Upload
eka-hidayat-dariyanto
View
202
Download
29
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Mata Kuliah Alat Berat
Citation preview
ALAT GALIMetode Pelaksanaan dan Alat Berat
Kelompok 3
Ayu Rahmad Jayanti121010301105
Miftah Luthfi121910301108
Hammas Jericho Gaza Auriri121910301109
Azizah Rizqi Zaelany121910301110
Definisi Alat Gali
Alat yang digunakan untuk menggali
:D
Alat Gali = Excavator
Sebuah jenis alat berat yang terdiri dari mesin di atas roda khusus yang dilengkapi dengan lengan (arm) dan alat pengeruk (bucket) yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan berat berupa penggalian tanah yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh tangan manusia.
Pengertian ini didasarkan dari asal-usul excavator yang diciptakan sebagai alat penggali tanah untuk membangun rel kereta api, serta dari kata “excavation” yang berasal dari bahasa Inggris yang berarti “penggalian” atau mesin penggali.
Sejarah Singkat
Excavator pertama kali diciptakan pada tahun 1835 oleh seorang pemuda berusia 22 tahun bernama William Smith Otis, yang merupakan seorang ahli mekanik asal Amerika Serikat.
Pada tahun 1935 ketika bekerja di perusahaan “Carmichael and Fairbanks” yang bergerak di bidang pekerjaan sipil, William menggunakan excavator hasil ciptaannya untuk penggalian rel kereta api mulai dari Norwich ke Worcester.
Excavator pertama ini hanya dilengkapi bucket (alat keruk) yang ditarik oleh rantai dan seling, serta digerakkan oleh mesin uap dan hanya bisa berputar sejauh 90 derajat.
The 1st Excavator in The World, 1835.
Sekedar tahu saja ... Dalam proyek-proyek kontruksi dan
pertambangan di Indonesia, excavator lebih sering disebut “Bego atau Beko”, walaupun sebenarnya excavator bukan berarti bego.
Istilah bego berasal dari bahasa Inggris dari kata “Backhoe”, yaitu excavator mini yang ditempelkan pada bagian belakang mesin traktor, misalnya backhoe loader atau mesin traktor lainnya.
Pada tahun 1978, Jerman menciptakan excavator terbesar di dunia yang dinamakan Bagger 288. Monster raksasa ini berbobot 13.500 ton dengan panjang 240 meter serta tinggi 96 meter dan lebar 46 meter.
Excavator ini digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan overburden dan extrations, misalnya menggali deposit mineral raksasa seperti batubara, menggali saluran pipa gas bawah tanah, pipa minyak, kabel komunikasi, penyulingan air dan pusat pipa pemanas.
Bagger 288 memiliki 10 bucket (alat keruk) dan masing-masing bucket berkapasitas 6,6 meter kubik. Excavator raksasa ini memiliki kemampuan menggali tanah sebanyak 240.000 meter kubik perhari dan cukup untuk mengisi semangkok lapangan sepakbola dengan tanah setinggi gedung berlantai 10 hanya dalam waktu sehari.
Sekedar tahu juga ...
Macam Alat Gali (Excavator) :
Backhoe atau Pull Shovel
Power Shovel atau Front Shovel
Dragline
Clamshell
Bagian-bagian utama excavator :
Bagian atas : revolving unit (bisa berputar)
Bagian bawah : travel unit (untuk berjalan)
Bagian attachment yang dapat diganti
Backhoe dan Power Shovel disebut juga alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis.
BackhoeKegunaan :
Untuk penggalian tanah, terutama yang letaknya di bawah kedudukan backhoe sendiri, misalnya : saluran, terowongan, basement.
Sebagai alat pemuat bagi truck-truck.
Keuntungan backhoe dibandingkan dengan Dragline dan Clamshell :
Kedalaman gali lebih teliti
Bisa untuk alat pemuat, sedangkan Dragline dan Clamshell tidak bisa
Jenisnya ada dua yaitu Wheel Back Hoe dan Crawler Back Hoe
Gerakan-gerakan backhoe dalam beroperasi :
1. Mengisi bucket (land bucket)
2. Mengayun saat terisi (swing loaded)
3. Membongkar muatan (dump bucket)
4. Mengayun balik (swing empty)
Produksi Backhoe
Faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas :
5. Faktor keadaan pekerjaan
6. Faktor keadaan mesin
7. Pengaruh dalamnya pemotongan dan sudut swing
CARA KERJA BACKHOE
Secara umum pola pemuatan backhoe ada 4 kelompok besar,yaitu :
Berdasarkan dari jumlah penempatan posisi truck untuk dimuati terhadap posisi backhoe
Berdasarkan dari posisi truck untuk dimuati hasil galian backhoe
Berdasarkan cara manuvernya
1. Berdasarkan dari jumlah penempatan posisi truck untuk dimuati terhadap posisi backhoe
Dibagi menjadi 3 pola, yaitu:
Single Back up yaitu truck memposisikan untuk dimuati pada 1 tempat
Double Back up yaitu truck memposisikan untuk dimuati pada 2 tempat
Triple Back up yaitu truck memposisikan untuk dimuati pada 3 tempat.
2. Berdasarkan dari posisi truck untuk dimuati hasil galian backhoe
Dibagi menjadi 2 pola,yaitu :
Bottom Loading, posisi backhoe dan truck pada 1 level
Top Loading, posisi backhoe di atas jenjang dan truck di bawah jenjang.
3. Berdasarkan cara manuvernya
Dibagi menjadi 2, yaitu :
Frontal CutBackhoe berhadapan dengan muka jenjang atau front penggalian. Pada pola ini alat muat memuat pertama kali pada truck sebelah kiri sampai penuh, kemudian dilanjutkan pemuatan pada truck sebelah kanan. Sudut putar backhoe antara 10-110 derajat.
Parallel Cut with Drive ByBackhoe bergerak melintang dan sejajar front penggalian. Pola ini diterapkan apabila lokasi pemuatan memiliki 2 akses dan berdekatan dengan lokasi penimbunan. Memiliki efisiensi tinggi untuk alat muat dan angkut walaupun rata-rata sudut putar alat muat lebih besar dibandingkan frontal cut.
Contoh Backhoe
Hydraulic Backhoe Excavator YC85
Mini Hydraulic Backhoe Excavator
Power Shovel
Kegunaan Power Shovel :
Untuk penggalian tanah yang letaknya di atas kedudukan alat itu.
Sebagai alat pemuat ke dalam truck.
Pada dasarnya gerakan-gerakan selama bekerja dengan shovel ialah:
Maju untuk menggerakkan dipper menusuk tebing.
Mengangkat dipper/bucket untuk mengisi.
Mundur untuk melepaskan dari tanah/tebing.
Swing (memutar) untuk membuang (dump).
Berpindah jika sudah jauh dan tebing galian, dan
Menaikkan/menurunkan sudut boom jika diperlukan
Power Shovel merupakan kebalikan dari Backhoe, dimana backhoe menggali dengan arah penggalian menuju kearah badan (body) backhoe, sedangkan power shovel menggali dengan arah penggalian menjauhi badan (body) power shovel.
Power shovel di lapangan digunakan terutama untuk menggali tebing yang letaknya lebih tinggi dari tempat kedudukan alat.
Macam shovel dibedakan dalam dua hal, ialah shovel dengan kendali kabel (cable controlled), dan shovel dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled).
Produktivitas Power Shovel
Produktivitas Power Shovel tergantung dari:
Keadaan material (keras, lunak)
Kondisi lapangan, misalnya tinggi lereng yang digali.
Efisiensi alat muat dan alat angkut, serta keserasian ukuran ke dua alat tersebut.
Pengalaman operator yang menanganinya.
Power Shovel atau Front Shovel
Dragline Kegunaan dragline adalah untuk penggalian
material yang tidak terlalu keras yang letaknya dapat lebih rendah atau lebih tinggi dari posisi alat tersebut. Alatnya terdiri dari excavator + boom crane dan drag bucket.
Kelebihan : jangkauannya lebih besar daripada backhoe dan power shovel.
Ada 3 tipe dragline :
1. Dragline dengan roda kelabang (crawler mounted)
2. Dragline dengan roda ban (wheel mounted)
3. Dragline di atas truck (truck mounted)
Prinsip Kerja Dragline
Mengisi bucket dengan menarik kabel tarik sepanjang lapisan material ke arah alat.
Setelah bucket terisi, kemudian diangkat dengan sedikit mengendorkan kabel tarik (masih kondisi tegang).
Karena masih ditahan oleh kabel tarik (tegang) maka tumpahnya material sedikit.
Membongkar muatan, bisa dimuka atau dibelakang titik puncak boom.
Bucket kosong diayun dengan mengendorkan kabel angkat dan diajukan pada posisi yang lebih baik untuk muatan baru.
Produksivitas dragline tergantung dari :
Jenis material
Kedalaman galian
Sudut swing dari boom
Ukuran dan tipe bucket
Panjang boom
Kondisi lapangan
Kondisi pengelolaan
Cara pencurahan / pemuatan kedalam truck.
Ukuran alat angkut (jika digunakan)
Ketrampilan operator
Kondisi alat
Dalam keadaan ekstrim, pengoperasian dragline harus diperiksa terhadap kapasitas pemuatan yang melibatkan:
batas kemampuan bucket
berat material
sudut terendah boom yang dipakai
Dragline
Clamshell
Kegunaan :
Kegunaan clamshell untuk penggalian material lepas seperti pasir, kerikil, batuan pecah, lumpur,batu bara, dll.
Cara kerja clamshell :
Dengan mengisi bucket, mengangkat secara vertikal ke atas, kemudian gerakan swing dan mengangkutnya ke tempat tujuan dengan menumpahkannya ke dalam truk atau alat-alat angkut lain atau hanya menimbun saja. Cara mengangkat dan membuang Calmshell adalah secara vertikal, maka sangat sesuai untuk pekerjaan hopper yang lebih tinggi letaknya.
Ada 2 macam bucket yang digunakan :
Heavy duty bucket : dilengkapi dengan gigi yang dapat dilepas, digunakan untuk penggalian.
Light duty bucket : untuk mengangkat bahan ringan, tanpa dilengkapi gigi-gigi.
Kapasitas bucket diukur dalam 3 macam ukuran :
Water level capacity yaitu kapasitas bucket dimana bucket terendam air.
Plate line capacity yaitu kapasitas bucket terisi rata.
Heaped capacity yaitu kapasitas bucker munjung.
Produksi Clamshell
Langkah-langkah produksi clamshell :
1. Ambil data :
- kapasitas bucket & beratnya
- berat jenis material
- panjang boom & sudutnya
- kedalaman galian
- sudut swing
2. Periksa keamanan beban dengan membandingkan berat beban ( = berat material + berat bucket) terhadap kapasitas angkat maksimum.
3. Jika langkah no.2 OK (aman), hitung waktu siklus dari data.
4. Hitung faktor koreksi : E = π Ei
Faktor-faktor koreksi (Ei) terdiri dari :
a. Efisiensi waktu kerja
b. Kondisi kerja dan tata laksana
c. Faktor pengisian bucket / bucket fill factor
5. Hitung produksi clamshell : Q = q ´ 60/Ws ´ E