24
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH Analisa dan Pemecahan Masalah Dari uraian yang telah dibahas sebelumnya, dapat diketahui kesenjangan yang terjadi antara kinerja sekarang dengan kinerja yang diinginkan, sehingga dapat diidentifikasi dan dirumuskan masalah utama dan penyebab-penyebab masalah, yang akan dianalisa berdasarkan landasan teori, kemudian ditentukan sasaran-sasaran yang akan dicapai dan akhirnya dijelaskan mengenai solusi-solusi untuk memecahkan masalah. A. Analisa Masalah 1. Rekonsiliasi Internal Masih terdapatnya validasi merah pada ringkasan hasil validasi 2 dan validasi 3 periode bulan Januari s/d Desember 2010, merupakan indikasi masih adanya masalah dalam pelaksanaan rekonsiliasi internal pada KPPN Tebing Tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut : 2. Validasi dan Verifikasi SPM/SP2D/SSBP/SSPB Masih terdapatnya data SPM/SP2D/SSBP/SSPB yang tidak valid, merupakan indikasi masih adanya masalah dalam UPAYA PENINGKATAN KINERJA SEKSI VERAK KPPN TEBING TINGGI 14

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH · Web viewAnalisa Masalah Rekonsiliasi Internal Masih terdapatnya validasi merah pada ringkasan hasil validasi 2 dan validasi 3 periode bulan Januari

  • Upload
    vanphuc

  • View
    228

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

Analisa dan Pemecahan Masalah

Dari uraian yang telah dibahas sebelumnya, dapat diketahui kesenjangan

yang terjadi antara kinerja sekarang dengan kinerja yang diinginkan, sehingga

dapat diidentifikasi dan dirumuskan masalah utama dan penyebab-penyebab

masalah, yang akan dianalisa berdasarkan landasan teori, kemudian ditentukan

sasaran-sasaran yang akan dicapai dan akhirnya dijelaskan mengenai solusi-solusi

untuk memecahkan masalah.

A. Analisa Masalah

1. Rekonsiliasi Internal

Masih terdapatnya validasi merah pada ringkasan hasil validasi 2 dan validasi

3 periode bulan Januari s/d Desember 2010, merupakan indikasi masih adanya

masalah dalam pelaksanaan rekonsiliasi internal pada KPPN Tebing Tinggi. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut :

2. Validasi dan Verifikasi SPM/SP2D/SSBP/SSPB

Masih terdapatnya data SPM/SP2D/SSBP/SSPB yang tidak valid, merupakan

indikasi masih adanya masalah dalam pelaksanaan validasi dan verifikasi

SPM/SP2D /SSBP/SSPB pada KPPN Tebing Tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel 4 dan tabel 5 sebagai berikut :

UPAYA PENINGKATAN KINERJA SEKSI VERAK KPPN TEBING TINGGI 14

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

3. Rekonsiliasi Eksternal/Penerbitan BAR

Belum terlaksananya ketepatan waktu rekonsiliasi antara KPPN Tebing

Tinggi selaku Kuasa BUN dengan satker/UAKPA periode bulan Januari s/d

Desember 2010, merupakan indikasi masih adanya masalah dalam pelaksanaan

rekonsiliasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 6 sebagai berikut :

UPAYA PENINGKATAN KINERJA SEKSI VERAK KPPN TEBING TINGGI 15

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

4. Penatausahaan LPJ Bendahara

Belum terlaksananya ketepatan waktu Penatausahaan LPJ Bendahara pada

KPPN Tebing Tinggi periode bulan Januari s/d Desember 2010, merupakan

indikasi masih adanya masalah dalam pelaksanaan Penatausahaan LPJ

Bendahara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 7 sebagai berikut :

5. Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

Belum terlaksananya ketepatan waktu penerbitan dan pengiriman LKPP/LK

Kuasa BUN KPPN Tebing Tinggi periode bulan Januari s/d Desember 2010,

merupakan indikasi masih adanya masalah dalam pelaksanaan penyusunan

LKPP. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 8.

UPAYA PENINGKATAN KINERJA SEKSI VERAK KPPN TEBING TINGGI 16

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

Terkait dengan penyajian informasi pendapatan dan belanja secara akrual,

hanya 12 satker (23,08%) yang menyajikan informasi pendapatan dan belanja

secara akrual sebagai lampiran LK tingkat UAKPA tahunan, antara lain :

1. Pengadilan Negeri Tebing Tinggi;

2. Pengadilan Agama Tebing Tinggi;

3. Kejaksaan Negeri Sei Rampah;

4. KPP Pratama Tebing Tinggi;

5. KPP Pratama Lubuk Pakam;

6. KPPN Tebing Tinggi;

7. Kandep Agama Tebing Tinggi;

8. MTsN Lubuk Pakam;

9. MIN Penggalangan Kab. Deli Serdang;

10. MIN Rambutan Kota Tebing Tinggi;

11. BPS Kab. Serdang Bedagai;

12. Polres Tebing Tinggi.

Penyajian informasi pendapatan dan belanja secara akrual yang disampaikan

oleh satker diatas sehubungan dengan pembayaran persekot/uang muka gaji yang

masih harus ditagih pada tahun 2011 dan kekurangan pembayaran tunjangan

beras yang masih harus dibayarkan pada tahun 2011.

UPAYA PENINGKATAN KINERJA SEKSI VERAK KPPN TEBING TINGGI 17

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

Masalah pokok ini disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :

1. Kurangnya kompetensi SDM

Kinerja SDM sangat tergantung pada kemampuan, pengetahuan, dan

kemauan atas pelaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Sejalan dengan

itu, observasi yang dilakukan penulis pada proses rekonsiliasi internal, validasi dan

verifikasi SPM/SP2D/SSBP/SSPB, rekonsiliasi eksternal dan penerbitan BAR,

penatausahaan LPJ Bendahara, dan penyusunan LKPP, menunjukkan bahwa

faktor kompetensi dan kualitas SDM KPPN dan tenaga teknis satker/UAKPA

mempunyai andil yang signifikan atas terjadinya permasalahan tersebut.

Kurangnya kompetensi disebabkan oleh pola fikir (mindset) SDM KPPN dan

tenaga teknis satker/UAKPA yang belum mendukung, kurangnya SDM KPPN yang

menguasai peraturan perbendaharaan dan SOP serta tenaga teknis satker/UAKPA

yang mampu melakukan rekonsiliasi, dan kurangnya sosialisasi dan bimbingan

teknis tentang peraturan perbendaharaan dan SOP serta aplikasi terkait

pelaksanaan rekonsiliasi.

Hal ini dapat dilihat dari seringnya ditemukan kesalahan pada dokumen LK

satker/UAKPA dan LPJ Bendahara saat dilakukan rekonsiliasi dengan KPPN.

Terhadap kesalahan tersebut satker/UAKPA melakukan ralat SPM dan perbaikan

LPJ Bendahara, dan selanjutnya melakukan rekonsiliasi kembali dengan KPPN.

Kondisi demikian mengakibatkan seringnya satker/UAKPA terlambat melakukan

rekonsiliasi LK dan penyampaian LPJ Bendahara bersangkutan,

Demikian pula pada tingkat KPPN dapat dilihat dengan tidak dilakukannya

validasi data SISPEN setelah update aplikasi bendum Juli 2010 serta masih

terdapatnya SPM/SP2D temuan validasi dan verifikasi yang tidak diperbaiki.

Tabel 9 Matrik USG Masalah Pokok :“Kurangnya Kompetensi Sumber Daya Manusia”

NO PENYEBAB MASALAH U S G TOTAL

1. Pola Fikir (mindset) SDM KPPN dan tenaga teknis satker/UAKPA yang belum mendukung 5 4 4 13

2.Kurangnya SDM KPPN yang menguasai peraturan perbendaharaan dan SOP serta tenaga teknis satker yang mampu melakukan rekonsiliasi

5 5 5 15

3Kurangnya sosialisasi dan bimbingan teknis tentang peraturan perbendaharaan dan SOP serta aplikasi terkait pelaksanaan rekonsiliasi

5 4 5 14

Skala : 1-5, semakin mendesak/serius/berkembang, semakin besar nilainya

UPAYA PENINGKATAN KINERJA SEKSI VERAK KPPN TEBING TINGGI 18

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

Jika ketiga penyebab di atas dibandingkan seperti tertuang dalam tabel 9,

elemen kurangnya SDM KPPN yang menguasai peraturan perbendaharaan dan

SOP menyebabkan kurang validnya data SISPEN dan SPM/SP2D dan kurangnya

tenaga teknis satker yang mampu melakukan rekonsiliasi menyebabkan lambatnya

penerimaan LK satker/UAKPA dan LPJ Bendahara pada KPPN Tebing Tinggi.

Dengan terpenuhinya SDM KPPN yang menguasai peraturan

perbendaharaan dan SOP serta tenaga teknis satker yang mampu melakukan

rekonsiliasi, diharapkan dapat menghasilkan data SISPEN dan SPM/SP2D yang

valid dan pelaksanaan rekonsiliasi LK satker/UAKPA serta penatausahaan LPJ

Bendahara yang tepat waktu pada KPPN Tebing Tinggi.

2. Lemahnya Koordinasi.

Lemahnya koordinasi antar seksi pada KPPN dalam kegiatan perbaikan data

SISPEN dan SPM/SP2D, serta lemahnya koordinasi antara KPPN dengan

satker/UAKPA dalam pelaksanaan rekonsiliasi eksternal dan penerbitan BAR serta

penatausahaan LPJ Bendahara juga memberikan andil yang cukup besar

terjadinya masalah tersebut.

Lemahnya koordinasi disebabkan oleh kurangnya kepatuhan terhadap

peraturan perbendaharaan dan SOP, kurangnya komunikasi antar seksi pada

KPPN dan antara KPPN dengan satker/UAKPA mitra kerja, dan kurangnya

informasi tentang peraturan perbendaharaan dan SOP serta aplikasi terkait

rekonsiliasi. Hal ini ditandai dengan hal-hal sebagai berikut :

a. Tidak diterbitkannya Nota Penyesuaian kepada Supervisor atas perbaikan

data SPM/SP2D/SSBP/SSPB pada database KPPN Tebing Tinggi.

b. Tidak tepat waktunya penyampaian LK satker/UAKPA dan LPJ Bendahara;

c. Lambatnya pelaksanaan sosialisasi PER-47/PB/2009 tanggal 10 November

2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penatausahaan dan Penyusunan LPJ

Bendahara Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja.

Jika ketiga penyebab di atas dibandingkan seperti tertuang dalam tabel 10,

elemen kurangnya komunikasi antar seksi pada KPPN dan antara KPPN dengan

satker/UAKPA mitra kerja menyebabkan kurang validnya data SISPEN dan

SPM/SP2D dan lambatnya penerimaan LK satker/UAKPA dan LPJ Bendahara

pada KPPN Tebing Tinggi.

UPAYA PENINGKATAN KINERJA SEKSI VERAK KPPN TEBING TINGGI 19

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

Tabel 10 Matrik USG Masalah Pokok :“Lemahnya Koordinasi”

NO PENYEBAB MASALAH U S G TOTAL

1. Kurangnya kepatuhan terhadap peraturan perbendaharaan dan SOP. 5 4 3 12

2. Kurangnya komunikasi antar seksi pada KPPN dan antara KPPN dengan satker/UAKPA mitra kerja. 5 4 4 13

3.Kurangnya informasi tentang peraturan perbendaharaan dan SOP serta aplikasi terkait pelaksanaan rekonsiliasi

5 3 3 11

Skala : 1-5, semakin mendesak/serius/berkembang, semakin besar nilainya

Dengan komunikasi yang baik, diharapkan kurangnya kepatuhan terhadap

peraturan perbendaharaan dan SOP, kurangnya informasi tentang peraturan

perbendaharaan dan SOP serta aplikasi terkait pelaksanaan rekonsiliasi dapat

diminimalisir, sehingga perbaikan data SISPEN dan SPM/SP2D dapat dilakukan

secara maksimal dan LK satker/UAKPA serta LPJ Bendahara dapat diterima tepat

waktu.

3. Kinerja Aplikasi yang Belum Stabil

Aplikasi Akuntansi Vera (versi v11.2.2a) merupakan aplikasi yang

memproses data transaksi keuangan ditingkat KPPN dengan sebuah mekanisme

proses posting yang akan membentuk buku besar sebagai bahan untuk

menghasilkan laporan keuangan.

Rekonsiliasi merupakan salah satu proses untuk menghasilkan laporan

keuangan yang akurat, sehingga kurang stabilnya kinerja aplikasi dapat

menghambat rekonsiliasi.

Tabel 4.4 Matrik USG Masalah Pokok :“Kinerja Aplikasi Yang Belum Stabil ”

NO PENYEBAB MASALAH U S G TOTAL

1. Aplikasi Vera (versi v.11.2.2a) belum dapat dioperasionalkan pada pelaksanaan rekonsiliasi laporan keuangan stker bulan Januari 2011.

3 3 4 10

2. Tidak ada perbaikan aplikasi oleh kantor pusat. 3 4 5 12

Skala : 1-5, semakin mendesak/serius/berkembang, semakin besar nilainya

UPAYA PENINGKATAN KINERJA SEKSI VERAK KPPN TEBING TINGGI 20

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

Tabel 4.4 memperlihatkan perbandingan penyebab belum stabilnya

kinerja aplikasi Vera yang berakibat pada terlambatnya pelaksanaan

rekonsiliasi Kuasa BUN.

3. Kurangnya Pengawasan

Disamping kurangnya kompetensi SDM dan lemahnya koordinasi, salah satu

faktor yang berpotensi menyebabkan tidak maksimalnya dilakukan perbaikan data

SPM/SP2D/SSBP/SSPB tersebut adalah kurangnya pengawasan.

Kurangnya pengawasan disebabkan masih kurang lengkapnya tersedia

sarana pengawasan untuk memantau proses penyelesaian pekerjaan sebelum

pekerjaan diselesaikan, dan kurang sempurnanya SOP mengakomodir langkah-

langkah pelaksanaan pengawasan khususnya pengawasan atas pekerjaan yang

membutuhkan peran antar seksi seperti halnya penerbitan nota dinas hasil validasi

dan verifikasi SPM/SP2D/SSBP/SSPB. Contohnya adalah tidak tersedianya

checklist perbaikan data SISPEN dan SPM/SP2D sebagai alat monitoring

pengawasan serta tidak dibuatkannya tembusan Nota Penyesuaian kepada Seksi

Verifikasi dan Akuntansi atas perbaikan data SPM/SP2D/SSBP/SSPB.

Jika kedua penyebab di atas dibandingkan seperti tertuang dalam tabel 11,

elemen kurang lengkapnya tersedia sarana pengawasan dalam proses

penyelesaian pekerjaan berakibat tidak terpantaunya penyelesaian perbaikan data

SISPEN dan SPM/SP2D oleh Kepala Seksi/Subbagian dan Kepala Kantor.

Tabel 11 Matrik USG Masalah Pokok :“Kurangnya Pengawasan”

NO PENYEBAB MASALAH U S G TOTAL

1. Kurang lengkapnya tersedia sarana pengawasan dalam proses penyelesaian pekerjaan 4 4 3 11

2. Kurang sempurnanya SOP mengakomodir langkah-langkah pelaksanaan pengawasan 4 3 3 10

Skala : 1-5, semakin mendesak/serius/berkembang, semakin besar nilainya

Dengan tersedianya sarana pengawasan, diharapkan proses penyelesaian

pekerjaan dapat dipantau dan dapat diketahui sedini mungkin apabila terdapat

penyimpangan-penyimpangan dalam penyelesaian pekerjaan tersebut.

UPAYA PENINGKATAN KINERJA SEKSI VERAK KPPN TEBING TINGGI 21

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

Uraian di atas memperlihatkan bahwa dari 3 masalah utama, dengan analisis

Matriks USG, didapatkan 3 masalah spesifik sebagai berikut :

1. Pola Fikir (mindset) SDM KPPN dan tenaga teknis satker/UAKPA yang belum

mendukung .

2. Kurangnya SDM KPPN yang menguasai peraturan perbendaharaan dan SOP

serta tenaga teknis satker/UAKPA yang mampu melakukan rekonsiliasi.

3. Kurangnya sosialisasi dan bimbingan teknis tentang peraturan

perbendaharaan dan SOP serta aplikasi terkait pelaksanaan rekonsiliasi.

Lebih lengkapnya penyebab-penyebab spesifik dari masalah pokok tersebut dapat

dilihat pada pohon masalah pada Gambar 1 berikut.

UPAYA PENINGKATAN KINERJA SEKSI VERAK KPPN TEBING TINGGI 22

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

Gambar 1 Pohon Masalah Standar

UPAYA PENINGKATAN KINERJA SEKSI VERAK KPPN TEBING TINGGI 22

Belum terpenuhinya LK BUN KPPN Tebing Tinggi yang kredibel dan tepat

waktu

Kurang validnya data SISPEN dan SPM/SP2D, dan Lambatnya penerimaan LK

satker/UAKPA dan LPJ Bendahara pada KPPN Tebing Tinggi

Kurangnya kompetensi SDM KPPN dan Tenaga Teknis

Satker/UAKPA mitra kerja KPPN

Kurangnya PengawasanLemahnya Koordinasi

Pola Fikir (mindset) SDM KPPN dan Tenaga Teknis

Satker/UAKPA mitra kerja KPPN yang

belum mendukung

Kurangnya SDM KPPN yang menguasai

peraturan dan SOP, dan Tenaga Teknis

Satker/UAKPA yang mampu melakukan

Rekonsiliasi

Kurangnya sosialisasi dan bimbingan teknis

tentang peraturan perbendaharaan dan SOP serta aplikasi terkait pelaksanaan

Rekonsiliasi

SEBAB

AKIBAT

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

B. Sasaran

Untuk menanggulangi permasalahan tersebut diatas, langkah selanjutnya

adalah penentuan sasaran pokok untuk mewujudkan terpenuhinya data SISPEN

dan SPM/SP2D yang valid, dan ketepatan waktu penerimaan LK satker/UAKPA

dan LPJ Bendahara pada KPPN Tebing Tinggi, dan sasaran pokok tersebut

kemudian diuraikan kedalam sasaran-sasaran spesifik. Sasaran pokok tersebut

adalah, sebagai berikut :

1. Terpenuhinya SDM KPPN dan tenaga teknis satker/UAKPA yang kompeten

Dalam rangka terpenuhinya SDM KPPN yang kompeten, diperlukan

kemampuan menguasai peraturan perbendaharaan dan SOP pelaksanaan

rekonsiliasi internal dan validasi/verifikasi SPM/SP2D/SSBP/SSPB. Demikian pula

untuk terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang kompeten, diperlukan

kemampuan menguasai peraturan perbendaharaan dan aplikasi tentang

rekonsiliasi LK dan penatausahaan LPJ Bendahara.

Dengan kemampuan dan pengetahuan yang memadai diharapkan tercipta

kesamaan persepsi antar seksi pada KPPN terhadap pelaksanaan rekonsiliasi

internal dan validasi/verifikasi SPM/SP2D/SSBP/SSPB, demikian pula halnya

dengan pengelola keuangan pada satker/UAKPA terhadap pelaksanaan

rekonsiliasi dan penerbitan BAR serta penatausahaan LPJ Bendahara. Kunci

perekayasaan perilaku SDM dititikberatkan pada peningkatan pengetahuan dan

ketrampilan pegawai terhadap berbagai ketentuan yang menjadi basis proses

pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Terwujudnya koordinasi yang baik.

Koordinasi antar seksi pada KPPN dan antara KPPN dengan satker/UAKPA

juga tidak kalah penting sebagai salah satu sasaran yang harus diperhatikan.

Sebab, dengan adanya koordinasi antar seksi pada KPPN akan mempermudah

pelaksanaan rekonsiliasi internal dan validasi/verifikasi SMP/SP2D/SSBP/SSPB,

demikian pula dengan adanya koordinasi dengan satker/UAKPA akan

memperlancar pelaksanaan rekonsiliasi dan penatausahaan LPJ Bendahara.

Koordinasi antar seksi pada KPPN dapat dilakukan dengan

menyelenggarakan sosialisasi peraturan perbendaharaan dan SOP terkait

UPAYA PENINGKATAN KINERJA SEKSI VERAK KPPN TEBING TINGGI 23

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

pelaksanaan tugas masing-masing seksi pada KPPN Tebing Tinggi melalui forum

GKM, dan koordinasi dengan satker/UAKPA dilakukan dengan menyelenggarakan

sosialisasi dan bimbingan teknis tentang peraturan perbendaharaan khususnya

peraturan tentang sistem akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah pusat

serta aplikasi terkait pelaksanaan rekonsiliasi.

Selain itu, perlu ditingkatkan komunikasi aktif antara petugas Front Office

dan Customer Service dengan pengelola keuangan satker/UAKPA dalam

penyampaian informasi dan peraturan perbendaharaan serta perubahannya,

sehingga satker/UAKPA dapat menyesuaikan pelaksanaan tugasnya sesuai

dengan peraturan perbendaraan terbaru.

3. Terwujudnya mekanisme pengawasan yang handal

Sasaran spesifik berikutnya adalah dilengkapinya alat pengawasan berupa

checklist yang dapat digunakan untuk memantau tindak lanjut proses penyelesaian

pekerjaan. Dengan checklist tersebut dapat diketahui lebih dini adanya kendala-

kendala maupun penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi dalam

penyelesaian pekerjaan. Demikian pula dengan penerbitan Nota Penyesuaian oleh

Seksi Pencairan Dana dan Seksi Bank/Giro Pos, kiranya dapat dibuatkan

tembusannya kepada Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

Ketiga sasaran tersebut berkaitan satu sama lain, SDM yang kompeten akan

mendorong pegawai untuk melaksanakan pekerjaan sebagaimana mestinya,

koordinasi yang baik akan mempermudah dan mempercepat proses penyelesaian

pekerjaan, dan pengawasan yang handal dapat memastikan pelaksanaan tugas

sesuai dengan ketentuan. Resultan dari ketiganya diharapkan dapat mengurangi

penyimpangan dari ketentuan yang berlaku dalam pelaksanaan rekonsiliasi

internal, validasi/verifikasi SPM/SP2D /SSBP/SSPB, rekonsiliasi eksternal dan

penerbitan BAR, penatausahaan LPJ Bendahara, dan penyusunan LKPP. Sasaran

utama dan sasaran-sasaran spesifik tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 pohon

sasaran di bawah ini.

UPAYA PENINGKATAN KINERJA SEKSI VERAK KPPN TEBING TINGGI 24

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

Gambar 2 Pohon Sasaran Standar

UPAYA PENINGKATAN KINERJA SEKSI VERAK KPPN TEBING TINGGI 25

Terpenuhinya LK BUN KPPN Tebing Tinggi yang kredibel dan tepat waktu

Terpenuhinya data SISPEN dan SPM/SP2D yang valid, dan ketepatan waktu penerimaan LK

Satker/UAKPA dan LPJ Bendahara pada KPPN Tebing Tinggi

Terpenuhinya kompetensi SDM KPPN dan Tenaga Teknis Satker/UAKPA mitra kerja

KPPN Terpenuhinya PengawasanTerwujudnya Koordinasi

Terwujudnya Pola Fikir (mindset) SDM KPPN

dan Tenaga Teknis Satker/UAKPA mitra

Kerja KPPN yang mendukung

Terpenuhinya SDM KPPN yang menguasai peraturan perbendaharaan dan SOP,

dan Tenaga Teknisi Satker/UAKPA yang mampu melakukan

Rekonsiliasi

Terpenuhinya sosialisasi dan

bimbingan teknis peraturan

perbendaharaan dan SOP serta aplikasi terkait Rekonsiliasi

SEBAB

AKIBAT

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

C. Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisis masalah, sasaran, dan matriks USG atas penyebab

masalah spesifik dapat diketahui bahwa untuk menciptakan SDM yang kompeten

dapat dilakukan dengan cara mewujudkan SDM KPPN yang menguasai peraturan

perbendaharaan dan SOP serta tenaga teknis satker/UAKPA yang mampu

melaksanakan rekonsiliasi. Alternatif solusi yang dapat dilakukan adalah :

1. KPPN Tebing Tinggi menyelenggarakan sosialisasi tentang peraturan

perbendaharaan dan SOP terkait pelaksanaan tugas masing-masing seksi

pada KPPN melalui forum GKM, serta sosialisasi dan bimbingan teknis

tentang peraturan perbendaharaan dan aplikasi terkait pelaksanaan

rekonsiliasi kepada tenaga teknis satker/UAKPA.

2. KPPN Tebingtinggi dan satker/UAKPA mengirimkan pegawai/tenaga teknis

untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan pada institusi penyelenggaran

pendidikan dan pelatihan.

3. KPPN Tebing Tinggi menyempurnakan sarana pengawasan penyelesaian

pekerjaan, antara lain membuat checklist pelaksanaan rekonsiliasi internal

dan validasi/verifikasi SPM/SP2D/SSBP/SSPB.

Alternatif solusi pertama memberikan manfaat bagi seluruh pegawai. Dengan

sosialisasi peraturan perbendaharaan dan SOP terkait pelaksanaan tugas masing-

masing seksi melalui forum GKM secara teratur, manfaat yang akan diperoleh

antara lain :

a. Sosialisasi peraturan perbendaharaan dan SOP melalui forum GKM akan

memberikan informasi adanya keterkaitan peran antar seksi dalam

penyelesaian tugas-tugas tertentu, contoh : pelaksanaan rekonsiliasi internal,

validasi dan verifikasi SPM/SP2D/SSBP/SSPB dsb;

b. Sosialisasi peraturan perbendaharaan dan SOP melalui forum GKM akan

memberikan informasi adanya perubahan (update) peraturan perbendahaan

dan SOP termasuk aplikasi terkait pelaksanaan tugas pada masing-masing

seksi;

c. Informasi yang diperoleh melalui forum GKM tersebut akan menambah

pengetahuan, wawasan, dan ketrampilan pegawai, sehingga mampu

melaksanakan tugas di semua seksi/subbagian pada KPPN Tebing Tinggi.

UPAYA PENINGKATAN KINERJA SEKSI VERAK KPPN TEBING TINGGI 26

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

Demikian pula dengan satker/UAKPA, dengan penyelenggaraan kegiatan

sosialisasi/bimbingan teknis akan memberikan manfaat bagi tenaga teknis

satker/UAKPA maupun bagi satker/UAKPA bersangkutan, antara lain :

a. Melalui penyelenggaraan sosialisasi dan bimbingan teknis tersebut tenaga

teknis satker/UAKPA akan memperoleh pengetahuan sekaligus pengayaan

ketrampilan yang dimiliki sehingga mampu dalam melaksanakan tugasnya.

b. Satker/UAKPA dapat melakukan kaderisasi dengan mengirimkan pegawai

lainnya untuk dididik menjadi tenaga teknis pengelola keuangan. Hal ini

sangat menguntungkan bagi satker/UAKPA, karena apabila dilakukan mutasi

pegawai dalam rangka pembinaan, pelaksanaan tugas khususnya

pengelolaan keuangan dapat berjalan dengan baik.

Alternatif solusi kedua sulit untuk dilaksanakan karena pelaksanaan

pendidikan dan latihan bagi pegawai KPPN Tebing Tinggi adalah kewenangan

Kantor Pusat, KPPN Tebing Tinggi hanya dapat mengusulkan pegawai untuk

mengikuti diklat sesuai permintaan Kantor Pusat.

Demikian pula dengan satker/UAKPA, pengiriman tenaga teknis

satker/UAKPA ke institusi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan akan

memakan waktu yang cukup lama dan biaya yang besar. Selain itu, keterbatasan

jumlah SDM yang dimiliki satker akan mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas

mengingat beban kerja yang cukup tinggi.

Solusi ketiga yaitu dengan melengkapi sarana pengawasan berupa checklist

rekonsiliasi internal, validasi dan verifikasi SPM/SP2D/SSBP/SSPB, dan tembusan

Nota Penyesuaian kepada Seksi Verifikasi dan Akuntansi, akan memudahkan

pengawasan penyelesaian pekerjaan sehari-hari pada KPPN, namun tidak

memberikan manfaat bagi satker/UAKPA.

Usulan untuk menyelenggarakan sosialisasi peraturan perbendaharaan dan

SOP pelaksanaan tugas masing-masing seksi melalui forum GKM serta sosialisasi

dan bimbingan teknis peraturan perbendaharaan dan aplikasi terkait pelaksanaan

rekonsiliasi kepada tenaga teknis satker/UAKPA adalah alternatif paling baik,

karena lebih bermanfaat bagi pegawai KPPN dan tenaga teknis satker/UAKPA

untuk memahami peraturan perbendaharaan dan SOP serta aplikasi terkait dalam

pelaksanaan rekonsiliasi dan penatausahaan LPJ Bendahara.

UPAYA PENINGKATAN KINERJA SEKSI VERAK KPPN TEBING TINGGI 27

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

Perbandingan manfaat dan biaya antara ketiga alternatif solusi tersebut

dapat dilihat pada tabel 12, dengan analisis biaya dan manfaat berikut ini.

Tabel 12 Matrik CBA Solusi Alternatif Masalah Spesifik :“Terpenuhinya SDM KPPN dan Tenaga Teknis Satker Yang Mampu Melakukan

Rekonsiliasi”

Solusi alternatif Manfaat Biaya RasioMengirimkan pegawai KPPN dan tenaga teknis satker/UAKPA untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan

10 8 1,25

Menyelenggarakan sosialisasi peraturan perbendaharaan dan SOP terkait pelaksanaan tugas masing-masing seksi pada KPPN melalui Forum GKM, serta sosialisasi dan bimbingan teknis peraturan perbendaharaan dan aplikasi terkait pelaksanaan rekonsiliasi kepada tenaga teknis satker/UAKPA

10 4 2,50

Membuat checklist pelaksanaan rekonsiliasi internal dan validasi/verifikasi SPM/SP2D/SSBP/SSPB 8 3 1,60

Keterangan : Skala 1-10 Semakin tinggi manfaatnya maka semakin besar nilainya Semakin tinggi biayanya maka semakin besar nilainya

Berbagai alternatif solusi dan solusi terpilih tersebut dapat dilihat pada

Gambar 3 pohon alternatif di bawah ini.

UPAYA PENINGKATAN KINERJA SEKSI VERAK KPPN TEBING TINGGI 28

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

Gambar 3 Pohon Alternatif Standar

UPAYA PENINGKATAN KINERJA SEKSI VERAK KPPN TEBING TINGGI 28

Terpenuhinya LK BUN KPPN Tebing Tinggi yang kredibel dan tepat waktu

Terpenuhinya data SISPEN dan SPM/SP2D yang valid, dan ketepatan waktu penerimaan LK Satker/UAKPA dan

LPJ Bendahara pada KPPN Tebing Tinggi

Terpenuhinya kompetensi SDM KPPN dan Tenaga Teknis

Satker/UAKPA mitra kerja KPPN

Terpenuhinya SDM KPPN yang menguasai peraturan perbendaharaan

dan SOP, dan Tenaga Teknisi Satker/UAKPA yang mampu

melakukan Rekonsiliasi

Mengirim pegawai KPPN dan Tenaga Teksi

Satker/UAKPA untuk mengikuti pendidikan dan

pelatihan

Menyelenggarakan Sosialisasi Peraturan Perbendaharaan dan SOP melalui Forum GKM, sera Sosialisasi

dan Bimbingan Teknis Peraturan Perbendaharaan dan aplikasi

pelaksanaan rekonsiliasi

Membuat checklist Rekonsiliasi Internal dan

Validasi /Verifikasi SPM/SP2D/SSBP/SSPB

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

UPAYA PENINGKATAN KINERJA SEKSI VERAK KPPN TEBING TINGGI 29