22
AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH STUDI PADA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2015 JURNAL Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Bidang Ilmu Pemerintahan Oleh : HARDINA SARI PUTRI NIM : 110565201209 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2018

AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH STUDI …repository.umrah.ac.id/1981/1/HARDINA SARI PUTRI - 110565201209... · Pengelolaan keuangan daerah di atur dalam ... terinternalisasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH STUDI …repository.umrah.ac.id/1981/1/HARDINA SARI PUTRI - 110565201209... · Pengelolaan keuangan daerah di atur dalam ... terinternalisasi

AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

STUDI PADA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN

TAHUN 2015

JURNAL

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Bidang Ilmu

Pemerintahan

Oleh :

HARDINA SARI PUTRI

NIM : 110565201209

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2018

Page 2: AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH STUDI …repository.umrah.ac.id/1981/1/HARDINA SARI PUTRI - 110565201209... · Pengelolaan keuangan daerah di atur dalam ... terinternalisasi

1

AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH STUDI

PADA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN

TAHUN 2015

HARDINA SARI PUTRI

YUDHANTO SATYAGRAHA ADIPUTRA

NAZAKI

[email protected]

Program studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRAK

Pengelolaaan keuangan daerah dan anggaran daerah merupakan aspek yang

harus diatur secara hati-hati oleh pemerintah daerah. Pengelolaan keuangan

daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,

penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan

daerah dimana aspek yang sangat penting dalam pengelolaan keuangan daerah.

Anggaran pemerintah daerah yang dituangkan dalam APBD adalah alat

akuntabilitas, manajemen dan kebijakan ekonomi daerah.

Pengelolaan keuangan daerah di atur dalam peraturan Menteri Dalam

Negeri mengeluarkan Pemendagri No. 13 tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Pemerintah No.58 tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Pengelolaan Keuangan daerah dikelola

secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis,

transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan,

kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat.

Akuntabilas dapat diperhitungkan berdasarkan kewenangan yang digunakan

untuk menekankan kepada aturan dan kewajiban untuk mencapai tujuan.

Termasuk akuntabilitas legal, akuntabilitas hirarki, akuntabilitas professional dan

akuntabilitas politik.

Berdasarkan yang dikemukan di atas, maka dapat dirumuskan bahwa

permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana Akuntabilitas Pengelolaan

Keuangan Daerah Studi Pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Pemerintah Kabupaten Bintan Tahun 2015.

Kata kunci : Pengelolaan Keuangan Daerah, Akuntabilitas

Page 3: AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH STUDI …repository.umrah.ac.id/1981/1/HARDINA SARI PUTRI - 110565201209... · Pengelolaan keuangan daerah di atur dalam ... terinternalisasi

2

Abstract

Regional financial management and local budgets are aspects that should

be carefully regulated by local governments. Management of regional finance is

the whole activity which includes planning, implementation, administration,

reporting, accountability, and supervision of local finances where a very

important aspect in the management of local finances. Local government budgets

as outlined in the APBD are the tools of accountability, management and regional

economic policies.

The management of regional finances is regulated in the Minister of Home

Affairs regulation issued by the Minister of Home Affairs. 13 of 2006 on

Guidelines for Regional Financial Management and Government Regulation

No.58 of 2005 on Regional Financial Management: Regional finances are

managed in an orderly, law-abiding, efficient, economical, transparent and

accountable manner with due regard to the principles of justice, and benefits to

society.

Accountability can be calculated based on the authority used to emphasize

the rules and obligations to achieve the objectives. Including legal accountability,

hierarchical accountability, professional accountability and political

accountability.

Based on the above, it can be formulated that the problem in this research is

how Accountability of Regional Financial Management Studies at the Regional

Finance and Asset Management Agency of Bintan Regency Government Year

2015.

Keywords: Regional Financial Management, Accountability

Page 4: AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH STUDI …repository.umrah.ac.id/1981/1/HARDINA SARI PUTRI - 110565201209... · Pengelolaan keuangan daerah di atur dalam ... terinternalisasi

3

PENDAHULUAN

Terselenggaranya good governance merupakan persyaratan utama untuk

mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan

Negara. Dalam rangka hal tersebut, diperlukan pengembangan dan penerapan

sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan nyata sehingga penyelenggaraan

pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil

guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas KKN (Sedarmayanti, 2012).

Suhadak (2007) mengatakan bahwa masalah pengelolaaan keuangan daerah

dan anggaran daerah merupakan aspek yang harus diatur secara hati-hati oleh

pemerintah daerah. Pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan

yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,

pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah dimana aspek yang

sangat penting dalam pengelolaan keuangan daerah.

Peraturan Pemerintah No.58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah mendefinisikan Keuangan Daerah sebagai semua hak dan kewajiban

daerah dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dapat dinilai

dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan

dengan hak dan kewajiban daerah tersebut. yang dimaksud daerah di sini adalah

pemerintah daerah yang merupakan daerah otonom berdasarkan peraturan

perundang-undangan. Daerah otonom ini terdiri dari pemerintah provinsi,

pemerintah kabupaten dan pemerintah kota. karena pemerintah daerah merupakan

bagian dari pemerintah pusat maka keuangan daerah merupakan bagian tak

terpisahkan dari keuangan negara.

Page 5: AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH STUDI …repository.umrah.ac.id/1981/1/HARDINA SARI PUTRI - 110565201209... · Pengelolaan keuangan daerah di atur dalam ... terinternalisasi

4

Pengelolaan keuangan daerah diatur dalam undang-undang No. 33 Tahun

2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Pemerintah dalam hal ini harus dapat

meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara (pusat dan daerah)

Penyajian laporan keuangan yang lengkap dan secara langsung tersedia dan

aksesibilitas bagi pengguna informasi menentukan sejauh mana akuntabilitas

(pertanggungjawaban) pengelolaan keuangan daerah tersebut.

Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia (BPK RI) merupakan salah satu target setiap daerah di

Indonesia. Opini yang diberikan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

(LKPD) merupakan cermin bagi kualitas akuntabilitas keuangan atas pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Ihktisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II BPK RI tahun 2015 pada

Daerah Kepulauan Riau menyatakan bahwa kenaikan persentase opini WTP

secara umum menggambarkan adanya perbaikan akuntabilitas keuangan oleh

pemerintahan daerah dalam menyajikan laporan keuangan sesuai dengan prinsip

yang berlaku.

Opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) merupakan penilaian tertinggi atas

laporan keuangan daerah dengan menyatakan bahwa laporan keuangan disajikan

secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan

arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Wajar di sini

dimaksudkan bahwa laporan keuangan bebas dari keraguan dan ketidakjujuran

Page 6: AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH STUDI …repository.umrah.ac.id/1981/1/HARDINA SARI PUTRI - 110565201209... · Pengelolaan keuangan daerah di atur dalam ... terinternalisasi

5

serta lengkap informasinya, pengertian wajar tidak hanya terbatas pada jumlah-

jumlah dan ketepatan pengklasifikasian aktiva (harta benda) dan kewajiban.

Akuntabilitas dapat juga dinyatakan sebagai kewajiban untuk memberikan

penangungjawaban atau menjawab atau menerangkan kinerja dan tindakan

seseorang/ badan hukum/ pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki

hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban.

Oleh karena itu untuk bisa menciptakan pemerintahan yang baik good

governance sebagai wujud tuntunan masyarakat yang demokrat dalam hidup yang

demokratisasi.

Dalam hal ini peneliti melihat fenomena akuntabilitas pada Badan

Pengelolaa Keuangan Daerah dan Aset Daerah di Kabupaten Bintan bahwa Badan

Pengelolaan Keuangan Daerah dan Aset Daerah Kabupaten Bintan mendapatkan

WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) pada tahun 2015, sehinngga penulis tertarik

untuk mengambil judul “Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah Studi pada

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kabupaten Bintan Tahun

2015”

Berdasarkan latar belakang dikemukan di atas, maka dapat dirumuskan

bahwa permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana Akuntabilitas

Pengelolaan Keuangan Daerah Studi Pada Badan Pengelola Keuangan Dan Aset

Daerah Kabupaten Bintan Tahun 2015. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui bagaimana Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan dalam

melaksanakan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Badan Pengelola

Keuangan Dan Aset Daerah Tahun 2015.

Page 7: AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH STUDI …repository.umrah.ac.id/1981/1/HARDINA SARI PUTRI - 110565201209... · Pengelolaan keuangan daerah di atur dalam ... terinternalisasi

6

Pengelolaan keuangan daerah akan mempengaruhi peningkatan

kesejahteraan dan kemakmuran rakyat dan bangsa Indonesia. Peran dan fungsi

pegelolaan keuangan daerah Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah mempunyai

tugas melakukan koordinasi, mediasi dan fasilitasi dalam merumuskan

kebijaksanaan, bimbingan dan pembinaan dalam rangka menyelenggarakan

program kegiatan dibidang pengelolaan keuangan daerah. Untuk

menyelenggarakan tugas, Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bintan

mempunyai fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan keuangan daerah

2. Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang peneglolaan keuangan

daerah

3. Pembinaan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan keuangan daerah

4. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas; dan

5. Pelaksanaan tugas yang diberikan oleh bupati sesuai dengan ketentuan

peraturan perundand-undangan.

Akuntabilitas tekandung kewajiban untuk menyajikan dan melaporkan

segala tindak tanduk dan kegiatannya terutama di bidang administrasi keuangan

kepada pihak yang lebih tinggi/atasanya. “akuntabilitas ditunjuk untuk mencari

jawaban terhadap pernyataan yang behubungan dengan pelayanan apa, siapa,

kepada siapa, milik siapa, yang mana dan bagaimana. Pernyataan yang

memerlukan jawaban tersebut antara lain, apa yang harus dipertanggungjawakan,

kenapa pertanggungjawaban harus di serahkan, siapa yang bertanggungjawab

terhadap berbagai kegiatan dalam masnyarakat, apakah pertanggungjawaban

Page 8: AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH STUDI …repository.umrah.ac.id/1981/1/HARDINA SARI PUTRI - 110565201209... · Pengelolaan keuangan daerah di atur dalam ... terinternalisasi

7

berjalan seiring dengan kewenangan yang memadai dan lain sebagainya J. B.

Ghartey (dalam Sedarmayanti, 2012:68)

Tranparan menurut prinsip good governance menurut tim pengembangan

kebijakan nasional tata kepemerintahan yg baik, Kementerian Perencanaan

Pembangunan Nasional/Bapes, tahun 2005 (hasil revisi) menyatakan bahwa

indikatornya adalah “tersedianya informasi yang memadai pada setiap proses

penyusunan dan implementasi kebijakan, adanya akses informasi yang siap,

mudah di jangkau, mudah diperoleh dan tepat waktu”.

Dalam penelitian ini menggunakan teori akuntabilitas publik dengan

indikator sebagai berikut :

1. Akuntabilitas legal merupakan karakter dominan dari suatu Negara

hukum, pemerintah dituntut untuk menghormati aturan hukum yang

didasarkan pada badan peradilan yang independen. Aturan hukum

yang dibuat berdasarkan landasan ini biasanya memiliki system

peradilan, dan semua pejabat publik dapat dituntut pertanggung

jawabannya didepan pengadilan atas semua tindakannya.

Pengelolaan

Keuangan Daerah

Transparansi

Akuntabilitas

BPKAD Kabupaten

Bintan

WTP

Page 9: AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH STUDI …repository.umrah.ac.id/1981/1/HARDINA SARI PUTRI - 110565201209... · Pengelolaan keuangan daerah di atur dalam ... terinternalisasi

8

2. Akuntabilitas Hirarki merupakan pengaturan secara hirarki

berdasarkan pengawasan dan instruksi organisasi. Efisiensi dinilai

yang paling utama dan kepatuhan kepada aturan organisasi merupakan

ekspektasi perilaku individu merefleksikan kewajiban dan

tanggungjawab individu terhadap organisasinya,

3. Akuntabilitas professional mengenali sisi berdasarkan pada keahlian

seseorang atau kelompok kerja, menurut tipe ini aspek yang paling

dikedepankan adalah keahlian, yakni norma-norrma yang sudah

terinternalisasi mengenai praktek yang sesuai dan merefleksikan

standar, pelatihan, dan sosialisasi professional.

4. Akuntabilitas politik berdasarkan responsivitas kepada pejabat

terpilih, mengikuti tipe ini derajat respontivitas merupakan keutamaan

dalam nilai, sedangkan responsive kepada pemangku kepentingan

eksternal menjadi perilaku yang diharapkan, dengan adanya

ketanggapan terhadap pemangku kepentingan eksternal baik pejabat

yang terpilih, masyarakat, kepada instansi tau kelompok kepentingan

tertentu.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. penelitian kualitatif

Penelitian adalah sebuah proses tingkat pengkajian yang menyelidiki masalah-

masalah sosial dan kemanusiaan dengan tradisi metodologi yang berbeda. Peneliti

Page 10: AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH STUDI …repository.umrah.ac.id/1981/1/HARDINA SARI PUTRI - 110565201209... · Pengelolaan keuangan daerah di atur dalam ... terinternalisasi

9

membangun sebuah gambaran yang kompleks dan holistik, menganalisa

kata_kata.

Lokasi penelitian ini yaitu pada Badan Pengelola Keuangan Dan Aset

Daerah Daerah Pemerintah Kabupaten Bintan, Kabupaten Bintan merupakan

daerah yang sekarang ini lagi banyaknya investor asing yang masuk untuk

berinvestasi Kabupaten bintan banyak keunggulannya dan potensi yang ada

seperti letak strategis, potensi alam, luas wilayah, dan geografis menjadi suatu

pendapatan yang sangat besar dari daerah lainnya, salah satu alasan kenapa

peneliti melakukan penelitian ini di lokasi Kabupaten Bintan.

Dalam penelitian ini informan yang dipilih merupakan informan yang

menurut penulis dapat menjawab apa yang menjadi permasalahan penelitian.

Infor,am tersebut yaitu satu Sub Bagian Program dan Keuangan dan Bidang

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data

kualitatif. Teknis analisa data kualitatif adalah dengan cara menjelaskan hasil

tabulasi dari jawaban responden mengenai akuntabilita, dalam pengelolan

keuangan daerah. Analisis data menurut Miles dan Hubermen ada tiga tahap,

yaitu: Tahap reduksi data, Tahap penyajian data Tahap penarikan kesimpulan dan

verifikasi data

PEMBAHASAN

Setelah mengadakan penelitian dan melakukan pengumpulan data melalui

teknik wawaancara dan melakukan pengamatan secara langsung maka di peroleh

Page 11: AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH STUDI …repository.umrah.ac.id/1981/1/HARDINA SARI PUTRI - 110565201209... · Pengelolaan keuangan daerah di atur dalam ... terinternalisasi

10

data dari informan dan informan yang sehubungan dengan akuntabilitas dan

transparansi dalam Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah Studi Pada

Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Pemerintah Kabupaten Bintan. Data

yang diperoleh penelitian selama melakukan penelitian akan disajikan dalam

bentuk analisis berdasarkan teori yang peneliti gunakan dalam penelitian ini,

berikut pembahasan yang di dapat dari hasil observasi dan wawancara di

lapangan.

A. Akuntabiilitas dan Transparansi Badan Pengelolaan Keuangan Aset

Daerah Pemerintah Kabupaten Bintan.

1. Akuntabilitas Legal

Akuntabilitas Legal tercapai melalui adanya kesepakatan kontrak.

Mengikuti tipe ini, kepatuhan kepada hukum merupakan nilai yang paling

diutamakan, dan kepatuhan terhadap mandat eksternal menjadi ekspektasi

perilaku individu. Dalam melaksanakan pengelolaan keuangan daerah

BPKAD masih menggunakan atau mengacu pada pedoman yang lama karna

PERDA susah untuk dirubah, untuk mengubahnya dewan harus studi

banding dulu, harus ada kajian lagi dan untuk melaksanakannya

Anggarannya juga besar, tapi pelaksanaannya tetap diikat dengan Peraturan

Bupati Bintan tentang pengelolaan keuangan daerahnya.

2. Akuntabilitas Hirarki

Berdasarkan pada pengawasan dan instruksi organisasi. Efisiensi

kemudian menjadi nilai yang paling diutamakan, dan kepatuhan kepada

Page 12: AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH STUDI …repository.umrah.ac.id/1981/1/HARDINA SARI PUTRI - 110565201209... · Pengelolaan keuangan daerah di atur dalam ... terinternalisasi

11

aturan organisasi merupakan ekspektasi perilaku individu, Bahwa kebijakan

pengelolaan keuangan Kabupaten Bintan menekankan pada penganggaran

defisit. Hal ini terlihat dari besarnya anggaran belanja setiap tahun

dibandingkan dengan target pendapatan. Selama lima tahun terakhir

anggaran ratio defisit rata-rata sebesar 18,64%, dengan ratio defisit tertinggi

sebesar 23,84% (Tahun 2011) dan ratio defisit terendah sebesar 12,13%

(tahun 2015). Penganggaran pendapatan dalam lima tahun terakhir

pertambahan rata-rata sebesar 7,29%, sedangkan pertumbuhan anggaran

belanja rata-rata sebesar 3.65%.

Tabel IV.1

Perkembangan APBD Kabupaten Bintan Tahun 2011-2015

Tahun Anggaran (Rp)

Pendapatan Belanja

Defisit

Penerimaan Pengeluaran

2011 646,350,186,581.00 848,661,657,220.00 202,311,470,639.00 222,411,205,938.94 4,000,000,000.00

2012 726,776,858,232.00 884,500,634,271.90 155,723,776,039.00 160,723,776,039.90 5,000,000,000.00

2013 810,872,827,468.00 1,023,986,023,276.77 213,113,196,808.00 219,113,195,808.77 6,000,000,000.00

2014 871,700,333,438 1,073,351,337,722.63 201,651,004,284.00 208,451,004,284.63 6,800,000,000.00

2015 881.934.274.136,00 1.003.700.132.140,04 121.765.858.004,04 121.765.858.004,04 0,00

Tabel IV.2

Perbandingan Pagu Anggaran Badan Pengelola Keuangandan AsetDaerah

Kabupaten BintanTahun2013-2016denganTahun2017

Belanja Langsung SKPD/OPD BPKAD

Tahun 2013

(Rp)

Tahun 2014

(Rp)

Tahun 2015

(Rp)

Tahun 2016

(Rp)

Tahun 2017

(Rp)

Page 13: AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH STUDI …repository.umrah.ac.id/1981/1/HARDINA SARI PUTRI - 110565201209... · Pengelolaan keuangan daerah di atur dalam ... terinternalisasi

12

Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah BPKAD

41.323.182.353,00 35.988.781.350 32.759.970.410,00 25.646.398.409,00 17.976.444.000

Sumber : BPKAD Kabupaten Bintan

Tabel IV.3

Perbandingan Pagu Anggaran Badan Pengelola Keuangandan AsetDaerah

Kabupaten BintanTahun2013-2016 denganTahun2017

Belanja Tidak Langsung PPKD BPKAD

Tahun 2013

(Rp)

Tahun 2014

(Rp)

Tahun 2015

(Rp)

Tahun 2016

(Rp)

Tahun 2017

(Rp)

Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah BPKAD

98.918.985.242,77 93.879.713.122,00 88.039.354.123,00 89.040.831.334,00 95.895.605.334

Sumber : BPKAD Kabupaten Bintan

Pengelolaan Keuangan Daerah Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) pada hakekatnya adalah suatu rencana keuangan tahunan

daerah dalam satuan rupiah, yang merupakan pedoman bagi pemerintah

daerah dalam melakukan pengelolaan keuangan dae-rahnya. pengawasan

terhadap pengelolaan keuangan daerah. Tujuan dari dilaksanakannya

pengawasan terhadap keuangan negara adalah :

Page 14: AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH STUDI …repository.umrah.ac.id/1981/1/HARDINA SARI PUTRI - 110565201209... · Pengelolaan keuangan daerah di atur dalam ... terinternalisasi

13

1. Untuk menjaga agar anggaran yang disusun dan ditetapkan

benar-benar dapat dilaksakan dengan baik,

2. Untuk menjaga agar kegiatan pengumpulan penerimaan dan

pembelanjaan pengeluaran daerah sesuai dengan anggaran yang

telah ditetapkan,

3. Untuk menjaga agar pelaksanaan APBD benar-benar dapat

dipertanggung-jawabkan

3. Akuntabilitas professional

Akuntabilitas profssional sebenarnya mengenali dari aspek yang

paling dikedepankan adalah keahlian, sementara penghargaan terhadap

prestasi dan keahlian individu merupakan ekspetasi individu, hal ini

karenakan penghormatan terhadap keahlian, yakni norma-norma yang sudah

terinternalisasi mengenai praktek yang sesuai dan merefleksikan standar,

pelatihan, dan sosialisasi professional. Berdasarkan pada keahlian seseorang

atau kelompok kerja.

Tabel IV.5

Capaian Program dan Anggaran Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah

Tahun 2017

Sasaran:

:

Meningkatnya pengelolaankeuangandanaset

daerahyang tertibdan

Akuntabel

Strategi : Meningkatkankuantitasdankualitasbidangpengel

olaanadministrasi

keuangandanasetdaerahberorientasi

padakepuasanmasyarakat

Page 15: AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH STUDI …repository.umrah.ac.id/1981/1/HARDINA SARI PUTRI - 110565201209... · Pengelolaan keuangan daerah di atur dalam ... terinternalisasi

14

Kebijakan : 1.Meningkatkanpelayananadmnistrasiperkantoran

2.Mengembangkansistem PelaporanCapaian

KinerjadanKeuangan 3.Merumuskansistemdanprosedur

akuntansipengelolaankeuangandaerah 4.Merumuskan pedoman penyusunan

laporan keuangan dan

pertanggungjawaban keuangandaerah 5.Mengembangkanmanajemenaset daerah

Program/IndikatorKinerja

Anggaran

Target(Rp) Realisasi(Rp) %

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

12.432.651.241 9.477.077.140 76,23

Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur

2.860.705.200 2.705.016.980 94,56

Program Peningkatan

Kapasitas SumberdayaAparatur

200.000.000 165.492.410 82,75

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian KinerjadanKeuangan

100.000.000 96.284.040 96,28

Program Peningkatandan

Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah

4.253.841.200 3.934.207.775 92,49

Target Pendapatan Daerah 766 M 737 M 96,21

Laporan Keuangan yang

mendapat opini wajar

WTP WTP 100,00

Index Kepuasan Masyrakat Dalam

Pelayanan Keuanga

76,00% 77,00% 101,13

Ketepatan Waktu

Penyusunan APBD Kabupaten

Bintan

Tepat

Waktu

Tepat waktu

100,00

Persentase Silpa terhadap APBD 7,50 % 15.45 % 206,00

Persentase SP2D Yg

TerbitKurangdari (dua)

Hari

92,00

%

100% 108,70

Program Pembinaan dan Fasilitas

Pengelolaan Keuangan Daerah

75.000.000

70.015.710 93,35

Persentase Desa yang

menyampaikan laporan keuangan

desa tepat waktu sesuai dengan

aturan yang berlaku

100,00

%

100,00% 100,00

Program Manajemen AsetDaerah 1.530.450.000 1.415.051.508 83,27

Presentase Keakuran data Aset 75,00% 75,00%, 100,00

Persentase bidang lahan

assetdaerah yang bersertifikat 0,00% 0,00% 100,00

Jumlah

21.452.647.641

17.863.145.563

83,27%

Page 16: AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH STUDI …repository.umrah.ac.id/1981/1/HARDINA SARI PUTRI - 110565201209... · Pengelolaan keuangan daerah di atur dalam ... terinternalisasi

15

Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa capaian kinerja Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bintan Tahun 2017

dari 7 (tujuh) program yang dilaksanakan tercapai seluruhnya dengan

rincian sebagai berikut : predikat “Sangat Berhasil” = .5 program

predikat “ Berhasil” = 2 program

Tabel IV.6

Efisiensi Penggunaan Sumberdaya

N

O

Sasaran

Indikator sasaran

Capain kinerja

Penyerapan Anggaran

Tingkat efisiensi

1

Meningkatnya pengelolaan keuangan dan aset daerah yang tertib dan akuntabel

Jumlah Pendapatan

Daerah

96,21 92,49 0,96

Laporan Keuangan

yang mendapat

opini wajar

100,00 92,49 0.92

Index Kepuasan

Masyarakat dalam

Pelayanan Keuangan

101,13 92,49 0.91

Ketepatan Waktu Penyusunan APBD Kabupaten Bintan Bintan

100,00 92,49 0.92

Persentase Silpa terhadap APBD 206,00 92,49 0,45

Persentase SP2D YangTerbit Kurang dari 2 (dua)hari

108,70 92,49 0.85

Persentase Desa yang menyampaikan laporan keuangan desa tepat waktu sesuai dengan aturan yang berlaku

100 93,35 0.95

Presentase Keakuran

data Aset 100 83,27 0.84

Page 17: AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH STUDI …repository.umrah.ac.id/1981/1/HARDINA SARI PUTRI - 110565201209... · Pengelolaan keuangan daerah di atur dalam ... terinternalisasi

16

Persentase bidang

lahan aset yang

bersertifikat

- - -

Sumber : BPKAD Kabupaten Bintan

Dalam evaluasi capaian program dan kegiatan badan pengelolaan

keuangan dan aset daerah dilakukan secara berkala bulanan, triwulanan,

semesteran dan tahunan. Sekretaris, kepala bidang kepala sub bidanga /

kepala sub bagian secara berkala memyampaikan laporan Kendali

penyerapan anggaran dan proses/ Laporan kegiatan yang menjadi tanggung

jawab sesuaia dengan target dan indikator kinerja yang diperjannjikan.

Selanjutnya laporan kendali anggaran/proses kegitan menjadi bahan/ materi

rapat koordinasi bidang/ staf yang secara rutin.

Tujuannya untuk memberikan pendapat atau opini atas kewajaran

informasi keuangan yang di sajikan dalam laporan keuangan. Menurut

undang-undang No.15 tahun 2014 tentang pemeriksaan pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan Negara, opini merupakan pernyataan

professional pemeriksaan mengenai kewajaran informasi keuangan yag

disajikan dalam laporan keuangan kabupaten bintan.

Page 18: AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH STUDI …repository.umrah.ac.id/1981/1/HARDINA SARI PUTRI - 110565201209... · Pengelolaan keuangan daerah di atur dalam ... terinternalisasi

17

Gambar IV.3 Opini BPK

Sumber : http://tanjungpinang.bpk.go.id

4. Akuntabilitas Politik

Berdasarkan responsivitas kepada pejabat publik terpilih, pelanggan

atau klien dan agen lainnya. Mengikuti tipe ini, derajat responsivitas

merupakan keutamaan dalam nilai, sedangkan responsif kepada pemangku

kepentingan eksternal menjadi perilaku yang diharapkan.

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), SKPD adalah pelaksana

fungsi eksekutif yang harus berkoordinasi agar penyelenggaraan

pemerintahan berjalan dengan baik. Dasar hukum yang berlaku sejak tahun

2004 untuk pembentukan SKPD adalah pasal 120 UU no.32 tahun 2004

tentang pemerintah daerah. Dengan saling mengawasi kinerja akan menjadi

akuntabilitas yang baik dalam pengelolaan keuangan daerah. Selain kinerja

Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam memberikan

pertanggungjawaban kepada masyarakat sebagai yang mempunyai hak

untuk mengetahui bagaimana pengelolaan keuangan daerah. informasi dapat

di informasikan melalui website, melalui media, dan lain-lain.

Page 19: AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH STUDI …repository.umrah.ac.id/1981/1/HARDINA SARI PUTRI - 110565201209... · Pengelolaan keuangan daerah di atur dalam ... terinternalisasi

18

Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada

masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak

untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban

pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangan daerah.

KESIMPULAN

Akuntabilitas legal, bahwa Badan Keuangan Daerah dalam melakukan tugas

dan fungsi sudah sesuai dengan undang-undang yang berlaku yaitu No. 71 tahun

2010 pengelolaan keuangan tentang pedoman sistem akuntansi pemerintah dan

peraturan menteri dalam negeri No. 13 tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan

keuangan daerah.

Akuntabilitas Hirarki, Badan Keuangan daerah menjalankan tugas dan

fungsinya sudah sesuai dengan prosedur melalui laporan keuangan yang disusun

oleh masing-masing di tingkat OPD, di review oleh pimpinan OPD lalu

diserahkan kepada BPKAD untuk melakukan konsiliasi, sesudah digabungkan

semua laporan dari 38 OPD diserahkan kepada BPK dan mendapatkan opini dari

BPK, lalu di pertanggungjawabkan kepada Dewan dan menjadi produk PERDA.

Akuntabilitas professional, BPKAD sudah menjalankan tugas dan fungsinya

dalam melaksanakan laporan keuangan dengan ketepatan waktu yang sudah di

tentukan.

SARAN

Peneliti dalam penelitian ini akan memberikan saran yang akan sekiranya

dapat berguna dalam meningkatkan transaparansi dan akuntabilitas dalam

Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bintan Meningkatkan

Page 20: AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH STUDI …repository.umrah.ac.id/1981/1/HARDINA SARI PUTRI - 110565201209... · Pengelolaan keuangan daerah di atur dalam ... terinternalisasi

19

pengawasan dalam keamanan serta kelancaran sistem pada website BPKAD agar

masyarakat yang ingin melihat informasi tentang pengelolaan keuangan daerah

dapat berpartisipasi aktif dalam pengawasan laporan keuangan yang disampaikan

BPKAD melalui website.

Daftar Pustaka

Buku

Adrianto, Nico, 2007, Good Government : Transparansi dan akuntabilitas publik

melalui e-Government, Palangkaraya : Bayu Media.

Bungin, Burhan, 2007, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Masyhuri dan Zainuddin, 2011, Metodologi Penelitian Edisi Revisi, Bandung: PT.

Refika Aditama.

Silalahi, Ulber, 2009, Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT.Refika Aditama.

Sugiono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:

Alfabeta, CV.

Suhadak, dan Trilaksono Nugroho. (2007) Paradigma Baru Pengelolaan

Keuangan Daerah dalam Penyusunan APBD di Era Otonomi. Malang,

Banyumedia Publising dan Lembaga Penerbitan & Dokumentasi FIA –

UNIBRAW.

Chabib Soleh dan Heru Rochmansjah. Pengelolaan Keuangan Desa, Bandung:

Fokus Media.2014

Mardiasmo, 2002 , Akuntansi Sektor Publik, Andi,Yogyakarta

Sedarmayanti,2009 reformasi administrasi public, reformasi birokrasi, dan

kepemimpinan masa depan. Bandung: PT refika aditama

Page 21: AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH STUDI …repository.umrah.ac.id/1981/1/HARDINA SARI PUTRI - 110565201209... · Pengelolaan keuangan daerah di atur dalam ... terinternalisasi

20

Sedarmayanti, 2012, Good Governance “Kepemerintahan Yang Baik” Bagian

Pertama, Edisi Revisi: Mandar Maju, Bandung.

Nogi, Hessel. 2005. Manajemen Publik.Jakarta: Grasindo.

Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Sektor Publik : Akuntansi Keuangan Daerah.

Salemba Empat Jakarta

Peraturan

Undang-undang Nomor 32 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-undang no.17 tahun 2003 tentang keuangan Negara

Undang-undang no.3 tahun 2004 tentang perimbangan kuangan antara

pemerintah pusat dan pemerintah daerah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan

Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang perubahan atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 105 Tahun 2000 Tentang

Pengelolaan Dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah

Jurnal

Ludani, Melina Marcori, Gustaf Budi Tampi, Jericho Pombengi, 2015,

Akuntabilitas Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah (Suatu Studi Pada

Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan)

Page 22: AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH STUDI …repository.umrah.ac.id/1981/1/HARDINA SARI PUTRI - 110565201209... · Pengelolaan keuangan daerah di atur dalam ... terinternalisasi

21

Ika Puspita Jayanti, Sjamsiar Sjamsuddin, Abdul Wachid, 2014, Reformasi

Pengelolaan Keuangan Daerah Dalam Rangka Mewujudkan Transparansi

Dan Akuntabilitas (Studi Pada Pemerintah Kota Malang)

Seftian Lukow, 2013, Eksistensi Good Governance Dalam Sistem Pemerintahan

Daerah Di Kota Manado

Karen Heard-Lauréote. 2007. A Transparency Gap : The Case of European

Agricultural Committee Governance. Public Policy and Administration 22:

239 University of Portsmouth, UK

Piotrowski, Suzanne J, And Erin L. Borry. 2010. An Analytic Framework For

Open Meetings And Transparency. Public Administration And Management

Volume 15, Number 1, 138-176

Wahyurudhanto, Albertus. 2002. Analisis Wacana Tentang Sikap Media dan

Akuntabilitas Publik. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

Semarang

Romzek and Ingraham.2000 Cross Pressures Of Accountability : Initiative,

Command, And Failure In The Ron Brown Plane Crash, jilid 60. No.3

Internet

Website resmi kabupaten bintan www.bintankab.go.id

Website resmi BPK http://tanjungpinang.bpk.go.id/