Upload
rii-edo-sal
View
32
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ap
Citation preview
Akuntansi universitas adalah proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan pelaporan
informasi ekonomi universitas yang berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan
mengenai usaha atau kegiatan universitas. Kegiatan akuntansi universitas meliputi
pengidentifikasian dan pengukuran data yang relevan untuk suatu pengambilan keputusan,
pemrosesan data yang bersangkutan kemudian pelaporan informasi yang dihasilkan,
dan pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan. Dalam peraturannya, universitas
dikelompokkan nenjadi dua yaitu:
1. Universitas yang dikelola pihak swasta (Private University). Dalam hal ini
pelaksanaan akuntansinya dilaksanakan berdasr standar akuntansi yang
dikembangkan oleh Financial Accounting Standards Board – FASB (Dewan
Standar Akuntansi Keuangan) khususnya dalam pernyataan (FASB Statement) No.
117 tentang Laporan Keuangan untuk Organisasi Nirlaba.
2. Universitas yang dikelola Pihak Pemerintah (Public University). Dalam hal ini
pelaksanaan akuntansinya dilaksanakan berdasar standar akuntansi yang
dikembangkan oleh Govermental Accounting Standars Board – GASB (Dewan
Standar Akuntansi Pemerintahan) khusunya dalam pernyataan (GASB
Statement) khusunya dalam pernyataan (GASB Statement) No. 15 tentang “Model
Pelaporan Keuangan untuk Universitas”.
Pada umumnya suatu universitas berdiri dalam naungan suatu yayasan. Dalam hal
keuangan, seluruh keuangan yang dikelola universitas pada hakikatnya adalah milik
yayasan. Pengelolaan dana universitas tersebut dilakukan oleh Rektor, yang
selanjutnya diaudit oleh kantor akuntan publik yang ditunjuk yayasan. Pada akhirnya,
pertanggungjawahan rektor kepada yayasan khususnya dalam hal pengelolaan
keuangan harus dilakukan setiap tahun.
A. Sistem Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan Universitas
Pada bahasan berikut ini, akan dipaparkan suatu sistem pelaporan pengelolaan
keuangan dan pertanggungjawaban suatu universitas yang dapat dijadikan sebagai
acuan bagi sistem akuntansi suatu perguruan tinggi. Sistem ini sudah dicoba
diterapkan dalam pengelolaan keuangan suatu universitas di Indonesia. Dalam hal
pembuatan laporan keuangan, pihak universitas mencoba untuk melakukan
standarisasi dengan mengacu pada PSAK Nomor 45.
B. Karakteristik Pengelolaan Keuangan Universitas
Seluruh keuangan yang dikelola universitas pada hakikatnya adalah milik yayasan.
Keuangan universitas bersumber pada:
1. Uang penyelenggaraan pendidikan dan uang sumbangan pendidikan yang
diperoleh dari mahasiswa;
2. Usaha-usaha lain yang sah terkait dengan tridharma perguruan tinggi
3. Subsidi Pemerintah, sumbangan, dan bantuan lain baik dari dalam negeri
maupun luar negeri yang tidak mengikat
4. Hasil usaha yayasan
Tahun anggaran yang digunakan dimulai dari tanggal 1 September sampai dengan 31
Agustus tahun berikutnya. Setiap tahun anggaran, rektor dengan pertimbangan dan
persetujuan senat universitas, mengajukan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Universitas kepada yayasan guna mendapat persetujuan dan pengesahan.
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Universitas yang telah disetujui yayasan,
menjadi panduan dan acuan seluruh subsistem universitas dalam menjalankan kegiatannya.
Pada tiap pertengahan tahun anggaran, rektor dengan pertimbangan senat universitas dan
persetujuan yayasan dapat melakukan perubahan/revisi Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Universitas yang sedang berjalan. Selambat-lambatnya tiga bulan setelah
berakhirnya setiap tahun anggaran, rektor harus sudah menyampaikan laporan pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Universitas tahun yang lalu kepada yayasan untuk
disahkan, setelah mendapat pertimbangan senat universitas.
C. Acuan Penyusunan Laporan Keuangan Universitas
Laporan keuangan Universitas mengacu kepada laporan keuangan organisasi nirlaba seperti yang
telah distandarkan dalam PSAK 45. Laporan Keuangan terdiri dari:
1. Laporan Posisi Keuangan.
Sisi sebelah kiri menyajikan kekayaan (aktiva) universitas. Penyajian diurutkan berdasarkan
tingkat likuiditas dari yang paling likuid yaitu Kas dan Setara Kas sampai dengan yang paling
tidak likuid yaitu Aktiva Tetap.
Sisi sebelah kanan menyajikan kewajiban (utang) dan aktiva bersih universitas. Kewajiban
disajikan sesuai dengan urutan jatuh temponya. Sedangkan aktiva bersih disajikan sesuai
dengan urutan tidak terikat, terikat sementara dan terikat permanen.
Berikut adalah contoh Laporan posisi keuangan universitas:
2. Laporan Aktivitas.
Sisi pendapatan menyajikan seluruh penerimaan universitas dari sumber akadcmik dan
nonakademik. Sisi pengeluaran menyajikan seluruh pengeluaran universitas dalam satu
periode akuntansi yang terdiri dari pengeluaran akademik dan nonakademik. Perbedaan
pendapatan dan pengeluaran merupakan perubahan aktivita bersih pada periode tersebut.
Berikut adalah contoh Laporan Aktivitas:
3. Laporan Arus Kas.
Arus Kas operasional universitas menyajikan Kas masuk dan Kas keluar untuk operasional
universitas. Diklasifikasikan sebagai Arus Kas akademik dan nonakademik.Arus Kas investasi
menyajikan Arus Kas keluar untuk investasi (pembelian dan pembangunan aktiva tetap). Arus
Kas pendanaan menyajikan Arus Kas aktivitas pendanaan (sumbangan dsb.).
Berikut adalah contoh dari Laporan arus kas.
4. Catatan Atas Laporan Keuangan.
Merupakan penjelasan dari atas laporan keuangan diatas.
D. Kebijakan Akuntansi Universitas
Berikut ini kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang dapat digunakan universitas
dalam menyusun laporan keuangan, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia.
1. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan disusun dengan dasar akrual dan dinilai dengan harga perolehan.
Periode laporan dari tanggal 1 September 20x0 hingga 31 Agustus 20x1 yang juga
merupakan tahun Anggaran Universitas. Laporan Keuangan terdiri dari Laporan Posisi
Keuangan, Laporan Aktivitas dan Laporan Arus Kas bersama dengan Catatan Atas
Laporan Keuangan yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan. Laporan aktivitas
disusun berdasarkan klasifikasi tidak terikat, terikat sementara dan terikat permanen.
Laporan arus kas disusun dalam klasifikasi aktivitas akademik, nonakademik, investasi,
dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.
2. Transaksi dalam Mata Uang Asing
Kebijakan dalam transaksi mata uang asing ditetapkan menganut sistem kurs tengah
Bank Indonesia. Pengakuan transaksi dalam mata uang asing dikonversikan ke dalam
nilai Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat transaksi terjadi.
Aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikonversikan ke dalam Rupiah
berdasarkan nilai tukar dari kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal laporan Posisi
Keuangan.
Selisih lebih atau kurang yang timbul dari transaksi sepanjang tahun atas penjabaran
aktiva dan kewajiban moneter pada akhir tahun diakui sehagai pendapatan atau
pengeluaran nonakademik lainnya pada laporan aktivitas.
3. Investasi Jangka Pendek
Merupakan bentuk deposito pada Bank, dicatat berdasarkan nilai uang yang
didepositokan. Bunga yang diperoleh dari deposito diakui sebagai pendapatan
nonakademik lainnya pada laporan aktivitas.
4. Piutang Akademik dan Nonakademik.
Piutang akademik dan nonakademik disajikan dalam jumlah yang dapai direalisasikan
Penghapusan piutang yang tak tertagih dilakukan setelah memperoleh kepastian bahwa
piutang tersebut tidak akan dapat ditagih lagi dan diakui sebagai pengeluaran akademik
dan nonakademik lainnya dalam laporan aktivitas.
5. Perlengkapan
Perlengkapan merupakan barang habis pakai yang dipergunakan dalam kegiatan
akademik dan nonakademik. Perlengkapan yang dipergunakan sebagai bagian dari
layanan akademik, terdiri atas alat tulis kantor dan bahan praktikum dinilai dengan harga
perolehan. Perlengkapan yang dipergunakan untuk kegiatan nonakademik diakui sebagai
pengeluaran administrasi dan umum pada laporan aktivitas. Sedangkan pemakaian
perlengkapan untuk kegiatan akademik dihitung dengan diakui sebagai pengeluaran
administrasi akademik pada laporan aktivitas.
Penilaian perlengkapan menggunakan metode rata-rata yang merupakan penyesusaian
pada akhir tahun. Penyisihan atas perlengkapan usang dan rusak ditentukan berdasarkan
estimasi per jenis perlengkapan dari pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya dan
diakui sebagai pengeluaran administrasi akademik pada laporan aktivitas.
6. Aktiva Terikat untuk Investasi
Aktiva terikat untuk investasi adalah alokasi Kas dan setara Kas untuk akuisisi aktiva
(cash restriced for assets acquisition).
7. Aktiva Tetap
Aktiva tetap diakui dan dicatat berdasarkan harga perolehan dan disajikan berdasarkan
harga perolehan aktiva tersebut dikurangi akumulasi penyusutan.
Pengeluaran setelah perolehan awal aktiva tetap yang memperpanjang masa manfaat
ekonomis dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu layanan atau peningkatan standar
kerja dikapitalisasi pada aktiva yang bersangkutan.
Aktiva tetap yang diperoleh dari hibah atau sumbangan dinilai sebesar harga pasar wajar
pada saat tanggal transaksi.
Koleksi kepustakaan sesuai dengan pemanfaatannya secara ekonomis disusutkan
sepanjang masa manfaat ekonomis selama 2 tahun dengan metode saldo menurun
berganda. Kecuali untuk tanah seluruh aktiva tetap disusutkan sepanjang masa manfaat
ekomis dengan metode garis lurus dengan tarif sebagai berikut:
Aktiva tetap Masa Manfaat Tarif per Tahun – persen
Bangunan 20 tahun 5%
Taman 10 tahun 10%
Instalasi 5 tahun 20%
Kendaraan 5 tahun 20%
Peralatan 4 tahun 25%
Perabot 4 tahun 25%
Alokasi penyusutan aktiva tetap sebagai pengeluaran administrasi akademik dan
pengeluaran administrasi dan umum (nonakademik) didasarkan pada analisis manfaat.
Aktiva tetap yang dilepas karena rusak, hilang, keusangan teknologi, atau sebab-sebab
lainnya sebelum masa manfaat ekonomisnya berakhir dikeluarkan dari laporan keuangan
sebesar buku. Selisih kurang yang timbul dari pelepasan ini dicatat dalam pengeluaran
nonakademik lainnya pada laporan aktivitas.
8. Aktiva dalam Penyelesaian
Merupakan penambahan bangunan beserta taman instalasi yang masih dalam tahap
pembangunan. Pembangunan tersebut bisa didanai dari pihak intemal atau pihak ketiga,
melalui Uang Sumbangan Pendidikan (USP) yang diperoleh dari mahasiswa baru.
Pembangunan aktiva tetap yang didanai dari pihak internal atau pihak ketiga yang sudah
selesai dibangun dan diserah-terimakan dari Panitia Pembangunan kepada Universitas,
dipindahkan sebagai aktiva tetap dan mulai diperhitungkan penyusutannya.
9. Hak Kekayaan Intelektual (HaKI)
HaKI merupakan perlindungan hukum yang diberikan secara eksklusif oleh pemerintah
atas pruduk-pruduk yang dihasilkan dan aktivitas penelitian dan pengembangan
kelembagaan universitas yang diatasnamakan Universitas. HaKI diakui berdasarkan
harga perolehannya dan diamortasikan secara periodik selama jangka waktu berlakunya
HaKI atau selama-lamanya 20 tahun (5%) dengan metode garis lurus.
HaKi disajikan sebesar harga perolehannya dikurangi amortasi umur aktiva tersebut.
Amortasi aktiva diakui sebagai pengeluaran administrasi akademik atau pengeluaran
administrasi dan umum (nonakademik) pada lapor-an aktivitas.
10. Jaminan Kepada Pihak Ketiga
Merupakan surat jaminan (Bank garansi) yang diberikan kepada Dirjen Dikti untuk
pendirian program studi baru dan akan dinetralisir apabila jaminan diterima kembali.
Aktiva dicatat sebesar nilai jaminan yang diberikan dan dihapuskan dari laporan
keuangan saat berakhirnya masa jaminan tersebut.
11. Jaminan yang Diterima
Merupakan jaminan yang diterima dari mahasiswa yang mengikuti wisuda dan akan
dikembalikan kepada mahasiswa yang bersangkutan setelah memenuhi kewajiban
pengembalian toga. Kewajiban dicatat sebesar jaminan yang diterima pada tanggal
transaksi.
12. Perpajakan
Kebijakan perpajakan yang terkait dengan penghasilan mengacu pada Keputusan Dirjen
Pajak No. KEP-87/PJ/1995 tanggal 10 Oktober 1995 tentang Pengakuan Penghasilan dan
Biaya Atas Dana Pembangunan Gedung dal, Prasarana Pendidikan Bagi Yayasan atau
Organisasi yang Sejenis yang Bergerak di Bidang Pendidikan.
Sedang kewajiban yang terkait dengan pemotongan pajak penghasilan (PPh) pasal 21
atas gaji karyawan tetap dan honorarium tetap dilakukan sebagaimana yang diatur dalam
undang-undang dan dilakukan penyetoran ke Kas Negara. Jumlah pajak kini yang belum
dibayar diakui sebagai kewajiban dan dikompensasikan dengan jumlah pajak yang telah
dibayar pada periode kini dan sebelumnya.
13. Utang kepada Lembaga Keuangan
Merupakan utang kepada Bank yang dipergunakan untuk membiayai kegiatan
pembangunan Universitas. Pembayaran bunga atas kewajiban tersebut diakui sebagai
pengeluaran nonakademik lainnya pada laporan aktivitas.
14. Tunjangan Hari Tua.
Merupakan kewajiban yang berasal dari pemotongan gaji karyawan untuk tunjangan hari
tua yang belum direalisasikan selama karyawan yang bersangkutan masih aktif di
universitas. Kewajiban dicatat pada setiap akhir bulan saat pembayaran gaji karyawan.
Realisasi dari pembayaran tunjangan hari tua bagi karyawan yang telah pensiun diakui
sebagai pengeluaran nonakademik lainnya pada laporan Arus Kas.
15. Aktiva Bersih
Merupakan selisih dari aktiva terhadap kewajiban yang mencerminkan seluruh sumber
daya yang tersedia dan dimiliki secara independen pada suatu saat tertentu oleh
organisasi tanpa terikat atau terikat sementara maupun permanen.
Aktiva bersih tidak terikat adalah selisih dari aktiva terhadap kewajiban yang
pemanfaatannya tidak dibatasi oleh syarat atau kewajiban tertentu dari pihak donor.
Aktiva bersih terikat sementara adalah selisih dari aktiva terhabap kewajiban yang
pemanfaatannya dibatasi oleh syarat atau kewajiban dalam jangka waktu tertentu dari
pihak donor.
Aktiva bersih terikat permanen adalah selisih dari aktiva terhadap kewajiban yang
pemanfatannya dibatasi secara permanen oleh syarat atau kewajiban dari pihak donor.
16. Pendapatan
Merupakan kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan
peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban yang telah terjadi dan dapat diukur
dengan andal. Pendapatan diklasifikasikan sebagai pendapatan akademik dan
nonakademik. Pendapatan akademik adalah pendapatan yang diterima dari aktivitas
tridharma perguman tinggi.
Pendapatan nonakademik adalah pendapatan yang diterima di luar dari aktivitas
akademik.
Pendapatan akademik yang diperoleh dari mahasiswa diakui secara proporsional pada
saat realisasi jasa. Sedangkan pendapatan yang berasal dari sumbangan dan hibah diakui
pada saat penerimaan sumbangan dan hibah.
Pendapatan nonakademik yang berasal dari jasa pelatihan dan konsultasi diakui pada
saat realisasi jasa telah terpenuhi sesuai nilai kontrak atau perjanjian dengan pihak
ketiga.
17. Pengeluaran
Merupakan penurunan ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan penurunan aktiva
atau peningkatan kewajiban yang telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
Pengeluaran diklasifikasikan sebagai pengeluaran akademik dan nonakademik.
Pengeluaran akademik adalah pengeluaran yang timbul dari aktivitas di luar aktivitas
akademik. Pengeluaran nonakademik adalah pengeluaran yang aktivitas di luar aktivitas
akademik.
E. Struktur Dana Di Universitas
PSAK 45 tidak spesifik mengatur tentang akuntansi perguruan tinggi, melainkan
mengatur akuntansi untuk organisasi nirlaba. PSAK 45 juga tidak menyatakan dengan
pasti bahwa akuntansi yang diatur di dalamnya ditentukan berdasarkan sistem dana.
Namun apabila dicermati, terlihat seperti sistem dana. Dana yang terbentuk berdasarkan
PSAK 45 hanya satu, yaitu seolah seperti General Fund dalam akuntansi pemerintahan
atau Current Fund (tidak dirinci berdasarkan Restricted Current Fund dan Unrestricted
Current Fund) seperti dalam perguruan tinggi AS. Dana dalam PSAK 45 bersifat single
entity, yaitu hanya jenis laporan untuk masing-masing kategori, yaitu: satu neraca, satu
laporan aktivitas, dan satu laporan arus kas.
Semua unsur rekening masuk dalam neraca, aktiva lancer dan aktiva tetap, utang jangka
pendek dan utang jangka panjang, serta aktiva bersih (seperti saldo dana). Aspek yang
membuat PSAK 45 seperti sistem dana terletak pada ketentuan sebagai berikut
a) Sumber penerimaan dari pihak lain, donator atau pemerintah, yang ada ketentuan
terbatas atau tidak terbatas (restricted atau unrestricted) dalam penggunaan harus
dipisahkan rekeningnya.
b) Aktiva bersih (seperti saldo dana atau ekuitas dalam akuntansi komersial)
dikelompokkan dalam berbagai rekening seperti: aktiva bersih terikat permanen,
aktiva bersih terikat temporer, dan aktiva bersih tidak terikat.
Struktur dana untuk universitas terdiri atas :
1. Dana Lancar (Currents Funds)
Dana Lancar (Current Funds) adalah dana yang didirikan oleh universitas untuk
mengelola kekayaan atau sumber daya (resource) yang akan digunakan dalam
rangka membiayai kegiatan opresional sehari-hari. Current Funds ini dibagi menjadi
dua, yaitu dan yang penggunaannya tidak ada batasan (unrestriced current funds)dan
dana yang penggunaannya terbatsa pada tujuan tertentu (restriced current funds)
a) Dana Lancar Tidak Terikat (Unrestricted Cureent Fund)
UCF adalah dana yang digunakan untuk mempertanggungjawabkan sumber
daya dalam rangka menjalankan kegiatan pokok perguruan tinggi yang terkait
langsung dengan tujuan keberadaan perguruan tinggi.
Aktivitas pokok yang dimaksud meliputi pengajaran, penelitian, dan layanan
publik (public service). Namun uxiliary enterprises (kegiatan perguruan tinggi
yang mirip bisnis) juga dipertanggungjawabkan dalam dana ini seperti:
residence hall, guest house, dormitory, meeting and convention building, food
service, dan athletics.
Sumber dana yang dipertanggungjawabkan harus benar-benar dana yang tidak
dibatasi penggunaannya oleh donator, bukan pembatasan oleh perguruan tinggi
itu sendiri. UCF selalu ada dalam perguruan tinggi selama perguruan tinggi
tersebut masih hidup.
Dana Lancar Tidak Terikat mencatat dana yang dapat dibelanjakan untuk
menjalanakan aktivitas utama dari universitas dan yan gpenggunanaya tidak
diabtsi untuk tujaun tertentu. Dana Lancar tidak Teriakt serupa denag
ntujaunnya dengan Dana Umum pada entitas pemerintah.
Dasar akuntansi untuk Dana Lancar Tidak Teriakt adalah dasar akrual seperti
yang digunakan untuk entitas komersia. Namun, sebagai ganti laba bersih (net
income), selisih anatra pendapatan dan belanja dicatat sebagai perubaha bersih
atas saldo dana (net change ti fund balance)
Bagian keuangan dari universitas baisanya menyiapkan rincai nanggaran
menurut fungsi, objek departemen, dan kelompok belanja. Pencatatn ayat jurnal
untuk anggaran ini seruap dengan yang dicatat dalam akuntansi pemerintahan.
Format ayat jurnal anggaran adalah sebagai berikut:
Anggaran Pendapatan XXX
Estimasi Belanja XXX
Saldo Dana XXX
Ayat jurnal anggaran tersebut ditutp pada akhir periode.
Selain itu, seperti telah disinggung sebelumnya, akuntansi dan untuk
universitas juga menggunakan sistem encumbrances untuk mencatat pesanan
pembelian yang dilakukan. Denagn sistem ini, ketika dilakukan pesanan
pembelian maka dicatatlah ayat jurnal berikut:
Belanja XXX
Cadangan Beban Belanja XXX
Setalah pesanan diterima maka jurnal di atas diablik senilai proporsi pesanna
yang diterima, dan dilakukan pencatatan atas nilai pesanan yang sebenarnya
diterima :
Cadangan Beban Belanja XXX
Beban Belanja XXX
Belanja XXX
Kas XXX
Dalam akuntansi dan untuk universitas, dad beberpaa hal yan geplu
diperhatikan anatra lain:
1) Pendapatan dan Belanja
Sehubungan dengan pendapatan (revenuei) dan belanja (expenditure),
dalam akuntansi dan untuk univeristas terdapat beberpa hal yang eprlu
diperhatikan sebagai berikut:
a. Remisi Uang Kuliah dan Piutang Tak Tertagih
Uang Kuliah atau SPP (tuition and fees) adalah sumber pendapatan
utama dari Dana Lancar Tidak Terikat. Dlama kauntansi dam untuk
universitas jumlah uang kuliah yang seharusnya terkumpul
berdasarkan tarif standar diakui secara penuh sebagai pendapatan.
Beasiswa dan remisi (potongan) uang kuliah yang dibeirkan
universitas, termasuk piutang tak tertagih dicatat sebagai belanja.
Meskipun banyak beasiswa yang terdapat di seluruh universitas, dalam
Dana Lancar Tidak Terikat hanay dicatat beasiswa yang diponsori
langsung oleh universitas. Beasiswa lain yang ebrasalh dari alumni
atau perusahaan yan gdikelola oleh univeristas dicatat dalam kelompok
dana yang lain.
b. Pengembalian Uang Kuliah
Akuntansi dana untuk universitas mengahruskan pengembalian uang
kuliah (unutk mehasiswa yang mengundurkan diri) dicatat sebagai
penguarangan pendapatan. Ketika pengembalian kepada mahssiwa
tersebut disetujui, univeristas mendebit pendapatan dari uang kuliah
dan mengkredit kas atau piutang.
c. Sesi Perkuliahan yang Berlangsung pada Dua Periode
Suatu sesi perkulaiahn mungkin dimulai pada suatu periode berjalan
namun baru diselesaikan pada periode berikutnya. Akunatnsi dana
untuk univeristas mengahruskan bahwa uang kuliah yang dipungut
untuk sesi perkuliahan tersebut diakui sebagai pendapatan pada periode
di mana sesi perkulaihan paling banyak diselenggarakan., bersama
denagn seluruh belanaj yang berhubunagn denag nsesi perkulaiha
tersebut. jjika uang kuliah dipungut pada periode berjalan namun sesi
perkuliahan kebanyakan diselenggarakan pada periode berkutnya,
maka universitas mencatta pemungutan uang kuliah sebagai debit pada
kas dan kredit pada pendapatan tangguahn (deferred revenues).
Pendapatan tangguhan, beserta belanja tangguahn (deferred
expenditure) jika ada, kemudian diakui sebagai pendapatan dan
belanaja yang sesungguhnya pada periode berikutnya.
2) Tranfer dan Penyisihan Dana
Seperti dala makuntansi pemerintahan, akuntansi dan untuk universitas juga
memiliki bergama transfer antardana. Namun, dalam akuntansi dana untuk
universitas terdapat istilah khusu yaitu transfer wajib (mandatory transfer)
dan transfer tidak wajib (nonmandatory transfer). Transfer wajib adalah
transfer dari Dana Lancar ke dana lainnya untuk memenuhi ketentuan dari
pihak eksternal dala msuatu perjanjian. Transfer tidak wajib adalah transfer
serupa namun ditentukan sendiri oleh pihak universitas untuk berbagai
tujuan. Transfer tidak wajib juga dilaporkan secara terpisah dala mlaporan
keuangan yang berhubuangan dengan Dana Lancar serupa dengan ntransfer
antardana dalam akuntansi pemerintahan
Manajemen universitas juga dapat menyisihkan uang dalam Dana Lancar
tidak Terkait utnu ktujuan tertentu di msa depan. Penyisihan yang
disebut dana yang penggunaannya ditetapkan tau dialokasikan oleh
dewan (baord-designated funds) ini adalah penyisiahn yang serupa dengan
penyisihsan laba ditaha (retained earnings) dalam enstitas komersial.
Majemen dapat menetapkan atau mencabut penyisihan tersebut menurut
kebijakannya sendiri.
a. Investasi
Investasi dialporkan pada nilai wajar (fair value) dalam neraca suatu
institusi publik. Pendapatan investasi, termasuk perubahan dalam bilai
wajar inverstasi untuk peridoe berjalan, harus dilaporkan sebagai
pendapatan (irevenue) dalam laporan operasi entitas yang sesuai.
b. Sumbangan
Universitas mencari pemasuakn dari alumni, perusahaan, dan lemabaga
eksternal untu kmemperbaik program dan aktivitas pendisikannya.
Selain itu, universitas juga dapat mencari pemsukan tambaha dari
lemabaga-lemabga internalnya. Lemabaga-lemabaga yan gmenjadi
bagian integral dari unversitas juga memiliki dana lancar serta dana-
dana lainnya yang disatukan dalam laporan keuangan unversitas.
Yang perlu dieprhatikan adalah pemisahan antara sumbangan yang
megikat (restricted contributionis) dengan sumabangan yang tidak
mengikat (unrestricted contributioni). Sumbangan yang meikat yan
gditerima dicatat dalam Dana Lancar Teriakt dan dibelanajakan sesuai
dengan batsannya. Sumbangan yang tidak mengikat dicatat dalam Dana
Lancar Tidak Terikat dan dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan
untiversitas yang yang telah ditentukan . beberpa pemsukan dapta
berbentuk Dana Abadi di mana pokok dananya (principai) harus
dikelola selama periode tertentu. Pemasukan ini dicatat dalam rekeing
Dana Abadi yang terpisah.
Pemasukan yang berupa properti diakui sebagai pendapatan pada nilai
wajarnya sehingga pemsukan berupa jasa, seperti jasa dari mahasiswa
lama untuk melaksanakan program orientasi bagi mahasiswa baru,
biasanay tidak dicatat oleh universitas.
c. Depresiasi
Semua organisasi nirlaba, termasuk universitas, harus melporkan
depresiasi (penyusutan) dalam laporan keuangan untuk tujuan
eksternalnya. Depresisasi harus dilaporkan sebagai belanaj
(expenditure) dalam dana yang menggunakan aktiva bersangkutan
selama periode berjalan.
Serupa dengan Dana Umum dalam akuntansi pemerintahan, Dana
Lancar juga dapat mengakuisisi aktiva, namun terbats pada aktiva
lancar/jangka pendek. Jadi, tidak ada aktiva jnagak panjang yang
dilaporkan dalam Dana Lancar. Aktiva jangak panjang dilaporkan
dalam Dana Pembangunan terpisah yang digunakan untuk mencatat
akuisisi aktiva tetap dengan dana yang berasal baik dari Dana Lancar
maupun Dana Pembangunan sendiri. Akan tetapi utnuk akuisisi aktiva
tetap dalam nilai yang besar tidak boleh menggunakan dana yang
berasal dari Dana Lancar, namun harus menggunakan dana yang
ebrasalh dari dan dictatat sebagai Dana Pembangunan.
b) Dana Lancar Terikat (Restricted Fund)
RCF adalah dana yang digunakan untuk tujuan operasional dari universitas
impian sesuai batasan yang ditetapkan pihak eksternal yang mensponsori dana
tersebut. penerimaan dana dengan pembatasan (restriction) dicatat sebagai
peningkatan dalam kas dan saldo dana, namun tidak diaukui sebagai
pendapatan sampai ketentuan yang membatasi penggunaan dana tersebut
dipenuhi dan dana dibelanjakan sesuai denagn cara yang telah ditetapkan.
Bedanya dengan UCF adalah dana dalam RCF harus merupakan dana yang
penggunaannya sudah terbatas sesuai dengan yang ditentukan oleh pemberi
dana, donator atau pemerintah. Seorang donor memberikan uang yang hanya
boleh digunakan untuk penelitian, tidak boleh untuk gaji atau supplies,
termasuk yang dikelola RCF. Pembatasan penggunaan dana tidak berlaku
apabila yang membatasi adalah perguruan tinggi itu sendiri. Pembatasan
penggunaan dana harus dari donor atau pemberi dana, bukan ketentuan
perguruan tinggi itu sendiri. RCF dibentuk dalam perguruan tinggi selama ada
sumber daya yang harus digunakan untuk tujuan terbatas yang ditentukan oleh
pemberi dana, donator atau pemerintah.
Format ayat jurnal penerimaan dana dalam Dana Lancar Terikat adalah sebagai
berikut:
Kas XXX
Saldo Dana XXX
Format ayat jurnal ketika dana tersebut dibelanjakan adalah sebagai berikut:
Belanja XXX
Saldo Dana XXX
Kas XXX
Pendapatan XXX
Jadi, dalam Dana lancar Terikat, pendapatan tidka diaukui sampai belanja yang
sesuai denagn tujuan tertentu telah dilakukan.
2. Dana Pinjaman (Loan Funds)
Dana Pinjaman (Loan Funds) dana yang didirikan untuk mengumpulkan dana-dana
yang akan digunakan untuk memberikan pinjaman baik kepada pegawai unversitas
maupun pihak-pihak lain yang terkait dengan universitas.
Loan Fund digunakan untuk mempertanggungjawabkan dana yang digunakan
sebagai pinjaman kepada mahasiswa, dosen atau staf. Mahasiswa dapat meminta
pinjaman kepada perguruan tinggi untuk membayar SPP. Perguruan tinggi bisa
menahan ijazah mahasiswa tersebut setelah lulus sampai dengan pinjaman
dikembalikan. Dosen dan staf perguruan tinggi dapat melakukan hal yang sama.
Uang dalam Loan Fund ini diperoleh dari pemerintah, hasil investasi, donor,
yayasan, dan bunga dari pinjaman. Dana ini disebut juga Revolving Fund karena
hasil peminjaman terhadap seseorang akan digunakan untuk pinjaman selanjutnya
kepada orang lain. Aktivitas pokok dana ini adalah :
1) Memperoleh dana dari donor, pemerintah, yayasan, atau yang dibentuk
perguruan tinggi itu sendiri untuk membentuk dana pinjaman.
2) Memberikan pinjaman kepada mahasiswa, dosen dan staf sesuai dengan
ketentuan.
3) Menagih bunga dan pokok pinjaman yang telah diberikan sebelumnya.
4) Kegiatan 1-3 berputar seterusnya selama Loan Fund masih diperlukan sesuai
dengan ketentuan pemberi dana atau kebijakan perguruan tinggi itu sendiri.
3. Dana Abadi ( Endowment and Similar Funds)
ESF digunakan untuk mempertanggungjawabkan dana yang diperoleh dari donor,
perguruan tinggi itu sendiri, atau pihak lain yang pokok danannya harus tetap utuh
untuk digunakan mencari hasil (income) sekarang atau di masa yang akan dating.
Penghasilan dana ini (misalnya deviden, bunga dan sewa) dapat dibelanjakan
(expendable) atau ditambahkan ke pokok endowment.
Hasil pengelolaan dana endowment yang dibelanjakan bisa berupa dana sokongan
terhadap :
1. Gaji dan tunjangan.
2. Bantuan mahasiswa (seperti beasiswa).
3. Bantuan riset bagi dosen dan mahasiswa.
Dana dalam ESF dapat dibagi lebih lanjut menjadi :
1) Pure Endowment Fund, pokok dana benar-benar tidak boleh dibelanjakan
untuk seterusnya tanpa batas waktu.
2) Term Endowment Fund, pokok dana dapat dibelanjakan hanya setelah watu
tertentu dipenuhi sesuai dengan ketentuan pemberi dana, misalnya setelah 20
tahun.
3) Quasi Endowment Fund, pokok dana dapat dibelanjakan setetlah waktu
tertentu berdasarkan diskresi pengelola perguruan tinggu. Umumnya sumber
dana dari perguruan tinggi itu sendiri.
Aktivitas pokok dalam ESF meliputi :
1. Memperoleh dana dari donor, dibentuk perguruan tinggi itu sendiri, atau dari
pihak lain untuk dijadikan dana endowment dalam jangka panjang agar
menghasilkan income.
2. Perguruan tinggi mengelola dana endowment tersebut dan diharuskan pokok
dana tetap utuh, tidak boleh dibelanjakan (unexpendable).
3. Hasil pengelolaan dana endowment digunakan untuk : membayar gaji dan
tunjangan, memberi beasiswa, memberi bantuan riset, menambah pokok dana
endowment itu sendiri, atau kepentingan lain sesuai dengan ketentuan
pembentukan awal dana.
Apabila karena hasil periode waktu (untuk Term Endowment Fund) atau karena
diskresi pengelola perguruan tinggi (untuk Quasi Endowment Fund), maka pokok
dana dapat ditransfer ke dana lain sesuai ketentuan, misalnya Unrestricted Current
Fund atau Restricted Current Fund.
Apabila suatu periode waktu tertentu tidak ada ketentuan dalam perguruan tinggu
untuk membentuk dana endowment, maka Endowment and Similar Fund tidak perlu
dibentuk pada periode tersebut. Namun apabila ada ketentuan membentuk dana
endowment suatu periode, maka dana tersebut harus dijalankan selama periode-
periode selanjutnya.
4. Dana Anuitas dan Pensiun (Anuity and Life Income Funds)
Dana Anuitas dan Pensiun (Annuity and Life Income Funds) adalam semacam dan
pensiun yang dikelola universitas.
a) Annuity Fund
AF adalah dana yang digunakan untuk mempertanggungjawabkan sumber
keuangan yang diperoleh perguruan tinggi dari donor untuk dikelola dan hasil
(income) yang diperoleh dari pengelolaan pokok dana tersebut diberikan secara
tahunan dalam jumlah yang pasti kepada beneficiary dalam periode waktu
tertentu.
Beneficiary bisa mahasiswa, dosen, staf atau individu lain yang ditentukan dalam
perjanjian pemberian dana antara donator dan perguruan tinggi. Beneficiary
mendapatkan hasil pengelolaan pokok dana setiap tahun sesuai dengan ketentuan
yang dibuat donor. Pemberian hasil pengelolaan dana kepada beneficiary tidak
memperhatikan besar kecilnya hasil pengelolaan, karena jumlah yang diberikan
kepada beneficiary sudah ditentuan secara fixed (pasti) dalam ketentuan.
Aktivitas pokok dana ini adalah :
1) Donor memberikan dana kepada perguruan tinggi untuk dikelola, misalnya
US $2,000,000. Penghasilan dana diberikan sebesar US $10,000 setiap akhir
tahun kepada beneficiary selama 10 tahun.
2) Perguruan tinggi mengelola dana tersebut agar memperoleh hasil. Umumnya
jumlah diberi donor cukup signifikan agar cukup menghasilkan.
3) Perguruan tinggi menyerahkan sejumlah US $10,000 setiap tahun kepada
beneficiary. Beneficiary mendapatkan jumlah pasti US $10,000 setiap tahun
tanpa memandang besar kecilnya hasil pengelolaan pokok dana.
Setelah periode perjanjian sudah berakhir, pokok dana ditransfer ke dana lain,
misalnya Unrestricted Current Fund atau Restricted Current Fund. Pada awal
perjanjian donor sudah mengidentifikasi apakah pokok dana termasuk restricted
atau unrestricted di akhir periode perjanjian.
Apabila suatu periode waktu tertentu tidak ada ketentuan dalam perguruan
tinggi tentang penerimaan dana dari donor untuk dikelola dan hasilnya
diserahkan kepada beneficiary, maka Annuity Fund tidak perlu dibentuk pada
periode tersebut. Namun apabila ada ketentuan membentuk dana ini suatu
periode, maka dana tersebut harus dijalankan selama periode-periode
selanjutnya.
b) Life Income Fund
LIF adalah dana yang digunakan untuk mempertanggungjawabkan sumber
keuangan yang diperoleh perguruan tinggi dari donor untuk dikelola dan hasil
(income) yang diperoleh dari pengelolaan pokok dana tersebut diberikan secara
periodic dalam jumlah yang tidak dipastikan (tergantung hasil pengelolaan dana)
kepada beneficiary untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
Umumnya jangka waktu dalam perjanjian adalah selama donor masih hidup atau
selama beneficiary masih hidup. Beneficiary bisa mahasiswa, dosen, staf atau
individu lain yang ditentukan dalam perjanjian pemberian dana antara donator
dan perguruan tinggi. Beneficiary mendapatkan hasil pengelolaan pokok dana
secara periodeik sesuai dengan besarnya hasil pengelolaan pokok dana.
Pemberian hasil pengelolaan dana kepada beneficiary perlu memperhatikan
besar kecilnya hasil pengelolaan, karena jumlah yang diberikan kepada
beneficiary disesuaikan dengan besarnya hasil yang diperoleh.
Aktivitas pokok dalam dana ini adalah :
1. Donor memberikan dana kepada perguruan tinggi untuk dikelola, misalnya
US $2,00,000. Penghasilan dana diberikan sebesar US $85% dari hasil
pengelolaan dana setiap akhir tahun kepada beneficiary selama beneficiary
masih hidup.
2. Perguruan tinggi mengelola dana tersebut agar memperoleh hasil.
Umumnya jumlah yang diberi donor cukup signifikan agar cukup
menghasilkan.
3. Perguruan tinggi menyerahkan sejumlah 85% dari hasil pengelolaan pokok
dana setiap tahun kepada beneficiary. Beneficiary tidak mendapatkan
jumlah pasti karena tergantung pada hasil pengelolaan pokok dana.
Setelah periode perjanjian sudah berakhir, pokok dana ditransfer ke dana lain,
misalnya Unrestricted Current Fund atau Restricted Current Fund. Pada awal
perjanjian donor sudah mengidentifikasi apakah pokok dana termasuk restricted
atau unrestricted di akhir periode perjanjian.
Apabila suatu periode waktu tertentu tidak ada ketentuan dalam perguruan
tinggi tentang penerimaan dana dari donor untuk dikelola dan hasilnya
diserahkan kepada beneficiary, maka Life Income Fund tidak perlu dibentuk
pada periode tersebut. Namun apabila ada ketentuan membentuk dana ini suatu
periode, maka dana tersebut harus dijalankan selama periode-periode
selanjutnya.
5. Dana Pembangunan (Plants Funds)
Dana Pembangunan (Plant Funds) adalah dana yang dikumpulkan dengan tujuan
penggunana berupa pembangunann gedung, fasilitas, dan aktiva tetap lainnya. Dana
ini terdiri atas:
a) Unexpended Plant Fund
UPF adalah dana yang dibentuk untuk mempertanggungjawabkan perbaikan
atau pergantian aktiva tetap baru yang sudah ada. Sumber keuangan untuk
memperoleh pergantian aktiva tetap bisa dari donor, pemerintah, atau transfer
dari dana lain. Aktivitas pokok dana ini adalah :
1) Menerima sumber dana dari pemerintah, donor, taransfer dana lain, atau
utang untuk perbaikan atau pergantian aktiva tetap yang sudah ada.
2) Melakukan perbaikan atau pergantian aktiva tetap.
3) Setelah aktiva tetap selesai diperbaiki atau diganti, maka catatan aktiva tetap
dibuat di Investment in Plant Fund.
b) Renewals And Replacement Fund
Dana pembaharuan dan pergantian (renewal and replacement funds) untuk
menampung sumber-sumber yang digunakan untuk mendanai pembaharuan atau
pergantian dan umumnya tidak dikapitalisasi.
c) Retirement Of Indebtedness Fund
RIF adalah dana yang dibentuk untuk mengumpulkan sumber dana dalam
rangka melunasi utang yang dikeluarkan untuk pemerolehan aktiva tetap.
Sumber keuangan untuk memperoleh aktiva tetap bisa dari donor, pemerintah
atau transfer dari dana lain. Aktivitas pokok dalam dana ini adalah:
1) Menerima sumber dana dari pemerintah, donor, transfer dari dana lain, atau
utang melunasi utang yang digunakan dalam pemerolehan aktiva tetap.
2) Mengelola dana yang diperoleh agar menghasilkan income tambahan
apabila belum digunakan untuk pembayaran bunga dan pokok utang.
3) Melakukan pembayaran bunga dan pokok ytang yang dikeluarkan
sebelumnya untuk pemerolehan aktiva tetap.
4)
d) Investment In Plant Fund
IPF digunakan untuk pencatatan aktiva tetap dan utang yang terkait dengan
pemerolehan aktiva tetap tersebut. Aktiva tetap itu endiri diperoleh dari dana
lain, yaitu Unexpected Plant Fund, Renewals and Retirements Fund, Restricted
Current Fund, atau Unresricted Current Fund.
Namun setelah aktiva tetap diperoleh, maka catatan aktiva tetap tersebut
dilakukan dalam Investment in Plant Fund.
6. Agency Fund
AF digunakan untuk mempertanggungjawabkan sumber keuangan yang diperoleh
dari pihak lain (mahasiswa, dosen, staf atau pihak lain), memegangnya sebentar,
lalu menyerahkannya lagi kepada pihak lain (mahasiswa, dosen, staf atau pihak
lain). Agency Fund berfungsi sebagai depository, fiscal agent atau custodian.
Sumber keuangan yang dikelola Agency Fund meliputi : deposit apartemen, deposit
dormitory, deposit makanan, deposit buku, deposit pinjaman alat, dan deposit
telepon. Tidak ada proses pemerolehan pendapatan yang cukup berarti dalam
Agency Fund karena dana dipegang hanya untuk sementara waktu. Karena itu,
aktiva = utang, tidak ada saldo dana.
Aktivitas pokok dalam dana ini adalah :
1. Menerima sumber dana dari mahasiswa, dosen, staf atau pihak lain.
2. Memegang sementara sumber dana yang diperoleh.
3. Menyerahkan kembali sumber dana tersebut kepada mahasiswa, dosen, staf atau
pihak lain.
4. Apabila suatu periode waktu tertentu tidak ada sumber keuangan dana lain yang
harus dipegang sementara sebagai depository, fiscal agent atau custodian, maka
tidak perlu dibentuk Agency Fund pada periode tersebut. Namun apabila ada
ketentuan membentuk Agency Fund suatu periode, maka dana tersebut harus
dijalankan selama ada sumber daya yang belum diserahkan kepada pihak lain.
Akuntansi dana untk universitas serupa dengan akuntansi dana untuk unit-unit
pemerintah. Keduanya mencatat pendapatan dan belanja untuk masing-masing dana, dan
juga menggunakan sistem beban pemesanan (encumbrances) untuk mencatat pesanan
pembelian yang dilakukan, memiliki transaksi dan transfer antardana, sertta menyajikan
neraca serta laporan opresi untuk periode berjalan.
Akan tetapi, terdapat perbedaan di antara keduanya dala mhal dana yang diterima.
Akuntansi dana untuk universitas harus memisahkan antara dana terikat (restricted
funds) dan dan tidak terikat (unrestricted funds). Pembatasan (restriction) yang
dimaksuda berasal dari pihak eksternal universitas. Pihak manajemen unversitas juga
dapat menyisihkan uang untuk tujuan tertentu. Namun, manajemen tidka boleh
membatasi penggunaan suatu dana. Sehiangga ketika istilah pembatsan diguanakn daam
akuntansi dana untuk universitas, hal itu mengacu pada pembatsan dari pihak eksternal
universitas atas penggunaan suatu dana, ukan mengacu pada penyisihan dan secara
eksternal. Tiga laporan keuangan yang harus dibuat oleh suatu universitas, yaitu:
1. Laporan pendapatan, belanja, dan beban lainnya (statement of current funds
revenues, expenditures, and other changes)
2. Laporan perubahan saldo dana (statements of changes in funds balances)
3. Laporan kombinasi (combined balanced sheet)
DAFTAR PUSTAKA
Iftitah, Tias. 2013. Akuntansi Universitas. (online)
(http://tiasaccountingworld.blogspot.com/2013/11/akuntansi-universitas.html diakses
pada tanggal 03 Desember 2015)
Listi, Aulia, Nasta., dkk. Ringkasan Mata Kuliah Akuntansi Perguruan Tinggi. (online)
(http://www.slideshare.net/nastalisti/rmk-akuntansi-perguruan-tinggi. diakses pada
tanggal tanggal 03 Desember 2015)
Mitayani, Ika. 2011. Akuntansi Organisasi Nirlaba. (online)
(http://mitoyono.blogspot.com/2011/01/akuntansi-organisasi-nirlaba.html. diakses pada
tanggal 03 Desember 2015)