Upload
triveni-ishaan
View
59
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
AKUNTANSI BIAYA. METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING). ARUS FISIK PERUSAHAAN MANUFAKTUR. Bahan Baku. Tenaga Kerja. PRODUK JADI. Overhead. BAHAN BAKU. DILIHAT DARI FUNGSINYA: Jika tanpa bahan ini, barang tidak kan jadi atau tidak berfungsi sama sekali. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
AKUNTANSI BIAYA
METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING)
2
ARUS FISIK PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Bahan Baku
Tenaga Kerja
Overhead
PRODUK JADI
BAHAN BAKUDILIHAT DARI FUNGSINYA: Jika tanpa
bahan ini, barang tidak kan jadi atau tidak berfungsi sama sekali.
DILIHAT DARI PORSI PENGGUNAANNYA:porsi penggunaan bahan ini dominan dibandingkan yang lain
BAHAN PENOLONGDILIHAT DARI FUNGSINYA: tanpa bahan ini,
produk akan tetap bisa diselesaikan, hanya saja jadinya tidak sesuai dengan yang diharapkan, atau fungsinya tidak sempurna
DILIHAT DARI PORSI PENGGUNAANNYA: porsi penggunaannnya hanyalah porsi kecil dari keseluruhan bahan yang dipakai.
BAHAN PEMBANTU
Bahan yang digunakan dalam proses produksi, tetapi bukan bagian dari produk
Contoh: Bahan bakar untuk proses produksi, listrik, oli untuk melumasi mesin, dll.
Pembebanan Biaya ke Produk
6
Biaya Overhead Pabrik
Biaya tdk Langsung
Biaya Langsung
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Bahan
Obyek Biaya
PRODUK
Alokasi
7
ARUS FISIK PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Bahan Baku
Tenaga Kerja
Overhead
PRODUK JADI
8
ARUS BIAYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Bahan Baku
Tenaga Kerja
B O P
Bahan Baku Langsung
Bahan tdk Langsung
Barang Dalam
Proses(BDP)
Tenaga Kerja
Langsung
Tenaga Kerja tdk Langsung
Barang Jadi
Harga Pokok
Penjualan
ALIRAN BIAYA PRODUKSI DALAM REKENING BUKU BESAR
Persediaan Bahan Baku
Gaji Dan Upah
Biaya Overhead Pabrik Yang Dibebankan
Barang Dalam Proses
Persediaan Produk Jadi
Karakteristik harga pokok pesanan1. Setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok
produksinya secara individual2. Biaya produksi dibagi 2:biaya produksi langsung dan
biaya produksi tidak langsung3. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja dan dibebankan berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi. Biaya tidak langsung: BOP dibebankan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka (predetermined rate)
4. Harga pokok produksi per unit dihitung saat pesanan selesai diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.
Manfaat informasi harga pokok produksi per pesanan1. Menentukan harga jual yang akan
dibebankan kepada pemesan2. Mempertimbangkan penerimaan atau
penolakan pesanan3. Memantau realisasi biaya produksi4. Menghitung laba atau rugi tiap pesanan5. Menentukan harga pokok persediaan
produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca
Hubungan Pengumpulan biaya, Pengukuran biaya, dan Pembebanan Biaya
12
PengumpulanBiaya
PengukuranBiaya
PembebananBiaya
Pencatatan Biaya: Klasifikasi Biaya: Pembebanan ke Objek:
Produk 2
Produk 1
Pembelian BahanBahan Baku
Gaji TK
Gaji TK bag finishing
TK Langsung
Overhead
Gaji mandor
Depresiasi
Bahan habis pakai
Bahan Pembantu
Biaya Overhead Pabrik (BOP)
13
Biaya Bahan Penolong
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Depresiasi Pabrik
Bahan Habis Pakai
Dsb.
Pembebanan BOP Ke Produk
14
Actual Costing Normal Costing
Tarip BOP
Kartu Perhitungan Harga Pokok Pesanan
15
PT “LOGAM KUAT” JL Rajawali no 77 Tlp 13030 Yogyakarta
Job Order Cost Sheet
Pemesan : …………
Produk : ………..
Jumlah : …………
No. : …….
Tgl Mulai : …………….
Tgl Pesan :……………..
Tgl Ket Kuantitas Jumlah Tgl Jumlah Tgl Jumlah
BBB BTK BOP
Contoh soal:PT Eliona berusaha dalam bidang percetakan.
Semua pesanan diproduksi berdasarkan spesifikasi dari pemesan, dan biaya produksi dikumpulkan menurut pesanan yang diterima. Pendekatan yang digunakan perusahaan dalam penentuan harga pokok produksi adalah full costing. Dalam bulan november 2009, PT Eliona mendapat pesanan untuk mencetak undangan sebanyak 1500 lembar dari PT Rimedi. Harga yang dibebankan kepada pemesan tersebut adalah Rp 3000,- per lembar. Dalam bulan yang sama perusahaan juga menerima pesanan dari PT Oki untuk mencetak pamflet iklan sebesar Rp 1000,- per lembar.pesanan dari PT Rimendi diberi nomor 101 dan pesanan PT Oki diberi nomor 102.
Berikut adalah kegiatan produksi dan kegiatan lain untuk memenuhi pesanan tersebut:1. Pembelian bahan baku dan bahan penolong.Pada tgl 3 nov perusahaan membeli bahan baku dan
penolong:Bahan baku:Kertas jenis X 85 ream @ Rp 10.000,- Rp
850.000Kertas jenis Y 10 roll@ Rp 350.000,-
Rp3.500.000Tinta jenis A 5 kg @ Rp 100.000,- Rp 500.000Tinta jenis B 25 kg @ Rp 25.000,- Rp 625.000Jumlah bahan baku yang dibeli Rp 5.475.000Bahan penolong:Bahan penolong P 17kg @ Rp 10.000 Rp 170.000Bahan penolong Q 60 L @ Rp 5.000 Rp 300.000Jumlah bahan penolong yang dibeli Rp 470.000Jumlah total Rp5.945.000
Jurnal :Jurnal 1(mencatat pembelian bahan baku)Persediaan bahan bakuRp 5.475.000
Utang dagang Rp 5.475.000
Jurnal 2 (mencatat pembelian bahan penolong)
Persediaan bahan penolongRp470.000Utang dagang Rp 470.000
2. Pemakaian bahan baku dan bahan penolong dalam produksi
Bahan baku yang digunakan untuk pesanan 101Kertas jenis X 85 ream @ Rp 10.000,- Rp850.000Tinta jenis A 5 kg @ Rp 100.000,- Rp500.000Jumlah bahan baku untuk pesanan 101
Rp1.350.000Bahan baku yang digunakan untuk pesanan 102Kertas jenis Y 10 roll@ Rp 350.000,- Rp3.500.000Tinta jenis B 25 kg @ Rp 25.000,- Rp625.000Jumlah bahan baku untuk pesanan 102 Rp
4.125.000Jumlah bahan baku yang dipakai Rp
5.475.000
Pada saat memproses dua pesanan tersebut, perusahaan menggunakan bahan penolong sebagai berikut:
Bahan penolong P 10 kg @ Rp 10.000 Rp 100.000
Bahan penolong Q 40 L @ Rp 5.000 Rp 200.000
Jumlah bahan penolong yg dipakai Rp300.000
Masukkan data tersebut dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan
Jurnal:Jurnal 3Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan bakuBDP-BBB Rp5.475.000
Persediaan Bahan baku Rp5.475.000
Jurnal 4Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan
penolongBOP Sesungguhnya Rp 300.000
Persediaan Bahan Penolong Rp 300.000
Pencatatan biaya tenaga kerjaUpah langsung pesanan 101225jam@Rp4000 Rp 900.000Upah langsung pesanan 1021.250jam@Rp4000Rp 5.000.000Upah tidak langsung Rp 3.000.000 +Jumlah upah Rp 8.900.000Gaji karyawan adm & umum Rp 4.000.000Gaji karyawan bag pemasaran Rp 7.500.000 +Jumlah gaji Rp11.500.000Jumlah biaya tenaga kerja Rp20.400.000Pencatatan BTK dilakukan melalui 3 tahap berikut:1. Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang oleh
perusahaan2. Pencatatan distribusi biaya tenaga kerja3. Pencatatan pembayaran gaji dan upah
a. Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang oleh perusahaan
Jurnal 5Gaji dan upah Rp 20.400.000
utang gaji dan upah Rp 20.400.000
b. Pencatatan distribusi biaya tenaga kerjaJurnal distribusi biaya tenaga kerjaJurnal 6BDP-BTKL Rp5.900.000BOP Sesungguhnya Rp3.000.000B. Adm & Umum Rp4.000.000B. Pemasaran Rp 7.500.000
Gaji dan upah Rp 20.400.000
c. Pencatatan pembayaran gaji dan upahJurnal 7Utang Gaji dan Upah Rp 20.400.000
Kas Rp 20.400.000
4. Pencatatan BOPBOP dibebankan kepada produk atas dasar tarif
sebesar 150% dari BTKL. (PREDETERMINED RATES)
BOP yang dibebankan kepada tiap pesanan dihitung sbb:
Pesanan 101 150% xRp 900.000 Rp 1.350.000
Pesanan 102 150% xRp 5.000.000 Rp 7.500.000Rp8.850.000
Jurnal 8BDP-BOP Rp8.850.000
BOP yang dibebankan Rp 8.850.000
Misalnya biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi selain bahan penolong dan BiayaTenaga Kerja Langsung(BTKL):
Biaya depresiasi mesin Rp 1.500.000Biaya depresiasi gedung pabrik Rp 2.000.000Biaya asuransi gedung pabrik dan mesin Rp 700.000Biaya pemeliharaan mesin Rp 1.000.000Biaya pemeliharaan gedung Rp 500.000Jumlah Rp 5.700.000
Jurnal untuk mencatat BOP sesungguhnya:Jurnal 9
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 5.700.000Biaya depresiasi mesin Rp
1.500.000Biaya depresiasi gedung pabrik Rp
2.000.000Biaya asuransi gedung pabrik & mesin Rp
700.000Biaya pemeliharaan mesin Rp 1.000.000Biaya pemeliharaan gedung Rp 500.000
Untuk mengetahui apakah BOP yang dibebankan berdasar tarif menyimpang dari BOP Sesungguhnya, saldo rekening BOP yang dibebankan ditutup ke rekening BOP sesungguhnya.
Jurnal 10BOP yang dibebankan Rp 8.850.000
BOP S Rp 8.850.000Debit :Jurnal 4 Rp300.000Jurnal 6 Rp3.000.000Jurnal 9 Rp 5.700.000
Rp9.000.000Kredit :Jurnal 11 Rp 8.850.000Selisih pembebanan KURANG Rp 150.000
Jurnal 11Selisih BOP Rp 150.000 BOP Sesungguhnya Rp 150.000
Pencatatan harga pokok produk jadiHPP dihitung sbb:B Bahan baku Rp 1.350.000BTKL Rp 900.000BOP Rp 1.350.000 +Jumlah harga pokok pesanan 101 Rp
3.600.000Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi:Jurnal 12Persediaan Produk JadiRp 3.600.000
BDP-BBB Rp 1.350.000BDP-BTKL Rp 900.000BDP-BOP Rp.1.350.000
Pencatatan Harga pokok produk dalam prosesPesanan 102 pada akhir periode belum selesai
dikerjakan.Jurnal untuk mencatat harga pokok pesanan
yang belum selesaiJurnal 13Persediaan Produk dalam Proses Rp 16.625.000
BDP-BBB Rp 4.125.000BDP-BTKL Rp
5.000.000BDP-BOP Rp 7.500.000
Pencatatan harga pokok produk yang dijualJurnal 14Harga pokok penjualanRp 3.600.000
Persediaan Produk Jadi Rp 3.600.000