105
VI. BIAYA DAN PENDAPATAN RELEVAN DALAM KEPUTUSAN KHUSUS Pendahuluan Dalam pengambilan keputusan, biaya merupakan faktor kunci (utama) biaya sebuah alternatif haruslah dibandingkan dengan biaya alternatif lainnya satu langkah dalam proses pengambilan keputusan. Permasalahan beberapa biaya yang berkaitan dengan suatu alternatif kemungkinan tidak relevan bagi keputusan yang akan diambil. • Biaya-biaya apa yang relevan dalam pengambilan keputusan ? biaya yang dapat dihindari • Biaya-biaya apa yang tidak relevan dalam pengambilan keputusan ? biaya yang tidak dapat dihindari (unvoidable cost). Biaya Terbenam (Sunk Cost) dan Biaya Masa Depan (Future Cost).

akuntansi manajemen

Embed Size (px)

DESCRIPTION

akuntansi manajemen

Citation preview

Page 1: akuntansi manajemen

VI. BIAYA DAN PENDAPATAN RELEVAN DALAM KEPUTUSAN KHUSUSPendahuluan Dalam pengambilan keputusan, biaya merupakan faktor kunci (utama) biaya sebuah alternatif haruslah dibandingkan dengan biaya alternatif lainnya satu langkah dalam proses pengambilan keputusan. Permasalahan beberapa biaya yang berkaitan dengan suatu alternatif kemungkinan tidak relevan bagi keputusan yang akan diambil.

• Biaya-biaya apa yang relevan dalam pengambilan keputusan ? biaya yang dapat dihindari

• Biaya-biaya apa yang tidak relevan dalam pengambilan keputusan ? biaya yang tidak dapat dihindari (unvoidable cost). Biaya Terbenam (Sunk Cost) dan Biaya Masa Depan (Future Cost).

Page 2: akuntansi manajemen

Biaya Relevan Biaya Diferensial biaya terhindarkan yang berbeda diantara alternatif yang dipertimbangkan dalam suatu pengambilan keputusan penghasilan/ pendapatan relevan.Proses mengenali biaya relevan :•Menghimpun seluruh biaya yang berkaitan dengan masing-masing alternatif yang dipertimbangkan•Mengeliminir biaya yang merupakan biaya terbenam•Mengeliminir biaya yang tidak berbeda antara alternatif•Mengambil keputusan berdasarkan pada data biaya lain yang tersisa dan relevan bagi keputusan yang akan diambilBiaya Terbenam (Sunk Cost) biaya yang dikeluarkan dalam periode akuntansi sebelumnya, tidak dapat diubah lagi dan tidak mempengaruhi biaya pada masa yad, serta tidak bisa pula diubah oleh tindakan sekarang ataupun di masa depan misal nilai buku peralatan/perlengkapan lama.

Page 3: akuntansi manajemen

Truck Lama Truck BaruHarga perolehan Rp.70.000.000,- Harga faktur baru Rp.80.000.000

NilaiBuku yg tersisa Rp.56.000.000,-

Masa manfaat yg tersisa

4 tahun Taksiran masa manfaat

4 tahun

Nilaipenghentian se karang

Rp.36.000.000,-

Nilai penghentian dalam 4 tahun

0 Nilai penghentian dalam 4 tahun

0

BiayaVariabeluntuk operasi per tahun

Rp.138.000.090 Biaya Variabel utk operasi per tahun

Rp120.000.000

Pendapatan/Hasil Penjualanper tahun

Rp.200.000.000 Pendapatan/Hasil Penjualan per tahun

Rp200.000.000

Contoh : Biaya terbenam untuk penggantian truck

Page 4: akuntansi manajemen

Apakah sebaiknya Truck lama dijual dan membeli Truck Baru ? Beberapa manajer akan mengatakan sebaiknya truck lama tidak dijual, oleh karena penjualan truck lama akan mengakibatkan kerugian sebesar Rp. 20.000.000,- dapat dibuktikan dengan perhitungan sebagai berikut :

Truck Lama Nilai buku yang tersisa Rp. 56.000.000,- Nilai penghentian sekarang (harga jual trucklama) 36.000.000,- ---------------------- (-) Kerugian truck lama dijual saat ini Rp. 20.000.000,- Kerugian Rp. 20.000.000,- para manajer cenderung enggan menghentikan pemakaian truck lama, merasa telah melakukan investasi dan ingin tetap memanfaatkannya sampai investasinya tertutup/habis nilai bukunya, meskipun biaya operasi untuk truck baru lebih efisien sebesar Rp. 18.000.000,- (Rp. 138.000.000,- - Rp. 120.000.000,-).

Page 5: akuntansi manajemen

Investasi truck lama biaya terbenam (sunk cost) dan bagian dari investasi yang masih ada dalam nilai buku truck tersebut (Rp. 56.000.000,-) tidak perlu dipertimbangkan dalam keputusan, apakah membeli truck baru atau tidak. Pernyataan tersebut dapat dibuktikan dengan analisis biaya diferensial sebagai berikut :

KeteranganMempertahankan

Truck LamaAnalisis Biaya

DiferensialMembeli Truck

Baru

Penjualan Rp. 800.000.000,- 0 Rp. 800.000.000,-

Biaya Variabel ( 552.000.000,-) Rp. 72.000.000,- 480.000.000,-

Biaya Depresiasi Truck B.

0 ( 80.000.000,-) ( 80.000.000,-)

Biaya Depresiasi Truck L. (penghapusan nilai buku)

( 56.000.000,-) 0 ( 56.000.000,-)*

Nilai Penghentian (Nilai Ju al) Truck Lama

0 36.000.000,- 36.000.000,-*

Laba Bersih Selama 4 th Rp. 192.000.000,- Rp. 28.000.000,- Rp. 220.000.000,-

Page 6: akuntansi manajemen

* Untuk tujuan pelaporan ekstern, nilai buku yang tersisa atas truck lama (sunk cost = inrelevant cost) sebesar Rp. 56.000.000,- dan nilai jual Rp. 36.000.000,- (relevant cost) akan ditentukan dan dikurangkan sebagai angka Kerugian Rp. 20.000.000,-

Apakah contoh biaya di atas relevan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut Truck Baru ? sesuai proses yang dikemukakan sebelumnya, akan dieliminir : (1). Biaya Terbenam (sunk cost), dan (2). Biaya masa depan yang tidak berbeda diantara alternatif yang ada.

1. Biaya Terbenam, Nilai sisa buku TL Rp. 56.000.000,-2. Biaya/Pendapatan masa depan yang tidak berbeda :

• Hasil Penjualan per tahun Rp. 200.000.000,-• Biaya Variabel/tahun (sampai sebatas Rp. 120.000.000,-)

Page 7: akuntansi manajemen

Biaya yang tersisa lainnya akan membentuk dasar bagi suatu keputusan, dengan analisisnya sebagai berikut :Analisis Biaya Diferensial – 4 tahun Penurunan B. Variabel Truck Baru (Rp18.000.000,- x 4) = Rp. 72.000.000,- Harga Pokok (Perolehan) Truck Baru = ( 80.000.000,-) Pelepasan/Nilai Jual Truck Lama = 36.000.000,(+) Kenaikan Laba Bersih dengan dibelinya Truck Baru = Rp. 28.000.000,- Beberapa Alternatif Pengambilan Keputusan Menyangkut Biaya Relevan Dengan Pendekatan Analisis Diferensial

1. Menyewakan atau MenjualPihak manajemen kemungkinan dihadapkan pada alternatif antara menyewakan atau menjual ,misal peralat an produksi yang tidak lagi diperlukan Untuk menentukan opsi mana yang paling baik, maka pihak manajemen dapat menggunakan Analisis Diferensial.

Page 8: akuntansi manajemen

Contoh soal : PT. Tata Peralatan sedang mempertimbangkan pelepasan (menjual) peralatan produksi yang biaya perolehannya Rp. 600.000,- akumulasi penyusutan sebesar Rp. 360.000,- sampai tanggal pelepasan. Peralatan tersebut dapat dijual seharga Rp. 300.000,- melalui jasa perantara yang komisinya 6%.

PT. Upaya Mandiri berniat menyewa peralatan tersebut selama 5 tahun = Rp. 480.000,- Pada akhir tahun ke 5 masa sewa diperkirakan tidak mempunyai nilai residu. Selama masa sewa PT. Tata Peralatan mengeluarkan biaya reparasi, asuransi serta pajak bumi dan bangunan ditaksir sebesar Rp. 105.000,-.Permasalahannya : Apakah PT. Tata Peralatan akan menyewakan peralatan tersebut kepada PT. Upaya Mandiri ataukah menjual peralatan tersebut ? Pemecahan permasalahannya dapat menggunakan Analisis Diferensil sebagai berikut :

Page 9: akuntansi manajemen

PT. Tata PeralatanUsulan Menjual atau Menyewakan Peralatan Produksi 15 Juli 2006

Pendapatan diferensial dari alternatif :- Pendapatan dari penyewaan peralatan Rp. 480.000,-- Pendapatan penjualan peralatan produksi 300.000,-(-) Pendapatan diferensial dari penyewaan Rp. 180.000,-Biaya diferensial dari alternatif :- Beban reparasi, asuransi dan PBB Rp. 105.000,-- beban Komisi penjualan = 6% x Rp.300.000 18.000,-(-) Biaya penyewaan difrensial 87.000,-(-) Laba Bersih dari alterntif penyewaan Rp. 93.000,- ============Nilai buku perlatan Rp. 240.000,- merupakan biaya terbenam (sunk cost) dan tidak dipertimbangkan dalam analisis di atas, serta merupakan biaya yang tidak akan terpengaruh oleh keputusan kemudian.

Analisis diferensial berikut ini akan membuktikan hasil analisis diferensial di atas sebagai berikut :

Page 10: akuntansi manajemen

PT. Tata PeralatanUsulan Menjual atau Menyewakan Peralatan Produksi15 Juli 2006

Alternatif penyewaan peralatan: - Pendapatan dari penyewaan Rp. 480.000,- - Beban penyusutan Rp. 240.000,- - Beban reparasi, asuransi dan PBB 105.000,- Biaya alternatif penyewaan 345.000,- Keuntungan Bersih dari alternatif penyewaan Rp. 135.000,-Alternatif penjualan peralatan : - Harga jual Rp. 300.000,- - Nilai buku peralatan Rp. 240.000,- - Beban komisi 18.000,- Biaya alternatif penjualan 258.000,- Keuntungan Bersih dari alternatif penjualan Rp. 42.000,-Keuntungan bersih dari Alternatif Penyewaan Rp. 93.000,- ==========

Page 11: akuntansi manajemen

2. Penjualan Pesanan KhususKadangkala perusahaan harus menghadapi dan memutus kan, apakah akan menerima atau menolak pesanan khusus (special order). Hal mendasar dilakukan manajer tidak langsung menolak karena harga beli yang ditawarkan lebih rendah dari harga jual normal Evaluasi Analisis Diferensial : mengevaluasi pendapatan dan biaya diferensial yang berkaitan dengan pesanan khusus. Beberapa kondisi perlu dipertimbangkan untuk menerima pesanan khusus sebagai berikut :1.Terdapat kelebihan kapasitas produksi2.Pesanan berasal dari pelanggan yang berdiam di dalam pasar yang berbeda dari pasar yang dilayani perusahaan.

Contoh soal :PT. Indah Karya Sunter beralokasi di Jakarta memproduksi Topi Olahraga, kapasitas produksinya adalah 1.500 buah topi setiap bulan dan mempunyai ramalan penjualan untuk bulan September hanya 985 buah topi.

Page 12: akuntansi manajemen

Seorang eksportir berkedudukan di luar Jakarta memberikan penawaran untuk membeli 483 buah topi dengan harga per topi Rp. 20.000,- untuk di pasarkan ke wilayah Sumatera, adapun harga jual normal topi per buah Rp. 61.000,-. Biaya tetap pabrikasi bulanan Rp. 29.333.000,- dan biaya variabel untuk sebuah topi Rp. 8.000,- . Beban penjualan dan administrasi adalah tetap dan berjumlah Rp. 1.500.000,-setiap bulan. Tidak ada tambahan beban penjualan dan adminis trasi untuk pesanan khusus, namun diperlukan biaya untuk membeli peralatan khusus seharga Rp. 2.666.600,- hanya untuk mencetak logo pada topi pesanan khusus tersebut.Permasalahan : Seandainya manajer mengambil keputusan berdasarkan biaya produksi rata-rata per buah topinya, pesanan khusus tersebut akan ditolak karena harga jual Rp. 20.000,- lebih rendah daripada biaya rata-rata sebesar Rp. 21.803,- (Rp. 8.000 + Rp. 31.999.600,- : 1.468).

Page 13: akuntansi manajemen

Analisis diferensial berikut ini akan membantu manajemen PT. Indah Karya Sunter mengambil keputusan :

Keterangan Dengan Pesanan Tanpa Pesanan Analisis DiferensialPenjualan :-985 bh x Rp. 61.000,--483bh x 20.000,-

Rp. 60.085.000,- 9.660.000,-

Rp. 60.085.000,- ---

---Rp. 9.660.000,-

Biaya Variabel :- 985 bh x Rp. 8.000,-- 483 bh x 8.000,-

Rp. 7.880.000,- 3.864.000,-

Rp. 7.880.000,- ---

---Rp. 3.864.000,-

Marjin Kontribusi Rp. 58.001.000,- Rp. 52.205.000,- Rp. 5.796.000,-Biaya Tetap :- Pabrikasi : -Reguler -Tambahan- Penjualan & Adm.

Rp. 29.333.000,- 2.666.600,- 1.500.000,-

Rp. 29.333.000,- --- 1.500.000,-

---Rp. 2.666.600,- ---

Laba Bersih Rp. 24.501.400,- Rp. 21.372.000,- Rp. 3.129.400,-3. Menambah atau Menghapus Lini Produk dan Segmen Lainnya

Para manajer senantiasa dihadapkan pula pada keputusan-keputusan yang melibatkan pemilihan kombinasi produk (bauran penjualan) yang mengalirkan laba. Menambah/Menghapus ? Analisa Deferensial dapat digunakan untuk evaluasi.

Page 14: akuntansi manajemen

Keterangan Produk Obat Produk K osmtik

Produk Kimia Jumlah

Penjualan Rp. 1.200.000 Rp. 1.800.000 Rp. 1.000.000 Rp. 4.000.000Biaya Variabel 924.000 1.152.000 600.000 2.676.000Marjin Kontribuasi Rp. 276.000 Rp. 648.000 Rp. 400.000 1.324.000Biaya Tetap :- Gaji Wiraniaga- Periklanan- Asuransi- PBB- Penyusutan- Lain-lain

Rp. 160.000 96.000 3.600 6.000 84.000 2.400

Rp. 208.000 144.000 5.400 9.000 126.000 3.600

Rp 128.000 80.000 3.000 5.000 70.000 2.000

Rp. 496.000 320.000 12.000 20.000 280.000 8.000

Jumlah Biaya Tetap Rp. 352.000 Rp. 496.000 Rp. 288.000 Rp. 1.136.000 Laba (Rugi) Neto

(Rp. 76.000) Rp. 152.000 Rp. 112.000 Rp. 188.000

Contoh soal : PT. Sinar Sunter yang bergerak dalam bidang bisnis eceran/distribusi lini produk sebagai berikut :

Page 15: akuntansi manajemen

KeteranganDengan

Produk ObatTanpa Produk

ObatAnalisis

DiferensialPenjualan Rp. 4.000.000 Rp. 2.800.000 Rp. 1.200.000Biaya Variabel 2.676.000 1.752.000 924.000Marjin Kontribuasi Rp. 1.324.000 Rp 1.048.000 Rp. 276.000Biaya Tetap :-Terhindarkan(GajiWniaga)- Tidak Terhindarkan

Rp. 496.000 640.000

Rp. 336.000 640.000

Rp. 160.000 0

Jumlah Biaya Tetap Rp. 1.136.000 Rp. 976.000 Rp. 160.000Laba (Rugi) Neto Rp. 188.000

Rp. 72.000 Rp. 116.000

Pemecahan Dengan menggunakan analisis diferensial akan membantu manajer perusahaan membuat keputusan menghapus lini produk obat atau tidak, dengan analisisnya sebagai berikut :

Page 16: akuntansi manajemen

4. Menjual atau Memproses Lebih Lanjut Dua atau lebih lini produk yang secara bersama dihasilkan (diproduksi) dari masukkan bersama (common input) melalui sebuah proses Produk Bersama/Bergabung (Joint products). Proses membuat produk bergabung Proses Bergabung (Joint process).Biaya produk bersama digunakan untuk menunjukkan biaya produksi yang dikeluarkan dalam memproduksi produk bersama sampai saat pemisahan pada titik pisah batas (split of point) Biaya Bergabung (Joint Costs). Biaya-biaya yang dikeluarkan setelah titik pisah batas yang memberikan manfaat hanya pada satu produk disebut Biaya Terpisah (Separable Costs) dan bukan lagi merupakan bagian dari proses bergabung.Manajer dihadapkan pada keputusan, apakah akan menjual setiap produk sebagaimana adanya pada titik pisah batas atau memprosesnya guna mendapatkan harga jual yang lebih tinggi/mahal.

Page 17: akuntansi manajemen

Contoh soal :PT. Cahaya Gemilang mengeluarkan biaya bergabung sebesar Rp. 1.500.000,- untuk memproses 2.000 liter cairan kimia. Pada titik pisah batas proses menghasilkan 900 liter Produk AX-800 dan 1.100 liter Produk BM-500. Produk AX-800 diproses lebih lanjut dengan biaya Rp. 600,- per liter dan dijual pada harga sebesar Rp. 2.400,- per liter. Produk BM-500 tidak membutuhkan pemrosesan lebih lanjut dan dijual pada harga Rp. 1.200,- per liter. Gambar berikut menunjukan Biaya Bergabung dan Biaya Terpisah untuk lini-lini produk PT. Cahaya Gemilang

. 2000 liter

Rp. 1.500.000,-

Produk AX-800 = 900 liter

Rp. 600,- / liter

Produk BM-500=1.100 liter

Rp. 0,00/liter

Harga Jual

Rp. 2.400,-/liter

Harga Jual

Rp. 1.200/liter

Page 18: akuntansi manajemen

Apabila Produk BM-500 tidak diproses lebih lanjut , maka Laporan Laba-Rugi PT. Cahaya Gemilang sebagai berikut :

PT. Cahaya GemilangLaporan Laba-Rugi31 Desember 2005

KeteranganProduk AX-800 Produk BM-500

JumlahPendapatan Penjualan :- 900 l @ Rp. 2.400,-- 1.100 l @ Rp. 1.200,-

Rp. 2.160.000 ---

---Rp. 1.320.000

---Rp. 3.480.000

Biaya Terpisah :- 900 l @ Rp. 600,- Rp. 540.000 --- Rp. 540.000Kontribusi Biaya Bergabung Rp. 1.620.000 Rp. 1.320.000 Rp. 2.940.000Biaya Bergabung Rp. 1.500.000Laba Operasi Rp. 1.440.000

Page 19: akuntansi manajemen

Apabila diasumsikan terdapat pasar untuk lini Produk BM-500 dengan harga jual Rp. 1.500,- biaya pemrosesan tambahan yang dibutuhkan adalah Rp. 90,- per liter. Haruskah perusahaan memasuki pasar tersebut ?

Keterangan Produk AX-800 Produk BM-500 JumlahPendapatan Penjualan :- 900 l @ Rp. 2.400,-- 1.100 l @ Rp. 1.500,-

Rp. 2.160.000 ---Rp. 1.650.000

---Rp.3.810.000

Biaya Terpisah :- 900 l @ Rp. 600,-- 1.100 l @ Rp.90,-

Rp. 540.000 ---

---Rp. 99.000

---Rp. 639.000

Kontribusi Biaya Berga bung Rp. 1.620.000 Rp. 1.551.000 Rp.3.171.000Biaya Bergabung 1.500.000Laba Operasi Rp.1.671.000

Pemecahan :

Page 20: akuntansi manajemen

Laba Tambahan Dari Lini Produk BM-500 Per Liter Total (1.100 liter) Pendapatan tambahan = Rp.1.500 – Rp.1.200 Rp. 300,- Rp. 330.000,- Biaya terpisah 90,- 99.000,- Laba Tambahan Rp. 210,- Rp. 231.000,- ======= ========== Dari laporan laba-rugi di atas menunjukkan bahwa, Laba Operasi akan meningkat Rp. 231.000,- apabila lini produk BM-500 diproses lebih lanjut.5. Keputusan Membuat atau MembeliKeputusan membuat atau membeli (make or buy decision) keputusan manajemen menyangkut apakah sebuah komponen harus dibuat secara internal atau dibeli dari pemasok luar didasarkan kepada Biaya Relevan dari setiap alternatif Analisis Diferensial dapat digunakan untuk mengevaluasi biaya relevan dalam keputusan-keputusan tersebut. Contoh soal : PT. Baja Dunia mengoperasikan 75% dari kapasitas produksinya dan membayar Rp. 6.900,- per tangkai pompa air dibeli dari pemasok luar. Ramalan penjualan mendatang menunjukkan bahwa, produksi regular akan tetap pada rata-rata 75% dan mempertimbangkan memanfaatkan kapasitas produksi yang masih menganggur (25%), dengan memproduksi sendiri 1.200 tangkai pompa. Berdasarkan pendekatan biaya produk variabel (variabel costing), biaya-biaya tersebut ditaksir akan dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi 1.200 unit tangkai pompa sebagai berikut :

Page 21: akuntansi manajemen

Berdasarkan pendekatan biaya produk variabel (variabel costing), biaya-biaya tersebut ditaksir akan dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi 1.200 unit tangkai pompa sebagai berikut :

- Biaya bahan baku langsung Rp. 1.890.000,- - Biaya tenaga kerja langsung 3.285.000,- - Biaya Overhead Pabrik Variabel 900.000,- - Biaya Overhead Pabrik Tetap 2.475.000,- Jumlah Biaya Produksi (a) Rp. 8.550.000,- Jumlah tangkai pompa yang akan diproduksi (b) 1.200 tangkai Biaya Pokok per tangkai pompa = (a) : (b) Rp. 7.125,-

KeteranganProduksi Sendiri Beli dari Pihak

LuarAnalisis

DiferensialBiaya BBL Rp. 1.890.000 Rp. 1.890.000Biaya TKL 3.285.000 3.285.000BOP :-Variabel- Tetap

Rp. 900.000 2.475.000

Rp. 2.250.000 Rp. 900.000 225.000

BiayaPembelian (1.200 unit @Rp.6.900) Rp. 8.250.000 ( 8.250.000)Jumlah Biaya Rp. 8.550.000 Rp. 10.500.000 (Rp. 1.980.000)

Analisis diferensial-nya sebagai berikut :

Page 22: akuntansi manajemen

Pengambilan Keputusan Terhadap Bauran Produk Dengan KendalaPendekatan Contribution Margin Total digunakan dalam kaitan nya dengan sumberdaya langka perusahaan untuk menentukan product line yang menguntungkan dibandingkan product line yang lain, yakni dengan memaksimalkan besarnya marjin kontribusi dari product line. Contoh soal : PT. Rekayasa Furniture memproduksi 2 jenis peralatan rumah tangga (meja dan kursi) yang masing-masing mempunyai harga jual dan biaya variabel sebagai berikut : Meja Kursi Harga Jual Rp. 42.000,- Rp. 33.600,- Biaya Variabel 21.000,- 25.200,- Marjin kontribusi per unit Rp. 21.000,- Rp. 8.400,- Rasio Marjin Kontribusi : 50% 25%

Page 23: akuntansi manajemen

Diperoleh informasi perusahaan memakai mesin yang sama untuk memproduksi kedua jenis lini produk di atas, dengan kemampuan operasi selama 6.000 jam mesin saja. Dibutuhkan 6 jam mesin untuk memproduksi sebuah meja dan 2 jam mesin untuk memproduksi sebuah kursi. Jumlah maksimal meja dan kursi yang dapat diproduksi sebagai berikut Meja Kursi Jumlah maksimal jam mesin yang tersedia (a) …… 6.000 6.000 Jumlah jam yang dibutuhkan per unit produk (b)…. 6 2 Jumlah maksimal unit yang dapat diproduksi : (a):(b) 1.000 3.000

Apabila dapat dijual 1.000 unit meja dan 3.000 unit kursi, maka hanya kursi saja yang sebaiknya diproduksi karena lebih menguntungkan berdasarkan marjin kontribusi per jam mesin, dengan bukti analisis perhitungannya sebagai berikut :

Page 24: akuntansi manajemen

Meja Kursi Marjin Kontribusi per unit : (a) Rp. 21.000,- Rp. 8.400,- Jumlah jam yang dibutuhkan per unit : (b) 6 2 Marjin Kontribusi per jam mesin : (a)/(b)………. Rp. 3.500,- Rp. 4.200,- Jumlah marjin kontribusi setiap produk : Jumlah mesin yang tersedia 6.000 6.000 X Marjin Kontribusi per jam mesin Rp. 3.500,- Rp. 4.200,- = Jumlah Marjin Kontribusi Rp. 21.000.000,- Rp. 25.200.000,- ============ ============

Dengan pencapaian produksi maksimal 3.000 unit kursi, maka jumlah marjin kontribusi yang berhasil dicapai Rp.25.200.000,-(3.000 unit kursi x Rp. 8.400,-) jumlah tersebut sama dengan jumlah marjin kontribusi dari perhitungan sebelumnya (6.000 jam mesin yang tersedia x Rp. 4.200,- marjin kontribusi per jam mesin). Dari contoh soal tersebut memperlihatkan bahwa, marjin kontribusi per unit tertinggi bisa saja bukan merupakan produk yang menghasilkan jumlah marjin kontribusi terbesar manakala kendala yang dihadapi ikut diperhitungkan.

Page 25: akuntansi manajemen

L a t i h a n1.Definisikan istilah berikut : biaya tambahan, biaya kesempatan, dan biaya terbe nam2.Apakah biaya variabel selalu biaya relevan ? Jelaskan !3.Nilai buku mesin pada neraca merupakan aktiva perusahaan, tetapi nilai buku ini tidak relevan dalam pengambilan keputusan. Jelaskan mengapa demikian !4.Biaya terbenam sudah diabaikan ------- biaya terbenam sungguh merupakan biaya tetap sehubungan dengan suatu keputusan”. Setujukah anda dengan pernyataan tersebut ? jelaskan ! 5.”Seluruh biaya yang akan datang adalah relevan”. Setujukah anda dengan pernyataan tersebut ? Mengapa ?

6. Mengapa istilah biaya yang terhindarkan digunakan dalam hubungannya dengan keputusan membuat atau membeli dan jenis produk ?

Page 26: akuntansi manajemen

7. ”Apabila suatu jenis produk mendatangkan kerugian, maka itu merupakan bukti yang paling baik bahwa jenis produk ini harus dihentikan pembuatannya’. Setujukah anda dengan pernyataan tersebut ? Jelaskan !

8. Apa yang dimaksud dengan istilah membuat atau membeli ?9. PT. DD saat ini membuat bagian suku cadang kecil-kecil yang

digunakan untuk pembuatan salah satu jenis produk utama perusahaan. Departemen Akuntansi PT. DD melaporkan “Biaya” pembuatan sendiri bagian suku cadang sebagai berikut :

Keterangan Per satuan 8.000 satuan

Bahan baku langsung $. 3 $. 24.000Tenaga kerja langsung $. 4 $. 32.000Overhead Variabel $. 1 $. 8.000Gaji pengawas $. 3 $. 24.000Depresiasi peralatan khusus $. 2 $. 16.000Overhead umum yang dialokasikan $. 5 $. 40.000

------------ --------------Total Biaya $. 18 $. 144.000

Page 27: akuntansi manajemen

PT. DD baru saja menerima tawaran dari supplier luar yang akan menyediakan 8.000 bagian suku cadang setahun dengan harga perusahaan per satuannya $. 15. Permasalahannya, haruskah manajemen PT. DD menghentikan pembuatan sendiri bagian suku cadang dan membelinya dari supplier luar ? Untuk membuat keputusan ini, manajer harus memusatkan perhitungannya pada biaya diferensial.

10.PT. Rekayasakti membuat suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dengan biayanya sebagai berikut :

Keterangan Per satuan 8.000 satuanBahan Baku Langsung $. 6 $. 48.000Tenaga Kerja Langsung $. 8 $. 64.000Overhead Variabel $. 2 $. 16.000Gaji Pengawas $. 6 $. 48.000Depresiasi Peralatan Khusus $. 4 $. 32.000Overhead Umum yang dialokasikan $. 10 $. 80.000

Total Biaya $. 36 $. 288.000======== =========

Page 28: akuntansi manajemen

PT. Rekayasakti menerima tawaran dari supplier luar sebanyak 8.000 satuan produk sejenis dengan harga per satuannya $. 30. Apakah PT. Rekayasakti membuat sendiri produknya atau menerima tawaran dari luar ? Sdr. diminta bantuannya untuk pengambilan keputusan dengan fokus perhitungannya pada analisis biaya diferensial !

Page 29: akuntansi manajemen

VII. PENGANGGARAN DAN ANGGARAN FLEKSIBELPengertian•Anggaran = Budget (M. Nafarin) rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu.•Anggaran (Gunawan Adisaputra) hasil yang di peroleh setelah menyelesaikan tugas perencanaan•Penganggaran = budgeting (M. Nafarin) proses penyusunan anggaran yang dibuat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam memperoleh laba.

Page 30: akuntansi manajemen

Karakteristik Anggaran 1. Dinyatakan dalam satuan nilai uang2. Cakupan waktunya satu tahun/periode ttt3. Berisi komitmen manajemen, 4. Dinilai dan disetujui oleh orang yang memiliki wewenang lebih tinggi daripada penyusunnya5. Apabila sudah disahkan tidak dapat diubah kecuali dalam hal khusus6. Hasil aktual dibandingkan dengan anggaran penyimpangan ada tindakan korektif

Page 31: akuntansi manajemen

Kegunaan dan Keterbatasan Anggaran Kegunaan :•Untuk diarah pada pencapaian tujuan bersama •Alat penilai kelebihan dan kekurangan pegawai•Dapat memotivasi pegawai•Menimbulkan tanggungjawab tertentu pada pegawai•Menghindari pemborosan•Memanfaatkan sumberdaya seefisien mungkin•Setiap manajer tahu kekuasaan (authority) dan kewajibannya (responsibility)•Alat pendidikan bagi para manajer •Menimbul sense of belonging pada setiap manajer

Page 32: akuntansi manajemen

Keterbatasan (limitations) Anggaran :•Mengandyng unsur ketidakpastian •Hanya merupakan rencana, untuk keberhasilannya harus dilaksanakan sungguh-sungguh•Memerlukan banyak waktu, uang, dan tenaga untuk penyusunannya •Hanya sebgai alat manajemen•Hasilnya tidak seratus persen sama

Tujuan Penyusunan Anggaran :•Memaksa manajer membuat rencana kerja•Meningkatkan komunikasi dan koordinasi •Tolak ukur mengevaluasi kinerja•Membantu dalam pengambilan keputusan•Sebagai landasan yuridis formal •Untuk pembatasan jumlah dana yang dicari/ digunakan

Page 33: akuntansi manajemen

• Merinci jenis sumber dan penggunaan dana untuk mempermudah pengawasan

• Merasionalkan sumber dan penggunaan dana untuk mencapai hasil yang maksimal

• Menyempurnakan rencana yang telah disusun • Menampung,menganalisa dan memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan keuangan

• Pedoman kerja dan menilai kinerja manajemen

Sistem Penganggaran Untuk Aktivitas Bisnis•Anggaran Inkremental (Incremental Budget) hanya mempertimbangkan perubahan sumberdaya dari anggaran tahun sebelumnya (gaji, keperluan kantor, perjalanan, konsultasi, dan penyusutan)•Anggaran Basis Nol (Zero Based budget) semua jajaran manajemen bertolak dari nol dalam estimasi kebutuhan sumberdaya •Anggaran Statik (Static Budget), adalah anggaran yang sifatnya tetap begitu anggaran tersebut sudah disusun untuk tingkat aktivitas tertentu. Anggaran ini banyak digunakan oleh perusahaan jasa dan pada banyak fungsi jasa pendukung seperti bagian pembelian, bagian akuntansi, bagian hukum.•Anggaran Fleksibel (Flexible Budget), adalah anggaran yang dibuat untuk beberapa tingkat aktivitas tertentu yang telah ditentukan.

Page 34: akuntansi manajemen

• Anggaran Statik (Static Budget) sifatnya tetap begitu anggaran tersebut sudah disusun untuk tingkat aktivitas tertentu.

• Anggaran Fleksibel (Flexible Budget)dibuat untuk beberapa tingkat aktivitas tertentu telah ditentukan

Penyusunan Anggaran Induk (Master Budget)Master Budget adalah anggaran yang menggambarkan secara ringkas mengenai tujuan-tujuan dari semua fungsi organisasi (penjualan, pemasaran, produksi, distribusi, keuangan, dan sebagainya).

Page 35: akuntansi manajemen

Anggaran Induk Perusahaan Pabrik•Anggaran Operasional :1.Anggaran penjualan2.Anggaran produksi3.Anggaran bahan baku langsung4.Anggaran tenaga kerja langsung5.Anggaran biaya overhead pabrik6.Anggaran harga pokok penjualan7.Anggaran persediaan produk jadi8.Anggaran beban penjualan9.Anggaran beban administrasi10.Anggaran laba dan rugi•Anggaran Keuangan :11. Anggaran Kas12. Anggaran Neraca

Page 36: akuntansi manajemen

Anggaran Induk Perusahaan Dagang•Anggaran Operasional :1. Anggaran penjualan2. Anggaran pembelian3. Anggaran persediaan akhir4. Anggaran harga pokok penjualan5. Anggaran biaya operasional (AnggaranPemasaran,

Anggaran Umum dan Administrasi)6. Anggaran laba-rugi

•Anggaran Keuangan :7. Anggaran Kas8. Anggaran Neraca

Page 37: akuntansi manajemen

Anggaran Induk Perusahaan Jasa•Anggaran Operasional 1. Anggaran penjualan 2. Anggaran harga Pokok penjualan (Anggaran Biaya

Tunai dan Anggaran Harta Tetap)3. Anggaran biaya operasional (Anggaran Pemasaran,

Anggaran Umum dan Administrasi)4. Anggaran Laba-Rugi

•Anggaran Keuangan :• Anggaran Kas• Anggaran Neraca

Page 38: akuntansi manajemen

Anggaran FleksibelMerupakan anggaran yang dapat disesuaikan dengan berbagai tingkat aktivitas guna mencerminkan bagaimana biaya berubah seiring dengan perubahan volume produksi.Karakteristik •Diarahkan pada semua tingkat aktivitas pada kisaran relevan •Sifatnya dinamik dapat disesuaikan dengan tingkat aktivitas tertentu dalam kisaran relevan

Ukuran aktivitas unit produksi, jam kerja langsung, jam mesin. Kunci pokok pemilihan ukuran aktivitas adalah :• Hanya yang dipengaruhi oleh per ubahan volume• Aktivitasnya sangat terkait dengan jumlah biaya variabel terbesar.

Page 39: akuntansi manajemen

Manfaat Anggaran FleksibelTerutama berfaedah mengevaluasi kinerja manajer departmen. Sebelummya, perusahaan menggunakan anggaran berdasarkan taksiran tingkat produksi untuk menentukan biaya produk dan mengevaluasi kinerja manajer.

Tahapan Penyusun Anggaran Fleksibel1.Menentukan kisaran relevan tingkat aktivitasnya diharapkan berfluktuasi selama periode yad2.Menentukan biaya kisaran relevan menentukan pola perilaku biaya (variabel, tetap atau campuran)3.Memisahkan biaya berdasarkan perilakunya 4.Menggunakan biaya variabel menyusun anggaran fleksibel memperlihatkan biaya-biaya akan dikeluar kan di berbagai aktivitas sepanjang kisaran relevan

Page 40: akuntansi manajemen

Bentuk-bentuk Anggaran Fleksibel•Bentuk Formula•Bentuk Tabel•Bentuk Grafik(Contoh soal anggaran fleksibel lihat pada bahasan perilaku biaya)Penggunaan Anggaran Fleksibel

Manajer sudah harus siap membandingkan hasil aktual (sesungguhnya) periode tersebut dengan tingkat anggaran dalam kisaran relevan dan tidak dibatasi pada satu tingkat aktivitas saja seperti anggaran statik.

Contoh soal :Tingkat produksi PT. Tugaskita berfluktuasi secara normal 400 hingga 700 unit per bulan dengan biaya untuk bagian variabel dari overhead sebagai berikiut :

Page 41: akuntansi manajemen

Biaya Overhead Biaya Variabel per unitBahan tidak langsungMinyak pelumasListrik

Rp. 2.000,- 500,- 1.500,-

Diasumsikan perusahaan harus mencapai sasaran produksi 600 unit selama bulan April, namun perusahaan hanya mampu memproduksi 500 unitDalam hal ini yang dapat dilakukan manajer sebagai berikut :1.Meyajikan Anggaran Fleksibel PT. Tugaskita dalam kisaran relevan 2.Membuat Laporan Kinerja Anggaran Fleksibel

Page 42: akuntansi manajemen

Pembahasan :1. Anggaran Fleksibel PT. Tugaskita

PT. TugaskitaAnggaran Fleksibel Bagian Perakitan

30 April 2006 UnitProduksi dianggarkan

600 Kisaran Produksi (unit)

Biaya Overhead

Biayaper unit 400 500 600 700

BiayaVariabel: - BBTL- M.Pelumas - Listrik

Rp. 2.000 500 1.500

Rp. 800.000 200.000 600.000

Rp.1.000.000 250.000 750.000

Rp1.200.000 300.000 900.000

Rp1.400.000 350.000 1.050.000

Jumlah Biaya Variabel

Rp. 4.000========

Rp.1.600.000==========

Rp.2.000.000==========

Rp.2.400.000=========

Rp.2.800.000=========

Page 43: akuntansi manajemen

2. Laporan Kinerja Anggaran FleksibelPT. Tugaskita

Laporan Kinerja Anggaran FleksibelBagian Perakitan

30 April 2006Unit Produksi dianggarkan

Unit ProduksiAktual

600 500

Biaya Overhead

BiayaPer Unit

Biaya AktualPada 500 unit

Anggaran Pada 500 unit Selisih

BiayaVariabel:- BBTL-Minyakpelumas- Listrik

Rp. 2.000 500 1.500

Rp. 1.050.000 275.000 800.000

Rp. 1.000.000 250.000 750.000

Rp. 50.000™ 25.000™ 50.000™

Jumlah Biaya Variabel

Rp. 4.000 =========

Rp. 2.125.000============

Rp. 2.000.000============

Rp. 125.000™============

Page 44: akuntansi manajemen

VIII. AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN

Pendahuluan Banyak perusahaan, organisasinya terbagi manjadi pusat-pusat pertanggungjawaban (terdesentralisasi) transfer barang/jasa antar pusat-pusat pertanggung jawaban menimbulkan masalah : “Penentuan Harga Transfer.” Tantangan besar bagi organisasi terdesentralisir mencapai keselarasan tujuan (goal conquerence) antar manajer otonom pencapaiannya perlu koordinasi dan komunikasi antar pusat-pusat pertanggungjawaban.

1

Page 45: akuntansi manajemen

Desentralisasi Desentralisasi adalah pendelegasian kebebasan untuk mengambil keputusan tingkat seberapa besar kebebasan untuk mengambil keputusan didelegasikan oleh manajer puncak kepada para manajer yang lebih rendah.

Organisasi yang seluruh pengambilan keputusan nya terpusat pada manajer puncak (top managers) adalah organisasi yang tersentralisir (tingkat desentralisasi rendah).

Jenis dan Bentuk Desentralisasi dapat diklasifikasikan menjadi tiga bentuk :1.Desentralisasi berdasarkan fungsi (Functional Decentralizion) : MP pendelegasian wewenang fungsional

2

Page 46: akuntansi manajemen

2. Desentralisasi berdasarkan daerah (Geographical Decentralization) : MP pendelegasian wewenang berdasarkan daerah geografis

3. Desentralisasi berdasar Laba (Profit Decentrali zation) : MP pendelegasian wewenang atas dasar pusat-pusat penghasil laba

Manfaat (kebaikan) Desentralisasi :1.Manajer tingkat bawah memiliki pengetahuan terbaik tentang kondisi setempat, dan kemampuan mem buat keputusan lebih baik dibandingkan atasannya 2.Manajer tingkat bawah memiliki kesempatan mempersiapkan diri untuk jabatan yang lebih tinggi3.Kebebasan dalam pengambilan keputusan, sehingga merasakan statusnya lebih tinggi dan memberikan motivasi untuk berprestasi.

3

Page 47: akuntansi manajemen

Kelemahan Desentralisasi :1.Keputusan hanya menguntungkan unit yang dipimpin nya dan merugikan perusahaan secara kesluruhan,2.Manajer mempunyai kecenderungan untuk memiliki sendiri unit-unit jasa yang sebenarnya akan lebih murah, jika jasa tersebut dihasilkan secara terpusat,3.Biaya pengumpulan data dan pengolahan informasi mengalami kenaikan.

Kiat Mengatasi Kelemahan Desentralisasi : •Keputusan-keputusan tertentu haruslah dipusatkan, misal keputusan menyangkut pertanggungan asuransi,•Sistem akuntansi pertanggungjawaban haruslah dibentuk, agar keputusan manajerial tidak hanya menguntungkan segmen bersangkutan saja, tetapi juga perusahaan secara keseluruhan.

4

Page 48: akuntansi manajemen

Akuntansi PertanggungjawabanDalam organisasi yang terdesentralisasi,sistem akuntansi pertanggungjawaban disusun disekitar pusat-pusat pertanggungjawaban.

Pusat Pertanggungjawaban (responsibility center) adalah sebuah unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab atas seperangkat aktivitas tertentu. Jadi pusat pertanggungjawaban merupakan segala sesuatu yang ada dalam organisasi dimana pengendalian atas pengeluaran biaya atau pengendalian atas perolehan pendapatan yang diharapkan dapat dijumpai, seperti orang, operasi, departemen, perusahaan, divisi, atau keseluruhan perusahaan.

5

Page 49: akuntansi manajemen

Akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting) adalah bentuk akuntansi khusus yang dipakai untuk mengevaluasi kinerja keuangan segmen bisnis.

Sistem akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting system) merupakan bagian dari informasi yang disediakan bagi para manajer.

6

Page 50: akuntansi manajemen

Jenis Pusat Pertanggungjawaban1.Pusat Biaya, adalah setiap pusat pertanggungjawaban

apapun yang mengen dalikan pengeluaran biaya, dan tidak mempunyai pengendalian atas penjualan atau atas perolehan pendapatan.

2.Pusat Laba, adalah pusat pertanggungjawaban yang mempunyai pengendalian baik atas biaya maupun atas pendapatan.

Misal : PT. A akan menjadi suatu pusat laba pada organisasi PT. X, sebab PT. A akan berkaitan dengan pemasaran barang-barang atau produknya.

3.Pusat Investasi, adalah suatu pusat pertanggungjawab an apapun yang ada dalam organisasi mempunyai

pengendalian atas biaya dan atas pendapatan serta mempunyai pengendalian juga atas dana investasi

7

Page 51: akuntansi manajemen

8

Page 52: akuntansi manajemen

Jenis Pusat Pertanggungjawaban

Hak-hak Keputusan Pengukuran Kinerja

Pusat Biaya (Tipe 1) Bauran masukkan guna me maksimalkan keluaran untuk suatu anggaran tertentu

Keluaran aktual vs keluaran di anggarkan

Pusat Biaya (Tipe 2) Bauran masukkan guna meminimalkan biaya untuk suatu keluaran tertentu

Biaya aktual vs biaya dianggar

Pusat Laba Bauran masukkan dan harga jual untuk suatu anggaran modal tetap

Laba aktual vs laba dianggar

Pusat Investasi Bauran masukkan, harga jual dan modal untuk suatu tingkat Mutu merek dan celah pasar

Dua ukuran :- ROI aktual vs ROI dianggar - Laba Residu aktual vs laba residu dianggarkan

9

Page 53: akuntansi manajemen

Pengukuran Prestasi Pelaksanaan Manajemen

Pusat biaya dievaluasi dengan menggunakan laporan kinerjanya, yakni terpenuhi atau tidak standar biaya yang sudah ditetapkan. Pusat laba dievaluasi dengan menggunakan laporan laba rugi kontribusi, yakni terpenuhi atau tidak sasaran penjualan dan sasaran biaya.Pusat investasi dievaluasi dengan menggunakan laporan laba rugi kontribusi, yakni ditinjau dari sudut tingkat pengembalian (Rate of Return) yang mampu diperoleh atas dana yang telah diinvestasikan.Manajer investasi bertanggung jawab atas pendapatan, biaya dan investasi serta bertanggung jawab untuk menghasilkan laba yang konsisten dengan asset yang ditanamkan dalam divisi yang dikelolanya. Pengukuran prestasi manajer dalam mengelola asset yang ditanamkan yakni menggunakan Tingkat Pengembalian/ Imbalan Investasi (Return on Investment = ROI) dan Laba Residu (Residual Income)

10

Page 54: akuntansi manajemen

Keterangan : Komponen Marjin dari rumus ROI adalah ukuran kemampuan manajemen untuk

mengendalikan beban operasi berkenaan dengan penjualan. Semakin rendah beban operasi per rupiah penjualan, maka semakin tinggi marjin yang diperoleh.

Komponen Putaran Aktiva dari rumus ROI adalah ukuran jumlah penjualan yang dapat dihasilkan dalam suatu pusat investasi untuk setiap rupiah yang diinvestasikan dalam asset operasi,

Laba Operasi bersih merupakan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) Aset Operasi adalah semua asset yang diperlukan untuk menghasilkan laba operasi,

termasuk kas, piutang dagang, persediaan, tanah, bangunan, dan perlengkapan.

11

Page 55: akuntansi manajemen

Laba Operasi Bersih Penjualan bersih

ROI = Marjin (= ------------------) x Putaran Aktiva (= ----------------) Penjualan Rata2 Aset

Operasi  Laba Operasi BersihROI = -------------------------------- Rata-rata Asset Operasi

Nilai Buku Bersih Awal + Nilai Buku Bersih AkhirRAO = ----------------------------------------------------------------------------

2

12

Page 56: akuntansi manajemen

Beberapa ukuran laba dan investasi yang berbeda digunakan untuk tiga kinerja yang dapat dikendalikan/dievaluasi dengan memakai rumus ROI yaitu :

Kinerja yang sedang diukur Definisi Laba Definisi Investasi

Perusahaan secara keseluruhan EBIT Jumlah rata-rata asset yang dipakai secara produktif selama pe- riode berjalan

Pusat Investasi Laba Segmen Jumlah rata-rata asset yang digunakan secara langsung oleh seg men

Manajer Pusat Investasi Laba terkendalikan Jumlah rata-rata asset yang berada di bawah ken dali manajer

13

Page 57: akuntansi manajemen

Pengendalian ROI

Tiga cara yang dapat digunakan manajer pusat investasi untuk mengendalikan ROI, antara lain :

•Memangkas biaya untuk meningkatkan rasio marjin (Laba Operasi Bersih dibagi Penjualan),

•Mengurangi aktiva guna meningkatkan rasio perputaran aktiva (Penjualan Bersih dibagi Rata-rata aktiva),

•Menggelembungkan penjualan dengan sendirinya mengontrol Laba bersih

14

Page 58: akuntansi manajemen

Contoh : ROI dapat diperbaiki melalui tiga cara di atas dipakai data pusat investsi sebagai berikut : Laba Operasi Bersih Rp. 250.000,- Penjualan 2.500.000,- Aset operasi ratarata 1.250.000,-

ROI yang dihasilkan oleh pusat investasi sebagai berikut :

Laba Operasi Bersih Penjualan ROI = ------------------------------- x --------------------------------- Penjualan Rata-rata Asset Operasi

Rp. 250.000,- Rp. 2.500.000,- = ------------------------------- x ----------------------------- Rp. 2.500.000,- Rp. 1.250.000,-

= 20%

15

Page 59: akuntansi manajemen

ROI Pusat Investasi tersebut dapat dikendalikan (ditingkatkan) dengan tiga cara di atas sebagai berikut :

1. Peningkatan PenjualanPeningkatan penjualan dapat dilakukan dengan cara menaikkan harga jual tanpa harus meningkatkan biaya variabel per unit ataupun biaya tetap. Sasarannya adalah mencapai tingkat laba tertinggi dari penjualan tertentu dan tingkat penjualan tertinggi dari dasar investasi tertentu.Diasumsikan manajer mampu menaikkan penjualan dari Rp. 2.500.000,- menjadi Rp. 2.750.000,- dan akibatnya laba operasi melonjak/naik dari Rp. 250.000,- menjadi Rp. 300.000,- dan asset operasi tidak berubah. ROI baru perusahaan akan menujukkan sebagai berikut :

Rp. 300.000,- Rp. 2.750.000,- ROI = ------------------ x ------------------- Rp. 2.750.000,- Rp. 1.250.000,-  = 10,91% x 2,2   = 24% (lebih besar dari ROI Pusat Investasi= 20%)

16

Page 60: akuntansi manajemen

2. Pemangkasan Beban Pemangkasan biaya (beban) merupakan cara yang paling mudah untuk meningkatkan

ROI dan umumnya merupakan pendekatan pertama digunakan manajer ketika menghadapi penurunan penjualan.Beberapa pola yang biasanya digunakan dalam pemangkasan biaya antara lain: ◦ Menelaah biaya tetap yang diskresioner dan mencari biaya yang dapat dipotong dengan segera,◦ Mencari cara-cara yang membuat karyawan bekerja lebih efisien dengan membuang duplikasi

(waktu bukan nilai tambah, atau waktu perbaikan mesin) dan dengan meningkatkan muatan kerjanya,

◦ Menelaah biaya-biaya sumberdaya untuk kegiatan-kegiatan usaha dan mengupayakan pilihan yang paling murah.

Diasumsikan manajer mampu memangkas beban sebesar Rp. 25.000,- sehingga laba operasi meningkat dari Rp. 250.000,- menjadi Rp. 275.000,-Sedangkan penjualan dan asset operasi dianggap tidak mengalami perubahan.Dengan demikian ROI baru perusahaan menunjukkan sebagai berikut :

  Rp. 275.000,- Rp. 2.500.000,- ROI = ------------------ x -------------------- Rp. 2.500.000,- Rp. 1.250.000,- 

= 11% x 2%  = 22% (lebih besar daripada 20% sebelumnya)   17

Page 61: akuntansi manajemen

3. Pengurangan Asset Pengurangan asset (investasi) yang tidak perlu dapat

dilakukan dengan melepas ataupun menghapus aktiva-aktiva yang tidak produktif atau tidak lagi dipergunakan. Diasumsikan manajer sanggup mengurangi asset operasi perusahaan dari Rp. 1.250.000,- menjadi Rp. 1.000.000,- .Penjualan dan laba operasi diasumsikan tidak berubah. ROI perusahaan menunjukkan sebagai berikut :

  Rp. 250.000,- Rp. 2.500.000,

ROI = ------------------ x ----------------

Rp. 2.500.000,- Rp. 1.000.000,- = 10% x 2,5

  = 25% (lebih besar daripada 20%

sebelumnya)18

Page 62: akuntansi manajemen

Laba Residu (Residual Income) Laba residu adalah kelebihan laba operasi divisional di atas jumlah minimal laba

operasi yang dikehendaki dan dipergunakan untuk mengevaluasi kinerja divisional. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan jumlah laba residu, bukan memaksimalkan keseluruhan angka ROI. Laba Residu dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

  Laba Residu = Laba Operasi - (Aset perusahaan x ROI) 

Catatan :1. Laba Residu Positif; laba dari suatu investasi pada asset lebih besar dari ROI yang

dikehendaki, maka investasi dianggap menjanjikan,2. Laba Residu Negatif; mengindikasikan bahwa ROI tidak memadai untuk memenuhi

jumlah minimal yang dikehendaki manajemen,3. Manakala laba residu digunakan untuk mengukur kinerja manajer,maka tujuannya

adalah untuk memaksimalkan jumlah laba residunya daripada ROI,4. Laba residu memiliki keunggulan daripada tingkat ROI, yakni mencegah manajer

segmen menolak kesempatan untuk mendulang ROI yang dapat diterima perusahaan secara keseluruhan, namun di bawah ROI pusat investasinya,

5. Dalam metode laba residu, aktiva-aktiva serupa dalam divisi-divisi yang berlainan dibebani biaya modal yang identik,

6. Keunggulan utama laba residu sebagai ukuran kinerja adalah bahwa ukuran ini mempertimbangkan tingkat ROI minimal maupun besarnya laba operasi yang didapat oleh setiap divisi. 19

Page 63: akuntansi manajemen

Keterangan Divisi X Divisi Y Divisi Z

Laba Operasi Divisional Rp. 210.000,- Rp. 252.000,- Rp.225.000,-

Jumlah minimal laba operasi divisional sebagai persentasi dari asset :- Rp. 1.050.000 x 10%- Rp. 2.100.000 x 10%- Rp. 1.500.000 x 10%

Rp. 105.000,- Rp 210.000,- Rp.150.000,-

Laba Residu Rp. 105.000,- Rp. 42.000,- Rp. 75.000,-

Contoh :Diasumsikan PT. Indojaya mematok 10% sebagai tingkat ROI minimal atas asset divisional perusahaan. Laba residu untk divisi X, Y dan Z dari perusahaan sebagai berikut :

Divisi X mempunyai laba residu yang lebih besar dibandingkan divisi lainnya, walaupun mempunyai laba operasi yang lebih kecil. Dikarenakan divisi X mempunyai lebih sedikit asset dibandingkan divisi lainnya.

20

Page 64: akuntansi manajemen

Harga transfer (transfer price) adalah harga jual khusus yang dipakai dalam pertukaran antar divisional untuk mencatat pendapatan divisi penjualan dan biaya divisi pembelian.

Harga transfer digunakan untuk mengukur nilai produk/jasa yang diserahkan sebuah pusat laba kepada pusat pertanggungjawaban lainnya (pertukaran internal), dan ditetapkan untuk produk antara.

Produk antara (intermediate product) adalah barang/jasa yang dipasok oleh divisi penjualan ke divisi pembelian.

1

Page 65: akuntansi manajemen

Harga transfer untuk mengukur pertukaran internal yang menghasilkan :

Pendapatan bagi pusat pertanggungjawaban yang menyerahkan produk (Divisi Penjualan)

Biaya bagi pusat pertanggungjawaban yang menerima produk (Divisi Pembelian)

Tujuan Penentuan Harga Transfer Untuk menstransmisikan data keuangan diantara divisi/departemen

perusahaan pada saat saling menggunakan barang/jasa satu sama lain

Untuk mengevaluasi kinerja segmen dan sekaligus memotivasi manajer divisi penjualan maupun divisi pembelian menuju keputusan-keputusan yang serasi dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan.

Bagi perusahaan multinasional, penentuan harga transfer untuk memini mal kan pajak, tarif dan bea mereka diseluruh dunia.

2

Page 66: akuntansi manajemen

Metode Penentuan Harga Transfer :

1. Harga Transfer Atas Dasar Harga Pasar (Market Based Transfer Price)Merupakan harga luar produk yang digunakan dalam rangka menghemat biaya angkut, kredit, dan biaya lainnya yang dapat dihindari dengan menjualnya ke divisi terkait di dalam perusahaan

Penggunaan harga pasar sebagai pengendali harga transfer adalah untuk menciptakan kondisi pasar kompetitif yang akan muncul manakala berbagai divisi benar -benar merupakan perusahaan yang terpisah dan terlibat dalam tawar menawar di pasar terbuka yang bebas.

Penjualan pada harga transfer lebih rendah dari harga pasar akan mengakibatkan kerugian bagi prusahaan. Segmen-segmen perusahaan dan perusahaan akan memperoleh manfaat terbesar manakala harga transfer didasarkan pada harga pasar.

3

Page 67: akuntansi manajemen

Keterangan Divi Pembelian Divisi PenjualanHarga Jual per unit Rp. 2.600,- Rp. 1.200,-

Biaya Variabel per unit 800,- 400,-

Permintaan dari luar untuk produk 2.000 unit

Permintaan Divisi Pembelian untuk produk 1.000 unit

Kapasitas produksi Divisi Penjualan 3.000 unit

Divisi penjualan akan menghasilkan 3.000 unit yang akan dijual

pada harga Rp. 1.200,- per unit, tingkat produksi tersebut

memadai untuk memenuhi permintaan dari luar perusahaan

sebanyak 2.000 unit maupun dari dalam perusahaan sebanyak

1.000 unit .

Berapa jumlah marjin kontribusi produk untuk perusahaan

secara keseluruhan ?4

Page 68: akuntansi manajemen

Produk dijual ke luar oleh Divisi Penjualan :Pendapatan penjualan (2.000 unit) @ Rp. 1.200,- =Rp. 2.400.000,-Biaya Variabel (2.000 unit) @ Rp. 400,- = 800.000,-Marjin Kontribusi Rp. 1.600.000,-

Produk dijual ke dalam oleh Divisi Penjualan :Pendapatan penjualan (1.000 unit) @ Rp. 1.200,- = Rp. 1.200.000,-Biaya Variabel (1.000 unit) @ Rp. 400,- = 400.000,- Marjin Kontribusi Rp. 800.000,-

Produk dijual ke luar oleh Divisi Pembelian : Pendapat penjualan (1.000 unit) @ Rp. 2.600,- = Rp.

2.600.000,-Biaya Variabel (1.000 unit) @ Rp. 800,- = 800.000,-Harga transfer (1.000 unit) @ Rp. 1.200,- = 1.200.000,-Marjin Kontribusi Rp. 600.000,-

Total Marjin Kontribusi Perusahaan Rp. 3.000.000,-

=============

5

Page 69: akuntansi manajemen

Apabila diasumsikan permintaan dari luar perusahaan meningkat atas barang yang dijual oleh divisi penjualan, sedangkan permintaan atas barang yang dijual oleh divisi pembelian adalah tetap. Dalam jangka pendek kenaikan permintaan atas barang divisi penjualan akan mendongkrak harga pasarnya. Andaikan harga pasar meningkat dari Rp. 1.200,- menjadi Rp. 2.000,- per unit dan perusahaan memakai harga pasar sebagai dasar harga transfernya, maka harga transfer akan ikut pula melonjak menjadi Rp. 2.000,- per unit.Persoalannya, apakah divisi pembelian akan sanggup membeli pada harga transfer setinggi itu dan bagaimana dengan marjin kontribusinya ?6

Page 70: akuntansi manajemen

Analisis perhitungan :Marjin kontribusi divisi pembelian pada harga transfer Rp. 2.000,- :Pendapatan penjualan (1.000 unit) @ Rp. 2.600,-

= Rp. 2.600.000,-Biaya Variabel (1.000 unit) @ Rp. 800,- = 800.000,- Harga Transfer (1.000 unit) @Rp. 2.000,- = 2.000.000,-

_______________Marjin Kontribusi = (Rp. 200.000,-)

==============

Hasil perhitungan menunjukkan pada harga barang setinggi itu, maka divisi pembelian tidak lagi sanggup membelinya karena marjin kontribusi atas barang tersebut negatif.

7

Page 71: akuntansi manajemen

2. Harga Transfer Atas Dasar Biaya (Cost Based Transfer Price)

Beberapa perusahaan melakukan transfer antara divisi atas dasar biaya atau dasar harga pokok dan mengabaikan unsur laba divisi penjualan. Penentuan harga transfer dengan pendekatan biaya/harga pokok relatif sederhana, perhitungannya dapat didasarkan pada biaya/harga pokok variabel atau berdasarkan biaya/harga pokok keseluruhan.8

Page 72: akuntansi manajemen

Suatu perusahaan multidivisional mempunyai Divisi Rotasi yang memproduksi suatu elemen elektris dengan biaya variabel $12 dan harga jual $20, satu jam tenaga kerja langsung dan kapasitas produksi 50.000 elemen per tahun.Perusahaan juga mempunyai Divisi Motor, memproduksi motor baru yang menggunakan elemen elektris yang berbeda dari Divisi Rotasi. Untuk memperoleh elemen yang dibutuhkan, Divisi Motor mempunyai dua alternatif :

9

Page 73: akuntansi manajemen

Alternatif 1 :Elemen baru dapat dibeli dari pemasok luar dengan harga @ $15 dengan dasar pesanan 50.000 elemen per tahun

Alternatif 2 :Elemen baru dapat dibuat Divisi Rotasi, dengan menghentikan bisnisnya yang berjalan saat ini dan memerlukan kapasitas yang ada. Satu jam tenaga kerja langsung diperlukan untuk tiap elemen dan biaya overhead variabel $15 per elemen, biaya variabel lain untuk motor baru sebesar $25, serta harga jualnya $60 per motor.

10

Page 74: akuntansi manajemen

Permasalahannya :

“Haruskah Divisi Rotasi menghentikan bisnis

elemen yang sedang berjalan dan memproduksi

elemen baru untuk Divisi Motor, atau

melanjutkan bisnis elemennya yang sedang

berjalan dan mempersilahkan Divisi Motor

membeli elemen baru dari pemasok luar ?”

11

Page 75: akuntansi manajemen

Analisis pemecahan : Alternatif 1 :Divisi Motor membeli elemen

baru dari pemasok luar dengan harga $15 per relay, Divisi Rotasi melanjutkan memproduksi dan menjual elemen lama

Keterangan50.000 elemen per tahun Total

PerusahaanDivisi Rotasi Divisi Motor

Penjualan $ 1.000.000 $ 3.000.000 $ 4.000.000

Biaya variabel 600.000 2.000.000 2.600.000

Marjin Kontribusi $ 400.000 $ 1.000.000 $ 1.400.000

12

Page 76: akuntansi manajemen

Alternatif 2 : Divisi Motor membeli elemen baru dari Divisi Rotasi dengan harga transfer intern $10 per relay (harga pokok variabel Divisi Rotasi untuk pembuatan elemen baru) dan Divisi Rotasi menghentikan bisnis lamanya.

Keterangan50.000 relay per tahun Total

PerusahaanDivisi Relay Divisi Motor

Penjualan $ 500.000 $ 3.000.000 $ 3.500.000

Biaya variabel 500.000 2.000.000 2.500.000

Marjin Kontribusi $ 0 $ 1.000.000 $ 1.000.000

13

Page 77: akuntansi manajemen

Penurunan marjin kontribusi perusahaan sebagai kesatuan utuh sebesar $400.000, apabila alternatif 2 disetujui.

Kesimpulan : Transfer seharusnya tidak dilakukan, Divisi Rotasi sebaiknya meneruskan memproduksi dan menjual elemen lama ke perusahaan luar,

Divisi motor sebaiknya membeli elemen baru dari pemasok luar.

14

Page 78: akuntansi manajemen

3. Harga Transfer NegosiasiHarga transfer negosiasi adalah harga pasar yang telah disetujui bersama antara divisi penjualan dengan divisi pembelian yang mencerminkan keadaan luar biasa atau keadaan biasa. Kemungkinan penggunaan harga pasar yang didamaikan karena tidak tersedianya harga pasar perantara.Misal satu divisi mungkin memerlukan suatu elemen yang tidak dapat disediakan sumber ekstern, oleh karenanya harus diproduksi dikalangan intern. Dalam situasi demikian, divisi pembelian harus berunding dengan divisi lain yang ada dalam perusahaan dan mnyetujui suatu harga transfer yang menarik sehingga divisi lain bersedia mengadakan bisnis baru.

15

Page 79: akuntansi manajemen

Contoh :Divisi X mengembangkan produk baru yang pembuatannya menggunakan peralatan yang dibuat menurut pesanan. Divisi Y dalam perusahaan yang sama mempunyai pengalaman dan mempunyai peralatan yang diperlukan Divisi X. Divisi X mendekati Divisi Y untuk merundingkan harga per satuan atas pembuatan 5.000 buah peralatan per tahun. Divisi Y menentukan bahwa peralatan tersebut memerlukan biaya variabel $.8 per satuan. Agar mempunyai waktu untuk memproduksi peralatan, Divisi Y akan mengurangi pembuatan Produk A sejumlah 3.500 satuan setahun. Produk A dijual dengan harga $.45 per satuan dan menghabiskan biaya variabel $.25 per satuan.Berapakah harga transfer yang harus ditetapkan Divisi Y bagi Divisi X atas peralatan baru tersebut ?

16

Page 80: akuntansi manajemen

Pemecahan :Formula Harga Transfer Negosiasi Harga Transfer Negosiasi =Biaya Variabel per satuan + Marjin Kontribusi per

satuan yang hilang atas penjualan ke luar

Marjin Konteribusi per satuan yang hilang :Harga Jual Produk A = $. 45

Biaya Variabel Produk A = 25Marjin kontribusi = $. 20Satuan penjualan Produk A yang dihentikan 3.500 xTotal marjin Kontribusi yang hilang = $. 70.000

=========

Marjin Kontribusi per satuan yang hilang= $. 70.000 : 5.000 = $. 14Jadi Harga Transfer Negosiasi= $. 8 + $. 14 = $. 2217

Page 81: akuntansi manajemen

X. KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODALPendahuluanPenganggaran Modal (Capital Budgeting = Proses Pengambilan Keputusan Investasi Modal) merupakan konsep investasi yang melibatkan pengucuran dana pada saat ini untuk memperoleh imbalan yang dikehendaki di masa yang akan datang. Imbalan (return) adalah kenaikan arus kas di masa mendatang yang berkaitan dengan aktiva jangka panjang.Tujuan pokok penganggaran modal adalah untuk menambah nilai perusahaan dengan memilih investasi yang memenuhi tujuan organisasi dan memberikan tingkat imbalan tertinggi.

Page 82: akuntansi manajemen

Aspek investasi modal kritis bagi profitabilitas jangka panjang, karena :1.Keputusan untuk melakukan investasi pada aktiva seperti tanah, banngunan, dan perlengkapan biasanya memerlukan pengeluaran modal yang besar,2.Investasi jangka panjang melampaui beberapa tahun, jika penganggaran tidak beres ( keputusan modal yang asal-asalan) akan berdampak buruk pada laba bisnis perusahaan selama jangka waktu yang panjang.3.Investasi jangka panjang pada tanah, bangunan, dan perlengkapan khusus sangatlah tidak likuid daripada investasi lainnya.

Page 83: akuntansi manajemen

Karakteristik Investasi Bisnis (Investasi Jangka Panjang) :1.Investasi Bisnis melibatkan Aktiva TersusutkanCiri khusus asset tersusutkan adalah bahwa asset tersebut umumnya memiliki nilai jual kembali yang kecil pada penghujung masa manfaatnya. Imbalan yang diberikan oleh investasi aktiva jenis ini harus memadai untuk :a.Memberikan suatu imbalan atas investasi semula,b.Mengembalikan jumlah investasi semula.2. Imbalan dari investasi bisnis tersebut meliputi

beberapa periode akun tansi.Investasi ini mengucurkan imbalan/kembalian yang

meliputi beberapa periode waktu. Oleh karena itu, keputusan penganggaran modal memperhitungkan “nilai waktu uang” (Time Value of Money.

Page 84: akuntansi manajemen

Kriteria Penilaian Keputusan InvestasiSebelum mengevaluasi dan memutuskan suatu rencana investasi, maka diawali tiga tahap kegiatan :1.Menyusun Estimasi Arus Kas2.Menyusun rencana pendapatan yang ingin diperoleh3.Menyusun rencana investasi berdasarkan kriteria

Kritria penilaian :1. Payback Period Method Metode ini menekankan perhatian manajemen pada

likuiditas dan kebutuhan untuk meminimalkan risiko melalui pemulihan segera investasi semula (Initial Outlay = Io).

Rumus MPP untuk Arus Kas Rata : Io MPP = _____________________ CF tahunan

Page 85: akuntansi manajemen

• Kelemahan : mengabaikan lamanya investasi dan nilai waktu uang.

• Keuntungan : Mudah dihitung dan dipahamiDapat dipakai bersamaan dengan arus kas diskontoanBerfungsi sebagai indikator likuiditas yang tersedia bagi

perusahaanMenekankan hasil cepat, suatu petimbangan penting

bagi beberapa likuiditas

2. Accounting Rate of Return MethodARRM merupakan cara kasar dan mudah untuk mengukur kinerja investasi modal. Kinerja diukur dengan dua variabel :•Takiran Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) tahunan dari proyek investasi•Biaya Investasi rata-rata

Page 86: akuntansi manajemen

Rumus ARRM : EAT rata-rata ARRM = __________________________ Biaya Investsi Rata-rata

Jml Investasi – Nilai Residu Biaya Invest. Rata2 = ____________________________ 2

3. Net Present Value Method•Mengestimasi jumlah arus kas masuk dan arus kas keluar di masa depan pada setiap periode untuk setiap alternatif investasi yang dipertimbangkan•Mendiskontokan arus kas masa depan nilai sekarang bersih dengan tingkat diskonto•Menerima atau menolak proyek usulan atau memilih satu dari mutually exclusive projects

Page 87: akuntansi manajemen

Kriteria penilaian untuk menolak atau menerima usulan suatu proyek dengan metode NPV sebgai berikut :1)Terima kalau NPV > Ǿ2)Tolak kalau NPV < Ǿ3)Kemungkinan diterima kalau NPV = Ǿ

Dua kondisi yang mempersulit manajer ketika mengevaluasi hasil NPV :•Bermacam-macam investasi yang dipertimbangkan mempunyai biaya yang berbeda •Perusahaan tidak mempunyai dana yang cukup untuk melakukan investasi pada proyek-proyek investasi yang berbeda

Page 88: akuntansi manajemen

Untuk mengatasi kondisi tersebut dapat menggunakan Indeks Profitabilitas (Profitability Index) :•Memastikan bahwa perusahaan memakai sumberdayanya yang terbatas untuk investasi dengan imbalan yang paling tinggi,•Untuk memprioritaskan peluang-peluang investasi dalam hal taksiran profitabilitasnya,•Untuk membedakan antara investasi yang dipilih dan yang ditunda atau ditolak berdasarkan besarnya angka indeks

Kesimpulan: Investasi yang memberikan angka Indeks Profitabilitas tertinggilah yang akan menjadi pilihan perusahaan. Rumus : PVCF IP = ___________________ Biaya Investasi

Page 89: akuntansi manajemen

Kriteria penilaian menerima atau menolak usulan proyek dengan metode IP :•Terima kalau IP > 1 •Tolak kalau IP < 1•Kemungkinan masih dapat diterima kalau IP = 1

4. Internal Rate of Return Method IRR Method adalah hasil bunga sebenarnya yang diberikan oleh

suatu proyek investasi selama masa manfaatnya, disebut pula tingkat imbalan yang disesuaikan dengan waktu (time-adjusted rate of return).

IRR Method berusaha mencari tarif diskonto (discount rate) yang akan menghasilkan NPV = 0

Page 90: akuntansi manajemen

Keterangan :•NCFt = net CF yang dimulai dari tahun 1, 2,……..s/d ke n

tahun•Io = Biaya invetasai awal/permulaan•k = discount rate (nilai bunga yang didiskontokan)•n = perkiraan umur atau masa manfaat proyekIRR dapat pula dicari dengan cara “Trial and Error”kalau arus

kas tidak merata, yaitu :

i1 + PV(i2 - i1)

IRR = ________________________________ PVPositif + PVNegatif

Keterangan :•PVPositif = Nilai Sekarang Positif dengan discount rate

tertentu yang lebih rendah (i1)

•PVNegatif = Nilai Sekarang Negatif dengn discount rate

tertentu yang lebih tinggi (i2)

Page 91: akuntansi manajemen

Aliran/Arus Kas (Cash Flow)Aliran Kas (Cash Flow) adalah gerakan aliran kas masuk dan aliran kas keluar.Berkaitan dengan keputusan penganggaran modal, perhitungan terhadap aliran kas penting dilakukan. Kas masuk bersih perusahan dapat digunakan untuk pembayaran kewajiban finansialnya. Oleh karena itu, pengertian cash flow hendaknya tidak dicampuradukkan dengan pengertian profit. Karena cash flow tidak sama degan profit (laba), dan perubahan profit tidak selalu diikuti oleh perubahan cash flow.Letak perbedaan : • Proftit = Revenues - Expenses - Depreciation •Cash flow = Revenues - Expenses - Capital Expenditure, •Cash flow = Profit + Depreciation - Capital ExpenditurePajak dihitung dengan cara :• Pajak = tingkat pajak x profit •Pajak = tingkat pajak(Revenues - Expenses - Depreciation)

Page 92: akuntansi manajemen

Kas mempunyai tiga komponen utama, yaitu:1.Initial Cash Flow, berhubungan dengan pengeluaran untuk investasi2.Operational Cash Flow, biasanya mempunyai selisih neto positif yang dapat dipakai untuk mencicil pengembalian investasinya.3.Terminal Cash Flow, merupakan cash flow dari nilai sisa aktiva tetap yang dianggap sudah tidak mempunyai nilai ekonomis dan pengembalian modal kerja awal

Keterangan Dalam RupiahPendapatan (revenues) 25.000Pengeluaran (expenses) 10.000EBDIT (earning before depresisi, interest, tax) 15.000Penyusutan (Depresiation) 5.000EBIT (earning before interest and tax) 10.000Pajak (Tax) 55% 5.500EAT(earning after tax) 4.500

Contoh latihan soal 1:Tabel Laba - Rugi

Page 93: akuntansi manajemen

Pajak (tax) = Tingkat Pajak (Revenues–Expenses – Dep) = 0,55 (25.000 - 10.000 - 5.000) = 0,55 (10.000) = Rp. 5.500,-Net Cash Flow (NCF) = Revenues - Expenses - Pajak = 25.000 - 10.000 - 5.500 = Rp. 9.500,-

Contoh latihan soal 2 :Dua alternatif untuk melakukan investasi (Proyek A dan B), masing-masing membutuhkan Initial Cash Outlay sebesar $.10.000 dan memiliki umur perencanaan 5 tahun. Rate of return (discount rate= tingkat pengembalian yang diharapkan) sebesar 10% dan tingkat pembayaran pajak diasumsikan sebesar 50% Depresiasi menggunakan metode garis lurus. Informasi mengenai cash flow sebelum pajak sebagai berikut :

Page 94: akuntansi manajemen

Tahun Proyek A Proyek B

1 $. 4.000 $. 6.0002 4.000 3.0003 4.000 2.0004 4.000 5.0005 4.000 5.000

Hitunglah untuk kedua proyek tersebut :1.Payback period2.ARR3.NPV dan PI4.IRR5.Proyek mana yang menjadi keputusan untkuk dipilih ?

Pemecahan :•Depresiasi = $.10.000 / 5 tahun = $. 2.000•NCF = EBDIT (1 – T) + T(Depresiasi)•NCF Proyek A karena CF sebelum pajak sama rata sebagai berikut :NCF(A) = 4.000(1 - 0,5) + 0,5 (2.000) = $. 3.000 (setiap tahun)

Page 95: akuntansi manajemen

•NCF Proyek B sebagai berikut: *NCF1 = 6.000 (1 - 0,5) + 0,5 (2.000) = $. 4.000

*NCF2 = 3.000 (1 - 0,5) + 0,5 (2.000) = $. 2.500

*NCF3 = 2.000 (1 - 0,5) + 0,5 (2.000) = $. 2.000

*NCF4,5 = 5.000 (1 - 0,5) + 0,5 (2.000) = $ . 3.500

a. Payback Period Method Io• PP = ___________________ x 1 tahun NCF $. 10.000• PP Proyek A = ------------------------ x 1 tahun $. 3.000 = 3,3 tahun Sisa yang akan dilunasi• P Proyek B = Th hampir melunasi + ------------------------------ x 1 th Nilai tahun yang lebih 1.500 = 3 tahun + --------------- x 1 tahun 3.500 = 3,4 tahun

Page 96: akuntansi manajemen

b. Acounting Rate of Return (ARR) :• Proyek A : Net Income = (EBDIT - Dep.) (1 - T) Net Income (1) = (4.000 - 2.000) (1 - 0,5) = $. 1.000 Rata2 Income (A)=(1.000 + 1.000 + 1.000 + 1.000 + 1.0000)/5 = $. 1.000 Rata2 Investasi = $. 10.000/2 th. = $. 5.000 Rata2 Income ARR – Proyek A = -------------------------------- Rata2 Investasi 1.000 = ---------------------------- = 20% 5.000

Page 97: akuntansi manajemen

• Proyek B : Rata2 Income = (2.000 + 500 + 0 + 1.500 + 1.500)/5th

= $. 1.100 Rata2 Investasi = $. 10.000/2 = $. 5.000 $. 1.100 ARR – Proyek B = -------------------------- = 22% $. 5.000

. NPV dan PI • NPV & PI Proyek A : NPV = NCF(PV Interest = 0,1 dan n = 5 tahun) - Io = 3.000 (3,791) - 10.000 = $. 11.373 - $. 10.000

= $. 1.373 PVCF $. 11.373 PI = ---------------- = --------------------- = 1.1373 Io $. 10.000

Page 98: akuntansi manajemen

• NPV & PI Proyek B : 4.000 2.500 2.000 3.500 3.500 NPV = {---------- + --------- + --------- + --------- + ---------} – 10.000 (1,1)1 (1,1)2 (1,1)3 (1,1)4 (1,1)5

= $. 11.767 - $. 10.000 = $. 1.767 PI = $. 11.767 / $. 10.000 = 1,177

d. IRR * IRR Proyek A:

Jadi IRR Proyek A = 15% + 1% (0,019/0,078) = 15,24%

Page 99: akuntansi manajemen

Tahun

NCF DF. 16% PV DF.18% PV

1 4.000 0,8621 3.448,4 0,8475 3.390,02 2.500 0,7432 1.858,0 0,7182 1.795,53 2.000 0,6407 1.281.4 0,6086 1.217,24 3.500 0,5523 1.933,05 0,5158 1.805,35 3.500 0,4761 1.666,35 0,4371 1.529,85

Total PV 10.187,2 9.737,85 Io 10.000 10.000

NPV 187,2 ( 262,15)

• IRR Proyek B :

Jadi IRR Proyek B = 16% + 2%(187,2/449,35) = 16,83%

Page 100: akuntansi manajemen

e. Kesimpulan :

Keterangan Proyek A Proyek BPayback Period 3,3 tahun 3,4 tahunARR 20% 22%NPV $ 1.373 $. 1.1767PI 1,137 1,177IRR 15,24% 16,83%

Payback Period Proyek A lebih baik, namun ukuran-ukuran kriteria investasi lainnya yaitu ARR, NPV, PI dan IRR untuk Proyek B jauh lebih baik. Oleh karena itu, manajemen lebih baik memilih Proyek B untuk dijadikan investasi.

L a t i h a n1.Perusahaan ADIJAYA menghadapi dua alternatif investasi yang

hanya dapat dipilih salah satu. Proyek A membutuhkan aktiva tetap Rp. 50.000.000,- usia penggunaannya 4 tahun tanpa nilai sisa.,Proyek B membutuhkan aktiva tetap Rp. 40.000.000,- penggunaan 5 tahun tanpa nilai sisa. Penyusutan menggunakan metode garis lurus.

Page 101: akuntansi manajemen

Keuntungan neto setelah pajak untuk kedua alternatif tersebut sebagai berikut :

Tahun Proyek A Proyek B1 Rp. 4.000.000,- Rp. 8.000.000,-2 Rp. 5.000.000,- Rp. 7.000.000,-3 Rp. 6.000.000,- Rp. 6.000.000,-4 Rp. 7.000.000,- Rp. 5.000.000,-5 - Rp. 4.000.000,-

Dengan data di atas, Saudara diminta menentukan :1.Payback Period2.Average Rate of Return3.Net Present Value masing-masing proyek dengan discount

rate 10%4.Atas dasar ketiga ukuran di atas, membuat pilihan investasi

yang tepat.

Page 102: akuntansi manajemen

Tahun Estimasi Laba Neto Setelah Pajak1 Rp. 15.000.000,-2 20.000.000,-3 25.000.000,-4 25.000.000,-5 25.000.000,-

2. Manajemen PT. SAE sedang mempertimbangkan suatu usulan investasi sebesar Rp. 100.000.000,- yang mempunyai life time 5 tahun, dan pada akhir tahun proyek dianggap tidak mempunyai nilai residu. Metode depresiasi yang digunakan adalah garis lurus . Dari proyek tersebut diperkirakan :

Discount rate ditetapkan 21% dan perusahaan juga telah menetapkan maksimum payback period 3 tahun. Dari data tersebut Sdr. diminta bantuannya untuk mengkaji usulan tersebut layak atau tidak layak (diterima atau ditolak) beserta alasannya, apabila perhitungannya didasarkan pada kriteria investasi : a. Payback Period, b. ARR, c. NPV, d. PI, dan IRR

Page 103: akuntansi manajemen

Tahun CF Sebelum Pajak1 Rp. 2.100.000,-2 Rp. 1.800.000,-3 Rp. 1.600.000,-4 Rp. 1.500.000,-5 Rp. 1.200.000,-

3. Sebuah perusahaan ingin melakukan tambahan investasi dengan cara membeli mesin baru untuk mempercepat proses produksi. Mesin tersebut membutuhkan cash outlay Rp. 6.000.000,- dan modal kerja Rp. 800.000,-. Masa pakai mesin tersebut diharapkan 6 tahun dan model depresiasi menggunakan metode garis lurus, dengan estimasi cash flow sebelum pajak sebagai berikut :

Manajemen berasumsi tingkat pajak adalah 50%, memiliki opportunity cost 12% dan ingin kembali modal dalam waktu 5 tahun. Pertanyaan :Apakah usaha tambahan investasi tersebut layak diterima ? Berikan jawaban Sdr. yang didasari perhitungan PP, ARR, NPV, PI, dan IRR.

Page 104: akuntansi manajemen

4.Suatu perusahaan dalam usaha menggantikan mesin lamanya menghadapi dua pilihan mesin yang berbeda (Mesin A dan Mesin B) baik harganya maupun kapasitasnya, secara rinci dari kedua mesin tersebut sebagai berikut :

• Harga dan Kapasitas Produksi : Mesin A : kapasitas 10.000 unit/tahun , harga Rp. 150.000.000,-

Mesin B : kapasitas 12.500 unit/tahun, harga Rp. 250.000.000,-• Struktur biaya masing-masing mesin : Mesin A Mesin B Biaya Variabel 35% dari penjualan 45% dari penjualan

Biaya Tetap non depresiasi 25% 20% dari penjualan Depresiasi menggunakan metode garis lurus

• Mutu hasil produksi kedua mesin sama, sehingga harga jualnya juga sama yakni Rp. 15.000,- per unit

• Modal perusahaan hanya sebesar Rp. 150.000.000,- saja sehingga apabila perusahaan memilih Mesin B yang lebih tinggi harganya, kekurangannya akan dibelanjai dengan pinjaman Bank untuk jangka waktu 5 tahun dikembalikan sekaligus dengan bunga 15% setahu

• Pajak keuntungan 40% • Discount factor pada i = 10%, annuitas = 3,7908

Page 105: akuntansi manajemen

Dengan data di atas Sdr. diminta bantuannya untuk :1). Menyusun Laporan Laba-Rugi tahunan untuk kedua mesin2). Menyusun Pola Cash Flow selama 5 tahun dari kedua mesin tersebut3). Menentukan dan memutuskan pilihan mesin yang tepat, bilamana perusaha an menghen daki mesin dengan Payback Period yang lebih pendek, NPV positif dan Profitability Index yang lebih tinggi