37
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK MATERI KE-12 AKUNTANSI RUMAH SAKIT DOSEN PENGAMPU : Minanari, SE, M.Si DISUSUN OLEH : KELOMPOK 10 1) Aisyah Dhiyaul Ilmi (43211010232) 2) Ciendhy Anestia (43211010251) 3) Marina (43211010255) 4) Vichi Larassanti (43211010263) JURUSAN AKUNTANSI (S1) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2013

akuntansi rumah sakit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asp

Citation preview

Page 1: akuntansi rumah sakit

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIKMATERI KE-12

AKUNTANSI RUMAH SAKIT

DOSEN PENGAMPU : Minanari, SE, M.Si

DISUSUN OLEH :KELOMPOK 10

1) Aisyah Dhiyaul Ilmi (43211010232)2) Ciendhy Anestia (43211010251)3) Marina (43211010255)4) Vichi Larassanti (43211010263)

JURUSAN AKUNTANSI (S1)FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MERCU BUANAJAKARTA 2013

Page 2: akuntansi rumah sakit

Kata Pengantar i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pada

mata kuliah “Akuntansi Sektor Publik”. Tugas ini disusun dalam rangka memenuhi tugas

kelompok mata kuliah Akuntansi Sektor Publik yang membahas tentang “AkuntansiRumah Sakit”.

Dalam menyusun tugas ini, penulis banyak memperoleh bantuan serta bimbingan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada :

1) Ibu Minanari selaku pembimbing mata kuliah Akuntansi Sektor Publik.

2) Orang tua tercinta yang selalu mendukung, mendoakan dan memberikan bantuan

baik moril maupun materil.

3) Seluruh teman – teman yang telah banyak membantu penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun tugas ini masih jauh dari kesempurnaan,

untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun

kesempurnaan tugas ini. Penulis berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Penyusun,

Mei 2013

Page 3: akuntansi rumah sakit

Daftar Isi ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................. i

Daftar Isi ....................................................................................................................... ii

A. Akuntansi Industri Kesehatan Masyarakat Di Rumah Sakit ................................. 1

B. Pelaporan Keuangan Akuntansi ........................................................................... 3

C. Akuntansi Dan Masalah Pengukuran ................................................................... 6

D. Akuntansi Dana Di Rumah Sakit .......................................................................... 13

E. Laporan Keuangan Di Rumah Sakit ..................................................................... 23

Kesimpulan ................................................................................................................... 33

Daftar Pustaka .............................................................................................................. 34

Page 4: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 1

AKUNTANSI RUMAH SAKIT

A. Akuntansi Industri Kesehatan Masyarakat Di Rumah Sakit

Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah yang

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum. Permasalahan yang

selalu timbul adalah sulitnya meramalkan kebutuhan pelayanan yang diperlukan

masyarakat maupun kebutuhan sumber daya untuk mendukungnya. Di lain pihak

Rumah Sakit harus siap setiap saat dengan sarana, prasarana tenaga maupun dana

yang dibutuhkan untuk mendukung pelayanan tersebut. Di samping itu Rumah Sakit

sebagai unit sosial dihadapkan pada semakin langkanya sumber dana untuk

membiayai kebutuhannya, padahal di lain pihak Rumah Sakit diharapkan dapat

bekerja dengan tarif yang dapat terjangkau oleh masyarakat luas.

Dengan perubahan sistem keuangan Rumah Sakit serta sistem keuangan

Pemerintah secara keseluruhan diharapkan dana yang dikelola oleh Rumah Sakit

akan menjadi lebih besar dan terus meningkat sejalan dengan peningkatan

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) serta persiapan Badan Layanan Umum

dari tahun ke tahun. Kondisi ini selain akan membawa pengaruh positif bagi

peningkatan pelayanan, tetapi juga membuka peluang untuk timbulnya ekses negatif

penyalahgunaan dalam pengelolaan keuangan negara. Untuk itu diperlukan berbagai

upaya dalam mengatasinya.

Akuntansi Rumah Sakit yang merupakan salah satu kegiatan dari manajemen

keuangan adalah salah satu sasaran pertama yang harus diperbaiki agar dapat

memberikan data dan informasi yang akan mendukung para manajer Rumah Sakit

dalam pengambilan keputusan maupun pengamatan serta pengendalian kegiatan

Rumah Sakit. Yang menjadi kendala pada Rumah Sakit Swadana dan belum

terpecahkan sampai saat ini adalah Rumah Sakit melakukan dua sistem pencatatan

dan pelaporan yaitu yang berdasarkan prinsip akuntansi yang lazim (Accrual Basis)

dan Basis Kas (Cash Basis). Rumah Sakit mengharapkan ketentuan yang berlaku

dapat berjalan secara paralel, independen dan tercipta mekanisme saling kontrol di

antaranya (kontrol internal), namun dirasakan menjadi beban petugas Rumah Sakit.

Page 5: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 2

Secara operasional manajemen keuangan di Rumah Sakit harus dapat

menghasilkan data, informasi dan petunjuk untuk membantu pimpinan Rumah Sakit

dalam merencanakan, mengendalikan dan mengawasi seluruh kegiatan agar mutu

pelayanan dapat dipertahankan/ditingkatkan pada tingkat pembiayaan yang wajar.

Manfaat Akuntansi Di Rumah Sakit

Fungsi utama akuntansi di Rumah sakit adalah sebagai sumber informasi yang

diperlukan untuk pengambilan keputusan dalam pemecahan masalah dan

perencanaan untuk keberhasilan pengembangan Rumah Sakit. Secara umum

akuntansi tidak lepas dari biaya (cost), dengan perhitungan biaya yang berbeda akan

menghasilkan akuntansi biaya yang berbeda pula serta berdampak pada

pengambilan keputusan yang berbeda. Dengan demikian untuk pengambilan

keputusan yang tepat serta keberhasilan perencanaan diperlukan sistem dan

pelaksanaan akuntansi Rumah Sakit secara optimal.

Sistem akuntansi Rumah Sakit bertujuan untuk memberikan informasi yang

sangat penting dalam pengambilan keputusan untuk keberhasilan pemecahan

masalah dan pengambilan keputusan serta perencanaan, terlebih lagi saat ini yang

mana Rumah Sakit telah ditetapkan sebagai Penerima Negara Bukan Pajak (PNBP)

ataupun sebagai Badan Layanan Umum yang penerimaannya harus disetor ke

Negara melalui Kantor Kas Negara.

Page 6: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 3

B. Pelaporan Keuangan Akuntansi

Rumah Sakit Umum khususnya milik pemerintah merupakan organisasi nirlaba,

dimana pelaporan akuntansinya diatur oleh PSAK no. 45.

Adapun penjabaran dari laporan akuntansi Rumah Sakit sesuai dengan PSAK

No. 45 adalah sebagai berikut :

1) Laporan Keuangan

Laporan Keuangan organisasi nirlaba meliputi laporan posisi keuangan

pada akhir periode pelaporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk

suatu periode pelaporan, dan catatan atas laporan keuangan.

2) Laporan Posisi Keuangan

a) Klasifikasi Aktiva Dan Kewajiban

Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut :

1. menyajikan aktiva berdasarkan urutan likuiditas, dan kewajiban.

2. berdasarkan tanggal jatuh tempo.

3. mengelompokan aktiva ke dalam lancar dan tidak lancar, dan

kewajiban ke dalam jangka pendek dan jangka panjang.

4. mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aktiva atau saat jatuh

temponya kewajiban termasuk pembatasan penggunaan aktiva,

pada catatan atas laporan keuangan.

b) Klasifikasi Aktiva Bersih Terikat Atau Tidak Terikat

1. Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing

kelompok aktiva bersih berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan

oleh penyumbang, yaitu: terikat secara permanen, terikat secara

temporer, dan tidak terikat.

Page 7: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 4

2. Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen

atau temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah tersebut

dalam laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan.

3) Laporan Aktivitas

a) Tujuan Dan Fokus Laporan Aktivitas

Laporan aktivitas difokuskan pada organisasi secara keseluruhan

dan menyajikan perubahan jumlah aktiva bersih selama suatu periode.

Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada aktiva

bersih atau ekuitas dalam laporan posisi keuangan.

b) Perubahan Kelompok Aktiva Bersih

Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat

permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam suatu periode.

4) Klasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan dan Kerugian

a) Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aktiva

bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh

penyumbang, dan menyajikan beban sebagai pengurang aktiva bersih

tidak terikat.

b) Sumbangan disajikan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, terikat

permanen, atau terikat temporer, tergantung pada ada tidaknya

pembatasan. Dalam hal sumbangan terikat yang pembatasannya tidak

berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat disajikan sebagai

sumbangan tidak terikat sepanjang disajikan secara konsisten dan

diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi.

c) Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari

investasi dan aktiva lain (atau kewajiban) sebagai penambah atau

pengurang aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi.

Page 8: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 5

d) Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto.

Namun demikian pendapatan investasi dapat disajikan secara neto

dengan syarat beban-beban terkait, seperti beban penitipan dan beban

penasihat investasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

e) Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus menyajikan

informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional, seperti menurut

kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung.

5) Laporan Arus Kas

Tujuan Laporan Arus Kas

a) Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai

penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.

b) Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 tentang Laporan Arus kas

dengan tambahan berikut ini :

1. Aktivitas Pendanaan :

Penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya

dibatasi untuk jangka panjang.

Penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi

yang penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan,

pembangunan dan pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan

dana abadi (endowment).

Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka

panjang.

2. Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan

pendanaan non kas : sumbangan berupa bangunan atau aktiva

investasi.

Page 9: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 6

C. Akuntansi Dan Masalah Pengukuran

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (KMK) Nomor 1981 / MENKES /

SK / XII / 2010 tentang Pedoman Akuntansi Badan Layanan Umum Rumah Sakit

dapat mengatur masalah pengakuan, pengukuran, penyajian atau pengungkapan

dari suatu transaksi atau peristiwa, agar laporan keuangan yang disajikan memuat

informasi yang relevan dengan kebutuhan para pengguna laporan. Pengukuran

(measurement) yang terdapat dalam Akuntansi Rumah Sakit, yaitu :

1) Akuntansi Aseta) Aset Lancar

1. Kas dan Setara Kas Pengukuran (Measurement)

1. Kas dan setara kas dicatat sebesar nilai nominal.

2. Kas dan setara kas diukur sebesar nilai nominal pada saat

diterima.

2. Investasi Lancar/Investasi Jangka Pendek Pengukuran (Measurement)

1. Penempatan dana di bank diukur pada nilai nominalnya.

3. Piutang Pengukuran (Measurement)

1. Piutang diukur sebesar nilai yang dapat direalisasikan (net

realizable value) setelah memperhitungkan nilai

penyisihan piutang tak tertagih.

2. Penyisihan kerugian piutang tak tertagih dibentuk sebesar

nilai piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih

berdasarkan daftar umur piutang atau prosentase dari

pendapatan.

3. Penyisihan kerugian piutang dibentuk sebesar nilai

piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih berdasarkan

data historis masing-masing BLU rumah sakit.

Page 10: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 7

4. Penyisihan kerugian piutang ini tidak menggugurkan

kewajiban BLU rumah sakit untuk memproses penagihan

piutang dan pengajuan usulan penghapusan piutang ke

Kementerian Keuangan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

5. Piutang pelayanan yang tidak terbayar atas permintaan

penjamin (diskon atau potongan tarif) menjadi beban

subsidi pasien.

6. Piutang berkurang pada saat pembayaran diterima atau

dihapuskan.

7. Piutang yang tidak tertagih dihapusbukukan berdasarkan

ketentuan yang berlaku.

8. Apabila piutang yang dihapuskan lebih besar dari

penyisihan kerugian piutang yang dicadangkan maka

selisihnya diakui sebagai beban penyisihan kerugian pada

periode yang bersangkutan.

9. Apabila terjadi pembayaran setelah piutang dihapuskan

maka diakui sebagai pendapatan lain-lain.

4. Persediaan Pengukuran (Measurement)

1. Persediaan diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi

bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net

realizable value).

2. Biaya perolehan persediaan meliputi semua biaya

pembelian, biaya konversi dan semua biaya lain yang

timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan

tempat yang siap untuk digunakan atau dijual (present

location and condition).

Page 11: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 8

3. Biaya pembelian persediaan meliputi harga pembelian,

bea masuk dan pajak lainnya, dan biaya pengangkutan,

penanganan dan biaya lainnya secara langsung dapat

didistribusikan pada perolehan barang jadi, bahan dan

jasa. Diskon dagang (trade discount), rabat, dan pos lain

yang serupa dikurangkan dalam menentukan biaya

pembelian.

4. Biaya perolehan persediaan tidak termasuk :

a. Jumlah pemborosan bahan, upah, atau biaya

produksi lainnya yang tidak normal.

b. Biaya penyimpanan, kecuali biaya tersebut

diperlukan dalam proses produksi sebelum

dilanjutkan pada tahap produksi berikutnya.

c. Biaya administrasi dan umum yang tidak

memberikan sumbangan untuk membuat persediaan

berada dalam alokasi dan kondisi sekarang.

d. Biaya penjualan.

5. Penurunan nilai persediaan pada periode pelaporan di

bawah biaya perolehannya diakui sebagai biaya pada

periode berjalan.

6. Persediaan perlengkapan (supplies) habis pakai yang

tidak dapat dikaitkan langsung dengan kegiatan

operasional BLU dinilai sebesar harga perolehannya.

7. Biaya persediaan untuk barang yang lazimnya tidak dapt

diganti dengan barang lain (not ordinary interchangeable)

dan barang serta jasa yang dihasilkan dan dipisahkan

untuk proyek khusus harus diperhitungkan berdasarkan

identifikasi khusus terhadap biaya masing-masing.

8. Biaya persediaan, kecuali yang disebut dalam huruf (g),

dapat dihitung dengan menggunakan rumus biaya rata-

rata tertimbang (weighted average cost method).

Page 12: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 9

9. Jika barang dalam persediaan dijual, maka nilai tercatat

persediaan tersebut harus diakui sebagai biaya pada

periode di mana pendapatan atas penjualan tersebut

diakui. Setiap penurunan nilai persediaan di bawah biaya

menjadi nilai realisasi neto dan seluruh kerugian

persediaan harus diakui sebagai biaya pada periode

terjadinya penurunan atau kerugian tersebut. Setiap

pemulihan kembali penurunan nilai persediaan karena

peningkatan kembali nilai realisasi neto, harus diakui

sebagai pengurangan terhadap jumlah biaya persediaan

pada periode terjadinya pemulihan tersebut.

5. Uang Muka Pengukuran (Measurement)

1. Uang muka diakui sebesar jumlah yang dibayarkan.

2. Pada akhir periode pelaporan, uang muka diakui sebesar

nilai barang/jasa/manfaat atau setaranya yang belum

diakui/dibebankan pada periode berjalan.

6. Biaya Dibayar Di Muka Pengukuran (Measurement)

1. Biaya dibayar dimuka dicatat sebesar jumlah yang

dibayarkan.

2. Pada akhir periode pelaporan, biaya dibayar di muka

dicatat sebesar nilai barang/jasa/manfaat atau setaranya

yang belum diakui/dibebankan pada periode berjalan.

Page 13: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 10

b) Aset Tetap Pengakuan dan Pengukuran (Recognition and Measurement)

1. Aset tetap dicatat dengan menggunakan model biaya.

2. Pada awalnya perolehan aset berwujud yang memenuhi

kualifikasi sebagai aset tetap diakui berdasarkan biaya

perolehan. Biaya perolehan aset tetap, tanah yang

dibangun sendiri merupakan akumulasi seluruh beban

perolehan dan pengembangan tanah, berupa beban

pematangan tanah, di luar beban yang ditangguhkan

akibat beban legal pengurusan hak.

3. Biaya perolehan tanah, antara lain, meliputi :

a. Harga transaksi pembelian tanah termasuk tanaman,

prasarana, bangunan di atasnya yang harus dibeli

kemudian dimusnahkan.

b. Biaya konstruksi atau pengurukan tanah, bila lahan

tanah diciptakan.

c. Biaya ganti rugi penghuni, biaya relokasi.

d. Biaya komisi perantara jual beli tanah.

c) Aset Tidak BerwujudPengakuan dan Pengukuran (Recognition and Measurement)

1. Aset tidak berwujud diakui pada saat dikeluarkannya dana untuk

memperoleh aset tersebut sebesar biaya perolehannya.

2. Biaya perolehan untuk pengembangan diakui sebagai beban

pengembangan yang ditangguhkan.

3. Aset tidak berwujud berkurang pada saat diamortisasi sebesar

jumlah alokasi yang sistematis.

4. Jumlah alokasi yang sistematis tersebut diakui sebagai beban

amortisasi pada saat terjadinya.

Page 14: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 11

2) Akuntansi Kewajibana) Kewajiban Jangka Pendek

Pengukuran (Measurement)

1. Kewajiban lancar berkurang pada saat pembayaran/ pelunasan

oleh BLU rumah sakit.

2. Kewajiban lancar dinilai sebesar jumlah rupiah atau nilai tunai

sumber daya ekonomi yang harus diserahkan kepada pihak lain

atau sebesar utang lancar baru yang timbul untuk menyelesaikan

kewajiban tersebut.

b) Kewajiban Jangka Panjang Pengakuan dan Pengukuran (Recognition and Measurement)

1. Kewajiban jangka panjang diakui pada saat BLU rumah sakit

mencairkan dana kewajiban jangka panjang tersebut dari pihak

pemberi pinjaman.

2. Kewajiban jangka panjang diukur sebesar jumlah dana hasil

pencairan yang diperoleh ditambah biaya transaksi.

3. Selisih antara huruf (b) dengan jumlah pokok diamortisasi

dengan menggunakan suku bunga efektif.

4. Amortisasi tersebut diakui sebagai beban bunga.

3) Akuntansi Ekuitas Pengakuan dan Pengukuran (Recognition and Measurement). Ekuitas

diakui pada saat ditetapkannya nilai kekayaan BLU oleh pejabat yang

berwenang :

1. Ekuitas diakui pada saat diterimanya bantuan hibah dari pemerintah

berupa aset yang tidak tercantum dan bukan merupakan bagian

dalam DIPA BLU rumah sakit.

2. Ekuitas diakui pada saat terjadinya perubahan nilai aset BLU rumah

sakit sebagai akibat revaluasi dan disahkan oleh menteri keuangan,

dan menambah nilai ekuitas awal.

3. Pengurangan ekuitas berasal dari defisit hasil usaha operasional

BLU rumah sakit.

Page 15: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 12

4) Akuntansi Pendapatan Pengukuran (Measurement)

1. Pendapatan usaha dari jasa layanan dan pendapatan usaha lain

dicatat sebesar nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat

diterima.

2. Pendapatan dari APBN dicatat sebesar nilai pengeluaran bruto

belanja pada SPM.

3. Pendapatan hibah berupa barang dicatat sebesar nilai wajar pada

saat perolehan.

4. Pendapatan hibah berupa uang dicatat sebesar jumlah kas yang

diterima oleh BLU rumah sakit.

5. Pengukuran pendapatan diatas menggunakan azas bruto.

5) Akuntansi Beban Pengukuran (Measurement)

Beban dan kerugian dicatat sebesar :

1. Jumlah kas yang dibayarkan jika seluruh pengeluaran tersebut

dibayar pada periode berjalan.

2. Jumlah beban periode berjalan yang harus dibayar pada masa yang

akan datang.

3. Alokasi sistematis untuk periode berjalan atas beban yang telah

dikeluarkan.

4. Jumlah kerugian yang terjadi.

Page 16: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 13

D. Akuntansi Dana Di Rumah Sakit

Dalam akuntansi dana untuk Rumah Sakit, penyajian laporan informasi

keuangannya mengharuskan pembentukan dana (fund) yang dibagi menjadi dua,

yaitu :

1) Dana Tidak Terikat (Unrestricted Fund)

Dana Tidak Terikat (Unrestricted Fund) adalah dana yang tidak dibatasi

penggunaannya pada suatu tujuan tertentu. Dana ini seperti halnya Dana

Umum (General Fund) di pemerintahan atau Dana Lancar Tidak Terikat

(Restricted Fund) dalam akuntasi universitas, yang dibentuk untuk menjalankan

operasi organisasi sehari-hari.

2) Dana Terikat (Restricted Fund)

Dana Terikat (Restricted Fund) adalah dana yang dibatasi

penggunaannya pada suatu tujuan tertentu yang biasanya muncul karena

permintaan dari pihak eksternal yang memberikan sumbangan. Menurut sifat

pembatasannya, dana ini dibedakan menjadi :

Dana Terikat Sementara Waktu (Temporarily Restricted Fund), yaitu dana

dengan pembatasan yang bersifat sementara, dan

Dana Terikat Permanen (Permanently Restricted Fund), yaitu dana

dengan pembatasan yang bersifat permanen.

Aktiva (aset) yang tergolong terikat dicatat pada Dana Umum, sementara satu

atau lebih dana yang lain digunakan untuk mencatat aktiva yang terikat sementara

waktu dan terikat permanen. Selengkapnya, dana-dana yang umum digunakan

dalam akuntansi dana untuk Rumah Sakit dapat dilihat pada Figur berikut ini :

Page 17: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 14

Kelompok Dana

Umum Terikat

Tujuan Khusus Terikat waktu Penggantian danPengembangan

Fasilitas

Abadi

DasarAkuntansi

Akrual Pemasukan/sumbangan (contribution), transfer, dicatat secara langusng dalam dana yangbersangkutan.Sumber daya/dana ditahan dalam masing-masing dana hingga dipindahkan ke Dana Umumuntuk belanja.

DeskripsiPerbedaan

Dana dibatasi untuktujuan operationaltertentu.

Dana tidak dapatdigunakan sampaiwaktu yangditentukan pihaksponsor.

Dana dibatasi untukpenambahan aktivatetap.

Dana abadi yangharus dikelola dantidak untukdigunakan.

LaporanKeuangan

Neraca

Laporan Operasi

Laporan Perubahan Aktiva Bersih

Laporan Arus Kas

Figur 12.1Dana-dana Dalam Akuntansi Dana Rumah Sakit

Dana Umum

Dana Umum (General Fund) digunakan untuk mencatat sumber

daya/dana yang diterima dan dibelanjakan dalam menjalankan kegiatan

operasional utama dari Rumah Sakit. Dalam Dana Umum, direksi Rumah Sakit

dapat menetapkan pembatasan berupa penyisihan atas sumber daya tertentu

(board-designated resources). Dalam hal ini, dana yang disisihkan tetap

dianggap sebagai Dana Terikat namun pencatatannya harus mencantumkan

tujuan penyisihan dana tersebut. Hal ini disebabkan oleh karena dana yang

disisihkan berbeda dengan dana yang dibatasi penggunaannya. Penyisihan

dana berasal dari inisiatif internal direksi Rumah Sakit, sedangkan pembatasan

penggunaan dana berasal dari pihak eksternal Rumah Sakit yang mensponsori

dana tersebut.

Page 18: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 15

Dana Terikat

Kelompok dana (Fund groups) yang digolongkan sebagai Dana Terikat

digunakan untuk mencatat dana yang penggunaannya dibatasi oleh donor atau

pihak yang mensponsori dana tersebut. Secara garis besar, seperti dijelaskan

sebelumnya kelompok Dana Terikat ini dapat dibagi menjadi dua yaitu :

1) Pembatasannya bersifat sementara (temporarily restricted), yang

termasuk ke dalam Dana Terikat Sementara adalah :

Dana Untuk Tujuan Khusus (Specific Purpose Funds), yaitu dana

atau kekayaan yang dibatasi penggunaannya pada tujuan tertentu.

Dana Terikat Waktu (Time Restricted Funds), yaitu dana atau

kekayaan yang dibatasi penggunaannya sampai batas waktu

tertentu, dan

Dana Penggantian dan Pengembangan Fasilitas (Plant Replacement

and Expansion Funds), yaitu dana atau kekayaan yang khusus

dialokasikan untuk pembangunan dan/atau pengembangan aktiva

tetap.

2) Yang pembatasannya bersifat tetap (permanently rescrited).

Sedangkan yang termasuk dalam Dana Terikat Permanen adalah

Dana Abadi (Endouwment Funds). Deskripsi singkat tentang masing-

masing dana tersebut dapat dilihat pada bagan sebelumnya. Yang perlu

diperhatikan adalah bahwa dalam Dana Abadi, dana hanya boleh

digunakan sebagai modal/pokok, yang biasanya akan

dikelola/diinvestasikan misalnya dalam deposito. Penghasilan dari

Investasi inilah yang baru dapat digunakan baik untuk tujuan umum (tidak

terikat) maupun untuk tujuan khusus (terikat sementara).

Page 19: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 16

ILUSTRASI TRANSAKSI :

Dana Umum

Rumah Sakit Impian telah memberikan jasa kepada para pasiennya total senilai

Rp 2.600.000 jika diukur menggunakan tarif standar. Dari jumlah ini, terdapat

penyesuaian kontraktual yang harus dikurangkan senilai Rp 240.000. Ayat jurnalnya

adalah sebagai berikut :

(1) Piutang 2.600.000

Pendapatan Jasa Pasien 2.600.000

(2) Penyesuaian Kontraktual 240.000

Piutang 240.000

Selain pendapatan yang berasal dari pasiennya, Rumah sakit Impian juga

memperoleh pendapatan dari kantin, apotik, dan lahan parkir yang dikelolanya total

senilai Rp 30.000. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut :

(3) Kas 30.000

Pendapatan Program Lainnya 30.000

Selama 20X6, Rumah Sakit Impian rnengakui beban operasi senilai Rp

2.590.000. Dari jumlah itu, senilai Rp 2.125.000 dibayar tunai dan sisanya

merupakan penggunaan aktiva dibayar di muka, penyisihan piutang tak tertagih,

depresiasi, dan utang. Selain itu Rumah Sakit Impian juga menerima sumbangan

jasa senilai Rp 10.000. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut :

Page 20: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 17

(4) Belanja-Jasa Keperawatan 800.000

Belanja-Jasa Profesional Lainnya 620.000

Belanja-Jasa Umum 700.000

Belanja-Jasa Fiskal 100.000

Belanja-Jasa Administrasi 80.000

Belanja-Biaya Malpraktik 30.000

Belanja-Piutang Tak Tertagih 60.000

Belanja-Depresiasi 200.000

Kas 2.125.000

Estimasi Piutang Tak Tertagih 60.000

Persediaan 90.000

Belanja Dibayar Dimuka 5.000

Akumulasi Depresiasi 200.000

Utang Usaha 50.000

Utang Gaji 30.000

Utang Biaya Malpraktik 30.000

(5) Belanja-Jasa Profesional Lainnya 10.000

Pendapatan Donasi Jasa 10.000

Selain donasi jasa seperti disinggung di atas, Rumah Sakit Impian juga

menerima donasi aktiva dalam bentuk uang tunai senilai Rp 63.000 dan dalam

bentuk obat-obatan senilai Rp 30.000. Kedua donasi tersebut tidak terikat

penggunaannya. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:

(6) Kas 63.000

Sumbangan-Tidak Dibatasi 63.000

(7) Persediaan 30.000

Sumbangan-Tidak Dibatasi 30.000

Page 21: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 18

Pendapatan lain yang diperoleh Rumah Sakit Impian selama 20X6 adalah

pendapatan senilai Rp 10.000 dari investasi yang dananya ditentukan oleh direksi

rumah sakit sendiri (board designated funds) bagi pengembangan rumah sakit di

masa depan. Sebagai tambahan, Rumah Sakit Impian juga memperoleh keuntungan

seniiai Rp 5.000 dari penjualan peralatannya. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:

(8) Kas-Disisikan untuk Pembangunan Gedung 10.000

Pendapatan Investasi 10.000

(9) Kas 55.000

Akumulasi Depresiasi 50.000

Aktiva Tetap 100.000

Keuntungan Penjualan Aktiva 5.000

Berikut ini adalah data mengenai transfer dari Dana Terikat ke Dana Tidak

Terikat.

Jumlah(Rp)

Dana Terikat Deskripsi

180.000 Dana untuk Tujuan KhususDana dalam bentuk uang tunai

untuk riset dan pendidikan.

200.000Dana Penggantian dan

Pengembangan Fasilitas

Dana dalam bentuk uang tunai

untuk membeli peralatan.

25.000Dana Penggantian dan Perluasan

Gedung

Peralatan yang sudah dapat

digunakan untuk kegiatan operasi.

12.000 Dana Terikat Waktu Penarikan piutang.

Figur 12.2Dana Transfer-Dana Terikat ke Dana Tidak Terikat

Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut :

(10) Kas 180.000

Penerimaan Transfer-Pelepasan Saldo Dana 180.000

(11) Kas 200.000

Penerimaan Transfer-Pelepasan Saldo Dana 200.000

Page 22: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 19

(12) Aktiva Tetap 25.000

Penerimaan Transfer-Pelepasan Saldo Dana 25.000

(13) Kas 12.000

Penerimaan Transfer-Pelepasan Saldo Dana 12.000

Sedangkan berikut ini adalah ayat-ayat jurnal untuk mencatat beberapa

transaksi lain dalam Dana Umum dari Rumah sakit Impian selama tahun 20X6.

(14) Kas 2.250.000

Estimasi Piutang Tak Tertagih 5.000

Piutang 2.300.000

(15) Persediaan 50.000

Kas 50.000

(16) Kas 50.000

Investasi 50.000

(17) Aktiva Tetap 250.000

Kas 250.000

(18) Wesel Bayar 5.000

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 60.000

Utang Usaha 90.000

Utang Gaji 25.000

Kas 180.000

(19) Kas 35.000

Utang Pihak Ketiga 35.000

(20) Utang Jangka Panjang 50.000

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 15.000

Page 23: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 20

(21) Investasi 15.000

Keuntungan Investasi Belum Direalisasi 15.000

Dana untuk Tujuan Khusus

Selama tahun 20X6, Dana untuk Tujuan Khusus dari Rumah Sakit Impian

mencatat pendapatan senilai Rp 66.000 dari investasi dengan menggunakan aktiva

dalam dana tersebut, dan mencatat sumbangan dari sponsor/donor senilai Rp 1

15.000. Ayat jurnalnya adalatr sebagai berikut:

(22) Kas 66.000

Pendapatan Investasi-Terikat 66.000

(23) Kas 115.000

Sumbangan-Terikat 115.000

Karena telah memenuhi persyaratan untuk digunakan dalam operasi selama

tahun 20X6, maka dana senilai Rp 180.000 ditransfer dari Dana untuk Tujuan

Khusus ke Dana Umum. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut [lihat juga ayat jurnal

(10)] :

(24) Pengeluaran Transfer-Pelepasan Saldo Dana 180.000

Kas 180.000

Dana Terikat Waktu

Selama tahun 20X6 Dana Terikat Waktu dari Rumah piutang senilai Rir 12.000

yang langsung ditransfer jurnalnya adalah sebagai berikut [lihat juga ayat jurnal 13)] :

(25) Kas 12.000

Piutang 12.000

(26) Pengeluaran Transfer-Pelepasan Saldo Dana 12.000

Kas 12.000

Page 24: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 21

Dana Penggantian dan Pengembangan Fasilitas

Selama tahun 20X6 Dana Penggantian dan Pengembangan Fasilitas dari

Rumah Sakit Impian mendapatkan donasi dari pihak sponsor senilai Rp 25.000

dalam bentuk peralatan dan senilai Rp 60.000 dalam bentuk uang tunai selain itu.

Rumah sakit Impian juga memperoleh pendapatan investasi senilai Rp 7.000 dari

dana yang dikelola dalam dana ini. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut :

(27) Aktiva Tetap 25.000

Sumbangan-Terikat 25.000

(28) Kas 60.000

Sumbangan-Terikat 60.000

(29) Kas 7.000

Pendapatan Investasi-Terikat 7.000

Selanjutnya, selama tahun 20X6 terdapat peralatan senilai Rp 25.000 yang

sudah dapat digunakan untuk operasi rumah sakit dan dana senilai Rp 200.000 yang

ditransfer dari Dana Penggantian dan Pengembangan Fasilitas ke Dana Umum

karena persyaratan penggunaannya sudah dipenuhi. Ayat jurnalnya adalah sebagai

berikut [lihat juga ayat jurnal (11) dan (12) ]:

(30) Aktiva Tetap 200.000

Kas 200.000

(31) Pengeluaran Transfer-Pelepasan Saldo Dana 25.000

Aktiva Tetap 25.000

Berikut ini adalah transaksi-transaksi lain yang terkait dengan Dana

Penggantian dan Pengembangan Fasilitas selama tahun 20X6. Transaksi ini berupa

penagihan piutang sebesar Rp 105.000 dan pembelian investasi sebesar Rp

122.000 dengan menggunakan dana ini.

(32) Kas 105.000

Piutang atas Janji 105.000

Page 25: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 22

(33) Investasi 122.000

Kas 122.000

Dana Abadi

Selama 20X6 Dana Abadi Rumah Sakit Impian memperoleh sumbangan dalam

bentuk uang tunai senilai Rp 415.000. Dari jumlah ini, senilai Rp 400.000 langsung

diinvestasikan, Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:

(34) Kas 415.000

Sumbangan-Terikat 415.000

(35) Investasi 400.000

Kas 400.000

Page 26: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 23

E. Laporan Keuangan Di Rumah Sakit

Akuntansi ialah suatu sistem yang merupakan salah satu pokok kegiatan dalam

manajemen keuangan yang terdiri dari kegiatan mencatat, mengklasifikasikan dan

menyimpulkan semua transaksi dan kejadian-kejadian dalam suatu organisasi yang

menyangkut keuangan, sehingga didapatkan suatu data atau informasi yang

berguna untuk pengambilan keputusan.

Ditinjau dari segi pembukuan, akuntansi dibagi menjadi 2 sistem yang sangat

penting yaitu :

1) Sistem Cash Basis atau Kas Stelsel

Dalam sistem ini hanya dicatat "penerimaan" dari pengeluaran uang,

sehingga sebetulnya sistem ini sangat sederhana, mudah dikerjakan dan tidak

memerlukan keahlian tinggi. Sistem ini telah dipakai oleh pemerintah kita

termasuk Rumah Sakit Pemerintah.

2) Accrual Basis

Pada sistem ini transaksi dan peristiwa diakui pada saat kejadian, bukan

pada saat hak diterima atau dibayar, dan dicatat serta dilaporkan pada periode

yang bersangkutan. Dengan kata lain penghasilan diakui pada saat penyerahan

barang/jasa, bukan pada saat kas diterima; dan biaya diakui pada saat

terjadinya, buka pada saat kas dibayarkan. Dengan metode aktual, harta diakui

pada saat diperoleh kepemilikannya.

Page 27: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 24

Terdapat empat laporan keuangan utama yang dihasilkan oleh proses

akuntansi, yaitu :

1) Laporan Posisi Keuangan

Laporan Posisi Keuangan Rumah Sakit tidak mempunyai perbedaan

mendasar, baik isi maupun proses penyusunan, dari sudut pandang ilmu

akuntansi dibandingkan dengan neraca perusahaan yang sering kita kenal di

sektor komersial. Namun demikian ada beberapa hal yang secara khusus perlu

diperhatikan, antara lain :

a) Kas

Jumlah kas yang tercatat di neraca tidak termasuk jumlah kas pada

dana terikat yang tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasi (misalnya,

kas yang terdapat pada Dana Pembangunan dan Dana Abadi)

b) Piutang

Piutang harus dilaporkan pada jumlah yang diperkirakan dapat

direalisasi. Denga demikian, dibuat penyajian tentang “penyisihan piutang

tak tertagih.” Rumah sakit biasanya juga memberikan pelayanan social,

yaitu pelayanan kesehatan Cuma-Cuma bagi pasien yang dapat

menunjukkan bahwa ia tidak mampu membayar menurut criteria yang

telah ditetapkan rumah sakit. Dalam kasus ini, layanan yang diberikan

tidak memenuhi syarat untuk diakui baik sebagai piutang maupun

pendapatan dalam laporan keuangan rumah sakit.

c) Investasi

Investasi awal dicatat pada harga perolehan pada saat pembelin,

atau pada nilai wajar pada saat penerimaan jika investasi diterima sebagai

pemberian. Hasil dari investasi yang tidak dibatasi (unrestricted) harus

diklasifikasikan sebagai perubahan saldo dana pada laporan operasi

rumah sakit.

Page 28: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 25

d) Aktiva Tetap

Aktiva tetap dilaporkan bersama dengan akumulasi depresinya

dalam dana umum. Hal ini berbeda dengan kebanyakan entitas

pemerintah yang melakukan pencatatan aktivanya dalam suatu dana atau

kelompok dana tertentu.

e) Aktiva Yang Disisihkan

Klasifikasi aktiva terikat (restricted assets) hanya diberikan pada

dana yang penggunaannya dibatasi oleh pihak eksternal rumah sakit yang

mensponsori dana tersebut. Jadi, aktiva yang ditetapkan untuk tujuan

tertentu oleh pihak internal rumah sakit dan dikendalikan sendiri tidak

diklasifikasikan sebagai aktiva terikat (restricted assets), namun dianggap

sebagai aktiva yang disisihkan (limited assets). Aktiva yang disisihkan ini

adalah sumber daya yang sebelumnya dijelaskan sebagai board designed

resources.

f) Utang Jangka Panjang

Utang jangka panjang dilaporkanpada neraca. Hal ini berbeda

dengan kebanyakan entitas pemerintah yang melakukan pencatatan

utang jangka panjangnya dalam suatu dana atau kelompok dana tertentu.

g) Saldo Dana

Sesuai dengan kaidah pembagian dana yang telah dijelaskan, saldo

dana yang dimiliki oleh rumah sakit dipisahkan menjadi (1) terikat, yang

dapat digunakan dengan bebas seusai kebijakan rumah sakit, (2) terikat

sementara waktu, yang baru dapat digunakan ketika kriteria tertentu dari

phak sponsor terpenuhi, dan (3) terikat permanen, yang dikelola dan

hanya dapat digunakan hasilnya saja.

Page 29: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 26

2) Laporan Operasi

Untuk Rumah Sakit, hasil dari kegiatan operasinya dilaporkan dalam

Laporan Operasi (Statement of Operations). Laporan ini mencakup

pendapatan, beban, untung dan rugi, serta transaksi lainnya yang

mempengaruhi saldo dana selama periode berjalan. Dalam laporan operasi

harus dinyatakan suatu indikator kinerja seperti halnya laba bersih dalam

perusahaan, yang melaporkan hasil kegiatan operasi berjalan. Contoh laba lain

yang dimaksud adalah pendapatan investasi (baik yang direalisasi maupun

belum direalisasi). Judul dari indikator kinerja ini misalnya “surplus pendapatan

dan sumbangan lainnya atas Belanja”.

Perubahan lainnya dalam saldo dana selama periode berjalan harus

dilaporkan setelah indikator kinerja, misalnya transfer-transfer yang terjadi

secara interrnal antar dana yang ada.

Berikut adalah pos-pos lain yang juga perlu menjadi perhatian.

a) Pendapatan Jasa Pasien

Pendapatan dari pasien dihitung pada jumlah bruto dengan

menggunakan tarif standar. Jumlah tersebut kemudian dikurangi dengan

penyesuaian kontraktual (contractual adjusments) menjadi Pendapatan

Bersih Jasa Pasien.

b) Penyesuaian Kontraktual

Penyesuaian Kontraktual berasal dari keterlibatan pihak ketiga dalam

proses penggantian pembayaran medis. Perusahaan asuransi biasanya

mengganti kurang dari jumlah tarif standar penuh untuk jasa medis yang

disediakan bagi pasien yang menjadi tanggungan asuransi. Meskipun

Rumah Sakit memiliki tarif standar untuk jasa-jasa yang diberikannya

namun Rumah Sakit bisa saja menjalin kontrak dengan pembayar pihak

ketiga dimana Rumah Sakit menerima jumlah pembayaran yang lebih

rendah untuk jasa-jasa tersebut. Dalam hal ini, Rumah Sakit membuat

Penyesuaian Kontraktual dari tarif jasa normalnya.

Page 30: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 27

c) Pendapatan Dari Kegiatan Lainnya

Pendapatan dari kegiatan lainnya mencerminkan pendapatan dari sumber-

sumber bukan pasien, seperti kantin dan sewa parkir. Pendapatan tersebut

biasanya mencerminkan jumlah bersih dari operasinya, jadi bukan jumlah

brutonya.

d) Transfer Antar Dana

Tidaklah tepat untuk tetap mengelola aktiva dalam Dana Terikat ketika

persyaratan yang ditetapkan oleh pihak sponsos/donor sudah terpenuhi. Dalam

hal ini, aktiva tersebut harus ditransfer dari Dana Terikat ke Dana Tidak Terikat.

Untuk tujuan pelaporan keuangan, transfer antardana ini dilaporkan dalam

Laporan Operasi sebagai “Pelepasan Saldo Dana” dan ditunjukkan sebagai

penambahan atas Dana Tidak Terikat.

e) Beban Dana Umum

Beban-beban dalam Dana Umum diakui secara akrual, seperti halnya pada

entitas komersial.

f) Sumbangan

Sumbangan (donasi) dibagi menjadi donasi yang berbentuk jasa dan

berbentuk aktiva. Karena sering kali sulit untuk menetapkan nilai dari donasi

yang berbentuk jasa, maka nilai dari donasi ini biasanya tidak dicatat. Namun,

jika terdapat kebutuhan untuk melakukan pencatatan, maka perkiraan nilai dari

donasi jasa dicatat sebagai Sumbangan yang langsung diikuti dengan beban

dalam jumlah yang sama. Sedangkan donasi yang berbentuk aktiva dilaporkan

pada nilai wajar pada tanggal diterimanya sebagai sumbangan. Jika donasi

aktiva ini penggunaannya dibatasi oleh pihak sponsor/donor maka dilaporkan

dalam Dana Terikat Sementara atau Dana Terikat Permanen. Ketika

pembatasannya sudah tidak berlaku lagi, maka dilakukan transfer dari Dana

Terikat ke Dana Umum.

3) Laporan Perubahan Aset Bersih

Laporan ini menyajikan perubahan dalam ketiga kategori aktiva bersih, yaitu

Tidak Terikat, Terikat Sementara, dan Terikat Permanen.

4) Laporan Arus Kas

Format dari Laporan ini serupa dengan yang digunakan untuk Entitas Komersial.

Page 31: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 28

CONTOH LAPORAN KEUANGAN

RUMAH SAKIT DR. CIPTO MANGUNKUSUMO

(RSCM)

PERIODE 2002 DAN 2003

Page 32: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 29

Page 33: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 30

Page 34: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 31

Page 35: akuntansi rumah sakit

Materi Ke-12 Akuntansi Rumah Sakit 32

Page 36: akuntansi rumah sakit

Kesimpulan 33

KESIMPULAN

Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah yang

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum. Akuntansi Rumah Sakit

yang merupakan salah satu kegiatan dari manajemen keuangan adalah salah satu

sasaran pertama yang harus diperbaiki agar dapat memberikan data dan informasi yang

akan mendukung para manajer Rumah Sakit dalam pengambilan keputusan maupun

pengamatan serta pengendalian kegiatan Rumah Sakit.

Fungsi utama akuntansi di Rumah sakit adalah sebagai sumber informasi yang

diperlukan untuk pengambilan keputusan dalam pemecahan masalah dan perencanaan

untuk keberhasilan pengembangan Rumah Sakit. Rumah Sakit Umum khususnya milik

pemerintah merupakan organisasi nirlaba, dimana pelaporan akuntansinya diatur oleh

PSAK no. 45

Page 37: akuntansi rumah sakit

Daftar Pustaka 34

DAFTAR PUSTAKA

Nordiawan Deddi, 2006, Akuntansi Sektor Publik, Salemba Empat, Jakarta.

Ihyaul Ulum, 2004, Akuntansi Sektor Publik, UMM PRESS, Yogyakarta.

Mardiasmo, 2002, Akuntansi Sektor Publik, Andi, Jakarta.

Mardiasmo. Akuntansi Sektor Publik. ANDI Yogyakarta, Yogyakarta, 2002.

Bastian Indra, 2001, Akuntansi Sektor Publik di Indonesia, BPFE UGM,

Yogyakarta

Cleverley. 1982. Handbook of Health Care Accounting and Finance.

Aspen System Corporation, Maryland. USA

Horngren, Foster, Datar. 2000. Cost Accounting A Managerial

Emphasis. Prentice – Hall Inc. New Jersey. USA

Kieso, Weygandt, Warfield. 2001. Intermediate Accounting. John Wiley

& Sons, Inc. USA