19
2 1. Pendahuluan Pada era digital ini, komunikasi menggunakan paket data sudah menjadi salah satu kebutuhan utama khalayak umum, jadi tidak heran jika menemukan banyak jaringan komputer di berbagai tempat. Jaringan komputer bisa ditemukan di kantor-kantor, sekolah, mall, bandara, dan tempat umum lainnya. Semakin menjamurnya jaringan komputer, maka diperlukan suatu monitoring jaringan pada setiap jaringan komputer supaya pada jaringan-jaringan komputer tersebut dapat berjalan dengan efektif dan optimal secara continue mengingat padatnya traffic yang ada untuk dilayani oleh jaringan-jaringan komputer tersebut [1]. PT. Asuransi Wahana Tata, Solo menggunakan koneksi internet paket speedy office dan dipakai oleh 17 client. Bandwidth yang didapat adalah up to 1 Mbps dan rata-rata kecepatan yang didapat adalah 846kbps. Angka 846kbps didapat dari tiga kali percobaan yang dilakukan dengan menggunakan speedtest melalui telkomspeedy.com yang kemudian dirata-rata. Sedangkan kebutuhan bandwidth dari perusahaan tersebut untuk melakukan aktifitas sehari-harinya adalah 850kbps atau lebih dari bandwidth rata-rata yang diterima, yang mana angka tersebut dibagi untuk 17 client sehingga rata-rata seorang client mendapatkan bandwidth sebesar 50kbps. Seringkali dalam proses administrasi maupun proses kerja dalam perusahaan tersebut sering terhambat hanya karena internet di perusahaan tersebut melambat atau mengalami penurunan kecepatan internet jika banyak client yang menggunakannya. Hal seperti ini terjadi karena beberapa karyawan men-download file atau streaming video dari internet secara bersamaan yang menyebabkan bandwidth 846kbps yang seharusnya dibagi 17 client tapi hanya terpakai oleh seorang client saja. Hal yang seperti ini juga dapat terjadi ketika salah satu karyawan dari perusahaan tersebut menggunakan download accelerator yang dapat menghabiskan bandwidth dari perusahaan tersebut, walaupun pengguna dari aplikasi ini tidak mengetahui hal tersebut bisa terjadi. Hal tersebut terjadi karena belum tersedianya perangkat dan tenaga IT yang berkompeten untuk mengatur dari ketidakstabilan bandwidth internet tersebut. Pada pengambilan data awal atau pada saat melakukan beberapa pengujian sebelum router mikrotik digunakan, dari bandwidth rata-rata 846kbps yang kemudian digunakan salah satu client untuk browsing, download dan streaming, bandwidth yang diterima adalah bandwidth keseluruan dari jaringan internet tersebut tentunya itu merugikan client lainnya yang akan menggunakan jaringan internet itu juga. Hal ini berarti bandwidth di PT. Asuransi Wahana Tata, Solo bisa dikatakan tidak stabil. Data ini diperoleh berdasarkan hasil pengamatan dan dari hasil sesi wawancara selama di PT. Asuransi Wahana Tata, Solo. Dalam penelitian ini diteliti hal-hal yang membuat jaringan di PT. Asuransi Wahana Tata, Solo kurang stabil dari sisi bandwidth, dan mengatur bandwidth berdasarkan kebutuhan bandwidth internet pada masing-masing user atau client. Jaringan komputer digunakan untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi secara bersama. Jika banyak yang mengakses secara bersamaan, dapat timbul permasalahan, dimana pada layanan tertentu mengkonsumsi bandwidth dalam jumlah besar yang menyebabkan layanan yang lain tidak bisa mendapatkan

Analisis dan Perancangan Optimalisasi Bandwidth dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8632/3/T1_672008802_Full... · Seringkali dalam proses administrasi ... Penelitian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis dan Perancangan Optimalisasi Bandwidth dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8632/3/T1_672008802_Full... · Seringkali dalam proses administrasi ... Penelitian

2

1. Pendahuluan

Pada era digital ini, komunikasi menggunakan paket data sudah menjadi

salah satu kebutuhan utama khalayak umum, jadi tidak heran jika menemukan

banyak jaringan komputer di berbagai tempat. Jaringan komputer bisa ditemukan

di kantor-kantor, sekolah, mall, bandara, dan tempat umum lainnya. Semakin

menjamurnya jaringan komputer, maka diperlukan suatu monitoring jaringan pada

setiap jaringan komputer supaya pada jaringan-jaringan komputer tersebut dapat

berjalan dengan efektif dan optimal secara continue mengingat padatnya traffic

yang ada untuk dilayani oleh jaringan-jaringan komputer tersebut [1].

PT. Asuransi Wahana Tata, Solo menggunakan koneksi internet paket

speedy office dan dipakai oleh 17 client. Bandwidth yang didapat adalah up to 1

Mbps dan rata-rata kecepatan yang didapat adalah 846kbps. Angka 846kbps

didapat dari tiga kali percobaan yang dilakukan dengan menggunakan speedtest

melalui telkomspeedy.com yang kemudian dirata-rata. Sedangkan kebutuhan

bandwidth dari perusahaan tersebut untuk melakukan aktifitas sehari-harinya

adalah 850kbps atau lebih dari bandwidth rata-rata yang diterima, yang mana

angka tersebut dibagi untuk 17 client sehingga rata-rata seorang client

mendapatkan bandwidth sebesar 50kbps. Seringkali dalam proses administrasi

maupun proses kerja dalam perusahaan tersebut sering terhambat hanya karena

internet di perusahaan tersebut melambat atau mengalami penurunan kecepatan

internet jika banyak client yang menggunakannya. Hal seperti ini terjadi karena

beberapa karyawan men-download file atau streaming video dari internet secara

bersamaan yang menyebabkan bandwidth 846kbps yang seharusnya dibagi 17

client tapi hanya terpakai oleh seorang client saja. Hal yang seperti ini juga dapat

terjadi ketika salah satu karyawan dari perusahaan tersebut menggunakan

download accelerator yang dapat menghabiskan bandwidth dari perusahaan

tersebut, walaupun pengguna dari aplikasi ini tidak mengetahui hal tersebut bisa

terjadi. Hal tersebut terjadi karena belum tersedianya perangkat dan tenaga IT

yang berkompeten untuk mengatur dari ketidakstabilan bandwidth internet

tersebut. Pada pengambilan data awal atau pada saat melakukan beberapa

pengujian sebelum router mikrotik digunakan, dari bandwidth rata-rata 846kbps

yang kemudian digunakan salah satu client untuk browsing, download dan

streaming, bandwidth yang diterima adalah bandwidth keseluruan dari jaringan

internet tersebut tentunya itu merugikan client lainnya yang akan menggunakan

jaringan internet itu juga. Hal ini berarti bandwidth di PT. Asuransi Wahana Tata,

Solo bisa dikatakan tidak stabil. Data ini diperoleh berdasarkan hasil pengamatan

dan dari hasil sesi wawancara selama di PT. Asuransi Wahana Tata, Solo.

Dalam penelitian ini diteliti hal-hal yang membuat jaringan di PT.

Asuransi Wahana Tata, Solo kurang stabil dari sisi bandwidth, dan mengatur

bandwidth berdasarkan kebutuhan bandwidth internet pada masing-masing user

atau client. Jaringan komputer digunakan untuk dapat berbagi sumber daya

(printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses

informasi secara bersama. Jika banyak yang mengakses secara bersamaan, dapat timbul permasalahan, dimana pada layanan tertentu mengkonsumsi bandwidth

dalam jumlah besar yang menyebabkan layanan yang lain tidak bisa mendapatkan

Page 2: Analisis dan Perancangan Optimalisasi Bandwidth dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8632/3/T1_672008802_Full... · Seringkali dalam proses administrasi ... Penelitian

3

bandwidth sesuai yang dibutuhkan. Untuk mengoptimalkan pemakaian bandwidth

dilakukan monitoring dengan membedakan jenis ekstensi file yang sesuai dengan

kebutuhan. Teknik traffic shaping dapat digunakan untuk mengoptimalkan

pemakaian bandwidth dan traffic Shaping dapat mengontrol jumlah volume trafik

data yang dikirim ke dalam jaringan yang akan dikirim dengan melewati mikrotik.

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat perancangan sistem baru yang

dapat digunakan untuk mengoptimalkan bandwidth internet yang sudah ada di PT.

Asuransi Wahana Tata, Solo serta melakukan pengujian sistem tersebut.

Berdasarkan perancangan sistem yang baru, akan dibuat skema jaringan yang

lebih optimal dari segi kestabilan dan kecepatan bandwidth internet dengan

menggunakan teknik traffic shaping. Dalam hal ini dikatakan optimal jika disaat

seorang client mengakses internet, bandwidth yang didapat dapat maksimal. Namun

disaat ada client yang bersamaan dalam melakukan aktifitasnya, bandwidth yang

didapat akan terbagi secara merata.

Batasan masalah dalam penelitian ini tidak membahas tentang keamanan

data pada database server di PT. Asuransi Wahana Tata, Solo, kemudian

penelitian ini hanya menggunakan satu koneksi internet dari Speedy dan

pembagian bandwidth yang dilakukan tidak berdasarkan prioritas namun

berdasarkan ekstensi file yang akan di download. Penelitian ini tidak membahas

mengenai pembatasan mengenai streaming lebih lanjut.

2. Kajian Pustaka

Penelitian sebelumnya melakukan manajemen bandwidth dengan

mengkonfigurasi pembatasan dan filterisasi pemakaian bandwidth pada client.

Pembatasan pemakaian dan filterisasi bandwidth ini bertujuan agar masing-

masing client mendapatkan bandwidth yang sama dan masing-masing client tidak

ada satupun yang memonopoli pemakaian bandwidth [2]. Penelitian lain

mengungkapkan bahwa Konfigurasi traffic shaping bandwidth yang dilakukan

dengan cara memisahkan traffic dan menerapkan limitasi bandwidth dapat

memaksimalkan penggunaan bandwidth sehingga penggunaan layanan internet

lebih optimal [3].

Berdasarkan penelitian sebelumnya belum membahas tentang pembatasan

bandwidth dengan menggunakan traffic shaping berdasarkan jenis file yang akan

di download, yang mana berfungsi untuk mengatur bandwidth jika ada salah satu

user yang download maupun streaming video. Perbedaan dengan penelitian

sebelumnya, apabila ada salah satu pengguna internet yang melakukan proses

download, maka bandwidth yang diterima adalah bandwidth maksimal namun jika

ada seorang pengguna lagi maka bandwidth yang didapat dibagi dua begitu juga

jika ada beberapa pengguna lainnya yang terkoneksi dengan router. Teknik traffic

shaping yang telah dikonfigurasi dapat membedakan jenis extensi file yang sudah

ditentukan sebelumnya sehingga extensi file yang sudah ditentukan sebagai

kategori tidak penting, maka bandwidth akan dibatasi.

PT. Asuransi Wahana Tata merupakan nama baru dari PT Maskapai Asuransi Madijo yang didirikan di Surabaya pada tanggal 25 Juli 1964. Perubahan

nama perusahaan dan pengambilalihan kepemilikan pada tanggal 1 Mei 1975 ini

Page 3: Analisis dan Perancangan Optimalisasi Bandwidth dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8632/3/T1_672008802_Full... · Seringkali dalam proses administrasi ... Penelitian

4

menjadi awal dimulainya operasional perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta

dengan 35 karyawan dan modal disetor Rp. 100 Juta saat itu. Sebagai salah satu

perusahaan swasta nasional terkemuka yang bergerak di bidang jasa asuransi

umum, PT.Asuransi Wahana Tata saat ini sudah memiliki modal disetor Rp. 100

Milyar dan lebih dari 60 jaringan kantor pemasaran yang tersebar hampir di

seluruh wilayah Indonesia dengan 1000 karyawan berdedikasi dan professional

[4].

MikroTik RouterOS™ merupakan sistem operasi yang diperuntukkan

sebagai network router. MikroTik routerOS sendiri adalah sistem operasi dan

perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer biasa menjadi

router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip

network dan jaringan wireless [5]. MikroTik routerOS bisa difungsikan dengan

menggunakan bantuan aplikasi bernama Winbox. Winbox adalah sebuah utility

yang digunakan untuk melakukan remote ke server mikrotik dalam mode GUI [6].

QoS (Quality of Service) adalah cara yang digunakan untuk mengatur

pengguna bandwidth yang ada atau yang dimiliki secara rasional. QoS tidak selalu

yang berarti pembatas bandwidth management, QoS bisa digunakan sebagai

pengatur prioritas berdasarkan parameter yang diberikan, menghindari terjadinya

traffic yang memonopoli seluruh bandwidth yang ada. Sehingga bisa

mengakibatkan jaringan internet tidak bisa berjalan dengan adil atau rata [7].

Layer 7 protokol berfungsi untuk mencari pola dalam protokol ICMP

(Internet Control Message Protocol), TCP (Transmission Control Protocol) dan

UDP (User Datagram Protocol). Layer 7 mengumpulkan 10 pola awal atau 2KB

pertama koneksi dan mencari pola dalam data yang dikumpulkan. Jika pola ini

tidak ditemukan dalam data yang dikumpulkan, proses tidak akan berjalan lebih

lanjut. Penggunaan dari layer 7 harus memperhatikan dari chain input maupun

output dari arus lalu lintas data dalam jaringan tersebut. Supaya memenuhi

kebutuhan ini, layer 7 harus ditetapkan dengan metode foward chain. Jika aturan

diatur dalam prerouting maka aturan yang sama harus diatur juga dalam

postrouting , apabila pola ini tidak sama tidak akan terjadi traffic shaping yang

diinginkan [8].

Traffic shaping digunakan untuk mengatur traffic yang keluar ke interface

agar alirannya sesuai dengan kecepatan dari target interface dan menjamin bahwa

traffic memberitahukan ulang kebijakan yang dibuat untuknya. Traffic shaping

digunakan untuk menunda aliran paket yang telah ditetapkan atau mendahulukan

trafik yang diprioritaskan. Traffic shaping disini menggunakan PCQ (Per

Connection Queues) sebagai metodanya yang berfungsi untuk meratakan

bandwidth yang ada ke client yang terkoneksi. Teknik traffic shaping sangat

efektif untuk performasi jaringan komputer multi layanan karena dapat mengatur

atau membatasi bandwidth berdasarkan layanan dan setiap layanan akan

mendapatkan alokasi bandwidth yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan

sehingga mampu memaksimalkan pemakaian bandwidth secara merata dan

membuat jaringan lebih stabil. Traffic Shaping dapat mengontrol jumlah volume trafik data yang dikirim ke dalam jaringan yang akan dikirim dengan melewati

mikrotik. Adanya penerapan traffic shaping dapat menghasilkan kinerja jaringan

yang lebih stabil pada setiap aplikasi sesuai yang dibutuhkan [9].

Page 4: Analisis dan Perancangan Optimalisasi Bandwidth dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8632/3/T1_672008802_Full... · Seringkali dalam proses administrasi ... Penelitian

5

start

End

Pengkompokam

Jenis file download

Pembagian

berdasarkan

jenis file

Limit Rendah

10%

Aktifitas Client

Browsing

Download

Tidak penting

Limit Tinggi

90%

Penting

Koneksi

Client

Gambar 1 Diagram Alir Traffic Shaping

Flowchart pada Gambar 1 merupakan proses traffic shaping berdasarkan

jenis file, jenis file disini akan dikonfigurasi dalam layer 7 protokol, layer 7

protokol merupakan salah satu fitur dari mikrotik yang berfungsi untuk

menyimpan jenis file apa saja yang akan dibatasi. Proses traffic shaping dimulai

dari membedakan kebutuhan user jika user hanya browsing maka proses selesai

dan jika user melakukan aktivitas download atau streaming maka sistem akan

membedakan jenis file-nya. Jenis file disini sesuai dengan permintan perusahaan

yang sudah didapat sebelumnya. Jika jenis file penting maka limit bandwidth lebih

tinggi atau 90% dari bandwidth yang ada dan jika jenis file tidak penting maka

limit bandwidth lebah rendah atau 10% dari bandwidth yang ada. Tinggi

rendahnya bandwidth ditentukan berdasarkan kebutuhan dari perusahaan yang

sudah disepakati sebelumnya. Bandwidth yang dibatasi berlaku untuk semua

client yang terkoneksi dengan router. Proses akan dilakukan terus menerus

sampai pengguna mendapat file atau kebutuhan yang diinginkan.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia kata optimal berarti menjadikan

yang paling baik atau paling tinggi, kata optimal yang dimaksud dalam

pembahasan ini adalah dimana dalam satu kondisi dimana seorang karyawan saat

mengakses jaringan internet bandwidth yang didapat adalah keseluruhan

bandwidth yang ada, namun jika ada beberapa karyawan yang mengakses jaringan

internet maka bandwidth yang ada dibagi sejumlah karyawan yang mengakses

jaringan internet tersebut. Kemudian dikatakan kondisi yang tidak optimal jika

bandwidth yang ada, pembagiannya tidak merata disaat ada beberapa karyawan

yang mengakses jaringan internet secara bersamaan [10].

Page 5: Analisis dan Perancangan Optimalisasi Bandwidth dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8632/3/T1_672008802_Full... · Seringkali dalam proses administrasi ... Penelitian

6

3. Metode Penelitian

Untuk memudahkan optimalisasi bandwidth pada PT. Asuransi Wahana

Tata, Solo maka diperlukan perancangan sistem agar dalam perancangannya nanti

lebih terarah. Perancangan sistem disesuaikan dengan kebutuhan yaitu untuk

mengoptimalisasikan bandwidth menggunakan mikrotik dengan teknik traffic

shaping, dengan tujuan dapat membantu PT. Asuransi Wahana Tata, Solo dalam

memperbaharui jaringan internet yang sudah ada menjadi lebih optimal dalam

penggunaannya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik

observasi, wawancara, literatur dan eksperimen.

1. Observasi (pengamatan) adalah metode pengumpulan data-data

penunjang, dengan melakukan pengamatan secara langsung pada PT.

Asuransi Wahana Tata, Solo yang kemudian diolah dan disimpulkan.

2. Wawancara (interview) adalah metode dimana metode ini mengajukan

pertanyaan-pertanyaan atau tanya jawab secara langsung kepada beberapa

karyawan PT. Asuransi Wahana Tata, Solo untuk mendapatkan data-data

penunjang dan untuk melengkapi data-data yang didapat selama

pengamatan langsung.

3. Literatur (kepustakaan) adalah metode pengumpulan data penunjang

dengan pengambilan data-data dari media internet, jurnal-jurnal, dan

beberapa buku referensi yang digunakan sebagai landasan teori dalam

penulisan laporan ini.

4. Eksperimen adalah metode dalam melakukan percobaan yang telah

direncanakan untuk menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah

dengan mengkonfigurasi mikrotik untuk melakukan traffic shaping

bandwidth [11].

Setelah menentukan dan melakukan pengumpulan data yang digunakan,

maka tahap selanjutnya adalah melakukan pengumpulan kebutuhan, perancangan

sistem dan evaluasi sistem. Tahap ini dimaksudkan untuk membantu dalam

membuat alur penelitian berdasarkan teknik yang digunakan sebelumnya. Proses

ini dibutuhkan untuk mempermudah dalam pembuatan sistem yang baru yang

akan digunakan pada PT. Asuransi Wahana Tata, Solo.

1. Pengumpulan kebutuhan: Tahap pengumpulan kebutuhan ini dimulai dari

pengumpulan data dari hasil wawancara dengan karyawan PT. Asuransi

Wahana Tata, Solo dan hasil dari melakukan observasi langsung yang

mana hal ini dibutuhkan untuk membuat perancangan sistem nantinya.

Kemudian pengumpulan bahan dan data bersumber dari buku cetak,

jurnal, artikel, dan situs internet untuk mendukung dalam perancangan

sistem ini.

2. Perancangan sistem: Pada bagian ini implementasi dan pembuatan sistem

dalam bentuk nyata dilakukan dengan melakukan eksperimen. Pengujian

sistem dilakukan apabila sistem sudah selesai dikonfigurasi, dan tahap

selanjutnya adalah menguji sistem tersebut sesuai dengan kebutuhan dari

Page 6: Analisis dan Perancangan Optimalisasi Bandwidth dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8632/3/T1_672008802_Full... · Seringkali dalam proses administrasi ... Penelitian

7

perusahaan tersebut, tahap ini sering disebut dengan istilah testing,

sehingga kesalahan-kesalahan pada sistem dapat dihindari.

3. Evaluasi sistem: Pada tahap ini akan dilakukan evaluasi dari sistem yang

sudah selesai, apakah sesuai dengan yang diharapkan, apabila tidak sesuai

maka sistem akan dibangun ulang ataupun diperbaiki melalui tahap

perancangan sistem dan selanjutnya. Perulangan ketiga proses ini terus

berlangsung hingga semua kebutuhan terpenuhi.

Setelah melalui tahap-tahapan sebelumnya maka diperlukan pembuktian

atau pengujian terhadap data-data yang telah didapat sebelumnya, kemudian

diujikan berdasarkan flowchart pembuatan sistem pada Gambar 2. Setelah

mendapatkan data-data tersebut kemudian dilakukan pengujian dengan mikrotik

router RB 750 yang telah diatur sebelumnya agar mampu berjalan sesuai dengan

diagram alir traffic shaping pada Gambar 1. Perancangan dan pembuatan sistem

ini menggunakan software microsoft visio sebagai dasar pembuatan sistem dan

software internet download manager & browser untuk sistem pengujian.

Kemudian flowchart digunakan untuk mempermudah penyelesaian suatu masalah,

khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Proses

perancangan dan pembuatan sistem dapat dijelaskan dengan flowchart pada

Gambar 2.

start

Analisa

Kebutuhan

Menentukkan

Kelengkapan data

kebutuhan

Perancangan pembuatan

sistem

Pengujian

sistem

Berhasil

tidak

end

ya

Gambar 2 Diagram Alir Penelitian (Flowchart)

Page 7: Analisis dan Perancangan Optimalisasi Bandwidth dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8632/3/T1_672008802_Full... · Seringkali dalam proses administrasi ... Penelitian

8

Gambar 2 merupakan proses diagram alir penelitian dimana pada tahap

analisa kebutuhan memuat daftar perlengkapan yang dibutuhkan dalam

perancangan. Kemudian pada tahap pengecekan perlengakapan yang dibutuhkan,

berupa software seperti microsoft visio, winbox, internet download manager dan

hardware seperti laptop, router mikrotik, dan modem ADSL speedy. Proses

perancangan dan pembuatan sistem meliputi pemetaan ekstensi file dan

mengkategorikannya menjadi 2 bagian yaitu penting dan tidak penting.

Selanjutnya melakukan pengujian hasil pembuatan sistem untuk mengecek apakah

sistem tersebut dapat berjalan atau tidak. Setelah proses-proses yang dilakukan

tadi berhasil dilakukan dan tidak menimbulkan adanya sebuah kesalahan, maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian telah selesai.

Berdasarkan Tabel 1 ekstensi file pada kolom penting merupakan daftar

ekstensi file yang akan diberi bandwidth lebih tinggi, sedangkan kolom tidak

penting mendapatkan bandwidth yang lebih rendah. Berdasarkan hasil penelitian

di PT. Asuransi Wahana Tata, Solo didapatkan data mengenai jenis ekstensi file

yang dikategorikan penting (Limit Tinggi) dan tidak penting (Limit Rendah)

antara lain: Tabel 1 Ekstensi File

Penting (Limit Tinggi) Tidak Penting (Limit Rendah)

.doc

.docx

.ppt

.pptx

.xls

.xlsx

.pdf

.rar

.mp3

.mp4

.avi

.mkv

.3gp

.flv

.exe

Ketentuan pada Tabel 1 didapatkan selama melakukan penelitian di PT.

Asuransi Wahana Tata, Solo dimana data yang didapat berdasarkan permintaan

dari perusahaan tersebut, namun data ini bisa bertambah atau berkurang seiring

jalannya waktu tergantung dari kebutuhan perusahaan tersebut. Data ini pula yang

digunakan sebagai acuan dalam proses traffic shaping pada Gambar 1.

Kapasitas bandwidth pada PT. Asuransi Wahana Tata, Solo adalah up to

1Mbps, yang mencakup ruang customer service, ruang klaim, ruang underwriting,

ruang keuangan dan umum, ruang marketing, dan ruang pimpinan. Belum adanya

manajemen bandwidth menyebabkan aliran kuota tidak stabil sehingga bandwidth

yang diterima tidak menentu besar kecil kapasitasnya. Dalam penelitian ini dibuat

rancangan jaringan baru dengan tujuan jaringan yang baru ini bisa membuat

perubahan bagi perusahaan dimana jaringan internet lebih stabil.

Pusat jaringan yang ada di PT. Asuransi Wahana Tata, Solo berada di

ruang keuangan dan umum dimana terdapat tiga buah komputer yang digunakan

oleh karyawan kemudian sebuah adsl modem dari Speedy dan sebuah switch dan access point yang berfungsi untuk membagi jaringan ke client lainnya. Namun

dalam penelitian ini ditambahkan sebuah router mikrotik sebagai alat optimalisasi

bandwidth dengan menggunakan teknik traffic shaping.

Page 8: Analisis dan Perancangan Optimalisasi Bandwidth dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8632/3/T1_672008802_Full... · Seringkali dalam proses administrasi ... Penelitian

9

Gambar 3 Pemetaan Jaringan di PT. Asuransi Wahana Tata, Solo

Gambar 3 menunjukkan pemetaan jaringan di PT. Asuransi

Wahana Tata, Solo pemetaan jaringan ini dibuat dengan maksud untuk

mempermudah dalam perancangan sistem nantinya. Pada ruang customer service

terdapat tiga buah komputer, ruang klaim dan ruang pimpinan terdapat satu buah

komputer, ruang marketing terdapat dua buah komputer, ruang underwriting

terdapat tujuh buah komputer dan ruang keuangan dan umum terdapat sebuah

modem ADSL, sebuah access point, sebuah switch, dan tiga buah komputer

ditambah router mikrotik. Router mikrotik digunakan sebagai alat optimalisasi

bandwidth dengan menggunakan teknik traffic shaping. Bandwidth rata-rata yang

diterima dari Speedy adalah 846kbps yang kemudian diterima oleh router

mikrotik. Bandwidth yang diterima tadi kemudian dibagi menjadi dua yaitu

kategori penting dan tidak penting melalui router mikrotik. File penting

mendapatkan 800kbps dan file tidak penting mendapatkan 64kbps, bandwidth

itulah yang akan diteruskan switch yang kemudian dibagikan ke client lainnya.

4. Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan membantu PT. Asuransi Wahana

Tata, Solo untuk melakukan pengaturan sebuah management bandwidth ataupun

menata ulang sebuah skema baru dengan harapan mendapatkan hasil yang lebih

baik. Hasil tes awal akan dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain:

1. Kecepatan jaringan internet yang didapat di PT. Asuransi Wahana Tata,

Solo dan kecepatan client dalam browsing di internet.

2. Kecepatan client dalam men-download sebuah file di internet dengan web

browser.

3. Kecepatan client dalam men-download sebuah file di internet dengan

menggunakan software Internet Download Manager.

Page 9: Analisis dan Perancangan Optimalisasi Bandwidth dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8632/3/T1_672008802_Full... · Seringkali dalam proses administrasi ... Penelitian

10

4. Kecepatan client dalam mengakses video streaming seperti youtube dan

sebagainya.

Hal yang pertama dilakukan adalah melihat seberapa besar bandwidth

yang didapat oleh PT. Asuransi Wahana Tata, Solo dengan menggunakan bantuan

speedtest dari www.telkomspeedy.com. Bandwidth yang didapat PT. Asuransi

Wahana Tata, Solo dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Proses Pengecekan Kecepatan Bandwidth

Berdasarkan pengamatan data pada Gambar 4 bandwidth internet yang

didapat selama melakukan pengujian tiga kali, didapatkan kecepatan sebesar

845kbps, 820kbps dan 875kbps dengan rata-rata 846kbps. Bandwidth ini nantinya

yang akan digunakan oleh 17 karyawan dalam aktivitas kesehariannya

menggunakan internet.

Pada tahap selanjutnya hal yang dilakukan adalah menggumpulkan data

menggenai kecepatan jaringan internet pada saat client melakukan aktivitas

sehari-harinya. Aktivitas tersebut antara lainnya adalah aktivitas saat browsing,

download tanpa IDM, download dengan IDM dan streaming video. Aktivitas

browsing, aktivitas browsing disini dapat dilihat dengan menggunakan fasilitas

dari mikrotik yaitu menggunakan sub menu torch untuk lebih jelasnya bisa dilihat

pada Gambar 5.

Gambar 5 Tampilan untuk Mengawasi Bandwidth saat Browsing

Page 10: Analisis dan Perancangan Optimalisasi Bandwidth dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8632/3/T1_672008802_Full... · Seringkali dalam proses administrasi ... Penelitian

11

Pada Gambar 5 router mikrotik menunjukkan kapasasitas bandwidth yang

didapat oleh client menggunakan sub menu torch. Realtime traffic monitoring

(torch) digunakan untuk memonitor traffic yang melewati interface berdasarkan

protokol, sumber, dan tujuan serta port. Torch menampilkan traffic protokol dan

kecepatan saat diterima dan dikirim. Dalam percobaan ini data yang didapat

adalah Tx Rate sebesar 66.6kbps dan Rx Rate sebesar 20.3kbps. Tx Rate adalah

download data atau jumlah data yang diterima atau masuk ke mikrotik via

ethernet 1. RX Rate adalah upload data atau jumlah data yang keluar dari mikrotik

via ethernet 1, dan dalam kasus ini di nyatakan dengan kbps.

Aktivitas download tanpa IDM, untuk pemakaian bandwidth dengan tidak

menggunakan limiter (pembatas), bandwidth yang mengalir pada client tentunya

berjalan dengan tidak teratur. Misalkan saja ketika salah seorang user men-

download suatu file, otomatis user yang lain akan menggunakan bandwidth yang

tersisa dari orang yang yang men-download pertama tadi. Misalkan user

melakukan proses download yang dilakukan oleh salah satu client yaitu sebesar

30kBps, otomatis kecepatan bandwidth yang tersisa untuk 16 client lainnya adalah

sebesar 70kBps baik itu untuk proses browsing ataupun download setelahnya,

dengan estimasi kecepatan maksimum yang didapatkan adalah 100kBps.

Aktivitas download dengan IDM, Dalam proses download, ada kalanya

client menginstall software tambahan yang digunakan untuk mempermudah

proses download. Karena dengan ditambahkannya software ini maka proses

download dapat di resume, ketika nantinya terjadi internet putus. Akan tetapi

dengan menggunakan software Internet Download Manager dapat menyebabkan

kecepatan internet menjadi terpusat ke client yang menggunakan software IDM

tersebut. Karena prinsip kerja dari IDM melakukan proses download suatu file

secara partial ke semua server mirror dari file tersebut. Jadi untuk men-download

sebuah file dengan IDM menggunakan fasilitas server mirror yang disediakan

oleh IDM untuk men-download file tersebut secara partial sehingga file tersebut

lebih cepat ter-download.

Aktivitas streaming video, Salah satu hal yang dapat menyebabkan

penurunan kecepatan internet adalah pengaksesan video streaming di internet

seperti Youtube, Vimeo maupun situs berita online yang didalamnya terdapat

konten video streaming, seperti detik.com, kompas.com, dll. Situs media

streaming tersebut digunakan oleh beberapa client untuk mencari data yang

dibutuhkan oleh perusahaan. Akan tetapi semakin banyaknya client yang

mengakses situs streaming ini maka akan menyebabkan penurunan kecepatan

akses internet bagi client-client yang lain.

Pada saat pengujian menggunakan youtube, browser mengakses secara

partial untuk streaming youtube. Hal ini terlihat pada torch mikrotik bahwa client

yang mengakses youtube mempunyai beberapa channel yang mengakses port

HTTP. Channel disini jumlah dan besar Tx Rate download-nya tentunya bisa

berubah-ubah tergantung video streaming yang diputar. Pada Gambar 6 terlihat

untuk proses akses video streaming membutuhkan bandwidth sebesar 457kbps. Jika client yang semakin banyak membuka video streaming maka semakin

menurun bandwidth internet yang tersisa yang dapat digunakan untuk browsing.

Page 11: Analisis dan Perancangan Optimalisasi Bandwidth dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8632/3/T1_672008802_Full... · Seringkali dalam proses administrasi ... Penelitian

12

Gambar 6 Tampilan untuk Memonitor Bandwidth saat Akses Youtube

Berdasarkan hasil tes awal dapat disimpulkan tidak digunakannya limiter

dalam sebuah aktivitas internet dalam sebuah perusahaan dapat menyebabkan

ketidakstabilan akses internet yang akan digunakan oleh client lainnya. Oleh

karena itu diperlukannya optimalisasi bandwidth di perusahaan tersebut dengan

mengunakan mikrotik dengan teknik traffic shaping. Optimalisasi pada proses kali

ini adalah proses optimalisasi bandwidth internet. Bandwidth internet yang

dioptimalisasi ialah bandwidth download pada client sehingga ketika client

melakukan download baik menggunakan IDM atau tidak, maupun streaming tidak

akan mengganggu aktivitas browsing yang digunakan oleh client lainnya.

Bandwidth PT. Asuransi wahana

Tata, Solo.(846kbps)

Proses download800Kbps

(Parent Download Utama)

Aktifitas Client

end

start

download

Ekstensi penting/tidak

Download tidak penting 64kbps

browsing

tidak

ya

Gunakan IDM/tidak

tidak

Filter Rules Menggunakan

Layer 7ya

Koneksi Client

Gambar 7 Proses Pengaturan Bandwidth

Page 12: Analisis dan Perancangan Optimalisasi Bandwidth dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8632/3/T1_672008802_Full... · Seringkali dalam proses administrasi ... Penelitian

13

Traffic yang digunakan dalam jaringan internet di PT. Asuransi Wahana

Tata, Solo adalah sebesar 846kbps, kecepatan internet tersebut adalah kecepatan

yang digunakan baik untuk proses download maupun proses browsing untuk

proses download dalam penelitian kali ini akan diatur sebesar 800kbps. Jadi

nantinya apabila user melakukan streaming youtube ataupun men-download file

yang merupakan ekstensi penting maka akan masuk dalam pembagian yang ini.

Traffic download ini nantinya akan menjadi parent (induk) dari traffic file yang

tidak penting. Untuk limiter file tidak penting adalah sebesar 64kbps Jika user

men-download sebuah file yang termasuk ekstensi tidak penting, maka akan

masuk dalam limiter ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 7.

Memisahkan antara traffic internet browsing dan traffic internet download.

Dalam pembatasan bandwidth internet untuk pemisahaan antara traffic browsing

dan download digunakan fasilitas mangle dalam mikrotik dan diatur dalam

Connection Bytes sebesar 262144-4294967296 bytes artinya batas ukuran file

terkecil yang di-filter adalah 256kb dan batas tertinggi adalah 4gb dimaksudkan

supaya user lain yang browsing bandwidthnya stabil. Jadi ketika ada client yang

mengakses internet, maka mikrotik akan mengecek dengan sendirinya bahwa

aktivitas tersebut merupakan aktivitas download atau aktivitas browsing. Jika

aktivitas browsing maka aktivitas client tersebut tidak akan dibatasi oleh client

jika aktivitas tersebut merupakan aktivitas download maka akan dibatasi oleh

mikrotik secara otomatis. Cara pemisahan traffic browsing, download penting,

dan download tidak penting bisa dilihat dalam Gambar 8 dan Gambar 9.

Gambar 8 Memisahkan Traffic Download dan Browsing

Pada Gambar 8, pada New Queue kolom Name diisikan Download,

kemudian kolom Parent pilih global-out artinya segala traffic yang keluar atau

yang diminta akan diambil dari komputer client. Pada kolom Packet Marks pilih

Download didapat dari konfigurasi sebelumnya. Pada kolom Queue Type pilih

main-download yang didapat dari konfigurasi sebelumnya. Pada kolom Max Limit

diisikan 800k yang menandakan batas bandwidth maksimal yang didapat saat

download.

Page 13: Analisis dan Perancangan Optimalisasi Bandwidth dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8632/3/T1_672008802_Full... · Seringkali dalam proses administrasi ... Penelitian

14

Memisahkan traffic download file berekstensi penting dan file berekstensi

tidak penting. File berekstensi penting seperti doc, docx akan ikut pembatasan

traffic download sebelumnya yaitu dari pemisahan traffic browsing. Ekstensi file

tidak penting akan dipisahkan lagi menjadi sebesar 64kbps. Bandwidth sebesar

64kbps inilah yang nantinya akan digunakan apabila client men-download

ekstensi file tidak penting.

Gambar 9 Pengaturan Ekstensi File Tidak Penting

Pada Gambar 9, pada kolom name diisikan Download Tidak Penting

sebagai penanda kemudian pada kolom Parent pilih global-in artinya segala

traffic yang masuk dari luar atau internet. Pada Packet Marks pilih download-tp

yang didapat dari konfigurasi sebelumnya. Kemudian pada kolom Max Limit

dibatasi 64k tentu saja itu bisa berubah tergantung kebutuhan perusahaan.

Hasil optimalisasi bandwidth yang didapat dari melakukan konfigurasi

menggunakan router mikrotik dengan teknik traffic shaping adalah menjadikan

bandwidth PT. Asuransi Wahana Tata, Solo tetap stabil walaupun ada client yang

download. Pada Gambar 10 menunjukkan traffic dari download yang terjadi di

router mikrotik PT. Asuransi Wahana Tata, Solo. Tanda merah menunjukkan

bahwa bandwidth tersebut mencapai batas maksimal download yang telah

ditentukan yaitu 800kbps.

Gambar 10 Traffic Download pada Mikrotik

Page 14: Analisis dan Perancangan Optimalisasi Bandwidth dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8632/3/T1_672008802_Full... · Seringkali dalam proses administrasi ... Penelitian

15

Pada Gambar 10 terlihat proses download dari kategori penting yaitu

berekstensi .pdf dan menggunakan web browser sebagai media download-nya.

Hasil dari kecepatan rata-rata dari download tersebut adalah sebesar 498kbps yang

dapat dilihat dari menu mikrotik walaupun hasil download melalui web browser

hanya menunjukkan sebesar 51kBps. Hasil tes ini menunjukkan optimalisasi

bandwidth yang dilakukan berhasil karena tidak melebihi batasan kecepatan yang

sudah ditentukan.

Pada Gambar 11 menunjukkan traffic dari download file tidak penting

yang terjadi di router mikrotik. Tanda merah menunjukkan bahwa bandwidth

tersebut mencapai batas maksimal download yang telah ditentukan yaitu 64kbps.

Tes download sebuah file ini menggunakan IDM sebagai media download-nya.

Cara untuk membatasi traffic download dari IDM digunakan filter rules yang

dikonfigurasi di router mikrotik. Hasilnya kecepatan yang didapat adalah sebesar

8kBps. Gambar 11 menunjukkan proses download dari kategori file tidak penting

yaitu file berekstensi .exe. Hasil dari kecepatan rata-rata dari download tersebut

adalah 66kbps jika dilihat dari menu mikrotik dan hasil yang didapat dari tes

download dengan IDM sebesar 8kBps.

Gambar 11 Traffic Download File Tidak Penting pada Mikrotik

Dalam segi efisiensi pada sistem baru dengan menggunakan router

mikrotik Gambar 10 dan Gambar 11 nampak lebih baik, dimana telah

digunakannya teknologi traffic shaping untuk membatasi bandwidth untuk

download. Sehingga pada PT. Asuransi Wahana Tata, Solo mendapatkan

bandwidth yang lebih stabil walaupun ada client yang sedang download.

Hasil tes dengan menggunakan router mikrotik ini, difungsikan untuk

membatasi aktivitas streaming video dan download baik menggunakan IDM atau

tidak dari user. Dalam Gambar 10 dan Gambar 11 bandwidth yang dibatasi untuk

file penting sebesar 800kbps dan file tidak penting sebesar 64kbps, pada saat salah

satu user melakukan aktivitas browsing, download dan streaming video maka

bandwidth akan dimaksimalkan dan jika user secara bersamaan melakukan

aktivitas browsing, download dan streaming video maka bandwidth akan dibagi

rata sesuai jumlah client yang terkoneksi dengan router. Misalkan satu user

Page 15: Analisis dan Perancangan Optimalisasi Bandwidth dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8632/3/T1_672008802_Full... · Seringkali dalam proses administrasi ... Penelitian

16

melakukan download file penting maka bandwidth yang didapat adalah 800kbps

namun jika ditambahkan satu user lagi maka bandwidth yang didapat masing-

masing user adalah 400kbps demikian seterusnya. Tes ini sudah dilakukan

beberapa kali dan menghasilkan kecepatan rata-rata yang berbeda-beda namun

dari hasil tes yang dilakukan kecepatan rata-rata yang didapat tidak melebihi dari

kecepatan yang sudah ditentukkan sebelumnya sehingga aktivitas browsing-pun

tetap lancar.

Perbandingan antara sistem lama dengan sistem baru dimana sistem yang

lama pada PT. Asuransi Wahana Tata, Solo belum menggunakan mikrotik

routerOS sedangkan sistem yang baru sudah ditambahkan mikrotik routerOS

sebagai solusinya, dimana didalamnya sudah dikonfigurasi dengan menggunakan

teknik traffic shaping. Perbedaan yang didapatkan dari hasil uji coba tersebut

dapat disimpulkan bahwa sistem lama belum memakai management bandwidth,

bandwidth saat download melambat, dan akses jaringan internet tidak stabil.

Sistem baru sudah menerapkan management bandwidth, bandwidth saat download

tetap stabil dengan adanya traffic shaping, dan akses jaringan internet lebih baik

dan lebih sesuai. Perbandingan tersebut bisa dibuktikan dengan Tabel 2

sebagaimana hasil dari pengujian sistem tersebut.

Pada tabel pengujian sistem ini dibedakan menjadi dua yaitu pengujian

sistem lama atau sebelum menggunakan router mikrotik dan pengujian sistem

baru atau sesudah menggunakan router mikrotik yang sudah dikonfigurasi.

Pengujian ini baik sistem lama maupun sistem baru dilakukan dengan dua cara

yaitu menggunakan web browser dan IDM. Uji coba ini dilakukan dengan men-

download file yang berbeda-beda berdasarkan kategori ekstensi file yang sudah

ditentukan sebelumnya atau berdasarkan Tabel 1.

Tabel 2 Hasil Pengujian Sistem

Sistem Lama (Sebelum Konfigurasi) Sistem Baru (Sesudah Konfigurasi)

Hasil Pengujian dengan Web Browser Hasil Pengujian dengan Web Browser File Penting Kecepatan Rata-Rata File Penting Kecepatan Rata-Rata

.pdf 73 kBps .pdf 74 kBps

.docx 74 kBps .docx 73 kBps

.ppt 69 kBps .ppt 70 kBps File Tidak Penting Kecepatan Rata-Rata File Tidak Penting Kecepatan Rata-Rata

.exe 101 kBps .exe 7 kBps

.mp3 87 kBps .mp3 7 kBps

.flv 81 kBps .flv 6 kBps

Hasil Pengujian dengan IDM Hasil Pengujian dengan IDM File Penting Kecepatan Rata-Rata File Penting Kecepatan Rata-Rata

.pdf 90 kBps .pdf 82 kBps

.docx 82 kBps .docx 79 kBps

.ppt 88 kBps .ppt 85 kBps File Tidak Penting Kecepatan Rata-Rata File Tidak Penting Kecepatan Rata-Rata

.exe 118 kBps .exe 7 kBps .mp3 116 kBps .mp3 8 kBps

.flv 110 kBps .flv 6 kBps

Page 16: Analisis dan Perancangan Optimalisasi Bandwidth dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8632/3/T1_672008802_Full... · Seringkali dalam proses administrasi ... Penelitian

17

Pada Tabel 2 pengujian dilakukan pada satu client saja yang mana

bandwidth yang didapat adalah bandwidth maksimal dari PT. Asuransi Wahana

Tata, Solo. Dalam pengujian ini semakin besar bandwidth yang didapat seorang

client menandakan bahwa semakin lambat koneksi yang didapat oleh client

lainnya. Sehingga bisa ditarik kesimpulan dari pengujian sistem ini bahwa

semakin kecil bandwidth untuk download yang didapat maka semakin baik

koneksi internetnya dengan catatan hanya satu client yang melakukan aktifitas

download-nya atau mengakses internet, jika yang mengakses internet lebih dari

satu maka bandwidth yang didapat dibagi sejumlah client yang melakukan

aktifitas menggunakan internet tersebut. Hal ini juga berlaku pada file tidak

penting jika ada client yang men-download file tidak penting secara bersamaan

maka bandwidth yang dibatasi untuk file tidak penting akan dibagi sejumlah client

yang men-download.

Hasil pengujian sistem ini dikatakan optimal bila seluruh karyawan PT.

Asuransi Wahana Tata, Solo bisa melakukan aktivitas kesehariannya tanpa adanya

masalah dengan jaringan internet yang melambat khususnya pada saat melakukan

aktivitas browsing. Penelitian ini dikatakan optimal jika bandwidth yang ada yaitu

846kbps bisa dimanfaatkan sepenuhnya baik hanya digunakan satu client atau

lebih yang mengakses jaringan internet tersebut. Bandwidth yang dibutuhkan

perusahaan tersebut adalah 850kbps dan kecepatan rata-rata yang didapat adalah

846kbps maka dari itu dalam router mikrotik dibuat pembatasan 800kbps untuk

browsing dan download file penting, kemudian 64kbps untuk download file tidak

penting yang mana jika ditotal sebesar 864kbps atau lebih tinggi dari kebutuhan

perusahaan tersebut. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan bandwidth yang

ada. Bandwidth yang dibutuhkan perusahaan adalah 850kbps yang kemudian

dibagi untuk 17 client yang mana masing-masing client mendapatkan 50kbps. Hal

tersebut terjadi jika semua client menggunakan jaringan internet hanya untuk

browsing saja, namun kenyataannya dalam kesahariaanya ada beberapa client

yang men-download file maupun streaming dalam perkerjaannya. Sehingga

bandwidth yang tadinya 850kbps yang seharusnya bisa dibagi 17 client dan

mendapatkan 50kbps tiap client-nya, tetapi karena ada yang melakukan aktifitas

download maka bandwidth yang didapat oleh client lainnya hanya sisanya saja

atau kurang dari 50kbps tiap client-nya karena ada satu atau lebih client yang

memonopoli jaringan internet tersebut. Oleh karena itulah diperlukan pembatasan

dengan menggunakan traffic shaping berdasarkan jenis file yang akan di

download hal ini berfungsi untuk mengatur traffic yang ada menjadi merata

sejumlah client yang mengakses jaringan internet tersebut walaupun ada client

yang melakukan aktifitas download maupun streaming. Sebelumnya bandwidth

850kbps dibagi untuk 17 client dan didapatkan 50kbps tiap client, namun angka

tersebut turun disaat ada client yang melakukan aktifitas selain browsing karena

bandwidth yang ada diambil oleh client yang melakukan aktifitas download

maupun streaming, dengan adanya traffic shaping, bandwidth 850kbps yang

dibagi 17 client tetap 50kbps per-client walaupun bandwidth digunakan untuk browsing, download dan streaming, karena bandwidth yang ada akan dibagi

secara merata sejumlah client yang terkoneksi dengan router mikrotik.

Page 17: Analisis dan Perancangan Optimalisasi Bandwidth dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8632/3/T1_672008802_Full... · Seringkali dalam proses administrasi ... Penelitian

18

Penelitian ini berdasarkan permintaan dari PT. Asuransi Wahana Tata,

Solo yang mana perusahaan tersebut meminta supaya bandwidth internet stabil

pada saat mengakses jaringan internet atau pada saat browsing karena tiap-tiap

karyawan membutuhkan jaringan internet dalam pekerjaannya. Perusahaan juga

menyetujui konsekuensi yang ada yaitu bandwidth yang diterima rata ke semua

client, baik untuk pimpinan maupun karyawan asalkan bandwidth yang diterima

stabil dan bisa digunakan untuk bekerja sehari-harinya. Seandainya bandwidth

yang diterima tidak mencapai rata-rata bandwidth yang seharusnya diterima yaitu

846kbps itu adalah kesalahan dari provider internet (Speedy) bukan kesalahan dari

router mikrotik yang sudah dikonfigurasi sebelumnya, karena bandwidth yang

diterima oleh perusahaan bukan dedicated atau pasti 1Mbps melainkan up to

1Mbps yang menyebabkan aliran kuota tidak stabil sehingga bandwidth yang

diterima tidak menentu besar kecilnya. Bandwidth yang dibatasi, dalam hal ini

bisa disesuaikan sesuai permintaan atau kebutuhan perusahaan jika nantinya

dirasa kurang oleh perusahaan tersebut.

Hasil uji pada Tabel 2 dilakukan dengan men-download file dari sebuah

website dengan jenis dan ukuran file yang sama tiap percobaannya. Misalkan file

.exe berukuran 80MB diujicobakan dengan cara men-download via web browser

dan IDM baik diujicoba sebelum atau sesudah menggunakan router mikrotik.

Hasil pengujian sistem menunjukkan perbedaan yang sangat berarti khususnya

perbedaan dikategori file tidak penting bisa dilihat dari percobaan menggunakan

IDM misalkan file .exe sebelum menggunakan router mikrotik menghasilkan

kecepatan 118kBps dan setelah menggunakan router mikrotik menjadi 7kBps.

Kemudian percobaan file berekstensi .pdf menggunakan web browser sebagai

media ujinya, dimana sebelum menggunakan router mikrotik menghasilkan

kecepatan 73kBps disaat melakukan download file dan setelah menggunakan

router mikrotik kecepatan yang didapat menjadi 74kBps hal ini terjadi karena

ujicoba dilakukan pada saat hanya satu client saja yang menggunakan jaringan

internet. Perbedaan terjadi jika banyak client yang mengakses internet, misal ada

dua client maka bandwidth 74kBps akan dibagi dua dengan client lainnya.

Perbedaan tersebut juga terjadi dengan percobaan lain yang dilakukan dengan

pengujian file beresktensi yang berbeda.

Berdasarkan Tabel 2 untuk memudahkan dalam melihat perbedaan yang

dihasilkan mengenai perhitungan yang didapat, maka perlu dipahami mengenai

bandwidth yang dibatasi. Sebelumnya untuk file penting dibatasi sebesar 800kbps

dan file tidak penting sebesar 64kbps. Namun pada percobaan ini menghasilkan

angka yang lebih besar hal itu terjadi dikarenakan tipe unit yang dipake berbeda.

Jika 800kbps sebenarnya bandwidth yang dibatasi adalah 100kBps dan jika

64kbps bandwidth yang dibatasi adalah 8kBps angka tersebut didapat dengan cara

dibagi 8 karena 1 bits sama dengan 8 bytes. Oleh karena itu angka yang didapat

pada Tabel 2 kolom sistem baru berkisar 100kBps (bandwidth maksimal yang

didapat) dan 8kBps bukan 800kbps atau 64kbps. Berdasarkan hasil uji tersebut

dapat disimpulkan bahwa pengujian sistem berhasil karena ada berubahan antara sistem lama dengan sistem baru. Perbedaan Tabel 2 juga bisa dilihat dengan

grafik pada Gambar 12 dan Gambar 13.

Page 18: Analisis dan Perancangan Optimalisasi Bandwidth dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8632/3/T1_672008802_Full... · Seringkali dalam proses administrasi ... Penelitian

19

Gambar 12 Grafik Tes Download dengan Web Browser

Gambar 12 menunjukkan grafik dari tes download dengan web browser

sebagai media download-nya. Dimana garis biru atau tanda melingkar

menandakan sistem lama dan garis merah atau tanda silang menandakan sistem

baru. Jenis ekstensi file .pdf, .docx, dan .ppt adalah kategori file penting yang

dibatasi sebesar 800kbps dan file .exe, .mp3. dan .flv adalah kategori file tidak

penting yang dibatasi 64kbps.

Gambar 13 Grafik Tes Download dengan IDM

Gambar 13 menunjukkan grafik dari tes download dengan IDM sebagai

media download-nya. Dimana garis biru atau tanda melingkar menandakan sistem

lama dan garis merah atau tanda silang menandakan sistem baru. Jenis ekstensi

file .pdf, .docx, dan .ppt adalah kategori file penting yang dibatasi sebesar

800kbps dan file .exe, .mp3. dan .flv adalah kategori file tidak penting yang

dibatasi 64kbps.

Berdasarkan hasil optimalisasi bandwidth atau hasil uji sistem dapat

disimpulkan bahwa kedua percobaan secara umum dapat digunakan, karena tidak

terjadi kesalahan selama pengujian sistem pada saat melakukan pengujian dengan

cara download file, itu terbukti dengan tidak adanya bandwidth yang melebihi dari

bandwidth yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan memanfaatkan teknologi

traffic shaping pada sistem yang baru, perancangan optimalisasi bandwidth ini

dapat memudahkan pengguna dalam menggunakan internet secara bersamaan dan

dapat memudahkan untuk mengontrol ataupun memantau setiap akses jaringan

yang masuk. Hasilnya upload dan download akan maksimal dan cenderung lebih

stabil.

Satuan kBps

Satuan kBps

Page 19: Analisis dan Perancangan Optimalisasi Bandwidth dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8632/3/T1_672008802_Full... · Seringkali dalam proses administrasi ... Penelitian

20

5. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa optimalisasi

bandwidth di PT. Asuransi Wahana Tata, Solo sudah dilakukan dengan

memanfaatan bandwidth yang ada, jika hanya satu client yang mengakses internet

maka bandwidth yang ada digunakan sendiri tetapi jika lebih dari satu client maka

bandwidth akan dibagi rata sejumlah client yang terkoneksi dengan router.

Management bandwidth menggunakan teknik traffic shaping memberikan hasil

yang lebih baik, khususnya disaat beberapa client mengakses internet secara

bersamaan. Hal ini terlihat pada pengujian bandwidth yang dilakukan. Bandwidth

menjadi lebih merata karena dengan teknik traffic shaping dapat membedakan

aktivitas user antara browsing dan download. Ekplorasi implementasi mikrotik

untuk jaringan selain yang telah peneliti kerjakan masih mungkin dilakukan.

Untuk penelitian lebih lanjut, peneliti menyarankan untuk melakukan

implementasi keamanan jaringannya.

6. Daftar Pustaka

[1] Dwiyankuntoko, Arsyad, 2013, Introduksi Monitoring Jaringan Komputer,

http://ilmukomputer.org. Diakses tanggal 31 Oktober 2013.

[2] Hizbullah, Tb. A., 2012, Optimalisasi Bandwidth dan Keamanan Jaringan

dengan Filterisasi pada Warung Internet Menggunakan Mikrotik

Routerboard, Komputasi 1 (1): 103-116, http://jurnal.fmipa.unila.ac.id.

Diakses tanggal 30 Oktober 2013.

[3] Riadi, Imam, 2010, Optimasi Bandwidth Menggunakan TrafficShaping,

Informatika 4 (1): 374-382, http://journal.uad.ac.id/. Diakses tanggal 30

Oktober 2013.

[4] Asuransi Wahana Tata, 2011, Profil Perusahaan, http://www.aswata.co.id.

Diakses tanggal 10 September 2013.

[5] Sunggiardi, Michael, 2011, Sejarah Mikrotik, http://www.mikrotik.co.id.

Diakses tanggal 4 Febuari 2014.

[6] Nurmanto, 2011, Pengertian dan Fungsi Winbox, http://nurmanto.com.

Diakses tanggal 4 Febuari 2014.

[7] Mitchel, Bradley, 2013, QoS (Quality of Service),

http://compnetworking.about.com. Diakses tanggal 4 Febuari 2014.

[8] Adhanis, 2011, Menandai Paket-Paket Download di Mikrotik dengan Layer

7, http://tutor.mlinknetwork.com. Diakses tanggal 9 September 2013.

[9] Rouse, Margaret, 2010, Definition traffic shaping (packet shaping),

http://searchnetworking.techtarget.com. Diakses Tanggal 4 Febuari 2014.

[10] Bahasa, Pusat, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

[11] Hariyanto, 2013, Metode Pengumpulan Data, http://belajarpsikologi.com.

Diakses tanggal 4 Febuari 2014.