93
ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN (TAHURA WAR) (Skripsi) Oleh NUR SHAFIKA JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2019

ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP DI

TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN (TAHURA WAR)

(Skripsi)

Oleh

NUR SHAFIKA

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2019

Page 2: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE ECONOMIC IMPACT OF TOURIST ACTIVITIES

IN YOUTH CAMP IN TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

By

NUR SHAFIKA

The main purposed of this research is to (1) find out the characteristic of visitors,

local workforces and business owners, (2) The factors that effect to the frequency

of tourist visits, and (3) to analyze the economy impact that caused by the Youth

Camp tourism activities. Intentionally the location selected for the research

purposes is Youth Camp in Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman.

Contributing toward this research consist of 40 persons visitor, 10 persons of

local workforce and 15 business owners. The data for the research was generated

on December 2018 to February 2019 by using method of descriptive qualitative

and descriptive quantitative. The research findings shows: (1) Most of the Youth

Camp visitors are range age between 17-35 years old whose originally came from

Lampung Provinces and on their final year in SMA or equivalent. Majority

students employments is with income above Rp 2,000,000.00, single and no

liabilities responsibilities. (2) The frequency of visitors who came to visit was

mostly influenced by the distance,age and well known of the tourism place. (3)

The value impact obtained from the value of Keynesian Income Multiplier is 5.33,

value of Ratio Income Multiplier Type I is 2.70 and value Ratio Income Multiplier

Type II is 3.83.

Key words: economic impact of tourism, multiplier effect, Youth Camp

Page 3: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

ABSTRAK

ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP DI

TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN (TAHURA WAR)

Oleh

NUR SHAFIKA

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui karakteristik pengunjung, tenaga

kerja lokal dan unit usaha, (2) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

frekuensi kunjungan wisatawan, dan (3) menganalisis dampak ekonomi yang

ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian ini dipilih

secara sengaja di Youth Camp Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman. Yang

menjadi sampel pada penelitian ini adalah pengunjung sebanyak 40 orang, tenaga

kerja 10 orang dan pemilik unit usaha sebanyak 15 orang. Pengambilan data

penelitian dilakukan pada bulan Desember 2018-Februari 2019. Metode analisis

yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan

analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1)

Pengunjung Youth Camp sebagian besar berada pada rentang umur 17-25 tahun

dan 26-35 tahun yang berasal dari dalam Provinsi Lampung dan pendidikan

terakhir SMA sederajat. Mayoritas pekerjaan adalah mahasiswa dengan

pendapatan diatas 2.000.000, belum menikah dan tidak memiliki tanggungan.

Pada umunya rata-ratapendapatan tenaga kerja lokal di Youth Camp dibawah

UMR Bandar Lampung. Jenis unit usaha di Youth Camp pada umumnya

pedagang pasa tahura. (2) Frekuensi kunjungan responden pengunjung

dipengaruhi oleh jarak, lama pengatahui keberadaan wisata dan umur. (3) Nilai

dampak ekonomi yang diperoleh dari nilai Keynesian Income Multiplier yaitu

sebesar 5,33, nilai Ratio Income Multiplier Tipe I sebesar 2,70, dan nilai Ratio

Income Multiplier Tipe II sebesar 3,83.

Kata kunci: efek pengganda, dampak ekonomi wisata, Youth Camp

Page 4: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP DI

TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN (TAHURA WAR)

Oleh

Nur Shafika

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

SARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan Agribisnis

Fakultas Pertanian

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

Judul Skripsi : ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN

WISATA YOUTH CAMP DI TAMAN HUTAN

RAYA WAN ABDUL RACHMAN

(TAHURA WAR)

Nama Mahasiswa : Nur Shafika

Nomor Pokok Mahasiswa : 1414131136

Jurusan : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, M. Sc Dr.Teguh Endaryanto, S.P.,M.Si

NIP 196308271986031003 NIP 196910031994031004

MENGETAHUI

2. Ketua Jurusan Agribisnis

Dr.Teguh Endaryanto, S.P.,M.Si.

NIP. 196910031994031004

Page 6: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, M. Sc. ........................

Sekretaris : Dr.Teguh Endaryanto, S.P.,M.Si. ........................

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Ir. Ktut Murniati, M.T.A ........................

2. Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si.

NIP. 196110201986031002

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 22 Juli 2019

Page 7: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Nur Shafika, anak ke lima dari enam bersaudara yang

dilahirkan di Sungai Ipuh, pada tanggal 17 Juli 1996 dari pasangan Bapak

Jalparialto dan Ibu Armawanti. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar

di SD Negeri 18 Sungai Ipuh pada tahun 2008. Kemudian melanjutkan

pendidikan sekolah menengah pertama di MTsN Pasir Talang, lulus pada tahun

2011. Kemudian menempuh pendidikan sekolah menengah atas di SMA Negeri 1

Solok Selatan, lulus pada tahun 2014.

Pada tahun 2014, penulis diterima sebagai mahasiswi di Jurusan Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Bersama Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Pada tahun 2017 penulis melaksanakan

Praktik Umum (PU) di PT. Keong Nusantara Abadi (wong coco) Natar, Lampung

dan sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat penulis

melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Fajar Asri, Kecamatan Seputih Agung,

Kabupaten Lampung Tengah.

Page 8: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

PERSEMBAHAN

Karyaku yang sederhana ini kupersembahkan kepada:

Mak dan Ayah

Terima kasih kepada mak dan ayah yang selalu mendo’akan akan keberhasilan ika, memberi

semangat, nasihat, dukungan serta kasih sayang yang tiada henti.

Kakak-kakak dan Adik

Terima kasih kepada kak long, kak ana, kak esa, kak dania, adik zuhra, dan abang jena yang selalu

memberikan semangat, do’a, dan dan motivasi yang berharga.

Seluruh Dosen

Terima kasih kepada seluruh dosen agribisnis, terutama dosen pembimbing dan pembahas yang

telah memberikan bimbingan serta saran terbaiknya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Sahabat-Sahabat Terbaikku

Terima kasih kepada sahabat-sahabat terbaik, terimakasih atas semua kebahagiaan, kebaikan dan

semangat yang telah kalian berikan.

Almamater dan Negeriku

Page 9: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

Kata inspirasi

“Saat kau merasa sulit memaafkan orang lain, ingat dosa-dosamu yang sangat

banyak yang perlu Allah maafkan. Kamu yakin tidak mau dimaafkan? Maka

maafkanlah dan nikmati sisa hidupmu”

(Nur Shafika)

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama

kesulitan ada kemudahan”

(QS. Asy-Syarh : 5-6)

“Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling

pahit ialah berharap kepada manusia”

(Ali bin Abi Thalib)

Page 10: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis

Dampak Ekonomi Kegiatan Wisata Youth Camp di Taman Hutan Raya Wan

Abdul Rachman (tahura WAR)” dengan baik.

Penulis menyadari bahwa skrpsi ini dapat terselesaikan dengan baik karena

dukungan, bimbingan, semangat, saran, serta do’a dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si. selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

2. Dr.Teguh Endaryanto, S.P.,M.Si., selaku Ketua Jurusan Agribisnis fakultas

Pertanian Universitas lampung dan dosen pembimbing dua yang telah banyak

membantu, memberi masukan serta dengan sabar memberikan pengarahan

dalam proses penyusunan skripsi ini.

3. Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, M. Sc., selaku dosen pembimbing satu yang

telah memberikan bimbingan, pengarahan, dan saran kepada penulis dalam

mengerjakan skripsi.

4. Dr. Ir. Ktut Murniati, M.T.A., selaku dosen penguji yang telah memberikan

kritik dan saran yang membangun kepada penulis dalam proses penyelesaian

skripsi ini.

Page 11: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

5. Ir. Suriaty Situmorang M.Si., selaku dosen pembimbing akademik yang

senantiasa memberikan bimbingan kepada penulis.

6. Seluruh dosen, staf, dan karyawan Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan segala

bentuk bantuan kepada penulis.

7. Orang tua tercinta Mak dan ayah yang tiada henti-hentinya mendoakan serta

kepada kakak-kakakku Wiwit Murni S. Psi, Fatin Diyana, Esa Muliya,

Amd.KL, Rahma Dania S.H., adik Zuhra, keluarga tersayang yang selalu

menyemangati dalam segala hal.

8. Terspesial, Qayyum hakimi ponakan kesayangan aunty ka.

9. Sepupu dan abang ipar, bang jena, bang wan, bang eko, bang il, kak amy,

Tiya, bang furqon dan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

10. Sahabat - sahabat LDR, Ayu, Putri, Aini dan Reza sahabat dari dulu hingga

sekarang, yang selalu mengingatkan agar cepat wisuda.

11. Sahabat-sahabat di Lampung, Yutia, Kak Dini, Tri, Evi, Aulia dan teman-

teman kontrakan “Rumah Kuning” aya, siska, kak yani, ola, urung, ucok dan

osin yang selalu menyemangati penulis.

12. Teman-teman di RUSUNAWA UNILA, tempat penulis tinggal selama 4

tahun lebih.

13. Teman-teman Ikatan Mahasiswa Minang (IMAMI) yang banyak membantu

penulis selama di Lampung.

14. Teman-teman AGB kelas C angkatan 2014, Oktin, Ganco, Meme, Bowo,

Rifai, Nurjanah, Neni, Bella, Lena, Fira, Mala, Marina, Marita, Lisa,

Mustofa, Naay, Naul, Uty, Nate, Nana, Novia c, Novia S, Uuk, Ocha, Oka,

Page 12: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

Olpa, Othi, Pandu, Raras, Peggi, Pingky, Pual, Pued, Putri s, PCR, Adi,

Rahmi, Rana, Rangga, Raras, Ara, Resti, Reza, Ridho, Rinty, Abdau, Tuti,

Rendi, Widi, Pingky, Nadila, yang telah memberikan pengalaman yang luar

biasa selama perkuliahan.

15. Teman-teman satu bimbingan skripsi Rahmat, Desi, Novia C dan lainya yang

telah membantu dan mendengarkan keluh kesah tentang penulisan skripsi ini.

16. Keluarga besar HIMASEPERTA yang telah memberikan pengalaman yang

luar biasa.

17. Semua temanku di jurusan Agribisnis angkatan 2014.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga

informasi tambahan, saran, dan kritik untuk pengembangan lebih lanjut sangat

diharapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat buat kita semua.

Bandar Lampung, April 2019

Penulis

Nur Shafika

Page 13: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A.Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7

C. Pertanyaan Penelitian ................................................................................. 18

D.Tujuan Penelitian ....................................................................................... 18

II. LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA ................................... 19

A.Teori Dasar ................................................................................................. 19

B. Telaah Studi Terdahulu .............................................................................. 28

C. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 35

D.Hipotesis ..................................................................................................... 38

III. METODE PENELITIAN ............................................................................... 40

A.Metode, Lokasi, dan Waktu Penelitian ...................................................... 40

B. Konsep Dasar dan Definisi Operasional .................................................... 41

C. Unit Analisis, Responden dan Teknik Sampling ....................................... 44

D.Jenis dan Metode Pengumpulan Data ........................................................ 45

E. Metode Analisis Data ................................................................................. 46

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN .......................................... 57

A.Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman (Tahura WAR) ........................ 57

B. Sejarah dan Profil Youth Camp .................................................................. 60

C. Sarana dan Prasarana Youth Camp ............................................................. 66

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 73

A.Karakteristik Responden ............................................................................ 73

B. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Kunjungan

Responden Pengunjung di Youth Camp .................................................... 88

C. Dampak Ekonomi Kegiatan Wisata Youth Camp ...................................... 99

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 115

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 117

LAMPIRAN ........................................................................................................ 121

Page 14: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Daftar jumlah pengunjung Youth Camp tahun 2015-2017 ............................ 12

2. Batasan operasional variabel yang berhubungan dengan karakteristik

pengunjung, tenaga kerja lokal, dan unit usaha di Youth Camp .................... 42 3. Batasan operasional variabel yang berhubungan dengan frekuensi kunjungan

wisatawan Youth Camp .................................................................................. 43

4. Batasan operasional yang berhubungan dengan dampak ekonomi wisata

Youth Camp .................................................................................................... 44

5. Karakteristik Sosial Ekonomi Pengunjung .................................................... 74

6. Tabulasi Silang antara Karakteristik Umur dengan Jenis Kelamin Responden

Pengunjung .................................................................................................... 77

7. Tabulasi Silang antara Karakteristik Pendapatan dengan Daerah Asal

Responden Pengunjung .................................................................................. 78

8. Karakteristik Pengunjung dalam Berwisata ................................................... 81

9. Karakteristik Tenaga Kerja ........................................................................... 83

10. Tabulasi Silang antara Karakteristik Umur dan Jenis Kelamin Responden

Tenaga kerja ................................................................................................... 84 11. Karakteristik Pemilik Unit Usaha .................................................................. 87

12. Tabulasi Silang antara karakteristik Umur dan Jenis Kelamin Responden Unit

Usaha .............................................................................................................. 88

13. Hasil uji multikolinearitas pada fungsi frekuensi kunjungan Youth Camp .... 90

14. Hasil Uji Glejser (Heteroskedastisitas) .......................................................... 91

15. Hasil Uji Autokorelasi ................................................................................... 92

16. Hasil Uji Statistik F menggunakan SPSS ...................................................... 93

Page 15: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

17. Hasil uji T (Analisis Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Frekuensi

Kunjungan di Youth Camp setelah Ditransformasi) ...................................... 94

18. Proporsi Pengeluaran Responden Pengunjung di Youth Camp .................. 103

19. Dampak Ekonomi Langsung di Youth Camp ............................................... 105 20. Pengeluaran Unit Usaha di Youth Camp ...................................................... 107

21. Dampak ekonomi tidak langsung di Youth Camp ........................................ 109

22. Persentase pengeluaran responden tenaga kerja .......................................... 111

23. Dampak ekonomi lanjutan di Youth Camp .................................................. 112

24. Nilai Pengganda (Multiplier Effect) dari arus Uang yang Terjadi di Youth

Camp ............................................................................................................ 112

25. Data Identitas Responden Pengunjung ........................................................ 122

26. Data Identitas Responden Tenaga Kerja ...................................................... 124

27. Data Identitas Responden Unit Usaha ......................................................... 124 28. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Kunjungan Responden

Pengunjung Youth Camp .............................................................................. 125

29. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Kunjungan Responden

Pengunjung setelah Variabel Akses ditransformasi dan semua variabel di

transformasi akar .......................................................................................... 126

30. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda setelah di transformasi Menggunakan

Eviews .......................................................................................................... 129

31. Uji Normalitas menggunakan Eviews.......................................................... 130

32. Uji Multikolinearitas menggunakan Eviews ................................................ 130

33. Uji Heteroskedastisitas menggunakan Eviews ............................................ 131

34. Biaya Pengeluaran Responden Pengunjung ................................................. 131

35. Rata-rata Pengeluaran Unit Usaha ............................................................... 133

36. Rata-rata Pengeluaran Tenaga Kerja............................................................ 134 37. Nilai Pengganda (Multiplier Effect) dari Arus Uang yang Terjadi Youth Camp

...................................................................................................................... 135

Page 16: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Jumlah perjalanan Wisatawan nusantara (Wisnus) dan total pengeluaran

tahun 2012-2016 (BPS dan Kemenpar, 2016) ................................................. 2

2. Perkembangan jumlah pengunjung wisata Taman Hutan Raya Wan Abdul

Rachman tahun 2012-2016 (BPS Kabupaten Pesawaran, 2017) ..................... 5

3. Skema kerangka pemikiran ............................................................................ 39

4. Struktur organisasi tahura WAR .................................................................... 60

5. Peta monografi yang menunjukkan posisi Youth Camp di Desa Hurun ........ 64

6. Struktur organisasi dan gambaran umum Youth Camp .................................. 65

7. Tata letak Youth Camp di Tahura WAR ........................................................ 72

8. Hasil uji normalitas dengan menggunakan probability plot .......................... 89

9. Hasil uji heteroskedastisitas dengan scatterplot ............................................. 91

10. Alur dampak ekonomi di Youth Camp ......................................................... 102

Page 17: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pariwisata merupakan salah satu industri terbesar pada abad ini. Dunia

pariwisata tak hanya memberikan pesona keindahan alamnya. Sebaliknya,

dunia pariswisata juga ikut menumbuhkan ekonomi suatu bangsa. Menurut

Malantino (2013) tempat wisata memberikan dampak positif bagi

perekonomian masyarakat sekitar. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan

pendapatan masyarakat, peningkatan lapangan pekerjaan, dan peningkatan

sarana infrastruktur. Dampak ekonomi ini terjadi karena adanya perputaran

uang antara wisatawan, unit usaha, dan tenaga kerja (Anggraeni, 2013).

Berdasarkan data Neraca Satelit Pariwisata Nasional (Nesparnas) 2017,

kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB tahun 2017 sebesar 4,11 % (Rp.

536,77 triliun), serta menyerap 12,74 juta orang atau 10,53% dari kesempatan

kerja di Indonesia. Selain itu, Sektor pariwisata dapat membantu mengurangi

tingkat pengangguran, menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat

sekitar objek wisata, seperti pengadaan layanan rumah makan, jasa wisata,

pusat oleh-oleh, hingga penginapan. Selain itu dapat meningkatkan pendapatan

serta taraf hidup masyarakat. Tidak dapat dipungkiri juga bahwa industri

pariwisata merupakan sektor ekonomi yang cukup vital untuk

Page 18: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

2

pertumbuhan ekonomi Indonesia (Mutty, 2015). Perkembangan pariwisata

dapat dilihat dari jumlah pengunjung tempat wisata tersebut, baik dari

wisatawan asing maupun wisatawan nusantara. Wisatawan nusantara (Wisnus)

adalah penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan dalam wilayah

geografis Indonesia secara sukarela kurang dari enam bulan dan bukan untuk

tujuan bersekolah atau bekerja. Jumlah wisatawan nusantara sangat

berpengaruh terhadap potensi pendapatan negara dan penciptaan kesejahteraan

bagi masyarakat setempat di mana destinasi berada.

Gambar 1. Jumlah perjalanan wisatawan nusantara (Wisnus) dan total

pengeluaran tahun 2012-2016 (BPS dan Kemenpar, 2016)

Gambar 1 memperlihatkan perkembangan jumlah perjalanan dan juga total

pengeluaran dalam rangka melakukan perjalanan yang dilakukan wisatawan

nusantara selama kurun waktu lima tahun terakhir. Jumlah perjalanan selama

tahun 2016 mencapai 264,34 juta perjalanan yang berarti mengalami

peningkatan dibandingkan tahun 2015 dengan jumlah 256,42 juta perjalanan.

0

50

100

150

200

250

300

2012 2013 2014 2015 2016

Perjalanan (juta kali) Total Pengeluaran (triliun rupiah)

Page 19: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

3

Peningkatan ini diduga sebagai akibat kondisi perekonomian yang semakin

membaik dan semakin mudahnya aksesibilitas ke daerah-daerah tujuan wisata.

Sementara itu, total pengeluaran selama tahun 2016 mencapai sebesar 241.67

triliun rupiah. Hal ini berarti terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2015

yang mencapai sebesar 224,69 triliun rupiah.

Salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki banyak tempat wisata adalah

Provinsi Lampung. Banyak wisatawan mancanegara maupun nusantara yang

setiap tahunnya berkunjung ke Provinsi Lampung. Di Lampung ini banyak

terdapat kawasan wisata yang menarik, khususnya wisata alam. Salah satu

obyek wisata alam yang patut dipertimbangkan yaitu Taman Hutan Raya Wan

Abdul Rachman (tahura WAR). Selain karena letaknya yang dekat dari pusat

kota Bandar Lampung, Tahura memiliki peran yang sangat penting bagi

masyarakat Bandar Lampung karena dianggap sebagai jantungnya masyarakat

Bandar Lampung.

Tahura Wan Abdul Rachman sendiri memiliki beberapa unit wisata

diantaranya panorama alam hutan, pegunungan dan bukit, Air Terjun (± 20

titik lokasi), gua alam 3 lokasi, sumber air panas 3 titik lokasi, keanekaragaman

flora dan fauna, Batu Lapis, lembah dan sungai, Youth Camp Center (Putro,

2007). Diantara beberapa unit wisata tersebut, Youth Camp merupakan yang

cukup berpotensi karena merupakan pintu masuk tahura itu sendiri dan pintu

gerbang untuk menuju beberapa wisata lainnya seperti air terjun, sungai dan

pemandangan alam. Selain itu, Youth Camp semakin ramai dikunjungi dengan

dibukanya Pasar Tahura sejak akhir 2017. Menurut Winarno (2011) Youth

Page 20: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

4

Camp merupakan potensi ekowisata tahura yang favorable focal point atau titik

fokus yang menguntungkan.

Youth Camp merupakan kawasan hutan kota yang terletak 5 Km arah Barat

pusat Kota Bandar Lampung yaitu pada sebuah lembah di Gunung Betung

dengan ketinggian 700 M di atas permukaan laut dikelilingi oleh bukit-bukit

yang hijau. Youth Camp sering menjadi spot lintas alam dan berkemah oleh

siswa-siswi SMP/SMA maupun mahasiswa (Manuel, 2013). Youth Camp juga

memiliki Pasar Tahura yang merupakan produk andalan dari Youth Camp

sendiri untuk menarik pengunjung.

Pasar Tahura tidak seperti pasar pada umumnya, di pasar ini pedagang menjual

jajanan-jajanan dan makanan khas daerah dan umum, namun pedagang tidak

dibayar dengan uang rupiah melainkan alat tukar Pasar Tahura. Alat tukar

Pasar Tahura berupa stik yang dapat dibeli dengan uang Rupiah dengan

kelipatan Rp 2500 dan Rp 5000. Alat tukar Pasar Tahura ini dapat diuangkan

kembali jika tidak habis dipasar sehingga konsumen tidak akan dirugikan.

Selain mata uangnya yang unik, tempat makan di Pasar Tahura juga

menjadikan pasar ini beda dari pasar pada umumnya, di sini konsumen bebas

memilih tempat makannya, ada yang lesehan, di atas air, di alam terbuka,

bahkan di atas pohon. Semua tempat-tempat tersebut telah diatur sedemikian

rupa sehingga pengunjung menjadi nyaman menikmati hidangan sembari

menikmati suasana alam yang masih asri (Pengelola Pasar Tahura, 2018).

Youth Camp merupakan pintu masuk tahura Wan Abdul Rachman yang

memiliki potensi wisata, selain pemandangan alamnya yang indah untuk

Page 21: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

5

berkemah, Youth Camp juga dijadikan sebagai tempat koleksi tumbuhan seluas

lebih kurang 50 ha dan penangkaran satwa burung langka sebanyak 10 jenis

burung (Putro, 2007). Koleksi tumbuhan dan penangkaran satwa burung langka

tersebut bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang ke

Youth Camp, terlebih bagi mereka yang dalam kesehariannya lebih sering

merasakan polusi udara kota. Selama beberapa tahun terakhir pengunjung

tahura Wan Abdul Rachman terus mengalami peningkatan, seperti tersaji pada

Gambar 2.

Gambar 2. Perkembangan jumlah pengunjung wisata Taman Hutan Raya Wan

Abdul Rachman tahun 2012-2016 (BPS Kabupaten Pesawaran,

2017)

Berdasarkan Gambar 2, Wisata Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman

memiliki potensi untuk dikembangkan dalam peningkatan pendapatan bagi

masyarakat sekitar kawasan wisata tersebut. Meningkatnya jumlah wisatawan

setiap tahun berarti menambah pembukaan lapangan pekerjaan bagi

masyarakat lokal sekitarnya.

2012 2013 2014 2015 2016

TAHURA Wan

Abdurrahman Kec.

Teluk Pandan5224 8189 8422 9221 13622

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

Ju

mla

h P

eng

un

jun

g

(ora

ng

/ta

hu

n)

Page 22: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

6

Kegiatan wisata alam ternyata sangat berdampak positif untuk masyarakat

sekitarnya, di antaranya bisa menambah lapangan pekerjaan, memicu

kreatifitas masyarakat dalam berkarya, bisa mengenalkan adat dan budaya

setempat kepada wisatawan yang datang, serta masyarakat setempat pun

memiliki kesempatan untuk mengenal dan berinteraksi dengan wisatawan yang

datang dari berbagai suku dan budaya.

Berdasarkan uraian di atas tergambar tentang besarnya potensi wisata yang

dimiliki oleh Youth Camp untuk menjadi wisata unggulan bagi masyarakat

Lampung. Namun hal tersebut belum tercapai karena kurangnya pengelolaan

yang dilakukan oleh pihak pengelola sehingga sulit bagi Youth Camp untuk

bersaing dengan wisata alam lainnya yang lokasinya berdekatan atau disekitar

Youth Camp. Untuk itu, sebelum menetapkan kebijakan untuk pengelolaan

Youth Camp perlu diidentifikasi terlebih dahulu karakteristik pengunjung,

tenaga kerja dan unit usaha yang ada di lokasi wisata tersebut. Analoginya jika

ingin mengembangkan potensi seseorang, seorang pelatih harus mengetahui

karakteristik seseorang yang ingin dilatihnya sehingga memudahkan dalam

proses pelatihan nantinya dan tidak membuang waktu untuk sesuatu yang sia-

sia. Perumpamaan yang sama juga bisa digunakan untuk pengelolaan tempat

wisata. Setelah itu, perlu diidentifikasi faktor apa saja yang mempengaruhi

frekuensi kunjungan agar pengelolaan nantinya menjadi tepat sasaran. Untuk

lebih menguatkan alasan pengelola untuk segera melakukan pengelolaan secara

optimal, butuh alasan yang lebih konkrit yaitu dengan melihat apakah wisata

tersebut memiliki dampak ekonomi terhadap masyarakat sekitarnya baik

Page 23: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

7

dampak secara langsung, dampak tidak langsung maupun dampak lanjutannya.

Kondisi tersebut melatar-belakangi penulisan skripsi ini yang berjudul

“Analisis Dampak Ekonomi Kegiatan Wisata Youth Camp di Taman Hutan

Raya Wan Abdul Rachman” dengan menganalisis : 1) karakteristik

pengunjung,tenaga kerja lokal dan unit usaha, 2) faktor yang mempengaruhi

frekuensi kunjungan wisatawan, dan 3) dampak ekonomi yang ditimbulkan

oleh kegiatan wisata di sekitar objek wisata tersebut. Selain untuk melihat

dampak wisata Youth Camp terhadap kehidupan masyarakat disekitar kawasan,

juga untuk membantu pengelola kawasan wisata agar dapat meningkatkan dan

mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pariwisata alam sehingga tujuan dari

pengembangan pariwisata alam dapat tercapai.

B. Rumusan Masalah

1. Beragamnya Pengunjung Wisata Youth Camp

Menurut International Union of Official Travel Organization (IUOTO),

pengunjung yaitu setiap orang yang datang ke suatu negara atau tempat lain

dengan tujuan tertentu kecuali untuk melakukan pekerjaan yang menerima

upah. Dengan kata lain, setiap orang yang datang ke suatu tempat wisata baik

itu untuk tujuan berwisata, melakukan penelitian, melakukan pemotretan

(termasuk syuting film dan foto prewedding), dan lain sebagainya disebut

pengunjung kecuali orang yang mencari nafkah ditempat wisata tersebut.

Pengunjung yang datang ke Youth Camp sangat bervariasi, mulai dari pelajar

tingkat menengah (SLTP), pelajar tingkat atas (SLTA), mahasiswa, dosen,

Page 24: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

8

peneliti, pekerja kantoran, dan lain-lain. Motif dan tujuan mereka pun berbeda-

beda, ada yang sekedar menghabiskan akhir pekan, berkemah, acara resmi,

melakukan pemotretan prewedding, melakukan penelitian atau sekedar

menikmati keindahan beberapa air terjun yang masuk dalam kawasan Youth

Camp. Selain itu, sekarang terdapat Pasar Tahura yang baru berdiri sejak

Desember 2017 lalu yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung asing

maupun lokal untuk berkunjung ke Youth Camp (Pengelola Youth Camp dan

Pasar Tahura, 2018).

Pasar Tahura merupakan pasar yang berbasis wisata kuliner yang diadakan

setiap hari minggu yang memiliki beberapa keunikan dan atraksi seperti tempat

makannya di atas sungai, di atas pohon, pertunjukan akustik, dan cara

membayarnya pun tergolong unik, dengan menggunakan stik yang menjadi

mata uang di Pasar Tahura. Meskipun tergolong baru, namun Pasar Tahura

mampu mendongkak tingkat pengunjung di Youth Camp. Jika biasanya

masyarakat pada umumnya datang hanya untuk berkemah dan wisata lainnya,

sekarang dengan adanya Pasar Tahura pengunjung setiap hari Minggu paling

sedikit mencapai 500 orang, belum termasuk pedagang dan pengelola Pasar

Tahura (Pengelola Pasar Tahura, 2018).

Dengan bertambahnya pengunjung di Youth Camp secara otomatis

pengunjungnya juga semakin bervariasi. Keberagaman pengunjung sebenarnya

bukanlah suatu ancaman atau masalah jika dikenali secara baik dan dikelola

dengan tepat. Hal yang menjadi masalah adalah jika keberagaman tersebut

tidak teridentifikasi secara jelas dan dibiarkan begitu saja sehingga pengelolaan

Page 25: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

9

yang dilakukan nantinya tidak sesuai dengan karakteristik pengunjung yang

datang. Misalnya, salah satu karakteristik pengunjung yaitu umur. Jika secara

umum atau sebagian besar pengunjung dilihat dari karakteristik umur

merupakan umur remaja hingga dewasa, namun sarana bermain yang

ditambah atau dibuat merupakan sarana bermain untuk anak-anak, tentu hal ini

akan menjadi mubazir dan pengunjung juga tidak terlalu meminatinya seingga

tidak berdampak banyak terhadap kepuasan pengunjung. Padahal salah satu

tujuan dari perbaikan dan pembaharuan yang dilakukan yaitu untuk kepuasan

pengunjung. Itu hanya salah satu contoh kecil dari pentingnya mengidentifikasi

karateristik pengunjung.

Anggraeini (2013) mengidentifikasi karakteristik pengunjung berdasarkan

umur, pendidikan terakhir, jenis pekerjaan, pendapatan per bulan, asal daerah,

cara kedatangan wisatawan, dan jumlah rombongan pada wisata bahari pulau

Tidung. Sedangkan Wolok (2016) mengidentifikasi respondennya berdasarkan

umur, daerah asal, pendidikan, pendapatan, pengeluaran serta dampak yang

dihasilkan setelah terbukanya kawasan wisata. Tidak jauh berbeda dengan

peneliti sebelumnya, Utami (2016) mengidentifikasi karakteristik

pengunjungnya berdasarkan jenis kelamin, usia, asal kota, tingkat pendidikan,

jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, status pernikahan,dan jumlah anggota

rombongan. Dengan beberapa pertimbangan dan merujuk pada penelitian

terdahulu sehingga pada Youth Camp karakteristik yang akan diidentifikasi

yaitu umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pendapatan, pekerjaan, jumlah

tanggungan, daerah asal, frekuensi kunjungan, dan sumber informasi.

Page 26: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

10

Membahas mengenai pengunjung, terdapat beberapa pihak yang sering

berinteraksi dan terlibat dengan aktivitas pengunjung ditempat wisata yaitu

tenaga kerja lokal dan unit usaha yang ada di Youth Camp. Tenaga kerja yang

dimaksudkan disini adalah orang-orang yang bertanggung jawab mengelola

dan merawat semua yang berhubungan dengan aktivitas wisata di Youth Camp.

Tenaga kerja lokal yang ada di Youth Camp berjumlah lebih kurang 13 orang

dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tenaga kerja resmi dari tahura (baik

honorer maupun tetap) dan tenaga kerja yang bertugas mengelola Pasar

Tahura. Tenaga kerja resmi yang bekerja di Youth Camp berjumlah tiga (3)

orang yang masing-masingnya bertugas sebagai koordinator, pengelola satwa,

dan tenaga kebersihan. Sedangkan sisanya yang berjumlah lebih kurang

sepuluh (10) orang merupakan tenaga sukarela (relawan) dari genpi (generasi

pesona Indonesia) yang bertugas mengelola Pasar Tahura. Tugas tenaga kerja

sukarela ini antara lain menyiapkan dan mendesain Pasar Tahura semenarik

mungkin, mempromosikan melaui sosial media, menghitung pengunjung yang

datang ke Pasar Tahura, menyiapkan pertunjukkan yang akan diadakan saat

Pasar Tahura berlangsung seperti pertunjukkan akustik, stand up comedy,

drama, tari, dan lain sebagainya.

Adapun untuk unit usaha yang ada di Youth Camp yaitu berjumlah lebih

kurang lima belas (15) unit usaha. Unit usaha ini juga dibedakan menjadi dua

yaitu unit usaha tetap dan unit usaha Pasar Tahura. Unit usaha tetap yang

dimaksud yaitu unit usaha yang melakukan usaha setiap hari yang berjumlah

dua (2) unit. Sedangkan sisanya merupakan unit usaha yang hanya ada pada

hari minggu saat Pasar Tahura berjumlah lebih kurang tiga belas (13) unit.

Page 27: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

11

Secara umum unit usaha ini berjualan makanan khas Lampung, makanan khas

daerah-daerah lain, makanan modern, minuman dan cemilan yang dapat

langsung dikonsumsi pengunjung.

Pengunjung, tenaga kerja lokal, dan unit usaha merupakan elemen yang saling

mempengaruhi. Jika tenaga kerjanya baik, ramah dan melakukan tugasnya

dengan bertanggung jawab, maka pengunjung akan merasa senang dan akan

tertarik untuk datang lagi. Jika pengunjung merasa senang dan melakukan

pengeluaran di tempat wisata tersebut, maka unit usaha yang ada di daerah

wisata tersebut juga akan diuntungkan. Jika pengunjung terus bertambah juga

akan mensejahterakan tenaga kerja lokal melalui pengeluaran yang dilakukan

pengunjung berupa karcis masuk, biaya parkir, dan lain-lain. Untuk itu perlu

dikaji karakteristiknya masing-masing sehingga akan lebih memudahkan bagi

pihak pengelola maupun pemerintah untuk melakukan pengelolaan dan

dukungan yang diberikan nantinya menjadi tepat sasaran. Berdasarkan uraian

tersebut, sehingga pertanyaan dalam penelitian ini yaitu bagaimana

karakteristik pengunjung, tenaga kerja lokal, dan unit usaha di Youth Camp?

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Pengunjung di Youth

Camp Belum diketahui Secara Jelas

Menurut Vanna (2017) frekuensi kunjungan adalah jumlah kunjungan yang

dilakukan pengunjung dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Pengunjung

terbagi menjadi dua, yaitu pengunjung potensial adalah sejumlah orang yang

secara potensial sanggup dan mampu melakukan perjalanan wisata. Dan

pengunjung sebenarnya/aktual adalah sejumlah orang yang sebenarnya

Page 28: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

12

berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata. Untuk dapat meningkatkan

pengunjung baik itu potensial maupun aktual, perlu diketahui apa saja faktor

yang membuat pengunjung tertarik untuk datang berkunjung dan mengulangi

kunjungan wisatanya tersebut ditempat yang sama. Berikut data pengunjung

Youth Camp tiga tahun terakhir yang tersari pada Tabel 1.

Tabel 1. Daftar jumlah pengunjung Youth Camp tahun 2015-2017

No Bulan 2015 2016 2017

1 Januari 14 0 0

2 Februari 110 0 0

3 Maret 206 250 35

4 April 1114 280 0

5 Mei 0 68 0

6 Juni 0 0 0

7 Juli 0 0 0

8 Agustus 20 130 0

9 September 5 200 1060

10 Oktober 190 65 2004

11 November 90 123 471

12 Desember 15 25 120

Total 1764 1141 3690

Sumber : Pengelola Tahura, 2018

Data diatas merupakan data pengunjung rombongan yang melakukan registrasi

melalui kantor tahura, belum termasuk data pengunjung perorangan yang

langsung datang dan membeli tiket masuk langsung di Youth Camp.

Berdasarkan Tabel 1, terlihat bahwa jumlah pengunjung setiap bulannya terus

berfluktuasi. Namun terdapat lonjakan pengunjung yang sangat signifikan

pada bulan September tahun 2017. Jumlah pengunjung pada tahun 2017 dua

kali lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini merupakan harapan

Page 29: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

13

bagi Youth Camp untuk kembali bangkit dan menjadi indikasi bahwa tahura

masih memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.

Banyak hal yang mempengaruhi wisatawan untuk datang berkunjung ke suatu

tempat wisata. Menurut Muhaimin (2016) faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan wisata yaitu biaya perjalanan individu, pendapatan perbulan,

pendidikan terakhir responden, umur, jumlah tanggungan, jenis kelamin dan

jarak tempuh dari tempat tinggal ke wisata tujuan. Namun yang berpengaruh

secara signifikan hanya umur, jarak tempuh dan jenis kelamin. Selain itu,

dalam penelitian Budiarti (2013) faktor yang berpengaruh nyata yaitu biaya

perjalanan, tingkat pendapatan pengunjung, jarak tempuh, dan umur

pengunjung. Sedangkan tiga faktor lainnya dianggap tidak berpengaruh nyata

yaitu jumlah rombongan, tempat rekreasi alternatif, dan lama mengetahui

keberadaan tempat wisata.

Layaknya tempat wisata secara umumnya, wisata Youth Camp juga memiliki

faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan yang bervariasi karena

pengunjung berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda. Tujuan dan

motivasi pengunjung berwisata ke tahura pun berbeda-beda. Banyak faktor-

faktor yang mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang hingga akhirnya

memutuskan untuk menjatuhkan pilihan mereka untuk berwisata ke Youth

Camp. Namun faktor-faktor tersebut belum teridentifikasi secara jelas sehingga

pihak pengelola tidak dapat melakukan pengelolaan secara tepat. Berdasarkan

penelitian terdahulu, peneliti menduga faktor yang mempengaruhi frekuensi

kunjungan wisatawan adalah biaya perjalan, jarak tempuh, lama mengetahui

Page 30: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

14

keberadaan wisata Youth Camp, pendapatan, umur dan jumlah tanggungan, dan

akses ke lokasi wisata. Faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi kunjungan

wisatawan yang berpengaruh secara signifikan di Youth Camp penting

diketahui agar promosi terhadap permintaan potensial lebih terarah dan

wisatawan aktual tertarik untuk kembali mendatangi wisata alam di Youth

Camp. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka ada hal yang menjadi

perhatian dalam penelitian ini yaitu faktor apa saja yang mempengaruhi

frekuensi kunjungan wisatawan ke Youth Camp?

3. Potensi Wisata di Youth Camp Belum dikelola Secara Optimal

Potensi wisata menurut Arjana (2011) adalah segala sesuatu yang terdapat di

daerah tujuan wisata dan merupakan daya tarik sehingga wisatawan berminat

mengunjungi tempat tersebut. Jadi, potensi wisata yang dimaksud adalah

sesuatu yang dapat dikembangkan menjadi daya tarik wisata. potensi wisata

dibagi menjadi tiga macam yaitu :

a. Potensi alam adalah keadaan dan jenis flora dan fauna suatu daerah bentang

alam, misalnya pantai, hutan, dan lain-lain (keadaan fisik suatu daerah).

Kelebihan dan keunikan yang dimiliki oleh alam jika dikembangkan dengan

memperhatikan keadaan lingkungan sekitarnya niscaya akan menarik

wisatawan untuk berkunjung.

b. Potensi kebudayaan adalah semua hasil cipta, rasa, dan karsa manusia baik

berupa adat-istiadat, kerajinan tangan, kesenian, peninggalan sejarah nenek

moyang berupa bangunan, monument, dan lain-lain.

Page 31: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

15

c. Potensi manusia adalah potensi yang dapat digunakan sebagai daya tarik

wisata lewat pementasan tarian/pertunjukan dan pementasan seni budaya

suatu daerah. Potensi manusia juga dapat menjadi sumberdaya yang akan

diturut sertakan dalam pengelolaan pariwisata.

Youth Camp sebagai tempat wisata memiliki potensi alam, budaya dan

manusia. Potensi alam yang dimiliki Youth Camp diantaranya selain

pemandangan alamnya yang indah untuk berkemah, air terjun dibeberapa titik,

koleksi tumbuhan seluas lebih kurang 50 ha dan penangkaran satwa burung

langka sebanyak 10 jenis burung (Putro, 2007). Koleksi tumbuhan dan

penangkaran satwa burung langka tersebut bisa menjadi daya tarik tersendiri

bagi wisatawan yang datang ke Youth Camp, terlebih bagi mereka yang dalam

kesehariannya lebih sering merasakan polusi udara kota. Adapun potensi

budaya yang dihadirkan oleh Youth Camp berupa kuliner khas Lampung yang

dijual di Pasar Tahura. Selain kuliner khas Lampung, ada banyak kuliner khas

daerah lain yang disediakan dipasar tersebut. Pasar Tahura merupakan pasar

yang berbasis wisata kuliner yang diadakan setiap hari minggu yang memiliki

beberapa keunikan dan atraksi seperti tempat makannya di atas sungai, diatas

pohon, berbagai pertunjukkan pertunjukan, dan cara membayarnya pun

tergolong unik. Karena wisatawan diharuskan membayar menggunakan stik

yang menjadi mata uang di Pasar Tahura. Sedangkan potensi manusia yang

dimiliki Youth Camp adanya berbagai macam pertunjukkan yang diadakan

setiap minggu pagi di Pasar Tahura yang berlokasi di dalam Youth Camp

berupa pertunjukan akustik, stand up comedy, drama, tari, dan lain sebagainya.

Selain itu, wisata alam Youth Camp merupakan salah satu kawasan yang

Page 32: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

16

berpotensi besar dan memiliki daya tarik sebagai kawasan wisata karena berada

di posisinya yang tidak jauh dari pusat kota dan hanya berjarak 26.4 km dari

bandara Radin Inten II yang merupakan bandara utama di Lampung.

Meskipun memiliki potensi yang begitu besar, namun wisata di Youth Camp

tersebut belum dikelola dengan baik, seperti kebersihan yang kurang, penunjuk

jalan yang belum tersedia, jalan utama menuju spot-spot tertentu yang belum

dipaving seluruhnya, kedisiplinan tenaga kerja, dan beberapa infrastruktur yang

terbengkalai. Salah satu cara untuk memacu pengelola wisata agar lebih

optimal lagi dalam menjalankan wisata tersebut salah satunya dengan

memberikan informasi mengenai dampak wisata tersebut terhadap pendapatan

masyarakat sekitar. Kegiatan pariwisata ini tentunya akan memberi dampak

ekonomi terhadap perekonomian masyarakat sekitar, terutama terhadap

perubahan pendapatan masyarakat. Menurut Anisah (2015) kegiatan wisata

memberikan dampak yang baik terhadap kesejahteraan pelaku usaha, baik

diukur dari tingkat pendapatan, pendidikan, dan kesehatan. Pendapatan pelaku

usaha di kawasan wisata mengalami peningkatan setelah terlibat dalam

kegiatan wisata. Begitu juga dengan Anggraeni (2013) menyatakan secara

umum kegiatan wisata telah memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat

walaupun dampak yang dirasakan terbilang cukup kecil. Dampak ekonomi ini

terjadi karena adanya perputaran uang antara wisatawan, unit usaha, dan tenaga

kerja. Semakin banyaknya wisatawan yang datang maka dampak berupa

pendapatan yang diberikan juga akan semakin besar.

Page 33: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

17

Adanya kegiatan wisata yang berlangsung di Youth Camp berdampak pada

perekonomian masyarakat sekitar. Dampak yang dirasakan oleh masyarakat di

sekitar Youth Camp adalah tenaga kerja yang mayoritas masyarakat lokal dan

masyarakat yang membuka unit usaha karena adanya kegiatan wisata tersebut.

Menurut Utami (2016) dampak ekonomi dampak ekonomi langsung yang

dirasakan oleh pemilik unit usaha sebesar Rp 414.990.416, dampak ekonomi

tidak langsung yang dilihat dari pengeluaran unit usaha di dalam kawasan

wisata sebesar Rp 309.394.297, sedangkan dampak ekonomi lanjutan berupa

pengeluaran tenaga kerja di kawasan wisata sebesar Rp 22.810.014. Nilai

keynesian income multiplier sebesar 1.7 ratio income mutiplier tipe I sebesar

1.7 dan ratio income multiplier tipe II sebesar 1.8.

Potensi yang dimiliki Youth Camp juga akan berdampak terhadap peningkatan

pendapatan masyarakat daerah setempat. Walaupun wisata alam Youth Camp

tidak terlalu populer namun tidak sedikit wisatawan yang berkunjung ke Youth

Camp ini terutama pada saat akhir pekan dan libur panjang. Banyaknya

wisatawan yang berkunjung ke Youth Camp bersama keluarga, organisasi

untuk acara kemah, dan perkantoran yang mengadakan acara untuk para

karyawan nya. Ditambah dengan kehadiran Pasar Tahura yang setiap hari

minggu dengan berbagai keunikan dan beragam atraksi wisata serta tempat-

tempat makan yang dibuat seunik dan senyaman mungkin menambah minat

pengunjung untuk berkunjung ke Youth Camp karena Pasar Tahura tersebut

berlokasi di pintu masuk tahura yang merupakan pusat Youth Camp. Sehingga

hal ini perlu untuk dikaji lebih lanjut sejauh mana dampak tersebut bermanfaat

bagi masyarakat sekitar, apakah memang wisata Youth Camp memberi dampak

Page 34: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

18

yang positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar atau tidak berdampak

apa-apa. Pertanyaan penelitian yang muncul yaitu bagaimana dampak ekonomi

yang ditimbulkan oleh kegiatan wisata di sekitar objek wisata Youth Camp?

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, maka pertanyaan

penelitian yang muncul yaitu:

1. Bagaimana karakteristik pengunjung, tenaga kerja lokal, dan unit usaha di

Youth Camp?

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi frekuensi kunjungan wisatawan ke

Youth Camp?

3. Bagaimana dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh kegiatan wisata di

sekitar objek wisata Youth Camp?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi karakteristik pengunjung, tenaga kerja lokal ,unit usaha

Youth Camp

2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi kunjungan

wisatawan ke wisata Youth Camp

3. Menganalisis dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh kegiatan wisata di

sekitar objek wisata Youth Camp.

Page 35: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

II. LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Dasar

1. Wisata Alam

Damanik dan Helmut (2006) dalam Ma’aruf (2014) menyatakan bahwa

pariwisata merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok

orang berbentuk kegiatan rekreasi diluar domisili atau tempat tinggalnya.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau

mencari suasana yang lain dan sudah menjadi suatu kebutuhan dasar bagi

masyarakat di negara-negara maju dan sebagian kecil masyarakat di negara

berkembang.

Fandeli dan Mukholison (2000) dalam Ma’aruf (2014) menjelaskan konsep

wisata berdasarkan pemanfaatannya dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian,

yaitu:

1. Wisata alam (natural tourism) merupakan aktifitas wisata yang ditunjukkan

pada pengalaman terhadap kondisi alam atau daya tarik panoramanya.

Kriteria suatu wilayah dalam penunjukan dan penetapan sebagai kawasan

wisata alam, yaitu: (a) Mempunyai daya tarik alam berupa tumbuhan, satwa

atau ekosistem gejala alam serta formasi geologi yang menarik;

Page 36: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

20

(b) Mempunyai luas yang cukup untuk menjamin kelestarian fungsi,

potensi, dan daya tarik untuk dimanfaatkan bagi pariwisata dan rekreasi

alam; (c) Kondisi lingkungan disekitarnya mendukung upaya

pengembangan pariwisata alam.

2. Wisata budaya (cultural tourism) merupakan wisata dengan kekayaan

budaya sebagai objek wisata dengan pendekatan aspek pendidikan.

3. Ekowisata (ecotourism, green tourism, atau alternative tourism) merupakan

wisata yang berorientasi pada lingkungan untuk menjembatani kepentingan

perlindungan sumber daya alam atau lingkungan dan industri

kepariwisataan.

2. Permintaan Wisata

Menurut Yoeti (2008), permintaan dalam industri pariwisata berbeda dengan

permintaan dalam ilmu ekonomi pada umumnya. Dalam ilmu ekonomi,

kebutuhan-kebutuhan yang dapat diperoleh dengan mudah bukan merupakan

barang ekonomi karena diperoleh secara bebas, contohnya udara segar,

pemandangan yang indah, dan cuaca yang cerah. Hal tersebut tidak berlaku

dalam industri pariwisata, barang-barang yang termasuk free goods dapat

meningkatkan kepuasan wisatawan. Permintaan wisata dapat dibedakan

menjadi dua macam yaitu:

1. Potential demand adalah sejumlah orang yang berpotensi untuk melakukan

perjalanan wisata karena memiliki waktu luang dan tabungan yang relatif

cukup.

Page 37: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

21

2. Actual demand adalah orang-orang yang sedang melakukan perjalanan

wisata pada suatu daerah tujuan wisata tertentu.

Permintaan wisata tidak hanya ditentukan pada waktu yang diperlukan saat

perjalanan wisata dilakukan. Namun, sebelumnya sudah mendapatkan

informasi terlebih dahulu, mengenai daerah tempat wisata yang akan

dikunjungi, hotel di sekitar tempat wisata, transportasi, dan berapa perkiraan

uang yang harus dibawa. Hal ini terlebih dahulu akan diperhitungkan

wisatawan sebelum mereka memutuskan untuk pergi (Nurfiana, 2013).

3. Dampak Ekonomi Wisata

Kegiatan wisata alam adalah suatu kegiatan wisata yang memanfaatkan

keberadaan sumberdaya alam sebagai atraksi utama. Kegiatan wisata alam ini

secara langsung akan menyentuh dan melibatkan lingkungan serta masyarakat

sekitar sehingga membawa dampak terhadapnya. Dampaknya akan menyentuh

berbagai aspek kenidupan masyarakat dan dampak yang paling sering

mendapat perhatian adalah dampak sosial ekonomi, dampak sosial budaya dan

dampak lingkungan (Wijayanti, 2009). Dampak yang diakibatkan terkait

dengan aktivitas ekonomi masyarakat dikenal sebagai dampak ekonomi.

Dampak ekonomi wisata terhadap ekonomi suatu wilayah dapat berupa: (1)

penerimaan dari penjualan produk wisata (tiket masuk, hotel, camping ground,

restoran, atraksi, transportasi dan retail), (2) pendapatan masyarakat, (3)

peluang pekerjaan dan (4) penerimaan pemerintah dari pajak dan retribusi

(Milasari, 2010).

Page 38: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

22

Analisis dampak ekonomi kegiatan pariwisata umumnya berfokus pada

perubahan penjualan, penghasilan, dan penempatan tenaga kerja yang terjadi

akibat kegiatan pariwisata. Pada dasarnya analisis dampak ekonomi pariwisata

menelusuri aliran uang dari belanja wisatawan, yaitu:

1. Kalangan usaha dan badan-badan pemerintah selaku penerima pengeluaran

wisatawan,

2. Bidang usaha lainya selaku pemasok (supplier) barang dan jasa kepada

usaha pariwisata,

3. Rumah tangga selaku penerima penghasilan dari pekerjaan dibidang

periwisata dan industri penunjangnya,

4. Pemerintah melalui berbagai pajak dan pungutan (resmi) dari wisatawan,

usaha dan rumah tangga (Milasari, 2010).

Dampak ekonomi wisata juga dapat berpengaruh pada kondisi sosial, budaya,

ekonomi dan lingkungan dimana tempat wisata berada baik secara positif dan

negatif. Menurut Vanhove (2005) dalam Pertiwi (2014) dampak ekonomi

terbagi menjadi tiga bagian, yaitu dampak langsung (direct), tidak langsung

(indirect) dan lanjutan (induced). Dampak langsung yaitu dampak yang

ditimbulkan dari pengeluaran wisatawan langsung. Dampak tidak langsung

(indirect) adalah aktivitas ekonomi lokal dari pembelajaran unit usaha

penerima dampak langsung. Dampak ini ditimbulkan dari unit usaha yang

menerima dampak langsung akan memerlukan input (bahan baku dan tenaga

kerja) dari sektor lain. Dampak lanjutan (induced) adalah aktivitas ekonomi

lokal lanjutan dari tambahan pendapatan lokal (dampak lanjutan dari dampak

Page 39: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

23

langsung dan tidak langsung). Dampak ini ditimbulkan dari masyarakat lokal

yang didukung secara langsung maupun tidak langsung oleh kegiatan wisata

membelajakan pendapatan mereka di daerahnya. Menurut Clement dalam

Yoeti (2008) ketika wisatawan mengunjungi suatu tempat tujuan wisata,

wisatawan tersebut pasti akan membelanjakan uang mereka untuk memenuhi

kebutuhan dan kegiatan selama melakukan kunjungan. Uang yang dibelanjakan

tersebut tidak berhenti beredar, tetapi berpindah dari satu tangan ke tangan

yang lain selama periode tertentu. Hal inilah yang dinamakan efek pengganda

(multiplier effect).

Nilai efek penggandaan (multiplier) dapat digunakan untuk mengukur seberapa

besar dampak ekonomi yang timbul dari adanya pengeluaran pengunjung yang

dapat digunakan selama mereka melakukan kegiatan rekreasi (Utami, 2016).

Pengukuran multipiler effect merupakan pengaruh pengeluaran tambahan yang

diperkenalkan dalam ilmu ekonomi. Nilai multiplier effect ekonomi merupakan

nilai yang menunjukan sejauh mana pengeluaran wisatawan akan menstimulasi

pengeluaran lebih lanjut, sehingga pada akhirnya meningkatkan aktivitas

ekonomi di tingkat lokal. Konsep multiplier dapat dilihat dari jenis dampak

secara langsung, tidak langsung dan dampak lanjutan yang mempengaruhi

akibat dari tambahan pengeluaran pengunjung ke dalam ekonomi lokal atau

ekonomi nasional Ikhsan (2017). Efek pengganda (multiplier effect) memiliki

beberapa prinsip seperti yang dijelaskan oleh Yoeti (2008) yaitu:

1. Uang yang dibelanjakan wisatawan tidak pernah berhenti beredar dalam

kegiatan ekonomi dimana uang itu dibelanjakan.

2. Uang itu selalu berpindah tangan, dari orang satu ke orang lain.

Page 40: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

24

3. Semakin cepat uang berpindah tangan, semakin besar pengaruh uang itu

dalam perekonomian setempat dan semakin besar nilai koefisien multiplier.

4. Uang itu akan hilang dari peredaran, apabila uang itu tidak lagi berpindah

tangan tetapi berhenti dari peredaran karena sudah tidak memberikan

pengaruh terhadap perekonomian setempat.

5. Pengukuran terhadap besar kecilnya uang yang dibelanjakan wisatawan itu

dilakukan setelah melalui beberapa kali transaksi dalam periode tertentu.

4. Ekonomi Regional

Ilmu ekonomi regional atau ilmu ekonomi wilayah adalah suatu cabang dari

ilmu ekonomi yang dalam pembahasannya memasukkan unsur perbedaan

potensi satu wilayah dengan wilayah lain. Ilmu ekonomi regional tidak

membahas satu kegiatan, tetapi menganalisis suatu wilayah atau bagian

wilayah secara keseluruhan atau melihat berbagai wilayah dengan potensinya

yang beragam dan bagaimana mengatur suatu kebijakan yang dapat

mempercepat pertumbuhan ekonomi seluruh wilayah. Ilmu ekonomi regional

mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1970-an, di mana pemerintah mulai

menyadari bahwa kebijakan ekonomi tidak dapat dibuat seragam untuk semua

daerah karena kondisi dan potensi daerah satu berbeda dengan daerah lainnya

(Priyarsono dan Sahara, 2007).

Tujuan utama ilmu ekonomi regional adalah menjawab pertanyaan di wilayah

mana suatu kegiatan sebaiknya dipilih dan mengapa bagian wilayah itu

menjadi pilihan. Namun, perlu dicatat bahwa dalam menentukan lokasi maka

Page 41: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

25

ilmu ekonomi regional hanya mampu menunjuk (memberi arahan) sampai

batas di wilayah mana (atau di bagian wilayah mana), tetapi tidak sampai

menunjuk kepada tempat kegiatan. Untuk sampai ke sana dibutuhkan bantuan

ilmu lain, seperti ilmu daya dukung lahan, teknik sipil atau teknik arsitektur.

Tujuan (goals) ilmu ekonomi regional adalah:

1. Menciptakan full employment atau setidak-tidaknya tingkat pengangguran

yang rendah menjadi pokok pemerintahan pusat maupun daerah. Dalam

kehidupan masyarakat, pekerjaan bukan saja berfungsi sebagai sumber

pendapatan, tetapi sekaligus juga memberikan harga diri atau status bagi

yang bekerja.

2. Adanya economic growth (pertumbuhan ekonomi) karena selain

menyediakan lapangan kerja bagi angkatan kerja baru juga diharapkan dapat

memperbaiki kehidupan manusia atau meningkatkan pendapatan. Tanpa

perubahan, manusia merasa jenuh atau bahkan merasa tertinggal.

3. Terciptanya price stability (stabilitas harga) untuk menciptakan rasa aman

atau tenteram dalam perasaan masyarakat. Harga yang tidak stabil membuat

masyarakat merasa was-was, misalnya apakah harta atau simpanan yang

diperoleh dengan kerja keras, nilainya riil atau bermanfaat di kemudian hari

(Priyarsono dan Sahara, 2007).

Ada di antara tujuan ekonomi yang tidak mungkin dilakukan daerah

(pemerintah daerah) apabila daerah itu bekerja sendiri, yaitu menstabilkan

tingkat harga. Namun, apabila daerah itu dapat memenuhi tujuan pertama dan

kedua, hal itu turut membantu pemerintah pusat untuk memenuhi tujuan ketiga.

Page 42: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

26

Namun, di sisi lain karena cakupan wilayah yang sempit maka suatu daerah

dapat membuat kebijakan yang lebih bersifat spasial sehingga ada hal-hal yang

dapat dilakukan oleh daerah secara lebih baik ketimbang oleh pemerintah

pusat. Hal-hal yang bisa diatur di daerah secara lebih baik, yang merupakan

tujuan pokok tambahan dari ilmu ekonomi region, seperti berikut:

1. Terjaganya kelestarian lingkungan hidup.

2. Pemerataan pembangunan dalam wilayah.

3. Penetapan sektor unggulan wilayah.

4. Membuat keterkaitan antarsektor yang lebih serasi dalam wilayah sehingga

menjadi bersinergi dan berkesinambungan.

5. Pemenuhan kebutuhan pangan wilayah.

Manfaat ilmu ekonomi regional dapat dibagi dua, yaitu manfaat makro dan

manfaat mikro. Manfaat makro berkaitan dengan bagaimana pemerintah pusat

dapat menggunakannya untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi

keseluruhan wilayah. Manfaat mikro, yaitu bagaimana ilmu ekonomi regional

dapat membantu perencana wilayah menghemat waktu dan biaya dalam proses

menentukan lokasi suatu kegiatan atau proyek (Priyarsono dan Sahara, 2007).

5. Ekonomi Pembangunan

Ekonomi pembangunan adalah cabang ilmu ekonomi yang bertujuan untuk

menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara berkembang

dan mendapatkan cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut supaya

negara-negara yang bersangkutan dapat membangun ekonominya lebih cepat

Page 43: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

27

lagi. Ilmu ekonomi pembangunan merupakan sebuah disiplin ilmu yang penuh

dengan terobosan, penuh dengan berbagai penemuan data dan teori baru. Dan

tujuan akhir dari ekonomi pembangunan adalah memungkinkan kita lebih

memahami perekonomian negara-negara yang belum maju guna memudahkan

upaya perbaikan standar hidup tiga perempat penghuni dunia.

Ekonomi pembangunan berhubungan dengan mekanisme ekonomi, sosial dan

institusional, baik disekitar pemerintahan maupun swasta, untuk menciptakan

perbaikan-perbaikan yang luas dan cepat dalam taraf kehidupan masyarakat

miskin yang kekurangan makanan dan buat huruf di Asia, Afrika, dan Amerika

Latin. Selain mengefisiensikan dan mengembangkan sumber-sumber produktif

yang langka demi rakyat banyak, ekonomi pembangunan menekankan peran

pemerintah dalam membuat perencanaan ekonomi yang terkoordinir, yan

didasari pada dukungan yang luas, baik dari dalam maupun luar negeri.

Cabang ilmu ekonomi ini belum memiliki suatu pola analisis tertentu yang

dapat diterima oleh kebanyakan ahli-ahli ekonomi. Hal ini disebabkan oleh

kompleksitas masalah pembangunan dan banyaknya faktor yang sangat

berpengaruh terhadap pembangunan. Oleh karena itu pada akhirnya masalah

yang dianalisis di dalam ekonomi pembangunan mencakup bidang yang sangat

luas. Faktor penting lainnya yan menyebabkan keadaan tersebut adalah

ketiadaan teori-teori pembangunan yang dapat menciptakan suatu kerangka

dasar dalam memberikan gambaran mengenai proses pembangunan ekonomi.

Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic

growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan

Page 44: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

28

sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan

ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi

suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan

nasional.

Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi

peningkatan GNP (gross nationl product) riil di negara tersebut. Adanya

pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan

ekonomi. Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi

keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar

pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan

pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan

produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi

dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga,

pengetahuan, sosial dan teknik (Siahaan dkk, 2001).

B. Telaah Studi Terdahulu

Gjorgievski (2017) dalam penelitiannya yang berjudul The impact of tourism in

economic sustainability of protected area memiliki tujuan membuat proyeksi

mengenai keadaan yang terjadi di Taman Nasional Mavrovo. Taman nasional

tersebut dapat bangkit kembali dan memiliki dampak ekonomi yang positif

terhadap masyarakatnya melalui pengolahan pariwisata alam secara tepat.

Taman Nasional Mavrovo dimanfaatkan secara berkelanjutan, tidak hanya

diambil hasil buminya saja. Taman Nasional Mavrovo memiliki banyak sekali

Page 45: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

29

potensi wisata yang akan menarik minat pengunjung seperti olahraga ski, flora

faunanya, pemandangan alam dan pegunungan dan merupaka taman nasional

terbesar dibandingkan 3 taman nasional lainnya di wilayah tersebut. Metode

penelitian yang digunakan yaitu metode komparatif untuk membandingkan

data, metode statistik untuk menyajikan data statistik dan inventarisasi

pariwisata dan analisis SWOT untuk menganalisis kebijakan kedepannya.

temuan penelitian ini adalah tingkat pengembangan pariwisata terbukti bahwa

pergerakan wisatawan di Taman Nasional Mavrovo memiliki bagian yang

sangat kecil dalam keseluruhan kegiatan wisata di negara tersebut. Dengan

mempertimbangkan analisis SWOT terdapat peluang nyata untuk

meningkatkan pariwisata dan mengaktifkan ruang, terutama menggunakan

kelebihan Taman Nasional Mavrovo. Penelitian ini berkaitan dengan dengan

penelitian yang akan penulis lakukan dalam hal masalah yang terjadi di

lapangan.

Pada Tahura WAR juga terjadi kasus serupa, Tahura WAR memiliki banyak

sekali potensi untuk dijadikan wisata alam yang tidak hanya untuk wisatawan

lokal, namun juga wisatawan nasional bahkan mancanegara. Tahura WAR

memiliki beragam flora dan fauna unik, beberapa air terjun, penangkaran rusa,

dan Youth Camp yang akhir-akhir ini populer dengan Pasar Tahura yang ada di

dalam Tahura WAR. Selain itu tahura WAR juga berada di pusat kota hanya

berjarak 26.4 km dari bandara radin inten. Namun Tahura WAR seolah

kehilangan pesonanya setelah bermunculan wisata-wisata serupa dan maraknya

wisata pantai karena memang tahura berada satu jalur dengan wisata-wisata

Page 46: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

30

alam tersebut. namun hal tersebut seharusnya tidak menjadi penghalang bagi

tahura untuk bersaing mengingat masih banyak keunggulan tahura yang tidak

dimiliki wisata alam lainnya jika saja dikelola dengan baik dan atraksi

wisatanya dijalankan dengan baik, sehingga tahura mampu memberikan

dampak elonomi terhadap masyarakat sekitarnya.

Anggraeni (2013) melakukan penelitian mengenai analisis dampak ekonomi

wisata bahari terhadap pendapatan masyarakat di pulau Tidung. Metode yang

digunakan untuk menduga dampak ekonomi menggunakan keynesian income

multiplier dengan melihat dampak langsung, dampak tidak langsung dan

dampak lanjutan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan

wisata di Pulau Tidung telah memberikan dampak ekonomi terhadap

perekonomian masyarakat lokal walaupun dampak yang dirasakan masih

terbilang kecil. Terbukti dari nilai Keynesian Income Multiplier sebesar 0,28,

Nilai Ratio Income Multiplier I sebesar 1,35, dan Nilai Ratio Income Multiplier

Tipe II sebesar 1,59. Penelitian yang akan dilakukan berkaitan dengan

penelitian ini yaitu dalam menentukan nilai dampak ekonomi dari wisata Youth

Camp Center, yang menjadi pembeda diantara keduanya yaitu penelitian kali

ini menambahkan aspek faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisata.

Penelitian yang dilakukan oleh Ramos (2016) bertujuan untuk melihat manfaat

pariwsata baik yang nyata maupun tidak nyata di lihat dari persepsi ekonomi,

sosial dan budaya. Hal tersebut dilakukan karena banyaknya anggapan bahwa

mengganti industri di suatu pedesaan dengan sebuah pariwisata sama saja

dengan mematikan budaya dari daerah setempat dan hasil secara finansial dari

Page 47: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

31

pariwisata tersebut juga tidak jelas atau masih dipertanyakan karena memang

wisata tidak memberi manfaat ekonomi secara real layaknya suatu industri.

Untuk mengetahui hal tersebut, peneliti ini menggunakan mixed method atau

metode campuran antara survei melalui telepon dan turun ke lapangan

langsung. Hasil dari penelitian tersebut bertentangan dengan anggapan para

ahli yang menganggap pariwisata dapat mematikan budaya. Yang terjadi di

lapangan adalah masyarakat setempat mendukung dilakukannya pariwisat

tersebut karena tidak hanya mendukung mereka menjaga budaya dan

peninggalan sejarah yang ada dikawasan tersebut, namun juga membantu dari

segi ekonomi.

Aryunda (2011) melakukan penelitian mengenai dampak ekonomi

pengembangan kawasan ekowisata Kepulauan Seribu. Aryunda menduga

dampak ekonomi pengembangan kawasan ekowisata dengan mengalikan tiga

variabel yaitu jumlah wisatawan dengan rata-rata pengeluaran pengunjung

serta pengganda. Hasil dari penelitian ini adalah pengembangan kawasan

ekowisata di Kabupaten Kepulauan Seribu memberikan dampak yang sangat

baik terhadap perekonomian masyarakat di wilayah tersebut. Pendapatan

pemerintah dari sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan pendapatan

kedua terbesar setelah pertambangan.

Febrina (2017) melakukan penelitian mengenai dampak pengembangan objek

wisata Ndayung Rafting terhadap sosial budaya dan ekonomi masyarakat.

Fokus dari penelitian ini adalah mencoba untuk menganalisis serta

mendeskripsikan bagaimana pengembangan objek wisata Ndayung Rafting dan

Page 48: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

32

bagaimana dampak pengembangan objek wisata Ndayung Rafting terhadap

kehidupan sosial budaya dan ekonomi masyarakat Desa Gubugklakah. Hasil

dari penelitian ini yaitu dampak sosial budaya yang terjadi adalah

meningkatnya keterampilan masyarakat, transformasi struktur mata

pencaharian, transformasi tata nilai. Dampak ekonominya yaitu meningkatkan

kesempatan kerja, meningkatka peluang usaha, dan meningkatkan pendapatan.

Penelitian ini berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu sama-

sama meneliti dampak ekonomi dari pengembangan suatu objek suatu.

Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan metode yang berbeda yaitu

menggunakan keynesian income multiplier dengan melihat dampak langsung,

dampak tidak langsung dan dampak lanjutan.

Anisah (2015) melakukan penelitian dengan judul Pantai Lampuuk Aceh dan

Dampaknya terhadap Perkonomian Masyarakat. Metode penelitian yang

digunakan adalah dengan menganalisis secara deskriptif dampak pariwisata

terhadap kesejahteraan pelaku usaha berdasarkan jenis usaha yang dilakukan

oleh masyarakat. Adapun aspek-aspek yang ingin dianalisis dalam penelitian

ini meliputi dampak langsung dan dampak tidak langsung. Hasil dari penelitian

tersebut menunjukkan bahwa kegiatan wisata di Pantai Lampuuk memberikan

dampak yang baik terhadap kesejahteraan pelaku usaha, diukur dari tingkat

pendapatan, pendidikan, dan kesehatan. Penelitian ini berkaitan dengan

penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu tentang dampak suatu wisata

terhadap perekonomian masyarakatnya, yang membedakannya adalah metode

penelitian yang akan dilakukan yaitu dengan metode keynesian income

multiplier,sehingga nanti bisa dijadikan bahan pembanding.

Page 49: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

33

Wolok (2016) melakukan penelitian mengenai analisis dampak ekonomi wisata

hiu paus terhadap pendapatan masyarakat Batubarani Gorontalo. Metode yang

digunakan untuk menganalisis dampak ekonomi menggunakan keynesian

income multiplier. Penelitian ini berkaitan dengan penelitian yang akan penulis

lakukan, yaitu dalam hal tema dan metode yang digunakan. Yang membedakan

antara keduanya yaitu tempat dan jenis wisata yang dijadikan tempat

penelitian.

Suardana dan Dewi (2015) melakukan penelitian mengenai dampak pariwisata

terhadap mata pencaharian masyarakat Pesisir Karangasem: pendekatan pro

poor tourism. Penelitian ini menggunakan beberapa konsep yang mendasari

penelitian dampak pariwisata terhadap mata pencaharian masyarakat dengan

pendekatan pro poor tourism (pendekatan pembangunan di bidang pariwisata

yang memberikan manfaat pada masyarakat miskin, yaitu manfaat ekonomi,

sosial, lingkungan, dan kultural). Hasil dari penelitian tersebut adalah ada

pengaruh positif dari pengembangan pariwisata terhadap perubahan ekonomi

masyarakat, terutama mata pencahariannya. Pariwisata memberikan

kesempatan pada perubahan mata pencaharian masyarakat yang semakin luas.

Pengembangan masyarakat yang maju memiliki peran dalam mempengaruhi

orang lain untuk mengubah motivasi mental untuk bekerja lebih baik.

Penelitian ini berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan dalam hal

tema, yang membedakannya yaitu dari segi metode penelitian yang digunakan.

Desatria (2013) mengungkapkan pemerintah Kota Sawahlunto merupakan

salah satu daerah yang juga mengembangkan pariwisata untuk pertumbuhan

Page 50: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

34

ekonomi salah satu lokasi wisatanya adalah The Unique Park Waterboom.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana dampak sosial

ekonomi setelah adanya objek wisata waterboom di Desa Muaro Kalaban

Kecamatan Silungkang Kota Sawahlunto. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Data dikumpulkan dengan

observasi, wawancara mendalam dan studi dokumen. Wawancara mendalam

dilakukan pada beberapa informan yaitu perwakilan masyarakat dan tokoh –

tokoh masyarakat seperti Kepala Desa Muaro Kalaban, Kepala Dusun Sawah

Tabang, pedagang yang di sekitar objek wisata. Hasil penelitian

mengungkapkan bahwa setelah berdirinya objek wisata The Unique Park

Waterboom Muaro Kalaban menimbulkan dampak sosial dan ekonomi.

Dampak sosial yang ditimbulkan terbagi atas dua yaitu dampak positif dan

dampak negatif. Dampak negatif yaitu meniru cara berpakaian dan prilaku

berenang, nilai keagamaan masyarakat mulai luntur. Sedangkan dampak

positif yaitu meningkatnya pendidikan dan terjalinnya hubungan interaksi yang

baik. Dampak ekonomi yaitu terciptanya lapangan pekerjaan, meningkatnya

pendapatan masyarakat, adanya inisiatif masyarakat untuk membangun ruko-

ruko, dan meningkatnya sarana-prasarana umum.

Malantino (2013) melakukan penelitian bertujuan untuk menentukan dampak

ekonomi pariwisata terhadap pendapatan masyarakat lokal studi kasus Taman

Nasional Bukit Tigapuluh. Lokasi tersebut dipilih karena ramai pengunjung

dan merupakan wisata andalan di Kabupaten Indragiri Hulu. Metode analisis

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, yaitu

dengan mengumpulkan seluruh data yang diperlukan dan menyun data-data

Page 51: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

35

tersebut dalam bentuk tabulasi kemudian penulis akan menganalisis data-data

tersebut dengan berpedoman pada teori-teori yang berhubungan untuk

menjawab hipotesis. Hasil yang diperoleh dari analisis menunjukkan bahwa

wisata Taman Nasional Bukit Tigapuluh memberi dampak yang positif

terhadap ekonomi masyarakat sekitarnya, hal ini terlihat dari meningkatnya

pendapatan masyarakat, bertambahnya lapangan pekerjaan, dan perbaikan

infrastruktur.

C. Kerangka Pemikiran

Tahura Wan Abdul Rachman merupakan kawasan pelestarian alam yang

dibangun untuk tujuan koleksi tumbuhan dan satwa yang alami dan buatan,

jenis asli dan bukan asli yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu

pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan

rekreasi (UU no.5 tahun 1990). Berdasarkan pengertian tersebut, salah satu

tujuan dibangun tahura wan Abdul Rachman adalah untuk wisata. Tahura wan

Abdul Rachman memiliki banyak sekali potensi-potensi wisata diantaranya :

panorama alam berupa pegunungan, bukit, dan hutan, air terjun sebanyak 20

titik, gua alam di 3 lokasi, sumber air panas, batu lapis, lembah dan sungai,

keanekaragaman floran dan fauna, serta Youth Camp atau atau bumi

perkemahan. Diantara banyak titik-titik wisata tersebut, penulis memusatkan

penelitian pada Youth Camp karena merupakan wisata yang paling ramai dan

sering dikunjungi. Youth Camp menjadi tempat wisata yang paling sering

dikunjungi disebabkan beberapa alasan diantaranya :

1. Berada dipintu masuk tahura,

Page 52: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

36

2. Merupakan pintu masuk untuk beberapa wisata lainnya seperti panorama

alam, air terjun dan sungai bisa didatangai melalui Youth Camp,

3. Terdapat wisata baru berupa Pasar Tahura yang mengangkat nilai budaya

dan berbagai atraksi menarik lainnya seperti pertunjukan akustik yang

dilakukan setiap hari minggu.

4. Merupakan favorable focal point. Menurut Winarno (2011) Youth Camp

merupakan potensi ekowisata tahura yang favorable focal point atau titik

fokus yang menguntungkan.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut Youth Camp menjadi wisata yang paling

berpotensi hal ini juga dibuktikan dengan peningkatan pengunjung Youth

Camp pada tahun 2017 dibanding tahun sebelumnya. Masalah yang terjadi saat

ini di Youth Camp diantaranya keberagaman pengunjung dan belum

teridentifikasi secara baik, belum dikenalinya faktor yang menarik minat

wisata, dan potensi yang ada belum dikelola secara optimal. Wisatawan yang

datang ke Youth Camp berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda, baik

umur, pendidikan, pekerjaan, dan lain sebagainya. Dengan bertambahnya

pengunjung yang datang ke lokasi wisata tersebut, maka berarti karakteristis

setiap pengunjung juga semakin beragam. Untuk itu dilakukan analisis untuk

mengetahui karakteristik pengunjung sehingga nantinya akan membantu pihak

pengelola dalam menentukan kebijakan yang akan mendukung pada

pengembangan wisata di Youth Camp sesuai dengan karakteristik

pengunjungnya.

Page 53: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

37

Peningkatan pengunjung Youth Camp berarti juga terjadinya peningkatan

peluang usaha bagi masyarakat setempat melalui pengeluaran-pengeluaran

yang akan dikeluarkan oleh wisatawan di sekitar kawasan wisata. Hal ini tentu

akan memberi dampak terhadap perekonomian masyarakat setempat, baik

dampak secara langsung, tidak langsung maupun maupun lanjutan. Untuk itu

dilakukan analisis dampak ekonomi terhadap masyarakat sehingga diperoleh

nilai dampak ekononomi. selain itu, dengan adanya peningkatan pengunjung,

perlu dikaji faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi kunjugan di Youth

Camp sehingga diketahui secara pasti apa saja yang menjadi faktor wisatawan

datang ke objek wisata tersebut, sehingga jika dilakukan pengelolaan, hal

tersebut benar-benar menjadi efektif.

Variabel-variabel yang diduga mempengaruhi frekuensi kunjungan wisata

berdasarkan teori-teori penelitian terdahulu dan observasi di lapang yaitu :

Biaya perjalanan individu ke objek wisata (X1), jarak tempuh responden ke

objek wisata (X2), lama mengetahui keberadaan objek wisata (X3), pendapatan

responden (X4), umur responden (X5), jumlah tanggungan (X6) dan akses ke

lokasi wisata (X7). Dengan dugaan sementara, faktor-faktor tersebut

berpengaruh secara signifikan terhadap frekuensi di Youth Camp. Setelah

mengidentifikasi dampak ekonomi yang ditimbulkan dari objek wisata ini,

dapat dilakukan identifikasi produk atau jasa yang belum tersedia dilokasi,

besarnya permintaan terhadap barang dan manfaatnya bagi masyarakat sekitar.

Hal ini juga dapat dijadikan rekomendasi bagi pengelolaan Pemerintah Daerah

untuk pengembangan objek wisata tersebut. Secara skematis kerangka

pemikiran dapat dilihat pada Gambar 3.

Page 54: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

38

D. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Diduga variabel biaya perjalanan (X1), jarak tempuh (X2), lama mengetahui

keberadaan objek wisata (X3), pendapatan (X4), umur (X5), jumlah tanggungan

(X6), dan akses ke lokasi wisata (X7) berpengaruh signifikan terhadap variabel

frekuensi kunjungan (Y).

Page 55: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

39

Gambar 3. Skema kerangka pemikiran

Tahura Wan

Abdul Rachman

Wisata Youth

Camp

Peningkatan

jumlah wisatawan

Memiliki potensi

ekonomi

Peningkatan

peluang usaha

Dampak ekonomi

kepada masyarakat

sekitar

Langsung

(direct)

Tidak

Langsung

(indirect)

Lanjutan

(induced)

Karakteristik

responden

Analisis

deskriptif

Faktor yang

mempengaruhi

frekuensi kunjungan

wisatawan

Analisis

regresi linier

berganda Keynesian

multiplier

Dasar kebijakan pengelola

Youth Camp

Faktor-faktor yang mempengaruhi

frekuensi kunjungan wisatawan

(Y): 1.Biaya perjalanan individu ke

objek wisata (Rupiah per

kunjungan) (X1)

2.Jarak tempuh responden ke objek

wisata (km) (X2)

3. Lama mengetahui keberadaan

objek wisata (tahun) (X3)

4. Pendapatan responden (Rupiah

per tahun) (X4)

5. Umur responden (tahun) (X5)

6. Jumlah Tanggungan (orang) (X6)

7. Akses ke lokasi wisata (X7)

Page 56: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

III. METODE PENELITIAN

A. Metode, Lokasi, dan Waktu Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei.

Menurut Sugiyono (2011) metode survei merupakan metode yang digunakan

untuk mendapatkan data dari suatu tempat tertentu tetapi peneliti melakukan

perlakuan dalam pengumpulan data misal dengan mengedarkan kuesioner,

wawancara terstruktur dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam

eksperimen).

Penelitian ini dilakukan di kawasan tahura Wan Abdul Rachman yaitu Objek

Wisata Youth Camp yang terletak di Desa Hurun, Kecamatan Teluk Pandan,

Kabupaten Pesawaran, Lampung. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja

(purposive), dengan pertimbangan kawasan ini merupakan kawasan wisata yang

memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan menjadi salah satu kawasan

wisata andalan dan merupakan objek wisata yang lebih menonjol dibanding objek

wisata lainnya di kawasan tahura WAR. Selain memiliki panorama yang masih

alami, terdapat berbagai kegiatan wisata lainnya yang dapat dikembangkan di

kawasan ini. Youth Camp merupakan destinasi yang cukup menjadi andalan

khususnya untuk tempat perkemahan di provinsi Lampung. Pengambilan data di

lapangan dilakukan pada Desember 2018 hingga Februari 2019.

Page 57: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

41

B. Konsep Dasar dan Definisi Operasional

Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan

untuk memperoleh dan menganalisis data sesuai dengan tujuan penelitian

sebagai berikut:

Wisata alam adalah merupakan aktifitas wisata yang ditunjukkan pada

pengalaman terhadap kondisi alam atau daya tarik panoramanya

Dampak ekonomi wisata adalah yaitu dampak ekonomi baik secara langsung,

tidak langsung dan lanjutan yang terjadi dengan adanya Wisata Youth Camp

terhadap masyarakat disekitar lokasi wisata tersebut.

Pengunjung adalah semua orang yang mengunjungi kawasan Wisata Youth

Camp dengan berbagai tujuan.

Permintaan adalah jumlah kunjungan wisatawan ke Wisata Youth Camp pada

tingkat harga tertentu yang dipengaruhi oleh berbagai faktor dalam kurun

waktu tertentu.

Batasan operasional dari variabel yang diukur dalam karakteristik pengunjung,

tenaga kerja lokal dan unit usaha pada wisata Youth Camp dapat dilihat pada

Tabel 2. Batasan operasional variabel yang berkaitan dengan permintaan wisata

Youth Camp dapat dilihat pada Tabel 3. Sedangkan batasan operasional

variabel yang dampak ekonomi wisata Youth Camp dapat dilihat pada Tabel 4.

Page 58: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

42

Tabel 2. Batasan operasional variabel yang berhubungan dengan karakteristik

pengunjung, tenaga kerja lokal, dan unit usaha di Youth Camp

No Variabel Definisi

1 Umur Umur responden saat melakukan wawancara

harus berusia ≥ 17 tahun.

2 Pendidikan terakhir Pendidikan terakhir yang ditempuh oleh

responden yang diwawancarai.

3 Pendapatan Rata-rata pendapatan per bulan yang

diterima oleh responden.

4 Pekerjaan Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh responden

5 Jumlah tanggungan Banyaknya anggota dalam rumah tangga

responden yang tidak atau belum bekerja

yang secara finansial ditanggung oleh responden.

6 Daerah asal Tempat tinggal responden

7 Frekuensi Jumlah kunjungan yang dilakukan

kunjungan pengunjung ke Youth Camp untuk berwisata

dalam kurun waktu satu tahun terakhir

8 Alasan kunjungan Alasan yang melatarbelakangi pengunjung

mendatangi wisata Youth Camp

9 Lama usaha Rentang waktu dari pertama kali responden

memulai usaha hingga saat wawancara dilakukan

10 Jenis pekerjaan Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga

Kerja lokal di Youth Camp

11 Pengalaman kerja Lamanya seorang tenaga kerja lokal bekerja

di Youth Camp yang dihitung dalam satuan

Tahun

12 Unit usaha

Usaha kegiatan yang dilakukan di Youth Camp

untuk memperoleh keuntungan di luar dari

kegiatan wisata.

13 Status kunjungan Status yang menggambarkan keberadaan

Seseorang di Youth Camp yang dikategorikan

menjadi individu, kelompok kecil, rombongan,

dan keluarga

-Individu Pengunjung yang datang ke Youth Camp

seorang diri

-Kelompok kecil Pengunjung yang datang ke Youth Camp

Terdiri dari 2 orang tanpa hubungan keluarga

-Rombongan Pengunjung yang datang ke Youth Camp

3 orang atau lebih tanpa hubungan keluarga

-Keluarga Pengunjung yang datang ke Youth Camp

2 orang atau lebih yang memiliki hubungan

kekeluargaan.

Page 59: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

43

Tabel 3. Batasan operasional variabel yang berhubungan dengan frekuensi

kunjungan wisatawan Youth Camp

No Variabel Definisi

1 Frekuensi kunjungan Jumlah kunjungan yang dilakukan

ke Youth Camp untuk berwisata dalam satu

tahun terakhir

2 Biaya perjalanan Biaya total yang dikeluarkan oleh responden

secara tunai dalam satu kali perjalanan wisata.

3 Jarak tempuh Jarak yang ditempuh oleh responden dari

tempat asal ke lokasi wisata.

4 Lama mengetahui pengetahuan responden mengenai keberadaan

keberadaan objek Youth Camp yang dihitung dalam satuan tahun

5 Pendapatan Rata-rata pendapatan per bulan yang

diterima oleh responden.

6 Umur Usia responden saat melakukan wawancara.

Responden harus berusia ≥ 17 tahun.

7 Jumlah tanggungan Banyaknya anggota dalam rumah tangga

responden yang tidak atau belum bekerja

yang secara finansial ditanggung oleh

responden.

8 Akses ke lokasi Persepsi responden mengenai akses ke Youth

wisata Camp dengan skala ordinal mudah, sedang

hingga sulit

-mudah Jika akses ke lokasi dianggap mudah dilihat

dari aspek transportasi menuju wisata, kondisi

jalan yang ditempuh, dan penunjuk jalan.

-sedang Jika akses ke lokasi dianggap sedang dilihat

dari aspek transportasi menuju wisata, kondisi

jalan yang ditempuh, dan penunjuk jalan.

-sulit Jika akses ke lokasi dianggap sulit dilihat

dari aspek transportasi menuju wisata, kondisi

jalan yang ditempuh, dan penunjuk jalan.

Page 60: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

44

Tabel 4. Batasan operasional yang berhubungan dengan dampak ekonomi

wisata Youth Camp

No Variabel Definisi

1 Proporsi perputaran besarnya kecepatan perputaran uang

uang yang terjadi di Youth Camp

2 Proporsi kesempatan kesempatan kerja yang dapat diciptakan

kerja oleh unit usaha tersebut (full time, part time)

3 Dampak langsung dampak yang ditimbulkan dari pengeluaran

wisatawan langsung di Youth Camp

4 Dampak tidak aktivitas ekonomi yang terjadi di Youth

langsung Camp dari pembelajaran unit usaha

penerima dampak langsung

5 Dampak lanjutan aktivitas ekonomi lokal lanjutan dari

tambahan pendapatan lokal (dampak

lanjutan dari dampak langsung dan tidak

langsung)

C. Unit Analisis, Responden dan Teknik Sampling

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung wisata Youth Camp.

Karena populasi yang terlalu besar, maka dilakukan penarikan sampel. Apa

yang dapat dipelajari dari sampel itu kesimpulannya dapat diberlakukan untuk

populasi, sehingga pengambilan sampel harus representatif (Sugiyono, 2007).

Metode pengambilan sampel terhadap pengunjung menggunakan metode non-

probability sampling yaitu semua objek penelitian tidak mempunyai

kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai responden dengan cara accidental

sampling (siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan

sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai

sumber data) (Juanda, 2007). Sampel penelitian pengunjung meliputi sejumlah

elemen (responden) yang lebih besar dari persyaratan minimal sebanyak 30

Page 61: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

45

elemen/responden dan semakin besar sampel (semakin besar nilai

n=banyaknya elemen sampel) akan memberikan nilai yang lebih akurat,

sehingga diperoleh jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40 responden

berdasarkan Gujarati (2006) yang menyatakan bahwa tidak peduli distribusi

probabilitas apapun yang mendasarinya, rata-rata sampel dari besaran sampel

yang terdiri dari sekurang-kurangnya 30 observasi akan mendekati normal.

Metode pengambilan contoh responden pada unit usaha dan tenaga kerja lokal

dilakukan dengan bentuk sensus dimana responden yang diwawancarai

berdasarkan populasi atau jumlah yang ada. Reponden untuk unit usaha

sebanyak 15 unit usaha dan tenaga kerja lokal sebanyak 10 orang. Menurut

Ruslan (2008) jika elemen populasi relatif sedikit dan variabilitas setiap

elemennya yang tinggi (heterogen) sensus lebih layak dilakukan jika penelitian

yang dimaksudkan untuk menjelaskan karakteristik setiap elemen dari suatu

populasi.

D. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data

sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan melakukan wawancara

langsung menggunakan kuisioner dengan para pengunjung, pemilik unit usaha,

masyarakat sekitar, dan tenaga kerja lokal. Data primer yang dibutuhkan antara

lain karakteristik pengunjung, pendapatan dari unit usaha, dan pengeluaran

tenaga kerja lokal di lokasi wisata.

Page 62: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

46

Data sekunder diperoleh dari pengelola wisata alam Youth Camp, buku-buku

referensi, internet, jurnal, dan studi pustaka dari penelitian-penelitian terdahulu

yang terkait serta sumber lain yang dapat menunjang tujuan penelitian yang

ingin dicapai. Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain

jumlah kunjungan tahunan wisatawan, gambaran umum lokasi wisata berupa

sejarah, status, keadaan fisik luas wilayah, potensi kawasan wisata, serta

informasi lain yang menunjang dalam penelitian.

E. Metode Analisis Data

Metode pengolahan data meliputi metode kualitatif dan kuantitatif. Metode

kualitatif berupa penyajian data dengan cara menginterpretasikan dan

mendeskripsikan data kuantitatif, sedangkan metode kuantitatif dilakukan

dengan cara mengumpulkan dan mengolah data yang diperoleh melalui

kuisioner. Analisis data yang bertujuan untuk menyederhanakan data ke dalam

bentuk yang lebih mudah dipahami dan diinterpretasikan.

Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif dan disajikan

dalam bentuk gambar atau grafik serta perhitungan matematik. Pengolahan dan

analisis data dilakukan secara manual dan menggunakan komputer dengan

program Microsoft Office Exel 2010 dan SPSS 16. Namun saat aplikasi nanti

bisa digunakan aplikasi lain seperti Eviews untuk membandingkan hasil

regresi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Page 63: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

47

1. Analisis Karakteristik Pengunjung, Tenaga Kerja Lokal, Unit Usaha di

Youth Camp

Metode analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan pertama dalam

penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan

Microsoft Office Excel. Analisis deskriptif kualitatif dipilih karena analisis ini

dinilai mampu mendeskripsikan dan menggambarkan karakteristik

pengunjung, tenaga kerja lokal dan unit usaha yang ada di Youth Camp. Untuk

mengidentifikasi karakteristik pengunjung menggunakan indikator atau

parameter umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pendapatan, pekerjaan,

jumlah tanggungan, daerah asal, frekuensi kunjungan, sumber informasi, dan

status pengunjung (kelompok atau perorangan), alasan kunjungan. Untuk

mengidentifikasi karakteristik pelaku usaha, indikator atau parameter yang

digunakan adalah umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pendapatan, jenis

usaha yang dijalankan dan lama berusaha. Untuk mengidentifikasi

karakteristik tenaga kerja menggunakan indikator atau parameter umur, jenis

kelamin, pendidikan terakhir, jenis pekerjaan, lama bekerja, pengalaman kerja

dan pendapatan.

2. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Kunjungan

Wisatawan di Youth Camp

Metode yang digunakan dalam pengolahan data adalah metode regresi linier

berganda. Menurut Juanda (2009), analisis regresi linear berganda digunakan

untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel bebas (independent

variable) terhadap variabel terikat (dependent variable). Pengolahan dari data

Page 64: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

48

yang telah dikumpulkan dengan menggunakan SPSS 16. Pendugaan fungsi

permintaan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dilihat berdasarkan

faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhinya, yaitu :

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + e

Keterangan:

b0 = Konstanta

b1 - b7 =Koefisien regresi

Y = Jumlah kunjungan ke objek wisata (per tahun)

X1 = Biaya perjalanan individu ke objek wisata (Rupiah per kunjungan)

X2 = Jarak tempuh responden ke objek wisata (km)

X3 = Lama mengetahui keberadaan objek wisata (tahun)

X4 = Pendapatan responden (Rupiah per tahun)

X5 = Umur responden (tahun)

X6 = Jumlah Tanggungan (orang)

X7 = Akses ke lokasi wisata

e = Error Term

Analisis regresi linier berganda adalah regresi dimana variabel terikatnya

(dependent variable) dijelaskan oleh lebih dari satu variabel bebas

(independent variable), namun masih menunjukkan hubungan yang linier.

Variabel-variabel diatas dipilih berdasarkan teori-teori penelitian terdahulu dan

observasi di lapang. Pada regresi linier berganda dilakukan pengujian asumsi

atau uji parameter untuk mengetahui apakah model fungsi permintaan tersebut

layak atau tidak. Uji parameter tersebut antara lain :

1. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebuah data dapat

dikatakan berdistribusi normal atau tidak. Salah satu alternatif dalam

melakukan uji normalitas yaitu dengan uji normal probability plot. Dalam

uji ini normalitas dilakukan pada nilai residual pada model regresi dan

bukan pada masing-masing variabel. Modal regresi yang baik seharusnya

Page 65: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

49

memiliki nilai residual yang normal. Pendeteksian kenormalan nilai residual

dilakukan dengan melihat titik plot hasil dari output SPSS dan melihat

apakah titik-titik tersebut berada disekitar garis diagonalnya atau tidak.

Sementara itu, jika titik-titik menjauh atau tersebar dan tidak mengikuti

garis diagonal hal ini menunjukkan bahwa nilai residual tidak berdistribusi

normal. (SPSS Indonesia, 2014)

2. Uji Multikolinearitas artinya antarvariabel independen yang terdapat dalam

model regresi memiliki hubungan linear yang sempurna atau mendekati

sempurna (koefisien korelasinya tinggi). Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati sempurna di

antara variabel bebasnya. Konsekuensi adanya multikolinearitas adalah

koefisien korelasi variable tidak tertentu dan kesalahan menjadi sangat besar

atau tidak terhingga. Salah satu metode uji multikolinearitas yaitu dengan

melihat nilai tolerance dan variance inflantion factor (VIF) pada model

regresi. Variabel yang menyebabkan multikolinearitas dapat dilihat dari

nilai tolerance yang lebih kecil daripada 0,1 atau nilai VIF yang lebih besar

daripada nilai 10 (Juanda 2009).

3. Uji Statistik. Uji F adalah merupakan uji koefisien regresi secara bersama-

sama (uji F) untuk menguji signifikansi pengaruh beberapa variabel

independen terhadap variabel dependen. Ada dua cara yang bisa digunakan

sebagai acuan untuk melakukan uji hipotesis dalam uji F. Pertama adalah

membandingkan nilai signifikansi (sig.) atau nilai probabilitas hasil output

anova. Kedua adalah membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel.

Page 66: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

50

Berdasarkan nilai signifikansi dari Output Anova, jika nilai sig. < 0,05 maka

hipotesis diterima. Maka artinya variabel bebas secara simultan berpengaruh

terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai sig. > 0,05 maka hipotesis

ditolak. Dengan kata lain variabel bebasnya tidak berpengaruh terhadap

variabel terikat.

Cara kedua berdasarkan perbandingan nilai F hitung dengan F tabel. Jika

nilai F hitung > F tabel maka hipotesis diterima. Dengan kata lain variabel

bebas secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat.sebaliknya jika

nilai F hitung < F tabel maka hipotesis ditolak. Artinya variabel bebas

secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. (SPSS

Indonesia, 2014)

4. Uji T bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas atau variabel

independen (X) secara parsial (sendiri-sendiri) berpengaruh terhadap

variabel terikat atau variabel dependen (Y). Dalam melakukan uji T dapat

dilakukan dengan 2 cara yaitu pertama melihat nilai signifikansi dan kedua

membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Berdasarkan nilai signifikansi,

jika nilai sig < probabilitas 0,05 maka ada pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat. Jika nilai sig > probabilitas 0,05 maka tidak ada pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun cara kedua berdasarkan

perbandingan nilai t hitung dengan nilai t tabel, jika nilai t hitung > t tabel

maka ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya

nilai t hitung < t tabel maka tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat. (SPSS Indonesia, 2014).

Page 67: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

51

5. Uji Autokolerasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang disusun

menurut waktu atau tempat. Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi autokorelasi. Metode pengujian menggunakan uji Durbin-Watson

(DW test). Model regresi dikatakan tidak terdapat autokorelasi apabila nilai

Durbin-Watson berkisar 1,55 sampai 2,46 (Firdaus dalam Utami, 2016).

6. Uji Heteroskedastisitas berfungsi untuk menguji terjadinya perbedaan

variance dari nilai residual pada suatu periode pengamatan ke periode

pengamatan yang lainnya. dalam anlisis statistik ada beberapa cara untuk

mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas antara lain uji glejser dan

melihat pola gambar scatterplots. Hasil regresi tidak memiliki masalah

heteroskedastisitas jika : a) titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau

disekitar angka 0; b) Titik tidak mengumpul diatas atau dibawah saja;

c) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang

melebar kemudian menyempit dan melebar kembali; d) Penyebaran titik-

titik data tidak berpola. Dasar pengambilan keputusan dalam uji

heteroskedastisitas menggunakan uji Glejser adalah jika nilai signifikansi

(sig.) > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi.

Sebaliknya, jika nilai signifikansi (sig.) < 0,05 berarti terjadi

heteroskedastisitas dalam model regresi (SPSS Indonesia, 2014).

Jika dalam uji asumsi klasik terdapat masalah pada maka dapat dilakukan

transformasi data. Transformasi data bertujuan mengubah skala pengukuran

data asli menjadi bentuk lain sehingga data dapat memenuhi asumsi-asumsi

yang mendasari analisis ragam. Transformasi data ada beberapa jenis, namun

Page 68: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

52

yang paling sering digunakan adalah transformasi square root, logaritma, dan

arcsin. Berikut penjelasan masing-masing transformasi :

1. Transformasi Square Root

Transformasi jenis ini disebut juga dengan istilah transformasi akar kuadrat

(square root). Transformasi akar digunakan apabila data anda tidak

memenuhi asumsi kehomogenan ragam. Dengan kata lain transformasi akar

berfungsi untuk membuat ragam menjadi homogen. Jika X adalah data asli

anda, maka X’ (X aksen) adalah data hasil transformasi anda. Jadi X = X’.

Jika data asli anda menunjukkan sebaran nilai antara 0 – 10, maka anda

gunakan transfromasi akar X + 0,5. Jika nilai ragam data anda lebih kecil

gunakan transformasi akar X + 1. Transformasi akar ini dapat juga anda

gunakan untuk data persentase apabila nilainya antara 0 – 30%. Jika

kebanyakan nilainya adalah kecil, khususnya jika ada nilai 0, maka gunakan

transformasi akar X + 0,5 daripada akar X. Rumus pada perangkat lunak

Excel transformasi akar adalah: =SQRT(Data Asli + 0,5). Apabila data asli

ada di sel A4 maka rumusnya =SQRT(A4 + 0,5)

2. Transformasi Logaritma

Transformasi logaritma digunakan apabila data anda tidak memenuhi

asumsi pengaruh aditif. Kalau X adalah data asli anda, maka X’ (X aksen)

adalah data hasil transformasi X’ = Log X. Jadi X = X’. Ada beberapa hal

yang perlu dperhatikan dalam penggunaan transformasi logaritma ini yaitu

a) Jika data asli anda menunjukkan sebaran nilai kurang dari 10 atau nilai

mendekati nol, maka digunakan transfromasi log X + 1.

Page 69: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

53

b) Jika data banyak mengandung nilai nol, maka sebaiknya gunakan

transformasi yang lain, misalnya transformasi akar.

c) Jika data banyak mendekati nol (misalnya bilangan desimal), maka semua

data dikalikan 10 sebelum dijadikan ke logaritma.

Rumus pada perangkat lunak Excel transformasi logaritma adalah:

=Log(Data Asli). Jika data asli ada di sel A4 maka rumusnya =Log(A4).

3. Transformasi Arcsin

Transformasi arcsin digunakan apabila data anda dinyatakan dalam bentuk

persentase atau proporsi. Umumnya data yang demikian mempunyai

sebaran binomial. Bentuk transformasi arcsin ini biasa disebut juga

transformasi kebalikan sinus atau transformasi arcus sinus. Kalau X adalah

data asli anda, maka X’ (X aksen) adalah data hasil transformasi anda

dimana X’ = Arcsin X. Jadi X = X’. Namun, data dalam bentuk persentase

tidak mesti harus menggunakan transformasi arcsin.

Ada beberapa hal yang perlu perhatikan dalam penggunaan transformasi

arcsin ini yaitu :

a) Apabila data asli anda menunjukkan sebaran nilai antara 30% - 70%,

tidak memerlukan transformasi.

b) Apabila data asli anda menunjukkan sebaran nilai antara 0% - 30% dan

70% - 100%, maka lakukan transformasi arcsin.

c) Apabila data anda banyak yang bernilai nol, maka gunakan transformasi

arcsin akar (% + 0,5).

Rumus di excel transformasi arcsin adalah: =ASIN(SQRT(Data

Asli/100))*180/PI(). (Melati, 2019)

Page 70: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

54

3. Analisis Dampak Ekonomi Kegiatan Wisata Alam Youth Camp pada

Kehidupan Masyarakat Lokal

Analisis dilakukan pada masing-masing kelompok pelaku kegiatan wisata

yaitu, unit usaha lokal penyedia barang dan jasa untuk kegiatan wisata

(Setiawan 2013). Informasi penting terkait dengan dampak ekonomi adalah :

(1) proporsi perputaran uang yang berasal dari pengeluaran pengunjung ke unit

usaha tersebut, (2) proporsi antara kesempatan kerja yang dapat diciptakan oleh

unit usaha tersebut (full time, part time), (3) proporsi dari perputaran arus uang

terhadap tenaga kerja lokal, supplier, investor, pajak, (4) tipe dan kuantitas

bahan baku yang dibutuhkan, apakah berasal dari luar atau dalam wilayah dan

(5) rencana investasi kedepan. Sejumlah informasi tersebut diharapkan dapat

diperoleh perkiraan mengenai dampak langsung (direct impact) dari

pengeluaran pengunjung terhadap masyarakat lokal, perkiraan biaya

sumberdaya yang diperlukan untuk menyediakan barang dan jasa yang

diperlukan oleh pengunjung, serta estimasi mengenai rencana investasi ke

depan.

Kelompok kedua adalah tenaga kerja lokal pada unit usaha lokal penyedia

barang dan jasa untuk kegiatan wisata. Informasi penting terkait dengan

dampak ekonomi adalah: (1) jumlah tenaga kerja yang terdapat pada lokasi

wisata, (2) jumlah jam kerja dan tingkat upah, (3) proporsi dari pengeluaran

sehari-hari pekerja yang dilakukan di dalam dan di luar wilayah, (4) kondisi

pekerjaan sebelum bekerja di unit usaha ini, dan (5) pelatihan atau kursus yang

pernah diikuti. Informasi yang diperoleh diharapkan dapat memperkiraan

dampak tidak langsung (indirect impact) dan dampak lanjutan (induced

Page 71: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

55

impact) dari pengeluaran pengunjung. Berdasarkan Marine Ecotourism for

Atlantic Area (META) (2001) dalam (Mutty, 2015), dampak ekonomi terhadap

masyarakat lokal dapat diukur menggunakan dua tipe pengganda, yaitu :

1. Keynesian Local Income Multiplier Effect, yaitu nilai yang menunjukkan

berapa besar pengeluaran pengunjung berpengaruh terhadap peningkatan

pendapatan masyarakat lokal.

2. Ratio Income Multiplier, yaitu nilai yang menunjukkan seberapa besar

dampak langsung yang dirasakan dari pengeluaran pengunjung berdampak

terhadap perekonomian lokal.

Secara sistematis dirumuskan :

Keynesian Income Multiplier = D+N+U

E

Ratio Income Multiplier, Tipe I =D+N

D

Ratio Income Multiplier, Tipe II =D+N+U

D

Keterangan :

E : Pengeluaran pengunjung (Rupiah)

D : Pendapatan lokal yang diperoleh secara langsung dari E (Rupiah)

N : Pendapatan lokal yang diperoleh secara tidak langsung dari E (Rupiah)

U : Pendapatan lokal yang diperoleh secara induced dari E (Rupiah)

Nilai Keynesian Income Multiplier, Ratio Income Multiplier Tipe I, dan Ratio

Income Multiplier Tipe II memiliki kriteria sebagai berikut:

Page 72: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

56

1. Apabila nilai tersebut kurang dari atau sama dengan nol (≤ 0), maka lokasi

wisata tersebut belum mampu memberikan dampak ekonomi terhadap

kegiatan wisatanya.

2. Apabila nilai tersebut diantara angka nol dan satu (0 < x < 1), maka lokasi

wisata tersebut masih memiliki dampak ekonomi yang rendah.

3. Apabila nilai tersebut lebih besar atau sama dengan satu (≥ 1), maka lokasi

wisata tersebut telah mampu memberikan dampak ekonomi terhadap

kegiatan wisatanya.

Page 73: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman (Tahura WAR)

Taman Hutan Raya (tahura) adalah kawasan pelestarian alam yang dibangun

untuk tujuan koleksi tumbuhan dan satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan

bukan asli yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan,

pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi (UU No. 5

Tahun 1990). Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman (Tahura WAR)

sebelumnya sebagai kawasan hutan lindung register 19 Gunung Betung dengan

luas 22.249,31 Ha. Ditetapkan menjadi tahura WAR dengan SK Menhut

Nomor : 408/Kpts-II/93. Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1990, tahura bertujuan

untuk : koleksi tumbuhan dan satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan

bukan asli yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan,

pendidikan, menunjang budidaya, budaya pariwisata dan rekreasi.

Tahura WAR memiliki luas 22.249 ha. Secara geografis Tahura WAR berada

pada posisi 105⁰ 02’ 42,01” s/d 105⁰ 13’ 42,09” BT dan 05⁰ 23’ 47,03” s/d 05⁰

30’ 34,86” LS. Berdasarkan administrasi pemerintahan kawasan ini berada di

lintas Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Pesawaran (dahulu masuk

Kabupaten Lampung Selatan), dengan 7 (tujuh) wilayah kecamatan. Kawasan

Tahura yang masuk Kota Bandar Lampung ± seluas 300 ha di wilayah

Page 74: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

58

Kec. Teluk Betung Barat, Teluk Betung Utara dan Kec. Kemiling. Selebihnya

± 21.949,31 ha berada di Kab. Pesawaran, meliputi Kec. Padang Cermin, Kec.

Gedong Tataan, Kec. Way Lima dan Kec. Kedondong (UPTD Tahura WAR,

2009).

Kawasan Tahura Wan Abdul Rachman dibagi habis menjadi blok-blok

pengelolaan (UPTD Tahura WAR, 2009), yaitu:

1. Blok Koleksi tumbuhan, sesuai dengan fungsi Tahura pada blok ini

diarahkan untuk koleksi tanaman asli dan bukan asli serta langka atau tidak

langka.

2. Blok Pemanfaatan, bentuk pemanfatan dalam kawasan Tahura adalah untuk

kegiatan pendidikan, penelitian dan wisata alam, pada blok ini juga dapat

dibangun sarana dan prasarana kegiatan tersebut (maksimal 10% dari luas blok

pemanfatan)

3. Blok Perlindungan, bagian dari kawasan Tahura sebagai tempat

perlindungan jenis tumbuhan, satwa dan ekosistem serta penyangga kehidupan.

4. Blok lainnya (pendidikan, penelitian, dan social forestry), pada blok ini

dapat dilakukan aktivitas pendidikan dan penelitian serta pengelolaan hutan

bersama masyarakat terbatas dengan tetap memperhatikan kaidah-kaidah

konservasi.

Adapun untuk struktur organisasi di tahura WAR tahun 2019 yaitu

1. Kepala UPTD tahura WAR (Bapak Sumardi, S.Hut, MM.)

2. Seksi Tata Usaha (Ibu Evi Yulidar, SE.)

3. Seksi Perencanaan (Bapak Ariyadi Agustiono, S.Hut, M.Si)

Page 75: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

59

4. Seksi Pemanfaatan dan Evaluasi (Plt. Banyumas Askeri, SP, MH)

5. Kelompok Jabatan Fungsional

6. Rayon-rayon dilapangan : Rayon Pd. Cermin, Kedongdong, Gedong Tataan

dan Kota Bandar Lampung

Setiap seksi di kepengurusan tahura WAR memiliki tugas khusus masing-

masing. Seksi yang berfokus dalam mengurus tempat wisata yaitu saksi

perensanaan. Salah satu tugas dari seksi perencanaan UPTD tahura WAR yaitu

pengelolaan tempat-tempat wisata yang termasuk dalam unit tahura WAR. Ada

banyak spot-spot wisata yang menjadi potensi wisata di tahura seperti

panorama alam hutan, pegunungan dan bukit, air terjun (± 20 titik lokasi), gua

alam 3 lokasi, sumber aitr panas 3 titik lokasi, keaneka ragaman flora & fauna,

batu lapis, lembah & sungai, penangkaran rusa dan Youth Camp. Namun untuk

saat ini yang dikelola dengan baik oleh pihak UPTD tahura WAR hanya

penangkaran rusa dan Youth Camp. Untuk Youth Camp sendiri, dari pihak

UPTD hanya mempekerjakan 2 orang pengelola yaitu Bapak Isadi selaku

pengelola tahura dan bapak Fuad sebagai tenaga kebersihan. Struktur

organisasi yang menggambarkan alur kerja dari tahura ke Youth Camp dapat

dilihat pada Gambar 4.

Page 76: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

60

Gambar 4. Struktur organisasi tahura WAR

B. Sejarah dan Profil Youth Camp

Youth Camp atau yang biasa dikenal dengan bumi perkemahan remaja pertama

kali dibentuk pada tahun 1990 oleh Deparpostel (Departemen Pariwisata, Pos

dan Telepon). Sebelum deparpostel membentuk Youth Camp kawasan ini telah

dijadikan tempat perkemahan oleh sekolah-sekolah dan masyarakat sekitar.

Sehingga pemerintah melalui deparpostel membina dan mengembangkan

kawasan tersebut untuk tempat penelitian, perkemahan, budidaya, budaya dan

pariwisata.

Dalam rangka untuk menunjang tujuan Youth Camp, deparpostel membangun

beberapa fasilitas seperti lapangan volly, lapangan basket, laboratorium,

kantor, aula, ruko untuk cinderamata, penangkaran burung dan lainnya dengan

UPTD TAHURA WAR

(Sumardi, S.Hut, MM.)

SEKSI TATA

USAHA

(Evi Yulidar, SE)

SEKSI

PEMANFAATAN

DAN EVALUASI

(Plt. Banyumas

Askeri, SP, MH)

SEKSI

PERENCANAAN

(Ariyadi Agustiono,

S.Hut, M.Si)

PENANGKARAN

RUSA

(Aryana)

YOUTH CAMP

(Isadi dan Fuad)

Page 77: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

61

harapan Youth Camp akan menjadi pusat perkemahan remaja bermanfaat untuk

masyarakat luas secara umum dan khususnya untuk masyarakat hurun. Tujuan

pemerintah menjadikan Youth Camp sebagai bumi perkemahan dan tempat

wisata berhasil. Hal ini ditandai dengan ramainya pengunjung Youth Camp dan

menjadi wisata yang naik daun karena tidak adanya pesain serupa. Namun

seiring berjalannya waktu fasilitas-fasilitas tersebut mulai rusak dan habis

karena hanya terbuat dari kayu (belum bangunan permanen) dan tidak adanya

perawatan dari pihak pemerintah. Sehingga yang tersisa saat ini hanya gedung

cinderamata dan sekarang dijadikan kantor Youth Camp. Selain itu munculnya

wisata serupa dengan tampilan yang lebih bagus dan penambahan atraksi

wisata membuat Youth Camp semakin ditinggalkan pengunjung. Sedangkan

untuk penangkaran burung dikembalikan kepada BKSDA (Balai Konservasi

Sumber Daya Alam) pada tahun 2012 dikarenakan kekurangan tenaga kerja

untuk merawat penangkaran tersebut.

Youth Camp sebagai tempat wisata terdiri dari objek-objek wisata yang

menarik minat pengunjung, pengunjung itu sendiri, petugas Youth Camp, dan

unit-unit usaha yang ikut berkontribusi dalam pengembangan objek wisata.

Objek wisata terdiri dari tapak kemah, air terjun, Pasar Tahura, koleksi

tanaman dan hewan. Namun untuk saat ini yang dikelola dengan baik hanya

tapak kemah, air terjun dan Pasar Tahura. Pengelolaan di lokasi wisata diatur

oleh petugas Youth Camp yang terdiri dari Pak Isadi selaku pengelola Youth

Camp dan Pak Fuad selaku petugas kebersihan. Kedua petugas ini juga dibantu

Oleh Ibu Sofi yang merupakan istri pak Isadi dan satu warga untuk petugas

parkir. Sedangkan unit usaha yang terdapat di Youth Camp terdiri dari Pasar

Page 78: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

62

Tahura, kantin Youth Camp, dan WC umum. Pasar Tahura merupakan salah

satu atraksi wisata yang merangkap sebagai unit usaha di Youth Camp. Untuk

lebih ringkasnya, struktur Youth Camp dapat dilihat pada Gambar 6.

Youth Camp berdiri di atas lahan yang luasnya ± 3.822,13 ha yang beralamat di

jl. Raya Way Ratay, Hurun, Padang cermin, kabupaten pesawaran, provinsi

Lampung. Karena berada di Desa Hurun sehingga untuk urusan administrasi

Youth Camp berkaitan erat dengan Desa Hurun. Termasuk untuk data-data

kependudukan Youth Camp menggunakan data dari Desa Hurun. Youth Camp

berada di Desa Hurun tepatnya di dusun Penyandingan RT 02. Berikut peta

yang menunjukkan posisi Youth Camp di Desa Hurun.

Page 79: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

64

PETA MONOGRAFI PARIWISATA DAN PERTANIAN

PROVINSI

LAMPUNG

KABUPATEN

PESAWARAN

KECAMATAN

TELUK

PANDAN

DESA

HURUN

Gambar 5. Peta monografi yang menunjukkan posisi Youth Camp di Desa Hurun

YOUTH

CAMP

AREA PANTAI

WISATA PULAU LAHU

AREA PERSAWAHAN

Page 80: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

65

YOUTH CAMP

OBJEK WISATA PETUGAS YOUTH

CAMP UNIT USAHA PENGUNJUNG

TAPAK

KEMAH

AIR TERJUN

KOLEKSI

TANAMAN

PASAR

TAHURA

AIR TERJUN KIRI

(1 UNIT)

AIR TERJUN KANAN

(7 UNIT)

WISATA KULINER

HIBURAN

(AKUSTIK, TARI,

KARAOKE, DLL)

PENGELOLA

YOUTH CAMP (1)

PETUGAS PARKIR

(1)

PETUGAS

KEBERSIHAN (2)

WC

UMUM (1)

PEDAGANG

PASAR

TAHURA

(11)

KANTIN

YOUTH CAMP

(3)

SEKITAR

HURUN

LUAR

HURUN

(LAMPUNG)

LUAR

LAMPUNG

Gambar 6. Struktur organisasi dan gambaran umum Youth Camp

Page 81: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

66

C. Sarana dan Prasarana Youth Camp

Setiap obyek wisata memiliki sarana dan prasarana yang menunjang

keberlangsungan kegiatan pada obyek wisata tersebut. Untuk menikmati wisata

di Youth Camp pengunjung cukup dengan membayar uang retribusi sebesar Rp

3.000/orang ditambah biaya parkir Rp 1.000/motor dan Rp 2.000/mobil. Youth

Camp dengan luas lahan ± 3.822,13 ha memiliki beragam sarana prasarana

yang menjadi daya tarik wisata itu sendiri. Sarana dan prasarana yang

disediakan oleh kawasan ini meliputi :

1. Wisata Air terjun

Air terjun di Youth Camp terdi dari dua bagian, yaitu air terjun kanan dan air

terjun kiri. Air terjun kanan terdiri dari tujuh tingkatan, air terjun pertama

hingga air terjun keenam dinamai dengan air terjun Gunung Minggu. Air terjun

pada tingkat ketujuh memiliki nama berbeda yaitu air terjun Curup Kuda.

Menurut legenda yang beredar dimasyarakat yang tinggal didaerah sekitar air

terjun, mereka sering mendengar suara ringkikan kuda saat tengah hari dan

waktu maghrib dari arah air terjun ketujuh ini. Cerita ini menyebar dan melekat

menjadi nama air terjun tersebut. hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para

wisatawan, khususnya bagi mereka yang menyukai hal-hal mistis.

Air terjun sebelah kiri hanya terdiri dari satu air terjun saja yang dinamakan

dengan air tejun Abah Uban. Nama ini diambi dari nama pimpinan provinsi

saat Youth Camp pertama didirikan, yang kesehariannya dipanggil dengan abah

uban. Untuk menghargai jasa beliau maka air terjun kiri ini dinamai dengan air

terjun abah uban. Meskipin hanya satu air terjun, bukan berarti air terjun kiri

Page 82: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

67

ini sepi peminat. Karena air terjun Abah Uban merupakan air terjun paling

tinggi diantara delapan air terjun yang ada di Youth Camp. Untuk menuju ke air

terjun ini sangat mudah bahkan untuk pemula sekalipun karena telah

dilengkapi dengan penunjuk arah dan jalan setapaknya telah dipaving. Namun

tidak mengurangi keindahan alamnya karena pengunjung masih dapat

menikmati suasana alam yang asri dan melewati sungai-sungai kecil, sehingga

membuat perjalanan ke air terjun tetap menyenangkan.

2. Pasar Tahura

Selain Air terjun, Pasar Tahura merupakan salah satu objek wisata yang banyak

diminati di Youth Camp. Pasar Tahura dibentuk pada akhir 2017 atas kerjasama

pihak tahura dengan Genpi (Generasi Pesona Indonesia). Saat ini pengelolaan

Pasar Tahura diserahkan pada karang taruna Desa Hurun. Karang taruna yang

kebanyakan merupakan anak-anak sekolah ini merasa diuntungkan dengan

kerjasama ini. Karena mereka merasakan manfaat yang luar biasa dengan ikut

berkontribusi di wisata ini, tidak hanya manfaat secara ekonomi namun lebih

kepada pengalaman bertemu orang-orang baru, mendapatkan teman baru dan

memberi manfaat terhadap desa mereka sendiri. Menjadi kebanggaan tersendiri

bagi pengelola Pasar Tahura meskipun pemasukan yang didapat dari Pasar

Tahura tidak seberapa, namun pengalaman yang didapat jauh lebih mahal

menurut pengelola Pasar Tahura. Hal itu yang membuat mereka bertahan

menjadi pengelola di Pasar Tahura.

Pasar Tahura tidak seperti pasar pada umumnya. Di pasar ini pedagang menjual

jajanan-jajanan dan makanan khas daerah dan umum. Namun pedagang tidak

Page 83: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

68

dibayar dengan uang rupiah melainkan alat tukar khusus. Alat tukar di Pasar

Tahura berupa stik ice cream yang diberi cap tahura dan angka yang

menunjukkan nilai stik tersebut. Stik ini dapat dibeli dengan uang Rupiah

dengan kelipatan Rp 2.500, Rp 5.000 dan Rp 10.000. Berdasarkan informasi

dari pengelola Pasar Tahura alat tukar ini dapat diuangkan kembali jika tidak

habis digunakan sehingga konsumen tidak akan merasa dirugikan. Selain alat

tukarnya yang unik, tempat makan diPasar Tahura juga menjadikan pasar ini

beda dari pasar pada umumnya, di sini konsumen bebas memilih tempat

makannya, ada yang lesehan, di atas air, di alam terbuka, bahkan di atas pohon.

Semua tempat-tempat tersebut telah diatur sedemikian rupa sehingga

pengunjung menjadi nyaman menikmati hidangan sembari menikmati suasana

alam yang masih asri.

3. Aula

Aula merupakan salah satu bangunan yang tersisa dari awal pembangunan

Youth Camp. Awal dibentuknya Youth Camp oleh Deparpostel (Departemen

Pariwisata, Pos Dan Telepon) dibangun beberapa sarana yang dapat menunjang

kegiatan di Youth Camp, salah satunya adalah aula. Pertama didirikan

bangunan masih berupa bangunan belum permanen yang terbuat dari kayu,

sehingga lama-kelaman mengalami kerusakan karena tidak ada perbaikan yang

dilakukan oleh pihak pemerintah. Ketika Youth Camp dikelola oleh tahura

dilakukan perbaikan sehingga keadannya sudah jauh lebih baik dan layak untuk

digunakan. Sekarang aula Youth Camp sudah berupa bangunan permanen yang

biasa digunakan oleh pengunjung, umumnya pengujung rombongan.

Page 84: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

69

Pengunjung dapat menggunakan gedung aula ini dengan membayar Rp.

1.500.000 untuk 2 sampai 3 hari penggunaan.

4. Gladiator

Gladiator merupakan sebuah lapangan mirip stadion mini dengan tempat duduk

bertingkat mengelilingi lapangan. Tempat ini biasanya digunakan oleh

pengunjung rombongan untuk acara kumpul-kumpul, pertunjukan maupun api

unggun. Dan gladiator ini cukup luas untuk menampung beberapa ratus orang.

Jika pengunjung ingin menggunakan gladiator untuk api unggun, mereka bisa

menggunakan jasa petugas Youth Camp untuk menyiapkan kayu bakar dengan

membayar sesuai kesepakatan ataupun mencari sendiri kering yang biasanya

tersebar di hutan Youth Camp. Keunggulan gladiator ini adalah tempat ini

berada agak diketinggian dan tidak terlihat dari jalan-jalan setapak Youth

Camp, sehingga pengunjung yang melakukan pelatihan disini atau kegiatan

lainnya privasinya lebih terjaga.

5. Toilet

Toilet di Youth Camp terdapat 5 bangunan yang disebar di beberapa tempat

untuk memudahkan pengunjung karena kawasan Youth Camp yang cukup luas,

agar tidak terlalu jauh jika ingin menggunakan toilet. Untuk menggunakan

toilet petugas tidak mematok berapa harga yang harus dibayarkan oleh

pengunjung, lebih kepada sukarela dan kesadaran pengunjung rombongan

sebagai imbalan kepada petugas yang telah membersihkan toilet. Hal ini juga

berlaku untuk pengunjung rombongan, mereka bisa menggunakan toilet

sepuasnya jika sudah memberikan harga paket untuk rombongan. Biasanya di

Page 85: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

70

pintu masuk toilet terdapat kotak kayu tempat memasukkan uang. Hal ini

menuntut kejujuran dari pengunjung karena tidak semua toilet terdapat

penjaganya.

6. Mushola

Youth Camp juga memiliki mushola sederhana yang bisa digunakan

pengunjung yang beragama islam untuk melakukan ibadah sholat. Mushola ini

berada diantara kantor Youth Camp dan Pasar Tahura. Di mushola ini juga

disediakan beberapa mukenah, sajadah, kain sarung dan Al-Quran. Selain itu,

mushola Youth Camp juga dilengkapi tempat wudhu didepannya. Meskipun

kurang terawat, namun tempat wudhu ini masih layak digunakan. Hal yang

sangat disayangkan karena beberapa kali peneliti mendatangi mushola Youth

Camp, ada waktu-waktu mushola ini terlihat kotor karena dedaunan, debu dan

tanah dilantai mushola (walaupun tidak selalu demikian). Hal ini sangat kurang

pantas karena mushola merupakan tempat beribadah dan diharuskan selalu

bersih. Kemungkinan ini disebabkan oleh kurangnya tenaga kebersihan di

Youth Camp dan kurangnnya kesadaran pengunjung untuk menjaga mushola

ini agar tetap bersih dan layak digunakan untuk tempat beribadah.

7. Lapangan parkir

Lapangan parkir yang ada sekarang merupakan lapangan yang baru dibangun

oleh pihak tahura. Lapangan parkir ini berada didekat pintu masuk tahura dan

dipisahkan oleh sungai kecil dengan kawasan wisata Youth Camp. Pengunjung

perorangan dan keluarga dikenakan biaya Rp.2000/motor dan Rp.3000/mobil.

Sedangkan utuk pengunjung yang statusnya rombongan dan membawa banyak

Page 86: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

71

kendaraan, bisa melakukan lobby saat membooking tempat agar mendapat

harga yang lebih murah.

8. Kantor Youth Camp

Bangunan yang saat ini dijadikan sebagai kantor Youth Camp dulunya

merupakan gedung yang digunakan sebagai toko cinderamata, sehingga

terdapat beberapa ruangan untuk digunakan oleh pedagang berjualan oleh-oleh

yang menjadi ciri khas Youth Camp dan Lampung. Namun karena tidak

berjalan lancar, akhirnya gedung tersebut dialih fungsikan menjadi kantor

Youth Camp dan tempat tinggal keluarga Bapak Isadi selaku petugas Youth

Camp.

Selain beberapa sarana dan prasarana yang telah dijabarkan sebelumnya

terdapat beberapa fasilitas seperti saung, penunjunk arah, jalan-jalan setapak

yang telah dipaving hingga ke air terjun, air mancur, tapak kemah, taman dan

sungai yang melengkapi Youth Camp dan memberi nilai lebih dibandingkan

wisata lain yang serupa. Fasilitas ini dibangun oleh pihak tahura bertujuan

untuk kepuasan pengunjungnya sehingga lebih nyaman ketika menghabiskan

waktunya di Youth Camp. Untuk lebih jelasnya, gambaran tata letak sarana dan

prasaran di Youth Camp disajikan pada Gambar 7

Page 87: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

72

Gambar 7. Tata letak Youth Camp di Tahura WAR

Keterangan:

A :Pos masuk I : Musholla Q : Lahan Kemah

B : Parkir Mobil J : Tempat wudhu R : Air terjun TK 1

C : Parkir Motor K : Toilet S : Air terjun TK 2

D : Lahan flora L : Kolam air mancur T : Air terjun TK 3

E : Aula Youth Camp M : Gazebo U : Air terjun TK 4

F : Kantin N : Lahan Pasar Tahura V : Air terjun TK 5

G : Rumah dinas staf O : Toilet & tempat bilas W : Air terjun TK 6

H : Kantor Youth Camp P : Gladiator X : Air terjun TK 7

: Gerbang/Pintu masuk

A

B

D

C

E

F

G

H

I

J

K P

R

S

T

U

V W

X

L

N

M

O

Q

Page 88: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil pembahasan tentang analisis dampak ekonomi kegiatan

wisata Youth Camp di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman adalah sebagai

berikut:

1. Pengunjung wisata Youth Camp mayoritas berada pada rentang umur 17 hingga

25 tahun yang berasal dari sekitar Hurun dan Provinsi Lampung dengan

pendidikan terakhir SMA/sederajat dan masih bertatus sebagai mahasiswa

ataupun sudah bekerja sebagai pegawai swasta. Pendapatan pengunjung

sebagian besar > Rp 1.000.000,00. Jika dilihat dari karakteristik pengunjung

dalam berwisata, frekuensi kunjungan responden sebagian kurang dari 2 kali

dan pengunjung dapat informasi dari teman dan datang dengan kelompok kecil

dengan tujuan rekreasi.

Tenaga kerja di Youth Camp hampir seimbang antara perempuan dan laki-

laki dan sebagian besar masih remaja akhir dengan tingkat pendidikan

terakhir SMP/sederajat. Sebagian besar tenaga kerja bekerja > 7 -10 jam per

hari dengan pendapatan < Rp 500.000,00. Mayoritas tenaga kerja memiliki

pengalaman kerja kurang dari 5 tahun. Untuk karakteristik responden unit

usaha, mayoritas adalah perempuan dengan pendidikan terakhir hampir

Page 89: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

116

sama banyak SD dengan SMA/sederajat. Unit usaha memiliki pendapatan

yang beragam dan sebagain besar adalah unit usaha di Pasar Tahura.

Sebagain besar unit usaha merupakan unit usaha baru yang memulai usaha

dibawah 5 tahun.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi kunjungan di Youth Camp

secara signifikan adalah jarak tempuh, lama mengetahui keberadaan objek

wisata dan umur. Sedangkan biaya perjalanan, jumlah pendapatan, jumlah

tanggungan dan akses ke lokasi wisata berpengaruh tidak signifikan.

3. Wisata Youth Camp memberi dampak langsung sebesar Rp 9.506.000,00

per bulan, dampak tidak langsung sebesar Rp 16.123.636,36 per bulan dan

dampak lanjutan sebesar Rp10.791.312,53 per bulan. Wisata ini memberi

dampak terhadap masyarakat sekitar dilihat dari nilai Keynesian Income

Multiplier yaitu sebesar 5,33, nilai Ratio Income Multiplier Tipe 1 sebesar

2,70 dan nilai Ratio Income Multiplier Tipe 2 sebesar 3,83.

B. Saran

Adapun saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah untuk penelitian

selanjutnya yaitu dapat melakukan analisis mengenai strategi pengembangan di

Youth Camp karena masih banyak potensi yang belum dikelola dengan baik.

Page 90: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, A.A dan A. Dritasto. 2013. Analisis Dampak Ekonomi Wisata Bahari

terhadap Pendapatan Masyarakat di Pulau Tidung. Reka Loka (Jurnal Online

Institut Teknologi Nasional), xx(x): 1-8.

Anisah dan Riswandi. 2015. Pantai Lampuuk dan Dampaknya Terhadap

Perekonomian Masyarakat. Jurnal Ekonomi dan kebijakan Publik, 2 (2): 69-

82.

Arjana, I.G.B. 2011. Geografik Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Rajawali Pers.

Jakarta.

Aryunda, H. 2011. Dampak Ekonomi Pengembangan Kawasan Ekowisata

Kepulauan Seribu. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 22 (1) : 1-16.

Budiarti, N. 2013. Nilai dan Dampak Ekonomi Pengembangan Kawasan Wisata

Situs Megalitik Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat. Skripsi. Fakultas

Ekonomi dan Manajemen. IPB Bogor.

Departemen Kesehatan RI. 2009. Kategori Usia. http://kategori-umur-menurut-

Depkes.html. Diakses pada 7 Maret 2019.

Desatria, L., Fachrina dan F. Yasin. 2013. Dampak Sosial Ekonomi Objek Wisata

The Unique Park Waterboom di Kota Sawahlunto. Journal Ilmu Sosial

Mamangan, 2(2): 82-91.

Febrina, R.P., Suharyono, dan M.G.W. Endang. 2017. Dampak Pengembangan

Objek Wisata Ndayung Rafting terhadap Sosial Budaya dan Ekonomi

Masyarakat. Jurnal Administrasi Bisnis, 45 (1): 179-187.

Fitriana, V., Z. Abidin, Z., dan T. Endaryanto.2017. Estimasi Permintaan dan

Nilai Ekonomi Taman Wisata Alam Angke Kapuk Jakarta Utara. JIIA, 5(3):

267-274. http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JIIA/article/view/139.

Diakses pada tanggal 05 Januari 2018

Fitriani, A dan N. Hidayah. 2012. Kepekaan Humor dengan Depresi pada Remaja

Ditinjau dari Jenis Kelamin. Humanitas, 9 (1) : 76-89.

Page 91: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

118

Gjorgievski, Mijalce, A. Milenkovski, dan D. Nakovski. 2017. The Impact of

Tourism in Economic Sustainability of Protected Areas. UTMS Journal of

Economics, 8 (3): 209–217

Gujarati, D.N. 2006. Dasar-dasar Ekonometrika. Erlangga. Jakarta.

Ikhsan, M. 2017. Multiplier Effect Industri Pariwisata Candi Muara Takus

terhadap Perekonomian Masyarakat di Kecamatan XII Koto Kampar

Kabupaten Kampar. JOM Fekon, 4(1) : 689-700.

Juanda, B. 2009. Ekonometrika Pemodelan dan Pendugaan. IPB Press. Bogor.

Kementerian Kehutanan. 2012. Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan di

Bidang Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan

Ekosistemnya: Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi

Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Buku. Dirjen PHKA BKSDA

Lampung. Lampung.

Malantino, Raja Andrea. 2013. Analisis Dampak Ekonomi Obyek Wisata

terhadap Pendapatan Masyarakat Lokal Studi Kasus Taman Nasional Bukit

Tiga Puluh (Tnbt) Kabupaten Indragiri Hulu. Jurnal Ekonomi, 1-17.

Manuel, E. 2013. Perkasa Trip: Bandar Lampung. https://www.cerita

dimulai.com/2013/10/perkasa-trip-bandar-lampung-part-2.html. Diakses

pada 07 Agustus 2018.

Ma’aruf, A. 2014. Dampak Ekonomi dan Pengelolaan Wisata Alam Pemandian

Air Panas Gunung Salak Endah TNGHS Kabupaten Bogor . Skripsi.

Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB Bogor.

Melati, R. 2019. Transformasi Data. https://www.academia.edu/people/search?

utf8=%E2%9C%93&q=transformasi+data. Diakses pada 7 April 2019.

Milasari. 2009. Analisis Dampak Ekonomi Kegiatan Wisata Alam Tirta Sanita.

Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB Bogor.

Muhaimin, A.F.2016. Analisis Dampak Ekonomi dan Nilai Ekonomi Wisata

Alam Situ Udik Bogor. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB

Bogor.

Mutty, D. 2015.Analisis Dampak Ekonomi Kegiatan Wisata Alam (Studi Kasus:

Floating Market Lembang, Bandung). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan

Manajemen. IPB Bogor.

Neraca Satelit Pariwisata Nasional (Nesparnas). 2017. Kontribusi Sektor

Pariwisata terhadap PDB Indonesia Tahun 2017. https://www.bps.go.id

/publication/download.html. Diakses pada Diakses pada tanggal 14 Juli

2019.

Page 92: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

119

Nurfiana, Evy. 2013. Analisis Dampak Ekonomi dan Lingkungan Kegiatan

Wisata di Taman Wisata Alam Grojogan Sewu, Kabupaten Karanganyar,

Provinsi Jawa Tengah terhadap Masyarakat Sekitar. Skripsi. Fakultas

Ekonmi dan Manajemen. IPB Bogor.

Pertiwi. I.Y. 2014. Analisis Dampak Ekonomi dan Strategi Pengelolaan Wisata

Goa Pawon di Kawasan Karst Citatah Kecamatan Cipatat Kabupaten

Bandung Barat. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB Bogor.

Putro, P. 2007. Pengelolaan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman Lampung.

ITTO National Workshop Proceedings. Bogor, 9 Mei 2017: 66-77.

http://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/65609/7/4.%20Prianto

%20Putro.pdf. Diakses pada 27 Oktober 2017.

Ramos, H., M. J.C Stoddart, dan D. Chafe. 2016. Assessing the Tangible and

Intangible Benefits of Tourism: Perceptions of Economic, Social, and

Cultural Impacts in Labrador’s Battle Harbour Historic District. Island

Studies Journal, 11(1) : 209-226.

Ruslan, R. 2008. Manajemen Publik Relation dan Media Komunikasi. PT Raja

Grafindo Persada. Jakarta.

Setiawan, E. 2013. Dampak Ekonomi Ekowisata Keberadaan Taman Wisata Alam

Gunung Tangkuban Perahu terhadap Industri Pariwisata dan Masyarakat

sekitar. Citarum Watershed Management dan Biodiversity Conservation.

Bandung.

SPSS Indonesia, 2014. Uji Asumsi Klasik.

www.spssindonesia.com/search/label/UjiAsumsiKlasik?m=1. Diakses pada

2 April 2019.

Suardana, I.W., dan N.G.A.S. Dewi. 2015. Dampak Pariwisata terhadap Mata

Pencaharian Masyarakat Pesisir Karangasem:Pendekatan Pro Poor Tourism.

Piramida, 11(2): 76-87.

Sugiyono. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

Utami, B.S. 2016. Analisis Dampal Ekonomi Wisata Alam Sentul Paradise Park

terhadap Pendapatan Masyarakat Lokal. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan

Manajemen. IPB Bogor.

Wahab, S. 2003. Manajemen Kepariwisataan. Penerjemah, Gromang F. Pradnya

Paramita. Jakarta.

Wijayanti, P. 2009. Analisis Ekonomi dan Kebijakan Pengelolaan Wisata Alam

Berbasis Masyarakat Lokal di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu

Provinsi DKI Jakarta. Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Bogor.

Page 93: ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA YOUTH CAMP …digilib.unila.ac.id/58745/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ditimbulkan oleh kegiatan wisata di Youth Camp. Lokasi penelitian

120

Winarno, G.D., T. Sunarminto, dan R. Avenzora. Evaluasi Potensi Ekowisata di

Tahura Wan Abdul Rachman Propinsi Lampung. Media Konservasi, 16(2):

65-72.

Wolok, E. 2016. Analisis Dampak Ekonomi Wisata Hiu Paus terhadap

Pendapatan Masyarakat Batubarani Gorontalo. Jurnal Ekonomi Bisnis dan

Kewirausahaan, 5 (2): 136-142.

Yoeti, O. 2008. Ekonomi Pariwisata Introduksi, Informasi, dan Implementasi. PT.

Kompas Media Nusantara. Jakarta.