8
ALOPESIA AREATA dr. Dian Andriani, SpKK Kasubdep Kulit dan Kelamin RS Moh. Ridwan Meuraksa Jln. Kramat Raya 174, Jakarta Pusat Kerontokan rambut adalah hal yang pernah dialami hampir semua orang, tetapi bila kerontokan rambut tersebut berlangsung lama dan menyebabkan alopesia atau kebotakan akan menimbulkan masalah. Banyak hal yang dapat menyebabkan kerontokan rambut, pada umumnya rambut rontok berhubungan dengan penyakit sistemik atau internal, diet yang buruk, penyakit tiroid, atau konsumsi obat-obatan tertentu. Pada keadaan normal, usia rambut kepala adalah sekitar 3 tahun (fase anagen) kemudian memasuki fase telogen atau fase istirahat selama 3 bulan. Selama fase telogen ini akar rambut akan mengecil dan berbentuk bulat (“club”), kemudian rontok. Rambut berada dalam fase telogen sekitar 10%. Bila kerontokan perhari tidak lebih dari 100 buah, masih dianggap normal. Kulit kepala memiliki kurang lebih 100.000 folikel rambut. Apa itu alopesia? Kata “alopecia” berasal dari Yunani “alopex” , artinya rubah yang menderita penyakit kulit sehingga kehilangan sebagian bulunya. Alopesia atau disebut juga kebotakan, adalah kondisi hilangnya rambut yang terjadi pada kepala, tetapi kadang-kadang juga terjadi pada bagian tubuh yang lain. Terdapat berbagai macam tipe alopesia dengan berbagai penyebab. Alopesia dapat terjadi pada bagian depan dan puncak kepala yang paling sering dialami laki- laki disebut “male pattern baldness” Keadaan ini juga dapat dialami oleh wanita tetapi pada laki-laki hilangnya rambut lebih cepat 1

alopesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: alopesia

ALOPESIA AREATA

dr. Dian Andriani, SpKK

Kasubdep Kulit dan Kelamin RS Moh. Ridwan Meuraksa

Jln. Kramat Raya 174, Jakarta Pusat

Kerontokan rambut adalah hal yang pernah dialami hampir semua orang, tetapi bila kerontokan rambut tersebut berlangsung lama dan menyebabkan alopesia atau kebotakan akan menimbulkan masalah. Banyak hal yang dapat menyebabkan kerontokan rambut, pada umumnya rambut rontok berhubungan dengan penyakit sistemik atau internal, diet yang buruk, penyakit tiroid, atau konsumsi obat-obatan tertentu.

Pada keadaan normal, usia rambut kepala adalah sekitar 3 tahun (fase anagen) kemudian memasuki fase telogen atau fase istirahat selama 3 bulan. Selama fase telogen ini akar rambut akan mengecil dan berbentuk bulat (“club”), kemudian rontok. Rambut berada dalam fase telogen sekitar 10%. Bila kerontokan perhari tidak lebih dari 100 buah, masih dianggap normal. Kulit kepala memiliki kurang lebih 100.000 folikel rambut.

Apa itu alopesia?

Kata “alopecia” berasal dari Yunani “alopex” , artinya rubah yang menderita penyakit kulit sehingga kehilangan sebagian bulunya.

Alopesia atau disebut juga kebotakan, adalah kondisi hilangnya rambut yang terjadi pada kepala, tetapi kadang-kadang juga terjadi pada bagian tubuh yang lain. Terdapat berbagai macam tipe alopesia dengan berbagai penyebab. Alopesia dapat terjadi pada bagian depan dan puncak kepala yang paling sering dialami laki-laki disebut “male pattern baldness” Keadaan ini juga dapat dialami oleh wanita tetapi pada laki-laki hilangnya rambut lebih cepat dan lebih luas. Penyebabnya adalah hormonal dan kondisi genetik, sehingga termasuk dalam kelainan “androgenetik”.

Male Pattern Baldness.

1

Page 2: alopesia

Alopesia androgenetik

Pada “male atau female pattern baldness” umumnya didapatkan juga keluarga sedarah dari ibu atau bapak yang mengalami kondisi serupa. Pada bagian tertentu (Pola “M shape”), rambut akan mudah menipis dan rontok, bukan disebabkan oleh pemakaian topi yang terlalu sering, bukan juga disebabkan oleh penggunaan sampo tertentu, dan melakukan pemijatan agar meningkatkan sirkulasi darah kepala tidak akan mengubah keadaan.

Penampang lintang kulit kepala dengan dan tanpa folikel rambut

Apa yang disebut alopesia areata?

Alopesia juga dapat terjadi pada sebagian kepala yang tidak beraturan letaknya, kondisi ini disebut alopesia areata. Biasanya berlangsung dalam waktu yang relatif singkat, hilangnya rambut pada sisi kepala yang satu dapat lebih cepat dibandingkan pada sisi yang lain. Alopesia areata berbeda dengan “male pattern baldness”, dapat dialami laki-laki, wanita dewasa, bahkan anak-anak.

Apa penyebab alopesia areata?

Beberapa penelitian menunjukkan bukti bahwa alopesia areata disebabkan oleh abnormalitas dalam sistem imun atau kekebalan tubuh. Abnormalitas yang sering terjadi adalah “autoimunitas” artinya sistem kekebalan tubuh sendirilah yang menyerang jaringan tubuh. Pada alopesia areata, sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut dan merusak formasi rambut normal. Bila dilakukan biopsi kulit kepala yang mengalami kebotakan akan didapatkan kelainan imunitas didalamnya. Alopesia areata juga dapat berhubungan dengan kondisi penyakit yang

2

Page 3: alopesia

lain, seperti gangguan alergi, penyakit tiroid, vitiligo, lupus, arthritis rematik, dan tukak pada usus. Tetapi ada juga yang terjadi dalam keluarga yang menunjukkan adanya hubungan dengan pewarisan gen.

Bagaimana pola kebotakan pada alopesia areata?

Berbagai pola kebotakan pada alopesia areata adalah :

- Alopesia areata unifokal: didapatkannya 1 spot kehilangan rambut pada kulit kepala.- Alopesia areata multifokal: didapatkannya lebih dari 1 spot kehilangan rambut pada

kulit kepala.- Alopesia areata retikuler: kehilangan rambut lebih dari 1 spot dengan jarak tiap spot

sangat berdekatan.- Alopesia areata difus: rambut sangat tipis pada seluruh permukaan kulit kepala.- Alopesia totalis: kehilangan rambut meliputi seluruh permukaan kulit kepala.- Alopesia universalis: kehilangan rambut bukan hanya pada seluruh kulit kepala tetapi

pada seluruh tubuh. Individu yang menderita kelainan ini lahir tanpa rambut pada alis dan bulu mata, dan tidak akan mengalami pertumbuhan rambut ketiak atau rambut pubis. Didapatkan folikel rambut tetapi tanpa adanya rambut. Kelainan ini diwariskan secara genetik.

Alopesia areata

3

Page 4: alopesia

Alopesia areata difus

Alopesia totalis atau alopesia universalis

4

Page 5: alopesia

Alopesia areata retikuler

Siapa saja yang bisa terkena alopesia areata?

Alopsia areata dapat terjadi pada siapa saja, anak-anak, remaja maupun dewasa, dan tidak menular. Berbeda dengan kerontokan rambut yang terjadi semasa kehamilan atau akibat ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron.

Bagaimana mendiagnosis alopesia areata?

5

Page 6: alopesia

Pada alopesia areata yang karakteristik adalah “exclamation point hair”. Akar rambut yang bentuknya seperti tanda seru (!) Akar rambut dengan bentuk seperti ini ditemukan pada daerah yang kehilangan rambut. Akan tampak sangat jelas dengan kaca pembesar, rambut patah pada daerah dekat kulit kepala. Tetapi untuk membuktikan diagnosis yang lebih pasti sebaiknya dilakukan biopsi kulit kepala.

Bagaimana mengobati alopesia areata?

Pada umumnya, folikel rambut pada alopesia areata masih hidup dan dapat kembali memproduksi rambut normal bila menerima sinyal yang sesuai. Pada umumnya rambut dapat tumbuh kembali tanpa terapi apapun. Sekitar 50% pasien kembali normal dalam waktu satu tahun tanpa terapi apapun. Semakin lama berlangsungnya alopesia, semakin besar kemungkinan untuk tidak tumbuh kembali.

Berbagai alternatif pengobatan terhadap alopesia areata adalah:

- Tablet kortikosteroid: kadang diberikan untuk alopesia areata yang ekstensif. Pemberian dalam waktu yang lama menimbulkan banyak efek samping. Pertumbuhan rambut pada umumnya kembali rontok setelah injeksi kortikosteroid dihentikan.

- Imunoterapi topikal: salah satu metode untuk mengobati alopesia totalis atau universalis dengan menimbulkan dermatitis kontak pada kulit kepala yang mengalami kebotakan. Bahan kimia yang biasa digunakan adalah diphencyprone (DPCP), dinitrochlorobenzene (DNCB), atau squaric acid dibutyl ester (SADBE) dioleskan pada permukaan kulit kepala untuk menimbulkan reaksi dermatitis. Sekitar 40% pasien yang diberi imunoterapi sekitar 6 bulan membaik. Pada pasien yang membaik masih memerlukan terapi untuk memelihara agar rambut tumbuh normal paling tidak sampai mekanisme pertumbuhan normal dapat berlangsung dengan sendirinya. Teapi ini popular di Kanada dan Eropa.

- Injeksi kortikosteroid: Sering dilakukan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin pada daerah kulit kepala yang kehilangan rambut. Injeksi diulangi tiap minggu. Dalam 4 minggu umumnya didapatkan pertumbuhan rambut. Terdapat banyak efek samping dengan penggunaan steroid injeksi yang cukup lama.

- Minoksidil topikal: larutan minoksidil 5% dioleskan dua kali sehari pada daerah alopesia areata. Kulit kepala, alis dan janggut berespons baik dengan obat ini. Bila rambut kepala tumbuh lengkap, terapi dapat dihentikan. Responsnya meningkat dengan memberikan kortikosteroid topikal sebelumnya. Minoksidil aman dan mudah digunakan dan tidak menurunkan tekanan darah pada orang normal.Topikal minoxidil tidak efektif untuk mengobati alopesia totalis dan universalis.

- Anthralin krim atau salep: pengolesan anthralin krim atau salep pada daerah alopesia sekali sehari ½ - 1 jam kemudian dicuci. Pertumbuhan kembali tampak pada 8-12 minggu. Anthralin adalah tar sintetik yang sering digunakan untuk penyakit

6

Page 7: alopesia

psoriasis. Anthralin dapat mengiritasi kulit dan dapat menyebabkan perubahan warna kecoklatan pada kulit yang diolesi.

- Sebuah penelitian melaporkan efektivitas pengobatan alopesia dengan aroma terapi minyak esensial (cedarwood, lavender, thyme, and rosemary oils).

- Wigs: Pada alopesia areata yang tidak berespons terhadap berbagai terapi dapat memilih menggunakan wig yang paling nyaman. Terutama pada alopesia totalis atau universalis.

- Saat ini beberapa laki-laki mencukur habis rambutnya karena dengan demikian merasa lebih seksi.

- Biasanya pengobatan alopesia menggunakan kombinasi dari berbagai pilihan.

Bagaimana prognosis alopesia areata?

Progresivitas alopesia areata tidak dapat diprediksi. Beberapa pasien hanya menderita kehilangan rambut sedikit, tetapi ada juga yang banyak. Umumnya pertumbuhan akan normal kembali dalam 1 tahun tanpa pengobatan, tetapi bila tidak terjadi perbaikan dapat terjadi kebotakan yang lebih luas.

7