Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL
PENGELUARAN KAS
(Studi Kasus di Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Heronimus Anantyo
NIM : 142114090
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL
PENGELUARAN KAS
(Studi Kasus di Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Heronimus Anantyo
NIM : 142114090
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
“jangan takut salah jika ingin mengerjakan sesuatu.”
Skripsi ini kupersembahkan untuk;
Tuhan Yesus dan Bunda Maria
Kedua orang tuaku yang selalu memberikan dukungan dan doa
Kakakku Marchelinus Renato
Keluarga besar
Sahabat-sahabat ku yang selalu mendukungku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL
PENGELUARAN KAS
(Studi Kasus di Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Lampung)
Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 28 Februari 2019 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan
cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku
seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain
tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak
sengaja, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 19 januari 2019
Yang membuat pernyataan,
Heronimus Anantyo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Heronimus Anantyo
NIM : 142114090
Demi pembangunan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL
PENGELUARAN KAS
(Studi Kasus di Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Lampung)
Beserta perangkat yang diberikan. Demikian saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, megalihkan,
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pengkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat sebenarnya.
Yogyakarta, 19 Januari 2019
Yang menyatakan,
Heronimus Anantyo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bunda Maria dan Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberkati, memberikan
rahmat dalam menyelesaikan semua ini.
2. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D, selaku Rektor Universitas Santa
Dharma Yogyakarta.
3. Drs. Gabriel Anto Listianto, M.S.A., Ak, selaku dosen MPAT dan dosen
pembimbing yang berkenan membimbing dan membantu penulis dengan sabar
dalam proses penulisan skripsi ini.
4. Kedua orang tua dan keluarga besar yang telah membiayai kuliah dan
memberikan dukungan, doa serta kasih sayang selama ini.
5. Teman-teman seperjuangan kelas MPAT Pak Anto yang selalu memberikan
masukan-masukan positif.
6. Kakakku Marchelinus Renato yang selalu mendukung dan mengingatkanku
7. Sahabat-sahabatku yang selalu memberi motivasiku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
8. Semua pihak yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan dalam
penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Yogyakarta, 19 Februari 2019
Heronimus Anantyo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................... ......................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................... . ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................... .......................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................... ....................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS................................ v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS.............................vi
HALAMAN KATA PENGANTAR..................................................... ................ vii
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................... ................................... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................................xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ......................................................................xii
ABSTRAK............................................................................................................xiii
ABTRACT..............................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN............. ............................................................... 1
A. Latar Belakang Maslah............ ................................................... 1 B. Rumusan Masalah....................... ................................................ 3 C. Tujuan Penelitian...........................................................................3 D. Manfaat Penelitian....... .............................................................. 3 E. Sistematika Penulisan ..................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA......... ............................................................... 6
A. Efektifitas.......................................................................................6 B. Audit...............................................................................................6 C. Pengendalian Internal.....................................................................8 D. Dokumen yang Digunakan Dalam Pengeluaran Kas...................18 E. Pengujian Pengendalian Interna Attribute Sampling...................19 F. Penelitian terdahulu......................................................................29
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................31
A. Jenis Penelitian ............................................................................31 B. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................31 C. Subjek dan Objek Penelitian........................................................31 D. Data yang Dicari..........................................................................32 E. Teknik Pengumpulan Data...........................................................32 F. Teknik Pengambilan Sampel........................................................33 G. Teknik Analisis Data....................................................................33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI............................................36
A. Sejarah Perkembangan Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Lampung.......................36
B. Lokasi.........................................................................................38 C. Visi dan Misi Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah
Kementrian Agama Provinsi Lampung.....................................38
D. Struktur Organisasi Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Lampung.......................39
E. Uraian Tugas Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Lampung.....................................40
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASA........................................44
A. Deskripsi Data............................................................................44 B. Analisis Data..............................................................................52
C. Pembahasan...............................................................................59
BAB VI PENUTUP......................................................................................61
A. Kesimpulan .............................................................................61 B. Keterbatasan Penelitian............................................................61
C. Saran ........................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................63
LAMPIRAN I ........................................................................................................65
LAMPIRAN II ......................................................................................................67
LAMPIRAN III ...................................................................................................70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian..................21
Tabel 2.2 Tabel stop-or-go decision .....................................................................24
Tabel 2.3 For Determining Stop-Or-Go Samole Size and Upper Precision
Limit Population Accurance Rate Based on Sample Results................25
Tabel 5.1 Tabel bukti pengeluaran kas..................................................................43
Tabel 5.2 Besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian..................53
Tabel 5.3 Tabel hasil pemeriksaan sampel ...........................................................54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian................23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRAK
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL
PENGELUARAN KAS
(Studi Kasus di Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Lampung)
Heronimus Anantyo
NIM: 142114090
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengendalian
internal pengeluaran kas di Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Lampung. Pengendalian internal pengeluaran kas
yang efektif dapat menjaga dan mengelola kekayaan yang dimiliki Bimbingan
Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah menentukan attribute yang akan diperiksa, menentukan
populasi yang akan diambil sampelnya, menentukan tingkat keandalan (R%) yang
digunakan sebesar 95% dan Desired Upper Precision Limit (DUPL) yang
digunakan sebesar 5%, menentukan besarnya sampel minimum, membuat tabel
stop-or-go decision, dan mengevluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian internal
pengaluaran kas di Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Lampung sudah efektif. Hal ini didasarkan pada hasil pengujian
60 sampel yang terpilih secara acak terhadap tiga attribute menunjukkan bahwa
AUPL=DUPL yaitu 5%.
Kata kunci: Efektivitas, Pengendalian Internal, Pengeluaran Kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRACT
AN ANALYSIS ON THE EFFECTIVENESS OF INTERNAL CONTROL
OF
CASH EXPENDITURE
(Case Study in Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Lampung)
Heronimus Anantyo
NIM: 142114090
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
This study aims to discover the effectiveness of internal control of cash
expenditure in the Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Lampung. An effective internal control of cash expenditure can
maintain and manage the asset of Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Lampung.
The type of this research is case study. The data gathering techniques used
were interview and documentation. The data analysis technique used were
determining the attribute to be examined, determining the population to be
sampled, determining the level of reliability (R%) used at 95% and Desired Upper
Precision Limit (DUPL) used at 5%, determining the minimum sample, creating
stop-or-go decision table, and evaluating the results of samples examination.
The result of this study showed that internal control of cash expenditure in
Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Lampung was effective. This was based on the result of testing 60 samples that
were selected randomly of three attributes which indicated that AUPL=DUPL,
that was 5%.
Keywords: effectiveness, internal control, cash expenditure
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Suatu organisasi memiliki tujuan spesifik dan unik yang hendak dicapai.
Setiap tujuan organisasi sangat bervariasi tergantung pada tipe organisasi, salah
satua tipe organisasi tersebut dalah organisasi nirlaba atau Pure-Nonprofit
Organization. Menurut (Mashum, 2013: 4), Pure-Nonprofit Organization adalah
organisasi yang bertujuan untuk menyediakan atau menjual barang dan atau jasa
dengan maksud untuk melayani dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sumber pendanaan dari organisasi ini berasal dari pajak, retribusi, utang, obligasi,
laba BUMN/BUMD, hibah, sumbangan, dan penjualan asset Negara.
Kementerian Agama merupakan salah satu organisasi nirlaba yang
bertugas untuk menyelenggarakan pemerintahan dalam bidang agama. Sama
seperti organisasi lainnya, kementerian agama sangat berkaitan erat dengan
adanya laporan keuangan. Menurut Suwardjono (2002: 29), laporan keuangan
ditujukan kepada pihak umum untuk keperluan dasar seperti mengetahui posisi
keuangan perusahaan, kemampuan perusahaan menghasilkan laba, kemampuan
perusahaan mendatangkan aliran kas, dan pertanggungjawaban manajemen. Oleh
karena itu, Kementerian Agama sudah seharusnya memiliki manajemen dan
pengendalian internal guna mengelola laporan keuangan dan menghasilkan
informasi yang akurat bagi pihak umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Untuk menghasilkan informasi yang akurat dari laporan keuangan
dibutuhkan pengendalian internal dalam suatu organisai. Tujuan adanya
pengendalian internal untuk menjaga asset organisasi, mengecek ketelitian dan
keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, dan mendorong dipatuhinya
kebijakan manajemen (Mulyadi, 2002: 108). Dikarenakan pengendalian internal
memiliki peran yang sangat penting dalam laporan keuangan dan aset suatu
organisasi.
Salah satu komponen yang penting dalam laporan keuangan organisasi
adalah kas. Kas juga merupakan kekayaan organisasi yang membutuhkan
pengelolaan, tanggungjawab dan pengendalian khusus, karena kas merupakan
harta kekayaan yang sangat rawan atau rentang terhadap pencurian dan
penyelewengan. Hampir setiap kegiatan transaksi yang dilakukan oleh organisasi
berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Berdasarkan uraian di atas,
penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Analisis Efektivitas
Pengendalian Internal Pengeluaran Kas (Studi Kasus di Bimbingan Masyarakat
Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah: Apakah pengendalian internal pengeluaran kas di Bimbingan Masyarakat
Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung sudah efektif?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pengendalian
internal pengeluaran kas di Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Lampung.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan manfaat bagi :
1. Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Lampung.
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan atau bahan
pertimbangan bagi Bimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Lampung dalam upaya meningkatkan efektivitas pengendalian
internal terhadap sistem pengeluaran kas.
2. Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan dan dapat
memberikan masukan bagi pihak yang mempelajari prosedur pengendalian
pada sistem pengeluaran kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
3. Penulis.
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi media untuk mengembangkan
pemahaman dan teori-teori yang telah di peroleh selama dibangku kuliah.
E. Sistematika penulisan
BAB I : Pendahuluan.
Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,
Batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan
BAB II : Kajian Pustaka.
Bab ini berisi uraian teoritis studi pustaka. Uraian ini dijadikan
sebagai acuan bagi penulis dalam mengolah data yang diperoleh,
dan menganalisis permasalahan untuk dapat menemukan hasil
akhir atas permasalahan.
BAB III : Metode Penelitian.
Bab ini menjelaskan cara-cara yang penulis gunakan dalam
melakukan penelitian, yang meliputi objek penelitian, model dan
desain penelitian, Teknik pengambilan sampel, Teknik
pengumpulan data, variabel penelitian, Teknik analisis data.
BAB IV : Gambaran Umum Objek Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Bab ini menjelaskan secara garis besar objek penelitian seperti visi
dan misi organisasi, Bimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Lampung.
BAB V : Analisis Data dan Pembahasan.
Bab ini menjelaskan deskripsi data yang telah diperoleh, analisis
data, dan hasil penelitian dan interpretasi dari penelitian yang telah
dilakukan.
BAB VI : Penutup.
Bab ini menyajikan kesimpulan dari analisis dan pembahasan
keterbatasan penelitian dan saran bagi organisasi tempat penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Evektifitas
1. Pengertian Efektivitas
Menurut Bayangkara (2016: 17), efektivitas dapat dipahami sebagai
keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan. Apabila suatu organisasi
berhasil mencapai tujuan, maka organisasi tersebut dikatakan telah berjalan
dengan efektif. Efektivitas hanya melihat suatu program atau kegiatan telah
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
B. Audit
1. Pengertian Audit
Menurut Agoes (2017: 4), audit adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan
secara kritis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah
disusun oleh manajer, beserta catatan-catatan pembukuan, dengan tujuan untuk
dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
Menurut Committe of Sponsoring Organisation of the Treadway
Commission (COSO) dalam (Hayes, dkk 2017: 10), audit adalah suatu pendekatan
sistem. Audit mengikuti perencanaan yang terstruktur dan didokumentasikan
(rencana audit). Dalam proses audit, catatan akuntansi dianalisis oleh auditor
menggunakan berbagai teknik yang telah umum digunakan. Audit harus
direncanakan dan disusun sedemikian rupa, sehingga pihak-pihak yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
melaksanakan audit dapat sepenuhnya memeriksa dan menganalisis seluruh bukti
yang dinilai penting.
Menurut Jusup (2014: 10), audit adalah suatu proses sistematis untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang
tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara objektif untuk
menentukan tingkat kepatuhan antara asersi dengan kriteria yang telah ditetapkan
dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab.
Menurut Mulyadi (2002: 9), audit adalah suatu proses sistematik untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-
pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk
menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasil kepada pemakai yang
berkepentingan.
2. Tipe Audit
Menurut Mulyadi (2002: 30), audit umumnya digolongkan menjadi 3
golongan :
a. Audit laporan keuangan adalah audit yang dilakukan auditor independent
terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh klien untuk menyatakan
pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
b. Audit kepatuhanadalah audit yang tujuannya untuk menentukan apakah
yang diaudit sesuai dengan kondisi atau peraturan tertentu. Hasil audit
kepatuhan umumnya dilaporkan kepada pihak yang berwenang membuat
kriteria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
c. Audit operasional merupakan review secara sistematik kegiatan organisasi
atau bagian daripadanya, dalam hubungannya dengan tujuan tertentu,
tujuan audit operasional adalah: mengevaliasi kinerja, mengidentifikasi
kesempatan untuk peningkatan, dan membuat rekomendasi untuk
perbaikan atau tindakan lebih lanjut.
C. Pengendalian Internal
1. Pengertian Pengendalian Internal
Menurut Mulyadi (2002: 180), pengendalian internal adalah suatu proses-
proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil lainnya
yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tenang pencapaian tujuan.
Menurut Rahayu dan Suhayati (2010: 221) pengendalian internal adalah
suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel
lainnya dalam suatu entitas yang dirancang untuk memberikan keyakinan
memadai guna mencapai tujuan-tujuan berikut: keandalan laporan keuangan,
menjaga kekayaan dan catatan organisasi, kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan dan efektivitas operasi.
Menurut Hayes, dkk (2017: 260), pengendalian internal merupakan proses
yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen, dan personel lain dari entitas,
yang dirancang untuk memberikan asuransi yang memadai terkait pencapaian
tujuan-tujuan dalam beberapa kategori berikut: efektivitas dan efisiensi dari
aktivitas operasi, reabilitas dari pelapor keuangan, kepatuhan terhadap undang-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
undang dan regulasi yang berlaku, dan mengamankan aset-aset terhadap
pengakuan, penggunaan, atau penghentian pengakuan yang tidak diotorisasi.
Menurut Agoes (2017: 162), pengendalian internal merupakan proses yang
dirancang , diimplementasikan, dan dipelihara oleh pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola, manajemen, dan personel lain untuk menyediakan keyakinan
memadai tentang pencapaian tujuan suatu entitas yang berkaitan dengan
keandalan laporan keuangan, efisiensi dan efektivitas operasi, dan kepatuhan
terhadap perundang-undangan.
2. Komponen Pengendalian Internal
Menurut Tuanakotta (2014: 129), komponen pengendalian internal terdiri
dari lima komponen yaitu:
A. Control environment (lingkungan pengendalian)
Merupakan dasar bagi pengendalian internal yang efektif,
lingkungan pengendalian bersifat perfasive, pengendalian ini tidak
secara langsung mencegah, mendeteksi, dan mengoreksi salah saji
yang material dalam laporan keuangan.
B. Risk assessment (penilaian risiko)
Penilaian risiko dapat dilihat dari sisi entitas dan auditor. Entitas
menilai risiko dari sudut pandang ancaman terhadap pencapaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
tujuan entitas, diantaranya ialah menghasilkan laporan keuangan
yang bebas dari salah saji material.
C. Information system (sistem informasi)
Suatu sistem informasi meliputi infrasturktur(komponen fisik dan
perangkat lunak), perangkat lunak, manusia, prosedur, dan data.
Banyak sistem informasi memanfaatkan IT (information
technology). Sistem informasi mengidentifikasikan, merekam, dan
menyebarkan informasi untuk mendukung tercapainya tujuan
laporan keuangan dan tujuan pengendalian internal.
D. Control activities (kegiatan pengedalian)
Kegiatan pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang
memastikan bahwa petunjuk dan prosedur yang memastikan bahwa
petunjuk dan arahan manajemen dilaksanakan. Kegiatan
pengendalian dirancang untuk menanggulangi risiko yang bisa
terjadi dalam kegiatan sehari-hari seperti pengelolahan transaksi
(penjualan, pembelian, pembayaran, dan transaksi lainnya), dan
pengamanan asset.
E. Monitoring (pemantauan)
Tujuan dari pemantauan ialah untuk memastikan bahwa
pengendalian bekerja sebagaimana harusnya, dan jika tidak maka
tindakan perbaikan diambil.
Pemantauan memberikan umpan balik kepada manajemen mengenai
apakah sistem pengendalian internal yang dirancang untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
mengatasi risiko. Manajemen dapat memantau melalui kegiatan
yang sedang berjalan dengan evaluasi terpisah, atau kombinasi dari
keduanya.
Menurut Kumaat (2011: 16), memperkenalkan kerangka pengendalian
internal yang terdiri dari 5 unsur sebagai berikut
a. Lingkungan pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengendalian meliputi sikap para manajemen dan karyawan
terhadap pentingnya pengendalian internal organisasi.
b. Penilaian Risiko (risk Assesment)
Semua organisasi menghadapi risiko, yaitu dalam kondisi apapu
yang namanya risiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang
berkaitan dengan bisnis maupun non bisnis. Risiko yang telah
didefinisikan dapat dianalisis/dievaluasi sehingga bisa diperkirakan
intensitas dan tindakan apa untuk meminimalkannya.
c. Prosedur pengendalian ( control procedure)
Prosedur pengendalian ditetapkan untuk standarisasi proses kerja,
sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau
mendeteksi terjadinya ketidakberesan serta kesalahan. Prosedur
pengendalian meliputi hal-hal berikut :
1. Personel yang kompeten, mutasi tugas, dan cuti wajib.
2. Pelimpahan tanggungjawab dan pemisahaan tanggungjawab
untuk kegiatan terkait.
3. Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan asset, dan oprasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
d. Pemantauan (monitoring)
Pemantauan terhadap sistem pengendalian internal akan menemukan
kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian
internal dapat dimonitori secara efektif melalui penilaian khusus atau
sejalan dengan usaha manajemen. Usaha pemantauan yang terakhir dapat
dilakukan dengan cara mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda
peringatan yang diberikan oleh sistem akuntansi.
e. Informasi dan komunikasi ( Information and communication)
Informasi dan komunikasi merupakan unsur-unsur yang penting dari
pengendalian internal perusahaan. Informasi tentang pengendalian,
penilaian risiko, prosedur pengendalian, dan penentuan hukum serta
peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan.
Menurut Agoes (2017: 162), pengendalian internal terdiri atas
lima komponen yang saling terkait berikut ini:
a. Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi,
mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan
pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian
intern, menyediakan disiplin dan struktur.
b. Penilaian risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang
relevan untuk mencapai tujuan, membentuk suatu dasar untuk menentukan
bagaimana risiko dikelola.
c. Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu
menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
d. Informasi dan komunikasi adalah mengidentifikasi, penangkapan, dan
pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan
orang melaksanakan tanggungjawab mereka.
e. Pemantauan adalah proes yang menentukan kualitas kinerja pengendalian
internal sepanjang waktu.
3. Tujuan Pengendalian Internal
Menurut Mulyadi (2002: 180 ), tujuan pokok pengendalian internal
yaitu:
a. Keandalan informasi keuangan.
b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
c. Efektivitas dan efisiensi operasi
Menurut Tuanakotta (2013: 127), tujuan pengendalian internal secara garis
besarnya dapat dibagi dalam empat kelompok, sebagai berikut.
a. Strategis, sasaran-sasaran utama (high-level-goals) yang mengandung
misi entitas.
b. Pelaporan keuangan ( pengendalian internal atas pelaporan keuangan).
c. Oprasional (pengendalian oprasional atau operational controls).
d. Kepatuhan terhadap hukum dan ketentuan perundang-undangan.
Menurut Bastian (2006: 450), tujuan pengendalian internal adalah untuk:
a. Menjaga kekayaan organisasi.
b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
c. Mendorong efisiensi.
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
4. Karakteristik Pengendalian Internal
Menurut Suwardjono (2002: 280), beberapa karakteristik (attributtes) yang
harus melekat dalam kegiatan pengendalian, khususnya yang berkaitan dengan
pengendalian internal akuntansi, adalah:
a. Pemisahan tugas.
Fungsi yang terlibat dalam suatu transaksi yang bermuara pada
penciptaan data akuntansi harus dipisahkan dan dikerjakan oleh pihak
yang berbeda dan independent. Fungsi yang berkaitan dengan suatu
transaksi bisnis adalah penyimpanan barang/uang, pencatatan,
pelaksanaan transaksi, dan otorisasi. Bila digunakan sistem
komputerisasi harus dipastikan fungsi analisis sistem, pemrograman,
operator, penyimpanan data, dan pengawasan sistem.
Agar tujuan pengendalian akuntansi dapat tercapai harus ada
pemisahan tugas secara tegas dengan deskripsi jabatan yang jelas
sehingga untuk tiap tugas ada yang bertanggungjawab secara tegas.
Dengan adanya pemecahan tugas ini dapat menghindari adanya
seseorang/bagian yang melaksanakan suatu transaksi ganda dapat
dihindari atau segera dideteksi. Hal yang sering melemahkan
pengendalian dengan cara ini adalah apa yang dikenal istilah
persekongkolan,atau kolusi (collusion).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Otorisasi transaksi yang baik.
Harus ditetapkan prosedur otorisasi dan pengesahan yang jelas dan
layak. Ini berarti bahwa setiap transaksi yang dicatat dalam sistem
akuntansi harus ada otorisasi (authorization). Dengan demikian,
transaksi yang terjadi merupakan kejadian perusahaan secara
keseluruhan. Untuk dapat mencatat suatu transaksi ke dalam sistem
akuntansi diperlukan bukti pembukuan yang memuat
persetujuan/pengesahan dari pihak yang bertanggung jawab.
Pengesahan mempunyai fungsi untuk meyakinkan bahwa
kebijakan perusahaan telah dilaksanakan. Jadi otorisasi berbeda
dengan pengesahan. Keputusan untuk menjual mesin merupakan
otorisasi sedangkan keputusan untuk mengirim mesin kepada pembeli
dengan mengeluarkan biaya mesin dari catatan pembukuan merupakan
persetujuan. Dengan kata lain, otoriasi merupakan basis atau dasar
untuk melaksanaka pengesahan.
c. Dokumen dan sarana pencatatan yang memadai.
Perusahaan harus mencatat sistem akuntansi yang memadahi yang
terdiri buku pencatatan (jurnal dan buku besar), dokumen (formulir),
dan prosedur akuntansi yang jelas yang dimuat dalam buku pedoman
akuntansi. Beberapa pedoman pengendalian yang berkaitan dengan
dokumen atara lain:
1. Tempat penyimpanan yang aman dari kemungkinan pencurian atau
kebakaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2. Hanya orang yang berwenang berhak mengambil dan membaca
dokumen tertentu (bersifat rahasia).
3. Semua dokumen pembukuan diberi nomer urut yang telah dicetak .
4. Dokumen transaksi harus diselesaikan segera setelah transaksi.
5. Bukti pembukuan harus didukung oleh bukti transaksi.
d. Keamanan fisik asset yang memadai.
Beberapa asset perusahaan sering mempunyai sedemikian sehingga
besar kemungkinan menimbuklan kerugian bila tidak disimpan dan
dijaga secara memadai. Oleh karena itu diperlukan beberapa alat
pengamanan dan penyimpanan seperti, brankas, penjagaan pintu
gerbang oleh satpam, gudang yang memadai dan alat pengaman
lainnya.
e. Kualifikasi pegawai yang sepadan.
Kualifikasi pegawai dibidang akuntansi yang tidak sepadan dengan
kemampuannya akan cenderung menimbulkan banyak kesalahan. Oleh
karena itu merupakan praktikk yang sehat bagi perusahaan untuk
mengadakan pelatihan dan pemberian insentif yang wajar kepada
pegawai yang prestasinya baik.
f. Rotasi tugas dan pemberian cuti.
Rotasi tugas memungkinkan ditemukannya penyimpangan karena
adanya orang baru yang masuk dalam suatu sistem. Adanya orang baru
menyebabkan kolusi dapat jalan atau dapat segera dideteksi. Oleh
karena itu rotasi tugas biasanya dimaksudkan untuk memerangi kolusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
g. Pemeriksaan mendadak.
Hal ini dilakukan untuk mendorong ditaatinya prosedur yang telah
ditetapkan dan untuk menemukan penyimpangan yang terjadi setiap
saat. Pemeriksaan hendaknya dilakukan oleh pihak yang berasal dari
luar organisai.
h. Verifikasi internal.
Internal check yaitu suatu atribut pengendalian internal yang
memungkinkan hasil pekerjaan seseorang/bagian yang satu secara
automatis diuji dan diverifikasi oleh orang/bagian yang lain
independent. Hal ini sangat penting terutama untuk menentukan
kesesuaian antara catatan dan eksistensi fisik suatu aktiva.
i. Praktik yang sehat.
Beberapa atribut yang dibahas diatas sebenarnya merefleksikan
praktik yang sehat selama suatu perusahaan khususnya yang berkaitan
dengan akuntansi untuk menghasilkan data yang dipercaya. Praktikk yang
sehat merupakan praktikk bisnis yang mendrong tercapainya tujuan
pengendalian internal .
D. Dokumen Yang digunakan Dalam Pengeluaran Kas
Menurut Mulyadi (2016: 426), dokumen yang digunakan dalam sistem
akuntansi pengeluaran kas adalah:
1. Bukti Kas Keluar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada bagian
kas sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Disamping itu dokumen ini
berfungsi sebagai surat pemberitahuan (remittance advice) yang dikirim kepada
kreditur dan berfungsi pula sebagai dokumen sumber bagi pencatatan
berkurangnya utang.
2. Cek.
Dari sudut sistem informasi akuntansi cek merupakan dokumen yang
digunakan untuk merintahkan bank melakukan pembayaran sejumlah uang kepada
orang atau organisasi yang Namanya tercantum pada cek. Ada dua pilihan pada
penggunaan cek untuk pembayaran: (1) check issuer membuat cek atas nama, atau
(2) check issuer membuat cek atas tujuan. Cek atas nama dibuat dengan cara
mengisi nama organisasi atas perusahaan yang akan menerima pembayaran pada
ruang “atas pembayaran cek ini bersyarat kepada” dan mencoret kata-kata “atau
pembawa”. Cek atas tujuan dapat dibuat dengan cara mengisi kata “tunai” pada
ruang “ atas penyerahan cek ini bayarkan kepada” dan memberikan tanpa
mencoret kata-kata”atau pembawa”.
3. Permintaan cek.
Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi yang memerlukan
pengeluaran kas kepada fungsi akuntansi untuk membuat bukti kas keluar.
Catatan akuntansi yang digunakan:
a. Jurnal Pengeluaran Kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Dalam pencatatan utang dengan account payable, untuk mencatat
transaksi pembelian digunakan jurnal pembelian dan untuk mencatat
pengeluaran kas digunakan jurnal pengeluaran kas.
b. Register Cek.
Dalam pencatatan utang dengan voucher payable system, transaksi
untuk mencatat transaksi pembelian digunakan dua jurnal: register bukti
kas keluar dan register cek. Register bukti kas keluar digunakan untuk
mencatat utang yang timbul. Sedangkan register cek digunakan untuk
pengeluaran kas dengan cek.
E. Pengujian Pengendalian Internal dengan Metode Attribute Sampling
Menurut Mulyadi (2002: 252), ada tiga model attribute sampling:
1. Fixed-sample-size attribute sampling
2. Stop-or-go sampling
3. Discovery sampling
Berikut ini adalah penjelasan masing-masing model attribute sampling di
atas:
1. Fixed-sample-size attribute sampling
Model pengambilan sample ini adalah model yang paling banyak
digunakan dalam audit. Pengambilan sampel dengan model ini ditunjukan untuk
memperkirakan persentase terjadinya mutu tertentu dalam suatu populasi. Model
ini terutama digunakan jika auditor melakukan pengujian pengendalian terhadap
suatu unsur pengendalian internal, dan auditor tersebut memperkirakan akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
menjumpai beberapa penyimpangan (kesalahan). Prosedur pengambilan sampel
adalah sebagai berikut:
a. Penentuan attribute
Sebelum penulis melakuakan pengambilan sampel, ia harus secara
seksama menentukan attribute yang akan diperiksa. Attribute adalah
karakteristik yang bersifat kualitatif suatu unsur yang membedakan unsur
tersebut dengan unsur lain. Dalam hubungannya dengan pengujian
pengendalian, attribute adalah penyimpangan dari atau tidak adanya
unsur tertentu dalam suatu pengendalian internal yang seharusnya ada.
b. Penentuan populasi.
Setelah attribute yang akan diuji ditetukan, langkah berikutnya
adalah menentukan populasi yang akan diambil sampelnya. Jadi sampel
adalah bagian dari populasi.
c. Penentuan besarnya sampel.
Untuk menentukan besarnya sampel yang akan diambil dari populasi
tersebut secara sistematik, maka penulis harus mempertimbangkan faktor-
faktor berikut ini:
1. Penentuan tingkat keandalan (reliability level) atau confidence level
(R%). Tingkat keandalan adalah probabilitas benar dalam mempercayai
efektivitas pengendalian internal. Sebagai contoh jika auditor memilih
R%= 95% berarti bahwa ia mempunyai resiko 5% untuk mempercayai
pengendalian, suatu pengendalian yang sebenarnya tidak efektif. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
pengujian pengendalian, umumnya penulis menggunakan R%= 90%,
95%, atau 99%.
2. Penaksiran presentase terjadinya attribute dalam populasi. Penarikan ini
didasarkan pada pengalaman penulis di masa yang lalu atau dengan
melakukan percobaan.
3. Penentuan batas ketepatan atas yang diinginkan desired upper precision
limit (DUPL).
4. Penggunaan tabel penentuan jumlah sampel untuk menentukan
besarnya sampel. Tabel penentuan jumlah sampel yang tersedia adalah
disusun menurut R% (tingkat keandalan).
d. Pemilihan anggota sampel dari seluruh anggota populasi.
e. Pemeriksaan terhadap attribute yang menunjukkan efektivitas unsur
pengendalian internal.
f. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap attribute anggota sample.
AUPL kemudian dibandingkan dengan DUPL untuk menilai apakah
unsur pengendalian internal tersebut efektif. DUPL yang ditetapkan oleh
auditor tersebut adalah 5%, sedangkan hasil sampel menunjukkan bahwa
AUPL adalah sebesar 8%. Oleh karena itu hal ini dikatakan pengendalian
internal tersebut efektif. Jika AUPL lebiih rendah daripada DUPL.
2. Stop-or-go sampling
Jika auditor menggunakan fixed-sample-size, kemungkinan ia akan terlalu
banyak mengambil sampel. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan metode
attribute sampling yang lain, yaitu dalam stop-or-go sampling.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Dalam stop-or-go sampling ini, jika penulis tidak menemukan adanya
penyimpangan atau menemukan jumlah penyimpangan tertentu yang telah
ditetapkan, ia dapat menghentikan pengembilan sampel. Prosedur yang harus
ditempuh oleh penulis dalam menggunakan stop-or-go sampling dalah sebagai
berikut:
a. Tentukan desired upper precision limit dan tingkat keandalan.
Penulis menentukan tingkat keandalan yang akan dipilih dan tingkat
kesalahan maksimum yang masih dapat diterima. Tabel yang tersedia
dalam stop-or-go sampling ini menyarankan penulis untuk memilih
tingkat kepercayaan 90%, 95%, atau 99%.
Tabel 2.1 Besarnya sampel minimum untuk pengujian
Pengendalian
Acceptable
upper
precision
limit
Sample size based on confidence
levels
90% 95% 97,5%
10 24 30 37
9 27 34 42
8 30 38 47
7 35 43 53
6 40 50 62
5 48 60 74
4 60 75 93
3 80 100 124
2 120 150 185
1 240 300 370
Sumber: Mulyadi (2002: 265)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b. Gunakan tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian untuk
menentukan sampel pertama yang harus diambil.
Setelah menentukan DUPL, langkah berikut adalah menentukan besarnya
sampel minimum yang harus diambil oleh penulis dengan bantuan table besarnya
sampel minimum untuk pengujian pengendalian. Menurut tabel gambar 2.1 jika
pengendalian internal klien baik, penulis disarankan untuk tidak menggunakan
tingkat keandalan kurang dari 95% dan menggunakan desired upper precision
limit lebih dari 5%. Dengan demikian pada umumnya dalam pengujian
pengendalian auditor tidak pernah memiliki besarnya sampel kurang dari 60.
Gambar 2.1 besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian
Desired upper
precision limit
Besarnya sample atas dasar pengujian pengendalian
90% 95% 97.5%
10%
9
8
7
6
5 60
4
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
c. Buatlah tabel stop-or-go decision
Membuat tabel keputusan Stop-Or-Go yang disajikan pada tabel 2.2.
dalam tabel Stop-Or-Go decision tersebut penulis mengambil sampel 4 kali.
Umumnya, dalam merancang tabel stop-or-go decision, penulis jarang
merencanakan pengambilan keputusan sampel lebih dari 3 kali.
Tabel 2.2 Stop-Or-Go Decision
Langkah ke- Besarnya
sampel
komulatif
yang
digunakan
Berhenti jika
kesalahan
komulatif
yang terjadi
sama dengan
Lanjut ke
langkah
berikutnya
jika kesalahan
yang terjadi
sama dengan
Lanjut ke
langkah 5
jika
kesalahan
paling tidak
sebesar
1 60 0 1 4
2 96 1 2 4
3 126 2 3 4
4 156 3 4 4
5 Gunakan fixed sample- size-attribute sampling
Sumber: Mulyadi (2002:266)
Cara penyusunan tabel stop-or-go decision pada tabel 2.2
Langkah 1. Pada langkah pertama ini penulis menentukan besarnya sampel
minimum. jumlah sampel dicantumkan dalam kolom besarnya sampel komulatif
pada baris langkah 1. Jika dari pemeriksaan terhadap 60 anggota sampel tersebut
auditor tidak menemukan kesalahan, maka penulis menghentikan pengambilan
sampel, dam mengambil kesimpulan bahwa unsur pengendalian internal yang
diperiksa adalah efektif. Pengambilan sampel dihentikan jika DUPL=AUPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
(desired upper precision limit sama dengan achieved upper precision limit). Pada
tingkat kesalahan sama dengan 0, AUPL dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Confidence level factor at desired reliability
for occurrence observed
AUPL= ____________________________________
Sample size
Tabel 2.3 For Determining Stop-Or-Go Samole Size and Upper Precision Limit
Population Accurance Rate Based on Sample Results.
Number of
Occurance
Confidence Level
90% 95% 97,5%
0 2,4 3,0 3,7
1 3,9 4,8 5,6
2 5,4 6,3 7,3
3 6,7 7,8 8,8
4 8,0 9,2 1,3
5 9,3 1,6 11,7
6 10,6 11,9 13,1
7 11,8 13,2 14,5
8 13,0 14,5 15,8
9 14,3 16,0 17,1
10 15,5 17,0 18,4
Sumber: Mulyadi (2002: 268)
Langkah kedua, Jika tingkat kesalahan yang dijumpai pada sampel
sebanyak 1, maka AUPL = 8%(4,8 ÷ 60) melebihi DUPL yang ditetapkan sebesar
5%. Oleh karena itu penulis perlu mengambil sampel tambahan. Sampel tambahan
ini dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
Confidence level factor at desired reliability
for occurrence observed
Sample size = _______________________________________
Desired upper precision limit (DUPL)
Langka ketiga, jika dalam pemeriksaan terhadap attribute 96 anggota
sampel pada langkah ke 2 tersebut auditor menambahkan 2 kesalahan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
penyimpangan, maka auditor akam mengambil 30 anggota sampel tambahan
sehingga pada langkah ke-3 ini jumlah sampel kumulatif menjadi sebanyak 126.
Jika dari 126 anggota sampel tersebut hanya 2 kesalahan, auditor akan mengambil
kesimpulan bahwa pengendalian internal klien adalah efektif, dan auditor akan
menghentikan pengambilan sampel, karen AUPL sama dengan DUPL. namun jika
dari 126 anggota sampel tersebut auditor menemukan 3 kesalahan maka
melanjutkan ke langkah ke-4.
Langkah keempat, jika dalam pemeriksaan terdapat attribute 126 anggota
sampel pada langkah 3 tersebut penulis menemukan 3 kesalahan atau
penyimpangan, maka penulis akan mengambil 30 anggota sampel tambahan
sehingga pada langka ke 4 ini jumlah sampel kumulatif menjadi sebanyak 156.
Jika dari 156 anggota sampel tersebut hanya dijumpai 3 kesalahan, maka achived
upper precision limit (AUPL) = 5% (4,8 ÷ 60). Dengan demikian, jika 156
anggota sampel tersebut hanya terdapat 3 kesalahan, penulis akan mengambil
keputusan bahwa pengendalian internal klien adalah efektif, dan penulis akan
menghentikan pengambilan sampel, karena AUPL sama dengan DUPL. Namun
jika 156 anggota sampel tersebut penulis menemukan 4 kesalahan, maka AUPL
menjadi sebesar 5,9% ( 9.2÷156). dalam keadaan ini penulis akan beralih ke
langkah ke-5, yaitu mengambil kesimpulan bahwa unsur pengendalian internal
yang dilaksanakan tidak dapat dipercaya ataupenulisr dapat menggunakan fixed
sample-size-attribute sampling sebagai alternatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3. Discovery Sampling
Secara umum kondisi yang diperlukan sebagai dasar penggunaan
discovery sampling adalah:
a. Jika penulis memperkirakan tingkat kesalahan dalam populasi sebesar nol
atau mendekati nol persen.
b. Jika penulis mencari karakteristik yang sangat kritis, yang jika hal ini
ditemukan, merupakan petunjuk adanya ketidakbersan yang lebih luas atau
kesalahan yang serius dalam laporan keuangan.
Prosedur pengambilan sample dalam discovery sampling adalah sebagai
berikut:
a. Tentukan attribute yang akan diperiksa.
Attribute yang akan diperiksa harus ditentukan lebih dahulu sebelum
discovery sampling dilakukan.
b. Tentukan populasi dan besar populasi yang akan diambil sampelnya.
Tabel untuk menentukan besarnya sampel disusun sesuai dengan besarnya
populasi. Oleh karena itu setelah attribute ditetapkan langkah berikutnya
adalah menentukan populasi. penulis menghitung jumlah seluruh bukti kas
keluar dalam tahunan yang diaudit, baik yang sudah dibayar maupun yang
belum dibayar. Jika bukti kas keluar yang diaudit berjumlah 6.500 lembar
maka untuk menentukan besarnya sampel penulis harus menggunakan
tabel yang disusun untuk besar populasi antara 5.000 sampai dengan
10.000.
c. Tentukan tingkat keandalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
penulis harus menentukan tingkat keandalan (R%)
d. Tentukan desired upper precision limit.
Penulis selanjutnya menentukan tingkat kesalahan populasi yang masih
dapat diterima.
e. Tentukan besarnya sampel
Dengan menggunakan tabel discovery sampling yang sesuai dengan
besarnya populasi objek yang akan diperiksa maka penulis akan dapat
menemukan besarnya sampel.
f. Periksa attribute sample.
g. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap karakteristik sampel.
Jika dari hasil pemeriksaan 300 anggota sampel tersebut penulis tidak
menemukan kesalahan, auditor akan segera mengambil keputusan
kesimpulan bahwa 95% keyakinan bahwa kemungkinan jelek tingkat
kesalahan dalam populasi tidak melebihi 1%. Dengan kata lain
pengendalian internal klien terhadap sistem pembelian adalah efektif.
Dilain pihak, jika penulis menemukan kesalahan satu atau lebih kesalahan
dalam pemeriksaan terhadap anggota sampel, auditor kemungkinan tidak
akan membuat kesimpulan secara statistik mengenai hasil pemeriksaan.
Jika tujuan pemeriksaan adalah menemukan (discover) kesalahan, maka
penulis akan menghentikan pemeriksaan terhadap anggota sampel segera
setelah penulis menemukan kesalahan.
F. Penelitian Terdahulu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Kartika (2017) mengatakan bahwa pengeluaran kas yang dilakukan oleh
Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten sudah efektif, karena dari 3 attribute yang
diuji menunjukkan bahwa AUPL=DUPL sebesar 5%. Dan Pangesti (2010)
mengatakan bahwa sistem pengendalian intern pengeluaran kas pada Kopertis
wilayah V untuk beberapa hal belum sesuai dengan teori. Pada fungsi
penyimpanan kas tidak terpisah dari fungsi akuntansi, pemegang kas atau
penyimpan kas juga melakukan fungsi akuntansi yang dilakukan oleh bendahara.
Hal tersebut dapat mengakibatkan beberapa penyimpangan seperti adanya
penyelewengan dana untuk kepentingan pribadi. Berdasarkan hasil observasi, saat
ini Kopertis menggunakan nomor urut yang dicatat secara manual. Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya penyalahgunaan dalam pemakaian bukti kas keluar
seperti adanya transaksi fiktif. Dan Berdasarkan pengujian kepatuhan terhadap
Sistem Pengendalian Intern pengeluaran kas pada Kopertis wilayah V dengan
menggunakan metode statistical sampling yaitu attribute sampling dengan model
stop- or-go sampling, dapat disimpulkan bahwa Sistem Pengendalian Intern
pengeluaran kas pada Kopertis wilayah V Yogyakarta berdasarkan pada attribute
yang telah ditentukan untuk kelengkapan dokumen pendukung pada bukti kas
keluar sudah efektif.
Clay (2012) menyimpulkan hasil penelitian bahwa ke tiga atribbute yang
diperiksa menunjukkan AUPL = DUPL dengan menggunakan stop or go
sampling, yang menggunakan 2 tahap dengan pengambilan sampel pertama
sejumlah 60 sampel.
Grace (2013) mengatakan sistem pengendalian intern pengeluaran kas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pada Paroki St. Yohanes Rasul Pringwulung untuk beberapa hal belum sesuai
dengan teori, sedangkan dengan menggunakan metode fixed sample size
attribute sampling, yang menggunakan 3 atrribute yaitu mengatakan sistem
pengeluaran kas tidak efektif karena salah satu dari 3 atrribute tersebut tidak
efektif. Dan Puspita (2016) mengatakan bahwa Pengendalian intern
Pengeluaran kas di PT Penerbit dan Percetakan sudah efektif berdasarkan uji
kepatuhan stop or-go sampling. Hasil penelitian 60 sampel terhadap keempat
atribut yang digunakan menunjukkan bahwa AUPL = DUPL yaitu sebesar
5%,maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern pengeluaran kas di PT
Penerbit dan Percetakan efektif.
Supriyanti (2017) mengkatan bahwa pengendalian internal pengeluaran
kas pada Gereja Santa Maaria Lourdes Promasan sudah efekti terkait dengan
informasi umum, sedangkan pengendalian interna terkait rekapitulasi hasil
kolekte dan otorisasi pihak berwenang tidak efektif. Dengan menggunakan
Metode Fixed Sample size sampling. Dan Garniati(2017), mengatakan bahwa
pengendalian internal pengeluaran kas Gereja Katolik Kudus Banteng belum
efektif, dikarnakan satu dari ketiga atributte unsur pengenalian internal belum
efektif, yaitu mengenai masalah otorisasi. Dengan menggunakan Metode Fixed
Sample size sampling.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
studi kasus yang dilakukan secara mendalam terhadap suatu objek tertentu dalam
jangka waktu tertentu untuk mendapatkan kesimpulan yang hanya berlaku pada
objek yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Lampung. Jl. Cut Mutia No.27, Gulak Galik< Teluk
Betung, Bandar Lampung, Lampung 35212.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Juni – Agustus 2018
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Bendahara dan Pembimas Katolik Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah bukti pembayaran di
Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Lampung, job description dari setiap bagian yang terkait dengan pengeluaran kas.
D. Data yang Dicari
Data yang dicari untuk melakukan penelitian ini adalah:
A. Gambaran umum tentang Bimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Lampung.
B. Struktur organisasi dan job description.
C. Dokumen dan catatan yang digunakan pada pengeluaran kas di Kementerian
Agama Bidang Katolik Provinsi Lampung.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan bertanya langsung kepada subjek peneliti. Pada
kasus ini adalah Pembimas Katolik Kementerian Agama Provinsi Lampung.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan semua arsip atau dokumen serta catatan-catatan yang ada di
Bimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung yang
berkaitan dengan pengeluaran kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
F. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam memilih sampel secara acak, penulis menggunakan Random
Sample dan menggunakan Microsoft Excel dengan batasan angka tertentu yaitu
dari a=1 sampai b=222. Dengan menggunakan Microsoft Excel, maka pemilihan
sampel dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Memasukkan data bukti pembayaran ke dalam Microsoft Exce.
2) Membuat kolom baru dibagian kiri data, klik insert, lalu akan muncul
kolom kosong baru.
3) Pilih sel A2 (tepat di samping nomor urut yang pertama dari sample),
lalu ketik rumus =INT(RAND()*(222-1)+1 dan ENTER.
4) Klik sel A2 dari hasil rumus, lalu copy dan paste di B2
5) Lalu tekan CTRL pilih A2 dan B2 lalu blok semua baris/kolom A2 dan
B2 sesuai dengan jumlah sample yang akan diuji.
Keterangan rumus diatas adalah:
a. Intruksi interger (INT) dimaksudkan untuk memperoleh angka yang
dibutuhkan. Sedangkan random (RAND) dimaksudkan untuk
memperoleh angka random atau acak dari 1 namun kurang dari 222.
G. Teknik Analisis Data
1. Menentukan attribute yang akan diperiksa untuk menguji efektivitas
pengendalian internal. Dalam penelitian ini attribute yang digunakan
adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
a. Kelengkapan dokumen bukti pembayaran (adanya nota),
perusahaan harus mencatat sistem akuntansi yang memadahi dan
bukti pembukuan harus disertai oleh bukti transaksi.
b. Otorisasi pengeluaran kas (kuasa pengguna anggaran, bendahara,
pejabat yang bertanggungjawab). Harus adanya penetapan
prosedur otorisasi dan pengesahan yang jelas, pengesahaan
memiliki fungsi untuk meyakinkan bahwa kebijakan perusahaan
telah terlaksana.
c. Adanya kesesuaian data yang tertera pada bukti pembayaran
dengan dokumen pendukung (nota) yaitu tanggal dan nominal.
2. Menentukan populasi yang akan diambil sampelnya.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua
dokumen utama serta pendukung yang berkaitan dengan pengeluaran
kas di Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Lampung.
3. Menentukan tingkat keandalan dan Desired Upper Precision Limit
(DUPL). Dalam penelitian ini penulis menggunakan tingkat keandalan
sebesar 95% dan DUPL sebesar 5%.
4. Menentukan besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian
internal dengan menggunakan table besarnya sampel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
5. Membuat tabel stop-or-go decision.
Membuat tabel stop-or-go decision dan menentukan stop-or-
go pada pengambilan sampel selanjutnya. Setelah itu penulis menguji
sampel yang sudah diperiksa dengan menggunakan rumus AUPL.
6. Mengevaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel.
a. Jika AUPL ≤ DUPL, pengendalian internal yang diperiksa sudah
efektif. Dimana DUPL yang sudah ditetapkan diawal sebesar
5%.
b. Jika AUPL ˃ DUPL, pengendalian yang diperiksa tidak efektif.
Dimana DUPL yang sudah ditetapkan diawal sebesar 5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB IV
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Sejarah Perkembangan Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Lampung
Pada tanggal 3 Januari 1946 bertepatan dengan tanggak 24 Muharram
1436 H telah berdiri Kementerian Agama berdasarkan Penetapan Pemerintah
Nomor 1/S.D tahun 1946. Pada saat itu Lampung berada dibawah Provinsi
Sumatera yang berpusat di Sumatera Utara dengan Gubernur saat itu Tengku
Muhammad Hasan, dan Residen Pertama Lampung adalah MR.A.Abbas. Pada
tahun1950 dibentuklah Provinsi Sumatera Selatan yang membawahi 4 wilayah
yaitu : Palembang, Lampung, Bangka Belitung, dan Bengkulu.
Pada tahun 1950 dibentuklah Provinsi Sumatera Selatan yang membawahi
4 wilayah yaitu: Palembang, Lampung, Bangka Belitung, dan Bengkulu.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 tahun 1964 wilayah Sumatera Selatan
dipecah menjadi 3 Provinsi yaitu, Sumatera Selatan, bengkulu, Lampung
Sejalan dengan perkembangannya, Departemen Agama dalam menghadapi
volume kerja yang semakin besar dimana jawatan-jawatan didaerah bukan saja
dikoordinir, tetapi perlu dibimbing, dibina, dan dikembangkan secara langsung,
intensif dan terarah, maka dikeluarkanlah Keputusan Menteri Agama (KMA)
Nomor 36 tahun 1972 yang menggantikan Keputusan Menteri Agama (KMA)
Nomor 53 tahun 1971 tentang Struktur Organisasi, Tugas dan Wewenang Instansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Departemen Agama didaerah- daerah dengan bentuk perwakilan. Atas dasar
keputusan tersebut didirikanlah perwakilan Departemen Agama pada tingkat
Kabupaten atau Kotamadya. Selanjutnya tugas dan wewenang perwakilan yang
sebelumnya hanya sebagai koordinator, maka berdasarkan KMA Nomor 36 tahun
1972 Perwakilan Departemen Agama tidak hanya sebagai koordinator tetapi
sebagai pembina, dan pembimbing terhadap jawatan-jawatan agama itu yang
berubah manjadi Inspektorat. Kebijaksanaan baik teknis maupun administratif
menjadi tanggung jawab perwakilan, sedangkan Inspektorat hanya sebagai
pelaksana teknis.
Merujuk pada Peraturan Menteri Agama Nomor 1 tahun 2010 tentang
Perubahan penyebutan Departemen Agama menjadi Kementerian Agama maka
seluruh Peraturan, Keputusan, serta atribut haruslah menyesuaikan dengan
sebutan Kementerian Agama. Selanjutnya terjadi perubahan pada Struktur
Pelaksanaan Teknis Kementerian Agama Kota Bandar Lampung yang mengacu
pada Peraturan Menteri Agama Nomor 13 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama pasal 269, perubahan struktur
tersebut adalah: Subbag Tata Usaha, Seksi Pendidikan Madrasah, Seksi
Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam, Seksi Penyelenggaraan Haji dan
Umrah, Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, Penyelenggaraan Syariah,
Penyelenggaraan Khatolik, dan Kelompok Jabatan Fungsional. Dan struktur di
atas masih berlaku hingga saat ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
B. Lokasi.
Lokasi Bimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Lampung berada di Jl. Cut Mutia No. 27, Kel. Gulak Galik, Teluk Betung Utara
Bandar Lampung 3512.
C. Visi dan Misi Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Lampung.
Visi Bimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Lampung adalah terwujudnya masyarakat katolik yang seratus persen katolik dan
seratus persen pancasila dalam Negara yang ber-Bhineka Tunggal Ika.
Visi tersebut dicirikan oleh:
a. Terwujudnya Masyarakat Katolik yang kualitas iman dan takwanya tinggi.
b. Terwujudnya kerukunan hidup beragama Masyarakat Katolik dalam bingkai
persatuan dan kesatuan.
c. Tertatanya pranata-pranata keagamaan Katolik.
d. Terkristalnya semangat kemandirian Umat Katolik dan kesetiakawanan sosial
atas dasar persaudaraan sejati.
e. Terwujudnya pemahaman, penghayatan dan pengamalan agama Katolik
secara dewasa.
f. Terwujudnya pemahaman, penghayatan dan pelaksanaan hak dan kewajiban
sebagai warga negara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Misi Bimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Lampung adalah mengajak masyarakat katolik untuk berperan serta secara aktif
dan dinamis dalam mencapai tujuan pembangunan bangsa.
Misi tersebut dijabarkan dengan usaha-usaha :
a. Mengajak masyarakat Katolik untuk bersikap mengetahui, memahami,
menghargai, dan menghormati keanekaan dan kemajemukan yang ada di
sekitarnya. Misalnya adat istiadat, budaya, suku, etnis, kebiasaan-attitude,
agama, asal usul, dll.
b. Mengajak masyarakat Katolik berkiprah di tengah pembangunan bangsanya
dengan semangat persaudaraan sejati.
c. Mengajak masyarakat Katolik menggenggam paham kita dalam pola pikir dan
perilakunya. Misalnya: ini bangsa kita, negara kita. Kota, taman kota, jalan,
jembatan, kantor, hotel, dermaga kita; Mesjid kita, Gereja kita, Pura kita,
Klenteng kita, dan lain-lain aset bangsa ini milik kita. Semua ini harus kita
jaga dan pelihara bersama.
D. Struktur Organisasi Bimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Lampung.
1. Pembimas Masyarakat Katolik = Drs. Matheus Yarkoni
2. Perencana dan Pelaksana Program dan Anggaran = Anastasia Sri Endang
Handayani,S.Ag
3. Pengolah Badan Administrasi = Ageng Asih Wiharti
4. Pengolah Bahan Registrasi dan Sertifikasi = R.Y. Suhadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
E. Uraian Tugas Pengurus Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah
Kementerian Agama Katolik.
1. Pembimas Masyarakat Katolik
Tanggung jawab :
a. Keakuratan data penerima tunjangan dan bantuan.
b. Ketepatan, kebenaran, keamanan pelaksanaan program kerja.
c. Ketepatan pelaksanaan tugas-tugas.
d. Ketepatan, kebenaran dan kelayakan pemberian tunjangan dan bantuan.
e. Kelancaran menyusun SOP dan Juknis.
f. Terkordinasi antar pimpinan.
Wewenang :
a. Memastikan realisasi anggaran DIPA.
b. Memastikan Kelancaran penyusunan SOP dan Juknis.
c. Memantau Kelancaran pencairan dana bantuan.
d. Menentukan kebijakan pelaksanaan kegiatan.
e. Memastikan kelancaran koordinasi dengan eselon I, Eselon II, Eselon III, JFU
dan Pipinan Lembaga Agama Katolik.
f. Memastikan ketepatan jadwal pembinaan umat dan monitoring bantuan.
2. Perencanaan dan Pelaksanaan Program dan Anggaran
Tanggung Jawab :
a. Kelancaran dalam pelaksanaan tugas.
b. Keakuratan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
c. Pelaksanaan tugas sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
d. Kesesuaian antara bahan rencana program dan program yang dihasilkan.
e. Menyusun RAB sesuai alokasi anggaran.
f. Menyusun RKA-KL sesuai pagu anggaran .
g. Mengurus administrasi pelaksanaan anggaran.
h. Menjaga file dan komputer dari kerusakan.
Wewenang:
a. Meminta data/bahan perencanaan kepada pihak yang terkait.
b. Menolak memberikan informasi yang bersifat rahasia.
c. Menyampaikan informasi perencanaan dan anggaran kepada yang
berkepentingan.
d. Menanyakan jika terjadi kesulitan.
e. Memberi masukan kepada atasan.
f. Membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan perencanaan anggaran di Kanwil
dan Kabupaten/Kota.
3. Pengolah Badan administrasi
Tanggung Jawab:
a. Keakuratan pencatatan surat masuk dan keluar
b. Ketepatan dan kebenaran konsep surat.
c. Ketepatan sasaran pendistribusian buka dan majalah
d. Ketepatan, kebenaran dan kelayakan pengarsipan dokuemn.
e. Kelancaran menjalankan tugas/kegiatan yang diberikan.
f. Terkoordinasi kerja dengan pimpinan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Wewenang :
a. Memastikan adanya surat masuk dan keluar.
b. Memastikan kebenaran konsep surat.
c. Memantau ketepatan pendistribusian buku dan majalah.
d. Mengamankan dokumen-dokumen penting.
e. Melaporkan hasil kerja harian kepada atasan.
4. Pengolah Bahan Registrasi dan sertifikasi
Tanggung Jawab:
a. Kebenaran atas usul, saran dan pendapat yang diajukan kepada Pembimas
Katolik bila ada ketimpangan dan masalah yang dihadapi untuk di proses.
b. Kebenaran atas konsep surat yang diparaf; di periksa dan diteliti kembali.
c. Kebenaran atas nota dinas yang ditandatangani; diperiksa untuk dilanjutkan.
d. Kebenaran atas naskah rancangan Pemetaan Pegawai di lingkungan Ditjen
Bimas Katolik yang diajukan; berdasar pada Peraturan Pemerintah yang
berlaku.
e. Kebenaran atas naskah rancangan Daftar Urut Kepangkatan di lingkungan
Ditjen Bimas Katolik. Berdasar pada Kepres, Permenag, dan Perundang-
undangan yang berlaku,
f. Kebenaran atas naskah rancangan pengelolaan data pegawai di lingkungan
Ditjen Bimas Katolik. Berdasar pada Permenag dengan ketentuan yang
berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Wewenang :
a. Menyiapkan data statistik Pendidikan dan Keagamaan Bimas Katolik.
b. Menyajikan data Pendidikan dan Keagamaan Katolik.
c. Mengoperasikan perangkat Komputer dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pengendalian
internal tehadap pengeluaran kas Bimas Katolik Kantor wilayah Kementerian
Agama Provinsi Lampung merupakan rumusan masalah dalam penelitian ini. Data
yang akan dideskripsikan yaitu Bukti Pembayaran yang diperoleh dari hasil studi
kasus di Bimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung
selama tahun 2017 sebanyak 222 data. Dimana OS adalah operasional dan PEM
adalah pembinaan, dengan tujuan untuk mempermudah membedakan
pengeluaraan yang digunakan untuk keperluan kantor atau keperluan internal
dengan keperluan diluar kantor atau eksternal. Attribute yang digunakan dalam
pengujian pengendalian internal adalah kelengkapan dokumen bukti pembayaran
(nota), otorisasi pengeluaran kas, dan adanya kesesuaian data yang tertera pada
bukti pembayaran dengan dokumen pendukung.
Berikut deskripsi data yang digunakan dalam penelitian :
Tabel 5.1 bukti pembayaran.
No No Bukti Pembayaran
1 01-OS.06/2017
2 02-OS.06/2017
3 03-OS.06/2017
4 04-OS.06/2017
5 05-OS.06/2017
6 06-OS.06/2017
7 07-OS.06/2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 5.1 bukti pembayaran (lanjutan)
No No Bukti Pembayaran
8 08-OS.06/2017
9 09-OS.06/2017
10 10-OS.06/2017
11 11-OS.06/2017
12 12-OS.06/2017
13 13-OS.06/2017
14 14-OS.06/2017
15 15-OS.06/2017
16 16-OS.06/2017
17 17-OS.06/2017
18 18-OS.06/2017
19 19-OS.06/2017
20 20-OS.06/2017
21 21-OS.06/2017
22 22-OS.06/2017
23 23-OS.06/2017
24 24-OS.06/2017
25 25-OS.06/2017
26 26-OS.06/2017
27 27-OS.06/2017
28 28-OS.06/2017
29 29-OS.06/2017
30 30-OS.06/2017
31 31-OS.06/2017
32 32-OS.06/2017
33 33-OS.06/2017
34 34-OS.06/2017
35 35-OS.06/2017
36 36-OS.06/2017
37 37-OS.06/2017
38 38-OS.06/2017
39 39-OS.06/2017
40 40-OS.06/2017
41 41-OS.06/2017
42 42-OS.06/2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 5.1 bukti pembayaran (lanjutan)
No No Bukti Pembayaran
8 08-OS.06/2017
9 09-OS.06/2017
10 10-OS.06/2017
11 11-OS.06/2017
12 12-OS.06/2017
13 13-OS.06/2017
14 14-OS.06/2017
15 15-OS.06/2017
16 16-OS.06/2017
17 17-OS.06/2017
18 18-OS.06/2017
19 19-OS.06/2017
20 20-OS.06/2017
21 21-OS.06/2017
22 22-OS.06/2017
23 23-OS.06/2017
24 24-OS.06/2017
25 25-OS.06/2017
26 26-OS.06/2017
27 27-OS.06/2017
28 28-OS.06/2017
29 29-OS.06/2017
30 30-OS.06/2017
31 31-OS.06/2017
32 32-OS.06/2017
33 33-OS.06/2017
34 34-OS.06/2017
35 35-OS.06/2017
36 36-OS.06/2017
37 37-OS.06/2017
38 38-OS.06/2017
39 39-OS.06/2017
40 40-OS.06/2017
41 41-OS.06/2017
42 42-OS.06/2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 5.1 bukti pembayaran (lanjutan)
No No Bukti Pembayaran
43 43-OS.06/2017
44 44-OS.06/2017
45 45-OS.06/2017
46 001/PEMB.06/2017
47 002/PEMB.06/2017
48 003/PEMB.06/2017
49 004/PEMB.06/2017
50 005/PEMB.06/2017
51 006/PEMB.06/2017
52 007/PEMB.06/2017
53 008/PEMB.06/2017
54 009/PEMB.06/2017
55 010/PEMB.06/2017
56 011/PEMB.06/2017
57 012/PEMB.06/2017
58 013/PEMB.06/2017
59 014/PEMB.06/2017
60 015/PEMB.06/2017
61 016/PEMB.06/2017
62 017/PEMB.06/2017
63 018/PEMB.06/2017
64 019/PEMB.06/2017
65 020/PEMB.06/2017
66 021/PEMB.06/2017
67 022/PEMB.06/2017
68 023-062/PEMB.06/2017
69 063-102/PEMB.06/2017
70 46-OS.06/2017
71 47-OS.06/2017
72 48-OS.06/2017
73 49-OS.06/2017
74 50-OS.06/2017
75 51-OS.06/2017
76 52-OS.06/2017
77 53-OS.06/2017
78 54-OS.06/2017
79 55-OS.06/2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 5.1 bukti pembayaran (lanjutan)
No No Bukri Pembayaran
80 56-OS.06/2017
81 57-OS.06/2017
82 58-OS.06/2017
83 59-OS.06/2017
84 60-OS.06/2017
85 61-OS.06/2017
86 62-OS.06/2017
87 63-OS.06/2017
88 64-OS.06/2017
89 65-OS.06/2017
90 66-OS.06/2017
91 67-OS.06/2017
92 68-OS.06/2017
93 69-OS.06/2017
94 70-OS.06/2017
95 71-OS.06/2017
96 72-OS.06/2017
97 73-OS.06/2017
98 74-OS.06/2017
99 75-OS.06/2017
100 76-OS.06/2017
101 77-OS.06/2017
102 78-OS.06/2017
103 79-OS.06/2017
104 80-OS.06/2017
105 81-OS.06/2017
106 103/PEMB.06/2017
107 104/PEMB.06/2017
108 105/PEMB.06/2017
109 106/PEMB.06/2017
110 107/PEMB.06/2017
111 108/PEMB.06/2017
112 109/PEMB.06/2017
113 110/PEMB.06/2017
114 111/PEMB.06/2017
115 112/PEMB.06/2017
116 113/PEMB.06/2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 5.1 bukti pembayaran (lanjutan)
No No Bukti pembayaran
117 114/PEMB.06/2017
118 115-154/PEMB.06/2017
119 82-OS.06/2017
120 83-OS.06/2017
121 84-OS.06/2017
122 85-OS.06/2017
123 86-OS.06/2017
124 87-OS.06/2017
125 88-OS.06/2017
126 89-OS.06/2017
127 90-OS.06/2017
128 155/PEMB.06/2017
129 156/PEMB.06/2017
130 157/PEMB.06/2017
131 158/PEMB.06/2017
132 159/PEMB.06/2017
133 160/PEMB.06/2017
134 16A/PEMB.06/2017
135 161/PEMB.06/2017
136 162/PEMB.06/2017
137 163/PEMB.06/2017
138 164/PEMB.06/2017
139 165/PEMB.06/2017
140 166-205/PEMB.06/2017
141 91-OS.06/2017
142 92-OS.06/2017
143 206/PEMB.06/2017
144 207/PEMB.06/2017
145 208/PEMB.06/2017
146 209/PEMB.06/2017
147 210/PEMB.06/2017
148 211/PEMB.06/2017
149 211A/PEMB.06/2017
150 214/PEMB.06/2017
151 212/PEMB.06/2017
152 213/PEMB.06/2017
153 215/PEMB.06/2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 5.1 bukti pembayaran (lanjutan)
No No Bukti Pembayaran
154 216/PEMB.06/2017
155 217/PEMB.06/2017
156 006/K.06/2017
157 93-OS.06/2017
158 94-OS.06/2017
159 95-OS.06/2017
160 96-OS.06/2017
161 97-OS.06/2017
162 98-OS.06/2017
163 99-OS.06/2017
164 100-OS.06/2017
165 101-OS.06/2017
166 102-OS.06/2017
167 103-OS.06/2017
168 267/PEMB.06/2017
169 268/PEMB.06/2017
170 269/PEMB.06/2017
171 270/PEMB.06/2017
172 271/PEMB.06/2017
173 272/PEMB.06/2017
174 273/PEMB.06/2017
175 274/PEMB.06/2017
176 275/PEMB.06/2017
177 276/PEMB.06/2017
178 104-OS.06/2017
179 105-OS.06/2017
180 106-OS.06/2017
181 107-OS.06/2017
182 108-OS.06/2017
183 109-OS.06/2017
184 110-OS.06/2017
185 111-OS.06/2017
186 112-OS.06/2017
187 113-OS.06/2017
188 114-OS.06/2017
189 115-OS.06/2017
190 116-OS.06/2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 5.1 bukti pembayaran (lanjutan)
No No Bukti Pembayaran
191 117-OS.06/2017
192 118-OS.06/2017
193 119-OS.06/2017
194 120-OS.06/2017
195 121-OS.06/2017
196 122-OS.06/2017
197 123-OS.06/2017
198 124-OS.06/2017
199 125-OS.06/2017
200 126-OS.06/2017
201 127-OS.06/2017
202 128-OS.06/2017
203 129-OS.06/2017
204 130-OS.06/2017
205 131-OS.06/2017
206 132-OS.06/2017
207 133-OS.06/2017
208 134-OS.06/2017
209 135-OS.06/2017
210 136-OS.06/2017
211 137-OS.06/2017
212 138-OS.06/2017
213 139-OS.06/2017
214 140-OS.06/2017
215 141-OS.06/2017
216 142-OS.06/2017
217 143-OS.06/2017
218 144-OS.06/2017
219 145-OS.06/2017
220 146-OS.06/2017
221 147-OS.06/2017
222 148-OS.06/2017
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
B. Analisis Data
1. Penentuan attribute yang akan diperiksa. Dalam penelitian ini attribute yang
digunakan adalah:
a. Kelengkapan dokumen bukti pembayaran (adanya nota), perusahaan
harus mencatat sistem akuntansi yang memadahi dan bukti
pembukuan harus disertai oleh bukti transaksi.
b. Otorisasi pengeluaran kas (kuasa pengguna anggaran, bendahara,
pejabat yang bertanggungjawab). Harus adanya penetapan prosedur
otorisasi dan pengesahan yang jelas, pengesahaan memiliki fungsi
untuk meyakinkan bahwa kebijakan perusahaan telah terlaksana.
c. Adanya kesesuaian data yang tertera pada bukti pembayaran dengan
dokumen pendukung (nota) yaitu tanggal dan nominal.
2. Penentuan populasi.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua
dokumen utama serta pendukung yang berkaitan dengan pengeluaran kas
di Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Lampung.
3. Penentuan tingkat keandalan dan Desired Upper Precision Limit (DUPL).
Dalam penelitian ini tingkat keandalan yang digunakan sebesar
95% dengan DUPL 5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
4. Penentuan besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian dengan
tabel besarnya sampel.
Tabel 5.2 Besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian.
Desired upper
precision limit
Besarnya sample atas dasar pengujian pengendalian
90% 95% 97.5%
10%
9
8
7
6
5 60
4
3
Sumber: Mulyadi (2002: 266)
Berdasarkan tabel di atas dengan tingkat keandalan 95% dan DUPL
5% yang digunakan, maka sampel minimum yang diambil adalah sebanyak
60 dengan pengambilan sampel secara acak.
Dalam memilih 60 sampel acak, penulis menggunakan Random
Sample dengan bantuan Microsoft Excel, sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
a. Memasukkan data berupa dokumen pengeluaran kas ke dalam
Microsoft Exce.
b. Membuat kolom baru dibagian kiri data, klik insert, lalu akan
muncul kolom kosong baru.
c. Pilih sel A2 (tepat di samping nomor urut yang pertama dari
sample), lalu ketik rumus =INT(RAND()*(222-1)+1 dan ENTER.
d. Klik sel A2 dari hasil rumus, lalu copy dan paste di B2
e. Lalu tekan CTRL pilih A2 dan B2 lalu blok semua baris/kolom
A2 dan B2 sesuai dengan jumlah sample yang akan diuji.
Berdasarkan langkah-langkah diatas, maka dapat diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 5.3 hasil pemeriksaan sampel
No No Bukti Pembayaran 1 2 3
1 99-OS.06/2017 √ √ √
2 136-OS.06/2017 √ √ V
3 142-OS.06/2017 √ √ √
4 113-OS.06/2017 √ √ √
5 126-OS.06/2017 √ √ √
6 214/PEMB.06/2017 √ √ √
7 73-OS.06/2017 √ √ √
Sumber: Data primer yang diolah, 2018.
Keterangan:
Attribute 1 : Kelengkapan dokumen bukti pembayaran
Attribute 2 : Otorisasi pengeluaran kas
Attribute 3 : Adanya kesesuaian data yang tertera pada bukti pembayaran dengan
dokumen pendukung.
√ = ada
X = tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 5.3 hasil pemeriksaan sampel (lanjutan)
No No Bukti Pembayaran 1 2 3
8 019/PEMB.06/2017 √ √ √
9 014/PEMB.06/2017 √ √ √
10 20-OS.06/2017 √ √ √
11 107-OS.06/2017 √ √ √
12 60-OS.06/2017 √ √ √
13 001/PEMB.06/2017 √ √ √
14 89-OS.06/2017 √ √ √
15 56-OS.06/2017 √ √ √
16 113-OS.06/2017 √ √ √
17 275/PEMB.06/2017 √ √ √
18 268/PEMB.06/2017 √ √ √
19 23-OS.06/2017 √ √ √
20 07-OS.06/2017 √ √ √
21 164/PEMB.06/2017 √ √ √
22 115-OS.06/2017 √ √ √
23 276/PEMB.06/2017 √ √ √
24 273/PEMB.06/2017 √ √ √
25 105/PEMB.06/2017 √ √ √
26 08-OS.06/2017 √ √ √
27 50-OS.06/2017 √ √ √
28 84-OS.06/2017 √ √ √
29 009/PEMB.06/2017 √ √ √
30 140-OS.06/2017 √ √ √
31 24-OS.06/2017 √ √ √
32 001/PEMB.06/2017 √ √ √
Sumber: Data primer yang diolah, 2018.
Keterangan:
Attribute 1 : Kelengkapan dokumen bukti pembayaran
Attribute 2 : Otorisasi pengeluaran kas
Attribute 3 : Adanya kesesuaian data yang tertera pada bukti pembayaran dengan
dokumen pendukung.
√ = ada
X = tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 5.3 hasil pemeriksaan sampel (lanjutan)
No No Bukti Pembayaran 1 2 3
33 80-OS.06/2017 √ √ √
34 008/PEMB.06/2017 √ √ √
35 72-OS.06/2017 √ √ √
36 39-OS.06/2017 √ √ √
37 210/PEMB.06/2017 √ √ √
38 114-OS.06/2017 √ √ √
39 112-OS.06/2017 √ √ √
40 38-OS.06/2017 √ √ √
41 159/PEMB.06/2017 √ √ √
42 18-OS.06/2017 √ √ √
43 24-OS.06/2017 √ √ √
44 54-OS.06/2017 √ √ √
45 28-OS.06/2017 √ √ √
46 113-OS.06/2017 √ √ √
47 52-OS.06/2017 √ √ √
48 47-OS.06/2017 √ √ √
49 59-OS.06/2017 √ √ √
50 133-OS.06/2017 √ √ √
51 14-OS.06/2017 √ √ √
52 53-OS.06/2017 √ √ √
53 019/PEMB.06/2017 √ √ √
54 116-OS.06/2017 √ √ √
55 70-OS.06/2017 √ √ √
56 15-OS.06/2017 √ √ √
Sumber: Data primer yang diolah, 2018.
Keterangan:
Attribute 1 : Kelengkapan dokumen Bukti Pembayaran
Attribute 2 : Otorisasi pengeluaran kas
Attribute 3 : Adanya kesesuaian data yang tertera pada bukti pembayaran dengan
dokumen pendukung.
√ = ada
X = tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 5.3 hasil pemeriksaan sampel (lanjutan)
No No Bukti Pembayaran 1 2 3
57 117-OS.06/2017 √ √ √
58 115-OS.06/2017 √ √ √
59 48-OS.06/2017 √ √ √
60 137-OS.06/2017 √ √ √
Sumber: Data primer yang diolah, 2018.
Keterangan:
Attribute 1 : Kelengkapan dokumen Bukti Pembayaran
Attribute 2 : Otorisasi pengeluaran kas
Attribute 3 : Adanya kesesuaian data yang tertera pada bukti pembayaran dengan
dokumen pendukung.
√ = ada
X = tidak ada
5. Membuat tabel s