15

Click here to load reader

Amyotrophic Lateral Sclerosis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Amyotrophic Lateral Sclerosis

Amyotrophic Lateral Sclerosis

Page 2: Amyotrophic Lateral Sclerosis

Introduction

• ALS sering disebut juga penyakit Lou Gehrig, setelah pemain baseball terkenal yang meninggal karena penyakit tersebut pada tahun 1941. Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) dikenal juga dengan nama Charcot’s Disease dan merupakan salah satu dari klasifikasi paling utama (80%) dari Motor Neuron Disease (MND) yang ditandai oleh degenerasi bertahap dan kematian pada neuron motorik.

Page 3: Amyotrophic Lateral Sclerosis

EPIDEMIOLOGI

• ALS adalah salah satu penyakit terbesar pada motor neuron disease. Setiap etnik dan suku dapat terkena penyakit ini. Insiden ALS bervariasi antara 1-2 kasus per 100.000 populasi . Onset puncak terjadinya ALS antara 40 – 60 tahun. Sangat jarang ALS dapat terdiagnosa pada onset dibawah 20 tahun. Laki-laki terserang penyakit ini lebih banyak dari wanita, dengan rasio 1.5 sampai 2:1.

Page 4: Amyotrophic Lateral Sclerosis

ETIOLOGI• para peneliti sedang mempelajari beberapa

kemungkinan penyebab dari ALS antara lain: 1. Mutasi Genetik

Salah satu bentuk mutasi genetik adalah kerusakan pada gen yang menghasilkan enzim SOD1

2. Ketidakseimbangan kimia Pada pasien ALS terdapat kadar glutamat yang lebih tinggi daripada orang normal

3. Gangguan Sistem Imun

Page 5: Amyotrophic Lateral Sclerosis

PATOFISIOLOGI• SOD1-Induced Toxicity SOD1, adalah enzim yang memerlukan tembaga,

mengkatalisasi konversi radikalsuperoksida yang bersifat toksik menjadi hidrogen peroksida dan oksigen. Penemuan mutasi pada superoksida dismutase gen (SOD1) pada beberapa keluarga dengan dominan ALS menunjukkan bahwa toksisitas radikal bebas dalam beberapa cara mendasari degenerasi neuron motorik pada pasien ini. Namun, kurangnya mutasi gen SOD1 di sporadis ALS mungkin memberatkan mekanisme lain dari degenerasi neuron dini di ALS nonfamilial

Page 6: Amyotrophic Lateral Sclerosis

ETIOLOGI

• Genetik Dalam dominan familial ALS, beberapa sutus single mutasi missense telah ditemukan di semua tapi yang ketiga dari lima ekson pengkodean gen untuk enzim cytosolic Cu / Zn SOD (SOD1), yang terletak pada kromatografi mosome 21q (Rosen et al. 1993). Sekitar 20% dari semua keluarga ALS dan 40% keluarga terkait dengan daerah kromosom 21q menunjukkan mutasi SOD1. Sel darah merah dari heterozigot menunjukkan kurang dari 50% aktivitas SOD normal. Mutasi SOD1 sangat jarang terjadi pada penyakit sporadis.

Page 7: Amyotrophic Lateral Sclerosis
Page 8: Amyotrophic Lateral Sclerosis

Gejala Klinis• Urutan gejala yang muncul dan laju

perkembangan penyakit bervariasi dari satu orang dengan orang lainnya

• Dalam beberapa kasus, gejala awalnya mempengaruhi salah satu kaki, dan pasien mengalami kesulitan saat sedang berjalan atau berlari dan pasien lebih sering tersandung daripada sebelumnya

• kesulitan dalam melakukan pergerakan-pergerakan sederhana yang membutuhkan keterampilan tangan

Page 9: Amyotrophic Lateral Sclerosis

Gejala Klinis

• Pasien akan mengalami peningkatan keluhan dalam hal bergerak, menelan (disfagia), dan dalam berbicara atau membentuk kata (disartria).

• Kerusakan pada UMN juga akan mengakibatkan munculnya refleks patologis

• Gejala dari degenerasi Lower Motor Neuron(LMN) meliputi kelemahan otot dan atropi, kram otot, kedutan sekilas otot yang dapat dilihat dibawah kulit (fasikulasi), dan penurunan refleks fisiologis

Page 10: Amyotrophic Lateral Sclerosis

Gejala Klinis

• Pada tahap selanjutnya dari penyakit, pasien akan mengalami kesulitan bernapas ketika otot-otot sistem pernapasan mulai melemah

Page 11: Amyotrophic Lateral Sclerosis

Komplikasi

Page 12: Amyotrophic Lateral Sclerosis

PENATALAKSANAAN

Medikamentosa• Uji coba klinis dari riluzole yang merupakan agen

yang mampu menurunkan pelepasan glutamat dari terminal saraf, menunjukkan perlambatan signifikan dari hilangnya kekuatan otot dan penurunan mortalitas hingga 1 tahun

• Progresifitas dari ALS dapat diperlambat dengan pengobatan yang baru atau mengkombinasikan obat-obatan seperti baclofen dan tizanidine untuk spastisitas.

Page 13: Amyotrophic Lateral Sclerosis

Non Medikamentosa (Fisioterapi)• Latihan peregangan dan range of motion

dapat membantu pasien mencegah spastisitas• Penderita ALS yang memiliki kesulitan dalam

berbicara perlu berkonsultasi dengan ahli terapi bicara

• Penggunaan alat bantu seperti speech synthesizers dan sistem komunikasi berbasis computer

Page 14: Amyotrophic Lateral Sclerosis

KOMPLIKASI

• Gangguan pernafasan karena kelemahan otot-otot pernafasan

• Malnutrisi dan dehidrasi yang disebabkan oleh adanya disfagia

• Penderita juga berisiko mengalami pneumonia aspirasi karena teraspirasinya makanan dan cairan ke dalam paru – paru

Page 15: Amyotrophic Lateral Sclerosis

PROGNOSA

• Pada tahap awal, penyakit ini sulit untuk diramalkan prognosanya, walaupun secara umum prognosa jelek. Adanya pseudobulbar palsy yang cepat berkembang biasanya menunjukkan prognosa yang jelek .

• Kematian pada penderita ini biasanya akibat infeksi saluran nafas, pneumonia aspirasi atau asfIksia.