168
ALBUM GUNUNG API INDONESIA

ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

ALBUM GUNUNG API INDONESIA

Page 2: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM
Page 3: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

ALBUMGUNUNG API INDONESIA

PUSAT VULKANOLOGI DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGIBADAN GEOLOGI

Page 4: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

PENYUSUNPriatnaM. Nugraha KartadinataKristiantoM. Nizar Firmansyah

EDITOR AHLIHendra Gunawan Nia Haerani Devy Kamil Syahbana

EDITOR BAHASAAtep Kurnia

PENERBITPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana GeologiBadan GeologiKementerian Energi dan Sumber Daya MineralJl. Diponegoro No. 57 Bandung - 40122website: vsi.esdm.go.idCetakan pertama: 2020

ALBUM GUNUNG API INDONESIA

Sampul Letusan Strombolian Anak Krakatau 2018Foto: M. Nugraha Kartadinata

Desain isi dan sampul Ayi R. Sacadipura

Page 5: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA v

KONTRIBUTOR FOTO

Agoes LoeqmanAgus Solihin Agustinus Ola Bainauk Ratimakin Agusthinus Bili Da SilvaAhmad RifandiAhmad Subhan AnantoAndri YuniantoArif CahyoAnselmus Bobyson LamanepaAnton Sigit TripambudiApit WagiantoArmen Putra Aziz YuliawanBambang WibowoBagus Puguh WibowoBudi SantosoBurhan AletheaCahya PatriaDany Erlangga Yosa PutraDarno LamaneDavid AdriansyahDevy Kamil SyahbanaFarhan AzhariFarid R. BinaFransiskus D. M.Gradita TrihadiHadi Purwoko

Heru SuparwokoHeymans TamakaI Nyoman Gina WijayaIndra SyahputraIrwan Ka UmanIrwan SyafwanIwan AmatIyan MulyanaJajat Sudrajat Jandri Arnold Wolla Johan Kusumah JumonoKasimirus Bele MudaKhoirul Huda KisrohKristiantoKuswarno LiswantoM. Nizar Firmansyah M. Nurul AsroriM. RusdiMarinus A. LouthMarsianus Meo LakoMazrifani Fajar Roza Megian NugrahaMusmulyadiMuhammad NazirMukdas Sofian

Munawir SalelangNur HudhaNur Rokhman HidayatOctory PrambadaPriatnaRichard KorompisSofyan Primulyana Stainlaus Ara KianSudrajatSujaniSuparjanSuripSteve Stuward Muaja RottiTommy Luhut MarbunUmar RosadiVinsensius TukuWahyu AndrianWahyu Ardi S.Wahyu WijayantoWilson Wuri WuthunYohannes Paulus WisangYosef SuryantoYadi YuliandiYeremias Kristianto PugelYuda Prinardita PuraYuli RahmatullohYustinus Sulistiyo

Page 6: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

vi ALBUM

Saya bersyukur dan menyambut baik dengan terbitnya publikasi berupa buku dengan judul

Album Gunung Api Indonesia yang dirilis bersamaan dengan Peringatan 100 Tahun Pemantauan Gunung Api Indonesia.

Untuk Badan Geologi, buku ini merupakan salah satu bentuk pelayanan informasi di bidang geologi kepada masyarakat. Informasi yang terdapat dalam album ini bermanfaat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan bagi masyarakat.

Album yang berisi foto koleksi para pegawai Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ini merupakan dokumentasi yang sangat berharga dalam menopang upaya mitigasi bencana gunung api dalam upaya perlindungan terhadap masyarakat.

SAMBUTANKEPALA BADAN GEOLOGI

Melalui album ini, di sisi lain dapat meningkatkan kesejahteraan bagi para pemangku kepentingan terutama dalam pengembangan kawasan wisata yang mengusung tema Geowisata. Bentang alam yang ditampilkan dari beberapa titik pandang dapat membuka peluang para pelaku wisata dan masyarakat untuk mengembangkan spot baru.

Selamat memperingati 100 Tahun Pemantauan Gunung Api Indonesia, semoga dengan hadirnya buku album ini dapat menginspirasi dan memotivasi peningkatan kinerja para pegawai.

EKO BUDI LELONO

Page 7: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA vii

Dalam memeriahkan peringatan 100 Tahun Gunung Api Indonesia yang jatuh pada tanggal

16 September 2020, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menerbitkan Album Gunung Api Indonesia berisi foto gunung api dan aktivitasnya. Sebagian besar foto yang dimuat dalam album ini merupakan foto dokumentasi para Pengamat Gunung Api yang bekerja tersebar di 68 Gunung Api.

Album ini sebagai dokumentasi untuk meningkatkan kesadaran dan peringatan bahwa setiap saat gunung api dapat mengancam keselamatan. Namun di balik ancaman itu gunung api menyimpan potensi yang akan memberikan berkah bagi kehidupan.

PENGANTARKEPALA PUSAT VULKANOLOGI DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGI

Isi album diawali dengan ringkasan data dasar gunung api yang meliputi ketinggian, tipe, dan lokasi administratif, sejarah aktivitas secara singkat, kemudian ditampilkan foto gunung dan beberapa aktivitasnya. Foto disusun dari barat ke timur berdasarkan lingkaran cincin api yang mengelilingi sebagian besar kepulauan Indonesia.

Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada para kontributor foto, tim penyusun dan semua pihak yang terlibat dan turut andil terbitnya album ini. Akhirul kata, semoga album ini diterima kehadirannya pada kancah publikasi ilmu kebumian serta bermanfaat bagi masyarakat.

KASBANI

Page 8: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

viii ALBUM

Sambutan Kepala Badan Geologi vPengantar Kepala PVMBG viiDaftar Isi ViiiBerlayar Menyusuri Cincin Api 101 Peuet Sague 202 Seulawah Agam 403 Bur Ni Telong 604 Sinabung 805 Sorik Marapi 1206 Marapi 1407 Tandikat 1608 Talang 1809 Kerinci 2010 Kaba 2211 Dempo 2412 Anak Krakatau 2613 Salak 3014 Gede 32

15 Tangkuban Parahu 3416 Guntur 3617 Papandayan 3818 Galunggung 4019 Ciremai 4220 Slamet 4421 Dieng 4822 Sundoro 5223 Sumbing 5424 Merapi 5625 Kelud 6026 Semeru 6427 Arjuno Welirang 6828 Bromo 7029 Lamongan 7430 Ijen 7631 Raung 7832 Batur 82

DAFTAR ISI

Page 9: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA ix

33 Agung 8434 Rinjani 8635 Tambora 8836 Sangeangapi 9037 Anak Ranakah 9238 Inelika 9439 Inerie 9640 Ebulobo 9841 Iya 10042 Kelimutu 10243 Rokatenda 10444 Egon 10645 Lewotobi Laki-Laki 10846 Lewotobi Perempuan 11047 Lere Boleng 11248 Ili Boleng 11449 Ili Werung 11650 Ili Lewotolok 118

51 Sirung 12252 Batutara 12453 Colo 12654 Ambang 12855 Soputan 13056 Lokon 13257 Mahawu 13458 Tangkoko 13659 Ruang 13860 Karangetang 14061 Awu 14262 Gamalama 14463 Kie Besi 14664 Gamkonora 14865 Ibu 15066 Dukono 15267 Banda Api 15468 Wurlali 156

DAFTAR ISI

Page 10: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

x ALBUM

Page 11: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 1

BERLAYAR MENYUSURI CINCIN API

Indonesia merupakan negara kepulauan dan tempat terjadinya tumbukan tiga lempeng

dunia. Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik yang saling bertumbukan memberi peluang magma naik ke permukaan, sehingga terbentuklah rangkaian cincin api di atas Indonesia.

127 gunung api terangkai membentuk untaian melingkar menjadi jembatan imajiner mempersatukan gugusan pulau yang membentang dari barat hingga ke timur bumi pertiwi. 68 dari 127 gunung api tersebut aktivitasnya dipantau oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menjadi isi Album Gunung Api Indonesia. Ke-68 gunung api tersebut menempati Pulau Sumatra dan Jawa sebanyak 31 gunung, Bali dan Nusa Tenggara 21 gunung, serta 16 gunung mewakili kepulauan Sulawesi dan Maluku.

Materi berupa narasi yang disajikan dalam buku ini merupakan ringkasan dari beberapa sumber terutama buku data dasar Gunung Api Indonesia, sementara foto yang dipilih merupakan dokumentasi hasil pengamatan visual dan foto ketika melakukan penyelidikan gunung api. Foto-foto yang disajikan meliputi gunung api dalam keadaan normal, sebagian gunung api sedang menunjukkan aktivitasnya di siang hari dan juga foto gunung dengan sinar api di malam hari.

Melalui data sejarah singkat dan hidangan foto dalam buku ini, diharapkan dapat mengantarkan para pembaca seakan berlayar mengelilingi cincin api Indonesia. Keindahan bentang alam, serta kedahsyatan letusan gunung api yang terekam bermanfaat bagi masyarakat umum mengenali beberapa gunung api yang ada di Indonesia. Terlebih Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar gunung api informasi ini semoga berguna.

Page 12: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

2 ALBUM

01 PEUET SAGUE

Tinggi: 2780 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato dengan kubah lava di puncak

Lokasi Administratif: Kabupaten Pidie,

Provinsi Aceh

Kota Terdekat: Pidie

Lokasi Pos PGA: Transdespot Turucuet, Desa Mane,

Kecamatan Mane, Kabupaten Pidie

Gunung Peuet Sague atau Ampat Sagi memiliki empat puncak, yaitu Puncak Bukulah, Tutung,

Peuet Sague, dan satu lagi tanpa nama. September 1919 gunung api ini untuk pertamakalinya tercatat meletus. Kemudian Mei 1920 ada kepulan asap tinggi, suara gemuruh, serta konon ada lontaran batu pijarnya.

Aktivitas vulkanik yang menonjol dari Peuet Sague hingga sekarang berupa kepulan asap yang berlangsung terus-menerus dan mengeluarkan suara gemuruh yang terdengar hingga jarak 500 m dari titik kegiatan. Tahun 2012, titik tembusan solfatara/fumarola ada di bagian tenggara dan barat laut.

Untuk mencapai Peuet Sague, para pendaki berjalan kaki berhari-hari untuk mencapai lereng-nya. Ini karena medannya berupa hutan lebat, sungai arus deras, atau ancaman binatang buas, dan gunungnya ada di tengah hutan. Pendakian pada umumnya melalui sisi barat melalui Kampung Lutueng, Kecamatan Geumpang, Sigli, selama antara 3-5 hari pendakian.

Page 13: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 3

Gunung Peuet Sague 2020, foto: Muhammad Nazir

Page 14: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

4 ALBUM

02 SEULAWAH AGAM

Tinggi: 1726 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Kabupaten Aceh Besar,

Provinsi Aceh

Kota Terdekat: Jantho, ibu kota Kab. Aceh Besar

Sigli, ibu Kota Kab. Pidie

Lokasi Pos PGA: Desa Lambaro Tunong,

Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar.

Karena memiliki lapangan solfatara yang menghasilkan sublimasi belerang berwarna

keemasaan penduduk menyebut gunung api ini Seulawah yang artinya gunung emas dan Agam yang berarti laki-laki.

Gunung Seulawah Agam mempunyai potensi erupsi berupa aliran lava, lontaran batu pijar, lahar, hujan abu dan awan panas. Gunung api ini mulai tercatat meletus pada 1600. Pada Januari 1839 Seulawah Agam meletus kembali dari Kawah Heutsz berupa letusan freatik dan pada Agustus 1975 dari gunung ini terdengar suara gemuruh dan gumpalan asap putih.

Gunung Selawah Agam memiliki dua kawah, Pertama Kawah Heutsz, pendakian dari kampung Pulo daerah Desa Lam Teuba, bisa ditempuh dengan jalan kaki dalam waktu antara 2 - 3 jam. Kedua Kawah Tanah Simpaga dapat dicapai melalui Desa Ayon atau Alue Rindang, dari sini memakai kendaraan roda dua atau empat sampai pintu rimba. Dari pintu rimba dilanjutkan dengan jalan kaki ke kawah Tanah Simpaga selama ± 2 jam.

Page 15: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 5

Gunung Seulawah Agam 2020, foto: Indra Syahputra

Page 16: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

6 ALBUM

03 BUR NI TELONG

Tinggi: 2624 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Kabupaten Aceh Tengah,

Provinsi Aceh

Kota Terdekat: Bener Meriah, Takengon

Lokasi Pos PGA: Desa Kuet Lintang, Kecamatan Bukit,

Kabupaten Bener Meriah

Gunung terbakar itulah arti Bur Ni Telong dalam bahasa Gayo. Bur Ni Telong merupakan gunung

api termuda pada kompleks gunung api purba yang terdiri dari Gunung Salahnama, Geurodong, dan Pepanji.

Bur Ni Telong memiliki struktur geologi yang berkembang dan sangat berhubungan dengan struktur Sesar Semangko. Mulanya Bur Ni Telong mempunyai empat kawah aktif, masing-masing Kawah A, B, C, dan D, dan tinggal satu yang menunjukkan aktivitas vulkanik berupa lapangan fumarola, yaitu Kawah C.

Bur Ni Telong pertama kali tercatat meletus pada 1837, kemudian Januari 1839, April 1856, dan Desember 1919 terjadi letusan normal. Aktivitas terakhirnya terjadi pada Desember 1924 berupa kepulan asap dari puncak sebanyak lima titik.

Bur Ni Telong berjarak sekitar 14 km dari Kota Takengon, dapat dicapai dari Kota Banda Aceh atau Medan melalui Lhokseumawe. Di sana ada dua jalur pendakian, yakni di tenggara melalui Kampung Sentral, dan jalur barat daya melalui Desa Bandar Lampahan. Waktu tempuhnya sekitar 3-4 jam.

Page 17: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 7

Gunung Bur Ni Telong 2020, foto: Farhan Azhari

Page 18: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

8 ALBUM

SINABUNG

Tinggi: 2460 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Kabupaten Karo,

Provinsi Sumatera Utara

Kota Terdekat: Kabanjahe, Berastagi

Lokasi Pos PGA: Jl. Ndokun Siroga, Desa Surbakti,

Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

Gunung Sinabung adalah gunung api yang naik menjadi tipe A pada tahun 2010. Pada 27

Agustus 2010, gunung api yang semula bertipe B itu meletus freatik. Letusan ini sangat mengejutkan masyarakat, karena generasi sebelumnya mereka belum pernah melihat gunung di Dataran Tinggi Karo ini meletus.

Letusan eksplosif terjadi lagi pada 29, 30 Agustus, 3 dan 7 September 2010 yang memuntahkan material magma ke udara. Dari letusan 30 Agustus 2010, magma yang naik berusaha menembus kubah lava lama di puncak gunung. Sejak tahun 2010 hingga sekarang Gunung Sinabung terus memperlihatkan aktivitas vulkanikya.

Menurut Neumann van Padang (1951), Sinabung memiliki empat kawah di puncaknya, yakni Kawah I, Kawah II, Kawah III atau Kawah Batu Sigala, dan Kawah IV. Sebagai daerah kunjungan wisata dan penghasil sayur serta buah-buahan, Kabupaten Karo, tempat Sinabung berada, dapat dicapai dari Kota Medan. Pendakian dari Kabanjahe menuju Desa Sigarang-Garang dan Dusun Laukawar.

04

Page 19: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 9

Gunung Sinabung Desember 2015, foto: Umar Rosadi

Page 20: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

10 ALBUM

Gunung Sinabung 2020, foto: Armen Putra

Page 21: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 11

Gunung Sinabung 2017, foto: M. Nurul Asrori

Page 22: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

12 ALBUM

SORIK MARAPI

Tinggi: 2145 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato dengan danau kawah

Lokasi Administratif: Meliputi Kecamatan Panyabungan Selatan,

Kecamatan Batang Natal, Kecamatan Lembah Sorik Marapi, dan Kecamatan Puncak Sorik

Marapi, Kabupaten Mandailing Natal.

Kota Terdekat: -

Lokasi Pos PGA: Desa Sibanggor Tonga,

Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal.

Sorik Marapi merupakan gunung api berelevasi terendah di Sumatra. Danau Besar merupakan

pusat aktivitas vulkanik sekarang, dimana pada bagian dalam tebing kawah terdapat beberapa aktivitas solfatara.

Selain itu juga terdapat lubang bekas erupsi yang dikenal sebagai Danau Merah. Sejak letusan pertama pada 1830, kemudian tercatat enam kali meletus. Karakter letusan pada umumnya letusan freatik berupa abu disertai lontaran batu, atau semburan lumpur dari kawah karena adanya air danau. Letusan terbesar terjadi pada Mei 1892 yang membentuk dua titik letusan di dalam kawah utama. Pada tanggal 20 Mei 1917 terjadi letusan freatik berupa abu selama 3 jam, disertai dentuman hebat terdengar sampai Kotanopan. Letusan freatik lainnya pada 1970. Terjadi peningkatan temperatur di solfatar Sibangor Julu dari 950 C menjadi 1190 C yang diikuti oleh semburan lumpur panas.

Umumnya pendakian ke Gunung Sorik Marapi dimulai dari Kampung Sibangor Julu dengan Lama perjalanan mencapai puncak antara 5 dan 6 jam.

05

Page 23: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 13

Gunung Sorik Marapi 2020, foto: Kisroh

Page 24: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

14 ALBUM

MARAPI

Tinggi: 2891,3 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Sumatera Barat, Kabupaten Agam

dan Kabupaten Batusangkar

Kota Terdekat: Bukittinggi dan Padang Panjang

Lokasi Pos PGA: 1. Batang Agam,

Jl. Prof. Hazairin 168 Bukittinggi2. Desa Batu Palano, Banuhampu,

Sungai Puar, Kab. Agam, Sumatera Barat

Gunung Marapi merupakan gunung api yang bertubuh besar di deretan gunung yang ada di

Sumatra Barat, sehingga disebut Gunung Gadang. Gunung Marapi termasuk gunung api aktif dengan letusan abunya yang terjadi hampir setiap minggu.

Di masa lalu, Marapi pernah mengalami letusan dahsyat yang menghancurkan sebagian puncak, sehingga menghasilkan Kaldera Bancah. Kemudian dari beberapa aktivitasnya, Marapi menghasilkan Kawah Tuo, Bongsu, Bancah, Kabun Bungo, Tengah, dan Kawah Verbeek.

Karakter letusan Gunung Marapi umumnya berupa asap diselingi letusan magmatik. Marapi pertama kali tercatat meletus pada 1807. Kemudian antara lain pada 1822, 1916, 1952, dan mulai 2005 terjadi letusan abu setiap seminggu sekali dari Kawah Verbeek.

Marapi dapat dicapai dari Kota Padang menuju ke Bukittinggi. Pendakian ke puncak dapat dilakukan dari tiga jalur, masing-masing dari Pariaman di sebelah tenggara, Sungai Puar dari arah barat laut, atau Kota Baru dari selatan.

06

Page 25: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 15

Gunung Marapi, foto: Ahmad Rifandi

Page 26: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

16 ALBUM

TANDIKAT

Tinggi: 2438 m dpl,

1740 m dari Kota Padang

Tipe Gunung Api: Strato Volcano

Lokasi Administratif: Kabupaten Padang Pariaman,

Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat.

Kota Terdekat: Padang, Bukittinggi, Padang Panjang

Lokasi Pos PGA: Desa Ganting, Kec. Sepuluh Koto,

Kab. Tanah Datar, Sumatera Barat.

Di dataran tinggi Padang Pariaman, Gunung Tandikat berdiri berdampingan dengan Gunung

Singgalang sehingga sering disebut sebagai gunung kembar. Keduanya tumbuh di atas granit tua dan gamping dari Pegunungan Bukit Barisan.

Gunung Tandikat memiliki banyak kawah, yakni Kawah A yang terbesar dan kawah B yang lebih kecil. Ada sembilan lubang kecil yang diduga bekas letusan yang terbentuk di sekitar Kawah B. Tidak jelas kawah yang menjadi titik aktivitas vulkanik utama. Beberapa lubang di dalam Kawah B hanya tampak sebagai hembusan fumarola di dasarnya.

Gunung ini tercatat hanya meletus dua kali, yaitu pada 1889 letusan normal dari Kawah B yang menghembuskan asap dan lontaran lava pijar dan 1914 berupa lontaran lava pijar dan jatuh kembali di sekitar puncak.

Gunung Tandikat dapat dicapai dari Padang menuju ke Tanah Datar. Pendakiannya dapat dilakukan dari Desa Ganting atau melalui Desa Malalak. Jalur Desa Malalak terbilang berat karena harus menyeberangi beberapa lembah dengan hutan yang lebat.

07

Page 27: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 17

Gunung Tandikat, foto: Musmulyadi

Page 28: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

18 ALBUM

TALANG

Tinggi: 2597 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Kecamatan Kota Anau,

Kabupaten Solok Propinsi Sumbar

Kota Terdekat: Solok

Lokasi Pos PGA: Limau Purut Nagari, Kec. Lembang Jaya,

Kab. Batu Bajanjang Solok

Gunung Talang punya kembaran yakni Gunung Pasar Arbaa yang kini telah padam. Keduanya

tidak memiliki kawah di puncak. Pusat aktivitasnya berupa lapangan solfatara/fumarola di lereng timur. Selain itu, di kompleks Talang ada juga dua danau bekas titik letusan masa lalu.

Karakter letusan Gunung Talang bersifat eksplosif meski gunung api ini jarang meletus. Gunung Talang pertama kali tercatat meletus pada tahun 1833 berupa letusan normal. Sejak 1967 sampai sekarang beberapa kali terjadi peningkatan aktivitas, tetapi tidak berlanjut dengan letusan. Kecuali pada 2005 terjadi letusan freatik.

Gunung Talang banyak menarik minat para pecinta alam dan pendaki terutama anak muda pelajar dan mahasiswa, dapat ditempuh dari jalan raya Alahan Panjang menyimpang ke arah timur menuju Batubarjanjang. Sedangkan lokasi lapangan solfatara Gabuo Gadang dan Gabuo Belerang Tanah memerlukan waktu antara 2-3 jam dari Batubarjanjang. Sebelum mencapai puncak ada mata air panas di Bukit Kili, Batubarjanjang, Buah Batung, dan Sapan.

08

Page 29: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 19

Gunung Talang, foto: Yuda Prinardita Pura.

Page 30: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

20 ALBUM

KERINCI

Tinggi: 3805 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi, dan Kabupaten Solok,

Propinsi Sumatera Barat.

Kota Terdekat: -

Lokasi Pos PGA: Desa Kersik Tuo,

Kec. Kayu Aro, Kab. Kerinci, tel. 0748-357105.

Kerinci termasuk salah satu gunung api pencakar langit Indonesia. Bentuk puncak gunung ini

mirip atap rumah adat di Sungaipenuh, berundak dua bertahap sebelum tiba di puncak. Namanya dipakai juga untuk nama kabupaten, danau, bahkan nama minuman dan makanan, misalnya Sari Kayu Manis Kerinci, dan Dendeng Batokok Kerinci.

Gunung Kerinci diapit dua pegunungan yang lebih tua di bagian barat dan timurnya. Kawahnya terletak di sisi timur laut dari sisa dinding Kawah Berapi-Elok. Pertama kali tercatat meletus pada 1838 berupa letusan normal kemudian 1842 dan 1874. Pada 1878 dan 1887 terjadi letusan freatik. Pada 1938 terjadi letusan freatomagmatik dan menghasilkan kerucut kecil di dasar kawah. Kemudian terjadi letusan freatik tahun 1952, 1960, 1964, dan 1967. Pada 2007 dan 2008 terjadi letusan abu. Pada 2009 terjadi letusan magmatik tipe stromboli dari dasar kawah.

Pendakian menuju puncak dimulai dari Desa Ciputih, Kayu Aro, melalui gerbang taman nasional menyusuri lereng barat daya. Perjalanan dapat ditempuh antara 10-12 jam dan bila menginap di perjalanan bisa menghabiskan dua hari sampai di kawahnya.

09

Page 31: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 21

Gunung Kerinci, foto: Irwan Syafwan

Page 32: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

22 ALBUM

KABA

Tinggi: 1952 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Berada di wilayah Kecamatan Curup,

Kabupaten Rejang Lebong, Propinsi Bengkulu

Kota Terdekat: Bengkulu

Lokasi Pos PGA: Desa Sumber Urip,

Kec. Sambirejo, Kab. Rejanglebong, Bengkulu

Gunung Kaba punya kembaran yaitu Gunung Hitam yang sudah padam (Neuman van

Padang, 1951). Gunung Kaba tumbuh di dalam kaldera purba melalui tiga tahap, yaitu tahap pra-kaldera, pembentukan kaldera, dan pembentukan kerucut Kaba. Produk Pra-kaldera dijumpai di Gunung Malintang, sedangkan hasil pembentukan kerucut antara lain Gunung Hitam, Bukit Ranting, Padang Masyhar, dan Bukit Kaba Besar dengan batuan terdiri dari lava dan jatuhan piroklastik.

Karakter letusan Gunung Kaba umumnya freatik dan kadang menjadi freatomagmatik, seperti letusan Juni 1886. Ada pula letusan abu yang berkepanjangan, antara tahun 1873 sampai 1892. Demikian juga antara 1940-1941. Tahun 1951 terjadi letusan normal dan menghasilkan lubang letusan baru yang dikenal dengan Sumur 1951.

Kawasan Gunung Kaba dapat dicapai dari Rejang Lebong melalui Curup. Dari Curup pendakian dapat dilanjutkan sampai ke Kawah Kaba Besar melalui Desa Sumber Urip, 5 km dari puncak dengan kendaraan bermotor roda empat, roda dua maupun dengan jalan kaki.

10

Page 33: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 23

Gunung Kaba 2020, foto: Sujani

Page 34: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

24 ALBUM

DEMPO

Tinggi:3137 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Kab. Lahat

Kab. Empat Lawang Kota Pagar Alam

Kota Terdekat: Pagaralam

Lokasi Pos PGA: Kel. Dempo Makmur,

Kec. Pagar Alam, Kota Pagar Alam Propinsi Sumatera Selatan

Puncak Gunung Dempo disebut Marapi. Selain memiliki panorama indah, di daerah ini ditemukan

arca manusia dan dolmen di dua kompleks megalitik, yaitu Tanjung Aro dan Tinggi Hari.

Morfologi Kompleks Dempo umumnya terbentuk oleh lava yang tertindih endapan piroklastik. Berbentuk kerucut vulkanik yang berbaris sejajar arah barat-timur, yaitu Gunung Serpeh, Gentingola, Kumbang, Terbang, dan Puncak Marapi. Kelurusan ini menandakan terjadinya beberapa kali letusan yang titik letusannya berpindah dari barat ke timur.

Letusan Gunung Dempo umumnya freatik, kadang berlanjut freatomagmatik. Letusan per-tama tercatat pada 1818. Pada 1839 terjadi letusan normal menghasilkan lontaran lava pijar. Sampai tahun 1900 letusan umumnya tidak berubah berupa freatik yang terkadang disertai suara dentuman atau gemuruh. Letusan lainnya terjadi pada 1926, 1934, 1939, 1940, 1974, 2006, dan 2009.

Pendakian ditempuh dari perkebunan teh di Pagaralam. Dari sini pendakian menuju Puncak Marapi menempuh waktu sekitar 5-6 jam.

11

Page 35: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 25

Gunung Dempo, foto: Megian Nugraha

Page 36: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

26 ALBUM

ANAK KRAKATAU

Tinggi: P. Rakata 813 m, P. Sertung 182 m,

P. Panjang 132 m dan P. Anak Krakatau 305 m.

Tipe Gunung Api: Pulau gunung api dengan

salah satu kerucut aktifnya di pusat kaldera

Lokasi Administratif: Selat Sunda, Kab. Lampung Selatan,

Propinsi Lampung

Kota Terdekat: Anyer, Carita, dan Kalianda

Lokasi Pos PGA: 1. Pasuran, Kec. Cinangka,

Kab. Serang, Provinsi Banten.2. Hargopancuran, Kec. Kalianda,

Lampung.

Gunung Anak Krakatau adalah gunung api pulau di Selat Sunda. Gunung api ini lahir tahun 1929

dari reruntuhan Gunung Krakatau yang hancur pada peristiwa letusan tahun 1883. Selain Anak Krakatau, Pulau Rakata, Sertung, Rakata Kecil (Lang), semuanya berasal dari sisa pembentukan kaldera.

Gunung Anak Krakatau mulai tampak jelas di atas permukaan laut pada 12 Agustus 1930. Dalam pertumbuhan berikutnya Anak Krakatau berkembang dengan pesat dengan jalan meletus yang menghasilkan lava dan piroklastik. Tumpang-tindih tumpukan material (strato) tersebut membuat tubuhnya bertambah besar dan tinggi. Sejak 1970 periode letusannya antara 1- 8 tahun. Antara 1992-2001, terjadi letusan hampir setiap hari, melontarkan piroklastik lepas.

Kompleks Anak Krakatau dapat dicapai dari Pelabuhan Carita, Labuan, Banten, atau dari dari Pelabuhan Canti, Kalianda, Lampung. Di kedua pelabuhan tersedia kapal pesiar atau perahu nelayan yang dapat disewa menyeberangi Selat Sunda menuju Anak Krakatau.

12

Page 37: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 27

Gunung Anak Krakatau 2020, foto: Bagus Puguh Wibowo

Page 38: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

28 ALBUM

Gunung Anak Krakatau 2020, foto: Kristianto

Page 39: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 29

Gunung Anak Krakatau 2020, foto: Jumono

Page 40: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

30 ALBUM

SALAK

Tinggi: Puncak G. Salak 2211 m dpl

Tipe Gunung Api: A (Strato)

Lokasi Administratif: Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor,

Jawa Barat

Kota Terdekat: Bogor

Lokasi Pos PGA: Kamp. Babakan Sari,

Kec. Cicuruk, Kab. Sukabumi.

Letusan pertama Gunung Salak diperkirakan terjadi pada 1698-1699 dengan ciri letusan

freatik dan terjadi beberapa letusan terjadi dari titik samping. Letusan terakhir terjadi dari Komplek Cikaluwung Putri pada 1938 berupa erupsi freatik.

Terdapat tiga puncak Gunung Salak yakni Salak I (2.211 m dpl.), Salak II (2.180 m dpl.), dan Salak III (Puncak Sumbul) dengan ketinggian 1.926 m dpl. Kini pusat aktivitasnya ada di sisi timur Puncak Salak II yang dikenal dengan Kompleks Cikaluwung Putri. Kompleks ini terdiri dari tiga kelompok lapangan solfatar, yaitu Kawah Paeh, Kawah Hirup, dan Kawah Ratu. Ciri khas aktivitas Gunung Salak berupa emisi gas dalam solfatara yang hingga kini terus terjadi.

Bagi para pendaki, Salak menjadi salah satu destinasinya. Mereka bisa mencobanya melalui dua jalur. Dari timur, melalui Cimelati atau dari Sukamantri (Bogor) dan dari barat melalui Cidahu (Sukabumi). Di sini juga ada Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) sebagai wahana wisata, pendidikan, dan penelitian botani dan zoologi.

13

Page 41: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 31

Gunung Salak 2020, foto: Anton Sigit Tripambudi

Page 42: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

32 ALBUM

GEDE

Tinggi: 2958 m dpl

Tipe Gunung Api: A (Strato)

Lokasi Administratif: Kab. Cianjur, Sukabumi dan Bogor.

Kota Terdekat: Cianjur dan Sukabumi

Lokasi Pos PGA: Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas,

Kabupaten Cianjur.

Gunung Gede merupakan gunung api kembaran Gunung Pangrango (Neumann van Padang,

1951). Letusannya berpindah-pindah dari utara ke barat laut, sehingga membentuk tujuh kawah, yaitu Kawah Gumuruh, Gede, Sela, Ratu, Lanang, Wadon, dan Baru. Saat ini hanya Kawah Gede yang berada di puncaknya yang aktif.

Masa istirahat terpanjang selama 71 tahun, yaitu antara letusan 1761 dan 1832. Letusan berikutnya sering kali berselang antara 2-4 tahun, berupa letusan eksplosif. Gunung Gede pernah meletus dahsyat pada 1840 dan letusan terakhir terjadi pada 13 Maret 1957. Aktivitas Gunung Gede telah diamati sejak 1985. Terjadi beberapa kali peningkatan aktivitas terutama aktivitas kegempaannya tercatat pada 1997 dan tahun 2000.

Kawasan Gunung Gede merupakan Taman Nasional Gede-Pangrango (TNGP), yang dapat dicapai dari arah Jakarta, Bogor, dan Bandung. Pendakian ke puncak Gede bisa dari dua arah, yaitu melalui Kebun Raya Cibodas dan Selabintana, Sukabumi.

14

Page 43: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 33

Gunung Gede 2020, foto: Nur Rokhman Hidayat

Page 44: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

34 ALBUM

TANGKUBAN PARAHU

Tinggi: 2249 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Kab. Subang dan

Kab. Bandung Barat Propinsi Jawa Barat.

Kota Terdekat: Parongpong, Lembang

Lokasi Pos PGA: Wates, Cikole, Lembang,

Bandung Barat, Jawa Barat 40391

Gunung Tangkubanparahu lekat dengan kisah Sangkuriang yang mencintai ibunya, Dayang

Sumbi. Oleh karena itu, dari arah Bandung tampak bagaikan perahu tertelungkup, bekas diterjang Sangkuriang. Sebelum Tangkubanparahu ada, hadir gunung api purba Sunda, yang menempati areal 20 km setinggi 4000 m dpl. Gunung Sunda meletus dahsyat dan menyebarkan hasil letusannya ke kawasan seluas 200 km2. Kekosongan dalam perut gunung itu menyebabkan terbentuknya Kaldera Sunda.

Tangkubanparahu memiliki sepuluh kawah, yaitu Kawah Pangguyangan Badak, Kawah Ratu, Kawah Upas, Kawah Baru, Kawah Lanang, Kawah Ecoma, Kawah Jurig, Kawah Siluman, Kawah Domas, dan Kawah Jarian. Pada 1910, terjadi letusan dari Kawah Ratu dan melontarkan debu setinggi 2.000 m. Pada 1952 terjadi letusan yang melontarkan abu setinggi 25 m. Pada 1957 terjadi letusan di lereng utara Kawah Upas dan membentuk Kawah Baru.

Berwisata ke Gunung Tangkubanparahu dapat dicapai dari Bandung ke arah utara. Motor dan mobil dapat langsung parkir di bibir Kawah Ratu.

15

Page 45: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 35

Gunung Tangkubanparahu 2020, foto: Kristianto

Page 46: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

36 ALBUM

GUNTUR

Tinggi: 2249 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Kabupaten Garut,

Jawa Barat

Kota Terdekat: Garut

Lokasi Pos PGA: Kp. Cukangkawung, Desa Sirnajaya,

Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44151

Gunung Guntur adalah sebuah puncak dari kelompok gunung api di utara Garut. Komplek

Gunung api ini terdiri dari Gunung Masigit, Gunung Parukuyan, Gunung kabuyutan dan Gunung Guntur.Guntur terlelap tidur setelah letusan terakhir tahun 1847. Hingga tahun 2020 Gunung Guntur merupakan salah satu masa istirahat terpanjang dalam sejarah gunung api aktif tipe A Indonesia.

Karakter letusan Gunung Guntur hampir selalu eksplosif dan kadang berakhir dengan leleran lava. Letusannya tercatat pernah terjadi pada 1690, 1829, 1840, dan 1841. Pada letusan 1840 berakhir dengan leleran lava yang mencapai Cipanas, sedangkan letusan 1841 membakar perkampungan dan merusak perkebunan kopi.

Potensi dari aktivitas Guntur berupa mata air panas dan bahan galian. Wisatawan dapat menikmati fasilitas kolam air panas, hotel dan pemandangan yang indah, mengunjungi air terjun dan bumi perkemahan di sebelah selatan Guntur. Mendaki Gunung Guntur dapat dicapai dari Bandung menuju Garut. Di sana, pendaki dapat menuju Kampung Citiis, tempat awal pendakian.

16

Page 47: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 37

Gunung Guntur 2015, foto: Mazrifani Fajar Roza

Page 48: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

38 ALBUM

PAPANDAYAN

Tinggi: 2665 dpl

Tipe Gunung Api: Strato tipe A

Lokasi Administratif: Kabupaten Garut, Jawa Barat

Kota Terdekat: Garut

Lokasi Pos PGA: Kampung Pusparendeng,

Desa Pakuwon, Kec. Cisurupan, Kabupaten Garut

Seluruh permukaan kawah Gunung Papandayan memancarkan kilau kuning keemasan, karena

pantulan endapan belerang dari dasar dan dinding kawah. Itulah penanda khas Gunung Papandayan.

Papandayan pernah meletus atau meningkat aktivitasnya pada tahun 1772, 1882, 1923, 1924, 1925, 1926, 1927, 1942, 1993, 1998 dan 2002. Pada tahun 1923-1925 terbentuk kawah baru. Demikian pula letusan 1942 dan 2002 membentuk kawah baru. Beberapa kawah di Papandayan di antaranya Kawah Emas, Kawah Balagadama, Kawah Nangklak, dan Kawah Baru.

Pemerintah Hindia Belanda pada 1924 menetapkan kawasan Papandayan seluas 844 ha sebagai cagar alam, kemudian pada 1978, ada peningkatan status 221 ha dari cagar alam menjadi taman wisata.

Kini Papandayan menjadi Kawasan Wisata Gunung Api yang diminati banyak wisatawan. Bagi yang penasaran mengunjunginya dapat menuju Kota Garut, melalui Jalan Samarang lalu ke arah Cisurupan atau melalui Pangalengan Bandung Selatan.

17

Page 49: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 39

Gunung Papandayan 2020, foto: Apit Wagianto

Page 50: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

40 ALBUM

GALUNGGUNG

Tinggi: 2249 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Priangan Tatar Sunda,

Kabupaten Tasikmalaya dan Garut, Jawa Barat

Kota Terdekat:Tasikmalaya

Lokasi Pos PGA: Desa Padakembang,

Kec. Padakembang, Singaparna, Kab. Tasikmalaya.

Letusan yang terjadi antara tahun 1982-1983 menyebabkan sebelas bulan kelabu. Inilah

Galunggung yang terbentuk sejak 4.000 tahun lalu. Dulu pernah ada letusan besar dari gunung yang disebut Gunung Guntur dan menyebabkan longsoran ke sebelah timur-menenggara. Setelah tererosi air, terbentuk bukit-bukit kecil yang disebut Perbukitan Sapuluhrebu. Letusannya juga membentuk kawah Galunggung nampak seperti tapal kuda.

Letusan lainnya pada tahun 1822 dan 1894 yang menghancurkan sumbat lava dan ambruknya dinding dalam kawah; 1918 yang menghasilkan sumbat lava. Selanjutnya, Galunggung beristirahat panjang dan jadi kawasan wisata, terutama karena di sisi selatan ada pemandian air panas. Sejak 5 April 1982, hampir sebelas bulan dan merupakan terlama di Indonesia selama abad ke-20.

Bagi yang penasaran hendak naik ke puncak dan turun ke kawahnya dapat menuju Indihiang atau Singaparna Tasikmalaya. Sebelum naik ke puncak, pengunjung dapat memilih menjajal ratusan anak tangga atau melipir ke lereng kanan gunung.

18

Page 51: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 41

Gunung Galunggung 2019, foto: Gradita Trihadi

Page 52: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

42 ALBUM

CIREMAI

Tinggi: Puncak 3078 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Kab. Cirebon, Kab. Kuningan

dan Kab. Majalengka

Kota Terdekat: Kuningan

Lokasi Pos PGA: Desa Sampora, Kec. Cilimus,

Kab. Kuningan

Gunung Ciremai tumbuh menyendiri di tapal batas antara Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Gunung ini merupakan generasi ketiga dari gunung api berumur Plistosen, karena sebelumnya ada Gunung Putri dan Gunung Gegerhalang. Gunung Ciremai tumbuh di tepi utara Kaldera Gegerhalang. Di puncaknya ada dua kawah berdampingan.

Aktivitas letusan Gunung Ciremai tercatat pada 1698, 1772, 1775, 1805, 1917, 1924 dan terakhir kali terjadi tahun 1937 dengan selang waktu istirahat terpendek 3 tahun dan terpanjang 112 tahun. Karakter letusannya berupa erupsi ekplosif bersekala menengah menghasilkan beberapa aliran lava serta endapan awan panas, dan jatuhan piroklastika juga beberapa erupsi samping berupa aliran lava berkomposisi andesit.

Di sekitar Ciremai ada beberapa tempat wisata. Di antaranya kolam renang, kolam ikan keramat, pemandangan alam, perkemahan, pemandian air panas, air terjun, telaga, dan lain-lain. Bagi para pendaki, gunung ini dapat didaki dari jalur Palutungan dan Linggajati (Kuningan) dan Apuy (Majalengka).

19

Page 53: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 43

Gunung Ciremai 2020, foto: Jajat Sudrajat

Page 54: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

44 ALBUM

SLAMET

Tinggi: 3432 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Kab. Pemalang, Kab. Banyumas

dan Kab. Brebes, Kab. Tegal dan Kab. Pubalingga, Jawa Tengah

Kota Terdekat: Kuningan

Lokasi Pos PGA: Desa Gambuhan, Dukuh Gajahnguling,

Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang

20

Gunung Slamet mulai dari puncak hingga kakinya dibagi ke dalam 5 wilayah kabupaten

di Provinsi Jawa Tengah. Untuk mencapai kawah Gunung Slamet, pendakiannya dilakukan dari arah timur, dari Bambangan dan timur Kutabawa.

Sejarah letusan Gunung Slamet tercatat sejak tahun 1772 berupa letusan abu dan lava. Kemudian pada 1825, 1835, 1849, 1860, 1875, 1885 dan 1890 terjadi letusan abu. Slamet termasuk gunung api yang kerapkali meletus. Periode terpendek letusan kurang dari satu tahun dan yang terpanjang 53 tahun. Sejak tahun 1904 hingga 1988 terjadi sekitar lebih dari 20 kali letusan dengan intensitas beragam yang berupa semburan abu dan lava dan kadang-kadangmengeluarkan batu dan lava pijar. Letusannya berlangsung beberapa hari dan pada keadaan luar biasa mencapai beberapa minggu.

Gunung Slamet merupakan bagian dari peta magnit dunia. Penyelidikan magnit dilakukan dengan memakai sensor. Terdapat 3 zona magnit, yaitu anomali tinggi di daerah ujung timur, utara dan selatan; anomali sedang daerah barat; anomali rendah di sekitar tubuh dan puncak Slamet.

Page 55: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 45

Gunung Slamet, foto: M. Rusdi

Page 56: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

46 ALBUM

Gunung Slamet 2014, foto: Sudrajat

Page 57: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 47

Gunung Slamet 2014, foto: Cahya Patria

Page 58: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

48 ALBUM

DIENG

Tinggi: 2565 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato, dengan lapangan solfatara dan fumarola, serta banyak kawah (cone).

Lokasi Administratif: Kabupaten Banjarnegara Kabupaten Wonosobo

dan Kabupaten Pemalang

Kota Terdekat: Wonosobo

Lokasi Pos PGA: Desa Karangtengah, Kec. Batur

Kab. Banjarnegara

Negeri di atas awan, itulah sebutan untuk Dieng, kompleks gunung api di Jawa Tengah yang

berada di dataran tinggi sangat akrab dengan awan. Dieng yang menyajikan ragam pesona sisa aktivitas vulkanik berupa gunung, kawah, dan lapangan panas bumi menjadi warisan geologi yang bernilai.

Ada 16 kawah yang dipantau yakni: (1) Timbang, (2) Sinila, (3) Sileri, (4) Candradimuka, (5) Sikidang, (6) Sibanteng (7) Bitingan, (8) Pagerkandang, (9) Pakuwaja, (10) Sikendang, (11) Pulosari, (12) Sibanger, (13) Wanapria, (14) Wanasida, (15) Gerlang, (16) Siglagah.

Namun dibalik semua pesona itu, di kawasan yang membentang 14 x 6 km, ancaman gas beracun dan letusan freatik setiap saat mengintai. Karakteristik Dieng masa lalu ditandai dengan letusan eksplosif dan disusul dengan aktivitas letusan freatik dan keluarnya gas dari rekahan dan lubang fumarol. Berdasarkan sejarah aktivitas Dieng hingga tahun 2020 tercatat sebanyak 468 korban jiwa dan 50 orang terluka.

21

Page 59: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 49

Kawah Timbang Dieng 2013, Aziz Yuliawan

Page 60: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

50 ALBUM

Kawah Sikidang Dieng 2020, foto: Surip

Page 61: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 51

Kawah Candradimuka 2015, foto: Priatna

Page 62: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

52 ALBUM

SUNDORO

Tinggi: 3160 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Kab. Temanggung (sebelah timur) Kab. Wonosobo (sebelah barat)

Jawa Tengah

Kota Terdekat: Temanggung, Jawa Tengah

Lokasi Pos PGA: Desa Gentingsari, Kecamatan Bansari

Kabupaten Temanggung.

Gunung Sundoro merupakan kerucut gunung api yang sangat teratur, dipisahkan dari Gunung

sumbing oleh Pelana Kledung 1.450 m. Gunung Sundoro ini mudah dicapai dari segala jurusan, dari sebelah timur melalui Parakan, dari sebelah barat melalui Garung, dari arah utara melalui Tambi, sedangkan dari arah barat daya melalui Kretek, dan dari arah tenggara melalui Kledung.

Sejarah mencatat terjadi letusan Sundoro pada 1818 berupa semburan abu hingga mencapai pantai Pekalongan. Kemudian sempat terjadi beberapa kali aktivitas pada 1882, 1883, 1887, 1902, 1903, 1906, 1908, 1910 kadang terdengar suara gemuruh dan kepulan asap putih dan sesekali semburan abu. Setelah istirahat selama 60 tahun, pada 1970 terjadi peningkatan aktivitas berupa getaran gempa, keluar kepulan asap putih tipis, dan asap tebal tanpa menghasilkan letusan.

Mendaki puncak Sundoro ditempuh sekitar 4-5 jam. Apabila mengambil jalur dari tenggara, melalui Kledung, ditempuh sekitar 6 jam dan dari utara melalui perkebunan Tambi, ditempuh sekitar 7 jam.

22

Page 63: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 53

Gunung Sundoro 2016, foto: Yuli Rahmatulloh

Page 64: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

54 ALBUM

SUMBING23

Kerucut ini dinamakan Gunung Sumbing karena bibir kawah sebelah timur laut telah hancur

sehingga nampak seolah-olah sobek, maka disebut Gunung Sumbing, karena nampaknya seolah-olah seperti bibir sumbing

Letusan Gunung Sumbing dalam sejarah hanya tercatat satu kali yaitu tahun 1730 yang terjadi di kawah puncak, di mana terbentuk kubah lava dengan aliran lava ke arah bibir kawah terendah. Pada 1937 terjadi kepulan asap solfatara dengan suhu 900 C nampak pada kubah lava dan kubangan lumpur di belakang kubah lava.

Untuk mencapai puncak Gunung Sumbing biasanya pendakian dilakukan dari arah barat laut yaitu dari Kampung garung (1543 m), Desa Butuh, Kecamatan Kalijajar, Kabupaten Wonosobo. Pendakian bisa juga dilakukan dari arah utara yaitu dari Kecapit, Parakan; arah timur laut yaitu dari Kampung Butuh atau Selogowok, Temanggung; arah tenggara yaitu dari Kalegen, Magelang; arah barat daya yaitu dari Sapuran, Wonosobo. Bagian lereng yang landai dengan Magelang; arah baratdaya yaitu dari Sapuran, Wonosobo.

Tinggi: 3371 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato type A

Lokasi Administratif: Kab. magelang, Kab. Temanggung

Kab. Wonosobo dan Kab. Purworejo Jawa Tengah

Kota Terdekat: Temanggung, Jawa Tengah

Lokasi Pos PGA: Desa Gentingsari, Kec. Bansari, Kab. Temanggung, Jawa Tengah

Page 65: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 55

Gunung Sumbing, foto: Ananto

Page 66: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

56 ALBUM

MERAPI

Tinggi: 2986 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato type A

Lokasi Administratif: Terletak di perbatasan 4 kabupaten

yaitu Kabupaten Sleman, Propinsi DIY dan Kabupaten Magelang,

Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten

di Propinsi Jawa Tengah

Kota Terdekat: -

Lokasi Pos PGA: -

Para ahli gunung api di dunia menamai letusan Merapi dengan Letusan Tipe Merapi, karena

kekhasannya saat meletus. Rangkaian letusan tipe ini diawali oleh naiknya magma mencapai permukaan dan mendorong batuan penutup. Ketika batuan penutup terkuak, magma mulai bercokol berupa lava beku berbentuk kubah lava. Dan ketika aktivitas meningkat kubah lava roboh diikuti dengan keluarnya awan panas.

Dalam masa istirahat jangka pendek, Gunung Merapi meletus setiap 3-4 tahun sekali. Sejarah letusan Merapi mulai tercatat sejak sekitar abad ke-17, di antaranya 1768, 1822, 1849, 1872, 1930-1931, 1994, 2006, dan 2010.

Letusan Merapi bisa bersifat eksplosif yang disertai awanpanas. Letusan 1872-1931 mengarah ke barat-barat laut, kemudian letusan 1930-1931 sampai 2001 ke barat daya. Letusan 1994 terjadi penyimpangan ke arah selatan. Pada 2006, terjadi perubahan arah dari barat daya ke arah tenggara. Letusan pada 2010 terjadi penghancuran kubah lava yang menghasilkan aliran awanpanas sejauh 15 km dari puncak Merapi ke arah Kawah Gendol.

24

Page 67: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 57

Gunung Merapi, foto: Arif Cahyo

Page 68: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

58 ALBUM

Letusan Merapi 2010, foto: Heru Suparwoko

Page 69: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 59

Guguran lava pijar Merapi 2006, foto: Heru Suparwoko

Page 70: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

60 ALBUM

KELUD

Tinggi: Puncak 1731 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Kab. Kediri, Kab. Blitar

dan Kab. Malang, Propinsi Jawa Timur

Kota Terdekat: Kediri

Lokasi Pos PGA: Desa Margomulyo, Kecamatan Wates,

Kedirim Propinsi Jawa Timur

Kelud berarti sapu. Nama tersebut sangat berkaitan dengan sifat letusannya yang

menghasilkan lahar letusan berupa banjir lumpur panas yang menyapu bersih segala yang dilaluinya.

Sejarah aktivitas Kelud yang tercatat sejak tahun 1000, kemudian antara lain pada 1311, 1481, 1586, 1716, 1901, sementara letusan tahun 1919 merupakan bencana terbesar yang dihasilkan oleh aktivitas Kelud pada abad ke-20 dan menyebabkan lahirnya Dinas Penjagaan Gunung api (Vulkaan Bewakings Dienst) pada 14 September 1920. Berdasarkan catatan sejarah, Kelud meletus antara 15-20 tahun sekali.

Bagi para pendaki, Kelud dapat dicapai dari Kediri menuju Wates dilanjutkan ke Margomulyo-Bambingan hingga puncak. Kawah dan sekitarnya merupakan daya tarik wisata. Letusan dan lahar menghasilkan material pasir dan batu yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai bahan galian untuk bahan bangunan. Keberadaan terowongan yang merupakan upaya manusia untuk mengurangi bencana juga merupakan ciri khas dari Gunung Kelud.

25

Page 71: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 61

Gunung Kelud, foto: Khoirul Huda

Page 72: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

62 ALBUM

Puncak Sumbing Gunung Kelud, foto: Dany Erlangga Yosa Putra

Page 73: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 63

Danau Kawah Kelud, foto: M. Nizar Firmansyah

Page 74: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

64 ALBUM

SEMERU

Tinggi: Puncak Mahameru 3676 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato dengan kubah lava

Lokasi Administratif: Kabupaten Lumajang dan Malang,

Jawa Timur.

Kota Terdekat: Malang, Lumajang Probolinggo, Pasuruan

Lokasi Pos PGA: G. Sawur 08°09’24,48”LS

112°59’09,42”BTKetinggian 1060 m dplArgosuko 08°11’04,02”LS

112°53’14,58”BT Ketinggian 936 m dpl

Gunung Semeru merupakan gunung api yang tak pernah tidur karena sangat aktif.

Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa gunung ini setiap 15-20 menit menunjukkan aktivitasnya berupa letusan abu yang disertai suara dentuman dan gemuruh yang terdengar hingga radius 5 kilometer dari puncak. Peristiwa seperti ini terjadi sejak abad ke-19 yaitu sejak tercatat pertama kali meletus pada tahun 1818 dan berlangsung hingga sekarang.

Semeru adalah gunung api tertinggi di Pulau Jawa. Puncaknya yang bernama Mahameru tingginya 3.676 m dpl. Di puncak itulah terdapat kawah aktif yang dikenal dengan Kawah Jonggring Seloko.

Untuk mencapai puncak Semeru dapat dicapai dari tiga arah, yaitu dari Lumajang, Malang dan Bromo. Pendakian ke puncak Semeru dimulai dari Ranupane kemudian menuju ke Ranu Kumbolo, Kalimati, Arcopodo dan berakhir di puncak Semeru. Untuk mendaki Puncak Mahameru dapat bermalam dulu di Kalimati atau Arcopodo.

26

Page 75: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 65

Gunung Semeru, foto: Liswanto

Page 76: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

66 ALBUM

Erupsi Gunung Semeru 2020, foto: Yadi Yuliandi

Page 77: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 67

Gunung Semeru, foto: Mukdas Sofian

Page 78: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

68 ALBUM

ARJUNO WELIRANG

Tinggi: G. Arjuno 3339 m dpl

G. Welirang 3156 m dpl

Tipe Gunung Api: Gunung api strato type A

Lokasi Administratif: Kab. Malang, Mojokerto dan Pasuruan

Kota Terdekat: Tretes

Lokasi Pos PGA: Dusun Kesiman, Desa Sukoreno

Kecamatan Prigen, Kabupaten PasuruanTlp. 0812 8974 7001

27

Gunung Arjuno-Welirang memiliki sumber daya alam berupa belerang yang terdapat pada

kawah Plupuh dan kawah Jero. Cara pencapaian ke puncak Arjuno-Welirang dapat dilakukan dari dua arah. Pertama, dari arah timur laut melalui Desa Pecalukan-Tretes pada ketinggian 800 m dpl, dapat dilakukan dengan kendaraan roda empat. Kedua, dari arah barat laut melalui Desa Trawas-melalui jalan setapak yang curam.

Gunung Welirang tercatat pernah meletus pada tahun 1950 berupa lontaran abu setinggi 2500-2700 m. Kemudian pada 1952 dari Kawah Plupuh 4 km arah barat laut dari puncak, terjadi hembusan asap putih tebal dan lumpur belerang berwarna putih kekuningan meluber hingga beberapa ratus meter.

Kawasan Arjuno-Welirang memiliki beberapa potensi wisata antara lain berupa Taman Hutan Raya R. Soeryo dengan beberapa lokasi mata air panas, tempat wisata alam pegunungan, dengan beberapa kolam pemandian, terdapat 2 komplek candi yaitu Renggo dan Sumberawan, Agrowisata perkebunan, juga daerah wisata perkemahan.

Page 79: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 69

Gunung Arjuno Welirang, foto: Kuswarno

Page 80: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

70 ALBUM

BROMO

Tinggi: 2.329 m dpl

dari dasar kaldera : 200 m (ketinggian dasar kaldera ± 2.100 m dpl dan dikenal sebagai daerah lautan pasir)

Tipe Gunung Api: Kerucut sinder dalam kaldera

Lokasi Administratif: Cemoro Lawang, Desa Ngadisari,

Kec. Sukapura, Kabupaten Probolinggo

Kota Terdekat: Probolinggo, Propinsi Jawa Timur

Lokasi Pos PGA: Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kec. Sukapura, Kab. Probolinggo,

Propinsi Jawa Timur

Gunung Bromo berada di kompleks Pegunungan Tengger. Aktivitas eksplosif dan efusif mem-

bentuk Kaldera Nongkojajar, Ngadisari, Keciri, dan Lautan Pasir. Di dalam Kaldera Lautan Pasir, tumbuh beberapa gunung api, yaitu Gunung Bromo, Batok, Widodaren, Segorowedi, dan Gunung Kursi.

Bromo meletus pada 1804. Karakternya berupa letusan freatik atau freatomagmatik, dan sering diakhiri magmatik. Waktu letusan berlangsung singkat, beberapa hari atau minggu, dan yang terbilang lama terjadi pada 2010-2011.

Pengunjung dapat menikmati pemandangan sekitar Bromo serta tempat lainnya, seperti Gunung Widodaren yang menawarkan daya wisata gua dan sumber air suci, Gunung Batok yang menjadi habitat edelweis, dan Gunung Pananjakan tempat menyaksikan keindahan alam kompleks Gunung Bromo yang dilatarbelakangi Gunung Semeru serta pemandangan matahari terbit.

Bromo dapat dicapai dari Surabaya ke Pasuruan, dilanjutkan ke Tosari langsung ke Kaldera Lautan Pasir. Dari arah barat, melalui Probolinggo menuju Sukapura, Cemorolawang, dan Lautan Pasir.

28

Page 81: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 71

Seruni Point Gunung Bromo, foto: Hadi Purwoko

Page 82: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

72 ALBUM

Gunung Bromo, foto: Wahyu Andrian

Page 83: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 73

Letusan Bromo, foto: Ahmad Subhan

Page 84: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

74 ALBUM

LAMONGAN

Tinggi: 1651 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Kabupaten Lumajang,

Jawa Timur.

Kota Terdekat: Malang, Lumajang Probolinggo,

Pasuruan

Lokasi Pos PGA: Desa Tegalrandu, Kecamatan Klakah,

Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

29

Gunung Lamongan menarik, karena di sana ada sekitar 64 pusat letusan parasit yang terdiri atas 37

kerucut vulkanik dan 27 buah “maar” (Matahelumual, 1960) serta berkomposisi basaltis. Gunung ini merupakan gunung api muda dari Gunung Tarub (Lamongan Tua) yang posisinya berada di bagian timur. Pertumbuhan Lamongan diawali pensesaran tubuh Tarub yang berarah tenggara-barat laut yang mengakibatkan bagian barat Tarub runtuh, kemudian tumbuh Gunung Lamongan.

Gunung Lamongan mulai tercatat meletus pada 1799. Setelah itu disusul letusan pada tahun 1806, 1808, 1818, 1821, 1822, 1824 hingga pada 2005 terjadi peningkatan kegempaan. Gunung api ini mempunyai karakter letusan sangat unik yaitu: Pusat aktivitasnya selalu disamping kawah utama yang berada di puncak; dan dikelilingi sekitar 64 pusat letusan parasitik yang terdiri dari kerucut vulkanik dan maar.

Gunung ini dapat dicapai dari Pos PGA Gunung Meja dengan kendaraan roda empat sampai Gunung Anyer. Selanjutnya berjalan kaki menuju puncak, sekitar 5 hingga 6 jam.

Page 85: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 75

Gunung Lamongan, foto: Bambang Wibowo

Page 86: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

76 ALBUM

IJEN

Tinggi: Tepi kawah 2386 m dpl

Danau Kawah 2145 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, Jawa Timur

Kota Terdekat: 33 km dari Banyuwangi

Lokasi Pos PGA: Kampung Pangsungsari, Licin,

Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi.

30

Gunung Ijen adalah satu-satunya gunung api di Indonesia yang menghasilkan belerang dalam

jumlah besar. Potensi belerang yang terkandung di Kawah Ijen ini dapat dijadikan salah satu mata pencaharian bagi penduduk setempat.

Gunung api ini pertama kali tercatat meletus pada 1796, 1817, 1917, 1936, 1952, 1962, dan seterusnya. Letusannya berupa freatik dan magmatik, tetapi yang freatik lebih sering terjadi karena Ijen berdanau kawah sehingga adanya kontak antara air dengan magma membentuk uap bertekanan tinggi yang menyebabkan terjadinya letusan. Periode letusannya antara 1917-1991 tercatat 6 sampai 16 tahun sekali dan sejak 1991 letusan freatik terjadi setiap satu sampai 3 tahun sekali. Letusan besar yang menelan korban manusia adalah pada tahun 1817.

Kawah Ijen dapat ditempuh dari utara (Situbondo) dan dari selatan (Banyuwangi). Pengunjung berkemah di Paltuding. Pengunjung juga dapat menyaksikan api biru (blue fire) dari lapangan solfatara yang merupakan dinding danau Kawah Ijen. Di samping tentu saja pemandangan para penambang belereng yang hilir mudik di sana.

Page 87: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 77

Kawah Ijen, foto: Suparjan

Page 88: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

78 ALBUM

RAUNG

Tinggi: 3338 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato dengan kaldera

Lokasi Administratif: Kabupaten Banyuwangi

Kabupaten Jember Kabupaten Bondowoso

Kota Terdekat: Banyuwangi

Lokasi Pos PGA: Desa Sragi, Kecamatan Songgon,

Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur

Gunung Raung adalah gunung raksasa di bagian timur Pulau Jawa (Neumann van Padang, 1951).

Gunung api ini muncul di antara puing-puing gunung api purba yang berderet dari arah barat laut hingga tenggara.

Karakter letusan gunung ini umumnya ekplosif pusat kegiannya pada dasar kaldera. Pertama kali tercatat meletus pada 1586 kemudian 1597 serta adanya korban manusia. Letusan lainnya terjadi pada 1638 yang menelan ribuan korban jiwa; letusan Februari 1902 menghasilkan kerucut di dasar kawah; dan Februari 1956 asap letusannya menghujani Bali, Nusa Tenggara Barat, serta mencapai Sulawesi bagian barat. Sejak 1989 hingga 1996, aktivitas Raung berupa letusan abu. Bahaya utama yang mengancam keselamatan jiwa dari aktivitas Gunung Raung ini berupa luncuran awan panas dan lontaran piroklastik.

Bagi para pendaki, perjalanan ke Raung dapat dicapai dari Banyuwangi atau Bondowoso. Dari Banyuwangi ke Singojuruh, Sumberwringin, Pondok Motor, Pondok Sumur, baru puncaknya. Total butuh waktu sekitar 13 jam untuk mendakinya.

31

Page 89: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 79

Gunung Raung, foto: Burhan Alethea

Page 90: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

80 ALBUM

Kawah Gunung Raung, foto: Agoes Loeqman

Page 91: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 81

Letusan Raung 2015, foto: Iyan Mulyana

Page 92: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

82 ALBUM

BATUR

Tinggi: 1717 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato di dalam kaldera

Lokasi Administratif: Kab. Bangli, Propinsi Bali

Kota Terdekat: Bangli

Lokasi Pos PGA: Desa Panelokan,

Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli.

Dulu tubuh Gunung Batur sangat besar, berupa kaldera. Pembentukan kalderanya terjadi

dalam dua masa yang berbeda. Kaldera pertama merupakan kaldera luar dan yang kedua berupa kaldera dalam. Di lantai kaldera sebelah timur dan tenggara terbentuk danau berbentuk bulan sabit seluas 16 km2. Pada titik silang sumbu kaldera, tumbuh Gunung Batur.

Gunung Batur yang ada sekarang, terbentuk di dasar kaldera II menurut Kemmerling (1918). Gunung Batur tercatat meletus untuk pertama kalinya pada tahun 1804. Letusan yang terjadi pada 1905, membentuk Kawah Batur I, Batur II, dan Batur III. Letusan 1926 menghasilkan aliran lava yang menimbun Desa Batur. Letusan efusif 1963-1964 menghasilkan leleran lava terluas. Letusan lainnya terjadi pada 1968, 1974, 1998, dan 1999. Tahun 2000 Gunung Batur meletus berupa asap abu kehitaman sampai ketinggian 300 m.

Puncak Gunung Batur dapat didaki dari Kampung Latengaya, Kampung Yehmampeh, Kampung Seked dan Kampung Songan. Semuanya ada di Kintamani, Bangli.

32

Page 93: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 83

Gunung Batur, foto: I Nyoman Gina Wijaya

Page 94: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

84 ALBUM

AGUNG

Tinggi: 3014 m dpl

setelah letusan 1963

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Kab. Bangli, Prop. Bali

Kota Terdekat: Karangasem

Lokasi Pos PGA: 1. Desa Rendang,Kecamatan Rendan, Kab

Karangasem, Bali (8°25’ 30” LS, 115°26’ 00” BT)2. Budakeling (8°23’ 30” LS, 115°26’ 00” BT)3. Batulompeh (8°15’ 00” LS, 115°30’ 00” BT)

Gunung Agung merupakan gunung terbesar dan tertinggi di Pulau Bali (Piek van Bali),

sekaligus sangat disucikan penduduknya. Gunung ini dipercaya sebagai sumbu bumi, persemayaman Hyang Tolangkir. Kawahnya ada di puncak.

Erupsi Gunung Agung yang tercatat mulai di tahun 1808, 1821,1843, 1917, 1963 dan 2017. Erupsi 1963 adalah salah satu erupsi yang merusak. Erupsinya menghasilkan lava pijar, aliran piroklastik, dan kolom api abu setinggi 10 kilometer. Abunya bahkan menutupi bandara di Surabaya, abu halusnya mencapai Jakarta. Erupsi ini disusul oleh aliran lahar yang memakan korban jiwa dan kerusakan yang diperparah gempa bumi yang mengguncang pada 18 Mei 1963. Letusan tersebut juga mengubah langit sore jadi tersepuh emas di Arizona (Amerika Serikat) dan Jerman, sejak September 1963 hingga Maret 1964.

Sekitar Agung menawarkan potensi wisata, di antaranya Pura Besakih dan Sungai Telaga Waja. Bagi para pendaki, gunung ini bisa dicapai dari Pasar Agung di selatan puncak, dari Budakeling lewat Nangka di tenggara, dan dari Besakih di barat daya.

33

Page 95: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 85

Gunung Agung, Foto: Wahyu Ardi S.

Page 96: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

86 ALBUM

RINJANI

Tinggi: 3726 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato dengan danau kawah

Lokasi Administratif: Kac. Aikmel, Kab. Lombok Timur

Propinsi NTB.

Kota Terdekat: Selong (kab. Lombok Timur)

Lokasi Pos PGA: Kampung Sembalun Lawang,

Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur.

Gunung Rinjani adalah gunung tertinggi kedua di Indonesia, setelah Kerinci. Gunung suci bagi

masyarakat adat Sasak. Rinjani memiliki tiga masa aktivitas vulkanik, yaitu pra-kaldera, pembentukan kaldera dan setelah pembentukan kaldera. Pusat letusan pra-kaldera berasal dari Gunung Rinjani Tua, Kondo, Sangkareang dan Rinjani. Setelah Kaldera Rinjani terbentuk, aktivitas vulkaniknya pindah ke dalam kaldera yaitu ke Gunung Barujari dan Rombongan. Aktivitas letusannya dimulai dengan pembentukan Barujari.

Gunung Rinjani pasca kaldera tercatat bererupsi sejak tahun 1847. Erupsi pada umumnya menghasilkan lava dan jatuhan piroklastik. Masa istirahatnya berkisar 3 hingga 37 tahun. Ciri khas letusannya adalah strombolian. Sementara Barujari meletus dahsyat pada tahun 1994.

Jalur pendakiannya dapat ditempuh melalui jalur Mataram-Sembalun Lawang-Plawangan atau Mataram-Senaru-Danau Segara Anak-Plawangan-Puncak Rinjani. Kawasan ini menjadi geopark nasional pada 2013 dan geopark global pada 2018.

34

Page 97: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 87

Gunung Rinjani 2009, foto: Devy Kamil Syahbana

Page 98: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

88 ALBUM

TAMBORA

Tinggi: 2851 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato A dengan kaldera

Lokasi Administratif: Kab. Dompu dan Bima, Nusa Tenggara Barat

Kota Terdekat: Dompu dan Bima

Lokasi Pos PGA: Kp. Doropeti, Desa Pekat,

Kec. Kempo, Kab. Dompu NTB

Gunung Tambora terkenal karena pernah meletus dahsyat pada tahun 1815. Letusannya

menghancurkan tiga kerajaan dan menyebabkan tahun tanpa musim panas (a year without summer) pada 1816, di Eropa dan Amerika.

Ada tiga peristiwa letusan dahsyat Tambora yang berdampak pada pembentukan kaldera. Ketiganya berkaitan dengan Kaldera Kawindana Toi, Kaldera Tambora Tua dan Kaldera Tambora Muda yang terjadi pada 1815. Karakter letusannya berupa erupsi eksplosif magmatik berskala besar. Periode letusannya berkisar antara 3-89 tahun. Aktivitasnya pertama pada 1812. Letusan tipe plinian tahun 1815. Setelah letusan 1819 beristirahat panjang sampai tahun 1847. Kubah lava Doro Api Toi di dasar kaldera terjadi antara tahun 1847 dan 1913.

Kawasan Tambora dianugerahi berbagai potensi wisata alam, di antaranya pantai Hoddo, pantai Doro Mboha dan Doro Peti, dan Pulau Satonda. Bagi para pendaki, Puncak Tambora dapat ditempuh dari jalur Desa Doropeti, jalur Doro Canga, dan jalur Pancasila. Kawasan ini juga ditetapkan sebagai geopark nasional pada 2017.

35

Page 99: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 89

Gunung Tambora, foto: Devy Kamil Syahbana

Page 100: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

90 ALBUM

SANGEANGAPI

Tinggi: Doro Api, + 1949 m dpl (Atlas Trop. Nederi),

Doro Mantoi, + 1795 m dpl (Kuenen, p.291)

Tipe Gunung Api: Strato kembar

Lokasi Administratif: Kecamatan Wera Timur,

Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat

Kota Terdekat: Wera Timur dengan nama kota Bima

Lokasi Pos PGA: Desa Sangeang Tawali,

Kec. Wera Timur, Kab. Bima, 84153 NTB

Gunung Sangeangapi tumbuh di dalam sisa kaldera purba. Di dalam kaldera itu tumbuh

tiga kerucut utama, yaitu Doro Ondo, Doro Api, dan Doro Mantoi. Hingga saat ini titik aktivitas vulkaniknya berada di Doro Api.

Aktivitas Gunung Sangeangapi mulai tercatat pada 1512. Letusan lainnya terjadi pada 1715, 1860, 1911, 1953, 1964, 1981, 1997. Hingga Februari 1997, sinar api masih terlihat diselingi dengan letusan-letusan abu. Masa letusan eksplosif berlangsung hingga akhir Februari 1997, dan letusan efusif berlangsung hingga September 1997.

Gunung Sangeangapi dapat didaki dari Kampung Toroponda, dari Sori Buntu melewati padang alang alang sampai di Lare di Sori Belanda, Luna, Watu Pela Ma Awa, Watu Pela Ma Esa, Dewa Mboko, dan pelana antara Doro Api dan Doro Mantoi.

Kawasan Sangeangapi selain berpotensi menjadi wisata alam pegunungan juga bisa dikembangkan sebagai wisata pantai, ditunjang oleh sumber mata air panas yang bersuhu antara 360 C -390 C.

36

Page 101: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 91

Gunung Sangeangapi, foto: Nur Hudha

Page 102: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

92 ALBUM

ANAK RANAKAH

Tinggi: ± 2247,5 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Kabupaten Manggarai,

Provinsi Nusa Tenggara Timur

Kota Terdekat: Ruteng

Lokasi Pos PGA: Desa Waerii, Kab. Manggarai,

Ruteng 86551 - NTT

Gunung Anak Ranakah bisa dikatakan gunung api termuda di Indonesia. Kemunculannya dari

celah perbukitan tidak ada yang menyangka, karena sejak ribuan tahun lalu tidak pernah ada gejala gunung api di lembah Perbukitan Mandosawu itu.

Letusan yang terjadi pada tahun 1987 menjadi letusan pertama dalam catatan untuk gunung api ini. Meski sebenarnya, dulu di sekitar kompleks gunung api Mandosawu, terdapat beberapa bukit atau pocok di antaranya, Pocok Mandosawu, Pocok Ranakah, dan Pocok Ngkaros.

Pada pagi 28 Desember 1987, lahirlah gunung api muda, gunung api aktif yang ke-129 di Indonesia. Oleh J.A. Katili diberi nama Anak Ranakah dan penduduk setempat menamakannya Namparnos (batu yang terbakar).

Anak Ranakah merupakan kerucut gunung api yang memiliki panorama indah serta udaranya yang segar menarik bagi wisatawan domestik dan mancanagara. Gunung ini dapat dicapai dari Ruteng menuju Kampung Robo dengan berkendara, dilanjutkan berjalan kaki selama 45 menit.

37

Page 103: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 93

Gunung Anak Ranakah, foto: Vinsensius Tuku

Page 104: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

94 ALBUM

INELIKA

Tinggi: Puncak 1559 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Kabupaten Ngada,

Provinsi Nusa Tenggara Timur

Kota Terdekat: Bajawa

Lokasi Pos PGA: Ngelapadi, Desa Wololika,

Kec. Bajawa, Kab. Ngada - NTT

Pada November 1905, Gunung Inelika naik kelas menjadi Tipe A. Padahal sebelumnya, hanya

dikenal sebagai gunung api dengan lapangan solfatara/fumarola tanpa pernah meletus. Gunung Inelika merupakan salah satu kompleks kerucut vulkanik di dalam kaldera hasil erupsi eksplosif Wolo Ngada. Kemmerling (1929) menyebutkan ada sepuluh kawah aktif di puncak Inelika dan kini hanya ada dua lokasi kompleks fumarola, yaitu Kawah Inelika Barat dan Kawah Inelika Timur.

Letusan 1905 terjadi selama 5 jam, bersifat semi magmatik dengan material vulkanik melalanda daerah timur laut. Pada tahun 2001, Inelika meletus lagi. Sumber letusannya berasal dari Kawah Inelika Barat, tepatnya di pematang barat Danau Utara. Periode letusannya yang terpendek selama 16 tahun, dan terpanjang selama 96 tahun.

Untuk mencapai puncak Inelika dapat ditempuh dari lereng timur melalui Kampung Menge, 13 km dari Bajawa. Pendakian melalui lereng barat melalui Kampung Bolonga. Perjalanan menuju puncak Wowolika atau Inelika dengan lama perjalanan antara 4 sampai 5 jam.

38

Page 105: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 95

Gunung Inelika, foto: Yohannes Paulus Wisang

Page 106: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

96 ALBUM

INERIE

Tinggi: 2230 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato dengan bentuk kerucut sempurna

Lokasi Administratif: Kabupaten Ngada,

Provinsi Nusa Tenggara Timur

Kota Terdekat: Bajawa

Lokasi Pos PGA: Jalan Raya Bajawa - Ende, Desa Bomari,

Kec. Bajawa, Kab. NgadaNusa Tenggara Timur

Gunung Inerie merupakan kerucut tertinggi di Pulau Flores. Dari sejarah, gunung api diketahui

hanya meletus pada tahun 1882. Pada 1911 dilaporkan ada kepulan asap dari puncak, tetapi tidak jelas apakah letusan atau asap solfatara. Namun, melihat jejak satuan batuan di sekitar Inerie merupakan hasil erupsi yang terdiri dari aliran lava disertai aliran dan jatuhan piroklastik. Setelah meletus tahun 1882, di Inerie hanya terdapat kawah dengan solfatara/fumarola.

Bentang alam indah dapat dilihat dari puncak gunung ini. Laut Sawu membiru di selatan, kerucut Gunung Ebulobo di timur, serta punggungan perbukitan yang menawan. Ada pula sumber air panas di kaki gunung, seperti air panas Wae Belah, Wae Pana, dan Wae Bena.

Untuk mengunjungi wilayah ini sangat mudah, karena tersedia sarana transportasi melalui pesawat terbang dari Denpasar, atau dengan berkendara dari Maumere. Bila hendak mendaki puncaknya, perjalanan dimulai dari Bajawa, kemudian pendakian ke puncak melalui Desa Watumeja di lereng timur, selama tiga jam perjalanan.

39

Page 107: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 97

Gunung Inerie, foto: Marsianus Meo Lako

Page 108: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

98 ALBUM

EBULOBO

Tinggi: 2123 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Kabupaten Ngada,

Flores - Nusa Tenggara Timur

Kota Terdekat: Boa Wae

Lokasi Pos PGA: Desa Leguderu, Kec. Boawae,

Kab. Sikka 86462 - NTT

40

Gunung Ebulobo tumbuh pada zona depresi dalam suatu kompleks gunung api tua.

Pembentukan zona ini diduga dikontrol oleh struktur sesar. Tubuh Ebulobo sebagian menumpang di atas lereng gunung api tua serta batuan sedimen, dan bagian lainnya menempati zona depresi.

Gunung ini mulai tercatat meletus pada tahun 1830. Setelah itu, ada lagi pada 1888, 1910, hingga tahun 1947 terjadi peningkatan aktivitas. Letusannya umumnya mengeluarkan aliran lava yang membentuk tumpukan-tumpukan lava sebagai ketinggiannya cepat dan belum pernah terjadi letusan paraksimal, sebagian bentuk tubuhnya masih simetris. Periode letusannya antara 3 - 58 tahun.

Pendakian ke puncak Ebulobo biasanya dilakukan dari daerah Boa Wae (522 m) yang dapat dicapai dengan kendaraan bermotor dari Ende melewati Nata Merah. Udara di sekitar Gunung Ebulobo yang sejuk sangat baik untuk dikembangkan menjadi tempat pariwisata, perkemahan, dan tempat-tempat istirahat serta tempat rekreasi lainnya.

Page 109: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 99

Gunung Ebulobo, foto: Andri Yunianto

Page 110: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

100 ALBUM

IYA

Tinggi: 637 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Kampung Rate,

Kelurahan Paupanda, Kab. Ende, NTT

Kota Terdekat:Ende

Lokasi Pos PGA: Jl. Ikan Paus/Jl. G. Iya Kel. Paupanda,

Kec. Ende Selatan Kab. Ende

Gunung Iya, gunung paling muda dalam kompleks Gunung Ende. Kompleks gunung api

tersebut terdiri atas Gunung Roja, Pui atau Meja, dan Iya yang paling muda. Iya pertama kali tercatat meletus pada tahun 1671. Setelah hampir 200 tahun istirahat, pada 1844 Gunung Iya meletus luar biasa. Gunung ini meletus lagi pada 1867, 1968, 1871, dan 1882.

Gunung Iya memiliki dua kawah, yaitu Kawah K1 dan kawah K2. Pada 27 Januari 1969 terjadi letusan dari Kawah K2. Letusan tersebut menghembuskan asap warna putih, kuning, dan biru. Letusan tipe vulkanian ini disertai lontaran abu, lapili dan bom. Dengan demikian, mengembanglah asap letusan, membentuk bunga kol, tingginya mencapai 4.000 meter dari atas puncak. Akibatnya, dasar kawah turun sekitar 75 m, bibir kawah meluas ke arah barat dan barat laut, dan Kawah K1 sebagian tertimbun.

Pendakian ke Gunung Iya dapat dimulai dari Kota Ende dengan berkendara sampai di Kampung Rate, dilanjutkan ke Mutmainah, terus ke Gunung Roja sampai ke puncak.

41

Page 111: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 101

Gunung Iya, foto: Agusthinus Bili Da Silva

Page 112: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

102 ALBUM

KELIMUTU

Tinggi: 1384,5 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Kabupaten Ende, Flores Nusa Tenggara Timur

Kota Terdekat: -

Lokasi Pos PGA: Kampung Kolorongo,

Desa Koa Nora, Kabupaten Ende

Gunung Kelimutu merupakan satu-satunya gunung api di Indonesia yang memiliki tiga

danau kawah yang berbeda warna airnya. Ketiganya adalah Tiwu Ata Mbupu, Tiwu Nua Muri Kooh Fai, dan Tiwu Ata Polo. Suku Lio yang mendiami di sekitarnya percaya bahwa orang yang meninggal (mae) akan ditempatkan di antara tiga danau kawah sesuai umur dan tabiatnya ketika hidup. Mereka juga melakukan upacara ritual disertai tarian setiap tahunnya di Kelimutu.

Kelimutu pernah meletus pada 1860 dan 1870. Letusan besar yang menyebabkan runtuhnya sebagian dinding antara Tiwu Nua Kooh Fai dan Tiwu Ata Polo. Pada 1938 terjadi letusan freatik di Tiwu Nua Muri Kooh Fai. Pada 1967 terjadi peningkatan aktivitas di kawah yang sama, terjadi peningkatan endapan belerang di dinding kawah, yang dapat mengubah warna air danau dari hijau menjadi putih. Pada 1968 terjadi letusan dari Tiwu Nua Muri Kooh Fai.

Untuk mencapai puncak Kelimutu atau kawah dapat melalui Desa Koanora, di jalan utama Ende- Maumere. Kendaraan dapat mencapai tepi kawah.

42

Page 113: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 103

Kawah Kelimutu, foto: Irwan Ka Uman

Page 114: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

104 ALBUM

ROKATENDA

Tinggi: 875 m dpl atau

± 3000 m di atas dasar laut

Tipe Gunung Api: Tipe A (strato)

Lokasi Administratif: Pulau Palue, sebelah utara Flores Tengah.

Kecamatan Awa di pulau Palue bagian utara, Kabupaten Sikka, Propinsi Nusa Tenggara Timur

Kota Terdekat: Desa Awa yang merupakan pusat

Kecamatan di pulau Palue. Roka kampung terdekat di pulau Flores

Lokasi Pos PGA: Ropa, Desa Keliwumbu,

Kec. Maurole, Ende

Di sekitar gunung api ini ada produk Rokatenda Tua dan Muda. Rokatenda Tua tersusun dari

batuan lava dan aliran piroklastik di lereng barat dan selatan Rokatend, serta sisa-sisa kerucut kecil di kaki barat, barat daya dan tenggara. Sementara Rokatenda muda menghasilkan lava, aliran piroklastik, dan membentuk gumuk-gumuk kecil (Igan S. Sutawidjaja, dkk., 2000).

Letusan Rokatenda mulai tercatat sejak tahun 1928. Periode letusan terpendeknya satu tahun, yaitu 1972 dan 1973. Keduanya letusan abu. Periode letusan terpanjang selama 35 tahun, yaitu antara 1928-1963, berupa letusan efusif yang menghasilkan kubah lava. Selain itu, Rokatenda tercatat meletus pada 1964, 1981, 1985, 2012, dan 2013.

Gunung Rokatenda merupakan destinasi wisata kawah dan gunung api di tengah laut. Dapat dicapai dari pos pengamatan Rokatenda menggunakan perahu bermotor. Pendakian ke puncak dapat ditempuh melalui Kampung Ona dan Kampung Awa. Puncaknya dapat didaki sekitar 3 jam perjalanan.

43

Page 115: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 105

Gunung Rokatenda 2012, foto: Sofyan Primulyana

Page 116: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

106 ALBUM

EGON

Tinggi: 1703 m dpl

Tipe Gunung Api: Tipe A (strato)

Lokasi Administratif: Kabupaten Flores Timur,

Propinsi Nusa Tenggara Timur

Kota Terdekat: Maumere

Lokasi Pos PGA: Desa Nangatobong,

Kec. Waigete, Kab. Sikka

Gunung Egon tercatat meletus pada 1888, 1891, 189, 1907, dan 1925. Di puncak Egon terdapat

kawah dengan garis tengah 350 m dengan kedalaman 200 m. Bila musim hujan, dasar kawah terisi air, tetapi bila kemarau, airnya mengering dan terbentuk kubangan lumpur. Lapangan solfatara terdapat di dinding bagian selatan.

Setelah 79 tahun istirahat, pada 2004, Gunung Egon meletus lagi. Kolom abu letusannya warna hitam menjulang setinggi 5.000 m dari puncak, jatuh di radius 7 km., letusannya terus susul-menyusul. Pada tahun 2005 dan 2008 juga terjadi letusan dari Egon. Karena kerap merasakan goncangan gempa bumi dan menyaksikan letusan, masyarakat di sana menganggap bahwa di bumi Flores bersemayam naga yang dapat mengatur kehidupan. Bila sang naga terganggu, ia akan marah, dan menyebabkan gempa bumi dan gunung meletus.

Untuk mencapai puncak Egon dapat ditempuh dari Maumere dengan kendaraan roda empat melalui Waigete menuju Blidit, dilanjutkan berjalan kaki melalui Wair Puat. Dari lokasi ini, puncak dapat dicapai dalam waktu 2-3 jam.

44

Page 117: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 107

Gunung Egon, foto: Yosef Suryanto

Page 118: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

108 ALBUM

LEWOTOBI LAKI-LAKI

Tinggi: 1584 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato dengan kubah (doma) lava

Lokasi Administratif: Kabupaten Flores Timur,

Provinsi Nusa Tenggara Timur

Kota Terdekat: Larantuka

Lokasi Pos PGA: Desa Nawakote Boru, Kec. Wulanggitang, Kab. Flores Timur,

45

Gunung Lewotobi Laki-laki berdampingan dengan Gunung Lewotobi Perempuan. Kedua

gunung api ini berbatasan dengan laut di sebelah timur dan selatan. Lewotobi Laki-laki berbentuk runcing dan terjal. Ada satu kawah terdapat di puncaknya, dan dindingnya dibangun oleh lava. Kawahnya membuka ke timur laut. Ada pula satu kawah kecil di sebelah utara kawah utama.

Sejarah letusan Lewotobi Laki-Laki yang tercatat adalah tahun 1650, 1700, 1861, 1868, 1869, 1907, 1909, 1910, 1914, 1932, 1933, 1939, 1940, 1969, 1970, 1971, 1990, 1991, 1992, 1999, dan 2002-2003. Antara 1650 dan 1700 terjadi letusan berupa aliran lava. Karakter letusannya berupa eksplosif dan magmatis.

Berkah gunung api ini yang bisa dimanfaatkan penduduk sekitar adalah berupa bahan galian batu dan pasir yang terdapat di Desa Nobo Konga, Nuri dan Waiula. Pencapaian puncak Lewotobi Laki-laki dilakukan dari arah barat dimulai dari Kampung Duang yang terletak sekitar 7 km dari puncak. Lama perjalanannya sekitar 5 jam melalui jalan setapak.

Page 119: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 109

Gunung Lewotobi Laki-laki, foto: Anselmus Bobyson Lamanepa

Page 120: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

110 ALBUM

LEWOTOBI PEREMPUAN

Tinggi: 1703 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato dengan kubah lava

Lokasi Administratif: Kabupaten Flores Timur,

Provinsi Nusa Tenggara Timur

Kota Terdekat: Larantuka

Lokasi Pos PGA: Desa Nawakote Boru,

Kec. WulanggitangKab. Flores Timur,

Satu-satunya gunung api kembar di Flores adalah Gunung Lewotobi Perempuan dan Laki-laki.

Puncak keduanya terpisah pelana sejauh 2 km. Menurut kajian geologi, Lewotobi Perempuan lebih tua umurnya dibanding dengan Lewotobi Laki-laki. Sementara berdasarkan alur erosinya, lereng Lewotobi Perempuan lebih kuat mengalami erosi. Aktivitas vulkanik Lewotobi Perempuan relatif lebih rendah daripada Lewotobi Laki-laki.

Lewotobi Perempuan pernah meletus pada tahun 1921. Berupa erupsi tipis yang terjadi tanggal 1, 3 dan 4 Januari, abu jatuhan sampai Larantuka dan Pulau Lomben. Masih di tahun 1921 tepatnya pada 20 Desember terjadi letusan abu disertai lontaran batu. Sebaran abu mencapai 12 km., diduga letusan ini yang menghasilkan kubah lava di dasar kawah B. Letusan lainnya terjadi pada 1935 berupa asap tebal keluar dari kawah B secara berkala setiap 5 menit disertai suara gemuruh.

Gunung api kembar ini dapat dicapai dari Maumere atau Larantuka menuju Kampung Duang dengan berkendara sejauh 7 km, dilanjutkan pendakian menuju puncak selama lima jam.

46

Page 121: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 111

Lewotobi Perempuan, foto: Anselmus Bobyson Lamanepa

Page 122: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

112 ALBUM

LEREBOLENG

Tinggi:1117 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Kabupaten Flores Timur,

Propinsi Nusa Tenggara Timur

Kota Terdekat: Larantuka

Lokasi Pos PGA: Desa Lewoingu Leraboleng,

Kec. Wulanggitang, Kab. Flores Timur, Prop. Nusa Tenggara Timur

47

Dalam kompleks Gunung Lereboleng terdapat 29 kawah yang tersusun pada enam rekahan,

tiga di antaranya membentuk pola radial terhadap puncak dan yang lainnya melintang dari utara ke selatan. Sebagian besar kawah tersebut berukuran kecil dengan diameter antara 12 hingga 100 m. Kawah Gelimun merupakan yang terbesar 270 m. Morfologi Lereboleng terdiri atas tiga satuan, yaitu kerucut Lereboleng Muda, Lereboleng Tua, dan Perbukitan Gunung api Tua.

Lereboleng mulai tercatat meletus pada 1873. Saat itu terjadi letusan abu dengan lemparan batu di Kawah XXIV. Kemudian pada 1876 di Kawah XXVI, dan 1881 di Kawah XXVII. Selang waktu istirahat terpendek aktivitas gunung ini adalah 3-5 tahun yaitu dari letusan pertama hingga ketiga, sedangkan terpanjang belum diketahui. Karakter letusannya adalah eksplosif berupa abu dan bom vulkanik.

Puncak Lereboleng dapat dicapai dengan berjalan kaki dari Pos PGA menuju Kampung Leworook selama 2,5 jam, dilanjutkan menuju puncaknya selama 1,5 jam.

Page 123: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 113

Gunung Lereboleng, foto: Kasimirus Bele Muda

Page 124: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

114 ALBUM

ILI BOLENG

Tinggi: 1659 m dpl

Tipe Gunung Api: Tipe A berbentuk strato

Lokasi Administratif:

Adonara Timur dan Adonara Barat, Kab. Flores Timur, Nusa Tenggara Timur

Kota Terdekat: Wai Werang

Lokasi Pos PGA: Desa Arubala, Kecamatan Ili Boleng,

Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur

48

Gunung Ili Boleng dimulai dengan pembentukan gunung api di sekitarnya Gunung Lambanga

dan Ili Saluri. Kemudian terjadi pembentukkan tubuh Iliboleng yang menghasilkan Kawah Riawale dan kawah utama. Kemudian terbentuk Gunung Ili Balile yang menghasilkan kawah Ili Balile.

Aktivitas Gunung Ili Boleng tercatat dalam sejarah sejak tahun 1885 hingga tahun 1987. Karakter letusannya berupa eksplosif preatomagmatik. Secara berangsur, kekuatan letusannya melemah dan cenderung menghasilkan letusan efusif. Periode istirahat terpendek Iliboleng adalah 1 - 2 tahun dan yang terpanjang selama 20 tahun.

Gunung Ili Boleng berpotensi menjadi industri pariwisata pegunungan yang indah dengan lekukan-lekukan punggungan lava yang hijau dan kaki gunung sebelah timur dan selatan berbatasan langsung dengan pantai Laut sawu. Pendakian menuju puncak Ili Boleng dapat ditempuh dari beberapa arah, yaitu: dari Kampung Lamahelan Bawah (selatan); dari Kampung Dua/Nisakarang (utara-timur laut); dan dari Kampung Lamabayung (timur).

Page 125: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 115

Gunung Ili Boleng, foto: Agustinus Ola Bainauk Ratimakin

Page 126: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

116 ALBUM

ILI WERUNG

Tinggi: 1486 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato tipe A

Lokasi Administratif: Kec. Atadei, Kab. Lembata,

Nusa Tenggara Timur P. Lembata (nama lama P. Lomblen)

Kota Terdekat: -

Lokasi Pos PGA: Desa Nubahaeraka, Kec. Atadei,

Kab. Lembata, NTT

Gunung Ili Werung lahir sebagai hasil letusan eksplosif di Kawah Iliadowajo dari gunung api

purba, Gunung Ado Wajung atau Ilipagora, pada tahun 1870. Pada 1910, terjadi letusan normal disertai asap bertekanan kuat dari Ili Werung.

Selanjutnya Ili Werung meletus pada 1929 dan menghasilkan kubah lava di dalam kawah. Pada 1948, muncul kerucut parasit Iligripe dan Ilipetrus yang terletak di kaki bagian timur kaldera. Pada 1973 terjadi letusan dari arah Laut Sawu, yakni dari gunung api parasit di sayap Ili Werung, kemudian munculah Gunung Hobal (dalam bahasa Atadei, berarti timbul). Pada 1974, muncul tiga kerucut di atas permukaan laut, tetapi tidak bertahan lama karena runtuh dihantam ombak. Pada 1995, Hobal meletus dan menyebabkan air laut bergolak. Kemudian pada 1999, Hobal meletus lebih besar bila dibandingkan dengan letusan sebelumnya.

Gunung Ili Werung dapat dicapai dari Larantuka dengan perahu motor ke Lembata, dilanjutkan dengan berkendara ke Kecamatan Atadei. Perjalanan ke puncak diteruskan melalui Lerek dan Kampung Laheku.

49

Page 127: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 117

Gunung Ili Werung, foto: Wilson Wuri Wuthun

Page 128: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

118 ALBUM

ILI LEWOTOLOK

Tinggi: 1319 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Kecamatan Ili Ape, Kabupaten Lembata

Kota Terdekat: Larantuka

Lokasi Pos PGA: Desa Laranwutun, Kecamatan Ili Ape,

Kabupaten Lembata

Gunung Ili Lewotolok tumbuh di atas batu gamping. Tubuhnya sendiri dibangun dari

perselingan piroklastik berupa endapan abu, pasir hingga bom vulkanik, serta lava. Di puncaknya ada kawah. Di sisi barat daya muncul pula kerucut yang merupakan titik tertinggi Ili Lewotolok saat ini dan memiliki kawah yang disebut sebagai K2.

Gunung ini diketahui pertama kali meletus pada 1660 berupa letusan normal. Letusan lainnya terjadi pada 1819, 1849, 1852, 1864, 1889, dan 1920. Letusan tahun 1852 menghasilkan kawah baru (Kawah K2). Pada tahun 1951, ada kepulan asap dari puncak, tetapi tidak ada keterangan berlanjut terjadi letusan atau tidak.

Gunung Ili Lewotolok dapat dicapai dari Larantuka dengan perahu motor ke Loeleba, dilanjutkan dengan berkendara ke Waikupang. Dari sini dilanjutkan berjalan kaki ke Baupukang hingga ke puncak. Kondisi jalan berupa jalan setapak yang tertutup ilalang dengan kemiringan jalan 30-400. Waktu tempuh pendakian sampai ke puncak sekitar 5 jam.

50

Page 129: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 119

Gunung Ili Lewotolok 2020, foto: Anselmus Bobyson Lamanepa

Page 130: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

120 ALBUM

Gunung Ili Lewotolok 2020, foto: Yeremias Kristianto Pugel

Page 131: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 121

Erupsi malam Gunung Ili Lewotolok, foto: Stainlaus Ara Kian

Page 132: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

122 ALBUM

SIRUNG

Tinggi: 862 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato dengan kaldera berdanau

Lokasi Administratif: Kec. Alor pantar, Kab. Alor, NTT Nusa Tenggara Timur

Kota Terdekat: Kakamauta

Lokasi Pos PGA: Desa Tude, Kec. Alor pantar,

Kab. Alor, NTT

Kompleks Sirung merupakan daerah gunung api aktif, terletak di deretan pegunungan yang

panjang di bagian barat Pulau Pantar. Produk awal Pegunungan Sirung adalah magma encer basaltis yang mengalir ke arah barat, sedangkan yang agak kental dari magma basal andesitis mengalir ke arah timur. Letusan freatik menjadi ciri khas letusan Gunung Sirung. Gunung ini pertama kali meletus pada 1852. Letusan lainnya terjadi antara lain pada tahun 1953, 1960, 1975, 1988, dan 2004.

Sirung dalam bahasa setempat berarti asap belerang. Karena di tengah kaldera terdapat danau yang mengeluarkan asap tebal berwarna kuning dari uap belerang yang menjadi daya tarik wisatawan.

Sirung dapat dicapai dari Larantuka, menyusuri tepian Lembata dan merapat di Pantar. Ketika tiba di pelabuhan Baranusa, pengunjung disuguhi pemandangan air terjun dan kolam air hangat. Setelah Kampung Airpanas, perjalanan dilanjutkan ke Kelabahi, diteruskan menuju puncak Kaldera Sirung. Pendakiannya dimulai dari Desa Kakamauta, dilanjutkan berjalan kaki hingga puncak kaldera.

51

Page 133: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 123

Gunung Sirung, foto: Fransiskus D.M

Page 134: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

124 ALBUM

BATUTARA

Tinggi: sekitar +470 m dpl

atau 3.750 m di atas dasar laut.

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur

(berada di laut Flores, 48 km di utara Pulau Lembata

Kota Terdekat: Patar - Lembata

Lokasi Pos PGA: Pos G. Lewotolo di P. Lembata

Gunung Batutara adalah gunung api di pulau tak berpenduduk yang terletak di sebelah

utara Pulau Lembata. Gunung ini antara tahun 1849 hingga 1852 meletus hampir setiap tahun. Letusannya selalu berakhir dengan efusif. Pada 2007, Batutara meletus lagi yang berlangsung hingga 2009.

Karakter letusan gunung api ini umumnya berupa strombolian yang didahului letusan abu. Kawahnya berbentuk bulan sabit mengarah ke timur hingga ke pantai. Ada kawah lainnya, tetapi tidak aktif dan terletak di sebelah selatan.

Potensi wisata di sekitar Batutara sangat menarik terutama untuk kegiatan menyelam. Dasar laut tampak jelas di sekitar pantai, terlihat pemandangan dasar laut yang sangat indah dan belum terjamah oleh kegiatan manusia. Karena pulau gunung api ini tidak berpenduduk, sehingga tidak ada sarana transportasi rutin ke sana, kecuali kapal atau perahu layar di Pantar atau Bala Uring, Pulau Lembata. Pelayaran dari Pantar membutuhkan waktu tempuh sehari bila cuaca dalam keadaan baik.

52

Page 135: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 125

Gunung Batutara, foto: Octory Prambada

Page 136: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

126 ALBUM

COLO

Tinggi: 486,9 m dpl (Bukit Sakora)

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Pulau Una-una, Kabupaten Tojo Una-una,

Sulawesi Tengah

Kota Terdekat: -

Lokasi Pos PGA: Kec. Wakai, Kabupaten Tojo Una-una,

Sulawesi Tengah

Gunung Colo adalah satu-satunya gunung api yang tumbuh di luar untaian rangkaian gunung

api Indonesia. Gunung ini tumbuh menyendiri di tengah Teluk Tomini dan membentuk Pulau Una-Una. Dalam bahasa Bugis, colo berarti korek api.

Dulu di sekitar gunung ini terbentuk kaldera yang bergaris tengah 2.000 m dengan danau kawah. Dalam aktivitas tahun 1898 atau awal 1900 terjadi erupsi normal yang meninggalkan sumbat lava yang kemudian dikenal dengan sebutan Gunung Colo yang berdampingan dengan danau Kawah Pokai.

Dalam sejarah letusannya, Gunung Colo baru meletus dua kali, yaitu tahun 1983 dan 2003. Letusan tahun 1983 membumihanguskan 2/3 Pulau Una-Una serta menyebabkan sumbat lava terlontar habis dan menyisakan tiga kawah, masing-masing Kawah I (Utama), Kawah II, dan Kawah III.

Gunung Colo dapat dicapai melalui Kampung Awo menyusuri Sungai Awo dan Sungai Tanjung Marola, langsung menuju puncak kemudian turun ke kawah dengan waktu tempuh 2-3 jam.

53

Page 137: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 127

Gunung Colo, foto: Munawir Salelang

Page 138: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

128 ALBUM

AMBANG

Tinggi: Puncak G. Ambang, 1795 m dpl

Tipe Gunung Api: A Strato

Lokasi Administratif: Kabupaten Bolaang Mongondow dan

Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara

Kota Terdekat: -

Lokasi Pos PGA: Desa Purworejo, Kec. Modayag, Kab. Bolaang

Mongondow, Kotamobagu, Sulawesi Utara

Gunung Ambang berada di tapal batas Sulawesi Utara dan Gorontalo. Gunung ini dibentuk oleh

sederetan kerucut yang memanjang utara-selatan (Kompleks Ambang), yakni Ambang, Moyayat, dan Mooat. Kompleks ini merupakan kerucut gunung api muda berumur Kuarter yang aktivitasnya berkembang melalui sisa tubuh kaldera.

Terbentuknya kompleks Ambang akibat evolusi vulkano-tektonik sejak Pliosen. Dimulai dengan terbentuknya kubah lava Tudutalong dan Pinupulan. Setelah itu terbentuk kubah lava Kompleks Ambang dimulai dari Mooat, Ambang, dan Moyayat.

Letusan pertama Gunung Ambang berupa freatik terjadi pada 1839, terbentuk tembusan solfatara bertekanan kuat di kerucut Moyayat. Pada 1966 muncul dua lubang tidak jauh dari Kali Putih pada lereng kawah sebelah utara. Pada November 2005, terjadi letusan freatik yang menyemburkan lumpur di dinding tenggara kerucut Gunung Moyayat.

Gunung Ambang dapat dicapai dari dua arah: Melalui Desa Purworejo, Kecamatan Modayag, jarak 7 km, dengan waktu tempuh 5 jam; dan dari Desa Bangkudai Baru, jarak 3 km, ditempuh 1,5 jam.

54

Page 139: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 129

Gunung Ambang, foto: Jandri Arnold Wolla

Page 140: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

130 ALBUM

SOPUTAN

Tinggi: Tinggi puncak 1785 m dpl

Tipe Gunung Api: A Strato

Lokasi Administratif: Kabupaten Minahasa Tenggara,

Minahasa Selatan dan Minahasa.

Kota Terdekat: Amurang

Lokasi Pos PGA: Desa Silian Tiga, Kecamatan Silian Raya,

Kabupaten Minahasa Tenggara

Gunung Soputan adalah satu-satunya gunung api di Sulawesi Utara yang memiliki tubuh parasit.

Kompleks gunung ini terbentuk pada akhir Tersier. Pada awal Kuarter terbentuk Kaldera Tondano yang mengakibatkan munculnya beberapa titik letusan, antara lain Gunung Rindengan, Kelewung, Manimporok, Kelelondei, Temboan, dan Soputan. Lalu terbentuknya tubuh parasit, yaitu Aeseput dan Aeseput Weru.

Dalam sejarah aktivitasnya, Gunung Soputan mulai meletus tahun 1785 dari Kawah Utama. Letusan lainnya terjadi pada tahun 1786, 1833, 1845, dan 1890, dan seterusnya hingga sekurang-kurangnya mencapai 25 kali letusan pada tahun 2000, baik bersifat eksplosif maupun efusif. Sejak letusan 1991 terbentuk sumbat lava di dasar kawah hingga akhirnya meluber melampaui bibir kawah.

Gunung Soputan dapat dicapai dari Kampung Tombasian Atas dan Kampung Pinebetengan dari arah utara; melalui Kampung Tumaratas atau Kampung Nongan menyusuri bagian timur; dan dari selatan melalui Kampung Silian atau Kampung Winorangenan.

55

Page 141: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 131

Gunung Soputan, foto: Steve Stuward Muaja Rotti

Page 142: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

132 ALBUM

LOKON

Tinggi: Lokon 1579,5 m dpl Empung 1340 m dpl

Tompaluan 1140 m dpl

Tipe Gunung Api: A Strato

Lokasi Administratif: Kota Tomohon, Sulawesi Utara

Kota Terdekat: Tomohon, Tondano, Manado

Lokasi Pos PGA: Desa Kakaskasen,

Kota Tomohon

Gunung Lokon tumbuh pada pelana Kompleks Lokon-Empung. Aktivitas Lokon mulai tercatat

ketika terjadi letusan normal di Kawah Tompaluan pada tahun 1829. Sekitar 64 tahun kemudian terjadi letusan yang sama dari tempat yang sama.

Memasuki abad 20, Lokon antara lain meletus pada 1942, 1949, 1951, 1952, 1958, 1959, 1961, 1969, 1975, 1976, 1977, 1986, 1987, 1988, 1989, 1990, 1991, 1997, 2001, 2002, pada 2003 terjadi letusan yang membongkar sumbat tersisa di Kawah Tompaluandan meletus kembali pada 2011. Karakter letusannya lazimnya diawali dengan letusan asap/abu, kadang-kadang disertai gemuruh atau dentuman lemah. Bila letusan asap mulai berkurang, gempa vulkanik tipe A mulai terekam disusul gempa tipe B. Letusan bertipe vulkanian yang membubungkan asap tinggi membentuk kembang kol.

Puncak Gunung Lokon dapat dicapai melalui Desa Kakaskasen II atau Kinilow, dengan waktu tempuh 45 menit, pendakian langsung ke bibir Kawah Tompaluan. Ke Puncak Lokon diperlukan waktu 60 menit.

56

Page 143: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 133

Erupsi Lokon Malam Hari, foto: Iyan Mulayana

Page 144: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

134 ALBUM

MAHAWU

Tinggi: 1331 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Kota Tomohon, Sulawesi Utara

Kota Terdekat: -

Lokasi Pos PGA: Kakaskasen,

Kota Tomohon

Gunung Mahawu dan Gunung Lokon berdekatan. Jarak antara kedua puncaknya sekitar 5 km.

Gunung Mahawu merupakan kerucut paling utara dari deretan gunung api yang berarah selatan barat daya-utara timur laut (Neumann van Padang, 1951).

Sebelum 1789, Mahawu pernah 3 kali letusan dari kawah pusat. Kemudian meletus lagi pada 1846, 1904, dan 1958. Sebelum letusan 1958, pernah ada penambangan belerang di dasar kawah Mahawu. Letusan 1958, selain menghancurkan semua peralatan tambang yang ada, juga menyebabkan lapangan solfatara yang memasok belerang berkurang drastis. karena itu, tambang belerang tersebut tidak dilanjutkan lagi. Peningkatan aktivitas terjadi tahun 1974, 1977, 1978, 1987 dan 1990 berupa semburan lumpur dan kepulan asap.

Untuk mencapai puncak Mahawu dari Kakaskasen dapat digunakan kendaraan umum sampai ke dekat desa Rurukan. Dari wilayah Desa Rurukan ini perjalanan dilanjutkan dengan jalan kaki melalui jalan setapak yang cukup baik hingga puncak Mahawu dalam waktu 1 sampai 2 jam.

57

Page 145: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 135

Gunung Mahawu, foto: Farid R. Bina

Page 146: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

136 ALBUM

TANGKOKO

Tinggi: 1149 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Desa Makewide,

Kecamatan Bitung, Kabupaten Minahasa

Kota Terdekat: Bitung

Lokasi Pos PGA: Desa Winenet, Kec. Bitung Timur,

Kota Bitung, Sulawesi Utara

Kawasan Gunung Tangkoko merupakan bagian Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkoko-

Batu Angus menjadi rumah bagi satwa langka Sulawesi, seperti tangkasi (Tarsius spectrum). Tangkoko merupakan rangkaian dari Gunung Dua Sudara dan merupakan wilayah pegunungan di tepi pantai. Kawahnya berukuran 2x1 km sedalam 200 m dan memiliki sumbat lava setinggi 100 m. Sumbat ini terbentuk dalam aktivitas tahun 1801.

Letusan Tangkoko bersifat eksplosif dan efusif. Pertama kali meletus pada 1680 berupa letusan normal dari kawah pusat. Kemudian 1683 dan 1694. Letusan pada 1801 dan 1821 terjadi sumbat lava, dikenal dengan Batu Angus, terjadi leleran lava hingga ke pantai. Pada 1843-1845 terjadi letusan normal dari kawah Batu Angus. Letusan normal berulang kambali pada 1880 dari lokasi yang sama.

Puncak Tangkoko dapat dicapai melalui tiga jalur: dari Pelabuhan Bitung menuju Kampung Pinangunian kemudian langsung menuju puncak; dari Kampung Makewide menuju Kampung Loari selanjutnya ke puncak; dan dari Kampung Batuputih ke Kampung Paring langsung ke puncak.

58

Page 147: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 137

Cinder cone Tangkoko, foto: David Adriansyah

Page 148: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

138 ALBUM

RUANG

Tinggi: 725 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato dengan kubah lava

Lokasi Administratif: Kabupaten Sitaro,

Propinsi Sulawesi Utara

Kota Terdekat: Tagulandang

Lokasi Pos PGA: Kecamatan Tagulandang,

Kabupaten Sitaro, Propinsi Sulawesi Utara

Gunung Ruang adalah gunung api pulau, Pulau Ruang. Gunung api ini merupakan gunung api

strato yang menjulang tinggi mulai dari batas pantai sekaligus membentuk satu pulau tersendiri yang terpisah dengan pulau yang lainnya (Tagulandang). Bentuk pulau yang dibangun oleh hasil letusan gunung api, berupa lava, jatuhan piroklastik, aliran piroklastik, bom vulkanik, dan endapan abu ini hampir berbentuk lingkaran. Pulau Ruang, selain sebagai pulau gunung api, juga merupakan habitat burung maleo (Macrocephalon maleo).

Letusan Gunung Ruang tercatat pertama kali terjadi pada tahun 1603. Kemudian pada 1808, 1810, 1840, 1870, 1871, 1874, 1889, 1904, 1905, 1914, 1915, 1946, 1949. Selama lima puluh tahun lebih mengalami masa istirahat, pada 25 September 2002 terjadi letusan yang disertai dengan awan panas ke arah selatan.

Gunung Ruang dapat dicapai dari Pulau Tagulandang dengan menggunakan perahu. Cara pencapaiannya: Dari Desa Laimpatehi atau Desa Pompente, tepi pantai Pulau Ruang, waktu tempuh 2 jam.

59

Page 149: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 139

Gunung Ruang, foto: Heymans Tamaka

Page 150: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

140 ALBUM

KARANGETANG

Tinggi: 1784 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato dengan kubah lava

Lokasi Administratif: Kabupaten Sitaro,

Propinsi Sulawesi Utara

Kota Terdekat: Ondong

Lokasi Pos PGA: Maralawa, Desa Salili,

Kecamatan Siau Barat, Kabupaten Sitaro, Propinsi Sulawesi Utara

Gunung Karangetang tumbuh di Pulau Siau. Gunung api ini termasuk paling aktif di

Indonesia karena hampir setiap tahun terjadi letusan magmatik.

Letusannya berupa letusan abu disertai suara gemuruh, letusan strombolian yang menyala, atau leleran lava yang membara.

Gunung Karangetang tercatat pertama kali meletus dalam tahun 1675, 1712, 1825, 1864, 1883, 1887, 1892, dan seterusnya. Leleran lava terbesar selama ini terjadi pada 1976 dari titik samping (Lava Arengkambing).

Aktivitas lain Gunung Karangetang adalah terbentuknya kawah solfatara baru di atas Desa Batubulan pada 1978 dikenal dengan kawah Maralebuhe.

Gunung ini dapat dicapai melalui Kampung Batubulan, arah utara puncak, dengan perahu motor dulu dari Ulu Siau selama 1 jam ke Batubulan. Waktu tempuh pendakian 5 jam.

60

Page 151: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 141

Sinar Api Karangetang, foto: Richard Korompis

Page 152: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

142 ALBUM

AWU

Tinggi: 1320 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato dengan kubah lava

Lokasi Administratif: Kabupaten Sangir Talaud,

Pulau Sangir Besar, Propinsi Sulawesi Utara

Kota Terdekat: Tahuna

Lokasi Pos PGA: Jl. Radar Kp. 116 Tahuna 95811,

Sulawesi Utara

Cikal bakal Awu dimulai dengan terbentuknya Gunung Tahuna yang memiliki kaldera.

Kemudian muncul Kompleks Gunung Posong, yaitu Gunung Bahu dan Gunung Sahengbaliral. Setelah periode Kompleks Posong berhenti, aktivitas Gunung Awu Tua dimulai dengan menghasilkan kawah besar. Aktivitas terakhir pembentukan Gunung Awu (Muda). Gunung Awu berada paling utara dari rangkaian pulau-pulau gunung api atau Gugusan Sangihe berbatasan dengan Filipina bagian selatan.

Periode letusan Gunung Awu yang terpanjang adalah 101 tahun dan yang terpendek adalah 7 tahun, dengan durasi letusan hanya beberapa jam. Dari tahun 1640 hingga 1966, Awu tercatat 12 kali meletus. Pada 2004, terjadi letusan magmatik, dengan kolom asap setinggi 1000 - 3000 m di atas puncak dan ketebalan abu di Kec. Tabukan Utara setebal 0.5 - 1 mm.

Gunung Awu dapat dicapai melalui Kampung Anggis di pantai selatan, antara Sungai Muade dan Sungai Malebuhe, dengan jarak sekitar 6,5 km dan waktu tempuh selama 3 jam.

61

Page 153: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 143

Kawah Gunung Awu, foto: Tommy Luhut Marbun

Page 154: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

144 ALBUM

GAMALAMA

Tinggi: 1715 m dpl

1690 m di atas Kota Ternate

Tipe Gunung Api: Gunung api berlapis (strato)

tipe A

Lokasi Administratif: Kota Ternate (Pulau Ternate)

Provinsi Maluku Utara

Kota Terdekat: Ternate

Lokasi Pos PGA: Jl. Cengkeh Afo, Desa Marikrubu, Ternate, Propinsi Maluku Utara.

62

Gunung Gamalama membentuk Pulau Ternate. Puncaknya dikenal sebagai Piek van Ternate

(Puncak Ternate). Pulau Ternate yang dibentuk oleh Gamalama mengambil tempat di atas jalur penunjaman yang miring ke timur dengan sudut yang kecil.

Gamalama pertama kali tercatat meletus pada tahun 1538. Hingga tahun 1770 interval letusannya selalu panjang, rata-rata lebih dari 10 tahun. Tetapi setelah itu sampai dengan tahun 1994 interval letusannya singkat, antara 1-2 tahun.

Letusan Gamalama umumnya berlangsung di kawah utama dan hampir selalu magmatik. Kecuali letusan yang terjadi dalam tahun 1907 yang mengambil tempat di lereng timut (letusan samping) dan menghasilkan leleran lava (Batu Angus) hingga ke pantai. Letusan 1980 juga menghasilkan Kawah Baru, lokasinya sekitar 175 m ke arah timur dari kawah utama.

Gunung ini dapat ditempuh melalui jalur Marikrubu dengan waktu tempuh 3-4 jam dan jalur Ake Tege-Tege.

Page 155: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 145

Gunung Gamalama, foto: Darno Lamane

Page 156: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

146 ALBUM

KIE BESI

Tinggi: 1357 m dpl

Tipe Gunung Api: Gunung api berlapis (strato), tipe A

Lokasi Administratif: Pulau Makian

Provinsi Maluku Utara.

Kota Terdekat: Ternate

Lokasi Pos PGA: Kelurahan Tafaga, Kecamatan Moti,

Kabupaten Maluku Utara, Propinsi Maluku Utara.

63

Gunung Kie Besi membentuk Pulau Makian. Bagi masyarakat Halmahera dan sekitarnya, Makian

dikenal sebagai penghasil buah kenari (Canarium indicum) yang menjadi salah satu komoditas andalan Provinsi Maluku Utara.

Gunung Kie Besi merupakan gunung api strato yang terbentuk akibat penumpukan hasil perulangan letusan yang menghasilkan endapan piroklastik dan aliran lava pendek dari pusat letusan. Kie Besi mulai dikenal ketika meletus pada 19-21 Juli 1646. Letusan lainnya terjadi pada 1760, 1861, 1890, 1988. Letusan Kie Besi umumnya bertipe Saint Vincent atau tipe Volcano berskala besar. Tipe letusan ini disertai dengan awan panas secara radial melalui bibir kawah.

Pulau Makian yang berada di sebelah barat daya Halmahera dapat dikunjungi dengan menggunakan perahu motor dengan waktu tempuh antara 3-4 jam pelayaran pada kondisi laut normal. Namun, saat musim angin barat, kondisi laut di Selat Halmahera sangat bergelombang, sehingga mempengaruhi waktu tempuh, hingga mencapai 7-8 jam.

Page 157: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 147

Gunung Kie Besi, foto: Budi Santoso

Page 158: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

148 ALBUM

GAMKONORA

Tinggi: -1635 dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Kab. Halmahera Barat Prop. Maluku Utara.

Kota Terdekat: Ibu (ibu kota kecamatan

Lokasi Pos PGA: Kampung Gamsungi, Kec. Ibu Kabupaten Halmahera Barat

Maluku Utara.

64

Gunung Gamkonora adalah surganya burung nuri. Puncak gunung ini memanjang dari utara

ke selatan disebabkan perpindahan titik letusan dari utara ke selatan (Neumann van Padang, 1951). Di daerah puncak terdapat tiga kawah.

Gamkonora pernah beberapa kali meletus besar. Pertama kali meletus pada 1564 atau 1565. Setelah itu tercatat beberapa kali meletus, yaitu 1673, 1917, 1949, 1951, 1987, 1997, dan 2007. Dilihat dari sejarahnya, letusan gunung api ini umumnya bersifat eksplosif, yang mengeluarkan bahan-bahan piroklastik seperti bongkahan batuan, lapilli dan abu vulkanik, serta kadang-kadang mengeluarkan aliran lava.

Gunung ini dapat dicapai dari Ternate setelah menyeberangi selat sempit ke Jailolo, kemudian dilanjutkan berkendaraan roda empat. Total waktu perjalanan sekitar 3 jam. Cara lain dengan perahu motor dari pelabuhan ikan, Ternate, menuju Gamsungi dengan waktu tempuh sekitar 4 jam. Bila musim timur (ombak), waktu tempuh lebih lama menjadi 6 atau 7 jam.

Page 159: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 149

Gunung Gamkonora, foto: Agus Solihin

Page 160: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

150 ALBUM

IBU

Tinggi: 1340 d dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Kecamatan Ibu,

Kabupaten Halmahera Barat, Prop. Maluku Utara.

Kota Terdekat: Jailolo

Lokasi Pos PGA: Tidak ada.

Diamati secara visual dan seismik dari Pos Pengamatan Gunung api Gamkonora

di Gamsungi, Kecamatan Ibu

65

Sejak lama Gunung Ibu diragukan sebagai gunung api tipe A. Keraguan tersebut terjawab ketika

Gunung Ibu tiba-tiba meletus pada Desember 1998. Kawahnya yang selama itu rimbun dengan tumbuhan berubah menjadi kering dipenuhi bebatuan Semula hanya seonggok lava setinggi 25 m dari lantai kawah. Tetapi suplai magma terus berlangsung sehingga lava bertambah besar dan membentuk kubah.

Pertama kali Gunung Ibu diketahui meletus terjadi pada Agustus hingga September 1911. Tidak ada penjelasan jenis dan dampak letusan tersebut. Setelah istirahat selama 87 tahun, meletus kembali Desember 1998 yang menghasilkan sumbat lava. Tahun 1999 terjadi letusan kembali secara periodik antara 45-60 detik dengan selang waktu antara 5-15 menit. Letusan disertai suatagemuruh bagaikan suara mesin jet. Sebaran material berupa abu dan pasir sekitar puncak dan lereng.

Gunung ini dapat dicapai dari Kota Ternate menyeberang dengan kapal feri ke Jailolo atau Sidangoli, dilanjutkan ke titik awal pendakian di Kampung Duono, Kecamatan Ibu.

Page 161: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 151

Gunung Ibu, foto: Yustinus Sulistiyo

Page 162: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

152 ALBUM

DUKONO

Tinggi: 1087 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: Kab. Halmahera Utara

Prop. Maluku Utara

Kota Terdekat: Galela (Kota kecamatan)

Lokasi Pos PGA: Desa Mamuya, Kecamatan Galela

Kabupaten Halmahera Utara Propinsi Maluku Utara.

66

Di lereng selatan Gunung Dukono, masyarakat menciptakan kebun rakyat yang wajib dipelihara

oleh setiap orang, dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi tidak boleh diperjualbelikan.

Menurut catatan, aktivitas Dukono dimulai pada 1550 ketika terjadi gempa bumi yang merusak Kota Tobelo dan disusul letusan Gunung Dukono. Pada 1861-1869 diduga terjadi letusan pada kawah pusat, kemudian pada 1901 dan 1933. Sejak 1979 karakter letusan Dukono berubah menjadi letusan abu yang beruntun, siklus letusan setiap 10-15 menit sekali. Akhir 1998 aktivitas letusan tersebut berhenti, kembali pada stadium solfatara. Pada 2003 terjadi serangkaian letusan abu dan selama Maret – Mei 2008 terjadi letusan disertai lontaran batu pijar dan gemuruh kuat.

Ada 2 jalur untuk mencapai puncak Dukono, yaitu Tobelo-Papilo-Puncak, dan Galela-Mamuya-Puncak yang lebih lazim; waktu tempuh untuk mencapai Tanah Lapang, bekas kawah yang sudah kering, sekitar 4 jam. Dari Tanah Lapang menuju kawah diperlukan waktu kurang dari 1 jam dan harus berhati-hati karena setiap 5-15 menit terjadi letusan abu.

Page 163: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 153

Gunung Dukono 2020, foto: Iwan Amat

Page 164: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

154 ALBUM

BANDA API

Tinggi: + 641 m dpl

+ 1150 m dari dasar laut

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif:Kecamatan P. Banda,

Kab. Maluku Tengah, Propinsi Maluku

Kota Terdekat: Ambon Propinsi Maluku

Lokasi Pos PGA: Desa Dwi Warna,

kecamatan Banda Neira Propinsi Maluku

67

Gunung Banda Api dulu disebut sebagai Etna van Oost Indie (Etna dari Hindia Belanda) oleh

Dr.R.D.M. Verbeek (1900), karena keindahan dan tipe letusannya mirip dengan Gunung Etna di Italia: semburan bara api susul-menusul seperti pesta kembang api pada malam hari.

Gunung Banda Api selama 4 abad terakhir ini paling tidak meletus 24 kali. Empat letusan di antaranya menimbulkan korban jiwa, yaitu tahun 1598, 1615, 1690 dan 1988. Letusan pertama tercatat pada 17 April 1586. Setelah letusan 1901, Banda Api mengalami masa istirahat dan baru meletus kembali pada 1988. Letusan tersebut menghasilkan tiga titik letusan sehingga terdapat enam titik letusan di gunung ini, meskipun beberapa di antaranya tertutup kembali oleh leleran lava.

Gunung ini dapat dicapai dari Jakarta dengan menggunakan pesawat terbang maupun kapal laut, langsung menuju Kota Ambon dan Banda Api. Ke puncaknya dapat dimulai dari Desa Kolombo, salah satu desa di Pulau Gunung Api yang berada di pantai, lereng timur tenggara puncak.

Page 165: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 155

Gunung Banda Api, foto: Wahyu Wijayanto

Page 166: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

156 ALBUM

WURLALI

Tinggi: 868 m dpl

Tipe Gunung Api: Strato

Lokasi Administratif: P. Damar termasuk dalam wilayah Kec. Kisar, Kab. Maluku Tenggara,

Prop. Maluku

Kota Terdekat: Batu Merah, terletak di Barat P. Damar

pada ketinggian lk. 5 m dml.

Lokasi Pos PGA: Desa Wulur Kecamatan Pulau Damar,

Kabupaten Maluku Tenggara Barat,

68

Gunung Wurlali merupakan gunung api pulau yang membentuk Pulau Damar. Pulau yang

luasnya 315 km2 pada mulanya merupakan gunung api tua yang bagian timurnya runtuh dan membentuk kaldera dengan garis tengah 5 km. Di bagian utara pulau tumbuh gunung api, Gunung Wurlali, yang memiliki kawah kembar.

Aktivitas letusan yang tercatat yang pernah terjadi berlangsung pada 3-5 Juni 1892. Setelah itu aktivitas Wurlali terbatas berupa lapangan solfatara/fumarola. Letusan Wurlali didominasi aliran lava dan sinder-sinder. Kaldera lama meluas ke arah timur-tenggara. Bila terjadi letusan kemungkinan akan disertai munculnya awan panas, berupa letusan eksplosif.

Untuk mencapai Wurlali dapat ditempuh melalui Ambon atau Tual dengan kapal laut perintis setiap dua minggu sekali yang melayari jalur pelayaran Ambon-Tual dan menyinggahi pulau-pulau kecil di sepanjang Laut Banda, selama 3 hari. Jalur lainnya dari Surabaya mengitari Nusa Tenggara, singgah di Pulau Damar lalu ke Ambon melalui Tual selama seminggu.

Page 167: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

GUNUNG API INDONESIA 157

Gunung Wurlali, foto: Marinus A. Louth

Page 168: ALBUM GUNUNG API INDONESIA - ESDM

158 ALBUM