2
Analisa Kasus Kasus yang telah ditayangkan oleh studio RCTI tersebut merupakan salah satu jenis kasus pelanggaran HAM di Indonesia. Dari berita tersebut telah kita ketahui bahwa telah terjadi kasus salah tangkap masyarakat oleh aparat kepolisian yang tentunya melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Perlu kita ketahui bahwa Hak Asasi Manusia merupakan hak dasar yang dimiliki dan dibawa manusia sejak lahir secara kodrat merupakan anugerah dari Allah SWT. Jadi setiap manusia yang hidup di dunia akan melekat sebuah hak yang dinamakan Hak Asasi Manusia. Seseorang tidak ada yang lepas dari hak dan kewajibanya, tentunya seseorang akan mendapatkan perlindungan hak asasi dalam menjalani kehidupanya, dan apabila ada kasus tentang pelanggaran HAM maka seseorang perlu mendapatkan perlindungan baik secara langsung maupun tak langsung. Setelah melihat aksi dari aparat kepolisian tersebut, kita dapat menilai bahwa di Indonesia aparat kepolisian yang bertugas sebagai penegak HAM justru melanggar kewajibanya untuk menegakkan Hak Asasi Manusia. Sebagai Lembaga penegak HAM seharusnya lebih memperhatikan sasaran sebelum bertindak sehingga tidak terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia seperti kasus tersebut. Kasus salah tangkap merupakan sebuah tindakan tanpa didasari oleh kebijakan yang tepat, dan dampak daripada tindakan itu sangat merugikan pihak lain yang tentunya bertentangan dengan pasal 3 Universal declaration of Human Right yang berbunyi “kebebasan dari penyiksaan atau perlakuan kejam tak berperikemanusiaan, merendahkan martabat”. Akibatnya tenjadi pencemaran nama baik sehingga seseorang di stigma

Analisa kasus.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fsdfsdf

Citation preview

Analisa KasusKasus yang telah ditayangkan oleh studio RCTI tersebut merupakan salah satu jenis kasus pelanggaran HAM di Indonesia. Dari berita tersebut telah kita ketahui bahwa telah terjadi kasus salah tangkap masyarakat oleh aparat kepolisian yang tentunya melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Perlu kita ketahui bahwa Hak Asasi Manusia merupakan hak dasar yang dimiliki dan dibawa manusia sejak lahir secara kodrat merupakan anugerah dari Allah SWT. Jadi setiap manusia yang hidup di dunia akan melekat sebuah hak yang dinamakan Hak Asasi Manusia. Seseorang tidak ada yang lepas dari hak dan kewajibanya, tentunya seseorang akan mendapatkan perlindungan hak asasi dalam menjalani kehidupanya, dan apabila ada kasus tentang pelanggaran HAM maka seseorang perlu mendapatkan perlindungan baik secara langsung maupun tak langsung.Setelah melihat aksi dari aparat kepolisian tersebut, kita dapat menilai bahwa di Indonesia aparat kepolisian yang bertugas sebagai penegak HAM justru melanggar kewajibanya untuk menegakkan Hak Asasi Manusia. Sebagai Lembaga penegak HAM seharusnya lebih memperhatikan sasaran sebelum bertindak sehingga tidak terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia seperti kasus tersebut. Kasus salah tangkap merupakan sebuah tindakan tanpa didasari oleh kebijakan yang tepat, dan dampak daripada tindakan itu sangat merugikan pihak lain yang tentunya bertentangan dengan pasal 3 Universal declaration of Human Right yang berbunyi kebebasan dari penyiksaan atau perlakuan kejam tak berperikemanusiaan, merendahkan martabat. Akibatnya tenjadi pencemaran nama baik sehingga seseorang di stigma buruk olek masyarakat, padahal nama baik manusia juga bagian daripada Hak Asasi Manusia dan harus mendapat perlindungan.Jadi kesimpulanya bahwa penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia masih belum maksimal, masih banyak sekali yang harus diperhatikan untuk meningkatkan upaya perlindungan Hak Asasi Manusia. Hal-hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah perlu adanya perlakuan yang sama dimuka hukum, perlu adanya proses hukum yang jelas untuk menjaga nama baik manusia (kasus salah tangkap) dan selain itu , Lembaga - Lembaga penegak HAM seperti Aparat Kepolisian , Komnas HAM perlu mempersiapkan suatu rancangan atau strategi yang akurat sehingga mampu melindungi Hak- Hak masyarakat dan juga memberi suatu sanksi tegas terhadap pelaku pelanggaran HAM. Sisi lain dari itu juga diberlakukanya suatu cara untuk mengembalikan nama baik ( bagi seseorang yang salah sasaran / salah tangkap) seperti kasus yang sudah dibahas.