85
37 BAB 4 ANALISIS DATA Iklan kampanye partai politik yang menjadi bahan analisis dalam penelitian ini adalah iklan yang tayang pada masa-masa akhir kampanye dan mendekati jadwal Pemilu legislatif, yaitu pada 1 Januari 20095 April 2009. Hal ini dipilih dengan pertimbangan bahwa pada rentang waktu tersebut, partai politik sedang gencar- gencarnya beriklan di televisi dan disebabkan juga oleh iklan kampanye yang lebih beragam. Berikut daftar beberapa partai politik yang beriklan di televisi menjelang Pemilu 2009 dan menjadi bahan analisis adalah sebagai berikut. NO. NAMA PARTAI TOPIK IKLAN NOMOR URUT 1 Partai Hati Nurani (Hanura) krisis 1 2 Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) orang yang berani 4 3 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) stimulus 5 4 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) jujur 7 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN) artis 9 7 Partai Golongan Karya (Golkar) swasembada beras 23 8 Partai Persatuan dan Pembangunan (PPP) assalamu'alaikum 24 9 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kontrak politik 28 10 Partai Demokrat swasembada beras 31

ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

37

BAB 4

ANALISIS DATA

Iklan kampanye partai politik yang menjadi bahan analisis dalam penelitian

ini adalah iklan yang tayang pada masa-masa akhir kampanye dan mendekati jadwal

Pemilu legislatif, yaitu pada 1 Januari 2009–5 April 2009. Hal ini dipilih dengan

pertimbangan bahwa pada rentang waktu tersebut, partai politik sedang gencar-

gencarnya beriklan di televisi dan disebabkan juga oleh iklan kampanye yang lebih

beragam.

Berikut daftar beberapa partai politik yang beriklan di televisi menjelang

Pemilu 2009 dan menjadi bahan analisis adalah sebagai berikut.

NO. NAMA PARTAI TOPIK IKLAN NOMOR

URUT

1 Partai Hati Nurani (Hanura) krisis 1

2 Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) orang yang berani 4

3 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) stimulus 5

4 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia

(PKPI) jujur

7

5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8

6 Partai Amanat Nasional (PAN) artis 9

7 Partai Golongan Karya (Golkar) swasembada beras 23

8 Partai Persatuan dan Pembangunan (PPP) assalamu'alaikum 24

9 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

(PDIP) kontrak politik

28

10 Partai Demokrat swasembada beras 31

Page 2: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

38

4.1 Analisis Teks, Intertekstual, dan Praktik Sosiokultural

4.1.1 Iklan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)

Teks Iklan

(1) MVO: 2009, krisis di depan mata.

(2) “Kenapa harus takut?” begitulah kata Wiranto.

(3) Beragam krisis telah menempanya menjadi sosok yang tangguh,

tak tergoda kekuasaan, menomorsatukan kedaulatan.

(4) Wiranto : ABRI mengajak semua pihak agar bersikap tenang.

(5) MVO : Kini hati nuraninya kembali terpanggil.

(6) Wiranto : Ayo, bekerja dengan hati bersama Partai Hanura!

(7) Lagu: Hanura untuk rakyat

4.1.1.1 Analisis Teks dan Intertekstualitas

Tabel 4.1.1.1.1

Variabel Teks (Mikro)

No. Unsur Pemaparan

1 Representasi Dalam anak kalimat: Kosakata

(4) ABRI mengajak semua pihak agar bersikap tenang.

(6) Ayo, bekerja dengan hati bersama partai Hanura!

Tata bahasa (grammar)

(4) ABRI (S) mengajak (P) semua pihak (O) agar bersikap tenang (K).

Metafora

(5) Kini hati nuraninya kembali terpanggil.

(6) Ayo, bekerja dengan hati bersama partai Hanura!

Kombinasi anak kalimat:

(3) Beragam krisis telah menempanya menjadi sosok yang tangguh,

tak tergoda kekuasaan, menomorsatukan kedaulatan.

Rangkaian antarkalimat: (2) “Kenapa harus takut?” begitulah kata Wiranto.

(3) Beragam krisis telah menempanya menjadi sosok yang tangguh,

tak tergoda kekuasaan, menomorsatukan kedaulatan.

2 Relasi (4) Wiranto: ABRI mengajak semua pihak agar bersikap

tenang.

(6) Wiranto: Ayo, bekerja dengan hati bersama Partai

Hanura!

3 Identitas (2) “Kenapa harus takut?” begitulah kata Wiranto.

(3) Beragam krisis telah menempanya menjadi sosok yang

tangguh, tak tergoda kekuasaan, menomorsatukan

kedaulatan.

(7) Lagu: Hanura untuk rakyat

Page 3: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

39

PEMBAHASAN TABEL 4.1.1.1.1

1. Representasi

- Representasi dalam anak kalimat

Kosakata

(4) ABRI mengajak semua pihak agar bersikap tenang.

Penggunaan kata mengajak tersebut memiliki konotasi yang halus

dibandingkan dengan kata „menyuruh‟ atau lainnya. ABRI digambarkan memiliki

hubungan baik dengan pihak-pihak yang dimaksudkan pada masa itu (1998), yang

menunjukkan tidak adanya tingkatan, apakah yang satu lebih di atas daripada yang

lainnya. Kata tersebut mengindikasikan kesetaraan.

(6) Ayo, bekerja dengan hati bersama partai Hanura!

Interjeksi ajakan ayo diiringi verba intransitif bekerja. Di sini tidak ada yang

menyuruh melakukan atau disuruh melakukan, misalnya „ayo pilih‟. Bekerja adalah

sebuah konotasi untuk melakukan upaya dengan disertai kerja keras, bukan sekadar

memilih dan selesai sampai di situ. Akan tetapi, ini berlanjut pada kerja selanjutnya.

Tata bahasa (grammar)

(4) ABRI mengajak semua pihak agar bersikap tenang.

Pada kalimat (5), terdapat potongan kata-kata Wiranto pada saat menjabat

sebagai Panglima ABRI (1998). Dalam teks, digambarkan dalam bentuk peristiwa

yang menunjukkan bagaimana pada posisinya, menampilkan Wiranto sebagai

perwakilan ABRI, sebagai pelaku yang menyuruh semua pihak untuk bersikap

tenang.

Metafora

(6) Ayo, bekerja dengan hati bersama partai Hanura!

Dalam kalimat imperatif tersebut terdapat metafora yang digunakan untuk

mengajak pemirsa untuk bekerja bersama Partai Hanura. Metafora tampak pada

penggunaan „bekerja dengan hati‟. Penggunaan tersebut memiliki makna lain yaitu

tidak sekadar bekerja yang berhubungan dengan fisik atau otak, tetapi menyertakan

Page 4: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

40

hati yang lebih bersifat psikis. Ini disebut personifikasi, bila bekerja tersebut

dihubungkan dengan pertanyaan „dengan siapa dia bekerja‟. Jawabannya adalah

dengan A, B, atau C. Hati di sini dianggap orang/ benda hidup. Penggunaan seperti

ini, dapat mengindikasikan bahwa kegiatan bekerja harus dibarengi dengan hati/

keyakinan dan tidak cukup dengan fisik/ otak saja. Ini ditujukan untuk memberi arti

atau makna dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

(5) Kini hati nuraninya kembali terpanggil.

Pada (5), hati nurani dianggap sama atau diposisikan seperti manusia

(personifikasi). Di sini tidak mungkin hati bisa dipanggil atau terpanggil. Jika

dia memilikinya, dapat dikatakan dia mempunyai telinga untuk mendengar panggilan

tersebut seperti manusia. Menggunakan hati nurani dapat diartikan memiliki nilai

kemanusiaan, jauh dari kekerasan. Hal ini tentu kontras dengan keadaan pada

masa itu yang tidak terkendali, identik dengan suasana kerusuhan bahkan

kekerasan.

- Representasi kombinasi anak kalimat

(3) Beragam krisis telah menempanya menjadi sosok yang tangguh, tak tergoda

kekuasaan, menomorsatukan kedaulatan.

Penggunaan elaborasi yang ditandai oleh kata sambung relatif yang digunakan

untuk memperinci dan menguraikan sosok Wiranto. Sosoknya antara lain

digambarkan sebagai seorang yang tangguh, tidak tergoda kekuasaan, dan

mementingkan kedaulatan.

- Representasi rangkaian antarkalimat

(1) 2009, krisis di depan mata.

(2) “Kenapa harus takut?” begitulah kata Wiranto.

(3) Beragam krisis telah menempanya menjadi sosok yang tangguh, tak tergoda

kekuasaan, menomorsatukan kedaulatan

Sosok Wiranto adalah pusat dalam iklan ini. Dia digambarkan lebih rinci

daripada Partai Hanura sendiri. Dari awal sampai akhir yang ditampilkan dalam iklan

tersebut adalah ketua Partai Hanura, Wiranto. Ini menunjukkan bahwa iklan ini

Page 5: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

41

menggunakan latar dengan mengangkat sosoknya sebagai bahan yang sedang dijual

dengan menyinggung peristiwa pada rentang atau jarak antara masa lalu (1998) dan

keberadaannya sekarang sebagai Ketua Partai Hanura (2009).

2. Relasi

Empat pihak muncul dalam iklan ini, yaitu Wiranto; ABRI; Partai Hanura;

dan rakyat Indonesia. Dalam teks iklan disebutkan bahwa Wiranto memiliki kaitan

yang erat dengan ABRI. Pada (4) Wiranto: ABRI mengajak semua pihak agar

bersikap tenang, Wiranto ditampilkan sebagai orang yang memiliki jabatan yang

tinggi di tubuh ABRI, yang terbukti pada tindakannya saat berbicara di depan

khalayak atas nama ABRI.

Partai Hanura digambarkan sebagai partai yang mengajak bermitra dengan

rakyat yang ditunjukkan dengan adanya penggunaan kata bekerja yang terdapat pada

(6), “Ayo, bekerja dengan hati bersama partai Hanura!”

3. Identitas

Wiranto mendapat porsi lebih dalam iklan ini. Lebih dari sekadar ketua Partai

Hanura, tetapi juga untuk membuka dan menunjukkan sosoknya pada masa lalu yang

masih kontra sampai sekarang kepada khalayak.

(2) “Kenapa harus takut?” begitulah kata Wiranto.

(3) Beragam krisis telah menempanya menjadi sosok yang tangguh, tak tergoda

kekuasaan, menomorsatukan kedaulatan.

Pernyataan “kenapa harus takut?” menunjukkan bahwa dia tidak takut.

Penggunaan kalimat interogatif tersebut memiliki makna menantang dan menegaskan

bahwa dia benar-benar tidak takut. Jika dibahasakan kembali, seolah-olah dia ingin

mengatakan bahwa krisis itu tidak ada apa-apanya, apa yang harus ditakutkan.

Posisi pemirsa dalam iklan ini adalah sebagai calon pemilih atau rakyat dalam

teks. Pada (7) Lagu: Hanura untuk rakyat, teks menunjukkan tujuan atau misi Partai

Page 6: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

42

Hanura, yaitu untuk rakyat. Penempatan posisi pemirsa sebagai rakyat

mengindikasikan Partai Hanura juga untuk pemirsa yang menonton iklan tersebut.

Tabel 4.1.1.1.2

Variabel Intertekstualitas

No. Unsur Pemaparan

1 Manifest Intertectuality:

Representasi

wacana

(3) Beragam krisis telah menempanya menjadi sosok yang tangguh,

tak tergoda kekuasaan, menomorsatukan kedaulatan.

(4) Wiranto: ABRI mengajak semua pihak agar bersikap tenang,

Pengandaian (3) ... tak tergoda kekuasaan, menomorsatukan kedaulatan

Negasi (3) ... tak tergoda kekuasaan, menomorsatukan kedaulatan,

Metadiscourse (1) 2009, krisis di depan mata.

(2) “Kenapa harus takut?” begitulah kata Wiranto.

2

Interdiscursivity:

Genre (6) Ayo, bekerja dengan hati bersama partai Hanura!

Tipe aktivitas (2) “Kenapa harus takut?” begitulah kata Wiranto.

(6) Ayo, bekerja dengan hati bersama partai Hanura!

Gaya (3) Beragam krisis telah menempanya menjadi sosok yang tangguh,

tak tergoda kekuasaan, menomorsatukan kedaulatan.

(4) Wiranto : ABRI mengajak semua pihak agar bersikap

tenang.

(5) Kini hati nuraninya kembali terpanggil.

(6) Wiranto : Ayo, bekerja dengan hati bersama partai

Hanura! (7) Lagu: Hanura untuk rakyat

Wacana (3) Beragam krisis telah menempanya menjadi sosok yang tangguh,

tak tergoda kekuasaan, menomorsatukan

kedaulatan.

(5) Kini hati nuraninya kembali terpanggil.

PEMBAHASAN TABEL 4.1.1.1.2

1. Manifest Intertectuality:

- Representasi wacana

Wacana lisan yang digunakan dalam iklan ini mengusung tema krisis dengan

menampilkan sosok Wiranto. Iklan ini lebih terpusat pada pengenalan Wiranto.

Pertama-tama iklan diawali dengan pembahasan mengenai krisis 2009, kemudian

muncul kutipan kata-kata Wiranto yang disampaikan oleh MVO sebagai pendapat

Page 7: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

43

atas topik krisis tersebut. Khalayak kemudian digiring untuk mengenal lebih dalam

lagi mengenai sosoknya (3).

(3) Beragam krisis telah menempanya menjadi sosok yang tangguh, tak tergoda

kekuasaan, menomorsatukan kedaulatan.

Kemudian dilanjutkan dengan penggunaan penanda waktu dahulu dan

sekarang. Pada (4), Wiranto: ABRI mengajak semua pihak agar bersikap tenang,

ABRI tersebut sebagai penanda waktu pernyataan Wiranto tersebut, di mana ABRI

kini telah berganti nama menjadi TNI. Penggunaan akronim ABRI pada masa-masa

sekarang sudah jarang digunakan dan penggunaannya sudah tidak berlaku lagi dan

menunjukkan penjelasan sejarah saja. Penanda rentang waktu ynang berbeda yang

kedua adalah kata kini. Kata tersebut sebagai keterangan waktu 2009 yang

merupakan titimangsa iklan tersebut ditayangkan. Di akhir iklan, Wiranto mengajak

atas namanya untuk memilih Partai Hanura.

- Pengandaian

Kalimat (3), ... tak tergoda kekuasaan, menomorsatukan kedaulatan,

menghubungkan dengan teks atau peristiwa pada tahun 1998. Proposisi tersebut

membuat pandangan bahwa hal tersebut benar adanya.

- Negasi

Penggunaan negasi pada kalimat (3), ... tak tergoda kekuasaan,

menomorsatukan kedaulatan, sebagai penegasan bahwa dirinya lebih mementingkan

kedaulatan Indonesia dibandingkan kepentingan pribadinya, yaitu kekuasaan.

- Metadiscourse

Iklan memposisikan dirinya sebagai promotor Partai Hanura ke hadapan

pemirsa televisi dengan mengangkat sosok Wiranto. Teks memberikan identifikasi

mengenai sosok Wiranto ke hadapan publik.

2. Interdiscursivity:

- Genre

(6) Ayo, bekerja dengan hati bersama partai Hanura!

Iklan kampanye televisi partai

Page 8: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

44

- Tipe aktivitas

(2) “Kenapa harus takut?” begitulah kata Wiranto.

(6) Ayo, bekerja dengan hati bersama partai Hanura!

Konstruksi kampanye di televisi ini antara lain pertama-tama mengangkat

tema krisis yang dihubungkan dengan sosok Wiranto yang digambarkan

berpengalaman dalam menghadapi krisis, kemudian ditampilkan kesiapan dan

keberaniannya menghadapi krisis 2009 dengan pernyataan “Kenapa harus takut?”.

Digambarkan pula mengenai sosok dirinya dahulu dan sekarang yang tidak berubah

dalam hal kemampuan menghadapi krisis. Di bagian akhir barulah Partai Hanura

disebutkan dalam kalimat imperatif pada (6), Ayo, bekerja dengan hati bersama

partai Hanura!

- Gaya

Gaya yang dipilih dalam iklan ini bernuansakan formal. Hal ini tampak pada

penggunaan kosakata baku, seperti menempanya, tangguh, mengajak, dan bekerja.

Pada bahasa lisan yang disampaikan oleh Wiranto terdapat kata tidak baku kenapa

yang menunjukkan bahasa tidak resmi.

- Wacana

Wacana yang digunakan dalam iklan ini adalah wacana naratif, yaitu dengan

menceritakan atau menampilkan Wiranto sebagai sosok yang lebih ditonjolkan. Hal

tersebut dibuktikan dengan penggunaan pronomina persona ketiga –nya, yang

menampilkan Wiranto sebagai orang yang dibicarakan dalam iklan.

(3) Beragam krisis telah menempanya menjadi sosok yang tangguh, tak tergoda

kekuasaan, menomorsatukan kedaulatan.

(5) Kini hati nuraninya kembali terpanggil.

Penonjolan tersebut bertujuan untuk memperluas pengetahuan pemirsa televisi

mengenai sosoknya yang masih kontra sampai sekarang. Iklan menyajikan potongan

peristiwa dahulu (tahun 1998) dan kemudian ditampilkan sosoknya yang sekarang

yaitu sebagai sosok yang menjadikan masa lalu sebagai pengalaman berharganya

sebagai bekal pembentukan karakternya yang sekarang.

Page 9: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

45

4.1.1.2 Praktik Sosiokultural

Tabel 4.1.1.2.1

Variabel Praktik Sosiokultural (Makro)

No. Unsur Pemaparan

1 Situasional (1) 2009, krisis di depan mata..

(4) Beragam krisis telah menempanya menjadi sosok yang tangguh,

tak tergoda kekuasaan, menomorsatukan kedaulatan

2 Institusional (1) 2009, krisis di depan mata.

(2) “Kenapa harus takut?”

(3) Beragam krisis telah menempanya menjadi sosok yang tangguh,

tak tergoda kekuasaan, menomorsatukan kedaulatan.

(4) Wiranto : ABRI mengajak semua pihak agar bersikap

tenang.

3 Sosial (3) Beragam krisis telah menempanya menjadi sosok yang tangguh,

tak tergoda kekuasaan, menomorsatukan kedaulatan.

PEMBAHASAN TABEL 4.1.1.2.1

1. Situasional

Dalam situasi krisis global yang melanda pada permulaan tahun 2009

tersebut, tema „krisis‟ dijadikan isu yang diangkat dalam iklan ini. Dalam situasi

tersebut, Wiranto ditampilkan sebagai sosok yang tidak takut menghadapi krisis

apapun dengan bekal pengalaman yang didapatkan saat melewati krisis 1998 silam.

2. Institusional

Khalayak pemirsa yang menonton iklan ini, mendapat suguhan iklan berupa

pencitraan Wiranto sebagai Ketua Umum Partai Hanura yang digambarkan memiliki

keberanian menghadapi krisis dan berpengalaman menghadapinya. Dengan adanya

keberanian dan tidak takut terhadap krisis serta adanya pengalaman adalah sesuatu

yang disuguhkan untuk menarik ketertarikan pemirsa televisi sebagai warga negara

yang mempunyai hak pilih.

3. Sosial

Pencitraan ke hadapan khalayak merupakan upaya yang dapat mengubah

pandangan mereka sebelumnya. Sebagian masyarakat merasa kurang tertarik dan

kurang bersemangat pada Pemilu legislatif ini. Pertama, tidak adanya pengetahuan

Page 10: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

46

yang memadai tentang betapa pentingnya fungsi lembaga legislatif ini. Juga, karena

mereka tidak mengenal secara personal dengan calon legislator yang hendak mereka

pilih. Selain itu, juga karena masyarakat memerlukan figur yang dapat

merepresentasikan partai yang beriklan dan yang mereka kenal baik. Inilah yang

tampak pada iklan Partai Hanura tersebut.

Teks Iklan

(1) MVO: Jika Anda ingin perubahan, pilih partai nomor 4.

(2) Jika Anda ingin kemandirian ekonomi, pilih partai nomor 4.

(3) Jika Anda adalah orang yang berani, pilih partai nomor 4.

(4) Pilih partai nomor 4, PPRN, karena PPRN adalah partai pilihan orang-

orang yang berani mendorong perubahan untuk kemandirian ekonomi, dan

kedaulatan politik.

(5) Partai Peduli Rakyat Nasional, pilihan orang yang berani melakukan

perubahan.

4.1.2.1 Analisis Teks dan Intertekstualitas

Tabel 4.1.2.1.1

Variabel Teks (Mikro)

No. Unsur Pemaparan

1 Representasi Dalam anak kalimat:

Kosakata

- pilih

(1) Jika Anda ingin perubahan, pilih partai nomor 4.

(2) Jika Anda ingin kemandirian ekonomi, pilih partai nomor 4. (3) Jika Anda adalah orang yang berani, pilih partai nomor 4.

(4) Pilih partai nomor 4, PPRN, karena ....

- orang yang berani

(3) Jika Anda adalah orang yang berani, pilih partai nomor

4.

(4) ... partai pilihan orang-orang yang berani mendorong

perubahan untuk kemandirian ekonomi dan kedaulatan politik.

(5) ... pilihan orang yang berani melakukan perubahan.

Kombinasi anak kalimat:

(1) Jika Anda ingin perubahan, pilih partai nomor 4.

(2) Jika Anda ingin kemandirian ekonomi, pilih partai nomor 4.

(3) Jika Anda adalah orang yang berani, pilih partai nomor 4.

(4) Pilih partai nomor 4, PPRN, karena PPRN adalah partai pilihan

orang-orang yang berani mendorong perubahan untuk kemandirian

ekonomi dan kedaulatan politik.

Page 11: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

47

PEMBAHASAN TABEL 4.1.2.1.1

1. Representasi

- Representasi dalam anak kalimat

pilih

Verba transitif pilih digunakan untuk menyuruh untuk menentukan satu

pilihan di antara banyak pilihan secara langsung. Partai nomor 4 menempati fungsi

subjek dengan peran sebagai sasaran yang disuruh untuk dipilih.

orang yang berani

(3) Jika Anda adalah orang yang berani, pilih partai nomor 4.

Nomina orang diterangkan dalam bentuk klausa relatif-restriktif, maka klausa

itu merupakan bagian integral dari nomina yang diterangkannya. Pada kalimat

tersebut tampak bahwa target pemilih yang dituju/disapa terspesifikasi , yaitu

hanyalah orang yang berani. Sama halnya pada kalimat (4).

(4) ... partai pilihan orang-orang yang berani mendorong perubahan untuk

kemandirian ekonom, dan kedaulatan politik.

(5) Partai Peduli Rakyat Nasional, pilihan orang yang berani melakukan perubahan.

Rangkaian antarkalimat:

(3) Jika Anda adalah orang yang berani, pilih partai nomor 4.

(4) Pilih partai nomor 4, PPRN, karena PPRN adalah partai pilihan

orang-orang yang berani mendorong perubahan untuk

kemandirian ekonomi dan kedaulatan politik.

(5) Partai Peduli Rakyat Nasional, pilihan orang yang berani

melakukan perubahan.

2 Relasi (1) Jika Anda ingin perubahan, pilih partai nomor 4.

(2) Jika Anda ingin kemandirian ekonomi, pilih partai nomor 4.

(3) Jika Anda adalah orang yang berani, pilih partai nomor 4.

3 Identitas (1) Jika Anda ingin perubahan, pilih partai nomor 4.

(2) Jika Anda ingin kemandirian ekonomi, pilih partai nomor 4.

(3) Jika Anda adalah orang yang berani, pilih partai nomor 4.

(4) Pilih partai nomor 4, PPRN, karena PPRN adalah partai pilihan

orang-orang yang berani mendorong perubahan untuk kemandirian

ekonomi, dan kedaulatan politik.

Page 12: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

48

Klausa relatif yang berani mendorong perubahan... membatasi makna kata

orang-orang. Teks iklan tampak bahwa PPRN hanya dipilih oleh orang-orang yang

mempunyai sifat tersebut.

(1) ... pilihan orang yang berani melakukan perubahan.

Iklan tersebut menunjukkan bahwa PPRN hanya diperuntukkan bagi orang-

orang yang berani melakukan perubahan, jika selain dari itu tidak ada keharusan

memilih partai yang bersangkutan.

- Representasi kombinasi anak kalimat

(1) Jika Anda ingin perubahan, pilih partai nomor 4.

(2) Jika Anda ingin kemandirian ekonomi, pilih partai nomor 4.

(3) Jika Anda adalah orang yang berani, pilih partai nomor 4.

PPRN memberikan persyaratan pada pemirsa, yaitu ditandai dengan adanya

kata jika. Klausa subordinatif pada kalimat (1), (2), dan (3) ditampilkan pada muka

kalimat untuk menguraikan syarat yang harus dipenuhi yaitu berupa representasi

keinginan khalayak.

- (3) Jika Anda adalah orang yang berani, pilih partai nomor 4.

- (4) Pilih partai nomor 4, PPRN, karena PPRN adalah partai pilihan orang-orang

yang berani mendorong perubahan untuk kemandirian ekonomi dan kedaulatan

politik.

- (5) Partai Peduli Rakyat Nasional, pilihan orang yang berani melakukan

perubahan.

Pada kalimat (3), (4), dan (5) terdapat bentuk elaborasi yang ditandai oleh

subordinatif yang. Penggunaan subordinatif yang adalah untuk memperinci dan

memperjelas nomina orang, yaitu memberi batasan makna dari nomina orang yang

disapa pada iklan tersebut. Pada kalimat (4), terdapat bentuk koherensi mempertinggi,

di mana klausa karena PPRN adalah partai pilihan orang-orang yang berani

mendorong perubahan untuk kemandirian ekonomi dan kedaulatan politik

mempunyai posisi yang lebih tinggi daripada klausa pilih partai nomor 4, PPRN.

Page 13: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

49

Klausa karena PPRN adalah partai pilihan orang-orang... tampil sebagai penyebab

dipilihnya PPRN.

- Representasi rangkaian antarkalimat

(3) Jika Anda adalah orang yang berani, pilih partai nomor 4.

(4) Pilih partai nomor 4, PPRN, karena PPRN adalah partai pilihan orang-orang

yang berani mendorong perubahan untuk kemandirian ekonomi dan

kedaulatan politik.

Teks iklan mengajak orang yang berani untuk memilih nomor 4. Pada kalimat

(4) pernyataan tersebut didukung oleh pernyataan yang menjelaskan alasan mengapa

harus memilih nomor 4.

2. Relasi

Dua pihak, yaitu pemirsa televisi (Anda) dan PPRN. Hubungan yang

dibangun dalam iklan tersebut yakni komunikasi 2 arah dengan adanya penggunaan

pronomina persona Anda oleh PPRN sebagai kata sapaan untuk pemirsa televisi.

PPRN membidikkan misi partainya dengan target yaitu pemirsa.

Pembicara dalam iklan (MVO) bertindak sebagai representasi PPRN dalam

mempromosikan partai tersebut kepada pemirsa. MVO mengajak pemirsa (Anda)

untuk melakukan transaksi. Yang satu bertindak untuk menawarkan (PPRN) dan

yang satunya memilih (pemirsa). PPRN menjual topik perubahan ekonomi politik

kepada pemirsa televisi yang disapa dalam teks dengan pronomina Anda. Hubungan

yang dibangun mengalirkan komunikasi formal antara keduanya serta lebih

meyakinkan lagi bagi partai yang beriklan tersebut membangun jarak yang tidak

dekat dengan pemilihan pronomina Anda yang lazimnya digunakan untuk menyapa

orang yang baru ditemui atau baru dikenal.

Dengan menggunakan kata ingin pada kalimat (1) dan (2) sebagai upaya

menggerakkan hati pemirsa untuk memilih PPRN. Dalam masa sulit seperti ini tidak

ada yang tidak ingin mencapai perubahan ke arah yang lebih baik juga ingin ekonomi

bangsanya dapat mandiri.

Page 14: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

50

3. Identitas

Pemirsa diletakkan pada posisi Anda. Pemirsa disapa dalam iklan tersebut

yang diandaikan bahwa mereka memiliki pengetahuan akademis yang setara dengan

pembicara. Dengan adanya penggunaan frasa akademis yang tampak pada iklan

seperti kemandirian ekonomi dan kedaulatan politik mungkin hanya akan dipahami

oleh segelintir orang saja.

Pembicara (VMO) merepresentasikan dirinya sebagai pihak PPRN yang

mengajak dan mempromosikan PPRN kepada khalayak pemirsa. PPRN adalah

produk yang sedang dijual dalam iklan tersebut. Frasa akademis kemandirian

ekonomi dan kedaulatan politik digunakan untuk melancarkan janji partainya yang

dapat menunjukkan dirinya (PPRN) memiliki prestise di hadapan khalayak.

Tabel 4.1.2.1.2

Variabel Intertekstualitas

No. Unsur Pemaparan

1 Manifest Intertectuality:

Representasi

wacana

4. Jika Anda ingin perubahan, pilih partai nomor 4.

5. Jika Anda ingin kemandirian ekonomi, pilih partai nomor 4.

6. Jika Anda adalah orang yang berani, pilih partai nomor 4.

7. Pilih partai nomor 4, PPRN, karena PPRN adalah partai

pilihan orang-orang yang berani mendorong perubahan untuk

kemandirian ekonomi dan kedaulatan politik.

8. Partai Peduli Rakyat Nasional, pilihan orang yang berani

melakukan perubahan.

Pengandaian (1) Jika Anda ingin kemandirian ekonomi, pilih partai nomor 4.

Metadiscourse (1) Jika Anda ingin perubahan, pilih partai nomor 4.

(2) Jika Anda ingin kemandirian ekonomi, pilih partai nomor 4.

(3) Jika Anda adalah orang yang berani, pilih partai nomor 4.

2

Interdiscursivity:

Genre Jika Anda ingin perubahan, pilih partai nomor 4.

Jika Anda ingin kemandirian ekonomi, pilih partai nomor 4.

(3) Jika Anda adalah orang yang berani, pilih partai nomor

4.perubahan.

Tipe aktivitas (1) Jika Anda ingin perubahan, pilih partai nomor 4.

(2) Jika Anda ingin kemandirian ekonomi, pilih partai nomor 4.

Page 15: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

51

PEMBAHASAN TABEL 4.1.2.1.2

1. Manifest Intertectuality:

- Representasi wacana

Wacana tulisan dibalut dengan wacana lisan. Wacana tulisan yang digunakan

tersebut ditransfer ke dalam wacana lisan yang tampak dengan tidak adanya

perubahan sedikitpun, atau dengan kata lain, wacana tulisan yang dilisankan atau

dibacakan.

- Pengandaian

Ingin perubahan? ingin kemandirian ekonomi dan kedaulatan politik?

Indonesiaperlu berubah atau keluar dari kondisi sekarang, mandiri dalam bidang

ekonomi, dan politik yang berdaulat. Semuanya itu mengandaikan Indonesia belum

mencapai itu semua dan akan tercapai jika memilih partai nomor 4 tersebut.Ironi

- Metadiscourse

Pronomina Anda digunakan untuk menyapa pemirsa televisi dengan

spesifikasi ingin berubah dan mencapai ekonomi yang mandiri serta orang yang

berani. PPRN hadir dalam teks iklan sebagai partai yang hanya diperuntukan bagi

orang yang berani mendorong perubahan.

2. Interdiscursivity:

- Genre

(1) Jika Anda ingin perubahan, pilih partai nomor 4.

(2) Jika Anda ingin kemandirian ekonomi, pilih partai nomor 4.

(3) Jika Anda adalah orang yang berani, pilih partai nomor 4. (4) Pilih partai nomor 4, PPRN, karena PPRN adalah partai

pilihan orang-orang yang berani mendorong perubahan untuk

kemandirian ekonomi dan kedaulatan politik.

(5) Partai Peduli Rakyat Nasional, pilihan orang yang berani

melakukan perubahan.

Gaya Jika Anda ingin perubahan, pilih partai nomor 4.

Jika Anda ingin kemandirian ekonomi, pilih partai nomor 4.

Jika Anda adalah orang yang berani, pilih partai nomor 4.

Wacana Jika Anda ingin perubahan, pilih partai nomor 4.

Jika Anda ingin kemandirian ekonomi, pilih partai nomor 4.

Jika Anda adalah orang yang berani, pilih partai nomor 4.

Page 16: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

52

(3) Jika Anda adalah orang yang berani, pilih partai nomor 4.perubahan.

Genre yang digunakan adalah iklan kampanye televisi. Hal ini ditandai oleh

adanya ajakan untuk memilih partai tersebut.

- Tipe aktivitas

Iklan di bagian muka dibangun oleh persyaratan memilih partai PPRN

(kalimat 1, 2, 3, dan 4). Di bagian akhir, penjelasan mengenai partai yang

bersangkutan (kalimat 5).

- Gaya

Bahasa yang digunakan dalam iklan bersifat formal yang ditandai dengan

penggunaan pronomina Anda sebagai sapaan orang yang diajak berbicara.

Penggunaan pronomina Anda membangun hubungan yang tak pribadi dan dirahkan

tidak pada satu orang khusus. Hubungan yang dibangun berjauhan atau adanya jarak

antara pembicara atau PPRN dengan yang diajak berbicara atau pemirsa.

- Wacana

Tema perubahan ekonomi politik digunakan sebagai janji dengan membawa

pesan kampanye dengan solusi berupa suruhan atau ajakan untuk memilih partai yang

bersangkutan. Wacana yang digunakan dalam iklan ini adalah wacana hortatorik yang

ditandai dengan penggunaan persona kedua Anda. Wacana iklan tersebut berisikan

ajakan dalam upaya mempengaruhi pemirsa televisi agar tertarik dengan pendapat

yang dikemukakan oleh pembicara mengenai PPRN.

4.1.2.2 Analisis Praktik Sosiokultural

Tabel 4.1.2.2.1

Variabel Praktik Sosiokultural (Makro)

No. Unsur Pemaparan

1 Situasional (4) Pilih partai nomor 4, PPRN, karena PPRN adalah partai pilihan

orang-orang yang berani mendorong perubahan untuk kemandirian

ekonomi dan kedaulatan politik.

2 Institusional (4) Pilih partai nomor 4, PPRN, karena PPRN adalah partai pilihan

orang-orang yang berani mendorong perubahan untuk kemandirian

ekonomi dan kedaulatan politik.

3 Sosial (4) Pilih partai nomor 4, PPRN, karena PPRN adalah partai pilihan

orang-orang yang berani mendorong perubahan untuk kemandirian

ekonomi, dan kedaulatan politik.

Page 17: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

53

PEMBAHASAN TABEL 4.1.2.2.1

1. Situasional

Kemandirian ekonomi dan kedaulatan politik diangkat sebagai isu dalam iklan

ini. Masalah ekonomi bangsa yang masih tergantung oleh pihak asing membuat

Indonesia semakin terpuruk. Juga mengenai kedaulatan politik yang terusik oleh

berbagai singgungan negara lain yang mengobrak-abrik bumi Nusantara, contohnya

kasus Sipadan dan Ligitan yang direbut oleh pihak Malaysia. Masalah ekonomi dan

politik yang dialami oleh Indonesia dalam iklan tersebut menjadi bahan untuk

mempromosikan PPRN.

2. Institusional

Dalam perekonomian yang sulit ini serta kondisi politik yang tidak menentu,

masyarakat membutuhkan partai yang mampu membawa perubahan pada kondisi

Indonesia yang lebih baik. Ini juga yang dimanfaatkan oleh PPRN untuk menarik

perhatian khalayak pemirsa.

3. Sosial

Dalam teks iklan disebutkan, Partai Peduli Rakyat Nasional, pilihan orang

yang berani melakukan perubahan. Ini menunjukkan masih adanya ketakutan-

ketakutan dalam pikiran masyarakat untuk memilih partai pendatang atau baru yang

belum mempunyai banyak pengalaman. Mereka takut kalau partai-partai tersebut

hanya mengumbar janji. Mereka juga mempunyai anggapan bahwa partai baru tidak

berpengalaman dalam mengatasi permasalahan bangsa. Frasa orang yang berani

digunakan untuk menghilangkan anggapan masyarakat yang masih memiliki krisis

kepercayaan kepada partai-partai baru.

4.1.3 Iklan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)

Teks Iklan

(1) Prabowo Subianto: Saya Prabowo Subianto, dengan gagasan dari partai

Gerindra.

(2) Ketika sebagian orang Indonesia kehilangan lapangan

kerja, pemerintah mengumumkan stimulus 71,3 trilyun

Page 18: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

54

rupiah, tapi siapa yang mendapat uangnya. (3) 43 trilyun adalah keringanan pajak bagi orang kaya.

(4) 2 ½ trilyun untuk menurunkan bea impor masuk.

(5) 10,6 trilyun untuk perusahaan besar.

(6) Kurang dari 1 persen yang ditujukan bagi para petani.

(7) Bayangkan jika modal 71 trilyun itu untuk petani kecil,

nelayan, buruh, dan pedagang pasar tradisional.

(8) Lebih baik menanam ladang 7 juta hektar.

(9) Jutaan bahan bakar untuk kapal nelayan.

(10) Menciptakan 42 juta lapangan kerja baru.

(11) Itulah stimulus bagi rakyat.

(12) Sebuah gagasan dari partai yang membawa perubahan,

Gerindra.

4.1.3.1 Analisis Teks dan Intertekstualitas

Tabel 4.1.3.1.1

Variabel Teks (Mikro)

No. Unsur Pemaparan

1 Representasi Dalam anak kalimat:

Kosakata

(1) Saya Prabowo Subianto, dengan gagasan dari partai Gerindra.

(2) Ketika sebagian orang Indonesia kehilangan lapangan kerja,

pemerintah mengumumkan stimulus 71,3 trilyun rupiah, tapi

siapa yang mendapat uangnya.

(11) Itulah stimulus bagi rakyat.

(11) Itulah stimulus bagi rakyat.

Tata bahasa (grammar) (1) Saya (S) Prabowo Subianto (P), dengan gagasan dari partai

Gerindra (K).

(2) Ketika sebagian orang Indonesia kehilangan lapangan kerja,

pemerintah mengumumkan stimulus 71,3 trilyun rupiah, tapi siapa

yang mendapat uangnya.

Metafora

(2) ... tapi siapa yang mendapat uangnya.

(2) Ketika sebagian orang Indonesia kehilangan lapangan kerja,

pemerintah mengumumkan stimulus 71,3 trilyun rupiah, tapi siapa

yang mendapat uangnya.

Kombinasi anak kalimat: (2) Ketika sebagian orang Indonesia kehilangan lapangan kerja,

pemerintah mengumumkan stimulus 71,3 trilyun rupiah, tapi siapa

yang mendapat uangnya.

(6) Kurang dari 1 persen yang ditujukan bagi para petani.

(12) Sebuah gagasan dari partai yang membawa perubahan, Gerindra.

(2) Ketika sebagian orang Indonesia kehilangan lapangan kerja,

pemerintah mengumumkan stimulus 71,3 trilyun rupiah, tapi siapa

yang mendapat uangnya.

Page 19: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

55

(7) Bayangkan jika modal 71 trilyun itu untuk petani kecil, nelayan, buruh, dan pedagang pasar tradisional.

Rangkaian antarkalimat:

(1) Saya Prabowo Subianto, dengan gagasan dari partai Gerindra.

2 Relasi (7) Bayangkan jika modal 71 trilyun itu untuk petani kecil, nelayan, buruh, dan pedagang pasar tradisional.

(3) 43 trilyun adalah keringanan pajak bagi orang kaya.

(4) 2 ½ trilyun untuk menurunkan bea impor masuk.

(5) 10,6 trilyun untuk perusahaan besar.

(6) Kurang dari 1 persen yang ditujukan bagi para petani.

3 Identitas (3) 43 trilyun adalah keringanan pajak bagi orang kaya.

(4) 2 ½ trilyun untuk menurunkan bea impor masuk.

(5) 10,6 trilyun untuk perusahaan besar.

(7) Bayangkan jika modal 71 trilyun itu untuk petani kecil, nelayan,

buruh, dan pedagang pasar tradisional.

(9) Jutaan bahan bakar untuk kapal nelayan.

(11) Itulah stimulus bagi rakyat.

PEMBAHASAN TABEL 4.1.3.1.1

1. Representasi

- Representasi dalam anak kalimat

Kosakata

(1) Saya Prabowo Subianto, dengan gagasan dari partai Gerindra.

Pemakaian kata gagasan sebagai konotasi misi atau janji Partai Gerindra. Di

awal dan akhir teks, kita menemukan kata tersebut yang menunjukkan bentuk formal

dan akademis untuk menggantikan posisi misi atau janji. Kata janji dalam

perkembangannya dikaitkan dengan ingkar atau sesuatu yang diumbardan tidak ada

kerja nyata. Gagasan memiliki konotasi positif, sesuatu yang ditawarkan untuk

kepentingan orang banyak dan bukan kelompok tertentu. Penggunaannya memberi

kesan positif kepada khalayak.

Pada kalimat (2) dan (11), terdapat kata stimulus. Stimulus yang memiliki arti

pendorong, hanya akrab di telinga segelintir orang saja, yaitu seperti kalangan

akademisi. Sebaliknya, istilah stimulus cukup asing di telinga rakyat kecil.

(2) Ketika sebagian orang Indonesia kehilangan lapangan kerja, pemerintah

mengumumkan stimulus 71,3 trilyun rupiah, tapi siapa yang mendapat uangnya.

Page 20: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

56

(11) Itulah stimulus bagi rakyat.

Pada kalimat (11), terdapat partikel penegas –lah yang digunakan untuk

memberi penegasan khusus pada subjek itu sebagai representasi gagasan yang

diuraikan oleh Prabowo.

(11) Itulah stimulus bagi rakyat.

Tata bahasa (grammar)

(1) Saya (S) Prabowo Subianto (P), dengan gagasan dari partai Gerindra (K).

Penggunaan bentuk peristiwa pada (1), di mana pelaku yang ditampilkan yaitu

Prabowo sebagai pelaku yang menyampaikan gagasan.

(2) Ketika sebagian orang Indonesia kehilangan lapangan kerja, pemerintah

mengumumkan stimulus 71,3 trilyun rupiah, tapi siapa yang mendapat

uangnya.

Penggunaan bentuk peristiwa (2) sebagai penegasan pelaku kebijakan

stimulus yang digambarkan tidak tepat sasaran, yakni pemerintah.

Metafora

(2) ... tapi siapa yang mendapat uangnya.

Pada (2), terdapat penggunaan gaya bahasa retoris/oratoris yang ditandai oleh

bentuk interogatif. Gaya bahasa yang biasa digunakan dalam retorika (pidato) oleh

seorang orator (ahli pidato), dipakai untuk menyangsikan kebijakan pemerintah.

(2) Ketika sebagian orang Indonesia kehilangan lapangan kerja, pemerintah

mengumumkan stimulus 71,3 trilyun rupiah, tapi siapa yang mendapat uangnya.

Gaya bahasa eufimisme dengan penggunaan frasa kehilangan lapangan kerja

menampilkan gaya bahasa untuk pelembut, lebih sopan dan postif. Frasa tersebut

digunakan untuk menggantikan kata menganggur yang berkonotasi negatif.

- Representasi kombinasi anak kalimat

(2) Ketika sebagian orang Indonesia kehilangan lapangan kerja, pemerintah

mengumumkan stimulus 71,3 trilyun rupiah, tapi siapa yang mendapat

uangnya.

(6) Kurang dari 1 persen yang ditujukan bagi para petani.

Page 21: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

57

(12) Sebuah gagasan dari partai yang membawa perubahan, Gerindra.

Penggunaan kata sambung relatif yang pada kalimat (2) digunakan untuk

mengiringi kata tanya siapa, subjek orang yang dimaksud dalam teks. Pada kalimat

(6), yang digunakan untuk memperinci subjek, yang menunjukkan bahwa tidak hanya

para petani yang mendapat porsi kurang dari 1 persen. Pada kalimat (12), yang

digunakan untuk memperjelas fungsi keterangan, dari partai yang membawa

perubahan, yaitu tempat/asal yang mengeluarkan gagasan tersebut.

(2) Ketika sebagian orang Indonesia kehilangan lapangan kerja, pemerintah

mengumumkan stimulus 71,3 trilyun rupiah, tapi siapa yang mendapat

uangnya.

Penggunaan koordinator tapi untuk menunjukkan koherensi berupa

perpanjangan yang bersifat kontras antara kebijakan stimulus yang berjumlah besar

dan siapa yang mendapatkannya.

(7) Bayangkan jika modal 71 trilyun itu untuk petani kecil, nelayan, buruh, dan

pedagang pasar tradisional.

Koordinator dan digunakan untuk perpanjangan sebagai tambahan. Bukan

hanya petani kecil, nelayan, dan buruh, tetapi juga pedagang pasar tradisional.

- Representasi rangkaian antarkalimat

Gagasan berupa stimulus bagi rakyat dari Partai Gerindra diperkenalkan dari

awal hingga akhir. Siapa yang mengeluarkan gagasan, alasan munculnya gagasan,

sampai pada penjelasan isi gagasan. Alasan munculnya gagasan ditampilkan sebagai

latar teks iklan yang menunjukkan bahwa iklan tersebut merupakan kritikan terhadap

pemerintahan yang sedang berkuasa.

2. Relasi

Sebelas pihak, antara lain Prabowo Subianto, Partai Gerindra, pemerintah,

rakyat, orang kaya, perusahaan besar, petani (kecil), nelayan, buruh, dan pedagang

pasar tradisional.

Page 22: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

58

Sebagai partai pendatang, Partai Gerindra menampilkan dirinya kontra dengan

pemerintah, yaitu dengan membandingkan kebijakan yang dibuat pemerintah dan

program yang ditawarkan oleh Partai Gerindra.

Prabowo mendefinisikan dirinya sebagai sosok yang pro terhadap rakyat (kecil).

(7) Bayangkan jika modal 71 trilyun itu untuk petani kecil, nelayan, buruh, dan

pedagang pasar tradisional.

Pemerintah dalam iklan tersebut digambarkan kurang memperhatikan rakyat kecil

dan tidak tepat sasaran.

(3) 43 trilyun adalah keringanan pajak bagi orang kaya.

(4) 2 ½ trilyun untuk menurunkan bea impor masuk.

(5) 10,6 trilyun untuk perusahaan besar.

(6) Kurang dari 1 persen yang ditujukan bagi para petani.

3. Identitas

Pemirsa diletakkan pada posisi rakyat kecil. Porsi yang diperuntukkan bagi

rakyat kecil yang sedikit itu dapat menggugah kesadaran khalayak bahwa hal tersebut

sangat tidak adil.

Pemerintah sebagai pihak yang didefinisikan oleh Prabowo dideskripsikan

memiliki kebijakan yang tidak tepat sasaran.

(3) 43 trilyun adalah keringanan pajak bagi orang kaya.

(4) 2 ½ trilyun untuk menurunkan bea impor masuk.

(5) 10,6 trilyun untuk perusahaan besar.

Keberpihakan terhadap rakyat kecil adalah misi berusaha untuk diangkat ke

hadapan khalayak. Penggunaan preposisi bagi dan untuk pada (7, 9, dan 11).

(7) Bayangkan jika modal 71 trilyun itu untuk petani kecil, nelayan, buruh, dan

pedagang pasar tradisional.

(9) Jutaan bahan bakar untuk kapal nelayan.

(11) Itulah stimulus bagi rakyat.

Page 23: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

59

Tabel 4.1.3.1.2

Variabel Intertekstualitas

No. Unsur Pemaparan

1 Manifest Intertectuality:

Representasi

wacana

(2) Ketika sebagian orang Indonesia kehilangan lapangan kerja,

pemerintah mengumumkan stimulus 71,3 trilyun rupiah, tapi

siapa yang mendapat uangnya.

Pengandaian (8) Lebih baik menanam ladang 7 juta hektar.

(9) Jutaan bahan bakar untuk kapal nelayan.

(10) Menciptakan 42 juta lapangan kerja baru.

Ironi (8) Lebih baik menanam ladang 7 juta hektar.

(9) Jutaan bahan bakar untuk kapal nelayan.

(10) Menciptakan 42 juta lapangan kerja baru.

Metadiscourse (2) Ketika sebagian orang Indonesia kehilangan lapangan kerja,

pemerintah mengumumkan stimulus 71,3 trilyun rupiah, tapi

siapa yang mendapat uangnya.

2

Interdiscursivity:

Genre (12) Sebuah gagasan dari partai yang membawa perubahan,

Gerindra.

Tipe aktivitas (1) Saya Prabowo Subianto, dengan gagasan dari partai

Gerindra.

(2) Ketika sebagian orang Indonesia kehilangan lapangan

kerja, pemerintah mengumumkan stimulus 71,3 trilyun rupiah, tapi siapa yang mendapat uangnya.

(3) 43 trilyun adalah keringanan pajak bagi orang kaya.

(4) 2 ½ trilyun untuk menurunkan bea impor masuk.

(5) 10,6 trilyun untuk perusahaan besar.

(6) Kurang dari 1 persen yang ditujukan bagi para petani.

(7) Bayangkan jika modal 71 trilyun itu untuk petani kecil,

nelayan, buruh, dan pedagang pasar tradisional.

(8) Lebih baik menanam ladang 7 juta hektar.

(9) Jutaan bahan bakar untuk kapal nelayan.

(10) Menciptakan 42 juta lapangan kerja baru.

(11) Itulah stimulus bagi rakyat.

Gaya (2) Ketika sebagian orang Indonesia kehilangan lapangan kerja,

pemerintah mengumumkan stimulus 71,3 trilyun rupiah, tapi siapa yang mendapat uangnya.

(11) Itulah stimulus bagi rakyat.

(11) Itulah stimulus bagi rakyat.

Wacana (2) Ketika sebagian orang Indonesia kehilangan lapangan kerja,

pemerintah mengumumkan stimulus 71,3 trilyun rupiah,

tapi siapa yang mendapat uangnya.

Page 24: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

60

PEMBAHASAN TABEL 4.1.3.1.2

1. Manifest Intertectuality:

- Representasi wacana

Tema dalam iklan tersebut adalah stimulus ekonomi. Gagasan yang

ditawarkan kepada khalayak disampaikan dalam bentuk retorika. Hal ini tampak

dengan adanya identifikasi iklan yang menampilkan satu suara atau satu pembicara,

walaupun tidak dalam sikap berdiri dan berada di hadapan banyak orang secara

langsung.

- Pengandaian

Penggunaan bentuk pengandaian pada (8, 9, dan 10), menunjukkan bahwa

iklan tersebut memberi anggapan di depan bahwa rakyat kekurangan ladang, nelayan

kekurangan bahan bakar, dan jumlah lapangan kerja yang sedikit.

- Ironi

Pada kalimat (8), (9), dan (10), terdapat kritikan terhadap pemerintah dan

menunjukkan bahwa petani, nelayan, dan pencari kerja masih kekurangan untuk

dapat melangsungkan kehidupan mereka. Petani semakin tersingkir dari pekerjaannya

karena lahan pertanian semakin tergusur oleh banyak didirikannya pemukiman.

Nelayan masih kesulitan berlayar karena harga BBM tidak terjangkau oleh mereka.

Juga, masih besarnya angka pengangguran, dikarenakan jumlah pencari kerja yang

tidak sebanding dengan lapangan kerja yang ada.

- Metadiscourse

Pembuat teks memberikan tingkatan yang berbeda ke dalam teks yang dia

miliki dan membuat jarak dirinya dengan tingkat teks yang lain. Pemerintah

mendapat kritikan dari Partai Gerindra dengan memposisikan pemerintah sebagai

yang didefinisikan, yakni mengeluarkan kebijakan yang tidak tepat sasaran.

Page 25: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

61

2. Interdiscursivity:

- Genre

(12) Sebuah gagasan dari partai yang membawa perubahan, Gerindra.

Genre yang digunakan adalah iklan kampanye televisi. Ini ditunjukkan dengan

pemunculan nama Partai Gerindra pada penyampaian program stimulus tersebut.

- Tipe aktivitas

Sebuah gagasan dari partai yang membawa perubahan, Gerindra. Iklan

disampaikan oleh mulut Prabowo Subianto sendiri dari awal hingga akhir. Iklan

pertama-tama diawali oleh pengenalan pembicara sebagai pembawa gagasan dari

Partai Gerindra. Siapa yang mengeluarkan gagasan, alasan munculnya gagasan,

sampai pada penjelasan isi gagasan. Stimulus untuk rakyat dari Partai Gerindra

ditawarkan dan diperkenalkan dengan penggunaan angka-angka untuk memunculkan

fakta berupa data.

- Gaya

Gaya yang disuguhkan dalam iklan yaitu formal dan bersifat akademis, seperti

penggunaan istilah stimulus.

- Wacana

Wacana mengenai gagasan ini ditampilkan dengan membangun suatu pola

pikir masyarakat atau pemirsa televisi, bahwa kebijakan pemerintah tidak memihak

rakyat kecil. Sebaliknya, Partai Gerindra ditampilkan sebagai partai pendatang yang

kontra dengan pemerintah. Wacana yang digunakan untuk memaparkan pokok

pikiran berupa gagasan yaitu wacana ekspositorik dengan membandingkan kebijakan

pemerintah dengan gagasan dari Partai Gerindra.

Page 26: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

62

4.1.2.3 Analisis Praktik Sosiokultural

Tabel 4.1.2.3.1

Variabel Praktik Sosiokultural (Makro) No. Unsur Pemaparan

1 Situasional (2) Ketika sebagian orang Indonesia kehilangan lapangan kerja,

pemerintah mengumumkan stimulus 71,3 trilyun rupiah, tapi

siapa yang mendapat uangnya.

2 Institusional (7) Bayangkan jika modal 71 trilyun itu untuk petani kecil, nelayan,

buruh, dan pedagang pasar tradisional.

3 Sosial (7) Bayangkan jika modal 71 trilyun itu untuk petani kecil, nelayan,

buruh, dan pedagang pasar tradisional.

PEMBAHASAN TABEL 4.1.2.3.1

1. Situasional

Iklan ini didorong oleh keadaan ekonomi Indonesia. Sasaran dari gagasan

stimulus yang ditawarkan Partai Gerindra disesuaikan dengan situasi dan kondisi

susah dan sulit yang dialami rakyat kecil yang hampir terlupakan hak hidupnya.

Mulai dari berkurangnya lahan petani untuk petani karena banyak didirikannya

pemukiman. Nelayan yang kesulitan mendapatkan bahan bakar untuk kapalnya. Juga,

pedagang pasar tradisional semakin terpinggir oleh merebaknya pasar modern. Selain

itu, pengangguran yang semakin meningkat.

2. Institusional

Masyarakat di tengah kondisi yang serba sulit ini, mengharapkan perubahan

ekonomi ke arah yang lebih baik. Ini juga yang dipertimbangkan oleh pembuat iklan

untuk mengangkat isu ekonomi dengan menawarkan gagasan stimulus untuk rakyat.

3. Sosial

Masyarakat mendukung kebijakan yang memiliki keberpihakan kepada rakyat

kecil. Partai Gerindra hadir dengan memanfaatkan kecenderungan tersebut untuk

menarik simpati khalayak.

Page 27: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

63

4.1.3 Analisis Ideologi

Ideologi dalam iklan tersebut ialah ideologi pragmatisme yang mengangkat

tema „stimulus ekonomi‟ untuk rakyat kecil. Bagi masyarakat atau rakyat kecil

masalah ini merupakan sesuatu yang sangat urgen untuk melangsungkan kehidupan

mereka.

(10) Bayangkan jika modal 71 trilyun itu untuk petani kecil, nelayan,

buruh, dan pedagang pasar tradisional.

4.1.4 Iklan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)

Teks Iklan

(1) Pengamen : Jujur itu bukan cuma bicara apa adanya.

(2) Anak punk : Jujur itu nggak ngeliat penampilan.

(3) Supir taksi : Jujur itu mengembalikan apa yang bukan miliknya.

(4) Penjual kain : Jujur itu apa adanya, tidak dilebihkan-lebihkan dan tidak dikurang-kurangkan.

(5) Anak SMA : Jujur itu kalau suka ya diomongin. Iya kan, yang?

(6) : Jujur itu kata dan perbuatan harus sesuai.

(7) Pegawai salon : Jujur itu tidak malu mengakui kesalahan.

(8) Prof. Ir. Meutia Hatta Swasono (Ketua PKPI) : Hanya dengan

kejujuran kita bisa mengatasi masalah bangsa ini.

(9) MVO: PKPI Indonesia bersama satu tujuan membangun Indonesia.

(10) Contreng nomor tujuh!

4.1.4.1 Analisis Teks dan Intertekstualitas

Tabel 4.1.4.1.1

Variabel Teks (Mikro) No. Unsur Pemaparan

1 Representasi Dalam anak kalimat:

Kosakata

(10) Contreng nomor tujuh!

Tata bahasa (grammar)

(8) Prof. Ir. Meutia Hatta Swasono (Ketua PKPI) : Hanya dengan

kejujuran (K) kita (S) bisa mengatasi (P) masalah bangsa ini (O).

Kombinasi anak kalimat: (3) Supir taksi : Jujur itu mengembalikan apa yang bukan

miliknya.

(4) Penjual kain: Jujur itu apa adanya, tidak dilebihkan-

lebihkan dan tidak dikurang-kurangkan.

(6) : Jujur itu kata dan perbuatan harus sesuai.

Rangkaian antarkalimat:

(1) Pengamen : Jujur itu bukan cuma bicara apa

Page 28: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

64

adanya. (2) Anak punk : Jujur itu nggak ngeliat penampilan.

(3) Supir taksi : Jujur itu mengembalikan apa yang

bukan miliknya.

(4) Penjual kain : Jujur itu apa adanya, tidak

dilebihkan-lebihkan dan tidak

dikurang-kurangkan.

(5) Anak SMA : Jujur itu kalau suka ya diomongin.

Iya kan, yang?

(6) : Jujur itu kata dan perbuatan harus

sesuai.

(7) Pegawai salon : Jujur itu tidak malu mengakui

kesalahan.

2 Relasi (8) Prof. Ir. Meutia Hatta Swasono (Ketua PKPI) : Hanya dengan kejujuran kita bisa mengatasi masalah bangsa ini.

(9) PKPI Indonesia bersama satu tujuan membangun Indonesia.

3 Identitas (1) Pengamen : Jujur itu bukan cuma bicara apa adanya.

(2) Anak punk : Jujur itu nggak ngeliat penampilan.

(3) Supir taksi : Jujur itu mengembalikan apa yang

bukan miliknya.

(4) Penjual kain : Jujur itu apa adanya, tidak

dilebihkan-lebihkan dan tidak

dikurang-kurangkan.

(5) Anak SMA : Jujur itu kalau suka ya diomongin.

Iya kan, yang?

(6) : Jujur itu kata dan perbuatan harus sesuai.

(7) Pegawai salon : Jujur itu tidak malu mengakui kesalahan.

(8) Prof. Ir. Meutia Hatta Swasono (Ketua PKPI) : Hanya dengan

kejujuran kita bisa mengatasi masalah bangsa ini.

(9) PKPI Indonesia bersama satu tujuan membangun Indonesia.

(10) Contreng nomor tujuh!

PEMBAHASAN TABEL 4.1.4.1.1

1. Representasi

- Representasi dalam anak kalimat:

Kosakata

(10) Contreng nomor tujuh!

Penggunaan kata contreng digunakan untuk menyuruh pemirsa secara

langsung yaitu mencontreng nomor tujuh.

Tata bahasa (grammar)

(8) Prof. Ir. Meutia Hatta Swasono (Ketua PKPI) : Hanya dengan

Page 29: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

65

Kejujuran (K) kita (S) bisa mengatasi (P) masalah bangsa ini (O).

Pada kalimat (8), terdapat bentuk peristiwa yang disampaikan oleh Meutia

Hatta. Pelaku yang ditampilkan adalah pronomina pertama inklusif kita yang

melakukan apa yang disebutkan predikat bisa mengatasi.

- Representasi kombinasi anak kalimat:

Penggunaan bentuk elaborasi yang ditandai oleh kata sambung relatif yang

pada kalimat (3). Penggunaan yang yaitu untuk mengiringi kata tanya apa, sebagai

penjelas objek yang dimaksud dalam teks. Pada kalimat (4) dan (6), terdapat

penggunaan koordinator dan yang menunjukkan perpanjangan yang menunjukkan

tambahan dan gabungan. Tidak hanya tidak dilebih-lebihkan, tetapi juga tidak

dikurang-kurangkan. Juga, harus adanya penyetaraan antara kata dan perbuatan, jika

timpang maka dapat dikatakan tidak jujur.

- Representasi rangkaian antarkalimat:

Dengan pengangkatan tema kejujuran, iklan ini menguraikan definisi sifat

jujur secara terinci yang direpresentasikan oleh pengamen, anak punk, supir taksi,

penjual kain, anak SMA, dan pegawai salon. Pendefinisian sifat jujur disesuaikan

oleh peran aktor tersebut. Apakah sebagai pengamen, anak punk, supir taksi, dan

seterusnya. Hampir 100% definisi jujur hadir dalam teks iklan.

2. Relasi

Tiga pihak yang hadir dalam iklan ini, yaitu rakyat (pengamen, anak punk,

supir taksi, penjual kain, anak SMA, pegawai salon), PKPI, dan Indonesia.

PKPI mengikutsertakan peran rakyat yang ditandai oleh penggunaan

penggunaan pronomina inklusif kita. Teks tersebut menunjukkan tidak saja PKPI,

tetapi juga rakyat berperan untuk membangun bangsa.

(8) Prof. Ir. Meutia Hatta Swasono (Ketua PKPI) : Hanya dengan

kejujuran kita bisa mengatasi masalah bangsa ini.

PKPI menunjukkan dirinya sebagai partai yang memiliki tujuan untuk

membangun Indonesia.

(9) PKPI Indonesia bersama satu tujuan membangun Indonesia.

Page 30: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

66

Bangsa (rakyat Indonesia) dapat membangun negaranya, yaitu dengan modal

kejujuran.

(8) Prof. Ir. Meutia Hatta Swasono (Ketua PKPI) : Hanya dengan

kejujuran kita bisa mengatasi masalah bangsa ini.

(9) PKPI Indonesia bersama satu tujuan membangun Indonesia.

3. Identitas

Pemirsa televisi diposisikan pada pihak rakyat. Rakyat Indonesia

direpresentasikan oleh pengamen, anak punk, supir taksi, penjual kain, anak SMA,

dan pegawai salon. Rakyat kecil merepresentasikan bahwa kejujuran dapat dimulai

dari yang kecil atau sepele dan dapat dimulai dari kalangan bawah atau rakyat kecil.

PKPI tidak secara langsung mengutarakan atau menunjukkan dirinya adalah

partai yang jujur. Namun PKPI menggunakan kejujuran sebagai modal serta

tujuannya membangun Indonesia.

Indonesia digambarkan sebagai negara yang sedang mengalami krisis

kejujuran yang mengakibatkan merebaknya kasus-kasus yang berhubungan dengan

ketidakjujuran.

Tabel 4.1.4.1.2

Variabel Intertekstualitas

No. Unsur Pemaparan

1 Manifest Intertectuality:

Representasi

wacana

(1) Pengamen : Jujur itu bukan cuma bicara apa adanya.

(2) Anak punk : Jujur itu nggak ngeliat penampilan.

(3) Supir taksi : Jujur itu mengembalikan apa yang bukan

miliknya.

(4) Penjual kain : Jujur itu apa adanya, tidak dilebihkan-

lebihkan dan tidak dikurang-kurangkan. (5) Anak SMA : Jujur itu kalau suka ya diomongin.

Iya kan, yang?

(6) : Jujur itu kata dan perbuatan harus

sesuai.

(7) Pegawai salon : Jujur itu tidak malu mengakui

kesalahan.

(8) Prof. Ir. Meutia Hatta Swasono (Ketua PKPI) : Hanya

dengan kejujuran kita bisa mengatasi masalah bangsa ini.

Pengandaian 8) Prof. Ir. Meutia Hatta Swasono (Ketua PKPI) : Hanya

dengan kejujuran kita bisa mengatasi masalah bangsa ini.

Page 31: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

67

Negasi (1) Pengamen : Jujur itu bukan cuma bicara apa adanya. (2) Anak punk : Jujur itu nggak ngeliat penampilan.

(3) Supir taksi : Jujur itu mengembalikan apa yang

bukan miliknya.

(4) Penjual kain : Jujur itu apa adanya, tidak dilebihkan-lebihkan

dan tidak dikurang-kurangkan.

(7) Pegawai salon : Jujur itu tidak malu mengakui

kesalahan.

Metadiscourse (8) Prof. Ir. Meutia Hatta Swasono (Ketua PKPI): Hanya dengan

kejujuran kita bisa mengatasi masalah bangsa ini.

2

Interdiscursivity:

Genre (9) PKPI Indonesia bersama satu tujuan membangun Indonesia.

(10) Contreng nomor tujuh!

Tipe aktivitas (1) Pengamen : ...

(2) Anak punk : ...

(3) Supir taksi : ...

(4) Penjual kain : ...

(5) Anak SMA : ...

(6) : ...

(7) Pegawai salon : ...

(8) Prof. Ir. Meutia Hatta Swasono (Ketua PKPI) : Hanya

dengan kejujuran kita bisa mengatasi masalah bangsa ini. (9) PKPI Indonesia bersama satu tujuan membangun

Indonesia.

(10) Contreng nomor tujuh!

Gaya (1) Pengamen : Jujur itu bukan cuma bicara apa

adanya.

(2) Anak punk : Jujur itu nggak ngeliat penampilan.

(5) Anak SMA : Jujur itu kalau suka ya diomongin. Iya

kan, yang?

(9) Prof. Ir. Meutia Hatta Swasono (Ketua PKPI):

Hanya dengan kejujuran kita bisa mengatasi

masalah bangsa ini.

Wacana (8) Prof. Ir. Meutia Hatta Swasono (Ketua PKPI): Hanya dengan

kejujuran kita bisa mengatasi masalah bangsa ini.

PEMBAHASAN TABEL 4.1.4.1.2

1. Manifest Intertectuality:

- Representasi wacana

Iklan kampanye tersebut disuguhi oleh uraian contoh mengenai sifat jujur.

Tema ini disampaikan oleh pengamen dan lainnya sebagai representasi rakyat

Indonesia. Penyampaian tema „jujur‟ ini pun disampaikan mengenai hal-hal yang

Page 32: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

68

sepele/kecil, disesuaikan dengan aktor yang berbicara, apakah itu pengamen dan

seterusnya.

- Pengandaian

Meutia Hatta mengatakan, “Hanya dengan kejujuran kita bisa mengatasi

masalah bangsa ini”. Pernyataan tersebut menjawab permasalahan bangsa akhir-

akhir ini, seperti korupsi dan lain-lain. Kejujuran sebagai modal membangun bangsa.

Pada kalimat (8), disebutkan masalah bangsa. Ini mengandaikan bahwa bangsa kita

tengah ditimpa berbagai permasalahan akibat bersikap tidak jujur. Dalam kasus ini,

pembuat iklan menghubungkan dengan teks atau peristiwa lain, apakah itu korupsi

dan lain sebagainya.

- Negasi

Pada kalimat-kalimat tersebut terdapat bentuk negasi. Hal ini ditandai oleh

penggunaan konjungtor bukan (1,3), konjungtor nggak (2), dan konjungtor tidak

(4,7). Penggunaan negasi atau pengingkaran, digunakan untuk memberikan

penegasan dengan adanya penyangkalan terhadap kata-kata yang diiringi oleh

konjungtor tersebut. kata-kata yang diiringi oleh konjungtor negasi menunjukkan

yang banyak dan sering terjadi di kalangan masyarakat yang tidak mengedepankan

kejujuran, yaitu cukup bicara apa adanya, melihat orang dari penampilannya, tidak

mengembalikan apa yang bukan miliknya, dilebihkan-lebihkan dan dikurang-

kurangkan, serta malu mengakui kesalahan.

Metadiscourse

Bangsa Indonesia didefinisikan mengalami krisis kejujuran yang selama ini

menjadi penyebab munculnya permasalahan bangsa.

2. Interdiscursivity:

- Genre

(9) PKPI Indonesia bersama satu tujuan membangun Indonesia.

(10) Contreng nomor tujuh!

Page 33: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

69

Genre yang digunakan adalah iklan kampanye televisi. Dalam teks iklan,

PKPI muncul sebagai partai yang beriklan dengan mengajak pemirsa televisi untuk

mencontreng partai tersebut.

- Tipe aktivitas

Tipe aktivitas yang dibangun dalam genre iklan kampanye televisi ini adalah

pertama-tama dimunculkan berbagai representasi rakyat Indonesia yang menguraikan

sifat jujur dalam pandangan mereka. Iklan diakhiri dengan pernyataan serta ajakan

dari Meutia Hatta (Ketua PKPI) dengan mengusung tema kejujuran. Dalam mengajak

pemirsa, teks iklan menggunakan suruhan langsung, yaitu pemakaian verba transitif

contreng.

- Gaya

Gaya yang digunakan yaitu informal. Hal ini tampak pada bahasa yang

digunakan, seperti pada kalimat (1, 2, 5, dan 8).

Pengamen : Jujur itu bukan cuma bicara apa adanya.

Anak punk : Jujur itu nggak ngeliat penampilan.

(5) Anak SMA : Jujur itu kalau suka ya diomongin. Iya kan, yang?

(8) Prof. Ir. Meutia Hatta Swasono (Ketua PKPI): Hanya dengan kejujuran kita bisa

mengatasi masalah bangsa ini.

Bahasa informal identik dengan bahasa yang digunakan masyarakat dalam

kesehariannya.

- Wacana

Tema „jujur‟ ini dipilih sebagai jawaban permasalahan bangsa yang sedang

krisis kejujuran. Sikap jujur diutarakan sebagai sifat yang dapat menyokong

pembangunan bangsa. Pemilihan tema „jujur‟ ini juga serasi dengan nomor urut partai

yang bersangkutan, yaitu 7 (tujuh). „Jujur‟ dan „tujuh‟ memiliki bunyi rima yang

serasi yaitu berima uu. Hal ini dapat digunakan sebagai cara agar masyarakat

memiliki ingatan yang lebih tajam dan tidak lupa dengan partai tersebut sehingga

masyarakat akan mudah mengingatnya. Wacana naratif dalam iklan ini digunakan

untuk memperluas pengetahuan pemirsa mengenai sifat jujur.

Page 34: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

70

4.1.4.2 Analisis Praktik Sosiokultural

Tabel 4.1.4.2.1

Variabel Praktik Sosiokultural (Makro)

No. Unsur Pemaparan

1 Situasional (8) Prof. Ir. Meutia Hatta Swasono (Ketua PKPI): Hanya dengan

kejujuran kita bisa mengatasi masalah bangsa ini.

2 Institusional (8) Prof. Ir. Meutia Hatta Swasono (Ketua PKPI): Hanya dengan

kejujuran kita bisa mengatasi masalah bangsa ini.

3 Sosial (1) Pengamen : Jujur itu bukan cuma bicara apa adanya. (2) Anak punk: Jujur itu nggak ngeliat penampilan.

(3) Supir taksi: Jujur itu mengembalikan apa yang bukan miliknya.

(4) Penjual kain: Jujur itu apa adanya, tidak dilebihkan-lebihkan

dan tidak dikurang-kurangkan.

(5) Anak SMA : Jujur itu kalau suka ya diomongin. Iya kan,

yang?

(6) ... : Jujur itu kata dan perbuatan harus

sesuai.

(7) Pegawai salon : Jujur itu tidak malu mengakui

kesalahan.

(8) Prof. Ir. Meutia Hatta Swasono (Ketua PKPI) : Hanya

dengan kejujuran kita bisa mengatasi masalah bangsa ini.

PEMBAHASAN TABEL 4.1.4.2.1

1. Situasional

Banyaknya berbagai kasus dan skandal pejabat pemerintahan yang semakin

tampak ke permukaan, diangkat sebagai isu dengan mengusung tema „jujur‟. Di mana

sifat tersebut merupakan pangkal yang dapat mengurangi berbagai permasalahan

bangsa.

2. Institusional

Pengangkatan tema „jujur‟ dalam iklan merupakan terobosan baru di tengah

berbagai iklan yang mengusung visi-misi/janji mereka, apakah itu secara langsung

atau pun tidak. Khalayak dapat tergugah dengan pemakaian tema tersebut untuk

memupuk kesadaran khalayak yang semakin hari semakin dipusingkan oleh berbagai

kasus-kasus akibat krisis kejujuran.

3. Sosial

Masyarakat memiliki pandangan tersendiri mengenai iklan kampanye.

Menurut pandangan mereka, iklan tersebut hanyalah berisikan janji-janji dan

Page 35: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

71

masyarakat sudah bosan dan tidak percaya lagi dengan janji-janji. Sifat jujur

merupakan sifat yang positif dalam pandangan masyarakat.

4.1.5 Iklan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Teks Iklan

(1) FVO: Pemilu itu penting, ibarat obat bagi bangsa kita yang sakit-sakitan, makanya kita harus pilih orang dan partai yang benar-benar bagus.

(2) Caranya paling gampang lihat track recordnya.

(3) Contohnya PKS.

(4) Menolak seluruh uang suap, gak pernah terlibat satu pun kasus

korupsi, apalagi skandal DPR.

(5) Bersih, kan? (suara: tepuk tangan)

(6) Ketawa

(7) Siapa pun kita, mau Jawa, Sunda, Aceh, Bugis, Dayak, Tionghoa,

Papua, Padang, Banjar, merah, kuning, hijau, biru.

(8) Pilih caleg-caleg PKS untuk DPR lebih baik!

4.1.5.1 Analisis Teks dan Intertekstualitas

Tabel 4.1.5.1.1

Variabel Teks (Mikro)

No. Unsur Pemaparan

1 Representasi Dalam anak kalimat:

Kosakata

(4) Menolak seluruh uang suap, gak pernah terlibat satu pun kasus

korupsi, apalagi skandal DPR.

(7) Siapa pun kita, mau Jawa, Sunda, Aceh, Bugis, Dayak,

Tionghoa, Papua, Padang, Banjar, merah, kuning, hijau, biru. Tata bahasa (grammar)

(1) Pemilu itu penting, ibarat obat bagi bangsa kita yang sakit-sakitan

...

Metafora

(1) Pemilu itu penting, ibarat obat bagi bangsa kita yang sakit-sakitan

....

(7) Siapapun kita, mau Jawa, Sunda, Aceh, Bugis, Dayak, Tionghoa,

Papua, Padang, Banjar, merah, kuning, hijau, biru.

Kombinasi anak kalimat:

(1) Pemilu itu penting, ibarat obat bagi bangsa kita yang sakit-sakitan,

makanya kita harus pilih orang dan partai yang benar-benar bagus. (4) Menolak seluruh uang suap, gak pernah terlibat satu pun kasus

korupsi, apalagi skandal DPR.

(1) Pemilu itu penting, ibarat obat bagi bangsa kita yang sakit-sakitan,

makanya kita harus pilih orang dan partai yang benar-benar bagus.

Page 36: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

72

Rangkaian antarkalimat: (4) Menolak seluruh uang suap, gak pernah terlibat satu pun kasus

korupsi, apalagi skandal DPR.

2 Relasi (1) Pemilu itu penting, ibarat obat bagi bangsa kita yang sakit-sakitan,

makanya kita harus pilih orang dan partai yang benar-benar

bagus.

(4) Menolak seluruh uang suap, gak pernah terlibat satu pun kasus

korupsi, apalagi skandal DPR.

(8) Pilih caleg-caleg PKS untuk DPR lebih baik!

3 Identitas (1) Pemilu itu penting, ibarat obat bagi bangsa kita yang sakit-sakitan,

makanya kita harus pilih orang dan partai yang benar-benar bagus.

(4) Menolak seluruh uang suap, gak pernah terlibat satu pun kasus

korupsi, apalagi skandal DPR.

PEMBAHASAN TABEL 4.1.5.1.1

1. Representasi

- Representasi dalam anak kalimat:

Kosakata

Penggunaan partikel pun menunjukkan pengerasan arti kata satu dan siapa.

Partikel pun yang mengiringi kata satu digunakan untuk menegaskan bahwa PKS

benar-benar bersih dari berbagai kasus, baik korupsi atau pun skandal DPR. Kata

tanya siapa yang menyatakan hubungan konsesif dengan penggunaan partikel pun ini

menegaskan dari mana saja tidak dibeda-bedakan atau dipersoalkan oleh PKS.

Tata bahasa (grammar)

Pada (1), terdapat bentuk tindakan. Kita ditampilkan sebagai pelaku yang

melakukan tindakan yaitu memilih orangdan partai yang benar-benar bagus. Dalam

iklan tersebut, walaupun belum terjadi, janji atau harapan dengan dilakukannya

tindakan tersebut akan mengakibatkan atau berdampak pada kondisi bangsa

Indonesia. Penggunaan bentuk tindakan tersebut menunjukan kondisi bangsa

Indonesia ada di tangan kita (bangsa Indonesia).

Metafora

(1) Pemilu itu penting, ibarat obat bagi bangsa kita yang sakit-sakitan ....

Penggunaan gaya bahasa asosiasi pada kalimat (1) membandingkan Pemilu

dengan obat, yaitu yang ditandai oleh kata ibarat. Perbandingan antara keduanya

Page 37: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

73

memberikan gambaran tentang betapa pentingnya Pemilu sebagaimana pentingnya

obat untuk menyembuhkan penyakit.

Dalam kalimat tersebut terdapat pula metafora yang ditandai oleh penggunaan

reduplikasi verba taktransitif sakit-sakitan. Kata tersebut digunakan untuk

membandingkan secara langsung yang mengungkapkan perasaan pembuat iklan.

Makna sakit-sakitan dalam teks iklan adalah „permasalahan secara berulang atau

terus menerus dialami bangsa yang datang silih berganti.

(7) Siapapun kita, mau Jawa, Sunda, Aceh, Bugis, Dayak, Tionghoa, Papua, Padang,

Banjar, merah, kuning, hijau, biru.

Penggunaan warna merah, kuning, hijau, dan biru merepresentasikan rakyat

Indonesia yang beragam, apakah itu agama, suku, atau lainnya.

- Representasi kombinasi anak kalimat

Pada kalimat (1), terdapat bentuk elaborasi yang ditandai oleh kata sambung

relatif. Penggunaannya yaitu untuk menjelaskan mengapa bangsa kita memerlukan

obat, dalam hal ini Pemilu.

Pada kalimat (1) dan (4), adanya penggunaan koordinator dan dan apalagi.

Keduanya digunakan untuk menunjukkan perpanjangan berupa tambahan. Dalam (1),

kita digambarkan harus memilih yang bagus bukan saja orang, tetapi juga partai.

Juga, penggunaan apalagi memberikan perpanjangan yang memberikan penegasan

bahwa tidak hanya tidak terlibat korupsi begitu pula skandal DPR.

(2) Pemilu itu penting, ibarat obat bagi bangsa kita yang sakit-sakitan, makanya kita

harus pilih orang dan partai yang benar-benar bagus.

Penggunaan subordinator makanya menyatakan akibat dari begitu pentingnya

Pemilu untuk mengobati bangsa Indonesia, yaitu mengakibatkan/ mengistruksikan/

menyarankan kepada pemirsa untuk memilih orang dan partai yang benar-benar

bagus.

- Representasi rangkaian antarkalimat:

Iklan menunjukkan prestasi PKS sebagai yang ditonjolkan dalam teks.

Dengan latar Pemilu, PKS dihadirkan sebagai pendukung Pemilu. Dengan uraian

Page 38: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

74

prestasinya, PKS digambarkan sebagai partai yang dapat menjadikan DPR lebih baik,

yaitu bersih dari berbagai kasus atau pun skandal DPR.

2. Relasi

Tiga pihak, yaitu bangsa Indonesia, calon legislatif (caleg) PKS, dan DPR.

Bangsa Indonesia digambarkan membutuhkan orang-orang dan partai yang bersih

untuk dipilih pada Pemilu 2009 untuk „menyembuhkan‟ bangsanya yang sedang

sakit. DPR berperan dalam perbaikan bangsa. Lembaga yang bertugas untuk

menyusun undang-undang ini memiliki tanggung jawab pada kepentingan orang

banyak. Calon legislatif (caleg) PKS mengisi kursi DPR di Senayan selama masa

jabatannya digambarkan tidak pernah terlibat kasus-kasus yang mencoreng nama baik

DPR.

3. Identitas

Pemirsa diletakkan pada posisi bangsa Indonesia yang sedang sakit-

sakitan.dengan keadaan bangsa yang seperti itu, pemirsa didorong untuk ikut

berpartisipasi agar dapat keluar dari kondisi tersebut, yaitu dengan memilih PKS.

Caleg PKS sebagai bagian dari tercapainya track record yang disebutkan dalam iklan

tersebut, memposisikan mereka sebagai produk yang sedang dijual.

DPR didefinisikan membutuhkan wakil rakyat yang bersih dari berbagai

kasus yang menghambat kinerja DPR sendiri sehingga berakibat pada kondisi

Indonesia yang semakin terpuruk.

Tabel 4.1.5.1.2

Variabel Intertekstualitas

No. Unsur Pemaparan

1 Manifest Intertectuality:

Representasi

wacana

FVO: Pemilu itu penting, ibarat obat bagi bangsa kita yang sakit-

sakitan, makanya kita harus pilih orang dan partai yang benar-

benar bagus.

....

Pengandaian (4) Menolak seluruh uang suap, gak pernah terlibat satupun kasus korupsi, apalagi skandal DPR.

Negasi (4) Menolak seluruh uang suap, gak pernah terlibat satupun kasus

Page 39: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

75

korupsi, apalagi skandal DPR.

Metadiscourse (4) Menolak seluruh uang suap, gak pernah terlibat satu pun kasus korupsi, apalagi skandal DPR.

2

Interdiscursivity:

Genre (8) Pilih caleg-caleg PKS untuk DPR lebih baik!

Tipe aktivitas (1) Pemilu itu penting, ibarat obat bagi bangsa kita yang sakit-

sakitan, makanya kita harus pilih orang dan partai yang benar-

benar bagus.

Gaya (4) Menolak seluruh uang suap, gak pernah terlibat satu pun kasus

korupsi, apalagi skandal DPR.

Wacana (4) Menolak seluruh uang suap, gak pernah terlibat satu pun kasus

korupsi, apalagi skandal DPR.

PEMBAHASAN TABEL 4.1.5.1.2

1. Manifest Intertectuality:

- Representasi wacana

Wacana ditampilkan selain dalam bentuk visualisasi, juga dibahasakan

melalui lisan dan tulisan. Porsi tulisan yang tampil di layar kaca (visualisasi) hanya

sedikit dan merupakan penegasan dari teks yang disampaikan secara lisan. Secara

verbal atau lisan, teks mengenai prestasi partai PKS disampaikan melalui mulut

seorang aktor yaitu seorang remaja wanita.

- Pengandaian

Kalimat tersebut menunjukkan bahwa terdapat teks atau peristiwa lain yaitu

anggota kasus korupsi dan skandal lainnya yang mencoreng nama DPR, PKS

digambarkan tidak termasuk di dalamnya. Kalimat tersebut memberikan pandangan

di pemirsa bahwa hal yang dipaparkan adalah suatu kebenaran.

- Negasi

Pada kalimat (4), mengandaikan bahwa bahwa PKS tidak terlibat dan tidak

termasuk dalam bagian orang-orang (anggota legislatif) yang bermasalah.

- Metadiscourse

Metadiscourse menampilkan aktor sebagai pembicara dengan memposisikan

DPR sebagai objek yang didefinisikan. DPR diidentifikasikan sebagai lembaga

Page 40: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

76

pemerintahan yang memiliki daftar hitam dengan banyaknya kasus korupsi maupun

skandal.

2. Interdiscursivity:

- Genre

(8) Pilih caleg-caleg PKS untuk DPR lebih baik!

Genre yang digunakan adalah iklan kampanye televisi. Genre ini ditunjukkan

dengan adanya penggunaan ajakan untuk memilih PKS.

- Tipe aktivitas

Iklan diawali dengan menguraikan latar berupa kondisi yang dialami

Indonesia yang membutuhkan perbaikan. Dalam rangka kampanye, Pemilu

digambarkan sbagai momen untuk perbaikan tersebut. selanjutnya dipaparkan

bagaimana dan apa yang harus dilakukan oleh kita (bangsa Indonesia). PKS

digambarkan memiliki prestasi yaitu sebagai partai yang bersih dari segala macam

kasus maupun skandal DPR. PKS di akhir iklan mengajak pemirsa dengan sasaran

yang luas dan tidak terbatas oleh suku, agama, dan lainnya.

- Gaya

Wacana monolog yang disampaikan oleh remaja wanita digunakan sebagai

representasi kaum muda dan kaum wanita. Pemilihan remaja wanita sebagai aktor

yaitu untuk merepresentasikan pemilih (pemirsa televisi) agar sependapat dengan

argumen aktor. Bahasa disesuaikan dengan pembicara, yaitu remaja yang umumnya

menggunakan bahasa nonformal dalam kesehariannya. Pemakaian kata tidak baku

gak seperti berikut menunjukkan adanya penggunaan bahasa sehari-hari dalam

menyampaikan pesan kampanye.

- Wacana

PKS dalam iklannya menunjukkan dirinya sebagai partai bersih tanpa skandal

apa pun. Wacana „partai yang bersih‟ dipilih dan diangkat dalam iklan dikonsruksi

dengan menghubungkannya dengan berbagai kasus anggota legislatif yang

bermasalah dan muncul ke permukaan belakangan. Wacana yang digunakan yaitu

wacana argumentatif atau disebut juga wacana persuasif. Teks iklan berisikan ajakan

Page 41: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

77

disertai paparan mengenai kelebihan PKS digunakan unruk membujuk atau

meyakinkan pemirsa agar memilih PKS.

4.1.5.2 Analisis Praktik Sosiokultural

Tabel 4.1.5.2.1

Praktik sosiokultural (Makro)

No. Unsur Pemaparan

1 Situasional (4) Menolak seluruh uang suap, gak pernah terlibat satupun kasus

korupsi, apalagi skandal DPR.

2 Institusional (8) Pilih caleg-caleg PKS untuk DPR lebih baik!

3 Sosial (4) Menolak seluruh uang suap, gak pernah terlibat satu pun kasus

korupsi, apalagi skandal DPR.

PEMBAHASAN TABEL 4.1.5.2.1

1. Situasional

Skandal seks dan korupi/suap anggota DPR yang pada waktu belakangan

mulai terkuak dan muncul ke permukaan , menjadi isu yang diangkat dalam iklan.

PKS hadir dalam iklannya sebagai partai yang memiliki catatan perjalanan (track

record) yang bersih dari semua skandal maupun kasus korupsi/suap.

2. Institusional

Masyarakat mengharapkan dan membutuhkan wakil mereka di DPR mampu

menjalankan amanah dari rakyat dengan sebaik-baiknya. Ini pun yang dimanfaatkan

oleh PKS untuk memunculkan ketertarikan khalayak (masyarakat) dengan

menunjukkan dirinya sebagai partai yang bersih.

3. Sosial

Kasus seperti korupsi maupun skandal DPR lainnya merupakan perbuatan

yang memperburuk kondisi rakyat Indonesia. Contohnya kasus suap/korupsi

merugikan negara dengan jumlah yang tidak sedikit hanya untuk kepentingan diri

sendiri atau kelompok. Skandal seks dapat memperburuk moral bangsa dengan

pelaku dari tubuh DPR yang seharusnya dapat menjadi teladan dan contoh yang baik

bagi masyarakat luas.

Page 42: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

78

4.1.6 Iklan Partai Amanat Nasional (PAN)

Teks Iklan

(1) Wanda Hamidah : Masa depan ada di tangan kita

Eko Patrio : bukan di tangan orang lain

Mandra : bukan di tangan para pembuat janji.

(2) Ikang Fauzi : Saatnya kita bangkitkan kekuatan sendiri,

Adrian Maulana : saatnya ciptakan perubahan,

Mandra : karena kita mampu,

(semua) : karena kita mampu. (3) Raslina Rasyidin : Untuk perubahan,

Wanda Hamidah : pilih PAN

Mayla Fayza : nomor sembilan!

(4) Derry Drajat : Untuk Indonesia baru,

Adrian Maulana : pilih PAN nomor sembilan!

(5) : Pilih PAN!

Derry Drajat : Pilih PAN!

Wanda, Derry, Ikang : Pilih PAN

Mandra : nomor sembilan 3x!

(6) Sutrisno Bachir (Ketua PAN) : Kita mampu untuk Indonesia baru.

(7) (semua) : Apa? (8) Sutrisno Bachir (Ketua PAN) : Pilih PAN nomor sembilan!

4.1.6.1 Analisis Teks dan Intertekstualitas

Tabel 4.1.6.1.1

Variabel Teks (Mikro)

No. Unsur Pemaparan

1 Representasi Dalam anak kalimat:

Kosakata (2) Saatnya kita bangkitkan kekuatan sendiri,

saatnya ciptakan perubahan,

karena kita mampu.

Tata bahasa (grammar)

(6) Sutrisno Bachir (Ketua PAN) : Kita (S) mampu (P) untuk

Indonesia baru (K).

Metafora

(1) bukan di tangan para pembuat janji (2) Saatnya kita bangkitkan kekuatan sendiri,...

Kombinasi anak kalimat:

- (2) Ikang Fauzi : Saatnya kita bangkitkan kekuatan

sendiri,

Adrian Maulana : saatnya ciptakan perubahan,

Mandra : karena kita mampu,

Page 43: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

79

(semua) : karena kita mampu. - (3) Untuk perubahan, pilih PAN nomor sembilan!

(4) Untuk Indonesia baru, pilih PAN nomor sembilan!

Rangkaian antarkalimat:

(3) Wanda Hamidah : pilih PAN

Mayla Fayza : nomor sembilan!

(4) Derry Drajat : Untuk Indonesia baru,

Adrian Maulana : pilih PAN nomor sembilan!

: Pilih PAN!

Derry Drajat : Pilih PAN!

Wanda, Derry, Ikang : Pilih PAN

Mandra : nomor sembilan 3x!

(8) Sutrisno Bachir (Ketua PAN) : Pilih PAN nomor sembilan!

2 Relasi (3) Untuk perubahan, pilih PAN nomor sembilan!

(4) Untuk Indonesia baru, pilih PAN nomor sembilan!

(1) Masa depan ada di tangan kita

(2) Saatnya kita bangkitkan kekuatan sendiri,

karena kita mampu,

karena kita mampu.

3 Identitas (1) Masa depan ada di tangan kita, ....

(3) Untuk perubahan, pilih PAN nomor sembilan!

(4) Untuk Indonesia baru, pilih PAN nomor sembilan!

PEMBAHASAN TABEL 4.1.6.1.1

1. Representasi

- Representasi dalam anak kalimat:

Kosakata

(2) Saatnya kita bangkitkan kekuatan sendiri,

saatnya ciptakan perubahan,

karena kita mampu.

kekuatan;menunjukkan kesamaan arti dengan kemampuan.

ciptakan; mencipta memerlukan suatu proses untuk mencapai tujuannya, yaitu

perubahan. Pemakaian –kan di samping kata cipta, menyatakan suruhan atau

ajakan untuk menciptakan perubahan.

mampu; digunakan untuk menjelaskan kapasitas yang dimiliki subjek pelaku yaitu

kita.

Tata bahasa (grammar)

(6) Sutrisno Bachir (Ketua PAN) : Kita (S) mampu (P) untuk Indonesia baru (K).

Page 44: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

80

Pada (6) terdapat penggunaan bentuk peristiwa. Kita dinyatakan sebagai

pelaku yang mampu mewujudkan Indonesia baru.

Metafora

(1) bukan di tangan para pembuat janji

Para pembuat janji dalam teks bermakna „orang yang lupa atau ingkar

terhadap janji-janjinya‟.

(2) Saatnya kita bangkitkan kekuatan sendiri,

Pemakaian kata bangkitkan mempunyai makna „bangun dari keterpurukan‟.

Ini untuk menggambarkan ajakan kepada rakyat untuk membangun kekuatan atau

kemampuan sendiri agar tidak tergantung lagi dengan orang/ pihak lain.

- Representasi kombinasi anak kalimat:

- (2) Ikang Fauzi : Saatnya kita bangkitkan kekuatan

sendiri,

Adrian Maulana : saatnya ciptakan perubahan,

Mandra : karena kita mampu,

(semua) : karena kita mampu.

Klausa subordinatif karena kita mampu menyatakan penyebab kita sudah

waktunya membangkitkan kekuatan sendiri dan menciptakan perubahan.

(3) Untuk perubahan, pilih PAN nomor sembilan!

(4) Untuk Indonesia baru, pilih PAN nomor sembilan!

Visi-misi PAN, tampak dengan penggunaan subordinator untuk, yaitu

mencapai perubahan dan Indonesia baru.

- Representasi rangkaian antarkalimat:

Yang menonjol dalam iklan tersebut adalah ajakan atau suruhan untuk

memilih partai yang bersangkutan. Yaitu, pada (3, 4, dan 8) sebanyak enam kali (6x)

pengulangan disebutkan oleh artis serta Sutrisno Bachir yang bertujuan untuk

semakin menajamkan daya ingat pemirsa terhadap partai tersebut.

(3) Wanda Hamidah : pilih PAN

Mayla Fayza : nomor sembilan!

Page 45: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

81

(4) Derry Drajat : Untuk Indonesia baru,

Adrian Maulana : pilih PAN nomor sembilan!

: Pilih PAN!

Derry Drajat : Pilih PAN!

Wanda, Derry, Ikang : Pilih PAN

Mandra : nomor sembilan 3x!

(8) Sutrisno Bachir (Ketua PAN) : Pilih PAN nomor sembilan!

2. Relasi

Lima pihak, antara lain PAN, rakyat Indonesia (kita), Indonesia, orang lain,

dan pembuat janji

PAN digambarkan sebagai jawaban untuk menuju Indonesia baru.Indonesia

memerlukan perubahan untuk masa depan yang lebih baik. Rakyat Indonesia

bersama-sama dengan PAN menuju Indonesia baru.

(3) Untuk perubahan, pilih PAN nomor sembilan!

(4) Untuk Indonesia baru, pilih PAN nomor sembilan!

Hubungan antara PAN dengan rakyat Indonesia direpresentasikan dengan

penggunaan pronomina pertama inklusif kita. Penggunaan pronomina kita bersifat

inklusif, yakni mencakupi tidak saja pembicara tapi juga pendengar (pemirsa). Hal

tersebut menyatakan bahwa rakyaat Indonesia diikutsertakan dalam iklan.

(1) Masa depan ada di tangan kita

(2) Saatnya kita bangkitkan kekuatan sendiri,

karena kita mampu,

karena kita mampu.

Pembicara dari PAN mengajak pemirsa (rakyat INdonesia) untuk bangkit

dengan kekuatan sendiri dan menciptakan perubahan

3. Identitas

Pemirsa diletakkan pada posisi rakyat Indonesia (kita). Penggunaan bentuk

pronomina inklusif kita memposisikan pemirsa sebagai bagian dalam penentu masa

Page 46: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

82

depan yang lebih baik. PAN digambarkan sebagai partai yang mempunyai misi

melakukan perubahan.

Tabel 4.1.6.1.2

Variabel Intertekstualitas

No. Unsur Pemaparan

1 Manifest Intertectuality:

Representasi

wacana

Adrian Maulana : saatnya ciptakan perubahan,

Mandra : karena kita mampu,

(semua) : karena kita mampu.

Pengandaian (1) Mandra : bukan di tangan para pembuat

janji.

(2) Mandra : karena kita mampu,

(semua) : karena kita mampu.

Negasi (1) Wanda Hamidah : Masa depan ada di tangan kita

Eko Patrio : bukan di tangan orang lain

Mandra : bukan di tangan para pembuat

janji.

Metadiscourse (1) Wanda Hamidah : Masa depan ada di tangan kita Eko Patrio : bukan di tangan orang lain

Mandra : bukan di tangan para pembuat

janji.

2

Interdiscursivity:

Genre Untuk Indonesia baru, pilih PAN nomor sembilan!

Tipe aktivitas (3) Untuk perubahan, pilih PAN nomor sembilan!

(4) Untuk Indonesia baru, pilih PAN nomor sembilan!

Gaya Masa depan ada di tangan kita

Wacana (9) Wanda Hamidah : Masa depan ada di tangan kita

Eko Patrio : ....

Mandra : ... (10) Ikang Fauzi : ...

Adrian Maulana : ...

PEMBAHASAN TABEL 4.1.6.1.2

1. Manifest Intertectuality:

- Representasi wacana

Tema mengenai perubahan dikonstruksi secara berbeda oleh PAN dalam iklan

kampanyenya. Pertama-tama yang tampak adalah adanya penggunaan artis dalam

iklan. Hal yang membedakan adalah, karena artis yang menjadi pembicara tampil

Page 47: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

83

sebagai seorang yang mencalonkan diri sebagai legislator bukan sebagai aktor

(pelaku atau pemain peran sebagai orang lain).

- Pengandaian

Pada (1), mengandaikan kepada masyarakat bahwa terdapat teks atau

peristiwa lain mengenai kebanyakan partai hanya mengumbar janji tanpa ada

pelaksanaan/ buktinya.

Pada (2), mengandaikan kepada masyarakat bahwa rakyat Indonesia mampu

menciptakan perubahan tanpa harus tergantung oleh kekuatan lain.

- Negasi

Penggunaan bentuk negasi (pengingkaran) tersebut digunakan untuk

menegaskan serta menjelaskan bahwa masa depan ada tergantung oleh kita, bukan

oleh orang lain atau pun oleh para pembuat janji.

- Metadiscourse

PAN mendefinisikan para pembuat janji bukan penentu perubahan atau pun

perbaikan Indonesia (kalimat 1).

2. Interdiscursivity:

- Genre

Untuk Indonesia baru, pilih PAN nomor sembilan!

Genre iklan ini adalah iklan kampanye televisi. Genre ini tampak dengan

pemunculan PAN yang mengajak pemirsa televisi untuk memilihnya.

- Tipe aktivitas

Komposisi yang dibangun, antara lain diawali dengan pandangan PAN

mengenai perubahan. Kemudian pemirsa diajak untuk memilih PAN. Pada bagian

akhir, ditampilkan sosok ketua PAN, Sutrisno Bachir yang menyampaikan misi serta

ajakan untuk memilih PAN.

- Gaya

Gaya yang digunakan yaitu formal.

- Wacana

Page 48: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

84

Tema perubahan dikonstruksi dengan menggunakan aktor (para artis calon

legislator) sebagai penyampai pesan kampanye. Wacana yang digunakan dalam iklan

tersebut yaitu wacana naratif untuk menyajikan isu perubahan dengan penonjolan

tokoh pelaku orang pertama jamak inklusif kita.

4.1.6.2 Analisis Praktik Sosiokultural

Tabel 4.1.6.2.1

Variabel Praktik Sosiokultural (Makro)

No. Unsur Pemaparan

1 Situasional (1) Wanda Hamidah : Masa depan ada di tangan kita

Eko Patrio : bukan di tangan orang lain

Mandra : bukan di tangan para pembuat

janji. (2) Ikang Fauzi : Saatnya kita bangkitkan

kekuatan sendiri,

Adrian Maulana : saatnya ciptakan perubahan,

Mandra : karena kita mampu,

(semua) : karena kita mampu.

2 Institusional Adrian Maulana : saatnya ciptakan

perubahan,

Mandra : karena kita mampu,

(semua) : karena kita mampu.

3 Sosial .(2) Mandra : karena kita mampu,

(semua) : karena kita mampu.

PEMBAHASAN TABEL 4.1.6.2.1

1. Situasional

Masyarakat membutuhkan perubahan di untuk mencapai masa depan

Indonesia yang lebih baik. Ini pula yang dimanfaatkan oleh PAN dengan mengangkat

isu perubahan.

(2) Ikang Fauzi : Saatnya kita bangkitkan kekuatan sendiri,

Adrian Maulana : saatnya ciptakan perubahan,

Mandra : karena kita mampu,

(semua) : karena kita mampu.

Page 49: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

85

Indonesia masih tergantung oleh bantuan pihak asing. Hal tersebut yang

membuat Indonesia terhambat dalam mencapai perubahan dikarenakan tidak mampu

memaksimalkan kemampuan diri sendiri.

2. Institusional

Masyarakat membutuhkan perubahan kondisi mereka ke arah yang lebih baik.

PAN juga memanfaatkan popularitas caleg artisnya untuk menarik minat dan

ketertarikan pemirsa pada PAN, yaitu melalui penggunaan caleg artis yang

mencalonkan diri menjadi anggota legislatif.

3. Sosial

Masyarakat kita lebih menaruh harapan pada orang yang menjanjikan sesuatu

perbaikan kepada mereka. Mereka lebih tergantung kepada orang lain, dan tidak

berusaha untuk melakukan perubahan dengan tangan atau kemampuan yang mereka

punyai.

Selain pengangkatan isu perubahan, iklan tersebut menampilkan para artis

calon anggota legislatif, yaitu berjumlah 9 artis. Jumlah ini merepresentasikan teman-

teman seprofesi mereka yang juga mencalonkan diri. PAN terkenal sebagai partai

artis, dikarenakan calon anggota legislatif ini cukup banyak yang berasal dari

kalangan artis dibandingkan partai lain, yaitu jumlahnya kurang lebih mencapai 18

orang. Dengan keberadaannya tersebut, PAN dinilai hanya memanfaatkan popularitas

para artis untuk menarik minat masyarakat. Pandangan sebagian masyarakat terhadap

artis-artis tersebut yakni mereka hanya menggunakan popularitas untuk mendapatkan

kursi di DPR dengan tanpa dibarengi dengan kemampuan yang cukup. Artis

dipandang hanya bermodalkan penampilan saja dan kurang kompeten dalam bidang

politik. Dengan kata lain, masyarakat meragukan kemampuan mereka sebagai

politisi. Untuk menjawab hal tersebut, PAN menggunakan kata mampu dalam

iklannya, sebagai representasi bahwa artis juga mempunyai kemampuan yang sama

dengan politisi lain untuk dapat membangun bangsa.

(2) Mandra : Karena kita mampu.

(semua) : Karena kita mampu.

Page 50: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

86

Perkataan karena kita mampu oleh Mandra diamini oleh semua artis yang

terlibat dalam iklan tersebut.

4.1.7 Iklan Partai Golongan Karya (Golkar)

Teks Iklan

(1) MVO: Sampai 2007 kita masih harus impor beras.

(2) Tahun 2008 Partai Golkar di DPR dan di pemerintahan berhasil mewujudkan

swasembada beras.

(3) Tahun ini kita akan ekspor beras. (4) Lagu: Maju bersama Golkar

(5) 2 Petani : Untuk hari esok yang lebih baik.

(6) Yusuf Kalla (Ketua Umum Partai Golkar) : Terus dukung kami untuk

memajukan kesejahteraan bangsa!

(7) MVO: Maju Bersama Golkar!

4.1.7.1 Analisis Teks dan Intertekstualitas

Tabel 4.1.7.1.1

Variabel Teks (Mikro)

No. Unsur Pemaparan

1 Representasi Dalam anak kalimat:

Kosakata

(1) Sampai 2007 kita masih harus impor beras.

(6) Terus dukung kami untuk memajukan kesejahteraan bangsa!

Tata bahasa (grammar)

(1) Sampai 2007 (K) kita (S) masih harus impor (P) beras (O).

(2) Tahun 2008 (K) Partai Golkar di DPR dan di

pemerintahan (S) berhasil mewujudkan (P)

swasembada beras (O).

(3) Tahun ini (K) kita (S) akan ekspor (P) beras(O).

Kombinasi anak kalimat:

(2) Tahun 2008 Partai Golkar di DPR dan di pemerintahan

berhasil mewujudkan swasembada beras.

(5) 2 Petani : Untuk hari esok yang lebih baik.

Rangkaian antarkalimat: (1) Sampai 2007 kita masih harus impor beras.

(2) Tahun 2008 Partai Golkar di DPR dan di pemerintahan

berhasil mewujudkan swasembada beras.

(3) Tahun ini kita akan ekspor beras.

2 Relasi (1) Sampai 2007 kita masih harus impor beras.

(2) Tahun 2008 Partai Golkar di DPR dan di pemerintahan berhasil

Page 51: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

87

mewujudkan swasembada beras. (6) Yusuf Kalla (Ketua Umum Partai Golkar) : Terus

dukung kami untuk memajukan kesejahteraan bangsa!

3 Identitas (1) Sampai 2007 kita masih harus impor beras.

(2) Tahun 2008 Partai Golkar di DPR dan di pemerintahan berhasil

mewujudkan swasembada beras.

(6) Yusuf Kalla (Ketua Umum Partai Golkar) : Terus

dukung kami untuk memajukan kesejahteraan bangsa!

PEMBAHASAN TABEL 4.1.7.1.1

1. Representasi

- Representasi dalam anak kalimat:

Kosakata

(1) Sampai 2007 kita masih harus impor beras.

Klaim keberhasilan ini, digambarkan dengan pendeskripsian yang runtut

dalam teks. Dikatakan, “Sampai 2007 kita masih harus impor beras. Tahun 2008

Partai Golkar di DPR dan di pemerintahan berhasil mewujudkan swasembada beras.

Tahun ini kita akan ekspor beras.”

Jika diperhatikan, pada frasa “Sampai 2007...”, kita menemukan

pendeskripsian yang kurang atau dapat dikatakan setengah-setengah sehingga dapat

menimbulkan beragam spekulasi. Ada dua hal, yang pertama, “sampai 2007”

menunjuk pada masa pemerintahan sebelumnya, bisa saja kalau dirunut ke belakang.

Mulai dari pemerintahan Megawati, bergerak mundur yaitu pemerintahan

Abdurrahman Wahid, kemudian pemerintahan Habibie, dan bahkan sebelumnya lagi,

ditambah lagi dengan kata “masih” yang bermakna statis dan tidak adanya perbaikan.

Kedua, pencapaian di tahun selanjutnya yaitu 2008 dan 2009, dideskripsikan sebagai

suatu prestasi partai incumbent ini. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa pada

tahun-tahun sebelumnya atau bahkan pemerintahan sebelumnya tidak mampu

mencapai prestasi yang setara dengannya.

(6) Terus dukung kami untuk memajukan kesejahteraan bangsa!

Pada kalimat imperatif, “Terus dukung kami untuk memajukan kesejahteraan

bangsa!”, pemilihan kata “dukung” dapat dimaknai sebagai perintah yang secara tidak

Page 52: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

88

langsung dan secara halus menyuruh pemirsa untuk mencontreng dengan kiasan kata

tersebut. Penggunaan verba transitif “dukung” di sini dipilih oleh pembuat iklan

ketimbang kata perintah langsung, seperti “contreng!” atau “pilih!”.

Tata bahasa (grammar)

(1) Sampai 2007 (K) kita (S) masih harus impor (P) beras (O).

(2) Tahun 2008 (K) Partai Golkar di DPR dan di pemerintahan (S)

berhasil mewujudkan (P) swasembada beras (O).

(3) Tahun ini (K) kita (S) akan ekspor (P) beras(O).

Dalam kalimat tersebut, bermakna bahwa Partai yang bersangkutan ingin

menampakkan hasil kerjanya dalam sebuah bentuk peristiwa. Ditampakkan secara

jelas, siapa yang diletakkan sebagai pelaku yang berjasa dan berperan aktif. Pada (1)

dan (3), disebutkan siapa yang bertindak sebagai yang mengalami kemajuan atau

menuju pada perbaikan. Pada (2), disebutkan secara langsung yang bertindak serta

berperan aktif dalam mewujudkan swasembada beras.

Partai Golkar dideskripsikan sebagai motor atau penggerak serta sebagai

partai yang berjasa dalam pencapaian ini. Pendeskripsian tersebut dapat digunakan

sebagai nilai jual Partai Golkar untuk mendapatkan simpati khalayak. Keadaan

Indonesia yang digambarkan mengalami perbaikan sejak sebelum tahun 2007, 2008,

sampai 2009.

- Representasi kombinasi anak kalimat:

(2) Tahun 2008 Partai Golkar di DPR dan di pemerintahan berhasil mewujudkan

swasembada beras.

Bentuk perpanjangan berupa tambahan yang ditandai oleh koordinator dan

digunakan untuk memberikan penjelasan bahwa tidak hanya di DPR, tetapi juga di

pemerintahan, Partai Golkar mampu mewujudkan swasembada beras.

(5) 2 Petani : Untuk hari esok yang lebih baik.

Pada kalimat (5), terdapat bentuk elaborasi yang ditandai dengan adanya

penggunaan yang. Kata sambung relatif yang tersebut digunakan untuk memperinci

tujuan dari dipilihnya Partai Golkar.

Page 53: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

89

- Representasi rangkaian antarkalimat

Iklan menguraikan perbaikan dari tahun ke tahun. Iklan digunakan sebagai

bahan laporan kepada pemirsa yakni rakyat Indonesia atas kinerja partai incumbent.

2. Relasi

Pihak-pihak yang diangkat dalam iklan ini ada 4 pihak, antara lain Indonesia,

Partai Golkar, petani, dan Jusuf Kalla..

Iklan tersebut menggunakan kosakata formal dalam upaya promosi partainya

tersebut. Banyak yang menganggap, kosakata ini lebih memiliki prestise

dibandingkan dengan jenis kosakata yang lain. Hal tersebut juga dapat menunjukkan

konstruksi hubungan yang formal di mana penonjolan kelas akan lebih terasa.

3. Identitas

Teks iklan tersebut menggambarkan bagaimana pemirsa diletakkan pada

posisi kita (Indonesia). Teks ingin menonjolkan keberhasilan tersebut sebagai prestasi

bersama. Teks tersebut mensugestikan kepada khalayak untuk ikut menjadi bagian

dari perbaikan keadaan Indonesia. Keberhasilan swasembada beras ini diklaim oleh

partai pengiklan dan dijadikan isu dalam mempromosikan partai yang bersangkutan.

Petani, sebagai pelengkap pelaku dan merupakan bagian dari keberhasilan yang telah

dicapai. Jusuf Kalla diletakkan sebagai perwakilan dari Partai Golkar di mana partai

ini direpresentasikan dalam kata ganti kami.

Tabel 4.1.7.1.2

Variabel Intertekstualitas

No. Unsur Pemaparan

1 Manifest Intertectuality:

Representasi wacana

(1) Sampai 2007 kita masih harus impor beras. (2) Tahun 2008 Partai Golkar di DPR dan di pemerintahan

berhasil mewujudkan swasembada beras.

(3) Tahun ini kita akan ekspor beras.

Page 54: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

90

Pengandaian (1) Sampai 2007 kita masih harus impor beras. (2) Tahun 2008 Partai Golkar di DPR dan di

pemerintahan berhasil mewujudkan swasembada beras.

(3) Tahun ini kita akan ekspor beras.

Metadiscourse (1) Sampai 2007 kita masih harus impor beras.

(2) Tahun 2008 Partai Golkar di DPR dan di

pemerintahan berhasil mewujudkan swasembada

beras.

(3) Tahun ini kita akan ekspor beras.

2

Interdiscursivity:

Genre (6) Terus dukung kami untuk memajukan kesejahteraan

bangsa!

Tipe aktivitas (1) Sampai 2007 kita masih harus impor beras.

(2) Tahun 2008 Partai Golkar di DPR dan di pemerintahan

berhasil mewujudkan swasembada beras.

(3) Tahun ini kita akan ekspor beras.

(5) 2 Petani : Untuk hari esok yang lebih baik.

Gaya (1) Sampai 2007 kita masih harus impor beras.

(3) Tahun ini kita akan ekspor beras.

Wacana (1) Sampai 2007 kita masih harus impor beras.

(2) Tahun 2008 Partai Golkar di DPR dan di pemerintahan berhasil mewujudkan swasembada beras.

(3) Tahun ini kita akan ekspor beras.

PEMBAHASAN TABEL 4.1.7.1.2

1. Manifest Intertectuality:

- Representasi wacana

Teks iklan Partai Golkar yang bertajuk swasembada beras tersebut berusaha

untuk memperkenalkan serta mempromosikan partai yang bersangkutan. Fokus

perhatian dalam teksnya yakni hasil kerja nyata partai pengiklan dengan mengusung

wacana mengenai keberhasilan partai incumbent tersebut dalam mewujudkan

Indonesia berswasembada beras.

- Pengandaian

Sampai 2007 mengandaikan masa-masa sebelum partai ini menduduki posisi

pemerintahan dan masa-masa awal memerintah sejak 2005, Indonesia masih

mengimpor beras. Baru pada tahun 2008, kinerja pemerintah menunjukkan prestasi

swasembada beras dan dilajutkan dengan rencana ekspor pada tahun 2009.

- Metadiscourse

Page 55: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

91

Tahun 2007, digambarkan masih mengimpor beras. Pendefinisian ini untuk

membatasi tahun-tahun berikutnya yang membuahkan prestasi, yaitu Indonesia

berswasembada beras dan adanya rencana ekspor, di mana Jusuf Kalla dari Partai

Golkar sedang memerintah.

2. Interdiscursivity:

- Genre

(6) Terus dukung kami untuk memajukan kesejahteraan bangsa!

Iklan kampanye televisi adalah genre iklan ini. Ini ditunjukkan dengan ajakan

untuk terus mendukung kami (Partai Golkar) dengan misi untuk memajukan

kesejahteraan bangsa.

- Tipe aktivitas

Iklan dibuka dengan pendeskripsian rentetan peristiwa atau keadaan yang

dialami Indonesia (rakyat Indonesia). Dalam iklan tersebut, pembuat iklan (partai)

menggunakan teks lain, yaitu data mengenai prestasi swasembada beras di Indonesia.

Hal ini dapat dilihat, pada teks iklan disebutkan “Sampai 2007 kita masih harus impor

beras”. Selain itu, teks lain yang juga digunakan yaitu mengenai jumlah ketersedian

beras apakah surplus atau sebaliknya selama kurun waktu tertentu.

Selanjutnya, terdapat tuturan dari pelaku iklan yakni 2 orang petani yang

ditampilkan dalam bagian iklan. Dua petani: “Untuk hari esok yang lebih baik”. Jika

dilihat mereka (2 petani) mengisi kekosongan pendukung nilai yang sedang dijual ini,

yaitu swasembada beras. Petani digambarkan sebagai posisi yang diuntungkan dari

bagian keberhasilan ini. Petani tersebut dideskripsikan menaruh harap bagi Indonesia

yang lebih baik. Tuturan dari petani yang berisi harapan tersebut mengindikasikan

dukungan terhadap Partai Golkar.

Tidak lengkap rasanya jika tidak menampilkan sosok empunya partai

tersebut dalam iklan yang bernuansa kampanye ini. Hal ini dapat menambah

keyakinan bagi khalayak sebagai pemilik hak suara pada pergelutan pemilu 2009.

Dapat juga sebagai upaya pencitraan partai atau pun dirinya. Ini tentunya akan dinilai

oleh pemirsa, baik tidaknya, meragukan tidaknya, meyakinkan tidaknya. Pencitraan

Page 56: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

92

di sini, dapat diupayakan yaitu salah satunya dalam teks. Dalam iklan tersebut,

disertakan tulisan berupa data nama lengkap serta jabatannya, yaitu Jusuf Kalla dan

Ketua Umum Partai Golkar saat dirinya bertutur. Tujuan kampanye adalah untuk

mengumpulkan sejumlah dukungan, dalam tuturan Jusuf Kalla juga berisi ajakan

disertai janji partainya, yaitu ditunjukkan dengan, “Terus dukung kami untuk

memajukan kesejahteraan bangsa!”. Penggunaan subordinator “untuk” semakin

memperjelas tujuan dipilihnya Partai Golkar dan sekaligus berisikan janji yang

diusungnya.

- Gaya

Kosakata yang digunakan bersifat persuasif. Pembuat iklan mengonstruksi

pengetahuan dan informasi mengenai partai pengiklan yang ditujukan kepada

konsumen dalam hal ini pemilih pada pelaksanaan pemilu. Bahasa yang digunakan

yaitu bersifat tidak formal.

- Wacana

Wacana “swasembada beras” diangkat sebagai isu untuk menarik ketertarikan

khalayak, di mana beras adalah bahan makanan pokok hampir seluruh rakyat

Indonesia. Genre iklan televisi ini bernuansakan kampanye. Tipe aktivitasnya

memposisikan pembuat iklan (partai) sebagai subjek dan khalayak sebagai pemirsa

atau pemilih. Dalam iklan dideskripsikan keberhasilan Partai Golkar, serta ajakan

untuk mendukung partai berlambang beringin ini. Kemudian diakhiri dengan

semboyan partai Golkar „Maju Bersama Golkar‟. Wacana yang digunakan dalam

iklan ini yaitu wacana naratif dengan penonjolan pronomina persona pertama yaitu

kita dan kami.

Page 57: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

93

4.1.7.2 Analisis Praktik Sosiokultural

Tabel 4.1.7.2.1

Variabel Praktik Sosiokultural (Makro)

No. Unsur Pemaparan

1 Situasional (1) Sampai 2007 kita masih harus impor beras.

(2) Tahun 2008 Partai Golkar di DPR dan di pemerintahan

berhasil mewujudkan swasembada beras.

(3) Tahun ini kita akan ekspor beras.

2 Institusional (1) Sampai 2007 kita masih harus impor beras.

(2) Tahun 2008 Partai Golkar di DPR dan di pemerintahan

berhasil mewujudkan swasembada beras.

(3) Tahun ini kita akan ekspor beras.

(5) 2 Petani : Untuk hari esok yang lebih baik.

3 Sosial (1) Sampai 2007 kita masih harus impor beras.

(2) Tahun 2008 Partai Golkar di DPR dan di pemerintahan

berhasil mewujudkan swasembada beras.

(3) Tahun ini kita akan ekspor beras.

1. Situasional

Pembuatan iklan ini dipengaruhi oleh aspek situasional, yaitu pada masa

kampanye saat ini. Dalam kampanye diperlukan sesuatu yang dapat dijual kepada

khalayak luas. Berkaitan dengan itu pula, sebagai partai incumbent, Partai Golkar

memiliki kuasa serta keuntungan dalam menggunakan hasil kerja atau pun prestasi

yang dicapai selama menjabat. Iklan tersebut mengusung tajuk swasembada beras.

Sebagai negara agraris, Indonesia sangat kaya. Namun, masih saja banyak yang

kelaparan dan menderita kemiskinan. Partai Golkar melalui iklannya, ingin mengubah

pandangan tersebut, bahwa Indonesia berhasil swasembada beras dan akan ekspor

beras. Khalayak akan berubah pandangan tentang Indonesia, yaitu berhasil keluar dari

keterpurukan dalam pemenuhan bahan pangan.

2. Institusional

Biro iklan harus mempromosikan partai politik yang bersangkutan dengan

menonjolkan kelebihan yang dipunyai partai agar disukai dan mendapat simpati dari

khalayak. Dengan begitu, nantinya dipilih pada pelaksanaan pemilu. Tema yang

diangkat dan dipilih dalam iklan Partai Golkar ini adalah swasembada beras. Ini bisa

jadi sebagai upaya menarik simpati khalayak yang menginginkan Indonesia sejahtera.

Page 58: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

94

Salah satunya dari aspek perbaikan pangan. Masalah ini merupakan hal yang urgen.

Di mana kebutuhan setiap manusia adalah pangan, selain sandang dan papan. Beras

merupakan bahan makanan yang dikonsumsi oleh sebagian besar rakyat Indonesia.

Dalam masa kampanye, iklan dimanfaatkan oleh partai politik untuk dapat

mengangkat namanya menjadi bagus dan baik di mata pemirsa. Hal ini secara tidak

langsung mengontrol pandangan atau pikiran khalayak.

3. Sosial

Kemampuan suatu negara dalam pengelolaan dan pemenuhan bahan makanan

pokok rakyatnya, merupakan sesuatu yang dapat dikatakan sebagai prestasi yang

membanggakan.

Indonesia kaya sekali bahan makanan pokok yang dapat dikonsumsi

rakyatnya. Namun, kebijakan pangan monokultur pada masa orde baru membuat

rakyat Indonesia menjadi ketergantungan hanya pada satu jenis bahan makanan

(monokultur). Ini semakin membuat kebutuhan akan beras semakin meningkat. Nasi,

adalah salah satu sajian yang dikonsumsi sebagian besar rakyat Indonesia yang

terbuat dari beras. Orang Indonesia dapat dikatakan ketergantungan terhadap

makanan yang satu ini, sehingga ada ungkapan “belum makan rasanya, kalau belum

makan nasi”. Sebanyak apa pun makanan yang masuk ke mulut orang Indonesia,

belum bisa dikatakan sudah makan sebelum perut mereka terisi nasi.

4.1.8 Iklan Partai Persatuan dan Pembangunan (PPP)

Teks Iklan

(1) Lagu : Di bawah kibaran bendera warna hijau berlambang Ka’bah.

(2) 1: Assalamu‟alaikum.

(3) 2: Wa‟alaikumsalam. (4) 1: Tanpa persatuan tidak ada pembangunan.

(5) 2: Pembangunan bukan karena kami oleh kami,

3: bukan karena mereka oleh mereka,

4: tapi karena kita oleh kita.

(6) (semua) : Untuk Indonesia.

Keterangan: 1, 2, 3, dan 4 adalah tokoh-tokoh PPP

Page 59: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

95

4.1.8.1 Analisis Teks dan Intertekstualitas

Tabel 4.1.8.1.1

Variabel Teks (Mikro)

No. Unsur Pemaparan

1 Representasi Dalam anak kalimat: Kosakata

(4) 1: Tanpa persatuan tidak ada pembangunan.

(5) 2: Pembangunan bukan karena kami oleh kami.

3: Bukan karena mereka oleh mereka.

4: Tapi karena kita oleh kita.

Preposisi oleh digunakan untuk menunjukkan siapa yang berperan

sebagai pelaku pembangunan.

Tata bahasa (grammar)

(4)1: Tanpa persatuan (S) tidak ada (P) pembangunan (Pel).

Metafora

(1) Di bawah kibaran bendera warna hijau berlambang Ka‟bah.

Kombinasi anak kalimat:

(5) 2: Pembangunan bukan karena kami oleh kami, 3: bukan karena mereka oleh mereka,

4: tapi karena kita oleh kita.

Rangkaian antarkalimat:

(1) Lagu : Di bawah kibaran bendera warna hijau

berlambang Ka‟bah.

2 Relasi (1) Lagu : Di bawah kibaran bendera warna hijau

berlambang Ka‟bah.

3 Identitas (5) 2: Pembangunan bukan karena kami oleh kami,

3: bukan karena mereka oleh mereka,

4: tapi karena kita oleh kita.

PEMBAHASAN TABEL 4.1.8.1.1

1. Representasi

- Representasi dalam anak kalimat:

Kosakata

(4) 1: Tanpa persatuan tidak ada pembangunan.

Subordinator tanpa menyatakan persatuan sebagai alat untuk mencapai

pembangunan.

(5) 2: Pembangunan bukan karena kami oleh kami.

3: Bukan karena mereka oleh mereka.

Page 60: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

96

4: Tapi karena kita oleh kita.

Preposisi oleh digunakan untuk menunjukkan siapa yang berperan sebagai

pelaku pembangunan.

Tata bahasa (grammar)

(4) 1: Tanpa persatuan (S) tidak ada (P) pembangunan (Pel).

Persatuan ditampilkan sebagai alat yang mampu mendorong pembangunan.

Metafora

(1) Di bawah kibaran bendera warna hijau berlambang Ka’bah.

Metafora yang digunakan dalam syair lagu tersebut adalah deskripsi PPP

untuk mengidentifikasikan bahwa partai yang beriklan adalah PPP yang dijelaskan

dengan deskripsi bendera PPP, berwarna hijau dengan lambang Ka‟bah.

- Representasi kombinasi anak kalimat:

(5) 2: Pembangunan bukan karena kami oleh kami,

3: bukan karena mereka oleh mereka,

4: tapi karena kita oleh kita.

Koordinator (te)tapi menjadi penghubung yang menyatakan perpanjangan berupa

kontra antara anak kalimat sebelumnya, yaitu pembangunan bukan karena kami oleh

kami, bukan karena mereka oleh mereka.

- Representasi rangkaian antarkalimat:

Iklan meletakkan latar persatuan yaitu dengan penggunaan lagu mars sebagai

pembuka. Hal ini untuk menegaskan dan memperkenalkan kepada pemirsa bahwa

persatuan menjadi tema sebagai representasi PPP.

2. Relasi

Dua pihak, yaitu PPP dan rakyat Indonesia. PPP ditampilkan secara implisit

hadir lewat syair lagu yang mengawali iklan, di bawah kibaran bendera warna hijau

berlambang Ka’bah (1). PPP dideskripsikan sebagi partai yang mengusung persatuan

untuk pembangunan Indonesia.

Page 61: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

97

PPP ditampilkan sebagai partai yang mempunyai peran dan yang melakukan

pembangunan dengan mengikutsertakan rakyat Indonesia yang ditandai oleh

pronomina inklusif kita. Tidak hanya PPP sebagai pembicara, tetapi juga melibatkan

kerja sama pendengar (pemirsa).

3. Identitas

Pemirsa diposisikan pada pihak rakyat Indonesia. PPP sebagai partai yang

memiliki misi membangun bangsa dengan modal persatuan bangsa untuk mencapai

persatuan dan pembangunan Indonesia.

Tabel 4.1.8.1.2

Variabel Intertekstualitas

No. Unsur Pemaparan

1 Manifest Intertectuality:

Representasi

wacana

(4) 1: Tanpa persatuan tidak ada pembangunan.

(5) 2: Pembangunan bukan karena kami oleh kami.

3: Bukan karena mereka oleh mereka.

Pengandaian (1) Di bawah kibaran bendera warna hijau berlambang Ka‟bah.

Negasi (4) 1: Tanpa persatuan tidak ada pembangunan. (5) 2: Pembangunan bukan karena kami oleh kami.

3: Bukan karena mereka oleh mereka.

Ironi (4) 1: Tanpa persatuan tidak ada pembangunan.

Metadiscourse (5) 2: Pembangunan bukan karena kami oleh kami.

3: Bukan karena mereka oleh mereka.

4: Tapi karena kita oleh kita.

2

Interdiscursivity:

Genre Lagu : Di bawah kibaran bendera warna hijau berlambang

Ka‟bah.

Tipe aktivitas (1) Lagu : Di bawah kibaran bendera warna hijau berlambang

Ka‟bah.

(2) 1: Assalamu‟alaikum. (3) 2: Wa‟alaikumsalam.

(1) 1: Tanpa persatuan tidak ada pembangunan.

(5) 2: Pembangunan bukan karena kami oleh kami,

3: bukan karena mereka oleh mereka,

4: tapi karena kita oleh kita.

(6) (semua) : Untuk Indonesia.

Gaya 4: Tapi karena kita oleh kita.

Wacana (5) 2: Pembangunan bukan karena kami oleh kami.

3: Bukan karena mereka oleh mereka.

4: Tapi karena kita oleh kita.

Page 62: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

98

1. Manifest Intertectuality:

- Representasi wacana

Tema yang diangkat dalam iklan ini yaitu persatuan dan pembangunan. Selain

merepresentasikan kondisi atau keadaan Indonesia, topik ini juga merepresentasikan

serta mendeskripsikan partai yang bersangkutan, yaitu Partai Persatuan

Pembangunan. Persatuan direpresentasikan oleh ucapan salam umat Muslim, yakni

assalamu‟alaikum. Penggunaannya bukan saja sebagai kata sapaan semata tetapi di

dalamnya mengandung doa yang dapat merekatkan rasa persaudaraan. Jika

persaudaraan telah terjalin maka tercapailah kata „persatuan‟. Dalam iklan ini

persatuan digambarkan memiliki hubungan yang kait-mengait.

- Pengandaian

Penggunaan lagu mars PPP sebagai pembuka iklan mendeskripsikan bahwa

PPP mengidentifikasikan dirinya sebagai partai yang mendorong persatuan untuk

pembangunan bangsa yang merupakan tema iklan tersebut.

- Negasi

Pada (4) terdapat bentuk negasi yang menegaskan bahwa pembangunan hanya

dapat terwujud jika ada persatuan. Pada (5), penggunaan bukan sebagai penegasan

bahwa pembangunan bukan dilakukan dan tergantung oleh kami atau pun mereka.

- Ironi

Kalimat tersebut menggambarkan bahwa pembangunan Indonesia terhambat

oleh tidak adanya persatuan.

- Metadiscourse

Iklan mendefinisikan pihak kami dan mereka sebagai pihak yang tidak

memiliki kuasa dalam mencapai pembangunan, yang ditonjolkan dalam iklan ini

adalah peran kita sebagai pelaku pembangunan.

2. Interdiscursivity:

- Genre

Iklan kampanye televisi.

Page 63: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

99

- Tipe aktivitas

Iklan ini diawali dengan identifikasi iklan dengan adanya lagu mars PPP

sebagai pembuka teks iklan. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan tokoh PPP

yang saling bertegur sapa dengan ucapan salam (assalamu‟alaikum). Berikutnya iklan

menghadirkan pernyataan berangkai mengenai persatuan dan pembangunanyang

disampaikan oleh tokoh-tokoh PPP. Barulah pada akhir disampaikan misi PPP,

„untuk Indonesia‟.

- Gaya

Gaya yang digunakan dalam iklan ini adalah tidak formal.

- Wacana

Rangkaian tuturan dalam iklan tersut menggunakan wacana naratif yang ditunjukkan

dengan adanya penonjolan pelaku pembangunan dengan penggunaan pronomina

pertama kami dan kita, juga pronomina ketiga mereka.

(5) 2: Pembangunan bukan karena kami oleh kami.

3: Bukan karena mereka oleh mereka.

4: Tapi karena kita oleh kita.

Misi PPP, „untuk Indonesia‟ yang disampaikan serempak atau secara bersama-sama

menunjukkan persatuan tokoh PPP atau representasi bangsa Indonesia.

4.1.8.2 Analisis Praktik Sosiokultural

Tabel 4.1.8.2.1

Variabel Praktik Sosiokultural (Makro)

No. Unsur Pemaparan

1 Situasional (4) 1: Tanpa persatuan tidak ada pembangunan.

(5) 2: Pembangunan bukan karena kami oleh kami.

3: Bukan karena mereka oleh mereka.

2 Institusional (4) 1: Tanpa persatuan tidak ada pembangunan.

(5) 2: Pembangunan bukan karena kami oleh kami.

3: Bukan karena mereka oleh mereka.

3 Sosial (2) 1: Assalamu‟alaikum.

(3) 2: Wa‟alaikumsalam.

Page 64: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

100

PEMBAHASAN TABEL 4.1.8.2.1

1. Situasional

Banyak diberitakan dan dilaporkan kerusuhan bahkan bentrokan di berbagai

wilayah Indonesia, apakah karena pertentangan beda suku, beda pendapat, atau hal

lainnya, menjadi topik iklan ini. Hal tersebut sangat kontra dengan semboyan

Bhinneka Tunggal Ika yang menggambarkan persatuan Indonesia. Bangsa Indonesia

sampai saat ini belum mencapai pembangunan yang maksimal, karena terhambat oleh

tidak adanya persatuan bangsa.

2. Institusional

Tema „persatuan dan pembangunan‟ diangkat dalam iklan tersebut. Terjadinya

kerusuhan atau bentrokan di berbagai daerah di Indonesia hanya menghasilkan

kerugian, bukan saja harta, tetapi nyawa juga bisa menjadi taruhannya. Ini pula yang

patut dipertanyakan, ke manakah moral Indonesia? Masyarakat Indonesia sudah lelah

dengan berbagai tragedi yang merenggut banyak nyawa tak bersalah. Untuk itu PPP

mengangkat isu ini untuk menggugah ketertarikan pemirsa.

3. Sosial

Dari Wikipedia, assalamu’alaikum merupakan salam dalam Bahasa Arab, dan

digunakan oleh kultur Muslim. Salam ini adalah sunnah Nabi Muhammad SAW,

yang dapat merekatkan Ukhuwah Islamiyah umat Muslim di seluruh dunia. Untuk

yang mengucapkan salam, hukumnya adalah Sunnah. Sedangkan bagi yang

mendengarnya, wajib untuk menjawabnya. Penggunaan assalamu’alaikum dalam

iklan ini sebagai pembuka pembicaraan. Di mana ucapan salam sebagai pernyataan

atau pemberitahuan bahwa „Anda aman dari bahaya tangan dan lidahku‟. Hal tersebut

merepresentasikan bahwa terdapat kaitan yang erat antara ucapan salam dengan tema

persatuan yang diuraikan dalam iklan tersebut. Penggunaan ucapan salam tersebut

merepresentasikan bahwa PPP merupakan partai Islam. Bangsa Indonesia dengan

berbagai perbedaan yang dimilikinya, telah mendeklarasikan persatuan mereka

dengan kesamaan tujuan yaitu dalam kesatuan Nusantara, Indonesia.

Page 65: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

101

4.1.9 Iklan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)

Teks Iklan

(1) SUPER : Kemiskinan masih 35 juta

(2) Pemulung sampah : Masih seperti ini, tambah susah.

(3) SUPER : Pengangguran masih jutaan

(4) Pencari kerja : Cari kerja tambah susah.

(5) SUPER : Sembako masih tak terjangkau

(6) Ibu rumah tangga : Sembako tambah mahal.

(7) FVO: Ayo, kita lakukan perubahan! (8) PDI Perjuangan satu-satunya partai yang berani kontrak politik mengubah nasib

rakyat dengan memperjuangkan sembako murah, menciptakan lapangan kerja, dan

meningkatkan kesejahteraan rakyat.

(9) Rakyat : Jadi, jangan lupa contreng PDI Perjuangan nomor dua delapan!

4.1.9.1 Analisis Teks dan Intertekstualitas

Tabel 4.1.9.1.1

Variabel Teks (Mikro) No. Unsur Pemaparan

1 Representasi Dalam anak kalimat:

Kosakata

masih

(1) Kemiskinan masih 35 juta

(2) Pemulung sampah : Masih seperti ini, tambah susah.

(3) Pengangguran masih jutaan

(5) Sembako masih tak terjangkau

(5) Sembako masih tak terjangkau

(7) Ayo, kita lakukan perubahan!

- (9) Jadi, jangan lupa contreng PDI Perjuangan nomor dua delapan!

Tata bahasa (grammar)

PDI Perjuangan satu-satunya partai yang berani kontrak politik (S) mengubah (P) nasib rakyat (O) dengan

memperjuangkan sembako murah, menciptakan lapangan kerja, dan

meningkatkan kesejahteraan rakyat (K).

(7) Ayo, kita (S) lakukan (P) perubahan (O)!

Metafora

(8) PDI Perjuangan satu-satunya partai yang berani kontrak

politik mengubah nasib rakyat dengan memperjuangkan

sembako murah, menciptakan lapangan kerja, dan

meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Kombinasi anak kalimat:

(8) PDI Perjuangan satu-satunya partai yang berani kontrak

politik mengubah nasib rakyat dengan memperjuangkan sembako murah, menciptakan lapangan kerja, dan

meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Rangkaian antarkalimat:

(1) SUPER: Kemiskinan masih 35 juta

(2) Pemulung sampah : Masih seperti ini, tambah susah.

Page 66: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

102

(3) SUPER: Pengangguran masih jutaan (4) Pencari kerja : Cari kerja tambah susah.

(5) SUPER: Sembako masih tak terjangkau

(6) Ibu rumah tangga : Sembako tambah mahal.

(7) Ayo, kita lakukan perubahan!

(8) PDI Perjuangan satu-satunya partai yang berani kontrak politik

mengubah nasib rakyat dengan memperjuangkan sembako murah,

menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan

rakyat.

1 (9) Rakyat: Jadi, jangan lupa contreng PDI Perjuangan nomor dua

delapan!

2 Relasi (8) PDI Perjuangan satu-satunya partai yang berani kontrak politik

mengubah nasib rakyat dengan memperjuangkan sembako murah,

menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

3 Identitas (1) SUPER : Kemiskinan masih 35 juta (2) Pemulung sampah : Masih seperti ini, tambah susah.

(3) SUPER: Pengangguran masih jutaan

(4) Pencari kerja : Cari kerja tambah susah.

(5) SUPER: Sembako masih tak terjangkau

(6) Ibu rumah tangga : Sembako tambah mahal.

PEMBAHASAN TABEL 4.1.9.1.1

1. Representasi

- Representasi dalam anak kalimat:

Kosakata

masih

(1) SUPER: Kemiskinan masih 35 juta

(2) Pemulung sampah : Masih seperti ini, tambah susah.

(3) SUPER: Pengangguran masih jutaan

(5) Sembako masih tak terjangkau

Penggunaan kata masih pada (1) (2) (3) dan (5) tersebut menunjukkan

keadaan yang statis dan tidak tampak perubahan ke arah yang lebih baik. Pada (1) dan

(3), menunjukkan bahwa jumlah yang disebutkan tersebut begitu besar dan harus

dikurangi.

(5) Sembako masih tak terjangkau

Page 67: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

103

Pemakaian frasa tak terjangkau untuk menggantikan kata mahal. Frasa tak

terjangkau memiliki konotasi yang halus untuk menyebutkan harga yang begitu

tinggi yang menyebabkan tidak terbeli oleh masyarakat..

(7) Ayo, kita lakukan perubahan!

Penggunaan interjeksi ajakan ayo yaitu untuk mengajak rakyat Indonesia

melakukan perubahan bersama PDIP.

(9) Jadi, jangan lupa contreng PDI Perjuangan nomor dua

delapan!

Pemakaian kata jadi merupakan saran dan kesimpulan iklan tersebut. Kalimat

imperatif yang ditandai oleh penggunaan jangan lupa adalah untuk melarang untuk

lupa atau tidak boleh lupa dan harus ingat. Contreng merupakan suruhan langsung

kepada pemirsa apa yang harus dilakukannya.

Tata bahasa (grammar)

PDI Perjuangan satu-satunya partai yang berani kontrak politik (S) mengubah

(P) nasib rakyat (O) dengan memperjuangkan sembako murah, menciptakan

lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat (K).

PDIP dihadirkan dalam bentuk peristiwa yaitu PDIP sebagai pelaku yang

akan melakukan pengubahan nasib rakyat.

(7) Ayo, kita (S) lakukan (P) perubahan (O)!

PDIP tampil sebagai pelaku yang mengajak rakyat untuk melakukan

perubahan.

Metafora

(8) PDI Perjuangan satu-satunya partai yang berani kontrak politik mengubah

nasib rakyat dengan memperjuangkan sembako murah, menciptakan

lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Metafora yang dibangun dalam kalimat tersebut, yaitu memperjuangkan

sembako murah memiliki makna „berusaha sekuat tenaga untuk menurunkan harga

sembako‟.

Page 68: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

104

- Representasi kombinasi anak kalimat:

(9) PDI Perjuangan satu-satunya partai yang berani kontrak politik mengubah

nasib rakyat dengan memperjuangkan sembako murah, menciptakan lapangan

kerja, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Kata sambung relatif yang menandai penggunaan bentuk elaborasi. Bentuk

tersebut untuk memperinci dan menjelaskan nomina satu-satunya partai yaitu hanya

PDIP, partai yang membuat kontrak politik, sedangkan yang lainnya tidak.

Bentuk lainnya adalah perpanjangan yang menunjukkan tambahan penjelasan

mengenai isi kontrak politik, selain memperjuangkan sembako murah dan

menciptakan lapangan kerja, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan rakyat.

- Representasi rangkaian antarkalimat

Iklan menghadirkan kondisi masyarakat dalam situasi perekonomian yang

masih sulit. Representasi rakyat kecil (wong cilik) dengan menggunakan pemulung

sampah, pencari kerja, dan ibu rumah tangga, kondisi bangsa yang ditampilkan

berupa data, yaitu jumlah kemiskinan, pengangguran, dan harga sembako diamini

oleh pernyataan langsung oleh aktor iklan tersebut. Isu ekonomi yang statis (yang

ditandai oleh kata masih) mendapat dukungan melalui pernyataan atau pun keluhan

rakyat kecil tersebut.

2. Relasi

Dua pihak, yaitu rakyat dan PDIP.

PDIP digambarkan sebagai partai yang membawa misi perubahan untuk wong

cilik dengan kontrak politiknya. Pemulung sampah, pencari kerja, dan ibu rumah

tangga merupakan representasi wong cilik yang dijanjikan oleh PDIP mengubah

nasib rakyat.

Page 69: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

105

3. Identitas

Pemirsa diletakkan pada posisi rakyat kecil (wong cilik) yang hidup dalam

kesusahan. Rakyat dalam iklan ini digambarkan menggantungkan harapan mencapai

perubahan di pundak PDIP.

PDIP dengan misinya mengubah nasib rakyat hadir dalam teks sebagai solusi

atau jawaban bagi keadaan Indonesia yang sekarang.

Tabel 4.1.9.1.2

Variabel Intertekstualitas

No. Unsur Pemaparan

1 Manifest Intertectuality:

Representasi

wacana

FVO: PDI Perjuangan satu-satunya partai yang berani kontrak

politik mengubah nasib rakyat dengan memperjuangkan sembako

murah, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan

kesejahteraan rakyat.

Pengandaian (1) SUPER : Kemiskinan masih 35 juta

(3) SUPER : Pengangguran masih jutaan

(5) SUPER : Sembako masih tak terjangkau

Negasi (5) SUPER : Sembako masih tak terjangkau

2

Interdiscursivity:

Genre Rakyat: Jadi, jangan lupa contreng PDI Perjuangan nomor dua

delapan!

Tipe aktivitas (1) SUPER : Kemiskinan masih 35 juta

(2) Pemulung sampah : Masih seperti ini, tambah susah.

(3) SUPER : Pengangguran masih jutaan

(4) Pencari kerja : Cari kerja tambah susah.

(5) SUPER : Sembako masih tak terjangkau

(6) Ibu rumah tangga : Sembako tambah mahal.

(7) Ayo, kita lakukan perubahan!

(8) PDI Perjuangan satu-satunya partai yang berani kontrak

politik mengubah nasib rakyat dengan memperjuangkan

sembako murah, menciptakan lapangan kerja, dan

meningkatkan kesejahteraan rakyat. (9) Rakyat : Jadi, jangan lupa contreng PDI Perjuangan

nomor dua delapan!

Gaya (4) Pencari kerja : Cari (mencari) kerja tambah susah.

Wacana (8) PDI Perjuangan satu-satunya partai yang berani kontrak politik

mengubah nasib rakyat dengan memperjuangkan sembako murah,

menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan

rakyat.

Page 70: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

106

PEMBAHASAN TABEL 4.1.9.1.2

1. Manifest Intertectuality:

- Representasi wacana

Tema mengenai kontrak politik tersebut menggunakan FVO (female voice)

sebagai representasi pembawa kebijakan atau program yaitu Megawati yang juga

seorang wanita. Kehadiran Megawati dalam iklan tersebut hanya dalam bentuk

visualisasi, sedangkan verbalnya disuarakan oleh FVO.

- Pengandaian

(1) SUPER : Kemiskinan masih 35 juta

(3) SUPER : Pengangguran masih jutaan

(5) SUPER : Sembako masih tak terjangkau

Pernyataan dengan adanya penggunaan kata masih memberi anggapan di

depan bahwa perekonomian Indonesia statis dan tidak mengalami perbaikan.

2. Interdiscursivity:

- Genre

(9) Rakyat : Jadi, jangan lupa contreng PDI Perjuangan nomor dua delapan!

Iklan kampanye televisi merupakan genre iklan ini, yaitu ditunjukkan dengan

adanya ajakan untuk mencontreng PDIP.

- Tipe aktivitas

Iklan ini diawali dengan uraian dan penggambaran keadaan Indonesia yang

memprihatinkan, yaitu dengan representasi kemiskinan, pengangguran, dan sembako

mahal. Kemudian PDIP dihadirkan membawa janji perubahan dengan kontrak

politiknya. Di akhir baru pemirsa diajak/ disuruh untuk memilih partai tersebut.

- Gaya

Gaya yang dipilih dalam iklan tersebut, bersifat nonformal yaitu ditandai oleh

penggunaan kata tidak baku cari.

(4) Pencari kerja : Cari (mencari) kerja tambah susah.

- Wacana

Page 71: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

107

Wacana yang dibangun yaitu kontrak politik PDIP. Wacana ini dibuka dengan

deskripsi kehidupan rakyat kecil yang kekurangan antara lain pemulung sampah

sebagai representasi kemiskinan, pencari kerja sebagai representasi jumlah

pengangguran, serta ibu rumah tangga sebagai representasi rakyat Indonesia yang

tidak mampu membeli sembako. PDIP sendiri hadir sebagai representasi solusi

mencapai kesejahteraan.

4.1.9.2 Analisis Praktik Sosiokultural

Tabel 4.1.9.2.1

Variabel Praktik Sosiokultural (Makro)

No. Unsur Pemaparan

1 Situasional (1) SUPER : Kemiskinan masih 35 juta.

(2) Pemulung sampah : Masih seperti ini, tambah susah.

(3) SUPER : Pengangguran masih jutaan.

(4) Pencari kerja : Cari kerja tambah susah.

(5) SUPER : Sembako masih tak terjangkau.

(6) Ibu rumah tangga : Sembako tambah mahal.

2 Institusional (8) PDI Perjuangan satu-satunya partai yang berani kontrak politik

mengubah nasib rakyat dengan memperjuangkan sembako murah,

menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

3 Sosial (8) PDI Perjuangan satu-satunya partai yang berani kontrak politik

mengubah nasib rakyat dengan memperjuangkan sembako murah,

menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Masyarakat membutuhkan langkah nyata bukan sekadar janji. Kini,

masyarakat sudah tidak percaya lagi dengan janji-janji.

PEMBAHASAN TABEL 4.1.9.2.1

1. Situasional

Kemiskinan kini telah mencapai 35 juta, pengangguran 9,43 juta orang,

sembako semakin tidak terjangkau. Hal tersebut diangkat oleh PDIP sebagai

partainya wong cilik dalam iklannya dengan membuat kontrak politik. Situasi

Indonesia yang belum sejahtera, kurangnya lapangan kerja, dan harga sembako

(sembilan bahan pokok) yang melambung membuat rakyat Indonesia hidup dalam

kondisi serba kekurangan.

Page 72: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

108

2. Institusional

Masyarakat akan sangat tertarik pada partai yang memperhatikan rakyat kecil.

Kebutuhan akan pemenuhan ekonomi saat ini sangat urgen. Karena dari sinilah

kehidupan selanjutnya bermula. Banyaknya rakyat Indonesia yang belum sejahtera,

rakyat membutuhkan suatu perubahan ekonomi ke arah yang lebih baik. PDIP dalam

iklannya menggunakan kontrak politik untuk menarik simpati rakyat (pemirsa).

Kontrak politik untuk Perubahan dideklarasikan pada 19 Februari 2009, yang

dilaporkan dalam iklan dalam rangka memenangkan pilihan pemirsa.

3. Sosial

Masyarakat membutuhkan langkah nyata bukan sekadar janji. Kini,

masyarakat sudah tidak percaya lagi dengan janji-janji.

4.1.10 Iklan Partai Demokrat

Teks Iklan

(1) SUPER: Pidato Kenegaraan Presiden RI (15 Agustus 2008)

(2) SBY : Saya menyampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia.

(3) Pada tahun ini, kita kembali mencapai swasembada beras. (4) Ini adalah untuk pertama kalinya, sejak masa orde baru.

(5) Produksi beras nasional lebih tinggi daripada konsumsi beras

kita.

(6) Petani A : Penghasilan kami membaik.

(7) Petani B : Siapa dulu presidennya?

(8) Petani A dan B : SBY

(9) MVO: Partai Demokrat terus mendukung kebijakan pemerintahan presiden SBY yang

berhasil mewujudkan swasembada beras.

(10) Pilih Partai Demokrat nomor 31!

(11) Mari kita dukung terus!

(12) Lanjutkan!

Page 73: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

109

4.1.10.1 Analisis Teks dan Intertekstualitas

Tabel 4.1.10.1.1

Variabel Teks (Mikro) No. Unsur Pemaparan

1 Representasi Dalam anak kalimat:

Kosakata

Kata suruh

(10) Pilih Partai Demokrat nomor 31!

(11) Mari kita dukung terus!

(12) Lanjutkan!

(2) Saya menyampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia.

(9) Partai Demokrat terus mendukung kebijakan pemerintahan presiden

SBY yang berhasil mewujudkan swasembada beras.

Tata bahasa (grammar)

(2) SBY : Saya (S) menyampaikan (P) kepada

seluruh rakyat Indonesia (K).

(3) Pada tahun ini (K), kita (S) kembali mencapai (P) swasembada

beras (O).

(9) Partai Demokrat (S) terus mendukung (P) kebijakan

pemerintahan presiden SBY yang berhasil mewujudkan

swasembada beras (K /art P Pel ).

Kombinasi anak kalimat:

(9) Partai Demokrat terus mendukung kebijakan pemerintahan presiden

SBY yang berhasil mewujudkan swasembada beras.

Rangkaian antarkalimat:

(9) Partai Demokrat terus mendukung kebijakan pemerintahan presiden

SBY yang berhasil mewujudkan swasembada beras

2 Relasi (7) Petani B : Siapa dulu presidennya?

(8) Petani A dan B : SBY.

3 Identitas (7) Petani B : Siapa dulu (P) presidennya (O)?

PEMBAHASAN TABEL 4.1.10.1.1

1. Representasi

- Representasi dalam anak kalimat:

Kosakata

Kata suruh

(10) Pilih Partai Demokrat nomor 31!

(11) Mari kita dukung terus!

Page 74: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

110

(12) Lanjutkan!

Pemakaian kalimat imperatif yang berpredikat verba transitif pilih,

menunjukkan posisi Partai Demokrat sebagai subjek sasaran kalimat tersebut.

Pemakaian interjeksi ajakan mari memiliki fungsi untuk menghaluskan isi kalimat

imperatif tersebut.

Kata lanjutkan adalah bentuk suruhan untuk menindaklanjuti atau meneruskan

yang ditandai dengan sufiks –kan sebagai penekanan terhadap kata yang

dilekatkannya, lanjut.

menyampaikan dan mendukung

(2) Saya menyampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia.

(9) Partai Demokrat terus mendukung kebijakan pemerintahan

presiden SBY yang berhasil mewujudkan swasembada beras.

Kata menyampaikan dan mendukung digunakan untuk menyatakan hubungan

yang bersifat formal dan resmi.

Tata bahasa (grammar)

(2) SBY : Saya (S) menyampaikan (P) kepada seluruh

rakyat Indonesia (K).

(3) Pada tahun ini (K), kita (S) kembali mencapai (P) swasembada beras (O).

(9) Partai Demokrat (S) terus mendukung (P) kebijakan

pemerintahan presiden SBY yang berhasil mewujudkan swasembada beras (K /art

P Pel ).

Pada kalimat (2), terdapat bentuk paeristiwa di mana SBY atas nama dirinya

menampilkan dirinya sebagai pelaku yang melakukan tindakan menyampaikan

tersebut.

Pada kalimat (3), bentuk peristiwa menampilkan pelaku kita sebagai pelaku,

yaitu antara Presiden sebagai pembicara dengan pemirsa atau pendengar pidato di

acara kenegaraan, bekerja bersama-sama dalam mencapai kata swasembada beras.

Page 75: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

111

Bentuk peristiwa pada kalimat (9), menampilkan Partai Demokrat bertindak

sebagai pelaku yang mendukung atau sejalan dan setuju dengan kebijakan dari

pemerintahan Presiden SBY.

- Representasi kombinasi anak kalimat

(9) Partai Demokrat terus mendukung kebijakan pemerintahan

presiden SBY yang berhasil mewujudkan swasembada beras.

Kalimat tersebut menggunakan bentuk elaborasi yang ditandai dengan kata

sambung relatif yang untuk memperinci nomina „pemerintahan Presiden SBY‟.

Bentuk tersebut untuk menjelaskan dukungan Partai Demokrat, baik dukungan moral

atau pun kerja, atas keberhasilan swasembada beras.

- Representasi rangkaian antarkalimat

Keberhasilan swasembada beras merupakan tema yang diangkat dalam iklan

ini. Pernyataan dari petani dihadirkan dalam teks untuk mendukung tema tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan tersebut mendapat respon yang baik dari

rakyatnya.

2. Relasi

Lima pihak yang muncul dalam iklan ini, yaitu Presiden SBY, rakyat,

pemerintah, Partai Demokrat, dan petani.

Presiden Indonesia (SBY) membangun hubungan dirinya dengan rakyat

dengan menggunakan pronomina kita untuk menginformasikan keberhasilan

swasembada beras merupakan usaha bersama dan keberhasilan bersama.

SBY ditampilkan mempunyai hubungan yang dekat dengan petani. Sebagai

rakyatnya, petani tidak segan-segan memanggil presidennya, dengan panggilan

sehari-hari, yaitu SBY. Panggilan SBY tersebut, menggambarkan bahwa SBY

sebagai presiden tidak membangun jarak dengan rakyatnya.

(7) Petani B : Siapa dulu presidennya?

(8) Petani A dan B : SBY

Page 76: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

112

Partai Demokrat merupakan partai pendukung Presiden SBY. Partai

Demokrat menggunakan keberhasilan program swasembada beras pemerintahan

Presiden SBY untuk menarik simpati khalayak pemirsa.

3. Identitas

Pemirsa diletakkan pada posisi rakyat Indonesia yang digambarkan telah

berhasil mencapai swasembada beras.

Di mata pendukungnya, Presiden SBY digambarkan merupakan presiden

kebanggaan rakyatnya. Hal ini tampak dari ungkapan petani yang menunjukkan

perasaan hatinya seperti berikut.

(7) Petani B : Siapa dulu (P) presidennya (O)?

Tabel 4.1.10.1.2

Variabel Intertekstualitas

No. Unsur Pemaparan

1 Manifest Intertectuality:

Representasi

wacana SBY : Saya menyampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia. Pada

tahun ini, kita kembali mencapai swasembada beras. Ini adalah untuk

pertama kalinya, sejak masa orde baru. Produksi beras nasional lebih

tinggi daripada konsumsi beras kita.

Pengandaian (4) Ini adalah untuk pertama kalinya, sejak masa orde baru.

(5) Produksi beras nasional lebih tinggi daripada konsumsi beras kita.

Metadiscourse (9) Partai Demokrat terus mendukung kebijakan pemerintahan

presiden SBY yang berhasil mewujudkan swasembada beras.

2

Interdiscursivity:

Genre (10) Pilih Partai Demokrat nomor 31!

Tipe aktivitas SBY : Saya menyampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia.

Pada tahun ini, kita kembali mencapai swasembada beras. Ini adalah

untuk pertama kalinya, sejak masa orde baru. Produksi beras

nasional lebih tinggi daripada konsumsi beras kita.

Petani A : Penghasilan kami membaik.

Petani B : Siapa dulu presidennya?

Petani A dan B : SBY

Gaya (8) Petani A dan B : SBY (9) Partai Demokrat terus mendukung kebijakan pemerintahan

Presiden SBY yang berhasil mewujudkan swasembada beras.

Wacana SBY : Saya menyampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia.

Pada tahun ini, kita kembali mencapai swasembada beras. Ini adalah

untuk pertama kalinya, sejak masa orde baru. Produksi beras

nasional lebih tinggi daripada konsumsi beras kita.

Page 77: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

113

PEMBAHASAN TABEL 4.1.10.1.2

1. Manifest Intertectuality:

- Representasi wacana

Iklan tersebut menampilkan paparan prestasi kerja pemerintahan Presiden

SBY yang merupakan representasi Partai Demokrat. Pada bagian pembuka, iklan

menampilkan cuplikan pidato Presiden. Dalam hal ini, wacana tulisan disampaikan

kembali secara lisan. Kemudian ditampilkan pernyataan langsung dari pihak petani

sebagai respon dari keberhasilan tersebut.

- Pengandaian

(4) Ini adalah untuk pertama kalinya, sejak masa orde baru.

Pernyataan dari cuplikan pidato tersebut mengandaikan bahwa terdapat teks

atau peristiwa lain yang menjelaskan bahwa masa-masa setelah orde baru dan

sebelum SBY memerintah, tidak mampu menyamai keberhasilannya.

(5) Produksi beras nasional lebih tinggi daripada konsumsi beras kita.

Pernyataan tersebut mengandaikan dan memberi anggapan di depan bahwa

hal tersebut benar untuk mendukung pernyataan keberhasilan swasembada beras.

- Metadiscourse

Partai Demokrat mendefinisikan Presiden SBY sebagai presiden yang berhasil

mewujudkan swasembada beras. Peran partai Demokrat hanya sebagai peran

pendukung yaang muncul dalam teks.

2. Interdiscursivity:

- Genre

(10) Pilih Partai Demokrat nomor 31!

Iklan kampanye televisi merupakan genre iklan ini. Hal ini ditunjukkan

dengan adanya ajakan untuk memilih Partai Demokrat.

- Tipe aktivitas

Iklan ini diawali dengan uraian dan penggambaran prestasi swasembada beras

Indonesia oleh pemerintahan Presiden SBY dalam bentuk cuplikan pidato kenegaraan

Page 78: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

114

pada 15 Agustus 2008. Kemudian didukung oleh respon dari aktor pendukung yaitu

petani. Selain petani, dukungan juga datang dari partai pengiklan yaitu Partai

Demokrat. Di bagian akhir Partai Demokrat mengajak pemirsa televisi untuk memilih

mereka.

- Gaya

Gaya yang dipilih dalam iklan tersebut, bersifat resmi yang disesuaikan dengan

wacana yang dipakai yaitu pidato. Akan teapi pada pernyataan petani dan Partai

Demokrat, gaya yang digunakan adalah nonformal yang menunjukkan ragam intim,

yaitu dengan penggunaan panggilan sehari-hari untuk menyebut presidennya, yaitu

SBY daripada Susilo Bambang Yudoyono.

(8) Petani A dan B : SBY

(9) Partai Demokrat terus mendukung kebijakan pemerintahan Presiden SBY yang

berhasil mewujudkan swasembada beras.

- Wacana

Wacana yang dibangun yaitu menggunakan wacana pidato. Walaupun hanya dalam

bentuk cuplikan, wacana tersebut memiliki peran untuk menyampaikan pesan

kampanye. Jenis wacana yang digunakan yaitu wacana naratif yaang ditandai oleh

penggunaan pronomina pertama saya, kita, dan kami.

4.1.10.2 Analisis Praktik Sosiokultural

Tabel 4.1.10.2.1

Variabel Praktik sosiokultural (Makro)

No. Unsur Pemaparan

1 Situasional SBY : Saya menyampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia. Pada

tahun ini, kita kembali mencapai swasembada beras. Ini adalah untuk

pertama kalinya, sejak masa orde baru. Produksi beras nasional lebih

tinggi daripada konsumsi beras kita.

2 Institusional SBY : Saya menyampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia. Pada

tahun ini, kita kembali mencapai swasembada beras. Ini adalah untuk

pertama kalinya, sejak masa orde baru. Produksi beras nasional lebih

tinggi daripada konsumsi beras kita.

Petani A : Penghasilan kami membaik.

Petani B : Siapa dulu presidennya?

Petani A dan B : SBY

3 Sosial SBY : Saya menyampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia. Pada

Page 79: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

115

tahun ini, kita kembali mencapai swasembada beras. Ini adalah untuk

pertama kalinya, sejak masa orde baru. Produksi beras nasional lebih

tinggi daripada konsumsi beras kita.

Petani A : Penghasilan kami membaik.

Petani B : Siapa dulu presidennya?

Petani A dan B : SBY

PEMBAHASAN TABEL 4.1.10.2.1

1. Situasional

Pada kesempatan pidato kenegaraan dalam rangka memperingati Hari Ulang

Tahun Proklamasi ke-63 Kemerdekaan Republik Indonesia yang dilaksanakan

setahun sekali merupakan kesempatan penting bagi rakyat Indonesia untuk

mengetahui kinerja pemerintahan yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi.

Prestasi swasembada beras yang disampaikan pada pidato tersebut dimanfaatkan

sebagai bagian pendukung iklan Partai Demokrat.

2. Institusional

Beras adalah bahan pangan pokok rakyat Indonesia. Kampanye partai dengan

mengangkat tema swasembada beras digunakan untuk menarik simpati rakyat, yaitu

dengan menonjolkan pencapaian atau prestasi swasembada beras. Dikatakan bahwa

ini adalah prestasi kedua setelah masa orde baru, digunakan sebagai barometer yang

mensejajarkan masa kini dengan kejayaan pada masa orde baru.

Penonjolan kinerja Presiden SBY menjadi hal yang sentral, sementara Partai

Demokrat tampil hanya sebagai pendukung. Pemakaian sosok Presiden dengan

keberhasilannya, untuk memanfaatkan kecenderungan rakyat yang lebih tertarik pada

figur daripada melihat partai.

3. Sosial

Masyarakat dari hari ke hari semakin cerdas memilih apa yang baik menurut

mereka masing-masing. Dengan bekal pengalaman di masa lalu yang dengan mudah

termakan janji yang hanya sekadar kata-kata tanpa adanya bukti nyata, masyarakat

sudah tidak membutuhkan janji-janji semata atau bahkan sudah tidak percaya lagi

akan janji yang disodorkan kepada mereka. Mereka membutuhkan adanya bukti nyata

Page 80: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

116

atau adanya pengalaman yang mereka miliki sebagai modal menuju perbaikan

bangsa. Hal tersebut sebagai pilihan mereka yang berakar dari pengalaman-

pengalaman mereka yang memunculkan ketakutan-ketakutan dalam memilih partai

pendatang baru yang belum memiliki modal cukup berupa pengalaman.

Kebutuhan pangan adalah hal yang urgen, maka pemenuhannya haruslah

tercapai, termasuk beras yang menjadi bahan makanan pokok rakyat Indonesia.

Masyarakat Indonesia semakin ketergantungan dengan bahan makanan pokok yang

satu ini. Adanya ungkapan „belum dikatakan sudah makan, kalau belum makan nasi‟

merepresentasikan monokultur bangsa Indonesia.

4.2 Praktik Kewacanaan (Konsumsi)

4.2.1 Persentase Respon Iklan Kampanye Televisi

Dalam menjaring respon pemirsa televisi terhadap iklan kampanye di

televisi, penulis mengambil responden dengan perincian berikut.

Usia pemula (17-22) sebanyak 9 responden dan usia bukan pemula (23-

lebih) sebanyak 16 responden. Jenis kelamin, laki-laki sebanyak 7 responden dan

perempuan sebanyak 18 responden. Pekerjaan, ibu rumah tangga sebanyak 5

responden, CPNS/PNS/guru honorer sebanyak 4 responden, wiraswasta sebanyak 7

responden, mahasiswa sebanyak 3 responden, dan pelajar sebanyak 1 responden.

Pendidikan, tamatan SD sebanyak 2 orang, SMP sebanyak 4 orang, SMA sebanyak 7

orang, dan perguruan tinggi sebanyak 12 orang.

Page 81: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

117

Tabel 4.2.1 Respon Pemirsa Televisi terhadap Pemilihan Tema ‘Perubahan’

oleh Partai Baru Berdasar Pendidikan Terakhir

Dari tabel tersebut, sebanyak 32% tertarik dengan tema perubahan dari partai

baru dengan perincian tingkat pendidikan SMA sebanyak 4% dan Perguruan Tinggi

sebanyak 28%. Ketertarikan terhadap tema perubahan didominasi oleh Perguruan

Tinggi, sedangkan SMA jumlahnya lebih sedikit.

Responden yang menyatakan kurang tertarik sebanyak 64%, dengan

persentase SD sebanyak 8%, SMP sebanyak 16%, SMA sebanyak 24%, dan

Perguruan Tinggi sebanyak 16%. Persentase kurang tertarik didominasi oleh SMA,

disusul oleh SMP, Perguruan Tinggi, dan SD.

Responden yang menyatakan tidak tertarik sebanyak 4% yang berasal dari

tingkat pendidikan Perguruan Tinggi. Persentase tidak tertarik yang sedikit

(a) (b) (c) (d)

Tingkat

Ketertarikan

Tema/

Pendidikan

Partai Peduli

Rakyat Nasional,

pilihan orang yang

berani melakukan

perubahan.

Sebuah gagasan

dari partai yang

membawa

perubahan,

Gerindra.

Untuk

perubahan,

pilih PAN

nomor

sembilan!

Ayo,

kita

lakukan

perubah

an!

SD

SMP

SMA 1 1 4

PT 2 4 1 7 28

3 4 1 8 32

SD 2 2 8

SMP 2 2 4 16

SMA 3 1 2 6 24

PT 3 1 4 16

2 6 1 7 16 64

SD

SMP

SMA

PT 1 1 4

1 1 4

2 9 5 9 25 100

Frek %

Tema Perubahan

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

Tertarik

Kurang tertarik

Tidak tertarik

Page 82: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

118

menunjukkan tema perubahan tersebut cukup efektif dalam menarik perhatian

pemirsa televisi.

Hasil persentase keseluruhan menunjukkan tema tersebut kurang menarik

perhatian pemirsa televisi dengan jumlah persentase kurang menarik sebanyak 64%

yang didominasi oleh tingkat pendidikan SMA. Pemilihan tema perubahan dari partai

baru mampu menarik perhatian pemirsa dari tingkat pendidikan Perguruan Tinggi.

Dari perolehan tersebut menunjukkan bahwa tingkat pendidikan Perguruan Tinggi

lebih dinamis sebagai representasi ketertarikan pada tema-tema baru atau partai baru,

sedangkan tingkat pendidikan SMA, SMP, dan SD menyatakan kurang tertarik pada

tema-tema baru atau partai baru.

Dari tabel tersebut, menunjukkan jumlah ketertarikan pada tema perubahan

pada dari Partai Gerindra dan PDIP lebih besar. “Sebuah gagasan dari partai yang

membawa perubahan, Gerindra” dan “Ayo, kita lakukan perubahan!” disukai oleh

responden sebanyak masing-masing 9 responden. Hal tersebut dapat disebabkan oleh

keduanya mengusung tema perubahan dengan menampilkan isu ekonomi rakyat kecil

yang semakin terpinggirkan bahkan terlupakan. Isu tersebut menjadi perpaduan yang

mampu menarik minat pemirsa dengan situasi di Indonesia.

Tabel 4.2.2

Respon Pemirsa Televisi terhadap Penggunaan Ajakan

Berdasar Usia

(a) (b) (c) (d)

Pengaruh

ajakan/ Usia

Ayo, bekerja

dengan hati

bersama partai

Hanura!

Jika Anda ingin

perubahan,

pilih partai

nomor 4!

Jadi,

jangan

lupa

contreng

PDI

Perjuangan

Mari kita

dukung

terus!

17-22 1 2 2 5 20

23 1 1 2 8

1 1 2 3 7 28

17-22 1 4 5 20

23 1 11 12 48

1 1 15 17 68

17-22

23 1 1 4

1 1 4

2 1 3 19 25 100

Frek %

Jenis ajakan

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

Mendorong

Kurang

mendorong

Tidak

mendorong

Page 83: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

119

Dari perolehan pengaruh penggunaan ajakan berdasarkan usia, yang

menyatakan dapat mendorong untuk memilih partai yang bersangkutan didominasi

oleh usia pemula yang berusia antara 17-22 tahun dengan persentase 20%, sisanya

usia bukan pemula dengan kisaran usia 23 dengan persentase 8%. Hal tersebut

menunjukkan bahwa usia pemula terdorong oleh ajakan dalam iklan.

Perolehan kurang mendorong didapat dari pemilih bukan pemula sebanyak

48%, sedangkan usia pemula sebanyak 20%. Dominasi pengaruh ajakan dalam iklan

yang menunjukkan kurang mendorong berasal dari usia bukan pemula. Dominasi

tersebut menunjukkan, usia bukan pemula kurang terdorong oleh penggunaan ajakan

dalam iklan tersebut.

Responden sebanyak 4% menyatakan tidak terdorong oleh ajakan dari iklan

tersebut dengan didominasi oleh usia bukan pemula. Usia 23 tahun ke atas atau usia

bukan pemula menyatakan tidak terdorong oleh penggunaan ajakan tersebut.

Sebanyak 19 dari 25 responden menyatakan terdorong oleh ajakan dari Partai

Demokrat, “Mari kita dukung terus!”. Penggunaan interjeksi ajakan mari merupakan

bentuk ajakan yang halus dengan secara tidak langsung menunjukkan harapan dari

Partai Demokrat. Selain itu, penggunaan pronomina inklusif kita menunjukkan ajakan

yang ditujukan untuk partai pengiklan dengan pemirsanya. Interjeksi ajakan mari dan

pronomina inklusif kita digunakan sebagai upaya mendorong ketertarikan khalayak

untuk memilih partai yang bersangkutan.

Page 84: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

120

Tabel 4.2.3

Respon Pemirsa Televisi terhadap Keterpahaman Isi/ Maksud Iklan

Berdasar Pendidikan Terakhir

Dari tabel di atas menunjukkan tingkat keterpahaman terhadap isi atau

maksud iklan cukup tinggi, dengan perolehan persentase sebanyak 76% yang

menyatakan mengerti/ paham dan sebanyak 24% kurang mengerti/ paham.

Tingkat pendidikan Perguruan Tinggi menyatakan mengerti sebanyak 32%,

SMA sebanyak 20%, SMP sebanyak 16%, dan sebanyak SD 8%. Hal tersebut

menunjukkan tingkat Perguruan Tinggi lebih banyak yang memahami isi atau

maksud iklan dibandingkan dengan tingkat pendidikan SMA, SMP, dan SD.

(a) (b) (c) (d)

Tingkat

Keterpahaman

Iklan/ Pendidikan

Itulah

stimulus

bagi

rakyat.

Hanya dengan

kejujuran kita

bisa mengatasi

masalah

bangsa ini.

Masa depan

ada di tangan

kita, bukan di

tangan orang

lain.

Tanpa

persatuan

tidak ada

pembangun

an.

SD 1 1 2 8

SMP 1 2 1 4 16

SMA 3 2 5 20

PT 3 1 3 1 8 32

7 3 5 4 19 76

SD

SMP

SMA 2 2 8

PT 3 1 4 16

5 1 6 24

SD

SMP

SMA

PT

7 3 10 5 25 100

Frek %

Teks Iklan

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

Mengerti

Kurang Mengerti

Tidak Mengerti

Page 85: ANALISIS DATA - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/... · 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) track record 8 6 Partai Amanat Nasional (PAN)

121

Responden menyatakan kurang mengerti sebanyak 24%, dari SMA sebanyak

8% dan Perguruan Tinggi sebanyak 16%. Responden yang menyatakan kurang

mengerti lebih banyak berasal dari Perguruan Tinggi dibandingkan dengan SMA.

Dari tabel juga menunjukkan responden lebih mengerti/ memahami isi iklan

dari Partai PAN “Masa depan ada di tangan kita, bukan di tangan orang lain”

sebanyak 10 responden, lainnya dari Partai Gerindra “Itulah stimulus bagi rakyat”

sebanyak 7 responden. Dari Partai PPP “Tanpa persatuan tidak ada pembangunan”

sebanyak 5 responden dan Partai PKPI “Hanya dengan kejujuran kita bisa mengatasi

masalah bangsa ini” sebanyak 3 responden.