8
BAB. I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemeriksaan serta mengetahui perkembangan tajam penglihatan sejak bayi hingga usia 9 tahun sanat penting untuk pencegahan keterlambatan dalam meberikan perawatan. Karena pada usia itulah ambliopia dapat terjadi dengansedininya umur maka untuk pengobatan cukup dapat meberikan hasil yang baik B. RUMUSAN MASALAH a. Apa yang dimaksud dengan Ambliopia b. Etilogi ambliopia c. Pemeriksaan ambliopia d. Tanda-tanda Ambliopia e. Pengobatan Ambliopia f. Pencengan Ambliopia 1

AMBLIOPIA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kesehatan

Citation preview

Page 1: AMBLIOPIA

BAB. I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemeriksaan serta mengetahui perkembangan tajam penglihatan sejak bayi hingga usia 9

tahun sanat penting untuk pencegahan keterlambatan dalam meberikan perawatan. Karena

pada usia itulah ambliopia dapat terjadi dengansedininya umur maka untuk pengobatan

cukup dapat meberikan hasil yang baik

B. RUMUSAN MASALAH

a. Apa yang dimaksud dengan Ambliopia

b. Etilogi ambliopia

c. Pemeriksaan ambliopia

d. Tanda-tanda Ambliopia

e. Pengobatan Ambliopia

f. Pencengan Ambliopia

1

Page 2: AMBLIOPIA

BAB. II

AMBLIOPIA

A. PENGERTIAN

Ambliopia berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata

Amlyos : Redup, pudar, atau suram

Ops : Mata

Jadi Ambliopia adalah : Keadaan penglihatan yang tidak dapat melihat jelas dengan keadaan

mata yang tidak sakit atau tidak terdapat kelainan patologik atau Suatu keadaan mata dimana

tajam penglhatan tidak mencapai optimal sesuai dengan usia atau intelegensinya walaupun

sudah dikoreksi kelianan refraksinya

Berdasarkan tajan penglihatan mata ambliop dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a. Ambliop ringan

Dengan visus antara 20/30 sampai 20/70

b. Ambliop sedang

Visus 20/80 sampai dengan 20/120

c. Ambliop berat

Visus 20/20 sampai dengan yang lebih jelek

Pada orang ambliopia terdapat gangguan proses persepsi serentak yang mengakibatkan

penglihatan menjadi kabur dan pada keadaan berat dapat menimbulkan kebutaan. Kelainan ini

akan terbatas kegiatanya dalam sehari-hari

Mekanisme dasar terjadinya ambliopa adalah :

a. Adanya gangguan pernglihatan binokuler

b. Kurang tegasnya bayangan yang jatuh dari sentrasi atau bintik kuning

c. Gabungan dari kedua mekanisme atau gangguan di atas

2

Page 3: AMBLIOPIA

Ambliopia disebut juga mata malas, dimana penglihatan yang tidak sama antar kedua mata.

Maka otak menekan (suppres) kemampuan melihat yang telah lemah. Pada keadaan ini otak

akan memilih mata yang lebih bersifat rabun dekat untuk mengalami supresi otak mengabaikan

bayangan mata yang lainnya untuk mencegah diplopia

B. ETIOLOGI

Pembagian ambliopia menurut etiologi antara lain sebagai berikut :

a. Amblipia fungsional

Ambliopia ini bersifat congenital, yang terdapat pada satu mata dengan tajam penglihatan

yang kurang karena kelainan organic yang tidak dapat di tanggulangi dengan kacamata.

b. Ambliop strabismik

Ini terjadi akibat juling lama pada anak sebelum penglihtan tetap.

c. Ambliopia refraktif

Ini terjadi akibat pada mata dengan kelainan refraksi dalam yang tidak dikoreksi

d. Ambliopia anisometropik

Ini terjadi akibat terdapatnya kelainan refraksi kedua mata yang berbeda jauh

e. Ambliopia ametropik

Yaitu menurunnya tajam penglihatan mata dengan kelainan refrkasi berat yang tidak

dikoreksi( biasanya hypermetrepia atau astigmat)

f. Ambliopia eks anopsia

Akibat penglihatan terganggu pada saat perkembangan peglihatan bayi

g. Ambliopia intiksikasi

Ini biasanya terjadi pada neuritis optic toksik

h. Ambliopia organic

Dengan kelainan organis yang dapat tidak menerangkan karena tajam penglihatan

berkurang

C. PEMERIKSAAN AMBLIOPIA

a. Uji crowding Phenomea

Penderita diminta membaca huruf kartu snellen sampai huruf terkecil yang dibuka satu

persatu atau di isolasi, kemudian isolasi huruf dibuka dan pasien disuruh melihat sebaris

huruf yang sama. Bila terjadi penurunan tajam penglihatan dari huruf isolasi ke huruf dalam

3

Page 4: AMBLIOPIA

baris, maka ini disebut fenomena crowding pada mata tersebut. Mata ini menderita

ambliopia

b. Uji Densiti Filter Netral

Pemderita diminta untuk melihat kartu snellen, ditentukan tajam penglihatan untuk setiap

mata. Pada mata yang baik, filter digelapkan perlahan-lahan dengan memutar system

Polaroid sampai penderita hanya dapat membaca dua baris huruf diatas yang terbaca

sebelumnya. Filterdipindahkan pada mata yang sakit. Penderita diminta membaca snellen

dengan mata yang sakit. Bila terjadi perbaikan visus atau visus tetap pada mata tersebut

ambliopia fungsional, sedangkan bila penglihatan sangat menurun sesudah diberi filter

bearti mata tersebut menderita ambliopia organik

c. Uji Worth’s Four Dot

UJi untuk melihat adanya supresi, deviasi, ambliopia dan fusi. Penderita diberik lensa koreksi

sesuai dengan hasil refraksinya dan diberi lensa filter merah pada mata kanan dan hijau

pada mata kiri. Penderita diminta untuk menerangkan apa yang dilihat denga kedua mata,

sewaktu melihat Worth’s Four Dot. Bila yang terlihat empat sbar berarti tiada fusi, dua

merah atau tiga hijau saja bearti ada supresi dan menunjukkan mata mana yang

menalkukan supresi, jika dua titik merah saja yang terlihat berasti supresi kiri, bila tida titik

hijau saja yang terlihat bearti supresi amta kanan, bila tampak sumber cahaya putih kadang-

kadang berwarna hijau, kadang-kadang berwarna merah berarti adanya supresi berganti.

D. TANDA-TANDA AMBLIOPIA

a. Berkurang penglihatan satu mata

b. Menurunnya tajam penglihatan terutama pada fenomena crowding

c. Hilangnya sensitivitas kontras

d. Daya akomodasi berkurang

e. Mata mudah mengalami fiksasi eksentrik

f. Tidak mempengaruhi penglihatan warna

4

Page 5: AMBLIOPIA

E. PENGOBATAN AMBLIOPIA

a. Untuk memulihkan kembali ambliopia pada seseorang pasien muda harus dilakukan suatu

pengobatan anti supresi aktif menyingkirkan factor ambliopiagenik

b. Oklusi mata yang sehat

c. Penalisasi dekat, mata ambliopia dibiaskan melihat dekat dengan member lensa + 2,50

dioptri, sedangkan mata yang baik diberi atropine

d. Penalisasi jauh, dimana mata yang ambliopia dipaksa melihat jauh dengan member atropine

pada mata yang baik serta diberi lensa +2.50 Dioptri

e. Latihan ortoptik bila terjadi juling

F. PENCEGAHAN AMBLIOPIA

Ambliopia merupakan kelainan yang reversible dan akibatnya tergantung pada saat mulai dan

lamanya. Saat yang sangat rentan adalah bayi pada umur enam bulan pertama dan ambliopia

tidak akan terjadi sesudah usia lebih dari 5 tahun

Ambliopia ini diketahui dini dapat dicegah sehingga tidak menjadi permanen. Perbaikan ini

dilakukan bila penglihatan masih dalam masa perkembangan. Bila ambliopia ini ditemukan pada

usia dibawah 6 tahun maka masih dapat dilakukan latihan untuk perbaikan penglihatan. Apabila

ambliopia ditemukan pada usia antara 6-9 tahun biasanya pengobatan tidak akan memberikan

hasil.

5

Page 6: AMBLIOPIA

BAB. III

KESIMPULAN

1. Ambliopia adalah : Keadaan penglihatan yang tidak dapat melihat jelas dengan keadaan

mata yang tidak sakit

2. Pembagian ambliopia menurut etiologi antara lain sebagai berikut : Ambliopia fungsional,

Ambliop strabismik, Ambliopia refraktif, Ambliopia anisometropik, Ambliopia ametropik,

Ambliopia eks anopsia, Ambliopia intiksikasi dan Ambliopia organic

3. Pemeriksaan ambliopia : Uji crowding Phenomea, Uji Densiti Filter Netral, Uji Worth’s Four

Dot

4. Tanda-tanda Ambliopia

a. Berkurang penglihatan satu mata

b. Menurunnya tajam penglihatan terutama pada fenomena crowding

c. Hilangnya sensitivitas kontras

d. Daya akomodasi berkurang

e. Mata mudah mengalami fiksasi eksentrik

f. Tidak mempengaruhi penglihatan warna

5. Pengobatan ambliopia

a. pengobatan anti supresi aktif

b. Oklusi mata yang sehat

c. Penalisasi dekat,

d. Penalisasi jauh

e. Latihan ortoptik bila terjadi juling

6. Pencegahan ambliopia

Ambliopia merupakan kelainan yang reversible dan akibatnya tergantung pada saat mulai

dan lamanya. Saat yang sangat rentan adalah bayi pada umur enam bulan pertama dan

ambliopia tidak akan terjadi sesudah usia lebih dari 5 tahun

6

Page 7: AMBLIOPIA

7