Upload
loedhy-noer
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/20/2019 Anak - Varisela.rtf
1/23
TUGAS INDIVIDUMATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATANPADA ANAK DENGAN
Dosen Pengampu : Ibu Rut W!at!" S#Kep
Disusun Oleh : TRIE PUJI PANGASTUTI
P 10220206039
DEPARTEMEN KESEHATAN REPU$LIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
PRODI KEPERAWATANPURWOKERTO
%&&'
LAPORAN PENDAHULUAN
VARISELA
8/20/2019 Anak - Varisela.rtf
2/23
Nama Lain : Cacar Air, Chicken Pox
A. Pengertian
Varisela adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus
varisela-zister (VVZ) terdapat di seluruh dunia, tanpa perbedaan pada ras dan
jenis kelamin. Penyakit ini terutama mengenai anak-anak dan merupakan
infeksi primer VVZ pada individu yang rentan. urang lebih !"# kasus
terjadi pada anak berusia kurang dari $" tahun dan kurang dari %# pada usia
lebih dari $% tahun.
Varisela adalah suatu penyakit infeksi akut primer menular yang
disebabkan oleh Vari&ella Zoster Virus (VZV) yang menyerang kulit dan
mukosa, dengan ditandai oleh adanya vesikel-vesikel ('ampengan, $!!).
Varisela merupakan penyakit akut menular yang ditandai oleh vesikel
di kulit dan selaput lendir yang disebabkan oleh virus varisella.
Varisela adalah infeksi akut prime yang menyerang kulit dan mukosa
se&ara klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorfi terutama
berlokasi di bagian sentral tubuh, disebut juga &a&ar air, &hi&ken po (apita
*elekta, +""").
Varisela merupakan penyaki menular akut. Penularan dapat melalui
kontak langsung dengan lesi, terutama melalui udara (*iti isyah, +"").
B. Ka!i"ika!i
enurut *iti isyah (+""). lasifikasi Varisela dibagi menjadi +
1. Varisela &ongenital
Varisela &ongenital adalah sindrom yang terdiri atas parut
sikatrisial, atrofi ekstremitas, serta kelainan mata dan susunan syaraf
8/20/2019 Anak - Varisela.rtf
3/23
pusat. *ering terjadi ensefalitis sehingga menyebabkan kerusakan
neuropatiki. 'isiko terjadinya varisela &ongenital sangat rendah (+,+#),/alaupun pada kehamilan trimester pertama ibu menderita varisela.
Varisela pada kehamilan paruh kedua jarang sekali menyebabkan
kematian bayi pada saat lahir. *ulit untuk mendiagnosis infeksi varisela
intrauterin. 0idak diketahui apakah pengobatan dengan antivirus pada ibu
dapat men&egah kelainan fetus.
2. Varisela neonatal
Varisela neonatal terjadi bila terjadi varisela maternal antara % hari
sebelum sampai + hari sesudah kelainan. urang lebih +"# bayi yang
terpajan akan menderita varisela neonatal. *ebelum penggunaan
varicella-zoster immune globulin (VZ12), kematian varisela neonatal
sekitar "#. 3amun neonatus dengan lesi pada saat lahir atau dalam %
hari pertama sejak lahir jarang menderita varisela berat karena mendapat
antibody dari ibunya. 3eonatus dapat pula tertular dari anggota keluarga
lainnya selain ibunya. 3eonatus yang lahir dalam masa risiko tinggi harus
diberikan profilaksis VZ12 pada saat lahir atau saat a/itan infeksi
maternal bila timbul dalam + hari setelah lahir. Varisela neonatal biasanya
timbul dalam %-$" hari /alaupun telah diberikan VZ12. 4ila terjadi
varisela progresif (ensefalitis, pneumonia, varisela, hepatitis, diatesis
pendarahan) harus diobati dengan asiklovir intravena. 4ayi yang terpajan
dengan varisela maternal dalam + bulan sejak lahir harus dia/asi. 0idak
ada indikasi klinis untuk memberikan antivirus pada varisela neonatal
atau asiklovir profilaksis bila terpajan varisela maternal.
C. E#i$emoogi
*angat mudah menular, yaitu melalui per&ikan ludah dan kontak.
5apat mengenai semua golongan umur, termasuk neonatus (varisela
&ongenital), tetapi tersering pada masa anak. Penderita dapat menularkan
penyakit selama +6 jam sebelum kelainan kulit (erupsi) timbul sampai 7 atau
8/20/2019 Anak - Varisela.rtf
4/23
8 hari kemudian. 4iasanya hidup seumur hidup, varisela hanya diderita satu
kali.Varisela merupakan penyakit yang sangat menular, tetapi juga
tergantung kepekaan seseorang. Varisela terutama dijumpai pada individu
yang belum mempunyai antibody, hal ini sesuai dengan laporan penelitian
pada $6 anak yang dira/at di rumah sakit dengan berbagai penyakit lain,
empat puluh sembilan anak mempunyai ri/ayat kontak dengan penderita
varisela, dimana pada anak-anak tersebut terdapat antibody terhadap varisela,
dan ternyata di dalam perkembangannya tidak ada yang menderita varisela,
sedangkan pada 89 anak yang tidak pernah kontak dengan penderita varisela
dilakukan pemeriksaan serologis ternyata 6$ anak dengan seronegatif dan dari
mereka $$ anak kemudian menderita varisela.
D. Etioogi
enurut 'i&har :, varisela disebabkan oleh ;erpes virus vari&ella atau
disebut juga virus vari&ella-zoster (virus V-Z). Virus tersebut dapat pula
menyebabkan herpes zoster. edua penyakit ini mempunyai manifestasi
klinis yang berbeda. 5iperkirakan bah/a setelah ada kontak dengan virus V-
Z akan terjadi varisela< kemudian setelah penderita varisela tersebut sembuh,
mungkin virus itu tetap ada dalam bentuk laten (tanpa ada manifestasi klinis)
dan kemudian virus V-Z diaktivasi oleh trauma sehingga menyebabkan
herpes zoster. Virus V-Z dapat ditemukan dalam &airan vesikel dan dalam
darah penderita verisela dapat dilihat dengan mikroskop ele&tron dan dapat
diisolasi dengan menggunakan biakan yang terdiri dari fibroblas paru embrio
manusia.
8/20/2019 Anak - Varisela.rtf
5/23
E. Pato"i!ioogi
Patofisiologi menurut *iti isyah +"", Virus varisela-zoster masuk ke
dalam tubuh manusia melalui mukosa saluran nafas atau orofaring.
ultiplikasi virus ditempat tersebut diikuti oleh penyebaran virus dalam
jumlah sedikit melalui darah dan limfe (viremia primer). Virus dimusnahkan
oleh sel sistem retikuloendotelial, yang merupakan tempat utama replikasi
virus selama masa inkubasi. *elama masa inkubasi virus dihambat sebagian
oleh mekanisme pertahanan tubuh yang terinfeksi, replikasi virus dapat
mengalahkan pertahanan tubuh yang belum berkembang, sehingga + minggu
setelah infeksi terjadi viremia sekunder dalam jumlah yang lebih banyak.
Viremia tersebut menyebabkan demam dan malese anoreia serta
menyebarkan virus ke seluruh tubuh, terutama ke kulit dan mukosa.
'espons imun pasien yang kemudian berkembang akan
menghentikan viremia dan menghambat berlanjutnya lesi pada kulit dan
organ lain. 0erjadinya komplikasi varisela (pneumonia dan lain-lain)
men&erminkan gagalnya respons imun tersebut menghentikan replikasi serta
penyebaran virus dan berlanjutnya infeksi. eadaan ini terutama terjadi pada
pasien imunokompromais. 5alam +-% hari setelah gejala klinis varisela
terlihat, antibody (1g2, 1g, 1g) spesifik terhadap VVZ dapat dideteksi dan
men&apai titer tertinggi pada minggu kedua atau ketiga. *etelah itu titer 1g2
menurun perlahan, sedangkan 1g dan 1g menurun lebih &epat dan tidak
terdeteksi satu tahun setelah infeksi. 1munitas selular terhadap VVZ juga
berkembang selama infeksi dan menetap selama bertahun-tahun. Pada
pasien imunokompeten imunitas humoral terhadap VVZ berfungsi protektif
terhadap varisela, sehingga pajanan ulang tidak menyebabkan infeksi
(kekebalan seumur hidup). 1munitas selular lebih penting daripada imunitas
humoral untuk penyembuhan varisela. Pada pasien imunokompromais, oleh
karena imunitas humoral dan selularnya terganggu, pajanan ulang dapat
8/20/2019 Anak - Varisela.rtf
6/23
menyebabkan rekurensi dan varisela menjadi lebih berat dan berlangsung
lebih lama.
F. %am&aran Kinik
enurut 'i&har :. $!!+, gambaran klinik varisela dibagi menjadi + stadium
1. Stadium prodromal +6 jam sebelum kelainan kulit timbul, terdapat gejala
panas, perasaan lemah (malaise), anoreksia. adang-kadang terdapa
kelainan scarlatinaform atau morbiliform.
2. Stadium erupsi 5imulai dengan terjadinya papula merah, ke&il yang
berubah menjadi vesikel yang berisi &airan jernih dan mempunyai dasar
eritematous. Permukaan vesikel tidak memperlihatkan &ekungan di tengah
(unumbilicated ). 1si versikel berubah menjadi keruh dalam /aktu +6 jam.
4iasanya vesikel menjadi kering sebelum isinya menjadi keruh. 5alam -
6 hari erupsi tersebar< mula-mula di dada lalu ke muka, bahu dan anggota
gerak. :rupsi ini disertai perasaan gatal.
Pada suatu saat terdapat ma&am-ma&am stadium erupsi, ini merupakan
tanda khas penyakit verisela. Vesikel tidak hanya terdapat di kulit,
melainkan juga di selaput lendir mulut. 4ila terdapat infeksi sekunder,maka akan terjadi limfadenopatia umum.
arena kemungkinan mendapat varisela selama masa kanak-kanak sangat
besar, maka varisela jarang ditemukan pada /anita hamil (",8 tiap $."""
kehamilan). 5iperkirakan $8# dari anak yang dilahirkan /anita yang
mendapat verisela ketika hamil akan menderita kelainan ba/aan berupa
bekas luka di kulit (cutaneous scars), berat badan lahir rendah, hipoplasia
tungkai, kelumpuhan dan atrofi tungkai, kenang, retardasi mental,
koriorenitis, atrofi kortikal, katarak atau kelainan pada mata lainnya.
ngka kematian tinggi, bila seorang /anita hamil mendapat varisela
dalam +$ hari sebelum ia melahirkan, maka +%# dari neonatus yang
dilahirkan akan memperlihatkan gejala varisela kongenital pada /aktudilahirkan sampai berumur % hai. 4iasanya varisela yang timbul
berlangsung ringan dan tidak mengakibatkan kematian. *edangkan bila
seorang /anita hamil mendapat varisela dalam /aktu 6-% hari sebelum
melahirkan, maka neonatusnya akan memperlihatkan gejala varisela
kongenital pada umur %-$" hari. 5i sini perjalanan penyakit varisela
sering berat dan menyebabkan kematian sebesar +%-"#. ungkin ini
ada hubungannya dengan kurun /aktu fetus berkontak dengan varisela
dan dialirkannya antibody itu melalui plasenta kepada fetus.
*eorang neonatus jarang mendapat varisela di bangsal perinatologi dari
seorang pera/at atau petugas bangsal lainnya, tapi bila ini terjadi maka
8/20/2019 Anak - Varisela.rtf
7/23
perjalanan penyakit amat ringan dan terlihat gejala-gejala seperti pada
anak yang besar.
G. Kom#ika!i
Pneumonia varisela hanya terdapat ",9# pada anak, biasanya
disebabkan oleh infeksi sekunder dan anak sembuh sempurna. Pneumonia
yang disebabkan oleh virus V-Z jarang didapatkan pada anak dengan sistem
imunologis normal pada anak dengan defisiensi imunologis atau orang
de/asa tidak jarang ditemukan. Pada keadaan ini kelainan radiologis paru-
paru masih didapatkan selama 7-$+ minggu dan angka kematiannya sebesar
+"#. ungkin juga terjadi komplikasi pada susunan saraf seperti ensefalitis,
ataksia, nistagmus, tremor, mielitis tranversa, kelumpuhan saraf muka,
neuromielitis optika atau penyakit 5evi& dengan kebutaan sementara, sindrom
hipotalamus yang disertai dengan obesitas dan panas badan berulang-ulang.
Pasien varisela dengan komplikasi ensefalitis setelah sembuh dapat
meninggalkan gejala sisa seperti kejang, retardasi mental, dan kelainan
tingkah laku. nak dengan sistem imunologis yang normal jarang mendapat
komplikasi tersebut< sedangkan anak dengan defisiensi imunologis, pasien
leukemia dan anak yang sedang mendapatkan pengobatan anti metabolit atau
steroid (pasien sindrom nefrotik, demam reumatik) dan orang de/asa sering
mendapat komplikasi tersebut. adang-kadang varisela pada pasien tersebut
dapat menyebabkan kematian.
H. Penataak!anaan
enurut *iti isyah +""
1. Pengobatan =mum
Pada pasien imunokompeten varisela biasanya ringan dan dapat
sembuh sendiri. =ntuk mengatasi gatal dapat diberikan kompres dingin
atau lotion kalamin dan antihistamin oral. 4ila lesi masih vesi&ular dapat
8/20/2019 Anak - Varisela.rtf
8/23
diberikan bedak agar tidak mudah pe&ah, dapat ditambahkan antipruritus
di dalamnya, misalnya mentol ",+%-",%#. 4ila vesikel sudah pe&ah atausudah terbentuk krusta, dapat diberikan salap antibiotik untuk men&egah
infeksi sekunder ba&terial. andi rendam dalam air hangat yang diberi
antiseptik dapat mengurangi gatal dan men&egah infeksi ba&terial
sekunder pada kulit. rim atau lotion kortikosteroid serta salap bersifat
oklusif sebaiknya tidak digunakan.
adang diperlukan antipiretik>analgetik, tetapi golongan salisilat
sebaiknya dihindari karena sering dihubungkan dengan terjadinya sindrom
'eye. uku jari tangan harus dipotong dan dijaga kebersihannya untuk
men&egah infeksi sekunder dan parut yang dapat terjadi karena garukan.
2. ?bat ntivirus
5engan tersedianya obat antivirus yang efektif terhadap VVZ,
dokter maupun pasien>orang tua pasien sering dihadapkan pada pilihan
untuk menggunakan obat antivirus atau tidak. Pada anak
imunokompeten, varisela biasanya ringan sehingga umumnya tidak
memerlukan pengobatan antivirus. ntivirus efektif bila diberikan dalam
+6 jam setelah a/itan lesi kulit karena dapat lebih &epat menurunkan
demam serta gejala kulit dan sistemik.
Pada bayi>anak imunokompromais berat, antivirus intravena
merupakan obat pilihan agar kadar dalam plasma &ukup tinggi untuk
menghambat replikasi virus. ntivirus intravena se&ara bermakna dapat
menurunkan morbiditas dan mortalitas varisela pada pasien
imunokompramais, terutama bila diberikan dalam 8+ jam setelah a/itan
lesi kulit. Pada pasien imunokompromais ringan dapat diberikan antivirus
oral.
4eberapa antivirus terbukti efektif untuk mengobati infeksi VVZ,
yaitu golongan analog nukleosida (asiklovir, famsiklovir, valasiklovir,
vidarabin) dan foskarnet.
8/20/2019 Anak - Varisela.rtf
9/23
0abel. 'ejimen pengobatan varisela dengan antivirus pada bayi dan anak
Keom#ok Pa!ien Re'imen Pengo&atanIm(nokom#eten Im(nokom#romai!
3eonatus siklovir %"" mg>m@1V
setiap 9 jam selama $"
hari
siklovir %"" mg>m@1V setiap 9 jam
selama $" hari
nak ;anya simtomatik atau
dengan siklovir 6 +"
mg>kg44>hari per oral
selama % hari
'ingan
siklovir % 9"" mg>hari peroral
selama A 8 hari
4erat
siklovir %"" mg>m@atau $"mg>kg44 intravena setiap 9 jam
selama %-8 hari atau 69 jam setelah
tidak terbentuk lesi baru
Pubertas siklovir % 9"" mg>
hari peroral selama 8 hari,
atau Valasiklovir $
g>hari peroral selama 8
hari, atau Bamsiklovir
%"" mg>hari peroral
selama 8 hari
'ingan
siklovir % 9"" mg>hari peroral
selama A 8 hari
4erat
siklovir %"" mg>m@atau $"
mg>kg44 intravena setiap 9 jam
selama %-8 hari atau 69 jam setelah
tidak terbentuk lesi baru
4ila resisten asiklovir
Boskarnet 6" mg>kg44 intravena
setiap 9 jam sampai sembuh
I. Pencegahan
Pen&egahan terhadap infeksi varisela zoster virus dilakukan dengan
&ara imunisasi pasif atau aktif.
A. 1munisasi Pasif
1munisasi pasif biasanya diberikan pada neonatus yang dilahirkan
dari ibu yang menderita varisela, kurang dari % hari sebelum partus atau
kontak varisela pada saat setelah lahir.
5osis Zoster 1munoglubulin (Z12) ",7 ml>g.bb intramuskuler
diberikan 8+ jam setelah kontak.
8/20/2019 Anak - Varisela.rtf
10/23
B. 1munisasi ktif
5iberikan pada anak-anak sehat maupun penderita leukemia,imunodefisiensi.
5apat diberikan dengan vaksin hidup yang dilemahkan. Vaksin
yang digunakan adalah ? *train.
5osis yang dianjurkan ialah ",% && subkutan. Pemberian vaksin
ini ternyata &ukup aman dan efektif dan dapat memberikan perlindungan
!7#. dapat diberikan bersamaan dengan ' dengan daya proteksi
yang sama dan efek samping hanya berupa rash yang ringan.
:fek samping biasanya tidak ada, tetapi bila ada biasanya bersifat
ringan.
J.
8/20/2019 Anak - Varisela.rtf
11/23
Path/ay epera/atanVirus Varisela C Zoster
asuk ke tubuh
ukosa saluran nafas atas orofaring
ultiplikasi virus dan penyebaran virus
dalam jumlah sedikit melalui darah dan limfe
5imusnahkan oleh sel sistem ritikuloendotelial
1nfeksi virus dihambat sebagian 'eplikasi virus dapat mengatasi
oleh mekanisme pertahanan tubuh pertahanan tubuh yang belum
dan respon imun berkembang
Viremia *ekunder
5emam noreia alaise Virus menyebar
ke seluruh tubuh
(kulit dan mukosa)
enurut (3anda.+""7.Panduan 5iagnosa epera/atan 3anda +""%-
+""7.5efinisi dan lasifikasi)
;ipertermi Perubahan
nutrisi
kurang darikebutuhan
tubuh
1ntoleransi
aktifitas
Desi (&hi&ken
o
erusakan
integritas
kulit
3yeri urang
pengetahuan
8/20/2019 Anak - Varisela.rtf
12/23
K. DIA%NOSA KEPERA)A*AN
1. 3yeri akut berhubungan dengan lesi kulit (&hi&ken po)
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreia
3. erusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi kulit
4. ;ipertermi berhubungan dengan proses infoksi
5. 1ntoleransi aktifitas berhubungan dengan malaise
6. urang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan paparan
D.
M. IN*ERVENSI
N. D+ I : Neri ak(t &erh(&(ngan $engan e!i k(it -chicken #ox.
O. 3?E Eontrol nyeri
P. 0ujuan 3yeri berkurang>hilang
Q. riteria hasil
1. ampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik
non farmakologi untuk mengurangi nyeri)
2. elaporkan bah/a nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
3. ampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi, nyeri)
4. enyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
5. 0anda vital dalam rentang normal
R. *kala
1 F 0idak pernah menunjukkan
2 F jarang menunjukkan
3 F kadang menunjukkan
8/20/2019 Anak - Varisela.rtf
13/23
4 F sering menunjukkan
5 F selalu menunjukkan
31E anajemen 3yeri
1. Dakukan pengkajian nyeri se&ara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
2. ?bservasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
3. jarkan tentang teknik non farmakologi (relaksasi, distraksi)
4. 0ingkatkan istirahat
5. 4erikan analgetik untuk mengurangi nyeri
6. Eontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pen&ahayaan.
8/20/2019 Anak - Varisela.rtf
14/23
S. D+ II : Per(&ahan n(tri!i k(rang $ari ke&(t(han t(&(h
&erh(&(ngan $engan anorek!ia
T. 3?E *tatus nutrisi
U. 0ujuan *tatus nutrisi terpenuhi
V. riteria hasil
1. empertahankan pemasukan nutrisi
2. empertahankan 44
3. elaporkan keadekuatan tingkat energi
W. eterangan *kala
1 F tidak pernah menunjukkan
2 F jarang menunjukkan
3 F kadang menunjukkan
4 F sering menunjukkan
5 F selalu
X.
Y. D+ III: Ker(!akan integrita! k(it &erh(&(ngan $engan e!i
k(it
. 3?E 1ntegritas jaringan, kulit dan membran mukosa
AA. 0ujuan erusakan integritas kulit tidak terjadi
BB. riteria hasil
1. 1ntegritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur,
hidrasi, pigmentasi)
8/20/2019 Anak - Varisela.rtf
15/23
2. 0idak ada luka pada kulit
3. Perfusi jaringan baik
4. ampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit
EE.
DD. *kala
1 F ekstrem
2 F berat
3 F sedang
4 F ringan
5 F tidak ada gangguan
31E Presure anagement
1. njurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
2. ;indari kerutan pada tempat tidur
3. Gaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
4. obilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap + jam sekali
5. onitor aktivitas dan mobilisasi pasien
6. onitor status nutrisi pasien
8/20/2019 Anak - Varisela.rtf
16/23
EE. D+ IV : Hi#ertermi &erh(&(ngan $engan #ro!e! in"ek!i
FF. 3?E 0ermoregulation
GG. 0ujuan 0idak terjadi peningkatan suhu tubuh
HH. riteria hasil
1. *uhu tubuh dalam batas normal
2. 3adi dan '' dalam rentang normal
3. 0idak ada perubahan /arna kulit dan tidak ada pusing, merasa nyaman
II. *kala
1 F tidak normal
2 F jauh dari normal
3 F hampir normal
4 F &ukup normal
5 F normal
31E 'egyulasi *uhu
1. ?bservasi 00V
2. 4erikan minuman per oral
3. ompres dengan air hangat
4. olaborasi pemberian antipiretik
8/20/2019 Anak - Varisela.rtf
17/23
JJ. D+ V : Intoeran!i akti"ita! &erh(&(ngan $engan /aai!e
KK. 3?E Penghematan energi
!!. 0ujuan 5apat melakukan aktifitas se&ara mandiri
MM. riteria hasil
1. elaporkan peningkatan toleransi terhadap aktifitas
2. 00V dalam batas normal
3. *uhu normal
NN. *kala
1. F tidak normal
2. F jauh dari normal
3. F hampir normal
4. F &ukup normal
5. F normal
31E Pengelolaan :nergi
1. :valuasi respon pasien terhadap aktifitas
2. 4erikan lingkungan yang tenang dan batasi pengunjung
3. 4antu pasien memilih posisi nyaman untuk istirahat
4. Gelaskan pentingnya istirahat dan perlunya keseimbangan antara istirahat dan
aktifitas5. 4antu aktifitas pera/atan diri yang diperlukan
OO.
8/20/2019 Anak - Varisela.rtf
18/23
5H V1 urang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan paparan
PP. 3?E Pengetahuan prosedur pera/atan
QQ. 0ujuan 5iharapkan tingkat pengetahuan pasien berhubungan
dengan penyakitnya dapat meningkat
RR. riteria hasil
1. endeskripsikan prosedur
2. enjelaskan tujuan dari prosedur
3. endeskripsikan tahap dari prosedur
4. endeskripsikan hubungan pen&egahan dengan prosedur
5. endeskripsikan pera/atan mandiri dengan alat
6. enunjukkan prosedur pera/atan
". endeskripsikan potensial efek seimbang
SS. eterangan *kala
1 F tidak ada
2 F terbatas
3 F sedang
4 F berat
5 F estensif
31E engajarkan proses penyakit
1. 0ingkatkan tingkat pengetahuan pasien yang berhubungan dengan proses
penyakit yang spesifik
2. 5eskripsikan tanda dan gejala umum dari penyakit
3. 1dentifikasi penyebab yang mungkin
4. 5iskusikan terapi>pera/atan
5. 1nstruksikan kepada pasien untuk meminimalkan efek samping
8/20/2019 Anak - Varisela.rtf
19/23
00.
UU. EVALUASI
VV. D+ I : Neri ak(t &erh(&(ngan $engan e!i k(it -chicken #ox.
WW. Kriteria Ha!i XX. Skaa
1. ampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu
menggunakan teknik non farmakologi untuk mengurangi
nyeri)
YY. 6
2. elaporkan bah/a nyeri berkurang dengan menggunakan
manajemen nyeri
. 6
3. ampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi, nyeri) AAA. 6
4. enyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang BBB. 6
5. 0anda vital dalam rentang normal CCC. 6
555.
EEE. D+ II : Per(&ahan n(tri!i k(rang $ari ke&(t(han t(&(h
&erh(&(ngan $engan anorek!ia
riteria ;asil
FFF. Kriteria Ha!i GGG. Skaa
1. empertahankan pemasukan nutrisi HHH. 6
2. empertahankan 44 III. 6
3. elaporkan keadekuatan tingkat energi JJJ. 6
8/20/2019 Anak - Varisela.rtf
20/23
KKK. D+ III: Ker(!akan integrita! k(it &erh(&(ngan $engan e!i
k(itriteria ;asil
!!!. Kriteria Ha!i MMM. Skaa
1. 1ntegritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi,
elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi)
NNN. 6
2. 0idak ada luka > lesi pada kulit OOO. 6
3. Perfusi jaringan baik PPP. 6
4. ampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban
kulit
QQQ. 6
D+ IV : Hi#ertermi &erh(&(ngan $engan #ro!e! in"ek!i
riteria ;asil
RRR. Kriteria Ha!i SSS. Skaa
1. *uhu tubuh dalam batas normal TTT. 6
2. 3adi dan '' dalam rentang normal UUU. 6
3. 0idak ada perubahan /arna kulit dan tidak ada pusing,
merasa nyaman
VVV. 6
D+ V : Intoeran!i akti"ita! &erh(&(ngan $engan /aai!e
riteria ;asil
WWW. Kriteria Ha!i XXX. Skaa
1. elaporkan peningkatan toleransi terhadap aktifitas YYY. 6
8/20/2019 Anak - Varisela.rtf
21/23
2. 00V dalam batas normal . 6
3. *uhu normal AAAA. 6
BBBB. D+ VI : K(rang #engetah(an &erh(&(ngan $engan
keter&ata!an #a#aran
riteria ;asil
CCCC. Kriteria Ha!i DDDD. S
kaa
1. endeskripsikan prosedur EEEE.%
2. enjelaskan tujuan dari prosedur FFFF. %
3. endeskripsikan tahap dari prosedur GGGG. 6
4. endeskripsikan hubungan pen&egahan dengan prosedur HHHH. 6
5. endeskripsikan pera/atan mandiri dengan alat IIII. 6
6. enunjukkan prosedur pera/atan JJJJ. 6
". endeskripsikan potensial efek seimbang KKKK. %
DA0*AR PUS*AKA
4ehrman, 'i&har :. $!!+, Ilmu Kesehatan Anak, Gakarta :2E
4oediardja, *iti isah, dkk, +"", Infeksi Kulit Pada Bai dan Anak, Gakarta
Bakultas edokteran =1.
8/20/2019 Anak - Varisela.rtf
22/23
5aili, *jaiful Bahmi, dkk, +""+, Infeksi !irus "erpes, Gakarta Bakultas
edokteran =1.
;idayat, ziz limul, +""%, Pengantar Ilmu Kepera#atan Anak I, Gakarta
*alemba edika.
Ghonson, arion, dkk, +""", $%&, Gakarta orsby.
Daurentz,'ampengan. $!!. Penakit Infeksi 'ropik pada nak. Gakarta :2E.
ansjoer, rif, dkk, +""", Kapita Selekta Kedokteran, Gakarta edia
es&ulapius.
& Elonskey, Ejoane, dkk, $!!%, $I&, Gakata orsby.
3anda, +""7, Panduan (iagnosa Kepera#atan $anda )**+-)** (efinisi dan
Klasifikasi, Gakarta :2E.
Pin&us, Eatzel, dkk, $!!", Kapita Selekta Pediatri, :disi. +, Gakarta :2E.
Iilkonson, Gudith , +""7, Buku Saku (iagnosa Kepera#atan dengan Intervensi
$I& dan Kriteria "asil $%&, Gakarta :2E.
8/20/2019 Anak - Varisela.rtf
23/23