Alkaloid Turunan Ornitin (Revisi)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

alkaloid yang berasal dari turunan ornitin

Citation preview

  • ALKALOID

    TURUNAN ORNITIN

    DISUSUN OLEH

    Ana Mardliyah 20514037

    Eddi Yusmansyah 20514035

    Iin Agreeani Sitohang 20514018

    Khoirotul Ummah 20514052

    Rahmi Rachmawati 20514015

    Robby Gus Mahardika 20514017

    DEPARTEMEN KIMIA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

    2015

  • ALKALOID TURUNAN ORNITIN

    Alkaloid merupakan suatu senyawa alam yang mengandung atom nitrogen yang

    umumnya ditemukan pada tumbuhan, sedikit pada mikroorganisme dan hewan. Sebanyak

    27.000 struktur alkaloid telah berhasil dikarakterisasi dengan sekitar 21.000 berasal dari

    tumbuhan. Alkaloid pada umumnya diklasifikasikan berdasarkan asal dari atom nitrogen pada

    strukturnya dan atom nitrogen tersebut berasal dari asam amino. L-ornitin merupakan asam

    amino non-protein yang dibentuk dari L-arginin pada hewan dengan dikatalisis oleh enzim

    arginase dalam siklus urea sedangkan pada tumbuhan asam amino ini dibentuk dari L-asam

    glutamat. Ornitin mengandung - dan -amino dan menjadi sumber building block C4N pada

    struktur alkaloid, terutama pada pada pirolidin dan tropan. Biosintesis L-ornitin dijelaskan pada

    skema berikut ini.

    Gambar 1. Biosintesis L-ornitin

    NH

    CO2H

    NH2

    H2N

    NH

    urea

    H2NCO2H

    NH2

    L-Arg

    L-Orn

    urea cycle(animals)

    HO2C CO2H

    NH2L-Glu

    plants

    arginase

    H2NCO2H

    NH2L-Orn

    NH2NH2

    CO2H

    NH

  • I. Alkaloid Pirolidin

    Alkaloid pirolidin memiliki building block C4N yang membentuk pentasiklik.

    Beberapa alkaloid pirolidin telah diisolasi dari famili Campanulaceae, Gramineae,

    Capparidaceae, Lamiaceae, Convolvulaceae, Liliaceae, Cruciferae dan Solanaceae. Pada

    famili Lamiaceae, alkaloid pirolidin banyak tersebar pada 9 genus, yaitu Eremostachys,

    Lagochilus, Lamium, Leonurus, Marrubium, Panzeria, Phlomis, Sideritis, dan Stachys.

    Beberapa contoh alkaloid pirolidin adalah senyawa higrin, higrolin, kuskohigrin,

    stakhidrin, dan betonisin yang ditunjukkan pada gambar berikut.

    N

    Me

    O

    N

    Me

    O

    NMe

    N

    Me

    OH

    Higrin Higrolin Kuskohigrin

    NMe Me

    CO2N

    Me Me

    CO2

    HO

    Stakhidrin Betonisin

    Gambar 2. Struktur senyawa-senyawa alkaloid pirolidin sederhana

    1. Higrin

    Higrin pertama kali diisolasi dari daun tanaman koka, Erythroxylum coca dari

    famili Erythroxylaceae bersama dengan senyawa lainnya yaitu kuskohigrin. Berikut

    adalah klasifikasi ilmiah dari tanaman Erythroxylum coca.

    Kerajaan : Plantae

    Divisi : Magnoliophyta

    Kelas : Magnoliopsida

    Ordo : Malpighiales

    Famili : Erythroxylaceae

    Genus : Erythroxylum

    Spesies : Erythroxylum coca

    Gambar 3. Erythroxylum coca

  • Higrin merupakan senyawa dengan struktur pirolidin paling sederhana dan memiliki

    stereoisomer berupa (-)-higrin dan (+)-higrin. Biosintesis higrin dapat dijelaskan pada

    skema berikut.

    Gambar 4. Biosintesis senyawa higrin

    Selain dari Erythroxylum coca, higrin juga dapat diisolasi dari beberapa

    tumbuhan lain, antara lain Nicandra physaloides (Solanaceae), Dendrobium

    chrysanthum (Orchidaceae), dan Cochlearia arcfica (Cruciferae).

  • 2. Kuskohigrin

    Kuskohigrin diisolasi dari daun tanaman Erythroxylum coca (famili

    Erythroxylaceae) dan Datura stramonium (famili Solanaceae). Selain pada genus

    Datura, cuscohygrine juga terdapat pada genus Cyphomandra, Mandragora,

    Salpichroa, Scopolia, Solandra, Solanum, Withania, dan pada famili Convolvulaceae

    dapat ditemukan pada genus Convolvulus. Senyawa ini dimanfaatkan sebagai obat

    penenang pada pengobatan asma. Berikut adalah klasifikasi ilmiah dari tanaman

    Datura stramonium beserta biogenesis dari senyawa kuskohigrin.

    Kerajaan : Plantae

    Ordo : Solanales

    Famili : Solanaceae

    Genus : Datura

    Spesies : Datura stramonium

    Gambar 6. Biosintesis senyawa kuskohigrin

    3. Higrolin

    Higrolin diisolasi dari daun Carallia brachiata (famili Rhizophoraceae)

    sebagai senyawa mayor. Selain itu higrolin juga terdapat pada tanaman Gynotroches

    axillaris yang juga berasal dari famili Rhizophoraceae. Secara biogenesis, senyawa

    higrolin ini merupakan hasil reduksi dari senyawa higrin.

    (a) (c) (b)

    Gambar 7. (a) Carallia brachiata; (b) Gynotroches axillaris; (c) higrolin

    Gambar 5. Datura stramonium

  • 4. Stakhidrin

    Stakhidrin merupakan senyawa alkaloid pirolidin dalam bentuk garam.

    Senyawa ini terdapat pada berbagai jenis tanaman, termasuk tanaman dari famili

    Capparidaceae, yaitu pada genus Boscia, Cadaba, Cladostemon, Courbonia,

    Capparis, Cratevea, Maerua, Ritcheia, Steriphoma, Stixis, Thylachium, dan Tirana.

    Salah satu tanaman yang mengandung senyawa stakhidrin adalah Capparis tomentosa.

    Stakhidrin juga ditemukan pada famili Labiate, Leguminosae, dan Liliaceae. Berikut

    adalah klasifikasi ilmiah dari tanaman Capparis tomentosa beserta biogenesis dari

    senyawa stakhidrin.

    Kerajaan : Plantae

    Ordo : Brassicales

    Famili : Capparaceae

    Genus : Capparis

    Spesies : Capparis tomentosa

    Gambar 9. Biogenesis Senyawa Stakhidrin

    5. Betonisin

    Betonisin merupakan senyawa alkaloid mayor yang terdapat pada Marrubium

    vulgare (famili Labiateae).

    Kerajaan : Plantae

    Ordo : Lamiales

    Famili : Lamiaceae

    Genus : Marrubium

    Spesies : Marrubium vulgare

    H 2 N

    N H 2

    C O 2 H

    NH

    C O 2 H

    O r n i t h i n e P r o l i n e

    N C O 2 H

    M e

    N C O 2

    M e M e

    A s a m H y g r a t S t a c h y d r i n e

    Gambar 8. Capparis tomentosa

    Gambar 10. Carallia brachiata

  • 6. Kodonopsin dan Kodonopsinin

    Kodonopsin dan kodonopsinin diisolasi dari Codonopsis clematidea (famili

    Campanulaceae). Senyawa kodonopsin diketahui dapat menurunkan tekanan darah

    pada kucing.

    (a) (b)

    Gambar 11. (a) bunga Codonopsis clematidea (b) daun Codonopsis clematidea

    Gambar 12. Senyawa-senyawa alkaloid pirolidin dari Codonopsis clematidea

  • II. Alkaloid Tropan

    Tropan mengandung satu atom nitrogen dengan gugus metilnya (N-CH3). Alkaloid

    ini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat termasuk yang ada pada otak maupun sumsum

    tulang belakang. Yang termasuk dalam kelas ini adalah Atropa belladona yang digunakan

    sebagai tetes mata untuk melebarkan pupil mata, berasal dari famili Solanaceae, selain itu

    ada juga dari jenis Hyoscyamus niger, Dubuisia hopwoodii, Datura dan Brugmansia spp,

    Mandragora officinarum, alkaloid kokain dari Erythroxylum coca (famili

    Erythroxylaceae).

    Gambar 13. Struktur kerangka tropan

    Ciri-ciri alkaloid tropan yaitu mengandung satu atom nitrogen dengan gugus

    metilnya (N-CH3), mempunyai rasa pahit dan bersifat beracun serta biasanya banyak

    digunakan dibidang farmasi. Tropan umumnya berupa kristal atau serbuk amorf, jika dalam

    bentuk garam mudah larut dalam air.

    1. Manfaat Alkaloid Tropan

    Berikut adalah beberapa manfaat dari senyawa-senyawa alkaloid dengan

    struktur kerangka tropan.

    a. Mempengaruhi system syaraf pusat termasuk yang ada pada otak maupun sumsum

    tulang belakang.

    b. Antispamodik (anti kejang).

    c. Sedative (penenang).

    d. Analgetik narkotik yang menstimulasi pusat syaraf.

    e. Antiemetic (mengurangi rasa mual).

    f. Midriatik (obat yang mendilatasi pupil ketika diberikan secara topical pada mata).

    g. Antispasmolitik (mengurangi kontraksi usus).

    h. Antikolinergik (obat yang menstimulasi saraf parasimpatik dengan melepaskan

    neurohormon asetilkolin.

  • i. Anti asma (obat asma).

    j. Pelindung tumbuhan dari serangga hama dan penyakit.

    k. Pengatur tumbuh atau sebagai basa, mineral untuk mempertahankan

    keseimbangan ion.

    2. Efek samping penggunaan Tropan

    Berikut adalah beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan oleh senyawa-

    senyawa alkaloid dengan struktur kerangka tropan.

    a. Detak jantung tidak beraturan.

    b. Paranoia dan depresi.

    c. Kejang atau strokes.

    d. Mengurangi sistem kekebalan.

    e. Terdegradasi tulang rawan hidung.

    f. Hipertensi.

    g. Sesak nafas/sulit nafas.

    h. Hives (gatal diikuti kulit kemerahan).

    i. Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah atau tenggorokan.

    j. Sakit kepala, pusing atau kepala terasa ringan.

    k. Pandangan kabur, pupil membesar, atau sensitif terhadap cahaya terang.

    l. Perubahan pengecapan.

    m. Sulit buang air kecil, dan lain-lain.

    3. Contoh tanaman yang mengandung alkaloid golongan tropan

    a. Belladon (Atropan belladonina)

    Nama simplisia : Belladonae Fulium

    Nama Tanaman Asal : Atropa belladonna

    Famili : Solanaceae

    Zat berkhasiat : Atropine, Scopolamine, Hyoscyamine

    Penggunaan : antispamolitik, antikolinergik, anti asma dan midriatik

  • (a) (b)

    Gambar 14. (a) Atropan belladonina; (b) atropin

    Herba Belladon ini dapat ditemukan di seluruh wilayah barat, tengah dan

    selatan Eropa, di Balkan, Asia Tenggara, Iran, India, Pakistan, Afrika utara,

    Denmark, Swedia, dan Irlandia. Tanaman ini dibudidayakan di banyak negara

    lain, termasuk Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat.

    b. Tanaman coca (Erythroxylum coca)

    Kerajaan : Plantae

    Divisi : Magnoliophyta

    Kelas : Magnoliopsida

    Ordo : Malpighiales

    Famili : Erythroxylaceae

    Genus : Erythroxylum

    Spesies : Erythroxylum coca

    Tanaman Kokain (benzoylmethyl ecgonine) mengandung zat crystalline

    tropane alkaloid yang diperoleh dari daun tanaman Coca (Erythroxylon coca)

    yang tumbuh di Amerika Selatan. Dalam dunia medis, kokain digunakan sebagai

    obat bius atau penghilang rasa sakit pada operasi THT (telinga, hidung, dan

    tenggorokan). Suku Aztec di Amerika Selatan biasa mengunyah daun Coca

    (seperti orang Indonesia mengunyah dau sirih), mereka percaya bahwa

    mengunyah daun Coca berkhasiat memutihkan dan menguatkan gigi, menambah

    tenaga dan stamina, serta dapat menghilangkan rasa lelah dan lapar. Berikut

    adalah biosintesis tropan dan senyawa turunannya.

    Gambar 15. Erythroxylum coca

  • Gambar 16. Biosintesis tropan dan senyawa turunannya

  • Asetil-CoA mengalami deprotonasi pada proton sehingga terbentuk

    suatu enol dan mengalami reaksi Mannich dengan kation N-metil-1-pirolinium

    (berasal dari ornitin) yang menghasilkan stereokimia R dan S. Enantiomer S

    mengalami pemanjangan dengan Asetil-CoA kemudian mengalami oksidasi dan

    dehidrasi membentuk kation iminium. Kation iminium yang terbentuk tadi dapat

    mengalami reaksi mannich intramolekul membentuk struktur bisiklik yang

    merupakan kerangka tropan. Kerangka tropan tersebut mengalami reaksi

    pembentukan metil ester dan reduksi karbonil membentuk 3-hidrosil dan

    selanjutnya mengalami pembentukan ester dengan benzoil-CoA yang berasal dari

    asam aminoL-fenilalanin membentuk kokain.

    Seperti kokain, enantiomer R mengalami kondensasi Claisen dengan

    Asetil-CoA kemudian mengalami oksidasi dan dehidrasi membentuk kation

    iminium. Kation iminium yang terbentuk tadi dapat mengalami reaksi mannich

    intramolekul dan dekarbosilasi membentuk kerangka tropan yaitu tropinon.

    Tropinon mengalami reduksi stereospesifik karbonil membentuk tropin (-

    hidroksil) atau tropin (-hidroksil). Tropin (-hidroksil) bereaksi dengan asam

    fenil laktat yang berasal dari asam amino L-fenilalanin yang menjadi prekursor

    dari hyoscyamin, sedangkan tropin (-hidroksil) adalah prekursor dari

    calystegin.

    Gambar 17. biosintesis calystegin dan hyoscyamin

  • III. Alkaloid Pirolizidin

    Pirolizidin adalah salah satu kerangka alkaloid yang berupa bisiklik, terbentuk dari

    putresin yang merupakan turunan asam amino arginin. Alkaloid pirolizidin tidak tersebar

    luas, namun secara karakteristik terdapat pada bermacam genus dalam Famili

    Boraginaceae (Anchusa, Heliotropium, Cynoglossum, Symphytum),

    Compositae/Asteraceae (Senecio dan Eupatorium) dan Leguminoceae/Fabaceae

    (Crotalaria) dan Orchidaceae.

    Alkaloid Pirolizidin umumnya bersifat hepatotoksik terhadap manusia dan hewan.

    Bioaktivitas dari alkaloid pirolizidin antara lain sebagai anti infeksi (Retrohoustine,

    heliohoustine, isoretrohoustine), antifeedant (retronecine, heliotridine, platynecine,

    isoretronecanol, trachelanthamidine), antibakteri (pyrrolizidinone lactones), anti inflamasi,

    rematik, dan gangguan saluran pencernaan (asetyl-intermedine, acetyl-lycopsamine).

    Beberapa contoh spesies tanaman yang menghasilkan senyawa metabolit sekunder

    berupa alkaloid antara lain sebagai berikut.

    1. Anchusa strigosa

    Famili : Boraginaceae

    Genus : Anchusa

    Spesies : Anchusa strigosa

    Penyebaran : Eropa, Afrika Utara, Afrika Selatan, dan Asia Barat

    Terdapat beberapa senyawa pirolizidin ester yang telah berhasil diisolasi dari

    tanaman A. strigosa, antara lain retronesin, heliotridin, platinesin, isoretronekanol, dan

    trakelantamidin. Masing-masing senyawa diuji bioaktivitasnya sebagai antifeedant

    terhadap larva lepidoptera.

    (a) (b) (c)

    Gambar 18. (a) Anchusa strigosa; (b) retronesin; (c) heliotridin

  • 2. Senecio vulgaris

    Famili : Compositae/Asteraceae

    Genus : Senecio

    Spesies : Senecio vulgaris

    Penyebaran : Asia

    Gambar 20. Senyawa-senyawa alkaloid pirolizidin dari Senecio vulgaris

    3. Crotalaria juncea L.

    Famili : Leguminoceae/Fabacea

    Genus : Crotalaria

    Spesies : Crotalaria juncea

    Penyebaran : Asia

    (a) (b)

    Gambar 21. (a) Crotalaria juncea; (b) Isohemijunsein A-C dari tanaman Crotalaria

    juncea

    Gambar 19. Senecio vulgaris

  • 4. Biosintesis Alkaloid Pirolizidin

    Gambar 22. Biosintesis alkaloid pirolizidin

    Kerangka alkaloid pirolizidin terbentuk dari prekursor L-ornitin yang dapat

    dibentuk dari asam amino L-arginin melalui siklus urea dengan bantuan enzim

    Arginase. Selanjutnya L-ornitin mengalami dekarboksilasi membentuk putresin

  • dengan dikatalisis oleh enzim Ornitin dekarboksilase. Putresin diubah menjadi

    poliamina homospermidine melalui transfer aminopropil dari spermidin oleh enzim

    homospermidine synthase. Homospermidin kemudian mengalami serangkaian reaksi

    antara lain deaminasi oksidatif, pembentukan imina dan reaksi Mannich intramolekul

    sehingga membentuk kerangka pirolizidin. Reaksi Mannich diawali dengan adanya

    serangan anion enolat dari aldehid terhadap ikatan rangkap pada imina membentuk

    kerangka bisiklik. Selanjutnya senyawa retronesin dapat dibentuk dari pirolizidin

    aldehid melalui reaksi oksidasi dan reduksi.

    Salah satu prekursor dalam alkaloid pirolizidin adalah spermidin. Berikut

    merupakan biogenesis dari spermidin.

    Gambar 23. Biogenesis Spermidin

    H2N

    NH2

    H2NNH2

    H2N NH

    NH2

    spermidine

    OH

    O

    H2N NH

    OH

    NH O

    NH2

    L-Arginine

    L-Ornithine

    HO2CCO2H

    NH2

    H2N NH

    NH

    NH2

    -CO2PLP

    E2

    H2N NH

    O

    NH2

    E4 hydrolysis of imine function in guanidine system

    N-carbamoylputrescine

    E5

    S

    NH2

    Ad

    H3C

    hydrolysis of urea

    N-alkylation

    dcSAM

    L-Glu

    urea

    E1urea cycle (animals)

    plants

    E6

    E1 : arginaseE2 : arginine decarboxylaseE3 : ornithine decarboxylaseE4 : agmatine deiminaseE5 : N-carbamoylputrescine hydrolaseE6 : spermidine synthase