendampingan Program Strategis Kementerian Pertanian

Mendukung Swasembada Pangan Berkelanjutan di Provinsi Sumatera Barat

telah dilakukan melalui beberapa kegiatan antara lain: Pendampingan dan

Pengawalan Program UPSUS Padi, Jagung dan Agro Techno Park (ATP)

Mendukung Percepatan Swasembada Pangan di Sumatera Barat,

Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional Tanaman

Pangan Padi, Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional

Hortikultura Komoditas Cabe, Bawang, Merah, Jeruk. Pendampingan

Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional Komoditas Kakao.

Page 93: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Potong dan Kerbau. Pendampingan Kalender Tanam Terpadu Pajale.

Pendampingan KRPL. Pengembangan kawasan Taman Teknologi Pertanian

yang dilakukan sudah mulai berfungsi sebagai ;

Pusat informasi bagi petani dan masyarakat

Tempat percontohan dan pengembangan inovasi ;

Teknologi usaha tani tanaman pangan, hortikultura,

perkebunan, peternakan dan perikanan (perikanan belum

jalan)

Mulai dari perbenihan, budidaya, pengolahan pasca panen

dan pemasaran (pengolahan pasca panen dan pemasaran

belum jalan)

Sesuai dengan dukungan sumberdaya lokal dan minat

masyarakat

Fungsi lain sebagai ;

Tempat pelatihan, magang serta pengembanganteknologi dan

pemberdayaan kelembagaan

Pusat pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang berbasis

sumberdaya lokal melalui penumbuhkembangan inkubasi-

inkubasi baru,

belum terwujud, kecuali proses pemberdayaan kelembagaan yang sedang

berjalan.

_DSC0167.MOV

Gambar. Penampilan sebagian Kawasan Display Teknologi TTP Guguk,

Kabupaten Lima Puluh Kota setelah dilakukan penanaman danpenataan.

Page 94: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Gambar: Beberapa gambar dan kegiatan penerapan teknologi di lahanpetani dalam proses pelaksanaan Taman teknologi PertanianGuguk Kabupaten Limapuluh Kota, tahun 2015

Gambar : Proses penyelesaian bangunan yang diadakan dalam pelaksanaanTTP Guguk Kabupaten Limapuluh Kota, tahun 2015

Gambar: Sosialisasi dan rapat dalam upaya pembentukan KelembagaanPetani mitra pelaksana Taman Teknologi Pertanian Guguk,

Page 95: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Gambar: Diskusi penjajakan kerjasama dengan Politani Payakumbuh,

Bappeda dan DPRD Provinsi Sumatera Barat.

Pendampingan PUAP

A. Keluaran yang Diperoleh

(i) Tumbuah gapoktan penerima dana PUAP taun 2015 sebanyak 17 buah

dan jumlah gapoktan penerima dana PUAP sejak 2008-2015 berjumlah

1040 buah gapoktan yang tersebar pada 18 kabupaten/kota. Jumlah

LKM-A yang tumbuh dan mulai berkembang sebanyak 959 unit dan

sebanyak 20 buah sudah berbadan hukum.

(ii) Rata-rata asset LKM-A sudah mulai berkembang, dan secara total

meningkat dari Rp. 104,0 menjadi milyar Rp. 150,1 akhir tahun 2015

atau naik 44%. Kendala yang dihadapi masih banyak LKM-A yang belum

menghimpun dana masyarakat dan masih tergantung pada dana

penguatan modal dari PUAP (Rp.100 juta/gapoktan) yang digulirkan

kepada petani. Kelemahannya adalah LKM-A umumnya belum ber badan

hukum sehingga kepercayaan masyarakat tani masih rendah.

B. Hasil yang Dicapai

(i) Pengurus Gapoktan dan pengelola LKM-A sudah memaham pengelolaan

usaha jasa keuangan dan juga 5% gapoktan telah menumbuhkan

usaha lain selain LKM-A seperti Usaha saprodi, UPJA, UP3HP dan

pemasaran hasil. Pengurus dan pengelola LKM-A juga sudah memahami

sejumlah paket teknologi adaptif guna dimasyarakatkan kepada seluruh

Page 96: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

anggotanya agar usaha produktif berhasil dan mampu meningkatkan

pendapatan.

(ii) Jumlah petani anggota meningkat dan pada tahun 2015 mencapai

124.538 orang yang tersebar pada 1040 gapoktan. Dengan adanya dana

PUAP jumlah oetani yang mendapat pinjaman modal dari dana tersebut baru

mencapai 60%. Penggunaan dana PUAP adalah untuk mendukung

pengembangan usaha pertaniaian skala kecil diantaranya: 35% tanaman

pangan, 25% hortikultura, 10% perkebunan, 5% ternak, dan 25% off-farm

(pemadaran dan pengolaghan hasil).

Pendampingan Kalender Tanam Terpadu Padi Sawah, Jagung dan

Kedelai di Sumatera Barat

Kegiatan pendampingan Katam untuk tanaman padi, jagung dan kedelai

tahun ini telah mensosialisasikan materi tersebut kepada stakeholder

sebanyak tujuh belas kali tatap muka. Masih banyak masukan dari peserta

sosialisasi untuk perbaikan Katam ke depan.

Bahan diseminasi dicetak berupa rool banner sebanyak 30 buah untuk

katam dan 30 buah untuk SC. Roll Banner ini didistribusikan ke Dinas

Pertanian dan penyulihan di 16 Kabupaten/ Kota di Sumatera Barat, sert

Dinas terkait di provinsi. Sementara untuk FGD ke pusat telah dilaksanakan

sebanyak empat kali untuk katam dan 2 kali untuk SC. Berdasarkan hasil

verifikasi di lapangan, akurasi data SC (satelit modis) di Sumatera Barat baru

60 – 70%.

Monitoring bencana tahun ini memonitor bencana kekeringan di beberapa

daerah di Sumatera Barat, yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Solok, Kota

Solok, Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten Tanah Datar.

Page 97: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

SASARAN INDIKATOR KINERJA Realisasi (%)2015 2016 2017 2018 2019

Laporanpelaksanaan

kegiatanpendampinganinovasipertanian danprogram

strategisnasional.

Jumlah laporanstrategis

nasional/daerah yangmemperolehpendampingan inovasioleh BPTP danmencapai target

sasaran

133

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

(a)

(c)

(b)

(d)

(e)

Gambar 9. Lokasi verifikasi (a) Tabek Palah, Kabupaten Solok; (b) Koto lua,Kota Padang; (c) Pekan Sinayan, Kabupaten Agam; (d) Sungei Pasak, KotaPariaman; dan (e) Sitakuak, kabupaten Tanah Datar

Capaian kinerja BPTP Sumatera Barat TA 2015-2019.

Tabel 14. Capaian jumlah kinerja kegiatan pendampingan inovasi pertanian dan program strategisnasional BPTP Sumatera Barat 2015-2019.

Page 98: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Sasaran 4 Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (bidang

pengkajian, disiminasi dan pendayagunaan.

Indikator kinerja Target Realisasi %

Jumlah laporan kerjasama pengkajian 1 1 100

dan pemanfaatan hasil penelitian dan

pengembangan.

Kerjasama Penelitian dan pengembangan pertanian

Tahun 2015 Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Provinsi Sumatera

Barat menawarlan kerjasama dengan BPTP Sumatera Barat sebagai

instruktur untuk memberikan pelatihan Nomor Surat Penawaran :

411.3/33/UEM-BPM-2015 tanggal 23 Januari 2015. Pada tanggal 6 April s/d

9 Mei 2015 BPTP bersama Fakultas Teknik Industri Universitas Andalas

Padang bekerjasama dengan BPM Provinsi Sumatera Barat melakukan

Pelatihan Pembekalan Wirausaha Sarjana Pemberdaya Masyarakat Nagari

(SPMN) Angkatan XIII Tahun 2015 yang diikuti oleh 100 orang peserta.

Dalam kegiatan ini BPTP Sumatera Barat telah menugaskan 15 orang

peneliti/penyuluh sebagai instruktur

Teknologi Budidaya Itik dan Puyuh. Luaran yang dihasilkan dalam

pelaksanaan kegiatan kerjasama ini adalah : (1) peningkatan kemampuan

SPMN dalam melakukan inovasi teknologi dan kelembagaan; (2)

pengembangan wawasan SPMN menjadi wirausaha baru; (3) peningkatan

peran SPMN sebagai mitra Pemerintah Nagari; dan (4) penyebaran inovasi

teknologi pertanian Badan Litbang Pertanian melalui penyediaan nara

sumber

Pada tanggal 7 s/d 10 April Badan Perencana Pembangunan Daerah

Provinsi Sumatera Barat dengan Nomor Surat 070/175/III/Litbang/Bappeda-

2015 tanggal 24 Maret 2015 meminta kepada BPTP Sumatera Barat untuk

menyampaikan Pemanfaatan dan Pengembangan Riset Unggulan BPTP

Sumatera Barat dalam Perumusan Kebijakan Pembangunan Pertanian

Provinsi/Kota/Kabupaten di Sumatera Barat. Tiga Riset Unggulan BPTP

Sumbar yang disampaikan dalam perumusan ini adalah : (1) Prospek

Pengembangan Usaha Perbenihan Kentang di Sumatera Barat oleh Ir.

Yulimasni; (2) Prospek Pengembangan Usaha Integrasi Sapi-Padi-Sawit-

Page 99: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

(3) Prospek Pengembangan Usaha Budidaya Bunga Krisan Potong di

Sumatera Barat oleh Ir. Nirmala F. Devi, M.Sc. Luaran yang dihasilkan dalam

pelaksanaan kegiatan ini adalah penyebaran inovasi teknologi pertanian

Badan Litbang Pertanian melalui penyediaan nara sumber.

BPTP Sumatera Barat juga melakukan kerjasama dengan PT.

Biosindo Mitra Jaya dengan MoU Nomor 01/BMJ/IV/2015 dan

763/KL.130/I.12.3/4/2015 tanggal 15 April 2015 untuk Pengujian dan

Penerapan Inovasi Teknologi Pengelolaan Hara Spesifik Lokasi di Sumatera

Barat. Luaran yang dihasilkan dalam pelaksanaan kerjasama ini adalah Satu

Paket Rekomendasi Penggunaan Pupuk Hayati Biotrent Spesifik Lokasi untuk

Komoditas Padi Sawah. Kerjasama dengan Pertamina AEP ASET 2 Field

ADERA juga dilakukan dalam hal Pembuatan Demplot Budidaya Padi

Teknologi Salibu di Sumatera Selatan dengan Nomor SPK : AP3240/2015-SO

tanggal 22 Maret 2015 dengan luaran yang dihasilkan penyebaran budidaya

padi Teknologi Salibu. Selanjutnya Kerjasama dengan Pemerintah Kota

Padang Panjang dilakukan dalam Pengembangan Varietas Unggul daerah

dimana luaran yang dihasilkan adalah pengembangan varietas unggul padi

lokal Saganggam Panuah.

Selain itu, BPTP Sumatera Barat juga mempunyai kerjasama dengan

SMARTD Badan Litbang Pertanian masing-masing 3 kegiatan KKP3SL dan 2

kegiatan m-P2BBI. Dua kegiatan kerjasama dengan Sekretaris Badan

Litbang Pertanian yaitu kegiatan Upaya Perlindungan Hukum dan Revitalisasi

Kebun Percobaan dan Labor Diseminasi Lingkup BPTP Sumatera Barat.

Terakhir kerjasama antara BPTP Sumatera Barat dengan Balai Besar

Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian dalam hal

Implementasi Desain Pengelolaan Air Kebun Percobaan Sukarami dan

Rambatan

Page 100: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

No Judul Kerjasama Nama Mitra/No. KotrakKerjasama/No. SuratPenawaran/Alamat Mitra

JangkaWaktu

Luaran yang Diharapkan Luaran yang Dihasilkan

1. Kajian Perbaikan KesuburanLahan Sawah BerproduktivitasMelalui Pengelolaan Pembenah

Tanah di Sumatera Barat

Penjab Pelaksana Kegiatan :Ir. Ismon Lenin, M.Si

Biaya : Rp. 127.534.000,-

SMARTDNo. SPK :38.59/PL.040/I.1/02/201

5.KTgl. : 28 Februari 2015

Badan Litbang PertanianJakarta

3 tahun Terhimpunya data biofisiklahan serta karakteristiksifat fisik dan sifat kimia

tanah penyebabrendahnya hasil di

kabupaten Sijunjung dankabupaten Dharmasraya;

Dihasilkannya formulasidan takaran pembenah

tanah untuk peningkatanproduktivitas lahan sawah

serta rekomendasipenggunaan pembenah

tanah untuk meningkatkanproduktivitas lahan

Data biofisik lahan serta karakteristik sifat fisikdan sifat kimia tanah penyebab rendahnya hasildi kabupaten Sijunjung dan kabupaten

Dharmasraya; Formulasi dan takaran pembenahtanah untuk peningkatan produktivitas lahan

sawah serta rekomendasi penggunaanpembenah tanah untuk meningkatkan

produktivitas lahan

2. Penguatan KelembagaanPerbenihan Untuk MewujudkanPengembangan Kawasan

Agribisnis Jeruk Sehat diSumatera Barat

Penjab Pelaksana Kegiatan :Dr. Hardiyanto, M.Sc

Biaya : Rp. 145.950.000,-

SMARTDNo. SPK :39.118/PL.040/I.1/02/20

15.KTgl. : 28 Februari 2015

Badan Litbang PertanianJakarta

2 tahun Terbentuknyakelembagaan perbenihanjruk sehat yang tangguh di

Sumatera Barat

Kelembagaan perbenihan jruk sehat yangtangguh di Sumatera Barat

3. Percepatan PemasyarakatanTeknologi Sistem UsahataniTerpadu Sapi-Kakao Dengan

Konsep Ramah Lingkungan (BioCycle Farming) Melalui

Pendekatan SDMC MendukungProgram PSDK

Penjab Pelaksana Kegiatan :

SMARTDNo. SPK :39.188/PL.040/I.1/02/20

15.KTgl. : 28 Februari 2015

Badan Litbang PertanianJakarta

2 tahun Terjadinya peningkatankemampuan kelompokusaha tani dalam

mengelola unit usahataniterpadu sapi-kakao

dengan konsep ramahlingkungan (bio cycle

farming) secara agribisnis.Menjadi wahana

Peningkatan kemampuan kelompok usaha tanidalam mengelola unit usahatani terpadu sapikakao dengan konsep ramah lingkungan (bio

cycle farming) secara agribisnis.Menjadi wahana pembelajaran kelompok lainnya

LAMPIRAN 1. PERKEMBANGAN KERJASAMA BPTP SUMBAR TAHUN ANGGARAN 2015

Page 101: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Ir. HarmainiBiaya : Rp. 125.831.000,-

pembelajaran kelompoklainnya

4. Model Pembangunan PertanianBerkelanjutan Berbasis Inovasi(m-P2BBI) Mendukung

Agribisnis Sayuran DataranRendah Kota Payakumbuh

Provinsi Sumatera Barat

Penjab Pelaksana Kegiatan :Ir. Ismon Lenin, M.Si

Biaya : Rp. 149.917.000,-

SMARTDNo. SPK :39.168/PL.040/I.1/02/20

15.KTgl. : 28 Februari 2015

Badan Litbang PertanianJakarta

3 tahun Didapatkannya modelpembangunan pertanianberkelanjutan berbasis

inovasi padi sawahdataran tinggi

mewujudkan sistempertanaian bioindustri di

Sumatera BaratPeningkatan kapasitas

SDM petani danKelembagaan pendukung

Model pembangunan pertanian berkelanjutanberbasis inovasi padi sawah dataran tinggimewujudkan sistem pertanaian bioindustri di

Sumatera BaratPeningkatan kapasitas SDM petani dan

Kelembagaan pendukung

5. Model Pembangunan PertanianBerkelanjutan Berbasis Inovasi(m-P2BBI) pada Padi Sawah

Dataran Tinggi Sumatera Barat

Penjab Pelaksana Kegiatan :Ir. Nasroel Husen, MS

Biaya : Rp.130.505.000,-

SMARTDNo. SPK :39.166/PL.040/I.1/02/20

15.KTgl. : 28 Februari 2015

Badan Litbang PertanianJakarta

3 tahun Didapatkannya modelagribisnis sayuran dataranrendah melalui dukungan

inovasi teknologi budidayadan sistem perbenihan

yang menjaminkeberlanjutan produksi.

Varietas dan teknologibudidaya sayuran dataran

rendah yang efisien

Model agribisnis sayuran dataran rendah melaluidukungan inovasi teknologi budidaya dan sistemperbenihan yang menjamin keberlanjutan

produksi. Varietas dan teknologi budidayasayuran dataran rendah yang efisien

No Judul Kerjasama Nama Mitra/No.KotrakKerjasama/No.

SuratPenawaran/Alamat

Mitra

JangkaWaktu

Luaran yang Diharapkan Luaran yang Dihasilkan

6. Pengembangan Varietas UnggulDaerah

Penjab Pelaksana Kegiatan :

Ir. Ismon Lenin, M.SiBiaya : Rp. 32.000.000,-

Pemerintah KotaPadang Panjang

1 tahun Berkembangngnyavarietas unggul padi lokalSaganggam Panuah

Berkembangngnya varietas unggul padi lokalSaganggam Panuah

7. Pengujian dan PenerapanInovasi Teknologi Pengelola

PT. Biosindo MitraJaya

1 tahun Didapatkannya 1 (satu)paket rekomendasi

Didapatkannya 1 (satu) paket rekomendasipenggunaan pupuk hayati biotrent spesifik lokasi

Page 102: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Hara Spesifik Lokasi (PHSL) diSumatera Barat

Penjab Pelaksana KegiatanIr. Atman Roja, M.Kom

Biaya Rp. 8.030,000,-

No. MoU :01/BMJ/IV/2015763/KL.130/I.12.3/4/

2015Tgl. : 15 April 2015

Jakarta

penggunaan pupuk hayatibiotrent spesifik lokasiuntuk komoditas padi

sawah

untuk komoditas padi sawah

8. Pelatihan PembekalanWirausaha Sarjana PemberdayaMasyarakat Nagari (SPMN)

Angkatan XIII Tahun 2015,Padang 6 April s/d 9 Mei 2015

Penjab Pelaksana Kegiatan

KSPPBiaya Rp. 10.000.000,-

BPM ProvinsiSumatera BaratFakultas Teknik

IndustriUniversitas Andalas

PadangNo. Surat

Penawaran :411.3/33/UEM-BPM-

2015Tgl. : 23 Januari

2015

1 tahun Meningkatnyakemampuan SPMN dalammelakukan inovasi

teknologi, dankelembagaan;

Berkembangnya wawasanSPMN menjadi wirausaha

baru: Meningkatnya peranSPMN sebagai mitra

pemerintah NagariTersebarnya inovasi

teknologi pertanian BadanLitbang melalui

penyediaan Nara Sumber

Kmampuan SPMN dalam melakukan inovasiteknologi, dan kelembagaan; Peningkatanwawasan SPMN menjadi wirausaha baru:

Peningkatan peran SPMN sebagai mitrapemerintah Nagari

Penyebaran inovasi teknologi Badan LitbangPertanian melalui penyediaan Nara Sumber

9. Implementasi DesainPengelolaan Air kebunPercobaan Sukarami dan

Rambatan

Penjab Pelaksana KegiatanAzwar Chan, SP

Biaya Rp. 300.000.000,-

Balai BesarPenelitian danPengembangan

Sumberdaya LahanPertanian

No. SPK :488.2/HM.210/I.8/3/

2015Tanggal. : 5 Maret

2015Bogor

1 tahun Meningkatnya kinerja danproduktivitas lahan KPSukarami dan KP

Rambatan

Peningkatan kinerja dan produktivitas lahan KPSukarami dan KP Rambatan

10. Upaya Perlindungan Hukumterhadap Barang Milik Negarapada BPTP Sumbar Tahun 2015

Penjab Pelaksana KegiatanIr. Artuti, MS

Biaya Rp. 140.460.000,-

Sekretaris BadanLitbang PertanianNo. SPK :

98.4/HM.230/I.1/5/2015.K

Tgl. : 25 Mei 2015Jakarta

1 tahun Terciptanya jaminankepastian hukum danperlindungan secara

hukum terhadap barangmilik negara pada BPTP

Sumbar

Jaminan kepastian hukum dan perlindungansecara hukum terhadap barang milik negara padaBPTP Sumbar

11. Pembuatan Demplot BudidayaPadi Teknologi Salibu

Pertamina AEPASET 2 FIELD

1 tahun Meluasnya penyebaranbudidaya padi teknologi

Penyebaran budidaya padi teknologi Salibu

Page 103: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

No Judul Kerjasama Nama Mitra/No.KotrakKerjasama/No.

SuratPenawaran/Alamat

Mitra

JangkaWaktu

Luaran yang Diharapkan Luaran yang Dihasilkan

12. Pemanfaatan danPengembangan Riset UnggulanBPTP Sumbar untuk Perumusan

Kebijakan diProvinsi/Kabupaten/Kota di

Sumatera BaratTiga Riset Unggulan :

Prospek Pengembangan UsahaPerbenihan Kentang di

Sumatera Barat oleh Ir.Yulimasni

Prospek Pengembangan UsahaIntegrasi Sapi-Padi-Sawit-Kakao

di Sumatera Barat oleh Prof. ®.Dr. Abdullah Bamualim, M.Sc

Prospek Pengembangan UsahaBudidaya Bunga Krisan Potong

di Sumatera Barat oleh Ir.Nirmala F. Devi, M.Sc

Penjab Pelaksana KegiatanKSPP

Bappeda ProvinsiSumatera BaratNo.

070/175/III/Litbang/Bappeda-2015

Tgl. : 24 Maret 2015

1 tahun Tersebarnya inovasi

teknologi pertanian Badan

Litbang melalui

penyediaan Nara Sumber

Penyebaran inovasi teknologi pertanianBadan Litbang melalui penyediaan NaraSumber

Penjab Pelaksana KegiatanIr. ErdimanBiaya Rp. 114.000.000,-

ADERA

No. SPK :./…/AP3240/2015-SO

Tgl. : 22 Maret 2015Palembang

Salibu

Page 104: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

SASARAN INDIKATOR KONERJA Realisasi (%)

2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya Sinergi

Operasional Pengkajian

Dan Pengembangan

Inovasi Pertanian

Jumlah Rekomendasi

Kebijakan Pembangunan

Nasional (Rekomendasi)

100

SASARAN Indikator

Kinerja

Realisasi (%)

2015 2016 2017 2018 2019

Kerjasama

Nasional

100

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Capaian kinerja BPTP Sumatera Barat TA 2015-2019.

Tabel. Capaian Jumlah Kinerja kerjasama nasional dan internasional BPTP Sumatera Barat 2015-2019.

Sasaran 5 Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan

pengembangan inovasi pertanian.

Indikator kinerja

Jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan

nasional.

Target

1

Realisasi

1

%

100

Analisis kebijakan Mendukung Pengembangan Komoditas

Unggulan di Sumatera Barat.

Terumuskan sistem pemasaran kakao, gambir dan beras yang efisien yang

mampu meningkatkan share harga yang diterima petani meningkat dari

sebelumnya. Terberdayakan gapoktan yang potensial yang memiliki modal

untuk membeili produk pertanian khususnya gambir dan kakao dari petani

anggota di wilayah kerja gapoktan. Petani produsen komoditas tersebut juga

terhindar dari praktek sistem ijon baik dari pedagang gambir dan kakao,

maupun dari rentenir yang biasanya memberikan pinjaman untuk memenuhi

kebutuhan harian keluarga terutama petani .

Capaian kinerja BPTP Sumatera Barat TA 2015-2019.

Tabel. Capaian jumlah kinerja sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian BPTP

Sumatera Barat 2015-2019.

Akuntabilitas Keuangan.

Pagu anggaran Satker Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

SumateraBarat Tahun Anggaran 2015 dengan Nomor DIPA SP DIPA-

018.09.2.567449/2015 tanggal 8 Desember 2015 sebesar

Rp.34.752.453.000, sesuai dengan revisi terakhir anggaran DIPA Yang

Page 105: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Barang Non Operasional Rp. 15.968.862,-) dan Belanja Modal Rp.

2932.586,-.

Tabel. Anggaran perjenis belanja BPTP Sumatera Baratdari TA 2015

No Jenis Belanja

REALISASIAnggaran

Rp Jt Rp Jt %

a

b

1

2

3

Belanja Pegawai

Belanja Barang

Operasional

Non Operasional

Belanja Modal

TOTAL

13.612.675

18.207.192

2.238.330

15.968.862

2932.586

34.752.453

13.580.254,4

17.904.374,8

2.183.910,948

15.720.463,932

2.673.340

34.157.970,280

99.76

98.34

97.57

98.44

91.16

98.29

Realisasi Anggaran

Total Realisasi Anggaran Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

Sumatera Barat Sampai dengan 31 Desember 2015 berdasarkan data i-monev

sebesar Rp. 34.157.970,280, (98.29) dari total anggaran yang dialokasikan sebesar

Rp. 34.752.453.000,- dalam DIPA Tahun Anggaran 2015. Secara lebih rinci dapat

diuraikan bahwa realisasi dan sisa anggaran terdiri dari: (1) Realisasi belanja

pegawai sebesar Rp. 13.580.254,400,- atau 99.76 dari pagu sebesar Rp. 13.612.675.000.-

(2) Realisasi belanja barang operasional sebesar Rp. 2.183.910,948.- atau 97.57 % dari

pagu sebesar Rp. 2.238.330.000; (3)Realisasi belanja barang non operasional sebesar

Rp. 15.720.463.932,- atau 98.44 % dari pagu sebesar Rp. 15.968.862.000 dan (4) Realisasi

belanja modal sebesar Rp. 2.673.340.000.- atau 91.16 % dari pagu Rp. 2.932.586.000-.

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Penerimaan Negara terdiri dari Penerimaan Perpajakan dan Penerimaan Negara

Bukan Pajak (PNBP). Pada tahun anggaran 2015 realisasi pendapatan Negara Balai

Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat sampai dengan Desember 2015

adalah sebagai berikut :

Penerimaan Perpajakan

Penerimaan Perpajakan pada BPTP Sumatera Barat sampai dengan Desember 2015

tidak ada dikarenakan Penerimaan Perpajakan khusus Kementerian Keuangan.

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Dalam melaksanakan tugasnya Balai Besar Pengkajian memerlukan dukungan

Page 106: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

kegiatan yang menghasilkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Dana

tersebut sangat diperlukan untuk mendukung biaya pemeliharaan fasilitas dan

sarana, memperbaiki tenaga penunjang lainnya. Penggalian dana juga sedang

dirintis dengan menjalin kemitraan dengan pihak lain, komersialisasi hasil litbang

dan intensifikasi penerimaan negara bukan pajak terutama penerimaan fungsional

dan akan terus ditingkatkan sehingga kedepan diharapkan sumber dana yang

diperlukan tidak hanya tergantung dari ketersediaan APBN. Target Penerimaan

Negara Bukan Pajak (PNBP) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat

Tahun Anggaran 2015, sebesar Rp. 401.767.000 ,- Realisasi Penerimaan Negara

Bukan Pajak (PNBP) Balai Pengkajian Teknologi PertanianSumatera Barat sampai

bulan Desember 2015 sebesar Rp. 590.207.712 (Lima ratus sembilan puluh juta dua

ratus tujuh ribu tujuh ratus dua belas rupiah ),- dari target penerimaan atau 146,90

%.

Tabel. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) BPTP Sumbar per Desember 2015

Page 107: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

JENIS PENERIMAAN 2015 2016 2017 2018

TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET

PENERIMAAN UMUM 66.150.000 39.154.012

PENERIMAAN

FUNGSIONAL

335.617.000 551.053.700

JUMLAH 401.767.000 590.207.712

Tabel. Daftar target (Rencana) dan Realisasi PNBP BPTP Sumbar Tahun Anggaran 2015-2019

Page 108: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Sasaran 7 Jumlah Produksi Benih Sumber.

Target Realisasi %

Jumlah

Indikator kinerja

Produksi Benih Sumber.

Padi FS 6 SS 66.8 FS 6.454 SS 45.011 FS 107 SS 67.3

Jagung FS SS 10 FS SS 0.7 FS SS 7

Kedelai FS 1 SS 29.97 FS 0 SS 4.825 FS 0 SS 16

Perbanyakan Benih Sumber Padi

Mengingat begitu pentingnya fungsi benih dalam ketahanan pangan, maka penggunaan

varietas unggul yang sesuai preferensi konsumen dan sisitem produksi benih secara

berkelanjutan menjadi semakin penting. Untuk meningkatkan penyediaan benih sumber yang

bermutu, maka BPTP Sumbar melakukan kegiatan perbanyakan benih padi sawah yang sesuai

dengan preferensi konsumen.

Pendampingan bagi petani dilakukan mulai dari persemaian, penanaman, pemupukan,

rouging dan panen. Sertifikasi dilakukan oleh petugas/koordinator BPSB-TPH Propinsi Sumatera

Barat pada masing-masing Kabupaten/Kota yang dimulai dari pemeriksaan lapangan kelayakan

calon lokasi sebagai penangkaran, pemerikasaan tanaman pada stadia anakan maksimun,

stadia berbunga dan masak.

Realisasi hasil produksi benih padi sampai akhir Desember 2015 pada musim tanam I

mencapai 62.945 Kg dengan rincian dihibahkan 21.240 kg, masuk gudang 31.855 kg, gagal jadi

benih 9.850 kg. Benih Dasar 6.454kg dan benih pokok 45.011kg dan telah terdistribusi

sebanyak 32.042kg dengan nilai Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp336.408.000.

Kondisi pertanaman pada MT II sampai saat ini cukup baik dan telah panen varietas Inpari 21

sebanyak 750 kg dan B.Piaman 4.450 kg sebagai calon benih dalam proses pelabelan,

sedangkan pertanaman lainnya panen tertunda hingga bulan Februari 2016 berupa varietas

B.Piaman, Inpari 21, dan Inpari 17.

108

Page 109: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Tabel. HASIL PERBANYAKANBENIH SUMBER PADI TAHUN 2015

(Januari-September 2015/MTI )

NOVARIETAS/KLAS

LOKASI/ TGLPANEN

HASIL GKP (KG) REALISASI BENIH (KG)

KETERANGANAPBN

APBN-P HIBAH

GAGALPANEN

APBN APBN-P

TOTALHIBAH BENIH

(KG)

1. INPARI 21/ SS KP.B.Buat IKP.B.Buat II

300400

300348

- - 250310

245300

- 495610

-

K.Hilalang/10-7-15

500 565 - - 415 385 - 800

7-15Singkarak / 21- 1.120 1.120 - - 935 865 - 1800

12-8-15Parambahan / 2.300 2.381 - 850 1546 1854 - 3.400 20% diSerang

Tikus

15Gawan I / 13-9- 2.500 2.570 - - 2200 2067 - 4.267

9-15Gawan II / 25- 2.000 2.125 1800 1727 3.527

15INPARI 21/FS Bungus / 10-9- 200 368 - - 245 230 - 475

Jumlah 8.920 9.429 850 7701 7673 15.374

2.15

B.Piaman/ SS T.Datar / 29-7- 600 636 3.100 1.800 550 548 3.100 4.198 20% di SerangTikus

31-8-15Parambahan / 2.100 2.117 - 500 1850 1767 - 3.617 Di Serang Tikus

Bungus/10-9-15

- - 660 - - - 660 660

Jumlah 2.700 2.753 3.760 2.300 2400 2315 3.760 8.475

3. PB 42 / SS15Bungus/ 16-9- 1.500 1.633 6.540*

540*- 1180 1104 6.540 8.824

PB 42 / FS15Bungus/ 19-9- 1.684 - 0* - 730 693 997 2.420

Jumlah 3.184 1.633 7.080 1910 1797 7.080 11.244

4. Cisokan / FS31-8-15Parambahan / - - - 1.500 - CVL >15%

5. Inpari 13 /SS8-15Pasaman / 15- 400 450 2.000 500 330 300 2.000 2.630

6. Inpari 19/ FS8-15Pasaman / 15- 50 - 1000 - 29 500 29

109

Page 110: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

7. Inpari 30/ FS8-15Pasaman / 15- - - - 1500 -

8. Inpara 3 / FS15Bungus / 10-9- 289 - - - 130 125 - 255

9. Junjuang/ SS7-15K.Hilalang/ 27- 600 669 - - 550 500 - 1.050

Junjuang/ FS3-8-15Parambahan / 1.200 - - 510 485 - 995

Jumlah 1.800 669 1060 985 2.045

10.15

Sg.Panuah/ FS Kayuaro / 9-7- 800 856 715 660 1.375

15Guguak / 22-9- 500 550 500 405 905

Jumlah 1.300 1.406 1215 1065 2.280

11.10-8-15

Caredek.M/ SS Parambahan / - - 3.500 - 3.500 3.500

9-15Caredek.M(BS) M.Paneh/ 18- - - 250 250 250

Caredek M/ FS K.Hilalang /10-7-15

- - 1.500

Jumlah 3.750 3.750 3.750

12.15

Anak Daro / SS Bungus / 21-9- 1.600 1.794 3.400 1.200 1300 1520 3.400 6220

13. Siarang /BS Kayuaro / 30-6-15

- 250 - 250 250

JumlahFSSSBS

20.243 18.134 20.740 9850 16046 15.809 21.240 51.965(GAGAL) (APBN) (APBNP) (Hibah) 6.454

45.011500

Perbanyakan Benih Sumber Kedelai di Provinsi Sumatera Barat

Salah satu kendala dalam peningkatan produksi kedelai adalah ketersediaan benih

bermutu. Sejak tahun 2007 pemerintah melaksanakan program benih kedelai berbantuan

110

Page 111: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

kepada para petani guna mengatasi permasalahan ketersediaan benih bermutu di tingkat

petani. Sebagai lembaga penghasil inovasi teknologi, Balitbangtan dituntut untuk berperan aktif

dalam program nasional tersebut melalui penyediaan benih sumber, terutama dalam kaitannya

dengan upaya percepatan pengembangan varietas unggul baru.

Kegiatan ini bertujuan utama untuk memperkuat sistem perbenihan dan penangkar benih

kedelai di Provinsi Sumatera Barat. Secara terperinci, tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini antara

lain untuk: (a) memproduksi benih sumber varietas unggul kedelai kelas benih dasar (FS)

sebanyak 1,0 ton; dan (2) memproduksi benih sumber varietas unggul kedelai kelas benih pokok

(SS) sebanyak 29,97 ton. Kegiatan dilaksanakan pada berbagai lokasi di Provinsi Sumatera

Barat (Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Sijunjung, dan Kota Sawahlunto) seluas 31,5 ha

untuk memproduksi benih kelas SS dan 1,0 ha untuk memproduksi benih kelas FS. Varietas

unggul yang digunakan sebagai sumber benih kelas SS adalah: Anjasmoro, Panderman,

Bueangrang, dan Gepak Kuning. Sedangkan untuk benih kelas FS adalah Anjasmoro. Komponen

teknologi sesuai anjuran Balitbangtan diterapkan dalam kegiatan ini. Hasil sementara kegiatan

perbanyakan benih kedelai sampai laporan ini ditulis dapat disimpulkan, antara lain: (1)

Kegiatan perbanyakan benih kedelai terealisasi seluas 31,5 ha untuk menghasilkan benih kelas

SS varietas Anjasmoro, Panderman, Burangrang, dan Gepak Kuning. Sedangkan untuk kelas

benih FS varietas Anjasmoro seluas 1,0 ha; (2) Calon benih kedelai yang dihasilkan sebanyak

8.673 kg. Dari calon benih ini, dihasilkan benih bersertifikat kelas benih SS sebanyak 4.825 kg;

(3) Masih akan dihasilkan lagi benih kelas SS yang saat ini dalam proses pasca panen di tingkat

petani dan seleksi benih di UPBS; dan (4) Benih kelas FS saat ini masih stadia mulai berbunga.

Diperkirakan panen pada awal Februari 2016.

111

Page 112: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Perbanyakan Benih Sumber Jagung di Provinsi Sumatera Barat

Kegiatan produksi benih hibrida dilaksanakan di Kebun Percobaan (KP) Sukarami (April

Juli 2015), dan produksi benih komposit (varietas Sukmaraga) di Kebun BBI palawija Ladang

Laweh (Rambatan – Tanah Datar) dari bulan (Mei – Juli 2015).

Perbanyakan di KP Sukarami seluas (0,75 ha) yang ditujukan untuk menghasilkan benih

jagung hibrida Badan Litbang Pertanian (Bima 19 dan Bima 20) menghasilkan 700 kg benih

Bima 19 dan 1 ton benih Bima 20. Bila dikonversi ke hektar, hasil ini cukup baik yakni sekitar

2,42 t/ha. Sejumlah 400 kg benih Bima 20 telah disalurkan sebagai hibah ke kelompok tani

dalam rangka diseminasi produk Litbang.

Gambar Penampilan pertanaman dan tongkol tanaman jagung pada kegiatan produksi benih

hibrida di KP Sukarami

4.2. Perbanyakan di BBI Ladang Laweh

Kegiatan perbanyakan yang dilakukan di kebun BBI Ladang Laweh seluas lk. 3,5 ha

hanya menghasilkan 285 kg calon benih. Sangat rendahnya hasil ini adalah akibat adanya

musim kering yang parah selama 2 bulan mulai umuri umur 1 bulan setelah tanam (data curah

hujan dapat dilihat pada Lampiran 1) . Dalam proses sertifikasi calon benih ini oleh BPSB

ternyata daya kecambahnya juga tidak memenuhi syarat (hanya 85%), sehingga dinyatakan

112

Page 113: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

tidak lulus sebagai benih. Rendahnya daya kecambah ini diduga adalah karena fisiologisnya

yang kurang baik akibat kekeringan saat pengisian.

Gambar Penampilan fisik tanaman dan calon benih pada perbanyakan di kebun BBI Ladang

Laweh.

Sampai pada akhir tahun anggaran 2015 (Desember 2015) kegiatan perbanyakan di

kebun-kebun percobaan ini belum menghasilkan benih karena sesuai dengan waktu tanamnya,

tanaman baru pada stadia vegetativ. Bahkan kegiatan perbanyakan yang kedua di KP Sitiung

masih pada tahap pengolahan tanah. Sampai pada stadia vegetativ ini terlihat pertumbuhan

tanaman cukup baik (Gambar ).

KP Rambatan KP Sitiung

KP Sitiung (I) KP Sitiung (II)

Gambar Penampilan pertumbuhan tanaman pada kegiatan perbanyakan benih jagung di KP

Rambatan, KP Sukarami dan KP Sitiung, Desember 2015

113

Page 114: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Lokasi Luas (ha) Perkiraan Hasil (ton)

KP Rambatan

KP Sukarami

KP Sitiung (I)

KP Sitiung (II)

0,90

0,75

0,50

0,60

4,5

4,0

1,5

1,8

Jumlah 2,75 11,8

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Perkiraan Hasil yang Akan Diperoleh

Berdasarkan luasan dan pertumbuhan pertanaman yang masih di lapangan sampai akhir

Desember 2015 diperkirakan benih yang akan diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel Perkiraan jumlah benih yang akan diperoleh dari pertanaman yang masih

berada di lapangan

Berdasarkan perkiraan ini, target 10 ton benih sumber dari kegiatan ini akan dapat

dicapai pada awal tahun 2016.

Target output 10 ton benih sumber belum dapat dicapai karena terjadinya gagal panen

akibat pertanaman mengalami kekeringan.

Berdasarkan luas pertanaman perbanyakan yang diulang di tiga kebun percobaan

diperkirakan target benih sumber yang dihasilkan akan dapat dicapai pada awal tahun

2016.

Sasaran 8 Model Pengembangan Inovasi Teknologi Pertanian

Bioindustri.

Indikator kinerja Target Realisasi %

Jumlah Pengembangan Inovasi TeknologiPertanian Bioindustri.

114

3 3 100

Page 115: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Implementasi model bioindustri berbasis tanaman jagung mendukung

pengembangan kawasan pengembangan Jagung di Sumatera Barat.

Kegiatan yang dilaksanakan di Kebun Percobaan Rambatan dengan mengimplementasi

model bioindustri berbasis tanaman jagung mendukung pengembangan kawasan jagung

sebagai berikut:

1. Kegiatan budidaya jagung optimal telah dilaksanakan sementara data komponen hasil belum

bisa dilaporkan. Hal ini disebabkan pada pertanaman pertama bulan Juni 2015 mengalami

kekeringan sedangkan untuk pertanaman ke dua belum panen.

2. Kegiatan integrasi tanaman jagung dan sapi telah dilaksanakan, kandang sapi, bak

fermentasi kompos dan bak pengolahan urin telah selesai dimana saat ini telah dipelihara

sebanyak 6 (enam) ekor sapi. Dalam kegiatan ini telah juga telah dilakukan pelatihan

terhadap kelompok tani yang ada di 2 kecamatan (kecamatan Ramabatn dan Lima Kaum)

dengan materi budidaya tanaman jagung, teknik penakarang benih jagung, pembuatan

silase jerami jagung, pengolahan kompos sarasah jagung, pengomposan kotoran sapi baik

kotoran padat maupun cair.

3. Kegiatan perbanyakan benih jagung hibrida dilakukan untuk menghasilkan benih jagung

varietas Bima 19-URI sebanyak 715 kg dan Bima 20-URI sebanyak 450 kg.

4. Telah dilakukan pembuatan media cetak dalam bentuk banner dan leaflet serta buku

Lampiran Foto Kegiatan:

115

Page 116: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

116

Gambar: Keragaan tanaman jagung kegiatan budidaya dalam upayapeningkatan produktivitas jagug hibrida

Gambar : Keragaan jagung hibrida kegiatan perbanyakan benih jagung hibrida Bima 19-URI

dan Bima 20-URI.

Gambar: Keragaan ternak sapi dan pakan sapi dari fermentasi batang dan daun jagung

Page 117: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Gambar : Pelatihan budidaya jagung dan pembuatan silase batang dan daun jagung untuk

pakan ternak sapi

Gambar ; Temu lapang dan panen perdana jagung hibrida Bima 19-URI dan Bima 20-URI

Pengembangan Model Pertanian Bioindustri Berbasis Ubi Jalar di Sumatera Barat

Dari pelaksanaan kegiatan Pengembangan Model Inovasi Pertanian Bioindustri Berbasis

Ubi Jalar di Sumatera Barat pada tahun 2015 ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1.

2.

3.

4.

Nagari Koto Gadang Guguak dan Koto Gaek Guguak, termasuk KP Sukarami, telah dipilih

sebagai kawasan Pengembangan Model Inovasi Pertanian Bioindustri Berbasis Ubi Jalar

di Sumatera Barat. Kedua nagari ini merupakan sentra produksi ubi jalar di Kabupaten

Solok. Petani pada kawasan ini masih memakai varietas lokal dengan teknologi budidaya

sederhana serta kelembagaan petani yang masih lemah.

Telah terbangunnya penyediaan sistem teknologi dasar berupa bibit sumber varietas

unggul dan usaha pasca panen ubi jalar di BPTP Sumatera Barat (KP Sukarami dan

rumah produksi).

Pada tahun 2015 telah dilakukan perbaikan teknologi budidaya ubi jalar pada 7

kelompok tani yang meliputi luas 19,7 ha dan melibatkan 131 petani. Sebanyak 14

varietas unggul ubi jalar dengan teknologi budidaya introduksi secara teknis layak

diaplikasikan pada kawasan pertanaman ubi jalar di Nagari Koto Gaek Guguak dan Koto

Gadang Guguak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok.

Pengetahuan dan keterampilan 44 orang petani dan 5 penyuluh pertanian mitra binaan

mengenai inovasi teknologi budidaya ubi jalar telah ditingkatkan melalui pelatihan dan

pelaksanaan demonstrasi plot secara partisipatif.

117

Page 118: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

5.

6.

Pengetahuan dan keterampilan 50 orang wanita tani dan 7 orang penyuluh pertanian

mengenai teknologi pengolahan hasil ubi jalar telah ditingkatkan melalui pelatihan dan

praktek secara partisipatif.

Tujuh kelompok tani dan satu Gapoktan telah diperkuat melalui pembekalan pengurus

dan pendampingan penyempurnaan kepengurusan, penyusunan dan penyempurnaan

AD/ART, penyusunan program kerja, melengkapi administrasi lembaga, serta penetapan

sekretariat dan penyiapan plank merek lembaga.

Pengembangan Model Pertanian Bioindustri Berbasis Gambir di Sumatera Barat

Kegiatan Pengembangan Komoditas Gambir Melalui Pendekatan Bioindustri Pada

Kawasan Sentra Produksi di Sumatera Barat telah dilaksanakan di Kecamatan Mungka,

Kabupaten 50 Kota. Kegiatan terdiri dari tiga sub kegiatan yaitu, a). Identifikasi potensi dan

kendala dalampengembangan sistem usaha agribisnis gambir berorientasi bioindustri. b).

Mengimplementasikan perbaikan teknologi produksi dalam sistem usahatani gambir berorientasi

bioindustri, dan c). Mengimplementasi alternatif teknologi produk olahan gambir berorientasi

bioindustri pada hamparan kelompok tani gambir, dengan tujuan : 1). Diperoleh satu paket

data/informasi tentang potensi dan kendala dalam pengembangan sistem usaha agribisnis

gambir berorientasi bioindustri, 2). Diimplementasikannya perbaikan teknologi produksi dalam

sistem usahatani gambir berorientasi bioindustri, dan 3). Diimplementasikannya alternatif

teknologi produk olahan gambir berorientasi bioindustri pada hamparan kelompok tani

gambir.Diseminasi teknologi budidaya dan pasca panen gambir telah dilakukan dengan kegiatan

sosialisasi, penataan kelembagaan, pelatihan, pembinaan dan penguatan kelembagaan.

Teknologi yang telah diimplementasikan : 1). Teknologi pemupukan dan waktu panen gambir

untuk meningkatkan hasil dan pendapatan usahatani gambir, 2). Teknologi pengempaan daun

gambir untuk memperoleh getah gambir kering bermutu baik, 3). Teknologi pengolahan daun

menjadi teh celup, 4). Teknologi pengolahan daun gambir menjadi permen jelly gambir, dan 5).

Pembangunan dua unit rumah pengering tipe ERK (Efek Rumah Kaca) untuk pengeringan

produk olehan sebagai pengganti oven. Penerapan teknologi dilakukan dengan pelatihan,

pembinaan, dan praktek secara langsung. Dari kegiatan penerapan teknologi tersebut telah

terbangun dua kelompok yang sudah memulai memasarkan produk olahan gambir yaitu teh

celup daun gambir dan jelly daun gambir yaitu KWT Sambal dan KWT Simpang Tigo.

118

Page 119: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

Hasil panen satu kali kempa gambir dibutuhkan 18-22 kg daun gambir untuk meng

hasil getah kering 4,7 kg. Untuk satu hektar lahan menghasilkan getah kering rata-rata 700,7

kg setara dengan 5.605 kg daun gambir. Hasil pengujian efektifitas beberapa bahan

dekomposer terhadap kandungan hara kompos ampas kempaan daun gambir menunjukkan

bahwa bahan dekomposer terbaik adalah EM-4, pupuk kandang,Tricoderma, danStardek.

Teknologi pengolahan teh celup dengan kualitas terbaik dengan waktu fermentasi daun selama

12 jam dan menggunakan daun pada tingkat ketuaan daun pucuk, pada kondisi ini diperoleh

kandungan tanin lebih rendah yaitu 2,1% dan katechin 2,5%. Teknologi pengolahan jelly daun

gambir yaitu melalui perebusan daun gambir dengan larutan garam 1,5% selama 10 menit,

dan penambahan karagenan sebanyak 3%, pada kondisi tersebut diperoleh perlakuan terbaik

dari segi organoleptik dan kandungan tanin 0,39% serta katechin 0,9%.

Gambar : Pelatihan pembuatan kompos ampas kempaan daun gambir

119

Page 120: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

No. Indikator Outcome/IndikatorKegiatan

2014 2015

Target Capaian Target Capaian

1 Jumlah teknologi spesifik lokasi 5 5 5 6

2 Jumlah teknologi yangdidiseminasikan ke pengguna

8 10 3 3

3 Jumlah kegiatan pendampinganinovasi pertanian dan programstrategis nasional/daerah

6 6 6 8

4 Jumlah rekomendasi kebijakanmendukung empat sukseskementerian pertanian

2 2 1 1

5 Jumlah kerjasama pengkajian,pengembangan danpemanfaatan inovasi pertanian

1 1 1 1

6 Bio Industri 3 3

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

120

Pelatihan pengemasan teh daun gambir dan pembuatan permen jelly gambir

Tabel. Perbandingan Capaian Output Kinerja BPTP Sumatera Barat Th 2014 - 2015

Page 121: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

IV. PENUTUP

Kegiatan penelitian, pengkajian dan diseminasi yang dilaksanakan pada tahun

2015 mendapat dukungan pendanaan dari APBN. BPTP Sumatera Barat pada

tahun 2015 ini mengacu kepada 14 program dalam Rencana Aksi BBP2TP.

Program tersebut terdiri dari satu program utama, yaitu: Penciptaan Teknologi

dan Varietas Unggul Berdaya Saing, dengan sub program Pengkajian dan

Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian dengan 14 kegiatan utama,

yaitu: (1) Pengkajian teknologi unggulan spesifik lokasi; (2)Jumlah model

Pengembangan inovasi pertanian bio-industri spesifik lokasi; (3) Jumlah

rekomendasi kebijakan pembangan pertanian; (4) Jumlah teknologi yang

121

Page 122: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

122

didesiminasikan ke penggunal; (5) Pengembangan kerjasama nasional dan

internasional dalam pengkajian dan pendayagunaan inovasi pertanian; (6)

Koordinasi dan sinkronisasi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi

pertanian; (7) Penyediaan petunjuk pelaksanaan (juklak)/petunjuk teknis

(juknis) pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian; (8) Penguatan

manajemen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta adminstrasi institusi; (9)

Peningkatan kualitas manajemen institusi; (10) Pengembangan kompetensi

SDM; (11) Peningkatan pengelolaan Laboratorium; (12) Peningkatan

pengelolaan kebun percobaan; (13) Peningkatan penangkaran usaha

pengelolaan benih sumber; dan (14) Peningkatan pengelolaan website dan

database.

Persentase pencapaian rencana tingkat capaian (target) masukan

(input) Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat dalam kegiatan penelitian,

pengkajian, diseminasi, dan kegiatan lain secara keseluruhan adalah sebesar

102.71 %. Capaian tertinggi (133.33%) pada kegiatan pendampingan inovasi

pertanian dan program strategis nasional, sedangkan realisasi keluaran

(output) dan hasil (outcomes) kurang dari target yang ditetapkan terjadi pada

kegiatan Produksi benih sumber (65,67%).. Hal ini disebabkan karena m asih

ada beberapa kegiatan yang belum panen karena ditanam ulang akibat

tanaman pertama mengalami kekering.

Meskipun tidak mencapai realisasi 100%, persentase pencapaian

rencana tingkat capaian (target) realisasi keuangan termasuk relatif tinggi,

yaitu mencapai (98,29 %).

Tingginya capaian realisasi ini antara lain disebabkan bersinerginya

peneliti, penyuluh, litkayasa, dan staf administrasi/keuangan secara baik dan

profesional sebagai penanggung jawab kegiatan maupun sebagai anggota tim

ataupun sebagai pelaksana administrasi/keuangan. Kegiatan monitoring dan

evaluasi (monev) yang dilakukan oleh tim monev BPTP Sumatera Barat secara

berkala berupa monev ex-ante, on-going, dan ex-post juga merupakan salah

satu kunci tingginya capaian realisasi tersebut. Faktor lain yang juga

mempengaruhi adalah terintegrasinya beberapa kegiatan seperti

Page 123: AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/ok2.pdf · (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan tahun awal penuntasan kinerja tahun 2015-2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumbar 2015

123

pendampingan dan pengawalan program UPSUS, (padi, jagung, dan ATP),

PUAP, PSDS/K, MKRPL, dan Pengembangan Kawasan Hortikultura. Dukungan

yang cukup besar dari dinas/instansi terkait baik di pusat maupun di daerah

juga merupakan salah satu faktor penyebab keberhasilan capaian ini. Selain

itu, besarnya perhatian dan dukungan dari Kepala BPTP Sumatera Barat dan

unit kerja di lingkup BPTP Sumatera Barat kepada tim pelaksana kegiatan

penelitian, pengkajian, dan diseminasi mulai dari perencanaan kegiatan sampai

pelaporan hasil kegiatan juga merupakan faktor penting penyebab tingginya

capaian ini. Kondisi yang kondusif ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan

dimasa mendatang melalui konsistensi dalam menjalankan segala ketentuan,

komitmen, dan kebijakan yang telah disepakati bersama.