Upload
krisztian-nopriadi
View
222
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
Analisa Jurnal
Nama : Ivan Liman
NIM : 502014048
I. Judul uraikan:
A. Topik
“Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif Pada Pelajaran Biologi
Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA.”
B. Pengarang, instansi
Pengarang : Ida Bagus Putu Arnyana
Instantsi : IKIP Negeri Singaraja
C. Tempat penelitian
SMA Negeri 3 Singaraja,
II. Abstrak
A. Tujuan, metode, dan hasil
Tujuan : Menemukan strategi-strategi pembelajaran yang dapat melatih
kemampuan berpikir tingkat tinggi khususnya berpikir kreatif.
Metode : Menggunakan metode kuantitatif.
Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok siswa yang belajar
dengan strategi-strategi pembelajaran inovatif, yaitu strategi
Kooperatif GI, PBL, dan Inkuiri menunjukkan kemampuan berpikir
kreatif berada pada katagori baik, sementara kelompok siswa yang
belajar dengan model DI berda pada katagori sedang.
B. Hubungan penelitian ini dengan bidang psikologi adalah meneliti strategi
pembelajaran inovatif dan berpikir kreatif.
III. Pendahuluan
A. Konsep yang dibahas
1. Strategi pembelajaran inovatif
2. Berpikir kreatif
B. Masalah yang muncul
Bagaimana pengaruh strategi-strategi pembelajaran inovatif (kooperatif GI, PBL, dan
Inkuiri) dibandingkan dengan model pengajaran langsung atau DI terhadap
kemampuan berpikir kreatif pada pelajaran biologi siswa SMA?
C. Teori yang digunakan
1. Berpikir kritis.
Menurut Krulik dan Rudnick (1996) menyatakan berpikir tingkat tinggi dibedakan
menjadi berpikir kritis dan berpikir kreatif. Berpikir kritis adalah proses terorganisasi
yang melibatkan aktivitas mental seperti dalam peecahan masalah (problem solving),
pengambilan keputusan (decision making), analisis asumsi (analyzing asumption), dan
inkuiri sains (scientific inquiry). Krulik dan Rudnick (1996) mengemukakan bahwa
berpikir kritis adalah kemampuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh
seseorang. Agar mampu memecahkan masalah dengan baik dituntut kemampuan
analisis, sintesis, evaluasi, generalisasi, membandingkan, mendeduksi,
mengklasifikasi informasi, menyimpulkan, dan mengambil keputusan.
2. berpikir kreatif
Menurut Krulik dan Rudnick (1996)Berpikir kreatif adalah penggunaan dasar
proses berpikir untuk mengembangkan atau menemukan ide atau hasil yang asli
(orisinil), estetis, konstruktif yang berhubungan dengan pandangan, konsep, yang
penekanannya ada pada aspek berpikir intuitif dan rasional khususnya dalam
menggunakan informasi dan bahan untuk memunculkan atau menjelaskannya dengan
perspektif asli pemikir.
Menurut Parkin (1995) mengemukakan berpikir kreatif adalah aktivitas
berpikir untuk menghasilkan sesuatu yang kreatif dan orisinil.
Menurut Baer (1993) mengemukakan, berpikir kreatif merupakan sinonim dari
berpikir divergen. Ada 4 indikator berpikir divergen, yaitu (1) fluence (kemampuan
menghasilkan banyak ide), (2) flexibility (kemampuan menghasilkan ide-ide yang
bervariasi), (3) originality (kemapuan menghasilkan ide baru atau ide yang
sebelumnya tidak ada), dan (4) elaboration (kemampuan mengembangkan atau
menambahkan ide-ide sehingga dihasilkan ide yang rinci atau detail). Lebih lanjut,
Baer mengemukakan bahwa kreativitas seseorang ditunjukkan dalam berbagai hal,
seperti kebiasaan berpikir, sikap, pembawaan atau keperibadian, atau kecakapan
dalam memecahkan masalah.
Menurut Marzano, et al. (1988) mengemukakan 5 aspek berpikir kreatif
berikut ini. (1) Dalam kreativitas, berkait erat keinginan dan usaha. Untuk
menghasilkan sesuatu yang kreatif diperlukan usaha. (2) Kreativitas menghasilkan
sesuatu yang berbeda dari yang telah ada. Orang yang kreatif berusaha mencari
sesuatu yang baru dan memberikan alternatif terhadap sesuatu yang talah ada. Pemikir
kreatif tidak pernah puas terhadap apa yang telah ada atau ditemukan sebelumnya.
Mereka selalu ingin menemukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien. (3)
Kreativitas lebih memerlukan evaluasi internal dibandingkan eksternal. Pemikir
kreatif harus percaya pada standar yang telah ditentukan sendiri. (4) Kreativitas
meliputi ide yang tidak dibatasi. Pemikir kreatif harus bisa melihat suatu masalah dari
berbagai aspek (sudut pandang) dan menghasilkan solusi yang baru dan tepat. (5)
Kreativitas sering muncul pada saat sedang melakukan sesuatu, seperti Mendeleyev
menemukan susunan berkala unsur-unsur pada saat mimpi, dan Arcimedes
menemukan hukumnya saat sedang mandi.
D. Penelitian sebelumnya
Yang ditemukan dalam penelitian ini mendukung apa yang dikemukakan atau
ditemukan sebelumnya oleh para pakar berikut ini. (1) Rofi’udin (2000) menemukan
dalam penelitiannya melatih kemampuan berpikir kritis-kreatif siswa SD, bahwa
kegiatan pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada siswa dalam menentukan
topik/masalah yang dibahas yang terkait dengan materi yang dipelajari, mengajukan
gagasan-gagasan dalam suasana saling menghargai dan saling menerima dapat
mendorong siswa untuk berpikir divergen, dan melakukan eksplorasi, Semua ini dapat
melatih kemampuan berpikir kreatif siswa.
E. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh strategi-strategi pembelajaran
inovatif (kooperatif GI, PBL, dan Inkuiri) dibandingkan dengan model pengajaran
langsung atau DI terhadap kemampuan berpikir kreatif pada pelajaran biologi siswa
SMA.
IV. Metedologi Pengumpulan Data
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode rancangan penelitian yang diterapkan
adalah Rancangan Eksperimen Semu (Quasi), yaitu Pretest-Postest Nonequivalent
Control Group Design (Tucman, 1999).
B. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental.
C. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri yang
ditentukan secara acak. Dari hasil pengacakan, diperoleh siswa SMA Negeri 3 sebagai
sampel penelitian ini. Sebagai sampel penelitian, ditetapkan dengan memilih kelas-
kelas yang kemampuan akademisnya relatif homogen, yaitu siswa kelas X2, X3, X4,
X5, dan siswa kelas X6. Dari hasil pengacakan ditetapkan siswa kelas X3 belajar
dengan strategi Inkuiri, siswa kelas X4 belajar dengan model DI (tradisional), siswa
kelas X5 belajar dengan strategi PBL, dan siswa kelas X6 belajar dengan strategi
kooperatif GI.
D. Prosedur, cara pengujian hipotesis
Penelitian eksperimental semu ini dilaksanakan dengan prosedur seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran
Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran
Kelas X2 dengan
Model Pengajaran
Tradisional (DI)
Kelas X3 dengan
Startegi Inkuiri
Kelas X5 dengan
Strategi PBL
Kelas X6 dengan
Strategi
Kooperatif GI
Menyampaikan
tujuan dan
meniapkan siswa
Siswa merumuskan
ma-salah yang akan
dikaji
Guru
menyampaikan
masalah ill dan
autentik
Kelompok siswa
mengidentifikasi
topik-topik yang
akan dilakukan
Guru
mendemostra-
sikan pengetahuan
atau ketarampilan
Guru
membimbing
pelatihan
Guru mengecek
pemahaman dan
memberi umpan
kalik
Guru memberikan
kesempatan
penerapan
melakukan latihan
lanjut
Merumuskan
jawaban sementara
terhadap masalah
Menguji hipotresis
Merencanakan dan
melakukan
penyelidikan
Membuat simpulan
Memberlakukan
simpulan
Guru
mengorgaisasi
siswa dalam
belajar, membantu
siswa dalam
menemukan
masalah dan
merancang
kegiatan
penyelidikan
Guru membantu
susiswa secara
individual atau
kelompok dalam
melak-sanankan
penyelidikan
Siswa
mengembangkan
dan menyajikan
hasil karya
Siswa melakukan
refleksi dan
evaluasi proses
pemecahan
masalah
investigasinya
Kelompok siswa
merancang
kegiatan
investigasi
kelompok siswa
melakukan
kegiatan
investigasi
Perencanaan
laporan
Presentasi laporan
Evaluasi
E. Pengukuran variable
Ada dua alat evaluasi (alat pengumpul data) yang digunakan untuk mengukur
kemampuan berpikir kreatif adalah poprtofolio dan tes tertulis. Yang pertama melalui
portofolio diukur kemampuan berkreasi siswa melalui penulisan jurnal belajar,
kemampuan mengangkat masalah, kemampuan memberikan jawaban sementara
(hipotesis), merencanakan kegiatan penyelidikan, melaksanakan penyelidikan, dan
cara menyajikan data hasil penyelidikan. Untuk memberikan skor terhadap
komponen-komponen tersebut dibuatkan rubrik. Yang kedua melalui tes tulis dengan
bentuk tes Structured of the Observed Learning Outcome (SOLO) Taxonomy dari
Collis and Davey (1986). Dalam tes ini, kreativitas siswa dinilai melalui
kemampuannya dalam mengangkat masalah, dan merencanakan kegiatan pemecaham
masalah yang diajukan. Untuk memberikan skor terhadap tes tulis ini dibuatkan
rubrik. Pengumpulan data dilakukan melalui pretes, yaitu dengan tes tulis, postes, dan
portofolio.
F. Metode analisis
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kovarian
univariat (Anacova), dilanjutkan dengan uji beda LSD.
V. Hasil
A. Hasil
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok siswa yang belajar dengan
strategi-strategi pembelajaran inovatif, yaitu strategi Kooperatif GI, PBL, dan Inkuiri
menunjukkan kemampuan berpikir kreatif berada pada katagori baik, sementara
kelompok siswa yang belajar dengan model DI berda pada katagori sedang.
B. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan dalam strategi-
strategi pembelajaran inovatif yang diajarkan oleh guru, yaitu strategi Kooperatif GI,
PBL, Inkuiri, dan model DI terhadap sisiwa SMA dalam mata pelajaran biologi.
VI. Diskusi
A.Kekurangan penelitian
Kekurangan dari penelitian ini adalah hanya menggunakan materi biologi saja.
B.Usulan untuk penelitian selanjutnya
- Para peneliti lain diharapkan untuk menggali dan mengembangkan bentuk-bentuk
strategi pembelajaran guna meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa,
khususnya kecakapan berpikir kreatif.
- Peneliti lain diharapkan menggali dan mengembangkan bentuk-bentuk asesment
untuk mengukur kemampuan atau kecakapan berpikir tingkat tinggi, khususnya
berpikir kritis dan kreatif siswa.
- Para guru hendaknya merencanakan untuk melatih kemampuan berpikir tingkat
tinggi siswa, khususnya berpikir kreatif melalui strategi-strategi pembelajaran
inovatif, antara lain dengan strategi Kooperatif GI, PBL, dan Inkuiri.