12
SLIDE 2 Dokumen lingkungan hidup terdiri atas: 1. Dokumen AMDAL yaitu dokumen tentang kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. 2. UKL-UPL atau upaya pengelolaan lingkingan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan 3. SPPL atau surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup adalah pernyataan kesanggupan dari penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup atas dampak lingkungan hidup dari usaha dan/atau kegiatannya diluar usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal atau UKL-UPL

AMDAL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tata Laksana Penyusunan Dokumen AMDAL

Citation preview

SLIDE 2Dokumen lingkungan hidup terdiri atas:1. Dokumen AMDAL yaitu dokumen tentang kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.2. UKL-UPL atau upaya pengelolaan lingkingan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan3. SPPL atau surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup adalah pernyataan kesanggupan dari penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup atas dampak lingkungan hidup dari usaha dan/atau kegiatannya diluar usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal atau UKL-UPL

SLIDE 3Sebelum penyusunan dokumen AMDAl, diperlukan yang namanya penapisan terhadap kegiatan yang wajib AMDAL, hal ini diatur dalam permen lingkungan hidup nomor 05 tahun 2012. Tujuan penapisan yaitu untuk menentukan usaha atau kegiatan wajib amdal atau tidak. Jika wajib AMDAL maka pemrakarsa harus menyusun dokumen AMDAL sesuai dengan Peraturan pemerintah longkungan hidup nomor 16 tahun 2012, baik secara sendiri ataupun meminta jasa konsultan. Jika kegiatan atau usaha tidak wajib AMDAL atau tidak memerlukan AMDAL maka pemrakarsa diwajibkan menyusun dokumen UKL-UPL sesuai dengan permen lingkungan hidup nomor 16 tahun 2012.

SLIDE 51. Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL), KA-ANDAL adalah suatu dokumen yang berisi tentang ruang lingkup serta kedalaman kajian ANDAL. Ruang lingkup kajian ANDAL meliputi penentuan dampak-dampak penting yang akan dikaji secara lebih mendalam dalam ANDAL dan batas-batas studi ANDAL. Sedangkan kedalaman studi berkaitan dengan penentuan metodologiyang akan digunakan untuk mengkaji dampak. Penentuan ruang lingkup dan kedalaman kajian ini merupakan kesepakatan antara Pemrakarsa Kegiatan dan Komisi Penilai AMDAL melalui proses yang disebut dengan proses pelingkupan. Beberapa contoh isi dari KA antara lain izin tata ruang, izin prinsip lokasi, peta-peta terkait, dan lain-lain. Selain itu juga harus ada sosialisasi dengan masyarakat sekitar berupa papan pengumuman.2. Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), ANDAL merupakan komponen studi kelayakan rencana kegiatan sehingga dengan demikian terdapat tiga studi kelayakan dalam perencanaan pembangunan, yaitu: teknis, ekonomis dan lingkungan (TEL). biaya rencana kegiatan sebagaimana tercantum dalam studi kelayakan rencana kegiatan tersebut meliputi pula biaya penanggulangan dampak negatif dan pengembangan dampak positifnya.3. Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan, RKL adalah dokumen yang memuat upaya-upaya untuk mencegah, mengendalikan dan menanggulangi dampak penting lingkungan hidup yang bersifat negatif serta memaksimalkan dampak positif yang terjadi akibat rencana suatu kegiatan. Upaya-upaya tersebut dirumuskan berdasarkan hasil arahan dasar-dasar pengelolaan dampak yang dihasilkan dari kajian ANDAL. Jadi, RKL ini berisikan upaya dari si pemrakarsa untuk meminimalisir dampak lingkungan.4. Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL), RPL adalah dokumen yang memuat program-program pemantauan untuk melihat perubahan lingkungan yang disebabkan oleh dampak-dampak yang berasal dari rencana kegiatan. Hasil pemantauan ini digunakan untuk mengevaluasi efektifitas upaya-upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan, ketaatan pemrakarsa terhadap peraturan lingkungan hidup dan dapat digunakan untuk mengevaluasi akurasi prediksi dampak yang digunakan dalam kajian ANDAL.

SLIDE 6Dalam menyusun dokumen Amdal, Pemrakarsa wajibmenggunakan pendekatan studi:a. tunggal;b. terpadu; atauc. kawasan.

1. Pendekatan studi tunggal dilakukan apabila Pemrakarsa merencanakan untuk melakukan 1 (satu) jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang kewenangan pembinaan dan/atau pengawasannya berada di bawah 1 (satu) kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, satuan kerja pemerintah provinsi, atau satuan kerja pemerintah kabupaten/kota.2. Pendekatan studi terpadu dilakukan apabila Pemrakarsa merencanakan untuk melakukan lebih dari 1 (satu) jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang perencanaan dan pengelolaannya saling terkait dalam satu kesatuan hamparan ekosistem serta pembinaan dan/atau pengawasannya berada di bawah lebih dari 1 (satu) kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, satuan kerja pemerintah provinsi, atau satuan kerja pemerintah kabupaten/kota.3. Pendekatan studi kawasan dilakukan apabila Pemrakarsa merencanakan untuk melakukan lebih dari 1 (satu) Usaha dan/atau Kegiatan yang perencanaan dan pengelolaannya saling terkait, terletak dalam satu kesatuan zona rencana pengembangan kawasan, yang pengelolaannya dilakukan oleh pengelola kawasan.

SLIDE 7Pemrakarsa, dalam menyusun dokumen Amdal wajib mengikutsertakan masyarakat:a. yang terkena dampak;b. pemerhati lingkungan hidup; dan/atauc. yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses Amdal.Pengikutsertaan masyarakat dilakukan melalui:a. pengumuman rencana Usaha dan/atau Kegiatan; danb. konsultasi publik.Pengikutsertaan masyarakat dilakukan sebelum penyusunan dokumen Kerangka Acuan.Masyarakat dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari kerja sejak pengumuman berhak mengajukan saran, pendapat, dan tanggapan terhadap rencana Usaha dan/atau Kegiatan.Saran, pendapat, dan tanggapan disampaikan secara tertulis kepadaPemrakarsa dan Menteri, gubernur, atau bupati/walikota.

SLIDE 8Kerangka acuan sebagai dasar pembuatan analisis dampak lingkungan hidup disusun oleh pemrakarsa. Kerangka acuan disusun berdasarkan pedoman yang ditetapkan (peraturan menteri Lingkungan hidup nomor 16 tahun 2012 lampiran 1) Kerangka acuan disampaikan oleh pemrakarsa kepada instansi yang bertanggung jawab melalui Komisi penilai AMDAL baik tingkat pusat, provinsi atau kabuapten/kota., Kerangka acuan dinilai oleh komisi penilai amdal melalui tim teknis bersama dengan pemrakarsa untuk menyepakati KA-ANDAL layak atau masih perlu diperbaiki. Jika masih perlu diperbaiki maka akan dikembalikan ke pemrakarsa. Keputusan atas penilaian kerangka acuan oleh Tim teknis wajib diberikan oleh Komisi penilai AMDAL dalam jangka waktu selambat-lambatnya 30 hari kerja terhitung sejak tanggal diterimanya kerangka acuan.Apabila Komisi penilai AMDAL tidak menerbitkan keputusan dalam jangka waktu maka Komisi penilai AMDAL dianggap menerima kerangka acuan dimaksud. Komisi penilai AMDAL wajib menolak kerangka acuan apabila rencana lokasi dilaksanakannya usaha dan/atau kegiatan terletak dalam kawasan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dan/atau rencana tata ruang kawasan.

Pemrakarsa menyusun analisis dampak lingkungan hidup, rencana pengelolaan lingkungan hidup dan rencana pemantauan lingkungan hidup, berdasarkan kerangka acuan yang telah mendapatkan keputusan dari instansi yang bertanggung jawab.Penyusunan analisis dampak lingkungan hidup, rencana pengelolaan lingkungan hidup, dan rencana pemantauan lingkungan hidup, berpedoman pada pedoman pada permen LH no. 16 tahun 2012 lampiran 2 dan 3),Analisis dampak lingkungan hidup, rencana pengelolaan lingkungan hidup, dan rencana pemantauan lingkungan hidup, diajukan oleh pemrakarsa kepada Komisi penilai AMDALAnalisis dampak lingkungan hidup, rencana pengelolaan lingkungan hidup, dan rencana pemantauan lingkungan hidup dinilai oleh Tim Teknis Komisi penilai AMDAL bertanggung jawab menerbitkan keputusan kelayakan lingkungan hidup suatu usaha dan/atau kegiatan berdasarkan hasil penilaian analisis dampak lingkungan hidup dan rencana pemantauan lingkungan hidup. Dalam keputusan kelayakan lingkungan hidup Wajib dicantumkan dasar pertimbangan dikeluarkannya keputusan itu, dan pertimbangan terhadap saran, pendapat, dan tanggapan yang diajukan oleh warga masyarakatKomisi penilai AMDAL menerbitkan keputusan kelayakan Lingkungan hidup suatu usaha dan/atau kegiatan, dalam jangka waktu selambatlambatnya 75 (tujuh puluh lima) hari kerja terhitung sejak tanggal diterimanya dokumen analisis dampak lingkungan hidup, rencana pengelolaan lingkungan hidup, dan rencana pemantauan lingkungan hidup. Apabila Komisi penilai AMDAL tidak menerbitkan keputusan dalam jangka waktu, maka rencana usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan dianggap layak lingkungan.Komisi penilai AMDAL mengembalikan ANDAL, RKL, dan RPL kepada pemrakarsa untuk diperbaiki apabila ANDAL, RKL, dan RPL tidak sesuai dengan pedoman penyusunan mengembalikan ANDAL, RKL, dan RPL Perbaikan mengembalikan ANDAL, RKL, dan RPL diajukan kembali kepada Komisi penilai AMDAL .Keputusan kelayakan lingkungan hidup suatu usaha dan/atau kegiatan dinyatakan kadaluwarsa atas kekuatan Peraturan Pemerintah ini, apabila rencana usaha dan/atau kegiatan tidak dilaksanakan dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak ditertibkannya keputusan kelayakan tersebut.Apabila keputusan kelayakan lingkungan hidup dinyatakan kadaluwarsa, maka untuk melaksanakan rencana usaha dan/atau kegiatannya, pemrakarasa wajib mengajukan kembali permohonan persetujuan atas analisis dampak lingkungan hidup, rencana pengelolaan lingkungan hidup dan rencana pemantauan lingkungan hidup kepada instansi yang bertanggung jawab.Komisi Penilai Amdal menyampaikan rekomendasi hasil penilaian Andal dan RKL-RPL kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai kewenangannya. Rekomendasi hasil penilaian Andal dan RKL-RPL dapat berupa:a. rekomendasi kelayakan lingkungan; ataub. rekomendasi ketidaklayakan lingkungan.Rekomendasi ditetapkan berdasarkan pertimbangan paling sedikit meliputi: a. prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dampak dari aspek biogeofisik kimia, sosial, ekonomi, budaya, tata ruang, dan kesehatan masyarakat pada tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi, dan pascaoperasi Usaha dan/atau Kegiatan;b. hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruh Dampak Penting hipotetik sebagai sebuah kesatuan yang saling terkait dan saling memengaruhi, sehingga diketahui perimbangan Dampak Penting yang bersifat positif dengan yang bersifat negatif; danc. kemampuan Pemrakarsa dan/atau pihak terkait yang bertanggung jawab dalam menanggulangi Dampak Penting yang bersifat negatif yang akan ditimbulkan dari Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan, dengan pendekatan teknologi, sosial, dan kelembagaan.

Menteri, gubernur, atau bupati/walikota berdasarkan rekomendasi penilaian atau penilaian akhir dari Komisi Penilai Amdal menetapkan keputusan kelayakan atauketidaklayakan lingkungan hidup.Jangka waktu penetapan keputusan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup dilakukan paling lama 10 (sepuluh) harikerja terhitung sejak diterimanya rekomendasi hasil penilaian atau penilaian akhir dari Komisi Penilai Amdal.