AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    1/48

     

    NIFAS DAN J ANIN

    Bahs Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

    Kelulusan Madrasah Diniyah Islahul Ummah

    Disusun Oleh :

    HENI PRIHATINI

    NIS : 0010007

    MADRASAH DINIYAH ISLAHUL UMMAH SURAKARTA

    1432 H / 2011 M

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    2/48

     

    PENGESAHAN

     NIFAS DAN JANIN

    DISUSUN OLEH :

    HENI PRIHATINI

    Telah disahkan dan disetujui guna memenuhi persyaratan Kelulusan

    Madrasah Diniyah Islahul Ummah pada :

    Hari :

    Tanggal :

    Menyetujui

    Pembimbing Penguji

    Ustadzah Nurul Lathifah Ustadz. Fahrur Mu’is, S.Pd.I, M.Ag

    Mengetahui

    Mudir MDI Islahul Ummah

    Ustadz. Fahrur Mu’is, S.Pd.I, M.Ag

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    3/48

     

    MOTTO

    1.  “….. dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu

    kesempitan….” (Q.S. Al-Hajj : 78)

    2.  “Dan janganlah kamu mendekati (menyetubui) mereka sebelum suci. Apabila

    mereka telah bersuci (mandi), maka campurilah (setubuhilah) mereka di

    tempat sebagaimana yang diperintahkan Allah kepadamu”

    (Q.S. Al-Baqoroh : 222)

    3. 

    “Ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah”

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    4/48

     

    PERSEMBAHAN

    Kupersembahkan kepada Almarhum dan Almarhumah Bapak dan Ibuku

    yang tercinta, semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan tempat di sisi-

     Nya.

    Kepada suamiku yang sangat aku banggakan, semoga Dia yang Kuasa

    menjadikan keluarga kita keluarga yang Dia cintai baik di dunia dan akhirat.

    Putra-putriku yang selalu menemani setiap hitungan waktu dalam

    kebersamaan Adam Surya, Husna Kayyisa.

    Kepada saudara-saudariku, semua ummahat di bumi Allah Subhanahu Wa

     Ta’ala  semoga kita dapat saling berpartisipasi dalam menyusun bata demi bata

    sebuah bangunan masyarakat Islam.

    Kepada para tetanggaku yang selalu memberi warna kehidupan dalam

    setiap hariku.

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    5/48

     

    DAFTAR ISI  

    HALAMAN JUDUL .................................................. ................................. i

    HALAMAN PENGESAHAN ......................................... ............................. ii

    MOTTO ....................................................................................................... iii

    PERSEMBAHAN ................................ .................................................. ...... iv

    DAFTAR ISI ............................................................................................... v

    KATA PENGANTAR .............................. ............................... .................... vii

    BAB I PENDAHULUAN ...................... ............................... .................... 1

    A. 

    Latar Belakang Masalah ............................. ............................. 1

    B. 

    Rumusan Masalah ............ .................................................. ...... 1

    C. 

    Batasan Masalah ................................ ...................................... 2

    D. 

    Tujuan Penulisan ............................... ...................................... 2

    BAB II PEMBAHASAN ................... ......................................... ............... 4

    I. 

     NIFAS ........... ......................................... ................................. 4

    A. 

    Definisi Nifas ..................................................................... 4

    B. 

    Masa Nifas ...................... ............................... .................... 5

    C. 

    Keguguran ...................... ............................... .................... 6

    D. 

    Melahirkan Dua Anak ................................ ........................ 7

    E. 

    Pahala Bagi Wanita yang Meninggal Dunia Dalam

    Keadaan Nifas ................................................................... 7

    F. 

    Perbedaan Darah Haid dengan Darah Nifas ........................ 9

    G. 

    Hukum-Hukum yang Bertalian dengan Nifas .................... . 9

    H. 

    Ketentuan-Ketentuan Nifas ................... ............................. 18

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    6/48

     

    I. 

    Cara Mengetahui Suci Tidaknya dari Nifas ............. ........... 20

    J. 

    Cara Bersuci Setelah Selesai Nifas ...................... ............... 21

    II. 

    JANIN ..................................................................................... 24

    A. 

    Pengertian Janin ................................ ................................. 24

    B. 

    Beberapa Aspek Perhatian Islam kepada Janin .................. . 24

    C. 

    Definisi Aborsi .......... ......................................... ............... 29

    D. 

    Klasifikasi Aborsi ........... ......................................... .......... 30

    E. 

    Pandangan Syariat terhadap Aborsi ..................... ............... 31

    F. 

    Hukum Aborsi ........... .................................................. ...... 32

    BAB III PENUTUP ........... ......................................... ................................. 37

    A. 

    Kesimpulan ..................... .................................................. ...... 37

    B. 

    Saran ....................................................................................... 38

    C. 

    Daftar Pustaka ........................................ ................................. 39

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    7/48

     

    KATA PENGANTAR

    Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala  yang menentukan qadar

    setiap makhlukNya dan memberikan bimbingan, Dia yang menciptakan pasangan

    lelaki dan wanita dari air mani jika dipancarkan. Aku bersaksi bahwa tiada Rabb

    yang hak disembah selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala semata, tiada sekutu bagi-

     Nya. Hanya bagi-Nya segala puji, di akherat maupun di dunia. Dan aku bersaksi

     bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Semoga Allah senantiasa

    melimpahkan shalawat serta salam sejahtera kepada Nabi Muhammad, sanak

    keluarga dan para sahabat yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

    Dalam rangka perencanaan dan persiapan bahs, penulis banyak mengalami

    hambatan dan tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai

     pihak. Maka dengan kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih

    kepada :

    1. 

    Ustadz Fahrur Mu’is, S.Pd.I, M.Ag selaku mudir Madrasah Diniyyah

    Islamiyah Lil Banat Ishlahul Ummah

    2. 

    Ustadzah Nurul Lathifah selaku pembimbing bahs yang telah mendorong dan

    memberi semangat serta dengan penuh kesabaran menuntun dan mengarahkan

     penulis.

    3. 

    Ustadzah Titik Nurjanah selaku pembimbing dalam hal penulisan, penulis

    mengucapkan banyak terima kasih.

    4. 

    Teman-teman MDI (Ukhti Mulat, Mbak Isah, Teteh Dede, Fitri Ummu, Fitri

    Arini, Dik Darni, Ukthi Heryani, Dik Rika, Dik Titis, Mbak Yuni) terima

    kasih semangatnya

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    8/48

     

    5. 

    Jadi Saptopo, S.s (suamiku) terima kasih atas segala perhatian, dukungan dan

    semangat yang telah diberikan.

    6. 

    Putra-putriku, Mas Adam dan Dik Husna, subhanalloh  kalian sholeh dan

    sholikhah.

    Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan bahs masih jauh

    dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan

     penulisan karya bahs ini diterima dengan senang hati dan ucapan terima kasih.

    Surakarta,

    Penulis

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    9/48

     

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang Masalah

    Pada masa jahiliyyah, wanita pada waktu itu hidup dalam masa yang serba

    rumit, terutama di lingkungan masyarakat Arab. Mereka tidak menghendaki

    kelahiran anak perempuan, bahkan ada diantara mereka yang mengubur bayi

    mereka hidup-hidup, ada yang membiarkan hidup tapi penuh kehinaan dan nista.

    Apalagi saat wanita mengalami masa nifas atau haidh. Mereka dianggap kotor dan

    najis, terutama para penganut agama Yahudi. Mereka tidak memperbolehkan

    wanita yang sedang nifas makan bersama dan melakukan aktifitas sehari-hari

     bersama keluarga.

    Sedangkan pada masa sekarang dimana Islam telah datang dan menyebar

    ke segala penjuru dunia, para muslimah kebanyakan larut dalam gemerlap dunia.

    Tidak tahu tentang segala syariat Islam tentang wanita khususnya tentang segala

    hal yang berkaitan dengan nifas.

    Oleh karena itu penulis berusaha membuka segala sesuatu yang berkaitan

    dengan nifas dan berbagai hal tentang aborsi.

    B. 

    Rumusan Masalah

    1. 

    Hal-hal apa saja yang dilarang dan diperbolehkan bagi wanita yang

    mengalami nifas.

    2. 

    Apa saja klasifikasi dan bagaimana pandangan Islam terhadap aborsi.

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    10/48

     

    C. 

    Batasan Masalah

    Dari latar belakang di atas, penulis membatasi pembahasan masalah tugas

    akhir ini lebih terarah, mudah dimengerti, dan terfokus. Masalah yang akan

    dibahas pada tugas akhir ini adalah definisi dan lama nifas, keguguran atau

    melahirkan dua anak, perbedaan darah nifas dan darah haidh, hukum-hukum dan

    ketentuan yang bertalian dengannya, cara mengetahui masa kesucian, cara

    membersihkannya, pengertian janin, aspek-aspek perhatian Islam pada janin,

    definisi janin, klasifikasi aborsi, pandangan Islam pada aborsi dan hukum aborsi.

    D.   Tujuan Penulisan

    Ada beberapa hal yang ingin penulis capai dari pembahasan tugas akhir ini

    antara lain :

    1. 

    Sebagai muslimah kita sangat perlu bahkan wajib untuk mengetahui segala hal

    tentang nifas dan aborsi.

    2. 

    Agar muslimah lebih cerdas dalam menghadapi masalah nifas dan tidak

    membiarkannya meenjadi masa kekosongan dengan mengetahui apa saja yang

    dilarang dan dibolehkan saat nifas.

    3. 

    Menjadi semangat agar muslimah tidak terperosok ke dalam jurang maksiat

    dengan mengetahui segala hal yang berkaitan dengan aborsi.

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    11/48

     

    BAB II

    KAJ IAN PUSTAKA

    I.  NIFAS

    A.  Definisi Nifas

    Ada dua definisi nifas, yaitu :

    1.  Secara bahasa nifas artinya melahirkan, seorang wanita yang melahirkan

    disebut nifas (Lisatul ‘Arab, Al Qamush Al Muhith)1 

    2. 

    Secara syar’i darah yang mengalir dari rahim wanita karena proses

    melahirkan, baik keluar saat melahirkan satu hari, dua hari atau tiga hari

    sebelum melahirkan maupun setelahnya.2 

    Darah nifas adalah darah yang tertahan di dalam rahim pada masa

    kehamilan. Maka saat melahirkan darah ini keluar sedikit demi sedikit. Darah

    yang keluar sebelum melahirkan, seiring dengan cairan penanda kelahiran adalah

    darah nifas juga. Dalam hal ini, para ahli Fiqih membatasi dua atau tiga hari

    sebelum melahirkan, yang sering, permulaannya adalah bersamaan dengan saat

    melahirkan. Kelahiran adalah lahirnya jasad yang telah berbentuk bayi manusia

    secara nyata. Masa terpendek terciptanya bentuk bayi manusia dalam rahim

    adalah delapan puluh satu hari, umumnya tiga bulan, jika turun dari rahim suatu

     bentuk tertentu sebelum masa ini dan diiringi oleh keluarnya darah, tidaklah perlu

    digubris dan ia pun tidak boleh meninggalkan salat dan puasa karenanya. Sebab

    darah tersebut adalah darah rusak yang memancar begitu saja. Dengan demikian

    hukumnya adalah hukum wanita yang mengalami istihadhah.

    1 Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al Qathani, Thaharah Nabi. Media Hidayah. Jogjakarta, Th. 2004.

    Cet. 10, Hal. 1782 Idem

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    12/48

     

    B. 

    Masa Nifas

    Tidak ada batasan minimal lamanya nifas. Terkadang nifas itu

    menghabiskan waktu yang sebentar saat darah tidak lagi mengalir ketika seorang

     perempuan sudah melahirkan, tetapi ada pula yang melahirkan tanpa diikuti darah

    nifas. Masa terpanjang nifas pada umumnya adalah empat puluh hari, terhitung

    sejak kelahiran atau dua, tiga hari sebelumnya. Hal ini berdasarkan hasil Ummu

    Salamah Radiyallohu Anha :

    لن

     

    سععلحلس

     

    مع

     و

    د

    لترم

     

    “Wanita nifas di zaman Rosululloh SAW pernah berdiam menunggu selama

    empat puluh hari.” (Hadist Riwayat Tirmidzi) 3 

    At Tirmidzi dan lainnya menuturkan, bahwa ia adalah Ijma’ para ulama.

    Jika ia suci sebelum 40 hari, dengan berhentinya keluar darah, maka ia wajib

    mandi dan shalat. Dengan demikian tidak ada masa terpendeknya karena tidak ada

    suatu hadits yang menyebutkan batas masa terpendek masa nifas.

    Hadits yang lain :

    “Masa nifas bagi perempuan yang mengalami nifas adalah 40 hari sebagaimana

    yang Rosulullah sampaikan.” (Hadist Riwayat Al Khamsah kecuali An Nasai)4 

    Apabila telah sempurna empat puluh hari, sedangkan darah masih belum

     berhenti, jika bertepatan dengan kebiasaan haidnya, maka itu adalah darah haid.

     Namun jika tidak bertepatan dengan kebiasaan haidnya dan darah itu terus dan

    tidak berhenti mengalir, maka itu adalah istihadhah yang karena itu tidak boleh

    meninggalkan ibadah setelah masa puluhan. Apabila telah lewat empat puluh hari,

    3 Syaikh Shaleh bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan. Sentuhan Nilai Kefiqihan untuk Wanita. UII.

    Th. 2003. Cet. Pertama. Hal. 464  Dr. Yusuf Qaradhawi, Sayyid Sabiq. Fiqih Sunnah. Penerbit Jabal. Bandung Th. 2007, Cet.

    Pertama. Hal. 85

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    13/48

     

    sedangkan darah tidak terus mengalir dan tidak pula bertepatan dengan kebiasaan

    haidhnya, maka dalam kasus semacam ini terdapat perbedaan pendapat antara

     para ulama.

    Apabila mengeluarkan darah setelah lima belas hari, jika darah yang

    keluar selama satu hari satu malam, setelah bersuci pada hari ke lima belas

    (setelah masa nifasnya selesai), maka yang keluar itu dianggap sebagai darah haid,

    akan tetapi jika keluarnya darah kurang dari satu hari satu malam, maka darah itu

    dianggap sebagai darah kotor dan ia boleh mengerjakan sholat atau puasa.

    Apabila ia mengeluarkan darah kembali setelah dua atau tiga hari, maka

    darah tersebut termasuk darah nifas.

    C.  Keguguran

    Apabila janin yang berada di dalam kandungan seorang ibu keluar

    sebelum waktunya (keguguran) dan sudah berbentuk manusia, maka darah yang

    keluar setelahnya merupakan darah nifas. Sedang apabila janin yang keluar itu

     belum berbentuk manusia secara sempurna, maka darah yang keluar setelahnya

    tidak dikategorikan sebagai darah nifas, akan tetapi dianggap sebagai darah kotor.

    Waktu minimal bagi janin itu berbentuk menjadi manusia sempurna adalah

    delapan puluh satu hari. Sebagaimana dikatakan oleh Abdullah bin Mas’ud

    Radiyallohu Anhu  bahwa Rosululloh Shalallohu Alaihi Wassalam  pernah

     bersabda :

    “Sesungguhnya sel sperma yang telah dibuahi indung telur itu berkumpuldi dalam rahim ibu selama empat puluh hari. Kemudian ia menjadisegumpal darah, lalu segumpal daging, dan diutus kepadanya malaikatyang diperintahkan untuk ditetapkan baginya empat hal, yaitu : rizki, ajal,

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    14/48

     

    dan amalnya dan apakah akan sengsara atau bahagia.” (HR. Bukhari &Muslim)5 

    Para ulama mengatakan “Janin tidak mungkin berbentuk sebelum jumlah

    hari tersebut. Yang pada umumnya terjadi adalah, bahwa pemberian bentuk itu

    tidak akan terlihat sebelum sembilan puluh hari. Hendaklah wanita muslimah

    mengetahui bahwa keguguran dalam proses kehamilan, apabila terjadi setelah

    terbentuknya tubuh seperti jari, kuku, rambut atau anggota tubuh lainnya, darah

    yang keluar dianggap darah nifas, sedang sebaliknya jika keguguran yang terjadi

     janin belum terbentuk maka darah yang keluar bukan termasuk darah nifas.

    D.  Melahirkan Dua Anak

    Apabila wanita muslimah melahirkan dua anak (kembar), maka masa

    nifasnya dimulai dari kelahiran anak pertama dan bukan pada anak yang kedua.

    Sebagaimana Fatimah Az Zahra Radiyallohu Anha  yang pernah melahirkan

    sebelum terbenamnya matahari (yaitu Hasan dan Husein) kemudian ia bersuci dari

    nifas dan mandi setelah mengerjakan shalat Isya’, tepat pada waktunya. Oleh

    karena dapat dikatakan, bahwa batas minimal dari masa nifas adalah waktu

    sekejap dan batas maksimalnya adalah empat puluh hari.

    E. 

    Pahala Bagi Wanita yang Meninggal Dunia Dalam Keadaan Nifas

    Dari Ubadah bin Shamit bahwa Rosululloh Shalallohu Alaihi Wassalam

     bersabda “Apa saja yang kalian anggap mati syahid diantara kalian?” para sahabat

    menjawab, “Yaitu orang yang berperang dan terbunuh di jalan Allah Azza Wa

    5 Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah, Fiqih Wanita, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta. Th. 2004, Cet.

    Ke 13 Hal 84

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    15/48

     

    Jalla, maka Rosululloh Shalallohu Alaihi Wassalam pun bersabda, “Jika demikian

    alangkah sedikitnya syuhada dari kalangan umatku, sesungguhnya orang yang

    mati terbunuh di jalan Allah adalah syahid, orang yang mati ditikam itu adalah

    syahid, orang yang mati karena sakit perut adalah syahid, dan wanita yang mati

    karena jam’u (wanita yang sedang nifas) adalah syahid”.

    Dan dari Ubadah bin Shamit Radiyaallohu anhu, dari Nabi Shalallohu

    Alaihi Wassalam, bersabda :

    ل

    لقت

     

    لبطشسبفى

    و 

    لش

     

    ش

     

    و

    لنفس

     

    ش

     

    “Terbunuh di jalan Allah adalah syahid, (mati) karena sakit perut adalah syahid,

    (mati) tenggelam adalah syahid, dan (wanita yang mati) nifas adalah syahid”.6 

    Dan dari Rasyid bin Khubaisy bahwasanya Rosululloh Shalallohu Alaihi

    Wassalam menjenguk Ubadah bin Shamit ketika ia sakit maka Rosululloh

    Shalallohu Alaihi Wassalam bersabda “Tahukah kalian siapakah orang yang mati

    syahid dari kalangan umatku ?” 

    Maka orang-orang pun menyingkir, maka berkatalah Ubadah bin Shamit,

    “sandarkanlah diriku”, maka merekapun menyandarkan beliau, kemudian ia

     berujar, “Wahai Rosululloh, yakni orang yang bersabar lagi mengharap-harap

    pahala (dari Alloh)”, maka Rosululloh bersabda, “Kalau begitu alangkah

    sedikitnya syuhada’ dari kalangan umatku, sesungguhnya mati di jalan Allah

    adalah syahid, mati sakit perut adalah syahid, mati karena ta’un adalah syahid,

    6 Ibnul Jauzi, Pribadi Wanita Muslimah. Fiqih Wanita. Pustaka Barokah. Solo, Th. 2005. Cet.Ke 2,

    Hal. 150-151

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    16/48

     

    mati tenggelam adalah syahid dan orang yang meninggal karena nifas (kelak)

    akan ditarik oleh anaknya menuju jannah dengan pusarnya”.

    F. 

    Perbedaan Darah Haidh dan Darah Nifas

    Haidh sendiri adalah darah yang keluar secara rutin setiap bulan dari

    kemaluan wanita sewaktu sehat bukan karena melahirkan atau luka. Sedang darah

    nifas adalah darah haidh yang disimpan dalam rahim wanita sebagai persiapan

    makanan bagi janin saat mengandung. Tatkala seorang wanita melahirkan

    keluarlah darah tersebut bersamaan dengan keluarnya janin.

    G.  Hukum-Hukum yang Bertalian dengan Nifas

    1.  Larangan bagi wanita yang sedang nifas

    a. 

    Berpuasa

    Diharamkan bagi wanita nifas untuk berpuasa, meski ia memaksa

    untuk berpuasa maka sia-sia belaka puasanya. Dan jika pada bulan

    Ramadhan maka baginya untuk mengqadha puasanya sesuai dengan

    lamanya masa nifas tersebut.

     b. 

    Sholat

    Wanita yang sedang nifas seperti halnya wanita haid haram untuk

    melakukan sholat tanpa harus meng-qadanya. Karena sholat tidak ada

    kewajiban untuk diqadha sebagai pengganti dari kesulitan yang

    dialaminya. Dengan alasan bahwa sholat itu memiliki banyak waktu untuk

    melakukannya, berbeda halnya dengan puasa. Sebagaimana hadits Abu

    Sa’id Al Khudzri yang berkata : “Rosululloh Shalallohu Alaihi Wassalam

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    17/48

     

     pergi ke tempat melaksanakan sholat pada hari raya Idhul Adha dan Idul

    Fitri dan ia melalui sekumpulan para wanita, ia pun berkata : “Wahai para

    wanita percayalah kalian semua, sesungguhnya aku melihat kalian akan

    menjadi penduduk neraka”. Mereka menjawab “Kenapa begitu ya

    Rosululloh ?” Rosululloh bersabda “Kalian sering melaknat dan

    mendurhakai suami. Aku tidak melihat kesetiaan ada pada diri kalian

    terhadap suamimu yang setia, padahal telah diberikan kepadamu

    keringanan akal dan agama”. Mereka bertanya “Lalu apa yang menjadi

    keringanan akal dan agama terhadap kami ya Rosululloh ?” Rosululloh

    bersabda “Bukankah kesaksian seorang perempuan adalah setengah dari

    kesaksian laki-laki?” mereka menjawab “Ya Rosululloh” Beliau bersabda

    “Demikianlah keringanan bagi akal kalian. Lalu bukankah jika kalian

    dalam keadaan haidh dan nifas kalian tidak sholat dan tidak berpuasa?”

    mereka menjawab “Ya”, Beliau bersabda kembali “Dan itulah

    keringanan dari agama kalian”. (Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim)7 

    c. 

    Bersenggama

    Jika perempuan dalam keadaan nifas maka diharamkan melakukan

     jima’ (bersenggama) yang dijelaskan dalam Al Qur’an dan As sunnah.

    Tidak dihalalkan bagi perempuan nifas melakukan jima’ sampai ia sudah

     bersuci. Sebagaimana hadits dari Anas mengatakan bahwa orang-orang

    Yahudi jika para istrinya sedang nifas, maka mereka tidak memberinya

    makan dan tidak menjima’nya.

    7  Dr. Yusuf Qaradhawi, Sayyid, Sabiq, Fiqih Sunnah, Penerbit Jabal, Bandung, Th. 2007. Cet.

    Pertama. Hal. 86.

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    18/48

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    19/48

     

    diatas kemaluan istrinya. (Hadits Riwayat Abu Daud).9  Sementara Al

    Hafid berpendapat hadits itu sanadnya kuat. Dan dari Massruq bin ajda’ ia

     berkata, “Aku bertanya kepada ‘Aisyah : pada bagian mana yang

    diperbolehkan bagi laki-laki ketika ia ingin bersenggama dan istrinya

    dalam keadaan haidh?” ‘Aisyah menjawab, “semua bagian diperbolehkan

    kecuali kemaluannya”HR. Bukhari dalam sejarahya10 

    d.  Memegang dan membaca mus’af Al Qur’an

    Diharamkan bagi wanita yang sedang nifas memegang Al Qur’an.

    Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT : “ Tidak menyentuhnya (Al-

    Qur’an), kecuali hamba-hamba yang disucikan” (QS. Al Waqiah : 79)11 

    Ada beberapa pendapat para ulama bahwa orang yang sedang

    haidh atau nifas dilarang membaca Al Qur’an. Pendapat ini didasarkan

     pada hadits “Seseorang yang sedang haidh maupun yang sedang junub

    tidak boleh membaca ayat Al Qur’an sama sekali” (HR. at Tirmidzi)12 

    Akan tetapi hadits disamping lemah sehingga tidak boleh dijadikan hujjah.

    Jadi, seorang wanita yang sedang haidh atau nifas dibolehkan membaca Al

    Qur’an karena hadits-hadits yang melarang derajatnya lemah.

    Orang yang sedang haidh atau nifas tidak bisa disamakan dengan

    orang yang sedang junub, karena orang yang sedang junub waktunya

    sebentar. Orang junub bisa sewaktu-waktu mandi, karena waktunya tidak

     panjang. Apalagi ada keringanan, apabila ia tidak mendapatkan air bisa

    9  Dr. Yusuf Qaradhawi, Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, Penerbit Jabal, Bandung, Th. 2007. Cet.

    Pertama. Hal. 8710

      Dr. Yusuf Qaradhawi, Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, Penerbit Jabal, Bandung, Th. 2007. Cet.Pertama. Hal. 88

    11 Depag.RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. CV. Penerbit J.ART, Bandung. Th. 2004, Hal. 534

    12 Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al Qathani, Thaharah Nabi. Media Hidayah. Jogjakarta, Th. 2004.

    Cet. 10, Hal. 164

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    20/48

     

    tayamum, lalu shalat dan membaca Al Quran. Adapun orang yang sedang

    haidh atau nifasnya itu sendiri ada dalam kekuasaan Alloh. Kalau dalam

    waktu panjang itu dia tidak dibolehkan membaca Al-Quran, hal itu akan

    menyebabkan dia lupa hafalan Al Qur’annya, tidak bisa mengajarkan

    Al Quran kepada anaknya atau kepada sesama wanita. Disamping itu,

    Rosululloh Shalallohu Alaihi Wassalam pernah berkata kepada Aisyah

    Radiyaallohu anha yang sedang haidh saat melakukan Ihram :

    “Lakukanlah semua amalan-amalan haji kecuali thawaf mengelilingi

    ka’bah kalau kamu belum suci” HR. Bukhari.13 Sedangkan amalan yang

     paling utama dalam Ibadah haji adalah membaca Al Quran sehingga dalam

    hadits diatas Nabi Shalallohu Alaihi Wassalammelarang untuk membaca

    Al Qur’an. Dalam hadits diatas Nabi membolehkan Aisyah melakukan

    seluruh amalan. Hal itu menunjukkan bahwa yang benar, wanita yang

    sedang haidh atau nifas dibolehkan membaca Al Quran, tetapi membaca

    dengan lisan atau dalam hati, tidak boleh memegang Al Qur’an. Pendapat

    empat imam Madzab.14

     

    e.  Duduk dan berdiam diri di masjid

    Pada hakekatnya hukum larangan bagi wanita nifas dan haidh

    hampir sama. Dan wanita nifas dan haidh dilarang berdiam diri di masjid.

    Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Aisyah Radiyallohu

    Anha bahwa Rosululloh Shalallohu Alaihi Wassalam bersabda :

    13 Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al Qathani, Thaharah Nabi. Media Hidayah. Jogjakarta, Th. 2004.

    Cet. 10, Hal. 16414

     Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al Qathani, Thaharah Nabi. Media Hidayah. Jogjakarta, Th. 2004.Cet. 10, Hal. 166

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    21/48

     

    “Ubahlah posisi rumah kalian sehingga tidak langsung berhubungan

    dengan masjid, karena saya tidak menghalalkan masjid bagi orang yang

    sedang haidh (nifas) dan orang yang junub” (Hadits Riwayat Abu Daud)

    Adapun sekedar masuk masjid untuk lewat saja, bagi orang yang

     junub tidak terlarang. Hal ini berdasarkan firman Allah :

    “…..(jangan pula kamu hampiri masjid) ketika kamu junub, kecuali

    sekedar lewat saja, sebelum kamu mandi” (Q.S. An-Nisa : 43) 15 

    f. 

    Thalak

    Seorang wanita yang sedang mengalami nifas atau haidh tidak

     boleh dicerai. Seseorang yang menceraikan istrinya yang sedang haidh

    atau nifas berarti ia telah melakukan perbuatan bid’ah. Hal ini berdasarkan

    firman Alloh : “Dan cerailah mereka setelah mereka selesai masa

    iddahnya” (QS. Ath Thalaq : 1)16 

    2.  Amalan yang tidak dilarang saat nifas

    1. 

    Dinikmati tubuhnya asal tidak pada lubang kemaluannya (bercumbu)

    Seorang suami boleh menikmati tubuh istrinya yang sedang nifas

    asal tidak pada lubang kemaluannya. Hal ini berdasarkan hadits yang

    diriwayatkan dari Anas Radiyallohu Anhu bahwa orang-orang Yahudi, bila

    istrinya haidh atau nifas tidak mereka ajak makan bersama dan tidak

    mereka ajak bergaul. Hal tersebut ditanyakan oleh para sahabat kepada

    15 Depag.RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. CV. Penerbit J.ART, Bandung. Th. 2004, Hal. 85

    16 Depag.RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. CV. Penerbit J.ART, Bandung. Th. 2004, Hal. 558

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    22/48

     

     Nabi Rosululloh Shalallohu Alaihi Wassalam bersabda : “Lakukanlah apa

    saja kecuali bersetubuh” HR Muslim (1/246 no 302)17 

    Hal itu juga berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Aisyah

    Radiyallohu Anha  tentang bolehnya seseorang menikmati istrinya yang

    sedang nifas atau haidh, hadits yang diriwayatkan dari Hiram Ibnu Hukaim

     bahwa dia pernah bertanya kepada Rosululloh Shalallohu Alaihi

    Wassalam tentang apa yang dihalalkan baginya terhadap istrinya yang

    sedang haidh atau nifas. Beliau menjawab “Apa saja asal dilapis kain” 

    (HR. Abu Daud no. 212)18

     

    Syaikh Ibnu Baz menyebutkan bahwa wanita yang sedang haidh

    atau nifas haram disetubui. Akan tetapi, tidak mengapa seorang suami

    menikmati istrinya yang sedang nifas asal ditutup kain atau pada bagian

    yang berada dibawah lututnya. Ini diambil dari perkataan Nabi “Apa saja

    asal dilapis kain”. Adapun boleh atau tidaknya menikmati bagian yang

    ada di bawah kain penutup (menempel-nempelkan saja), para ulama

     berbeda pendapat. Yang benar adalah pendapat yang membolehkan

     berdasarkan perkataan Nabi Shalallohu Alaihi Wassalam : “Lakukanlah

    apa saja kecuali bersetubuh” (HR. Muslim (1/246) No. 302) 19 

    Jadi, ada tiga hal berkenaan dengan wanita yang sedang nifas

    tentang senggama :

    1)  Persetubuhan. Bersetubuh dengan istri yang sedang nifas jelas

    hukumnya haram berdasarkan kesepakatan ulama.

    17 Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al Qathani, Thaharah Nabi. Media Hidayah. Jogjakarta, Th. 2004.

    Cet. 10, Hal. 17218

     Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al Qathani, Thaharah Nabi. Media Hidayah. Jogjakarta, Th. 2004.Cet. 10, Hal. 173

    19 Idem

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    23/48

     

    2) 

    Menikmati tubuh istri yang sedang nifas dengan dilapiskain. Ini

    dibolehkan berdasarkan kesepakatan ulama.

    3) 

    Menikmati tubuh istri yang berada di bawah kain penutup. Disini para

    ulama berbeda pendapat. Akan tetapi, yang kuat adalah pendapat yang

    membolehkan. Namun, sebaiknya kita meninggalkan hal tersebut

    untuk berjaga-jaga dan menghindarkan diri dari terjerumus ke dalam

    hal yang haram. (Syaikh Ibnu Baz)

    2. 

    Berzikir kepada Allah Subkhanahu Wa Ta’ala

    3. 

    Ihram, Wukuf di Arafah

    Semua amalan haji dan umrah kecuali thawaf di sekeliling ka’bah.

    Tidak diperbolehkan bagi wanita yang sedang menjalani masa nifas,

    kecuali setelah bersuci dan mandi. Hal ini berdasarkan pada sabda

    Rosululloh kepada Aisyah Radiyallohu Anha : “Kerjakanlah seperti orang

    yang menjalankan ibadah haji, kecuali melakukan thawaf di Ka’bah.

    Sehingga kamu bersuci.” (Hadist Riwayat Muntafaqun alaih)20 

    4. 

    Makan dan Minum Bersama

    Perlakuan terhadap wanita yang sedang mengalami masa haidh dan

    nifas sama, mereka boleh ikut makan dan minum bersama suami maupun

    anggota keluarga yang lainnya.

    Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Aisyah

    Radiyallohu Anha, dia berkata, “Ketika sedang haidh (nifas) saya pernah

    minumdengan gelas. Selesai minum, saya sodorkan gelas tadi kepada

    20 Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah, Fiqih Wanita, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta. Th. 2004, Cet.

    Ke 13 Hal 85

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    24/48

     

    Nabi Shalallohu Alaihi Wassalam lalu Nabi pun minum dengan gelas

    tersebut pada tempat bekas minum saya.”  (Hadits Riwayat Muslim)21 

    Suatu ketika Aisyah Radiyallohu Anha makan daging yang tersisa

    pada tulang. Diapun menyodorkan tulang tadi kepada Nabi Shalallohu

    Alaihi Wassalam lalu Nabipun makan daging pada tulang tersebut bekas

    saya makan. (Hadits Riwayat Muslim)22 

    Selain itu, tidak dimakruhkan bagi wanita yang sedang mengalami

    masa nifas untuk memasak, mencuci atau yang lainnya. Berkenaan dengan

    hal ini, telah diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud dimana dia

    menceritakan : “Aku pernah bertanya kepada Rosululloh tentang makan

    bersama istri yang sedang haidh dan beliau menjawab : diperbolehkan

    makan bersamanya”  (Hadist Riwayat Amad dan Tirmidzi)23 

    Juga diriwayatkan dari Anas bin Malik, bahwa orang-orang Yahudi

     pada masa Rosululloh Shalallohu Alaihi Wassalamapabila mendapati istri

    mereka sedang haidh atau nifas, maka mereka tidak mau mengajak makan

     bersama dan tidak pula menemaninya di rumah. Lalu salah seorang

    sahabat bertanya kepada Rosulloh, mengenai hal tersebut dan beliau

    menjawab dengan bersabda : “Berbuatlah segala sesuatu, kecuali

    berhubungan badan” (Hadist Riwayat Muslim)24 

    5. 

    Mencukur rambut dan memotong kuku

    6.  Mencuci rambut dan menyisir rambut suami

    21 Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al Qathani, Thaharah Nabi. Media Hidayah. Jogjakarta, Th. 2004.

    Cet. 10, Hal. 17922

     idem23

     Abu Bakr Jabir Al-Jazairi, Minhajul Muslim, Darul Falah, Jakarta, Th. 2003. Cet. Ke 6 Hal. 29724

     Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al Qathani, Thaharah Nabi. Media Hidayah. Jogjakarta, Th. 2004.Cet. 10, Hal. 172

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    25/48

     

    7. 

    Pergi ke pasar

    8. 

    Pergi mendengarkan ceramah agama dan belajar memahami Islam, apabila

    hal tersebut tidak dilakukan di dalam masjid

    9. 

    Membaca hadits, Fiqih, doa dan mengucapkan amin

    10. 

    Membaca berbagai macam dzikir sebelum tidur

    11. 

    Mendengarkan bacaan Al Quran

    12. 

    Ikut keluar ke tanah lapang pada hari raya

    13. 

    Boleh membaca Al Qur’an sambil berbaring di pangkuan istri yang sedang

    nifas atau haidh

    Seorang laki-laki membaca Al Quran sambil berbaring di

     pangkuan istrinya yang sedang haidh atau nifas. Hal ini berdasarkan hadits

    yang diriwayatkan dari Aisyah Radiyallohu Anha, dia berkata :

    “Rosululloh Shalallohu Alaihi Wasalam bersandar di pangkuanku yang

    sedang haidh, kemudian membaca Al Qur’an”  (Hadist Riwayat Al

    Bukhari)25

     

    H. Ketentuan-Ketentuan Nifas

    Hukum yang berkaitan dengan nifas sama dengan hukum yang berkaitan

    dengan orang yang haidh, baik yang haidh, baik yang menyangkut hal-hal yang

    diharamkan, hal-hal yang dibolehkan maupun hal-hal lainnya. Ini karena

    sebenarnya darah nifas adalah darah haidh yang tertahan di rahim seorang wanita

    yang hamil.

    25 Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al Qathani, Thaharah Nabi. Media Hidayah. Jogjakarta, Th. 2004.

    Cet. 10, Hal. 172

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    26/48

     

    Meskipun begitu, ada perbedaan antara wanita yang sedang nifas dengan

    wanita yang sedang haidh dalam beberapa perkara berikut :

    a.  Iddah

     Nifas tidak digunakan untuk menghitung iddah bagi wanita yang telah

    dicerai suaminya. Karena, apabila thalak terjadi sebelum proses kelahiran

    maka masa iddahnya berakhir dengan proses melahirkan, baik menunggu

    kelahiran itu lama maupun sebentar dan tidak harus menunggu masa nifas. Hal

    ini sesuai firman Allah Subkhanahu Wa Ta’ala :

    ........à M » s9 ' r é & u rÉA$ u H÷ q F { $ #£ ̀ ß g è =y _ r &b r &z ` ÷ è ŸÒ t ƒ

    £ ̀ ß g n=÷ Hx q ........... “Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah

    sampai mereka melahirkan kandungannya” (QS. At-Thalaq : 4)26 

    Apabila seorang suami menceraikan istrinya setelah melahirkan maka

    dia harus menunggu hingga tiga kali bersih dari haidh, jadi haidhlah yang

    digunakan untuk menghitung.

     b.  Ila’

    Adalah suami bersumpah dengan nama Allah Ta’ala untuk tidak

    menggauli istrinya lebih dari empat bulan.

    Hukum Ila’ diperbolehkan untuk memberi pelajaran kepada istri jika

    dilakukan kurang dari empat bulan, karena Allah Ta’ala berfirman :

    t ûïÏ%©# Ïj 9t b q ä9 ÷ sã ƒ` ÏBö NÎg Í ¬ ! $ | ¡ Îp Sß È š / t • s?

    Ïp y è t / ö ‘ r &9 • åk ô-r &(b Î* sùr â ä! $ sùb̈ Î* sù©! $ #

    Ö ‘ q à ÿ x îÒ O‹ Ïm§‘Ç Ë Ë ÏÈ 26 Depag.RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. CV. Penerbit J.ART, Bandung. Th. 2004, Hal. 558

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    27/48

     

    “Kepada orang-orang yang meng’ila istrinya diberi tangguh empat bulan

    lamanya, kemudian jika mereka kembali kepada istrinya. Maka sesungguhnya

    Allah Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Q.S. Al Baqoroh : 6)27 

    Lama waktu seorang suami yang meng’ila istrinya tidak dihitung

    dengan lama nifas namun dengan lama wanita haidh.

    c. 

    Baligh

    Seorang wanita dikatakan baligh terhitung sejak ia haidh pertama

     bukan saat mengalami nifas.

    Para ulama rahimatumullah berbeda pendapat dalam menentukan pada

    umur berapa seorang wanita mengalami haidh.

    Umur saat pertama kali seorang wanita mengalami haidh. Dalam

    hadits-hadits yang shahih tidak ada ketentuan pada umur berapa seorang

    wanita mengalami haidh. Akan tetapi biasanya seorang wanita pertama kali

    mengalami haidh umur dua belas tahun sampai lima belas tahun. Dan tidak

    menutup kemungkinan seorang wanita pertama mengalami haidh pada umur

    dibawah dua belas tahun atau di atas umur lima belas tahun tergantung kondisi

    tubuh, iklim dan lingkungannya.

    d. 

    Saat keluarnya berbeda

    Saat keluarnya darah haidh berbeda dengan darah nifas. Darah haidh

    rutin tiap bulan, sedangkan darah nifas keluar menyertai kelahiran baik

    sebelum kelahiran, sesudahnya atau saat kelahiran terjadi.

    27 Depag.RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. CV. Penerbit J.ART, Bandung. Th. 2004, Hal. 3

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    28/48

     

    I .  Cara Mengetahui Suci Tidaknya Dari Nifas

    Diketahui dengan berhentinya darah yang keluar. Hal ini dapat diketahui

    dengan dua tanda, yaitu :

    Pertama. Keluarnya cairan putih lengket yang keluar beriringan setelah darah

    nifas menyerupai darah nifas. Namun kadang-kadang tidak berwarna putih. Bisa

     jadi warna itu berubah-ubah sesuai dengan berubah-ubahnya kondisi wanita. Ini

     berdasarkan atsar  yang diriwayatkan dari Aisyah rodhiyallahu anha  bahwa dia

     pernah berkata “Janganlah kalian terburu-buru menganggap telah bersih dari

    haidh/nifas sebelum melihat cairan putih yang lengket.”28 

    Kedua. Ketuntasan atau kering. Yaitu dengan cara memasukkan kapas ke dalam

    kemaluannya, lalu mengeluarkan kembali. Hal ini dilakukan pada saat bangun

    tidur dan ketika hendak tidur. Yaitu untuk mengetahui, apakah dirinya dalam

    keadaan suci atau tidak atau untuk mendapatkan bukti, apakah masih ada yang

    keluar setelah ia bersuci. (Al Haidh wa an Nifas (hal. 534))29 

     J .  Cara Bersuci Setelah Selesai Nifas

    Seorang wanita yang telah berhenti mengeluarkan darah nifas wajib mandi

     besar dan berhentinya darah nifas tersebut merupakan syarat sah mandinya.

    a.  Syarat-syarat mandi

    1. 

     Niat untuk menghilangkan hadats

    2.  Islam

    3.  Berakal sehat

    4. 

    Tamyiz

    28 Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al Qathani, Thaharah Nabi. Media Hidayah. Jogjakarta, Th. 2004.

    Cet. 10, Hal. 17729 Idem

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    29/48

     

    5. 

    Air yang dipakai suci dan mubah

    6. 

    Tidak ada hal-hal yang menghalangi sampainya air ke kulit

    7.  Telah berhenti hal-hal yang mewajibkan mandi

     b.  Tata cara mandi

    Tata cara mandi secara lengkap meliputi yang wajib dan yang sunnah

    sebagai berikut :

    1.   Niat dalam hati

    Seseorang yang hendak mandi wajib berniat dalam hatinya. Ini

     berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Umar bin Khathab

    Radiyaallohu ‘anhu  bahwa Rosululloh Shalallohu Alaihi Wasalam

     bersabda :

    نمملكم لنبعمنم  

    “Sesungguhnya amalan-amalan seseorang tergantung niatnya dan

    seseorang akan mendapatkan balasan sesuai niatnya” (Hadist Riwayat

    Bukhari dan Muslim)30 

    2. 

    Masuk jamban dengan mendahulukan kaki kiri dan keluar dengan kaki

    kanan sambil berdoa

    3. 

    Membaca basmalah

    مل كعسق بعن

    ذ

     قتفجعكبفتب

    ط

    ق

     

    Artinya : Dari Abu Huroiroh berkata : bersabda Rosululloh Shalallohu

    Alaihi Wasalam. Tiap-tiap pembicaraan atau perkara yang dianggap

    perlu yang tidak diawali dengan menyebut asma Allah ‘Azza Wa Jalla

    30 Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al Qathani, Thaharah Nabi. Media Hidayah. Jogjakarta, Th. 2004.

    Cet. 10, Hal. 172

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    30/48

     

    maka dia itu terputus,  (Hadits Riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud, dan

    Ibnu Majah)31

     

    4.  Mencuci telapak tangan terlebih dahulu tiga kali

    5.  Mencuci kemaluan dengan tangan kiri

    6.  Membersihkan tangan kirinya

    Seseorang yang mandi  junub  hendaklah mencuci tangan kirinya

    setelah digunakan mencuci kemaluannya dengan cara sebagai berikut :

    a)  Menggosokkan tangan kiri tersebut ke tanah, lalu mencucinya

     b) 

    Mencucinya dengan air dan sabun

    7.  Berwudu. Membaca bismillah  sebelum berwudhu berdasarkan hadits :

    “tidak ada wudhu bagi orang yang tidak menyebutkan nama Allah

    padanya” (HR. Abu Daud dan Ahmad) dan membaca doa selesai

     berwudhu yaitu “Asyhadu alla ilaha illalloh, wa anna mukhammadan

    ‘abduhu warosuluh, Allohummaj’alni minattawwabina, waj’alni minal

    mutathohhirin.”32 

    8. 

    Bersiwak

    9. 

    Menyela-nyelai rambut secara merata dan menyiram kepala

    Seseorang yang mandi  junub  hendaknya menyela-nyelai rambut

    secara merata, lalu menyiram kepalanya tiga kali sepenuh dua telapak

    tangan.

    Ketika menyiram kepala, hendaknya dimulai dari kepala bagian

    kanan, kemudian kiri setelah itu bagian tengah. Bagi wanita yang junub

    31 Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al Qathani, Thaharah Nabi. Media Hidayah. Jogjakarta, Th. 2004.

    Cet. 10, Hal. 17232

     Abu Bakr Jabir Al-Jazairi, Minhajul Muslim, Darul Falah, Jakarta, Th. 2003. Cet. Ke 6 Hal. 277-279

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    31/48

     

    dibolehkan tidak melepas ikatan rambut, akan tetapi ketika mandi setelah

    nifas wanita dianjurkan untuk melepas ikatan rambutnya.

    10. Meratakan air ke seluruh tubuh dan saat menyiramkan air ke tubuh

    hendaknya dimulai dari tubuh bagian kanan, kemudian bagian yang kiri.

    Ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Aisyah Radiyaallohu Anha,

    dia berkata :

    معجكسلعصللن تعتفلت

    طجل

     كشف

     

    “Sesungguhnya Nabi Shalalohu Alaihi Wassalama suka mendahulukan

    bagian yang kanan ketika memakai sandal, menyisir rambut, bersuci dan

    dalamsegala urusan beliau” (Hadist Riwayat Bukhari)33 

    11. 

    Bergeser dari tempat semula, lalu membasuh dua kaki

    Menjelang selesai mandi, sebelum membasuh kedua kaki,

    seseorang yang mandi dianjurkan bergeser sedikit dari tempat semula, lalu

    membasuh kedua kakinya.

    Selesai mandi, lebih afdhal bila seseorang tidak mengelap

     badannya dengan handuk maupun dengan kain lap lainnya. Bagi orang

    yang mandi juga dianjurkan agar tidak berlebihan maupun terlalu sedikit

    dalam menggunakan air.

    34

     

    33 Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al Qathani, Thaharah Nabi. Media Hidayah. Jogjakarta, Th. 2004.

    Cet. 10, Hal. 12334

     Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al Qathani, Thaharah Nabi. Media Hidayah. Jogjakarta, Th. 2004.Cet. 10, Hal. 124

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    32/48

     

    I I.   J ANIN

    A.  Pengertian J anin

    Pengertian janin (al-janin) wal waladu ma dama fil bathn  (anak selama

    masih dalam kandungan ibunya). (Mukhtarus Shibab, Muhammad bin Abi Bakr

    Ar Razi)35

    Disebut janin karena masih tidak terlihat dan tersembunyi. (Al Jami’ Li

    Ahkamil Qur’an)36

     Pengertian senada juga tercantum dalam Kamus Besar Bahasa

    Indonesia (KBBI), yang menyebutkan pengertian bakal bayi (masih dalam

    kandungan). Janin sebagai bakal calon manusia pun menerima bagian perhatian

    tersendiri dalam syariat Islam yang sempurna, sejak pertama kali menunjukkan

    tanda-tanda kehidupan di rahim sang ibu. Meski belum terlahir di alam dunia,

    Islam telah menaruh perhatian kepadanya.

    B.  Beberapa Aspek Perhatian I slam Kepada J anin

    a. 

    Larangan zina

    Di antara tujuan-tujuan luhur syariat Islam, memelihara an-nasl  dan

    an nasab (keturunan dan garis pernasaban). Atas dasar itu, Islam melarang

     perzinaan, melontarkan tuduhan zina (al-qadzat) dan hukuman berat atas

     perbuatan tersebut. Ketetapan ini ditujukan untuk memelihara garis

     pernasaban janin. Sebab di antara efek negatif perzinaan adalah bercampur

     baurnya nasab jabang bayi lantaran benih tersemai dalam hubungan yang tidak

    syar’i dan Islam telah menetapkan jabang bayi yang akan lahir kelak tidak

    akan mempunyai ayah.

    35 Majalah as-Sunnah, Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta. Solo. Th. 2009. Edisi Juni Hal. 30

    36 Idem

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    33/48

     

     b. 

    Perintah memilih calon ayah shalih dan ibu yang shalihah

    Termasuk hak janin atas kedua orangtuanya, agar mereka memilih

     pasangan yang baik. Hadist yang menganjurkan kaum laki-laki agar memilih

    wanita baik-baik. Rosululloh bersabda :

    ر  لنطفكتخ

    “Pilih-pilihlah tempat untuk mani kalian…”( Hadist Riwayat Ibnu Majah dan

    di Shahihkan oleh Al Albani dalam Shahih Sunan Ibnu Majah)37

     

    Kaum laki-laki tidak boleh terkecoh oleh penampilan wanita yang

    menarik atau menjadikan pesona penampilan sebagai bahan utama

    menentukan pilihan istri. Rosululloh Shalallohu Alaihi Wasallam bersabda :

    ففنللجملحسبللمبلمنت

    بت لبذ  

    “Wanita di nikahi karena empat perkara : karena hartanya, status sosialnya,

    kecantikannya dan agamanya. Carilah wanita yang punya agama, engkau

    akan beruntung”(HR. Bukhari & Muslim)38 

    Seorang anak selain membutuhkan seorang ibu yang shalihah. Ia juga

    membutuhkan keberadaan bapak yang shalih yang memberikan perhatian

    kepada ibu dan anaknya. Di sinilah letak kewajiban keluarga dan wali wanita.

    Mereka hendaknya tidak menikahkan putrinya dengan lelaki mana saja yang

    maju meminangnya. Harus dipastikan kebaikan akhlak laki-laki dan

    agamanya, terutama di masa sekarang yang penuh fitnah dan pemikiran yang

    menyeleweng. Rosululloh Shalallohu Alaihi Wasallam bersabda :

    37 Majalah as-Sunnah, Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta. Solo. Th. 2009. Edisi Juni Hal. 30

    38 Idem

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    34/48

     

    “J ika datang kepada lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya maka

    nikahkanlah. J ika tidak, akan terjadi fitnah di dunia dan kerusakan yang

    besar”

    Al Mubarakfuri Rokhimatulloh menjelaskan, “Bahaya itu akan terjadi

    karena kalian tidak akan menikahkannya kecuali dengan lelaki berharta atau

    berstatus sosial tinggi. Sehingga kemungkinan akan banyak kaum wanita

    hidup tanpa suami dan kaum lelaki hidup tanpa istri. Akibatnya, banyak

    orang terjerumus dalam perzinaan. Pada gilirannya aib akan melekat pada

    wali, kemudian fitnah dan kerusakan pun semakin merajalela”. 

    Akan sangat berbahaya, bila seorang muslimah berada di bawah

    kendali lelaki mulhid  (berpemikiran menyimpang), atau lelaki permisif yang

    memandang kebebasan mutlak bagi manusia, suami yang memaksa untuk

     berbuat maksiat, tidak mengenal arti penting pemeliharaan kehormatan dan

    sebagainya.

    c. 

    Perhatian Islam terhadap kesehatan ibu dan janinnya

    Ibu yang sedang mengandung akan mengalami kondisi berat. Begitu

     juga di waktu persalinan dan pasca persalinan saat menyusui jabang bayinya.

    Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :

    $ u Zø Š ¢ ¹ u r u rz ` » | ¡ SM }$ #Ïm÷ ƒ y ‰ Ï9 º u q Î/$ · Z » | ¡ ômÎ)

    (ç m÷ F n=u Hx q¼ ç m Bé &$ \ d ö • ä.ç m÷ Gy è | u r u r$ \ d ö • ä.(

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    35/48

     

    “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang

    ibu bapaknya. Ibunya mengandungnya dengan susah payah dan

    melahirkannya dengan susah payah (pula)” (Qur’an Surah Al –Ahqaf : 15)39 

    Mengingat kondisi sulit yang dialami seorang wanita yang hamil,

    Ulama telah mengkategorikan wanita yang hamil yang mengkhawatirkan

     jiwanya atau kandungannya ke dalam golongan orang yang sudah tua renta

    yang boleh tidak berpuasa.

    Imam Ibnu Katsir Rokhimatulloh  menjelaskan bahwa termasuk ke

    dalam kategori orang yang sudah tua yang tidak sanggup berpuasa adalah

    wanita hamil dan wanita yang sedang menyusui. Jika mereka

    mengkhawatirkan diri mereka atau anak-anak mereka. Dalam masalah ini

    Ulama berselisih pendapat mengenai kewajiban mereka, sebagian mengatakan

    “Mereka wajib membayar fidyah dan mengqadha”. Sebagian lain

     berpendapat “Membayar fidyah saja, tidak mengqadha”. Pendapat lain

    “Wajib mengqadha tanpa membayar fidyah” atau yang mengatakan “Mereka

    tidak berpuasa tanpa membayar fidyah atau mengqadha”.Tafsirul Qur’anil,

    azhim, Tahqiq Sami Assalamah Dar Thaibah.40

     

    d. 

    Penundaan pelaksanaan hukum had bagi wanita hamil

    Perhatian Islam terhadap janin juga dapat diketahui melalui penundaan

     pelaksanaan hukum had yang harus dijalani oleh seorang wanita hamil. Baik

    karena murtad, membunuh atau berzina sampai ia melahirkan bayi dan selesai

    dari nifasnya.

    39 Depag.RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. CV. Penerbit J.ART, Bandung. Th. 2004, Hal. 504

    40 Majalah as-Sunnah, Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta. Solo. Th. 2009. Edisi Juni Hal. 31

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    36/48

     

    Begitu pula bila hukuman yang dijalani berupa  jild  (dera), wanita

    hamil tidak boleh didera sampai ia melahirkan, dan tidak boleh dirajam

    sampai ia melahirkan. Ia diberi tempo sampai masa nifasnya berakhir.

    Hal tersebut diatas berdasarkan hadits wanita Ghamidiyyah  yang

     berbuat zina dan kemudian hamil dan meminta untuk dihukum oleh

    Rosululloh Shalallohu Alaihi Wasallam, namun Beliau menolaknya karena ia

    sedang hamil kemudian Rosululloh Shalallohu Alaihi Wasallammenyuruhnya

    untuk pulang dan melahirkan dan menyusui sampai menyapihnya barulah ia

    kemudian dirajam (Hadits Riwayat Muslim)41

     

    Syaikh Shalil Al Fauzan berkata “Apabila qishas ditegakkan terhadap

    wanita hamil, ia tidak dibunuh langsung sampai melahirkan sebab

    kematiannya akan mengakibatkan kematian janin. Padahal janin tidak

    bersalah”. Allah Subnahu Wa Ta’ala berfirman :

    Ÿwu râ ‘ Ì “ s?× o u ‘ Η # u r u ‘ ø — Í r3“ t • ÷ z é &4 “Dan seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain”

    (Q.S. Al-An’am : 164)42 

    e. 

    Kewajiban menafkahi istri hamil yang diceraikan

    Apabila dalam suatu rumah tangga menghadapi kondisi-kondisi sulit

    sehingga menyebabkan perceraian, dalam kasus ini tidak menutup

    kemungkinan si istri tengah mengandung anak mantan suaminya. Kendatipun

    si wanita sudah bukan lagi sebagai istri, tetapi lelaki yang menjadi ayah janin

    wajib menafkahinya. Allah Subnahu Wa Ta’ala berfirman : “Dan jika mereka

    41 Majalah as-Sunnah, Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta. Solo. Th. 2009. Edisi Juni Hal. 32

    42 Depag.RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. CV. Penerbit J.ART, Bandung. Th. 2004, Hal. 150

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    37/48

     

    (istri-istri yang sudah ditalak) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada

    mereka itu nafkahnya hingga mereka bersalin”. (Qur’an Surah At-Thalaq:6)43 

    Ibnul ‘Arabi berkata : “Allah Subhanahu Wa Ta’ala menentukan hak

    memperoleh tempat tinggal dan nafkah bagi wanita-wanita hamil yang telah

    ditalak tiga kali.”

    f.  Penetapan denda atas orang yang menyebabkan keguguran janin

    Apabila dilakukan ta’dib  (pelaksanaan sanksi hukuman) terhadap

    wanita hamil, sampai mengakibatkan keguguran, maka si penghukum

     berkewajiban memerdekakan budak sahaya lelaki atau perempuan dalam

     perkara keguguran kandungan (Muntafaqun Alaih)44 

    Kasus lain, apabila ada orang yang mengagetkan wanita hamil

    sehingga terjadi keguguran maka orang tersebut wajib membayar diyat sebab

    ia menjadi faktor kematian si janin.

    g. 

    Hak waris janin

    Apabila janin memenuhi dua syarat maka akan memperoleh bagian

    harta warisan :

    1. 

    Kepastian hidupnya janin pada waktu kematian orang yang akan diwarisi

    kekayaannya.

    2.  Terlahir dalam keadaan hidup (dengan memenuhi syarat-syarat lain yang

    ada pada ilmu warisan)

     لمو لو د و ر ل  ست د  

    43 Depag.RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. CV. Penerbit J.ART, Bandung. Th. 2004, Hal. 558

    44 Majalah as-Sunnah, Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta. Solo. Th. 2009. Edisi Juni Hal. 33

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    38/48

     

    “J ika anak terlahir dalamkeadaan hidup, maka ia memperoleh hak warisan” 

    (Hadist Riwayat Abu Daud)45

     

    C.  Definisi Aborsi

    Gugur kandungan atau aborsi  (latin : abortus) dikenal dalam istilah para

    ulama Islam dengan al-ijhadh  atau as-saqthu. Ada juga yang menyebutnya al-

    Imlash atau al-Islab.

    Aborsi dalam istilah medis adalah berhentinya kehamilan dua puluh

    minggu yang mengakibatkan kematian janin. Apabila janin lahir selamat (hidup)

    sebelum tiga puluh delapan minggu namun setelah dua puluh minggu, maka

    istilahnya adalah kelahiran prematur.

    Sedangkan dalam istilah syari’at, aborsi adalah kematian janin atau

    keguguran sebelum sempurna, walaupun janin belum mencapai usia enam bulan.

    Dari sini dapat disimpulkan bahwa aborsi secara syari’at tidak melihat kepada usia

    kandungan. Namun melihat kepada kesempurnaan bentuk janin tersebut.

    D.  Klasifikasi Aborsi

    Keguguran atau abortus  (al-ijhadh) dapat di klasifikasikan dalam tiga

     jenis, yaitu :

    1.  Abortus Spontanea

    Yaitu proses alami yang dilakukan rahim untuk mengeluarkan

     janinnya tidak mungkin sempurna unsur-unsur kehidupan padanya. Bisa jadi

    45 Idem

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    39/48

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    40/48

     

    mengupayakan kehidupan sang ibu dan janinnya bersama-sama. Dalam keadaan

    seperti inilah mengharuskan para medis mengedepankan nyawa ibu daripada

     janinnya. Memang nyawa janin sama dengan nyawa ibu dalam kesucian dan

     penjagaannya, namun bila tidak mungkin menjaga keduanya kecuali dengan

    kematian salah satunya, maka dalam hal ini masuk kaedah “Melanggar yang lebih

    ringan dari dua mudharat untuk menolak yang lebih berat lagi.” 

    Disini jelaslah kemaslahatan mempertahankan nyawa ibu di dahulukan

    daripada janin, karena ibu adalah induk dan tiang keluarga. Dengan takdir Allah

    Subhanahu Wa Ta’ala bisa melahirkan berulang kali, sehingga didahulukan nasib

    ibu dari janinnya.

    Syaikh Ahmad Al-Ghazali seorang ulama Indonesia menyatakan :

    “Adapun ulama Indonesia berpendapat keharaman aborsi kecuali apabila ada

    sebab terpaksa yang harus dilakukan dan menyebabkan kematian ibu. Hal ini

    karena syariat Islamdalam keadaan seperti itu memerintahkan untuk melanggar

    salah satu madharat yang teringan. Apabila tidak ada disana solusi lain kecuali

    menggugurkan janin untuk menjaga hidup ibu.” 

    F.  Hukum Aborsi

    Dalam pembahasan hukum aborsi ini akan dikhususkan pada jenis aborsi

    yang ketiga yaitu Abortus Provokatus Kriminalis.

    Telah dimaklumi bahwa janin mengalami fase-fase pembentukan sebelum

    menjadi janin yang sempurna dan lahir menjadi bayi. Diantara pembeda yang

     banyak dilihat para ahli fiqih  yang berbicara dalam hal ini adalah adanya ruh

    dalam janin tersebut. Dengan dasar ini maka hukum aborsi ini dapat

    diklasifikasikan secara umum menjadi dua :

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    41/48

     

    1. 

    Aborsi sebelum ditiupkan ruh

    Melihat pendapat para ulama fiqih  dari berbagai madzab, dapat

    disimpulkan bahwa pendapat mereka dalam masalah ini menjadi tiga

    kelompok :

    a.  Kelompok yang membolehkan aborsi sebelum ditiup ruh pada janin. Ini

     pendapat minoritas ulama madzab Syafi’iyah, Hambaliyah dan Hanafiyah.

     b.  Kelompok yang membolehkan aborsi sebelum dimulai pembentukan

     bentuk janin yaitu sebelum empat puluh hari pertama. Ini pendapat

    mayoritas madzab Hanafiyah, Syafi’iyah dan Hambaliyah. Pendapat ini

    dirajihkan Syaikh Ali Thanthawi Rokhimatulloh.

    c. 

    Kelompok yang mengharamkan aborsi sejak terjadinya pembuahan dalam

    rahim. Ini pendapat yang rajah dalam madzab Malikiyah. Pendapat imam

    Al Ghazali, Syaikhul Ibnu Taimiyah, Ibnu Rajab Al Hambali dan Ibnu Al

    Jauzi juga berpendapat madzab Zhahiriyah.

    Pendapat inilah yang disajikan mayoritas ulama kontemporer dewasa

    ini, karena adanya pelanggaran terhadap hak janin untuk hidup dan juga hak

    masyarakat. DR Wahbah az Zuhaili menjelaskan hal ini dengan mengatakan :

    “Para ulama sepakat mengharamkan aborsi tanpa udzur setelah bulan

    keempat, yaitu setelah berlalu seratus dua puluh hari dari permulaan

    kehamilan.” Mereka juga sepakat menganggap ini sebagai kejahatan yang

    menyebabkan adanya diyat, karena ada upaya menghilangkan jiwa dan

     pembunuhan. Alasan merajihkan larangan aborsi sejak awal kehamilan,

    karena adanya kehidupan dan permulaan pembentukan janin, kecuali karena

    adanya kehidupan dan permulaan pembentukan janin, kecuali karena adanya

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    42/48

     

    darurat seperti terkena penyakit akut (parah), contohnya kelumpuhan atau

    kanker. (Al-Fikhul Islami wa Adilatuhu 3/556-557)47

     

    Sedangkan Syaikh Ahmad Sahnun seorang ulama dari Maroka

    menyatakan “Aborsi adalah perbuatan tercela dan kejahatan besar yang

    dilarang dalam syariat Islam”. Juga diingkari jiwa kemanusiaan dan jiwa-

     jiwa yang mulia menolaknya. Sebab hal itu adalah pembunuhan jiwa yang

    Allah Subhanahu Wa Ta’ala  haramkan. Perubahan ciptaan Allah Azza Wa

     Jalla. Islam telah melarang membunuh jiwa seperti dalam firman Allah Azza

    Wa Jalla :

    Ÿwu r( # q è =ç F ø ) s?}§ø ÿ Z̈ 9 $ #

    Ó ÉL ©9 $ #t P §• y mª! $ #žwÎ)

    È d , y sø 9 $ $ Î/3 “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah

    (membunuhnya) melainkan dengan suatu alasan yang benar.” 

    (QS.Al Isra : 33)48

     

    Aborsi mirip dengan al-Wa’du  (mengubur anak hidup-hidup) yang

    dahulu pernah dilakukan di zaman jahiliyyah, bahkan tidak lebih kecil

    kejahatannya. Islam sangat mengingkari hal ini sebagaimana firman-Nya :

    # sŒ Î) u räo y Š ¼ â äö q y J ø 9 $ #

    ôM n=Í ´ ß ™Ç ÑÈ “Dan apabila bayi – bayi yang dikubur hidup – hidup ditanya”

    (QS. At Takwir : 8)49 

    47 Majalah as-Sunnah, Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta. Solo. Th. 2009. Edisi Juni Hal. 25

    48 Depag.RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. CV. Penerbit J.ART, Bandung. Th. 2004, Hal. 285

    49 Depag.RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. CV. Penerbit J.ART, Bandung. Th. 2004, Hal. 586

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    43/48

     

    Baik aborsi itu dilakukan di fase awal janin atau setelah ditiupkan ruh

     padanya. Sebab semua fase pembentukan janin berisi kehidupan yang harus

    dihormati, yaitu kehidupan pertumbuhan dan pembentukannya. Hal ini

    menyelisihi orang-orang yang membolehkan aborsi sebelum ruh ditiupkan.

    Maka beranggapan bahwa sebelum adanya ruh maka tidak ada kejahatan dan

    keharaman. Dengan membolehkan hal ini berarti mereka telah membuka pintu

    yang sulit dibendung dan memberikan senjata kepada tangan lawan dan

    musuh Islam untuk mencela Islam. Juga melegalkan semua yang terjadi di luar

     Negara Islam yang berupa perbuatan nista dan tercela yang membuat pusing

     para intelektual dan menggoyangkan tatanan gereja dan para pendetanya.

    Setelah dipastikan secara ilmiah bahwa aborsi memiliki bahaya bagi kesehatan

    dan kehidupan wanita, sehingga aborsi diharamkan untuk dilakukan karena

    untuk menghilangkan madharat lebih didahulukan dari mengambil

    kemaslahatan.

    Sedangkan DR. Ibrahim Haqqi menyatakan, “Diharamkan aborsi

    karena merupakan pembunuhan jiwa yang tidak berdosa dan menjerumuskan

     jiwa lainnya yaitu sang ibu kepada bahaya yang banyak hingga kematian. Ini

    adalah perkara yang terlarang”. (Islam wa tanzhim Al Walidiyah : 418)50 

    Hal ini merupakan pendapat yang dirajihkan Umar bin Ibrahim

    Ghanim dalam kitabnya Ahkamul-Janin  “Sudah pasti pendapat kelompok

    yang melarang aborsi sejak pembuahan adalah yang lebih dekat kepada

    kebenaran dan sesuai dengan ruh Islam. Ruh Islam yang memerintahkan untuk

    melindungi dan menjaga keturunan, juga menghalangi kesempatan pengekor

    50 Majalah as-Sunnah, Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta. Solo. Th. 2009. Edisi Juni Hal. 26

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    44/48

     

    hawa dan nafsu syahwat yang ingin mengambil kesempatan untuk

    merealisasikan tujuan dan keinginan mereka untuk melemahkan keturunan

    kaum muslimin. Demikian juga fatwa larangan ini termasuk Saddu adz-

    Dzari’at yang sangat bersesuaian dengan ruh syari’at Islam yang mulia.

    2.  Aborsi setelah ditiupkian ruh pada janin (setelah empat bulan)

    Telah dijelaskan bahwa ada perbedaan pendapat diantara para ulama

    dalam hukum aborsi sebelum peniupan ruh pada janin. Sedangkan setelah

     peniupan ruh, para ahli fiqih sepakat bahwa janin telah menjadi manusia dan

     bernyawa yang memiliki kehormatan dan kemuliaan, sebagaimana dijelaskan

    dalam firman Allah Azza Wa Jalla :

    ô‰ s) s9 u r$ o Y ø B§• x .ûÓ Í _ t /t P y Š # u äö Nß g » o Y ù=u Hx q u r’ Îû

    Îh Ž y 9 ø 9 $ #Ì • ó st 7 ø 9 $ # u rNß g » o Y ø %y — u ‘ u rš Æ Ïi B

    ÏM » t 7 Í h Š ©Ü 9 $ #

    ó Oß g » u Z ù=žÒ sùu r4 ’ n? t ã9 Ž • ÏVŸ2 ô` £ J Ïi B$ o Y ø ) n=y zWx Š ÅÒ ø ÿ s?Ç Ð ÉÈ 

    “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkat

    mereka di daratan dan di lautan. Kami beri mereka rizki dari yang baik-baik

    dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan

    makhluk yang telah kami ciptakan” (Qur’an Al Isra’ : 70)51 

    Diantara ulama yang menukil kesepakatan ini adalah Ibnu Jizzi (Al

    Qawaninul-Fiqhiyah : 141), DR. Wahbah az Zuhaili (Al-Fiqhul-Islami wa

    51 Depag.RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. CV. Penerbit J.ART, Bandung. Th. 2004, Hal. 289

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    45/48

     

    Adillatuhu 3/556) dan DR. Muhammad Ali Al Bas (Siqasah wa wasai

    (Tahdidin-nash : 167))52

     

    Aborsi setelah ditiupkan ruh pada janin adalah kejahatan yang tidak

     boleh dilakukan kecuali dalam keadaan yang sangat darurat yang dipastikan.

    Caranya dengan mengambil keputusan para medis yang terpercaya dan ahli di

     bidang tersebut, yaitu bahwa adanya janin itu membahayakan ibu. Perlu

    diketahui dengan adanya kemajuan sarana kedokteran dan ilmu serta

    tersedianya semua keperluan tentang hal itu, maka aborsi untuk

    menyelamatkan ibu adalah peristiwa yang sangat jarang terjadi.

    BAB II I-

    PENUTUP

    A. 

    Kesimpulan

    1.  a. Hal-hal yang dilarang bagi wanita nifas, yaitu :

    -  Berpuasa

    Sholat

    Senggama

    Memegang dan membaca mus’af al-qur’an

    Duduk berdiam diri di masjid

    Thalaq

     b. Amalan yang diperbolehkan bagi wanita nifas

    Bercumbu

    52 Majalah as-Sunnah, Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta. Solo. Th. 2009. Edisi Juni Hal. 27

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    46/48

     

    Makan minum bersama

    Ikut keluar ketanah lapang pada hari raya

    -  Mencukur rambut dan memotong kuku

    -  Pergi ke pasar

    -  Dzikir

    -  Mendengar murotal

    2.  a. Klasifikasi aborsi

    1. Abortus spontanea

    2. Abortus medisinalis

    3. Abortus provokatus kriminalis

     b. Pandang Islam terhadap aborsi pada dasarnya adalah haram baik sesudah

    ditiupkan ruh maupun sebelum ditiupkan ruh kepada janin. Aborsi

    diperbolehkan dalam keadaan darurat dan sudah disepakati oleh medis. Hal

    ini biasa terjadi karena ibu yang sakit atau janin yang tidak bisa

    diselamatkan.

    B.  Saran

    Dengan pembahasan ini penulis berharap pada kaum hawa khususnya

    ummahat untuk memanfaatkan waktu dengan sebaiknya meski datang masa nifas

    tidak membuat kita lalai dan menghentikan semua amal ibadah, dengan

    mengetahui segala hal yang dilarang dan diperbolehkan saat masa nifas ibadah

    kita menjadi lebih terarah, tepat dan tidak sia-sia.

    Banyak macam alasan yang dikemukakan seorang wanita untuk

    melakukan aborsi, penulis mencoba berusaha membahas segala macam aborsi,

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    47/48

     

     pandangan Islam tentangnya dan hukum aborsi agar kita para muslimah tidak

    terperosot ke dalam jurang maksiat yang akan membuat kita menyesal selamanya.

    DAFTAR PUSTAK A 

    Bin Abdillah Al Fauzan, Bin Fauzan, Syaihk Shaleh, 2003. Sentuhan NilaiKefiqihan Untuk Wanita Beriman. Universitas Islam Indonesia.

    Bin Wahf Al Qahthani, Said bin Ali, Dr., 2004 Thaharah Nabi. Jogjakarta : MediaHidayah.

    Depag RI. 2004. Al Qur’an & Terjemahannya, Bandung : CV. Penerbit J.ART

    Jabir Al Jazairi, Abu Bakr, 2003. Ensiklopedi Muslim, Minhaj’ul Muslim. Jakarta:Darul Falah.

    Jauzi, Ibnul, 2005, Pribadi Wanita Muslimah, Solo. Pustaka Barokah.

    Muhammad ‘Uwaidah, Syaikh Kamil. 1998. Fiqih Wanita. Jakarta : Pustaka Al-Kautsar

    Rasjd, H. Sulaiman, 1998. Fiqih Islam. Bandung : Sinar Baru.

    Sabiq, Sayyid, 1973 Fikih Sunnah. Bandung : PT Al Maarif.

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8/18/2019 AMALAN PADA MASA NIFAS.pdf

    48/48

    Qaradhawi, Yusuf, Dr., Sabiq Sayyid, 2007. Fiqh Sunnah.  Surabaya : PenerbitJabal.

    Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, 2009. Majalah As Sunnah. Edisi Juni.

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.