ANA Konsep Pada Kelompok Lansia

Embed Size (px)

Citation preview

KONSEP PADA KELOMPOK LANSIA

MAKALAH

disusun guna memenuhi tugas pemicu matakuliah Komunitas 3Dosen Pembimbing: Ns. Latifa Aini S. M.Kep, Sp.Kep.Kom

oleh:

Ana Miftahul JannahNIM 112310101026

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS JEMBER2013KONSEP PADA KELOMPOK LANSIA

1. Definisi LansiaSecara umum, seseorang dikatakan lansia (lanjut usia) apabila usianya 65 tahun ke atas (Setianto dalam Efendi & Makhudli, 2009). Menurut Pudjiastuti, lansia bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. Lansia merupakan keadaan yang ditandai oleh kegagalan individu untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup, serta peningkatan kepekaan secara individual (Efendi & Makhudli, 2009: 243).

2. Batasan Umur LansiaBerikut ini adalah batasan-batasan umur yang mencakup batasan umur lansia dari pendapat berbagai ahli yang dikutip dari Nugroho (2000).a. Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 dalam Bab 1 Pasal 1 Ayat 2 yang berbunyi, Lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas.b. Menurut World Health Organization (WHO)Lanjut usia (elderly): 6074 tahunLanjut usia tua (old): 7590 tahunUsia sangat tua (very old): di atas 90 tahunc. Menurut Departemen Kesehatan RI, lanjut usia sebagai berikut:Pralansia (prasenilis): seseorang yang berusia antara 4559 tahun.Lansia: seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.Lansia risiko tinggi: seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan.Lansia potensial: lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan/atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang/jasa.Lansia tidak potensial: lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.d. Menurut Prof. Dr. Ny. Sumiati Ahmad MohammadMasa dewasa: 2040 tahunMasa setengah umur (presenium): 4065 tahunMasa usia lanjut (senium): 65 tahun ke atase. Menurut Dra. Jos Masdani (Psikolog UI)Lanjut usia merupakan kelanjutan dari usia dewasa. Kedewasaan dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu:Pertama (fase inventus): 2540 tahunKedua (fase virilitas): 4055 tahunKetiga (fase presenium): 5565 tahunKeempat (fase senium): 65 hingga tutup usiaf. Menurut Prof. Dr. Koesoemato SetyonegoroMasa dewasa muda (elderly adulthood): 18 atau 2025 tahunMasa dewasa penuh atau maturitas (middle years): 2560 atau 65 tahunMasa lanjut usia (geriatric age): > 65 atau 70 tahunMasa lanjut usia (geriatric age) sendiri dibagi menjadi tiga batasan umur, yaitu young old (7075 tahun), old (7580 tahun), dan very old (> 80 tahun).

3. Tipe-Tipe LansiaBeberapa tipe pada lansia bergantung pada karakter, pengalaman hidup, lingkungan, kondisi fisik, mental, sosial, dan ekonominya (Nugroho, 2000). Tipe tersebut dapat dibagi sebagai berikut.a. Tipe arif bijaksanaKaya dengan hikmah, pengalaman, menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah hati, sederhana, dermawan, memenuhi undangan, dan menjadi panutan.b. Tipe mandiriMengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru, selektif dalam mencari pekerjaan, bergaul dengan teman, dan memenuhi undangan.c. Tipe tidak puasKonflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga menjadi pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung, sulit dilayani, pengkritik dan banyak menuntut.d. Tipe pasrahMenerima dan menunggu nasib baik, mengikuti kegiatan agama, dan melakukan pekerjaan apa saja.e. Tipe bingungKaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder, menyesal, pasif, dan acuh tak acuh.Tipe lain dari lansia adalah tipe optimis, tipe konstruktif, tipe dependen (ketergantungan), tipe defensif (bertahan), tipe militant dan serius, tipe pemarah/frustasi (kecewa akibat kegagalan dalam melakukan sesuatu), serta tipe putus asa (benci pada diri sendiri). Sedangkan bila dilihat dari tingkat kemandiriannya yang dinilai berdasarkan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari (indeks kemandirian Katz), para lansia dapat digolongkan menjadi beberapa tipe yaitu lansia mandiri sepenuhnya, lansia mandiri dengan bantuan langsung keluarganya, lansia mandiri dengan bantuan secara tidak langsung, lansia dengan bantuan badan sosial, lansia di panti werda, lansia yang dirawat di rumah sakit, dan lansia dengan gangguan mental.

4. Proses PenuaanTahap dewasa merupakan tahap tubuh mencapai titik perkembangan yang maksimal. Setelah itu tubuh mulai menyusut dikarenakan berkurangnya jumlah sel-sel yang ada di dalam tubuh. Sebagai akibatnya, tubuh juga akan mengalami penurunan fungsi secara perlahan-lahan. Itulah yang dikatakan proses penuaan.Penuaan atauproses terjadinya tua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi serta memperbaiki kerusakan yang diderita. Seiring dengan proses menua tersebut, tubuh akan mengalami berbagai masalah kesehatan atau yang biasa disebut sebagai penyakit degeneratif.

5. Karakteristik Lansiaa. Adanya perubahan fisik, yang meliputi:1) pada sel: jumlah sel lebih sedikit dan ukurannya lebih besar;2) pada sistem persarafan: hubungan persarafan cepat menurun, lambat dalam merespon baik dari gerakan maupun jarak waktu, khususnya dengan stres, mengecilnya saraf pancaindera, serta menjadi kurang sensitif terhadap sentuhan;3) pada pendengaran: adanya gangguan pendengaran (presbiakusis), membran timpani mengalami atrofi, terjadi pengumpulan dan pengerasan serumen karena peningkatan keratin, pendengaran menurun pada lanjut usia yang mengalami ketegangan jiwa atau stres;4) pada sistem penglihatan: timbul sklerosis pada sfingter pupil dan hilangnya respons terhadap sinar, kornea lebih berbentuk seperti bola (sferis), lensa lebih suram (keruh) dapat menyebabkan katarak, meningkatnya ambang, pengamatan sinar dan daya adaptasi terhadap kegelapan menjadi lebih lambat dan sulit untuk melihat dalam keadaan gelap, hilangnya daya akomodasi, menurunnya lapang pandang, menurunnya daya untuk membedakan antara warna biru dengan warna hijau pada skala pemeriksaan;5) pada sistem kardiovaskular: elastisitas dinding aorta menurun, katup jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun, hal ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya, kehilangan elastisitas pembuluh darah, kurangnya efektivitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi, sering terjadi postural hipotensi, tekanan darah meningkat, diakibatkan oleh meningkatnya resistensi dari pembuluh darah perifer;6) pada sistem pengaturan suhu tubuh: hipotermia ( 350C) akibat metabolisme yang menurun, keterbatasan refleks menggigil, dan tidak dapat memproduksi panas yang banyak sehingga terjadi rendahnya aktivitas otot;7) pada sistem pernapasan: otot-otot pernapasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku, menurunnya aktivitas dari silia, paru-paru kehilangan elastisitas sehingga kapasitas residu meningkat, menarik napas lebih berat, kapasitas pernapasan maksimum menurun, kedalaman bernapas menurun, ukuran alveoli melebar dari normal dan jumlahnya berkurang, oksigen pada arteri menurun menjadi 75 mmHg, kemampuan untuk batuk berkurang, dan penurunan kekuatan otot pernapasan;8) pada sistem gastrointestinal: kehilangan gigi, indra pengecapan mengalami penurunan, esofagus melebar, sensitivitas akan rasa lapar menurun, produksi asam lambung dan waktu pengosongan lambung menurun, peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi, fungsi absorbsi menurun, hati (liver) semakin mengecil dan menurunnya tempat penyimpanan, serta berkurangnya suplai aliran darah;9) pada sistem genitourinaria: ginjal mengecil dan nefron menjadi atrofi, aliran darah ke ginjal menurun hingga 50%, fungsi tubulus berkurang (berakibat pada penurunan kemampuan ginjal untuk mengonsentrasikan urine, berat jenis urine menurun, proteinuria (biasanya +1), blood urea nitrogen (BUN) meningkat hingga 21 mg%, nilai ambang ginjal terhadap glukosa meningkat, otot-otot kandung kemih meningkat, kapasitas menurun hingga 200 ml dan menyebabkan frekuensi buang air kecil meningkat, kandung kemih sulit dikosongkan sehingga meningkatkan retensi urine, dapat terjadi pembesaran prostat (pada pria usia 65 tahun ke atas) hingga 75% dari besar normalnya;10) pada sistem endokrin: menurunnya produksi ACTH, TSH, FSH, dan LH, aktivitas tiroid, basal metabolic rate (BMR), daya pertukaran gas, produksi aldosteron, serta sekresi hormon kelamin seperti progesteron, estrogen, dan testosteron;11) pada sistem integumen: kulit menjadi keriput akibat kehilangan jaringan lemak, permukaan kulit kasar dan bersisik, menurunnya respons terhadap trauma, mekanisme proteksi kulit menurun, kulit kepala dan rambut menipis serta berwarna kelabu, rambut dalam hidung dan telinga menebal, berkurangnya elastisitas akibat menurunnya cairan dan vaskularisasi, pertumbuhan kuku lebih lambat, kuku jari menjadi keras dan rapuh, kuku kaki tumbuh secara berlebihan dan seperti tanduk, kelenjar keringat berkurang jumlahnya dan fungsinya, kuku menjadi pudar dan kurang bercahaya;12) pada sistem muskuloskeletal: tulang kehilangan kepadatannya (density) dan semakin merapuh, kifosis, persendian membesar dan menjadi kaku, tendon mengerut dan mengalami sklerosis, atrofi serabut otot sehingga gerak menjadi lambat, otot-otot kram dan menjadi tremor.b. Adanya perubahan mental, akibat perubahan fisik, kesehatan umum, tingkat pendidikan, keturunan (hereditas), lingkungan, tingkat kecerdasan (intelligence quotient I.Q.), dan kenangan (memory), baik yang jangka panjang (berjam-jam sampai berhari-hari yang lalu), mencakup beberapa perubahan dan kenangan jangka pendek atau seketika (010 menit) biasanya dapat berupa kenangan buruk.c. Adanya perubahan psikososial, terutama setelah seseorang mengalami pensiun, karena hal-hal berikut: kehilangan sumber finansial atau pemasukan (income) berkurang, kehilangan status karena dulu memiliki jabatan posisi yang cukup tinggi lengkap dengan segala fasilitasnya, kehilangan teman atau relasi, kehilangan pekerjaan atau kegiatan, merasakan atau kesadaran akan kematian (sense of awareness of mortality).

6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PenuaanSiti Maryam, dkk (2008) menyebutkan factor-faktor yang mempengaruhi penuaan adalah sebagai berikut:a. hereditas (keturunan/genetik)b. nutrisi (asupan makanan)c. status kesehatand. pengalaman hidupe. lingkunganf. stress.

7. Teori-Teori Penuaan7.1 Menurut Betty NeumanSebenarnya secara individual tahap proses penuaan terjadi pada orang dengan usia berbeda, masing-masing lanjut usia mempunyai kebiasaan yang berbeda, tidak ada satu faktor pun ditemukan untuk mencegah proses penuaan.a. Teori-Teori Biologi1) Teori Genetik dan Mutasi (Somatic Mutatic Theory)Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetik untuk spesies-spesies tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogram oleh molekul-molekul/DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi. Contohnya adalah mutasi dari sel-sel kelamin (terjadi penurunan kemampuan fungsional sel).2) Pemakaian dan Rusak (Wear and Tear)Kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel-sel tubuh lelah (terpakai). Pengumpulan dari pigmen atau lemak dalam tubuh yang disebut teori akumulasi dari produk sisa. Contohnya adanya pigmen Lipofuchine di sel otot jantung dan sel susunan syaraf pusat pada orang lanjut usia yang mengakibatkan mengganggu sel itu sendiri. Peningkatan jumlah kolagen dalam jaringan menyebabkan tidak ada perlindungan terhadap radiasi, penyakit, dan kekurangan gizi.3) Reaksi dari kekebalan sendiri (Auto Immune Theory)Di dalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit. Contohnya ialah tambahan kelenjar timus yang ada pada usia dewasa berinvolusi dan semenjak itu terjadilah kelainan autoimun (menurut Goldteris dan Brocklehurst).4) Teori Immunology Slow Virus (Immunology Slow Virus Theory)Sistem imun menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus ke dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.5) Teori StressMenua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel-sel tubuh lelah terpakai.6) Teori Radikal BebasRadikal bebas dapat terbentuk di dalam bebas, tidak stabilnya radikal bebas (kelompok atom) mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-bahan organik seperti karbohidrat dan proton. Radikal ini menyebabkan sel-sel tidak dapat regenerasi.7) Teori Rantai SilangSel-sel yang tua atau usang, reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang kuat, khususnya jaringan kolagen, ikatan ini menyebabkan kurangnya elastis, kekacauan, dan hilangnya fungsi.8) Teori ProgramKemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang membelah setelah sel-sel tersebut mati.b. Teori Kejiwaan Sosial1) Aktivitas atau Kegiatan (Activity Theory)Ketentuan akan meningkatnya pada penurunan jumlah kegiatan secara langsung. Teori ini menyatakan bahwa pada lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial. Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dari lanjut usia. Mempertahankan hubungan antara sistem sosial dan individu agar tetap stabil dari usia pertengahan ke lanjut usia.2) Kepribadian Berlanjut (Continuity Theory)Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Teori ini merupakan gabungan dari teori di atas. Pada teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seseorang yang lanjut usia dipengaruhi oleh tipe personalitas yang dimilikinya.3) Teori Pembebasan (Didengagement Theory)Putusnya pergaulan atau hubungan dengan masyarakat dan kemunduran individu oleh Cummning dan Henry 1961. Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang secara berangsur-angsur mulai melepasuikan diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga sering terjadi kehilangan ganda (Triple Loss), yakni kehilangan peran (Loss of Role), hambatan kontak sosial (Restrastion of Contacts and Relation Ships), dan berkurangnya komitmen (Reuced Commitment to Social Mores and Values).7.2 MenurutBarbara Cole DonlonPenuaan adalah normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap perkembangan kronologis tertentu. Ini merupakan suatu fenomena yang kompleks dan multi dimensional yang dapat di observasi di dalam satu sel dan berkembang sampai pada keseluruhan sistem. Walaupun hal itu terjadi pada tingkat kecepatan yang berbeda, di dalam parameter yang cukup sempit, proses tersebut tidak tertandingi.Teori-teori yang menjelaskan bagaimana dan mengapa penuaan terjadi oleh Barbara Cole Donlon di kelompokkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu teori biologis dan psikososial (Tabel 1). Penelitian yang terlibat dengan jalur biologi telah memusatkan perhatian pada indikator yang dapat dilihat dengan jelas pada proses penuaan, banyak pada tingkat seluler, sedangkan ahli teori psikososial mencoba untuk menjelaskan bagaimana proses tersebut dipandang dalam kaitan dengan kepribadian dan perilaku.Tabel 1 Teori-Teori PenuaanTeori BiologisTingkat Perubahan

GenetikaGen yang diwariskan dan dampak lingkungan

Dipakai dan rusak(Wear and Tear)Kerusakan oleh radikal bebas

LingkunganMeningkatnya pajanan terhadap hal-hal yang berbahaya

ImunitasIntegritas sistem tubuh untuk melawan kembali

NeuroendokrinKelebihan atau kurangnya produksi hormon

Teori PsikologisTingkat Proses

KepribadianIntrovert lawan ekstrovert

Tugas PerkembanganMaturasi sepanjang rentang kehidupan

DisengagmentAntisipasi menarik diri

AktivitasMembantu mengembangkan usaha

KontinuitasPengembangan individualitas

8. Kondisi Lansia di IndonesiaPertumbuhan jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia tercatat sebagai paling pesat di dunia dalam kurun waktu tahun 19902025. Jumlah lansia yang kini sekitar 16 juta orang, akan menjadi 25,5 juta pada tahun 2020, atau sebesar 11.37 % dari jumlah penduduk. Itu berarti jumlah lansia di Indonesia akan berada di peringkat empat dunia, di bawah Cina, India, dan Amerika Serikat. Menurut data demografi internasional dariBureau of the CensusUSA (1993), kenaikan jumlah lansia Indonesia antara tahun 19902025 mencapai 414%, tertinggi di dunia. Kenaikan pesat itu berkaitan dengan usia harapan hidup penduduk Indonesia. Dalam sensus Badan Pusat Statistik (BPS) 1998, harapan hidup penduduk Indonesia rata-rata 63 tahun untuk kaum pria, dan wanita 67 tahun. Tetapi menurut kajian WHO (1999) harapan penduduk Indonesia rata-rata 59.7 tahun, menempati peringkat ke-103 di dunia. Nomor satu adalah Jepang (74.5 tahun).Perhatian pemerintah terhadap keberadaan lansia sudah meningkat. GBHN 1993 mengamanatkan agar lansia yang masih produktif dan mandiri diberi kesempatan berperan aktif dalam pembangunan. Pemerintah juga menetapkan tanggal 29 Mei sebagai Hari Lansia Nasional, sedang DPR menerbitkan UU no 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia. Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan diduga telah menurunkan angka kematian umum, angka kematian bayi, dan angka kelahiran, yang juga berdampak pada meningkatnya usia harapan hidup bangsa Indonesia dan meningkatnya jumlah penduduk golongan lanjut usia. Dengan makin bertambahnya penduduk usia lanjut, bertambah pula penderita golongan ini yang memerlukan pelayanan kesehatan. Berbeda dengan segmen populasi lain, populasi lanjut usia di manapun selalu menunjukkan morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi dibanding populasi lain. Di samping itu, karena aspek disabilitas yang tinggi, pada segmen populasi ini selalu membutuhkan derajat keperawatan yang tinggi pula.Indonesia merupakan negara yang memasuki era penduduk berstruktur usia lanjut (aging structures population) karena memiliki jumlah penduduk dengan usia 60 tahun ke atas sekitar 7.18%. Pulau yang mempunyai jumlah penduduk lansia terbanyak (7%) adalah pulau Jawa dan Bali. Peningkatan jumlah penduduk lansia ini antara lain disebabkan oleh tingkat sosial ekonomi yang meningkat, kemajuan di bidang pelayanan kesehatan, dan tingkat pengetahuan masyarakat yang meningkat (Efendi & Makhudli, 2009).Tabel 2. Jumlah Penduduk Lanjut Usia di IndonesiaTahunUsia Harapan HidupJumlah Penduduk%

198052,2 tahun7.998.5435,45

199059,8 tahun11.277.5576,29

200064,5 tahun14.439.9677,18

200666,2 tahun 19 Juta8,90

201067,4 tahun 23.9 Juta9,77

202071,1 tahun 28.8 Juta11,34

Sumber: Menko Kesra 2008; dalam Efendi & Makhudli, 2009Jumlah penduduk lansia pada tahun 2006 sebesar 19 juta jiwa dengan usia harapan hidup 66,2 tahun. Pada tahun 22010, diprediksi jumlah lansia sebesar 23.9 juta (9,77%) dengan usia harapan hidup 67,4 tahun. Sedangkan pada tahun 2020 diprediksi jumlah lansia sebesar 28,8 juta (11,34%) dengan usia harapan usia hidup 71,1 tahun. Usia harapan hidup yang semakin meningkat juga membawa konsekuensi tersendiri bagi semua sektor yang terkait dengan pembangunan. Tidak hanya sektor kesehatan tetapi juga sektor ekonomi, sosial-budaya, serta sektor lainnya. Oleh sebab itu, peningkatan jumlah penduduk lansia perlu diantisipasi mulai saat ini, yang dapat dimulai dari sektor kesehatan dengan mempersiapkan layanan keperawatan yang komprehensif bagi lansia.

DAFTAR PUSTAKA

Darmojo & Martono. 2004. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: KUI.

Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Maryam, Siti; dkk. 2008.Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.

Nugroho, W. 2000. Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.

SOAL

1. Lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas. Pernyataan berikut adalah batasan usia lansia menurut...a. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 dalam Bab 1 Pasal 1 Ayat 2b. WHO (World Health Organization)c. Departemen Kesehatan RId. Prof. Dr. Ny. Sumiati Ahmad Mohammade. Prof. Dr. Koesoemato Setyonegoro2. Berdasarkan batasan usianya, lansia dapat dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu lanjut usia (elderly) (6074 tahun, lanjut usia tua (very old) (7590 tahun), dan usia sangat tua (very old). pernyataan tersebut adalah batasan usia lansia menurut...a. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 dalam Bab 1 Pasal 1 Ayat 2b. WHO (World Health Organization)c. Departemen Kesehatan RId. Prof. Dr. Ny. Sumiati Ahmad Mohammade. Prof. Dr. Koesoemato Setyonegoro3. Tipe-tipe pada lansia dapat dibagi menjadi lima tipe, yaitu tipe arif bijaksana, tipe mandiri, tipe tidak puas, tipe pasrah, tipe bingung. Pembagian tersebut didasarkan pada...a. Pendidikanb. Lingkunganc. Karakter dan pengalaman hidupd. Tingkat kemandirian berdasarkan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari (indeks kemandirian Katz)e. Kondisi ekonomi4. Lansia dapat digolongkan menjadi beberapa tipe, yaitu lansia mandiri sepenuhnya, lansia mandiri dengan bantuan langsung keluarganya, lansia mandiri dengan bantuan secara tidak langsung, lansia dengan bantuan badan sosial, lansia di panti werda, lansia yang dirawat di rumah sakit, dan lansia dengan gangguan mental. Pembagian tersebut didasarkan pada...a. Pendidikanb. Lingkunganc. Karakter dan pengalaman hidupd. Tingkat kemandirian berdasarkan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari (indeks kemandirian Katz)e. Kondisi ekonomi5. Berikut adalah pernyataan yang benar tentang karakteristik lansia adalah sebagai berikut. 1) Adanya perubahan fisik, misalnya kulit yang keriput2) Adanya perubahan mental, misalnya kehilangan memori atau ingatan3) Adanya perubahan psikososial, misalnya kehilangan status atau jabatan kehilangan teman atau relasi, kehilangan pekerjaan atau kegiatan4) Adanya perubahan fisik, misalnya kulit yang muda dan kencangJawab: A. 1), 2), dan 3) Benar6. Berikut yang benar merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi penuaan pada lansia adalah...1) hereditas (keturunan/genetik)2) status kesehatan3) pengalaman hidup4) stressJawab: E. Benar Semua7. Salah satu teori proses penuaan yang dikemukakan oleh Betty Neuman meliputi teori biologi dan teori kejiwaan sosial. Berikut yang bukan termasuk dalam teori biologi proses penuaan menurut Betty Neuman adalah...a. Teori-Teori Genetik dan Mutasi (Somatic Mutatic Theory)b. Teori aktivitas (Activity Theory)c. Teori Pakai dan Rusak (Wear and Tear)d. Reaksi dari kekebalan sendiri (Auto Immune Theory)e. Teori Rantai Silang8. Menurut teori pembebasan (Didengagement Theory), bertambahnya usia seseorang secara berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga sering terjadi kehilangan ganda (Triple Loss). Berikut yang benar dalam kehilangan yang terjadi pada lansia adalah...1) kehilangan peran (Loss of Role)2) hambatan kontak sosial (Restrastion of Contacts and Relation Ships)3) berkurangnya komitmen (Reuced Commitment to Social Mores and Values)4) Kehilangan finansial/keuanganJawab: A. 1), 2), dan 3) Benar9. Menurut Barbara Cole Donlon, teori penuaan pada lansia dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu teori biologis dan psikososial. Berikut adalah pernyataan yang benar terkait teori penuaan menurut Barbara Cole Donlon adalah...1) Teori jalur biologi memusatkan perhatian pada indikator yang dapat dilihat dengan jelas pada proses penuaan, banyak pada tingkat seluler2) Teori jalur biologi memusatkan perhatian pada indikator yang dapat dilihat dengan jelas pada kepribadian dan perilaku3) Teori psikososial mencoba untuk menjelaskan bagaimana proses tersebut dipandang dalam kaitan dengan kepribadian dan perilaku4) Teori psikososial mencoba untuk menjelaskan bagaimana proses tersebut dipandang dalam kaitan dengan proses penuaan pada tingkat selulerJawab: B. 1) dan 3) Benar10. Pertumbuhan jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia tercatat sebagai paling pesat di dunia dalam kurun waktu tahun 19902025. Jumlah lansia yang kini sekitar 16 juta orang, akan menjadi 25,5 juta pada tahun 2020, atau sebesar 11.37 % dari jumlah penduduk yang menyebabkan Indonesia berada di peringkat empat dunia. Salah satu hal ayng menyebabkan masalah ledakan populasi lansia tersebut adalah karena peningkatan pembangunan, terutama dalam sektor kesehatan. Indikator keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan adalah...a. Meningkatnya angka kematian umumb. Meningkatnya angka kematian bayic. Meningkatnya angka kelahirand. Meningkatnya usia harapan hidupe. Menurunnya jumlah penduduk golongan lanjut usia