4
An Approach to Carry Out Consistency Analysis on Requirements Validating and Tracking Requirements through a Configuration Structure Masalah : Peneliti mengajukan sebuah framework yang dilakukan untuk melakukan consistency analysis untuk melacak alur dari requirement dengan beberapa layer secara tepat dan lengkap. Masalah yang diangkat adalah : 1. Untuk menentukan dasar untuk identifikasi elemen requirement atau item konfigurasi pada sistem software 2. Untuk menentukan framework untuk pelacakan requirement melalui struktur konfigurasi requirement menggunakan hubungan diantara item konfigurasi requirement 3. Untuk melakukan consistency analysis pada keseluruhan sistem dalam completeness dan correctness dan identifikasi gap tiap fase. 4. Untuk mengimplementasikan framework ini untuk kasus industri seperti sistem software dan ilustrasikan kemampuan aplikasi dari framework dan menemukan ketidak konsistensi dalam requirement. Framework : Komponen utama dalam framework ini adalah : 1. Multi layered requirement model untuk memastikan kesesuaian kebutuhan dari tujuan bisnis menuju spesifikasi software.

An Approach to Carry Out Consistency Analysis on Requirements

Embed Size (px)

DESCRIPTION

csv

Citation preview

Page 1: An Approach to Carry Out Consistency Analysis on Requirements

An Approach to Carry Out Consistency Analysis on RequirementsValidating and Tracking Requirements through a Configuration Structure

Masalah :

Peneliti mengajukan sebuah framework yang dilakukan untuk melakukan consistency

analysis untuk melacak alur dari requirement dengan beberapa layer secara tepat dan

lengkap. Masalah yang diangkat adalah :

1. Untuk menentukan dasar untuk identifikasi elemen requirement atau item

konfigurasi pada sistem software

2. Untuk menentukan framework untuk pelacakan requirement melalui struktur

konfigurasi requirement menggunakan hubungan diantara item konfigurasi

requirement

3. Untuk melakukan consistency analysis pada keseluruhan sistem dalam completeness

dan correctness dan identifikasi gap tiap fase.

4. Untuk mengimplementasikan framework ini untuk kasus industri seperti sistem

software dan ilustrasikan kemampuan aplikasi dari framework dan menemukan

ketidak konsistensi dalam requirement.

Framework :

Komponen utama dalam framework ini adalah :

1. Multi layered requirement model untuk memastikan kesesuaian kebutuhan dari

tujuan bisnis menuju spesifikasi software. Terdiri dari empat komponen utama :

business layer, process layer, requirement layer, dan spesification layer.

2. Sebuah struktur konfigurasi untuk menghubungakan dan melacak item kebutuhan

tiap layer. Kemudian menyediakan representasi visual dari alur requirement melalui

beberapa layer.

3. Sebuah metode consistency analysis untuk identifikasi ketidak konsistensi dalam

struktur requirement.

4. Sebuah indeks konsistensi untuk mengetahui level konsistensi di keseluruhan

requirement dari sebuah system software.

a. Layer Model Framework

Page 2: An Approach to Carry Out Consistency Analysis on Requirements

Untuk mengetahui nilai dari sistem software, konteks dan perspektif bisnis harus

diintegrasi ke dalam software requirement. Empat konfigurasi layer yang digunakan

adalah :

1) Business Layer : Tujuan bisnis dari sistem software dari pelanggan diubah dalam

bentuk tujuan bisnis. Layer ini membawa keseluruhan bisnis, tujuan sistem

softwarei dan biasanya dinyatakan oleh pelanggan dalam RFP (request of

proposal).

2) Process Layer : Kunci proses bisnis untuk menrealisasikan tujuan diidentifikasikan

di sini. Layer ini merupakan later yang penting dan digunakan untuk identifikasi

rantai akhir dari proses bisnis untuk merealisasikan tujuan bisnis.

3) Requirement Layer : Layer ini mengidentifikasik kunci requirement bisnis dari

sistem dan biasanya merupakan titik awal mula dari berbagai sistem software.

4) Requirement Spesification Layer : Layer ini mendeskripsikan requirement yang

telah dianalisa dalam bentuk spesifikasi. Spesifikasi requirement dapat berupa

dalam notasi apa saja bergantung pada proses life cycle seperti use case untuk

model OO dan user stories untuk agile model.

Tiap layer akan mempunyai sebuah set komponen utama yaitu :

Business Layer : Tujuan bisnis

Process Layer : Proses bisnis (id + nama) dan sub proses

Requirement Layer : Requirement bisnis (requirement group + requirements id +

requirements description)

Spesification Layer : Use Case (id+name)

Bergantung pada kebutuhan client, model life cycle, dan arsitektur, tiap item konfigurasi

dapat diubah.

b. Struktur Konfigurasi

Komposis untuk item konfigurasi requirement untuk tiap layer beserta hubungannya

membantu dalam pembuatan petunjuk untuk mengidentifikasi dan menghubungkan

komponen untuk membuat requirement configuration structure (RCS).

Page 3: An Approach to Carry Out Consistency Analysis on Requirements

c. Metode consistency analysis

Konsistensi atau pelacakan tiap hubungan dari struktur divalidasi menggunakan analisis

konsistensi yang melibatkan :

Completeness analysis : completeness merupakan ukuran dimana satu kumpulan

fungsi melingkup semua tugas dan tujuan pengguna.

Correctness analysis : correctness merupakan ukuran dimana sistem atau

komponen bebas dari kesalahan di dalam spesifikasi, perancangan, dan

implementasi.

Consistency analysis : ukuran kesamaan, standar, dari sebuah dokumen atau

sistem.

Requirement consistent ketika nilai completeness dan correctness bernilai benar.

Requirement tidak konsisten jika gap ditemukan pada RCS karena masalah completeness

atau correctness.

Inconsistency yang ditemukan dalam analisi dimasukkan ke dalam configuration

inconsistency matrix (CIM). Template CIM menggunakan variabel item konfigurasi X dan Y

untuk mengetahui inconsistency di suatu hubungan; arahnya bisa forward/backward;

tipe inconsistency “Missing” untuk completeness gap atau “Erroneous” untuk correctness

gap.